kmppisew.files.wordpress.com · web view... lapangan kerja melalui pemberdayaan masyarakat dalam...
TRANSCRIPT
1
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
1.1.1. Latar Belakang
Berbagai upaya untuk mengatasi masalah kesenjangan antarwilayah,
kemiskinan, dan pengangguran telah dilaksanakan oleh Pemerintah melalui
berbagai kebijakan dan kegiatan nasional. Sejak tahun 1970-an Kementerian
Pekerjaan Umum (Direktoral Jenderal Cipta Karya) telah melakukan program
pembangunan perdesaan melalui beberapa pendekatan. Diawali dengan
program Pemugaran Permukiman dan Perumahan Desa (P3D) kemudian
Program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa secara Terpadu
(P2LDT) yang kemudian berkembang lagi menjadi program Kawasan Terpilih
Pembangunan Pusat Desa (KTP2D). Pada tahun 2002 bersama dengan
Kementerian
Pertanian mulai dilaksanakan program Pengembangan Kawasan Agropolitan,
program Pengembangan Kawasan Minapolitan bersama Kementerian
Kelautan dan Perikanan,serta bersama Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi pada tahun 2010 dilaksanakan program Kota Terpadu Mandiri
(KTM) dalam rangka pengembangan ekonomi lokal dan perdesaan melalui
pembangunan infrastruktur di kawasan transmigrasi.
Pada tahun 2007 Pemerintah melaksanakan kebijakan terpadu sebagai
upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan penyediaan lapangan
kerja melalui pemberdayaan masyarakat dalam “Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri”. Dalam pelaksanaan PNPM-
Mandiri Kementerian Pekerjaan Umum melaksanakan beberapa program,
yaitu: PNPM Mandiri Perkotaan, PNPM-Mandiri Rural Infrastructure Support
(RIS), Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), serta PNPM-
Mandiri Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PNPM-
2
PISEW), yang dilaksanakan oleh Kementerian PU bersama Bappenas dan
Kementerian Dalam Negeri.
Berdasarkan pengalaman dalam pembangunan kawasan perdesaan,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR) memandang
perlu untuk meningkatkan danmengembangkan infrastruktur yang mendorong
pertumbuhan ekonomi kawasan permukiman di kecamatan. Pengembangan
ekonomi lokal memiliki posisi strategis dalam RPJMN tahun 2015-2019,
sekaligus tertuang dalam Nawacita Pemerintah Republik Indonesia. Atas
dasar tersebut maka dilaksanakan Program Pembangunan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang bertujuan untuk meningkatkan
pengembangan sosial ekonomi wilayah yang berbasis pada potensi
sumberdaya lokal untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah melalui
pembangunan infrastruktur wilayah, meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat, serta memperkuat kelembagaan dan keuangan daerah.
Sasaran kegiatan PISEW ini meliputi terbangunnya infrastruktur dasar skala
wilayah kecamatan, yang dapat berupa infrastruktur perhubungan/
transportasi; Infrastruktur pendukung produksi pertanian, peternakan dan
perikanan, industri, dan pariwisata;
Infrastruktur pendukung pemasaran hasil pertanian, peternakandan
perikanan, industri; serta air bersih dan sanitasi. Selain itu PISEW juga
mempunyai sasaran untuk peningkatan kapasitas daerah dalam
pembangunan sosial dan ekonomi lokal termasuk komoditas unggulannya,
tersedianya fasilitator pendampingmasyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan, peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam
proses perencanaan dan pembangunan, pendayagunaan tenaga kerja lokal
dalam pembangunan; serta tersedianya akses dengan lembaga keuangan
dan pelatihan peningkatan kapasitas usaha.
1.1.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan PISEW Tahun 2017 adalah untuk menyediakan atau
meningkatkan infrastruktur dengan pendekatan partisipasi masyarakat dalam
skala kawasan untuk meningkatkan sosial ekonomi wilayah.
3
1.1.3. Sasaran
Sasaran kegiatan PISEW tahun 2017 adalah:
a. Terbangun infrastruktur dasar skala wilayah kecamatan guna mendorong
pengembangan sosial dan ekonomi lokal, berdasarkan potensi atau
komoditas unggulan
b. Meningkatnya kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan pembangunan.
c. Mendayagunakan sumber daya dan tenaga kerja lokal dalam
pembangunan.
1.1.4. Indikator Kinerja
Keberhasilan Program PISEW dapat diukur dari ketercapaian indikator
kinerja, seperti disajikan pada tabel berikut:
No.IndikatorKinerj
aUtamaIndikator Keterangan
1 Indikator
Dampak
(outcome)
Mendukung upaya
penurunan biaya
produksi
Meningkatnya akses masyarakat di
kawasan potensial perdesaan pada
layanan infrastruktur permukiman
yang mendukung pengembangan
social ekonomi
Meningkatnya
kemampuan
pemerintah daerah
dalam
penyelenggaraan
pembangunan
kawasan potensial
Adanya upaya harmonisasi rencana
pembangunan kawasan dengan
rencana pembangunan kecamatan
dan kabupaten yang sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten
2 IndikatorKinerj
a (output)
Meningkatnya
kemampuan
masyarakat dalam
menyusun rencana
pembangunan
a. Adanya kelembagaan
masyarakat tingkat Kecamatan
yang beranggotakan perwakilan
dari unsur pemerintahan desa
dan tokoh masyarakat, yang
4
No.IndikatorKinerj
aUtamaIndikator Keterangan
kawasannya mampu melakukan perencanaan
dan pengelolaan pembangunan.
b. Terselenggaranya musyawarah
warga dalam Forum Kecamatan
sebagai wujud demokrasi proses
perencanaan
c. Terintegrasinya rencana
pembangunan infrastruktur
kawasan permukiman perdesaan
yang disusun bersama
masyarakat dengan rencana
pembangunan daerah.
