· web viewsebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk...

36
LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Media Pembelajaran PAI” Dosen Pembimbing: Ahmad Fauzi M.Pd Oleh : Shofa Atin Ulul Azmi D71213136 Tisnanda Izzatun N D71213138 Ulfa D71213139 Ulfatunnikmah Nurhayati D71213140 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

Upload: lamngoc

Post on 27-Mar-2018

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARANDiajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Media Pembelajaran PAI”

Dosen Pembimbing:

Ahmad Fauzi M.Pd

Oleh :

Shofa Atin Ulul Azmi D71213136

Tisnanda Izzatun N D71213138

Ulfa D71213139

Ulfatunnikmah Nurhayati D71213140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2015

Page 2: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia –Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas

Akhir yang berjudul “Lingkungan sebagai Media Pembelajaran” ini dengan baik.

Dalam penyusunan Tugas makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan

dari berbagai pihak, Kami telah berusaha untuk  dapat memberikan yang terbaik

dan sesuai dengan harapan, walaupun didalam pembuatannya Kami menghadapi

kesulitan, karena keterbasan ilmu  pengetahuan dan  keterampilan yang Kami

miliki.

Oleh karena itu pada kesempatan ini, Kami ingin mengucapkan terima

kasih kepada Bapak Ahmad Fauzi M.Pd selaku dosen pembimbing Media

Pembelajaran PAI. Dan juga kepada teman –teman yang telah memberikan

dukungan dan dorongan kepada Kami. Saya menyadari  bahwa dalam penulisan

Tugas makalah ini terdapat banyak kekurangan,oleh karena itu saran dan kritik

yang membangun sangat Kami butuhkan agar dapat menyempurnakannya di masa

yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam Tugas makalah ini dapat

bermanfaat bagi teman-teman dan pihak yang berkepentingan.

                                                                                               

Surabaya, 27 Oktober 2015

Penulis

ii

Page 3: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................ii

DAFTAR ISI .................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang .................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................2

C. Tujuan penulisan .................................................................................2

D. Manfaat Penulisan .................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan sebagai Media Pembelajaran...............................3

B. Kekurangan dan Kelebihan.......................................................................5

C. Jenis Lingkungan Belajar..........................................................................7

D. Teknik Menggunakan Lingkungan............................................................11

E. Langkah dan Prosedur Penggunaan...........................................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................19

B. Saran..........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk dari

kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan

dari pengirim ke penerima pesan. Banyak batasan yang diberikan orang

tentang media, menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi pendidikan,

membatasi media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk

menyalurkan pesan atau informasi tersebut. Gagne (1970) menyatakan

bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa

yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Briggs (1970)

berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang menyajikan pesan

serta merangsang siswa untuk belajar, seperti buku, film, kaset, dll.

Saat ini guru telah banyak menggunakan media grafis, tiga

dimensi, dan proyeksi. Media tersebut pada dasarnya bertujuan untuk

menvisualkan fakta, gagasan, kejadian, peristiwa, dalam bentuk tiruan dari

keadaan yang sebenarnya untuk dibahas di dalam kelas dalam membantu

proses pengajaran. Di sisi lain pihak guru dan siswa bisa mempelajari

keadaan yang sebenarnya di luar kelas dengan menghadapkan para siswa

kepada lingkungan yang actual dan efektif serta efisien untuk dipelajari

dan diamati dalam hubungannya dengan proses belajar dan mengajar. Cara

ini lebih bermakna dari pada pengajaran di kelas, karena para siswa

dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami,

sehingga lebih nyata, lebih factual, dan kebenarannya lebih dapat

dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan hal di atas maka di dalam makalah ini akan membahas

banyak hal tentang lingkungan sebagai media pembelajaran. Seperti

pengertian lingkungan itu sendiri, tujuan lingkungan sebagai media

pembelajaran, jenis-jenis lingkungan belajar, teknik menggunakan

1

Ahmad Fauzi, 10/29/15,
Titik atau koma???
Page 5: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

2

lingkungan, langkah dan prosedur penggunaan, dan kelemahan serta

kelebihan sebagai media pembelajaran. Semoga dengan makalah ini, para

pembaca dapat mengambil hikmah dan manfaatnya, serta dapat menambah

pengetahuan tentang lingkungan sebagai media pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Lingkungan sebagai Media Pembelajaran?

