wacana status akun twitter liputan9: telaah konteks

13
Wacana Status Akun Twitter Liputan9: Telaah Konteks, Kolokasi, Dan Makna Satire Ditulis oleh: Lucky Christianto Pembimbing: Niken Pramanik, M.Hum Abstrak Artikel ini meneliti bagaimana penggunaan konteks, kolokasi, serta makna satire yang ditimbulkan pada status akun Twitter Liputan9. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan mendeskripsikan penggunaan konteks dan kolokasi pada tiap unggahan status akun Twitter Liputan9. Kemudian melihat makna satire yang ditimbulkan dari gabungan kedua faktor tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konteks dari Joan Cutting, teori kolokasi dari Halliday dan Hasan, serta pengertian satire dari Gorys Keraf. Hasil penelitian ini adalah aspek kelucuan menjadi formula yang harus ada pada tiap pengunggahan status Twitter Liputan9 mengingat akun tersebut adalah akun berisi parodi atas kejadian-kejadian yang sudah maupun sedang terjadi, baik di dalam maupun luar negeri. Kesimpulannya, dari temuan konteks, kolokasi, satire, serta pola pembentuk kelucuan, empat temuan tersebut saling mendukung dan berkaitan dalam penginterpretasian makna di balik status Twitter Liputan9. Pendahuluan Bahasa sebagai sebuah media penyampai informasi telah berkembang pesat, tidak hanya dalam bentuk lisan, tetapi juga dalam bentuk tulis. Tentu saja perkembangan tersebut berjalan lurus dengan kemajuan di bidang lain, bidang teknologi informasi misalnya. Pada bidang teknologi informasi, khususnya internet, kita pasti paham bagaimana perkembangan tersebut terjadi. Dulu mungkin kita menggunakan fasilitas internet hanya untuk sekadar merambah situs-situs pencarian atau hanya untuk mengecek surat elektronik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi tidak hanya berkutat pada kegiatan merambah situs-situs internet ataupun surat elektronik saja, melainkan juga jejaring sosial. Kegiatan jejaring sosial ini sebenarnya sudah ada semenjak pertengahan tahun 1990- an ketika era chatting dimulai menggunakan media mIRC. Media mIRC merupakan perangkat lunak untuk Internet Relay Chat atau chatting secara daring yang berjalan di atas sistem operasi Windows. Media mIRC diciptakan pada tahun 1995 dan dibuat oleh Khaled Mardam-Bey 1 . 1 http://www.mirc.com/ircintro.html. Minggu, 10 Juni 2012 pukul, 15:34 Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

Upload: others

Post on 27-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Wacana Status Akun Twitter Liputan9: Telaah Konteks, Kolokasi, Dan

Makna Satire

Ditulis oleh: Lucky Christianto

Pembimbing: Niken Pramanik, M.Hum

Abstrak

Artikel ini meneliti bagaimana penggunaan konteks, kolokasi, serta makna satire

yang ditimbulkan pada status akun Twitter Liputan9. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menjelaskan dan mendeskripsikan penggunaan konteks dan kolokasi pada tiap unggahan

status akun Twitter Liputan9. Kemudian melihat makna satire yang ditimbulkan dari

gabungan kedua faktor tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konteks dari Joan Cutting, teori

kolokasi dari Halliday dan Hasan, serta pengertian satire dari Gorys Keraf. Hasil penelitian

ini adalah aspek kelucuan menjadi formula yang harus ada pada tiap pengunggahan status

Twitter Liputan9 mengingat akun tersebut adalah akun berisi parodi atas kejadian-kejadian

yang sudah maupun sedang terjadi, baik di dalam maupun luar negeri. Kesimpulannya, dari

temuan konteks, kolokasi, satire, serta pola pembentuk kelucuan, empat temuan tersebut

saling mendukung dan berkaitan dalam penginterpretasian makna di balik status Twitter

Liputan9.

Pendahuluan

Bahasa sebagai sebuah media penyampai informasi telah berkembang pesat, tidak

hanya dalam bentuk lisan, tetapi juga dalam bentuk tulis. Tentu saja perkembangan tersebut

berjalan lurus dengan kemajuan di bidang lain, bidang teknologi informasi misalnya. Pada

bidang teknologi informasi, khususnya internet, kita pasti paham bagaimana perkembangan

tersebut terjadi. Dulu mungkin kita menggunakan fasilitas internet hanya untuk sekadar

merambah situs-situs pencarian atau hanya untuk mengecek surat elektronik. Akan tetapi,

seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi tidak hanya berkutat pada kegiatan

merambah situs-situs internet ataupun surat elektronik saja, melainkan juga jejaring sosial.