Meningkatnya
layanan
infrastruktur
kawasan potensial
perdesaan
a. Terlaksananya Pembangunan
infrastruktur wilayah secara tepat
sasaran
b. Terbangunnya infrastruktur
social ekonomi wilayah yang
memenuhi standar kualitas serta
bermanfaat
Meningkatnya
kemampuan
pelaksana dalam
pelaksanaan,
pemantauan dan
evaluasi
a. Mobilisasi KMP, Tenaga Ahli
Provinsi,dan FM
sesuaijadwalnasional
b. Terselenggaranya penguatan
kapasitas Fasilitator melalui
pelatihan maupun OJT
c. Terlaksananya proses
perencanaan dan pembangunan
infrastruktur yang memenuhi
aspek teknis dan kriteria yang
telah ditentukan
d. Terjadinya penguatan dan
pelaksanaan sistem monitoring
5
No.IndikatorKinerj
aUtamaIndikator Keterangan
dan evaluasi
e. Terselenggaranya mekanisme
penanganan pengaduan yang
efektif
1.1.5. Penerima Manfaat
Penerima manfaat Program PISEW adalah:
a. Masyarakat pelaku usaha kecil, terutama pengusaha komoditas unggulan;
b. Masyarakat pekerja dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur;
c. Masyarakat umum pengguna infrastruktur yang terbangun; dan
d. Pemerintah kabupaten dan kecamatan terkait.
1.1.6. Lokasi (terlampir SK lokasi)
Lokasi pelaksanaan kegiatan Program PISEW adalah kawasan permukiman di kecamatan yang ditetapkan oleh Menteri PUPR berdasarkan potensi kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai kawasan pusat pertumbuhan;
2. Merupakan kebijakan Pemerintah yang dapat mempercepat pengembangan ekonomi kawasan dan/atau menciptakan lapangan kerja;
3. Sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; dan
4. Merupakan usulan Pemerintah Daerah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
pada tanggal 21 Maret 2017 no. 164/KPTS/M/2017 tentang penetapan lokasi
program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Tahun
Anggaran 2017. Lokasi program PISEW tahun anggaran 2017 berjumlah 400
(empat ratus) Kecamatan yang tersebar di 115 (seratus lima belas)
Kabupaten di 24 (dua puluh empat) Provinsi.
SK Penetapan Lokasi Kecamatan, terlampir
6
1.2. Peran KMP dalam Pelaksanaan PISEW
1.2.1. Maksud dan Tujuan KMP
Maksud dari kegiatan KMP PISEW 2017 adalah untuk mewujudkan
pelaksanaan pembangunan infrastruktur sosial ekonomi dalam skala
kawasan yang efektif, efisien, tepat mutu, biaya dan tertib administrasi melalui
pendampingan kepada pelaksana PISEW tingkat pusat.
Tujuan dari kegiatan KMP PISEW Tahun 2017 adalah untuk :
1. Menyediakan suatu perangkat kerja untuk membantu tugas tim pelaksana
kegiatan
PISEW di tingkat pusat dalam melakukan pengendalian pelaksanaan
PISEW Tahun Anggaran (TA) 2017 .
2. Memberikan rekomendasi dan bantuan teknis atas pemantauan,
pengendalian, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan di seluruh lokasi
sasaran PISEW TA 2017.
3. Memastikan agar Pelaksanaan program dapat sesuai dengan Petunjuk
Teknis PISEW yang sudah ditetapkan.
4. Menyediakan data dan informasi dalam setiap bentuk (database dan/atau
hardcopy) sebagaimana yang diperlukan untuk pengendalian dan kinerja
program.
1.2.2. Sasaran KMP
1. Tersedianya suatu perangkat kerja untuk membantu tugas tim pelaksana
PISEW di tingkat pusat dalam melakukan pengendalian pelaksanaan
pembangunan infrastruktur.
2. Terselenggaranya bantuan teknis, pemantauan, pengendalian,
pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan PISEW Tahun 2017 di 24 Provinsi
di seluruh lokasi sasaran
3. Terselenggaranya pelaksanaan program yang sesuai dengan Pedoman
dan Panduan yang sudah ditetapkan.
7
4. Tersedianya data dan informasi dalam bentuk database yang terkait
dengan setiap tahapan pelaksanaan program PISEW.
1.2.3. Lingkup Kegiatan
1. Penyebarluasan Informasi Program
Penyebarluasan program dan sosialisasi merupakan aspek penting yang
harus berjalan dengan baik di tingkat pusat dan daerah. Kampanye
penyadaran publik dan penyebarluasan informasi pelaksanaan program
dilakukan di tingkat pusat, provinsi hingga kecamatan. Peran Konsultan
dalam penyebarluasan informasi program adalah:
a. Pemantauan terhadap pelaksanaan sosialisasi kegiatan PISEW 2017.
b. Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait sosialisasi program.
c. Menyiapkan materi-materi terkait penyebarluasan informasi program.
2. Pengendalian Program
Peran Konsultan yang sangat penting adalan pengendalian program.
Konsultan harus dapat menjaga proses pelaksanaan program sesuai
dengan panduan teknis. Pengendalian yang dilakukan oleh Konsultan akan
mencakup:
a. Menyusun panduan Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi (monev)
Pelaksanaan Program PISEW secara berjenjang.
b. Menyusun modul/kerangka acuan untuk pelatihan, workshop, dan rapat
teknis lainnya terkait pelaksanaan kegiatan sesuai panduan teknis
PISEW (termasuk namun tidak terbatas: pada penguatan kapasitas
masyarakat dan kelembagaan).
c. Memberikan penjelasan (sosialisasi) dan bantuan teknis untuk
memastikan pelaksana program dapat melaksanakan dan
mengoperasikan panduan monev yang disusun.
d. Membantu pemberi tugas untuk melakukan evaluasi kinerja pelaksana
Tenaga Ahli Provinsi (TAPr) dan Fasilitator Masyarakat berdasarkan
ketaatan terhadap panduan Monev yang disusun.
e. Pelaporan rutin kemajuan pelaksanaan kepada Tim PelaksanaPusat.
f. Melakukan konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progreslapangan.
g. Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi TindakLanjut.