2. Apa Kelebihan dan Kekurangan Mempelajari Lingkungan dalam

Proses Belajar?

3. Apa saja Jenis Lingkungan Belajar?

4. Bagaimana Teknik Menggunakan Lingkungan dalam Pembelajaran?

5. Bagaimana Langkah dan Prosedur Penggunaan Lingkungan sebagai

Media Pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Lingkungan sebagai Media

Pembelajaran.

2. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Mempelajari

Lingkungan dalam Proses Belajar

3. Untuk Mengetahui Jenis Lingkungan Belajar

4. Untuk Mengetahui Teknik Menggunakan Lingkungan dalam

Pembelajaran

5. Untuk Mengetahui Langkah dan Prosedur Penggunaan Lingkungan

sebagai Media Pembelajaran

D. Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan akan membawa manfaat dan

menjadi kontribusi bagi akademis dan para praktisi untuk menambah

wawasan tentang Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

Page 6: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan

diartikan sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari).Pengertian

lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus

Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada

istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment,

yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu

yang ada di sekitar atau sekeliling. Dalam literatur lain disebutkan bahwa

lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan

keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya

serta makhluk hidup lainnya.1

Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup),

abiotik (benda mati) dan budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar

anak- anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat

dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang

berkualitas. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah

terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk

kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin

memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak

terbatas oleh tempat dinding kelas, Selain itu kebenarannya lebih akurat,

sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan

potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut.

Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab

lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak

pilihan. Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang

sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning

societes) dan sumber daya manusia di masa mendatang. Begitu banyaknya 1 http://medped.blo g spot.com/2009/10/media pembelajaran dalam pendidikman.html , (diakses 20 Oktober 2015 pukul 07.58 WIB)

3

Ahmad Fauzi, 10/29/15,
kata sam bung
Ahmad Fauzi, 10/29/15,
spasi
Ahmad Fauzi, 10/29/15,
Kata sambung
Page 7: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

4

nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber

belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan dapat

dipelajari dari lingkungan.Namun demikian diperlukan adanya kreativitas

dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan

sebagai sumber belajar.

Pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai

tanaman padi , dengan memanfaatkan lingkungan persawahan , anak akan

dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam

pemanfaatan lingkungan tersebut guru dapat membawa kegiatan-kegiatan

yang biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam

hal ini lingkungan. Namun jika guru menceritakan kisah tersebut di dalam

ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak akan sealamiah

seperti halnya jika guru mengajak anak untuk memanfaatkan lingkungan.

Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar

ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang

sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial,

budaya, perkembangan emosional serta intelektual.Anak-anak belajar

melalui interaksi langsung dengan benda-benda atau ide-ide.2

Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk

menguatkan kembali konsep-konsep seperti warna, angka, bentuk dan

ukuran.Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan

konsep-konsep tertentu secara alami. Konsep warna yang diketahui dan

dipahami anak di dalam kelas tentunya akan semakin nyata apabila guru

mengarahkan anak-anak untuk melihat konsep warna secara nyata yang

ada pada lingkungan sekitar.Hal ini sesuai dengan konsep pembelajaran

kurikulum  2013 yang mengatakan :” siapa saja adalah guru, apa  saja

adalah sumber dan dimana saja adalah kelas (lokal) belajar”

Lingkungan sebenarnya mencakup segala material dan stimulus di

dalam dan di luar individu, baik bersifat fisiologis, psikologis, maupun

sosial kultural. Sartain menyatakan bahwa lingkungan atau environment 2 http://medped.blo g spot.com/2009/10/media pembelajaran dalam pendidikman.html , (diakses 20 Oktober 2015 pukul 07.58 WIB)

Page 8: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

5

meliputi semua kondisi dalam dunia yang dengan cara-cara tertentu

mempengaruhi tingkah laku, perkembangan atau life processes, kecuali

gen-gen. Sartain membagi lingkungan itu menjadi tiga bagian penting,

yaitu:3

1) Lingkungan Alam atau Luar (External or Physical Environment).

Segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti

rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, dan hewan.

