valuasi ekonomi youth camp di taman hutan raya wan …digilib.unila.ac.id/62147/3/skripsi tanpa bab...

99
VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN SKRIPSI Oleh RAHMAT RIZKY MAULANA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA

WAN ABDUL RACHMAN

SKRIPSI

Oleh

RAHMAT RIZKY MAULANA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

ABSTRACT

ECONOMY VALUATION OF YOUTH CAMP IN WAN ABDUL

RACHMAN FOREST PARK

By

Rahmat Rizky Maulana

The study aim at analyzing travel costs, economic valuations, and factors

affecting the frequency of tourist visits to Youth Camp in Wan Abdul Rachman

Forest Park. The research was conducted at the Youth Camp in Wan Abdul

Rachman Forest Park involving 73 tourist visitors selected by the method of

taking moment. Data collection is conducted on November-December 2018.

Travel expenses are analyzed by the analysis of travel expenses, economic

valuation is calculated using the calculation of travel expenses and consumer

surplus and factors that influence the frequency of visitor visits analyzed by

regression Poisson. The study show that (1) the cost of travel borne by visitors to

the Youth Camp in Wan Abdul Rachman Forest Park amounted to Rp 77,188.13

per individual with the highest travel cost is from the cost of consumption and

lowest is from the cost of documentation and miscellaneous charges. (2) Factors

affecting the frequency of tourist visits to Youth Camp in Wan Abdul Rachman

Forest Park are cost of travel, income, distance, and facilities. (3) Economic value

of the Youth Camp in Wan Abdul Rachman Forest Park by using the method of

travel costs is Rp 1,924,199,823,454.41.

Keywords: Economic valuation, Frequency of visits, Travel costs,Youth Camp.

Page 3: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

ABSTRAK

VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA

WAN ABDUL RACHMAN

Oleh

Rahmat Rizky Maulana

Tujuan penelitian adalah menganalisis biaya perjalanan, valuasi ekonomi, dan

faktor- faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan wisatawan ke Youth

Camp di Tahura WAR. Penelitian ini dilakukan di Youth Camp di Tahura WAR

dengan responden sebanyak 73 pengunjung wisatawan yang dipilih dengan

metode pengambilan sesaat. Pengumpulan data dilakukan pada November-

Desember 2018. Biaya perjalanan dianalisis dengan analisis biaya perjalanan,

valuasi ekonomi dihitung dengan menggunakan perhitungan biaya perjalanan dan

surplus konsumen dan faktor- faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan

pengunjung dianalisis dengan regresi poisson. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa, Biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung wisata Youth Camp di

Tahura WAR sebesar Rp 77.188,13 per individu dengan alokasi biaya perjalanan

tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi dan biaya

lain-lain. Faktor- faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan wisatawan ke

Youth Camp di Tahura WAR yaitu biaya perjalanan, pendapatan, jarak dan

fasilitas. Nilai ekonomi Youth Camp di TAHURA WAR dengan metode biaya

perjalanan adalah sebesar Rp 1.924.199.823.454,41.

Kata kunci: Biaya perjalanan, Frekuensi kunjungan, Valuasi konomi, Youth Camp

di TAHURA WAR.

Page 4: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA

WAN ABDUL RACHMAN

Oleh

RAHMAT RIZKY MAULANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 5: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

Judul Skripsi : VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI

TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL

RACHMAN

Nama Mahasiswa : RAHMAT RIZKY MAULANA

Nomor Pokok Mahasiswa : 1414131213

Program Studi : Agribisnis

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc. Dr. Ir. Zainal Abidin, M.E.S.

NIP19630827 198603 1 003 NIP 19610921 1987031 003

2. Ketua Jurusan Agribisnis

Dr.Teguh Endaryanto, S.P., M.Si.

NIP 19691003 199403 1 004

Page 6: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc. ………………

Sekretaris : Dr. Ir. Zainal Abidin, M.E.S. ………………

Penguji

Bukan Pembimbing: Dr. Ir. Fembriarti Erry Prasmatiwi, M.S. ……………

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.

NIP 19611020 198603 1 002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi :

Page 7: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 08 Juli

1996 dari pasangan Bapak Zulfikar dan Ibu Retno Noviana

Damayanti. Penulis merupakan anak pertama dari dua

bersaudara. Studi tingkat Taman Kanak-Kanak (TK)

diselesaikan di TK Al- Kautsar pada tahun 2002, tingkat

Sekolah Dasar (SD) di SD Al- Kautsar di Bandarlampung pada tahun 2008,

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPNegeri 22 Bandarlampung pada tahun

2011, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMANegeri9 Bandarlampung pada

tahun 2014. Penulis diterima di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lampung pada tahun 2014 melalui jalur Seleksi Ujian Mandiri (Mandiri).

Selama menjadi mahasiswa di Universitas Lampung, penulis pernah menjadi

anggota Bidang Pengembangan Akademik dan Profesi Himpunan Mahasiswa

Agribisnis (Himaseperta) tahun 2014 – 2016. Penulis mengikuti kegiatan

homestay (Praktik Pengenalan Pertanian) di Desa Wonoharjo, Kabupaten

Tanggamus pada tahun 2015. Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Kabupaten Lampung Tengah selama 40 hari pada bulan Januari hingga

Februari 2017. Pada Juli 2017, penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di PT

Siger Jaya Abadi Tanjung Bintang selama 30 hari kerja efektif.

Page 8: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

Selama masa perkuliahan, penulis pernah menjadi Asisten Dosen mata kuliah

Pembangunan Pertanian pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018, mata kuliah

Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan pada semester genap tahun ajaran

2017/2018, dan mata kuliah Praktik Pengenalan Pertanian pada semester genap

tahun ajaran 2018/2019. Penulis juga pernah menjadi surveyordalam kegiatan

Survei Konsumen yang dilakukan oleh Banj Indonesia periode Juni- Desember

tahun 2018.

Page 9: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

SANWACANA

Bismillahirahmannirrahim,

Alhamdulillahi Rabbil ’Alamin, segala puji bagi Allah SWT atas berkat, rahmat,

hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsiyang

berjudul “Valuasi Ekonomi Youth Camp Di Taman Hutan Raya Wan Abdul

Rachman”dengan baik.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan, bimbingan, nasihat dan

dukungan dari berbagai pihak.Oleh karena itu, dengan segenap ketulusan hati

penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si., selaku Ketua Jurusan Agribisnis, atas

arahan, bantuan, dan nasihat yang telah diberikan.

3. Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc., sebagai Dosen Pembimbing Pertama

yang telah membimbing, memberikan ilmu, nasihat, arahan, motivasi,

dukungan dan saran selama proses penyelesaian skripsi.

4. Dr. Ir. Zainal Abidin, M.E.S., sebagai Dosen Pembimbing Kedua yang telah

memberikan bimbingan, ilmu yang bermanfaat, motivasi, arahan,

dukungandan saran kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi.

Page 10: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

5. Dr. Ir. Sudarma Widjaya, M.S., sebagai Dosen Pembahas atas masukan,

arahan, nasihat, dan motivasi yang telah diberikan untuk penyempurnaan

skripsi ini.

6. Dr. Ir. Fembriarti Erry Prasmatiwi, M.S., sebagai pengganti Dosen Pembahas

saya atas kesediaan untuk menjadi pengganti pembahas, masukan, arahan,

nasihat, dan motivasi yang telah diberikan untuk penyempurnaan skripsi ini.

7. Dr. Yuniar Aviati Syarief, S.P., M.TA., selaku Dosen Pembimbing Akademik

atas segala bantuan, saran, dan motivasi yang telah diberikan.

8. Keluargaku tercinta, Ayahanda H. Zulfikar, S.H., M.H. dan Ibunda Hj. Retno

Noviana Damayanti, S.T., M.T., serta nenekku Hj. Sofwati Asyura adekku

Hilda Hidayati Anjani, yang telah memberikan yang terbaik, tanpa kenal lelah

untuk selalu memberikan cinta dan kasih sayang, pengorbanan, dukungan

yang tiada henti, serta do’a yang tidak terputus untuk penulis.

9. Seluruh Dosen dan Karyawan di Jurusan Agribisnis (Mba Ayi, Mba Tunjung,

Mba Iin, Mba Vanessa, Mas Boim, dan Mas Bukhari) atas bantuan yang telah

diberikan selama penulis menjadi mahasiswi di Universitas Lampung.

10. Sahabat-sahabat Sapi Qurban seperjuangan, Vidya, Yolanda, Yudi, Shelma,

Yohana, Syendita, dan Vita, atas bantuan, dukungan, kebersamaan dan

semangat yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

11. Sahabat- Sahabat Anxiety Disorder, Fadhli, Niki, Zafira dan Iranda atas

kebersamaan, dukungan, arahan, serta motivasi dan saran yang telah

diberikan kepada penulis.

12. Sahabat- Sahabat APPC, Dete, Hafia, Iis, Vero, Suci, Amma dan Othi,

terimakasih atas motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

Page 11: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

13. Teman-teman bimbingan seperjuangan, Skripsweet Prof Bustanul dan Papi

Zai Squad, terimakasih atas kebersamaan selama proses bimbingan skripsi,

see you on top.

14. Teman-teman seperjuangan Agribisnis 2014 Kelas D, Synthia, Kiky Marliani,

Tegar, Wernat, Sabel, Rosi T, Kidal, Yani, Rosita, Selvi, Septi, Wayan, Upil,

Oci, Siska, Kia, Prana, Yazid, dan teman-teman lain yang tidak bisa

disebutkan satu per satu atas kebersamaan yang telah diberikan.

15. Teman-teman seperjuangan Agribisnis 2014, Dayu, Vanda, Yances, Nadia

Ayu, Fajar, Ryan apip,Adi, Asih, Devira, Ine, Kayesh, Abu, Bella, Fenti,

Dwifeb, Rinty, Inggit, Jestan, Marita, Uuk, Tuti, Rana, Elok, Cimbul, dan

teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terimakasih atas

waktu, bantuan, dan kebersamaan yang diberikan kepada penulis.

16. Kakak-kakak Agribisnis 2011, 2012, 2013 serta adik-adik Agribisnis 2015

dan 2016 atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan.

17. Almamater tercinta dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian atas segala yang telah diberikan

kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan, akan tetapi semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi banyak pihak dimasa yang akan datang.

Bandar Lampung, 2019

Penulis,

Rahmat Rizky

Page 12: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .............................................................................................. i

DAFTAR TABEL ..................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi

I. PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

1.2.1 Nilai EkonomiYouth CampTAHURA WAR Diduga

Masih Rendah ...................................................................... 4

1.2.2 Jumlah Total Pengunjung Setiap Tahunnya Berfluktuatif .. 7

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9

II. LANDASAN TEORI DANKERANGKA PEMIKIRAN................ 11

2.1. Teori Dasar.................................................................................... 11

2.1.1 Valuasi Ekonomi ................................................................. 11

2.1.2 Travel Cost Method (TCM) ................................................. 14

2.1.3 Willingness to Pay (WTP) ................................................... 18

2.1.4 Contingent Valuation Method (CVM)................................. 19

2.1.5 Surplus Konsumen............................................................... 23

2.1.6 Wisata Alam ........................................................................ 24

2.1.7 Permintaan Pariwisata ......................................................... 26

2.2. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 30

2.3. Kerangka Pemikiran...................................................................... 41

2.4. Hipotesis ....................................................................................... 46

III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 47

3.1. Metode Penelitian ......................................................................... 47

3.2. Konsep Dasar dan Definisi Operasional ....................................... 47

3.3. Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian .............................. 51

3.4. Jenis Data dan Metode Pengambilan Data .................................... 53

3.5. Metode Analisis Data .................................................................... 54

3.5.1. Metode Biaya Perjalanan ..................................................... 54

Page 13: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

ii

3.5.2. Analisis Regresi Poisson ..................................................... 54

3.5.3. Valuasi Ekonomi Youth Camp di TAHURA WAR ............ 58

3.6. Diagram Alur Penelitian ............................................................... 60

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................. 61

4.1. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (TAHURA WAR) ..... 61

4.2. Sejarah dan Profil Youth Camp ..................................................... 64

4.3. Struktur Organisasi Youth Camp di TAHURA WAR .................. 66

4.4. Sarana dan Prasarana Youth Camp diTAHURA WAR ................ 67

4.5. Tata LetakYouth Camp di TAHURA WAR ................................. 75

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 78

5.1. Karakteristik Responden ............................................................... 78

5.1.1. Jenis Kelamin Pengunjung .................................................. 79

5.1.2. Usia Pengunjung .................................................................. 80

5.1.3. Tingkat Pendidikan Pengunjung.......................................... 82

5.1.4. Jenis Pekerjaan Pengunjung ................................................ 83

5.1.5. Tingkat Pendapatan Pengunjung ......................................... 85

5.1.6. Asal Daerah Pengunjung ..................................................... 86

5.1.7. Motivasi Kunjungan Pengunjung ........................................ 87

5.1.8. Jenis Kendaraan Pengunjung ............................................... 89

5.1.9. Frekuensi KunjunganPengunjung ....................................... 90

5.1.10. Sumber Informasi Pengunjung .......................................... 91

5.2 Biaya Perjalanan Pengunjung Youth Camp di TAHURA WAR .. 93

5.3 Kesediaan Membayar Pengunjung Youth Camp di TAHURA

WAR ............................................................................................. 95

5.4. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi

Kunjungan ke Youth Camp di TAHURA WAR ........................... 98

5.4.1. Biaya perjalanan (X1) .......................................................... 99

5.4.2. Pendapatan(X4) .................................................................... 100

5.4.3. Jarak(X5) .............................................................................. 101

5.4.4. Fasilitas (D1) ........................................................................ 102

5.4.5. Uji Normalitas ..................................................................... 103

5.4.6. Overdispersi ......................................................................... 104

5.5 Nilai Ekonomi Youth Camp di TAHURA WAR .......................... 105

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 109

6.1. Kesimpulan ................................................................................... 109

6.2. Saran ............................................................................................. 110

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 111

LAMPIRAN ............................................................................................... 114

Page 14: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Batasan operasional variabel yang berhubungan dengan valuasi

ekonomiYouth Camp di TAHURA WAR ............................................. 49

2. Batasan operasional variabel yang berhubungan dengan frekuesnsi

kunjungan wisatawan padaYouth Camp di TAHURA WAR ............... 50

3. Karakteristik pengunjungYouth Camp di TAHURA WAR berdasarkan

frekuensi kunjungan .............................................................................. 90

4. Biaya perjalanan pengunjung Youth Camp di TAHURA WAR ........... 94

5. Klasifikasi kesediaan membayar tiket masuk Youth Camp di TAHURA

WAR ..................................................................................................... 96

6. Hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi

kunjungan di Youth Camp di TAHURA WAR ..................................... 98

7. Hasil uji kolmogorov-smirnov pada variabel terikat fungsi permintaan

Youth Camp di TAHURA WAR ........................................................... 104

8. Hasil pengecekan overdispersi atas fungsi frekuensi kunjungan Youth

Camp di TAHURA WAR ..................................................................... 105

9. Perhitungan nilai ekonomi Youth Camp di TAHURA WAR ............... 106

10. Identitas responden pengunjung Youth Camp di TAHURA WAR ....... 115

11. Biaya perjalanan pengunjung ke Youth Camp di TAHURA WAR ...... 117

12. Biaya perjalanan total responden Youth Camp di TAHURA WAR ..... 123

13. Faktor- faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan wisatawan Youth

Camp di TAHURA WAR ..................................................................... 126

14. Kesediaan membayar tiket responden Youth Camp di TAHURA WAR 129

15. Perhitungan surplus konsumen ............................................................. 131

Page 15: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

iv

16. Hasil uji kolmogorov-smirnov pada variabel terikat fungsi frekuensi

kunjungan Youth Camp di TAHURA WAR ......................................... 133

17. Hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi

kunjungan di Youth Camp di TAHURA WAR ..................................... 134

18. Hasil pengecekan overdispersi atas fungsi frekuensi kunjungan Youth

Camp di TAHURA WAR ..................................................................... 135