8
h. Iventarisasi permasalahan dan rekomendasi tindak lanjut terhadap
pengaduan yang diterima di tingkat pusat
i. Random checking kunjungan lapangan dalam pemantauan dan
pengendalian program.
j. Memberikan rekomendasi hasil pemantuan terhadap setiap tahapan
pelaksanaan program.
k. Random checking kualitas DED dan RAB disesuaikan dengan desayang
dikunjungi.
l. Memberikan rekomendasi hasil pemantauan terhadap kualitasDED dan
RAB serta realisasi pelaksanaannya.
m.Rekomendasi advise teknis dan non teknis untuk perbaikankegiatan
pengendalian program yang akan datang.
3. Monitoring Pelaksanaan Program
Monitoring Pelaksanaan Program yang dilakukan oleh
Konsultanmencakup:
a. Melakukan kunjungan lapangan untuk sosialisasi, pelatihan,sampling,
pengaduan, permintaan dan dokumentasi;
b. Memantau dan mengevaluasi Proses Perencanaan partisipatifyang
dilakukan oleh BKAD/masyarakat;
c. Memantau dan mengevaluasi Prosedur Pelaksanaan Konstruksi;
d. Memantau dan mengevaluasi proses serah terima aset
hasilpelaksanaan Program PISEW 2017;
e. Memantau kemajuan pelaksanaan konstruksi dan kemajuanpenyerapan
dana oleh BKAD;
f. Memantau dan mengevaluasi skema operasional danpemeliharaan;
g. Secara rutin menyusun hasil kegiatan pemantauan;
h. Menyusun lokasi-lokasi best practice yang dapat menjadipembelajaran
pelaksanaan program PISEW;
i. Rekomendasi advise teknis dan non teknis pelaksanaanmonitoring.
4. Konsolidasi Data
Konsultan dalam penugasannya terkait konsolidasi data mencakup:
9
a. Melakukan review design, rekonstruksi, dan penyempurnaan
SIMPISEW yang ada, untuk menyesuaikan kebutuhan PISEWTA.2017;
b. Mengumpulkan seluruh data (data collecting) pelaksanaan PISEW2017
di setiap lokasi sasaran melalui aplikasi SIM PISEW;
c. Secara berkala melakukan pemutakhiran data akhir (up
dating)terkompilasi;
d. Melakukan analisa validitas (validasi) terhadap setiap data
yangdiperoleh;
e. Memberikan kesimpulan dan rekomendasi hasil pengelolaan data.
5. Evaluasi Pelaksanaan Program
Konsultan harus melakukan evaluasi pelaksanaan program
untukmemberikan input kepada Tim Pelaksanaan di tingkat pusat
padasetiap pelaksanaan tahapan. Evaluasi pelaksanaan program
yangdilakukan oleh Konsultan mencakup:
a. Menyusun indikator dan evaluasi proses dan hasil perencanaan
partisipatif yang dilakukan oleh BKAD/masyarakat;
b. Menyusun indikator dan evaluasi proses dan hasil pelaksanaan
pembangunan fisik/konstruksi;
c. Menyusun indikator dan evaluasi proses serah terima aset hasil
pelaksanaan Program PISEW 2017;
d. Melakukan evaluasi berkala kemajuan tahapan pelaksanaan dan
penyerapan dana per dua mingguan.
6. Rapat Koordinasi
Melaksanakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh pelakana kegiatan di
Provinsi untuk:
a. Menyamakan kembali frekuensi/pemahaman aplikasi pelaksanaan di
lapangan, khususnya terkait informasi/isu/kebijakan yang terbaru
ataupun yang perlu didiskusikan;
b. Menyesuaikan kembali Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)dengan
kondisi lapangan;
c. Memfasilitasi koordinasi antara KMP dengan pelaksana kegiatan
Provinsi dalam rangka menyempurnakan tugas Pengendalian,
10
Monitoring Pelaksanaan, Konsolidasi Data,hingga Evaluasi
Pelaksanaan Program; dan
d. Memfasilitasi kegiatan koordinatif lainnya yang dibutuhkan.
7. Kontribusi terhadap pencapaian Renstra Cipta Karya 2015-2019
Konsultan harus melakukan evaluasi berdasarkan infrastruktur
terbangun, luasan cakupan pelayanan dan jumlah
pemanfaatnya.Konsultan harus dapat mengidentifikasi kontribusi
PISEW terhadap pemenuhan indikator Renstra Cipta Karya di seluruh
kecamatan sasaran yaitu meningkatnya kualitas permukiman di 78.384
Ha kawasan perdesaan.
8. Pelaporan dan Dokumentasi
Pelaporan adalah penyampaian informasi yang dilakukan secara
berjenjang. Pelaporan konsultan terdiri dari laporan pendahuluan,
laporan mingguan, bulanan, draft final , laporan akhir dan laporan
khusus terkait dengan pengelolaan SIM dan Pengelolaan
Pengaduan.Laporan mingguan menjadi laporan yang sangat penting,
karena akan memuat informasi proses pelaksanaan sesuai dengan
capaian pada minggu yang bersangkutan dan berbagai permasalahan
yang perlu ditindaklanjuti. Laporan bulanan Konsultan merupakan
konsolidasi dari laporan mingguan, serta laporan-laporan yang
dibuat oleh pelaksana lapangan (antara lain TAPr dan/atau Fasilitator
Masyarakat).
KMP PISEW 2017 juga berkewajiban untuk melaporkan progres
kegiatan PISEW di media informasi instansi agar para stakeholder
PISEW termasuk masyarakat mendapatkan informasi terbaru mengenai
kegiatan PISEW secara berkelanjutan.
Tugas Konsultan juga adalah memastikan bahwa pelaporan tersebut
dapat tersampaikan secara rutin, tepat waktu dan akurat. Konsultan
menyampaikan rekomendasi tindak lanjut jika penyampaian pelaporan
mengalami keterlambatan.
Konsultan berkewajiban untuk menyerahkan laporan pelaksanaan
tugasnya yang mencakup :
11
a. Asistensi setiap draft laporan sebelum diserahkan.
b. Pemenuhan kuantitas dan kualitas substansi laporan sebagaimana
yang ditentukan dalam kontrak.
c. Kompilasi dokumentasi minimal 8 megapixel berupa foto-
foto:kegiatan-kegiatan persiapan, pra dan pasca konstruksi (0%,
50%,100%).
