variasi dosis ekstrak sambiloto (andrographis paniculata

29
VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness) TERHADAP KADAR KOLESTEROL SERUM TIKUS (Rattus norvegicus) DENGAN DIET KUNING TELUR Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-I program studi Biologi Oleh: Elok Hafidhoh 07640010 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012

Upload: others

Post on 08-Jun-2022

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness) TERHADAP KADAR KOLESTEROL SERUM TIKUS (Rattus norvegicus)

DENGAN DIET KUNING TELUR

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat sarjana S-I program studi Biologi

Oleh:

Elok Hafidhoh

07640010

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata
Page 3: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata
Page 4: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata
Page 5: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

v  

MOTTO

“Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir” (Q.S. Yusuf: 87)

“Ketika kita minta kepada Allah setangkai bunga mawar, Allah memberi kaktus Ketika kita minta kepada Allah seekor kupu-kupu, Allah memberi ulat berbulu Kita sedih dan kecewa betapa tidak adilnya Allah Namun, kaktus berubah menjadi bunga kaktus yang indah, keindahannya melebihi bunga mawar Ulat berbulu berubah menjadi kupu-kupu yang indah Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, tetapi Allah memberi apa yang kita butuhkan Itulah jalan Allah….indah pada waktunya…”

Everything might go away, but my spirit musn’t go away.

Page 6: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

vi  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan kepadamu ya Rabb,terima kasih atas rahmat dan kekuatan yang sangat luar biasa kau berikan kepada hamba, sehingga hamba dapat menyelesaikan studi S-I. Semoga ini menjadi amal ibadah hamba…

Kupersembahkan karya kecil ini kepada Bapakku Abdul Kholiq. Beliau adalah bapak yang paling hebat sedunia. Terima kasih telah mengizinkan aku menimba ilmu di Yogyakarta dan membentukku menjadi pribadi yang kuat. Ibuku Robi’atul Adawiyyah. Aku sangat bersyukur terlahir dari rahimmu. Curahan kasih sayang dan pengorbanan beliau tak ternilai harganya. Maafkan anakmu, sampai detik ini belum bisa membalas atas semua apa yang beliau berikan. Hanya doa semoga Allah menyayangi beliau. Masku, M. Yahya Anshori dan Adikku, M. Fadla Amna. Aku sangat bersyukur punya mas dan adik seperti kalian. Kalian adalah penyemangatku.

Kepada almameterku Tercinta Prodi Biolgi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Terima kasih atas ilmu yang diberikan. Semoga skripsi ini

bermanfaat.

Page 7: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

vii  

ABSTRAK

VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness) TERHADAP KADAR KOLESTEROL SERUM TIKUS (Rattus norvegicus)

DENGAN DIET KUNING TELUR

Elok Hafidhoh 07640010

Dosen Pembimbing : Anti Damayanti H.,S.Si.M.Mol.Bio

Kolesterol merupakan biomolekul yang penting sebagai komponen

membran sel, prekursor hormon steroid, dan asam empedu. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis. Salah satu cara untuk menurunkan kadar kolesterol adalah dengan pengobatan alternatif, yaitu dengan menggunakan tanaman sambiloto. Sambiloto mengandung senyawa andrographolide yang berfungsi untuk melindungi hati dan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan, sehingga memungkinkan dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan dosis ekstrak sambiloto terhadap kadar kolesterol tikus betina muda yang diberi diet kuning telur. Penelitian ini merupakan eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap ( RAL) dalam 5 kelompok dengan 5 ulangan, yaitu K1 (diet kuning telur + 0,3 gr ekstrak sambiloto), K2 (diet kuning telur + 0,5 gr ekstrak sambiloto), K3 (diet kuning telur + 0,7gr ekstrak sambiloto), K4 (diet kuning telur), dan K5 (diet normal). Data hasil penelitian, yaitu kadar kolesterol tikus dianalisis dengan uji statistik ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian, penurunan kadar kolesterol tertinggi terjadi pada kelompok K3 yang diberi ekstrak sambiloto sebanyak 0,7gr. Akan tetapi, hasil analisis dengan ANOVA menunjukkan bahwa pengaruh tersebut tidak signifikan.

