vi. jadwal pelaksanaan kegiatan 35
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Pengembangan Agroindustri Hortikultura merupakan salah satu agenda Direktorat
Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yang merupakan penjabaran dari
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor yang diimplementasikan
dalam bentuk alokasi kegiatan melalui anggaran Tugas Pembantuan (TP) kepada
beberapa daerah sentra produksi hortikultura.
Pedoman teknis ini diperuntukkan bag i seluruh stakeholder yang terl ibat dalam kegiatan
pengolahan hasil hortikultura yaitu Petugas Dinas Propinsi/Kab./Kota, Assosiasi Pengolah
Hortikultura, Kelompok Tani dan lnstansi terkait. Pedoman Teknis ini mencakup kegiatan
pengolahan secara teknis (alur proses) dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan. Pedoman Teknis Agrbindustri Hortikultura juga merupakan salah satu
dokumen yang melengkapi Pedoman Umum Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian.
Pedoman Teknis ini disusun untuk memberikan panduan bagi para pelaksana di
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengembangan agroindustri
hortikultura sehingga mencapai sasaran yang ditetapkan .
Semoga buku pedoman ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan salah satu
pedoman guna pengembangan agroindustri hortikultura.
Atas perhatian dan kerjasama berbagai pihak disampaikan terima kasih.
Jakarta, November 2014 Direktur Pengolahan Hasil Pertanian
Jr. Andjar Rochani , MM
VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................................ 35
6.1. Kegiatan Pusat .... .... .............. .. .... .. ............................................... .. ...................... .. 35
6.2. Kegiatan Dana Dekonsentrasi ........................................................... .. ................... 36
6.3. Kegiatan Tug as Pembantuan .. ............................ .' .. .... ............................................ 36
VII. PENGAWALAN DAN PEMBINAAN .............................................................................. 38
VIII . PELAPORAN ...................... .. ...................................... : .................................................. 40
IX. PENUTUP ..................................... ...................... ........................................................... 41
TIM PENYUSUN ................... .. .. .. ........................ .. ....................................... .................. 42
LAMPIRAN.
iii
DAFT AR LAMP IRAN 0
LAMP IRAN KETERANGAN Halaman
1. Form Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi .... ......... .. .................... ..
2. Form Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembatuan ...... .. .. .. .... .... .... ... .. .
3. Tabel Poktan/Gapoktan Penerima Sarana Peralatan Pngolahan Bidang
Horlikullura ........ .... .. ..... ................................. ................. .. ......... .................... .. . .
4. Tabel Poktan/Gapoktan pengolahan Bidang Hortikultura Berpotensi yang
belum mendapatkan Tugas Pembantuan .... .. ...... . .......... .... .. .... .............. ..
5. Daftar Pelaku Usaha/Perusahaan Pengolahah Hasil Hortiku ltu ra yang ada .... ..
6. Profil UPH Gapoktan ......... ........ ......... ... ......... ........ ............ ...... ... ........ .............. .
7. Kuisioner Pembangunan dan Pengembangan Agro industru Pedesaan ....... .... .
8. Contoh Berita Acara Pemeriksaan Barang .... .. ................... .. .... .. ...... .... ............ .
9. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang dari Rekanan ke Dinas Pertanian ..
10. Contoh Be rita Acara Serah Terima Barang dari Dinas Pertanian ke
Poktan/Gapoktan ......... ... .... ... .. .......... ... .. ........ .. .... .......... .. ... ...... .. .... ............. .. .. . .
11 . Naskah lkatan Kerjasama Pengelolaan Barang antara Dinas Pertanian
Propinsi dengan Gapoktan ................................ .. ..................................... .
12. Lokasi Penerima Dana Tugas Pernbantuan Tahun 2014 .. ..... ..... ....... ..... .. ....... .
iv
1.1. Latar Belakang
BABI PENDAHULUAN
Keberhasilan pengembangan agroindustri pedesaan berbasis kelompok
komoditi hortikultura membutuhkan pengetahuan tentang ciri produk
h~rtikultura , hal ini akan menentukan keputusan bisnis yang akan diambil ' '
oleh pelaku agribisnis hortiku ltura, baik petani prbdusen, maupun pihak lain
yang bergerak dalam bidang hortikultura.
Secara umum, ciri produk hortikultura ada lah (1) nilai ekonomis tergantung
kesegarannya , (2) produknya mudah rusak, (3) produknya melimpah pada
musimnya, (4) bukan merupakan sumber karbohidrat utama, tetapi
merupakan sumber vitamin, serat dan mineral , dan (5) sangat intensif
dalam perawatan, ba ik dalam proses produksi, maupun dalam
penanganannya. Sifat dan karakteristik ini juga mempengaruhi kebijakan
penyediaan konsumsi masyarakat terhadap produk hortikultura oleh
pemerintah .
Menyadari karakteristik dari produk hortiku ltura , maka perlu dilakukan
upaya memberikan nilai tambah dan memperpanjang usia simpan melalui
pengolahan. Peningkatan daya sa ing produk hortikultura Indonesia, harus
terus dilakukan secara menyeluruh dengan memperbaiki kinerja petani dan
pengolah , memperbaiki komitmen pemerintah , dan meningkatkan
partisipasi perusahaan dan industri yang bergerak dalam pemasaran dan
pengolahan hortikultura. Untuk itu perlu dibangun atau dikembangkan
agroindustri berbasis kelompok d i pedesaan yang mampu meningkatkan
pendapatan petani sekal igus meningkatkan kesempatan kerja/ lapangan
pekerjaan.
Selama ini kenda la yang dihadapi dalam pengembangan produk olahan
hortikultura antara lain aplikasi teknologi yang yang belum diadopsi dengan
baik, mutu o lahan belum dapat menerapkan GMP dan skala usaha lndustri
Rumah Tangga (IRT) yang menyebabkan daya saing menjadi lemah .
Meskipun pasar domestik dan peluang pasar ekspor sangat besar. Dalam
rangka membangun hal tersebut maka Ditjen PPHP memfasilitasi
1
pengembangannya melalu i · dana Dekonsentrasi dan dana Tugas
Pembantuan .
1.2. Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Kegiatan agroindustri agroindustri berbasis kelompok di pedesaan
bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk
hortikultura dalam rangka . meningkatkan pendapatan petani dan
terbukanya lapangan k~rja di pedesaan.
Sasaran kegiatan adalah Gabungan kelompok tani yang memenuhi
kriteria persyaratan sebagaimana terlanipir
b. Tujuan dan Sasaran PedomanTeknis ,
Pedoman Teknis ini mem iliki tujuan sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan Pusat, Dekonsetrasi dan Tugas Pembantuan
TA 2014 . Sedangkan Sasarannya adalah Aparat pelaksana yang
membidangi pengolahan hortikultura baik tingkat pusat,di dinas tingkat
Propinsi, Kabupaten/Kota, dan Gapoktan .
2
BAB II
ISTILAH DAN DEFINISI
1. Alat dan mesin pengolahan hasil Hortikultura adalah peralatan dan mesin yang dioperasikan dengan motor penggerak maupun tanpa motor penggerak untuk kegiatan pemeliharaan, pengolahan hasil Hortikultura .
2. Analisis Resiko adalah suatu proses pengukuran terhadap kemungkin a n suatu : kegagalan dan konsekuensinya apabila kegaga lan itu terjad i, dan atau salah satu usaha untuk memahami resiko lebih menda lam . Hasil analisis resiko akan menjadi masukan bagi evaluasi resiko dan proses pengambi lan keputusan mengenai perlakuan terhadap resiko tersebut.
3 . Dana Dekonsentrasi adalah · dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instans i vertikal pusat di daerah ;
4 . Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan;
5 . Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah dan /atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu ;
6 . Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) adalah organisasi gabungan kelompok Petani di suatu wilayah/daerah sentra produksi yang bergerak di bidang usahatani , pengolahan dan pemasaran yang anggotanya terd iri dari kelompok Petani yang · bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha .
7 . Kelompok Petani adalah kumpulan Petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan , kesamaan kondisi lingkungan (sosial , ekonomi, sumber daya) kesamaan komod it i dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya.
8 . Pengolahan Hasil Hortikultura adalah suatu kegiatan mengubah bahan hasil Hortikultura menjadi beraneka ragam bentukldiversifikasi olahan dan macamnya dengan tujuan untuk memperpanjang daya simpan, dan meningkatkan nilai tambah.
9. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan instansi!lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan
3
serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah ;
10. Sentra produksi adalah suatu kawasan yang mencapai skala ekonomi tertentu sehingga layak dikembangkan sebagai _ satuan kegiatan pengembangan agroindustri pedesaan .
11 . Test Report adalah dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga penguji yang d itunjuk Menteri Pertanian atau terakreditasi yang berisi uj i berupa spesifikasi (motor penggerak dan unit alsintan), kontruksi dan mekanisme kerja , hasil unjuk kerja alsintan , dan kinerja pelayanan serta ditanda tangani o leh tim penguj i dan evaluator yang diketahui oleh lembaga uji serta d isebutkan masa berlaku test report;
12. Tugas Pembantuan aqalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten, atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan;
13. Uji coba komersial adalah uji coba pemanfaatan alat dan mesin untuk memproduksi produk sesuai dengan kapas itas dan kemampuannya sampai diperoleh bukti bahwa a lat dan mesin tersebut mampu berproduksi secara komersil.
4
BAB Ill
INDIKATOR KEBERHASILAN, PENILAIAN DAN PENANGANAN RESIKO
3.1 lndikator Keberhasilan
lndikalor keberhasilan secara umum dapat diketahui apabila:
1. Kegiatan Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan TA 2014 dapat
terlaksana sesua i dengan pedoman teknis .
2. Bantuan peralatan pE:mgolahan hasil Hortikultura dapat dimanfaatkan oleh
Poktan/Gapoktan sehingga mendorong berkembangnya agroindustri
pedesaan berbasis kelompok
3. Dapat meningkatkan kesempatan kerja di pedesaan •
4. Dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk olahan hasi l
Hortikultura
3.2 Penilaian dan Penanganan Resiko
Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan agar .tepat sasaran perlu dilakukan
penilaian resiko , sehingga dengan mudah dilakukan upaya penanganan
resiko untuk mengurangi resik<? kegagalan yang mungkin terjadi.
Kegiatan Pengembangan Ag roindustri Pedesaan Berbasis Kelompok yang
selama ini dike lola oleh Gapoktan belum sepenuhnya dimanfaatkan o leh
anggota, hal ini disebabkan antara lain oleh: penentuan CP/CL kurang tepat,
manajemen kelembagaan dan manajemen usaha kurang baik , serta
pendampingan dari pemerintah kurang optimal. Untuk mengantisipasi
kejadian tersebut terjadi pada masa yang akan datang, perlu dibuat peni laian
dan penanganan resiko untuk setiap kegiatan . Contoh dari identifikasi dan
penanganan resiko sebagaimana tabel berikut:
5
Kegiatan Resiko Penyebab Dampak aya Penanganan Pembangunan/ Pemilihan . Petugas ' [nbangunan/pen . Petugas pengembangan CPCL penetuan gembangan ldentifikasi agroindustri tidak tepat cpcl agroindustri dan pedesaan sasaran /verifikasi pedesaan Verifikasi· berbasis tidak berbasis CPCL perlu kelompok didukung kelompok tidak diberi
oleh berjalan pelatihan kompetensi • Harus dibuat yang kriteria memadai persyaratan . Tidak ada CPCL kriteria persyaratan CPCL.
