forum -...

2
FORUM o Senin o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu • Minggu 2 3 4 @ 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 OJan OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs eSep OOkt ONov ODes • Rain HalVesfing Mengunduh Hujan, Metode sederhana ini dapat menjadi obat yang ampuh untuk mengatasi banjir bandang di musim hujan, dan kekeringan di musim kemarau. perdebatan dan takjarang saling menya- lahkan. Wargil Jakarta menuduh ba- nyaknya penebangan hutan di kawasan puncak yang berada di wilayah sekitar Bogor,Jawa Barat. Semetara Pemerin- tah Provinsi .Iawa Barat mengaku telah melakukan upaya maksimal untuk melindungi hutan. Pendek kata, sungai meluap bukan karena faktor rusaknya kawasanhulu; tapi juga perilaku warga yang membuang sampah di sungai sehingga menyumbat aliran air. Semua alas~n itu tidak salah. Namun ada baiknya menyimak penelitian En- dang Kurniawan, Ssi. MT,direktur Indo- nesia Envirohtment Consultant (IEC). Karena menu:lutnya, setiap keluarga di Indonesia ternyata menjadi penyumbang B anjir setiap tahun selalu meng- hampiri warga .Iakarta. Peme- rintah DKI seperti kewalahan menanganinya. Berbagai cara dilakukan, mulai dari membuat saluran banjir kanal timur dan barat, hingga meninggikan badan jalan. Hasilnya, banjir tak mau pergi dari ibukota ini, Penyebab banjir pun selalu menjadi banjir terbesar, lnilah buktinya, Berdasarkan peneliti- an yang dilakukan Endang, keluarga di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat yang bercurah hujan minimal 2.000 mm/ta- hun, selama setahun setiap keluarga yang tinggal di rumah tipe 21 menyum- bang banjir sebanyak 42 m3 alias 42.000 liter air. Sementara di rumah tipe 36 menyumbang 72.000 liter air. Tipe 45 menyumbang 90.000liter air dan tipe 54 berkontribusi terhadap bajir sebanyak 108.000liter air. Menurut Endang, taksulit untuk men- dapatkan angka di atas. Cara menghi- tungnya hanya dengan mengalikan curah hujan dengan luas bangunan yang menutupi permukaan tanah. "Itulah vo- lume air yang disumbang setiap keluarga selama setahun," katanya. . Pada tanah terbuka dengan berkanopi atau tanaman rumput sebanyak 85 per- sen air hujan yang jatuh diserap tanah menjadi air infiltrasi lalu mengalir terus ke bawah dengan gaya gravitasi. Air itu namanya air gravitasi yang menjadi cadangan air tanah. Sementara pada tanah yang tertutup bangunan, 100persen air hujan menjadi aliran permukaan. Air itulah yang di- sumbangkan setiap keluarga untuk ban- jir. Bila tanpa halangan, air itu akan cepat mengalir dari atap rumah ke pelim- bahan, selokan,sungai lalu ke laut. "Itulah kekeliruan pengelolaan air di Indonesia,"tandas Endang. Air hujan dialirkan secepat mungkin ke lautan. Contohnya sungai yang berke- lok-kelok disodet supaya lurus. Tepi su- ngai juga dibeton agar air hujan yang berlebih dari hulu segera terbuangke hilir. lnilah yang menyebabkan banjir besar di musim penghujan dan kek- eringan di musim kemarau. Idelanya, air berlebihan di musim hujan ditahan selama mungkin di da- ratan dengan membuat jebakan-jebakan air. Sehingga, musibah berupa 'kekering- an di musim kemarau dan banjir di mu- sim hujan tidak terjadi. Di rnasa' silam, jebakan air terbentuk secara alami berupa lembah, mata air, rawa, dan danau. Ketika itu sebagian be- sar air berlebih pada musim hujan rna- suk ke cekungan di daerah lembah, rawa, dan danau. Hanya sedikit saja air yang El FORUM KEADILAN: No. 19, 05 SEPTEMBER 2010 Kliping Humas Unpad 2010 l

Upload: lekiet

Post on 10-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

FORUMo Senin o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu • Minggu2 3 4 @ 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31OJan OPeb oMar OApr OMei OJun OJul OAgs eSep OOkt ONov ODes

• Rain HalVesfing

Mengunduh Hujan,

Metode sederhana ini dapatmenjadi obat yang ampuhuntuk mengatasi banjirbandang di musim hujan, dankekeringan di musim kemarau.