19. Perhitungan valuasi ekonomi ................................................................ 136

Page 16: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Perkembangan jumlah pengunjung wisataYouth Camp di TAHURA

WAR tahun 2015-2017 (Dinas UPTD TAHURA WAR, 2018) ........... 3

2. Kurva Surplus konsumen ...................................................................... 24

3. Kerangka pemikiran valuasi ekonomi wisata Youth Camp di TAHURA

WAR ..................................................................................................... 45

4. Diagram Alur Penelitian ....................................................................... 60

5. Struktur organisasi TAHURA WAR .................................................... 64

6. Peta lokasi Youth Camp di TAHURA WAR ........................................ 66

7. Struktur organisasi Youth Camp di TAHURA WAR ........................... 67

8. Air Terjun Gunung Minggu di Youth Camp ......................................... 68

9. Pintu masuk Pasar TAHURA................................................................ 69

10. Gedung aula Youth Camp ..................................................................... 70

11. Gladiator Youth Camp ........................................................................... 71

12. Salah satu toilet Youth Camp ................................................................ 72

13. Mushola Youth Camp .......................................................................... 73

14. Tempat berwudhu.................................................................................. 73

15. Lapangan parkir Youth Camp................................................................ 74

16. Air mancur ........................................................................................... 75

17. Penunjuk arah wisata............................................................................. 75

18. Saung Youth Camp ................................................................................ 75

19. Jalan setapak.......................................................................................... 75

Page 17: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

vii

20. Tata letak Youth Camp di Tahura WAR ............................................... 77

21. Grafik karakteristik pengunjung berdasarkan jenis kelamin (Data diolah,

2019). .................................................................................................... 79

22. Grafik karakteristik pengunjung berdasarkan usia (Data diolah, 2019). 81

23. Grafik karakteristik pengunjung berdasarkan tingkat pendidikan terakhir

(Data diolah, 2019)................................................................................ 82

24. Pekerjaan(Data Diolah, 2019). .............................................................. 84

25. Grafik karakteristik pengunjung berdasarkan tingkat pendapatan per

bulan (Data diolah, 2019). ..................................................................... 85

26. Grafik karakteristik pengunjung berdasarkan asal daerah tempat tinggal

(Data diolah, 2019)................................................................................ 86

27. Grafik karakteristik pengunjung berdasarkan motivasi kunjungan

(Data diolah, 2019)................................................................................ 88

28. Grafik karakteristik pengunjung berdasarkan sumber informasi

(Data diolah, 2019)................................................................................ 92

Page 18: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi suatu

negara. Pentingnya bagi suatu negara menjadikan sektor pariwisata sebagai

sektor yang dapat diprioritaskan dan menjadi media integrasi program dan

kegiatan antar sektor pembangunan, sehingga sektor pariwisata sangat masuk

akal ditetapkan menjadi penggerak perekonomian bangsa (Sekretariat Kabinet

Republik Indonesia, 2017).Menurut Badan Pusat Statistik (2016), kontribusi

sektor pariwisata terhadap devisa sebesar 7.603,45 juta dollar pada tahun

2010 menjadi 12.225,89 juta dollar pada tahun 2015.

Provinsi Lampung memiliki sumber daya alam yang dibutuhkan industri

pariwisata dimana obyek wisata yang cukup banyak dan beragam yang

tersebar diberbagai kabupaten/kota.Pemerintah Provinsi Lampung berusaha

untuk mengembangkan dan mengelola sektor pariwisata yang menggunakan

konsep ekowisata. Konsep ekowisata merupakan bentuk pengelolaan

pariwisata dengan pendekatan konservasi alam. Konsep ekowisata dapat

dilihat dengan lima elemen inti, seperti bersifat alami, berkelanjutan secara

ekologis, lingkungannya bersifat edukatif, menguntungkan masyarakat lokal,

dan menciptakan kepuasan wisatawan. Dewasa ini sektor pariwisata banyak

Page 19: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

2

yang telah dikembangkan sebagai ekowisata, yang memanfaatkan sumber

daya alam baik daratan atau perairan sebagai lokasi wisata. Salah satu

sumber daya alam yang sedang dikembangkan sebagai pariwisata (ekowisata)

di Provinsi Lampung yaitu hutan. Hutan merupakan salah satu sumberdaya

yang memiliki peran penting bagi kehidupan manusia (UNEP, 2014).

Destinasi wisata hutan di Provinsi Lampung yang sedang dikembangkan

potensinya dan mempunyai daya tarik untuk wisatawan yaitu Youth Camp di

Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (TAHURA WAR) yang berada

Kabupaten Pesawaran, Kecamatan Teluk Pandan. Menurut Dinas Kehutanan

Provinsi Lampung (2009), TAHURA WAR merupakan wilayah sistem

penyangga kehidupan terutama dalam pengaturan tata air, menjaga kesuburan

tanah, mencegah erosi, menjaga keseimbangan iklim mikro, penghasil udara

bersih, menjaga siklus makanan dan pusat pengawetan keanekaragaman

hayati. Potensi yang terdapat pada wisata Youth Campdi vegetasi hutan,

perkemahan, tempat outbond, tujuh tingkatan air terjun, berbagai macam flora

dan fauna, serta berbagai macam spot foto.

Terdapatnya kawasan wisata Youth Camp di TAHURA WAR dapat

memberikan dampak positif bagi masyarakat, di antaranya seperti

peningkatan pendapatan, peningkatan kesempatan kerja, dan peluang usaha.

Seiring berkembangnya kegiatan wisata yang ada di wisata Youth Camp di

TAHURA WAR, banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang datang

untuk menikmati keindahan panorama alam hutan, keindahan air terjun,

melihat keanekaragaman flora dan fauna atau menjadikan tempat untuk

Page 20: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

3

penelitian dan pembelajaran. Berikut perkembangan jumlah pengunjung

wisata Youth Camp di TAHURA WAR lima tahun terakhir yang tersaji pada

Gambar 1.

2015 2016 2017

Jumlah kunjunganwisata

1764 1141 3690

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

Jumlah kunjungan wisata

54,60 %

69,07 %

Gambar 1. Perkembangan jumlah pengunjung wisataYouth Camp di

TAHURA WAR tahun 2015-2017 (Dinas UPTD TAHURA

WAR, 2018)

Gambar 1 menunjukkan bahwa pada tiga tahun tahun terakhir jumlah

wisatawan wisata Youth Camp di TAHURA WAR mengalami fluktuasi yang

signifikan. Jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2016 mengalami

penuruan yang cukup besar yaitu sebesar 54,60% dengan jumlah total

pengunjung 1.141 orang dengan harga tiket masuk sebesar Rp 4.000, dan

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang jauh lebih tinggi jumlahnya

sebesar 1.764 orang. Pada tahun 2017 merupakan jumlah tertinggi kunjungan

wisatawan yang datang ke wisata Youth Camp tersebut dengan jumlah

Page 21: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

4

sebesar 3.690 orang, persentase kunjungan sebesar 69,07% dengan harga tiket

masuk sebesar Rp 4.000.

Wisatawan yang datang ke wisata Youth Camp di TAHURA WAR sangat

berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat disekitarnya, karena wisatawan

akan mengeluarkan sebagian uangnya untuk kesediaan mereka dalam

membayar sejumlah fasilitas dan jasa- jasa atau kegiatan wisata sehingga

berdampak terhadap tingkat pendapatan dan mata pencaharian masyarakat

disekitarnya. Persepsi wisatawan dalam memberikan harga terhadap sesuatu

tempat, yaitu pada obyek wisata wisata Youth Camp di TAHURA WAR yang

dapat dijadikan suatu acuan valuasi kawasan wisata tersebut.Valuasi terhadap

wisata Youth CampTAHURA WARmenggunakan metode travel cost. Prinsip

kerja metode travel cost cukup sederhana, asumsi mendasar yang digunakan

pada pendekatan metode biaya perjalanan adalah bahwa utilitas dari setiap

konsumen terhadap aktivitas, seperti rekreasi, bersifat dapat dipisahkan.

Artinya, fungsi permintaan kegiatan rekreasi tidak dipengaruhi oleh

permintaan kegiatan lainnya.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1 Nilai EkonomiYouth CampTAHURA WAR Diduga Masih Rendah

Wisata Youth Camp pada kawasan TAHURA WAR merupakan

kawasan hutan konservasi yang dijadikan sebagai obyek wisata yang

dikelola oleh pemerintah setempat dengan bantuan masyarakat sekitar

guna untuk melestarikan hutan dan untuk menikmati keindahan alam

Page 22: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

5

yang terdapat didalamnya. Youth Camp pada TAHURA WAR dapat

dijadikan salah satu destinasi wisata bagi masyarakat lokal atau

domestik hingga mancangeara untuk menikmati rekreasi dengan

keindahan alam seperti air terjun, berbagai macam jenis flora dan fauna.

Pada obyek wisata ini juga dapat dijadikan sebagai tempat bumi

perkemahan remaja untuk kegiatan organisasi maupun kegiatan lintas

alam.

Terdapatnya kegiatan wisata pada obyek wisata tersebut harus didukung

dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana

yang terdapat pada wisata Youth Camp dapat dikatakan masih kurang

diperhatikan baik dari pihak pengelola wisata maupun pemerintah yang

bertanggung jawab. Beberapa sarana dan prasarana yang kurang

diperhatikan yaitu sarana informasi penunjuk jalan mengenai letak

lokasi wisata Youth Camp di TAHURA WAR masih belum jelas, jalan

setapak untuk menuju wisata air terjun Wan Abdul Rachman juga

belum diperbaiki secara menyeluruh, kurangnya fasilitas MCK yang

memadai ditandai dengan kurangnya ketersediaan air bersih,

ketersediaan jasa transportasi umum sebagai akses untuk menuju pada

obyek wisata kurang memadai, sehingga wisatawan dari luar daerah

yang ingin datang berkunjung sulit untuk mendapatkan akses

transportasi untuk berkunjung karena tidak semua transportasi umum

melewati wisata Youth Camp di TAHURA WAR. Permasalahan

tersebut seharusnya dapat langsung ditanggapi atau diperbaiki, karena

di dalam suatu kawasan obyek wisata fasilitas atau sarana dan prasarana

Page 23: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

6

yang terdapat didalamnya harus memadai dan diperhatikan guna untuk

menunjang dan menjadi daya tarik wisatawan untuk dapat berkunjung

ke obyek wisata tersebut, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan

penilaian terhadap obyek wisata tersebut.

Penilaian lain terhadap potensi wisata Youth Camp pada TAHURA

WAR di Provinsi Lampung dapat dinyatakan dalam bentuk nilai

kuantitatif terutama dalam nilai rupiah.. Bentuk nilai rupiah tersebut

yaitu diukur dengan biaya perjalanan yang ditempuh oleh pengunjung

dari tempat ia berasal hingga sampai pada lokasi dan kesediaan

wisatawan untuk membayar terhadap wisata tersebut, seperti membayar

tiket masuk, parkir, dokumentasi dan fasilitas lain yang tersedia pada

wisata tersebut. Untuk saat ini harga tiket masuk wisata Youth Camp di

TAHURA WAR sebesar Rp 3.000 per orang dan harga tiket bagi

kendaraan roda 2 sebesar Rp 2.000, roda 4 sebesar Rp 3.000, serta biaya

untuk berkemah dikenai biaya sebesar Rp 10.000/ orang. Nominal nilai

tersebut dapat dikatakan sangat rendah dan tidak sebanding dengan

sumber daya alam yang tersedia pada wisata Youth Camp di TAHURA

WAR terhadap manfaat yang dirasakan oleh wisatawan dari aktivitas

ekowisata yang mereka lakukan. Kecenderungan permasalahan

tersebut dapat membuat pemberian nilai bagi wisata Youth Camp di

TAHURA WAR menjadi penting bagi keberlanjutan pengelolaan

sumber daya tersebut, dengan tujuan untuk dapat menjadikan wisata

tersebut menjadi wisata yang unggul dan diminati oleh wisatawan.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka ada beberapa hal yang

Page 24: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

7

menjadi perhatian yaitu berapakah valuasi ekonomi wisata Youth

Campdi TAHURA WAR? Berpakah kesediaan membayar wisatawan

terhadap wisata Youth Camp di TAHURA WAR?.

1.2.2 Jumlah Total Pengunjung Setiap Tahunnya Berfluktuatif

Youth Camp di TAHURA WAR merupakan salah satu lokasi wisata

yang menyuguhkan keindahan alam hutan yang dapat dinikmati,

didalamnya juga terdapat keindahan air terjun tujuh tingkatan, wisata

ini dapat juga dijadikan tempat berkemah, serta dapat dijadikan sebagai

tempat edukasi atau penelitian. Pengunjung yang datang ke lokasi

tersebut melakukan kegiatan wisata berupa menikmati keindahan alam

air terjun serta mengabadikan foto, melakukan penelitian, melihat

beragam macam flora dan fauna, dan melakukan kegiatan organisasi

yaitu kemah remaja.

Wisatawan yang datang ke Youth Camp di TAHURA WAR biasanya

secara perorangan, rombongan atau kelompok baik bersama keluarga

maupun bersama teman sekelompok bermainnya. Berdasarkan data

pengunjung tiga tahun terakhir yang didapatkan dari UPTD TAHURA

WAR, bahwa pada tahun 2015 jumlah pengunjung yaitu sebanyak

1.764 wisatawan, pada tahun 2016 sebesar 1.141 wisatawan, dan pada

tahun 2017 sebesar 3.690 wisatawan. Berdasarkan data diatas bahwa

dapat dikatakan dalam kurun tiga tahun terakhir wisatawan yang

berkunjung ke wisata Youth Camp di TAHURA WAR mengalami

fluktuasi, dan pada tahun 2017 terdapat lonjakan kenaikan jumlah

Page 25: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

8

pengunjung yang sangat besar, jika dibandingkan dengan tahun- tahun

sebelumnya. Jumlah pengunjung yang naik turun disebabkan karena

adanya persaingan lokasi wisata yang searah dengan wisata Youth

Camp di TAHURA WAR yaitu berupa berbagai macam wisata pantai

dan resort, lalu wisata yang sejenis dengan wisata Youth Camp. Tidak

hanya persaingan lokasi wisata hal lain yang menyebabkan

permasalahan tersebut yaitu perbedaan minat wisatawan untuk

berwisata di lokasi yang berbeda- beda.

Terkait permasalahan diatas pihak pengelola setempat telah melakukan

suatu tindakan dengan cara mempromosikan obyek wisatanya dengan

menyebarkan informasi yang terkandung pada wisata Youth Camp di

TAHURA WAR melalui media sosial, dan pada bulan Desember 2017

pengelola setempat mengadakan suatu bentuk kerja sama dengan

Generasi Pesona Indonesia (Genpi) dengan mengadakan satu cara

promosi untuk menarik wisatawan yaitu dengan terdapatnya “Pasar

TAHURA WAR”. Program ini dapat dikatakan sebagai salah satu

keunggulan yang dimiliki oleh wisata Youth Camp TAHURA WAR

yang dapat dikatakan sebagai daya saing wisatanya tersebut dan

program ini baru berjalan selama delapan bulan dan diadakan setiap

hari minggu, program Pasar TAHURA WAR ini didalamnya

menawarkan berbagai macam jajanan, hiburan serta wisatawan dapat

menikmati pemandangan yang berada pada wisata Youth Camp di

TAHURA WAR. Cara tersebut dapat menimbulkan keinginan

masyarakat untuk mengetahui informasi tersebut untuk melakukan

Page 26: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

9

kegiatan wisata. Menurut sudut pandang lain cara seperti ini dapat

dikatakan kurang efektif, karena penawaran atraksi atau hiburan yang

terkandung di dalam wisata Youth Camp TAHURA WAR tersebut

kurang menarik, inovatif, dan waktunya tidak intensif, akibatnya daya

saing wisata yang dimiliki oleh wisata Youth Camp TAHURA

WARmasih bisa kurang bersaing dengan pesaing wisata disekitarnya.