 

Kata kunci: kolesterol, sambiloto (Andrographis paniculata Ness), tikus (Rattus norvegicus)

 

Page 8: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

viii  

KATA PENGANTAR

بنعمة الايمان والاسلام اشهد ان لاا له الااالله واشهد الحمد الذي أنعمنا . بسم االله الرحمن الرحيم

ان محمدالرسول االله والصلاة والسلام على اشرف الانبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلى اله

.اما بعد. وصحبه اجمعين

Alhamdulillahhirobbil’alamin, segala puji dan syukur yang tiada terkira

penulis persembahkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

kekuatan-Nya yang sangat luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “Variasi Dosis Ekstrak Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)

Terhadap Kadar Kolesterol SerumTikus (Rattus norvegicus) dengan Diet Kuning

Telur”. Sholawat serat salam tak lupa penulis ucapkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas atas bantuan, arahan, motivasi, dan doa

dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima

kasih kepada:

1. Allah SWT Yang Maha Kuat, yang telah memberikan kekuatan yang sangat

luar biasa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

2. Bapak Prof. Dr. Musa Asy’arie, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Page 9: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

ix  

3. Bapak Prof. Drs. H. Akhmad Minhaji, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Ibu Anti Damayanti H.,S.Si.M.Mol.Bio, selaku Kepala Prodi Biologi

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sekaligus

Pembimbing yang dengan sabar membimbing, mengarahkan dan

memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Bapak M. Ja’far Lutfi, Ph.D, selaku Penguji I dan Ibu Najda Rifqiyati, S.Si.

M.Si, selaku Penguji II yang telah meluangkan waktu untuk menjadi penguji

pada ujian skripsi penulis ini. Terima kasih atas segala masukan, saran, dan

koreksinya.

6. Ibu Aisah, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan pengarahan dan motivasi selama studi.

7. Seluruh Staf Laboratorium Terpadu Biologi Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta ( Mas Tri, Mas Doni, Mb Ethik, Mb, Festi, dan Mb

Anif) yang memberikan sarana dan prasarana serta kelancaran selama

penelitian.

8. Seluruh Staf Laboratorium Terpadu Kimia Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta yang memberikan sarana dan prasarana serta kelancaran

selama penelitian.

9. Seluruh Staf Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM

bagian Layanan Pra Klinik dan Pengembangan Hewan Percobaan yang

memberikan sarana dan prasarana serta kelancaran selama penelitian.

Page 10: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

x  

10. Seluruh Staf Karyawan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, khususnya Ibu Listiyati yang

memberikan kelancaran dalam administrasi.

11. Kedua orang tua, bapak (Abdul Kholiq) dan ibu (Robi’atul Adawwiyah) yang

senantiasa tanpa lelah mendoakan, memberikan motivasi, dan nasihat-nasihat

serta bimbingan moril maupun materi kepada penulis.

12. Dua saudara laki-laki, mas (M.Yahya Anshori) dan adik (M. Fadla Amna)

yang memberikan motivasi dan semangat kepada penulis

13. Paklek Muhammadun yang telah membuka jalan kepada penulis untuk

menuntut ilmu di Yogyakarta.

14. H. Rohmat Salam yang sudah dianggap penulis sebagai abah, Ahmad

Abdullah Shodiq yang sudah dianggap penulis sebagai kakang, Ibu Nasicha

yang sudah dianggap penulis sebagai biyung, yang telah mendoakan,

memberikan motivasi secara tidak langsung kepada penulis.

15. Sahabat-sahabat yang sudah dianggap penulis sebagai keluarga (Simbok

Nikmah, Liz, Maya, Bapake Rohmat, dan Sipit Ani). Terima kasih atas

persaudaraan dan kekeluargaan serta “omelan” yang kalian berikan kepada

penulis. Semoga persaudaraan dan kekeluargaan kita tetap terjaga.

16. Jenk Ai, Jenk Arin, Samsul, Pak lek Astafi, Ara, dan Awi yang turut andil

berpartisipasi dalam penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi. Terima

kasih atas bantuan dan doanya. Jasa kalian tak akan pernah penulis lupakan.

Page 11: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

xi  

17. Teman-teman Bio’07 Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta. Terima kasih atas

kebersamaan dan persaudaraannya.

