variabel penelitian

31
Jenis-Jenis Variabel Penelitian Tutorial Penelitian - Variabel adalah suatu konstruksi yang bisa diubah. Seperti karakteristik atau nilai untuk menentukan apakah perubahan satu hal mengakibatkan perubahan yang lain. Pada tutorial sebelumnya telah dibahas panjang lebar mengenai seluk-beluk penelitian , tapi tidak ada satu pun yang membahas pengertian atau jenis-jenis variabel. Tutorial kali ini membahas pengertian-pengertian mengenai variabel. Ada banyak variabel yang dilekatkan berdasarkan perbedaan karakteristik atau ciri-ciri yang terkandung di dalamnya. Desain penelitian korelasional atau eksperimental mengenal lima jenis variabel yaitu variabel bebas (Independent) dan tergantung (terikat atau dependent), intervening, moderating, control dan asing (extraneous). Penjelasan singkat masing-masing sebagai berikut: 1. Variabel Independent dan Dependent Variabel bebas atau independent kadang-kadang disebut variabel prediktor, treatment, stimulus, penyebab, input dan lain-lain adalah variabel yang dimanipulasi untuk mengamati efeknya terhadap variabel tergantung. Variabel tergantung atau terikat atau dependent disebut variabel akibat atau output adalah variabel yang diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas. 2. Variabel Intervening

Upload: gnaa-puspita-sari-pangeran

Post on 30-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

variabel

TRANSCRIPT

Jenis-Jenis Variabel PenelitianTutorial Penelitian - Variabel adalah suatu konstruksi yang bisa diubah. Seperti karakteristik atau nilai untuk menentukan apakah perubahan satu hal mengakibatkan perubahan yang lain.

Pada tutorial sebelumnya telah dibahas panjang lebar mengenaiseluk-beluk penelitian, tapi tidak ada satu pun yang membahas pengertian atau jenis-jenis variabel.

Tutorial kali ini membahas pengertian-pengertian mengenai variabel. Ada banyak variabel yang dilekatkan berdasarkan perbedaan karakteristik atau ciri-ciri yang terkandung di dalamnya.

Desainpenelitian korelasional atau eksperimentalmengenal lima jenis variabel yaitu variabel bebas (Independent) dan tergantung (terikat atau dependent), intervening, moderating, control dan asing (extraneous). Penjelasan singkat masing-masing sebagai berikut:

1. Variabel Independent dan Dependent

Variabel bebas atau independent kadang-kadang disebut variabel prediktor, treatment, stimulus, penyebab, input dan lain-lain adalah variabel yang dimanipulasi untuk mengamati efeknya terhadap variabel tergantung.

Variabel tergantung atau terikat atau dependent disebut variabel akibat atau output adalah variabel yang diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas.

2. Variabel Intervening

Variabel intervensi adalah variabel mediasi mengacu pada proses abstrak yang tidak secara langsung diamati tetapi memiliki link di antara variabel independent dan dependent. Ini variabel hipotetik.

Variabel ini dianggap sebagai variabel yang dapat menjelaskan keterkaitan variabel bebas dan terikat tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan, mungkin karena tidak diperhitungkan, tidak dapat diindentifikasi atau tidak dapat diukur.

Pada titik ini variabel intervening adalah konsep abstrak yaitu argumen hipotetik yang diusulkan seorang peneliti setelah penelitian selesai dilakukan berupa saran untuk agenda penelitian mendatang.

3. Variabel Moderating

Variabel moderating adalah varaibel mediasi yang sudah diidentifikasi, diukur dan dipertanggungjawabkan mempengaruhi keterkaitan variabel independent dan dependent.

Kedudukan variabel moderating adalah memoderasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Dengan demikian variabel moderating memberi efek memperlemah pengaruh.

4. Variabel Control

Variabel kontrol adalah variabel yang menyebabkan hubungan variabel bebas dan tergantung tetap konstan. Variabel ini mengeliminasi dampak yang diakibatkan dari adanya variabel-variabel moderating.

5. Variabel Asing (Extraneous)

Variabel extraneous atau variabel asing adalah faktor-faktor dalam lingkungan penelitian yang mungkin memiliki efek terhadap variabel dependent, tetapi tidak diketahui keberadaanya.

Variabel asing sangat berbahaya karena dapat merusak validitas sebuah penelitian. Jika memang tidak dapat dikendalikan, variabel asing harus setidaknya dipertimbangkan ketika menafsirkan hasil.

Saran Bacaan:

Heppner, P. P., Kivlighan, D. M., Jr., & Wampold, B. E. (1999).Research design in counseling(2nd ed.). New York: Brooks/Cole.

Kerlinger, F. N. (1986).Foundations of behavioral research(3rd ed.). Fort Worth: Holt, Rinehart and Winston, Inc.

LaFountain, R. M., & Bartos, R. B. (2002).Research and statistics made meaningful in counseling and student affairs. Pacific Grove, CA: Brooks/Cole.

Rosenthal, R., & Rosnow, R. L. (1991).Essentials of behavioral research: Methods and data analysis(2nd ed.). New York: McGraw-Hill, Inc

30 januari 2008Konsep-Konsep Dasar Penelitian (Bagian 5)E.VARIABELVariabel penelitian adalah objek yang diteliti yang memiliki nilai yang bervariasi.Dengan demikian sesuatu yang hanya mempunyai satu nilai (tidak mempunyai nilai yang bervariasi) tidak dapat dinyatakan sebagai variabel, tetapi konstanta (constant).1.Kualitatif dan KuantitatifQualitative Variable, adalah variabel yang datanya berupa data kualitatif (skala nominalatau ordinal).Quantitative Variable, adalah variabel yang datanya berupa angka (skala ordinal, interval, atau rasio).2.Bebas dan TerikatVariabel Bebas (Independent Variable), adalah variabel yang mempengaruhi variabel yang lain (variabel terikat).Variabel Terikat (Dependent Variable), adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain (variabel bebas).Dua pengertian di atas memperlihatkan bahwa istilah dua jenis variabel ini muncul pada penelitian (study) pengaruh.Jika digambarkan, modelnya akan menjadi:

