vi. jadwal pelaksanaan kegiatan 35

65

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35
Page 2: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

KATA PENGANTAR

Pengembangan Agroindustri Hortikultura merupakan salah satu agenda Direktorat

Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yang merupakan penjabaran dari

Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor yang diimplementasikan

dalam bentuk alokasi kegiatan melalui anggaran Tugas Pembantuan (TP) kepada

beberapa daerah sentra produksi hortikultura.

Pedoman teknis ini diperuntukkan bag i seluruh stakeholder yang terl ibat dalam kegiatan

pengolahan hasil hortikultura yaitu Petugas Dinas Propinsi/Kab./Kota, Assosiasi Pengolah

Hortikultura, Kelompok Tani dan lnstansi terkait. Pedoman Teknis ini mencakup kegiatan

pengolahan secara teknis (alur proses) dan peralatan yang digunakan sesuai dengan

kebutuhan. Pedoman Teknis Agrbindustri Hortikultura juga merupakan salah satu

dokumen yang melengkapi Pedoman Umum Direktorat Jenderal Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian.

Pedoman Teknis ini disusun untuk memberikan panduan bagi para pelaksana di

Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengembangan agroindustri

hortikultura sehingga mencapai sasaran yang ditetapkan .

Semoga buku pedoman ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan salah satu

pedoman guna pengembangan agroindustri hortikultura.

Atas perhatian dan kerjasama berbagai pihak disampaikan terima kasih.

Jakarta, November 2014 Direktur Pengolahan Hasil Pertanian

Jr. Andjar Rochani , MM

Page 3: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................................ 35

6.1. Kegiatan Pusat .... .... .............. .. .... .. ............................................... .. ...................... .. 35

6.2. Kegiatan Dana Dekonsentrasi ........................................................... .. ................... 36

6.3. Kegiatan Tug as Pembantuan .. ............................ .' .. .... ............................................ 36

VII. PENGAWALAN DAN PEMBINAAN .............................................................................. 38

VIII . PELAPORAN ...................... .. ...................................... : .................................................. 40

IX. PENUTUP ..................................... ...................... ........................................................... 41

TIM PENYUSUN ................... .. .. .. ........................ .. ....................................... .................. 42

LAMPIRAN.

iii

Page 4: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

DAFT AR LAMP IRAN 0

LAMP IRAN KETERANGAN Halaman

1. Form Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi .... ......... .. .................... ..

2. Form Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembatuan ...... .. .. .. .... .... .... ... .. .

3. Tabel Poktan/Gapoktan Penerima Sarana Peralatan Pngolahan Bidang

Horlikullura ........ .... .. ..... ................................. ................. .. ......... .................... .. . .

4. Tabel Poktan/Gapoktan pengolahan Bidang Hortikultura Berpotensi yang

belum mendapatkan Tugas Pembantuan .... .. ...... . .......... .... .. .... .............. ..

5. Daftar Pelaku Usaha/Perusahaan Pengolahah Hasil Hortiku ltu ra yang ada .... ..

6. Profil UPH Gapoktan ......... ........ ......... ... ......... ........ ............ ...... ... ........ .............. .

7. Kuisioner Pembangunan dan Pengembangan Agro industru Pedesaan ....... .... .

8. Contoh Berita Acara Pemeriksaan Barang .... .. ................... .. .... .. ...... .... ............ .

9. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang dari Rekanan ke Dinas Pertanian ..

10. Contoh Be rita Acara Serah Terima Barang dari Dinas Pertanian ke

Poktan/Gapoktan ......... ... .... ... .. .......... ... .. ........ .. .... .......... .. ... ...... .. .... ............. .. .. . .

11 . Naskah lkatan Kerjasama Pengelolaan Barang antara Dinas Pertanian

Propinsi dengan Gapoktan ................................ .. ..................................... .

12. Lokasi Penerima Dana Tugas Pernbantuan Tahun 2014 .. ..... ..... ....... ..... .. ....... .

iv

Page 5: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

1.1. Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN

Keberhasilan pengembangan agroindustri pedesaan berbasis kelompok

komoditi hortikultura membutuhkan pengetahuan tentang ciri produk

h~rtikultura , hal ini akan menentukan keputusan bisnis yang akan diambil ' '

oleh pelaku agribisnis hortiku ltura, baik petani prbdusen, maupun pihak lain

yang bergerak dalam bidang hortikultura.

Secara umum, ciri produk hortikultura ada lah (1) nilai ekonomis tergantung

kesegarannya , (2) produknya mudah rusak, (3) produknya melimpah pada

musimnya, (4) bukan merupakan sumber karbohidrat utama, tetapi

merupakan sumber vitamin, serat dan mineral , dan (5) sangat intensif

dalam perawatan, ba ik dalam proses produksi, maupun dalam

penanganannya. Sifat dan karakteristik ini juga mempengaruhi kebijakan

penyediaan konsumsi masyarakat terhadap produk hortikultura oleh

pemerintah .

Menyadari karakteristik dari produk hortiku ltura , maka perlu dilakukan

upaya memberikan nilai tambah dan memperpanjang usia simpan melalui

pengolahan. Peningkatan daya sa ing produk hortikultura Indonesia, harus

terus dilakukan secara menyeluruh dengan memperbaiki kinerja petani dan

pengolah , memperbaiki komitmen pemerintah , dan meningkatkan

partisipasi perusahaan dan industri yang bergerak dalam pemasaran dan

pengolahan hortikultura. Untuk itu perlu dibangun atau dikembangkan

agroindustri berbasis kelompok d i pedesaan yang mampu meningkatkan

pendapatan petani sekal igus meningkatkan kesempatan kerja/ lapangan

pekerjaan.

Selama ini kenda la yang dihadapi dalam pengembangan produk olahan

hortikultura antara lain aplikasi teknologi yang yang belum diadopsi dengan

baik, mutu o lahan belum dapat menerapkan GMP dan skala usaha lndustri

Rumah Tangga (IRT) yang menyebabkan daya saing menjadi lemah .

Meskipun pasar domestik dan peluang pasar ekspor sangat besar. Dalam

rangka membangun hal tersebut maka Ditjen PPHP memfasilitasi

1

Page 6: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

pengembangannya melalu i · dana Dekonsentrasi dan dana Tugas

Pembantuan .

1.2. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan dan Sasaran Kegiatan

Kegiatan agroindustri agroindustri berbasis kelompok di pedesaan

bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk

hortikultura dalam rangka . meningkatkan pendapatan petani dan

terbukanya lapangan k~rja di pedesaan.

Sasaran kegiatan adalah Gabungan kelompok tani yang memenuhi

kriteria persyaratan sebagaimana terlanipir

b. Tujuan dan Sasaran PedomanTeknis ,

Pedoman Teknis ini mem iliki tujuan sebagai acuan dalam

melaksanakan kegiatan Pusat, Dekonsetrasi dan Tugas Pembantuan

TA 2014 . Sedangkan Sasarannya adalah Aparat pelaksana yang

membidangi pengolahan hortikultura baik tingkat pusat,di dinas tingkat

Propinsi, Kabupaten/Kota, dan Gapoktan .

2

Page 7: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

BAB II

ISTILAH DAN DEFINISI

1. Alat dan mesin pengolahan hasil Hortikultura adalah peralatan dan mesin yang dioperasikan dengan motor penggerak maupun tanpa motor penggerak untuk kegiatan pemeliharaan, pengolahan hasil Hortikultura .

2. Analisis Resiko adalah suatu proses pengukuran terhadap kemungkin a n suatu : kegagalan dan konsekuensinya apabila kegaga lan itu terjad i, dan atau salah satu usaha untuk memahami resiko lebih menda lam . Hasil analisis resiko akan menjadi masukan bagi evaluasi resiko dan proses pengambi lan keputusan mengenai perlakuan terhadap resiko tersebut.

3 . Dana Dekonsentrasi adalah · dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instans i vertikal pusat di daerah ;

4 . Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan;

5 . Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah dan /atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu ;

6 . Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) adalah organisasi gabungan kelompok Petani di suatu wilayah/daerah sentra produksi yang bergerak di bidang usahatani , pengolahan dan pemasaran yang anggotanya terd iri dari kelompok Petani yang · bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha .

7 . Kelompok Petani adalah kumpulan Petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan , kesamaan kondisi lingkungan (sosial , ekonomi, sumber daya) kesamaan komod it i dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya.

8 . Pengolahan Hasil Hortikultura adalah suatu kegiatan mengubah bahan hasil Hortikultura menjadi beraneka ragam bentukldiversifikasi olahan dan macamnya dengan tujuan untuk memperpanjang daya simpan, dan meningkatkan nilai tambah.

9. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan instansi!lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan

3

Page 8: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah ;

10. Sentra produksi adalah suatu kawasan yang mencapai skala ekonomi tertentu sehingga layak dikembangkan sebagai _ satuan kegiatan pengembangan agroindustri pedesaan .

11 . Test Report adalah dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga penguji yang d itunjuk Menteri Pertanian atau terakreditasi yang berisi uj i berupa spesifikasi (motor penggerak dan unit alsintan), kontruksi dan mekanisme kerja , hasil unjuk kerja alsintan , dan kinerja pelayanan serta ditanda tangani o leh tim penguj i dan evaluator yang diketahui oleh lembaga uji serta d isebutkan masa berlaku test report;

12. Tugas Pembantuan aqalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten, atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan;

13. Uji coba komersial adalah uji coba pemanfaatan alat dan mesin untuk memproduksi produk sesuai dengan kapas itas dan kemampuannya sampai diperoleh bukti bahwa a lat dan mesin tersebut mampu berproduksi secara komersil.

4

Page 9: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

BAB Ill

INDIKATOR KEBERHASILAN, PENILAIAN DAN PENANGANAN RESIKO

3.1 lndikator Keberhasilan

lndikalor keberhasilan secara umum dapat diketahui apabila:

1. Kegiatan Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan TA 2014 dapat

terlaksana sesua i dengan pedoman teknis .

2. Bantuan peralatan pE:mgolahan hasil Hortikultura dapat dimanfaatkan oleh

Poktan/Gapoktan sehingga mendorong berkembangnya agroindustri

pedesaan berbasis kelompok

3. Dapat meningkatkan kesempatan kerja di pedesaan •

4. Dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk olahan hasi l

Hortikultura

3.2 Penilaian dan Penanganan Resiko

Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan agar .tepat sasaran perlu dilakukan

penilaian resiko , sehingga dengan mudah dilakukan upaya penanganan

resiko untuk mengurangi resik<? kegagalan yang mungkin terjadi.

Kegiatan Pengembangan Ag roindustri Pedesaan Berbasis Kelompok yang

selama ini dike lola oleh Gapoktan belum sepenuhnya dimanfaatkan o leh

anggota, hal ini disebabkan antara lain oleh: penentuan CP/CL kurang tepat,

manajemen kelembagaan dan manajemen usaha kurang baik , serta

pendampingan dari pemerintah kurang optimal. Untuk mengantisipasi

kejadian tersebut terjadi pada masa yang akan datang, perlu dibuat peni laian

dan penanganan resiko untuk setiap kegiatan . Contoh dari identifikasi dan

penanganan resiko sebagaimana tabel berikut:

5

Page 10: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Kegiatan Resiko Penyebab Dampak aya Penanganan Pembangunan/ Pemilihan . Petugas ' [nbangunan/pen . Petugas pengembangan CPCL penetuan gembangan ldentifikasi agroindustri tidak tepat cpcl agroindustri dan pedesaan sasaran /verifikasi pedesaan Verifikasi· berbasis tidak berbasis CPCL perlu kelompok didukung kelompok tidak diberi

oleh berjalan pelatihan kompetensi • Harus dibuat yang kriteria memadai persyaratan . Tidak ada CPCL kriteria persyaratan CPCL.

