wacana industri 4.0 pada publikasi web pasar … filemempersiapkan diri dalam menghadapi industri...

13
521 WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR INDUK PUSPA AGRO SEBAGAI BUMD BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN (ANALISIS WACANA KRITIS PADA PUBLIKASI WEB PASAR INDUK PUSPA AGRO) Abdul Chakim Program Magister Media dan Komunikasi, FISIP, Universitas Airlangga ABSTRAK Menurut Klaus Schwab dalam The Fourth Industrial Revolution, Revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar kendaraan autonom, dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Pasar Induk Puspa Agro adalah anak perusahaan dari BUMD Prov Jatim PT Jatim Grha Utama yang bergerak di bidang modern agrobisnis. Sebagai usaha berlabel BUMD, pasar induk ini harus memberikan manfaat perekonomian daerah dan manfaat umum yang bermutu pada pemenuhan hajat masyarakat, hal ini pun sesuai dengan PP No 54 tahun 2017 tentang BUMD. Perkembangan era digital sekarang pun telah memaksa dunia industri beradaptasi dengan berbagai aplikasi teknologi yang berbasis Big Data maupun para netizen yang dengan mudahnya menyampaikan pendapatnya di berbagai platform sosial media. Penelitian ini membahas wacana apa yang muncul dalam publikasi- publikasi pada web Pasar Induk Puspa Agro dan bagaimana kesiapan Pasar Induk Puspa Agro mempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya, penerapan pisau analisis wacana kritis Fairclough. Model AWK oleh Fairclough ini fokus pada tigal unit analisis yaitu teks, praktik diskursus dan praktik sosial. Pertama, penulis akan melakukan observasi pada publikasi web baik itu artikel maupun berbagai tampilan fitur pada web organisasi. Kemudian, hasil observasi ini akan dikategorikan pada kerangka analisis Fairclough, teks dan praktik diskursus. Selanjutnya, penulis juga melakukan observasi pada lingkungan dan keadaan pasar induk sebagai data dalam analisis praktik sosial. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan penjabaran wacana apa yang muncul dalam setiap publikasi pada web organisasi dan bagaimana kesiapan Pasar Induk Puspa Agro dalam menghadapi Industri 4.0 sebagai BUMD berbasis ekonomi kerakyatan. Kata Kunci : Fairclough, Ekonomi Kerakyatan, Industri 4.0, Publikasi Web ABSTRACT According to Klaus Schwab in “The Fourth Industrial Revolution”, The 4 th Industrial Revolution is signified by the appearance of super-computer, smart-robot, autonomy vehicles and the development of neuro-technology. They enable human being to optimize their brain functions. The Whole-sale market of Puspa Agro is the subsidiary of BUMD Prov Jatim PT Jatim Grha Utama which focuses on modern agro business. As the BUMD labeled, this wholesale market should give profit to the local economic condition and general benefit to the society, this is based on Gov. Regulations Number 54 Year 2007 about BUMD. The growth of digital era nowadays force the industrial actors to adapt on many hi-tech and big data based application and machines. Even, netizen can easily comment and give their opinion about many issues published on many social media platforms. This study discusses what discourse is arisen by the publications on Puspa Agro Wholesale Market Website and how is the readiness of this wholesale market facing the Industry 4.0 through its features and publications on web. Qualitative-descriptive is applied on this study. Then, Critical Discourse Analysis of Fairclough is used to focus on text, discourse practice and social practice. First, the writer conducts an observation on web publication whether articles or features. Then, the result is organized into Fairclough. Framework analysis, text and dis-course practice. After that, the writer

Upload: vokhue

Post on 27-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

521

WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR INDUK PUSPA AGRO

SEBAGAI BUMD BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN

(ANALISIS WACANA KRITIS PADA PUBLIKASI WEB PASAR INDUK PUSPA

AGRO)

Abdul Chakim Program Magister Media dan Komunikasi, FISIP, Universitas Airlangga

ABSTRAK

Menurut Klaus Schwab dalam The Fourth Industrial Revolution, Revolusi industri generasi

keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar kendaraan autonom, dan

perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak.

Pasar Induk Puspa Agro adalah anak perusahaan dari BUMD Prov Jatim PT Jatim Grha Utama yang

bergerak di bidang modern agrobisnis. Sebagai usaha berlabel BUMD, pasar induk ini harus

memberikan manfaat perekonomian daerah dan manfaat umum yang bermutu pada pemenuhan hajat

masyarakat, hal ini pun sesuai dengan PP No 54 tahun 2017 tentang BUMD. Perkembangan era digital

sekarang pun telah memaksa dunia industri beradaptasi dengan berbagai aplikasi teknologi yang

berbasis Big Data maupun para netizen yang dengan mudahnya menyampaikan pendapatnya di

berbagai platform sosial media. Penelitian ini membahas wacana apa yang muncul dalam publikasi-

publikasi pada web Pasar Induk Puspa Agro dan bagaimana kesiapan Pasar Induk Puspa Agro

mempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website

organisasi. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya, penerapan pisau

analisis wacana kritis Fairclough. Model AWK oleh Fairclough ini fokus pada tigal unit analisis yaitu

teks, praktik diskursus dan praktik sosial. Pertama, penulis akan melakukan observasi pada publikasi

web baik itu artikel maupun berbagai tampilan fitur pada web organisasi. Kemudian, hasil observasi

ini akan dikategorikan pada kerangka analisis Fairclough, teks dan praktik diskursus. Selanjutnya,

penulis juga melakukan observasi pada lingkungan dan keadaan pasar induk sebagai data dalam

analisis praktik sosial. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan penjabaran wacana apa

yang muncul dalam setiap publikasi pada web organisasi dan bagaimana kesiapan Pasar Induk Puspa

Agro dalam menghadapi Industri 4.0 sebagai BUMD berbasis ekonomi kerakyatan.