2) Lingkungan Dalam (Internal Environment)

Segala sesuatu yang telah termasuk ke dalam diri kita, yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan fisik kita.

3) Lingkungan Sosial (Sosial Environment)4

Semua orang yang mempengaruhi kita, baik secara langsung (misalnya

dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, keluarga, teman-teman,

kawan sekolah, kawan pekerjaan, dsb.) atau tidak langsung (melalui

radio, televisi, buku-buku, majalah, surat kabar, dsb.)

B. Kelebihan dan Kekurangan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

Banyak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari

lingkungan dalam proses belajar antara lain:5

1) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di

kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.

2) Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan

situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami

3) Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual

sehingga kebenarannya lebih akurat.

4) Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat

dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau

wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta, dan

lain-lain.

3 Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 2674 Ibid., h. 2685 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010), h. 208.

Page 9: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

6

5) Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat

dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan

alam, lingkungan buatan, dan lain-lain.

6) Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang

ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak

asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk cinta

lingkungan.

Lingkungan di sekitar harus dioptimalkan sebagai media dalam

pengajaran dan lebih dari itu dapat dijadikan sumber belajar para siswa.

Berbagai bidang studi yang dipelajari siswa di sekolah hampir bisa

dipelajari dari lingkungan seperti ilmu-ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam,

bahasa, kesenian, keterampilan, olah raga kesehatan, kependudukan,

ekologi, dan lain-lain.

Beberapa kelemahan dan kekurangan yang sering terjadi dalam

pelaksanaannya berkisar pada teknis pengaturan waktu dan kegiatan

belajar. Misalnya:6

1) Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan

pada waktu siswa dibawa ke tujuan tidak melakukan kegiatan belajar

yang diharapkan sehingga ada kesan main-main. Kelemahan ini bisa

diatasi dengan persiapan yang matang sebelum kegiatan itu

dilaksanakan. Misalnya menentukan tujuan belajar yang diharapkan

dimiliki siswa, menentukan cara bagaimana siswa memelajarinya,

menentukan apa yang harus dipelajarinya, berapa lama dipelajari, cara

memperoleh informasi, mencatat hasil yang diperoleh, dan lain-lain.

2) Ada kesan dari guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan

memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga menghabiskan waktu

belajar di kelas. Kesan ini keliru sebab kunjungan ke kebun sekolah

untuk mempelajari keadaan tanah, jenis tumbuhan, dan lain-lain cukup

dilakukan beberapa menit, selanjutnya kembali ke kelas untuk

membahas lebih lanjut apa yang telah dipelajarinya.

6? Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, h. 209

Page 10: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

7

3) Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di

dalam kelas. Ia lupa bahwa tugas belajar siswa dapat dilakukan di luar

jam kelas atau pelajaran baik secara individual maupun kelompok dan

satu di antaranya dapat dilakukan dengan mempelajari keadaan

lingkungannya.

C. Jenis Lingkungan Belajar

Lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses

pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga

macam lingkungan belajar yakni lingkungan sosial, lingkungan alam dan

lingkungan buatan.7

1) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan

interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat, seperti organisasi

sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan,

kependudukan, struktur pemerintahan, agama dan sistem nilai.

Lingkungan sosial tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial

dan kemanusiaan. Dalam praktek pengajaran penggunaan lingkungan

sosial sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari

lingkungan yang paling dekat, seperti keluarga, tetangga, rukun

tetangga, rukun warga, kampung, desa, kecamatan dan seterusnya. Hal

ini disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan tingkat

perkembangan anak didik. Sebagai contoh: Dalam pelajaran Ilmu

Bumi dan Kependudukan siswa diberi tugas untuk mempelajari aspek

kependudukan di rukun tetangganya. Siswa diminta untuk mempelajari

jumlah penduduknya, jumlah keluarga, komposisi penduduk menurut

umur, agama, mata pencaharian, tingkat pendidikan, peserta KB,

pertambahan penduduk dari tahun ke tahun dan lain-lain. Dalam studi

ini siswa menghubungi ketua RT dan bertanya kepadanya, di samping

melihat sendiri keadaan penduduk di RT tersebut. Hasilnya dicatat dan

dilaporkan di sekolah untuk dipelajari lebih lanjut. Kegiatan seperti ini

7 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, h. 212

Page 11: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

8

ditugaskan kepada siswa dalam bentuk kelompok, agar mereka bekerja

bersama-sama. Kelompok siswa lain mungkin ditugaskan untuk

mempelajari struktur pemerintahan desa termasuk organisasi sosial

yang ada di desa tersebut.