Catatan :

1. Resiko adalah .suatu kondisi yang dapat menimbulkan gangguan terhadap

pelaksanaan kegiatan .

2. Penyebab adalah sesuatu yang dapat menimbulkan terjadinya resiko.

3. Dampak adalah suatu kondisi akibat resiko yang diprediksi benar - benar

terjadi.

4. Upaya penanganan adalah kegiatan untuk mengendalikan agar resiko tidak

terjadi dan harus berkaitan dengan penyebabnya.

6

Page 11: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

4.1. Kegiatan Pusat

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1.1. Pengawalan Pilot Program Agribisnis Pedesaan Berbasis Kelompok

a) Tujuan

Pengawalan bertujuan agar kegiatan pembangunan/ pengembangan

agroindustri pedesaan berbasis ke lompok berjalan sesuai dengan

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan .

b) Sasaran

Membangun sinergitas kebutuhan pelaku usaha dalam rangka

mengoptimalkan · dan · mengutuhkan usaha agroindustri pengolahan

hasil hortikultura di 77 Kabupaten/kota .

4.1.2. Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Hortikultura

a) Tujuan

Bimbingan Teknis . Pengolahan Hasi l Hortikultura adalah untuk

meningkatkan kompetensi petugas propinsi , kabupaten/kota, manager

gapoktan dan pelaku usaha dalam penerapan teknologi pengolahan hasil

hortikultura dan manajemen usaha/kelompok.

b) Sasaran

Terbimbingnya petugas dan site manager terkait program pengolahan

Hasil Hortikultura TA 2014 sejumlah sesuai dengan RKAKL.

4.1.3. Fasilitasi Pembinaan Agroindustri Bersama Asosiasi

a) Tujuan

Meningkatkan kerjasama dan jaringan kepada asosiasi pengolah hasil

hortikultura dan propinsi penerima fasilitasi pengolahan hortiku ltura.

b) Sasaran

Asosiasi Pengolah Hasil Hortikultura dan daerah penerima bantuan

fasilitasi pengolahan hortikultura .

7

Page 12: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

4.1.4. Pemutakhiran Data Pengolah Hasil Hortikultura

a) Tujuan

Mengumpulkan data terkini tentang pengolah hasil Hortikultura yang

berasal dari seluruh provinsi sebagai bahan penyusunan kebijakan.

b) Sasaran

Data perkembangan pengolahan hasi l Hortikultura di 34 provinsi.

4.1.5. Pembinaan dan Pengawalan Agroindustri Hortikultura

a) Tujuan

Terbina dan terbangunnya dan atau berkembangnya agroindustri

pedesaan berbasis kelompok yang profesional.

b) Sasaran

Unit Usaha Pengolahan Hasil Hortikultura

4.1.6. Pembahasan, Pedoman Bahan Kebijakan dan Standar Komoditi Hortikultura

a) Tujuan

Menyusun Pedoman Bahan Kebijakan Dan Standar Komoditi

Hortikultura

b) Sasaran

Tersusunnya Pedoman Bahan Kebijakan Dan Standar Komoditi

Hortikultura

4.2. Kegiatan Daerah/Provinsi

Kegiatan yang dilaksanakan di daerah/provinsi tahun anggaran 2014 meliputi :

4.2.1. Kegiatan Dana Dekonsentrasi

Keg iatan Dana Dekonsentrasi meliputi :

1) Pembinaan, pengawalan dan monitoring pengolahan hasil

Hortikultura.

a) Tujuan : melakukan pembinaan, pengawalan dan monitoring

kegiatan pembangunan dan pengembangan pengolahan

hasil HortikUitura agar berjalan dengan optimal

8

Page 13: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

b) Sasaran: poktan/gapoktan penerima Dana Tugas

Pembantuan Ditjen PPHP khususnya Pe nerima Dana TP TA

2014

c) Mekanisme Pelaksanaan

• Sosialisasi Pedoman Teknis

Sosialisasi dilakukan

kabupaten/kota yang

tahun 2014.

o1 e h provinsi denga n peserta dari

mendapat dana tugas pembantuan

• Pembinaan poktan/gapoktan

Pembinaan dilakukan oleh dinas provinsi/kabupaten/kota

• Monitoring dan pelaporan

Monitoring perkembangan UPH Tugas Pembantuan TA

2014 dilakukan per triwulan . lnstrum.en untuk melakukan

monitoring

Lampi ran

lampiran

menggunakan formulir Lampiran 1 dan formulir

2 serta Kuesioner kelembagaan sebaga imana

7 digunakan untuk melihat perkembangan unit

usaha gapoktan

2) Optimalisasi Pengolahan Hasil Hortikultura

a) Tujuan: melakukan pemantauan dan evaluasi berkelanjuta n

dalam rangka optimalisasi pemarifaatan fasilitasi alsin

pengolahan hasil Hortikultura dan mendorong peningkatan

kinerja unit usaha poktan/gapoktan

b) Sasaran : unit pengolahan hasil yang difasilitasi PPHP diwilayah

masing-masing provinsi

c) Mekanisme Pelaksanaan:

• Monitoring

Monitoring dilakukan oleh dinas provinsi dan kabupa ten/kota

dengan mengacu pada Lampi ran 1.

• Pertemuan Evaluasi

Hasil monitoring dibahas pada pertemuan evaluasi yang

dilakukan di Provinsi pada akhir bulan Oktober 2014 dan

tahun sebelumnya deng.an peserta dari perwakilan masing ­

masing peneriman tugas pembantuan .

9

Page 14: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

• Pelaporan

Hasil yang sudah dibahas pada pertemuan evaluasi di

provinsi harus dibawa pada pertemuan Optimalisasi Unit

Pengolahan Hasil Pertanian di Pusat yang akan

dilaksanakan bulan November 2014 beserta

keberhasilannya (sucess story)

3) Pertemuan Nasional

a) . Tujuan : Terbangunnya hubungan kerjasama secara nasional

antar pembina dan para pelaku usaha pengolahan hortikultura .

b) Sasaran Meningkatnya hubungan kerjasama pengolahan

hortikultura secara nasional dalam penerapan teknologi

pengolahan dan pemasaran hasil hortikultura.

c) Mekanisme Pelaksanaan

Pertemuan Nasional khusus komoditas hasil hortikultura akan

dilaksanakan di Nusa Tenggara .Barat dengan peserta terdiri dari

petugas Dinas

hortikultura/PPK

propinsi yang menangani pengolahan hasil

dan ketua/pengurus asosiasi pengolah

hortikultura dari masing-masing propinsi yang telah dibentuk.

4.2.2. Tugas Pembantuah

Kegiatan dana tugas pembantuan merupakan kegiatan inti dari tujuan

pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian di tingkat

kabupaten/kota yang hampir seluruhnya bersifat pengadaan barang/fisik

sehingga menambah nilai asset pemerintah . Pada tahun 2014 Kegiatan

Pengembangan Agroindustri Pengolahan Hortikultura pad~ Tugas

Pembantuan yaitu :

4.2.2.1. Kegiatan Pilot Program

Ditjen PPHP melalui Kegiatan , Tugas Pembantuan akan

mengembangkan agroindustri pedesaan berbasis kelompok dengan

konsep zero waste!bebas limbah di 2 lokasi yaitu Kabupaten Kuningan

dan Kabupaten Tapanuli Selatan untuk kegiatan agroindustri

10

Page 15: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Hortiku ltura . Pilot program ini direncanakan akan dilaksanakan selama 3

tahun. Keg iatan pada tahun 2014 berupa penumbuhan dan

pengembangan usaha mengarah kepada diversifikasi produk (horizontal

dan vertikal) . Pada tahun 2015 d ilakukan pengutuhan serta tahun 2016

berupa pemantapan dan pengembangan. Untuk pelaksanaan pilot

program ini Ditjen PPHP menyediakan jasa konsultan yang bertugas:

Merekrut site manager

Melakukan bimbingan teknis

Melakukan pengawalan dan pendampingan

Melakukan evaluasi dan pelaporan

a. Tujuan

Membangun dan mengembangkan agroindustri pedesaan berbasis

kelompok dengan konsep zero waste da lam rangka meningkatkan

kesejahteraan petani dan membuka kesempatan kerja.

b: Sasaran

Terbangunnya pilot program agroindustri Hortikultura sebanyak 2 unit

di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Tapanuli Selatan.

c . Ruang lingkup kegiatan

Ruang lingkup kegiatan pilot program meliputi :

Fasilitasi ATK dan komputer supplies, komputer, sarana dan

prasarana pengolahan komoditi Hortikultura yang terdiri dari

pembangunan gedung dan sarana peralatan pengolahan ,

pengemasan dan penyimpanan , fasilitasi penge lolaan usaha , serta uji

coba produksi komersial.

d . Mekanisme Pelaksanaan :

1) Tahap Persiapan

a. Pemantapan calon penerima/calon lokasi

Dilakukan oleh petugas pusat, dinas Provinsi dan

kabupaten/kota yang membidangi Hortikultura. Kriteria

gapoktan calon penerima sebagai berikut:

• Memiliki potensi bahan baku yang memenuhi skala

ekonomi .

11

Page 16: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

• Sanggup menyediakan lahan untuk lokasi bangunan

pengolahan yang jelas statusnya

• Mempunyai komitmen untuk mengembangkan usaha

pengolahan hasil Hortikultura dengan mengisi formulir

naskah ikatan kerjasama p~ngelo laan barang

b. Pembentukan Tim Tekn is

Tim teknis d ibentuk oleh kepala dinas yang membidangi

Hortikultura . di tingkat provinsi. Tim Teknis adalah petugas/staf

teknis yang kompeten d i b idang Hortikultura, terdiri dari petugas

Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota (sesuai usulan Kepala

Dinas Kabupaten/Kota) , Ba lai Penelitian dan Perguruan Tinggi

bila diperlukan . Tim Teknis bertugas melakukan pemantapan

CPCL, menyetujui RUKK, pengawalan ,monitoring dan evaluasi

terhadap kondisi sarana dan prasarana sampai dengan

selesainya uji coba komersil sesuai dengan rekomendasi

konsultan pemberdayaan . Tim Teknis bekerjasama dengan

konsultan dalam melakukan koordinasi secara terpadu dengan

SKPD terkait dan kelancaran teknis pelaksanaan , melakukan

pemeriksaan lapangan terhadap lokasi, membuat berita acara

pemeriksaan lokasi , memberikan pertimbangan teknis. Masa

tuga~ Tim Tekn is adalah sejak ditanda tangani SK s/d 31

Desember 2014 . Setelah pengesahan SK, maka Tim Teknis

dapat menerima honor sesuai dengan ketentuan yang berlaku .

c . Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK)

Penyusunan RUKK dilakukan oleh kelompoklgapoktan d ibantu

pembina kabupaten dan Provinsi dan disetujui tim tekn is dan

ditetapka·n oleh Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota dimana

satker berkedudukan (sesuaikan pedum PPHP).