Kata Kunci : Fairclough, Ekonomi Kerakyatan, Industri 4.0, Publikasi Web

ABSTRACT

According to Klaus Schwab in “The Fourth Industrial Revolution”, The 4th

Industrial

Revolution is signified by the appearance of super-computer, smart-robot, autonomy vehicles and the

development of neuro-technology. They enable human being to optimize their brain functions. The

Whole-sale market of Puspa Agro is the subsidiary of BUMD Prov Jatim PT Jatim Grha Utama which

focuses on modern agro business. As the BUMD labeled, this wholesale market should give profit to

the local economic condition and general benefit to the society, this is based on Gov. Regulations

Number 54 Year 2007 about BUMD. The growth of digital era nowadays force the industrial actors to

adapt on many hi-tech and big data based application and machines. Even, netizen can easily

comment and give their opinion about many issues published on many social media platforms. This

study discusses what discourse is arisen by the publications on Puspa Agro Wholesale Market Website

and how is the readiness of this wholesale market facing the Industry 4.0 through its features and

publications on web. Qualitative-descriptive is applied on this study. Then, Critical Discourse

Analysis of Fairclough is used to focus on text, discourse practice and social practice. First, the writer

conducts an observation on web publication whether articles or features. Then, the result is

organized into Fairclough. Framework analysis, text and dis-course practice. After that, the writer

Page 2: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

522

observes the surrounding of Puspa Agro Wholesale market as the data basis on social practice

analysis. The result of this study can give the explanation what discourse is come up in every

publications on web and how ready the wholesale market of Puspa Agro faces the Industry 4.0 as

BUMD populist based economy label.

Keywords : Fairclough, Populist-Based Economy, Discourse, CDA

PENDAHULUAN

Pusat Perdagangan Agro (Puspa Agro) adalah pasar induk terbesar di Jawa Timur dengan

lahan seluas 50 hektar. Hingga 2016, lahan yang telah dikembangkan sekitar 22 hektar. Diproyeksikan

sebagai pusat perdagangan aneka komoditas agro terbesar dan terlengkap di Indonesia, Puspa Agro

dikelola dengan konsep mengintegrasikan berbagai produk agro dalam satu kawasan yang tertata rapi.

PT Puspa Agro, selaku pengelola megaproyek ini melengkapinya dengan berbagai fasilitas yang

memadai.

Ada empat faktor mengapa akhirnya Pemprov Jatim membangun Pasar Induk Puspa Agro ini.

Pertama, melimpahnya produksi pangan dan hortikultura Jatim. Indikasinya, Jatim mampu memasok

produk pangan dan hortikultura sekitar 35% terhadap stok nasional. Kedua, masih terbatasnya akses

dan kurangnya pasar yang representatif untuk memasarkan produksi atau hasil panen petani di Jatim.

Ketiga, belum tersedianya tempat atau pasar khusus untuk memasarkan produk pangan dan hortilultura

(agrobis) dalam skala besar. Dan keempat, masih terbukanya peluang untuk meningkatkan penjualan

hasil pertanian, baik untuk skala regional, nasional, maupun internasional (ekspor).

Besarnya potensi dan peluang itulah yang mendasari pembangunan Puspa Agro. Lewat Puspa

Agro, akan dibangun sektor pertanian modern yang berbudaya industri untuk mengem-bangkan

industri pertanian berbasis pedesaan. Dengan demikian, pengembangan Puspa Agro tidak saja

membuka peluang bisnis bagi investor, tetapi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lewat

peningkatan nilai ekonomi produk yang dihasilkan.

Puspa Agro juga dimaksudkan mengubah pola pikir dan pola kerja petani yang sederhana

menjadi petani modern, melalui akses pasar yang lebih luas. Selain itu, keberadaan Puspa Agro juga

bisa dijadikan sarana untuk mendidik petani memperbaiki mutu produksinya. Pada gilirannya, hal itu

akan berdampak pada peningkatan nilai tambah dan pendapatan mereka.Tidak hanya itu, Puspa Agro

ke depan juga diharapkan memberikan dampak dan kontribusi positif bagi peningkatan pendapatan

asli daerah (PAD) Jatim. Selain itu, juga bisa meningkatkan devisa dari hasil ekspor dan menciptakan

lapangan kerja baru di sektor ini.

Harapan besar terhadap pasar induk yang menghabiskan anggaran RP 585 M ini harus bisa

memberikan dampak yang signifikan baik bagi daerah maupun masyarakat terdampak. Puspa Agro

harus menghadapi berbagai tantangan usahadari tahun ke tahun. Ketika di awal tahun mereka dituntut

inovasi dan kustomisasi produk, sekarang efisiensi, fleksibilitas, ketepatan keakuratan adalah tuntutan

wajib di era Industri 4.0. Apa itu industry 4.0 ? Menurut Kohler dan Weiz industry generasi keempat

ini pendekatan pada kontrol proses produksi secara real time dan memudahkan satu kesatuan serta

kustomisasi produksi (Kohler & Weiz, 2016). Sedangkan Trappey menyatakan bahwa industry 4.0

merupakan konsep umum yang membuat proses manufaktur dengan elemen intelegensia yang

menggunakan IOT, komputasi awan dan teknologi big data (Trappey et al., 2016). Dan pendapat

Schumacher, Erol dan Sihn, Industri 4.0 adalah teknologi pendukung dan internet yang berperan

sebagai tulang punggung dalam mengintegrasikan objek fisik, manusia, mesin intelegensia, prodil dan

prosesnya dalam membentuk intelegensia baru, jejaring dan rantai nilai yang cerdas (Schumacher,

Erol & Sihn, 2016). Tuntutan pada pasar induk ini sebagai BUMD yang harus lebih memihak pada

masyarakat tidak murni profit oriented adalah amanah yang harus dilaksanakan. Di era disrupsi ini

dimana berbagai akses informasi tanpa batas, komunikasi dengan media berbasis internet yang cepat,

mudah dan real time, adalah tantangan nyata yang harus dihadapi pasar pusat agribis ini. Tidak lagi

hanya melakukan pendekatan kegiatan usaha konvensional namun konsep perdagangan berbasi IoT

(Internet of Things) harus sudah diaplikasikan pada berbagai aktivitas dagang di Puspa Agro ini.

Konsep Industri 4.0 yang meng-kolaborasikan proses manufaktur berbasis IoT perlu adanya adaptasi

Page 3: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

523

dan integrasi yang baik pada setiap departemen di sebuah perusahaan.

Penelitian ini fokus pada publikasi dan web Puspa Agro sebagai wacana Industri 4.0.

Bagaimana organisasi ini bisa merepresentasikan wacana generasi keempat ini bisa dilihat salah

satunya pada web organisasinya. Konsep IoT yang melekat pada setiap aktivitas usaha di Puspa Agro

ini sedah seharusnya diterapkan apabila wacana industry 4.0 ini benar-benar diterapkan. Komunikasi

yang interaktif dan respon yang cepat sudah harus menjadi menu wajib bagaimana Puspa Agro dalam

menghadapi konsumen maupun investor. Kemudahan bertransaksi, waktu yang cepat, dan prosedur

yang jelas pun harus tertanam sudah pada bagaimana pihak manajemen memberikan pelayananannya.