Catatan :
1. Resiko adalah .suatu kondisi yang dapat menimbulkan gangguan terhadap
pelaksanaan kegiatan .
2. Penyebab adalah sesuatu yang dapat menimbulkan terjadinya resiko.
3. Dampak adalah suatu kondisi akibat resiko yang diprediksi benar - benar
terjadi.
4. Upaya penanganan adalah kegiatan untuk mengendalikan agar resiko tidak
terjadi dan harus berkaitan dengan penyebabnya.
6
4.1. Kegiatan Pusat
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1.1. Pengawalan Pilot Program Agribisnis Pedesaan Berbasis Kelompok
a) Tujuan
Pengawalan bertujuan agar kegiatan pembangunan/ pengembangan
agroindustri pedesaan berbasis ke lompok berjalan sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan .
b) Sasaran
Membangun sinergitas kebutuhan pelaku usaha dalam rangka
mengoptimalkan · dan · mengutuhkan usaha agroindustri pengolahan
hasil hortikultura di 77 Kabupaten/kota .
4.1.2. Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Hortikultura
a) Tujuan
Bimbingan Teknis . Pengolahan Hasi l Hortikultura adalah untuk
meningkatkan kompetensi petugas propinsi , kabupaten/kota, manager
gapoktan dan pelaku usaha dalam penerapan teknologi pengolahan hasil
hortikultura dan manajemen usaha/kelompok.
b) Sasaran
Terbimbingnya petugas dan site manager terkait program pengolahan
Hasil Hortikultura TA 2014 sejumlah sesuai dengan RKAKL.
4.1.3. Fasilitasi Pembinaan Agroindustri Bersama Asosiasi
a) Tujuan
Meningkatkan kerjasama dan jaringan kepada asosiasi pengolah hasil
hortikultura dan propinsi penerima fasilitasi pengolahan hortiku ltura.
b) Sasaran
Asosiasi Pengolah Hasil Hortikultura dan daerah penerima bantuan
fasilitasi pengolahan hortikultura .
7
4.1.4. Pemutakhiran Data Pengolah Hasil Hortikultura
a) Tujuan
Mengumpulkan data terkini tentang pengolah hasil Hortikultura yang
berasal dari seluruh provinsi sebagai bahan penyusunan kebijakan.
b) Sasaran
Data perkembangan pengolahan hasi l Hortikultura di 34 provinsi.
4.1.5. Pembinaan dan Pengawalan Agroindustri Hortikultura
a) Tujuan
Terbina dan terbangunnya dan atau berkembangnya agroindustri
pedesaan berbasis kelompok yang profesional.
b) Sasaran
Unit Usaha Pengolahan Hasil Hortikultura
4.1.6. Pembahasan, Pedoman Bahan Kebijakan dan Standar Komoditi Hortikultura
a) Tujuan
Menyusun Pedoman Bahan Kebijakan Dan Standar Komoditi
Hortikultura
b) Sasaran
Tersusunnya Pedoman Bahan Kebijakan Dan Standar Komoditi
Hortikultura
4.2. Kegiatan Daerah/Provinsi
Kegiatan yang dilaksanakan di daerah/provinsi tahun anggaran 2014 meliputi :
4.2.1. Kegiatan Dana Dekonsentrasi
Keg iatan Dana Dekonsentrasi meliputi :
1) Pembinaan, pengawalan dan monitoring pengolahan hasil
Hortikultura.
a) Tujuan : melakukan pembinaan, pengawalan dan monitoring
kegiatan pembangunan dan pengembangan pengolahan
hasil HortikUitura agar berjalan dengan optimal
8
b) Sasaran: poktan/gapoktan penerima Dana Tugas
Pembantuan Ditjen PPHP khususnya Pe nerima Dana TP TA
2014
c) Mekanisme Pelaksanaan
• Sosialisasi Pedoman Teknis
Sosialisasi dilakukan
kabupaten/kota yang
tahun 2014.
o1 e h provinsi denga n peserta dari
mendapat dana tugas pembantuan
• Pembinaan poktan/gapoktan
Pembinaan dilakukan oleh dinas provinsi/kabupaten/kota
• Monitoring dan pelaporan
Monitoring perkembangan UPH Tugas Pembantuan TA
2014 dilakukan per triwulan . lnstrum.en untuk melakukan
monitoring
Lampi ran
lampiran
menggunakan formulir Lampiran 1 dan formulir
2 serta Kuesioner kelembagaan sebaga imana
7 digunakan untuk melihat perkembangan unit
usaha gapoktan
2) Optimalisasi Pengolahan Hasil Hortikultura
a) Tujuan: melakukan pemantauan dan evaluasi berkelanjuta n
dalam rangka optimalisasi pemarifaatan fasilitasi alsin
pengolahan hasil Hortikultura dan mendorong peningkatan
kinerja unit usaha poktan/gapoktan
b) Sasaran : unit pengolahan hasil yang difasilitasi PPHP diwilayah
masing-masing provinsi
c) Mekanisme Pelaksanaan:
• Monitoring
Monitoring dilakukan oleh dinas provinsi dan kabupa ten/kota
dengan mengacu pada Lampi ran 1.
• Pertemuan Evaluasi
Hasil monitoring dibahas pada pertemuan evaluasi yang
dilakukan di Provinsi pada akhir bulan Oktober 2014 dan
tahun sebelumnya deng.an peserta dari perwakilan masing
masing peneriman tugas pembantuan .
9
• Pelaporan
Hasil yang sudah dibahas pada pertemuan evaluasi di
provinsi harus dibawa pada pertemuan Optimalisasi Unit
Pengolahan Hasil Pertanian di Pusat yang akan
dilaksanakan bulan November 2014 beserta
keberhasilannya (sucess story)
3) Pertemuan Nasional
a) . Tujuan : Terbangunnya hubungan kerjasama secara nasional
antar pembina dan para pelaku usaha pengolahan hortikultura .
b) Sasaran Meningkatnya hubungan kerjasama pengolahan
hortikultura secara nasional dalam penerapan teknologi
pengolahan dan pemasaran hasil hortikultura.
c) Mekanisme Pelaksanaan
Pertemuan Nasional khusus komoditas hasil hortikultura akan
dilaksanakan di Nusa Tenggara .Barat dengan peserta terdiri dari
petugas Dinas
hortikultura/PPK
propinsi yang menangani pengolahan hasil
dan ketua/pengurus asosiasi pengolah
hortikultura dari masing-masing propinsi yang telah dibentuk.
4.2.2. Tugas Pembantuah
Kegiatan dana tugas pembantuan merupakan kegiatan inti dari tujuan
pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian di tingkat
kabupaten/kota yang hampir seluruhnya bersifat pengadaan barang/fisik
sehingga menambah nilai asset pemerintah . Pada tahun 2014 Kegiatan
Pengembangan Agroindustri Pengolahan Hortikultura pad~ Tugas
Pembantuan yaitu :
4.2.2.1. Kegiatan Pilot Program
Ditjen PPHP melalui Kegiatan , Tugas Pembantuan akan
mengembangkan agroindustri pedesaan berbasis kelompok dengan
konsep zero waste!bebas limbah di 2 lokasi yaitu Kabupaten Kuningan
dan Kabupaten Tapanuli Selatan untuk kegiatan agroindustri
10
Hortiku ltura . Pilot program ini direncanakan akan dilaksanakan selama 3
tahun. Keg iatan pada tahun 2014 berupa penumbuhan dan
pengembangan usaha mengarah kepada diversifikasi produk (horizontal
dan vertikal) . Pada tahun 2015 d ilakukan pengutuhan serta tahun 2016
berupa pemantapan dan pengembangan. Untuk pelaksanaan pilot
program ini Ditjen PPHP menyediakan jasa konsultan yang bertugas:
Merekrut site manager
Melakukan bimbingan teknis
Melakukan pengawalan dan pendampingan
Melakukan evaluasi dan pelaporan
a. Tujuan
Membangun dan mengembangkan agroindustri pedesaan berbasis
kelompok dengan konsep zero waste da lam rangka meningkatkan
kesejahteraan petani dan membuka kesempatan kerja.
b: Sasaran
Terbangunnya pilot program agroindustri Hortikultura sebanyak 2 unit
di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Tapanuli Selatan.
c . Ruang lingkup kegiatan
Ruang lingkup kegiatan pilot program meliputi :
Fasilitasi ATK dan komputer supplies, komputer, sarana dan
prasarana pengolahan komoditi Hortikultura yang terdiri dari
pembangunan gedung dan sarana peralatan pengolahan ,
pengemasan dan penyimpanan , fasilitasi penge lolaan usaha , serta uji
coba produksi komersial.
d . Mekanisme Pelaksanaan :
1) Tahap Persiapan
a. Pemantapan calon penerima/calon lokasi
Dilakukan oleh petugas pusat, dinas Provinsi dan
kabupaten/kota yang membidangi Hortikultura. Kriteria
gapoktan calon penerima sebagai berikut:
• Memiliki potensi bahan baku yang memenuhi skala
ekonomi .
11
• Sanggup menyediakan lahan untuk lokasi bangunan
pengolahan yang jelas statusnya
• Mempunyai komitmen untuk mengembangkan usaha
pengolahan hasil Hortikultura dengan mengisi formulir
naskah ikatan kerjasama p~ngelo laan barang
b. Pembentukan Tim Tekn is
Tim teknis d ibentuk oleh kepala dinas yang membidangi
Hortikultura . di tingkat provinsi. Tim Teknis adalah petugas/staf
teknis yang kompeten d i b idang Hortikultura, terdiri dari petugas
Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota (sesuai usulan Kepala
Dinas Kabupaten/Kota) , Ba lai Penelitian dan Perguruan Tinggi
bila diperlukan . Tim Teknis bertugas melakukan pemantapan
CPCL, menyetujui RUKK, pengawalan ,monitoring dan evaluasi
terhadap kondisi sarana dan prasarana sampai dengan
selesainya uji coba komersil sesuai dengan rekomendasi
konsultan pemberdayaan . Tim Teknis bekerjasama dengan
konsultan dalam melakukan koordinasi secara terpadu dengan
SKPD terkait dan kelancaran teknis pelaksanaan , melakukan
pemeriksaan lapangan terhadap lokasi, membuat berita acara
pemeriksaan lokasi , memberikan pertimbangan teknis. Masa
tuga~ Tim Tekn is adalah sejak ditanda tangani SK s/d 31
Desember 2014 . Setelah pengesahan SK, maka Tim Teknis
dapat menerima honor sesuai dengan ketentuan yang berlaku .
c . Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK)
Penyusunan RUKK dilakukan oleh kelompoklgapoktan d ibantu
pembina kabupaten dan Provinsi dan disetujui tim tekn is dan
ditetapka·n oleh Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota dimana
satker berkedudukan (sesuaikan pedum PPHP).
2) Tahap Pelaksanaan
a) Pengadaan gedung/peralatan
Pengadaan gedung dan peralatan mengacu pada Perpres 70
tahun 2012 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah dan
Pedoman Umum Ditjen PPHP 2014 .
b) Uji Coba Komersial
12
Uji Coba Komersial alat wajib dilaku~an oleh rekanan sampai
alat dapat operasional optimal sesuai dengan spesifikasi teknis.
Berita acara serah terima barang ditandatangani bila uji coba
komersial berhasil.
c) Naskah lkatan Kerjasama Pengelolaan Baran,g
Gapoktan penerima harus menandatangani naskah ikatan
kerjasama pengelolaan barang sesuai dengan format terlampir
d) Penyerahan kepada Gapoktan
Penyerahan alat, mesin , dan gedung dari d inas yang
membidangi Hortikultura di provinsi kepada gapoktan
dilengkapi dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan dan Berita
Acara Serah Terima Barang .
e) Kerangka Usaha
Kepemilikan usaha dan pengelolaan usaha :
• Unit usaha dimiliki oleh gabungan kelompok tani
(Gapoktan).
• Pengelolaan usaha dilakukan secara profesional oleh site
manager dan asisten site manager.
• Gapoktan/Anggota Gapoktan membentuk tim pengawas.
• Honor site manager dan asisten site manager dibiayai
oleh anggaran kegiatan untuk tahun pertama .
• Pada saat kegiatan sudah berjalan dengan baik , honor
pengurus 'diperoleh dari pembagian keuntungan dengan
Gapoktan . Sebagai ilustrasi: Pengelola 30 % , Pengawas
10 %, Gapoktan/Anggota Gapoktan 60% .
• Pengelola usaha gapoktan selama masa kegiatan tahun
pertama dapat dievaluasi dan dapat diganti sesuai
rekomendasi konsultan pemberdayaan .
• Seleksi pengelola usaha (Site Manager dengan asisten
manager) dilakukan oleh konsultan pemberdayaan .
• Site manager adalah sarjana/setingkat sarjana ya ng
berasal dan atau berdomisili di sekitar wilayah lokasi
usaha gapoktan
• Asisten site manager diutamakan berasal dari gapoktan
13
• Pada saat kegiatan sudah beroperasi dengan baik,
kepengurusan dapat ditinjau m inimal setiap 2 tahun .
3) Organisasi (pengelola dan pengawas)
Pengelo la usaha pada tahap awal terdiri dari 1 orang s ite manager
merangkap bagian pemasaran dan pengawas mutu, satu orang
bagian produksi dan satu orang bagian administras i dan
keuangan . Pengelola dapat ditambah sejalan dengan
perkembangan usaha dan sesuai kebutuhan , dengan
pengangkatan secara transparan dan profesional. Dalam
menjalankan tugasnya pengelola dapat dibantu oleh tenaga harian -
atau staf sesuai perkembangan usaha dan kebutuhan .
4) Tuga s dan fungs i pengelola:
1. Site Manager:
- Melakukan koordinasi pelaksanaan keg iatan un it usaha
pengolahan, pemasaran dan pengawasan mutu produk
- Me lakukan tugas yang terkait bidang pemasaran (mencari dan
mengembangkan pasar bagi produk yang dihasilkan)
- Melakukan tugas yang terka it bidang pengawasan mutu agar
produk olahan tetap merilenuhi persyaratan mutu dan
keamanan pangan.
- Me lakukan koordinasi diantara bagian produksi, bagian
keuangan dan staf lapangan .
- Melakukan koordinasi dengan instansi , unit usaha lain seperti
dinas pertanian , lembaga sertifikasi , mitra usaha dan la ih
sebagainya.
2 . Bag ian Produksi :
- Melakukan tugas yang terkait bidang produksi pe~golahan hasil Hortikultura.
- Bertanggung jawab terhadap penerapan SOP proses
pengolahan dan SOP sanitasi untuk menjamin dihasilkannya
produk yang bermutu dan aman dikonsumsi secara konsisten .
- Melakukan perawatan dan perbaikan sarana dan prasarana
proses produksi
14
- Mengusulkan pengembangan divesifikasi produk kepada
pimpinan
- Membuat catatan yang terkait dengan bahan baku , bahan
tambahan, produksi dan stok produksi
3. Bagian_administrasi dan keuangan
- Melakukan pencatatan administrasi dan keuangan
Melakukan pengarsipan dan pertanggung-jawaban
adminsitrasi dan keuangan
5) Proses Produksi dan Pemasaran .
- Bahan baku berasal dari kelompok tani anggota gapoktan
yang terregister
- Sarana dan prasarana pengolahan hasil harus memenuhi
standar GMP
Proses pengolahan hasil , pengemasan dan penyimpanan
dilakukan sesuai kaidah - kaidah penerapan jaminan mutu
sehingga menghasilkan produk yang bermutu secara
konsisten dan aman dikonsumsi
Untuk menjamin konsistensi penerapan jaminan mutu
maka unit usaha harus berupaya mengajukan sertifikasi,
persyaratan pelabelan dan izin izin lainnya kepada
lembaga yang berwenang .
Untuk menjamin P.asar dari produk yang dihasilkan, sejak
awal kegiatan usaha sudah harus berupaya menjalin
kemitraan
6) Pengelolaan Usaha dan Pengembangan Usaha
- Pengelola harus mengelola usaha dengan profesional dan
transparan. Untuk itu pada tahap awal akan didamping i oleh
konsultan pemberdayaan.
- Pencatatan usaha dan pelaporan hasil usaha harus dilaporkan
kepada Gapoktan/anggotanya setiap bulan, sesuai kesepakatan .
15
7)
8)
- Apabila unit usaha sudah berjalan dengan baik, dapat dilakukan
pengembangan usaha yang mendukung , seperti: usaha simpan
pinjam, usaha sarana produksi budidaya dsb.
Produksi
Produksi yang dihasilkan dapat berupa diversifikasi produk
secara vertikal maupun diversifikasi produk secara
horizontal (produk samping). Produk yang dihasilkan harus
memenuhi standar produk yang ingin dicapai secara
konsisten .
Pendampingan
Pendampingan pelaksanaan usaha yang meliputi antara
lain : penerapan jaminan mutu dan sertifikasi, manajemen
kelembagaan , manajemen usaha (produksi , pemasaran,
administrasi dan keuangan) dan pelaporannya dilakukan
o leh konsultan pemberdayaan, didukung oleh dinas yang
membidangi Hortikultura d itingkat provinsi, Kabupaten/Kota ,
Direktorat lingkup PPHP dan Badan Litbang Pertanian. ,
9) Pembagian Keuntungan
Pembagian keuntungan antara . pengelola , pengawas dan
gapoktan dapat ditetapkan berdasarkan kesepakatan tanpa
merugikan salah satu pihak dan dihitung per masing
masing kegiatan usaha, agar tujuan dari kegiatan ini untuk
meningkatkan kesejahteraan petan i dapat tercapai.
Pempagian keuntungan dapat di.lakukan (sebagai ilustrasi :
Pengelola 30 %, Pengawas 10 % , modal pengembangan
usaha dan anggota gapoktan · 60%. Selama anggota
gapoktan menjadi pengelola atau pengawas t idak berhak
mendapatkan
gapoktan).
pembagian keuntungan sebagai anggota
1 0) Pelaporan kegiatan usaha dan peluang pengembangan usaha .
16
Pengelola wajib membuat laporan pelaksanaan kegiatan
secara keseluruhan termasuk kendala dan rencana t indak
lanj ut, serta laporan keuangan dalam bentuk neraca dan
rugi laba setiap bulan kepada pengawas d an
menginformasikan · kepada anggota gapoktan pada saat
pe rtemuan anggota .
11 ) Pengawas:
Pengawas adalah · tim yang dibentuk dan disetujui oleh
gapoktan untuk melakukan pengawasan te rhadap
pelaksanaan usaha yang dilakukan oleh pengelola .
4.2.2.2. Kegiatan Tugas Pembantuan (Reguler)
Kegiatan Tugas Pembantuan yang bersifat reguler yaitu:
4.2.2.2.1 Fasilitasi Pengolahan Hasil Hortikultura.
a . Tujuan
Tujuan dari fasilitasi ini adalah Membangun dan atau
mengembangkan agroindustri pedesaan berbasis kelompok
dalam rangka . meningkatkan kesejahteraan petani da n
membuka kesempatan kerja d i perdesaan .
b . Sasaran
Terbangunnya unit usaha agroindustri pedesaan berbasis
kelompok untuk komoditi hortikultura di 69 kabupaten/kota .
c. Lokasi
Kabupaten Pe nerima Dana Tugas Pembantuan TA 201 4
(lampiran 12)
d . Waktu
Kegiatan dilaksanakan selama 1 tahun se bagaimana tertuang
di dalam POK TA 2014 meliputi : fasilitasi ATK dan komputer ,
sarana dan prasarana pengolahan komod iti hortikultura yang
terdiri dari pembangunan gedung dan sarana pe ra latan
17
produksi, pengemasan dan penyimpanan, fasilitasi pengelolaan
dan pendampingan pemberdayaan , uji coba produksi
komersial , dan lain - lain .
e . Mekanisme Pe laksanaan:
1) Tahap Persiapan
);> Pembentukan Tim Teknis
Tim teknis dibentuk oleh kepala dinas pertanian propinsi
terdiri dari pembina provinsi, kabupaten dan BPTP.
);> Penetapan Penerima/Lok~si Penerima
CPCL diusulkan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk
ditetapkan oleh Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota
dimana satker berkedudukan . Apabila ada perubahan
CPCL maka harus diverifikasi ulang dan disetujui oleh
Ditjen PPHP melalui Direktorat PHP
);> Penyusunan Rencana Usu lan Kegiatan Kelompok (RUK)
Penyusunan RUKK dilakukan o leh kelompok/ gapoktan
dibantu pembina kabupaten dan propinsi dan disetujui tim
teknis dan ditetapkan oleh Kepala Dinas
Propinsi/Kabupaten/Kota dimana satker berkedudukan
2) Tahap Pelaksanaan
}- Pengadaan gedung/peralatan
Pengadaan gedung dan peralatan mengacu pada PP 70
tahun 2012 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah
dan Pedoman Umum Ditjen PPHP 2014
}- Bimbingan/Pelatihan
Bimbingan/pe latihan kepada anggota poktan/ gapoktan
dilaksanakan oleh pengurus dan didampingi ol~h petugas
dinas kabupaten/kota
>- Operasional isasi sarana/prasarana
Uji ·coba operasional alat wajib dilakukan oleh rekanan
sampai alat dapat operasional optimal sesuai dengan
spesifikasi tekn is
>- Perjanjian Pendayagunaan Alat
18
Perjanjian pendayagunaan alat sesuai dengan format
terlampir
~ Penyerahan kepada Gapoktan
Penyerahan alat mesin dan gedung kepada gapokta n
dilengkapi dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan da n
Berita Acara Serah Terima
f . Kerangka Usaha
1) Kepemilikan usaha dan kepengurusan
a .
b .
Unit Usaha dimiliki oleh Gabungan kelompok tani
(gapoktan)
Pengelolaan usaha dikelola secara profesional oleh
pen gurus yang ditentukan bersama konsultan
pemberdayaan. Pengurus inti terdiri dari pimp inan
merangkap bagian pemasaran dan pengawas mutu,
bagian produksi dan bagian keuangan.
c. Honor pengurus dibiayai oleh anggaran kegiatan .
d. Pada saat kegiatan sudah berjalan dengan baik,
honor pengurus
keuntungan dengan
diperoleh
Gapoktan.
dari pembagian
Sebagai ilustrasi:
Pengurus 30%, Pengawas 10%, Gapoktan/anggota
gapoktan 60%
e . Gapoktan/Anggota Gapoktan membentuk tim
pengawas.
f. Kepengurusan selama masa kegitan dapat
dievaluasi oleh konsultan dan dapat diganti sesuai
rekomendasi konsultan pemberdayaan .
g . Pada saat kegiatan sudah .beroperasi dengan baik,
kepengurusan dapat ditinjau minimal setiap 2 tahun
2) Organisasi (pengawas dan pengurus)
Pengelola usaha pada tahap awal terdiri dari: 1 orang site
manager me·rangkap bagian pemasaran dan pengawas
mutu, satu orang bagian produksi dan satu orang bagian
keuangan. Pengelola dapat ditambah sejalan dengan
19
3)
perkembangan usaha dan sesuai kebutuhan , dengan
pengangkatan secara transparan dan profesional. Dalam
menjalankan tugasnya pengelola dapat dibantu oleh tenaga
harian a tau staf sesuai perkembangan usaha dan
kebutu han .
Tugas dan fungsi pengurus:
A. Site Manager
a. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan unit
usaha pengolahan , pemasaran dan pengawasan
mutu produk
b. Melakukan tugas pemasaran produk, melakukan
tugas pemasaran dan mencari pasar bagi produk
yang dihasilkan
c . Melakukan tugas yang terkait bidang pengawasan
mJ.Jtu agar produk o lahan tetap memenuhi persyaratan
mutu dan keamanan pangan.
d . Melakukan koordinasi diantara bagian produksi ,
bagian keuangan dan staf lapangan.
e. Melakukan koordinasi dengan instansi, unit usaha lain
seperti dinas pertanian , lembaga sertifikasi , mitra
usaha dan lain sebagainya .
B . Bagian Produksi :
f . Melakukan tugas yang terkait bidang produksi
pengo lahan hasil Hortikultura untuk komoditi susu
g . Bertanggung jawab te rhadap penerapan SOP proses
pengolahan dan SOP sanitasi untuk menjamin
dihasilkannya produk yang bermutu dan aman
dikonsumsi secara konsisten .
h. Melakukan perawatan dan perba ikan sarana dan
prasarana proses produksi
i. Mengusulkan pengembangan d ivesifikasi produk
kepada pimpinan
20
j. Membuat catatan yang terkait de ngan bahan baku,
bahan .tambahan , produksi dan stok produksi
C . Bagian Administrasi d an Keuangan
a . Melakukan pencatatan administras i dan keuangan
b. Melakukan pengarsipan dan perta nggung - jawaban
administrasi dan keuangan .
4). Proses Produksi dan Pemasaran
a . Bahan baku berasal dari kelompok tani anggota
gapoktan yang terreg ister
b . Sarana d an prasarana p"Emgola han hasil harus
memenuhi standar GMP.
c. Proses pengolahan hasil ,
penyimpanan d ilakukan sesuai
pengemasan
kaidah
dan
ka idah
penerapan . jaminan mutu seh ingga menghasilkan
produk yang bermutu secara konsisten dan aman
dikonsumsi
d . Untuk menjamin konsistensi
mutu maka un it usaha harus
lembaga yang berwenang .
penerapan jaminan
di sertifikas i ole h
e . Untuk menjamin pasar dari produk yang dihasilka n,
sejak awal kegiatan sudah harus be rupaya m e nja lin
kemitraan
5) . Pengelolaan Usaha dan Pengembangan Usaha
a. Pengelola harus m engelola usaha dengan profesional d an
transparan. Untuk itu d iperlukan bimbingan teknis d an
pendampingan oleh Ditjen PPHP, d inas
provinsi,kabupaten/kota , Badan Litbang dan instansi
terkait
b . Pencatatan usaha dan pelaporan hasil usaha ha rus
dilaporkan kepada Gapoktan/anggotanya setiap bulan ,
sesuai kesepakatan.
21
c . Apa bila punya kemampuan dapat dilakukan
pengembangan usaha yang mendukung seperti, usaha
simpan pinjam, usaha sarana produksi budidaya dsb.
6). Produksi
Produksi yang dihasilkan dapat berupa diversifikasi
produk . secara vertikal maupun diversifikasi produk
secara horizontal (produk samping) . Produk yang
dihasilkan harus memenuhi standar produk yang ingin
dicapai secara konsisten .
7) . Pendampingan
Pendampingan Penerapan Jaminan Mutu dan
sertifikasi , manajemen · kelembagaan , manajemen
usaha (produksi, pemasaran, keuangan) dan
pelaporannya dilakukan oleh Konsultan
Pemberdayaan . Didukung oleh : Direktorat internal
PPHP dan Litbang Pertanian dan instansi terkait.
8) . Pembagian Keuntungan
Pembagian keuntungan' antara pengelola , pengawas
dan gapoktan dapat ditetapkan berdasarkan
kesepakatan tanpa merugikan salah satu pihak dan
dihitung per masing-masing kegiatan usaha, agar
tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan
kesejahteraan petani dapat tercapai. Pembagian
keuntu ngan dapat d ilakukan (sebagai ilu~trasi
Pengelola 30 %, Pengawas 10 % , modal
pengembangan usaha dan anggota gapoktan 60%.
Selama anggota gapoktan menjadi pengelola atau
pengawas tidak berhak mendapatkan pembagian
keuntung.an sebagai anggota gapoktan).
9). Pelaporan kegiatan usaha dan peluang pengembangan
usaha.
22
Pengelola · wajib membuat laporan pelaksanaan
kegiatan secara keseluruhan termasuk kendala dan
rencana tindak lanjut, serta laporan keuangan da lam
bentuk neraca . dan rugi laba setiap bulan kepada
pengawas dan menginforrriasikan kepada anggota
gapoktan pada saat pertemuan anggota
4.2.2.2.2 Sentra Pengemasan Produk Olahan Hortikultura
Penanganan produk olahan hortikultura pada fasilitasi Sentra
Pengemasan
secara sosial
mendapatkan
Produk · Olahan Hortikultura memberi m a nfaat
diantaranya
produk yang
akan memudahkan masyarakat
dijamin keamanannya dengan
menggunakan pengemasan dan pelabelan yang baik .
a . Tujuan
Meningkatkan kemudahan akses pengemasan dan nilai
tambah melalui Sentra Pengemasan produk hortikultura
b. Sasaran
Terbangunnya Sentra Pengemasan Produk Olahan
Hortikultura di 8 propinsi
c. Lokasi
Kabupaten Penerima Dana Tugas Pembantuan TA 2014
(Lampiran 12).
d. Waktu
Kegiatan dilaksanakan selama 1 tahun sebagaimana te rtuang
di dalam POK TA 2014 meliputi : fas ilitasi ATK dan komputer,
sarana dan prasarana pengolahan komod iti hortikultura yang
terd iri dari pembangunan gedung dan sarana pera latan
produksi , pengemasan dan penyimpanan , fasilitasi
pengelolaan dan pendampingan pembe rdayaan , uji coba
produksi komersial , dan lain - lain .
e. Mekanisme Pelaksanaan :
1) Tahap Persiapan
23
);>- Pembentukan Tim Teknis
Tim teknis d ibentuk oleh kepala dinas pertanian propinsi
terdiri dari pembina provinsi, kabupaten dan BPTP .
~ Penetapan Penerima/Lokasi Penerima
CPCL diusulkan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota
untuk ditetapkan oleh Kepala Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota dimana satker berkedudukan .
Apabila ada perubahan CPCL maka harus diverifikasi
ulang dan d isetujui o leh Ditjen PPHP melalui Direktorat
PHP
? Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUK)
Penyusunan RUKK dilakukan o leh kelompok/ gapoktan
dibantu pembina kabupaten dan propinsi dan disetuju i
tim teknis dan ditetapkan oleh Kepala Dinas
Propinsi/Kabupaten/Kota dit)lana satker berkedudukan
24
2) Tahap Pelaksanaan
)>. Pengadaan gedung/peralatan
Pengadaan gedung dan pera latan mengacu pada PP 70
tahun 2012 dan Pedoman Umum Ditjen PPHP 2014
? Bimbingan/Pelatihan
Bimbingan/pelatihan kepada anggota poktan/gapoktan
dilaksanakan oleh pengurus dan didampingi oleh
petugas dinas kabupaten/kota
? Operasionalisasi sarana/prasarana
Uji coba operasional alat wajib d ilakukan oleh rekanan
sampai alat dapat operasional optimal sesuai dengan
spesifikasi teknis
)>. Perjanjian Pendayagunaan Alat
Perjanjian pendayagunaan a lat sesuai dengan format
terlampir
> Penyerahan kepada Gapoktan
Penyerahan alat mesin dan gedung kepada gapoktan
dilengkapi dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan dan
Berita Acara Serah Terima
f. Kerangka Usaha
)>. Kepemi likan usaha dan kepengu~usan
- Pengelolaan usaha dikelola secara profesional oleh
pengurus yang ditentukan bersama konsultan
pemberdayaan. Pengurus inti terdiri dari pimpinan
merangkap bagian pemasaran dan pengawas
mutu, bagian produksi dan bagian keuangan.
Honor pengelola dapat dibiayai o leh anggaran
kegiatan.
Pada saat kegiatan sudah berjalan dengan baik ,
honor pengelola dipero leh dari operasional sentra
kemasan.
Pengelola membentuk tim pengawas.
25
- Kpengelolaan selama masa kegitan dapat
dievaluasi oleh konsultan dan dapat diganti sesuai
rekomendasi konsultan pemberdayaan.
- Pada saat kegiatan sudah beroperasi dengan baik,
pengelolaan dapat ditinjau m inimal setiap 2 tahun
:r Proses Produksi dan Pemasaran
a . Proses pe layanan dan produksi desain dan
kemasan dilakukan sesuai kaidah - kaidah yang
berlaku dalam pengemasan seh ingga
menghasilkan produk . yang bermutu secara
konsisten .
b . Untuk menjamin pasar dari produk yang
d ihasi ikan , sejak awal kegiatan sudah harus
berupaya menjalin kemitraan
~ Pengelolaan Usaha dan Pengembangan Usaha
a . Pengelola harus mengelola usaha dengan profesional
dan transparan . Untuk itu pada tahap awal akan
didampingi oleh konsultan pemberdayaan .
b . Pencatatan usaha dan pelaporan hasil usaha harus
dilaporkan kepada pengelola dan pengawas .
~ Produksi
Produksi yang dihasilkan dapat berupa pelayanan desain
atau kemasan . Produk yang dihasilkan harus memenuhi
standar produk yang ingin dicapai secara konsisten .
;r Pendampingah
Pendampingan pengelolaan sentra kemasan dilakukan oleh
Konsultan Pemberdayaan . Didukung oleh Direktorat
interna l PPHP dan instansi terkait.
~ Pembagian Keuntungan
Pembagian keuntungan antara pengurus dan
gapoktan/anggota gapoktan dapat ditetapkan berdasarkan
26
kesepakatan tanpa merugikan salah satu pi hak dan
d ihitung per masing-masing kegiatan , agar tujuan da ri
kegiatan ini untuk meningkatkan kesej ahte raan petani
dapat tercapai .
)-- Pelaporan kegiatan usaha dan- peluang pengemba ngan
usaha .
Pengelola wajib membuat laporan pelaksanaan kegiatan
secara keseluruhan termasuk kendala dan rencana ti ndak
lanjut, serta laporan keuangan dalam bentuk neraca da n
rugi laba setiap bulan kepada pengawas, dinas pe m bi na
Kabupaten/Provinsi dan Direktorat PHP .
g . Persyaratan Teknis Sentra Pengemasan Produk O lahan
Hortikultura
Persyaratan teknis Sentra Pengemasan Produ k Olaha n
Hortikultura meliputi persyaratan lokasi , bangunan , fasilitasi
san itasi, alat produksi dan bahan perlakuan.
g. 1. Lokasi
Pemilihan lokasi Sentra Pengemasan Produk Olahan
Hortikultura harus memenuhi pe rsyaratan sebagai
berikut:
1. Dekat dengan jalan yang mudah diakses
2 . Dekat dengan lahan pertanian atau sumber pasokan
3 . Dekat dengan pemukiman penduduk
4. Lahan cukup untuk menampung perluasan
5 . Lokasi bebas cemaran dan tidak di daerah yang
drainasenya buruk.
g.2. Bangunan
1. Umum
- Bangunan cukup kuat, aman , se rta mudah dibersihkan .
- Luas bangunan sesuai de ngan persya ratan pengemasan dan pelabelan yang baik dapat di lihat pada desain bangunan .
- Kondis i sekeliling bangunan bersih , tertata rapi, beba s hama dan hewan berbahaya.
27
- Desain bangunan dirancang untuk mempermudah dan mengefisienkan penggunaan ruang yang dirancang
untuk melayani masyarakat.
2. Tata Ruang
- Bangunan penanganan terdiri atas ruangan penanganan dan ruangan pelengkap yang letaknya terpisah .
- Susunan bagian ruangan penanganan diatur sesua i dengan urutan proses penanganan , sehingga tidak
menimbulkan koritaminasi silang . Layout Desain sesuai dengan Lampiran 6 .
3 . Lantai
- Lantai ruang penanganan dari bahan yang kuat tidak ficin dan t idak mudah retak serta mudah dibersihkan .
- Permukaan lantai ruangan penanganan yang menggunakan air harus memiliki kemiringan yang
cukup ke arah pembuangan air sehingga mudah
dibersihkan .
4. Dinding , Langit-Langit dan Atap
- Dinding dan langit-langit ruang penanganan bersifat kedap air, tidak mudah mengelupas dan mud ah
dibersihkan . - Atap terbuat dari bahan yang tidak mudah bocor.
5. Pintu , Jendela dan Ventilasi
- Pintu dan Jendela terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan mudah dibuka-tutup.
- Jumlah jendela dan venti lasi pada ruangan
penanganan cukup untuk menjamin pertukaran udara dalamruangan dan .d itutup dengan kawat serangga .
6 . Penerangan
Ruangan penanganan dan ruangan pelengkap dilengkapi dengan penerangan yang cukup.
7 . Penyediaan sumber energi
Sumber energi harus tersedia dalam j umi~h ya ng cukup dari jaringan PLN atau generator.
8. Lay out alur produksi
Lay out alur penanganan produk memperhatikan hal
28
sebagai berikut :
1. Terdiri dari 2 (dua) pintu dimana letak pintu masuk dan pintu keluar disesua ika n d e n gan alur penanganan sehingga komodit i y a n g aka n ditangani dan telah selesai dita ngani tidak aka n berkontaminasi silang .
2. Penempatan sarana penanganan disusun sesuai dengan lay out urutan tahapan p e n i:mgana n .
3 . Luas ruangan penanganan cukup memadai u ntuk melakukan kegiatan penangana n p roduk.
g. 3. Fasilitas Sanitasi
1. Tersedia sarana a ir bers ih dan mengalir.
2 . Tersedia sarana penc uci tangan dan toile t.
3 . Tersedia sarana penanganan s a mpah.
g. 4. Pengelolaan Sentra Pengemasan Produk Olahan
Hortikultura Hortikultura
Pengoperasian Sentra Pengemasa n Produk Ola ha n
Hortikultura dapat mengikuti struktur o rganisasi
minimum b'erikut ini :
Manajer
Bag ian administrasi dan t-
Keuangan
I _I
Bag ia n Bagian Bagi a n Operasional dan Pengadaan Pema sa r a n Perle ngkapan
Gambar 1. Struktur organ isasi
pengelolaan Sentra
Olahan Hortikultura
minimum
Peng e masan
da la m
P roduk
29
Ke terangan :
Tugas dan tanggung . jawab masing-masing adalah sebagai berikut:
- Manajer: bertanggung jawab mengatur semua kegiatan
mulai dari perencanaan , pengadaan jasa , barang modal
dan bahan baku, penanganan dan perlakuan , hingga
pemasaran serta pengelolaan administrasi dan
ke uangan.
- Bagian Administrasi dan Keuangan : bertanggung jawab te rhadap urusan administrasi , kepegawaian dan lalu
lintas keuangan termasuk kelengkapan kantor.
- Bagia-n Pengadaan: bertanggung jawab terhadap
pembelian , menjal in kerjasama dengan mitra pelaku
usaha dan · mengatur pola pasokan bahan baku
pengemasan dan pelabelan . Menjalin kerjasama
dengan stakeholder di bidang pengemasan .
Bertanggung jawab terhadap pengelolaan informasi .
- Bagian Op.erasional dan Perlengkapan : bertanggung
jawab terhadap penanganan bahan baku dan peralatan
dan rilesin beserta perawatannya di dalam Sentra
Pengemasan Olahan Hortikultura, sejak sampel produk
diterima dari pelaku usaha, menjalani proses desa in
dan perbanyakan pengemasan, penyimpanan , hingga
siap serahkan kepada pelaku usaha. Di samping itu ,
bertanggung jawab pula untuk penerapan standar
mutu .
- Bagian Pemasaran : bertanggungjawab terhadap permasaran produk sehingga dapat dipasarkan dengan
harga yang menguntungkan.
Pola pengelolaan Sentra Pengemasan Produk Olahan
Hortikultura harus d ilakukan dengan azas efisiensi dan efektifitas, serta dapat meningkatkan nilai tambah bagi pelaku
usa ha pengelola Sentra Pengemasan Produk · Olahan
Hortikultura dan pelaku usaha terkait. Keberhasilan pola
pengelolaan Sentra Pengemasan Produk Olahan Hortikultura
akan be rdampak pada peningkatan daya saing , perluasan
pasar, dan me.mberi kontribusi bagi peningkatan
perekonomian daerah.
3 0
Selain beberapa hal yang telah di informasikan pada tugas pembantuan diatas,
masih harus diperhatikan aspek-aspek lainnya yang terkait dengan kegiatan pilot
program dan kegiatan reguler dalam merealisasikan di masing-masing lokasi
kegiatan tugas pembantuan yaitu :
a. Pengadaan alat yang tertuang dalam RUKK harus sudah termasuk
pemasangan alat, pelatihan (operasional, perawatan , perbaikan), uji coba
alat serta jaminan/garaQSi minimal selama 1 tahun.
b. Dinas Daerah (~rovins i dan Kabupaten/Kota ) agar mengalokasikan dana
anggaran untuk mendukung terealisasinya bantuan serta
operasionalisasinya secara optimal.
c. Dinas Daerah Provinsi (Satker) harus melaporkan secara tertu lis kepada
Oirektur Pengolahan Hasi l Pertanian · setiap bulan tentang kondisi
perkembangan realisasi pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan di wilayah binaannya (keuangan dan fisiknya dan
operasionalisasinya). Untuk laporan perkembangan serapan anggaran , agar
disertakan buktinya yang berupa SPM dan SP20.
31
BABV
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN
3.1 Pemilihan Gapoktan
Dalam pemilihan Gapoktan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kelompok Tani/Gabungan Kelompok Tani calon penerima tugas
pembantuan harus direkomendasi oleh kepa la Dinas Kabupaten/Kota ,
untuk selanjutnya diusu lkan penetapannya kepada Kepala Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
b. Kelompok mempunyai komitmen dan benar-benar berminat terhadap
pemanfaatan dan pengelolaan alat pengolahan hasil Hortikultura serta
bertanggung jawab terhadap alai bantu an yang akan diberikan;
c. Kelompok harus memiliki kelembagaan/organisasi dibidang
pengolahan dan p_emasaran hasil, dan lebih diutamakan kepada yang
memiliki potensi keberhasilan · tinggi dalam rea lisasi maupun
operasiona lisasinya.
d . Apabila ada Gapoktan yang pernah menerima bantua n, namun masih
memerl ukan kelengkapan alat mesi n dan bangunan, maka untuk
penyempurnaanya masih dimungkin.kan untuk dipilih dan diusu lkan
kembali .
e . Memiliki organisasi dan kepengurusan yang disyahkan oleh Bupati
atau Kepala Dinas Pertan ian Kabupaten/Kota;
f. Mempunyai kepengurusan yang aktif;
g. Mempu.nya i tempat usaha/bangunan untuk alat mesin yang akan
diterima;
h. Mempu,nyai lahan berstatus jelas, dengan luas yang memadai untuk
kegiata n usahanya;
i. Mempunyai kemampuan tekn is dan manjemen usaha yang baik serta
adanya administrasi usaha yang teratu r;
j . Mempunyai sumberdaya
operator yang terampil
siap untuk mengelola dan
32
k. Bersedia menjamin bahwa peralatan yang akan diterima akan
dioperasionalkan dan dibuktikan dengan ~urat pernyataan bermaterai
Rp. 6000 ,00 (enar:n ribu rupiah).
Gapoktan yang sudah dipilih akan ditetapkan oleh Kepa la Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota dimana satker berkedudu kan. Apab ila ada
perubahan Gapoktan penerima , maka harus diverifikasi ulang dan disetuju i
oleh Ditjen PPHP melalui Direktorat PHP.
3.2 . Pengorganisasian Gapoktan
Pada dasarnya organisasi Gapoktan adalah organisasi yang berorientasi
bisnis, bukan organisasi yang bersifat sosial. Dalam pengembangan
Gapoktan diarahkan untuk memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Gapoktan harus mer:npunyai struktur organisasi yang dilengkapi dengan
uraian tugas dan fungsi secara jelas dan disepa·kati semua anggota .
2 . Pengurus dipil ih secara demokratis oleh anggota , bertanggung jawab
kepada anggota , dan pertanggungjawabannya disampa ikan da lam rapat
Anggota Gapoktan yang dilakukan secara periodik .
3. Mekan isme dan tata hubungan kerja antar anggota Gapoktan disusun
secara partisipatif.
4 . Proses pengambilan keputusan di lakukan secara musyawarah dan
dituangkan dalam berita acara atau risalah rapat yang ditandatangani o leh
pengurus dan diketahui oleh unsur pembina atau instansi terka it.
5. Anggota melakukan pengawasan . terhadap pengembangan usaha
Gapoktan .
6. Gapoktan membangun kerjasama kemitraan dengan pihak terkait.
7. Pengembangan Gapoktan diarahkan menuju terbangunnya lembaga
ekonomi seperti koperasi atau unit usaha berbadan hukum lainnya.
33
UNIT USAHA SAPROTAN
GAPOKTAN
MINIMAL 2 POKT AN
UNIT USAHA PENGOLAHAN
UNIT USAHA PEMBIAYAAN
Gambar 2. Konsep Kelembagaan Gapoktan
UNIT USAHA PEMASARAN
34
BABVI
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
6.1. KEGIATAN PUSAT
6.1.1. Pengawalan Pilot Program Agribisnis Pedesaan Berbasis
Kelompok
6.1.2 .. Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Hortikultura
6.1.3. Fasilitasi Pembinaan Agroindustri Bersama Asosiasi
6.1.4. Pemutakhiran Data Pengolah Hasil Hortikultura
6.1.5. Pembinaan dan Pengawalan Agroindustri Hortikultura
6.1.6. Pembahasan, Pedoman Bahan Kebijakan dan Standar Komoditi
Hortikultura
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pusat Tahun 2014
Bulan No Kegiatan
10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11
1 Pengawa lan Pilot Program Agribisnis Pedesaan Berbasis Kelompok
2 Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Hortikultura
3 Fasilitas i Pembinaan Agroindustri Bersama Asosiasi
4 Pemutakhiran Data Pengolah Hasil Hortikultura
5 Pembinaan dan Pengawalan Agro industri Hortikultura
6 Pembahasan, Pedoman Bahan Kebijakan dan Standar Komoditi Hortikultura -
35
j 12
I I
6.2. KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI
6.2.1. Pembinaan, pengawalan dan monitoring pengolahan hasil
Peternakan
6.2.2 . Optimalisasi Pengolahan Hasil Peternakan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Tahun 2014
Bulan No Keg iatan
1 2 3 4 5 6 7 I 8 9 10 11
1 Pembinaan, pengawalan dan monitoring pengolahan hasil Peternaka n
2 Optimalisasi Pengolahan Hasi l Peternakan
3 Pertemuan nasional (NTB)
-
6.3. KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN
6.3.1. Keg iatan Pilot Program
6.3.2. Fasilitasi Pengolahan Hasil Hortikultu ra
6.3.3. Sentra Pengemasan P.roduk Olahan Hortikultura
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembantuan Tahun 2014
Bulan No Kegiatan
7 1 8 1 2 3 4 5 6 9 10 11
1 Kegiatan Pilot Program
2 Fasilitasi Pengolahan Hasil Hortikultura
3 Sentra Pengemasan Produk Olahan Hortikultura
36
12
12
Lampi ran 3. Tabel Poktan/Gapoktan Penerima Sarana Peralatan Pengolahan Bidang Hortikultura
TABEL GAPOKTAN/KELOMPOK PENERIMA SARANA PERALA TAN PENGOLAHAN BIDANG HORTIKULTURA DARI DIREKTORAT JENDERAL PPHP
Propinsi:
NO KABUPATEN/K
OTA
NAMA GAPOKTAN JENIS UPH & TAHUN
ALAMAT, CP DAN BANTUAN ALAT PENERIMAAN HP
' )Sertffikasi Jaminan Mutu GHPIGMPIHACCP/ISO
Perijinan MUMD
JENIS PRODUKSI
OLAHAN & MERK
DAGANG
KAPASITAS PRODUKSI
TERPASANG TERPAKAI
SERTIFIKASI
JAMINAN MUTU/ PERIJINAN ' I
PEMASARAN
NAMA MITRA USAHA
TUJUAN
KENDALA UPAYA
PENANGANAN
3. Tingkat Kabupaten/kota
a. Menyusun petunjuk teknis (Juknis) dengan mengacu kepada pedoman
tekn is dan petunjuk pelaksanaan (Juklak) disesuaikan dengan kondisi
teknis, ekoi1omi; social budaya setempat (spesifikasi lokasi)
b. Melakukan sosialisasi dan seleksi calon gapoktan penerima alat dan mesin.
c. Melakukari pembinaan, pelatihan , bimbingan teknis, dan manajemen
penggunaan alat dan mesin di daerahnya.
d. Melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi.
e. Menyusun dan melaporkan hasil pemantauan , pengendalian, dan evaluasi
kepala dinas pertanian provinsi dan Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian , Kementerian Pertanian
38
BAB VIII · PELAPORAN
Pelaporan kegiatan pengembangan Agroindustri Pengembangan Pengolahan
Hortikultura merupakan salah satu bentuk media penyampaian informasi terhadap
serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak dari persiapan sampa i akhir
pe laksanaan . Melalui laporan akan dilihat perkembangan pelaksanaan , hasi l
pelaksanaan dan tingkat keberhasilannya.
Secara umum monitoring, evaluasi dan pelaporan mengacu pada Pedoman
Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian tahun
2014. Namun untuk kegiatan Agroindustri Pengembangan Pengolahan
Hortikultura secara teknis harus dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Pertanian c.q Direktur Pengolahan Hasil Pertan ian.
Perkembangan pelaksanaan kegiatan yang perlu di laporkan secara berkala
mencakup:
1. Perkembangan kemajuan pelaksanaan kegiatan Dana Tugas Pembantuan di
tingkat Gapoktan, meliputi aktivitas kegiatan (pembentukan tim teknis,
penentuan CP/CL, penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK),
penyediaan sarana dan peralatan, bimbingan pelatihan dan pengawalan, serta
operasionalisasi bantuan sarana)
2. Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan .
3. Perkembangan kelemba!:Jaan Gapoktan
4. Laporan tahunan.
Laporan perkembangan kegiatan Dana Tugas Pembantuan dan Dana
Dekonsentrasi tahun anggaran 201 4 wajib dilakukan secara berkala per triwulan
selama tahun anggaran 2014 dan dilaporkan pada bulan MARET, JUNI,
SEPTEMBER dan NOVEMBER sesuai format terlampir form 8 dan
dikonfirmasikan melalui email : [email protected] telepon atau via fax
(021) 78842569.
39
BABIX
PENUTUP
Pembinaan dibidang pengolahan hasil hortikultura melibatkan aspek yang sangat
luasi dan terkait dengan kewenangan instansi lain di dalam dan di luar
Kementerian Pertanian. Oleh karena itu, kerjasama yang harmonis lintas instansi
dan lintas sektor sangat dibutuhkan . Dukungan para pelaku usaha pengolahan
hasil hortikultura, pemerintah derah dan masyarakat luas yang merupakan
komponen utama didalam system agribisnis sangat dibutuhkan. Melalui kerjasama
yang efektif dan bersifat saling mendukung diharapkan program-program yang
telah dirumuskan dapat direalisasikan dan mencapai tujuan serta sasaran yang
telah ditetapkan .
Petunjuk Teknis ini masih perlu dijabarkan .lebih lanjut ke dalam petunjuk kegiatan
yang lebih operasional berdasarkan anggaran kinerja dalam petunjuk
teknis/pelaksanaan yang dih~rbitkan oleh Dinas Pertanian terkait di tingkat propinsi
dan kabupaten/kota. Selain itu pedoman lain yang diterbitkan oleh Sekretariat
Ditjen PPHP, Direktorat Mutu dan Standardisasi, Direktorat Pemasaran
lnternasional, Direktorat Pemasaran Domestik · dan Direktorat Pengembangan
Usaha dan lnvestasi dapat menjadi referensi tambahan sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan pengolahan hasil hortikultura sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian secara
utuh .
40
Tim Penyusun
1. lr. Andjar Rochani , MM
2 . Achmad Efendi , SH , MM
3. lr. Yuris Tiyanto, MM
4. lr. Andrizal, MM
5. lr. Rosita Anggraini, MM
6. Ahmad Syaripudin , SP, M .Si
7. lr. Sitimawan D Siahaan, SP, MT
8. Nurul Chair, SP
9. Bambang Setiyono, A .Md
10. Melly Yusra , STP
11 . Susanto, S.TP
41
lampiran 1 . Form Monitoring Pelaksanaan kegia ta n Dekonsentrasi
Dinas Propinsi
Tr iwu lan I I II I Ill I IV
Ta nggal laporan
No Kabupat eniKota Kegiatan
RTL = Rencana Tindak La njut
MONITORING PElAKSANAAN KEG IATAN DEKONSENTRASI
TA2014
Pagu anggaran Realisasi
Fis ik Keuangan Target Rea lisa.si Rp %
Kendala RTl
Lampi ran 2. Form Monitoring Pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan
Dinas Propinsi
Tr iwulan 1/11/111/IV
Tanggallaporan
No Kabupaten/Kota Kegiat an
RTL = Renca na Tindak Lanjut
MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN TA 2014
Pagu angga ran Real isasi
Fisi k Keuangan
Target Realisasi Rp %
Kendala RTL
I
I
lampiran 3. Tabel Poktan/Gapoktan Penerima Sarana Peralatan Pengolahan Bidang Hortikultura
TABEL GAPOKTAN/KELOMPOK PENERIMA SARANA PERAlA TAN PENGOLAHAN BIDANG HORTIKULTURA DARI DIREKTORAT JENDERAl PPHP
Propinsi :
NO
-
NAMA
KABUPATEN/K GAPOKTAN JENISUPH & OTA ALAMAT, CP DAN BANTU AN ALA T
HP
..
')Serti fikasi Jaminan Mulu GHP/GMP/HACCP/150
Perijinan : MUMD
TAHUN I PENERIMAAN I
I
JENIS KAPASITAS PRODUKSI I PEMASARAN
PRODUKSI SERTIFIKASI
OLAHAN & ! JAMINAN MUTU/ KENDALA
MERK i PERIJINAN') NAMA MITRA TERPASANG TERPAKAI ! TUJUAN
DAGANG ! USAHA
!
!
UPAVA
PENANGANAN
Lampi ran 4. Tabel Poktan/Gapoktan Pengolahan Bidang Hortikultura Berpotensi yang bel urn mendapat Tugas peml:iantuan
TABEL GAPOKTAN/KELOMPOK PENGOLAHAN HASIL HORTIKULTURA BERPOTENSI MELAKUKAN PENGOLAHAN YANG BELUM MENDAPAT TUGAS PEMBANTUAN
Propinsi :
NAMA KELOMPOK/
NO KABUPATEN/KOTA GAPOKTAN, AlAMAT, CP
DAN HP
I
"')Sertifikasi Jam1nan Mutu : GHP/GMPIHACCP/ISO
Penjinan : MUMD
JUMLAH ANGGOTA
JUMLAH JENIS
JENIS JENIS
BAHAN PRODUKSI KOMODITI UPH
BAKU OLAHAN
~ •~~"~ •woo"' PEMASARAN
----- -·-·---·····- SERTIFIKASI ··-- ····-····--· ·--····-·-······----· UPAYA
JAMINAN KENDALA PENANGANAN
; TERPASANG TERPAKAI MUTU
MITRA TUJUAN
i i l
.
I I
!
! l
I
. I I I
I
lampiran 5. daftar pelaku usaha/perusahaan pengolahan hasil hortikultura yang ada
Propinsi :
Tahun:
NO KABUPATEN/KOTA
DAFTAR PELAKU USAHA/PERUSAHAAN PENGOLAHAN HASIL HORTIKULTURA YANG ADA
NAMA PELAKU USAHA/PERUSAHAAN, ALAMAT, CP DAN HP
JENIS KEGIATAN UPH
ASAL SUMBER BAHAN BAKU .
JENIS PRODUKSI OLAHAN
KAPASITAS PRODUKSI
TERPASANG TERPAKAI
SERTIFIKASI JAMINAN
MUTU I PEMASARAN KENDALA
UPAYA PENANGANAN
.... -.-.... -. - .. ·-·-·--·-----·-.. --!----.. ·---"-"""""""'--·--- .............. _ ............ - ............................. , ... _, _____ ,_ """""'-'""" .................. ___ , .. ,, .. _, __ ........... ,_, ·-·--·-.. --·-·- __ ....... -·.--.. ·---·- __ ,. ____ ,, ___ . __ , __ ... ··------1
')Sertifikasi Jaminan Mutu · GHPIGMPIHACCPnso
Perijinan : Ml./MD
Lampi ran 6. Profil UPH Gapoktan
1. Nama UPH
2. Jenis Olahan
3. Tahun Dibangun
4. Modal awal
5. O~zet per tahun
6. ~apasitas Olah PerbulanfTahun
7. Bahan Baku
8. Asal Bahan Baku
(Lahan sendiri/dari luar)
9. Jenis Alat Yang Saat lni Dimil iki
10. Nama Gapoktan
11. Jumlah Kelompok
12. Jumlah Anggota
13. Pengurus Gapoktan :
14. Telp Gapoktan
15. Alamat Gapoktan
16. Luas lahan
Komoditi
Luas lahan anggota
Gapoktan
Produktivitas I Ha
Produksi
17 Permasalahan Yang Dihadapi
Saat lni
18. Pemasaran
19. Program Bantuan
Profil UPH Gapoktan
No
1.
2.
3.
Nama Alai Kapasitas
....... .... .... ............. ...... .. ... .......... ········· ·· ·· ···· ····· ·· .... ....... ...... . .
Ketua
Sekretaris
(
Bendahara : .. ......... .. .. .... .... .. ... ... .. .. .... .. ..... ...... .. ...... ........ ... .. .. .
Lampiran 7. Kuisioner Pembangunan Dan Pengembangan Agroindustri Pedesaan
KUISIONER PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN
AGROINDUSTRIPEDESAAN
TA 2014
KONDISI KELOMPOK Tanggai __ Bulan ____ Tahun
I. Data Dasar
1. Nama kelompok
2. Jenis Unit Pengolahan :
3. Alamat
4. Pengurus: a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara
II. Kelengkapan Kelembagaan Kelompok
1. Sekretariat kelompok a. belum ada b. Ada tetapi tidak resmi c. Ada tetapi tidak difungsikan d. Ada tetapi masih tidak tetap dan berfungsi e. Ada , a lama! jelas, mudah dihubungi dari berfungsi.
2. Pengelola I Pengurus Kelompok ·: a. Tidak berfungsi b. Hanya ketua yang berfungsi yang lain tidak c. Berfungsiseadanya d. Berfungsi tetapi belum sepenuhnya e. Berfungsi sesuai tugas masing-masing
3. Administrasi Kelompok a. Belum ada b. Sudah ada tetapi belum dijalankan pencatatannya c. Kadang-kadang dicatat d. Sudah ada tetapi belum tertib e. Sudah ada dan tertib
Lanjutan Lampiran 7
4. Peraturan (AD/ART) a. Belum mengerti b. Baru ada aturan-aturan lisan c. Sudah ada tetapi belum lengkap d. Sudah ada, lengkap, belum disahkan dalam rapat anggota e. Sudah ada dan sudah disahkan pada rapat anggota
5. Rencana kerja Kelompok a. Belum dibicarakan b. Dibicarakan lisan saja c. Dibicarakan dan tertulis per pekerjaan saja d. Dibicarakan tertulis tetapi belum untuk 1 tahun e. Dibicarakan , tertulis dengan jadwal pelaksanaan selama 1 tahun
6. Pertemuan Rutin Kelomp0k a. Tidak ada b. Ada tetapi belum rutin c. Ada tetapi pertemuan anggota saja yang rutin d. Ada pertemuan anggota & pengurus rutin tetapi tidak tercatat. e. Ada rutin , pertemuan anggota setiap bulan , dan pertemuan pengurus
setiap minggu, tercatat
7. Data perkembangan a. Tidak ada b. Kadang-kadang dicatat dibuku c. Sudah ada tetapi belum rutin d. Sudah ada , rutin , tetapi tidak dipasang di dinding e. Ada dipajang di dinding dan rutin bulanan.
8. Simpanan anggota kelompok a. Belum ada b. Simpanan pokok saja c. Simpanan pokok dan wajib tetapi belum lengkap d. Simpanan pokok dan wajib sesuai jadwal e. Simpanan pokok dan wajib sesuai jadwal ditambah simpanan sukarela
9. Usaha Kelompok a. Tidak ada usaha kelompok hanya ada usaha anggota saja b. Usaha kelompok baru simpan-pinjam secara sederhana c. Usaha kelompok baru simpan-pinjam dari dana program dan ditangani
secara khusus. d. Ada unit usaha lain berupa pemasaran hasil anggota atau pengadaan
sarana produksi untuk anggota disamping simpan pinjam , dan ditangani secara khusus
e. Usaha simpan-pinjam, sarana produksi , pemasaran hasil, dan lainnya dikelola secara terpisah, benar, dan menghasilkan
Lanjutan Lampiran 7
10. Monitoring dan Evaluasi Anggota Kelompok a. Belum dilakukan b. Dilakukan pengurus, tidak rutin , dan tidak tercatat c. Dilakukan pengurus, rutin , tidak tercatat d. Dilakukan pengurus, rutin , tercatat, dibicarakan pada rapat anggota e. Dilakukan pengurus, rutin , tercatat, dibicarakan, dan dilakukan tindak
lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut.
11 . Laporan Kondisi Anggota Kelompok a. Belum ada b. Ada , belum lengkap, dan tidak rutin c. Ada , belum lengkap, tetapi rutin d. Ada , lengkap, rutin , tidak selalu dibahas e. Ada , lengkap , rutin , dan selalu dibahas.
12. Laporan Kegiatan dan Keuangan Kelompok a. Belum ada b. Ada tetapi sederhana saja c. Ada tetapi belum lengkap dan berubah-ubah d. Ada, laporan kegiatan lengkap, laporan keuangan dalam bentuk rugi
laba dan neraca, tetapi sering terlambat. e. Ada, laporan kegiatan lengkap, laporan keuangan dalam bentuk rugi
laba dan neraca dan diumumkan setiap pertemuan anggota.
13. Kemitraan a. Belum ada b. Dalam proses pembicaraan saja (lisan) c. Sudah dalam bentuk konsep tertulis d. Sudah berhubungan(MoU/kontrak) tetapi belum berjalan e. Sudah berjalan dengan baik.
14. Akses terhadap permodalan a. Belum ada b. Tahap perencanaan konsep c. Sudah memulai penjajagan d. Mengajukan proposal e. Sudah terealisasi.
Lanjutan Lampiran 7
LEMBAR JAW ABAN
Tanggal __ Bulan Tahun
Data Dasar . : 1. Nama kelompok 2. Ala mat 3. Pengurus
a. ·Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. · Bendahara
1. a b c d e
2. a b c d e .
3. a b c d e
4. a b c d e
5. a b c d e
6. a b c d e
7. a b c d e
8. a b c d e
9. a b c d e
10. a b c d e
11. a b c d e
12.a b c d e
13. a b c d e
14.a b c d e
Yang menilai
Nama
Jabatan
Lampiran 8 : Contoh Berita Acara Pemeriksaan Barang
BERITA ACARA PEMERIKSAAN BARANG
Nonior: .................................................... .
Pada hari ini , hari ......... , tanggal .. ........ .. .. ....... ... ,bulan .......... .. .... .... ... .. . , tahun dua
ribu dua belas, yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Tim Pemeriksa Hasil Pengadaan Penggil ingan Padi
pad a Dinas Pertanian Propinsi. .... .. ........ .. ..... .... ... .. ....... ... ... .
Alamat :
.... .... ... ..... .. .. .. .......... ...... ...... ....... .......... ... ....... (ditu lis lengkap)
Menyatakan telah melakukan pemeriksaan pengadaan ........ di Propinsi ....................... .
sebanyak . ... .... dalam kondisi baru, baik, lengkap dan dapat dioperasikan (hasil
pemeriksaan terlampir).
Demikian Berita Acara Serah Pemeriksaan ini dibuat dan ditandatangani oleh Tim
Pemeriksa pada hari, tanggal , bulan, dan tahun seperti tersebut di atas .
. Tim Pemeriksa Barang
1 . ............. · ................ ,
2 . .................... ~ ........ ,
3 .............................. ,
Lampiran 9 Contoh Berita Acara Serah Terima Barang dari Rekanan ke
Dinas Pertanian
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG
Nomor : .... ... ....... : .... .. .... .. ............. .. ............... : .......... .
Pada hari ini, hari ....... .. , tanggal ......... ........ .. .... . ,bulan .... .... ..... .... .... ..... , tahun dua
ribu dua belas, yang bertanda tangan di bawah ini :
1.
2.
Nama
Jabatan
Ala mat
PT ........... . · .... .. ... ....... .. ... .. ... . .. ... ..... .. .. .. ..... .......... ... .. ......... .. .
. ... .. .... ... .. .. ... ... ...... .... ..... ..... ....... ........... (ditulis lengkap)
.;Selanjutnya disebut PIHAK PERT AMA
Nama Tim Penerima ...... .
pad a Din as Pertanian Propinsi. ... .............................. .
Ala mat
......... ..... .... .......... ..... ....... .... .... ....... .. ....... .. ...... (ditulis lengkap)
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Dengan in i menyatakan bahwa :
1. PIHAK PERTAMA, telah menyerahkan ..... .. sebanyak .. ..... kepada PIHAK KEDUA
dengan spesifi kasi teknis terlampir.
2. PIHAK KEDUA telah menerima penyerahan penggil ingan padi tersebut dalam
kondisi baru, baik, l eng ka~ dan dapat dioperasikan sesuai hasil pemeriksaan
terlampir
3. Jenis alat adalah hasil pengadaan barang pada Satuan Kerja .... ... yang bersumber
dari .. .. ...... : Nomor : ..... ... , tangga l. .... ........ , sesuai kontrak nom or : ...... .... .. ,
tanggal ... ........ .......... ... .... .. .. .
Lanjutan lampiran 9
Demikian Berita Acara Serati Terima (BAST) Barang ini dibuat dan
ditandatangani oleh kedua belah .pihak dan mempunyai kekuatan hukum sama .
............................. , .................. 2014
PIHAK PERT AMA PIHAK KEDUA
Direktur Utama Tim Penerima Barang ;
PT . .................... ..
1 . ............................. ,
2 . ............................. ,
( ................. ......... ................ : .. )
3 . ............................. ,
Catatan : BAST ini dibuat dalam 6 (enam) rangkap dengan 2 (dua) lembar bermaterai
Rp. 6000,- (enam ribu· rupiah)
Lampiran 10 : Contoh Berita Acara Serah Terima Barang dari Dinas Pertanian
Ke Poktan/Gapoktan
BERIT A ACARA SERAH TERIMA BARANG
Nomor: ............. .......... ......... ......... ....... ................ ... .
Pada hari ini , hari .. ... .... , tanggal .... ... ... .. ...... .... .. , bulan ...... ..... ............... , tahun dua
ribu empat belas, yang bertanda tangan di bawah ini :
1.
2.
Nama
·Ala mat
Tim Penerima Barang .. .. ... ... ... .................. .. .. ..... ............. ...... .
.......... ............. .... .. .. ..... ....... .. ... ........ .. (ditulis lengkap)
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan
Ala mat
Ketua Kelompok Tani/ Gapoktan .. .. ...... .. ......... ..
.. .. ... .. ................. .. ... ..... ........... (ditulis lengkap)
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. PIHAK PERTAMA, telah menyerahkan .... .... sebanyak 1 (satu) kepada PIHAK
KEDUA dengan spesifikasi teknis terlampir.
2. PIHAK KEDUA telah menerima penyerahan bantuan ....... tersebut dalam kondisi
baru, baik, lengkap dan dapat dioperasikan dari P IHAK PERTAMA.
3. .. .. .. ini adalah hasil pengadaan barang pada ....... yang bersumber dari
Nomor ..... . , tanggal ...... , sesuai kontrak nomor .... ...... .. , tanggal
Lanjutan lampiran 10
Demikian Berita Acara Serah Terima (BAST) barang ini dibuat dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak dan menip~nyai kekuatan hukum sa'~a .
PIHAK KEDUA
Ketua Poktan/ Gapoktan
( ............................................. )
.... ~ ........................ , .................. 2009
PIHAK PERT AMA
Tim Penerima Barang Kab :
1 .............................. ,
2 .............................. ,
. 3 . ............................. ,
Mengetahui,
Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten I Kota .................... : ... ~ ............... ..
( ........... .. ................................. )
NIP .. : .......................... ..
Catatan : BAST ini dibuat dalam 6. (enam) rangkap dengan 2 (dua) lembar bermaterai
Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah)
Lampiran 11 : Naskah lkatan Kerjasama Pengelolaan Barang antara Dinas
Pertanian Propinsi dengan Gapoktan
NASKAH I KAT AN KERJASAMA PENGELOLAAN BARANG
Pada hari ini ........ .... .... . , tanggal .. .... ... , bulan ................ .... . tahun .............. ,
yang bertandatangan dibawah ini :
1.
2.
Nama
Jabatan
Ala mat
Kepala Din as Pertanian Propinsi ...... .. .... .. ............ .... .......... .. ..
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan
Alamat
Ketua Kelompok tani/ Gapoktan ................ .. .... .
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA) ·
Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Barang Nomor : ........ . , tanggal ..........
tentang bantuan sarana pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang bersumber dari
APBN TA 2014 Satker Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ,
Kementerian Pertanian mata anggaran kegiatan ...... sebanyak 1 (satu) set dengan
spesifikasi teknis terlampir, maka kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan ikatan
kerjasama pengelolaan barang dalam rangka mengoptimalkan penggunaan/pemanfaatan
peralatan tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban :
a. Melakukan pencatatan, pembukuan dan pengadministrasian barang serta
keuangan dalam dalam . buku inventarisasi barang intern Satker Dinas Pertanian
daerah bukan aplikasi SAl (SABMN)
b. Melakukan pembinaan , bimbingan teknis dan manajemen, pelatihan, pengawalan
(supervisi) , pendampingan, monitoring dan eva luasi kepada ke lompok tani!
gapoktan penerima bantuan penggilingan padi .
Lanjutan lampiran 11
c. Melakukan pelatihan dan pendampingan kepada Gapoktan di bidang pengolahan
hasil tanaman pangan.
2. PIHAK KEDUA akan mendayagunakan peralatan yang diberikan dengan cara :
a. Mengadministrasikan/mencatat/membukukan semua kegiatan usaha pemanfaatan
termasuk administrasi keuangan baik penerimaan maupun pengeluarannya ..
b. Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan kepada
Pihak Pertama (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota ).
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan
kesepakatan yang telah ditetapkan , maka peralatan tersebut akan ditarik oleh PIHAK
PERTAMA untuk dialihkan ke Gapoktan lain agar lebih bermanfaat.
Naskah lkatan Kerjasama ini berlaku selama 5 (lima) tahun atau selama umur
ekonomis peralatan ..... . sejak ditandati:mgani, dan dibuat rangkap 5 (lima) yang masing-
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan 2 (dua) diantaranya bermaterai
cukup.
Demikian lkatan Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
PIHAK KEDUA PIHAK PERT AMA
Ketua GAPOKT AN Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
( .. ........................... .... ) ( ................................. )
NIP ... .................... .
Lampiran 12
RINCIAN ALOKASI PEMANFAATAN EFISIENSI ANGGARAN DITJEN PHP TA 2014
TUGAS PEMBANTUAN T.A. 2 0 1 4 NO PUSAT/ PROV/ KAB/KOTA SUB SEKTOR KOMODITAS
S UB KEGIATAN
1 Kab . Aceh Selatan HORTI Hort ikultura- Fasilitasi pengolaha n hasil hortikultura
2 Kab. Aceh utara HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
3 Kab . Bireuen HORTI Pisang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
4 Kab . Pidie HORTI Cabe- Fasili tasi pengolahan hasil hortikultura
5 Kota Banda Aceh HORTI Hortikultura- Sentra pengemasan produk olahan
hortikultura
6 Kab . Tapanuli Selatan HORTI Manggis · Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
7 Kab . Lima Puluh Kota HORTI Manggis- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
8 Kab . Agam HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
9 Kab . So/ok Se/atan HORTI Jeruk- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
10 Kab. Pe/a/awan HORTI Cabe- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
11 Kab. Kerinci HORTI Cabe- Fa silitasi pengolahan hasil hortikultura
12 Kab . Merangin HORTI Horti kultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
13 Kota Jambi HORTI Hortikultura · Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
.14 Kota Palembang HORTI Hortikultura - Sentra pengemasan produk olahan
hortikultura
15 Kota Prabumulih HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolaha n hasil hortikultura
16 Kota Pagar A/am HORTI Kentang · Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
17 Kota Bengku/u HORTI Jeruk- Fasilitasi pengolahan has il hortikultura
18 Kab . Tanggamus HORTI Manggis - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
19 Kab . Pesawaran HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
20 Kota Bondar Lampung HORTI Hortikultura - Sentra pengemasan produk olahan
hortikultura 21 Kab. Bandung HORTI Horti kultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
22 Kab. Ciamis HORTI Mangga- Fasilitasi pengo lahan hasil hortikultura
23 Kab. lndramayu HORTI Hortikul tura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
24 Kab . Kuningan HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
25 Kab . Majalengka HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolaha n hasil hortikultura
26 Kab . Subang HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolaha n hasil hortikultura
27 Kab. Sumedang HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
28 Kota Cirebon HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
29 Kota Sukabumi HORTI Hortikultura - Fa sili tasi pengolahan hasil hortikultura
30 Kab . Banjar HORTI Manggis- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
31 Kab . Blora HORTI Cabe- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
32 Kab . Cilacap HORTI Rim pang (Temu La·wak)- Fa silitasi pengolaha n hasil hortikultura
33 Kab . Tegal HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
34 Kab . Demak HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolaha n hasil hortikultura
35 Kab . Karanganyar HORTI Rimpang (Temu Lawak)- Fasilitasi pengolahan hasi l hortikultura
36 Kab . Kudus HORTI Jeruk- Fasilitasi pengo lahan hasil hortikultura
37 Kab . Purworejo HORTI Rimpang (Temu Lawak)- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
38 Kab . Rembang HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
39 Kab . Semarang HORTI Hortikultura - Sentra pengemasan produk olahan
hortikultura
40 Kab . Bantu/ HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
41 Kab. Kulon Progo HORTI Rimpang (Temu Lawak)- Fa silitasi pengolahan hasil hortikultura
42 Kab. Kulon Progo HORTI Bw. Merah Fasili tasi pengolahan hasil hortikultura
43 Kab . Siemon HORTI Rim pang (Tem u Lawak)- Fasil ita si pengolahan has il hortikultura
44 Kab . Mojokerto HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolaha n has il hortikultura
45 Kab. Ponorogo HORTI Jeruk- Fasili tasi pengolaha n hasil hortikultura
46 Kab . Landak HORTI Hort ikultura - Fasili ta si pengolahan hasi l hortikultura
47 Kota Pontianak HORTI Aloe vera Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
Lampiran 12 RINCIAN ALOKASI PEMANFAA TAN EF ISIENSI ANGGARAN DIT JEN PHP TA 2014
TUGAS PEMBANTUAN T.A. 2014 NO PUSAT/ PROV/ KAB/KOTA SUB SEKTOR KOMODITAS
SUB KEG I ATAN
48 Kota Singkawang HORTI Rimpang (Temu Lawak) - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
49 Kota Palangka Raya HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
50 Kab. Pulang Pisau HORTI Pi sang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
51 Kab. Banjar HORTI Hortikultura- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
52 Kab. Minahasa HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
53 Kab. Minahasa Se/atan HORTI Ken tang- · Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
54 Kota Tomohon HORTI Ken tang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
55 Kab. Bolaang Mangondow HORTI Kentang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
Timur
56 Kota Dongga/a HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
57 Kota Palu HORTI Hortikultura - Sentra pengemasan produk olahan
hortikultura
58 Kota Palu HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
59 Kab. Tojo Una-Una HO!?.TI Pisang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
60 Kab. Sigi HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
61 Kab Enrekang HORTI Bw. Merah Fasilitasi pengo Ia han hasil hortikultura
62 Kab. Sinjai HORTI Rim pang (Temu Lawak) - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
63 Kab . Tana Toraja HORTI Manggis- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
64 Kab . Toraja Utara HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
65 Kab. Tabanan HORTI Manggis- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
66 Kab . Lombok Timur HORTI Kentang- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
67 Kab . Timur Tengah HORTI Jeruk - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
Se/atan
68 Kab. Rote-Ndao HORTI Hortikultura- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
69 Kab . Maluku Tenggara HORTI Jeruk- Fasilitasi pengolahan hasil hortikult~ra
Barat
70 Kota . Serang HORTI Hortikultura- Sentra pengemasan produk olahan
hortikultura 71 Kab . Tangerang HORTI Hortikultura - Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
72 Kota Cilegon HORTI Hoitikultura- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura
73 Kota Pangkal Pinang HORTI Hortikulturil- Sentra pengemasan produk olahan
hortikultura 74 Kota Gorontalo HORTI Hortikultura - Sentra pengemasan produk olahan
hortikultura 75 Kab . Karimun HORTI Hortikultura- Fasil itasi pengolahan hasil hortikultura
76 Kab . Mamuju HORTI Rim pang (Temu Lawak) - Fasilitasi pengolahan hasil hortikul tu ra
77 Kab. Majene HORTI Mangga- Fasilitasi pengolahan hasil hortikultura