2) Tahap Pelaksanaan

a) Pengadaan gedung/peralatan

Pengadaan gedung dan peralatan mengacu pada Perpres 70

tahun 2012 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah dan

Pedoman Umum Ditjen PPHP 2014 .

b) Uji Coba Komersial

12

Page 17: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Uji Coba Komersial alat wajib dilaku~an oleh rekanan sampai

alat dapat operasional optimal sesuai dengan spesifikasi teknis.

Berita acara serah terima barang ditandatangani bila uji coba

komersial berhasil.

c) Naskah lkatan Kerjasama Pengelolaan Baran,g

Gapoktan penerima harus menandatangani naskah ikatan

kerjasama pengelolaan barang sesuai dengan format terlampir

d) Penyerahan kepada Gapoktan

Penyerahan alat, mesin , dan gedung dari d inas yang

membidangi Hortikultura di provinsi kepada gapoktan

dilengkapi dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan dan Berita

Acara Serah Terima Barang .

e) Kerangka Usaha

Kepemilikan usaha dan pengelolaan usaha :

• Unit usaha dimiliki oleh gabungan kelompok tani

(Gapoktan).

• Pengelolaan usaha dilakukan secara profesional oleh site

manager dan asisten site manager.

• Gapoktan/Anggota Gapoktan membentuk tim pengawas.

• Honor site manager dan asisten site manager dibiayai

oleh anggaran kegiatan untuk tahun pertama .

• Pada saat kegiatan sudah berjalan dengan baik , honor

pengurus 'diperoleh dari pembagian keuntungan dengan

Gapoktan . Sebagai ilustrasi: Pengelola 30 % , Pengawas

10 %, Gapoktan/Anggota Gapoktan 60% .

• Pengelola usaha gapoktan selama masa kegiatan tahun

pertama dapat dievaluasi dan dapat diganti sesuai

rekomendasi konsultan pemberdayaan .

• Seleksi pengelola usaha (Site Manager dengan asisten

manager) dilakukan oleh konsultan pemberdayaan .

• Site manager adalah sarjana/setingkat sarjana ya ng

berasal dan atau berdomisili di sekitar wilayah lokasi

usaha gapoktan

• Asisten site manager diutamakan berasal dari gapoktan

13

Page 18: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

• Pada saat kegiatan sudah beroperasi dengan baik,

kepengurusan dapat ditinjau m inimal setiap 2 tahun .

3) Organisasi (pengelola dan pengawas)

Pengelo la usaha pada tahap awal terdiri dari 1 orang s ite manager

merangkap bagian pemasaran dan pengawas mutu, satu orang

bagian produksi dan satu orang bagian administras i dan

keuangan . Pengelola dapat ditambah sejalan dengan

perkembangan usaha dan sesuai kebutuhan , dengan

pengangkatan secara transparan dan profesional. Dalam

menjalankan tugasnya pengelola dapat dibantu oleh tenaga harian -

atau staf sesuai perkembangan usaha dan kebutuhan .

4) Tuga s dan fungs i pengelola:

1. Site Manager:

- Melakukan koordinasi pelaksanaan keg iatan un it usaha

pengolahan, pemasaran dan pengawasan mutu produk

- Me lakukan tugas yang terkait bidang pemasaran (mencari dan

mengembangkan pasar bagi produk yang dihasilkan)

- Melakukan tugas yang terka it bidang pengawasan mutu agar

produk olahan tetap merilenuhi persyaratan mutu dan

keamanan pangan.

- Me lakukan koordinasi diantara bagian produksi, bagian

keuangan dan staf lapangan .

- Melakukan koordinasi dengan instansi , unit usaha lain seperti

dinas pertanian , lembaga sertifikasi , mitra usaha dan la ih

sebagainya.

2 . Bag ian Produksi :

- Melakukan tugas yang terkait bidang produksi pe~golahan hasil Hortikultura.

- Bertanggung jawab terhadap penerapan SOP proses

pengolahan dan SOP sanitasi untuk menjamin dihasilkannya

produk yang bermutu dan aman dikonsumsi secara konsisten .

- Melakukan perawatan dan perbaikan sarana dan prasarana

proses produksi

14

Page 19: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

- Mengusulkan pengembangan divesifikasi produk kepada

pimpinan

- Membuat catatan yang terkait dengan bahan baku , bahan

tambahan, produksi dan stok produksi

3. Bagian_administrasi dan keuangan

- Melakukan pencatatan administrasi dan keuangan

Melakukan pengarsipan dan pertanggung-jawaban

adminsitrasi dan keuangan

5) Proses Produksi dan Pemasaran .

- Bahan baku berasal dari kelompok tani anggota gapoktan

yang terregister

- Sarana dan prasarana pengolahan hasil harus memenuhi

standar GMP

Proses pengolahan hasil , pengemasan dan penyimpanan

dilakukan sesuai kaidah - kaidah penerapan jaminan mutu

sehingga menghasilkan produk yang bermutu secara

konsisten dan aman dikonsumsi

Untuk menjamin konsistensi penerapan jaminan mutu

maka unit usaha harus berupaya mengajukan sertifikasi,

persyaratan pelabelan dan izin izin lainnya kepada

lembaga yang berwenang .

Untuk menjamin P.asar dari produk yang dihasilkan, sejak

awal kegiatan usaha sudah harus berupaya menjalin

kemitraan

6) Pengelolaan Usaha dan Pengembangan Usaha

- Pengelola harus mengelola usaha dengan profesional dan

transparan. Untuk itu pada tahap awal akan didamping i oleh

konsultan pemberdayaan.

- Pencatatan usaha dan pelaporan hasil usaha harus dilaporkan

kepada Gapoktan/anggotanya setiap bulan, sesuai kesepakatan .

15

Page 20: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

7)

8)

- Apabila unit usaha sudah berjalan dengan baik, dapat dilakukan

pengembangan usaha yang mendukung , seperti: usaha simpan

pinjam, usaha sarana produksi budidaya dsb.

Produksi

Produksi yang dihasilkan dapat berupa diversifikasi produk

secara vertikal maupun diversifikasi produk secara

horizontal (produk samping). Produk yang dihasilkan harus

memenuhi standar produk yang ingin dicapai secara

konsisten .

Pendampingan

Pendampingan pelaksanaan usaha yang meliputi antara

lain : penerapan jaminan mutu dan sertifikasi, manajemen

kelembagaan , manajemen usaha (produksi , pemasaran,

administrasi dan keuangan) dan pelaporannya dilakukan

o leh konsultan pemberdayaan, didukung oleh dinas yang

membidangi Hortikultura d itingkat provinsi, Kabupaten/Kota ,

Direktorat lingkup PPHP dan Badan Litbang Pertanian. ,

9) Pembagian Keuntungan

Pembagian keuntungan antara . pengelola , pengawas dan

gapoktan dapat ditetapkan berdasarkan kesepakatan tanpa

merugikan salah satu pihak dan dihitung per masing­

masing kegiatan usaha, agar tujuan dari kegiatan ini untuk

meningkatkan kesejahteraan petan i dapat tercapai.

Pempagian keuntungan dapat di.lakukan (sebagai ilustrasi :

Pengelola 30 %, Pengawas 10 % , modal pengembangan

usaha dan anggota gapoktan · 60%. Selama anggota

gapoktan menjadi pengelola atau pengawas t idak berhak

mendapatkan

gapoktan).

pembagian keuntungan sebagai anggota

1 0) Pelaporan kegiatan usaha dan peluang pengembangan usaha .

16

Page 21: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Pengelola wajib membuat laporan pelaksanaan kegiatan

secara keseluruhan termasuk kendala dan rencana t indak

lanj ut, serta laporan keuangan dalam bentuk neraca dan

rugi laba setiap bulan kepada pengawas d an

menginformasikan · kepada anggota gapoktan pada saat

pe rtemuan anggota .

11 ) Pengawas:

Pengawas adalah · tim yang dibentuk dan disetujui oleh

gapoktan untuk melakukan pengawasan te rhadap

pelaksanaan usaha yang dilakukan oleh pengelola .

4.2.2.2. Kegiatan Tugas Pembantuan (Reguler)

Kegiatan Tugas Pembantuan yang bersifat reguler yaitu:

4.2.2.2.1 Fasilitasi Pengolahan Hasil Hortikultura.

a . Tujuan

Tujuan dari fasilitasi ini adalah Membangun dan atau

mengembangkan agroindustri pedesaan berbasis kelompok

dalam rangka . meningkatkan kesejahteraan petani da n

membuka kesempatan kerja d i perdesaan .

b . Sasaran

Terbangunnya unit usaha agroindustri pedesaan berbasis

kelompok untuk komoditi hortikultura di 69 kabupaten/kota .

c. Lokasi

Kabupaten Pe nerima Dana Tugas Pembantuan TA 201 4

(lampiran 12)

d . Waktu

Kegiatan dilaksanakan selama 1 tahun se bagaimana tertuang

di dalam POK TA 2014 meliputi : fasilitasi ATK dan komputer ,

sarana dan prasarana pengolahan komod iti hortikultura yang

terdiri dari pembangunan gedung dan sarana pe ra latan

17

Page 22: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

produksi, pengemasan dan penyimpanan, fasilitasi pengelolaan

dan pendampingan pemberdayaan , uji coba produksi

komersial , dan lain - lain .

e . Mekanisme Pe laksanaan:

1) Tahap Persiapan

);> Pembentukan Tim Teknis

Tim teknis dibentuk oleh kepala dinas pertanian propinsi

terdiri dari pembina provinsi, kabupaten dan BPTP.

);> Penetapan Penerima/Lok~si Penerima

CPCL diusulkan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk

ditetapkan oleh Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota

dimana satker berkedudukan . Apabila ada perubahan

CPCL maka harus diverifikasi ulang dan disetujui oleh

Ditjen PPHP melalui Direktorat PHP

);> Penyusunan Rencana Usu lan Kegiatan Kelompok (RUK)

Penyusunan RUKK dilakukan o leh kelompok/ gapoktan

dibantu pembina kabupaten dan propinsi dan disetujui tim

teknis dan ditetapkan oleh Kepala Dinas

Propinsi/Kabupaten/Kota dimana satker berkedudukan

2) Tahap Pelaksanaan

}- Pengadaan gedung/peralatan

Pengadaan gedung dan peralatan mengacu pada PP 70

tahun 2012 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah

dan Pedoman Umum Ditjen PPHP 2014

}- Bimbingan/Pelatihan

Bimbingan/pe latihan kepada anggota poktan/ gapoktan

dilaksanakan oleh pengurus dan didampingi ol~h petugas

dinas kabupaten/kota

>- Operasional isasi sarana/prasarana

Uji ·coba operasional alat wajib dilakukan oleh rekanan

sampai alat dapat operasional optimal sesuai dengan

spesifikasi tekn is

>- Perjanjian Pendayagunaan Alat

18

Page 23: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Perjanjian pendayagunaan alat sesuai dengan format

terlampir

~ Penyerahan kepada Gapoktan

Penyerahan alat mesin dan gedung kepada gapokta n

dilengkapi dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan da n

Berita Acara Serah Terima

f . Kerangka Usaha

1) Kepemilikan usaha dan kepengurusan

a .

b .