Pasar Induk berstatus BUMD ini pun dituntut memberikan sumbangsih berupa PAD (pendapatan asli

daerah) pada Jawa Timur. Berbagai konsep dan inovasi pun dikembangkannya, seperti konsep trading

house (jemput bola pada petani). Selain itu, berbagai aktvitas yang melibatkan berbagai komunitas,

investor, pemerintah dan kerja sama hingga melahirkan inovasi-inovasi pun sudah dilakukan pasar

induk ini. Kemudian, aktivitas atau kegiatan tersebut pun tidak luput dari pihak PR Puspa Agro yang

mempublikasikannya pada web perusahaan. Web adalah salah satu media berbasis IoT yang

didalamnya bisa terjadi interaksi antara user dan content creator. Nsmun, apakah tampilan, fitur, dan

terutama publikasi web Puspa Agro ini sudah menuju atau mengindikasikan pada wacana industri 4.0

? Pertanyaan mendasar inilah yang membuat peneliti untuk melakukan penelitian analisis konten pada

web BUMD ini. Dengan perspektif kritis Fairclough, makna implisit diharapkan bisa terkuak dan

berbagai tampilan, fitur atau tata letak pada web bisa memberikan pengungkapan makna wacana 4.0

ini.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Industri 4.0 Istilah Industri 4.0 sendiri secara resmi lahir di Jerman tepatnya saat diadakan Hannover

Fair pada tahun 2011 (Kagermann, Lukas, & Wahlster, 2013). Negara Jerman memiliki

kepentingan yang besar terkait hal ini karena Industri 4.0 menjadi bagian dari kebijakan rencana

pembangunannya yang disebut High-Tech Strategy 2020. Kebijakan tersebut bertujuan untuk

mempertahan-kan Jerman agar selalu menjadi yang terdepan dalam dunia manufaktur (Heng,

2013). Beberapa negara lain juga turut serta dalam mewujudkan konsep Industri 4.0 namun

menggunakan istilah yang berbeda seperti Smart Factories, Industrial Internet of Things, Smart

Industry, atau Advanced Manufacturing. Meski memiliki penyebutan istilah yang berbeda,

semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan daya saing industri tiap negara

dalam menghadapi pasar global yang sangat dinamis. Kondisi tersebut diakibatkan oleh pesatnya

perkembangan pemanfataan teknologi digital di berbagai bidang.

Pengertian yang lebih teknis disampaikan oleh Kagermann dkk (2013) bahwa Industri 4.0

adalah integrasi dari Cyber Physical System (CPS) dan Internet of Things and Services (IoT dan

IoS) ke dalam proses industri meliputi manufaktur dan logistik serta proses lainnya. CPS adalah

teknologi untuk menggabungkan antara dunia nyata dengan dunia maya. Penggabungan ini dapat

terwujud melalui integrasi antara proses fisik dan komputasi (teknologi embedded computers dan

jaringan) secara close loop (Lee, 2008). Hermann dkk (2015) menambahkan bahwa Industri 4.0

adalah istilah untuk menyebut sekumpulan teknologi dan organisasi rantai nilai berupa smart

factory, CPS, IoT dan IoS. Smart factory adalah pabrik modular dengan teknologi CPS yang

memonitor proses fisik produksi kemudian menampilkannya secara virtual dan melakukan

desentralisasi pengambilan keputusan. Melalui IoT, CPS mampu saling berkomunikasi dan bekerja

sama secara real time termasuk dengan manusia. IoS adalah semua aplikasi layanan yang dapat

dimanfaatkan oleh setiap pemangku kepentingan baik secara internal maupun antar organisasi.

Terdapat enam prinsip desain Industri 4.0 yaitu interoperability, virtualisasi, desentralisasi,

kemampuan real time, berorientasi layanan dan bersifat modular. Berdasar beberapa penjelasan di

atas, Industri 4.0 dapat diartikan sebagai era industri di mana seluruh entitas yang ada di dalamnya

dapat saling berkomunikasi secara real time kapan saja dengan berlandaskan pemanfaatan

teknologi internet dan CPS guna mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai baru ataupun optimasi

nilai yang sudah ada dari setiap proses di industri.

Page 4: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

524

B. CDA Fairclough

Norman Fairclough melihat pemakaian bahasa tutur dan tulisan sebagai praktik sosial.

Praktik sosial dalam analisis wacana dipandang menyebabkan hubungan yang saling berkaitan

antara struktur sosial dan proses produksi wacana. Dalam memahami wacana (naskah/teks) kita tak

dapat melepaskan dari konteksnya. Untuk menemukan ‖realitas‖ di balik teks diper-lukan

penelusuran atas konteks produksi teks, konsumsi teks, dan aspek sosial budaya yang

mempengaruhi pembuatan teks (Badara, 2012). Fairclough berpendapat ada dialektik antara sosial

dan wacana. Wacana mempengaruhi tatanan sosial, demikian juga tatanan sosial mempengaruhi

wacana. Pertama, discourse membentuk dan dibentuk oleh masyarakat. Kedua, discourse

membantu membentuk dan mengubah pengetahuan beserta objek-objeknya, hubungan sosial, dan

identitas sosial. Ketiga, discourse dibentuk oleh hubungan kekuasaan dan terkait dengan ideologi.

Keempat, pembentukan discourse menandai adanya tarik ulur kekuasaan. Dengan demikian, model

analisis wacana yang dikembangkan oleh Fairclough disebut dengan Pendekatan Relasi Dialektik

(Dialectical-Relational Approach / DRA) atau biasa juga disebut dengan pendekatan perubahan

sosial (Sobur, 2006).

Konsep yang dibentuk oleh Fairclough menitikberatkan pada tiga level. Pertama, setiap

teks secara bersamaan memiliki tiga fungsi, yaitu representasi, relasi, dan identitas. Kedua, praktik

wacana meliputi cara-cara para pekerja media memproduksi teks. Hal ini berkaitan dengan

wartawan itu sendiri selaku pribadi; sifat jaringan kerja wartawan dengan sesama pekerja media

lainnya, pola kerja media sebagai institusi, seperti cara meliput berita, menulis berita, sampai

menjadi berita di dalam media. Ketiga, praktik sosial-budaya menganalisis tiga hal yaitu ekonomi,

politik (khususnya berkaitan dengan isu-isu kekuasaan dan ideologi) dan budaya (khususnya

berkaitan dengan nilai dan identitas) yang juga mempengaruhi institusi media dan wacananya

(Badara, 2012). Pembahasan praktik sosial budaya meliputi tiga level, yaitu: level situasional,

institusional, dan sosial. Level situasional berkaitan dengan produksi dan konteks situasinya. Level

institusional berkaitan dengan pengaruh institusi secara internal maupun eksternal. Level sosial

berkaitan dengan situasi yang lebih makro, seperti sistem politik, sistem ekonomi, dan sistem

budaya masyarakat secara keseluruhan.