Permasalahan iniyang mengakibatkan jumlah pengunjung tidak

menentu yang datang dan kurangnya minat wisatawan untuk menikmati

keindahan alam hutan. Berdasarkan perumusan masalah diatas maka

faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi frekuensi kunjungan

wisatawan Youth Camp di TAHURA WAR?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Menganalisi biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung Youth Camp

di TAHURA WAR.

2. Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi frekuensi

kunjunganYouth Camp di TAHURA WAR.

3. Mengetahui valuasi ekonomi Youth Camp di TAHURA WAR.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Estimasi biaya perjalanan pengunjung Youth Camp di TAHURA WAR

sebagai proksi nilai ekonomi.

Page 27: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

10

2. Penilaian wisata Youth Camp di TAHURA WAR dalam memunculkan

daya tarik wisata sebagai faktor untuk meningkatkan frekuensi kunjungan.

3. Penilaian ekonomi sebagai dasar kebijakan pengembangan wisata Youth

Camp di TAHURA WAR.

Page 28: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

II. LANDASAN TEORI DANKERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Teori Dasar

2.1.1 Valuasi Ekonomi

Valuasi ekonomi merupakan nilai ekonomi yang terkandung dalam

suatu sumber daya alam, baik nilai guna maupun nilai fungsional yang

harus diperhitungkan dalam menyusun kebijakan pengelolaannya

sehingga alokasi dan alternatif penggunaannya dapat ditentukan secara

benar dan mengenai sasaran (Husni, 2018). Menurut Gravitiani

(2010), nilai ekonomi total terbagi menjadi dua bagian, yaitu nilai

guna dan nilai non- guna, dimana nilai guna terbagi menjadi tiga

bagian, yaitu nilai guna langsung, nilai guna tak langsung dan nilai

pilihan.

Nilai guna langsung merupakan nilai yang diperoleh atau dirasakan

seseorang karena berhubungan langsung dengan lingkungan atau

mengunjungi suatu lingkungan tertentu. Nilai guna langsung terbagi

menjadi nilai konsumtif dan nilai non- konsumtif, nilai konsumtif

merupakan nilai yang langsung dapat diperoleh karena seseorang

mengkonsumsi barang tersebut contohnya seperti makanan, minuman

dan obat- obatan, sedangkan nilai non konsumtif merupakan nilai

Page 29: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

12

yang langsung dapat diperoleh seseorang bukan merupakan barang

konsumtif, seperti rekreasi, kesehatan dan kenyamanan. Nilai guna

tak langsung adalah barang dan jasa yang ada karena keberadaan

ekosistem yang tidak secara langsung dapat diambil dari sumberdaya

alam tersebut. Nilai pilihan adalah nilai kemungkinan penggunaan

lingkungan pada masa yang akan datang bagi generasi mendatang,

nilai pilihan ini seringkali disebut dengan nilai warisan.

Nilai non guna merupakan nilai keberadaan, dimana manfaat baru

diketahui ketika sumber daya alam digunakan tanpa adanya ekspektasi

penggunaannya di masa sekarang maupun masa yang akan datang

(Gravitiani, 2010). Valuasi digunakan untuk membuat perbandingan

antara manfaat marginal dan biaya marginal, sehingga diperlukan

informasi berupa angka untuk dilakukannya penilaian dengan unit

uang. Valuasi ekonomi merupakan suatu upaya untuk memberikan

nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber

daya alam dan lingkungan terlepas dari apakah nilai pasar tersedia

atau tidak (Hasibuan, 2014).

Analisis nilai pasar terdapat biaya marginal yang menjelaskan tentang

nilai seseorang yang disediakan pasar. Berdasarkan analisis non-pasar

valuasi ekonomi dapat digunakan dalam hal pemberian nilai moneter

pada produk barang dan jasa yang tidak dipasarkan. Contohnya

seperti penilaian manfaat terhadap keindahan alam dan rekreasi wisata

yang didasarkan pada kesediaan membayar konsumen.

Page 30: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

13

Menurut Mubarok (2012), menyatakan bahwa terdapat dua kelompok

golongan untuk penilaian teknik valuasi ekonomi sumber daya alam

yang tidak dapat dipasarkan. Kelompok pertama adalah teknik valuasi

yang mengandalkan harga implisit dimana Willingness to pay

terungkap melalui model yang dikembangkan. Kelompok kedua

adalah teknik valuasi yang didasarkan pada survei dimana keinginan

membayar yang diperoleh langsung dari responden.

Nilai ekonomi dari suatu barang atau jasa diukur dengan

menjumlahkan kehendak untuk membayar Willingness to pay dari

banyak individu terhadap barang atau jasa yang dimaksud. Kesediaan

membayar merefleksikan preferensi individu untuk membayar suatu

barang yang dipertanyakan. Artinya, valuasi ekonomi dalam konteks

lingkungan hidup adalah pengukuran preferensi masyarakat akan

lingkungan hidup yang baik dibandingkan terhadap lingkungan hidup

yang buruk (Fauzi, 2010).

Pemahaman tentang konsep valuasi ekonomi memungkinkan para

pengambil kebijakan dapat menentukan penggunaan sumber daya

alam dan lingkungan yang efektif dan efisien. Aplikasi valuasi

ekonomi menunjukkan hubungan antara konservasi SDA dengan

pembangunan ekonomi.Valuasi ekonomi dapat dijadikan alat yang

penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap

penggunaan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Tujuan valuasi ekonomi adalah membantu pengambil keputusan untuk

Page 31: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

14

menduga efisiensi ekonomi dari berbagai pemanfaatan yang mungkin

dilakukan (Soemarno, 2010).

2.1.2 Travel Cost Method (TCM)

Metode biaya perjalanan ini merupakan salah satu metode dari teknik

penilaian lingkungan. Biaya perjalanan (travel cost) direpresentasi

sebagai nilai atau harga barang lingkungan tersebut (Siwi, 2010).

Metode biaya perjalanan sering sekali digunakan untuk menganalisis

permintaan terhadap rekreasi di alam terbuka, seperti hiking, berburu,

menikmati keindahan alam. Secara prinsip, metode ini mengkaji

biaya yang dikeluarkan setiap individu untuk mendatangi tempat-

tempat rekreasi.Metode travel cost dapat digunakan untuk mengukur

manfaat biaya akibat:

a. Perubahan biaya akses (tiket masuk) bagi suatu tempat rekreasi.

b. Penambahan tempat rekreasi baru.

c. Perubahan kualitas lingkungan tempat rekreasi.

d. Penutupan tempat rekreasi yang ada (Fauzi, 2010).

Prinsip kerja metode travel cost cukup sederhana, prinsipnya ingin

mengetahui nilai sumber daya alam atraktif untuk rekreasi (misalnya

taman hutan raya) yang terletak dalam suatu radius tertentu. Tujuan

dasar dari metode biaya perjalanan yaitu ingin mengetahui nilai

kegunaan dari sumber daya alam ini melalui pendekatan proxy.

Asumsi mendasar yang digunakan pada pendekatan metode biaya

perjalanan adalah bahwa utilitas dari setiap konsumen terhadap

Page 32: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

15

aktivitas, seperti rekreasi, bersifat dapat dipisahkan. Artinya, fungsi

permintaan kegiatan rekreasi tidak dipengaruhi oleh permintaan

kegiatan lainnya.

Menurut Fauzi (2010)Travel cost method (TCM) memiliki dua

pendekatan, yaitu:

a. Zonasi travel cost

Pendekatan metode biaya perjalanan melalui zonasi merupakan

pendekatan yang relatif simpel dan murah, karena data yang

diperlukan relatif banyak mengandalkan data sekunder dan

beberapa data sederhana dari responden pada saat survei.

b. Individual travel cost

Metodologi pendekatan individual metode biaya perjalanan secara

prinsip sama dengan sistem zonasi, namun pada pendekatan ini

analisis lebih didasarkan pada data primer yang diperoleh melalui

survei dan teknik statistika yang relatif kompleks. Kelebihan

individual travel cost ini adalah hasil yang didapat relatif lebih

akurat dibandingkan metode zonasi.Menentukan fungsi permintaan

terhadap kunjungan ke tempat wisata, pendekatan individual travel

cost menggunakan teknik ekonometrika seperti regresi sederhana

(OLS). Hipotesis yang dibangun bahwa kunjungan ketempat wisata

akan sangat dipengaruhi oleh biaya perjalanan dan diasumsikan

berkorelasi negatif, sehingga diperoleh kurva permintaan yang

memiliki kemiringan negatif. Secara sederhana fungsi permintaan

di atas dapat ditulis sebagai berikut: Vij= f (cij,Tij,Qij,Sij,Mi)

Page 33: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

16

Keterangan:

Vij= Jumlah kunjungan oleh individu i ke tempat j

Cij= Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh individu i ke tempat j

Tij= Biaya waktu yang dikeluarkan oleh individu i ke tempat j

Qij= Persepsi responden terhadap kualitas lingkungan dari tempat

yang dikunjungi.

Sij= Karakteristik substitusi yang mungkin ada di tempat lain

Mi= Pendapatan dari individu i

Agar penilaian terhadap sumber daya alam melalui metode biaya

perjalanan tidak bias, fungsi permintaan harus dibangun dengan

asumsi dasar, antara lain:

a. Biaya perjalanan dan biaya waktu digunakan sebagai proxy atas

harga dari rekreasi.

b. Waktu perjalanan bersifat netral, artinya tidak menghasilkan

utilitas maupun disutilitas.

c. Perjalanan merupakan perjalanan tunggal (Fauzi, 2010).

Menurut Fauzi (2010) meski dianggap sebagai suatu pendekatan

yang praktik, metode biaya perjalanan memiliki beberapa

kelemahan, antara lain:

a. Metode biaya perjalanan dibangun berdasarkan asumsi bahwa

setiap individu hanya memiliki satu tujuan untuk mengunjungi

tempat wisata yang dituju. Artinya seseorang tidak menelaah

aspek kunjungan ganda, jika pada kenyataannya seorang

Page 34: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

17

individu bisa saja mengunjungi tempat lain terlebih dahulu

sebelum ke tempat wisata yang dimaksud.

b. Metode biaya perjalanan tidak membedakan individu yang

memang datang dari kalangan pelibur (holiday makers) dan

mereka yang datang dari wilayah setempat. Artinya jika para

holiday makers ini memang datang untuk menikmati keindahan

alam tempat wisata yang diteliti, maka tentunya biaya perjalanan

penduduk sekitar harus dialokasikan pada kalangan pelibur.

c. Permasalahan pada pengukuran nilai dari waktu.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai kelemahan metode biaya

perjalanan, tentunya metode ini memiliki kekuatan. Kekuatan

metode biaya perjalanan (Travel Cost Method):

a. Metode biaya perjalanan mensimulasikan teknik empiris yang

lebih konvensional yang digunakan oleh para ekonom.

b. Memperkirakan nilai ekonomi berdasarkan harga pasar.

c. Metode ini didasarkan pada perilaku aktual.

d. Survei di tempat memberikan kesempatan untuk ukuran sampel

yang besar, karena pengunjung cenderung tertarik untuk

berpartisipasi.

e. Hasilnya relatif mudah untuk ditafsirkan dan dijelaskan.

f. Metode ini relatif murah untuk diaplikasikan (Mavsar dkk,

2016).

Page 35: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

18

2.1.3 Willingness to Pay (WTP)

Nilai ekonomi merupakan pengukuran dimana jumlah maksimum

seseorang bersedia mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh

barang dan jasa lainnya.Secara formal, konsep ini disebut keinginan

membayar (willingness to pay) seseorang terhadap barang dan jasa

yang dihasilkan oleh sumber daya alam dan lingkungan. Pengertian

lain mengenai willingness to pay diartikan sebagai jumlah maksimal

seseorang mau membayar untuk menghindari terjadinya penurunan

terhadap sesuatu (Fauzi, 2010).

Menurut Fauzi (2010) menyatakan bahwa pengukuran WTP yang

dapat diterima harus memenuhi syarat:

1) WTP tidak memiliki batas bawah yang negatif.

2) Batas atas WTP tidak boleh melebihi pendapatan.

3) Adanya konsistensi antara keacakan pendugaaan dan

4) keacakan perhitungannya.

Terdapatnya syarat memenuhi diatas dapat diakui bahwa ada

kelemahan dalam pengukuran keinginan membayar ini. Contohnya,

meskipun sebagian barang dan jasa yang dihasilkan sumber daya alam

dapat diukur nilainya karena diperdagangkan, sebagian yang lain,

seperti keindahan pantai atau laut, kebersihan, dan keaslian alam tidak

diperdagangkan sehingga tidak atau sulit diketahui nilainya, karena

masyarakat tidak membayarnya secara langsung. Alasan lain

mengatakan, karena masyarakat kurang mengetahui dengan cara

Page 36: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

19

pembayaran jasa seperti itu, keinginan membayar mereka juga sulit

diketahui. Pada akhirnya, dalam pengukuran nilai sumber daya alam,

nilai tersebut tidak selalu harus diperdagangkan untuk mengukur nilai

moneternya, yang diperlukan hanya pengukuran seberapa besar

kemampuan membayar masyarakat untuk memperoleh barang dan

jasa dari sumber daya (Fauzi, 2010).

Pengukuran nilai ekonomi dapat juga dilakukan dengan pengukuran

WTA (willingness to accept) yaitu kesediaan seseorang untuk

menerima kompensasi terhadap penurunan kualitas lingkungan

disekitarnya. Pada umumnya kesediaan membayar lebih sering

ditemui dibandingkan kesediaan menerima kompensasi karena

kesediaan menerima kompensasi bukan merupakan pengukuran

berdasarkan insentif, oleh sebab itu kurang tepat untuk menjadi studi

kasus yang berdasarkan perilaku manusia (Mubarok dan

Ciptomulyono, 2012).

2.1.4 Contingent Valuation Method (CVM)

C on t in g en t Va l ua t io n M et h od (CVM) merupakan metode yang

dianggap dapat digunakan untuk menghitung jasa-jasa

lingkungan/fungsi ekosistem yang dianggap tidak memiliki nilai guna.

Pendekatan CVM secara teknik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

dengan teknik eksperimental melalui simulasi dan permainan, dan

dengan teknik survei. Pada hakikatnya CVM bertujuan untuk

Page 37: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

20

mengetahui keinginan membayar dari masyarakat dan keinginan

menerima dari suatu kerusakan lingkungan (Fauzi, 2010).

Pada tahap operasional penerapan pendekatan CVM terdapat lima

tahap kegiatan atau proses. Tahapan tersebut dapat dikategorikan

sebagai berikut:

a. Membuat Hipotesis Pasar

Pada awal proses kegiatan CVM, seorang peneliti biasanya harus

terlebih dahulu membuat hipotesis pasar terhadap sumber daya

yang akan dievaluasi.

b. Mendapatkan Nilai Lelang

Tahap mendapatkan nilai lelang dilakukan dengan melakukan

survei, baik melalui survei langsung dengan kuisioner, wawancara

melalui telepon, dan lewat surat. Berdasarkan ketiga cara tersebut

cara survei langsung akan memperoleh hasil yang lebih baik.

Tujuan dari survei ini adalah untuk memperoleh nilai maksimum

keinginan membayar (WTP) dari responden terhadap suatu

proyek.

c. Menghitung Rataan WTP dan WTA

Tahap ini merupakan tahap dimana untuk mendapat nilai dari

menghitung rataan WTP dan WTA dari setiap individu, nilai ini

dihitung berdasarkan nilai lelang. Perhitungan ini biasanya

didasarkan pada nilai mean (rataan) dan nilai median (tengah).

Pada tahap ini harus diperhatikan kemungkinan timbulnya outlier

(nilai yang sangat jauh menyimpang dari rata- rata).

Page 38: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

21

d. Memperkirakan Kurva Lelang

Kurva lelang diperoleh dengan meregresikan WTP/WTA sebagai

variabel tidak bebas dengan beberapa variabel bebas.

e. Mengagregatkan Data

Mengagregatkan data merupaka tahap terakhir dalam teknik CVM.

Proses ini melibatkan konversi data rataan sampel ke rataan

populasi secara keseluruhan. Salah satu cara untuk mengkonversi

ini adalah mengalikan rataan sampel dengan jumlah rumah tangga

dalam populasi (N).

Contingent Valuation Method telah mendapatkan perhatian luas dalam

ekonomi dan kebijakan lingkungan. Hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor, yakni :

a. Contingent Valuation Method merupakan satu-satunya cara praktis

dalam memperkirakan berbagai benefit lingkungan, misalnya jika

pembuat kebijakan ingin memperkirakan nilai eksistensi habitat

alam yang unik atau daerah hutan konservasi pada masyarakat,

maka CVM merupakan prosedur estimasi benefit yang tersedia.

b. Perkiraan benefit lingkungan yang diperoleh dari survei contingent

valuation, yang dilakukan dan didesain dengan baik, sama baiknya

dibandingkan dengan hasil perkiraan diperoleh dengan metode

lainnya.

c. Kemampuan mendesain dan melakukan survei skala besar dan

analisis rinci dalam menginterpretasikan informasi yang diperoleh

telah meningkat dengan adanya kemajuan-kemajuan dalam teori

Page 39: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

22

sampling, teori ekonomi estimasi benefit, manajemen data yang

terkomputerisasi dan Poll opini publik.

Metode CVM dapat dikatakan sebagai pendekatan yang cukup baik

untuk mengukur WTP, namun terdapat kelemahan yang perlu

diperhatikan dalam pelaksanaannya. Kelemahan yang utama adalah

timbulnya bias. Bias yang dimaksud jika timbul nilai yang overstate

maupun understate secara sistematis dari nilai yang sebenarnya.

Sumber- sumber bias dapat ditimbulkan oleh dua hal yang utama,

diantaranya:

a. Bias yang timbul dari strategi yang keliru. Bias ini dapat terjadi

jika pada saat melakukan wawancara dan dalam kuisioner

dinyatakan bahwa responden akan dipungut biaya untuk perbaikan

lingkungan, sehingga akan timbul kecenderungan pada responden

untuk memberi nilai understate dari nilai biaya tersebut.

b. Bias yang ditimbulkan oleh rancangan penelitian. Bias ini dapat

terjadi jika informasi yang diberikan pada responden mengandung

hal- hal yang kontroversial (Fauzi, 2010).

Penggunaan CVM dalam memperkirakan nilai ekonomi suatu

lingkungan memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut :

a. Dapat diaplikasikan pada semua kondisi dan memiliki dua hal

penting, yaitu : seringkali menjadi satu-satunya teknik untuk

mengestimasi manfaat, dan dapat diaplikasikan pada berbagai

konteks kebijakan lingkungan.

Page 40: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

23

b. Dapat digunakan dalam berbagai macam penilaian barang-barang

lingkungan di sekitar masyarakat.

c. Dibandingkan dengan teknik penilaian lingkungan lainnya CVM

memiliki kemampuan untuk mengestimasi nilai non pengguna.

Dengan CVM, seseorang mungkin dapat mengukur utilitas dari

penggunaan barang lingkungan bahkan jika tidak digunakan

secara langsung.

d. Meskipun teknik dalam CVM membutuhkan analis yang

kompeten, namun hasil dari penelitian menggunakan metode ini

tidak sulit untuk dianalisis dan dijabarkan.

2.1.5 Surplus Konsumen

Surplus konsumenadalah keinginanpembeli untuk membayar suatu

barangdikurangi jumlah yang sebenarnyadibayar untuk barang

tersebut.Surplus konsumen timbul karena konsumen menerima lebih

dari yang dibayarkan dan bonus ini berakar dari hukum utilitas

marginal yang semakin menurun. Surplus konsumen memberikan

gambaran manfaat yang diperoleh karena dapat membeli semua unit

barang pada tingkatan rendah. Perhatikan gambar 2 dibawah ini.

Page 41: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

24

D S

Surplus konsumen Kelebihan Penawaran

Surplus produsen

Kelebihan Permintaan

0 M Q

Gambar 2. Kurva Surplus konsumen

Gambar 2.menunjukkan bahwa surplus konsumen mengukur selisih

antara nilai total konsumen bersedia membayar semua unit yang

dikonsumsi dari suatu komoditi tertentu, dengan jumlah pembayaran

yang harus dilakukannya untuk membeli sejumlah komoditi tertentu.

Surplus konsumen untuk setiap unit yang dikonsumsi merupakan

perbedaan antara harga pasar dengan harga yang maksimum yang

mampu dibayar oleh konsumen untuk memperoleh setiap unitnya.

Surplus konsumen merupakan ukuran yang baik bagi kesejahteraan

ekonomi konsumen, sehingga hal ini harus selalu diingat oleh para

pembuat kebijakan untuk merumuskan suatu kebijakan bagi

kepentingan para konsumen.

2.1.6 Wisata Alam

Indonesia memiliki berbagai macam sumber daya alam yang dapat

dirasakan dan dimanfaatkan oleh berbagai macam kalangan

Page 42: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

25

masyarakat, dimana sumber daya alam tersebut berbentuk suatu

tempat wisata. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan

seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat

tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau

mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalamjangka

waktu sementara (Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan). Contohnya berdasarkan prinsip kelestarian alam

salah satu bentuk pemanfaatan tersebut yaitu dengan adanya wisata

alam atau rekreasi alam. Wisata alam merupakan kegiatan rekreasi

dan pariwisata yang memanfaatkan potensi alam untuk menikmati

keindahan alam baik yang masih alami atau sudah ada usaha

budidaya, agar ada memiliki tarik wisata ke tempat tersebut.

Wisata alam sangat ditentukan oleh keberadaan perilaku dan sifat dari

objek dan daya tarik alam. Menurut Fandeli dan Mukhlison (2002)

mengemukakan sifat dan karakteristik wisata alam sebagai berikut :

1. Obyek dan daya tarik wisata alam hanya dapat dinikmati secara

utuh dan sempurna di ekosistemnya.

2. Obyek dan daya tarik wisata alam yang dipengaruhi oleh suatu

gejala atau proses ekosistem hanya terjadi pada waktu tertentu

membutuhkan pengkajian dan pencermatan secara mendalam

untuk dipasarkan.

3. Suatu ekosistem alam mempunyai sifat dan perilaku pemulihan

yang tidak sama. Adanya upaya pemulihan maka hasilnya tidak

akan sama dengan kondisi semula.

Page 43: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

26

4. Obyek wisata alam anatar satu dengan lainnya, jarang sekali yang

memiliki kemiripan, misalnya pantai antara satu tempat dengan

tempat yang lain akan berbeda.

Dapat dikatakan wisata alamadalah suatu bentuk pemanfaatan bagi

kepentingan rekreasi dan kebudayaan yang didalalmnya memiliki

unsur keindahan alam baik keindahan nabati, keindahan hewani,

maupun keindahan alamnya sendiri yang memiliki corak yang khas

dan dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat atau wisatawan.Hal

ini menunjukan bahwa wisata alam digunakan sebagai penyeimbang

hidup setelah melakukan aktivitas yang sangat padat, dan suasana

keramaiankota. Melakukan kegiatan pada wisata alam dapat membuat

tubuh dan pikiran kita menjadi segar kembali dan bisa bekerja dengan

lebih kreatif lagi, karena dengan wisata alam memungkinkan kita

memperoleh kesenangan jasmani dan rohani.

2.1.7 Permintaan Pariwisata

Permintaan diartikan sebagai keinginan seseorang terhadap barang-

barang tertentu yang diperlukan atau diinginkan. Permintaan sebagai

suatu konsepmengandung pengertian bahwa permintaan berlaku

terhadap tiga variabel yang saling mempengaruhi, yaitu: kualitas

produk barang atau jasa, harga, manfaat produk barang atau jasa

tersebut yang sangat mempengaruhi konsumen dalam melakukan

pembelian kebutuhannya. Permintaan seseorang atau suatu

Page 44: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

27

masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-

faktor tersebut yang terpenting adalah :

a. Harga barang itu sendiri

b. Harga barang-barang lain yang bersifat substitutif terhadap barang

tersebut

c. Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat

d. Selera seseorang atau masyarakat

e. Jumlah penduduk.

Pariwisata mampu menciptakan permintaan yang dilakukan oleh

wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata

biasanya diukur dari segi jumlah kunjungan wisatawan dari negara

asal ke negara tujuan wisata atau dari suatu daerah asal ke daerah

tujuan wisata. Dapat dikatakan, permintaan pariwisata adalah jumlah

total dari wisatawan yang melakukan perjalanan wisata. Menurut

teori ekonomi, permintaan suatu barang merupakan fungsi dari

pendapatan dan harga barang tersebut dan barang lainnya. Demikian

juga halnya, permintaan pariwisata juga dipengaruhi oleh pendapatan

wisatawan dan harga pariwisata (Stabler, et al., 2010).

Permintaan pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubung dengan

jumlah wisatawan secara kuantitatif. Permintaan pariwisata dapat

dibagi menjadi dua komponen, yaitu :

Page 45: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

28

a. Wisatawan/ pengunjung

Pengunjung terbagi menjadi dua, yaitu yang pertama pengunjung

potensial adalah sejumlah orang yang secara potensial sanggup

dan mampu melakukan perjalanan wisata. Yang kedua pengunjung

sebenarnya/ aktual adalah sejumlah orang yang sebenarnya

berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, artinya sejumlah

wisatawan yang secara nyata sedang berkunjung pada suatu daerah

tujuan wisata.

b. Masyarakat setempat

Masyarakat lokal adalah pihak yang paling akan menerima

dampak dari kegiatan wisata yang dikembangkan di daerahnya.

Aspirasi masyarakat sangatlah penting dan komponen permintaan

yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan wisata.

Aspirasi masyarakat khususnya masyarakat setempat dalam

pengembangan pariwisata sangat dibutuhkan dengan tujuan untuk

menimbulkan hubungan saling menguntungkan antara pengelola

pariwisata dengan masyarakat sehingga menjadi sebuah multiplier

effect yang positif bagi perekonomian masyarakatsetempat.

Terdapat beberapa variabel sosio ekonomi yang mempengaruhi

permintaan pariwisata, yaitu:

a. Umur

Hubungan antara pariwisata dan juga umur mempunyai dua

komponen yaitu : besarnya waktu luang dan aktifitas yang

berhubungan dengan tingkatan umur tersebut. Terdapat juga

Page 46: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

29

beberapa perbedaan pola konsumsi antara kelompok yang lebih

tua dengan kelompok yang lebih muda.

b. Pendapatan

Pendapatan merupakan faktor terpenting dalam membentuk

permintaan untuk mengadakan sebuah perjalanan wisata. Bukan

hanya perjalanan itu sendir yang memakan biaya wistawan juga

harus mengeluarkan uang untuk jasa yang terdpat pada tujuan

wisata dan juga di semua aktifitas selama mengadakan perjalanan.

c. Pendidikan

Tingkat pendidikan mempengaryhi tipe dari waktu yang luang

untuk digunakan dalam perjalanan yang dipilih. Pendidikan juga

merupakan suatu motivasi untuk melakuakan perjalanan wisata.

Pada dasarnya bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi

pandangan seseorang dan memberikan lebih banyak pilihan yang

bisa diambil oleh seseorang.

Menurut Aryanto (2005 dalam penelitian Vanna, 2017) terdapat tiga

pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan permintaan

pariwisata, yaitu :

a. Pendekatan ekonomi, permintaan pariwisata menggunakan

pendekatan elastisitas permintaan/ pendapatan dalam

menggambarkan hubungan antara permintaan dengan tingkat

harap atau permintaan dengan variabel lainnya.

b. Pendekatan geografi, sedangkan para ahli geografi berpendapat

bahwa untuk menafsirkan permintaan harus berfikir lebih luas dari

Page 47: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

30

sekedar pengaruh harga, sebagai penentu permintaan karena

termasuk yang telah melakukan perjalanan maupun belum mampu

melakukan wisata karena alasan tertentu.

c. Pendekatan psikologi, para ahli psikologi berpikir bahwa dalam

melihat permintaan pariwisata, termasuk interaksi antara

kepribadian calon wisata, lingkungan dan dorongan dari dalam

jiwa untuk melakukan pariwisata.

2.2. Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu yang serupa dengan

penelitian iniyaitu: penelitian yang dilakukan olehEkayani (2014) tentang

“Wisata Alam Taman Nasional Gunung Halimun Salak: Solusi Kepentingan

Ekologi dan Ekonomi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Jasa

lingkungan berupa wisata alam di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

(TNGHS) memiliki nilai ekonomi tinggi, melakukan valuasi ekonomi

manfaat yang diterima dari ekowisata (obyek wisata alam), memprediksi

nilai ekonomi jasa ekowisata di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

dengan pendekatan willingnes to pay (WTP), menganalisa dampak

pariwisata (ekowisata) di Taman Nasional Gunung Halimun Salak terhadap

perekonomian daerah dengan pendekatan keynesian local income multiplier

dan ratio income multiplier.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, jasa

lingkungan berupa wisata alam di TNGHS memiliki nilai ekonomi tinggi,

artinya TNGHS memiliki arti penting sebagai penyedia jasa wisata alam

yang mengandalkan kelestarian dan keindahan alam. Tarif tiket wisata

Page 48: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

31

sesuai kesediaan membayar pengunjung menunjukkan bahwa pengunjung

masih bersedia membayar lebih dari tarif yang berlaku. Nilai surplus

konsumen menunjukkan wisatawan mendapat kepuasan lebih dari harga

yang dibayarkan. Hal ini menunjukkan adanya nilai ekonomi potensial yang

masih dapat direalisasikan sebagai tambahan manfaat bagi masyarakat dan

TNGHS sebagai penyedia jasa wisata, Wisata alam TNGHS memberikan

kontribusi penting bagi konservasi berupa dana konservasi dan pemenuhan

ekonomi masyarakat berupa penyerapan tenaga kerja dan dampak ekonomi

bagi perekonomian lokal. Kontribusi ini dapat ditingkatkan dengan

memanfaat-kan surplus konsumen, salah satunya dengan menaikkan tarif

tiket dan memaksimalkan belanja pengunjung, Masyarakat akan turut serta

menjaga kelestarian kawasan konservasi jika mendapat manfaat ekonomi

dari kegiatan wisata alam. Kelestarian kawasan diperlukan untuk

kelangsungan wisata alam, yang artinya adalah kelangsungan pendapatan

masyarakat itu sendiri.

Premono, Kunarso (2009) melakukan penelitian tentang “Valuasi Ekonomi

Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang”. Tujuan dari penelitian ini

yaitu mengetahui karakteristik pengunjung Taman Wisata Alam Punti Kayu;

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kunjungan rekreasi,

persamaan permintaan manfaat rekreasi dari Taman Wisata Alam Punti

Kayu, valuasi ekonomi Taman Wisata Alam. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi permintaan rekreasi adalah

biaya perjalanan yang memiliki pengaruh positif ter- hadap kunjungan,

sedangkan faktor jumlah penduduk per kecamatan dan jumlah waktu kerja

Page 49: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

32

memiliki pengaruhnegatif, pendugaan persamaan permintaan manfaat

ekonomi rekreasi dari Taman Wisata Alam Punti Kayu berda- sarkan metode

biaya perjalanan yaitu Y = -4,018 + 0,0002428 X1dengan r2 =0,767 dan nilai

ekonomi Taman Wisata Alam Punti Kayu berupa kesediaan berkorban, nilai

yang dikorbankan, dan sur- plus konsumen per 1.000 penduduk masing-

masing adalah Rp 365.932,215, Rp 165.485,907, dan Rp 200.446,218.

Khoirudin, Khasanah (2018) melakukan penelitian tentang “Valuasi

Ekonomi Objek Wisata Pantai Parangtritis, Bantul Yogyakarta”. Penelitian

ini bertujuan untukmeng- identifikasivariabelapasajakahyangdapatberpe-

ngaruhterhadapjumlahkunjunganke tempat rekreasi Pantai Parangtritis dan

mengesti- masi berapakah nilai ekonomi Pantai Parangtritis berdasarkan

metode biaya perjalanan. Data yang dipergunakan adalah data primer dan

data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara

dengan kuesioner kepada pengunjung objek wisata Pantai Parangtritis, baik

wisatawan domestik maupun mancanegara.Data primer tersebut berupa

kesediaan membayar pengunjung terhadapa wisata Pantai Parangtritis, biaya

perjalanan yang dikeluarkan oleh pengunjung, jumlah kunjungan

pengunjung dan pendapatan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

nilaiekonomiobjekPantaiParangtritis,ditemukan bahwa nilai rata-rata

ekonomi Pantai Parangtritis sebesar Rp14.605101.491/tahun dengan

menggunakan regresi count data dalam model poisson. Hasil dari

perhitungan surplus konsumenmenunjukkan bahwa surplus konsumen rata-

ratasebesar Rp7.376,80 dan berada pada rentang Rp4.278,341 sampai

dengan Rp15.901,99. Sedangkan untuk ta- rif retribusi masuk ke Pantai

Page 50: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

33

Parangtritis adalah sebesar Rp5.000 per orang. Faktor-faktor yang

memengaruhijumlahkunjungandiPantaiParangtritis,terdapatduavariabelyang

berpengaruhdan signifikanyaituvariabeltotalcostdantingkatpendapatan.

Biaya perjalanan yang rendah akan memberikan kesempatan yang besar

kepada wisatawan untuk berkunjung dan sebaliknya, semakin tinggi biaya

perjalanan maka akan memberikan kesempatan yang kecil untuk dapat

berkunjung ke Pantai Parangtritis. Tingkatpendapatanmenunjukkanbahwa

pendapatan memiliki pengaruh negatif

dansiginifikan,yangakanmendoronguntuksemakin tingginya jumlah

kunjungan adalah terbukti. Artinya, semakin tinggi pendapatan seseorang,

akan mendorong seseorang untuk memilih destinasi yang lebih mahal.

Pantai Parangtritis merupakan destinasi yang murah dan kategori

pengunjungnya adalah menengah kebawah.

Munandar (2016) meneliti tentang “Valuasi Ekonomi Pemanfaatan Hasil

Hutan Yang Tidak Dapat Dipasarkan Pada Kawasan Hutan Lindung Taman

Hutan Raya Sultan Adam Kalimantan Selatan”.Tujuan dari penelitian ini

yaitu untuk mengidentifikasi potensi hasil hutan dan menghitung nilai

ekonomihasil hutan yang tidak dapat dipasarkan tetapi, dimanfaatkan

masyarakat sekitar kawasan lindungdi Taman Hutan Raya Sultan Adam

dengan menggunakan pengukuran willingness to pay dilakukan langsung

melalui pendekatan contingent valuation methode. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa,komoditas hasil hutan yang tidak dapat dipasarkan di

Tahura Sultan Adam dari kelompok flora mencapai dua belas jenis.

Keduabelas jenis tersebut meliputi tujuh jenis flora yang dimanfaatkan

Page 51: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

34

sebagai bahan makanan, dua jenis flora yang berkhasiat sebagai obat dan

tonikum, satu jenis flora berkhasiat kosmetik, satu jenis flora yang

dimanfaatkan sebagai bahan racun hama, dan satu jenis flora yang berguna

sebagai bahan kerajinan/anyaman. Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi

adalah jenis keramayan yakni 66,89 Jenis jualing mempunyai indeks nilai

penting 39,10 dan salah satu jenis rotan yakni rotan rotan minong

mempunyai indeks nilai penting 29,70. Hasil sampel di lima desa, diperoleh

rata-rata nominal kesediaan membayar warga masyarakat terhadap 12 jenis

flora dan 17 jenis satwa hasil hutan yang tidak dapat dipasarkan adalah

kesediaan membayar (Willingness toPay/WTP) Rp 10.000 sebanyak 13,5 %,

WTP Rp16.000, sebanyak 3,70 %, WTP Rp 19.300 sebanyak 5,76 %, WTP

Rp 50.000 sebanyak 7,82%, WTP Rp 75.000 sebanyak 18,93 %, WTP Rp

100.000 sebanyak 12,76 %, WTP Rp 400.000 sebanyak 3,70 %, dan WTP

Rp 0 sebanyak 33,74 %. Kesedian membayar total dalam perspektif

masyarakat lokal sebesar Rp 494.483.164,61 per tahun atau Rp 7.271,81 per

hektar per tahun atas pemanfaatan hasil hutan yang tidak dapat dipasarkan

sebagai representasi penghargaan atas hutan yang dinikmati.

Al-Khoiriah (2017) melakukan penelitian tentang “Evaluasi Ekonomi

Dengan Metode Travel Cost Pada Taman Wisata Pulau Pahawang

Kabupaten Pesawaran”.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis

status taman wisata Pulau Pahawang, menganalisiskesediaan membayar tiket

masuk oleh pengunjung taman wisata Pulau Pahawang, mengestimasi biaya

perjalanan yang dikeluarkan pengunjung taman wisata Pulau

Pahawang,mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi

Page 52: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

35

kunjungan wisatawan taman wisataPulau Pahawang, mengetahui nilai

ekonomi taman wisata Pulau Pahawang berdasarkananalisis biaya

perjalanan. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jarak

tempat tinggal dengan lokasi wisata, umur, pendidikan, pendapatan, biaya

perjalanan, dan sarana. Variabel terikat pada jurnal ini adalah frekuensi

kunjungan wisatawan ke taman wisata Pulau Pahawang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa, status kepemilikan taman wisata Pulau Pahawang

yangterdiri dari empat pulau yaitu Pahawang Besar dan Pahawang Kecil

milikmasyarakat setempat, Pulau Kelagian Besar dan Pulau Kelagian Kecil

milik TNIAngkatan Laut. Rata-rata kesediaan membayar pengunjung untuk

satu spotwisata sebesar Rp26.375,00, dua spot wisata sebesar Rp45.500,00,

tiga spotwisata sebesar Rp68.375,00 dan empat spot wisata sebesar

Rp90.750,00. Rata- ratabiaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung

adalah sebesar Rp459.726,00.Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi

kunjungan responden taman wisataPulau Pahawang adalah jarak dan biaya

perjalanan. Totalperhitungan nilai ekonomi dengan menggunakan metode

TCM pada taman wisata Pulau Pahawang sebesar Rp6.944.262.295.082,00.

Indriasary (2017) melakukan penelitian tentang “Valuasi Ekonomi Jasa

Hidrologis Taman Hutan Raya Nipa-Nipa”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan model valuasi ekonomi sumber daya alam spasial berbasis

penyebaran kondisi sumber daya alam dan kondisi sosial ekonomi. Untuk

mengetahui perhitungan nilai ekonomi dengan menggunakan metode WTP

(Willingnes To Pay). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Nilai ekonomi

air dari kawasan hutan Tahura Nipa-Nipa untuk kecamatan Kendari dan

Page 53: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

36

kecamatan Kendari Barat merupakan kawasan yang menggunakan jasa

hidrologis dimana ada biaya pengadaan. Nilai ekonomi air dari Kawasan

Tahura Nipa- Nipa dalam setahun = 76.948 m3, sedangkan nilai yang

dikeluarkan oleh masyarakat untuk biaya pengadaan meliputi biaya

pengadaan alat dan bahan (pipa, sambungan pipa, lem pipa, bak penampung,

biaya tenaga kerja, biaya pengelolaan air, dan biaya kerusakan sebesar Rp

15.000/bulan atau Rp 900.000/tahun untuk 60 KK. Kesediaan membayar

oleh 60 kepala keluarga yang menempati kawasan sekitar hutan WTP rata-

rata/m3 sebesar Rp 4.211.914.286 x (banyaknya responden yang bersedia

membayar, banyaknya responden yang diwawancarai) x Jumlah populasi

yaitu 4.211.914.286 x (21 : 21) x 105 KK = Rp 44.251.000/tahun.

Sedangkan nilai air bersih dari Kawasan Tahura Nipa- Nipa/tahun = nilai air

PDAM/tahun – biaya pengadaan air/tahun dimana Rp 472.320.000 – Rp

1.575.000 = Rp 470.745.000. biaya pengadaan air yang dikeluarkan oleh

masyarakat sebanyak Rp 15.000/bulan jika dikalikan 60 KK maka jumlah

yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk ketersediaan air Kawasan Tahura

Nipa-Nipa sebesar Rp 1.575.000/bulan atau Rp 18.900.000/tahun. Rata-rata

kesediaan membayar masyarakat atas potensi air yang ada sangat rendah

yaitu berkisar Rp 4.211.914.286/tahun.

Prasetio (2016) melakukan penelitian tentang ” Valuasi Ekonomi Hutan

Mangrove di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu : Studi Konservasi

Berbasis Green Economy”.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

valuasi ekonomi hutan mangrove di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu.

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu Analisis

Page 54: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

37

Kuantitatif, Pendekatan harga pasar, pendekatan biaya perjalanan, contingent

valuation method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, peningkatan

kebutuhan di era globalisasi menyebabkan terjadinya peningkatan

permintaan kebutuhan. Peningkatan tersebut menimbukan tekanan terhadap

hutan semakin tinggi, salah satunya adalah hutan mangrove. Hutan

mangrove merupakan salah satu hutan paling produktif di dunia dan sangat

bermanfaat baik dalam fungsi fisik, ekonomi, maupun ekologi. Penelitian ini

dilakukan untuk melihat nilai ekonomi hutan mangrove yang ada di kawasan

Pulau Untung Jawa. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan

bahwa total nilai ekonomi dari hutan mangrove di Pulau Untung Jawa adalah

sebesar Rp 7.895.726.912 yang merupakan penjumlahan dari nilai guna dan

nilai non guna. Hasil tersebut menjadi salah satu bukti dari implementasi

ekonomi hijau dimana total nilai valuasi ekonomi hutan mangrove mampu

dijadikan sebagai salah satu penggerak pemerintah dan masyarakat untuk

melakukan langkah konservasi hutan.

Halomoan (2012) melakukan penelitian tentang “Valuasi Ekonomi Danau

Sentani di Kabupaten Jayapura”. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan

informasi tentang nilai ekonomi Danau Sentani sebagai dasar pengambilan

keputusan dalam pemanfaatan Danau Sentani untuk peningkatan kapasitas

pengelolaan lingkungan hidup serta pembangunan berkelanjutan. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa nilai ekonomi Danau Sentani sebagai

budidaya perikanan mencapai Rp7.507.500.000. Nilai ekonomi Danau

Sentani sebagai produsen ikan tangkap Rp 27.256.250.000/ tahun. Nilai

ekonomi Danau Sentani sebagai sumber air minum masyarakat sebesar Rp

Page 55: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

38

13.305.500.000. Sebagai obyek wisata alam mencapai Rp

790.759.200/tahun, ditambah dengan pelaksanaan Festival Danau Sentani

sebesar Rp 1.750.000.000. Nilai ekonomi Danau Sentani sebagai transportasi

yakni Rp 569.921.500/tahun. Nilai ekonomi total Danau Sentani sebesar Rp

51.179.921.700/ tahun.Dari keseluruhan hasil penelitian yang telah

dilakukanmenunjukkan bahwa nilai ekonomi memiliki pengaruh yang sangat

besar terhadap perekonomian daerah. Nilai ekonomi tersebut dapat

menjelaskan sektor pariwisata yang dapat dijadikan sebagai salah satu sektor

strategis dalam pembangunan daerah.

Fitriana (2017) melakukan penelitian tentang “Estimasi Permintaan Dan

Nilai Ekonomi Taman Wisata Alam Angke Kapuk Jakarta Utara”.Tujuan

dari penelitian ini yaitu untuk mengetahuifaktor yang mempengaruhi

frekuensi kunjunganwisatawan, nilai ekonomi dan faktor

yangmempengaruhi daya tarik Taman Wisata AlamAngke Kapuk. Variabel

bebas yang digunakan dalam penelitian yaitu biaya perjalanan wisata,

pendidikan pengunjung, umur, pendapatan, jarak, jumlah tanggungan

keluarga, jumlah kelompok kunjungan, keadaan hutan mangrove. Variabel

terikat pada jurnal ini adalah jumlah pengunjung. Metode analisis yang

digunakan pada penelitian ini yaitu metode biaya perjalanan, analisis

deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Frekuensi

kunjungan wisatawan ke Taman WisataAlam Angke Kapuk dipengaruhi

oleh biayaperjalanan, umur, pendapatan, keadaan hutanmangrove, fasilitas,

pelayanan, daya tarik dan harikunjungan wisata. Nilai ekonomi Taman

WisataAlam Angke Kapuk adalah Rp10.606.271.602 pertahun. Daya tarik

Page 56: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

39

wisata Taman Wisata AlamAngke Kapuk dipengaruhi secara langsung

olehkeindahan dan secara tidak langsung dipengaruhioleh kesejukan dan

kebersihan.

Gaib (2017) melakukan penelitian tentang “Valuasi Ekonomi Pariwisata

Bahari Di Pesisir Pantai Desa Angsana Kecamatan Angsana Kabupaten

Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis valuasi ekonomi pariwisata bahari di pesisir pantai Desa

Angsana kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan

Selatan, rekomendasi pemerintah untuk peningkatan PAD dan model

pariwisata bahari dipesisir pantai Desa Angsana, Model Pariwisata. Metode

analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu Analisis kuantitatif

pendekatan biaya perjalanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Jumlah pengunjung selama empat bulan yakni dari bulan Januari sampai

bulan April tahun 2016 sebanyak 26.719 dengan pengunjung terbanyak pada

bulan Januari 2016 sebanyak 13.717, banyaknya pengunjung pada bulan

Januari karena libur tahun baru dan jugadiadakan konser musik untuk

menarik perhatian pengunjung kepantai Angsana, Biaya rata-rata yang

dikeluarkan per orang pada saat berkunjung kepantai Angsana adalah Rp

4.118.000, Total Valuasi Ekonomi Wisata Bahari Pantai Angsana adalah

sebesar Rp 110.028.842.000. jumlah ini jika dilihat dari perkembangan

pantai Angsana yang baru saja merintis sebagai pariwisata bahari

dibandingakan dengan Valuasi Ekonomi pariwisata yang telah berkembang

sebelumnya, nilainya sangat besar dan berpotensi sebagai pariwisata

berkelanjutan dan mampu disejajarkan dengan pariwisata yang telah

Page 57: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

40

berkembang lainnya, dan berdasarkan pemantaun lapangan, pengamatan

serta wawancara dengan pengunjung dan pemerintah terkait pantai wisata

Angsana bisa menjadi rekomendasi untuk peningkatan pendapatan asli

daerah (PAD) dan juga bisa dilakukan model pariwisata yang bisa

memberikn perkembangan bagi pariwisata Bahari Angsana.

Djijono (2002) meneliti tentang “Valuasi Ekonomi Menggunakan Metode

Travel CostTaman Wisata Hutan Di Taman Wan Abdul Rachman, Provinsi

Lampung”.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesediaan

membayar wisatawan terhadap taman wisata Hutan Raya Wan Abdul

Rachman, dan mengetahui surplus konsumen.Variabel bebas penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah biaya perjalanan (transportasi, karcis,

konsumsi, dll), biaya transportasi,pendapatan, jumlah penduduk kecamatan

asal pengunjung, pendidikan, waktu kerja per minggu, dan waktu luang per

minggu, sedangkan variabel terikat pada penelitian ini yaitu jumlah

kunjungan per 1000 penduduk. Metode analisis yang digunakan pada

penelitian ini yaitu metode biaya perjalanan, pendugaan nilai ekonomi, nilai

ekonomi wisata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwarata- rata nilai

kesediaan berkorban sebesar Rp 11.517 per kunjungan, nilai

yangdikorbankan sebesar Rp 7.298 per kunjungan dan surplus konsumen

sebesar Rp 4.219 per kunjungan, dan berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh rata-rata kesediaan berkorban, nilai yangdikorbankan dan surplus

konsumen masing-masing adalah Rp 25.320,558 per1000 penduduk, Rp

16.045,3443 per 1000 penduduk dan Rp 9.275,2137 per 1000penduduk.

Page 58: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

41

Setelah melihat dan mengolah pada hasil- hasil penelitian terdahulu tidak

serta merta hanya digunakan untuk bahan acuan penulis dalam melakukan

penelitian, sehingga dapat menambah teori- teori yang akan digunakan untuk

mendukung penelitian yang akan penulis lakukan. Terdapatnya perbedaan

dan persamaan pada hasil- hasil penelitian terdahulu dengan penelitian yang

akan penulis lakukan merupakan bukti untuk mendukung penelitian yang

akan dilakukan dengan melihat teori- teori dan pembahasan yang terdapat

didalamnya. Sebagai contohnya pada perbedaan yang terdapat secara

mendasar dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada

jenis objek wisata yang diteliti, latar belakang, lokasi penelitian, variabel dan

tujuan penelitian. Pada persamaan penelitian yang akan dilaksanakan

dengan penelitian terdahulu terdapat pada persamaan penggunaan alat

analisisberupa metode WTP atau CVM dan TCM yang digunakan dalam

penelitianAnita (2017), Rofiiqoh (2017), Halomoan (2012),Djijono (2002),

dan Arwis (2017).Terdapat pula kesamaan pada penggunaan alat analisis

untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi frekuensi pengunjung

yaitu menggunakan alat analisis regresi poisson yaitu yang terdapat pada

penelitian Vana (2017) dan Khoirudin, Khasanah (2018). Kesamaan-

kesamaan tersebut hanya dijadikan sebagai referensi pada penelitian ini.

2.3. Kerangka Pemikiran

Taman hutan raya (TAHURA) merupakan kawasan pelestarian alam untuk

tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis

asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan umum sebagai

Page 59: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

42

tujuan penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan. Salah satu provinsi di

Indonesia yang memiliki TAHURA tersebut yaitu berada di Provinsi

Lampung. Keberadaan TAHURA yang berada di Provinsi Lampung itu

sendiri menjadikan ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat sekitar. Potensi

besar yang dimiliki oleh TAHURA bagi kepentingan masyarakat sekitar

khususnya dalam hal wisata, sehingga dengan sadarnya akan memiliki

potensi tersebut dengan bantuan pemerintah dan masyarakat sekitar berusaha

untuk merubah dan mengoptimalkan TAHURA tersebut untuk dijadikan

sebagai lokasi wisata yang memiliki daya tarik bagi masyarakat sekitar untuk

menjadi destinasi utama bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Wisata Youth Camp di TAHURA WAR merupakan lokasi salah satu

ekowisata berbasis ekosistem hutan konservasi. Ekowisata pada wisata

Youth Campdi TAHURA WAR tidak hanya mengelola kegiatan wisata,

pihak pengelola dan masyarakat sekitar juga ikut melakukan kegiatan

konservasi terhadap ekosistem hutan konservasi di TAHURA WAR, jadi

manfaat yang akan didapat tidak hanya keuntungan dari lokasi wisata namun

dapat juga untuk kelestarian ekosistem hutan konservasi.

Manfaat tersebut dapat dilakukan untuk menghitug valuasi ekonomi non

pasar untuk mengetahui besarnya nilai ekonomi dari wisata Youth Camp

pada kawasan TAHURA WAR. Perhitungan untuk pengukuran nilai manfaat

ekonomi dengan menentukan nilai surplus konsumen dari wisatawan, maka

dapat digunakan metode biaya perjalanan yaitu dengan memperhitungkan

biaya yang dikeluarkan dalam satu kali perjalanan menuju wisata Youth

Page 60: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

43

Campdi TAHURA WAR. Biaya perjalanan tersebut diantaranya biaya

transportasi, konsumsi, karcis, parkir, perkemahan, dokumentasi, serta biaya

lain- lainnya.

Metode biaya perjalanan memunculkan biaya perjalanan sebagai

pengeluaran aktual pengunjung dalam menilai suatu tempat wisata

berdasarkan model permintaan. Pengeluaran aktual pengunjung tidak selalu

sama dengan keinginan membayar yang sebenarnya dari pengunjung,

sehingga untuk memperoleh nilai kesediaan membayar yang sebenarnya dari

pengunjung diperlukan analisis lain dengan pendekatan CVM. Analisis ini

diharapkan dapat menghasilkan harga tiket yang sebenarnya ingin dibayar

oleh pengunjung dan dapat diimplikasikan dengan pengembangan wisata

yang diinginkan pengunjung, agar manfaat yang dirasakan wisatawan

terhadap potensi yang terdapat pada wisata Youth Camp di TAHURA WAR

terkadang sepadan dengan harga tiket masuk yang ditawarkan.

Frekuensi kunjungan wisatawan padawisata Youth Campdi TAHURA WAR

jika dilihat dari tiga tahun terakhir mengalami fluktuatif yang signifikan.

Hal ini karena konsep ekowisata yang diterapkan pemerintah untuk

mengubah status TAHURA WAR dari hutan konservasi menjadi destinasi

wisata, tetapi tidak didukung dengan keunggulan daya saing wisata Youth

Camp di TAHURA WAR dengan pesaing wisata disekitarnya. Berbagai

macam faktor- faktor yang mempengaruhi yang menjadi dasar sebagai tidak

menentunya kunjungan wisatawan, tetapi sampai saat ini belum dapat

diketahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi kunjungan wisatawan

Page 61: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

44

ke taman wisata alam di TAHURA WAR. Pernyataan- pernyataan diatas

dapat dijadikan salah satu acuan untuk mengembangkan obyek wisata yang

dapat dirasakan lebih baik bagi pihak pengelola, wisatawan maupun

masyarakat sekitar lokasi wisata. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini

dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 62: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

45

\

TAHURA

Pemanfaatan

Sumber daya

Langsung

Tidak langsung :

Keindahan dan

Wisata

Nilai ekonomi

wisata rendah Persepsi pengunjung

terhadap tempat wisata

Youth Camp di TAHURA

WAR

WTP pengunjung terhadap

harga tiket wisata Youth

Camp TAHURA WAR

(dengan CVM)

Dasar kebijakan

pengembangan tempat

wiata Youth Camp di

TAHURA WAR

Nilai ekonomi

wisata Youth

Camp di

TAHURA

WAR diketahui

Surplus

konsumen

Frekuensi

kunjungan

Metode biaya

perjalanan

Valuasi

Ekonomi

Obyek wisata Youth

Camp di TAHURA

WAR

Faktor yang mempengaruhi :

X1 = Biaya Perjalanan

X2 = Umur

X3 = Jarak

X4 = Pendapatan

X5 = Pendidikan

X6 = Kelompok Kunjungan

X7 = Jumlah Tanggungan

D1 = Fasilitas

- -- - : tidak dianalisis

Gambar 3. Kerangka pemikiran valuasi ekonomi wisata Youth Camp di TAHURA WAR

Page 63: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

46

2.4. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Diduga variabel biaya perjalanan, umur, jarak, pendapatan, pendidikan,

kelompok kunjungan, jumlah tanggungan, pengetahuan lokasi, dan fasilitas

berpengaruh nyata terhadap frekuensi kunjungan.

2. Diduga nilai WTP lebih besar dari harga pasar dan berpengaruh signifikan

terhadap variabel x

Page 64: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menghitung valuasi ekonomi pada

taman wisata alam di TAHURA WAR adalah metode survei. Menurut

Sugiyono (2011), metode survei merupakan metode yang digunakan untuk

mendapatkan data dari suatu tempat tertentu tetapi peneliti melakukan

perlakuan dalam pengumpulan data misal dengan mengedarkan kuesioner,

wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam

eksperimen). Metode survei ini juga dapat digunakan dalam penelitian

dengan cara pengamatan langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat

baik populasi besar atau kecil. Tujuan dari metode ini adalah untuk

memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili

populasi tertentu.

3.2. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan

pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

penelitian ini adalah :

Page 65: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

48

Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi

tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau

bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan umum sebagai tujuan

penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, sebagai fasilitas yang menunjang

budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.

Wisata alam adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik alam dengan

memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik itu alami maupun budidaya.

Pengunjung adalah semua orang yang mengunjungi kawasan wisata Youth

Camp di TAHURA WAR dengan berbagai tujuan.

Respondenadalahpengunjung wisata Youth CampTAHURA WAR yang

pernah melakukan kegiatan wisata di lokasi tersebut minimal satu kali dan

tidak melakukan multitrip yang akandijadikansebagaiobyekpenelitian.

Frekuensi kunjungan adalah jumlah kunjungan pengunjung ke wisata Youth

Camp di TAHURA WAR yang diukur dalam kurun waktu satu tahun

terakhir.

Kesediaan membayar adalah jumlah maksimal kesanggupan seseorang mau

membayar terhadap kondisi lingkungan untuk menghindari terjadinya

penurunan kualitas lingkungan.

Page 66: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

49

Kesediaan membayar tiket adalah jumlah maksimal seseorang bersedia

membayar tiket atas manfaat yang didapatkan serta untuk menghindari

terjadinya penurunan atas manfaat yang didapat di ukur dalam satuan rupiah

per kali kunjungan.

Permintaan adalahjumlah kunjungan wisatawan ke wisata Youth Camp di

TAHURA WAR pada tingkat harga tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai

faktor dalam kurun waktu tertentu.

Valuasi ekonomiadalah nilai yang dirasakan oleh pengunjung terhadap

sumber daya alam yang dilihat dari manfaat tidak langsung wisataYouth

Camp di TAHURA WAR yang diukur dengan satuan rupiah.

Batasan operasional dari variabel yang berkaitan analisis valuasi ekonomi

dengan metode travel cost dapat dilihat pada Tabel 1. Batasan operasional

variabel yang berkaitan dengan frekuensi kunjungan dapat dilihat pada Tabel

2.

Tabel 1. Batasan operasional variabel yang berhubungan dengan valuasi

ekonomiYouth Camp di TAHURA WAR

No Variabel Definisi Satuan

1 Biaya

transportasi

Biaya yang dikeluarkan oleh

responden untuk mencapai

lokasi wisata dan kembali ke

tempat asal setiap satu kali

perjalanan.

Rp/Kunjungan

(Rp/Knj)

2 Biaya

konsumsi

Biaya yang dikeluarkan

konsumen dalam memenuhi

kebutuhan konsumsinya dalam

Rp/Kunjungan

(Rp/Knj)

3 Biaya parkir Biaya yang dikeluarkan oleh

pengunjung untuk biaya

Rp/Kunjungan

(Rp/Knj)

Page 67: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

50

No Variabel Definisi Satuan

kendaraan selama melakukan

perjalanan

4 Biaya

dokumentasi

Biaya yang harus dikeluarkan

oleh responden untuk

mendapatkan dokumentasi

selama kegiatan wisata

Rp/Kunjungan

(Rp/Knj)

Tabel 2. Batasan operasional variabel yang berhubungan dengan frekuesnsi

kunjungan wisatawan padaYouth Camp di TAHURA WAR

No Variabel Definisi Satuan

1 Biaya perjalanan

Biaya total yang dikeluarkan

oleh responden secara tunai

untuk dalam satu kali perjalan.

Rp/Kunjungan

(Rp/Knj)

2 Umur

Usia responden saat melakukan

wawancara. responden harus

berusia ≥ 15 tahun.

Tahun (thn)

3 Jarak

Jarak yang ditempuh oleh

responden dari tempat asal ke

tujuan lokasi wisata Youth Camp

di TAHURA WAR

Kilometer

(Km)

4 Pendapatan

Rata-rata pendapatan per bulan

yang diterima oleh responden.

Rupiah per

bulan

(Rp/Bln)

5 Kelompok

kunjungan

Total jumlah anggota yang ikut

dalam satu kali kunjungan.

Orang (org)

6 Jumlah tanggungan

Keseluruhan anggota keluarga

responden yang tidak atau belum

bekerja yang secara finansial

ditanggung oleh responden.

Orang (org)

7 Pendidikan Pendidikan terakhir yang

ditempuh oleh responden

Tahun (thn)

8 Fasilitas Persepsi responden terhadap

ketersediaan fasilitas yang

terdapat pada wisata Youth

Camp di TAHURA WAR

D=1

(Memadai)

D=0 (Tidak

memadai)

Page 68: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

51

3.3. Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada wisata Youth Camp di TAHURA WAR,

Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Lokasi ini dipilih secara

purposive artinya peneliti mengambil lokasi penelitian secara sengaja dengan

dilakukan prasurvei lokasi. Alasan dipilihnya lokasi ini karena adanya

masalah yang sesuai dan berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh

peneliti selain bahwa wisata Youth Camp di TAHURA WAR telah menjadi

objek wisata yang diunggulkan di Provinsi Lampung dan dikenal oleh

masyarakat lokal maupun internasional.

Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung wisata Youth Camp di

TAHURA WAR yang melakukan kunjunganwisata. Menurut Nawawi

(2001), Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik non-probability sampling yaitu teknik yang tidak memberikan

peluang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel,

jenispengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling,

yaituteknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa

saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan

karakteristik (ciri-cirinya), maka orang tersebut dapat digunakan sebagai

sampel (Riduwan dan Akon, 2013).Penentuan ukuran sampel menggunakan

rumus yang merujuk pada teori Issac dan Michael (1995), yaitu:

Page 69: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

52

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

= Variasi sampel (5% = 0,05)

Z = Tingkat kepercayaan (95% = 1,96)

d = derajat penyimpangan (5% = 0,05)

Berdasarkan data yang diperolehdariBadan Pusat Statistik Pesawaran (2018),

jumlahpengunjung wisata Youth Camp di TAHURA WAR tahun 2017 adalah

3.690 orang. Jumlahtersebutdihitungdenganrumus Issac dan

Michael,sehinggadiperolehperhitungansepertidibawah ini :

Berdasarkanperhitungantersebut,diketahuibahwasampel yang akanditeliti

adalah 75 orang wisatawan wisata Youth Camp di TAHURA WAR. Setelah

melakukan turun lapang dan mengetahui hasilnya, terdapat 2 responden yang

hasilnya kurang memuaskan, sehingga dihilangkan dan respondennya

menjadi 73 orang wisatawan.

Pengambilan data dilakukan pada harimingguselamaduabulan, dimana

padaharitersebut terdapat perbedaan dari sisi banyaknya pengunjung yang

datang ke wisata Youth Camp di TAHURA WAR. Hal ini dilakukan agar

responden sesuai dengan kriteria penelitian.Kriteria responden pada

penelitian ini adalah responden pengunjung wisata Youth Camp di TAHURA

WAR yang memiliki umur minimal 17 tahun, usia tersebut telah mencapai

usia remaja akhir yang memiliki kemampuan mental untuk membuat suatu

keputusan dan berfikir untuk melakukan perjalanan wisata, responden yang

Page 70: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

53

menghabiskan waktu minimal dua jam,

karenadianggapsudahmerasakanseluruhpotensi wisata Youth Camp di

TAHURA WAR daribiayaperjalanan yang

dikeluarkan.Respondentidakmelakukanmultitripatauresponden hanya

melakukan perjalanan tunggal ke wisata Youth Campdi TAHURA WAR.