1.2.4. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Dokumen
Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab KMP PISEW TA. 2017
sesuai dengan ruang lingkup penugasan konsultan.
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan dibuat dan disampaikan 1 (satu) bulan setelah Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada PPK Pusat. Laporan ini berisikan
sebagai berikut:
a. Metodologi pelaksanaan, jadwal pelaksanaan konsultan dan plotting
penugasan tenaga ahli.
b. Rencana kerja konsultan dalam melaksanakan pendampingan.
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat dan disampaikan setiap awal minggu kepada
PPK PISEW Pusat dan Kasatker Kawasan Pengembangan Permukiman
Berbasis Masyarakat. Laporan ini berisikan sebagai berikut :
a. Konsolidasi capaian progres PISEW nasional yang telah dilaksanakan
(progres manual).
b. Daftar rekapitulasi nomor dan tanggal SPM/SP2D apabila sudah ada
progres pencairan dana.
c. Analisis keterlambatan pelaksanaan di setiap tahapan dan berbagai
permasalahan yang timbul.
12
3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat setiap awal bulan pada bulan berikutnya dan
disampaikan kepada PPK PISEW Pusat. Laporan ini berisikan sebagai
berikut:
a. Konsolidasi hasil pendampingan TAPr dan Fasilitator Masyarakat serta
progres yang dapat dicapai baik dalam aspek pemberdayaan,
perencanaan, pelaksanaan fisik atau paska pelaksanaan di bulan
berjalan.
b. Daftar rekapitulasi nomor dan tanggal SPM/ SP2D apabila sudah ada
progres pencairan dana.
c. Analisis keterlambatan, permasalahan dan pengaduan masyarakat.
d. Menjelaskan proses pendampingan pelaksanaan teknis yang telah
dilaksanakan
e. Identifikasi permasalahan dan pengaduan serta tindaklanjut yang
dilakukan.
f. Review jadwal dengan pelaksanaan di lapangan.
g. Infrastruktur terbangun dan jumlah pemanfaatnya yang berkaitan
dengan indikator Renstra Cipta Karya 2015-2019.
4. Laporan Akhir
Laporan Draft Akhir disampaikan 2 (dua) minggu sebelum berakhirnya
masa kontrak kepada PPK PISEW. Laporan ini berisikan sebagai berikut:
a. Konsolidasi laporan bulanan/data hasil pelaksanaan secara up to date.
b. Analisis pelaksanaan pemberdayaan serta proses perencanaan yang
telah dilaksanakan.
c. Analisis pelaksanaan fisik dan paska pelaksanaan fisik.
d. Hasil pelaksanaan monitoring dan Evaluasi.
e. Analisis pencapaian program PISEW.
f. Analisis pencapaian indikator Renstra Cipta Karya 2015-2019 oleh
PISEW 2017.
g. Kompilasi data dan analisis hasil infrastruktur terbangun PISEW.
h. Rekomendasi, input dan masukan atas hasil pelaksanaan untuk
pengembangan program/ pengelolaan serta penguatan kelembagaan.
i. Rekomendasi pengembangan pelaksanaan program di tahun berikutnya.
13
Softcopy laporan berisi semua hasil laporan yang dimasukkan dalam
bentuk 1 (satu) unit hard disk external kapasitas minimal 2 TB dan DVD
sejumlah 10 (sepuluh) buah.
1.2.5. Kewenangan
Sebagai konsultan di tingkat pusat, KMP PISEW berwenang untuk:
a. Melakukan revisi jadwal dan target pelaksanaan berdasarkan hasil
pemantauan dan evaluasi terhadap laporan TAPr;
b. Memilih daerah yang akan dikunjungi (random sampling);
c. Merekomendasikan tindakan untuk menanggapi pengaduan yang
diterima;
d. Melakukan evaluasi terhadap Kinerja TAPr dan Fasilitator masyarakat.
1.2.6. Struktur Organisasi
14
1.3. Maksud dan Tujuan Pelaporan
Maksud :
Memenuhi tugas yang telah tercantum dalam dokumen kontrak serta memberikan
informasi kepada semua pihak yang berkepentingan terkait dengan kemajuan
pelaksanaan program, sebagai dasar untuk melakukan analisa dan evaluasi
program.
Tujuan :
1. Memberikan informasi tentang progres program dan capaian kerja.
2. Melakukan konsolidasi dan validasi data dari Provinsi dan Kecamatan.
15
3. Memberikan bantuan teknis, pemantauan, pengendalian, pengawasan, dan
evaluasi pelaksanaan PISEW Tahun 2017 di 24 Provinsi di seluruh lokasi
sasaran.
4. Memberikan informasi tentang analisa atas keterlambatan dan tindak lanjut.
5. Membuat kesimpulan dan rekomendasi pelaksanaan Program PISEW.
1.4. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan pelaporan dimulai dengan latar belakang yang terdiri dari
gambaran umum tentang Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi
Wilayah (PISEW), tujuan KMP dalam penulisan laporan bulanan,dilanjutkan dengan
Kemajuan Pelaksanaan Program PISEW pada setiap tahapan, Analisa dan Evaluasi
Pelaksanaan Program PISEW, Kendala dan Permasalahan, Kegiatan KMP,
Kesimpulan dan Rekomendasi.
Secara rinci sistematika Laporan Bulanan terdiri dari :
BAB. I PendahuluanBab ini mengemukakan Pengenalan program PISEW, Pengenalan
Konsultan Manajemen Pusat (KMP), Maksud dan Tujuan Pembuatan
Pelaporan dan Sistematika Penulisan Pelaporan .
BAB. II Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan PISEWBab ini berisi tentang progres kemajuan pelaksanaan tahapan program di
setiap tahapan, yaitu tahapan persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan
pasca pelaksanaan.