C. Ekonomi Kerakyatan

Tentang lahirnya sistem ekonomi kesejahteraan tidaklah dapat dipisahka dari pemikiran

dari konsepsi Negara hukum kesejahteraan. Pendapat ini dapat dilihat dari apa yang dikemukakan

oleh Bagir Manan. Menurut Bagir Manan , di dalam konsepsi negara hukum modern memuat tiga

hal pokok, yaitu:

a. aspek politik, menghendaki adanya pembatasan kekuasaan Negara.

b. konsep hukum, dan antara lain supremasi hukum, asas legalitas, dan the rule of law.

c. aspek sosial ekonomi, adalah keadilan sosial (social justice) dan kesejahteraan umum (public

welfare).

Korelasi dari ketiga aspek tersebut di atas adalah, hak asasi manusia dan kesejah-teraan

sosial-ekonomi. Konsepsi tersebut berseberangan dengan konsepsi negara hukum klasik yang

meletakkan hak asasi manusia hanya pada hak politik. Hal tersebut tentu tidak memuaskan,

sehingga hak asasi perlu diperluas ke lapangan sosial, yaitu hak asasi sosial (sociale g rondrechten

atau sociale menchenrechten). Sebab, hak sosial memberikan wewenang, tugas dan tanggung

jawab pada negara atau pemerintah untuk memasuki atau ikut serta dalam perikehidupan individu

maupun masyarakat.

Pengertian tersebut, melahirkan paham demokrasi ekonomi atau kerakyatan di bidang

ekonomi. Dalam praktek sehari-hari, keadilan sosial dibatasi hanya pada keadilan ekonomis saja,

sehingga menurut Bagir Manan, bahwa keadilan sosial harus mencakup pula segala segi kehidupan

masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun demikian, keadilan ekonomis merupakan hal yang

sangat menonjol dalam bentuk kewajiban negara dan pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan

umum dan kemakmuran rakyat.

W. Friedmann melihat hal tersebut dengan mengemukakan beberapa fungsi negara dalam

kaitan dengan aspek-aspek di atas sebagai berikut:

Page 5: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

525

a. Negara memiliki fungsi sebagai provider (penjamin) kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya;

b. Negara memainkan peran dan fungsinya juga sebagai regulator (pengatur);

c. Negara memainkan perannya juga sebagai entrepreneur (pengusaha) atau menjalankan sektor-

sektor tertentu melalui badan usaha milik negara; dan

d. Negara memainkan perannya juga sebagai pengawashvasit (umpire).

D. BUMD

BUMD memiliki peran dalam mewujudkan kemakmuran daerah dengan memberikan

kontribusi terhadap Penerimaan PAD baik dalam bentuk deviden atau pajak. Tantangan

meningkatkan PAD salah satunya dapat dijawab dengan meningkatkan peran/kontribusi BUMD.

Secara makro, peranan PD/BUMD terhadap perekonomian daerah dapat diukur melalui kontribusi

nilai tambahnya terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan kemampuannya

menyerap tenaga kerja.

Dalam perkembangan dunia usaha, BUMD dihadapkan tantangan yang berat. Sebagai

wujud nyata dari investasi daerah, BUMD mau tidak mau akan menghadapi persaingan yang

semakin tinggi dengan masuknya pasar global. Pilihannya adalah apakah BUMD tersebut ha-rus

tetap dengan kondisinya saat ini atau mengikuti persaingan itu dengan melakukan perubahan pada

visi, misi, dan strategi bisnisnya.

BUMD didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan

Daerah dan bertujuan untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan

pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi

kebutuhan rakyat dengan mengutamakan industrialisasi dan ketenteraman serta kesenangan kerja

dalam perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur (Kamaluddin, 2011).

Secara umum peranan perusahaan BUMD dalam kegiatan perekonomian dan

pembangunan daerah dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu :

1. Peningkatan produksi;

2. Perluasan kesempatan kerja; dan

3. Peningkatan pendapatan daerah.

Selain itu, BUMD memiliki berbagai fungsi dan peranan yang dibebankan kepadanya,

utamanya adalah:

1. Melaksanakan kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan daerah;

2. Pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan daerah;

3. Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha;

4. Memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi kepentingan publik; dan

5. Menjadi perintis kegiatan dan usaha yang kurang diminati swasta.

Secara khusus peran BUMD adalah sebagai salah satu sumber PAD di daerah, maka tentu

saja BUMD dituntut agar lebih profesional dan lebih efisien dalam melaksanakan usahanya. Dalam

melaksanakan kegiatan usahanya, BUMD berorientasi sekaligus kedua motive yaitu bidang bisnis

(profit service) dan pelayanan umum (public service), maka ukuran/kriteria peranannya dapat

dilihat dari (Kamaluddin, 2011) :

1. Kedudukan dalam pasar (market share);

2. Sumbangan pada keungan Pemerintah Daerah; dan

3. Sumbangan kepada kegiatan perekonomian dan pembangunan daerah.

Sedangkan untuk BUMD yang bergerak di bidang kemanfaatan umum (public utility),

maka indikator keberhasilan tersebut akan tampak dari kemampuannya dalam menyediakan barang

yang dibutuhkan masyarakat baik dalam kuantitas maupun kualitas yang memadai. Sebagai salah

satu pelaku ekonomi di daerah, BUMD tentunya diharapkan menjadi salah satu penggerak bagi

perekonomian daerah, antara lain melalui kegiatan usaha dalam rangka meme-nuhi kebutuhan

masyarakat baik berupa barang maupun jasa. Kemampuan untuk bersaing dengan dunia usaha

swasta akan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam menjalankan peran tersebut, khususnya bagi

BUMD yang bergerak dalam bidang public service dan profit motive.

Page 6: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

526

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan kerangka analisis

wacana kritis Fairclough, penelitian ini akan dilihat melalui dimesi teks, praktik kewacanaan dan

praktik sosial budaya. Objek penelitian adalah publikasi web Puspa Agro. Peneliti melakukan

observasi pada konten web kemudian mengklasifikasikan dan kategorisasi sesuai kerangka analisis.

Selain itu, studi pustaka dan sumber-sumber terkait topik penelitian ini menjadi data pendukung.