Unit Usaha dimiliki oleh Gabungan kelompok tani

(gapoktan)

Pengelolaan usaha dikelola secara profesional oleh

pen gurus yang ditentukan bersama konsultan

pemberdayaan. Pengurus inti terdiri dari pimp inan

merangkap bagian pemasaran dan pengawas mutu,

bagian produksi dan bagian keuangan.

c. Honor pengurus dibiayai oleh anggaran kegiatan .

d. Pada saat kegiatan sudah berjalan dengan baik,

honor pengurus

keuntungan dengan

diperoleh

Gapoktan.

dari pembagian

Sebagai ilustrasi:

Pengurus 30%, Pengawas 10%, Gapoktan/anggota

gapoktan 60%

e . Gapoktan/Anggota Gapoktan membentuk tim

pengawas.

f. Kepengurusan selama masa kegitan dapat

dievaluasi oleh konsultan dan dapat diganti sesuai

rekomendasi konsultan pemberdayaan .

g . Pada saat kegiatan sudah .beroperasi dengan baik,

kepengurusan dapat ditinjau minimal setiap 2 tahun

2) Organisasi (pengawas dan pengurus)

Pengelola usaha pada tahap awal terdiri dari: 1 orang site

manager me·rangkap bagian pemasaran dan pengawas

mutu, satu orang bagian produksi dan satu orang bagian

keuangan. Pengelola dapat ditambah sejalan dengan

19

Page 24: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

3)

perkembangan usaha dan sesuai kebutuhan , dengan

pengangkatan secara transparan dan profesional. Dalam

menjalankan tugasnya pengelola dapat dibantu oleh tenaga

harian a tau staf sesuai perkembangan usaha dan

kebutu han .

Tugas dan fungsi pengurus:

A. Site Manager

a. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan unit

usaha pengolahan , pemasaran dan pengawasan

mutu produk

b. Melakukan tugas pemasaran produk, melakukan

tugas pemasaran dan mencari pasar bagi produk

yang dihasilkan

c . Melakukan tugas yang terkait bidang pengawasan

mJ.Jtu agar produk o lahan tetap memenuhi persyaratan

mutu dan keamanan pangan.

d . Melakukan koordinasi diantara bagian produksi ,

bagian keuangan dan staf lapangan.

e. Melakukan koordinasi dengan instansi, unit usaha lain

seperti dinas pertanian , lembaga sertifikasi , mitra

usaha dan lain sebagainya .

B . Bagian Produksi :

f . Melakukan tugas yang terkait bidang produksi

pengo lahan hasil Hortikultura untuk komoditi susu

g . Bertanggung jawab te rhadap penerapan SOP proses

pengolahan dan SOP sanitasi untuk menjamin

dihasilkannya produk yang bermutu dan aman

dikonsumsi secara konsisten .

h. Melakukan perawatan dan perba ikan sarana dan

prasarana proses produksi

i. Mengusulkan pengembangan d ivesifikasi produk

kepada pimpinan

20

Page 25: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

j. Membuat catatan yang terkait de ngan bahan baku,

bahan .tambahan , produksi dan stok produksi

C . Bagian Administrasi d an Keuangan

a . Melakukan pencatatan administras i dan keuangan

b. Melakukan pengarsipan dan perta nggung - jawaban

administrasi dan keuangan .

4). Proses Produksi dan Pemasaran

a . Bahan baku berasal dari kelompok tani anggota

gapoktan yang terreg ister

b . Sarana d an prasarana p"Emgola han hasil harus

memenuhi standar GMP.

c. Proses pengolahan hasil ,

penyimpanan d ilakukan sesuai

pengemasan

kaidah

dan

ka idah

penerapan . jaminan mutu seh ingga menghasilkan

produk yang bermutu secara konsisten dan aman

dikonsumsi

d . Untuk menjamin konsistensi

mutu maka un it usaha harus

lembaga yang berwenang .

penerapan jaminan

di sertifikas i ole h

e . Untuk menjamin pasar dari produk yang dihasilka n,

sejak awal kegiatan sudah harus be rupaya m e nja lin

kemitraan

5) . Pengelolaan Usaha dan Pengembangan Usaha

a. Pengelola harus m engelola usaha dengan profesional d an

transparan. Untuk itu d iperlukan bimbingan teknis d an

pendampingan oleh Ditjen PPHP, d inas

provinsi,kabupaten/kota , Badan Litbang dan instansi

terkait

b . Pencatatan usaha dan pelaporan hasil usaha ha rus

dilaporkan kepada Gapoktan/anggotanya setiap bulan ,

sesuai kesepakatan.

21

Page 26: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

c . Apa bila punya kemampuan dapat dilakukan

pengembangan usaha yang mendukung seperti, usaha

simpan pinjam, usaha sarana produksi budidaya dsb.

6). Produksi

Produksi yang dihasilkan dapat berupa diversifikasi

produk . secara vertikal maupun diversifikasi produk

secara horizontal (produk samping) . Produk yang

dihasilkan harus memenuhi standar produk yang ingin

dicapai secara konsisten .

7) . Pendampingan

Pendampingan Penerapan Jaminan Mutu dan

sertifikasi , manajemen · kelembagaan , manajemen

usaha (produksi, pemasaran, keuangan) dan

pelaporannya dilakukan oleh Konsultan

Pemberdayaan . Didukung oleh : Direktorat internal

PPHP dan Litbang Pertanian dan instansi terkait.

8) . Pembagian Keuntungan

Pembagian keuntungan' antara pengelola , pengawas

dan gapoktan dapat ditetapkan berdasarkan

kesepakatan tanpa merugikan salah satu pihak dan

dihitung per masing-masing kegiatan usaha, agar

tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan

kesejahteraan petani dapat tercapai. Pembagian

keuntu ngan dapat d ilakukan (sebagai ilu~trasi

Pengelola 30 %, Pengawas 10 % , modal

pengembangan usaha dan anggota gapoktan 60%.

Selama anggota gapoktan menjadi pengelola atau

pengawas tidak berhak mendapatkan pembagian

keuntung.an sebagai anggota gapoktan).

9). Pelaporan kegiatan usaha dan peluang pengembangan

usaha.

22

Page 27: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Pengelola · wajib membuat laporan pelaksanaan

kegiatan secara keseluruhan termasuk kendala dan

rencana tindak lanjut, serta laporan keuangan da lam

bentuk neraca . dan rugi laba setiap bulan kepada

pengawas dan menginforrriasikan kepada anggota

gapoktan pada saat pertemuan anggota

4.2.2.2.2 Sentra Pengemasan Produk Olahan Hortikultura

Penanganan produk olahan hortikultura pada fasilitasi Sentra

Pengemasan

secara sosial

mendapatkan

Produk · Olahan Hortikultura memberi m a nfaat

diantaranya

produk yang

akan memudahkan masyarakat

dijamin keamanannya dengan

menggunakan pengemasan dan pelabelan yang baik .

a . Tujuan

Meningkatkan kemudahan akses pengemasan dan nilai

tambah melalui Sentra Pengemasan produk hortikultura

b. Sasaran

Terbangunnya Sentra Pengemasan Produk Olahan

Hortikultura di 8 propinsi

c. Lokasi

Kabupaten Penerima Dana Tugas Pembantuan TA 2014

(Lampiran 12).

d. Waktu

Kegiatan dilaksanakan selama 1 tahun sebagaimana te rtuang

di dalam POK TA 2014 meliputi : fas ilitasi ATK dan komputer,

sarana dan prasarana pengolahan komod iti hortikultura yang

terd iri dari pembangunan gedung dan sarana pera latan

produksi , pengemasan dan penyimpanan , fasilitasi

pengelolaan dan pendampingan pembe rdayaan , uji coba

produksi komersial , dan lain - lain .

e. Mekanisme Pelaksanaan :

1) Tahap Persiapan

23

Page 28: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

);>- Pembentukan Tim Teknis

Tim teknis d ibentuk oleh kepala dinas pertanian propinsi

terdiri dari pembina provinsi, kabupaten dan BPTP .

~ Penetapan Penerima/Lokasi Penerima

CPCL diusulkan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota

untuk ditetapkan oleh Kepala Dinas

Provinsi/Kabupaten/Kota dimana satker berkedudukan .

Apabila ada perubahan CPCL maka harus diverifikasi

ulang dan d isetujui o leh Ditjen PPHP melalui Direktorat

PHP

? Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUK)

Penyusunan RUKK dilakukan o leh kelompok/ gapoktan

dibantu pembina kabupaten dan propinsi dan disetuju i

tim teknis dan ditetapkan oleh Kepala Dinas

Propinsi/Kabupaten/Kota dit)lana satker berkedudukan

24

Page 29: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

2) Tahap Pelaksanaan

)>. Pengadaan gedung/peralatan

Pengadaan gedung dan pera latan mengacu pada PP 70

tahun 2012 dan Pedoman Umum Ditjen PPHP 2014

? Bimbingan/Pelatihan

Bimbingan/pelatihan kepada anggota poktan/gapoktan

dilaksanakan oleh pengurus dan didampingi oleh

petugas dinas kabupaten/kota

? Operasionalisasi sarana/prasarana

Uji coba operasional alat wajib d ilakukan oleh rekanan

sampai alat dapat operasional optimal sesuai dengan

spesifikasi teknis

)>. Perjanjian Pendayagunaan Alat

Perjanjian pendayagunaan a lat sesuai dengan format

terlampir

> Penyerahan kepada Gapoktan

Penyerahan alat mesin dan gedung kepada gapoktan

dilengkapi dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan dan

Berita Acara Serah Terima

f. Kerangka Usaha

)>. Kepemi likan usaha dan kepengu~usan

- Pengelolaan usaha dikelola secara profesional oleh

pengurus yang ditentukan bersama konsultan

pemberdayaan. Pengurus inti terdiri dari pimpinan

merangkap bagian pemasaran dan pengawas

mutu, bagian produksi dan bagian keuangan.

Honor pengelola dapat dibiayai o leh anggaran

kegiatan.

Pada saat kegiatan sudah berjalan dengan baik ,

honor pengelola dipero leh dari operasional sentra

kemasan.

Pengelola membentuk tim pengawas.

25

Page 30: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

- Kpengelolaan selama masa kegitan dapat

dievaluasi oleh konsultan dan dapat diganti sesuai

rekomendasi konsultan pemberdayaan.

- Pada saat kegiatan sudah beroperasi dengan baik,

pengelolaan dapat ditinjau m inimal setiap 2 tahun

:r Proses Produksi dan Pemasaran

a . Proses pe layanan dan produksi desain dan

kemasan dilakukan sesuai kaidah - kaidah yang

berlaku dalam pengemasan seh ingga

menghasilkan produk . yang bermutu secara

konsisten .

b . Untuk menjamin pasar dari produk yang

d ihasi ikan , sejak awal kegiatan sudah harus

berupaya menjalin kemitraan

~ Pengelolaan Usaha dan Pengembangan Usaha

a . Pengelola harus mengelola usaha dengan profesional

dan transparan . Untuk itu pada tahap awal akan

didampingi oleh konsultan pemberdayaan .

b . Pencatatan usaha dan pelaporan hasil usaha harus

dilaporkan kepada pengelola dan pengawas .

~ Produksi

Produksi yang dihasilkan dapat berupa pelayanan desain

atau kemasan . Produk yang dihasilkan harus memenuhi

standar produk yang ingin dicapai secara konsisten .

;r Pendampingah

Pendampingan pengelolaan sentra kemasan dilakukan oleh

Konsultan Pemberdayaan . Didukung oleh Direktorat

interna l PPHP dan instansi terkait.