Kegiatan jejaring sosial ini sebenarnya sudah ada semenjak pertengahan tahun 1990-

an ketika era chatting dimulai menggunakan media mIRC. Media mIRC merupakan

perangkat lunak untuk Internet Relay Chat atau chatting secara daring yang berjalan di atas

sistem operasi Windows. Media mIRC diciptakan pada tahun 1995 dan dibuat oleh Khaled

Mardam-Bey1.

1 http://www.mirc.com/ircintro.html. Minggu, 10 Juni 2012 pukul, 15:34

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

Bermula dari sekadar ruang berbincang dunia maya, kini kegiatan jejaring sosial

semakin memiliki fitur yang beragam. Seiring dengan keragaman fitur tersebut, teknologi

informasi juga menyediakan tempat bagi orang-orang untuk mengungkapkan pikiran mereka,

misalnya, berupa tulisan-tulisan, berupa foto, video, dan musik. Semua ungkapan pikiran

tersebut diunggah melalui media blog, social media seperti Friendster, Facebook, MySpace,

hingga yang terbaru, yaitu Twitter.

Kelima media yang penulis sebutkan tersebut, blog, MySpace, Facebook, Friendster,

dan Twitter merupakan media berjejaring sosial yang membasiskan penggunaan fungsi pada

bahasa karena kelima media tersebut mempunyai fungsi dasar yang sama selayaknya sebuah

buku diary. Bedanya, buku diary berbentuk fisik dan sifatnya personal, sementara keempat

media tersebut berbentuk maya karena berada dalam media internet. Selain itu, keempat

media tersebut juga dapat diakses dan dikomentari oleh orang-orang dari berbagai penjuru

dunia. Blog merupakan sebuah catatan daring yang dapat dilihat, dibaca, dan dikomentari

oleh pemilik akun blog lainnya. Seperti halnya diary, blog berfungsi sebagai tempat untuk

melepaskan ide, keluhan, informasi yang bermanfaat, catatan pribadi, cerpen dan banyak

lainnya.

Dilihat dari sejarah awal mulanya, Blog dipopulerkan oleh www.blogger.com yang

sebelumnya merupakan situs milik PyraLab yang kemudian diakuisisi oleh Google pada

tahun 2002. Semenjak itu, para blogger, sebutan untuk pemilik akun blog, dimanjakan

dengan banyak aplikasi yang sifatnya terbuka sehingga dapat memenuhi kebutuhan para

blogger untuk menulis dan memperbarui blog mereka (http://www.blogger.com. Minggu,10

Juni 2012. 15:38). Fungsi dari blogging ini adalah sebagai media publikasi, misalnya, untuk

berkampanye, sebagai catatan pribadi, sampai dengan menginformasikan program

perusahaan.

Dapat dikatakan bahwa kemunculan blog merupakan awal dari pemicu perkembangan

jejaring sosial lainnya. Seperti yang sudah dituliskan di atas, jejaring sosial lain sebenarnya

memiliki fungsi dasar yang sama, yang berbeda hanya dari segi fitur yang ditawarkan hingga

kemudahan penggunaan. Kini penggunaan jejaring sosial semakin marak dan mudah

semenjak telepon genggam juga mengintegrasikan fitur jejaring sosial di perangkat lunaknya.

Sebagai sebuah alat untuk mengungkapkan pikiran secara daring, tentu saja bahasa

menjadi sangat penting penggunaannya. Bahasa ibarat sebuah jembatan yang membangun

pikiran dengan jejaring sosial. Di beberapa jejaring sosial tentu kita sering melihat tulisan-

tulisan, baik buah pikiran sendiri maupun hasil salin-tempel dari tulisan orang lain, mulai dari

informasi, resensi, keluhan, hingga cerpen dan puisi. Inovasi yang ditawarkan oleh sebuah

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

jejaring sosial menjadi suatu patokan bagi orang-orang untuk membuat akun di sebuah

jejaring sosial.