Dengan menggunakan perspektif kritis Fairclough, penelitian ini diharapkan bisa membedah wacana

yang tersembunyi dibalik publikasi konten web dan melihat bagaimana wacana industry 4.0 ini tampil

pada publikasinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Dimensi Tekstual Pada bahasan tekstual ini, teks akan dilihat melalui elemen-elemen linguistik seperti

kohesi/koherensi, sintaksis dan diksi. Pertama tentang kohesi dan koherensi ini lebih melihat

struktur kalimat dan kata penghubung di dalamnya. Bentuk-bentuk kata penghubung ini bisa

memberikan makna tertentu antar klausa.

Menyadari makin jauhnya sebagian masyarakat dari dunia pertanian,

Klausa Pendukung

Manajemen Puspa Agro melakukan terobosan untuk menjadikan

profesi petani sebagai kebanggaan kaum muda.

Pernyataan Kohesif

Kutipan yang diambil dari judul ―Gandeng Dinas Pendidikan, Puspa Agro Siapkan

Pelatihan dan Lomba Hidroponik Siswa SMA Se-Jatim‖ menunjukkan awalan yang optimis. Pada

anak kalimat pertama pihak PR Puspa Agro memberikan fakta bagaimana keadaan pertanian saat

ini. Selanjutnya, pada anak kalimat kedua munculnya frasa ―kaum muda‖ dan ―petani‖. Dua hal

yang berbeda jauh namun pasar induk terbesar se-Jatim ini mencoba menawarkan solusi bagaimana

para kaum milenial ini akan tertarik pada pertanian. Pelibatan kaum muda di era industri 4.0 ini

menandakan kemauan BUMD ini untuk lebih membuka diri pada kesempatan-kesempatan pasar

dengan tingkat efisiensi dan fleksibilitas tinggi. Kaum muda terutama generasi Y & Z adalah para

calon aktor utama yang nantinya akan berkecimpung di industry disrupsi ini. Mereka terlahir di era

dimana segala kemudahan hanya dikendalikan melalui aplikasi teknologi sehari-hari. Tidak

dipungkiri, pelibatan kaum muda dalam agenda Puspa Agro adalah langkah awal untuk menuju

industri generasi ke empat ini.

Bagaimana bisa memanfaatkan area Puspa Agro untuk menggelar berbagai

stilistik stilistik

kegiatan komunitas? Hubungi Divisi Marketing dan Operasional Puspa Agro, Jl.

Sawunggaling 177-183 Jemundo, Taman, Sidoarjo, Telp. (031) 7878700 atau 0822 4518

0756 (Nurul) – 0878 5391 6425 (Teguh).

Kemudian, pada kutipan kedua ini adalah bagian terakhir pada setiap akhir artikel yang

terpublikasi pada web. Secara sekilas, kalimat-kalimat ini memberikan informasi yang cukup jelas

bagi pembaca bagaimana mereka bisa menjangkau pihak manajemen. Namun, melihat kembali

pada wacana 4.0, bentuk-bentuk kalimat dan pilihan kata yang cukup formal bagi pembaca

millennial. Dan pemberian nomor kontak telepon mungkin hanya sesuai dengan generasi baby

Page 7: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

527

boomer. Pencatuman kontak harus bisa menjangkau berbagai platform millennial seperti e-mail,

berbagai sosial media, atau bahkan interactive chat pada web. Tuntutan kecepatan dan informasi

yang real time telah menjadi kebutuhan para gen Y dan Z. Apabila dua hal ini terabaikan, mereka

pun akan meninggalkannya begitu saja.

―DPRD Banten Tertarik Adopsi Konsep Puspa Agro”

“Dari Puspa Agro, MMA Ekspor Kelapa ke Kanada”

Beberapa publikasi terkait prestasi yang diraih pasar induk ini adalah tindakan positif demi

meningkatkan citra dari BUMD ini. Selain itu, publik pun bisa melihat sisi baiknya dari proyek

pemprov yang telah menelan anggaran Rp 585 Miliar ini. Publikasi ini pun bisa menjadi ke-

berimbangan informasi dimana banyak pemberitaan media yang lebih menilai sisi negatifnya dari

pembangunan proyek ini. Pada judul pertama menunjukkan bagaimana pihak manajemen

kedatangan tamu dari luar provinsi Jatim dan mereka menyatakan tertarik untuk menerapkan

konsep Puspa Agro di daerahnya. Sebuah prestasi yang patut diacungi jempol terhadap kerja sama

antara BUMD dengan pemerintah daerah. Adopsi konsep oleh pihak lain ini tentu menandakan

pasar induk ini memang layak menjadi percontohan bagi daerah lainnya. Selanjutnya, pada judul

kedua adalah prestasi yang lebih luar biasa.

Puspa Agro berhasil mengirim produknya hingga ke Kanada. Mungkin publikasi ini bisa

menjadi tamparan bagi pemberitaan miring tentang pasar induk ini. Berbagai media mem-beritakan

kegagalan proyek mega besar ini mulai dari akses jalan, lapak-lapak yang ditinggalkan pedagang

atau gedung-gedung yang terbengkalai. Namun, publikasi ini cukup memberikan fakta bahwa

perusahaan milik pemprov Jatim ini masih bisa menunjukkan tajinya pada publik. Freku-ensi

unggahan-unggahan publikasi seperti inilah yang harus lebih dilakukan demi keberimbangan

informasi di masyarakat. Publikasi-publikasi positif ini pun juga memang bisa dipertanggung-

jawabkan sesuai fakta di lapangan. Kefaktualan dan keakuratan harus menjadi tolak ukur sebuah

konten dalam web. Ketika masyarakat menemukan sebuah publikasi itu hanya sebuah kebohongan

belaka, mereka akan selamanya melabeli platform itu sebagai sumber yang tidak layak dikonsumsi.

Para pebisnis kelapa tertarik menjadikan Puspa Agro sebagai pusat bisnis karena

Stilistik Kata Ganti Orang ketiga

lokasi yang luas dan nyaman, parkir yang memadai, …

Tahun ini, Puspa Agro kembali memberikan layanan sosial kepada masyarakat

Stilistik Repetisi

untuk melaksanakan program Pemprov Jatim

Penulis bermaksud membedah konten publikasi web secara sintaksis. Namun, bentuk-

bentuk kalimat pada publikasi web periode 2018 ini adalah kalimat formal dengan diksi yang

cukup monoton. Kemudian, penulis lebih pelihat pada stilistik dari kalimat yang digunakan pada

setiap publikasi. Lalu, pada kutipan di atas yang pertama adalah stilistik dari orang ketiga.