Contoh:Pada penelitian tentang Pengaruh IQ terhadap Nilai yang Dicapai Mahasiswa dalam Perkuliahan Statistika, yang menjadi VB adalah IQ dan yang menjadi VT adalah Nilai yang Dicapai Mahasiswa dalam Perkuliahan Statistika.Catatan: Pada penelitian korelasional tidak dikenal istilah variabel bebas dan terikat, karena;a.Pada hubungan relasional tidak ada variabel yang mempengaruhi (VB) maupun dipengaruhi (VT).Contoh:Hubungan Kemampuan Berbahasa Arab dan Kemampuan Berbahasa Inggris Mahasiswa.b.Pada hubungan resiprokal tiap variabel mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variabel yang lain, sehingga penentuan VB dan VT menjadi rancu.Contoh: Hubungan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa.3.Kontrol dan EkstraneKetika peneliti merasa tidak puas dengan hasil yang ditunjukkan oleh variabel bebas dan variabel terikat yang dianalisis, maka perlu dilakukan analisis lanjutan dengan memperhitungkan variabel-variabel yang lain (variabel-variabel penjelas) yang dapat lebih menjelaskan realitas yang sesungguhnya.Analisis lanjutan ini disebut dengan analisis penjelas (elaboration).Sedangkan variabel yang perlu diperhitungkan dalam analisis ini antara lain adalah variabel kontrol dan variabel ekstrane.Control Variable, adalah variabel yang dikendalikan pengaruhnya terhadap variabel terikat.Pengendalian ini dilakukan dengan menggunakan nilai yang sama (dijadikan konstanta).Contoh:Jika meneliti tentang Nilai yang Dicapai Mahasiswa dalam Perkuliahan Statistika (VT) yang diduga dipengaruhi oleh IQ-nya (VB), maka variabel lain yang juga diduga berpengaruh terhadap Nilai dimaksud seperti Minat dikendalikan (VK), yaitu dengan menggunakan satu nilainya saja seperti mahasiswa yang memiliki minat belajar Statistika yang Tinggi.Control variableini sering ditemukan pada penelitian di bidang eksakta, terutama pada penelitian eksperimental.Pada bidang sosial, pengontrolan variabel lebih sulit dilakukan terutama pada penelitian observasional.Catatan:Pengontrolan variabel yang berpengaruh terhadap VT selain dapat dilakukan dengan cara membuat variabel menjadi konstanta (secara metodologis), juga dapat dilakukan dengan pengontrolan secara statistis/matematis.Pengontrolan secara statistis dapat dilihat secara eksplisit pada analisis-analisis parsial.Extraneous Variable, adalah variabel yang diabaikan pengaruhnya terhadap variabel terikat, karena pengaruhnya dianggap tidak signifikan.Contoh:Jika meneliti tentang Nilai yang Dicapai Mahasiswa dalam Perkuliahan Statistika (VT) yang diduga dipengaruhi oleh IQ-nya (VB), maka variabel lain yang juga diduga berpengaruh terhadap nilai dimaksud namun dianggap pengaruhnya kecil (negligible) sehingga tak berarti (nonsignificant) seperti Penggunaan Ruangan ber-AC, diabaikan.4.Antara dan ModeratorVariabel-variabel lain yang juga dapat memberikan kontribusi dalam analisis penjelas adalah sebagai berikut:Intervening Variable, adalah variabel yang menjadi perantara efek dari VB ke VT.Dengan demikian VB secara langsung memberikan efek terhadap VI, kemudian VI memberikan efek terhadap VT yang di dalamnya termasuk efek (tak langsung) dari VB.Jika digambarkan modelnya akan menjadi:

Contoh:Pada penelitian tentang Pengaruh IQ terhadap Nilai yang Dicapai Mahasiswa dalam Perkuliahan Statistika, sebenarnya pengaruh dari IQ (VB) tidaklah langsung terhadap Nilai yang Dicapai Mahasiswa dalam Perkuliahan Statistika (VT), tetapi melalui suatu variabel lain yaitu Proses Belajar Statistika (VI).Moderator Variable, yaitu variabel yang memberikan dampak terhadap pengaruh VB kepada VT.Jika digambarkan modelnya akan menjadi:

Contoh:Pada penelitian tentang Efek Motivasi terhadap Proses Belajar Mahasiswa di Kelas pada Mata Kuliah Statistika, peneliti menduga bahwa motivasi yang diukur sebelum perkuliahan dilaksanakan berdampak positif terhadap proses belajar yang diamati secara langsung.Namun hasil penelitian ternyata tidak sesuai dengan dugaan tersebut.Bisa saja dampaknya tidak signifikan atau bahkan dampaknya negatif.Peneliti kemudian menduga bahwa hal ini terjadi karena pengaruh dari Cara Mengajar Dosen yang membuat mahasiswa yang motivasinya tinggi tetapi proses belajarnya di kelas tidak baik atau sebaliknya.Jika kemudian Cara Mengajar Dosen ikut dilibatkan dalam penelitian, maka ia berkedudukan sebagai VM.Dampak VM terhadap pengaruh VB kepada VT selain dijelaskan melalui prosesnya sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, juga dapat dijelaskan melalui pengaruhnya terhadap VB sekaligus terhadap VT, sehingga modelnya digambarkan sebagai berikut:

Contoh:Dari contoh penelitian tentang Efek Motivasi terhadap Proses Belajar Mahasiswa di Kelas pada Mata Kuliah Statistika, sebenarnya dapat dipandang bahwa Cara Mengajar Dosen memberikan dampak terhadap Motivasi Belajar mahasiswa sekaligus terhadap Proses Belajar mereka.Catatan:Jika melihat kedudukannya dalam model, maka VM sebenarnya adalah VB.Tetapi karena VM dimunculkan untuk menjelaskan pengaruh VB terhadap VT, maka kedudukan VM dalam analisis dianggap sebagai VB Kedua (Secondary Independent Variable).Jika bukan dalam analisis penjelas maka model kedua yang menggambarkan kedudukan VM, dapat membuat kedudukan VB berubah menjadi VI dengan model sebagai berikut:

(klik gambar untuk memperjelas tulisan)

