bab i pendahuluan i.1. latar belakang masalah bersama sebagai visi dan misi perusahaan. visi dan...

22
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Public Relations (PR) pada saat ini sangat berkembang, semakin banyaknya organisasi atau perusahaan, lembaga swadaya masyarakat hingga perbankan semakin pesat kemajuan PR dalam memajukan perusahaan maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut. Peran komunikasi timbal balik dalam perusahaan masa kini adalah hal yang mutlak. Peran tersebut biasanya diserahkan pada pihak public relations, hal tersebut yang membuat public relation/PR adalah mengemban fungsi dan tugasnya dalam melakukan hubungan komunikasi ke dalam dan keluar. Melakukan pembinaan hubungan yang harmonis antara pemimpin manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya. Ini juga menentukan hasil hidup matinya sebuah perusahaan. Peran PR bukan hanya sekedar menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat luas, namun juga menjalin komunikasi yang sangat baik dengan seluruh karyawan di dalam perusahaan. Perusahaan yang mampu mendapatkan keberhasilan adalah perusahaan yang didalamnya terdapat hubungan kerja yang baik antara sesama karyawan dengan atasan. Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relation hubungan publik internal sama pentingnya dengan hubungan publik eksternal, karena kedua bentuk hubungan tersebut diumpamakan bagai kedua sisi mata uang yang mempunyai arti sama dan saling terkait erat satu sama lain. 1 Universitas Sumatera Utara

Upload: lebao

Post on 13-May-2018

221 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Public Relations (PR) pada saat ini sangat berkembang, semakin banyaknya

organisasi atau perusahaan, lembaga swadaya masyarakat hingga perbankan semakin

pesat kemajuan PR dalam memajukan perusahaan maupun organisasi. Diterima maupun

tidak diterimanya suatu produksi tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut.

Peran komunikasi timbal balik dalam perusahaan masa kini adalah hal yang mutlak.

Peran tersebut biasanya diserahkan pada pihak public relations, hal tersebut yang

membuat public relation/PR adalah mengemban fungsi dan tugasnya dalam melakukan

hubungan komunikasi ke dalam dan keluar. Melakukan pembinaan hubungan yang

harmonis antara pemimpin manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan

dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya. Ini juga menentukan hasil hidup matinya

sebuah perusahaan.

Peran PR bukan hanya sekedar menjalin hubungan yang harmonis dengan

masyarakat luas, namun juga menjalin komunikasi yang sangat baik dengan seluruh

karyawan di dalam perusahaan. Perusahaan yang mampu mendapatkan keberhasilan

adalah perusahaan yang didalamnya terdapat hubungan kerja yang baik antara sesama

karyawan dengan atasan. Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relation

hubungan publik internal sama pentingnya dengan hubungan publik eksternal, karena

kedua bentuk hubungan tersebut diumpamakan bagai kedua sisi mata uang yang

mempunyai arti sama dan saling terkait erat satu sama lain.

1

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

Hubungan internal menurut Cutlip & Center adalah hubungan masyarakat internal

atau kepegawaian yang mempuai arti sebagai kelompok orang-orang yang sedang bekerja

disuatu perusahaan atau organisasi yang jelas baik secara fungsional, organisasi maupun

bidang teknis dan jenis pekerjaan yang dihadapinya. (Ruslan, 14:2003).

Objek pada penelitian ini adalah karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara

Cabang Medan. Dimana pada setiap perusahaan akan memiliki cakupan permasalah dan

keberhasilan dalam mengatasi dan menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada pada

perusahaan. Maka dalam hal ini sebagai peneliti memahami begitu pentingnya

komunikasi yang dilakukan internal PR dalam penyelesaian dan mengatasi permasalahan

yang terjadi. PR internal merupakan salah satu fasilitator komunikasi dan penasehat ahli

dalam pemecahan masalah maupun kesalah fahaman komunikasi ataupun kebiasan dari

internal perusahaan.

Tidak jelasnya informasi yang didapat oleh karyawan, seringkali menjadi

penyebab timbulnya ketidak harmonisan dalam system kerja di Bank Tabungan Negara.

Banyaknya variasi kerja, bermacamnya latar belakang pendidikan, adanya spesialisasi

kerja dan bermacamnya tingkat ataupun level kerja karyawan menciptakan besarnya

kesalah fahaman di dalam diri karyawan yang berbeda padahal pesan yang diterima

tersebut merupakan pesan yang sama.

Sebagai sebuah bank dengan label BUMN (Badan Usaha Milik Negara), tentulah

menuntut kesigapan yang tinggi dari semua karyawan dalam semua divisi. Pencapaian

target yang tinggi dalam hal layanan maupun produk perbankan yang ditawarkan,

merupakan prioritas yang harus dikejar oleh semua karyawan. Untuk mencapai tingkat

produktivitas tinggi, Bank Tabungan Negara menyususn sebuah kerangka acuan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

disepakati bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan

merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara anggota-

anggotanya. Semua gerak langkah kerja para karyawan diarahkan demi pencapaian

sasaran dan tujuan tersebut.

Pencapaian Visi dan misi perusahaan agar sesuai dengan yang diharapkan, perlu

menciptakan gerak langkah bersama dalam rangka mewujudkannya. Gerak langkah ini

tertuang dalam bentuk SOP (Stantard Operasional and Procedure), peraturan- peraturan

kerja (Role Of Game) dan juga berbagai macam ide dan gagasan yang menuntun pada

pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.

Adanya bentuk peraturan kerja dan standart operasional kerja dalam perusahaan

terkadang memiliki makna yang berbeda di dalam benak karyawan itu sendiri. Seturut

dengan pendidikan, pengalaman, bahkan juga usia dari karyawan tersebut. Selain itu,

adanya spesialisasi pekerjaan sperti marketing, front office, back office, supervisor, dan

lain- lainya, menimbulkan penafsiran yang berbeda akan pesan yang sama di masing-

masing departemen. Tegantung dari budaya kerja yang ada di masing- masing bagian.

Banyaknya kemungkinan terjadinya penafsiaran informasi yang berbeda dalam

anggota perusahaan, menunjukkan pentingnya peranan Internal Public Relations. Internal

PR di Bank BTN harus dapat melihat hambatan-hambatan komunikasi ang terjadi dan

dapat memberikan solusi terhadap efektifnya pesan yang disampaikan manajerial pada

karyawan. Sehingga pesan dapat dilakukan dengan baik untuk pencapaian sasaran dan

tujuan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

Selain itu, tingkat kejenuhan dan stress yang tinggi diantara karywan, beredarnya

informasi yang belum tentu kebenarannya yang menyangkut kenyamanan dan keamanan

karyawan, harus bias dikendalikan oleh Internal PR.

Maka dari itu, penelitian ini ingin melihat sejauhmana peranan Internal PR dalam

meningkatkan motivasi kerja pada perusahaan PT. Bank Tabungan Negara Tbk di kota

Medan.

I.2 Perumusan Masalah

Bagaimana peranan Internal Public Relation di PT. BTN dalam meningkatkan

motivasi kerja karyawan?

I.3 Pembatasan Masalah

Memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian dan untuk menghasilkan

uraian yang jelas diperlukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Penelitian ini terbatas pada peranan dan kegiatan internal PR dalam meningkatkan

motivasi kerja karyawan di PT. BTN Medan.

2. Objek penelitian ini adalah karyawan tetap pada PT. BTN Medan.

3. Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2010.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.4.1) Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh gambaran tentang efektifitas PR pada PT. BTN Medan.

2. Untuk melihat kegiatan internal PR dalam memotivasi karyawan pada PT. BTN

Medan.

3. Untuk mengetahui peranan Internal PR dalam meningkatkan motivasi kerja

karyawan pada PT. BTN Medan.

I.4.2) Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah

mengenai cara memotivasi karyawan melalui internal PR.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kontribusi dan

masukan dalam kinerja internal PR.

3. Secara teoritis, penelitian ini dapat memperluas pengetahuan peneliti mengenai

komunikasi PR.

I.5 Kerangka Teori

Kerangka teori adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan

antara satu teori dengan teori lainnya. Hingga masalah yang diteliti menjadi jelas

penyelesaiannya. Untuk memecahkan suatu masalah dengan jelas dan sistematis serta

terarah diperlukan teori-teori yang mendukung sebagai landasan berfikir, sehingga

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

menghasilkan pembahasan yang jelas. Dalam penelitian ini teori yang digunakan

adalah : komunikasi, komunikasi organisasi, public relation, internal public relation,

dan motivasi karyawan.

