vol. v no. 4, april 2010 · dalam pengkajian ini proses implementasi model dan evaluasi hasilnya...

1
www.litbang.deptan.go.id www.litbang.deptan.go.id Vol. V No. 4, April 2010 Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian berkelas dunia dalam menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial Suatu pilot roll out project (PRO) atau pengkajian penerapan dan perluasan inovasi (P3I) telah dilakukan di desa Oebola dan Tuapanaf Kabupaten Kupang sejak Juli 2008 hingga November 2009. Proyek ini mengimplementasikan model pengkajian pengembangan tehnologi dan manajemen pola integrasi jagung-sapi untuk meningkatkan kinerja sistem usahatani lahan kering di NTT. Prinsip utama dari PRO atau P3I adalah upaya pematangan suatu model inovasi yang dilakukan bersama dengan petani dan stake holder kompeten, dengan cara partisipatif. PRO dirancang untuk dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dilakukan dalam skala relatif terbatas dan tahap ke dua akan dilakukan dalam skala yang relatif besar melibatkan 300-500 petani. Para aktor yang terlibat dalam PRO meliputi peneliti, penyuluh, unsur kolaborator (Dinas dan LSM) dan petani. Dalam pengkajian ini proses implementasi model dan evaluasi hasilnya dilakukan secara mendalam sehingga dapat dipahami dengan baik faktor- faktor apa saja yang sangat berperan dalam adopsi suatu inovasi teknologi dan bagaimana peran masing-masing aktor dalam proses adopsi tersebut. Dalam kajian ini dipilih komoditas jagung dan sapi karena kedua komoditas ini tidak terpisahkan dari sistem usahatani lahan kering di NTT. Ternak berperan sebagai tulang punggung perekonomian daerah dan sumber pendapatan penting bagi petani, sedangkan jagung merupakan bahan makanan pokok bagi sebagai besar petani di NTT, disamping itu teknologi budidaya kedua komoditas ini telah dikuasai dengan baik oleh BPTP NTT, sementara adopsinya di tingkat petani masih rendah dengan cerminan produktivitas kedua komoditas ini yang masih relatif rendah. Implementasi model inovasi jagung-sapi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas jagung menjadi 5 ton/ha/kk sehingga kelebihan produksi dapat dijual untuk membeli ternak sapi dan olehnya petani dapat memiliki ternak sapi sendiri dimana keadaan saat ini sapi yang dipelihara petani adalah milik pihak ke tiga dengan bagi hasil yang belum menguntungkan bagi petani. Data dan informasi yang diambil dalam pengkajian ini meliputi data primer dengan objek penelitian adalah sumberdaya lahan, tanaman dan ternak serta perubahan sosial pada para aktor terkait seperti petani, penyuluh, dinas, LSM dan bahkan peneliti. Kajian meliputi paket teknologi dan proses yang berlangsung selama pengkajian hingga adopsi teknologi pada level fase pertama (skala terbatas). Data dan informasi yang terkumpul dianalisi menggunakan alat analis triple loop dan penyajian dilakukan secara deskriptif. Dengan berbagai teknik komunikasi dan pelatihan penerapan teknologi, produksi jagung petani dapat mencapai 3,6-5,2 ton/KK dari target 5 ton/KK. Lahan yang diusahakan untuk tanaman jagung meningkat dari 0,30 ha/KK menjadi 1,05 ha/KK di desa Oebola dan meningkat dari 0,15 ha/KK menjadi 0,78 ha/KK di desa Tuapanaf. Selain mencukupi kebutuhan pangan keluarga, kelebihan produksi yang dapat dijual membuat petani di Oebola dan Tuapanaf dapat membeli ternak sapi dan babi serta alat perontok padi. Tanam Jagung Panen Sapi Selamat datang kepada para CPNS yang ditempatkan di Badan Litbang Pertanian! Sesuai pengumuman Panitia Pengadaan CPNS Kementerian Pertanian, Badan Litbang Pertanian mendapatkan alokasi CPNS TA 2010 sebanyak 195 orang. Para CPNS Badan Litbang ini telah menerima pembekalan oleh Kepala Badan, Sekretaris Badan, dan beberapa Eselon II mengenai organisasi dan kelembagaan Badan Litbang pada hari jumat (23/4). CPNS merupakan darah segar bagi Badan Litbang Pertanian, diharapkan para CPNS ini dapat bekerja secara maksimal dan sungguh-sungguh sehingga dapat membantu dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang selaras dengan visi dan misi Kementerian Pertanian. Jiwa patriotik merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap insan Badan Litbang Pertanian. Semangat tersebut tercermin dari sikap, perilaku dan etos kerja para pegawai Badan Litbang Pertanian. Dengan semangat tersebut, Badan Litbang Pertanian akan mampu menghasilkan inovasi teknologi yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Jiwa patriotik inilah yang harus ditanamkan pada diri CPNS Badan Litbang Pertanian. Sekali lagi kami ucapkan selamat datang kepada para CPNS Badan Litbang Pertanian, selamat bergabung, selamat berkarya, semoga dengan tambahan tenaga dan semangat baru ini Badan Litbang Pertanian dapat segera menjadi lembaga penelitian dan pengembangan berkelas dunia dalam menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian dalam mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial.