5.Komponen, Pengganggu, dan PenekanBeberapa variabel lain yang juga dapat memberikan kontribusi dalam analisis penjelas adalah sebagai berikut:Component Variable, adalah bagian dari suatu variabel yang apabila diperlakukan sebagai variabel tersendiri akan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih baik.Contoh:Tes IQ (VB) diduga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dalam mata kuliah Statistika (VT).Mungkin akan lebih baik jika setiap bagian dari Tes IQdianalisis sebagai VB yang terpisahyaitu: Tes Verbal (VB1), Tes Spasial (VB2), Tes Logikal (VB3), dan Tes Numerikal (VB4) sehingga dapat diketahui komponen Tes IQ mana yang berpengaruh atau tak berpengaruh signifikan serta yang mana yang pengaruhnya paling signifikan terhadap hasil belajar dalam mata kuliah Statistika (VT).Mungkin juga akan lebih baik lagi jika hasil belajar Statistika dianalisis komponennya secara terpisah (dianggap sebagai variabel-variaabel tersendiri) juga.Distractor Variable, yaitu variabel yang dapat mengungkapkan bahwa kesimpulan yang benar dari suatu analisis adalah kebalikan dari apa yang disimpulkan pada desain sebelumnya.Contoh:Suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan suatu bank ternyata lebih banyak dari masyarakat yang berdomisili jauh dibandingkan yang dekat dengan bank dimaksud.Hasil penelitian ini tentu mengherankan.Namun jika dilakukan analisis dengan melibatkan perbandingan jarak rumah populasi dengan lokasi bank saingan terdekatyang diklasifikasikan atas lebih dekat atau lebih jauh, ternyata memberikan hasil bahwa sebaliknya yaitu seseorang dalam memilih bank ternyata memilih yang jaraknya lebih dekat dengan rumahnya.Dengan demikian Perbandingan Jarak dengan Bank Kompetitorlebih layak dijadikan VBdibandingkan menggunakan Jarak Rumah Populasi dengan Bank Tertentu.Supressor Variable, yaitu variabel yang menekan pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain.Contoh:Diduga bahwa Reaksi terhadap Perubahan Harga (VT) dari kelompok masyarakat berpenghasilan (VB) rendah lebih signifikan dibanding kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi.Namun hasil pengujian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan.Ketika kemudian masyarakat yang ditelitidibedakan juga atas dasar tingkat pendidikan, terlihat bahwa tingkat pendidikan rendah dan tinggi berbeda secara signifikan dalam hal reaksi terhadap perubahan harga.Peneliti mungkin terjebak dalam pemikiran bahwa Tingkat Penghasilan sudah bukan merupakan variabel yang signifikan lagi untuk melihat Reaksi Masyarakat terhadap Perubahan Harga.Hasil analisis memperlihatkan variabel Tingkat Pendidikan-lah yang berpengaruh.Namun jika variabel Tingkat Pendidikan dibuat konstan (dijadikan VK), maka akan dapat dilihat bahwa tingkat penghasilan memberi pengaruh yang signifikan.Hal ini menjelaskan bahwa pengaruh Tingkat Penghasilan telah ditekan oleh Tingkat Pendidikan.6.Eksogen dan EndogenExogeneous Variable, adalah variabel yang dianggap memiliki pengaruh terhadap variabel yang lain, namun tidak dipengaruhi oleh variabel lain dalam model.Endogeneous Variable, adalah variabel yang dianggap dipengaruhi oleh variabel lain dalam model.Contoh Model:Variabel Eksogen ----------------Variabel Endogen

(klik gambar untuk memperjelas tulisan)Dari model di atas dapat dilihat bahwa:a.Cara Mengajar Dosen adalah VB, Motivasi Belajar Mahasiswa adalah VI, dan Proses Belajar Mahasiswa adalah VT.b.Cara Mengajar Dosen karena tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain adalah Vex.c.Motivasi Belajar Mahasiswa adalah VEn, karena dipengaruhi oleh variabel Cara Mengajar Dosen. Proses Belajar Mahasiswa juga Ven karena dipengaruhi oleh Motivasi Belajar Mahasiswa.7.Teramati dan LatenObserved Variable, adalah variabel yang dapat diamati secara langsung.Latent Variable, adalah variabel yang tidak dapat diamati secara langsung namun harus dikonstruk sedemikian rupa dari berbagai indikator.Catatan:Indikator yang digunakan untuk mengukur VL adalah Variabel Teramati (VTm) atauObservedVariable/Manifest Variable.VTm sering muncul dalam penelitian-penelitian eksakta.Dalam penelitian sosial humaniora (behavioristic), variabel yang digunakan seringkali berupa variabel yang tidak dapat diamati secara langsung, namun harus dikonstruk sedemikian rupa.Variabel Warna Kulit, adalah variabel yang dapat diamati secara langsung baik dengan teknik observasi, angket, maupun yang lainnya.Tetapi variabel Motivasi tidaklah dapat diamati secara langsung, karena secara konseptual motivasi adalah proses neuro-psikologis dalam diri seseorang.Oleh karena itu variabel seperti motivasi harus diukur dengan cara:a.Mengamati akibatnya reflective indicatorsb.Mengamati faktor (penyebabnya) formative indicatorsc.Mengamati bagian-bagiannya correlative indicators.Contoh konstruk variabel laten dengan indikator reflektif:

(klik gambar untuk memperjelas tulisan)Contoh konstruk variabel laten dengan indikator formatif:

(klik gambar untuk memperjelas tulisan)Contoh konstruk variabel laten dengan indikator korelatif:

(klik gambar untuk memperjelas tulisan)Model-model di atas menggunakanone level factoryang dianalisis denganfirst order factor analysis.Tetapi jika model kedua dan ketiga digabungkan, maka akan didapatkantwo level factoryang mencakup gabungan indikator-indikator formatif dan korelatif.Untuk menganalisis modeltwo level factordigunakansecond order factor analysis.Catatan: Analisis faktor dengan indikator korelatif dan resiprokal (hubungan simetrik) antara lain dapat menggunakan program SPSS, Lisrel, EQS yang berbasisikan rumus korelasi.Dalam analisis multivariat, analisis faktor seperti ini diklasifikasikan sebagai analisis multivariat yang bersifat interdependensi dan merupakan teknik parametrik.Analisis faktor dengan indikator formatif antara lain dapat menggunakan program-program berbasisikan metodePartial Least Squareseperti Smart PLS, Visual PLS, PLS-GUI, PLS Graph yang berbasiskan rumus multipel regresi. DalamSecond-Order Multivariate Analysis, analisis seperti ini termasuk dalam kategori dependensi dan masuk dalam kategori nonparametrik.Analisis faktor dengan indikator reflektif seharusnya berbasiskan rumusmultivariate regression, namun penulis belum menemukan program yang khusus untuk ini.Karenanya dalam praktek, yang digunakan adalah analisis berbasiskan korelasi.diposkan olehali hasmydi07.302 komentar:

ichwanmengatakan...Kalau ingin melihat pengaruh suatu kondisi, misalkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari beberapa faktor ekonomi makro, misalnya GDP, BI rate, tingkat inflasi, kurs rupiah, setahu saya bila hanya melihat pengaruh dari masing-masing faktor bisa menggunakan korelasi (bila dianggap tidak ada saling ketergantungan dari masing-masing faktor tersebut), akan tetapi bila semua faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, sebaiknya menggunakan teknik apa ya? Mohon pencerahannya, terima kasih.

Ichwan [email protected] Mei 2008 08.42

nitamengatakan...Mas Ichwan yth...Sy melakukan penelitian, misalnya var bebasnya X1, X2, X3, X4. Kemudian ada var.moderator X5 dan Y var.terikat. Bgm cara pengolahan datanya dengan SPSS12. Tolong ya Mas...Trims sblmnyaFrom Nita di Meda

Variabel dan Data29 KomentarPosted bysmartstatpadaFebruari 25, 2010Variabelberasal dari kata vary dan able yang berarti berubah dan dapat. Jadi, secara harfiahvariabelberartidapat berubah, sehingga setiap variabel dapat diberi nilai dan nilai itu berubah-ubah. Nilai tersebut bisa kuntitatif (terukur dan atau terhitung, dapat dinyatakan dengan angka) juga bisa kualitatif (jumlah dan derajat atributnya yang dinyatakan dengan nilai mutu).Variabelmerupakan element penting dalam masalah penelitian. Dalam statistik,variabel didefinisikan sebagai konsep, kualitas, karakteristik, atribut, atau sifat-sifat dari suatu objek (orang, benda, tempat, dll) yang nilainya berbeda-beda antara satu objek dengan objek lainnya dan sudah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.Karakteristikadalah ciri tertentu pada obyek yang kita teliti, yang dapat membedakan objek tersebut dari objek lainnya, sedangkan objek yang karakteristiknya sedang kita amati dinamakansatuan pengamatandan angka atau ketegori (nilai mutu) tertentu dari suatu objek yang kita amati dinamakanvariate(nilai). Kumpulan nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran atau penghitungan suatu variabel dinamakan dengandata.Karakteristik yang dimiliki suatu pengamatan keadaannya berbeda-beda (berubah-ubah) atau memiliki gejala yang bervariasi dari satu satuan pengamatan ke satu satuan pengamatan lainnya, atau, untuk satuan pengamatan yang sama, karakteristiknya berubah menurut waktu atau tempat. Apabila karakteristik setiap satuan pengamatan semuanya sama, tidak beragam, maka bukan lagi merupakan variabel, melainkankonstanta.Contoh:Apabila Anda sedang mempelajari sekelompok anak-anak, anak-anak di sana baru sebuah konsep, bukan variabel. Apabila Anda tertarik untuk mengukur tinggi badannya, berat, usia, menentukan jenis kelamin, dan sebagainya, berarti Anda sudah berbicara tentang variabel, karena nilainya bisa beragam dari anak ke anak. Untuk kepentingan penelitian, sebuah konsep bisa diubah menjadi satu atau beberapa variabel.Misalnya saja tentang konsep anak-anak tadi, di antara sekian karakteristik yang bisa diukur, Anda lebih tertarik untuk menimbang beratnya, maka: Konsep:adalahproperti/karakteristik dari Anak-anak Karakteristik: karakteristik yang sedang Anda amati adalahberat anak. Variabel: karena berat setiap anak bisa bervariasi, makaberatmerupakan variabel. Satuan pengamatan:satuan pengamatannya adalahmasing-masing Anak(setiap individu), dan Nilai (variate/data):berat yang terukurdari setiap anak dinamakan variate (nilai).Contoh kasus lain misalnya, jika Anda sedang mempelajari sekelompok tanaman tomat (konsep), variabel-variabel berikut mungkin menjadi pertimbangan Anda: tinggi, lebar, jumlah daun, dan jumlah buah, dan berat tomat. Contoh variabel lainnya adalah warna mata, IQ, tingkat pendidikan, status sosial, metode mengajar, jenis pupuk, jenis varietas, jenis obat, semuanya adalah variabel karena karakteristiknya berbeda-beda.Karakteristik dari suatu variabel harus beragam atau berubah-ubah. Sebaliknya, jika karakteristik semuanya sama, maka satuan pengamatan tersebut bukan lagi variabel, melainkankonstanta.Konstanta adalah angka tertentu yang nilainya selalu tetap pada semua kondisi, misalnya kecepatan cahaya, gaya gravitasi, dsb. Namun demikian, suatu variabel bisa saja menjadi konstanta apabila nilainya di buat sama. Misalnya, jenis kelamin adalah variabel, namun apabila satuan pengamatan yang kita amati hanya dibatasi pada jenis kelamin perempuan saja, maka jenis kelamin berubah menjadi konstanta, karena nilainya sama pada semua kondisi.Definisi OperasionalDefinisi operasionaladalah aspek penelitian yang memberikan informasi atau petunjuk kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Informasi ilmiah yang dijelaskan dalam definisi operasional sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama, karena berdasarkan informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian, ia dapat menentukan apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau diperlukan pengukuran yang baru.Konsep-konsep yang sudah diterjemahkan menjadi satuan yang sudah kita anggap lebih operasional (variabel dan konstruk), biasanya belum sepenuhnya siap untuk diukur. Karena variabel dan konstruk tersebut memiliki alternatif dimensi yang bisa diukur dengan cara berlainan. Contoh tentang variabel usia/umur. Cara pengukuran variabel tersebut bisa saja berbeda, pertama mungkin Anda mengukur usianya langsung secara numerik, misalnya 4, 12.5, 18, 31 tahun dst, atau bisa saja Anda mengukur berdasarkan kategori, misalnya Balita (0-5 th), Anak-anak (5 14), Remaja (14 24), Dewasa (25 54), Tua (55-64), dan Lansia (>65) tahun.Pembagian VariabelVariabel bisa dibagi berdasarkan: Perananan, cara pengukuran, dan bisa tidaknya diukur secara langsung.Berdasarkan Fungsi/Peranannya dalam penelitianDalam penelitian kuantitatif, variabel yang telah didefinisikan secara operasional, biasanya dibagi menjadivariabel bebas(independent: aktif atau atribut),variabel terikat(dependent), danvariabel asing/ekstra/tambahan (extraneous) yang bukan merupakan subjek dari penelitian yang sedang dipelajari dan berada di luar pengamatan/kajian utama penelitian. Pemahaman tentang variabel extraneous ini sangat penting, karena variabel ini bisa saja bersaing dengan variabel independent dan bisa mengacaukan/membingungkan dalam menjelaskan pola hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Oleh karena itu, dalam menentukan hubungan sebab akibat, kita seharusnya mengidentifikasi ada tidaknya variabel extraneous yang terbukti dapat mempengaruhi variabel dependent. Apabila ada, maka variabel ekstraneous tersebut disebut denganvariabel confounding.Variabel Confounding sebaiknya di kontrol atau dimasukkan ke dalam model. Apabila tidak, kita tidak akan yakin bahwa perubahan variabel dependent tersebut hanya disebabkan oleh variabel independent saja.Untuk memahami variabel-variabel dalam penelitian, perhatikan contoh kasus berikut:Apabila kita ingin melihat pengaruh pemberian dosis pupuk yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman, maka:Variabel Dependent=>Pertumbuhan tanaman