1.5.1 Komunikasi

Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris communication, berasal dari kata Latin

communication, dan bersumber dari kata communis yang artinya sama. Sama disini

dimaksudkan adalah sama makna. Komunikasi merupakan pelengkap bagi kebutuhan

tiap individu, dimana memiliki peranan yang penting dalam memahami dan melanjutkan

sebuah hubungan. Dengan hanya berkomunikasi kita juga mampu menentukan kualitas

hubungan dengan seseorang. Menurut Sir Geral Barry komunikasi adalah berunding.

Bahwa dengan komunikasi orang memperoleh pengetahuan, informasi, dan pengalaman.

Karena itu saling mengerti percakapan, keyakinan, kepercayaan, dan control sangat

diperlukan. (Widjaja, 2000: 15).

Lain halnya dengan para ahli komunikasi. Menurut Babcock, 1952 dari gambaran

nilai komunikasi, kejadian mungkin diamati melalui simbol, dibawah keadaan yang

spesifik, oleh individu atau kelompok dengan menggunakan media yang diseleksi untuk

mencapai tujuan. (Ardianto, 2007:18).

Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian

informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan dapat

berhasil apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah pihak dapat

memahaminya. (Widjaja, 2000: 15).

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

Komunikasi merupakan penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang

kepada orang lain.komunikasi akan berhasil jika adanya pengertian serta kedua belah

pihak saling memahaminya. Dimana dapat disimpulkan bahwa komunikasi sangat

penting sama halnya dengan bernafas. Tanpa komunikasi tidak ada hubungan dan

kesepian dalam menjalani aktivitas. Kualitas komunikasi menentukan keharmonisasian

hubungan dengan sesama individu.

Disini dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini, komunikasi PR dalam

memotivasi sangat mempengaruhi kualitas, image dan keharmonisan karyawan.

1.5.2 Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi secara sederhana dapat diuraikan sebagai komunikasi

antar manusia (human communication) yang terjadi dalam konteks organisasi. Menurut

Goldhader, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai atus pesan dalam suatu jaringan

yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain (the flow of message within a

network of independent relationships) (Sendjaja:1994). Menurut Redding & Sandborn

mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi

yang kompleks. Sedangkan Goldheber memberikan defenisi komunikasi organisasi

adalah suatu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan

hubungan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak

pasti atau yang saling berubah-ubah. (Muhammad : 1995).

Dalam komunikasi organisasi tindakan yang perlu dipahami didalamnya seperti

apa instruksi pimpinan sudah dilaksanakan dengan benar oleh karyawan atau bagaimana

cara karyawan menyampaikan keluhan atau saran kepada pimpinan dan kemungkinan

tujuan organisasi agar tercapai sesuai hasil yang diharapkan.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

1.5.2.1. Komunikasi Vertikal

Arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi Vertikal dan Horizontal.

Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat

tegas. Ronald Adler & George Fodman dalam buku Understanding Human

Communication, menguraikan masing-masing fungsi dari kedua arus komunikasi dalam

organisasi tersebut (Sendjaja : 1994) :

a. Downward Communication (Arus komunikasi dari atasan kepada bawahan).

Komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran

manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari

atas kebawah ini adalah :

1. Pemberian atau penyampaian instruksi kerja (job instruction)

2. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk

dilaksanakan (job rationale)

3. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku

(procedures & practices)

4. Pemberian motivasi kepada karyawan utuk bekerja lebih baik.

b. Upward communication (arus komunikasi dari bawah keatas)

Komunikasi ini berlangsung ketika bawahan atau (subordinate) mengirim pesan

kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah :

1. Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah

dilaksanakan.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

2. Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas

yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.

3. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.

4. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaan

nya.