3.4. Jenis Data dan Metode Pengambilan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan data primer dan data

sekunder.Data primer merupakan sumber data penelitian secara langsung dari

sumber asli atau tidak melalui perantara.Data primer diambil dengan

menggunakan kuisioner yang diberikan kepada pengunjung atau dapat

diperoleh secara khusus dari hasil wawancara yang melakukan kegiatan

wisata pada wisata Youth Camp di TAHURA WAR.Data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pihak pengelola wisata Youth

Campdi TAHURA WAR. Data tersebut berupa gambaran umum lokasi

penelitian dan jumlah kunjungan pengunjung setiap tahun. Data sekunder

didapatkan dari berbagai literatur baik buku maupun jurnal-jurnal yang

berkaitan dengan penelitian.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini data kuantitatif yaitu data

yang berbentuk angka- angka seperti data mengenai jumlah biaya perjalanan,

pendapatan individu, jumlah kunjungan individu.Metode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kepustakaan, dokumentasi,

wawancara menggunakan kuesioner, dan obeservasi.

Page 71: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

54

3.5. Metode Analisis Data

3.5.1. Metode Biaya Perjalanan

Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama dari

penelitian ini yaitu metode biaya perjalanan. Biaya perjalanan adalah

biaya total yang dikeluarkan oleh responden secara tunai untuk dalam

satu kali perjalan. Biaya– biaya tersebut antara lain biaya transportasi,

biaya konsumsi selama berwisata, biaya karcis, biayadokumentasi,

dan biaya lain- lainnya. Secara keseluruhan dihitung dengan rumus:

BPT = BT + BK + BKa + BD + BL

Keterangan:

BPT = Biaya perjalanan total (Rp)

BT = Biaya transportasi (Rp)

BK = Biaya konsumsi (Rp)

BKa = Biaya karcis (Rp)

BD = Biayadokumentasi (Rp)

BL = Biaya lain-lain (Rp)

3.5.2. Analisis Regresi Poisson

Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan kedua adalah

analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan alat analisis

regresi Poisson. Regresi poisson merupakan analisis regresi nonlinier

dari distribusi poisson, dimana analisis ini sangat cocok digunakan

dalam menganalisis data diskrit (Susilowati, 2015). Analisis regresi

adalah kumpulan teknik statistika untuk memodelkan dan menyelidiki

hubungan antara sebuah variabel respon misalkan dan sebuah

Page 72: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

55

himpunan variabel bebas atau penjelas x1, x2,..., xk[1].Secara umum

model regresi linear dapat dimodelkan sebagai berikut:

yi = β0 +Ʃ jk =1βjxij + ɛ i.............................................(1)

Denganβ0, β1, β2,.... βk adalah parameter atau koefisien regresi, xi1,

xi2,..., xikadalah variabel bebasatau predictor, dan Ɛ i = galat yang

bersifat acak dan saling bebas yang menyebar normal (Ɛ i ~ N(0,ƃ 2))

serta i = 1,2,..,n.

Model regresi poisson merupakan model regresi yang termasuk dalam

Generalized Linier Models (GLM) yang menggambarkan hubungan

antara variabel respon Y data diskrit berdistribusi Poisson dengan

variabel prediktor X. Menurut Yulianingsih (2012), menyatakan

bahwa fungsi model linier tergeneralisasi dapat dinyatakan sebagai

berikut [2]:

a. y1, y2,..., ynadalah respon bebas yang mengikuti sebuah distribusi

peluang anggota keluarga eksponensial, dengan . E{yi} = µi

b. Sebuah prediktor linear berdasarkan pada variable bebas yang

digunakan, dinotasikan denganxi'β :

xi'β =β0 + Ʃ j

k =1βjxij............................................(2)

c. Fungsi pemetaan yang menghubungkan prediktor linear dan mean

respon:

xi'β =g (µi)......................................(3)

Page 73: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

56

Dalam memodelkan fungsi regresi Poisson yang terkandung pada

model linier tergeneralisasi dapat digunakan pemetaan log sebagai

berikut:

G(µi) =lnµi = xi’β....................................(4) .

Dari persamaan (3) dan (4), maka hubungan antara mean respon

dengan prediktor linear dalam regresi Poisson adalah

µi = g-1

(xi’β) = eβo + Ʃ jk

=1βj xij ...(5)

Pendugaan parameter dalam regresi Poisson menggunaka metode

Maximum Likelihood Estimation (MLE).

Analisis regresi Poisson ini memiliki tujuan untuk mengetahui

pengaruh variabel biaya perjalanan, umur, jarak, pendapatan,

pendidikan, kelompok kunjungan, jumlah tanggungan, fasilitas wisata

Youth Camp di TAHURA WAR.Hasil dari analisis dengan regresi

Poisson yaitu berupa model dalam bentuk log linier, fungsi log

menjamin bahwa nilai variabel yang diharapkan dari variabel

responnya akan bernilai nonnegatif (Sundari, 2012). Model log-linier

yang terbentuk dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = exp (β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 +β6X6 + β7X7+β8D1+

µ), sehingga

LnY = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5+β6X6 + β7X7+β8D1 + µ

Keterangan :

Y = Frekuensi kunjungan

X1 = Biaya perjalanan

X2 = Umur

X3 = Jarak

Page 74: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

57

X4 = Pendapatan

X5 = Pendidikan

X6 = Kelompok kunjungan

X7 = Jumlah tanggungan

D1 = Fasilitas

Β0- β8 = Koefisien regresi

µ = error

Sundari (2012) mengatakan bahwa, untuk menguji kesesuaian model

regresi, digunakan deviance statistic. Berikut adalah hipotesis

pengujian kesesuaian model regresi poisson.

H0: β1= β2 = . . . = βk = 0 (artinya tidak satupun peubah bebas

berpengaruhterhadap Y )

H1: βj ≠ 0, j = 1, 2, 3, . . . ,k (artinya paling tidak satu peubah

yang berpengaruh terhadap Y )

Statistik uji yang digunakan sebagai berikut:

dengan adalah fungsi kemungkinan maksimum untuk model

lengkap dengan melibatkan variabel prediktor dan ) adalah

fungsi kemungkinan maksimum untuk model sederhana tanpa

melibatkan variabel prediktor. Kriteria untuk pengujian ini adalah

tolak H0pada taraf signifikansi α, jika G >x2 (n-k-1)(α), dengan n

adalah banyak pengamatan dan k adalah banyak parameter.Untuk

mengetahui pengaruh yang diberikan setiap variabel prediktor

tersebut, dilakukan pengujian parameter dengan menggunakan

hipotesis sebagai berikut.

Page 75: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

58

H0 : βj = 0 (pengaruh variabel ke-j tidak signifikan)

H1 : βj≠0 (pengaruh variabel ke-j signifikan)

Statistik uji yang digunakan:

Kriteria pengujiannya adalah Tolak H0jika thit >t(α/2;v) dimana α

adalah tingkat signifikan dan v adalah derajat bebas.Dalam metode

regresi Poisson diasumsikan bahwa mean dan varian responnya sama.

Pada suatu waktu adakalanya nilai varian lebih besar dari nilai mean

(overdispersi) atau varian lebih kecil dari mean respon (underdispersi)

(Yulianingsih, 2012).

Menurut Safitri (2014) mengatakan bahwa, overdispersi adalah

kondisi pada saat ragam dari peubah respon lebih besar dari nilai

tengah peubah respon. Overdispersi dapat terjadi karena banyaknya

jumlah pengamatan yang bernilai nol pada peubah respon. Ada atau

tidaknya overdispersi dapat dilihat dari nilai Deviance atau Pearson

Chi-square yang dibagi dengan derajat bebasnya. Apabila nilai

Pearson Chi-square dibagi dengan derajat bebas lebih besar daripada

1, ini menunjukkan nilai varians yang lebih besar daripada nilai

meannya. Hal ini menunjukkan overdispersi pada data.

3.5.3. Valuasi Ekonomi Youth Camp di TAHURA WAR

Metode yang digunakan untuk menghitung valuasi ekonomi dan

menjawab tujuan ketiga dari penelitian ini yaitu menggunakan metode

Page 76: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

59

biaya perjalanan. Travel cost method merupakan sebuah

pengembangan pariwisata dengan memperhitungkan besarnya biaya

yang akan dikeluarkan oleh wisatawan untuk mengunjungi suatu

daerah. Menurut peraturan Mentri Lingkungan Hidup Nomor 15

tahun 2012 tentang panduan valuasi ekonomi ekosistem hutan,

pendekatan biaya perjalanan menganggap bahwa biaya perjalanan

yang dikorbankan wisatawan untuk menuju obyek wisata dianggap

sebagai nilai lingkungan.

Penilaian yang dilakukan dengan menggunakan metode biaya

perjalanan yaitu dengan menghitung nilai surplus konsumen

perindividu pertahun. Untuk menghitung nilai surplus konsumen,

menggunakan formulasi sebagai berikut :

Keterangan:

SK = Surplus konsumen

X = Jumlah kunjungan responden (kali/tahun)

β5 = Koefisien biaya perjalanan pada persamaan.

Keterangan:

SK’ = Surplus konsumen/ individu/ kunjungan

n = Jumlah responden

Keterangan:

EV = Nilai ekonomi per tahun

K = Estimasi kunjungan per tahun (Marsinko, Zawacki, dan

Bowker, 2002).

Page 77: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

60

3.6. Diagram Alur Penelitian

Gambar 4. Diagram Alur Penelitian

Persiapan

Penentuan Sampel

Penyusunan Kuisioner

TCM& CVM

Contingent

Valuation Method

Primer Sekunder

Pengambilan Data

Analisis Statistik

Regresi

Pengolahan Data

Entry Data

Travel Cost

Method

Analisis WTP

(Willingness to Pay)

Analisis WTP

(Willingness to Pay)

Total Nilai Ekonomi

Kawasan

Page 78: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (TAHURA WAR)

Taman Hutan Raya (TAHURA) adalah kawasan pelestarian alam yang

dibangun untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau buatan,

jenis asli dan bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu

pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan

rekreasi (UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan).TAHURA WAR

sebelumnya sebagai kawasan hutan lindung register 19 Gunung Betung

dengan luas 22.249,31 Ha. Ditetapkan menjadi TAHURA WAR dengan SK

Menhut Nomor : 408/Kpts-II/93. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990 tentang

kepariwisataan, TAHURA bertujuan untuk : koleksi tumbuhan dan satwa

yang alami atau buatan, jenis asli dan bukan asli yang dimanfaatkan bagi

kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,

budaya pariwisata dan rekreasi.

TAHURA WAR memiliki luas 22.249 ha. Secara geografis Tahura WAR

berada pada posisi 105⁰ 02’ 42,01” s/d 105⁰ 13’ 42,09” BT dan 05⁰ 23’

47,03” s/d 05⁰ 30’ 34,86” LS. Berdasarkan administrasi pemerintahan

kawasan ini berada di lintas Kota Bandarlampung dan Kabupaten Pesawaran

(dahulu masuk Kabupaten Lampung Selatan), dengan 7 (tujuh) wilayah

Page 79: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

62

kecamatan. Kawasan TAHURA yang masuk Kota Bandarlampung ± seluas

300 ha di wilayah Kec. Teluk Betung Barat, Teluk Betung Utara dan Kec.

Kemiling. Selebihnya ± 21.949,31 ha berada di Kab. Pesawaran, meliputi

Kec. Padang Cermin, Kec. Gedong Tataan, Kec. Way Lima dan Kec.

Kedondong (UPTD Tahura WAR, 2009).

Kawasan TAHURA WAR dibagi habis menjadi blok-blok pengelolaan

(UPTD TAHURA WAR, 2009), yaitu:

1. Blok koleksi tumbuhan, sesuai dengan fungsi TAHURA pada blok ini

diarahkan untuk koleksi tanaman asli dan bukan asli serta langka atau

tidak langka.

2. Blok pemanfaatan, bentuk pemanfatan dalam kawasan TAHURA adalah

untuk kegiatan pendidikan, penelitian dan wisata alam, pada blok ini juga

dapat dibangun sarana dan prasarana kegiatan tersebut (Maksimal 10%

dari luas blok pemanfatan)

3. Blok Perlindungan, bagian dari kawasan TAHURA sebagai tempat

perlindungan jenis tumbuhan, satwa dan ekosistem serta penyangga

kehidupan.

4. Blok lainnya (pendidikan, penelitian, dan social forestry), pada blok ini

dapat dilakukan aktivitas pendidikan dan penelitian serta pengelolaan

hutan bersama masyarakat terbatas dengan tetap memperhatikan kaidah-

kaidah konservasi.

Adapun untuk struktur organisasi di TAHURA WAR tahun 2019 yaitu

1. Kepala UPTD TAHURA WAR (Bapak Sumardi, S.Hut, MM.)

Page 80: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

63

2. Seksi Tata Usaha (Ibu Evi Yulidar, SE.)

3. Seksi Perencanaan (Bapak Ariyadi Agustiono, S.Hut, M.Si)

4. Seksi Pemanfaatan dan Evaluasi (Plt. Banyumas Askeri, SP, MH)

5. Kelompok Jabatan Fungsional

6. Rayon-rayon dilapangan : Rayon Pd. Cermin, Kedondong dan, Gedong

Tataan dan Kota Bandar Lampung

Setiap seksi di kepengurusan TAHURA WAR memiliki tugas khusus

masing-masing. Seksi yang berfokus dalam mengurus tempat wisata yaitu

saksi perensanaan. Salah satu tugas dari seksi perencanaan UPTD TAHURA

WAR yaitu pengelolaan tempat-tempat wisata yang termasuk dalam unit

TAHURA WAR. Ada banyak spot-spot wisata yang menjadi potensi wisata

di TAHURA seperti panorama alam hutan, pegunungan dan bukit, air terjun

(± 20 titik lokasi), gua alam 3 lokasi, sumber aitr panas 3 titik lokasi, keaneka

ragaman flora & fauna, batu lapis, lembah & sungai, penangkaran rusa dan

youth camp. Saat ini yang dikelola dengan baik oleh pihak UPTD TAHURA

WAR hanya Penangkaran Rusa dan Youth Camp. Youth Camp sendiri, dari

pihak UPTD hanya mempekerjakan 2 orang pengelola yaitu Bapak Ishadi

selaku pengelola TAHURA dan Bapak Fuad sebagai tenaga kebersihan.

Berikut struktur organisasi yang menggambarkan alur kerja dari TAHURA ke

Youth Camp.

Page 81: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

64

Gambar 5. Struktur organisasi TAHURA WAR

4.2. Sejarah dan Profil Youth Camp

Youth camp atau yang biasa dikenal dengan bumi perkemahan remaja

pertama kali dibentuk pada tahun 1990 oleh DEPARPOSTEL (Departemen

Pariwisata, Pos dan Telepon). Sebelum Departemen Pariwisata, Pos dan

Telepon membentuk Youth Campkawasan ini telah dijadikan tempat

perkemahan oleh sekolah-sekolah dan masyarakat sekitar. Sehingga

pemerintah melalui deparpostel membina dan mengembangkan kawasan

tersebut untuk tempat penelitian, perkemahan, budidaya, budaya dan

pariwisata. Untuk menunjang tujuan tersebut, deparpostel membangun

beberapa fasilitas seperti lapangan volly, lapangan basket, laboratorium,

kantor, aula, ruko untuk cinderamata, penangkaran burung dan lainnya

dengan harapan Youth Camp akan menjadi pusat perkemahan remaja

bermanfaat untuk masyarakat luas secara umum dan khususnya untuk

UPTD TAHURA WAR

(Sumardi, S.Hut, MM.)

SEKSI TATA

USAHA

(Evi Yulidar, SE)

SEKSI PEMANFAATAN DAN

EVALUASI

(Plt. Banyumas Askeri, SP,

MH)

SEKSI

PERENCANAAN

(Ariyadi Agustiono,

S.Hut, M.Si)

PENANGKARAN

RUSA

(Aryana)

YOUTH CAMP

(Ishadi dan Fuad)

Page 82: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

65

masyarakat hurun. Tujuan pemerintah menjadikan Youth Camp sebagai bumi

perkemahan dan tempat wisata berhasil. Hal ini ditandai dengan ramainya

pengunjung Youth Camp dan menjadi wisata yang naik daun karena tidak

adanya pesain serupa. Seiring berjalannya waktu fasilitas-fasilitas tersebut

mulai rusak dan habis karena hanya terbuat dari kayu (belum bangunan

permanen) dan tidak adanya perawatan dari pihak pemerintah. Sehingga yang

tersisa saat ini hanya gedung cinderamata dan sekarang dijadikan kantor

Youth Camp. Munculnya wisata serupa yang lebih dengan tampilan yang

lebih bagus dan penambahan atraksi wisata membuat youth camp semakin

ditinggalkan pengunjung. Untuk penangkaran burung dikembalikan kepada

BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) pada tahun 2012

dikarenakan kekurangan tenaga kerja untuk merawat penangkaran tersebut.