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Vol. V No. 4, April 2010 · Dalam pengkajian ini proses implementasi model dan evaluasi hasilnya dilakukan secara mendalam sehingga dapat dipahami dengan baik faktor-faktor apa saja

www.litbang.deptan.go.id

www.litbang.deptan.go.id

Vol. V No. 4, April 2010

Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian berkelas dunia dalam menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial

Suatu pilot roll out project (PRO) atau pengkajian penerapan dan perluasan inovasi (P3I) telah dilakukan di desa Oebola dan Tuapanaf Kabupaten Kupang sejak Juli 2008 hingga November 2009. Proyek ini mengimplementasikan model pengkajian pengembangan tehnologi dan manajemen pola integrasi jagung-sapi untuk meningkatkan kinerja sistem usahatani lahan kering di NTT. Prinsip utama dari PRO atau P3I adalah upaya pematangan suatu model inovasi yang dilakukan bersama dengan petani dan stake holder kompeten, dengan cara partisipatif. PRO dirancang untuk dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dilakukan dalam skala relatif terbatas dan tahap ke dua akan dilakukan dalam skala yang relatif besar melibatkan 300-500 petani. Para aktor yang terlibat dalam PRO meliputi peneliti, penyuluh, unsur kolaborator (Dinas dan LSM) dan petani.

Dalam pengkajian ini proses implementasi model dan evaluasi hasilnya dilakukan secara mendalam sehingga dapat dipahami dengan baik faktor-faktor apa saja yang sangat berperan dalam adopsi suatu inovasi teknologi dan bagaimana peran masing-masing aktor dalam proses adopsi tersebut. Dalam kajian ini dipilih komoditas jagung dan sapi karena kedua komoditas ini tidak terpisahkan dari sistem usahatani lahan kering di NTT. Ternak berperan sebagai tulang punggung perekonomian daerah dan sumber pendapatan penting bagi petani, sedangkan jagung merupakan bahan makanan pokok bagi sebagai besar petani di NTT, disamping itu teknologi budidaya kedua komoditas ini telah dikuasai dengan baik oleh BPTP NTT, sementara adopsinya di tingkat petani masih rendah dengan cerminan produktivitas kedua komoditas ini yang masih relatif rendah.

Implementasi model inovasi jagung-sapi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas jagung menjadi 5 ton/ha/kk sehingga kelebihan produksi dapat dijual untuk membeli ternak sapi dan olehnya petani dapat memiliki ternak sapi sendiri dimana keadaan saat ini sapi yang dipelihara petani adalah milik pihak ke tiga dengan bagi hasil yang belum menguntungkan bagi petani. Data dan informasi yang diambil dalam pengkajian ini meliputi data primer dengan objek penelitian adalah sumberdaya lahan, tanaman dan ternak serta perubahan sosial pada para aktor terkait seperti petani, penyuluh, dinas, LSM dan bahkan peneliti. Kajian meliputi paket teknologi dan proses yang berlangsung selama pengkajian hingga adopsi teknologi pada level fase pertama (skala terbatas). Data dan informasi yang terkumpul dianalisi menggunakan alat analis triple loop dan penyajian dilakukan secara deskriptif.

Dengan berbagai teknik komunikasi dan pelatihan penerapan teknologi, produksi jagung petani dapat mencapai 3,6-5,2 ton/KK dari target 5 ton/KK. Lahan yang diusahakan untuk tanaman jagung meningkat dari 0,30 ha/KK menjadi 1,05 ha/KK di desa Oebola dan meningkat dari 0,15 ha/KK menjadi 0,78 ha/KK di desa Tuapanaf. Selain mencukupi kebutuhan pangan keluarga, kelebihan produksi yang dapat dijual membuat petani di Oebola dan Tuapanaf dapat membeli ternak sapi dan babi serta alat perontok padi.

Tanam Jagung Panen Sapi

Selamat datang kepada para CPNS yang ditempatkan di Badan Litbang Pertanian! Sesuai pengumuman Panitia Pengadaan CPNS Kementerian Pertanian, Badan Litbang Pertanian mendapatkan alokasi CPNS TA 2010 sebanyak 195 orang. Para CPNS Badan Litbang ini telah menerima pembekalan oleh Kepala Badan, Sekretaris Badan, dan beberapa Eselon II mengenai organisasi dan kelembagaan Badan Litbang pada hari jumat (23/4).

CPNS merupakan darah segar bagi Badan Litbang Pertanian, diharapkan para CPNS ini dapat bekerja secara maksimal dan sungguh-sungguh sehingga dapat membantu dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang selaras dengan visi dan misi Kementerian Pertanian.

Jiwa patriotik merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap insan Badan Litbang Pertanian. Semangat tersebut tercermin dari sikap, perilaku dan etos kerja para pegawai Badan Litbang Pertanian. Dengan semangat tersebut, Badan Li tbang Pertanian akan mampu menghasilkan inovasi teknologi yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Jiwa patriotik inilah yang harus ditanamkan pada diri CPNS Badan Litbang Pertanian.

Sekali lagi kami ucapkan selamat datang kepada para CPNS Badan Litbang Pertanian, selamat bergabung, selamat berkarya, semoga dengan tambahan tenaga dan semangat baru ini Badan Litbang Pertanian dapat segera menjadi lembaga penelitian dan pengembangan berkelas dunia dalam menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian dalam mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial.