visual edisi 18

8
EDISI XVIII - JANUARI 2015 GROUP U JIAN Nasional (UN) masih terus mendapat sorotan. Kali ini oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, dikabarkan ‘sosok’ UN, akan lebih diƟtkberatkan kepada pemetaan sekolah saja , bukan penentu kelulusan. Disini, tokoh pendidikan Prof Rumawan Salain kembali berkomentar soal UN. UN Terus Dapat Sorotan

Upload: gusryan-bima

Post on 08-Apr-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

culture

TRANSCRIPT

Page 1: Visual edisi 18

EDISI XVIII - JANUARI 2015

GROUP

UJIAN Nasional (UN) masih terus mendapat sorotan. Kali ini oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan,

dikabarkan ‘sosok’ UN, akan lebih di tkberatkan kepada pemetaan sekolah saja , bukan penentu kelulusan. Disini, tokoh pendidikan Prof Rumawan Salain kembali berkomentar soal UN.

UN Terus Dapat

Sorotan

Page 2: Visual edisi 18

Pemimpin Perusahaan/Umum : Nyoman Sutiawan

Pemimpin Redaksi : Heru Prasetyo

Redaktur Pelaksana : Boby Andalan

Staf Redaksi : Jemiwi Jero

Anggota Redaksi : Heru Prasetyo, Sutiawan, Redika, Sutarya, Boby Andalan, Hana

Sutiawati.

Denpasar : Triwidiyanti Kresia dan Dien, Badung : Sutarya, Karangasem : Budiasa,

Bangli : Budi Krista, Klungkung : Susarjana, Buleleng : Emha Dien Syamsuddin, Jembrana

: Komang Darmadi (Komang Tole), Tabanan : Made Nurbawa/Eka Bhuana. Fotografer :

Shinta OR, Matsya Deva Nagendra

Penerbit : CV Prana Bali Grafi ka

SIUP : 0326/22-09/PK/III/2011

Marketing/Sirkulasi: Santy dan Gede Semadi

Alamat Redaksi /Sirkulasi : Jalan Gunung Sari V/88 Denpasar Barat, Telp 0361-482852

Email : [email protected]

1REPORTASE

SEKAA Truna Truni (STT) Prawira Pur-

nawira Padang Sambian Kelod menggelar

Tatto Contest di Wantilan Lapangan

Pondok Purnawira Padang Sambian Kelod

pada Minggu (18/1) dari mulai jam 11.00 wita

sampai selesai.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh STT Satya

Prawira Purnawira Padang Sambian Kelod Junk

Do Tattto, dan Magic Ink, dengan ketua panitia

contes tattoo, I Gusti Wira Permana, dikatakan

bahwa ajang ini tujuannya ialah untuk meng-

galang kebersamaan antar anak muda juga oleh

para senior -seniornya. “ Pertama untuk mengu-

matakan kreatifi tas dibidang seni tatto, di lingkup

Padang Sambian dan Bali pada umummnya.

Selebihnya adalah juga supaya mereka agara bis

lebih merasa ada rasa kebersamaan dan bersiala-

turahm ipada suatu hal yang positif,” jelasnya.

Dari acara yang cukup mendapat respon besar

dari para anak muda itu untuk katagori Colour

yang diikuti oleh 24 (duapuluh empat) peserta ,

dan untuk katagori black grey ada 28 (duapuluh

delapan) peserta. Dan setelah melalui penjuri-

an diperoleh para juara sebagai berikut, untuk

Pemenang colour juara 1, oleh Segara ink, juara

2,Angga Tabanan ink, juara 3,K.J ink. Sedang

untuk pemenang katagori black n grey,juara I,

Lionk tattoo juara 2, kadek Energy ink,juara 3,

Catur chess tattoo. Sedang untuk pemenang tat-

too gangbang juara 1oleh Prima MA tattoo.**

STT Padang Sambian Gelar Tatto Contes

Perkuat SilaturahmiPerkuat Silaturahmi

2

Page 3: Visual edisi 18

2REPORTASE

KEPALA SMAN 1 Denpasar, Nyoman Purna-

jaya, mengklarifi kasi kabar adanya belasan

siswa Smansa yang menjadi korban karena ter-

kena semprotan cairan yang diduga mengand-

ung zat kimia pada gelaran Festival Karmany SMANSA

(FKS) ke-7 bertajuk “Sweet Midnight with D’Cinnamons

dan Midnight Quickie”, Sabtu (17/1).