18. Teman-teman Kimia (Anis, Lia, Amel, dan Mb Anis serta teman-teman

penelitian lainnya). Terima kasih atas bantuan dan kebersamaan kalian

selama penelitian.

19. Mas Andre”Rental Saehan” selaku editor penulisan skripsi. Terima kasih atas

editannya.

20. Teman-teman Wisma Gading 24 A (Mb Nida, Mb Juju, Fiza, Aulia, Yulia,

Zulfa, Pipit, Sanah, Dina, dan Ita). Terima kasih atas kebersamaannya, canda

tawa kalian adalah obat lelah penulis.

21. Mbak Eko dan Mb Ifa yang memberikan arahan, kririk dan saran serta

masukan kepada penulis.

22. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, atas segala

bantuan baik berupa do’a, tenaga, maupun materi selama penelitian dan

penulisan skripsi.

Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah

membantu tersusunnya skripsi ini mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Seiring doa jazakumullah khairan katsira dan semoga karya ini bermanfaat.

Yogyakarta, September 2012

Penulis

Page 12: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

 

xii  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI...................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7

A. Kajian Teori ................................................................................... 7

1. Lipid ........................................................................................... 7

2. Kolesterol ................................................................................... 8

3. Induksi Hiperlipidemia .............................................................. 15

4. Sambiloto ................................................................................... 16

B. Hipotesis ......................................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 20

A. Waktu Penelitian dan Tempat ........................................................ 20

Page 13: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

 

xiii  

B. Alat dan Bahan Penelitian .............................................................. 20

C. Prosedur kerja................................................................................. 21

1. Diet kuning telur ....................................................................... 21

2. Pembuatan ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Ness 21

3. Perlakuan .................................................................................. 22

4. Pengukuran kadar kolesterol total ............................................ 22

D. Analisis Data .................................................................................. 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 23

A. Hasil ............................................................................................... 23

B. Pembahasan .................................................................................... 27

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 32

E. Kesimpulan .................................................................................... 32

F. Saran ............................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 33

LAMPIRAN .................................................................................................... 37 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

xiv  

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ikhtisar perlakuan tiap kelompok ....................................................... 22

Tabel 2.Hasil analisis pengaruh ekstrak sambiloto terhadap kadar kolesterol tikus

(Rattus norvegicus) ............................................................................ 24

Tabel 3. Rata-rata berat badan tikus (Rattus norvegicus) selama penelitian ... . . 25

Tabel 4. Rata-rata sisa pakan tikus (Rattus norvegicus) selama penelitian ..... . . 26

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

xv  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram metabolisme kolesterol di dalam tubuh ........................... 10

Gambar 2. Tanaman sambiloto ........................................................................ 17

Gambar 3. Grafik kadar kolesterol tikus (Rattus norvegicus) selama penelitian 24

Gambar 4. Grafik berat badan tikus (Rattus norvegicus) selama penelitian .... 25

Page 16: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

xvi  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rata-rata kadar kolesterol tikus selama penelitian ...................... 38

Lampiran 2. Hasil analisis pengaruh ekstrak sambiloto terhadap berat badan

tikus ............................................................................................. 38

Lampiran 3. Hasil analisis pengaruh ekstrak sambiloto terhadap sisa pakan tikus38

Lampiran 4. Foto kegiatan penelitian ............................................................... 39

Page 17: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lipid merupakan salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat

dalam manusia, hewan, dan tumbuhan. Senyawa yang termasuk ke dalam

kelompok lipid adalah lemak dan steroid. Lemak sangat dibutuhkan oleh

tubuh kita sebagai salah satu bahan penyusun dinding sel, sumber energi (tiap

1 gram lemak memberikan 9 kalori), pelindung organ-organ tubuh, mediator

aktivitas biologis antar sel, isolator dalam menjaga suhu tubuh, dan pelarut

vitamin A, D, E, dan K (Dalimartha, 2008; Sudarmadji et al., 2010). Menurut

American Heart Association (dalam Sayoga, 2005) konsumsi lemak total

maksimal untuk orang dewasa adalah 30% dari kebutuhan kalori. Apabila

konsumsi lemak melebihi 30%, maka terjadi peningkatan kadar lemak di

dalam tubuh. Peningkatan setiap atau seluruh lemak disebut dengan

hiperlipidemia (Dorlan, 2002).

Menurut Poedjiadi dan Supriyanti (1994), salah satu jenis steroid

adalah kolesterol. Kolesterol merupakan biomolekul yang penting sebagai

komponen membran sel, prekursor hormon steroid dan asam empedu, dan

dibutuhkan untuk membuat vitamin D pada kulit ketika terkena sinar matahari

(Murray et al., 1993). Menurut Sayoga (2005) dan Dalimartha (2008), kadar

kolesterol normal pada manusia adalah kurang dari 200 mg/dl. Lebih dari 200

mg/dl sampai 239 mg/dl merupakan tanda-tanda kurang baik yang dapat

Page 18: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

2  

menyebabkan aterosklerosis, dan lebih dari 240 mg/dl merupakan bahaya

kemungkinan terjadinya aterosklerosis. Sayoga (2005) juga menjelaskan

bahwa kadar kolesterol 200-240 mg/dl biasanya disebabkan konsumsi

makanan yang berlemak secara berlebihan dan bakat yang dimiliki atau

keturunan secara genetik.

Walaupun kolesterol bermanfaat bagi tubuh, kadar kolesterol yang

tinggi dapat menimbulkan kerusakan pada endotelium lumen arteri, yang

disebut dengan aterosklerosis. Aterosklerosis tidak terjadi pada dinding arteri

secara menyeluruh, tetapi pada dinding arteri tertentu. Apabila aterosklerosis

terjadi pada dinding arteri secara menyeluruh (terjadi pada usia lanjut) sebagai

proses degenerasi (Sayoga, 2005). Sayoga (2005) menambahkan bahwa

aterosklerosis dapat terjadi pada orang dewasa usia 40-50 tahun akibat kadar

kolesterol yang tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi pada orang dewasa dapat

disebabkan karena pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas

olahraga. Pola makan yang tidak sehat itu seperti diet tinggi lemak dan

karbohidrat, rendahnya konsumsi makanan yang mengandung serat, kebiasaan

merokok dan minum minuman beralkohol.

Kadar kolesterol yang tinggi tidak hanya terjadi pada orang dewasa

usia 40-50 tahun, tetapi juga pada remaja usia 10-20 tahun. Penelitian yang

dilakukan Chandra (2007) menyatakan bahwa kadar kolesterol yang tinggi

pada remaja usia 10-20 tahun dapat disebabkan oleh riwayat orang tua yang

mempunyai penyakit jantung koroner dan aktivitas fisik yang kurang.

Kemajuan teknologi telah membawa pada perubahan gaya hidup, misalnya

Page 19: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

3  

budaya hidangan cepat saji, aktifitas fisik yang kurang, dan stess yang pada

akhirnya mempunyai efek besar terhadap penyakit jantung koroner. Kocaoglu

et al. (2005) menyatakan bahwa 1044 anak usia 12-13 tahun di Turki

mempunyai kadar kolesterol yang tinggi karena asupan lemak yang tinggi.

Schieken dalam Chandra (2007) mengatakan bahwa 7% kejadian

aterosklerosis terjadi pada anak-anak usia 10-15 tahun dan rata-rata meningkat

dua kali lebih tinggi pada usia 15 dan 20 tahun. Proses aterosklerosis dimulai

sejak anak secara lambat dan diawali dengan fatty streaks, yaitu akumulasi

kolesterol pada endotel (Newburger, 1992; Hanson, 2005 dalam Chandra

2007). Oleh sebab itu, upaya pencegahan aterosklerosis sejak masih bayi dan

anak-anak sangat penting, walaupun pencegahan aterosklerosis hanya mutlak

diperlukan apabila terdapat riwayat hiperkolesterolemi dan obesitas dalam

keluarga (Faizah, 2004). Upaya pencegahan kenaikan kadar kolesterol dan

aterosklerosis dapat dilakukan dengan cara melakukan aktifitas fisik,

mengurangi makanan yang mengandung lemak dan gula, menjaga berat

badan, menanggulangi stres, dan menghindari kebiasaan merokok dan minum

alkohol (Faizah, 2004; Sayoga, 2005).