Melalui kegiatan belajar seperti itu,siswa lebih aktif dan lebih

produkatif sebab ia mengerahkan usahanya untuk memperoleh

informasi. Sebanyak-banyaknya dari sumber-sumber yang nyata dan

faktual.

Masyarakat merupakan satu aspek lingkungan yang besar

manfaatnya untuk dijadikan sumber belajar. Hal ini akan memberikan

manfaat tidak saja kepada sekolah atau anak didik, tetapi juga kepada

masyarakat itu sendiri, manfaat tersebut antara lain:8

1. Bagi sekolah

a. Sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses bellajar

mengajar yang terintegrasi antara anak didik, pendidik dan

masyarakat

b. Mata pelajaran yang diberikan akan bersifatfungsional,

bermanfaat dan berguna bagi masyarakat

c. Sekolah akan peka dalam menghadapi kebutuhan masyarakat.

d. Sekolah akan menjauhi pengetahuan yang bersifat verbalitas

e. Membangkitkan motivasi untuk mengadakan penelitian

terhadap fakta-fakta yang ada dimasyarakat

f. Sekolah akan menghasilkan anak yang lebih menghayati

masalah yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan

2. Bagi masyarakat

a. Pembangunan masyarakat akan berjalan lancar, sebab setiap

lapangan kehidupan akan dapat bantuan tenaga terdidik dari

anak didik yang ahli dalam bidangnya.

8 M Basyiruddin-Asnawir, Media Pembelajaran,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002) h.109

Page 12: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

9

b. Anggota masyarakat dapat secara jujur dan terbuka mengkritisi

keadaan sebenarnya yang terjadi pada masyarakat, misalnya

pemberantasan buta huruf.

c. Membantu pemecahan masalah pengangguran.

d. Membantu dalam usaha membendung terjadinya araus

urbanisasi ke kota-kota besar.

e. Masyarakat akan dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan

yang mereka hadapi.

2) Lingkungan Alam

Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya

alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah

hujan, flora (tumbuhan), fauna (hewan), sumber daya alam (air, hutan,

tanah, batu-batuan dan lain-lain). Lingkungan alam tepat digunakan

untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam.9

Aspek-aspek lingkungan alam di atas dapat dipelajari secara

langsung oleh para siswa melalui cara-cara seperti telah dijelaskan

sebelumnya. Mengingat sifat-sifat dari segala alam relatif tetap tidak

seperti dalam lingkungan sosial, maka akan lebih mudah dipelajari

para siswa. Siswa dapat mengamati dan mencatatnya secara pasti,

dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi termasuk

prosesnya dan sebagainya.

Mempelajari lingkungan alam diharapkan para siswa dapat lebih

memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta

alam, kesadaran untuk menjaga dan memelihara lingkungan, turut serta

dalam menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan serta

tetap menjaga kelestarian kemampuan sumber daya alam bagi

kehidupan manusia. Sebagai contoh: Dalam rangka mempelajari IPA,

siswa diminta mempelajari lingkungan alam di tempat tinggalnya.

Siswa diminta mencatat dan mempelajari suhu udara, jenis tumbuhan,

hewan, batu-batuan, kerusakan lingkungan, pencemaran dan lain-lain.

9 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, h. 213

Page 13: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

10

Baik secara individual maupun kelompok para siswa akan melakukan

kegiatan belajar seperti mengamati, bertanya kepada orang lain,

membuktikan sendiri atau mencobanya. Ia akan memperoleh sesuatu

yang berharga dari kegiatan belajarnya yang mungkin tidak ditemukan

dari pengalaman belajar di sekolah sehari-hari.