perdebatan dan takjarang saling menya-lahkan. Wargil Jakarta menuduh ba-nyaknya penebangan hutan di kawasanpuncak yang berada di wilayah sekitarBogor, Jawa Barat. Semetara Pemerin-tah Provinsi .Iawa Barat mengaku telahmelakukan upaya maksimal untukmelindungi hutan. Pendek kata, sungaimeluap bukan karena faktor rusaknyakawasanhulu; tapi juga perilaku wargayang membuang sampah di sungaisehingga menyumbat aliran air.Semua alas~n itu tidak salah. Namun

ada baiknya menyimak penelitian En-dang Kurniawan, Ssi. MT,direktur Indo-nesia Envirohtment Consultant (IEC).Karena menu:lutnya, setiap keluarga diIndonesia ternyata menjadi penyumbang

B anjir setiap tahun selalu meng-hampiri warga .Iakarta. Peme-rintah DKI seperti kewalahan

menanganinya. Berbagai cara dilakukan,mulai dari membuat saluran banjir kanaltimur dan barat, hingga meninggikanbadan jalan. Hasilnya, banjir tak maupergi dari ibukota ini,Penyebab banjir pun selalu menjadi

banjir terbesar,lnilah buktinya, Berdasarkan peneliti-

an yang dilakukan Endang, keluarga diJakarta, Banten, dan Jawa Barat yangbercurah hujan minimal 2.000 mm/ta-hun, selama setahun setiap keluargayang tinggal di rumah tipe 21 menyum-bang banjir sebanyak 42 m3 alias 42.000liter air. Sementara di rumah tipe 36menyumbang 72.000 liter air. Tipe 45menyumbang 90.000 liter air dan tipe 54berkontribusi terhadap bajir sebanyak108.000liter air.Menurut Endang, taksulit untuk men-

dapatkan angka di atas. Cara menghi-tungnya hanya dengan mengalikancurah hujan dengan luas bangunan yangmenutupi permukaan tanah. "Itulah vo-lume air yang disumbang setiap keluargaselama setahun," katanya. .Pada tanah terbuka dengan berkanopi

atau tanaman rumput sebanyak 85 per-sen air hujan yang jatuh diserap tanahmenjadi air infiltrasi lalu mengalir teruske bawah dengan gaya gravitasi. Air itunamanya air gravitasi yang menjadicadangan air tanah.Sementara pada tanah yang tertutup

bangunan, 100 persen air hujan menjadialiran permukaan. Air itulah yang di-sumbangkan setiap keluarga untuk ban-jir. Bila tanpa halangan, air itu akancepat mengalir dari atap rumah ke pelim-bahan, selokan,sungai lalu ke laut."Itulah kekeliruan pengelolaan air di

Indonesia," tandas Endang.Air hujan dialirkan secepat mungkin

ke lautan. Contohnya sungai yang berke-lok-kelok disodet supaya lurus. Tepi su-ngai juga dibeton agar air hujan yangberlebih dari hulu segera terbuangkehilir. lnilah yang menyebabkan banjirbesar di musim penghujan dan kek-eringan di musim kemarau.Idelanya, air berlebihan di musim

hujan ditahan selama mungkin di da-ratan dengan membuat jebakan-jebakanair. Sehingga, musibah berupa 'kekering-an di musim kemarau dan banjir di mu-sim hujan tidak terjadi.Di rnasa' silam, jebakan air terbentuk

secara alami berupa lembah, mata air,rawa, dan danau. Ketika itu sebagian be-sar air berlebih pada musim hujan rna-suk ke cekungan di daerah lembah, rawa,dan danau. Hanya sedikit saja air yang

El FORUM KEADILAN: No. 19, 05 SEPTEMBER 2010

Kliping Humas Unpad 2010

l

langsung mengalir ke sungai. Lalu padamusim kemarau, penduduk mengguna-kan rawa dan danau sebagai sumber air.

Prof. Supli Effendi Rahim, ahli konser-vasi tanah dan air dari Jurusan TanahFakultas Pertanian Universitas Sriwi-jaya, Sumatera Selatan, mengatakan ,Inggris contoh negara yang tidak pernahmengalami kekeringan. Pada 1980-1990Supli mengamati curah hujan di negaraitu tergolong rendah, hanya 700mm pertahun. Jumlah itu hanya 35 persen daricurah hujan Indonesia yang berkisar1.500- 4.500mm per tahun.

Namun menurut Supli, di negara itutidak pernah kekeringan air. lni terjadikarena di mana-mana dibangun danaubuatan. Danau raksasa yang dibangun diseluruh pelosok negeri membuat kebu-tuhan air tercukupi. Air bersih yangdipakai jugadidaur ulang berkali-kalisehinggatidak hilang begitu saja. "Merekamenyebut sistem menyeluruh itu sebagairunoff harvesting (panen air limpasanatau memanen hujan," kata Supli.