BAB. III Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan ProgramBab ini menjelaskan tentang evaluasi dari pelaksanaan tahapan program
di setiap tahapan, yaitu tahapan persiapan, perencanaan, pelaksanaan
dan pasca pelaksanaan, identifikasi kendala dan permasalahan serta
tindak lanjutnya.
BAB. IV Kegiatan KMP.Bab ini melaporkan ruang lingkup kegiatan KMP berupa realisasi kegiatan
dan rencana kegiatan bulan berikutnya.
BAB. V Kesimpulan dan penutupBab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari
pembuatan laporan bulan ini.
16
BAB IIKEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PISEW HINGGA PERIODE JULI - AGUSTUS 2017
2.1. TahapanPersiapan
2.1.1. Tingkat PusatKemajuan pelaksanaan program PISEW pada Tahapan Persiapan di
tingkat Pusat adalah sebagai berikut:
a. SK Menteri PUPR tentang Penetapan Lokasi PISEW Tahun 2017
b. Lokasi PISEW tahun 2017 telah ditetapkan berdasarkan
Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
164/KPTS/M/2017 tanggal 21 Maret 2017.
c. SE Dirjen Cipta Karya tentang Pedoman PISEW Tahun 2017
Pedoman PISEW Tahun 2017 telah diterbitkan melalui Surat
Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya No: 09/SE/DC/2017 tentang
Pedoman Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
Tahun 2017
d. Penyusunan dan Penerbitan SK Satker Provinsi
Seluruh Satker PKP Provinsi telah dilengkapi dengan Surat
Keputusan pengangkatan Satker oleh Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
e. Pengadaan KMP
Proses Pengadaan Konsultan Manajemen Pusat (KMP) telah
selesai dilaksanakan oleh Kelompok Kerja (Pokja) pada Satker
Pengembngan Kawsaan Permukiman.
f. Mobilisasi KMP
Konsultan Manajemen Proyek (KMP) telah dimobilisasi dan siap
melaksanakan tugas-tugasnya sesuai KAK dan Pedoman PISEW
tahun 2017.
g. Penyusunan Modul
Tim PISEW Pusat telah selesai melakukan penyusunan Modul
dalam rangka kegiatan Rapat Teknis Workshop Tenaga
17
Pendamping yang telah dilaksanakan pada tanggal 6 – 10 Juni
2017.
h. Sosialisasi PISEW Tahun 2017
Kegiatan ini telah dilaksanakan sebelum Konsultan Manajemen
Pusat (KMP) dimobilisasi
i. Rapat Teknis Workshop Tenaga Pendamping
Kegiatan ini telah selesai dilaksanakan pada tanggal 6 - 10 Juni
2017 di Mataram.
2.1.2. Tingkat Provinsia. Pembentukan Tim Pelaksana Provinsi
Tim Pelaksana Provinsi dibentuk dari lingkungan Dinas yang
menangani Infrastruktur Permukiman Provinsi dan instansi/dinas
terkait lainnya bila dianggap perlu, serta ditetapkan oleh Gubernur.
Hingga periode Juli - Agustus 2017 seluruh Provinsi penerima
program PISEW telah membentuk Tim Pelaksana Provinsi (TPPr).
b. Seleksi dan Rekruitmen Tenaga Ahli Provinsi
Tenaga Ahli Provinsi bertugas dan bertanggung jawab memfasilitasi
pelaksanaan sosialisasi, penyebar luasan informasi, serta
memberikan dukungan teknis penyelenggaraan program di tingkat
provinsi, kabupaten, dan kecamatan sasaran yang menjadi wilayah
kerjanya sesuai Petunjuk Teknis PISEW.
Seluruh Provinsi telah melakukan proses seleksi dan rekruitmen
Tenaga Ahli Provinsi
c. Seleksi dan Rekruitmen Fasilitator Masyarakat (FM)
Fasilitator Masyarakat (FM) merupakan tenaga yang ditugaskan di
kecamatan yang menjadi lokasi pelaksanaan program.
Seluruh Provinsi telah melakukan seleksi dan rekruitmen Fasilitator
Masyarakat.
d. Mobilisasi Tenaga Ahli Provinsi
Saat ini seluruh provinsi telah melakukan mobilisasi Tenaga Ahli
Provinsi (TAPr).
e. Mobilisasi Fasilitator Masyarakat (FM) (masa kontrak)
18
Saat ini seluruh provinsi telah melakukan mobilisasi Fasilitator
Masyarakat (FM).
2.1.3. Tingkat Kabupatena. Pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten
Tim Pelaksana Kabupaten di tingkat kabupaten dan mewakili
pemerintahan kabupaten dalam pelaksanaan program PISEW di
wilayahnya, dibentuk pada lingkungan Dinas yang menangani
Infrastruktur Permukiman.
Pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten (TPK) telah dilakukan di
seluruh Kabupaten di seluruh wilayah Provinsi penerima PISEW
tahun 2017.
b. Sinkronisasi Kegiatan PISEW dengan RKPD
Kegiatan Sinkronisasi dilakukan di tingkat kabupaten untuk
menghindari adanya tumpang tindih antar kegiatan PISEW dengan
Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah.
Hingga periode Juli – Agustus 2017 telah dilakukan terhadap 363
Kecamatan dari total 400 Kecamatan.
2.1.4. Tingkat Kecamatana. Identifikasi Kelembagaan BKAD/Sejenis
Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) merupakan kelembagaan
masyarakat di tingkat Kecamatan yang akan melakukan kerjasama
dengan Satker/PPK Provinsi untuk menjalankan program PISEW TA.
2017, memiliki badan hukum atau tercatat di Notaris dan di
Bappermas atau nama lain di Kabupaten.
Berdasarkan data SIM, hingga periode Juli - Agustus 2017 telah
dilakukan identifikasi Kelembagaan BKAD di 376 kecamatan dari total
400 kecamatan.
2.2. TahapanPerencanaan
19
2.2.1. Pertemuan Kecamatan IPertemuan Kecamatan I, merupakan kegiatan di tingkat kecamatan
yang dihadiri oleh unsur-unsur dari Kecamatan, Pemerintahan Desa
(Kepala Desa, BPD), BKAD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan
Kelompok/Organisasi Masyarakat setempat serta anggota masyarakat
secara luas, dimana 30% peserta yang hadir adalah perempuan.
