visi & misi perusahaan

14
TUGAS MEMBUAT VISI DAN MISI SEBUAH PERUSAHAAN I. PENDAHULUAN Visi perusahaan dapat memusatkan, mengarahkan, menyatukan, dan bahkan memberi inspirasi suatu bisnis untuk mencapai kinerja yang superior. Tugas perumus strategi adalah mengidentifikasi dan meramalkan visi dengan jelas (John Keane). Suatu bisnis tidak didefinisikan berdasarkan namanya, deklarasi, atau ayat pendirian perusahaan. Akan tetapi, didefinisikan oleh misi bisnis. Hanya definisi yang jelas dari misi dan tujuan organisasi yang mungkin akan membuat tujuan bisnis yang jelas dan obyektif (Peter Drucker). Pada awalnya bisnis baru hanyalah sekumpulan ide. Memulai bisnis baru didasarkan pada suatu kepercayaan bahwa organisasi yang baru dapat menawarkan produk kepada beberapa pelanggan, pada beberapa area geografis, menggunakan beberapa jenis teknologi, pada harga yang menguntungkan. Pemilik perusahaan percaya bahwa filosofi manajemen tentang perusahaan baru akan memberikan pandangan publik yang positif serta konsep bisnis dapat dikomunikasikan dan akan diadopsi oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Ketika pandangan dan fondasi suatu bisnis dituangkan dalam bentuk tulisan, hasil tulisan mencerminkan beberapa ide dasar yang melandasi pernyataan visi dan misi. Memahami dengan baik visi dan misi dengan memfokuskan pada bisnis ketika bisnis

Upload: eterna92

Post on 25-Jun-2015

2.733 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Visi & Misi perusahaan

TUGAS MEMBUAT VISI DAN MISI SEBUAH PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN

Visi perusahaan dapat memusatkan, mengarahkan, menyatukan, dan bahkan memberi

inspirasi suatu bisnis untuk mencapai kinerja yang superior. Tugas perumus strategi adalah

mengidentifikasi dan meramalkan visi dengan jelas (John Keane).

Suatu bisnis tidak didefinisikan berdasarkan namanya, deklarasi, atau ayat pendirian

perusahaan. Akan tetapi, didefinisikan oleh misi bisnis. Hanya definisi yang jelas dari misi dan

tujuan organisasi yang mungkin akan membuat tujuan bisnis yang jelas dan obyektif (Peter

Drucker).

Pada awalnya bisnis baru hanyalah sekumpulan ide. Memulai bisnis baru didasarkan

pada suatu kepercayaan bahwa organisasi yang baru dapat menawarkan produk kepada beberapa

pelanggan, pada beberapa area geografis, menggunakan beberapa jenis teknologi, pada harga

yang menguntungkan. Pemilik perusahaan percaya bahwa filosofi manajemen tentang

perusahaan baru akan memberikan pandangan publik yang positif serta konsep bisnis dapat

dikomunikasikan dan akan diadopsi oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

Ketika pandangan dan fondasi suatu bisnis dituangkan dalam bentuk tulisan, hasil

tulisan mencerminkan beberapa ide dasar yang melandasi pernyataan visi dan misi. Memahami

dengan baik visi dan misi dengan memfokuskan pada bisnis ketika bisnis pertama kali

didirikan. Ketika bisnis tumbuh, lingkungan berubah, pemilik dan manajer merasa perlu untuk

merevisi filosofi dasar, tetapi ide orisinilnya masih tercermin dalam pernyataan visi dan misi

yang sudah direvisi.

Pernyataan visi dan misi adalah bagian dari laporan internal yang berguna bagi

permintaan pinjaman, perjanjian dengan pemasok, kontrak serikat pekerja, rencana bisnis, dan

perjanjian layanan konsumen. Seharusnya misi dan visi dikomunikasikan dengan

menampilkannya di ruang-ruang kerja dan didistribusikan bersamaan dengan informasi kepada

pihak stakeholders. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa 90% perusahaan yang ada di

dunia membuat dan menggunakan pernyataan misi dari 5 tahun sebelumnya.

Page 2: Visi & Misi perusahaan

II.PENGERTIAN VISI DAN MISI

VISI (Vision)

Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan

cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau

dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan.

Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan

kesuksesan jangka panjang.

Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi

di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi

adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan

yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani,

nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

Jadi dapat disimpulakan bahwa Visi adalah cita – cita atau impian sebuah organisasi atau

perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka

panjang.

MISI (Mission)

Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we can do).

Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8), Di dalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh

perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang

dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan

bagaimana pemuasan tersebut dilakukan.

Menurut Drucker (2000:87), Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi

suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas

dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan

menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi

kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8). Menurut

Page 3: Visi & Misi perusahaan

Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi merupakan rangkaian

kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang

disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan

oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada

pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang

nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi.

VISI Versus MISI

Banyak perusahaan mengembangkan visi dan sekaligus misi. Profit bukan sebagai

motivator utama bagi perusahaan. Profit dipandang sebagai sesuatu yang negatif oleh karyawan.

