aswar99.files.wordpress.com · web viewselain pemberian pupuk organik, pemberian pupuk urea sebagai...

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Urbanisasi penduduk pedesaan ke daerah perkotaan tidak dapat dihindari karena pesatnya pertumbuhan ekonomi di daerah perkotaan. Meningkatnya jumlah penduduk di daerah perkotaan membawa dampak terhadap peningkatan kebutuhan pangan, khususnya sayuran. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk dapat meningkatkan produksi sayuran, namun demikian masih belum dapat mengimbangi permintaan pasar. Keadaan ini dimungkinkan antara lain sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk, perbaikan pendapatan dan peningkatan kesadaran gizi masyarakat. Selain itu di kota-kota besar tumbuh permintaan pasar yang menghendaki komoditas sayuran dengan kualitas yang baik dan dengan berbagai jenis yang lebih beragam. Berbagai jenis komoditas sayuran diusahakan oleh petani di daerah pinggiran perkotaan dalam luas garapan yang sempit ( 25 are), seperti sawi (caisim), bayam, kangkung, terong, cabe, tomat, bawang merah, bawang putih, kacang panjang dan sebagainya (Soethama et al., 1998). Umumnya dalam satu penguasaan lahan, diusahakan beraneka ragam komoditas sayuran dalam petakan yang berbeda, misalnya disamping diusahakan komoditas sayuran sawi hijau (Caisim), ditanam juga bayam, kangkung, cabe, kacang panjang dan komoditas sayuran lainnya. Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair. Usaha untuk dapat meningkatkan produktivitas Kangkung diantaranya dapat dilakukan dengan pemberian pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki sifat-sifat tanah seperti sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Bahan organik merupakan perekat butiran lepas, sumber hara tanaman dan sumber energi dari sebagian besar organisme tanah (Soepardi, 1979; Nurhayati Hakim et al., 1986). Pemberian pupuk organik dapat meningkatkan daya larut unsur P, K, Ca dan Mg, meningkatkan C-organik, kapasitas tukar kation, kapasitas tanah memegang air, menurunkan kejenuhan Al dan bulk density (BD) tanah (Lund dan Doss, 1980; Aidi et al., 1996). Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 1 SMA NEGERI 3 BONTANG

Upload: dangngoc

Post on 29-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangUrbanisasi penduduk pedesaan ke daerah perkotaan tidak dapat dihindari karena

pesatnya pertumbuhan ekonomi di daerah perkotaan. Meningkatnya jumlah penduduk di daerah perkotaan membawa dampak terhadap peningkatan kebutuhan pangan, khususnya sayuran.

Berbagai upaya sudah dilakukan untuk dapat meningkatkan produksi sayuran, namun demikian masih belum dapat mengimbangi permintaan pasar. Keadaan ini dimungkinkan antara lain sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk, perbaikan pendapatan dan peningkatan kesadaran gizi masyarakat. Selain itu di kota-kota besar tumbuh permintaan pasar yang menghendaki komoditas sayuran dengan kualitas yang baik dan dengan berbagai jenis yang lebih beragam.

Berbagai jenis komoditas sayuran diusahakan oleh petani di daerah pinggiran perkotaan dalam luas garapan yang sempit ( 25 are), seperti sawi (caisim), bayam, kangkung, terong, cabe, tomat, bawang merah, bawang putih, kacang panjang dan sebagainya (Soethama et al., 1998). Umumnya dalam satu penguasaan lahan, diusahakan beraneka ragam komoditas sayuran dalam petakan yang berbeda, misalnya disamping diusahakan komoditas sayuran sawi hijau (Caisim), ditanam juga bayam, kangkung, cabe, kacang panjang dan komoditas sayuran lainnya.

Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.

Usaha untuk dapat meningkatkan produktivitas Kangkung diantaranya dapat dilakukan dengan pemberian pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki sifat-sifat tanah seperti sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Bahan organik merupakan perekat butiran lepas, sumber hara tanaman dan sumber energi dari sebagian besar organisme tanah (Soepardi, 1979; Nurhayati Hakim et al., 1986). Pemberian pupuk organik dapat meningkatkan daya larut unsur P, K, Ca dan Mg, meningkatkan C-organik, kapasitas tukar kation, kapasitas tanah memegang air, menurunkan kejenuhan Al dan bulk density (BD) tanah (Lund dan Doss, 1980; Aidi et al., 1996).