Peristiwa alam juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar

seperti banjir, topan, gempa, letusan gunung, hujan, petir. Kepala

sekolah hendaknya menyarankan kepada guru agar kreatif mencari

sumber belajar disekitar sekolah. Cara itu perlu memperhatikan

langkah-langkah, antara lain:10

1. Menyelidiki lingkungan sekitar, mencari hal-hal yang diusahakan

dapat dijadikan sebagai sumber belajar

2. Membuat perencanaan proses belajar mengajar berdasarkan topik

yang dipilih

3. Mengorganisasi siswa secara berkelompok atau individual sesuai

dengan kebutuhan

4. Menjelaskan pada siswa mengenai tugas yang harus dikerjakan

5. Memberikan tugas kepada kelompok dan individu

6. Mendiskusikan hasil kerja yang diperoleh

7. Menyinpulkan hasil kerja

8. Menilai hasil kerja siswa

9. Tindak lanjut yang diperlukan.

3) Lingkungan Buatan

Lingkungan sosial dan lingkungan alam sifatnya adalah alami, ada

juga yang disebut lingkungan buatan yakni lingkungan yang sengaja

diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang

bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan antara lain

irigasi atau pengairan, bendungan, pertamanan, kebun binatang,

perkebunan, penghijauan, dan pembangkit tenaga listrik.11

10 M Basyiruddin-Asnawir, Media Pembelajaran, h. 11011 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, h. 214

Page 14: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

11

Siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek

seperti prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya

dukungnya, serta aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan

kepentingan manusia dan masyarakat pada umumnya. Lingkungan

buatan dapat dikaitkan dengan kepentingan berbagai bidang studi yang

diberikan di sekolah.

Ketiga lingkungan belajar di atas dapat dimanfaatkan sekolah

dalam proses belajar-mengajar melalui perencanaan yang saksama oleh

para guru bidang studi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama.

Penggunaan lingkungan belajar dapat dilaksanakan dalam jam

pelajaran bidang studi di luar jam pelajaran dalam bentuk penugasan

kepada siswa atau dalam waktu khusus yang sengaja disiapkan pada

akhir semester, atau pertengahan semester. Teknis penggunaan

lingkungan belajar hendaknya ditempatkan sebagai media maupun

sebagai sumber belajar dalam hubungannya dengan materi bidang

studi yang relevan. Dengan demikian lingkungan dapat berfungsi

untuk memperkaya materi pengajaran, memperjelas prinsip dan konsep

yang dipelajari dalam bidang studi dan bisa dijadikan sebagai

laboratorium belajar para siswa.

D. Teknik Menggunakan Lingkungan

Ada beberapa cara bagaimana mempelajari lingkungan sebagai media dan

sumber belajar.12

1) Cara pertama dengan survey, yakni siswa mengunjungi lingkungan

seperti masyarakat setempat untuk mempelajari proses sosial, budaya,

ekonomi, kependudukan, dan lain-lain. Kegiatan belajar dilakukan

siswa melalui observasi, wawancara dengan beberapa pihak yang

dipandang perlu, mempelajari data atau dokumen yang ada, dan lain-

lain. Hasilnya dicatat dan dilaporkan di sekolah untuk dibahas bersama

dan disimpulkan oleh guru dan siswa untuk melengkapi bahan

pengajaran. Pengajaran yang dapat dilakukan untuk kegiatan survey

12 Ibid., h. 210

Page 15: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

12

terutama bidang studi ilmu sosial dan kemasyarakatan, seperti

ekonomi, sejarah, kependudukan, hukum, sosiologi, antropologi, dan

kesenian.

2) Cara kedua dengan kamping atau berkemah. Kemah memerlukan

waktu yang cukup sebab siswa harus dapat menghayati bagaimana

kehidupan alam seperti suhu, iklim, suasana, dan lain-lain. Kemah

cocok untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam, ekologi, biologi,

kimia, dan fisika. Siswa dituntut merekam apa yang ia alami, rasakan,

lihat dan kerjakan selama kemah berlangsung. Hasilnya dibawa ke

sekolah untuk dibahas dan dipelajari bersama-sama.

3) Cara ketiga adalah field trip atau karyawisata. Karyawisata adalah

kegiatan kunjungan atau bepergian bersama untuk memperluas

pengalaman, pengetahuan, atau wawasan. Karyawisata menurut

Syaiful Sagala ialah pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para peserta

didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan

bagian integral dari kurikulum sekolah. Melalui karyawisata sebagai

metode belajar mengajar, anak didik dibawah bimbingan guru

mengunjugi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk belajar.13

Dalam pengertian pendidikan karyawisata adalah kunjungan siswa

keluar kelas untuk mempelajari objek tertentu sebagai bagian integral

dari kegiatan kurikuler di sekolah. Sebelum karyawisata dilakukan

siswa, sebaiknya direncanakan objek yang akan dipelajari dan cara

mempelajarinya serta kapan sebaiknya dipelajari.