Menengok pengalaman sukses itu, adabaiknya bila pemeritah juga membangunkolam retensi yang kapasitasnya setaradengan kapasitas infiltrasi permukaantanah yang tertutupi oleh pembangunanjalan raya, gedung berkantoran ataupunbandar udara.

Namun menwut Endang, kebijakanmembangun danau raksasa terbenturberbagai kendala birokratis dan politis.Namun itu bukan berarti jalan buntu.Karena, lanjut Endang, "Pada konteksmikro, jebakan air bisa dibuat disetiaprwnah. Itu untuk menebus 'kesalahan'setiap keluarga sebagai agen banjir."

Yangmenjadi pertanyaan, apakah kon-sep rain harvesting bisa diterapkanuntuk rwnah kecil bertipe 21, 36, 45, dan75 dengan halaman sempit. Heri Syai-fudin, praktisi pecinta lingkungan yangtinggal di Sawangan Depok, menawar-kan aternatiflain. Menwutnya, bak tarn-pungan air hujan bisa dibangun di bawahtanah di ruang tamu, kamar atau bahkandi dapur. ''Tinggal kapasitas volume bakyang perlu dihitung agar bisa menam-pung air,"kata Heri yang dikenal sebagaipenyelamat Situ Pengasinan, Depok,Jawa Barat.

Heri juga menawarkan konsep pembu-atan bak paralel. Bak pertama sebagai

penampung air pertama air hujan daritalang atap rwnah. la berfungsi sebagaibak filter yang menyaring kbtoran air hu-jan. Sehingga yang secara berkala harusdibersihkan adalah bak pertama ini.

Lalu secara otomati bila bak pertamatelah penuh, air akan langsung,mengalirke bak penampungan kedua yang ber-fungsi sebagai penampung air yang su-dah bersih. Dibuat pula bak ketiga seba-gai bak pengontrol untuk mencegah bakkedua penuh. "Aktivitas'keluarga sehari-hari bisa menggunakan air dari bakkedua yang ditarik dengan pompa air,"kata Heri. Sedangkan untuk keperluanmenyiram tanaman atau cuci-mencucibisa dari air hujan.

Altematif lain yaitu dengan memban-gun sumur resapan, sehingga air hujandengan mudalmya meresap ke dalamtanah. Selain itu juga dapat dibuat arearesapan air hujan di lingkungan sekitar.

Cara lainnya, kita jugadapat membuattanggul pekarangan, bisa menggunakangenteng bekas, batu bata, ataupun tana-man yang mengelilingi pekarangan. Jadilimpahan air hujan tertahan dan mere-sap ke pekarangan.

Cara lain yang juga bisa dilakukanadalah dengan membuat lubang galianpada tanah (lubang biopori)dengan lebarkira-kira 30 cm dengan kedalamanantara 50-100 cm. Biopori ini dapat di-

buat di halaman depan, belakang, peka-rangan di rwnah. Jadi air hujan bisalangsung teserap ke dalam biopori tese-but. Selain itu lubang tesebut bisa digu-nakan untuk membuang sainpah orga-nik, sehingga dapat meningkatkan kesu-buran tanah.

DewiLienoor,pakar hidrologidari Uni-versitas Negeri Semarang, mengatakan,memanen air hujan mendesak dilakukankarena merupakan salah satu caramencegah terjadinya defisit air pada2020. "Bilapola konsumsi air danjumlahpenggunaan air meningkat, maka dipre-diksi tak mencukupi kebutu an air ber-sih pada 2020,"kata Liesnoor,seperti di-tulis Antara, 13 Juni 2010.

Dewi menyebutkan, potensi air pada2000 tercatat 218.750.000 liter per hari(minimal), 450.275.000 liter per hari(maksimal) atau rata-rata potensi air334.512.500 liter per hari. Sedangkanprediksi kebutuhan air bersih untuk ru-mah tangga 2010 mencapai 224.934.017liter per hari dengan konsumsi air 129,46liter per kapita per hari.

Jika konsumsi air terus meningkat un-tuk berbagai kepenlingan, kebutuhan airpada 2020 tak akan cukup, Upaya meng-antisipasi hal tersebut, lanjut Dewi,perlupengaturan ten tang pengambilan airtanah=selain memanen air hujan.

o swu (berbagal sumber)

BANJIR 01 JAKARTA

FORUM KEAollAN: No. 19,05 SEPTE~IBER 2010 El