Tanaman yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol

sangat banyak. Penelitian yang dilakukan oleh Yazdanparast dan Bahramikia

(2008) melaporkan bahwa 500 mg ekstrak Anethum graveolens L. mempunyai

potensi menurunkan kolesterol total sebanyak 38,7% terhadap tikus (Rattus

norvegizus). Yazdanparast dan Bahramikia (2008) menambahkan bahwa

ekstrak A. graveolens mengandung flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu

Page 20: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

4  

jenis senyawa antioksidan (Atmani, 2009). Davies (2003) menyatakan bahwa

antioksidan berperan dalam menunda, memperlambat, dan mencegah proses

oksidasi lipid sehingga dapat mencegah kenaikan kadar kolesterol. Tanaman

lain yang mengandung flavonoid adalah coklat (Theobroma caco) dan apel

(Pyrus malus). Penelitian yang dilakukan oleh Ding et al. (2006) melaporkan

bahwa coklat dapat mengurangi resiko penyakit jantung koroner sebanyak

10,5%. Biji coklat mengandung flavonoid sebanyak 564 dan 100 g batang susu

coklat mengandung 170 mg flavonoid (Eric et al., 2006). Boyer et al. (2004)

menyatakan bahwa apel juga dapat mengurangi penyakit kardiovaskuler

termasuk jantung koroner pada wanita sebanyak 13-22%. Boyer et al. (2004)

menambahkan bahwa 100 g apel mengandung flavonoid sebanyak 13,2 mg.

Selain A. graveolens, coklat, dan apel, tanaman yang mengandung

flavonoid adalah sambiloto (Andrographis paniculata Ness) (Siripong et al.,

1992). Sambiloto mempunyai fungsi sebagai antioksidan untuk memelihara

fungsi endothelium (Wang et al., 1997) dan antihipertensi (Huang, 1987). Hal

ini menunjukkan bahwa sambiloto mempunyai potensi yang bagus untuk

mencegah kenaikan kadar kolesterol.

Penelitian yang dilakukan oleh Borhanuddin et al. (1994) melaporkan

bahwa ekstrak sambiloto mencegah terjadinya hiperglikemia pada kelinci,

sedangkan Zhang (2000) melaporkan bahwa ekstrak etanol sambiloto

sebanyak 400 mg/kg dapat mengurangi kadar trigliserida pada tikus diabetes

dengan pemberian 2 hari sekali selama 2 minggu. Fatmawati (2008)

melaporkan bahwa ekstrak etanol daun sambiloto sebanyak 2,1 gr/kg selama

Page 21: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

5  

28 hari menurunkan kadar kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida darah

tikus diabetes. Penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati menggunakan

variasi waktu, yaitu 7, 14, 21, dan 28 hari.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan ekstrak sambiloto

terhadap kadar kolesterol pada tikus muda berumur 1 bulan. Pada penelitian

ini digunakan variasi dosis ekstrak sambiloto, yaitu 0,3 gr; 0,5 gr; dan 0,7 gr

dengan harapan dapat mengetahui dosis optimal dalam menjaga kadar

kolesterol normal pada tikus.

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini ialah:

1. Bagaimanakah efek ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Ness)

terhadap kadar kolesterol pada tikus (Rattus norvegicus) betina muda

dengan diet kuning telur?

2. Pada dosis berapakah ekstrak sambiloto berpengaruh terhadap kadar

kolesterol tikus betina muda dengan diet kuning telur?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini ialah untuk :

1. Mengetahui keefektifan ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Ness)

terhadap kadar kolesterol tikus (Rattus norvegicus) betina muda dengan

diet kuning telur

2. Mengetahui dosis ekstrak sambiloto terhadap kadar kolesterol tikus betina

muda dengan diet kuning telur

Page 22: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

6  

D. MANFAAT PENELITIAN:

Hasil penelitian ini diharapkan:

1. Dapat menambah pengetahuan dalam bidang biomedis

2. Pemanfaatan sambiloto (Andrographis paniculata) bagi manusia

 

 

 

 

 