Materi kegiatan yang dibahas dalam Pertemuan Kecamatan I, adalah:
a. Pengenalan Program PISEW;
b. Penggalian Potensi Kawasan;
c. Penggalian Rencana Infrastruktur.
Hingga periode Juli - Agustus 2017 kegiatan pertemuan Kecamatan I
telah dilaksanakan di 367 Kecamatan dari total 400 Kecamatan
2.2.2. Survey Identifikasi KawasanKegiatan ini dilakukan oleh BKAD didampingi oleh Fasilitator
Masyarakat. Proses Survei ditempuh dengan melihat langsung rencana
lokasi usulan-usulan hasil Pertemuan Kecamatan I dengan melakukan
pemetaan serta pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi
kawasan, kondisi kependudukan, kondisi pelayanan dasar prasarana
perdesaan dalam kawasan sampai dengan permasalahan yang
dihadapi. Hasil pemetaan survei kawasan sasaran didokumentasikan
dalam bentuk:
1) Peta Batas Tapak;
2) Profil Masalah dan Potensi Sarana dan Prasarana;
3) Profil Masalah dan Potensi Ekonomi Masyarakat;
4) Profil Kelembagaan setempat;
5) Profil Kebutuhan infrastruktur dasar kawasan;
6) Program yang sudah dilaksanakan dan yang masih berupa
rencana; dan
7) Peta dan Profil Keluarga Miskin.
Hingga periode Juli - Agustus 2017, kegiatan Survey Identifikasi
Kawasan telah dilaksanakan di 357 Kecamatan dari total 400
20
Kecamatan.
2.2.3. Survei Rencana Infrastruktur
Survei lapangan rencana infrastruktur diperlukan untuk lebih memahami
permasalahan dan kendala dalam perencanaan, di lokasi kegiatan, juga
dilakukan untuk mendapatkan kelengkapan data yang dibutuhkan untuk
analisis, dengan melakukan kegiatan antara lain:
1. Melakukan Pengamatan kondisi pelengkap/ pendukung atau faktor–
faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan teknis;
2. Penilaian kondisi awal pada lokasi yang akan direncanakan
(pengamatan kondisi Eksisting).
Dengan menggunakan data hasil survey, selanjutnya dilakukan analisis
untuk pengambilan keputusan didalam perencanaan suatu kegiatan.
Tentunya sangat dibutuhkan data–data yang akurat sesuai yang
diharapkan agar tidak terjadi kesalahan ataupun gagal perencanaan.
Hingga periode Juli - Agustus 2017, kegiatan Survey Rencana
Infrastruktur telah dilaksanakan di 357 Kecamatan dari total 400
Kecamatan.
2.2.4. Penyusunan Dokumen Profil KawasanPenyusunan dokumen profil kawasan dilakukan oleh BKAD dengan
pendampingan oleh FM. Dokumen ini akan memuat semua proses yang
dimulai dari Pertemuan Kecamatan I (satu) sampai dengan proses
Survei Kawasan Sasaran PISEW (dilengkapi dengan dokumen-
dokumen pendukungnya).
Dokumen profil kawasan juga dilengkapi mengenai usulan Pemanfaatan
dan Pemeliharaan dan merupakan rangkaian kegiatan yang terencana
dan sistematis yang dilakukan secara rutin maupun berkala agar
infrastruktur terbangun tetap terjaga dan berfungsi dengan maksimal.
Hingga periode Juli - Agustus 2017 kegiatan penyusunan Dokumen
Profil Kawasan telah selesai dilaksanakan di 353 Kecamatan dari total
400 Kecamatan.
21
2.2.5. Penyusunan DED RAB
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan Rencana Anggaran
Biaya (RAB) dilaksanakan oleh BKAD dan FM. dengan melakukan
konsultasi serta asistensi kepada Tim Pelaksana Kabupaten (instansi
teknis terkait atau yang ditunjuk). Dalam penyusunan RAB
menggunakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisa Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Hingga periode Juli - Agustus 2017 kegiatan penyusunan DED RAB
telah selesai di 342 Kecamatan dari total 400 Kecamatan.
2.3. Tahapan Pelaksanaan dan Pasca2.3.1. Rapat Pra Pelaksanaan
Kegiatan Rapat Pra Pelaksanaan diadakan di tingkat Kecamatan oleh
BKAD. Kegiatan ini menjadi salah satu acuan langkah kerja di lapangan,
yang dilaksanakan di kecamatan dengan materi sebagai berikut:
a. Spesifikasi pekerjaan;
b. Organisasi kerja; dan
c. Tata cara pelaksanaan pekerjaan dan jadwal pelaksanaan.
Hingga periode Juli - Agustus 2017 kegiatan ini telah dilaksanakan di
154 Kecamatan dari total 400 Kecamatan.
2.3.2. Penandatanganan Kontrak Kerja (SP3)
Penandatanganan kontrak kerja berupa Surat Perjanjian Pelaksanaan
Pekerjaan (SP3) dilaksanakan antara BKAD dengan PPK di Provinsi.
Hingga periode Juli – Agustus 2017 kegiatan ini telah dilaksanakan di
324 Kecamatan dari total 400 Kecamatan.
2.3.3. Pencairan Dana BPM Tahap I (70%)
Pencairan Dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM)
dilakukan dalam 2 (dua) Tahap, Tahap Pertama sebesar 70% dapat
22
dicairkan setelah penandatanganan kontrak, dan sisanya sebesar 30%
dibayarkan pada saat progres pelaksanaan kegiatan sudah mencapai
50%.
Hingga periode Juli – Agustus 2017 dana BPM Tahap I telah dicairkan
di sejumlah 230 Kecamatan dari total 400 Kecamatan.
2.3.4. Pelaksanaan KonstruksiPelaksanaan konstruksi dilakukan setelah proses pencairan dana
Termin I (40%).