Salah satu jejaring sosial yang beberapa tahun terakhir memiliki pertambahan pemilik

akun yang mencengangkan adalah Twitter. Inovasi dalam bentuk fungsi, kemudahan

penggunaan, serta tampilan yang sederhana menjadi penyebab naiknya jumlah pemilik akun

di Twitter.

Kemunculan Twitter digagas pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey. Namun, nama

pertama yang diberikan pada layanan ini ternyata tidak langsung Twitter, tetapi Twttr.

Beberapa bulan setelah layanan tersebut diluncurkan, barulah Dorsey menggantinya dengan

sebutan Twitter. Sosok lain yang berjasa dalam pendirian Twitter selain Jack adalah Noah

Glass, Evan Williams, dan Biz Stone. Pada mulanya, tidak ada pembatasan jumlah karakter

yang dapat ditulis di Twitter. Barulah pada tahun 2007, karena berbagai alasan, diberlakukan

pembatasan tweet (kicauan/ unggahan status Twitter) menjadi hanya 140 karakter saja.

Twitter makin digemari dan mulai melesat popularitasnya pada tahun 2009 sampai

dengan tahun 2010. Sebanyak 100 juta pemilik akun baru di Twitter bergabung di tahun

2010. Salah satu perubahan dramatis yang terjadi adalah banyak pemilik akun mulai menulis

informasi profil pribadi mereka dengan detail, yaitu hingga 69%. Padahal, sebelumnya tidak

terlalu banyak yang menuliskannya2. Pesan yang dituliskan dalam Twitter disebut tweets

(kicauan). Istilah tweets atau kicauan muncul dari logo Twitter, yaitu seekor burung. Burung

identik sebagai hewan yang suka berkicau. Dari sanalah istilah tweets atau kicauan muncul.

Melihat popularitas Twitter yang semakin menanjak, situs-situs jejaring sosial lain

“terpaksa” harus “berdamai” dengan Twitter. Banyak aplikasi tambahan yang membuat

antarsitus jejaring sosial agar dapat saling terkoneksi. Seperti contohnya integrasi Twitter

dengan Facebook. Dengan mengaktifkan aplikasi bernama “twitter” di Facebook, maka

pengguna Twitter dapat secara otomatis mengunggah status dari akun Twitter-nya dan status

tersebut muncul di halaman muka Facebook. Dengan kata lain, hanya melalui unggah status

di Twitter, beberapa situs jejaring sosial ikut terunggah.

Pemilik akun Twitter terus bertambah di seluruh dunia sejak peluncuran situs tersebut

pada tahun 2007, termasuk di Indonesia. Laporan terbaru dari situs www.semiocast.com, per

1 Januari 2012, total pemilik akun Twitter di seluruh dunia telah mencapai 383 juta. Sama

seperti pemilik akun Facebook dan Linkedin, negara asal Twitter, Amerika Serikat, masih

menduduki peringkat pertama dengan total sekitar 107 juta pemilik akun, diikuti oleh Brasil

2 http://inet.detik.com/read/2012/06/08/160501/1936455/398/6/5-fakta-menarik-dalam-sejarah-

Twitter. Minggu, 10 Juni 2012, 15:40

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

(sekitar 33 juta pemilik akun), Jepang pada urutan ketiga (29 juta pemilik akun), dan Inggris

pada tempat keempat (24 juta pemilik akun).

Adapun Indonesia menduduki peringkat kelima dengan pemilik akun sekitar 19.5 juta.

Ini berarti jumlah pemilik akun Twitter Indonesia lebih sedikit dari Facebook yang telah

mencapai 43 juta pemilik akun. Namun, ada yang menarik, ternyata jika dilihat dari jumlah

tweets di Twitter, Indonesia menempati peringkat ketiga di bawah Amerika Serikat dan

Brasil. Jumlah unggahan tweets dari Indonesia mencapai 54,3% dari total tweets dunia. Ini

berarti pemilik akun Twitter dari Indonesia sangat aktif dalam pengunggahan status3.

Pemilik akun Twitter di Indonesia juga sangat beragam, tidak mengenal usia, serta

tidak mengenal status maupun strata sosial. Pemilik akun jejaring sosial ini tersebar mulai

dari kalangan pelajar, selebritis, budayawan, sastrawan, hingga pejabat pemerintahan. Dari

sekian banyak akun Twitter di Indonesia, salah satu yang unik dan memiliki tweets yang

menarik untuk disimak adalah akun Liputan9.