Variabel Independent=>Dosis Pupuk

Variabel Extraneous=>Varietas/Kultivar

Jenis Pupuk

Tingkat Kesuburan Tanah

Jenis Tanah

Ukuran Petak/Pot

Penyinaran Matahari

Temperatur

Kelembaban

Kandungan Air Tanah

Serangan Hama/Penyakit

dsb..

Variabel Independent (IV).Variable independentadalah variabel yang merupakan penyebab atau yang mempengaruhi variabel dependent (DV) atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel dependent (DV). Apabila variabel IV berubah, maka variabel DV juga akan berubah. Variable independent merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, variabel independent disebut juga sebagai peubah bebas dan sering juga disebut dengan variable bebas, stimulus, faktor, treatment, predictor, input, atau antecedent.Sebagai Contoh:Pengaruh metode mengajar terhadap Prestasi siswa. =>Variabel independent adalah Metode Mengajar.Pengaruh Pupuk Organik terhadap hasil tanaman tomat. =>Variabel independent adalah Pupuk Organik.Metode mengajar dan pupuk organik bisa dimanipulasi atau ditentukan oleh peneliti. Tidak semua variabel independent bisa dimanipulasi, misalnya attribute yang sudah melekat pada suatu objek. Contohnya: Jenis Kelamin, Usia, Kemiringan lereng, ketinggian tempat, dsb.Variabel Dependent (DV).Variable dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel independent. Variabel dependent, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai peubah tak bebas, variabel terikat, tergantung, respons, variabel output, criteria, atau konsekuen.Variabel ini merupakan fokus utama dari penelitian. Variabel inilah yang nilainya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh dari variabel independent. Nilainya bisa beragam dan tergantung pada besarnya perubahan variabel independent. Artinya, setiap terjadi perubahan (penambahan/pengurangan) sekian kali satuan variabel independen, diharapkan akan menyebakan variabel dependen berubah (naik/turun) sekian satuan juga. Secara matematis, hubungan tersebut mungkin bisa digambarkan dalam bentuk persamaan Y = a + bX. Misalnya, Y = Hasil (ton) dan X = pupuk Urea (kg), maka setiap pupuk urea dinaikkan/atau diturunkan sebesar b (kg), maka hasil naik/turun sebesar b (ton) dan apabila tidak di berikan pupuk (b=0), maka hasilnya adalah sebesar a (ton). Pola hubungan antara kedua variabel tersebut bisanya di kaji dalam penelitian asosiasi atau prediksi, biasanya diuji dengan menggunakan Analisis Regresi. Berbeda dengan contoh pengaruh metode mengajar terhadap keberhasilan siswa, skala pengukuran variabel independentnya bukan merupakan variabel interval atau rasio, sehingga untuk melihat pengaruh dari variabel independet terhadap variabel dependent lebih tepat dengan menggunakan Analisis Varians (ANOVA). Dengan Anova tersebut kita bisa menentukan ada tidaknya perbedaan diantara metode mengajar, dan apabila ada, kita bisa menentukan metode mengajar yang lebih baik atau terbaik.Varibel ModeratorVariabel moderator merupakan variabel khusus dari variabel independent. Dalam analisis hubungan yang menggunakan minimal dua variabel, yakni satu variabel dependen dan satu atau beberapa variabel independen, adakalanya hubungan di antara kedua variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel ketiga, yaitu faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model statistik yang kita gunakan. Variabel tersebut dinamakan dengan variabel moderator.Variabel moderatorini adalah variabel lain yang bisa memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel independen (bebas) dan variabel dependen (tak bebas). Dalam Analisis Varians (Anova), pengaruh dari variabel moderator ini bisa direfresentasikan sebagai pengaruh interaksi antara variabel independent (faktor) utama dengan variabel moderator (Baron and Kenny, 1986: p. 1174). Variabel ini bisa diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah keberadaannya akan mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan variabel terikat. Secara skematis, hubungan di antara ketiga variabel tersebut bisa diilustrasikan seperti pada gambar berikut:

Contoh kasus 1:Perhatikan, sebuah penelitian untuk melihat perbedaan diantara dua metode mengajar statistika, misal Metoda A dan Metode B. Jika siswa laki-laki lebih baik dengan Metode A, sedangkan siswa perempuan lebih baik dengan Metode B, maka jenis kelamin merupakan variabel mederator.