Page 23: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

32  

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Ness) dapat menjaga kadar

kolesterol tikus (Rattus norvegicus) yang diberi diet kuning telur

2. Dosis 0,7 gr ekstrak sambiloto dapat menjaga kadar kolesterol tikus betina

muda yang diberi diet kuning telur, walaupun pengaruh tersebut tidak

signifikan

B. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah pemberian diet kuning telur dan

ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Ness) dilakukan dengan cara lain

(bukan dengan sonde lambung) dan sampel uji kolesterol tidak hanya berasal

darah tetapi juga dari organ. Pada penelitian ini belum diketahui kadar hormon

kortisol dan perbedaan laju metabolisme kolesterol tikus (Rattus norvegicus)

muda dan dewasa, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai kadar

hormon kortisol dan perbedaan laju metabolisme kolesterol pada tikus muda

dan dewasa. Selain itu juga, perlu peningkatan dosis ekstrak sambiloto,

sehingga diperoleh dosis yang tepat dalam menurunkan kadar kolesterol tikus.

Page 24: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

33  

DAFTAR PUSTAKA

Addis, P.B., & Park, S.W. (1990). Role of lipid oxidation products in atherosclerosis. In: food toxicology (S.R.A. Taylor, Ed.). New York: Marcel Dekker Inc.

Atmani, D., Chaher, N., Atmani, D., Berboucha, M., Debbache, N., & Boudaoud,

H. (2009). Flavonoids in human health: from structure to biological activity. Current Nutrition & Food Science, 5, 225-237.

Bachelot, A., Chakthoura, Z., Rouxel A., Dulon J., & Touraine P. (2008).

Classical forms of congenital adrenal hyperplasia due to 21-hydroxylase deficiency in adults. Hormone Res, 69, 203-211.

Backer, C.A., & Van Den Brink, R. C. B. (1965). Flora of java (spermatophytes

only) vol. II. Leyden: The Rijksherbarium. Borhanuddin, M., Shamsuzzoha, M., & Hussain, A.H. (1994). Hypoglycaemic

effect of Andrographis paniculata Ness on non-diabetic rabbits. Bangladesh Med. Res. Counc. Bull, 20, 22-26.

Boyer, J., & Liu, R.H. (2004). Apple phytochemical and their health benefits..

Nutrition Journal, 3, 4-7. Chandra, T. (2007). Perbedaan profil lipid remaja dengan orang tua berpenyakit

jantung koroner dan bukan jantung koroner. [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro.

Dalimartha (2008). 36 Resep Tumbuhan Obat. Depok: Penebar Swadaya. Davies. (2003). Black tea consumption reduces total and LDL cholesterol in

mildly hypercholesterolemic adults. American Society for Nutritional Sciences, 2, 3166.

Dorlan, W.A.N. (2002). Kamus Kedokteran Dorland (2th ed.) Jakarta::

Kedokteran EGC. Ding, E.L., Hutfless, S.M., Ding, X., & Girotra, S. (2006) Chocolate and

prevention of cardiovascular disease. A Systematic Review. Nutrition & Metabolism. 3-5.

Fatmawati (2008). Pengaruh lama pemberian ekstrak daun sambiloto

(Andrographis paniculata Ness) terhadap kadar kolesterol, LDL, HDL, dan trigliserida darah tikus (Rattus norvegicus) diabetes. [Skripsi]. Malang: Universitas Islam Negeri Malang.

Page 25: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

34  

 

Faizah, Z. 2004. Pencegahan penyakit jantung koroner pada masa anak dan remaja. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP.

Guyton, A.C. (1997). Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Kedokteran EGC. Halliwel, B., & John, M.C.G. (1994). Health antioxidants in nutrition and

disease. New York: Oxford University Press. Harborne, J.B. (1987). Metode fotokimia. Bandung: ITB. Holt, S., & Comac, L. (1998). Miracle herbs: how herbs combine with modern

medicine to treat cancer, heart disease, aids, and more. Caro: Publishing Group.

Kanokwn & Nobuo. (2008). Pharmacological aspect of Andrographis paniculata

Ness on healt and its major diterpenoid constituent Andrographolide. Journal of Health Science, 54 (4), 370-381.

