ventrikel septum defek
TRANSCRIPT
VENTRIKEL SEPTUM DEFEK (VSD)
1. KONSEP DASAR PENYAKIT
Definisi
Suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.
Etiologi
Penyebab penyakit jantung congenital berkaitan dengan kelainan perkembangan embrionik
pada usia lima sampai delapan minggu, janutng dan pembuluh besar terbentuk.
Gangguan perkembangan ini disebabkan factor prenatal seperti infeksi ibu selama trimester
pertama. Agen penyebab lain adalah rubella, influenza, chicken fox. Factor prenatal seperti
ibu menderita DM dengan ketergantungan pada insulin serta factor genetic yang
mempengaruhi terjadinya kelainan tersebut. Factor lingkungan seperti radiasi, gizi ibu jelek
dan alcohol turut ikut mempengaruhi.
Patofisiologi
Adanya defek pada ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat dan resistensi
sirkulasi arteri sistemik lebih tinggi dibandingkan resistensi pulmonal. Hal ini mengakibatkan
darah mengalir ke arteri pulmonal melalui defek septum.
Volume darah di paru akan meningkat dan terjadi resistensi pembuluh darah paru. Dengan
demikian tekanan diventrikel kanan meningkat akibat adanya shunting dari kiri kekanan. Ini
akan beresiko endokarditis dan mengakibatkan terjadinya hipertropi otot ventrikel kanan
sehingga akan berdampak pada peningkatan workload sehingga atrium kanan tidak dapat
mengimbangi meningkatnya workload, terjadilah pembesaran atrium kanan untuk mengatasi
resistensi yang disebabkan oleh pengosongan atrium yang tidak sempurna.
Tanda dan gejala
Murmur
Distensi vena jugularis
Edema
Hepatomegali
Diaphoresis
Tidak mau makan
Tacipnea
Pemeriksaan diagnostic
Auskultasi jantung
Pantau tekanan darah
Foto roentgen
ECG
Echocardiogram
MRI
Penanganan
Pembedahan : menutup defek dengan dijahit melalui cardiopulmonary bypass
Non pembedahan : menutup defek dengan alat melalui kateterisasi jantung
Komplikasi
Endokarditis
Obstruksi pembuluh darah pulmonal
Syndrome eisenmenger
2. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Riwayat keperawatan; respon fisiologis terhadap defek (sianosis, aktivitas terbatas)
Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung; nafas cepat, sesak nafas, retraksi.bunyi
jantung tambahan (murmur), edema tungkai, hepatomegali.
Kaji adanya tanda hypoxia kronis: clubbing finger
Kaji pola makan, pola pertambahan berat badan.
Diagnosa Keperawatan
Penurunan curah jantung berhubungan dengan malmorasi jantung
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti pulmonal
Tidak toeransi terhadap aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksiden ke sel
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak adekuatnya
suplai oksigen dan za nutrisi ke jaringan
Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh berhubungan denagn kelelahan pada
saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori
Resiko infeksi ditandai dengan menurunnya status kesehatan
Perubahan peran orang tua berhubungan dengan hospitalisasi anak, kekhawatiran
terhadap penyakit anak
Perencanaan
1. Meningkatkan curah jantung
§ Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan
kehangatan kulit
§ Tegakkan derajat sianosis (sirkumorl, membran mukosa, clubbing)
§ Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi, tachypnea, sesak, lelah saat
minum susu, perobital edema, oliguria, dan hepatomegali)
§ Berkolaborasi dalam pemberian digoxin sesuai order, dengan
menggunakan teknik pencegahan bahaya toksisitas
§ Berikan pengobatan untuk menurunkan afterload
§ Berikan deuretik sesuai indikasi
2. Meningkatkan resistensi pembuluh paru
§ Monitor kualitas dan irama pernafasan
§ Atur posisi anak dengan posisi fowler
§ Hindarkan anak dari orang terinfeksi
§ Berikan istirahat yang cukup
§ Berikan nutrisi yang optimal
§ Berikan oksigen jika ada indikasi
3. Mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat
§ Ijinkan anak untuk sering beristirahat, hindarkan gangguan pada saat tidur
§ Anjurkan untuk bermain dan beraktivitas ringan
§ Bantu anak memilih aktivitas sesuai usia, kondisi, dan kemampuan anak
§ Berikan wktu istirahat setelah melakukan aktivitas
§ Hindarkan suhu linkingan yang terlalu panas dan dingin
§ Hindarkan hal-hal yang menyebabkan ketakutan/ kecemasan pada anak
4. Mempertahankan berat badan yang sesuai
§ Diit seimbang, tinggi ntrisi untuk pertumbuhan adekuat
§ Monitor tinggi dan berat badan, dokumentasikan dalam bentuk grafik untuk
mengetahui kecenderungan pertumbuhan anak
5. Mencegah terjadinya infksi
§ Hindari kontak dengan individu terinfeksi
§ Berikan istirahat yang adekuat
§ Berikan kebutuhan nutrisi yang optimal
6. Mempertahankan intake nutrisi untuk mempertahankan berat badan dan menopang
pertumbuhan
§ Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
§ Catat intake dan output secara benar
§ Beri makanan dengan porsi kecil dan sering untuk menghindari kelelahan
pada saat makan
§ Anak yang mendapatkan deuretik biasanya sangat haus, oleh karena itu
cairan tidak dibatasi
7. Memberikan dukungan orang tua
§ Mengurangi ketakutan dan kecemasan orang tua dengan memberikan
informasi yang jelas
§ Libatkan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit
§ Beri dorongan keluarga untuk melibatkan anggota keluarga lain dalam
perawatan anak
§ Eksplorasi perasaan orang tua mengenai ketakuatan, rasa bersalah, berduka,
dan perasaan tidak mampu