“ Pada acara itu kami (pihak guru) juga dengan aparat

kepolisian yang ikut berjaga disini, menunggui siswa da-

lam acara FKS hingga pukul 00.00 Wita dan tidak terjadi

apa-apa, semuanya baik baik, happy saja,” ujarnya.

Nah, sampai akhirnya, guru Matematika ini

mendapatkan kabar dari siswanya yang menjadi panitia

penyelenggara bahwa ada korban yang mengeluh sakit

mata usai acara, dan masuk rumah sakit. Sebelumnya,

ia mengakui memang telah memberikan izin adanya

penyemprotan UV splash dalam acara glow party ini

setelah mendapatkan penjelasan dari panitia.

“Ya setelah dijelaskan, saya tidak mungkin melarang,

apalagi konsep itu memang berlaku umum belakangan di

Bali, disini mungkin anak anak terlalu heboh,, hingga tak

sadar kalau semprotan itu mengenai mata” ungkapnya,

yang mengaku sebenarnya tak paham soal UV splash

maupun glow stick.

Setelah insiden ini, Purnajaya akhirnya berkoordinasi

dengan panitia dan meminta penjelasan yang akurat.

Setelah mendengarkan penjelasan itu, Purnajaya mem-

percayai penjelasan panitia mengenai sebab musabab

jatuhnya korban pada perhelatan FKS ke-7.

Ketika ditanyakan apakah akan ada santunan bantuan

kepada korban, kembali Purnajaya enggan berkomen-

tar lebih jauh. Ia hanya menyatakan bahwa selain pihak

panitia, ia telah meminta wakil kepala sekolah dan pem-

bina Osis untuk melihat para korban ke RSUP Sanglah

secepatnya.

“Saya berdoa, semoga anak-anak kami itu cepat sem-

buh dan saya harapkan agar lebih berhati-hati ke depan-

nya,” ujarnya.**

RRREEEPPOOORTTAAASSSEEE

Dari Insiden Semprotan di Acara Festival Karmany

Anak-anak Terlalu Heboh

Nyoman Purnajaya

3

Page 4: Visual edisi 18

3REPORTASE

Bukan Penentu Kelulusan

Prof. Dr. Ir Putu Rumawan Salain, M.Si

ketua Dewan Pendidikan Kota Denpasar

menyambut gembira dengan rencana Ke-

mendikbud Dasar dan Menengah bahwa

Ujian Nasional (UN) akan lebih dipakai sebagai

pemetaan kualitas sekolah, daripada penentu ke-

naikan kelas yang selama ini ada. Sedang penentu

kenaikan kelas akan diserahkan, diberikan kepada

masing -masing sekolah.“ Kalau boleh dibuka fi le,

kita dewan pendidikan Denpasar dari dulu lebih

setuju dengan pemetaan sekolah dibanding untuk

penentu kelulusan, jadi ini sudah pas, dengan ide

kita, “ jelasnya.

Soal apa nanti apa nanti akan tetap bernama

UN, atau apa, yang saat ini masih digodok oleh

pusat. namun apakah namanya nanti itu, ini adalah

satu kepercayaaan oleh pihak pemerintah kepada

masing masing sekolah. Lebih jauh dikatakan

pula, bahwa dengan demikian hal ini tentu sudah

ditunggu -tunggu oleh pihak masing –masing se-

kolah.” Bahwa sekolah sudah diberi kepercayaan ,

mendelegasikan kepada sekolah untuk mengambil

peran itu,” imbuhnya.

Namun dibalilk itu, sekarang adalah juga tan-

tangan bagi pihak masing -masing sekolah, apakah

sudah dipersiapkan Juklak ( Petunjuk pelaksanaan

) dan Juknis ( petunjuk tehnis) untuk itu. “ Dalam

waktu yang sudah dikatakan sudah mepet ini, di-

hitung dari sekarang saja, ini Bulan Januari sampai

nanti Bulan Mei - Juni harus sudah bener -bener

siap untuk itu. Maka tentu ini dibutuhkan kerja

keras pihak sekolah untuk segera menyiapkan

semua itu,” urainya.