Contoh Kasus 2:Misalnya pengaruh pupuk anorganik terhadap hasil tanaman padi. Hasil analisis menunjukkan tidak ada pengaruh penggunaan pupuk anorganik terhadap hasil padi, padahal secara teoritis harusnya terjadi perbedaan. Mengapa demikian?? Setelah diselidiki, ternyata ada variabel lain (misalnya varietas) yang tidak dimasukkan ke dalam model ataupun tidak dikontrol (diseragamkan), sehingga ikut mempengaruhi keragaman hasil padi. Variabel tersebut adalah variabel moderator, yang seharusnya dimasukkan juga ke dalam model. Hal ini misalnya ditunjukkan dengan adanya perbedaan respon di antara varietas padi. Varietas unggulan lebih responsif terhadap pupuk anorganik, sedangkan varietas lokal tidak terlalu responsif bahkan cenderung hasilnya cenderung menurun.Contoh kasus 3:Pengaruh Pelatihan terhadap Prestasi kerja.Misalnya pelatihan yang diikuti staf administrasi suatu perguruan tinggi dengan harapan bisa meningkatkan ketrampilan dalam menyelesaikan tugas-tugas administrasi. Seluruh karyawan yang diikutsertakan memiliki jenjang pendidikan yang sama, D3. Setelah pelatihan selesai kemudian dilakukan tes ketrampilan. Setelah diamati, ternyata kemampuan karyawan yang berasal dari D3 Manajemen, memiliki ketrampilan yang lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang berasal D3 Pertanian. Jelas disini bahwa adanya perbedaan tersebut dikarenakan adanya perbedaan kemampuan dalam menyerap materi yang disampaikan ketika melaksanakan pelatihan. Karyawan D3 manajemen lebih antusias dalam mengikuti Pelatihan dibandingkan dengan D3 Pertanian karena mereka relatif lebih mudah dalam memahami materi (sesuai dengan bidangnya). Pada contoh kasus tersebut pelatihan adalah variabel independen, prestasi kerja adalah variabel dependen, dan latar belakang pendidikan adalah variabel moderator.Dari ketiga contoh kasus tersebut, bisa disimpulkan bahwa variabel moderator berpengaruh nyata (memiliki kontribusi yang signifikan) terhadap kemampuan variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen.Variabel Intervening/mediator.Variabel independent dan moderator merupakan variable-variabel kongkrit. Variable tersebut dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruhnya dapat dilihat atau diobservasi. Lain halnya dengan variable intervening, variable tersebut bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel independent dan dependent yang sedang diteliti.Penelitian yang melibatkan variabel intervening (mediator/mediating/mediasi/pengganggu) sangat umum dalam bidang sosiologi dan psikologi, seperti ilmu-ilmu perilaku dan penelitian non eksperimental lainnya. Untuk peneliti di bidang eksakta (terutama dalam penelitian eksperimental), mungkin tidak terlalu banyak yang mengenal atau melibatkan variabel ini, karena bersifat abstrak dan tidak bisa diukur (misterius, jangan dianggap serius.. :-)). Lihat saja pernyataan Tuckman (1988) berikut ini: an intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate.Banyak siswa, saya, bahkan sebagian peneliti yang masih kesulitan dalam membedakan antara variabel moderator dengan variabel pengganggu yang satu ini, intervening (mediator) maksudnya.Variable interveningdidefinisikan sebagaivariabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel independent dengan Variabel dependent, tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel independent dan atau variable moderat terhadap gejala yang sedang diteliti(Tuckman, 1988).Variabel ini merupakan variabel antara (penyela) yang terletak diantara Variabel independent dan Variabel dependent. Variabel ini bisa digunakan dalam menjelaskan proses hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent, misalnya X T Y, dimana T adalah variabel intervening yang digunakan untuk menjelaskan pola hubungan antara IV dan DV. Terminologi terakhir, yaitu sebagai variabel antara, konsiten dengan metodologi dan definisi dalam Analisis Struktural Equation Modelling (SEM). Misalnya, X adalah usia dan Y adalah kemampuan membaca, hubungan sebab akibat antara X dan Y bisa dijelaskan oleh variabel Intervening T, misalnya Pendidikan. Dengan demikian, Usia (X) tidak secara langsung mempengaruhi kemampuan membaca (Y), tapi terlebih dahulu melalui variabel intervening, pendidikan (T), atau dengan kata lain, X mempengaruhi T dan selanjutnya T mempengaruhi Y.

Contoh:Tingkat pendidikan jenis pekerjaan tingkat penghasilanMetode mengajar motivasi belajar Prestasi siswaTeknologi baru budaya Respon masyarakatUsia Pengalaman mengendarai kelihaian mengendarai sepeda motor (Valentinno Rossi, misalnya, :-))Contoh di bidang pertanian:Pengaruh pemberian pupuk anorganik terhadap hasil padi. Misalnya saja, varietas sudah dimasukkan ke dalam model atau varietasnya dibuat sama (varietas unggulan), tetapi hasinya tetap saja tidak signifikan. Mengapa?? Setelah diteliti secara seksama, ternyata tanaman padi yang di beri pupuk tersebut misalnya menjadi rentan terhadap serangan penyakit/hama sehingga sebagian besar lahan terkena serangan hama/penyakit, akibatnya hasil padi tidak meningkat. Variabel Intervening adalah Serangan Penyakit/Hama.Hubungan ke-4 Variabel:

Tambahan:Terdapat beberapa literatur yang mengatakan ada variabel lain selain variabel yang sudah disebutkan di atas, yaituVariabel Kontrol. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent tidak dikacaukan oleh pengaruh faktor lain yang tidak kita diamati. Dengan kata lain, variabel lain yang dapat mempengaruhi hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent, berusaha dihilangkan atau di netralkan atau di kontrol atau diseragamkan! Dengan demikian, diharapkan variabel yang memberi keragaman terhadap variabel dependent hanyalah variabel independent yang ingin dipelajari pengaruhnya, yang dikenal dengan perlakuan atau treatment!Paradok:Variabel kontroladalah variabel yang dibuatkonstansehingga tidak bervariasi atau seragam.. vs suatu objek bisa dikatakan variabel apabila nilainya beragam, apabila tidak, tidak lagi dinamakan variabel tapi konstantaBerarti??!! Bingung kan??variabel kontrol apa konstanta??Menurut saya, mungkin lebih tepat apabilavariabel kontrolini menggunakan istilah variabel yang di kontrol (Controlled Variable).

