voc vs mataram
TRANSCRIPT
Kelompok 4 XI TKJ 2 2014/2015
- David Adi Nugroho (08)- Dwiki Ahma Maulana (12)- Gion Fajar Ariyanto (17)- Hanna Rumaisha (18)- Rizqi Oktafianto (31)- Sandhi Zukhruf Zusiarta (33)
VOC Vs. Mataram
Sejarah Kesultanan Mataram
Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa, berdiri pada abad ke-17. Kerajaan ini dipimpin suatu dinasti keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan, yang mengklaim sebagai suatu cabang ningrat keturunan penguasa Majapahit. Asal-usulnya adalah suatu Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang, berpusat di "Bumi Mentaok" yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya. Raja berdaulat pertama adalah Sutawijaya (Panembahan Senapati), putra dari Ki Ageng Pemanahan.
Kerajaan Mataram pada masa keemasannya pernah menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura. Negeri ini pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah semakin berkuasanya firma dagang itu, namun ironisnya malah harus menerima bantuan VOC pada masa-masa akhir menjelang keruntuhannya.
Serangan ke VOC
Raja Mataram yang paling gigih menyerang VOC di Batavia adalah Sultan Agung Hanyakrakusuma. Perlawanan rakyat Mataram saat diperintah Sultan Agung Hanyakrakusuma untuk menyerang VOC di Batavia terjadi dua kali, meskipun kedua-duanya belum memperoleh keberhasilan.
Perlawanan Pertama
Perlawanan pertama Mataram-VOC di Batavia berlangsung pada Agustus 1628, dipimpin oleh Tumenggung Bahurekso.
Saat itu pasukan Mataram kelelahan akibat menempuh jarak yang sangat jauh dengan persediaan bahan makanan yang mulai menipis.
Sebagian pasukan Mataram melakukan serangan mendadak melalui perairan laut Batavia serta sebagian lagi mendarat dan bermukim di daerah Marunda (terletak di sebelah timur Cilincing, Jakarta) untuk membangun benteng darurat yang terbuat dari bambu yang dianyam.
Perlawanan Pertama
Namun, benteng pertahanan darurat milik pasukan Mataram dan perkampungan rakyat untuk berlindung tersebut banyak dibakar kompeni.
Pada saat situasi ini, datanglah pasukan bantuan dari Mataram yang dipimpin oleh Suro Agul-Agul, Dipati Uposonto, Dipati Mandururejo, dan Dipati Ukur mulai bergerak menyerang kota tetapi mendapat kesulitan karena tembakan serangan balik yang dilakukan oleh kompeni.
Perlawanan Pertama
Upaya yang dilakukan pasukan Mataram berikutnya adalah membendung Sungai Ciliwung agar penghuni benteng (Belanda) kekurangan air. Strategi ini ternyata cukup efektif, terbukti bangsa Belanda kekurangan air dan terjangkit wabah penyakit malaria dan kolera yang sangat membahayakan jiwa manusia.
Tetapi karena kondisi pasukan Mataram yang kelelahan dan terserang penyakit memaksa pasukan Mataram mengundurkan diri sehingga perlawanan rakyat Mataram saat itu mengalami kegagalan.Tumenggung Baureksa sendiri gugur dalam pertempuran itu. dengan demikian serangan tentara sultan agung pada tahun 1628 itu belum berhasil.
Perlawanan Kedua
Meskipun pada perlawanan rakyat Mataram yang pertama gagal, tak membuat Sultan Agung menyerah . Ia mempersiapkan perlawanan mataram yang kedua terhadap VOC di Batavia pada tahun 1629 dan perlawanan ini dipimpin oleh Dipati Puger dan Dipati Purbaya.
Mataram tetap menyerbu Batavia dan berhasil menghancurkan benteng Hollandia. Penyerbuan berikutnya dilanjutkan ke benteng Bommel tetapi belum berhasil karena pasukan Mataram sudah mulai kelelahan dan kekurangan bahan makanan. Perlawanan pasukan Mataram yang kedua terpaksa mengalami kegagalan.
Penyebab Mataram gagal melawan VOC
a. Kalah persenjataan.b. Kekurangan persediaan makanan, karena lumbung-lumbung
persediaan makanan yang dipersiapkan di Tegal, Cirebon, dan Kerawang telah dimusnahkan oleh Kompeni.
c. Jarak Mataram - Batavia terlalu jauh.d. Datanglah musim penghujan, sehingga taktik Sultan Agung
untuk membendung sungai Ciliwung gagal.e. Terjangkitnya wabah penyakit yang menyerang prajurit
Mataramf. Diketahuinya Informasi perlawanan yang kedua oleh VOC
Selesai
TERIMAKASIH ATAS PERHATIAANNYA