Namun begitu ia percaya bahwa tenaga pro-

fesional para guru yang ada, akan bisa menyele-

saikan tugas itu dengan baik. Hanya saja disini,

terpenting dibutuhkan kejujuran, sekali lagi

kejujuran yang arahnya untuk menuju kualitas

sekolah, para siswa yang benar -benar bagus.” Jan-

gan kemudian hanya mengejar tingkat kelulusan

100 persen, namun dari hasil yang tidak fair, jujur,

“siratnya.

Sementara seperti dikutip dari Antara, Ment-

eri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan

menegaskan mulai tahun ajaran 2015, hasil Ujian

Nasional ditentukan 100 persen oleh sekolah dan

diharapkan sekolah jujur untuk kepentingan kuali-

tas sumber daya manusia Indonesia.

“Pelaksanaannya (UN) tetap. Hasilnya saja yang

ditentukan oleh pihak sekolah masing-masing,”

kata Anies di Medan, Sabtu, pada sebuah seminar

di sini.

Anies Baswedan mengaku meski hasil kelulusan

UN ditentukan 100 persen oleh sekolah, rincian

lainnya seperti soal UN masih dibahas.

“Sekarang ini yang sudah saya nyatakan adalah

soal keputusan bahwa hasil kelulusan UN 100

persen akan ditentukan masing-masing pihak

sekolah. Sedangkan detil lainnya, 10 hari lagi akan

saya umumkan karena masih dalam tahap pemba-

hasan,” kata dia didampingi Gubernur

Sumut H Gatot Pujo Nugroho.

Menurut dia, soal kejujuran hasil UN perlu

mendapat perhatian besar dari sekolah karena UN

menjadi cermin kesuksesan pendidikan.

“Pendidikan menjadi hal yang krusial apalagi kita

berada di era global seperti memasuki MEA (Mas-

yarakat Ekonomi ASEAN),” katanya.

Anies menegaskan, dalam upaya meningkatkan

kualitas pendidikan dan siswa, peningkatan mutu

guru juga harus diutamakan. “Percuma saja meng-

ganti-ganti kurikulum, kalau kualitas gurunya ti-

dak ditingkatkan,” kata dia. Dia beranalogi dengan

kalimat, “Peluru bagus pun, kalau penembaknya

tidak dilatih atau berlatih. Itu sama saja.”**

Ujian Nasional, Untuk Pemetaan Saja…

Prof. Dr. Ir Putu Rumawan Salain, M.Si

4

Page 5: Visual edisi 18

4REPORTASE

Joged Bungbung Joged Bungbung Full Full ColorColor Dalam DVD Dalam DVD

Jika umumnya sajian pementasan joged

bungbung terkesan remang-remang dalam

format VCD, kali ini Sekaa Joged Bungbung

Damar Wulan menyajikan sebuah tayangan

full color tarian Joged Bungbung dalam

format DVD.

FULL color dimaksudkan, konsep

penyajiannya diperkuat dengan

pencahayaan yang sangat variatif

ketika pengambilan gambar oleh

Jaya Giri Production yang dipercaya untuk

merilisnya. Diperlukan waktu kurang lebih

1 tahun 4 bulan bagi produser Jayagiri I

Gusti Ngurah Murthana untuk melakukan

editing hingga siap dirilis, Minggu (11/1)

yang mengambil tempat di Bale Banjar

Merta Rauh Kaja, Desa Dangin Puri Kangin

yang disaksikan langsung oleh kepala desa

IGN Putrawan.

Keberanian IGN Murthana( Rahman)

‘menyetir’ sekaa Joged Damar Wulan dalam

konsep kolaborasi tradisi-modern dika-

takan karena kolaborasi menjadikannya se-

buah pilihan yang atraktif dan menghibur.

Selain itu juga supaya joged bungbung tetap

bisa bertahan di tengah munculnya berag-

am pilihan seni hiburan modern.