Kardaya, D., Ralahulu, T. N., Purba, M., Parakkasi, A., & Zubir (2011). Pengujian

undur-undur laut (Emerita analoga) sebagai bahan penurun kolesterol pada mencit (Mus musculus BALB/C). JITP, 2, 74-87.

Kocaoglu, B., Moschonis, G., Dimitriou M., Kolotourou M., Keskin Y., Sur H. et

al. (2005). Parental educational level and cardiovascular disease risk factors in schoolchildren in large urban of Turkey. Directions for public health policy. BMC, 5, 13-21.

Mishra, S.K., Sangwan, N.S. & Sangwan, R.S. (2007). Andrographis paniculata

(Kalmegh). A review. Pharmacog, 1, 283-298. Murray, R.K., Granner, D.K, Mayes, P.A, & Rodwell V.W. (1990). Cholesterol

synthesis, transport, and excretion. Harper’s Biochemistry. (23 th ed.). Connecticut: Prentice-Hall International, Inc.

Ober, W.C., Garrison C.W., Welch, K., & Hutchings, R.T. (1985). Fundamentals

af Anatomy and physiology. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Pack, P.E. (2007). Anatomi dan fisiologi. (T. D. Wibisono, Terj.). Bandung: PT

Intan Sejati. Poedjiadi & Supriyanti. (1994). Dasar-dasar biokimia. Jakarta: UI-Press. Prasetyo A., Sadhana M., & Ika, P. (2000). Profil lipid dan ketebalan dinding

arteri abdominalis tikus wistar pada injeksi inisial adrenalin intra

Page 26: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

35  

 

vena (IV) dan diet kuning telur ’intermitten’ (penelitian pendahuluan). Media Medika Indonesiana, 35:3

Rader, D.J., & Hobbs, H.H. (2005). Disorder of Lipoprotein Metabolism in

Harrison’s Principles of Internal Medicine (16th ed.) editor by Dennis L.Kasper, et al. The McGraw-Hill Companies, US. 2, 2286- 98.

Rustandi, M.I. (2006). Potensi antioksidasi ekstrak daun sangitan (Sambucus

Javanica Reinw Ex Blume) sebagai hepatoprotektor pada tikus.[Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sandberg, F. (1994). Andrographidis herba chuanxinlian: A Review.: Swedish

Herbal Institute, Gothenburg, Sweden. Sari, V.M. (2009). Hubungan Antara Kadar Hormon Testosteron dan 17-OH

Progesteron Terhadap Berbagai Tingkat Virilisasi Pada Pasien Congenital Adrenal Hyperplasia. [Laporan Akhir Penelitian]. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.

Sayoga (2005). Mencegah Stroke dan Serangan Jantung. Bandung: Percetakan

PT. Granesia. Shukla, B., Visen, P.K., Patnaik, G.K. & Dhawan, B.N. (1992). Choleretic effect

of Andrographolide in Rats and Guinea Pigs. Planta Med, 58 (2), 146– 149.

Siripong, P., Kongkathip, B., Preechanukool, K., Picha, P., Tunsuwan, K., &

Taylor, W.C. (1992). Cytotoxic Diterpenoid Constituents from Andrographis paniculata, Ness leaves. J. Sci. Soc. Thailand, 18, 187-194.

Sriwahyuni, E., Puspita, T., Putranti, & H.A.P. (2007). Pengaruh pemberian teh

hijau terhadap kadar kolesterol LDL dan HDL pada tikus (Rattus norvegicus strain wistar). Majalah Kesehatan FKUB, Vol. 3 No.1.

Sudradjat, R., D.W. Lussy & D. Setiawan. (2008). Detoksifikasi dan uji toksisitas

akut limbah bungkil biji jarak pagar terhadap tikus putih jantan: Penelt.Has.Hut.

Supriyatno. (2007). Pengaruh pemberian ekstrak kedelai terhadap kadar

kolesterol, LDL, HDL dan Rasio LDL/HDL darah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang mengalami hiperkolesterolemia. [Tesis]. JIPTUNAIR.