Berdasarkan cara pengukuran Kuantitatif (diskrit/kontinyu). Rasio. Interval Kualitatif. Ordinalada tingkatan. Nominaltidak ada tingkatan

Berdasarkan bisa/tidaknya diukur secara langsung Variabel teramati (observed variable). Dapat langsung diamati/diukur. Contoh: umur, jenis kelamin, berat badan Variabel laten (latent variable). Tidak dapat langsung diamati/diukur. Contoh: kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, kesehatan. Umumnya diukur dengan menggunakan indikator yang berupa variabel teramati, biasanya lebih dari dua variabel indikator.Reff/Link:Statistical MediationMediationModeratorGORDON MARSHALL. intervening variable. A Dictionary of Sociology. 1998.Encyclopedia.com. 23 Feb. 2010 saya masih kurang mengerti, apakah itu pertanyaan kira2 alasannya kenapa kepercayaan diri di ubah jd var bebas ataukah pernyataan bhw kepeercayaan diri sbg var bebas?Dalam Analisis, sebenarnya baik variabel independent utama ataupun variabel moderating diperlakukan sama sebagai variabel bebas (Var X). Dengan demikian, baik kecerdasan emosial ataupun kepercayaan diri sama-sama statusnya sebagai variabel bebas.Hemmm, btw apakah kepercayaan diri tidak dianggap sebagai variabel antara (Mediator/Intervening)??@Iqbal:Boleh saja Mas.. Kalau mampu mungkin saya bisa bantu, kalau tidak.., ya kita tunggu tanggapan dari pakar statistik, siapa tau ada yang nyasar kesini:-)Balas6. Erika Setyadi Desember 9, 2010 pukul 1:56 amada daftar pustakanya ga??atau refferensnya dari mana??Balas smartstat Desember 10, 2010 pukul 1:42 pmReferensinya ada di bagian akhir postingan/materi..Balas7. suwadi ap Januari 8, 2011 pukul 9:46 ammohon bantuan:skrg saya lg menyusun tesis, dan dosen menanyakan1. apa saja perbedaan antara antara variable moderating dan intervening?2. kondisi apa saja/syarat2 moderating?3. bagaimana cara mengujinya (moderating)?bila tidak keberatan, mhn jawbn via [email protected] bantuannya saya sampaikan matur suwun sangetsuwadiBalas Smartstat Januari 11, 2011 pukul 12:02 ammaaf baru di balas, lg sibuk ngompilasi nilai:-)Ya itulah, saya juga bingung tuk membedakannya, he2..Definisi mungkin sudah jelas, bisa di baca ulang postingan di atas.Moderator: Identik dengan variabel independen (bebas) hanya saja biasanya bukan merupakan fokus kajian kita, tp secara langsung ikut juga dalam mempengaruhi keragaman hasil (respons) yang kita amati.Mediator: Dalam bidang non eksakta, jelas tidak bisa di ukur secara langsung. Pengaruhnya hanya bisa disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel independent dan atau variable moderat terhadap gejala yang sedang diteliti (Tuckman, 1988). Dalam bidang eksakta (kadang bidang sosial juga), biasanya menjadi varibel antara (dalam SEM/Path Analysis) atau terkadang dikenal juga dengan variabel endogen (dia bisa dipengaruhi dan mempengaruhi),eg:Tingkat pendidikan jenis pekerjaan tingkat penghasilan. Jenis pekerjaandipengaruhitingkat pendidikan dan selanjutnya jenis pekerjaan akanmempengaruhi/menentukantingkat penghasilan.Cara menguji variabel Moderator? Dalam analisis diperlakukan sama sebagai variabel independen (bebas).Contoh dalam bidang eksakta:Pengujian Pupuk terhadap hasil.Pada pengujian tersebut, tingkat kesuburan tanah sebenarnya akan mempengaruhi keragaman hasil juga bukan? Padahal yang menjadi fokus kajian kita adalah jenis pupuk!Pupuksbg variabelindependen,keragaman tanah(biasanya dikelompokkan sesuai dengan tingkat kesuburan, sehingga pada kelompok/grup yang sama kesuburannya sama) di kenal dengankelompokyang sebenarnya merupakan variabel moderator danhasiladalah variabelindependen(respons). Rancangan percobaannya biasanya di kenal denganRancangan Acak Kelompok faktor tunggal! (padahal ada dua variabel yang mempengaruhinya bukan? Pupuk dan Keragaman Kesuburan Tanah/Kelompok).Perhatikan format tabel sidik ragam (ANOVA) nyaSuber RagamKelompokPupukGalatTotalSeolah-olah ada dua faktor kan? Kelompok dan Pupuk (bukan faktor tunggal, pupuk saja!!)Hemm., mudah2an penjelasan tidak semakin memusingkan Mas Suwadi:-)Balas suwadi Januari 11, 2011 pukul 5:26 pmterima kasih, sudah sedikit ada pencerahan8. Mamen Ziggy Maret 6, 2011 pukul 10:58 amsaya ingin menanyakan kepada anda, misalnya dengan judul Analisis Perbandingan Antara Social Community dan Words of Mouth sebagai referensi pembelian sepeda motor merek Honda atau Yamaha di Jakarta dengan media intervening Motivasi membeli sepeda motor itu bisa tidak?dan mengolah variabel intervening dengan uji apa?thanksBalas9. Sihon yuntina samosir April 9, 2011 pukul 4:43 pmAss,,Tlg bnt sya,Ne ada tgs..:Cari sebuah masalah dan tentukan variabelny.??Tlg sya y,,TqBalas smartstat April 23, 2011 pukul 11:42 amWass, mksdnya bagaimana? Tentukan jenis skala pengukuran variabelnya?Balas10. trie September 18, 2011 pukul 11:24 ammas saya mo nanya kalo pertumbuhan anak ayam itu variabel monupulasi, variabel respon dan kontrolnya apa yaaa????Balas11. khoyyir September 30, 2011 pukul 3:16 amIjin copas ganBalas12. harry November 9, 2011 pukul 2:04 pmmas, kalo saya punya penelitian dengan 4 perlakuan, termasuk kontrol dan masing2 perlakuan dibuat 6 ulangan. kemudian pengamatan/pengambilan data saya lakukan sebanyak 10 kali ( setiap hari sekali), sebaiknya menggunakan rancangan acak lengkap atau rancangan acak kelompok lengkap, kemudian bagaimana cara analisis data statistiknya? maturnuwunBalas13. galuh November 27, 2011 pukul 2:10 pmhallo.. q galuh mahasiswi d3 akuntansi unsri, dapet tugas cari kasus tentang variabel penelitian. awalnya bingung tapi nemuin web ini jadi tau deh.. hehethaks yaaaaGBU:)Balas smartstat Desember 3, 2011 pukul 1:14 pmthanks Galuh..Tambahan Materi lainnya bisa dipelajari di site:http://www.smartstat.infoBalas14. soedwiw Maret 30, 2012 pukul 3:08 amTulisan yang sangat bergunaBalas15. aris Juli 23, 2012 pukul 6:28 ammas, bedanya variabel dependen-independen dengan variabel endogen-eksogen apa ya..?Balas16. Markus Luahambowo Januari 16, 2013 pukul 2:44 amThank you sob,,,,,,,,nice posting.good job Bro.Balas17. desima Maret 8, 2013 pukul 6:29 amSelamat pagi mas, mau tanya boleh kan?? Variabel yg digunakan utk pendidikan dasar apa aja ya mas sblmnya tks bnyak ya:)Balas J April 3, 2013 pukul 8:26 pmgini mas mau nanya kan penelitian saya tentang hubungan faktor internal petani ( umur , skala interval ) dengan keputusan petani untuk konversi lahan sedangkan variabel faktor eksternalnya berskala ordinal, jadi sAYA bingung analisis datanya menggunakan rumus (non parametrik) apa?? terima kasih sebelumnyaBalas18. alpin Oktober 10, 2013 pukul 9:43 pmmas mau nanya ni.kan judul saya pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen yang dimediasi brand equity.kira klu searching di google musti pake apa?yang terhadap loyalitasnya ato yang dimediasi nya aja???saya bingung ni masterima kasih sebelumnya masBalas19. rido engla saputra Januari 13, 2014 pukul 12:36 pmmaaf mas mau nanya, kalau variabel yang di gunakan untuk model log linier kan variabelnya tidak di bedakan variabel bebas dengan fariabel terikat,, atau di buku saya baca, semuanya variabel respon,.variabel respon yang di maksud itu tergolong ke bagian variabel yg mna mas? trimaksih tas bantuannya..Balas20. sinta Juni 4, 2014 pukul 2:58 pmhai mau tanya nhe mas,,,,,soalnya lgi nyusun tpi bigung mau olah data nya soalnya ad perbedaan satuan dri variavel independennya. gmna ya mas biar gampang n gak terlallu ribet soalny sya bgungkn di variabel independen sya ad 3 perpedanaa satuannya yang pertama untuk ngukur jenis usaha, ukuran perusaan dan rasio profitabilitas nya,,,,,supaya bisa data dimasukan crannya gmna ya. mksh mas bantuannyaBalas21. winda Januari 13, 2015 pukul 11:12 amMas mau nanya variabel yang di gunakan kalau judulnya analisis perbandingan anatara nasabah the loyalist dan nasabah the defector pada pt bank rakyat indonesia itu apa? Mksih sblumxBalas22. Ratih Wulandari Februari 24, 2015 pukul 2:47 pmMaaf Mas saya mau bertanya, Jadi variabel kontrol itu dibuat konstan atau tidak nilainya? mohon balasannya masBalas Teori Random Walk di Pasar SahamKamis, 26 Juni 2008 | 10:13 WIB