Selain pemberian pupuk organik, pemberian pupuk urea sebagai sumber hara N merupakan usaha yang banyak dilakukan dalam meningkatkan produktivitas sayuran khususnya Kangkung. Pupuk urea sebagai sumber hara N dapat memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman, dimana tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau (Hardjowigeno, 1987).

Beberapa macam pupuk organik dengan keunggulan dan kelemahannya masing-masing tersedia di lapangan misalnya kascing dan bokashi, disamping pupuk organik yang dimiliki oleh petani misalnya pupuk kandang sapi maupun pupuk kandang ayam. Masyarakat menuntut produk pertanian sayuran berkualitas tinggi, tersedia setiap saat dan tidak tercemar oleh residu bahan kimia beracun.

Usahatani sayuran di pinggiran perkotaan dihadapkan pada masalah sempitnya lahan serta tingginya tuntutan masyarakat terhadap kualitas lingkungan, sehingga dengan demikian penerapan budidaya hemat lahan dengan menitik beratkan pada masukan/input organik perlu dilakukan. Mengingat peran pupuk organik dan pupuk urea sebagai sumber N dalam tanah dan tanaman sangat penting, maka disusunlah penelitian lapang untuk mempelajari pengaruh pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman kangkung.

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 1SMA NEGERI 3 BONTANG

B. Rumusan MasalahSetelah memberikan pokok masalah yang mendasari penulisan karya tulis ilmiah, penulis

merumuskan masalah sebagai berikut.1. Bagaimana pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan tanaman?2. Bagaimana prospek interaksi pupuk terhadap tanaman?

Hal-hal inilah yang memberi semangat bagi penulis untuk memecahkan masalah tersebut dan menuangkannya ke dalam karya tulis ilmiah secara detail.

C. Tujuan PenelitianPenelitian dilaksanakan dengan tujuan:

1. Mengetahui pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan tanaman.2. Mengetahui prospek interaksi pupuk terhadap tanaman.

D. Manfaat PenelitianDalam penulisan karya tulis ilmiah ini ada beberapa tujuan yang ingin di raih, yaitu:Bagi Masyarakat:

1. Memberi peluang usaha yang prospektif.

Bagi Siswa/Penulis

1. Memperluas dan mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pertanian;

2. Melatih kemampuan penulis untuk memecahkan masalah dan menuangkan ke dalam karya tulis ilmiah;

3. Untuk melatih mengembangkan potensi dan keterampilan proses ilmiah serta membantu siswa mengenal dan mendekatkan diri pada objek atau persoalan biologi.

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 2SMA NEGERI 3 BONTANG

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kangkung

Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.

Barrer, R.M. (1978)

Sumber : http://www.google.com/tanaman/kangkung

Pupuk

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 3SMA NEGERI 3 BONTANG

?Ipomoea aquatic

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: SolanalesFamili: ConvolvulaceaeGenus: IpomoeaSpesies: I. aquatic

Nama binomialIpomoea aquaticaForssk.

Urea

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 4SMA NEGERI 3 BONTANG

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 5SMA NEGERI 3 BONTANG

Urea

Umum

Nama internasional Diaminomethanal

Nama lainnya Carbamide

Rumus Molekul (NH2)2CO

Rumus bangun NC(=O)N

Massa atom 60.07 g/mol

Penampakan padatan berwarna putih tanpa bau

CAS number [57-13-6]

Properties

Berat Jenis and phase 1.33·103 kg/m3 [1], solid

Kelarutan di dalam air

108 g/100 ml (20 °C)167 g/100 ml (40 °C)251 g/100 ml (60 °C)400 g/100 ml (80 °C)733 g/100 ml (100 °C)

Titik lebur132.7 °C (406 K)decomposes

Titik didih n.a.

Keasaman (pKa) 0.18

Kebasaan (pKb) 13.82

Chiral rotation [α]D Not chiral

Kekentalan  ? cP at ? °C

Kelembaban relatif kritis81% (20 °C)73% (30 °C)

Heat of solution in water -57,8 cal/g (endothermic)

46,6 %N

Struktur

Molecular shape  ?

Coordination geometry trigonal planar

Crystal structure  ?