Akun Liputan9 merupakan sebuah akun parodi dari berita-berita yang sudah maupun

sedang terjadi di Indonesia maupun di luar negeri. Akun Liputan9 tidak memiliki afiliasi

dengan akun berita liputan6. Hal tersebut terlihat dari perbedaan konten yang disajikan.

Meskipun kedua akun tersebut sama-sama menampilkan tweet berisi berita, akun Liputan9

menambahkan sisi humor berupa pelesetan dan satire. Berbeda dengan akun berisi hal yang

berbau humor lainnya di Twitter, akun Liputan9 memiliki ciri khas berupa adanya permainan

kata serta makna tersirat pada tiap unggahan statusnya sehingga menarik untuk diteliti.

Dengan tagline “Kedaluarsa, Tumpul, dan Tidak Dapat Dipercaya”, akun tersebut

mengunggah tweet pertama pada 15 Februari 2012. Hingga saat penelitian ini dikerjakan,

jumlah tweets Liputan9 sudah mencapai 2.135 dengan jumlah pengikut mencapai 142.904

ribu orang. Akun Liputan9 terdiri atas tweets berisi parodi berupa pelesetan dan satire, dan

gambar-gambar yang mengundang tawa. Pengundang tawa pada tweets akun tersebut bersifat

nonverbal dan tidak mudah diterka. Hal ini terjadi karena beberapa tweets yang diunggah

oleh akun tersebut menggunakan permainan kata yang akan sulit dipahami jika pengikut yang

membaca status tersebut tidak memiliki pengetahuan konteks bersama. Selain adanya

konteks, permainan kata, terdapat juga makna satire yang secara implisit muncul pada tiap

unggahan status akun Liputan9. Ketiga hal tersebut menjadi pemicu penelitian ini.

3 http:// aworldoftweets.com. Minggu, 10 Juni 2012, 16:51.

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

Konteks bersama merupakan bagian dari pemicu kohesi dan koherensi. Konteks

bersama (shared context) adalah segala situasi yang dipahami secara bersama, baik oleh

penutur/penulis maupun petutur/ pembaca, karena telah dialami atau diketahui oleh kedua

pihak (epistemis). Dalam sebuah konstruksi kebahasaan, kata-kata dijalinsatukan dalam suatu

konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis yang ada dalam suatu

bahasa. Yang paling penting dari rangkaian kata-kata adalah pengertian yang tersirat di balik

kata yang digunakan itu. Pengertian yang tersirat dalam sebuah kata itu mengandung makna

bahwa setiap kata mengungkapkan sebuah gagasan atau sebuah ide. Dalam penyusunan

kaidah-kaidah sintagmatis tersebut, terkadang ditemukan permainan kata yang membuat

suatu satuan kalimat ataupun wacana memiliki makna kontekstual tersendiri.

Permainan kata tersebut diukur berdasarkan makna kontekstual yang terlihat secara

langsung atau tidak, melalui pemilik akun sebuah acuan yang dipakai untuk mempertahankan

makna denotatifnya atau sudah ada penyimpangan. Bila acuan yang digunakan itu masih

mempertahankan makna dasar, maka bahasa itu masih bersifat polos. Akan tetapi, bila sudah

ada perubahan makna, baik konotatif maupun sudah berbeda jauh dari makna denotatifnya,

maka acuan tersebut dianggap sudah memiliki makna kontekstual di luar dari bahasa tersebut.

Dua hal di atas, konteks bersama dan permainan kata menjadi fondasi utama dalam tweets

akun Liputan9.

Penulis tertarik untuk meneliti status Twitter akun Liputan9 karena penulis

menemukan banyak sekali konteks, permainan kata, serta makna satire yang terdapat pada

unggahan status-status akun tersebut. Oleh karena itu, masalah di penelitian ini dapat

dirumuskan dalam tiga bentuk pertanyaan sebagai berikut: Konteks apa saja yang terdapat

pada status-status akun Twitter Liputan9?; Apakah penggunaan tiap diksi pada unggahan

status Twitter Liputan9 saling berkolokasi?; Makna satire apakah yang terdapat pada status-

status akun Twitter Liputan9.

Tinjauan Teoretis

Wacana dalam Liputan9 ini adalah hal yang dibahas oleh penulis dalam jurnal ini.