Beberapa publikasi menyertakan bagaimana respon konsumen / pemakai jasa dari layanan Puspa

Agro ini memberikan timbal baliknya. Pola-pola kalimat timbal balik ini menunjukkan bahwa

pembuat publikasi atau dalam hal ini manajemen pasar induk ini mencoba meyakinkan publik

dengan adanya penguatan-penguatan pernyataan yang langsung keluar dari para konsumen. Selain

itu, kemunculan pola ini berlatar belakang dari adanya ketidakpercayaan khalayak hingga akhirnya

pencantuman feedback atau testimoni.

Page 8: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

528

Kemudian, pada kutipan kedua menunjukkan model pengulangan aktivitas dari sebuah

kalimat. Model repetisi ini dilakukan sebagai pengingat pada pembaca tentang apa yang pernah

dilakukan sebelumnya. Selain itu, repetisi ini bisa digunakan sebagai pentahbisan sebuah label.

Jadi, publikasi dengan stilistik seperti ini selain sebagai pengingat juga sebagai pentahbisan.

Sehingga, adanya pentahbisan ini akan membentuk citra tersendiri di tengah masyarakat. Puspa

Agro yang selalu melaksanakan kegiatan mudik bersama bersama masyarakat. Kegiatan sosial ini

tentu menarik perhatian berbagai khalayak. ―Langganan‖ mengadakan mudik bersama bisa jadi

pelabelan pasar induk yang suka mudik bareng. Atau bisa saja pasar induk sekaligus agensi travel.

Berbagai pelabelan bisa saja berkembang di tengah-tengah publik. Namun, kegiatan ini adalah

kegiatan yang positif. Dan mudik bersama bersama BUMD Jatim ini bisa menghapus stigma

BUMD yang ―eksklusif‖. Membaur dengan masyarakat adalah sesuatu yang paling esensial saat

ini. Mendirikan usaha di tengah masyarakat harulah melibatkan masyarakat itu sendiri. Sehingga,

segala kegiatan usaha yang berlangsung bisa berjalan lancara tanpa ada distraction dari lingkungan

sekitar.

B. Praktik Kewacanaan

Pada bahasan ini, teks akan dilihat dari produksi, penyebaran dan konsumsi teks.

Ada empat publikasi yang menjadi sorotan pada penelitian ini. Pertama, ―Gandeng Dinas

Pendidikan, Puspa Agro Siapkan Pelatihan dan Lomba Hidroponik Siswa SMA Se- Jatim‖, konten

ini tampil pada halaman dashboard utama dari web perusahaan. Meskipun artikel ini tergolong

masih baru, publikasi ini tidak masuk dalam daftar highlight. Alasan pertama mungkin karena

teknis tampilan dari web. Kedua, unsur kesengajaan dari pembuat konten tidak mema-sukannya

dalam daftar tersebut. Selanjutnya judul ―Tertarik Konsep Trading, Perumda Pasar Badung

Kunjungi Puspa Agro‖ pun bersandingan dengan artikel sebelumnya tentang hidroponik. Dua

bentuk kerja sama dengan pemerintah sepertinya mendapat porsi utaman dalam tampilan

publikasinya. Mengedepankan kerjasama dengan birokrat bisa memperkuat BUMD ini di tengah

berbagai pemberitaan miring yang diarahkan pada pihak manajemen.

Selanjutnya, dua judul ―Puspa Agro, Surganya Komunitas di Jatim‖ dan ―Puspa Agro Uji

Coba Budi Daya Ikan Sistem Bioflok‖ adalah artikel publikasi yang muncul di halaman utama.

Pertama, konten yang mengedepankan hubungan perusahaan dengan komunitas. Sebuah komunitas

dengan jejaringnya yang luas tentu saja menjadi keuntungan dalam penyebaran berbagai informasi

tentang pasar induk ini. Pendekatan- pendekatan dengan komunitas seperti komunitas HMRC tidak

hanya dengan komunitas perdagangan adalah tahapan yang baik dalam menuju industri 4.0.

Sebaran informasi di era ini sangat penting demi citra Puspa Agro untuk semuanya.

Gb 1. Higlight Berita

Page 9: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

529

Pada gambar di atas, web BUMD ini mencoba menampilkan konten-konten publikasi yang

ada melalu tampilan singkat. Namun, era dimana fleksibilitas, kecepatan, akurasi dan efisiensi

semakin mengedepan, artikel dalam highlight ini benar-benar kuno. Terlihat tanggal publikasi ini

mulai tahun 2014 hingga 2015 masih muncul dalam tayangan sekilas. Pemeliharaan web perlu

dilakukan secara berkala apabila Puspa Agro ini ingin sukses di era disrupsi ini. Publikasi-publikasi

baru masih rutin dilakukan terhadap segala aktivitas yang ada di pasar induk ini. Namun, artikel

yang muncul bukanlah tampilan terkini. Koordinasi antara web admin dan PR harus sinkron demi

tampilan konten yang terbaru. PR tidak hanya sekedar membuat konten publikasi tetapi juga

mereka harus benar-benar memperhatikan tampilan, tata letak, akses dan berbagai hal lainnya yang

bisa berdampak pada kemudahan publik dalam melihat publikasi di web ini. Jadi, sisi produksi teks

dalam web ini hanya mengandalkan tim teknis tanpa adanya koordinasi tim PR di dalamnya.

Sepertinya tim PR hanya bertanggung jawab terhadap konten yang dipublikasi dan sepenuhnya

diserahkan pada tim teknis web. Hasilnya pun terbukti tata letak dan penempatan konten terbaru

tidak pada tempatnya serta highlight tanggal terbit 2014-2015 masih muncul. Ketika wacana 4.0

mengandalkan kecepatan, efisiensi, mereka yang tertinggal akan sepenuhnya ditinggalkan melalui

seleksi alam.

Gb 2. Daftar Harga Pasar

Pada gambar kali ini, web ini menunjukkan kelemahannya lagi. Adanya kolom tentang

update harga pasar pun dibiarkan kosong bahkan ada tulisan ―no data found‖. Ini bukan mencirikan

industry 4.0 dimana segala informasi mudah diakses dan transparan. Ketika public menemukan

kelemahan seperti ini, mereka pasti menilai bahwa web ini memang usang tidak ―bertuan‖. Konsep

IoT (Internet of Things) yang menjadi gaung dari wacana 4.0 adalah tulang utama dalam

membangun industry generasi terbaru ini. Ketika pemanfaatan internet telah menyentuh sektor-

sektor industry, berbagai otomatisasi dan aksesbilitas akan menjadi mudah dan transparan. Berbeda

seperti pada gambar 2 yang menunjukkan keusangan belaka.