Kesuksesan merilis VCD Joged Bung-

bung Sekar Pelangi di edisi sebelumnya,

lebih memperkuat kepercayaan Rahman

untuk mengorbitkan Damar Wulan. “Kali

ini kami merilis sekaa joged yang kreatif

dalam hal penataan musik dan lighting

dengan tetap mempertahankan jati diri

joged sebagai pertunjukan yang menarik.

Sekaligus kami ingin menepis stigma joged

porno yang terlanjur melekat pada joged

bungbung,” jelasnya yang didampingi Ke-

lian Sekaa Joged Bungbung Damar Wulan

Banjar Anggasari Desa Munduk Temu

Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan,

Nengah Sanjaya; penata tabuh Wayan

Windia, serta 3 penari joged Selvi, Putu Eva

dan Ayuk Wulan. Turut hadir juga penata

tabuh kendang sunda, Ewok yang jauh-jauh

datang dari Bandung.

Ditambahkan, kolaborasi ini menya-

jikan kesenian joged yang tetap berpegang

pada pakemnya, tanpa harus menyuguhkan

erotisme yanh berlebihan. “Joged bungbung

adalah seni budaya warisan leluhur yang

bernilai estetika tinggi dan merupakan

sebuah tarian pergaulan khas rakyat Bali,”

ungkapnya.

Kolaborasi yang kental terasa di luar ke-

biasaan joged adalah berpadunya tetabuhan

joged dengan alat-alat musik di luar rindik,

jegog, kantil dan suling. Alat musik luar

yang dikolaborasikan yakni tamborin, ken-

dang sunda dan cengceng balaganjur secara

harmonis. Bahkan uniknya gitar, basspun

turut memeriahkan sajian joged kolabora-

si ini. “Perpaduan alat-alat musik di luar

pakem joged ini terasa menyatu sehingga

membuat lagu-lagu joged lebih atraktif,”

imbuh penata tabuh Wayan Windia.

Tidak hanya dipadukan alat musik,

namun seni olah vokal genjek hingga cak

serta nuansa musik gandrung ala Banyu-

wangi juga menambah semarak kolaborasi.

Kemeriahan sajian DVD juga ditambah

dengan tata busana penari yang terkesan

modern dan atraktif. Pilihan warna yang

meriah menjadikan para penari tampak

menjadi ikon tanpa menyugihkan goyang

erotis. “Lewat suguhan ini kami berharap

dapat melestarikan seni tradisi pada pa-

kemnya. Bahkan memanjakan para peng-

gemar seni tradisi. Rekaman kali ini dibuat

dalam format DVD untuk menyuguhkan

kualitas gambar yang tajam dan tata suara

yang jernih,” jelas Rahman. *** HP-MB

5

Page 6: Visual edisi 18

5REPORTASE

PEMUDA Th eravada Indonesai (Patria) pengurus

cabang (PC) Denpasar menggelar acara talkshow dengan

tema ‘Mind Management for Better Life’ pada Sabtu 17

Januari mulai pukul 17.00 di Hongkong Garden Resto,

Denpasar .

Program yang rutin digelar setiap tahun, dengan

tema yang selalu berbeda itu, untuk kali ini mengambil

tema ‘Mind Management for Better Life’ yang adalah satu

kegiatan melatih kemampuan bagi mereka yang masih

awam mengenai cara mengatur pikiran dan pola berpikir.

“ Kita tahu betapa dasyatnya kekuatan pikiran bila kita

dapat menggunakan dengan baik. Oleh Sang Bhudda

dikatakan bahwa pikiran itu pelopor, pendorong, peng-

gerak dan landasan seseorang dalam melakukan sesuatu

apapun. Dengan pikiran itulah kami mengambil tema

teknologi pikiran untuk talkshow kali ini,” urai mereka.

Bahwa dalam acara itu akan dipandu oleh nara sum-

ber Adi Wijaya Gunawan, Bhikku Atthadhiro ( Sangga

Th eravada Indonesia) dengan moderator oleh DR Poni-

jan Liaw atau akrab dipanggil DR. Po. Seperti diketahui

Adi W Gunawan disamping sebagai seorang intelektual,

dokter pendidikan, clinical hypnotherapy, pakar mind

tehnology dan jabatan dan reputasi sebarek lainnya, den-

gan reputasi sampai tingkat internasional.

