w 251039

Upload: marhelun

Post on 29-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

w 251039

TRANSCRIPT

  • 1Peta ini dapat menjadi acuan dalam menetapkan arah pengembangankomoditas. dengan memperhatikan kondisi biofisik masing-masing

    wilayah, harapan untuk mendapatkan produksi yang tinggi danlestari dapat terwujud.

    Untuk mendukung pelaksanaanprogram pembangunan perta-nian diperlukan data dan informasisumber daya lahan berupa PetaPewilayahan Komoditas Pertanian.

    ko-moditas yang secara biofisik sesuaiuntuk dikembangkan.

    Penyusunan Atlas menggu-nakanpeta dasar skala 1:1.000.000, AtlasSumber daya Tanah Eksplora-si

    di tingkat propinsi dilakukan terhadapbeberapa propinsi terpilih. Semuamasukan yang diperoleh digunakansebagai bahan perbaikan sebelum atlastersebut dicetak.

    Evaluasi lahan disusun ber-dasarkan karakteristik dan kualitaslahan dengan bantuan programALES (Automatic Land EvaluationSystem), dan penyajiannya dalambentuk peta digital dengan meng-gunakan Sistem Informasi Geo-grafis(SIG). Jenis komoditas ung-gulanditentukan berdasarkan arah-an BadanLitbang Pertanian tahun 1997 dan dataterbaru dari Puslit-bang lingkup BadanLitbang Perta-nian. Komoditasunggulan ditetap-kan berdasarkankriteria biofisik atau kesesuaian lahan.Komoditas pertanian yang mempunyaikese-suaian terbaik digolongkansebagai komoditas yang diunggulkanuntuk wilayah tertentu. Komoditasung-gulan spesifik lokasi tetap dikem-bangkan sebagai komoditas unggul-anpropinsi/daerah. Sebagai contoh sagudi Papua dan siwalan di NusaTenggara. Tabel 1 menyajikan jeniskomoditas pertanian unggulan na-sional dan propinsi.

    Legenda dan Peta

    Legenda peta arahan pewilayahankomoditas pertanian unggulan na-sional skala 1:1.000.000 terdiriatas satu atau lebih kombinasi ko-moditas unggulan. Dengan demikiansetiap satu satuan legenda dapatterdiri atas satu kelompok komo-ditas atau lebih, misalnya kombi-nasi antara tanaman pangan danhortikultura, atau antara tanamanbuah-buahan dan tanaman tahunan/perkebunan. Untuk seluruh wilayahIndonesia, kelompok pewilayahankomoditas dapat dibedakan dalam 119kelompok dengan 4 kelompoktambahan, yaitu peruntukan hutan,hutan konservasi, pemukiman, danlain-lain.

    Luasan Pewilayahan KomoditasUtama

    Tanaman Pangan (padi sawah, padigogo, dan jagung)

    Areal untuk padi sawah mencakup

    Atlas Arahan Pewilayahan KomoditasPertanian Unggulan Nasional

    EDISI IARAHAN PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIANUNGGULAN NASIONALSKALA 1:1.000.000

    DEPARTEMEN PERTANIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAH DAN

    AGROKLIMAT

    Tampilan sampul depan Atlas Arahan Pewilayahan Komoditas PertanianUnggulan Nasional Skala 1: 1.000.000.