Hingga periode Juli - Agustus 2017 terdapat 62 Kecamatan yang telah
melakukan pencairan dana Termin I (40%), artinya sebanyak 62
Kecamatan sudah mulai melakukan pembangunan konstruksi.
23
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PISEW 2017
3.1. Evaluasi Kemajuan Pelaksanaan
3.1.1. Kegiatan Persiapan
Evaluasi dilakukan terhadap kegiatan persiapan di tingkat pusat, provinsi, dan
kecamatan.
Kegiatan persiapan di tingkat pusat sudah selesai dilaksanakan. Rapat Teknis
Workshop Tenaga Pendamping yang diselenggarakan pada awal Juni 2017
merupakan kegiatan persiapan di tingkat pusat yang terakhir dilaksanakan.
Dalam kegiatan ini terdapat proses pembelajaran mengenai konsep PISEW
tahun 2017 yang akan dilaksanakkan di 400 Kecamatan dan tersebar di 24
Provinsi. Rapat Teknis Workshop Tenaga Pendamping diikuti oleh Tenaga
Ahli Provinsi (TAPr), Asisten TAPr, dan Kaur yang berasal dari Satker PKP
Provinsi.
Kegiatan persiapan di tingkat Provinsi yang terkait dengan kesiapan Tim
Pelaksana Provinsi, seluruh Provinsi telah membentuk Tim Pelaksana
Provinsi. Sedangkan kegiatan persiapan yang terkait dengan proses
rekruitmen tenaga pendamping, Satker PKP Provinsi telah melakukan proses
rekruitmen dan mobilisasi TAPr dan FM.
Dengan demikian seluruh Provinsi telah melaksanakan kegiatan Persiapan
sesuai dengan Petunjuk teknis PISEW 2017.
3.1.2. Kegiatan Perencanaan
Tahapan kegiatan Perencanaan dimulai dengan Pertemuan Kecamatan I dan
diakhiri dengan Penyusunan DED RAB.
Berdasarkan kemajuan pelaksanaan kegiatan Perencanaan yang terdapat
pada SIM, terdapat beberapa Provinsi yang memerlukan perhatian karena
kemajuan pelaksanaan kegiatan Perencanaan belum maksimal, yaitu Provinsi
24
Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua. Lamanya waktu
penyelesaian DED RAB pada umumnya disebabkan oleh proses verifikasi
memerlukan waktu lama, khususnya terkait dengan lokasi kegiatan, Analisa
Harga Satuan, dan kesiapan lahan.
3.1.3. Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan pada tahapan pelaksanaan telah dimulai dengan pelaksanaan
kegiatan Rapat Pra Pelaksanaan, Penandatanganan SP3, dan pencairan
Dana Tahap I (70%), Pelaksanaan Konstruksi. Capaian kegiatan pada tahap
pelaksanaan saat ini relatif kecil dibandingkan dengan jumlah total
Kecamatan. Capaian kegiatan Rapat Pra Pelaksanaan adalah 38,50%,
penandatanganan SP3 81,00%, dan pencairan dana BPM Tahap I sebesar
57,50%, pelaksanaan konstruksi 15,50%. Beberapa hal yang menjadi kendala
dalam tahapan Pelaksanaan yaitu kelengkapan administrasi BKAD, lokasi
pekerjaan berada di daerah yang sulit akses, faktor cuaca, dan kesulitan
mendapatkkan alat berat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pekerjaan.
Secara nasional direncanakan hingga akhir bulan Agustus sudah terjadi
penyerapan dana Tahap I 70% di seluruh Provinsi, sehingga diperlukan
langkah-langkah percepatan dengan bantuan dari Tim Pusat.
3.1.4. Kegiatan Pasca Pelaksanaan
Kegiatan pasca pelaksanaan berdasarkan jadwal nasional belum ada yang
dimulai pada pada periode bulan ini.
25
BAB IVKEGIATAN KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP)
4.1 Kegiatan KMP Bulan ini
4.1.1 Penyebarluasan Informasi Program
- Menyusun rekomendasi advise teknis dan non teknis
sosialisasi;
Hasil pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan Rapat
Koordinasi Awal kemudian dituangkan dalam laporan
pemantauuan dan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk
perbaikan penyelenggaraan di waktu mendatang.
4.1.2 Pengendalian Program
- Pengendalian pelaksanaan;
Secara rutin KMP melakukan komunikasi dalam rangka
pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
Pelaku di provinsi dengan mengacu pada capaian kemajuan
pekerjaan yang tertuang di dalam Aplikasi SIM.
- Memberikan penjelasan (sosialisasi) dan bantuan teknis untuk
memastikan pelaksana program dapat melaksanakan dan
mengoperasikan panduan monev yang disusun;
Kegiatan ini berupa pertemuan dengan Tim Teknis PISEW
Pusat dalam rangka membahas Draft Panduan Monev.
- Membantu pemberi tugas untuk melakukan evaluasi kinerja
pelaksana Tenaga Ahli Provinsi (TAPr) dan Fasilitator
Masyarakat berdasarkan ketaatan terhadap panduan Monev
yang disusun;
Saat ini yang dilakukan baru sebatas pengamatan kinerja TAPr
dikaitkan dengan kemajuan pelaksanaan kegiatan di Provinsi
yang menjadi tanggungjawabnya.
- Pelaporan rutin kemajuan pelaksanaan kepada Tim Pelaksana
26
Pusat;
KMP menyusun dan menyampaikan Laporan Mingguan,
Laporan Bulanan yang berisikan kemajuan pelaksanaan
kegiatan PISEW secara nasional.
- Melakukan konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres
Lapangan;
Secara rutin seminggu sekali atau sesuai kebutuhan, dilakukan
pertemuan dengan Tim Teknis PISEW Pusat untuk membahan
kemajuan pelaksanaan pekerjaaan.
- Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi
Tindak Lanjut terhadap pengaduan yang diterima di tingkat
pusat ke depan;
KMP melakukan pengamatan terhadap Kendala Permasalahan
melalui Aplikasi SIM dan membantu memberikan rekomendasi
penyelesaian jika kendala permasalahan tersebut memerlukan
bantuan penyelsaian dari Tim Pusat.