~ Pembagian Keuntungan

Pembagian keuntungan antara pengurus dan

gapoktan/anggota gapoktan dapat ditetapkan berdasarkan

26

Page 31: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

kesepakatan tanpa merugikan salah satu pi hak dan

d ihitung per masing-masing kegiatan , agar tujuan da ri

kegiatan ini untuk meningkatkan kesej ahte raan petani

dapat tercapai .

)-- Pelaporan kegiatan usaha dan- peluang pengemba ngan

usaha .

Pengelola wajib membuat laporan pelaksanaan kegiatan

secara keseluruhan termasuk kendala dan rencana ti ndak

lanjut, serta laporan keuangan dalam bentuk neraca da n

rugi laba setiap bulan kepada pengawas, dinas pe m bi na

Kabupaten/Provinsi dan Direktorat PHP .

g . Persyaratan Teknis Sentra Pengemasan Produk O lahan

Hortikultura

Persyaratan teknis Sentra Pengemasan Produ k Olaha n

Hortikultura meliputi persyaratan lokasi , bangunan , fasilitasi

san itasi, alat produksi dan bahan perlakuan.

g. 1. Lokasi

Pemilihan lokasi Sentra Pengemasan Produk Olahan

Hortikultura harus memenuhi pe rsyaratan sebagai

berikut:

1. Dekat dengan jalan yang mudah diakses

2 . Dekat dengan lahan pertanian atau sumber pasokan

3 . Dekat dengan pemukiman penduduk

4. Lahan cukup untuk menampung perluasan

5 . Lokasi bebas cemaran dan tidak di daerah yang

drainasenya buruk.

g.2. Bangunan

1. Umum

- Bangunan cukup kuat, aman , se rta mudah dibersihkan .

- Luas bangunan sesuai de ngan persya ratan pengemasan dan pelabelan yang baik dapat di lihat pada desain bangunan .

- Kondis i sekeliling bangunan bersih , tertata rapi, beba s hama dan hewan berbahaya.

27

Page 32: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

- Desain bangunan dirancang untuk mempermudah dan mengefisienkan penggunaan ruang yang dirancang

untuk melayani masyarakat.

2. Tata Ruang

- Bangunan penanganan terdiri atas ruangan penanganan dan ruangan pelengkap yang letaknya terpisah .

- Susunan bagian ruangan penanganan diatur sesua i dengan urutan proses penanganan , sehingga tidak

menimbulkan koritaminasi silang . Layout Desain sesuai dengan Lampiran 6 .

3 . Lantai

- Lantai ruang penanganan dari bahan yang kuat tidak ficin dan t idak mudah retak serta mudah dibersihkan .

- Permukaan lantai ruangan penanganan yang menggunakan air harus memiliki kemiringan yang

cukup ke arah pembuangan air sehingga mudah

dibersihkan .

4. Dinding , Langit-Langit dan Atap

- Dinding dan langit-langit ruang penanganan bersifat kedap air, tidak mudah mengelupas dan mud ah

dibersihkan . - Atap terbuat dari bahan yang tidak mudah bocor.

5. Pintu , Jendela dan Ventilasi

- Pintu dan Jendela terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan mudah dibuka-tutup.

- Jumlah jendela dan venti lasi pada ruangan

penanganan cukup untuk menjamin pertukaran udara dalamruangan dan .d itutup dengan kawat serangga .

6 . Penerangan

Ruangan penanganan dan ruangan pelengkap dilengkapi dengan penerangan yang cukup.

7 . Penyediaan sumber energi

Sumber energi harus tersedia dalam j umi~h ya ng cukup dari jaringan PLN atau generator.

8. Lay out alur produksi

Lay out alur penanganan produk memperhatikan hal

28

Page 33: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

sebagai berikut :

1. Terdiri dari 2 (dua) pintu dimana letak pintu masuk dan pintu keluar disesua ika n d e n gan alur penanganan sehingga komodit i y a n g aka n ditangani dan telah selesai dita ngani tidak aka n berkontaminasi silang .

2. Penempatan sarana penanganan disusun sesuai dengan lay out urutan tahapan p e n i:mgana n .

3 . Luas ruangan penanganan cukup memadai u ntuk melakukan kegiatan penangana n p roduk.

g. 3. Fasilitas Sanitasi

1. Tersedia sarana a ir bers ih dan mengalir.

2 . Tersedia sarana penc uci tangan dan toile t.

3 . Tersedia sarana penanganan s a mpah.

g. 4. Pengelolaan Sentra Pengemasan Produk Olahan

Hortikultura Hortikultura

Pengoperasian Sentra Pengemasa n Produk Ola ha n

Hortikultura dapat mengikuti struktur o rganisasi

minimum b'erikut ini :

Manajer

Bag ian administrasi dan t-

Keuangan

I _I

Bag ia n Bagian Bagi a n Operasional dan Pengadaan Pema sa r a n Perle ngkapan

Gambar 1. Struktur organ isasi

pengelolaan Sentra

Olahan Hortikultura

minimum

Peng e masan

da la m

P roduk

29

Page 34: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Ke terangan :

Tugas dan tanggung . jawab masing-masing adalah sebagai berikut:

- Manajer: bertanggung jawab mengatur semua kegiatan

mulai dari perencanaan , pengadaan jasa , barang modal

dan bahan baku, penanganan dan perlakuan , hingga

pemasaran serta pengelolaan administrasi dan

ke uangan.

- Bagian Administrasi dan Keuangan : bertanggung jawab te rhadap urusan administrasi , kepegawaian dan lalu

lintas keuangan termasuk kelengkapan kantor.

- Bagia-n Pengadaan: bertanggung jawab terhadap

pembelian , menjal in kerjasama dengan mitra pelaku

usaha dan · mengatur pola pasokan bahan baku

pengemasan dan pelabelan . Menjalin kerjasama

dengan stakeholder di bidang pengemasan .

Bertanggung jawab terhadap pengelolaan informasi .

- Bagian Op.erasional dan Perlengkapan : bertanggung

jawab terhadap penanganan bahan baku dan peralatan

dan rilesin beserta perawatannya di dalam Sentra

Pengemasan Olahan Hortikultura, sejak sampel produk

diterima dari pelaku usaha, menjalani proses desa in

dan perbanyakan pengemasan, penyimpanan , hingga

siap serahkan kepada pelaku usaha. Di samping itu ,

bertanggung jawab pula untuk penerapan standar

mutu .

- Bagian Pemasaran : bertanggungjawab terhadap permasaran produk sehingga dapat dipasarkan dengan

harga yang menguntungkan.

Pola pengelolaan Sentra Pengemasan Produk Olahan

Hortikultura harus d ilakukan dengan azas efisiensi dan efektifitas, serta dapat meningkatkan nilai tambah bagi pelaku

usa ha pengelola Sentra Pengemasan Produk · Olahan

Hortikultura dan pelaku usaha terkait. Keberhasilan pola

pengelolaan Sentra Pengemasan Produk Olahan Hortikultura

akan be rdampak pada peningkatan daya saing , perluasan

pasar, dan me.mberi kontribusi bagi peningkatan

perekonomian daerah.

3 0

Page 35: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Selain beberapa hal yang telah di informasikan pada tugas pembantuan diatas,

masih harus diperhatikan aspek-aspek lainnya yang terkait dengan kegiatan pilot

program dan kegiatan reguler dalam merealisasikan di masing-masing lokasi

kegiatan tugas pembantuan yaitu :

a. Pengadaan alat yang tertuang dalam RUKK harus sudah termasuk

pemasangan alat, pelatihan (operasional, perawatan , perbaikan), uji coba

alat serta jaminan/garaQSi minimal selama 1 tahun.

b. Dinas Daerah (~rovins i dan Kabupaten/Kota ) agar mengalokasikan dana

anggaran untuk mendukung terealisasinya bantuan serta

operasionalisasinya secara optimal.

c. Dinas Daerah Provinsi (Satker) harus melaporkan secara tertu lis kepada

Oirektur Pengolahan Hasi l Pertanian · setiap bulan tentang kondisi

perkembangan realisasi pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi dan tugas

pembantuan di wilayah binaannya (keuangan dan fisiknya dan

operasionalisasinya). Untuk laporan perkembangan serapan anggaran , agar

disertakan buktinya yang berupa SPM dan SP20.

31

Page 36: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

BABV

PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN

3.1 Pemilihan Gapoktan

Dalam pemilihan Gapoktan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Kelompok Tani/Gabungan Kelompok Tani calon penerima tugas

pembantuan harus direkomendasi oleh kepa la Dinas Kabupaten/Kota ,

untuk selanjutnya diusu lkan penetapannya kepada Kepala Dinas

Provinsi/Kabupaten/Kota selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);

b. Kelompok mempunyai komitmen dan benar-benar berminat terhadap

pemanfaatan dan pengelolaan alat pengolahan hasil Hortikultura serta

bertanggung jawab terhadap alai bantu an yang akan diberikan;

c. Kelompok harus memiliki kelembagaan/organisasi dibidang

pengolahan dan p_emasaran hasil, dan lebih diutamakan kepada yang

memiliki potensi keberhasilan · tinggi dalam rea lisasi maupun

operasiona lisasinya.

d . Apabila ada Gapoktan yang pernah menerima bantua n, namun masih

memerl ukan kelengkapan alat mesi n dan bangunan, maka untuk

penyempurnaanya masih dimungkin.kan untuk dipilih dan diusu lkan

kembali .

e . Memiliki organisasi dan kepengurusan yang disyahkan oleh Bupati

atau Kepala Dinas Pertan ian Kabupaten/Kota;

f. Mempunyai kepengurusan yang aktif;

g. Mempu.nya i tempat usaha/bangunan untuk alat mesin yang akan

diterima;

h. Mempu,nyai lahan berstatus jelas, dengan luas yang memadai untuk

kegiata n usahanya;

i. Mempunyai kemampuan tekn is dan manjemen usaha yang baik serta

adanya administrasi usaha yang teratu r;

j . Mempunyai sumberdaya

operator yang terampil

siap untuk mengelola dan

32

Page 37: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

k. Bersedia menjamin bahwa peralatan yang akan diterima akan

dioperasionalkan dan dibuktikan dengan ~urat pernyataan bermaterai

Rp. 6000 ,00 (enar:n ribu rupiah).

Gapoktan yang sudah dipilih akan ditetapkan oleh Kepa la Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota dimana satker berkedudu kan. Apab ila ada

perubahan Gapoktan penerima , maka harus diverifikasi ulang dan disetuju i

oleh Ditjen PPHP melalui Direktorat PHP.

3.2 . Pengorganisasian Gapoktan

Pada dasarnya organisasi Gapoktan adalah organisasi yang berorientasi

bisnis, bukan organisasi yang bersifat sosial. Dalam pengembangan

Gapoktan diarahkan untuk memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Gapoktan harus mer:npunyai struktur organisasi yang dilengkapi dengan

uraian tugas dan fungsi secara jelas dan disepa·kati semua anggota .

2 . Pengurus dipil ih secara demokratis oleh anggota , bertanggung jawab

kepada anggota , dan pertanggungjawabannya disampa ikan da lam rapat

Anggota Gapoktan yang dilakukan secara periodik .

3. Mekan isme dan tata hubungan kerja antar anggota Gapoktan disusun

secara partisipatif.

4 . Proses pengambilan keputusan di lakukan secara musyawarah dan

dituangkan dalam berita acara atau risalah rapat yang ditandatangani o leh

pengurus dan diketahui oleh unsur pembina atau instansi terka it.