Sudarmadji, S., Haryono, B., & Suhardi. (1996). Analisa bahan makanan dan

pertanian. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Page 27: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

36  

 

Wang, H. W., Zhao, H.Y., & Xiang, S.Q. (1997). Effect of Andrographis paniculata component on nitric oxide, endothelin and lipid peroxidation in experimental atherosclerotic rabbits. Zhongguo zhong xi yi jie he za zhi, 17 (9), 547-549.

Wardiah, N.A. 2009. Efek bawang putih (Allium sativum) dan cabe jawa (Piper

retrofractum Vahl.) terhadap jumlah limfosit pada tikus yang diberi suplemen kuning telur. [Laporan Akhir Penelitian Karya Tulis Ilmiah].Semaramg: Universitas Diponegoro Semarang.

Warsono. I.U., Fattah. M.W., Parakkasi. (2004). Pengaruh tepung cangkang

rajungan (Portunus pelagicus) dalam ransum terhadap kadar kolesterol serum dan pertambahan berat badan tikus putih (Rattus norvegicus), 27 (2), 55-62.

Widyawati, T. (2007). Aspek farmakologi sambiloto (Andrographis paniculata,

Ness). Majalah Kedokterana Nusantara.Vol. 40 No.3. Wirahadikusumah, M. (1985). Biokomia metabolisme energi, karbohidrat, dan

lipid. Bandung: Penerbit ITB. Weibo, L.1995. Andrographis, in depth review. Avaliable

from:http://www.altcancer.com Yazdanparast & Bahramika. (2008). Evaluation of the effect of Anethum

graveolens L. crude extract on serum lipids ad lipoproteins profiles in hypercholesterolemics rats, DARU, 16 (2), 88-94.

Zhang XF, & Tan BK. (2000). Antidiabetic property of ethanolic extract of

Andrographis paniculata in streptozotocin-diabetic rats. Acta Pharmacol Sinica, 21, 1157-1164.

Zhang, X. (2004). WHO monograph on selected medi cinal plants, vol.2, World

Health Organization, Geneva   

Page 28: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

37  

Lampiran 1. Rata-rata kadar kolesterol tikus (Rattus norvegicus) selama penelitian Waktu perlakuan

Rata-rata kadar kolesterol (mg/dl) Kelompok

1 Kelompok

2 Kelompok

3 Kelompok

4 Kelompok

5 Sebelum Perlakuan

82,08 86,86 77,42 68,4 73,02

Minggu pertama

70,88 68,56 71,06 68,825 76,42

Minggu kedua

75,34 79,20 68,94 67,50 76,92

Lampiran 2. Hasil analisis pengaruh ekstrak sambiloto terhadap berat badan tikus Sumber ragam Derajat

Bebas (DB)

Jumlah Kuadrat

(JK)

Kuadrat Tengah

F hitung F tabel (5%)

Perlakuan 14 1254.127 17557.778a 3.418 1.86 Ekstrak 4 694.088 2776.353 1.892 2.52 Pemberian 2 6774.260 13548.520 18.462 2.15 Ekstrak*pemberian 8 154.113 1232.905 .420 2.10 Error 60 366.933 22015.964 Jumlah 75 320861.310 Keputusan= F hitung lebih kecil dari pada F tabel pada taraf 5%, menunjukkan

tidak ada perbedaan diantara dosis perlakuan terhadap berat badan tikus

Lampiran 3. Hasil analisis pengaruh ekstrak sambiloto terhadap sisa pakan tikus Sumber ragam Derajat

Bebas (DB)

Jumlah Kuadrat

(JK)

Kuadrat Tengah

F hitung F tabel (5%)

Perlakuan 69 12.701 876.396a 6.920 1,42 Ekstrak 4 50.458 201.830 27.490 2,41 Pemberian 13 45.739 594.610 24.920 1,80 Ekstrak*pemberian 52 1.538 79.955 .838 1,42 Error 280 1.835 513.928 Jumlah 350 5011.540 Keputusan= F hitung lebih kecil dari pada F tabel pada taraf 5%, menunjukkan

tidak ada perbedaan diantara dosis perlakuan terhadap sisa pakan tikus

Page 29: VARIASI DOSIS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata

38  

Lampiran 4. Foto kegiatan penelitian

1. Evaporasi 2. Ekstrak sambiloto

3. Pemberian kuning telur dengan sonde lambung

4. Pengambilan darah