Gb 3. Buku Tamu

Page 10: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

530

Selanjutnya, pada tampilan berikut memperlihatkan ―buku tamu‖ yang sering dijumpai di

berbagai web di Indonesia. Sekali lagi, penggunaan kata atau istilah pada web ini masih kurang

―ramah‖ didengar oleh telinga kaum millennial. Berbagai kalimat, frasa atau kata masih sangat

baku dan kurang beradaptasi dengan perkembangan bahasa. Bukan berarti, penulis bermaksud

mengarahkan pada bahasa tidak baku tetapi bahasa yang lebih mudah dimengerti dan umum bagi

kaum era disrupsi sekarang.

Pada ―buku tamu‖ mungkin lebih familiar dengan ―contact us‖ atau ―hubungi kami‖, ini

menunjukkan Puspa Agro masih perlu menyesuaikan dengan iklim 4.0. Sebagai BUMD di

bawah naungan Pemprov Jatim, mereka harus segera berbenah diri demi sumbangsih lebih baik

bagi pembangunan Jatim. "Buku tamu‖ yang muncul ini hanyalah sekedar tampilan saja. Ketika

pengunjung web melakukan pengisian data dan mengirimkannya, hasil yang didapatkan error.

Bukan seperti ini melakukan treat wacana industry 4.0, komunikasi yang lancar dan mudah adalah

kunci keberhasilan di industri ini. Oleh karena itu, penyediaan akses komunikasi berbasis platform

digital harus segera terealisasi atau tidak Puspa Agro hanyalah pasar induk berbasis kaum baby

boomer.

C. Praktik Sosial Budaya

Pada bahasan ini akan dibahas pada situasi apa teks itu diproduksi, bagaimana pengaruh

organisasi terhadap produksi teks itu, dan aspek sosial seperti apa yang mempengaruhi produksi

teks tersebut. Secara institusional, ada dua publikasi yang mempunyai pengaruh organisasi

terhadap konten yang diunggah pada web ini. Pada artikel tentang lomba hidroponik yang bekerja

sama dengan Dinas Pendidikan, Siswa SMA Se-Jatim dan Puspa Agro muncul pada halaman utama

web. Selain itu, konten yang sama pula tayang pada web Dinas Pendidikan. Dua publikasi pada dua

portal yang berbeda tapi isi yang sama. Kegiatan yang dilaksanakan sebuah instansi pemerintah

merupakan amanat dari anggaran program. Oleh karena itu, publikasi terhadap khalayak

merupakah sesuatu yang wajib. Transparansi dan pertanggungjawaban pada masyarakat salah

satunya melalui publikasi konten pada web yang bisa diakses dengan mudah. Selanjutnya, pada

artikel tentang konsep trading dan kunjungan dari Pemda Badung Bali pun mendapatkan porsi yang

sama dalam publikasi. Konten ini ditampilkan pada halaman utama dan pada website Pemda

Badung pun mempublikasikan artikel yang sama. Selanjutnya, pada bahasan situasional dengan

melihat tiga publikasi tentang lomba hidroponik, komunitas HMRC, dan Uji Coba Budidaya

Bioflok. Pertama, pada judul ―Gandeng Dinas Pendidikan, Puspa Agro Siapkan Pelatihan dan

Lomba Hidroponik Siswa SMA Se-Jatim‖ mengangkat tema hidroponik yang sedang tren.

Menggaet siswa SMA dengan tema yang sedang in adalah formulasi yang tepat sebagai

langkah pasar induk ini lebih mengenalkan Puspa Agro dan pertanian pada kelompok millennial

ini. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan media air tanpa menggunakan tanak yang

sedang booming sebagai gaya bertani kaum urban saat ini. Momen tepat bagi BUMD ini untuk

merancang Agribisnis yang berbasis wacana 4.0. Kemudian, pada publikasi yang mengangkat

kegiatan komunitas HMRC (Honda Maestro Riders Club) pun muncul pada halaman utama

publikasi. Dua hingga tiga bulan ini, Puspa Agro menjadi magnet bagi komunitas-komunitas

mengadakan gathering. Berbagai macam komunitas mulai dari komunitas mobil, motor dan hobi

setiap akhir pekan berkumpul di pasar induk ini. Manajemen Puspa Agro sudah mulai menyasar

komunitas-komunitas dimana mereka aktif di web blogging komunitasnya.

Berbagai unggahan konten aktivitas mereka dengan pasar induk terbesar se- Jatim ini tentu saja

menghiasi blog komunitas masing-masing. Jejaring komunitas mempunyai jangkauan yang luas

sehingga Puspa Agro berkesempatan promosi ―gratis‖ melalui berbagai unggahan komunitas ini.

Dengan mempunyai jejaring berbagai komunitas dengan berbagai platform media sosial semakin

menaikkan rating publikasi web Puspa Agro. Kemudian, pada publikasi dengan judul ―Puspa Agro Uji

Coba Budi Daya Ikan Sistem Bioflok‖ mempunyai kesamaan dengan konten tentang hidroponik.

Disini, publikasi terkait teknik pertanian urban lebih dikedepankan dalam artikel ini. Kekinian yang

coba diangkat oleh PR pasar induk ini bisa menjadi langkah awal yang baik demi menuju apa yang

disebut dengan industry 4.0. Melibatkan aktor-aktor utama dalam era ini nantinya akan berandil dalam

kelancaran berbagai program atau rencana yang akan dijalankan oleh Puspa Agro ini.

Page 11: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

531

Gb 4. Gallery

Pada kutipan gambar di atas ini menunjukkan kegiatan pentas seni remaja yang diadakan di

kawasan pasar induk ini. Kedua foto ini muncul di slide show pada tampilan gallery. Namun,

beberapa dari foto yang mucul tidak disertai dengan publikasi konten. Hal ini patut dicermati

karena ada aktivitas-aktivitas pada gallery selayaknya diangkat menjadi sebuah artikel. Pada

gambar sebelah kanan adalah kegiatan apresiasi pelajar se Sidoarjo dan gambar sebelah kiri

merupakan acara fun bike dengan berbagai hiburan bagi kaum digital. Aktivitas-aktivitas yang

melibatkan kaum muda ini seharusnya mendapatkan tempat khusus atau bahkan kolom publikasi

diperuntukkan kaum millenial. Mereka ini lahir di tengah-tengah perangkat dan kecanggihan digital

saat ini.

Unggahan-unggahan mereka di berbagai sosial media akan berpengaruh pada isu-isu

tertentu. Ketika sebuah isu atau berita menjadi sebuah top trending, berita ini pun akan ber-dampak

pada sumber informasi. Ketika suatu aktivitas yang diadakan Puspa Agro, pesertanya melakukan

unggahan foto atau status pada sosial media mereka dengan caption yang menarik. Segala aktivitas

sosial media mereka pun bisa mengumpul menjadi sebuah topik yang patut diperbincangkan.