Dipole moment  ? D

Hazards

MSDS J.T. Baker

Main hazards  ?

Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Untuk perlakuan penanaman, pengamatan serta pengolahan dan penyusunan data laporan tanaman kangkung dilakukan di Rumah Aswar, jalan kapal pinisi 7 loktuan

B. Waktu Penelitian

Persiapan : 29 Agustus 2009

Penanaman : 1 september 2009

Pengukuran : 10,15,20 september 2009

Olah data : 21-24 september 2009

C. Alat dan Bahan

1. Alat :

a) Polibag

b) Penggaris

c) Pulpen

d) Buku tulis

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 6SMA NEGERI 3 BONTANG

e) Kamera digital

2. Bahan :

a) Tanah

b) Biji tanaman kangkung

c) Air

d) Pupuk

D. Rancangan Penelitian Penelitian ini melibatkan satu faktor, yakni variasi kadar pupuk yang terdiri dari 1-3

taraf, yaitu 100gram, 150gram, 250gram. Perlakuan terdiri dari 3 kali pemberian pupuk. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) sederhana.

E. Metode pengumpulan data1. Eksperimen, dengan melakukan percobaan dan pengujian pada penelitian yang

dilakukan.2. Studi Pustaka(library research), dengan melakukan kajian dari berbagai literatur

yang sesuai dengan penelitian

F. Cara Kerja Penelitian A. Penanaman

1. Memilih bibit tanaman yang ungul 2. Menyiapkan alat dan bahan 3. Menanam bibit ke dalam polibag besar 4. Menyiram tanaman setiap hari 5. Mengukur tinggi tanaman pada hari ke-10 6. Memberi pupuk pada hari ke 10 7. Mengukur tinggi dan banyaknya daun pada hari ke-158. Mengukur pertumbuhan dan perkembangan pada hari ke-20

B. Pengolahan Data1. Melakukan observasi 2. Mengumpulkan data3. Mengedit data4. Membuat laporan penelitian

G. . Analisis Data

Analisis data RAL digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kadar pupuk terhadap pertumbuhan tanaman.

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 7SMA NEGERI 3 BONTANG

BAB IV

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

A. Hasil Data Pengamatan

POTTINNGI LEBAR BANYAKPOHON DAUN DAUN

1 3 cm kotiledon belum lepas  -2 2,80 cm kotiledon belum lepas  -3 3 cm kotiledon belum lepas  -4 2,50 cm kotiledon belum lepas  -5 2,80 cm kotiledon belum lepas  -

Gambar. 1 kondisi tanaman pada hari ke-10

POTTINNGI LEBAR BANYAK DOSISPOHON DAUN DAUN PUPUK

1 5 cm 1cm 4 helai 150 gr2 4,5 cm 0,5 cm 3 helai,kotiledon masih ada 200 gr3 5 cm 1 cm 4 helai 250 gr4 4 cm 0.5 cm 3 helai,kotiledon masih ada 300 gr5 4 cm 0.5 cm 4 helai,kotiledon masih ada 350 gr

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 8SMA NEGERI 3 BONTANG

Gambar.2 Kondisi tanaman pada hari ke-15 serta pemberian pupuk

POTTINNGI LEBAR BANYAK DOSIS

KETERANGANPOHON DAUN DAUN PUPUK

1 5 cm 1cm 4 helai 150 gr 2 Hari setelah diberi pupuk2 4,5 cm 0,5 cm 3 helai,kotiledon masih ada 200 gr 2 Hari setelah diberi pupuk3 5 cm 1 cm 4 helai 250 gr 1.5 Hari setelah diberi pupuk4 4 cm 0.5 cm 3 helai,kotiledon masih ada 300 gr 1 Hari setelah diberi pupuk5 4 cm 0.5 cm 4 helai,kotiledon masih ada 350 gr 1 Hari setelah diberi pupuk

Gambar. 3 Kondisi tanaman pada hari ke-20, tanaman mati akibat pemberian pupuk di usia muda.