Tweet0 KomentarKomentarInvestor memiliki banyak pilihan strategi di pasar saham. Salah satunya, investor bisa membeli saham dan mengempitnya dalam jangka panjang. Adalah teori random walk yang mengajarkan strategi ini. Menurut teori ini, investor akan lebih untung jika ia berinvestasi di saham tertentu untuk jangka panjang. Dengan begitu, investor terhindar dari risiko fluktuasi harga jangka pendek yang tak terduga.TEORI random walk atau disebut juga random walk hypothesis muncul tahun 1973. Saat itu, Burton G.Malkiel, dosen ekonomi Universitas Princeton, menulis buku bertajuk A Random Walk Down Wall Street. Random walk adalah teori pasar saham yang mengatakan bahwa harga saham di masa lampau serta arah harga saham atau pasar secara keseluruhan tidak bisa dipakai sebagai alat untuk meramal pergerakan harga saham di masa mendatang. Sebab, harga saham bergerak secara acak (random) dan tak bisa diprediksi. Peluangnya untuk naik sama dengan peluangnya untuk turun. Tapi, jangka panjang, harga saham akan cenderung meningkat.Pengikut teori ini percaya bahwa investor tak mungkin menebak arah harga dengan tepat. Karenanya, analisis fundamental maupun teknikal sebenarnya tak ada gunanya. Karenanya, Malkiel bilang bahwa membeli saham dan menyimpannya dalam jangka panjang adalah strategi paling tepat untuk investor individu. Jangan mencoba mengalahkan pasar. Ia kemudian menunjukkan bahwa sebagian besar reksadana di Amerika gagal mengalahkan acuan indeks S&P.Kini, masih banyak investor yang mengikuti strategi Malkiel. Tapi, investor lain bilang bahwa kondisi pasar saham saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan saat Malkiel menulis buku sekitar 30 tahun lalu. Saat ini, investor memiliki banyak akses terhadap berita pasar dan harga saham. Karenanya, investor memiliki semakin banyak alat untuk melakukan prediksi. Terserah, Anda percaya dengan pendapat yang mana. Tapi, jika Anda pengikut Malkiel, barangkali, saat ini adalah saat tepat untuk beli saham. Mumpung harganya murah.