B.H Hoed (1993:129) mengatakan: “wacana adalah bangun teoretis yang memperlihatkan

hubungan antara satu proposisi atau sejumlah proposisi dan kerangka acuannya”. Oleh karena

itu, penulis menganalisis kesatuan makna yang ada dalam hubungan antarproposisi dalam

akun Twitter Liputan9. Lebih spesifik lagi, penulis akan menganalisis konteks, kolokasi, dan

makna satire dari status akun Twitter Liputan9.

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

Pertama adalah konteks. Untuk bahasan ini, teori yang dipakai adalah teori konteks

Joan Cutting (2002) dalam bukunya yang berjudul Pragmatics and Discourse: A Resource

Book for Students. Penulis ingin mengetahui konteks situasional, konteks pengetahuan latar

belakang, dan konteks ko-tekstual dalam status Twitter Liputan9.

Kedua adalah kolokasi. Untuk bahasan ini, teori yang dipakai adalah teori kolokasi

M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan menurut buku Cohesion In English (1976). Penulis ingin

mengetahui bagaimana penggunaan diksi yang digunakan pada status akun Twitter Liputan9

saling berkolokasi atau tidak.

Ketiga adalah satire. Uraian yang harus ditafsirkan lain dari makna permukaannya

disebut satire. Satire adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu (Keraf,

1981). Berdasarkan definisi satire tersebut, penulis ingin melihat makna satire dari unggahan

status akun Twitter Liputan9.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah metode

kualitatif. Menurut Sulistiyo (2006:78), metode kualitatif adalah metode penelitian yang

berhubungan dengan ide, persepsi, opini, atau kepercayaan orang yang diteliti; kesemuanya

tidak dapat diukur dengan angka. Karena penelitian ini berawal dari sebuah asumsi dan tidak

diperlukan perhitungan matematis, metode yang digunakan adalah kualitatif.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil telaah konteks, kolokasi, dan makna satire pada wacana status

akun Twitter Liputan9, dapat ditarik beberapa pokok simpulan. Pertama, berdasarkan

hasil analisis konteks, ketiga puluh lima status akun Twitter Liputan9 memiliki semua

jenis konteks. Jenis-jenis konteks yang dimaksud adalah konteks pengetahuan latar

belakang, konteks situasional, dan konteks ko-tekstual. Dari tiga puluh lima status

tersebut yang terdapat konteks pengetahuan latar belakang sebanyak 33 status.

Kemudian, yang terdapat konteks situasional sebanyak 29 status. Terakhir, yang

terdapat konteks ko-tekstual sebanyak 9 status. Secara lebih rinci, dari tiga puluh lima

status tersebut, sebanyak 8 status terdiri atas tiga jenis konteks yang ada; sebanyak 20

status terdiri atas konteks pengetahuan latar belakang dan konteks situasional saja;

sebanyak 1 status terdiri atas konteks pengetahuan latar belakang dan konteks ko-

tekstual saja; sebanyak 2 status terdiri atas konteks situasional saja; sebanyak 4 status

terdiri atas konteks pengetahuan latar belakang saja.

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

Penggunaan konteks pengetahuan latar belakang menjadi dominan pada status

akun Twitter Liputan9 mengingat akun tersebut membuat parodi berdasarkan kejadian

maupun peristiwa yang sudah maupun sedang hangat terjadi, baik di dalam maupun

luar negeri. Jadi, pengetahuan atas hal-hal yang tersebut harus dimiliki seorang follower

akun tersebut agar memahami kelucuan tiap status dari Liputan9. Penggunaan konteks

pengetahuan latar belakang menjadi penting agar pesan ataupun humor yang ingin

disampaikan kepada follower dapat tersampaikan. Kemudian, melihat kemunculan

konteks pengetahuan latar belakang yang begitu dominan dapat disimpulkan bahwa

untuk memahami konteks, kelucuan, serta pesan yang terdapat pada status akun Twitter

Liputan9 diperlukan pengetahuan yang lebih luas dari seorang follower akun tersebut.