Sementara Bhikku Atthadhiro, ditahbiskan menjadi

Bhikku Atathadiro di padepokan Dhammadipa Arama,

Batu, Malang pada 29 Maret 2009. Dalam kegiatan dam-

manya, pemilik nama Eko Hadi Sayekti Atthadhiro itu

banyak memberikan pesan dhamma melalui tulisan serta

ceramah. Berdomisili di Pusdiklat Bhuddis Sikkha dama

Santibumi BSD City Serpong Tangerang Selatan.

Sedangkan moderator, DR. Ponijan Liaw, dengan

setumpuk prestasi itu, diantaranya ialah sebagai Manag-

ing Director di sebuah sekolah internasional di Jakarta.

Mendirikan lembaga pendidikan bahasa asing di sekolah

internasional, juga sebagai penulis buku. ***

SALAH satu obyek wisata menarik di Bali, adalah Taman

Ayun. Terbukti,dalam setiap harinya wisata yang terletak di

Mengwi, Badung ini tak pernah sepi dari wisatawan lokal,

domestik maupun mancanegara. Terlebih dalam beberapa

tahun ini, setelah Taman Ayun pada tahun 2012 lalu telah diakui

sebagai salah satu warisan budaya dunia,oleh UNESCO, dengan

pula banyak renovasi bangunan

penunjang yang semakin menam-

bah menariknya obyek wisata satu

ini.

Taman Ayun bisa diartikan se-

bagai taman yang indah. Pura Ta-

man Ayun di kelilingi Telaga. Pura

Taman Ayun sendiri di bangun

pada tahun 1634 oleh Raja.Meng-

wi saat itu I Gusti Agung Anom.

di pura Taman Ayun juga terdapat

meru - meru yang menjulang

tinggi dan megah diperuntukkan

baik bagi leluhur kerajaan maupun

bagi para Dewa yang bestana di

Pura-pura lain di Bali.

Pura Taman Ayun adalah Pura

lbu (Paibon) bagi kerajaan Meng-

wi. Setiap enam bulan sekali tepat-

nya setiap “Selasa Kliwon Med-

angsia” (berdasarkan perhitungan

tahun Saka) seluruh masyarakat Mengwi merayakan piodalan

selama beberapa hari memuja Tuhan dengan segala manifestasinya.

Pura taman ayun terdiri atas 4 halaman yang berbeda, yang

satu lebih tinggi dari yang lainnya. Halaman Pertama disebut

dengan Jaba yang bisa dicapai hanya dengan melewati satu-satun-

ya jembatan yang berada di sisi kolam dan Pintu gerbang. Begitu

masuk di sana ada tugu kecil untuk menjaga pintu masuk dan di

sebelah kanannya terdapat bangunan luas (wantilan) dimana sering

diadakan sabungan ayam saat ada upacara.

Di halaman ini, juga terdapat tugu air mancur yang mengarah

ke 9 arah mata angin. Sambil menuju ke halaman berikutnya, di

sebelah kanan jalan terdapat sebuah komplek pura kecil dengan

nama Pura Luhuring Purnama. Areal ke tiga pura taman ayun

atau Halaman ke dua, posisinya lebih tinggi dari halaman pertama

untuk masuk ke halaman ini, pengunjung harus melewati pintu

gerbang kedua. Begitu masuk, pandangan akan tertuju pada sebuah

bangunan Aling-aling “Bale Pengubengan” yang dihiasi dengan

relief menggambarkan “Dewata Nawa Sanga”, (9 Dewa penjaga arah

mata angin).