I.5.2.2. Komunikasi Horizontal

Arus komunikasi ini berlangsung diantara para karyawan ataupun bagian yang

memiliki kedudukan setara. Fungsi arus komunikasi arus horizontal ini adalah :

1. Memperbaiki koordinasi tugas.

2. Upaya pemecahan masalah.

3. Saling berbagi informasi.

4. Membina hubungan melalui kegiatan bersama

1.5.3 Public Relations (PR)

Public Relation menurut Cutlip & Center adalah suatu kegiatan komunikasi dan

penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu lembaga

kepada publiknya, dan pengkomunikasian informasi, gagasan-gagasan, serta pendapat

dari publiknya itu kepada lembaga tadi dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan

kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari

lembaga itu dengan masyarakatnya. (Suhandang : 2004).

Aktivitas PR biasanya di desain untuk membangun atau menjaga citra positif

sebuah perusahaan dan hubungan baik dengan berbagai pihak. Pihak internal perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

seperti pemegang saham, karyawan, buruh dan juga pihak eksteral perusahaan seperti

konsumen, prospek, warga setempat, maupun pemerintah.

Kegiatan PR yang baik dapat tercapai dengan memberikan sumbangsih nyata

pada kegiatan- kegitan yang berkaitan dengan kemanusiaan, berpartisipasi dalam

kegiatan sosisal, mensponsori aktivitas olah raga atau pementasan kesenian,

menyelenggarakan pameran dan sebagainya.

1.5.4 Motivasi

Setiap organisasi bisnis harus mampu menyusun sebuah kerangka yang tepat

bagaimana sebaiknya motivasi itu diberlakukan pada setiap individu yang terlibat di

dalamnya. Secara skematik, motivasi lalu menjadi tugas kepemimpinan dimana jajaran

pemimpin mengkonsep-tualisasi dan sekaligus mengimplementasi motivasi itu untuk

seluruh jajaran karyawan, pegawai dan terhadap sumber daya manusia (SDM) yang

bertugas di berbagai lini.

Perkataan motivasi berasal dari akar kata “motive” atau “motivum” yang berarti

‘a moving cause’ yang berhubungan dengan ‘inner drive, impulse, intension’. Kata

“motive” atau “motif” ini bila berkembang menjadi motivasi, artinya menjadi ‘sedang

digerakkan atau telah digerakkan oleh sesuatu, dan apa yang mnggerakkan itu terwujud

dalam tindakan’. Menyoroti istilah motivasi dari sumber yang memberikan dorongan,

maka dapat ditemukan bahwa sumber dorongan itu bias datang dari dalam atau dari

sesuatu yang menggerakkan keinginan dari luar. Sumber penggerak motivasi yang

berasal dari dalam cenderung beranjak dari kebiasaan individu (yang telah berkembang

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

secara kompleks), sedangakn motivasi yang sumber penggerakannya datang dari luar

selalu disertai oleh persetujuan,kemauan, dan kehendak individu.

Orang dapat termotivasi karena kepercayaan, nilai, minat, rasa takut, dan sebagainya.

Diantaranya adalah faktor internal seperti kebutuhan,minat, dan kepercayaan. Faktor

lainnya adalah faktor eksternal, misalnya bahaya, lingkungan, atau tekanan dari orang

yang dikasihi. Tak ada proses yang mudah dalam motivasi, kita harus selalu terbuka

dalam memandang orang lain

Secara umum diketahui Frederick Herbertg berteori dua situasi yang

mempengaruhi tenaga kerja saat bekerja. Situasi pertama yaitu, pemuasan yang berarti

sumber kepuasan kerja seperti : prestasi, pengukuhan hasil kerja, daya tarik pekerjaan dan

tanggung jawab serta kemajuan. Situasi kedua tidak lain ketidakpuasan yang bersumber

dari : kebijakan, supervisi, uang, status, rasa aman, hubungan antar manusia dan kondisi

kerja (www.shvoong.com) .

Sebagai sebuah perspektif motivasi kerja dapat dihubungkan secara kuat dengan

dinamika kepemimpinan pada sebuah organisasi. Mustahil membicarakan tentang adanya

motivasi kerja tanpa terlebih dahulu memperhatikan kuatnya posisi kepemimpinan.