Objek karyawisata harus relevan dengan bahan pengajaran

misalnya musium untuk pelajaran sejarah, kebun binatang untuk

pelajaran biologi, taman mini untuk pelajaran ilmu bumi dan

kebudayaan, peneropongan bintang di Lembang untuk fisika dan

astronomi. Karyawisata di samping untuk kegiatan belajar sekaligus

juga rekreasi yang mengandung nilai edukatif. Karyawisata sebaiknya

dilakukan pada akhir semester atau catur wulan dan dikaitkan dengan 13 Didi Supriadie dan Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 144

Page 16: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

13

keperluan pengajaran dari berbagai bidang studi secara bersama-sama

dan dibimbing oleh guru bidang studi yang bersangkutan.

4) Cara keempat dengan praktek lapangan. Praktek lapangan dilakukan

oleh para siswa untuk memperoleh keterampilan dan kecakapan

khusus. Misalnya siswa SPG diterjunkan ke sekolah dasar untuk

melatih kemampuan sebagai guru di sekolah. Siswa SMEA dikirimkan

ke perusahaan untuk mempelajari dan mempraktekkan pembukuan,

akuntansi dan lain-lain. Siswa STM diterjunkan ke pabrik-pabrik untuk

melatih kemahirannya dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan

keahlian yang dipelajarinya. Dengan demikian praktek lapangan

berkenaan dengan keterampilan tertentu sehingga lebih tepat untuk

sekolah-sekolah kejuruan.14

5) Cara kelima melalui proyek pelayanan dan pengabdian pada

masyarakat. Cara ini dilakukan apabila sekolah (guru dan siswa secara

bersama-sama melakukan kegiatan memberikan bantuan kepada

masyarakat seperti pelayanan, penyuluhan, partisipasi dalam kegiatan

masyarakat, dan kegiatan lain yang diperlukan). Proyek pelayanan

pada masyarakat mengandung manfaat yang baik bagi para siswa

maupun bagi masyarakat setempat. Bagi siswa merupakan penerapan

atau mencoba melakukan kegiatan sehubungan dengan kecakapan

balajarnya dalam bidang tertentu sedangkan bagi masyarakat dirasakan

manfaatnya sebab secara langsung turut memperbaiki keadaan yang

menjadi garapan masyarakat itu sendiri. Misalnya para siswa

membantu memberikan pelayanan posyandu, perbaikan jembatan,

jalan-jalan, kebersihan lingkungan, penyuluhan, KB dan lain-lain.

6) Cara keenam mengundang manusia sumber atau nara sumber. Berbeda

dengan cara yang telah dijelaskan sebelumnya, penggunaan nara

sumber merupakan kebalikannya. Jika pada cara sebelumnya kelas

dibawa ke masyarakat, pada nara sumber mengundang tokoh

masyarakat ke sekolah untuk memberikan penjelasan mengenai

14 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, h. 211

Page 17: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

14

keahliannya di hadapan para siswa. Misalnya, mengundang dokter atau

mantri kesehatan untuk menjelaskan berbagai penyakit, petugas

Kluarga Berencana untuk menjelaskan keluarga kecil, petugas

pertanian untuk menjelaskan cara bercocok tanam, dan lain-lain. Nara

sumber yang diundang harus relevan dengan kebutuhan belajar

sehingga apa yang diberikan oleh nara sumber dapat memperkaya

materi yang diberikan guru di sekolah. Kriteria nara sumber dilihat dari

keahliannya dalam suatu bidang tertentu yang diperlukan bukan

jabatannya atau kedudukannya.

Sebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik

apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk

membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

menghubunginya, serta apa yang harus dilakukan siswa pada waktunya

(kegiatan belajar). Enam cara yang dikemukakan di atas tidak hanya

bermanfaat bagi proses belajar siswa namun lebih dari itu dapat

digunakan sebagai media kerja sama sekolah dengan masyarakat.