B. Pengaruh Pupuk Terhadap Pertumbuhan TanamanPeningkatan dosis pupuk urea dapat meningkatkan N-total dalam tanah.

Peningkatan kadar N-total dalam tanah dimungkinkan melalui dua cara, yaitu secara langsung dimana semakin tinggi dosis pupuk urea yang diberikan sebagai sumber N maka jumlah hara N yang diberikan ke dalam tanah juga semakin tinggi, sehingga kadar N-total dalam tanah meningkat. Secara tidak langsung, peningkatan dosis urea akan menyebabkan peningkatan aktivitas dari mikroorganisme dalam merombak pupuk organik yang diberikan, sehingga dengan demikian semakin banyak N-organik yang termineralisasi dari pupuk organik yang diberikan.

Pemberian pupuk urea dalam tanah mempengaruhi sifat kimia dan hayati (biologi) tanah. Fungsi kimia dan hayati yang penting diantaranya adalah selaku penukar ion dan penyangga kimia, sebagai gudang hara N, P, dan S, pelarutan fosfat dengan jalan kompleksasi ion Fe dan Al dalam tanah dan sebagai sumber energi mikroorganisme tanah (Notohadiprawiro, 1998).

Namun apabila pemberian pupuk ke tanaman pada umur kurang dari satu setengah bulan, akan mengakibatkan tanaman tidak akan tumbuh dengan subur, karena tanaman masih sangat mudah serta belum mampu melakukan sintesis terhadap pupuk yang diberikan. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan akan mempercepat layu tanaman, sehingga lama kelamaan tanaman akan hangus/mati akibat konsentrasi pupuk yang terlalu tinggi

.C. Prospek Interaksi Pupuk Terhadap Tanaman

Peningkatan dosis urea sebagai sumber N dapat meningkatkan hasil tanaman. Hal ini disebabkan karena fungsi N secara langsung berperan dalam pembentukan protein dan memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman, dimana tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau.

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 9SMA NEGERI 3 BONTANG

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Pemberian pupuk pada tanaman di usia kurang dari satu setengah bulan akan

mengakibatkan tanaman tidak akan tumbuh dengan subur, bahkan tanaman akan mati karena konsentrasi pupuk yang sangat tinggi.

Pemberian pupuk dengan dosis yang sangat tinggi menyebabkan tanaman menjadi kerdil.

B. Saran Para petani seharusnya menerapkan menejemen yang baik dalam usaha budidaya

tanaman kangkung. Para petani seharusnya mencari trobosan baru untuk meningkatkan kualitas hasil

produksinya Pemerintah seharusnya memberikan bantuan kepada para petani, khususnya subsidi

pupuk yang murah.

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 10SMA NEGERI 3 BONTANG

DAFTAR PUSTAKA

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. PT. Medyatama sarana Perkasa. Jakarta. Hlm. : 73-76.

Soepardi, G. 1979. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah, IPB Bogor. 59 hlm.

Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Dirjen Pendidikan Tinggi. Depdikbud. Jakarta.

Nurhayati Hakim, M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.K. Saul. M.A. Diha, G.B. Hong dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Unila. 488 hlm.

Barrer, R.M. (1978) Zeolites and Clay Minerals as Sorbents and Moleculer Sieves. Academic Press. London.

Nazaruddin. 1983. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Jakarta: Penebar Swadaya.

[PPT] Pusat Penelitian Tanah. 1983. Kriteria Sifat Kimia Tanah. Bogor: Departemen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Soepardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sarief, E. S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

Suwardi, et al.(1994). The quality of Natural Zeolites from japan and Indonesia and Their Application Effects for Soil Amendment. Jour. Agri. Sci. Tokyo Nogyo Daigaku, 39 (3), 133-148

Sumber diatas berasal dari http://www.google.com/tanaman/tanah/kangkung?

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 11SMA NEGERI 3 BONTANG

LAMPIRAN

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 12SMA NEGERI 3 BONTANG

Gambar.1 kondisi tanaman pada hari ke-10, kotiledon tanaman belum lepas

Gamabar. 2 kondisi tanaman pada hari ke-15, saat akan di beri pupuk

Gambar. 3 kondisi tanaman saat pengukuran jumlah dan lebar daun tanaman

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 13SMA NEGERI 3 BONTANG

Gambar. 4 kondisi tanaman saat pengukuran tinggi tanaman

Gambar. 5 kondisi tanaman yang mati setelah pemberian pupuk

Karya ilmiah remaja kelas XII-IPA 1 Aswar, Andri,.S, Dani.A, Kurniawan, Steven, Sumiati Page 14SMA NEGERI 3 BONTANG