Sehingga, hal ini nantinya berdampak pada sumber informasi yaitu Puspa Agro itu sendiri.

Gb 5. Gallery

Pada gambar 5 ini menunjukkan para pejabat dan para pemangku kepentingan turut hadir

dalam berbagai acara baik seremonial maupun aktivitas informal. Terlihat Gubernur Jatim, Pakde

Karwo, Kepala Disdik, dan beberapa menteri muncul pada galeri di web Puspa Agro. Kemunculan

mereka menunjukkan dukungan kuat pihak birokrat dalam pengembangan pasar induk ini.

Sehingga bentuk-bentuk publikasi seperti ini bisa menambah kepercayaan investor pada pasar

induk ini. Selain itu, adanya interaksi birokrat dengan rakyat bisa menimbulkan empati bahwa

pejabat tidak untuk dilayani tetapi mereka hadir untuk melayani rakyat.

Page 12: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

532

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh tiga kesimpulan. Menurut dimensi teks, publikasi

web Puspa Agro masih terdapat pilihan kata yang formal dan kaku. Melihat wacana 4.0 informasi

yang tampil harus lebih interaktif, efisien dan bisa lebih dipahami para kaum millennial saat ini.

Kemudian, praktik kewacanaan, topik konten pada web sudah mengarah pada wacana 4.0. Pelibatan

komunitas, tema kekinian ini menandakan awal pasar induk terbesar se-Jatim ini mulai mengarah

pada era industri 4.0.

Namun wacana ini masih kurang didukung dengan fasilitas seperti penyediaan hubungan

publik dan manajemen yang efisien dan cepat. Beberapa fitur web masih tidak difungsikan dengan

maksimal. Dan terakhir pada praktik sosial-budaya, produksi-produksi teks atau publikasi konten telah

menyesuaikan topik yang sedang tren. Selain itu, berbagai kerja sama yang diadakan di pasar induk ini

telah menjangkau komunitas dan hobi dimana mereka pun punya platform publikasi tersendiri. Yang

pada akhirnya bisa berdampak pada citra Puspa Agro.

Saran pada publikasi web Puspa Agro, pertama penggunaan bahasa dan pemilihan kata harus

lebih interaktif dengan pembaca millennial saat ini tanpa mengindahkan kaidah-kaidah bahasa yang

berlaku. Kedua, fitur-fitur web seperti tautan sosial media, galeri video, dan buku tamu harus

difungsikan. Fitur-fitur tersebut harus aktif dan adanya admin yang aktif dalam pengelolaan web ini.

Reponsif adalah kunci dalam industry 4.0 ini. Peneliti waktu mencoba mneghubungi melalui kontak

maupun buku tamu yang disediakan menemukan kesulitan gagal kirim dan tidak ada respon.

Kemudian, perlu ada penambahan fitur seperti chat interaktif yang bisa langsung direspon,

penambahan kontak yang tidak hanya melalui telepon konvensional, dan pengaktifan sosial media.

Pengelolaan sosial media di era disrupsi ini telah menjadi kewajiban bagi perusahaan. Bahkan salah

satu pengelolaan manajemen krisis sekarang adalah salah satunya melalui pengelolaan manajemen

sosial media yang baik dan terintegrasi.

Perusahaan harus bisa mengendalikan berbagai isu dan topik yang sedang tren di sosial media.

Oleh karena itu, Puspa Agro sebagai BUMD harus lebih peka terhadap isu-isu yang sedang trending di

berbagai platform sosial media. Berbagai publikasi tentang aktivitas yang mengarah pada kegiatan

kaum muda, kerja sama, dan berbagai inovasi yang telah dikembangkan oleh Puspa Agro hendaknya

diiringi dengan media publikasi yang responsif dan mudah. Sehingga apa yang dicita-citakan dari

BUMD ini di era industry 4.0 bisa tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyansyah, R., & Sugiharto, S. (2014). Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Minat Beli

Konsumen di Puspa Agro. Jurnal Manajemen Pemasaran, 1-8.

Badara, A. (2012). Analisis Wacana : Teori, Metode dan Penerapannya pada Wacana Media. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Friedmann, W. (1997). The State and The Rule of Lou in A Mixed Economy. London: Stevens and

Sons.

Hermann, M. P. (2016). Design principles for industrie 4.0 scenarios. System Sciences (HICSS). 49th

Hawaii International Conference, 3928-3937.

Kagermann, H., Lukas, W., & Wahlster, W. (2013). Final report: Recommendations for implementing

the strategic initiative INDUSTRIE 4.0. Hamburg: Working Group.

Kamaluddin, R. (2011). Peran dan Pemberdayaan BUMD Dalam Rangka Peningkatan Perekonomian

Daerah. Jakarta: Visimedia.

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Lee,

E. (2008). Cyber physical systems: Design challenges. In Object Oriented Real-Time Distributed

Page 13: WACANA INDUSTRI 4.0 PADA PUBLIKASI WEB PASAR … filemempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0 melalui berbagai fitur dan publikasi pada website organisasi. Metode kualitatif

533

Computing (ISORC). 11th IEEE International Symposium, 363-369.

Manan, B. (1994). Hubungan Antara Pusat dan Daerah Menurut UUD 1945. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan.

Marojohan, P. S. (2012). Pengembangan Sistem Ekonomi Kerakyatan dalam Perspektif Negara

Hukum Kesejahteraan berdasarkan UUD 1945. Jurnal Wawasan Hukum, 445-464.

Olsen, O., & Engen, O. (2007). Technological Change as a Trade Off between Social Construction

and Technological Paradigms. Technology in Society, 456-468.

Prasetyo, H., & Sutopo, W. (2017). Industri 4.0 : Telaah Klasifikasi Aspek dan Arah Perkembangan

Riset. Jati Undip, 1-10.

Preston, P. (2001). Reshaping communications: Technology, information and social change. SAGE.

Rahmanto, A. (2011). Wacana Corporate Social Responsibility dalam Website Perusahaan. Jurnal

FKIP Universitas Sebelas Maret, 1-15.

S.Heng. (n.d.). Retrieved 08 19, 2018, from https://ssrn.com/abstract=2656608

Sobur, A. (2006). Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik

dan Analisis Framing. Bandung: PT Rosdakarya.

SUMBER INTERNET :

<http://puspaagrojatim.com/ > diakses pada 10 September 2018