Di sebelah timur halaman ini ada satu Pura kecil disebut Pura

Dalem Bekak, sedangkan di pojok sebelah barat terdapat sebuah

Balai Kulkul menjulang tinggi. Areal ke empat atau halaman

terakhir adalah yang tertinggi dan yang paling suci. Pintu gelung

yang paling tengah akan dibuka di saat ada upacara, tempat ke

luar masuknya arca dan peralatan upacara lainnya. Sedangkan

Gerbang yang di kiri kananya adalah untuk keluar masuk kegia-

tan sehari-hari di pura tersebut. Halaman ini terdapat beberapa

meru menjulang tinggi dengan berbagai ukuran dan bentuk. Tiga

halaman dari Pura ini melambangkan tiga tingkat kosmologi dunia,

dari yg paling bawah adalah tempat / dunianya manusia, ke tingkat

yang lebih suci yaitu tempat bersemayamnya para dewata, serta

yang terakhir melambangkan Sorga tempat berstananya Tuhan

Yang Maha Esa. Seperti dikisahkan dalam cerita kuno Adhiparwa ,

keseluruhan kompleks pura menggambarkan Gunung Mahameru

yang mengapung di tengah lautan susu. (dari berbagai sumber) **

Patria PC Denpasar

Gelar Talkshow

Menarik Banyak Pengunjung

Taman AyunTaman Ayun

6

Page 7: Visual edisi 18

6REPORTASE

IA menggunakan uang hadiah untuk membeli buku-buku

perdana mengenai Buddhismekarya Christmas Hum-

phries. Ia segera menyadari, sesungguhnya, ia sudah Bud-

dhis. Dan ia memutuskan untuk mempelajari agama-ag-

ama lainnya pula. Pada masa inilah ayahnya meninggal dunia.

Peter melanjutkan kuliah di Cambridge University dengan

beasiswa penuh karena kecerdasannya. Ia mempelajari fi sika te-

ori selama tiga tahun. Di Cambridge ini, ia menemukan bahwa

kecerdasan dan kebijaksanaan adalah hal yang sangat berbeda.

Setelah lulus, Peter memutuskan menjadi guru sekolah selama

setahun. Karenanya, ia masuk Universitas Durham selama seta-

hun. Ia diterima sebagai guru matematika dan sains di sekolah

menengah di Devon. Setelah setahun, ia kembali ke London

dan memutuskan untuk menjadi bhikkhu.

Setelah disarankan pergi ke Th ailand oleh para bhikkhu di

vihara Th ai di London, ia pergi ke Bangkok pada tahun 1974

dan ditahbiskan menjadi Bhikkhu Brahmavamso alias Ajahn

Brahm pada usia 23. Ia kemudian berlatih di dalam vihara

hutan WatPoh Pong di bawah bimbingan gurunya yang terso-

hor, Ajahn Chah. Kemudian Ajahn Brahm pindah ke WatPah

Nanachat, sebuah vihara hutan internasional yang didirikan

oleh para bhikkhu Barat.

Sembilan tahun Ajahn Brahm berlatih di pedalaman hutan

Th ailand. Padabulan April 1983, ia diutus menjadi bhikkhu

nomor dua untuk mendampingi Ajahn Jagaroke Australia.

Awalnya mereka tinggal di sebuah vihara kecil sebelum akhirn-

ya mendirikanVihara Bodhinyana di perbukitan Serpentine, se-

latan Perth.Padatahun 1994,Ajahn Brahm menjadi kepala biara

pada tahun 1994 menggantikan Ajahn Jagaro yang mengambil

cuti panjang dan kemudian melepas jubah. Sejak itu juga,

Ajahn Brahm sering diundang untuk memberikan ceramah dan

ajarannya yang penuh humor dan menyegarkan di Australia

dan Asia Tenggara. Beliau adalah pembicara pada Pertemuan

Buddhis International di Phnom Penh pada 2002, dan pada

empat konferensi Buddhisme tingkat internasional.Semua

penghargaan itu tidaklah menghentikan dedikasi waktu

dan perhatiannya pada insan yang sakit dan mendekati

ajal, dalam penjara atau sakit kanker, orang yang ingin

belajar meditasi, dan tentu saja para anggota Sangha-

nya di Bodhinyana.