- Random checking kunjungan lapangan, hasil DED dan RAB
dan rekomendasi kegiatan di tingkat pusat
Mulai tanggal 2 Agustus 2017, KMP bersama dengan Tim
Teknis PISEW Pusat melakukan kunjungan lapangan dalam
rangka melakukan monitoring dan ealuasi, serta memberikan
bantuan solusi terhadap permasalahan yang muncul di daerah.
4.1.3 Monitoring Pelaksanaan Program
- Melakukan komunikasi dengan TAPr secara langsung maupun
secara pelaporan tertulis;
- Menyusun lokasi-lokasi best practice yang dapat menjadi
pembelajaran pelaksanaan program PISEW;
Saat ini yang sedang dilakukan adalah menyampaikan kepada
TAPr untuk mulai melakukan identifikasi calon lokasi Best
Practise dan kemudian KMP akan menyusun indikator Best
Practise.
27
4.1.4 Konsolidasi Data
- Melakukan review design, rekonstruksi, dan penyempurnaan
IM PISEW yang ada, untuk menyesuaikan kebutuhan PISEW
Tahun 2017;
Aplikasi SIM 2017 telah disusun, namun secara dinamis terus
dilakukan penyempurnaan disesuaikan dengan kebutuhan
data dalam rangka pelaporan kegiatan PISEW.
- Mengumpulkan seluruh data (data collecting) secara berkala,
pemutakhiran data akhir (up dating) terkompilasi, analisa
validitas (validasi) di setiap lokasi sasaran melalui aplikasi SIM
PISEW serta memberikan kesimpulan dan rekomendasi hasil
pengolahan data.
4.1.5 Evaluasi Pelaksanaan Program
- Melakukan evaluasi berkala kemajuan tahapan pelaksanaan
dan penyerapan dana per dua mingguan.
4.1.6 Pelaporan dan Dokumentasi
- Penyusunan Laporan Mingguan, Bulanan
4.2 Rencana Kerja KMP Bulan Berikutnya
4.2.1 Penyebarluasan Informasi Program
- Melanjutkan kegiatan Penyusunan rekomendasi advise teknis
dan non teknis sosialisasi;
4.2.2 Pengendalian Program
- Melanjutkan kegiatan Pengendalian pelaksanaan;
- Memberikan penjelasan (sosialisasi) dan bantuan teknis untuk
memastikan pelaksana program dapat melaksanakan dan
mengoperasikan panduan monev yang disusun;
- Membantu pemberi tugas untuk melakukan evaluasi kinerja
pelaksana Tenaga Ahli Provinsi (TAPr) dan Fasilitator
Masyarakat berdasarkan ketaatan terhadap panduan Monev
yang disusun
- Pelaporan rutin kemajuan pelaksanaan kepada Tim
28
Pelaksana Pusat;
- Melakukan konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres
Lapangan;
- Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi
Tindak Lanjut terhadap pengaduan yang diterima di tingkat
pusat ke depan;
- Random checking kunjungan lapangan, hasil DED dan RAB
dan rekomendasi kegiatan di tingkat pusat
4.2.3 Monitoring Pelaksanaan Program
- Melakukan komunikasi dengan TAPr secara langsung
maupun secara pelaporan tertulis;
- Menyusun lokasi-lokasi best practice yang dapat menjadi
pembelajaran pelaksanaan program PISEW;
4.2.4 Konsolidasi Data
- Melakukan review design, rekonstruksi, dan penyempurnaan
SIM PISEW yang ada, untuk menyesuaikan kebutuhan
PISEW Tahun 2017;
- Mengumpulkan seluruh data (data collecting) secara berkala,
pemutakhiran data akhir (up dating) terkompilasi, analisa
validitas (validasi) di setiap lokasi sasaran melalui aplikasi SIM
PISEW serta memberikan kesimpulan dan rekomendasi hasil
pengolahan data.
4.2.5 Evaluasi Pelaksanaan Program
- Melakukan evaluasi berkala kemajuan tahapan pelaksanaan
dan penyerapan dana per dua mingguan.
4.2.6 Pelaporan dan Dokumentasi
- Penyusunan Laporan Mingguan, Bulanan
29
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang bisa disimpulkan dari uraian sebelumnya adalah:
1. Status kegiatan persiapan di tingkat Pusat hingga tingkat Provinsi sudah selesai. Sedangkan kegiatan Persiapan di tingkat Kecamatan telah dilaksanakan dengan kemajuan mencapai 94%, terdapat kekurangn di provinsi Jawa Barat dan Provinsi Maluku.
2. Kegiatan perencanaan telah dimulai dengan kegiatan Pertemuan Kecamatan-I hingga Penyusunan DED RAB dengan capaian rata-rata sebesar 89,50%.
3. Tahapan kegiatan pelaksanaan telah dimulai meliputi kegiatan Rapat Pra Pelaksanaan, Penandatanganan SP3, Pencairan Dana Tahap I 70%, Penarikan Termin I 40%, dengan capaian rata-rata adalah 17,50%.
4. Beberapa hal yang menjadikan keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan yaitu: belum siapnya DED RAB sesuai waktu yang telah ditetapkan, kelengkapan administrasi BKAD, sulitnya akses ke lokasi pekerjaan, faktor cuaca, dan kesulitan mendapatkan alat berat yang akan digunakan sebagai alat bantu pelaksanaan fisik konstruksi.
5.2 Rekomendasi
Untuk kelancaran pelaksanaan program ke depannya, direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Secara nasional direncanakan hingga akhir bulan Agustus sudah terjadi penyerapan dana Tahap I 70% di seluruh Provinsi, sehingga diperlukan langkah-langkah percepatan dengan bantuan dari Tim Pusat.
2. Perlu segera disusun indikator kinerja TAPr dan dilakukan pembahasan di tingkat Pusat sebagai bahan untuk melakukan Evaluasi Kinerja TAPr.
3. Terhadap kendala permasalahan yang dialami oleh masing-masing Provinsi, diharapkan kepada TAPr untuk melakukan
30
input ke Aplikasi SIM.