    Peta ini memberi informasi ten-tang:(1) arahan pengembangan suatukomoditas pertanian, (2) penentuanwilayah potensial yang dapat dilihatdari berbagai aspek yaitu biofisiklingkungan, sosial ekonomi dankebijakan dalam suatu sistem yangdinamik, dan (3) pengembangankomoditas yang dilakukan melaluipendekatan wilayah (regional) tanpadibatasi oleh sekat-sekat administrasi.Pe-nyusunan peta pewilayahan ko-moditas dalam bentuk Atlas ArahanPewilayahan Komoditas PertanianUnggulan Nasional skala 1:1.000.000diharapkan dapat digunakan sebagaibahan acuan dasar dalam memilih jenis

    Indonesia skala 1:1.000.000, AtlasArahan Tata Ruang Pertanian Nasionalskala 1:1.000.000, Peta ZonaAgroklimat Indonesia skala 1:2.500.000,Peta Penggunaan Lahan Perkebunanskala 1:1.000.000, Peta PenggunaanLahan Propinsi, Peta PenyebaranLahan Sawah skala 1:250.000, PetaRePPProT skala 1:250.000, dan PetaOpti-masi Penggunaan Lahan P. Jawaskala 1: 250.000.

    Konsultasi dan diskusi dilaku-kan dengan instansi terkait danpemerintah daerah setempat untukmemperoleh masukan yang diper-lukan, terutama menyangkut jenis-jenis komoditas unggulan. Konsul-tasi

  • 2dan Sumatera Utara. Komoditas inidapat dikembangkan bersama ko-moditas lainnya, seperti pala,melinjo, rambutan, durian, dankayu-kayuan.

    Komoditas karet pewilayah-annya mencapai 16,91 juta hektar,terutama terdapat di KalimantanSelatan, Kalimantan Barat, Kali-mantan Tengah, Sumatera Selatan,Jambi, Riau, dan Sumatera Utara.Wilayah untuk karet juga sesuaiuntuk pengembangan komoditaslainnya, seperti kelapa sawit, kopirobusta, tengkawang, lada, danjagung.

    Pewilayahan untuk kelapa sa-wit mencapai luasan 6,79 jutahektar, terutama di Sumatera Se-latan, Bengkulu, Riau, SumateraUtara, Aceh, Kalimantan Timur,dan Kalimantan Tengah. Areal inijuga sesuai untuk lada, pisang, danubi kayu.

    Komoditas kelapa pewilayah-annya mencapai 3,68 juta hektar,terutama di Riau, Bengkulu, Su-matera Selatan, Maluku Selatan,Jambi, Aceh, Sumatera Utara, Su-lawesi Tenggara, Sulawesi Tengah,dan Sulawesi Utara. Komoditaslainnya yang dapat dikembangkandi daerah ini adalah kakao dan cengkeh.

    Teh merupakan komoditas per-kebunan dataran tinggi, yangpewilayahannya mencapai luasan400.091 ha, terutama di Jawa Tengah,Jawa Barat, Sumatera Utara, Banten,dan Kalimantan Barat. Areal ini jugacocok untuk pengembangan kayumanis dan kina.

    Untuk jeruk, pewilayahannyamencapai luasan 1,34 juta hektar,meliputi wilayah Maluku, Goron-talo, Kalimantan Timur, Jambi, danSulawesi Selatan. Komoditaslainnya yang dapat dikembangkanadalah mangga, rambutan, mang-gis, markisa, salak, dan durian.

    Sagu sebagai salah satu alter-natif penganti beras, saat ini hanyadiwilayahkan di daerah Papuadengan luasan mencapai 2,86 jutahektar. Di wilayah ini juga dapatdikembangkan mangrove.

    24,32 juta hektar, sebagian besarterletak di Papua, Jawa Timur, Ja-wa Tengah, Sumatera Selatan, Ja-wa Barat, dan Sulawesi Selatan. Didalam atlas belum dibedakan an-tara areal potensial untuk padisawah dan areal padi sawah yangsudah ada. Areal padi sawah iniumumnya dapat dikombinasikan de-ngan palawija.

    Pewilayahan untuk padi gogomeliputi areal 13,03 juta hektar,sebagian besar terletak di Papua,Kalimantan Barat, Kalimantan Te-ngah, Sumatera Selatan, Jawa Ti-mur, dan Kalimantan Selatan. Disamping untuk padi gogo, areal inijuga dapat diwilayahkan untukjagung, cabai, kacang tanah, lada,nilam, tembakau, ubi jalar, dan ubikayu, tergantung prioritas dari ma-sing-masing propinsi.