Karyawan beranggapan bahwa profit yang mereka hasilkan kemudian digunakan dan diberikan

kepada pemegang saham. Anggapan ini tidak diinginkan dan menganggu manajemen, namun

profit dan visi tetap dibutuhkan untuk memotivasi pekerja secara efektif.

Pernyataan visi dan misi yang dibentuk secara bersama, hasilnya dapat merefleksikan visi

personal dari manajer dan karyawan yang merupakan cerminan dari hati dan pikiran tentang

masa depan mereka.

Menurut Campbell dan Yeung menekankan bahwa proses pengembangan pernyataan

misi harus menciptakan ikatan emosional, dan sensasi misi antara organisasi dan karyawan.

Ikatan emosional terbentuk ketika individu secara personal menghayati nilai-nilai dasar dan

Page 4: Visi & Misi perusahaan

perilaku organisasi, sehingga kesepakatan intelektual dan komitmen terhadap strategi berubah

menjadi sensasi misi. Masih menurut Campbell dan Yeung membedakan antara visi dan misi.

Visi adalah keadaan masa depan yang mungkin dan diinginkan sebuah organisasi, yang

mencakup tujuan spesifik. Sedangkan misi lebih dikaitkan dengan perilaku dan kondisi saat ini.

Pentingnya Misi

Menurut Rarick dan Vitton menemukan bahwa perusahaan dengan pernyataan misi yang

diformalkan memiliki ROE (Return On Equity) lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak

memiliki pernyataan misi secara formal. Sedangkan Bart dan Baetz menemukan hubungan yang

positif antara pernyataan misi dengan kinerja organisasi. Publikasi Business Week, melaporkan

bahwa perusahaan yang menggunakan pernyataan misi memiliki ukuran financial 30% lebih

tinggi disbanding yang tidak memiliki pernyataan misi formal. King dan Cleland

merekomendasikan untuk mengembangkan pernyataan misi yang tertulis secara hati-hati karena

alas an berikut:

1. Untuk memastikan tujuan dasar organisasi

2. Untuk memberikan dasar atau standar alokasi sumber daya

3. Untuk menciptakan kondisi / iklim organisasi yang umum

4. Untuk menjadi titik utama individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi

serta mencegah yang tidak sejalan untuk berpartisipasi lebih jauh dalam aktivitas

organisasi

5. Untuk memfasilitasi penterjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan

penugasan hingga tanggung jawab

6. Untuk memberikan tujuan dasar dan menterjemahkan tujuan dasar yang terukur dalam

parameter waktu, biaya, dan kinerja dapat diawasi dan dievaluasi

Karakteristik Misi

Pernyataan misi lebih dari sekedar pernyataan yang detail dan spesifik. Misi pernyataan

tujuan yang unik dan ruang lingkup operasinya dalam hal produk dan syarat- syarat pasar. Suatu

misi stratejik memberikan keterangan umum tentang produk-produk yang ingin diproduksi suatu

perusahaan dan pasar yang akan dilayani dengan menggunakan kompetensi inti internalnya.

Suatu misi yang efektif akan membangun individu dan menggembirakan, inspiratif, dan

Page 5: Visi & Misi perusahaan

relevan bagi stakeholders. Stakeholder adalah berbagai pihak yang berkepentingan dengan

organisasi, terdiri dari: pemilik, manajemen, karyawan, pelanggan, distributor, pemasok,

pesaing, kreditor, pemerintah, dan berbagai pihak lainnya.

Karakteristik sebuah misi seharusnya merefleksikan:

1. Deklarasi sikap, misi merupakan deklarasi sikap dan pandangan yang luas ruang

lingkupnya, meliputi:

1) Pernyatan misi yang baik memungkinkan untuk perumusan dan pemikiran alternative

tujuan dan strategi yang layak tanpa mengurangi kreatifitas manajemen. Misi yang

terlalu spesifik, membatasi potensi pertumbuhan organisasi, sebaliknya terlampau

umum, menjadikan alternative strategi menjadi disfungsional.

2) Pernyataan misi harus cukup luas untuk menyatukan perbedaan secara efektif dan

memiliki daya tarik bagi para stakeholders yang beragam. Stakeholders

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh strategi organisasi, tetapi tuntutan dan pemikiran

yang berbeda-beda bahkan seringkali bertentangan.

3) Misi yang efektif harus menciptakan rasa dan emosi yang positif tentang organisasi.

4) Memberi inspirasi dan memotivasi untuk melakukan tindakan.

5) Menghasilkan kesan bahwa organisasi sukses, memiliki arah, dan layak untuk

menerima segenap waktu, dukungan, dan investasi dari semua stakeholders.

6) Misi juga harus dinamis dalam orientasi

2. Orientasi pelanggan, pernyataan misi yang baik menjelaskan tujuan dasar, pelanggan,

produk, pasar, filosofi, dasar teknologi. Misi yang baik seharusnya:

1) Merefleksikan antisipasi pelanggan, dengan senantiasa mengidentifikasi needs dan

wants kemudian menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan.