Hubungan sekolah dengan masyarakat sangat penting dalam

pendidikan agar memperoleh masukan-masukan bagi program

pendidikan agar lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat serta

memperkaya lingkungan belajar para siswa di sekolah.

E. Langkah dan Prosedur Penggunaan

Menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar dalam

proses pengajaran memerlukan persiapan dan perencanaan yang saksama

dari para guru. Tanpa perencanaan yang matang kegiatan belajar siswa

bisa tidak terkendali, sehingga tujuan pengajaran tidak tercapai dan siswa

tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan.15

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan

lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yakni langkah persiapan,

pelaksanaan, dan tindak lanjut.

1) Langkah Persiapan

15 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, h. 214

Page 18: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

15

Ada beberapa prosedur yang harus ditempuh pada langkah persiapan

ini, antara lain:

a) Dalam hubungannya dengan pembahasan bidang studi tertentu,

guru dan siswa menentukan tujuan belajar yang diharapkan

diperoleh para siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan

sebagai media dan sumber belajar. Misalnya siswa dapat

menjelaskan proses kerja pembangkit listrik tenaga air. Atau siswa

dapat menjelaskan struktur pemerintahan tingkat kecamatan. Siswa

dapat mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan dan hewan di

daerahnya.

b) Tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi. Dalam

menetapkan objek kunjungan tersebut hendaknya diperhatikan

relevansi dengan tujuan belajar, kemudahan menjangkaunya

misalnya cukup dekat dan murah perjalanannya, tidak memerlukan

waktu yang lama, tersedianya sumber-sumber belajar, keamanan

bagi siswa dalam mempelajarinya serta memungkinkan untuk

dikunjungi dan dipelajari para siswa.

c) Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan.

Misalnya mencatat apa yang terjadi, mengamati suatu proses,

bertanya atau wawancara dengan petugas dan apa yang harus

ditanyakannya, melukiskan atau menggambarkan situasi baik

berupa peta, skets dan lain-lain, kalau mungkin mencobanya dan

kegiatan lain yang dianggap perlu. Di samping itu ada baiknya

siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok

diberi tugas khusus dalam kegiatan belajarnya.

d) Guru dan siswa mempersiapkan perizinan jika diperlukan.

Misalnya membuat dan mengirimkan surat permohonan untuk

mengunjungi objek tersebut agar mereka dapat mempersiapkannya.

Dalam surat tersebut dijelaskan kegiatan belajar dan tujuan yang

diharapkan dari kunjungan tersebut. Hal ini penting agar petugas di

sana mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan.

Page 19: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

16

e) Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar, seperti

tata tertib di perjalanan dan di tempat tujuan, perlengkapan belajar

yang harus dibawa, menyusun pertanyaan yang akan diajukan,

kalau ada kamera untuk mengambil foto, transportasi yang

digunakan, biaya, makanan atau perbekalan, perlengkapan P3K.

Persiapan tersebut dibuat guru bersama siswa pada waktu belajar

bidang studi yang bersangkutan, atau dalam program akhir semester.

2) Langkah Pelaksanaan

Pada langkah ini adalah melakukan kegiatan belajar di tempat

tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Biasanya

kegiatan belajar diawali dengan penjelasan petugas mengenai objek

yang dikunjungi sesuai dengan permintaan yang telah disampaikan

sebelumnya.16

Dalam penjelasan tersebut, para siswa bisa mengajukan beberapa

pertanyaan melalui kelompoknya masing-masing supaya waktunya

bisa lebih hemat. Catatlah semua informasi yang diperoleh dari

penjelasan tersebut. Setelah informasi diberikan oleh petugas, para

siswa dengan bimbingan petugas melihat dan mengamati objek yang

dipelajari. Dalam proses ini petugas memberi penjelasan berkenaan

dengan cara kerja atau proses kerja, mekanismenya atau hal lain sesuai

dengan objek yang dipelajarinya. Siswa bisa bertanya atau juga

mempraktekkan jika dimungkinkan serta mencatatnya. Berikutnya

para siswa dalam kelompoknya mendiskusikan hasil-hasil belajarnya,

untuk lebih melengkapi dan memahami materi yang dipelajarinya.