Kemuculan konteks situasional juga berperan penting dalam menginterpretasikan

makna dibalik status Twitter Liputan9. Konteks situasional berperan dalam

penginterpretasian konteks dalam status itu sendiri. Dari penginterpretasian tersebut

kemudian dapat dikaitkan dengan konteks yang melatarbelakangi pengunggahan status

tersebut untuk mencari makna satire dari status Twitter Liputan9. Artinya, konteks

situasional berperan sebagai perekat antarkonteks pada tiap-tiap status untuk melihat

keutuhan wacananya. Konteks ko-tekstual juga berperan penting. Pada tiga puluh lima

status yang dianalisis, terdapat empat pola konteks ko-tekstual yang muncul, yaitu pola

pengacuan, repetisi, penggantian, dan pelesapan. Pola pengacuan berfungsi sebagai

penunjuk acuan dari subjek ataupun objek status. Hal yang menarik lainnya dari

analisis konteks pada wacana status akun Twitter Liputan9 adalah bahwa konteks

pengetahuan latar belakang dan konteks situasional saling mendukung satu sama lain

sehingga dapat mewujudkan suatu pemahaman baru atas makna dibalik pengunggahan

tiap status.

Kedua, dari segi kolokasi, status akun Twitter Liputan9 banyak terdapat

masalah kolokasi yang ternyata berfungsi sebagai aspek pemicu kelucuan. Masalah

kolokasi tersebut dapat terlihat sesuai dengan interpretasi serta pengetahuan latar

belakang yang dimiliki oleh follower akun tersebut. Masalah kolokasi pada status akun

Twitter Liputan9 memiliki pola, yaitu pengubahan informasi yang berasal dari fakta

atau kejadian yang nyata pada status yang diunggah oleh Liputan9 ataupun pengubahan

yang dilakukan dengan mengubah kelanjutan kata atau kalimat yang seharusnya

menjadi kelanjutan yang logis. Jadi, masalah kolokasi menjadi faktor utama dalam

memicu kelucuan pada status akun Twitter Liputan9.

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

Ketiga, berdasarkan analisis makna satire, dari tiga puluh lima status akun

Twitter Liputan9, terdapat 15 (lima belas) status yang bermakna satire. Dalam

menentukan satire pada sebuah status, penulis menganalisisnya menggunakan beberapa

tahapan. Pertama, penulis selalu melihat konteks yang melatarbelakangi

penggunggahan status tersebut. Kemudian, penulis melihat konteks pengetahuan latar

belakang dan konteks situasional pada status tersebut. Terakhir, penulis melihat pola

pembentuk kelucuan pada tiap status. Tahap terakhir tersebut harus dilakukan karena

makna satire pada tiap status terkadang muncul karena permainan kata dari status yang

ada. Dari penjabaran tahapan melihat satire pada status Twitter Liputan9 tersebut dapat

disimpulkan bahwa memang agak sulit dalam menerka makna satire yang ada. Tidak

ada formula khusus untuk menentukan satire dari tiap status yang diunggah. Hal

tersebut disebabkan oleh ironi dalam satire sering kali tidak harus ditafsirkan dari

sebuah kalimat atau acuan, tetapi harus diturunkan dari suatu uraian yang panjang.

Untuk memahami apakah sebuah status pada Liputan9 bersifat ironis atau tidak,

follower harus berhati-hati menelusuri batas antara perasaan dan kegamblangan arti

harfiahnya. Dapat disimpulkan bahwa status akun Twitter Liputan9 tidak hanya sekadar

menyuguhkan parodi, tetapi juga suguhan kritis dan ironis dari humor yang bersifat

implisit mengenai kondisi kehidupan sosial, politik, maupun budaya. Jadi, satire yang

muncul pada status akun Twitter Liputan9 dapat terlihat berdasarkan dua hal. Pertama,

melalui kombinasi antara konteks yang melatarbelakangi diunggahnya status tersebut

dengan diksi ataupun kalimat status yang diunggah. Kedua, terlihat melalui diksi

ataupun kalimat status yang diunggah saja.

Terdapat temuan lain pada telaah wacana pada status akun Twitter Liputan9,

yaitu aspek lain dalam pembentuk kelucuan. Terdapat dua pola pembentuk kelucuan,

yaitu pemelesetan kata dan pemelesetan makna kata. Kedua pola tersebut terdiri atas

bentuk pemelesetan homofon, homograf, homonim, penambahan satu huruf, dan

penghilangan satu huruf.

Kesimpulan

Aspek kelucuan menjadi formula yang harus ada pada tiap pengunggahan

status Twitter Liputan9 mengingat akun tersebut adalah akun berisi parodi atas

kejadian-kejadian yang sudah maupun sedang terjadi, baik di dalam maupun luar

negeri. Kesimpulannya, dari temuan konteks, kolokasi, satire, serta pola pembentuk

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

kelucuan, empat temuan tersebut saling mendukung dan berkaitan dalam

penginterpretasian makna di balik status Twitter Liputan9.