Disatu sisi jajaran kepemimpinan dalam organisasi merupakan pihak yang paling

otoritatif dalam menyusun dan melaksanakan motivasi itu. Disisi lain, motivasi kerja

merupakan kebutuhan yang selalu hidup dalam diri para karyawan, pegawai dan pada

jajaran SDM organisasi. Sedangkan sumber motivasi (sources of motivation) menurut

Cultip & Center (dalam Ruslan : 2003) adalah bahwa setiap orang saling berbeda dalam

lingkungan tekanan sosial yang sama dan menerima bujukan itu memiliki perbedaan

tertentu untuk meresponnya oleh karena terdapat tingkat perbedaan pada kecenderungan

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

motivasi (motivational predispotition) dalam menanggapi suatu situasi atau permasalahan

tertentu yang dihadapinya. Motivasi tersebut dibagi dua jenis, yaitu motivasi personal dan

motivasi kelompok. Motivasi personal berkaitan dengan pemeliharaan atau

mempertahankan diri seperti lapar, sex, dan rasa aman. Sedangkan motivasi kelompok

adalah yang mempengaruhi perilaku manusia sebagai anggota masyarakat yaitu berkaitan

dengan organizational membership (keangggotaan organisasi sosial tertentu), work rules

(aturan tata kerja), reference group (referensi kelompok), cultural norm (norma-norma

budaya), primary groups norms (norma-norma kelompok yang dianut).

I.6 Kerangka Konsep

Kerangka adalah hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian yang bersifat

kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat

menghantarkan penelitian pada perumusan hipotesa.

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk

dengan mengeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari

pengamatan. Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan raian yang

bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat

mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesis. (Nawawi, 1995:40)

Konsep yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara

abstrak: kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu

sosial. (Singarimbun, 1995:57).

Dalam menyusun kerangka konsep diperlukan hasil pemikiran rasional yang

bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

Kerangka konsep adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan antara

satu teori dengan teori lainnya. Sehingga masalah yang diteliti menjadi jelas

penyelesaiannya.(Ginting, 2008:97). Berdasaran kerangka teori yang telah dipaparkan,

makaada beberapa konsep yang harus digeneralisasikan :

1.6.1 Variabel Bebas

Adalah variabel stimulus atau variabel yang memepengaruhi yang menjadi sebab

berubahnya atau timbulnya variabel terikat. Dalam variabel bebas ini adalah Internal PR

pada Bank BTN Medan.

1.6.2 Variabel Terikat

Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya pengaruh

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pada motivasi karyawan pada

Bank BTN Medan.

1.7 Model Teoritis

Berdasarkan kerangka konsep yang sudah disusun untuk memudahkan penelitian,

maka peneliti membuat model teoritis dengan memasukkan ke dalam skema sebagai

berikut:

Gambar 2. Skema Model Teori

Variabel X (Peranan Internal PR)

Variabel Y (Motivasi karyawan Bank BTN Medan)

Karakteristik responden

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

1.8

Op

era

sio

nal

Va

ria

bel

Ber

das

ark

an

ker

ang

ka teori dan kerangka konsep yang ada di atas maka dibuat operasional variabel untuk

membentuk kesatuan dan kesesuaian dalam penelitian :

Variabel Operasional

• Variabel Bebas ( X)

Internal PR

1. Program pendidian dan pelatihan

2. Program motivasi kerja berprestasi.

3. Program penghargaan

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

1.9

Def

inis

i

Op

era

sio

nal

Def

inisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur

suatu komponen. Definisi operasional suatu informasi ilmiah yang membantu penelitian

yang ingin menggunakan komponen yang sama. Defenisi operasional variabel dalam

penelitian ini adalah :

I.9.1) Variabel Bebas

1. Program pendidian dan pelatihan

Program pendidikan dan pelatihan dilaksankaan oleh perusahaan, dalam upaya

meningkatkan kinerja dan ketrampilan (skill) karyawan, dan kualitas maupun

kuantitas pemberian jasa pelayanan dan lain sebagainya

4. Program acara khusus (Special

Events)

5. Program Media Komunikasi Internal

• Vaiabel Terikat ( Y )

Motivasi kepada Karyawan

1. Pemahaman

2. Kegiatan social perusahaan

3. Hubungan antar karyawan

4. Hubungan dengan atasan

5. Reward

6. Kebijakan perusahaan

7. Aspirasi karyawan

8. Suasana kerja

• Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin

2. Usia

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

2. Program motivasi kerja berprestasi.

Program tersebut dikenal dengan istilah Achievement Motivation Training (AMT), di

mana dalam pelatihan tersebut diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi

dan prestasi (etos) kerja serta disiplin karyawan dengan harapan-harapan atau

keinginan dari pihak perusahaan dalam mencapai produktivitasyang tinggi.