    Komoditas jagung mempunyaiareal 3,35 juta hektar, yang seba-gian besar terletak di SumateraUtara, Nusa Tenggara Barat, Sula-wesi Tenggara, Sulawesi Selatan,Jawa Barat, dan Kalimantan Timur.Komoditas lainnya yang berpotensiuntuk dikembangkan di wilayah iniadalah kacang tanah dan kedelaiuntuk wilayah kering serta ubi jalar

    dan kentang untuk wilayah di da-tarantinggi.

    Tanaman Tahunan/Perkebunandan Buah-Buahan

    Kopi arabika yang merupakan kopidataran tinggi pewilayahannyamencapai 3,067 juta hektar, ter-utama di Papua, Sulawesi Selatan,Sulawesi Tengah, Kalimantan Ti-mur,Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur,Lampung, dan Aceh. Pe-ngembangankomoditas ini dapat di kombinasikandengan kayu manis, markisa, jeruk, danalpokat.

    Wilayah untuk kopi robustamencapai luasan 7,28 juta hektar,terutama di Papua, Kalimantan Te-ngah, Kalimantan Barat, Bengkulu,Riau, Sumatera Utara, dan Sula-wesi Tengah. Komoditas ini dapatdikembangkan bersama cengkeh,durian, karet, mangga, salak,kelapa sawit, panili, dan sukun.

    Untuk cengkeh, wilayahnyamencapai 9,46 juta hektar, meliputiPapua, Maluku, Sulawesi Selatan,Sulawesi Tenggara, Sulawesi Te-ngah, Sulawesi Utara, Banten, Ja-wa Timur, Jawa Barat, Lampung,

    Tabel 1. Jenis komoditas pertanian unggulan nasional dan propinsi.

    Kelompok komoditasTingkat Jenis komoditasunggulan

    Tanaman pangan Nasional Padi, padi gogo, jagung, kedelai, ubi kayu

    Propinsi Sagu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau

    Tanaman hortikultura Nasional Kentang, cabai merah, bawang merah,tomat, buncis, kubis, wortel, pisang, jeruk,mangga, manggis, melon, pepaya,rambutan, nenas, salak, durian

    Propinsi Bawang putih, kacang panjang, kangkung,sawi, mentimun, terung, kacang merah,duku, markisa, jambu biji, semangka,alpokat, cempedak, belimbing, sukun

    Tanaman perkebunan Nasional Karet, teh, kopi arabika, kakao,sawit, kelapa, cengkeh, lada,mente, kopi robusta

    Propinsi Kina, kayu manis, pala, vanili, kemiri,gambir, pinang, lontar, tebu, nilam,tembakau, kapas, empon-empon

    Peternakan Sapi, kerbau, domba, kambing, sapi perah

    Perikanan Perikanan air tawar (karamba, sawah,kolam/diversifikasi), budi daya tambak(bandeng, kakap, udang)

  • 3Penggembalaan ternak

    Areal penggembalaan ternak men-capai luasan 526.719 ha, ter-utama di Sulawesi Selatan, NusaTenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,Sumatera Utara, dan Aceh.

    Tambak

    Pewilayahan untuk tambak menca-pailuasan 3,54 juta hektar, meli-putiMaluku, Sulawesi Tenggara, SulawesiSelatan, Kalimantan Ti-mur, KalimantanTengah, Kali-mantan Barat, SumateraSelatan, Riau, Sumatera Utara, danAceh (Hikmatullah).

    Untuk informasi lebih lanjuthubungi:

    Pusat Penelitian danPengembangan Tanah danAgroklimatJln. Ir. H. Juanda No. 98Bogor 16123Telepon : (0251) 323012Faksimile : (0251) 311256E-mail : [email protected].

    net.id