Akhir kunjungan dengan ucapan terima kasih kepada petugas dan

pimpinan objek tersebut. Apabila objek kunjungan sifatnya bebas dan

tak perlu ada petugas ang mendampinginya, seperti kemah,

mempelajari lingkungan sosial, dan lain-lain, para siswa langsung

mempelajari objek studi mencatat dan mengamatinya atau mengadakan

wawancara dengan siapa saja yang menguasai persoalan.

16 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, h. 216

Page 20: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

17

3) Tindak Lanjut

Tindak lanjut dari kegiatan belajar butir b) di atas adalah kegiatan

belajar di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari

lingkungan. Setiap kelompok diminta melaporkan hasil-hasilnya untuk

dibahas bersama.

Guru dapat meminta kesan-kesan yang diperoleh siswa dari

kegiatan belajar tersebut, disamping menyimpulkan materi yang

diperoleh dan dihubungkan dengan bahan pengajaran bidang studinya.

Di lain pihak guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan

belajar siswa dan hasil-hasil yang dicapainya. Tugas lanjutan dari

kegiatan belajar tersebut dapat diberikan sebagai pekerjaan rumah,

misalnya menyusun laporan yang lebih lengkap, membuat pertanyaan-

pertanyaan berkenaan dengan hasil kunjungan, atau membuat karangan

berkenaan dengan kesan-kesan yang diperoleh siswa dari kegiatan

belajarnya.

Memperhatikan uraian di atas dapat disimpulkan penggunaan

lingkungan sebagai media dan sumber belajar banyak manfaatnya baik

dari segi motivasi belajar, aktivitas belajar siswa, kekayaan informasi

yang diperoleh siswa, hubungan sosial siswa, pengenalan lingkungan,

serta sikap dan apresiasi para siswa terhadap kondisi sosial yang ada

disekitarnya.17

Proses pengajaran yang mengoptimalkan lingkungan sebagai

media dan sumber belajar dikenal dengan pendekatan ekologis. Dalam

upaya pembaharuan kurikulum melalui kurikulum muatan lokal

pendekatan lingkungan (ekologis) mutlak diperlukan sehingga

lingkungan di sekitarnya betul-betul menjadi tujuan dan sumber belajar

para siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran.

17 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, h. 217

Page 21: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

18

Page 22: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan sebagai media dan sumber belajar para siswa dapat

dioptimalkan dalam proses pengajaran untuk memperkaya bahan dan

kegiatan belajar siswa di sekolah. Prosedur belajar untuk memanfaatkan

lingkungan sebagai media dan sumber belajar ditempuh melalui beberapa

cara antara lain supaya berkemah, karyawisata pendidikan, praktek

lapangan, pelayanan pada masyarakat, manusia sumber. Ada tiga macam

lingkungan belajar yakni lingkungan sosial, lingkungan alam, dan

lingkungan buatan.

Agar penggunaan lingkungan sebagai media dan sumber belajar

berhasil baik hendaknya dipersiapkan secara saksama melalui tiga tahapan

kegiatan yakni tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Dam setiap

tahapan di atas hendaknya dilibatkan guru dan siswa sehingga semua

kegiatan belajar dan pemanfaatan lingkungan belajar menjadi tanggung

jawab para siswa itu sendiri.

B. Saran

Saran kami kepada para pembaca khususnya pembimbing kami,

agar lebih teliti menganalisis isi makalah ini. Karena kami menyadari

dalam isi makalah ini masih banyak terdapat kelemahan dan kesalahan.

Maka dari itu kami mohon kritik dan dara yang sifatnya membangun, agar

makalah ini jauh lebih baik

19

Page 23: · Web viewSebelum mengundang nara sumber hendaknya dipersiapkan topik apa yang diminta untuk dibahas, siapa yang paling tepat untuk membahasnya (nara sumber), kapan waktunya, bagaimana

DAFTAR PUSTAKA

Basyiruddin, M -Asnawir. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers.

Karwati, Euis dan Priansa, Donni Juni. 2014. Manajemen Kelas. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Supriadie, Didi dan Darmawan, Deni. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

http://medped.blo g spot.com/2009/10/media pembelajaran dalam pendidikman.html, (diakses 20 Oktober 2015 pukul 07.58 WIB)

20