Saat ini selain menjadi kepala Biara Bodhin-

yana di Serpentine, Western Australia; Ajahn

Brahm juga merupakan Direktur Spiritual

pada Buddhist Society of Western Aus-

tralia; Penasehat Spiritual di Buddhist

Society of Victoria dan di Bud-

dhist Society of South Austra-

lia; Pelindung Spiritual di

Buddhist Fellowship di

Singapura; dan bekerja

sama dengan bhikkhu

dan bhikkhuni dari

semua aliran untuk mendirikan Asosiasi Sangha Australia. Pada

bulan Oktober 2004, Ajahn Brahm dianugerahi medali John

Curtin oleh Universitas Curtin atas visi, kepemimpinan, dan

pelayanannya kepada masyarakat Australia.

Ajahn Brahm juga telah menerbitkan sejumlah

buku, antara lain dua buku “Opening the Door of

Your Heart” (Membuka Pintu Hati) yang dalam

edisi bahasa Indonesia “Si Cacing dan Koto-

ran Kesayangannya”, “Mindfulness, Bliss,

and Beyond: A Meditator’s Handbook”,

dan “Don’t Worry be Hopey”. Kepiawaian

Ajahn Brahm dalam menyampaikan

ceramah Dhamma secara segar,

mendapatkan perhatian banyak

orang dari Australia sampai

Indonesia.**

Ajahn Brahm, Bhikku Beken Asal London

Ajahn Brahmavamso Mahathera(akrab dipanggil Ajahn Brahm)terlahir sebagai

Peters Betts di London, Inggris,7Agustus 1951.Perkenalan Peter dengan Buddhisme

dimulai pada usia 16 tahun. Ketika itu ia memenangkan hadiah akademik melalui

hasil ujian O-Level-nya.

7

Page 8: Visual edisi 18

FESTIVAL India secara bersamaan

diluncurkan di Jakarta dan Medan

dan juga diumumkan di New

Delhi. Festival akan berlangsung

dari Januari sampai Mei 2015. Lebih dari

30 presentasi budaya yang berbeda akan

digelar di 16 kota di seluruh Indonesia.

Ini adalah langkah yang paling ambisius

dan beragam dalam melibatkan hubungan

antara orang perorang yang dilakukan oleh

India di Indonesia.

Selama “Festival of India”, tarian rakyat,

drama tari,wayang, pertunjukan musik,

pameran, seminar, promosi mal, pemu-

taran Bollywood bioskop, fi lm dokument-

er dan sejenisnya akan diselenggarakan di

beberapa lokasi bergengsi di Bali, Lombok,

Makassar, Manado, Samarinda & Balik-

papan di kawasan timur Indonesia, selain

Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya,

Surakarta, Semarang, Bogor, Serang,

Purwakarta, Medan, Padang, Palembang &

Banda Aceh.

Pada acara peluncuran, Konjen men-

yatakan bahwa Sahabat India merupakan

penghargaan yang rendah hati dengan

kemitraan yang panjang dan mengikat an-

tara India dan negara sahabat Indonesia.

Festival ini akan dapat membantu mas-

yarakat Indonesia di berbagai kota untuk

mendapat sekilas informasi dari India,

yang akan mendorong pemahaman yang

lebih besar.

Sahabat India didukung oleh Kemen-

terian Luar Negeri, Budaya, Pariwisata

& Tekstil Pemerintah India dan Dewan

Hubungan Budaya India.Kementerian

Luar Negeri, Pariwisata, Kebudayaan dan

Pendidikan Pemerintah Republik Indonesia

telah mendukung Festival ini. Pemerintah

Bali dan berbagai pemerintah provinsi telah

menjanjikan dukungan untuk acara ini.

Peluncuran ini dihadiri oleh tokoh

budaya dan pendiri Museum ARMA di

Ubud, Agung Rai; Penulis Bali terkemu-

ka, Ketut Wiana; desainer mode terkenal

Bali, Shinta Chrisna; koordinator / kurator

Bentara Budaya Bali, Warih Wisatsana;

Wakil Rektor Institut Seni Indonesia (ISI)

Denpasar, I Ketut Garwa, dan juga Prof.

Suwe-

ca; dan,

seorang

penduduk India

Chef di Bali, Lokesh

Jarodia.