3. Program penghargaan

Program penghargaan yang dimaksudkan di sini adalah upaya pihak perusahaan

(pimpinan) memberikan suatu penghargaan kepada para karyawan, baik yang

berprestasi kerja maupun cukup lama masa pengabdian pekerjaan. Dalam hal ini,

penghargaan yang diberikan itu akan menimbulkan loyalitas dan rasa memiliki

(sense of belonging) yang tinggi terhadap perusahaan.

4. Program acara khusus (Special Events)

Yakni merupakan program khusus yang sengaja dirancang di luar bidang pekerjaan

sehari-hari, misalnya dalam rangka luar bidang pekerjaan sehari-hari, misalnya

dalam rangka event ulang tahun perusahaan, diadakan berpiknik bersama agamaan,

olahraga, lomba dan hingga berpiknik bersama agamaan, olahraga, lomba dan hingga

berpiknik bersama yang dihadiri oleh pimpnan dan semua para karyawannya.

Kegiatan dan program tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa keakraban

bersama di antara sesame karyawan dan pimpinan.

5. Program Media Komunikasi Internal

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

Membentuk media komunikasi internal melalui bulletin, news release (majalah

dinding) dan majalah perusahaan/PR yang berisikan pesan, informasi dan berita yang

berkaitan dengan kegiatan antar karyawan atau perusahaan dan pimpinan.

I.9.2) Variabel Terikat

1. Pemahaman

Merupakan pemahaman karyawan atas semua pesan- pesan yang diterima oleh

karyawan melalui media- media komunikasi yang tersedia dari pihak perusahaan.

2. Kegiatan sosial perusahaan

Merupakan kegiatan- kegiatan sosial perusahaan yang ditujukan untuk membangun

citra positif perusahaan. Kegiatan ini bias berupa kegiatan keagamaan, kegiatan

rekreasi, kegiatan olahraga, maupun kegiatan-kegiatan social yang ditujukan untuk

masyarakat umum seperti bakti sosial.

3. Hubungan antar karyawan

Merupakan komunikasi sesama karyawan (Komunikasi Horizontal)

4. Hubungan dengan atasan

Hubungan komunikasi yang baik dimana komunikasi dari atasan pada bawahan

maupun dari bawahan kepada atasan bias berlangsung dengan baik.(Komunikasi

vertikal)

5. Reward

Merupakan bentuk perhatian dari perusahaan dengan bentuk memberikan gaji

lembur dan lain sebagainya atau penghargaan dan hadiah - hadiah yang diberikan

pihak perusahaan atas upaya kerja karyawan yang maksimal.

6. Kebijakan perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

Peraturan atau kebijakan perusahaan yang membuat karyawan merasa nyaman untuk

bekerja.

7. Aspirasi karyawan

Msukan- masukan dari karyawan pada pihak management perusahaan melalui media

aspirasi yang ada. Seperti kotak saran, diskusi dengan pihak perusahaan, dll

8. Suasana kerja

Meliputi rasa aman, kondisi kerja, beban kerja yang semuanya mendukung pada

terciptanya motivasi karyawan untuk menghasilkan kerja maksimal.

I.9.3 Karateristik Responden

1. Jenis kelamin adalah merupakan pembagian pria atau wanita dari responden yang

akan diajukan.

2. Usia adalah menunjukkan kondisi dari responden yang akan diajukan, dimana

terdapat batasan umur untuk para responden tersebut.

I.10. Hipotesis

Hipotesis adalah generalisasi atau rumusan kesimpulan yang bersifat tentative

(sementara), yang hanya akan berlaku apabila setelah terbukti kebenarannya (Nawawi,

2001). Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Tidak terdapat hubungan antara internal public relation terhadap

menumbuhkan motivasi kerja karyawan PT.BTN.