5. Anggota melakukan pengawasan . terhadap pengembangan usaha

Gapoktan .

6. Gapoktan membangun kerjasama kemitraan dengan pihak terkait.

7. Pengembangan Gapoktan diarahkan menuju terbangunnya lembaga

ekonomi seperti koperasi atau unit usaha berbadan hukum lainnya.

33

Page 38: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

UNIT USAHA SAPROTAN

GAPOKTAN

MINIMAL 2 POKT AN

UNIT USAHA PENGOLAHAN

UNIT USAHA PEMBIAYAAN

Gambar 2. Konsep Kelembagaan Gapoktan

UNIT USAHA PEMASARAN

34

Page 39: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

BABVI

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

6.1. KEGIATAN PUSAT

6.1.1. Pengawalan Pilot Program Agribisnis Pedesaan Berbasis

Kelompok

6.1.2 .. Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Hortikultura

6.1.3. Fasilitasi Pembinaan Agroindustri Bersama Asosiasi

6.1.4. Pemutakhiran Data Pengolah Hasil Hortikultura

6.1.5. Pembinaan dan Pengawalan Agroindustri Hortikultura

6.1.6. Pembahasan, Pedoman Bahan Kebijakan dan Standar Komoditi

Hortikultura

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pusat Tahun 2014

Bulan No Kegiatan

10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11

1 Pengawa lan Pilot Program Agribisnis Pedesaan Berbasis Kelompok

2 Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Hortikultura

3 Fasilitas i Pembinaan Agroindustri Bersama Asosiasi

4 Pemutakhiran Data Pengolah Hasil Hortikultura

5 Pembinaan dan Pengawalan Agro industri Hortikultura

6 Pembahasan, Pedoman Bahan Kebijakan dan Standar Komoditi Hortikultura -

35

j 12

I I

Page 40: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

6.2. KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

6.2.1. Pembinaan, pengawalan dan monitoring pengolahan hasil

Peternakan

6.2.2 . Optimalisasi Pengolahan Hasil Peternakan

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Tahun 2014

Bulan No Keg iatan

1 2 3 4 5 6 7 I 8 9 10 11

1 Pembinaan, pengawalan dan monitoring pengolahan hasil Peternaka n

2 Optimalisasi Pengolahan Hasi l Peternakan

3 Pertemuan nasional (NTB)

-

6.3. KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN

6.3.1. Keg iatan Pilot Program

6.3.2. Fasilitasi Pengolahan Hasil Hortikultu ra

6.3.3. Sentra Pengemasan P.roduk Olahan Hortikultura

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembantuan Tahun 2014

Bulan No Kegiatan

7 1 8 1 2 3 4 5 6 9 10 11

1 Kegiatan Pilot Program

2 Fasilitasi Pengolahan Hasil Hortikultura

3 Sentra Pengemasan Produk Olahan Hortikultura

36

12

12

Page 41: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lampi ran 3. Tabel Poktan/Gapoktan Penerima Sarana Peralatan Pengolahan Bidang Hortikultura

TABEL GAPOKTAN/KELOMPOK PENERIMA SARANA PERALA TAN PENGOLAHAN BIDANG HORTIKULTURA DARI DIREKTORAT JENDERAL PPHP

Propinsi:

NO KABUPATEN/K

OTA

NAMA GAPOKTAN JENIS UPH & TAHUN

ALAMAT, CP DAN BANTUAN ALAT PENERIMAAN HP

' )Sertffikasi Jaminan Mutu GHPIGMPIHACCP/ISO

Perijinan MUMD

JENIS PRODUKSI

OLAHAN & MERK

DAGANG

KAPASITAS PRODUKSI

TERPASANG TERPAKAI

SERTIFIKASI

JAMINAN MUTU/ PERIJINAN ' I

PEMASARAN

NAMA MITRA USAHA

TUJUAN

KENDALA UPAYA

PENANGANAN

Page 42: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

3. Tingkat Kabupaten/kota

a. Menyusun petunjuk teknis (Juknis) dengan mengacu kepada pedoman

tekn is dan petunjuk pelaksanaan (Juklak) disesuaikan dengan kondisi

teknis, ekoi1omi; social budaya setempat (spesifikasi lokasi)

b. Melakukan sosialisasi dan seleksi calon gapoktan penerima alat dan mesin.

c. Melakukari pembinaan, pelatihan , bimbingan teknis, dan manajemen

penggunaan alat dan mesin di daerahnya.

d. Melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi.

e. Menyusun dan melaporkan hasil pemantauan , pengendalian, dan evaluasi

kepala dinas pertanian provinsi dan Direktorat Jenderal Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian , Kementerian Pertanian

38

Page 43: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

BAB VIII · PELAPORAN

Pelaporan kegiatan pengembangan Agroindustri Pengembangan Pengolahan

Hortikultura merupakan salah satu bentuk media penyampaian informasi terhadap

serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak dari persiapan sampa i akhir

pe laksanaan . Melalui laporan akan dilihat perkembangan pelaksanaan , hasi l

pelaksanaan dan tingkat keberhasilannya.

Secara umum monitoring, evaluasi dan pelaporan mengacu pada Pedoman

Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian tahun

2014. Namun untuk kegiatan Agroindustri Pengembangan Pengolahan

Hortikultura secara teknis harus dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Pertanian c.q Direktur Pengolahan Hasil Pertan ian.

Perkembangan pelaksanaan kegiatan yang perlu di laporkan secara berkala

mencakup:

1. Perkembangan kemajuan pelaksanaan kegiatan Dana Tugas Pembantuan di

tingkat Gapoktan, meliputi aktivitas kegiatan (pembentukan tim teknis,

penentuan CP/CL, penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK),

penyediaan sarana dan peralatan, bimbingan pelatihan dan pengawalan, serta

operasionalisasi bantuan sarana)

2. Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan .

3. Perkembangan kelemba!:Jaan Gapoktan

4. Laporan tahunan.

Laporan perkembangan kegiatan Dana Tugas Pembantuan dan Dana

Dekonsentrasi tahun anggaran 201 4 wajib dilakukan secara berkala per triwulan

selama tahun anggaran 2014 dan dilaporkan pada bulan MARET, JUNI,

SEPTEMBER dan NOVEMBER sesuai format terlampir form 8 dan

dikonfirmasikan melalui email : [email protected] telepon atau via fax

(021) 78842569.

39

Page 44: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

BABIX

PENUTUP

Pembinaan dibidang pengolahan hasil hortikultura melibatkan aspek yang sangat

luasi dan terkait dengan kewenangan instansi lain di dalam dan di luar

Kementerian Pertanian. Oleh karena itu, kerjasama yang harmonis lintas instansi

dan lintas sektor sangat dibutuhkan . Dukungan para pelaku usaha pengolahan

hasil hortikultura, pemerintah derah dan masyarakat luas yang merupakan

komponen utama didalam system agribisnis sangat dibutuhkan. Melalui kerjasama

yang efektif dan bersifat saling mendukung diharapkan program-program yang

telah dirumuskan dapat direalisasikan dan mencapai tujuan serta sasaran yang

telah ditetapkan .

Petunjuk Teknis ini masih perlu dijabarkan .lebih lanjut ke dalam petunjuk kegiatan

yang lebih operasional berdasarkan anggaran kinerja dalam petunjuk

teknis/pelaksanaan yang dih~rbitkan oleh Dinas Pertanian terkait di tingkat propinsi

dan kabupaten/kota. Selain itu pedoman lain yang diterbitkan oleh Sekretariat

Ditjen PPHP, Direktorat Mutu dan Standardisasi, Direktorat Pemasaran

lnternasional, Direktorat Pemasaran Domestik · dan Direktorat Pengembangan

Usaha dan lnvestasi dapat menjadi referensi tambahan sebagai acuan dalam

pelaksanaan kegiatan pengolahan hasil hortikultura sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dari pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian secara

utuh .

40

Page 45: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Tim Penyusun

1. lr. Andjar Rochani , MM

2 . Achmad Efendi , SH , MM

3. lr. Yuris Tiyanto, MM

4. lr. Andrizal, MM

5. lr. Rosita Anggraini, MM

6. Ahmad Syaripudin , SP, M .Si

7. lr. Sitimawan D Siahaan, SP, MT

8. Nurul Chair, SP

9. Bambang Setiyono, A .Md

10. Melly Yusra , STP

11 . Susanto, S.TP

41

Page 46: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

lampiran 1 . Form Monitoring Pelaksanaan kegia ta n Dekonsentrasi

Dinas Propinsi

Tr iwu lan I I II I Ill I IV

Ta nggal laporan

No Kabupat eniKota Kegiatan

RTL = Rencana Tindak La njut

MONITORING PElAKSANAAN KEG IATAN DEKONSENTRASI

TA2014

Pagu anggaran Realisasi

Fis ik Keuangan Target Rea lisa.si Rp %

Kendala RTl

Page 47: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lampi ran 2. Form Monitoring Pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan

Dinas Propinsi

Tr iwulan 1/11/111/IV

Tanggallaporan

No Kabupaten/Kota Kegiat an

RTL = Renca na Tindak Lanjut

MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN TA 2014

Pagu angga ran Real isasi

Fisi k Keuangan

Target Realisasi Rp %

Kendala RTL

I

Page 48: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

I

lampiran 3. Tabel Poktan/Gapoktan Penerima Sarana Peralatan Pengolahan Bidang Hortikultura

TABEL GAPOKTAN/KELOMPOK PENERIMA SARANA PERAlA TAN PENGOLAHAN BIDANG HORTIKULTURA DARI DIREKTORAT JENDERAl PPHP

Propinsi :

NO

-

NAMA

KABUPATEN/K GAPOKTAN JENISUPH & OTA ALAMAT, CP DAN BANTU AN ALA T

HP

..

')Serti fikasi Jaminan Mulu GHP/GMP/HACCP/150

Perijinan : MUMD

TAHUN I PENERIMAAN I

I

JENIS KAPASITAS PRODUKSI I PEMASARAN

PRODUKSI SERTIFIKASI

OLAHAN & ! JAMINAN MUTU/ KENDALA

MERK i PERIJINAN') NAMA MITRA TERPASANG TERPAKAI ! TUJUAN

DAGANG ! USAHA

!

!

UPAVA

PENANGANAN

Page 49: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lampi ran 4. Tabel Poktan/Gapoktan Pengolahan Bidang Hortikultura Berpotensi yang bel urn mendapat Tugas peml:iantuan

TABEL GAPOKTAN/KELOMPOK PENGOLAHAN HASIL HORTIKULTURA BERPOTENSI MELAKUKAN PENGOLAHAN YANG BELUM MENDAPAT TUGAS PEMBANTUAN

Propinsi :

NAMA KELOMPOK/

NO KABUPATEN/KOTA GAPOKTAN, AlAMAT, CP

DAN HP

I

"')Sertifikasi Jam1nan Mutu : GHP/GMPIHACCP/ISO

Penjinan : MUMD

JUMLAH ANGGOTA

JUMLAH JENIS

JENIS JENIS

BAHAN PRODUKSI KOMODITI UPH

BAKU OLAHAN

~ •~~"~ •woo"' PEMASARAN

----- -·-·---·····- SERTIFIKASI ··-- ····-····--· ·--····-·-······----· UPAYA

JAMINAN KENDALA PENANGANAN

; TERPASANG TERPAKAI MUTU

MITRA TUJUAN

i i l

.

I I

!