Saran

Perkembangan jejaring sosial menarik sekali untuk diikuti. Terlepas dari fungsi

serta manfaatnya, kita tidak dapat menutup mata atas perkembangan tersebut. Seiring

perkembangan jejaring sosial tersebut, bahasa pun juga demikian ikut mengiringi

perkembangannya. Untuk itu, sudah saatnya pembelajaran mengenai jejaring sosial dari

sudut kebahasaan mulai ditekuni.

Kemudian, pembelajaran mengenai pemahaman tentang konteks dan satire perlu

dikembangkan. Pada tingkat universitas, pembelajaran tersebut harus dilakukan dengan

seserius mungkin khususnya pada mahasiswa yang meminati bidang linguistik.

Pemahaman antara konteks dan satire terkadang sulit untuk dikolaborasikan. Satire

kurang begitu diminati oleh orang-orang yang berminat pada linguistik karena

sedikitnya jumlah literatur linguistik yang berbau satire. Kajian satire selama ini lebih

berfokus pada sastra. Padahal, satire berlandaskan pada pengetahuan kita sebagai

seorang manusia yang memiliki akal dan pikiran. Lebih khusus lagi, bagi orang-orang

di bidang lingustik, yang berkutat pada pemahaman akan penggunaan fungsi sebuah

kata pada tataran tertentu. Pada tingkat analisis wacana, adalah hal yang menarik jika

linguis dapat mengembangkan kajian konteks dengan satire karena terbukti hal tersebut

tidak mustahil dilakukan. Selain itu juga, analisis wacana dan satire memiliki

kemiripan, yaitu dapat diinterpretasi berdasarkan basic dan common knowledge yang

dimiliki oleh tiap individu.

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

Daftar Pustaka

Baryadi Praptomo. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta:

Pustaka Gondhosuli.

Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra bekerja sama

dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Bride, Mac. 1997. Internet. Jakarta: PT. Kesaint Blanc Indah Corp.

Brown, Gillian dan George Yule.1996. Analisis Wacana. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Cutting, Joan. 2002. Pragmatics and Discourse: A Resource Book of Students. London:

Routledge.

Dijk, Teun A. van, 1997. Text and Context Explorations in the Semantics and Pragmatics of

Discourse. London: Longman Group. Ltd.

Halliday, M.A.K & Ruqaiya Hassan. 1976. Cohesion in English. London: Longman Group. Ltd.

Hasan Alwi. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka.

Jorgensen, Marianne W. dan Louise J. Philips. 2007. Analisis Wacana Teori dan Metode.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Keraf, Gorys. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 1978. “Keutuhan Wacana” dalam Beberapa Masalah Linguistik

Indonesia. Jakarta: FSUI.

Kushartanti; Untung Yuwono; dan Multamia RMT Lauder. 2005. Pesona Bahasa. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Umum.

Lukmana dan E. Aminuddin Aziz dan Dede Kosasih. 2006. Linguistik Indonesia. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Mulyana. 2005. Kajian Wacana : Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana.

Yogyakarta: Tiara Wacana.

Parera, J.D. 1990. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga

Paina. 2010. “Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa: Kajian Sosiopragmatik”. Disertasi.

Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Poerwadarminta, W. J. S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Renkema, Jan. 1993. Discourse Studies: an Introduction Book Textbook. Amsterdam/

Philadelphia: John Benjamins Publishing Company

Samsuri. 1987. Analisis Wacana. Malang: IKIP Malang

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

Silvana Sinar, Tengku. 2008. Teori dan Analisis Wacana : Pendekatan Sistematik Fungsional.

Medan: Pustaka Bangsa Press.

Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama

Zaimar, Okke. 1991. Analisis Wacana. Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia

http://www.mirc.com/ircintro.html. Minggu, 10 Juni 2012 pukul, 15:34.

http://www.blogger.com. Minggu, 10 Juni 2012, 10:58.

http://inet.detik.com/read/2012/06/08/160501/1936455/398/6/5-fakta-menarik-dalam-sejarah-

Twitter. Minggu, 10 Juni 2012, 15:40.

http://semiocast.com. Minggu, 10 Juni 2012. 16:44.

http://aworldoftweets.com. Minggu, 10 Juni 2012, 16:51.

http://www.satumedia.info/2012/02/pesawat-tempur-israel-gempur-kamp.html#.UKXVAe-2vIU.