Ha : Terdapat hubungan antara internal public relation terhadap menumbuhkan

motivasi kerja karyawan PT.BTN.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

I.11. Metodologi Penelitian

I.11.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

korelasional. Metode korelasional adalah metode yang berusaha untuk meneliti sejauh

mana variasi pada suatu variabel yang berhubungan dengan variasi-variasi pada variabel

lain (Rakhmad, 2004;7). Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya

hubungan dan apabila ada, seberapa besar erat nya hubungan serta berarti atau tidak nya

hubungan tersebut.

I.11.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor

Cabang Medan Jl. Pemuda No. 10A Kota Medan.

I.11.3. Populasi dan Sampel

I.11.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang didapat dari manusia, benda,

hewan dan tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data

yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1995). Penelitian

populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada didalam

populasi. Oleh karena subjek nya meliputi semua unsur yang terdapat dalam populasi

maka disebut juga dengan sensus. Objek yang ada pada populasi akan di teliti, hasilnya di

analisis, disimpulkan dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi.

Yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah ada tidaknya pengaruh PR dalam

memotivasi kerja karyawan. Adapun jumlah karyawan tetap PT. Bank Tabungan Negara

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

kantor cabang Medan adalah berjumlah 154 orang (bukan pekerja lapangan) yang akan

dijadikan sampel.

I.11.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara

tertentu (Nawawi, 1995). Berdasarkan data populasi yang ada, maka untuk menghitung

jumlah sampel digunakan rumus Arikunto yang apabila jumlah populasi lebih dari 100

orang maka jumlah sampel dapat diambil sebanyak 20-25% dari jumlah populasi. Maka

25% dari 152 orang adalah 38 sampel.

Dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh PR

dalam menumbuhkan motivasi karyawan, maka teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah teknik sampel acak sederhana (Random Sampling). Random sampling

adalah salah satu cara yang diambil peneliti karena pengambilan sampel anggota populasi

dengan peluang sama dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi

yang dianggap heterogen (Ruslan, 2006).

I.11.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui dua teknik sebagai berikut :

I.11.4.1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data

melalui literature dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal

ini kepustakaan dilakukan melalui buku-buku, jurnal internet dan lain sebagainya.

I.11.4.2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

Penelitian ini merupakan bentuk pengumpulan data yang meliputi kegiatan survey

dilokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melalui kuesioner.

I.11.5. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995). Dalam penelitian ini teknik

analisa data yang digunakan adalah :

I.11.5.1. Analisa Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel

penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekwensi. Table tunggal

merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom yaitu

sejumlah frekwensi dan presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995)

I.11.5.2. Analisa Tabel Silang

Merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui

variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui

apakah variable tersebut bersifat positif atau negative (Singarimbun, 1995).

I.11.5.3. Uji Hipotesa

Apabila peneliti telah mengumpulkan dan mengolah data, bahan pengujian

hipotesis tentu akan sampai kepada suatu kesimpulan menerima atau menolak hipotesis

tersebut (Arikunto, 2002). Uji hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui

apakah data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk mengukur tingkat

hubungan diantara dua variabel maka peneliti menggunakan Rank Spearman atau

“Spearman” Rho Koefisien. Uji korelasi ini digunakan untuk menunjukkan hubungan

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah bersama sebagai Visi dan Misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai secara kolektif diantara

kedua variabel yang tidak diketahui sebaran datanya atau sebaran tidak normal (Siegel,

1997).

rs =

Keterangan :

rs = Koefisien korelasi Spearman

N = Jumlah Sampel

x = Skor mentah Variabel X

y = Skor mentah Variabel Y

d = xi – yi (Siegel, 1988 : 239)

Selanjutnya untuk mengukur kuat lemahnya korelasi digunakan skala Guilford

(Rakhmad, 2002) sebagai berikut :

Kurang dari 0,20 = hubungan rendah sekali

0,20 – 0,40 = hubungan rendah tapi pasti

0,41 – 0,70 = hubungan cukup berarti

0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi

Lebih dari 0,90 = hubungan kuat sekali, sangat tinggi dan bisa diandalkan.

“Spearman” Rho Koefisien adalah metode analisa data untuk melihat hubungan antara

dua variabel dengan menggunakan skala ordinal.

Jika rs < 0, hipotesis ditolak.

Jika rs > 0, hipotesis diterima.

∑ x2 + ∑ y2 - ∑ d2

2√∑ x2 ∑ y2

Universitas Sumatera Utara