! l

I

. I I I

I

Page 50: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

lampiran 5. daftar pelaku usaha/perusahaan pengolahan hasil hortikultura yang ada

Propinsi :

Tahun:

NO KABUPATEN/KOTA

DAFTAR PELAKU USAHA/PERUSAHAAN PENGOLAHAN HASIL HORTIKULTURA YANG ADA

NAMA PELAKU USAHA/PERUSAHAAN, ALAMAT, CP DAN HP

JENIS KEGIATAN UPH

ASAL SUMBER BAHAN BAKU .

JENIS PRODUKSI OLAHAN

KAPASITAS PRODUKSI

TERPASANG TERPAKAI

SERTIFIKASI JAMINAN

MUTU I PEMASARAN KENDALA

UPAYA PENANGANAN

.... -.-.... -. - .. ·-·-·--·-----·-.. --!----.. ·---"-"""""""'--·--- .............. _ ............ - ............................. , ... _, _____ ,_ """""'-'""" .................. ___ , .. ,, .. _, __ ........... ,_, ·-·--·-.. --·-·- __ ....... -·.--.. ·---·- __ ,. ____ ,, ___ . __ , __ ... ··------1

')Sertifikasi Jaminan Mutu · GHPIGMPIHACCPnso

Perijinan : Ml./MD

Page 51: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lampi ran 6. Profil UPH Gapoktan

1. Nama UPH

2. Jenis Olahan

3. Tahun Dibangun

4. Modal awal

5. O~zet per tahun

6. ~apasitas Olah PerbulanfTahun

7. Bahan Baku

8. Asal Bahan Baku

(Lahan sendiri/dari luar)

9. Jenis Alat Yang Saat lni Dimil iki

10. Nama Gapoktan

11. Jumlah Kelompok

12. Jumlah Anggota

13. Pengurus Gapoktan :

14. Telp Gapoktan

15. Alamat Gapoktan

16. Luas lahan

Komoditi

Luas lahan anggota

Gapoktan

Produktivitas I Ha

Produksi

17 Permasalahan Yang Dihadapi

Saat lni

18. Pemasaran

19. Program Bantuan

Profil UPH Gapoktan

No

1.

2.

3.

Nama Alai Kapasitas

....... .... .... ............. ...... .. ... .......... ········· ·· ·· ···· ····· ·· .... ....... ...... . .

Ketua

Sekretaris

(

Bendahara : .. ......... .. .. .... .... .. ... ... .. .. .... .. ..... ...... .. ...... ........ ... .. .. .

Page 52: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lampiran 7. Kuisioner Pembangunan Dan Pengembangan Agroindustri Pedesaan

KUISIONER PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN

AGROINDUSTRIPEDESAAN

TA 2014

KONDISI KELOMPOK Tanggai __ Bulan ____ Tahun

I. Data Dasar

1. Nama kelompok

2. Jenis Unit Pengolahan :

3. Alamat

4. Pengurus: a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara

II. Kelengkapan Kelembagaan Kelompok

1. Sekretariat kelompok a. belum ada b. Ada tetapi tidak resmi c. Ada tetapi tidak difungsikan d. Ada tetapi masih tidak tetap dan berfungsi e. Ada , a lama! jelas, mudah dihubungi dari berfungsi.

2. Pengelola I Pengurus Kelompok ·: a. Tidak berfungsi b. Hanya ketua yang berfungsi yang lain tidak c. Berfungsiseadanya d. Berfungsi tetapi belum sepenuhnya e. Berfungsi sesuai tugas masing-masing

3. Administrasi Kelompok a. Belum ada b. Sudah ada tetapi belum dijalankan pencatatannya c. Kadang-kadang dicatat d. Sudah ada tetapi belum tertib e. Sudah ada dan tertib

Page 53: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lanjutan Lampiran 7

4. Peraturan (AD/ART) a. Belum mengerti b. Baru ada aturan-aturan lisan c. Sudah ada tetapi belum lengkap d. Sudah ada, lengkap, belum disahkan dalam rapat anggota e. Sudah ada dan sudah disahkan pada rapat anggota

5. Rencana kerja Kelompok a. Belum dibicarakan b. Dibicarakan lisan saja c. Dibicarakan dan tertulis per pekerjaan saja d. Dibicarakan tertulis tetapi belum untuk 1 tahun e. Dibicarakan , tertulis dengan jadwal pelaksanaan selama 1 tahun

6. Pertemuan Rutin Kelomp0k a. Tidak ada b. Ada tetapi belum rutin c. Ada tetapi pertemuan anggota saja yang rutin d. Ada pertemuan anggota & pengurus rutin tetapi tidak tercatat. e. Ada rutin , pertemuan anggota setiap bulan , dan pertemuan pengurus

setiap minggu, tercatat

7. Data perkembangan a. Tidak ada b. Kadang-kadang dicatat dibuku c. Sudah ada tetapi belum rutin d. Sudah ada , rutin , tetapi tidak dipasang di dinding e. Ada dipajang di dinding dan rutin bulanan.

8. Simpanan anggota kelompok a. Belum ada b. Simpanan pokok saja c. Simpanan pokok dan wajib tetapi belum lengkap d. Simpanan pokok dan wajib sesuai jadwal e. Simpanan pokok dan wajib sesuai jadwal ditambah simpanan sukarela

9. Usaha Kelompok a. Tidak ada usaha kelompok hanya ada usaha anggota saja b. Usaha kelompok baru simpan-pinjam secara sederhana c. Usaha kelompok baru simpan-pinjam dari dana program dan ditangani

secara khusus. d. Ada unit usaha lain berupa pemasaran hasil anggota atau pengadaan

sarana produksi untuk anggota disamping simpan pinjam , dan ditangani secara khusus

e. Usaha simpan-pinjam, sarana produksi , pemasaran hasil, dan lainnya dikelola secara terpisah, benar, dan menghasilkan

Page 54: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lanjutan Lampiran 7

10. Monitoring dan Evaluasi Anggota Kelompok a. Belum dilakukan b. Dilakukan pengurus, tidak rutin , dan tidak tercatat c. Dilakukan pengurus, rutin , tidak tercatat d. Dilakukan pengurus, rutin , tercatat, dibicarakan pada rapat anggota e. Dilakukan pengurus, rutin , tercatat, dibicarakan, dan dilakukan tindak

lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut.

11 . Laporan Kondisi Anggota Kelompok a. Belum ada b. Ada , belum lengkap, dan tidak rutin c. Ada , belum lengkap, tetapi rutin d. Ada , lengkap, rutin , tidak selalu dibahas e. Ada , lengkap , rutin , dan selalu dibahas.

12. Laporan Kegiatan dan Keuangan Kelompok a. Belum ada b. Ada tetapi sederhana saja c. Ada tetapi belum lengkap dan berubah-ubah d. Ada, laporan kegiatan lengkap, laporan keuangan dalam bentuk rugi

laba dan neraca, tetapi sering terlambat. e. Ada, laporan kegiatan lengkap, laporan keuangan dalam bentuk rugi

laba dan neraca dan diumumkan setiap pertemuan anggota.

13. Kemitraan a. Belum ada b. Dalam proses pembicaraan saja (lisan) c. Sudah dalam bentuk konsep tertulis d. Sudah berhubungan(MoU/kontrak) tetapi belum berjalan e. Sudah berjalan dengan baik.

14. Akses terhadap permodalan a. Belum ada b. Tahap perencanaan konsep c. Sudah memulai penjajagan d. Mengajukan proposal e. Sudah terealisasi.

Page 55: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lanjutan Lampiran 7

LEMBAR JAW ABAN

Tanggal __ Bulan Tahun

Data Dasar . : 1. Nama kelompok 2. Ala mat 3. Pengurus

a. ·Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. · Bendahara

1. a b c d e

2. a b c d e .

3. a b c d e

4. a b c d e

5. a b c d e

6. a b c d e

7. a b c d e

8. a b c d e

9. a b c d e

10. a b c d e

11. a b c d e

12.a b c d e

13. a b c d e

14.a b c d e

Yang menilai

Nama

Jabatan

Page 56: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lampiran 8 : Contoh Berita Acara Pemeriksaan Barang

BERITA ACARA PEMERIKSAAN BARANG

Nonior: .................................................... .

Pada hari ini , hari ......... , tanggal .. ........ .. .. ....... ... ,bulan .......... .. .... .... ... .. . , tahun dua

ribu dua belas, yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Tim Pemeriksa Hasil Pengadaan Penggil ingan Padi

pad a Dinas Pertanian Propinsi. .... .. ........ .. ..... .... ... .. ....... ... ... .

Alamat :

.... .... ... ..... .. .. .. .......... ...... ...... ....... .......... ... ....... (ditu lis lengkap)

Menyatakan telah melakukan pemeriksaan pengadaan ........ di Propinsi ....................... .

sebanyak . ... .... dalam kondisi baru, baik, lengkap dan dapat dioperasikan (hasil

pemeriksaan terlampir).

Demikian Berita Acara Serah Pemeriksaan ini dibuat dan ditandatangani oleh Tim

Pemeriksa pada hari, tanggal , bulan, dan tahun seperti tersebut di atas .

. Tim Pemeriksa Barang

1 . ............. · ................ ,

2 . .................... ~ ........ ,

3 .............................. ,

Page 57: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lampiran 9 Contoh Berita Acara Serah Terima Barang dari Rekanan ke

Dinas Pertanian

BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG

Nomor : .... ... ....... : .... .. .... .. ............. .. ............... : .......... .

Pada hari ini, hari ....... .. , tanggal ......... ........ .. .... . ,bulan .... .... ..... .... .... ..... , tahun dua

ribu dua belas, yang bertanda tangan di bawah ini :

1.

2.

Nama

Jabatan

Ala mat

PT ........... . · .... .. ... ....... .. ... .. ... . .. ... ..... .. .. .. ..... .......... ... .. ......... .. .

. ... .. .... ... .. .. ... ... ...... .... ..... ..... ....... ........... (ditulis lengkap)

.;Selanjutnya disebut PIHAK PERT AMA

Nama Tim Penerima ...... .

pad a Din as Pertanian Propinsi. ... .............................. .

Ala mat

......... ..... .... .......... ..... ....... .... .... ....... .. ....... .. ...... (ditulis lengkap)

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Dengan in i menyatakan bahwa :

1. PIHAK PERTAMA, telah menyerahkan ..... .. sebanyak .. ..... kepada PIHAK KEDUA

dengan spesifi kasi teknis terlampir.

2. PIHAK KEDUA telah menerima penyerahan penggil ingan padi tersebut dalam

kondisi baru, baik, l eng ka~ dan dapat dioperasikan sesuai hasil pemeriksaan

terlampir

3. Jenis alat adalah hasil pengadaan barang pada Satuan Kerja .... ... yang bersumber

dari .. .. ...... : Nomor : ..... ... , tangga l. .... ........ , sesuai kontrak nom or : ...... .... .. ,

tanggal ... ........ .......... ... .... .. .. .

Page 58: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lanjutan lampiran 9

Demikian Berita Acara Serati Terima (BAST) Barang ini dibuat dan

ditandatangani oleh kedua belah .pihak dan mempunyai kekuatan hukum sama .

............................. , .................. 2014

PIHAK PERT AMA PIHAK KEDUA

Direktur Utama Tim Penerima Barang ;

PT . .................... ..