Semua peserta menghargai inisiatif

untuk membawakan Festival of India ke

Indonesia dan mereka menyatakan bahwa

mereka bangga menjadi bagian dari Festi-

val. Agung Rai menekankan bahwa India

dan Bali berbagi kesamaan dan hubungan

budaya yang kuat, bukti terbesar dan

mengesankan ada di Borobudur dan candi

Perambanan di Jawa Tengah.

Wakil Rektor ISI Denpasar menya-

takan bahwa Festival akan mendorong

kreativitas di kalangan mahasiswa dan

artis lokal. Warih Wisatsana Bentara

Budaya menyatakan bahwa ia ada-

lah penggemar berat Gurudev

Rabindranath Tagore dan

dikutip dari puisinya, Gi-

tanjali. Dia menekankan

bahwa interaksi budaya

adalah metode terbaik

untuk mengembang-

kan hubungan orang

perorang. Desainer

Shinta Chrisna

menyatakan bahwa

hubungan budaya

India Indonesia yang

kuat harus dipertah-

ankan dan diperkuat.

Dia menjelaskan

bahwa kain tradisional

India dan Bali memiliki

warna yang indah cerah

yang sering menggabungkan

warna emas dan perak dan

kain tekstil ini memiliki detail dan

karakter yang kuat. Perbedaannya ter-

letak pada tekstur kain; tekstur Bali kasar,

tekstur kain India halus dan lembut.

Seorang tokoh agama Hindu dan

penulis yang produktif, Ketut Wiana,

menekankan bahwa budaya India menjadi

akar bagi penciptaan Nusantara. Di antara

ribuan kitab suci Hindu, 18 Mahabharata

suci juga ditulis dalam bahasa Jawa Kawi

klasik di masa lalu. 9 kitab dalam bahasa

Jawa kuno juga diterjemahkan ke dalam

bahasa Bali. Ketut Wiana telah menulis 45

buku budaya dan 7 buku hanya berfokus

pada upacara Hindu Bali, dengan tujuan

untuk menyebarkan pengetahuan tentang

agama Hindu.

Seorang Chef dari India, Lokesh Jaro-

dia menggambarkan masakan India dari

berbagai daerah beserta bahan -bahan dan

relasi budayanya.

ARMA Museum di Ubud akan menja-

di tuan rumah Pameran bergengsi Buddha

Carika sementara museum lain di Ubud,

Museum Puri Lukisan, akan menjadi tuan

rumah pagelaran yang unik ‘Merging

Metaphors’, hasil dari pertemuan kreativi-

tas oleh sekelompok 25 artis dicapai dari

India & ASEAN daerah pada tahun 2012.

ISI Denpasar akan menjadi tuan rumah

beberapa pertunjukan tarian rakyat serta

wayang kulit di auditorium Natya Man-

dala. Undiksha, di Singaraja juga akan

menjadi tuan rumah pertunjukan budaya.

Shinta Chrisna telah mengembangkan

koleksi elegan terbaru berjudul ‘Indian

Princes in the Balinese Kebaya meng-

gunakan kain India dan Indonesia serta

tekstil tradisional yang menyoroti persa-

habatan India dan Indonesia. Hal-hal di

atas akan diluncurkan selama Festival of

India. Di antara acara lainnya, pemutaran

fi lm India akan digelar di Bentara Budaya

Bali, STIKOM Bali juga di ICC, Bali. Buku

bacaan / diskusi sastra juga akan diadakan

selama Festival. ***

Festival of India diluncurkan di Bali

Dalam Konferensi Pers yang digelar belum lama ini di Bali

International Convention Centre di Nusa Dua,Konsulat Jenderal India

di Bali, Amarjeet Singh Takhi meluncurkan ‘Festival of India’ di Bali dan

wilayah Timur Indonesia, dengan slogan ‘Sahabat India’.

lebih besar. Bali, Shinta C

Bentara Bud

Wakil Rekto

Denpasar

uwe-

a; dan,

eorang

enduduk India

artis lokal. Warih W

Budaya menyat

lah penggem

Rabindra

dikutip

tanja

bah

ad

u

k

k

a

D

bah

Indi

warna

yang ser

warna ema

kain tekstil ini

karakter yang kuat

Amarjeet Singh Takhi

Agung Rai