vili korialis

4
PLASENTA Plasenta adalah organ yang terdapat di dalam rahim yang terbentuk sementara saat terjadi kehamilan. Organ ini berbentuk seperti piringan dengan tebal sekitar 1 inci, diameter kurang lebih 7 inci, dan memiliki berat pada kehamilan cukup bulan rata- rata 1/6 berat janin atau sekitar 500 gram. Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2.5 cm. beratnya rata-rata 500 gram. Tali-pusat berhubungan dengan plasenta biasanya di tengah (insertio sentralis). Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri. Bila diteliti benar, maka plasenta sebenarnya berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu vili koriales yang berasal dari korion, dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis. Darah ibu yang berada di ruang interviller berasal dari spiral arteries yang berada di desidua basalis. Pada sistole darah disemprotkan dengan tekanan 70-80 mmHg seperti air mancur ke dalam ruang interviller sampai mencapai chorionic plate, pangkal dari kotiledon-kotiledon janin. Darah tersebut membasahi semua vili koriales dan kembali perlahan-lahan dengan tekanan 8 mmHg ke vena-vena di desidua. 1

Upload: nienditha-ajahh

Post on 27-Jun-2015

2.495 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: vili korialis

PLASENTA

Plasenta adalah organ yang terdapat di dalam rahim yang terbentuk sementara saat terjadi

kehamilan. Organ ini berbentuk seperti piringan dengan tebal sekitar 1 inci, diameter kurang

lebih 7 inci, dan memiliki berat pada kehamilan cukup bulan rata-rata 1/6 berat janin atau sekitar

500 gram.

Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan

tebal lebih kurang 2.5 cm. beratnya rata-rata 500 gram. Tali-pusat berhubungan dengan plasenta

biasanya di tengah (insertio sentralis).

Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16 minggu dengan

ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri. Bila diteliti benar, maka plasenta sebenarnya

berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu vili koriales yang berasal dari korion, dan

sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis.

Darah ibu yang berada di ruang interviller berasal dari spiral arteries yang berada di

desidua basalis. Pada sistole darah disemprotkan dengan tekanan 70-80 mmHg seperti air

mancur ke dalam ruang interviller sampai mencapai chorionic plate, pangkal dari kotiledon-

kotiledon janin. Darah tersebut membasahi semua vili koriales dan kembali perlahan-lahan

dengan tekanan 8 mmHg ke vena-vena di desidua.

Plasenta berfungsi: sebagai alat yang memberi makanan pada janin, mengeluarkan sisa

metabolisme janin, memberi zat asam dan mengeluarkan CO2, membentuk hormon, serta

penyalur berbagai antibodi ke janin.

Plasenta terdiri atas dua bagian, yakni bagian untuk janin atau disebut vili korialis dan

bagian untuk ibu yang berasal dari desidua basalis. Di sini, terjadi pertukaran antara janin dan

darah ibu yang melalui permukaan vili dan diliputi oleh darah dari desidua basalis yang berasal

dari darah ibu.

1

Page 2: vili korialis

Hubungan antara sirkulasi janin dan plasenta terbentuk dengan adanya tali pusar yang

biasanya berpangkal di bagian tengah plasenta. plasenta umumnya terbentuk lengkap pada

kehamilan sekitar 16 minggu usia kehamilan atau saat memasuki trimester kedua kehamilan.

Peran plasenta

Plasenta atau ari-ari memiliki fungsi utama untuk mengusahakan janin tumbuh dengan

baik. Hal itu terjadi melalui pemenuhan nutrisi yang berupa asam amino, vitamin, mineral

maupun hasil pemecahan karbohidrat dan lemak yang diasup dari ibu ke janin. Sebaliknya, zat

hasil metabolisme dikeluarkan dari janin ke darah ibu yang juga melalui plasenta. Plasenta juga

berfungsi sebagai alat respirasi yang memberi zat asam dan mengeluarkan karbondioksida.

Selain itu, plasenta merupakan hormon, khususnya hormon korionik gonadotropin, korionik

samato, mammotropin (plasenta lactogen), estrogen maupun progesteron serta hormon lainnya

yang masih dalam penelitian.

Antibodi dari ibu ke janin dapat juga disalurkan melalui plasenta. Sehingga, kekebalan yg

diperoleh janin ini dapat berlangsung terus hingga 4-6 bulan setelah dilahirkan.

Selain mengasup zat-zat yang dibutuhkan oleh janin selama di dalam rahim ibu, plasenta

juga dapat dilewati oleh kuman dan obat-obatan tertentu yang dapat menimbulkan efek

berbahaya bagi janin. Kuman-kuman dan obat-obatan tertentu yang beredar dalam darah ibu

dapat melewati plasenta dan menimbulkan kelainan atau cacat pada janin, terutama bila terjadi

pada trimester pertama kehamilan.

Sebagai contoh, bila ibu terinfeksi Rubella pada trimester pertama kehamilan maka risiko

melahirkan bayi cacat adalah 15-50 persen. Demikian juga, bila ibu masih mengonsumsi obat-

obatan tertentu seperti thlidomid dapat menimbulkan fokomelia kelainan bawaan berat oleh

antagonis asam folat karena pemberian propilhourasil atau iodium, serta masih banyak obat

lainnya yg menimbulkan efek berbahaya bagi janin.

2

Page 3: vili korialis

DAFTAR PUSTAKA

http://www.alhamsyah.com/blog/tag/retentio-placenta 30 maret 2010 15.10

http://www.dinkes-sumbar.org/index.php?file_id=14&class=news&act=read&news_id=516

3