1 . ............................. ,

2 . ............................. ,

( ................. ......... ................ : .. )

3 . ............................. ,

Catatan : BAST ini dibuat dalam 6 (enam) rangkap dengan 2 (dua) lembar bermaterai

Rp. 6000,- (enam ribu· rupiah)

Page 59: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lampiran 10 : Contoh Berita Acara Serah Terima Barang dari Dinas Pertanian

Ke Poktan/Gapoktan

BERIT A ACARA SERAH TERIMA BARANG

Nomor: ............. .......... ......... ......... ....... ................ ... .

Pada hari ini , hari .. ... .... , tanggal .... ... ... .. ...... .... .. , bulan ...... ..... ............... , tahun dua

ribu empat belas, yang bertanda tangan di bawah ini :

1.

2.

Nama

·Ala mat

Tim Penerima Barang .. .. ... ... ... .................. .. .. ..... ............. ...... .

.......... ............. .... .. .. ..... ....... .. ... ........ .. (ditulis lengkap)

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama

Jabatan

Ala mat

Ketua Kelompok Tani/ Gapoktan .. .. ...... .. ......... ..

.. .. ... .. ................. .. ... ..... ........... (ditulis lengkap)

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. PIHAK PERTAMA, telah menyerahkan .... .... sebanyak 1 (satu) kepada PIHAK

KEDUA dengan spesifikasi teknis terlampir.

2. PIHAK KEDUA telah menerima penyerahan bantuan ....... tersebut dalam kondisi

baru, baik, lengkap dan dapat dioperasikan dari P IHAK PERTAMA.

3. .. .. .. ini adalah hasil pengadaan barang pada ....... yang bersumber dari

Nomor ..... . , tanggal ...... , sesuai kontrak nomor .... ...... .. , tanggal

Page 60: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lanjutan lampiran 10

Demikian Berita Acara Serah Terima (BAST) barang ini dibuat dan

ditandatangani oleh kedua belah pihak dan menip~nyai kekuatan hukum sa'~a .

PIHAK KEDUA

Ketua Poktan/ Gapoktan

( ............................................. )

.... ~ ........................ , .................. 2009

PIHAK PERT AMA

Tim Penerima Barang Kab :

1 .............................. ,

2 .............................. ,

. 3 . ............................. ,

Mengetahui,

Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten I Kota .................... : ... ~ ............... ..

( ........... .. ................................. )

NIP .. : .......................... ..

Catatan : BAST ini dibuat dalam 6. (enam) rangkap dengan 2 (dua) lembar bermaterai

Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah)

Page 61: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lampiran 11 : Naskah lkatan Kerjasama Pengelolaan Barang antara Dinas

Pertanian Propinsi dengan Gapoktan

NASKAH I KAT AN KERJASAMA PENGELOLAAN BARANG

Pada hari ini ........ .... .... . , tanggal .. .... ... , bulan ................ .... . tahun .............. ,

yang bertandatangan dibawah ini :

1.

2.

Nama

Jabatan

Ala mat

Kepala Din as Pertanian Propinsi ...... .. .... .. ............ .... .......... .. ..

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama

Jabatan

Alamat

Ketua Kelompok tani/ Gapoktan ................ .. .... .

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA) ·

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Barang Nomor : ........ . , tanggal ..........

tentang bantuan sarana pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang bersumber dari

APBN TA 2014 Satker Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ,

Kementerian Pertanian mata anggaran kegiatan ...... sebanyak 1 (satu) set dengan

spesifikasi teknis terlampir, maka kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan ikatan

kerjasama pengelolaan barang dalam rangka mengoptimalkan penggunaan/pemanfaatan

peralatan tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :

1. PIHAK PERTAMA berkewajiban :

a. Melakukan pencatatan, pembukuan dan pengadministrasian barang serta

keuangan dalam dalam . buku inventarisasi barang intern Satker Dinas Pertanian

daerah bukan aplikasi SAl (SABMN)

b. Melakukan pembinaan , bimbingan teknis dan manajemen, pelatihan, pengawalan

(supervisi) , pendampingan, monitoring dan eva luasi kepada ke lompok tani!

gapoktan penerima bantuan penggilingan padi .

Page 62: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lanjutan lampiran 11

c. Melakukan pelatihan dan pendampingan kepada Gapoktan di bidang pengolahan

hasil tanaman pangan.

2. PIHAK KEDUA akan mendayagunakan peralatan yang diberikan dengan cara :

a. Mengadministrasikan/mencatat/membukukan semua kegiatan usaha pemanfaatan

termasuk administrasi keuangan baik penerimaan maupun pengeluarannya ..

b. Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan kepada

Pihak Pertama (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota ).

3. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan

kesepakatan yang telah ditetapkan , maka peralatan tersebut akan ditarik oleh PIHAK

PERTAMA untuk dialihkan ke Gapoktan lain agar lebih bermanfaat.

Naskah lkatan Kerjasama ini berlaku selama 5 (lima) tahun atau selama umur

ekonomis peralatan ..... . sejak ditandati:mgani, dan dibuat rangkap 5 (lima) yang masing-

masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan 2 (dua) diantaranya bermaterai

cukup.

Demikian lkatan Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

PIHAK KEDUA PIHAK PERT AMA

Ketua GAPOKT AN Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

( .. ........................... .... ) ( ................................. )

NIP ... .................... .

Page 63: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lampiran 12

RINCIAN ALOKASI PEMANFAATAN EFISIENSI ANGGARAN DITJEN PHP TA 2014

TUGAS PEMBANTUAN T.A. 2 0 1 4 NO PUSAT/ PROV/ KAB/KOTA SUB SEKTOR KOMODITAS

S UB KEGIATAN

1 Kab . Aceh Selatan HORTI Hort ikultura- Fasilitasi pengolaha n hasil hortikultura

2 Kab. Aceh utara HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

3 Kab . Bireuen HORTI Pisang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

4 Kab . Pidie HORTI Cabe- Fasili tasi pengolahan hasil hortikultura

5 Kota Banda Aceh HORTI Hortikultura- Sentra pengemasan produk olahan

hortikultura

6 Kab . Tapanuli Selatan HORTI Manggis · Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

7 Kab . Lima Puluh Kota HORTI Manggis- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

8 Kab . Agam HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

9 Kab . So/ok Se/atan HORTI Jeruk- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

10 Kab. Pe/a/awan HORTI Cabe- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

11 Kab. Kerinci HORTI Cabe- Fa silitasi pengolahan hasil hortikultura

12 Kab . Merangin HORTI Horti kultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

13 Kota Jambi HORTI Hortikultura · Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

.14 Kota Palembang HORTI Hortikultura - Sentra pengemasan produk olahan

hortikultura

15 Kota Prabumulih HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolaha n hasil hortikultura

16 Kota Pagar A/am HORTI Kentang · Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

17 Kota Bengku/u HORTI Jeruk- Fasilitasi pengolahan has il hortikultura

18 Kab . Tanggamus HORTI Manggis - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

19 Kab . Pesawaran HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

20 Kota Bondar Lampung HORTI Hortikultura - Sentra pengemasan produk olahan

hortikultura 21 Kab. Bandung HORTI Horti kultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

22 Kab. Ciamis HORTI Mangga- Fasilitasi pengo lahan hasil hortikultura

23 Kab. lndramayu HORTI Hortikul tura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

24 Kab . Kuningan HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

25 Kab . Majalengka HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolaha n hasil hortikultura

26 Kab . Subang HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolaha n hasil hortikultura

27 Kab. Sumedang HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

28 Kota Cirebon HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

29 Kota Sukabumi HORTI Hortikultura - Fa sili tasi pengolahan hasil hortikultura

30 Kab . Banjar HORTI Manggis- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

31 Kab . Blora HORTI Cabe- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

32 Kab . Cilacap HORTI Rim pang (Temu La·wak)- Fa silitasi pengolaha n hasil hortikultura

33 Kab . Tegal HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

34 Kab . Demak HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolaha n hasil hortikultura

35 Kab . Karanganyar HORTI Rimpang (Temu Lawak)- Fasilitasi pengolahan hasi l hortikultura

36 Kab . Kudus HORTI Jeruk- Fasilitasi pengo lahan hasil hortikultura

37 Kab . Purworejo HORTI Rimpang (Temu Lawak)- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

38 Kab . Rembang HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

39 Kab . Semarang HORTI Hortikultura - Sentra pengemasan produk olahan

hortikultura

40 Kab . Bantu/ HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

41 Kab. Kulon Progo HORTI Rimpang (Temu Lawak)- Fa silitasi pengolahan hasil hortikultura

42 Kab. Kulon Progo HORTI Bw. Merah Fasili tasi pengolahan hasil hortikultura

43 Kab . Siemon HORTI Rim pang (Tem u Lawak)- Fasil ita si pengolahan has il hortikultura

44 Kab . Mojokerto HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolaha n has il hortikultura

45 Kab. Ponorogo HORTI Jeruk- Fasili tasi pengolaha n hasil hortikultura

46 Kab . Landak HORTI Hort ikultura - Fasili ta si pengolahan hasi l hortikultura

47 Kota Pontianak HORTI Aloe vera Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

Page 64: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35

Lampiran 12 RINCIAN ALOKASI PEMANFAA TAN EF ISIENSI ANGGARAN DIT JEN PHP TA 2014

TUGAS PEMBANTUAN T.A. 2014 NO PUSAT/ PROV/ KAB/KOTA SUB SEKTOR KOMODITAS

SUB KEG I ATAN

48 Kota Singkawang HORTI Rimpang (Temu Lawak) - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

49 Kota Palangka Raya HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

50 Kab. Pulang Pisau HORTI Pi sang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

51 Kab. Banjar HORTI Hortikultura- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

52 Kab. Minahasa HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

53 Kab. Minahasa Se/atan HORTI Ken tang- · Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

54 Kota Tomohon HORTI Ken tang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

55 Kab. Bolaang Mangondow HORTI Kentang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

Timur

56 Kota Dongga/a HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

57 Kota Palu HORTI Hortikultura - Sentra pengemasan produk olahan

hortikultura

58 Kota Palu HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

59 Kab. Tojo Una-Una HO!?.TI Pisang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

60 Kab. Sigi HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

61 Kab Enrekang HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengo Ia han hasil hortikultura

62 Kab. Sinjai HORTI Rim pang (Temu Lawak) - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

63 Kab . Tana Toraja HORTI Manggis- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

64 Kab . Toraja Utara HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

65 Kab. Tabanan HORTI Manggis- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

66 Kab . Lombok Timur HORTI Kentang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

67 Kab . Timur Tengah HORTI Jeruk - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

Se/atan

68 Kab. Rote-Ndao HORTI Hortikultura- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

69 Kab . Maluku Tenggara HORTI Jeruk- Fasilitasi pengolahan hasil hortikult~ra

Barat

70 Kota . Serang HORTI Hortikultura- Sentra pengemasan produk olahan

hortikultura 71 Kab . Tangerang HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

72 Kota Cilegon HORTI Hoitikultura- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

73 Kota Pangkal Pinang HORTI Hortikulturil- Sentra pengemasan produk olahan

hortikultura 74 Kota Gorontalo HORTI Hortikultura - Sentra pengemasan produk olahan

hortikultura 75 Kab . Karimun HORTI Hortikultura- Fasil itasi pengolahan hasil hortikultura

76 Kab . Mamuju HORTI Rim pang (Temu Lawak) - Fasilitasi pengolahan hasil hortikul tu ra

77 Kab. Majene HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura

Page 65: VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 35