2) Mengidentifikasi kegunaan produk bagi pelanggan, maka misi tidak berfokus pada

produk, tetapi fungsi atau kegunaan atau kebutuhan.

3. Deklarasi kebijakan social (social responsibility), merupakan penempatan tertinggi

filosofi dan pemikiran pendiri organisasi dan manajerial. Isu-isu sosial menuntut

strategist tidak hanya berkewajiban terhadap stakeholders, tetapi juga tak kalah

Page 6: Visi & Misi perusahaan

pentingnya bagi customer, environmentalist, kelompok minoritas, public, dan kelompok

lainnya. Kebijakan social secara langsung mempengaruhi pelanggan, produk, pasar,

teknologi, profitabilitas, konsep diri, public image. Kebijakan social harus diintegrasikan

dalam seluruh aktifitas manajemen stratejik, termasuk penyusunan misi. Contoh

perusahaan raksasa farmasi dari AS, Merck, baru baru ini mengembangkan obat yang

diberi nama ivermectin untuk mengobati river blindness, penyakit yang disebabkan oleh

cacing parasit yang menyebar di kawasan miskin Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin.

Merck menyediakan secara gratis kepada staf medis di seluruh dunia. Masyarakat menilai

Merck melakukan bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dengan memproduksi

obat yang tidak memberikan insentif ekonomi bagi Merck.

Komponen Misi

Format pernyataan misi berbeda-beda dalam panjangnya, isi, bentuk, dan spesifiknya.

Misi yang efektif meliputi dan cerminan dari 9 komponen penting, yaitu:

1. Customer, pelanggan, Siapa pelanggan perusahaan ?

2. Product, Apa produk baik berupa barang maupun jasa utama yang dihasilkan

perusahaan?

3. Market, pasar, secara geografi, dimana perusahaan berkompetisi ?

4. Technology, Apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru, tercanggih ? atau

teknologi apa yang digunakan ?

Page 7: Visi & Misi perusahaan

5. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, apakah perusahaan

memiliki komitmen untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan keuangan yang baik ?

6. Filosofi, apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika ?

7. Konsep diri, apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif yang dimiliki

perusahaan ?

8. Perhatian akan citra public, apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran sosial,

masyarakat, dan lingkungan ?

9. Perhatian akan karyawan, apakah karyawan dianggap dan diperlakukan sebagai aset

yang berharga bagi perusahaan ?

Evaluasi/Penilaian Misi

Penilaian pernyataa misi perlu dilakukan untuk meyakinkan apakah misi yang selama ini

menjadi landasan segala aktifitas perusahaan masih efektif atau tidak. Evaluasi misi ini

diperlukan karena perubahan yang selalu terjadi baik dari internal maupun eksternal, sehingga

bisa jadi misi yang terdiri dari 9 komponen tersebut sudah tidak sesuai lagi dalam

perkembangannya. Maka evaluasi misi dilakukan dengan menilai apakah misi meliputi 9

komponen atau tidak. Semakin lengkap komponen misi semakin efektif, sebaliknya semakin

sedikit komponen yang ada dalam misi maka semakin tidak efektif pernyataan misi tersebut.

III. EFE(External Factor Evaluation) Dan IFE (Internal Factor Evaluation)

Pada tahap input, semua informasi dasar mengenai faktor-faktor internal dan

eksternal perusahaan yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi dirangkum oleh

pembuat strategi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dua teknik formulasi

strategi, yaitu:

1. Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan.

Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisa hal-hal menyangkut persoalan ekonomi,

sosial, budaya, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar

industri di mana perusahaan berada. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh

Page 8: Visi & Misi perusahaan

secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.

Langkah-langkah tahapan kerja EFE Matriks sebagai berikut:

a. Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek eksternal yang mencakup

opportunities (Peluang) dan threats (ancaman) bagi perusahaan.

b. Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang

berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar

1.0.

c. Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana

1 = Kelemahan utama;

2 = Kelemahan kecil;

3 = Kekuatan kecil;

4 = Kekuatan utama.

Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya

didasarkan pada kondisi perusahaan.

d. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.

e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang

dinilai. Skor total 4.0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara

yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-

ancaman di pasar industrinya. Sementara, skor total sebesar 1.0 menunjukkan

bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak

menghindari ancaman-ancaman eksternal.

Page 9: Visi & Misi perusahaan

2. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor  internal perusahaan

berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi

aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya

dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran. Pada prinsipnya tahapan kerja IFE

matriks sama dengan EFE matriks.

Langkah-langkah tahapan kerja IFE Matriks sebagai berikut:

a. Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek internal yang mencakup

Strength (Kekuatan) dan weakness (Kelemahan) bagi perusahaan.

b. Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang

berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar

1.0.

c. Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana :

1 = Kelemahan utama;

2 = Kelemahan kecil;

3 = Kekuatan kecil;

4 = Kekuatan utama.

Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian,

nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.

d. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.

e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang

dinilai. Skor total 4.0