Jumat, 16 November 2012. 13:00.

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. Jumat 20 Juli 2012, 12:55.

http://www.kamus.comuf.com/. Jumat 20 Juli 2012, 13:55.

http://id.blackberry.com/ataglance/. Minggu, 22 Juli 2012, 12:50

http://www.infoseluler.com/blackberry/mengatasi-bb-lambat-jam-pasir/, Minggu 22 Juli 2012,

13:02

http://www.berryindo.com/forum/topic/8320-lemot#ixzz21KRx6Pn8. Minggu, 22 Juli 2012,

13:07.

http://www.berryindo.com/forum/topic/jam-pasir#ixzz21KSx36Xj. Minggu, 22 Juli 2012, 13:11.

http://www.tempo.co/read/news/2012/01/22/064378929/Ini-Kronologi-Kecelakaan-Maut-Xenia.

Minggu, 22 Juli 2012, 13:53.

http://www.facebook.com/permalink.php/story_fbid+327456503127&id=3244678217125. Sabtu,

1 Desember 2012, 10:10.

http://narkobasi.blogspot.com/2011/05/apa-itu-ekstasi.html. Minggu, 22 Juli 2012, 14:07.

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

http://oto.detik.com/read/2012/01/03/111628/1805351/1207/sby-harusnya-yang-pertama-pakai-

esemka. Minggu, 22 Juli 2012, 14:33.

http://www.patasgsm.com/showthread.php?4948-Ternyata-Mobil-Esemka-Terlalu-Canggih-untuk-

Ukuran-Buatan-Lokal. Minggu, 22 juli 2012, 14:23.

http://metrotvnews.com/read/news/2012/03/07/84157/BJ-Habibie-Mobil-Esemka-Cuma-Dolanan-

/11. Minggu, 22 Juli 2012, 14:53.

http://forum.detik.com/benda-mencurigakan-disangka-bom-eh-ternyata-berisi-kue-bika-ambon-

t336407.html. Minggu, 22 Juli 2012, 15:20.

http://regional.kompas.com/read/2012/02/20/17044880/Gunung.Merapi.Diusulkan.Naik.Status.Jad

i.Waspada. Minggu, 22 Juli 2012, 19:06.

http://news.detik.com/tokoh/357/1/dr-ing-h-fauzi-bowo. Senin, 23 Juli 2012, 22:21.

http://news.okezone.com/read/2012/01/09/339/553899/renovasi-toilet-dpr-rp2-m-wajar-asal-

transparan. Senin, 23 Juli 2012, 23:42.

http://batikpekalongan.wordpress.com/2007/11/23/batik-pekalongan/. Minggu, 4 November 2012,

13:38.

http://fotokita.net/cerita/129896249100_0017129/pesona-batik-banyumas. Minggu, 4 November

2012, 13:52.

http://www.tempo.co/read/news/2012/02/23/078386054/Anas-Diperingatkan-Terbitkan-Surat-

Pecat-Angie. Senin, 30 Juli 2012, 10:09.

Hakim, Abdul. 2003. “Satire dalam cerita-cerita pendek A.A. Navis dengan Politik warung kopi

sebagai landasan sebuah pendekatan intrinsik, ekstrisik, dan pluralisme”. Skripsi, Fakultas

Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok.

Karsana, Deni. 1994. “Analisis wacana komik kartun Panji Koming tinjauan aspek penanda

keutuhan wacana dan konteks situasinya”. Skripsi, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia,

Depok.

Putra, Arbitya Pradiza Putra. 2012. “Ekspresi afeksi dalam twitter (Studi pada remaja followers di

akun @soalcinta”. Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Depok.

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013

Putri, Dibyareswari Utami. 2012. “Peran media baru dalam membentuk gerakan sosial (studi

kasus terhadap individu yang terlibat dalam IndonesiaUnite di twitter)”. Skripsi, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok.

Safrina, Zuraida. 1987. “Kolokasi leksikon pendukung alur sebuah telaah stilistika”. Skripsi,

Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, Rawamangun.

Sumber Data: http://twitter.com/liputan9. 5 Februari 2012, 12:11

Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013