Youth Camp berdiri di atas lahan yang luasnya kurang lebih 3.822,13 ha yang

beralamat di jalan Raya Way Ratay, Hurun, Padang cermin, Kabupaten

Pesawaran, Provinsi Lampung. Sehingga untuk urusan administrasi Youth

Camp berkaitan erat dengan Desa Hurun. Termasuk untuk data

kependudukan Youth Camp menggunakan data dari Desa Hurun.Youth camp

berada di Desa Hurun tepatnya di Dusun Penyandingan RT 02. Berikut peta

lokasi yang menunjukkan posisi Youth Camp di Desa Hurun.

Page 83: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

66

Gambar 6. Peta lokasi Youth Camp di TAHURA WAR

4.3. Struktur Organisasi Youth Camp di TAHURA WAR

Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap

bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya. Terwujudnya visi dan misi dari suatu institusi

sangat bergantung terhadap struktur organisasi yang dibentuk untuk mencapai

tujuan institusinya tersebut. Salah satu fungsi dengan adanya struktur

organisasi yaitu untuk mengatur hubungan antar orang, kelompok, dan

kepentingan.

Struktur organisasi yang diterapkan padaYouth Camp di TAHURA WAR

adalah struktur organisasi berbentuk lini yang dimana kekuasaan dan

tanggung jawab berjalan dari atas sampai ke bawah yang masih bersifat

sederhana. Youth Campdi TAHURA WAR dipimpin oleh Bapak Supriono

sebagai kepala pengelola. Dibawah pimpinan terdapat petugas bagian dari

masing-masing pekerjaan yaitu Bapak Ishadi sebagai petugas pengelolaan

dan Bapak Fuad sebagai petugas kebersihan Youth Campdi TAHURA WAR.

Page 84: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

67

Pada Gambar 6disajikan struktur organisasi Youth Camp di TAHURA

WARsecara sederhana.

Gambar 7. Struktur organisasi Youth Camp di TAHURA WAR

4.4. Sarana dan Prasarana Youth Camp diTAHURA WAR

Setiapobyekwisatamemilikisaranadanprasarana yang

menunjangkeberlangsungankegiatanpadaobyekwisatatersebut.Youth Camp di

TAHURA WAR memilikiberagamsaranaprasarana yang

menjadidayatarikwisataedukasiitusendiri. Saranadanprasarana yang

disediakanolehkawasaninimeliputi:

1. Wisata Air terjun

Air terjun diYouth Camp terdi dari dua bagian, yaitu air terjun kanan dan

air terjun kiri. Air terjun kanan terdiri dari tujuh tingkatan,air terjun

pertama hingga air terjun keenam dinamai dengan air terjun Gunung

Minggu. Air terjun pada tingkat ketujuh memiliki nama berbeda yaitu air

terjun Curup Kuda. Menurut legenda yang beredar dimasyarakat yang

tinggal didaerah sekitar air terjun, mereka sering mendengar suara

ringkikan kuda saat tengah hari dan waktu maghrib dari arah air terjun

Kepala Pengelola

Pak Supriono

Petugas Pengelolaan

Pak Ishadi

Petugas Kebersihan

Pak Fuad

Page 85: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

68

ketujuh ini. Cerita ini menyebar dan melekat menjadi nama air terjun

tersebut. hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan,

khususnya bagi mereka yang menyukai hal-hal mistis.

Air terjun sebelah kiri hanya terdiri dari satu air terjun saja yang

dinamakan dengan air terjun Abah Uban. Nama ini ditentukan dari nama

pimpinan provinsi saat Youth Camp pertama didirikan, yang

kesehariannya dipanggil dengan Abah Uban. Untuk menghargai jasa

beliau maka air terjun kiri ini dinamai dengan air terjun Abah Uban.

Meskipun hanya satu air terjun, bukan berarti air terjun kiri ini sepi

peminat. Air terjun Abah Uban merupakan air terjun paling tinggi

diantara delapan air terjun yang ada di Youth camp. Untuk menuju ke air

terjun ini sangat mudah bahkan untuk pemula sekalipun karena telah

dilengkapi dengan penunjuk arah dan jalan setapaknya telah diperbaiki.

tidak mengurangi keindahan alamnya karena pengunjung masih dapat

menikmati suasana alam yang asri dan melewati sungai-sungai kecil,

sehingga membuat perjalanan ke air terjun tetap menyenangkan.

Gambar 8. Air Terjun Gunung Minggu di Youth Camp

Page 86: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

69

2. Pasar Tahura

Selain Air terjun, Pasar Tahura merupakan salah satu objek wisata yang

banyak diminati di Youth Camp. Pasar Tahura dibentuk pada akhir 2017

atas kerjasama pihak tahura dengan Genpi (Generasi Pesona Indonesia).

Pasar Tahura tidak seperti pasar pada umumnya, di pasar ini pedagang

menjual jajanan-jajanan dan makanan khas daerah dan umum, namun

pedagang tidak dibayar dengan uang Rupiah melainkan mata uang pasar

tahura. Mata uang Pasar Tahura berupa stik yang dapat dibeli dengan

uang Rupiah dengan kelipatan Rp 2.500 dan Rp 5.000. Mata uang Pasar

Tahura ini dapat diuangkan kembali jika tidak habis dipasar sehingga

konsumen tidak akan dirugikan. Selain mata uangnya yang unik, tempat

makan dipasar tahura juga menjadikan pasar ini beda dari pasar pada

umumnya, disini konsumen bebas memilih tempat makannya, ada yang

lesehan, di atas air, di alam terbuka, bahkan di atas pohon. Semua tempat-

tempat tersebut telah diatur sedemikian rupa sehingga pengunjung

menjadi nyaman menikmati hidangan sembari menikmati suasana alam

yang masih asri (Pengelola Pasar Tahura, 2018).

Gambar 9. Pintu masuk Pasar TAHURA

Page 87: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

70

3. Aula

Aula merupakan salah satu bangunan yang tersisa dari awal pembangunan

Youth Camp.Awal dibentuknya Youth Camp oleh Departemen Pariwisata,

Pos dan Telepon dibangun beberapa sarana yang dapat menunjang

kegiatan di Youth Camp, salah satunya adalah aula. Pertama didirikan

bangunan masih berupa bangunan belum permanen yang terbuat dari

kayu, sehingga lama-kelaman mengalami kerusakan karena tidak ada

perbaikan yang dilakukan oleh pihak pemerintah. Ketika Youth Camp

dikelola oleh TAHURA dilakukan perbaikan sehingga keadannya sudah

jauh lebih baik dan layak untuk digunakan. Pada saat ini aula Youth

Camp sudah berupa bangunan permanen yang biasa digunakan oleh

pengunjung, umumnya pengujung rombongan. Pengunjung bisa

menggunakan gedung aula ini dengan membayar Rp 1.500.000 untuk 2

sampai 3 hari penggunaan.

Gambar 10. Gedung aula Youth Camp

Page 88: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

71

4. Gladiator

Gladiator merupakan sebuah lapangan mirip stadion mini dengan tempat

duduk bertingkat mengelilingi lapangan. Tempat ini biasanya digunakan

oleh pengunjung rombongan untuk acara kumpul-kumpul, pertunjukan

maupun api unggun. Gladiator ini cukup luas untuk menampung

beberapa ratus orang. Jika pengunjung ingin menggunakan gladiator

untuk api unggun, mereka bisa menggunakan jasa petugas Youth Camp

untuk menyiapkan kayu bakar dengan membayar sesuai kesepakatan

ataupun mencari sendiri kering yang biasanya tersebar di hutan Youth

camp. Keunggulan gladiator ini adalah tempat ini berada agak

diketinggian dan tidak terlihat dari jalan-jalan setapak Youth Camp,

sehingga pengunjung yang melakukan pelatihan disini atau kegiatan

lainnya privasinya lebih terjaga.

Gambar 11. Gladiator Youth Camp

Page 89: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

72

5. Toilet

Toilet di Youth Camp terdapat 5 bangunan yang disebar di beberapa

tempat untuk memudahkan pengunjung karena kawasan Youth Camp

yang cukup luas, agar tidak terlalu jauh jika ingin menggunakan toilet.

Untuk menggunakan toilet, pengunjung perorangan dan keluarga biasanya

dikenakan tarif Rp 2.000 untuk satu kali penggunaan. Berbeda untuk

pengunjung rombongan dan sifatnya menginap, biasanya mereka

dikenakan biaya paket tergantung kesepakatan pengunjung dengan

petugas. Petugas tidak mematok berapa harga yang harus dibayarkan oleh

pengunjung kelompok, lebih kepada sukarela dan kesadaran pengunjung

rombongan sebagai imbalan kepada petugas yang telah membersihkan

toilet. Pengunjung rombongan bisa menggunakan toilet sepuasnya jika

sudah memberikan harga paket untuk rombongan. Biasanya di pintu

masuk toilet terdapat kotak kayu tempat memasukkan uang. Hal ini

menuntut kejujuran dari pengunjung karena tidak semua toilet terdapat

penjaganya.

Gambar 12. Salah satu toilet Youth Camp

Page 90: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

73

6. Mushola

Youth Camp juga memiliki mushola sederhana yang bisa digunakan

pengunjung yang beragama islam untuk melakukan ibadah sholat.

Mushola ini berada diantara kantor Youth Camp dan Pasar TAHURA.

Pada mushola ini juga disediakan beberapa mukenah, sajadah, kain sarung

dan Al-Quran. Mushola Youth Camp juga dilengkapi tempat wudhu

didepannya. Meskipun kurang terawat, namun tempat wudhu ini masih

layak digunakan. Hal yang sangat disayangkan karena beberapa kali

peneliti mendatangi mushola youth camp, ada waktu-waktu mushola ini

terlihat kotor karena dedaunan, debu dan tanah dilantai mushola

(walaupun tidak selalu demikian). Hal ini sangat kurang pantas karena

mushola merupakan tempat beribadah dan diharuskan selalu bersih.

Kemungkinan ini disebabkan oleh kurangnya tenaga kebersihan di Youth

Camp dan kurangnnya kesadaran pengunjung untuk menjaga mushola ini

agar tetap bersih dan layak digunakan untuk tempat beribadah.

Gambar 13. Mushola Youth Camp Gambar 14. Tempat berwudhu

7. Lapangan parkir

Lapangan parkir yang ada sekarang merupakan lapangan yang baru

dibangun oleh pihak tahura. Lapangan parkir ini berada didekat pintu

Page 91: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

74

masuk tahura dan dipisahkan oleh sungai kecil dengan kawasan wisata

Youth Camp. Pengunjung perorangan dan keluarga dikenakan biaya Rp

2000/motor dan Rp 3000/mobil. Pengunjung yang statusnya rombongan

dan membawa banyak kendaraan, bisa melakukan lobby saat

membooking tempat agar mendapat harga yang lebih murah.

Gambar 15. Lapangan parkir Youth Camp

8. Kantor Youth Camp

Bangunan yang saat ini dijadikan sebagai kantor Youth Camp dulunya

merupakan gedung yang digunakan sebagai toko cinderamata, sehingga

terdapat beberapa ruangan untuk digunakan oleh pedagang berjualan

oleh-oleh yang menjadi ciri khas youth camp dan Lampung. Karena tidak

berjalan lancar, akhirnya gedung tersebut dialih fungsikan menjadi kantor

Youth Camp dan tempat tinggal keluarga Bapak Isadi selaku petugas

Youth Camp.

Sarana dan prasarana yang telah dijabarkan sebelumnya terdapat beberapa

fasilitas seperti saung, penunjunk arah, jalan-jalan setapak yang telah

dipaving hingga ke air terjun, air mancur, taman dan sungai yang

melengkapi Youth Camp dan memberi nilai lebih dibandingkan wisata

Page 92: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

75

lain yang serupa. Fasilitas ini dibangun oleh pihak tahura bertujuan untuk

kepuasan pengunjungnya sehingga lebih nyaman ketika menghabiskan

waktunya di Youth Camp.

Gambar 16. Air mancur Gambar 17. Penunjuk arah wisata

Gambar 18. Saung Youth Camp Gambar 19. Jalan setapak

4.5. Tata LetakYouth Camp di TAHURA WAR

Letak Youth Camp di TAHURA WAR berada sekitar ± 500 meter dari rumah

penduduk. Youth Camp di TAHURA WAR berdekatan dengan Rumah

Page 93: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

76

Makan Ika, dengan jarak hanya 50 meter dari gapura Tahura WAR tersebut.

Luas lahan yang dimiliki olehTAHURA WAR secara keseluruhan

mencapai22.249,31 ha, luas lahan tersebut mencakup wilayah Kecamatan

Gedong Tataan, Way Lima, Kedondong dan Padang Cermin. Seluas kurang

lebih 3.822,13 ha yang digunakan untuk pengelolaan wisata Youth Camp di

TAHURA WAR dari total keseluruhan luas TAHURA WAR. Luas lahan

3.822,13 ha tersebut dibagi menjadi beberapa spot yaitu spot untuk area

perkemahan remaja,wisata air terjun tujuh tingkatan, pelestarian fauna dan

flora, edukasi, dan keamanan. Berikut adalah tata letak dari Youth Camp di

TAHURA WAR dalam Gambar 20.

Page 94: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

77

Skala 1:100

Gambar 20. Tata letak Youth Camp di Tahura WAR

Keterangan:

A :Pos masuk I : Musholla Q : Lahan Kemah

B : Parkir Mobil J : Tempat wudhu R : Air terjun TK 1

C : Parkir Motor K : Toilet S : Air terjun TK 2

D : Lahan flora L : Kolam air mancur T : Air terjun TK 3

E : Aula Youth Camp M : Gazebo U : Air terjun TK 4

F : Kantin N : Lahan pasar Tahura V : Air terjun TK 5

G : Rumah dinas staf O : Toilet & tempat bilas W : Air terjun TK 6

H : Kantor Youth Camp P : Gladiator X : Air terjun TK 7

: Gerbang/Pintu masuk

A

B

D

C

E

F

G

H

I

J

K P

R

S

T

U

V W

X

L

N

M

O

Q

Page 95: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pembahasan tentang valuasi ekonomi Youth Camp di

TAHURA WAR, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung wisata Youth Camp di

TAHURA WAR menempatkan pada biaya konsumsi sebagai alokasi

biaya perjalanan tertinggi, dan terendah terdapat pada klasifikasi biaya

dokumentasi dan biaya lain- lain.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan wisatawan ke

Youth Camp di TAHURA WAR secara signifikan ialah biaya perjalanan,

pendapatan, jarak dan fasilitas. Faktor- faktor yang tidak berpengaruh

nyata terhadap frekuensi kunjungan yaitu pendidikan, umur, jumlah

tanggungan dan jumlah kunjungan.

3. Valuasi ekonomi Youth Camp di TAHURA WAR dengan menggunakan

metode biaya perjalanan tergolong tinggi yaitu sebesar

Rp1,924,199,823,454.41, sehingga keberadaan Youth Camp di TAHURA

WAR perlu dipertahankan.

Page 96: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

110

6.2. Saran

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau saran dalam

meningkatkan nilai ekonomi objek wisata Youth Camp di TAHURA WAR,

diantaranya sebagai berikut:

1. Pemanfaatan sumber daya alam yang terdapat pada Youth Camp di

TAHURA WAR perlu dilakukan secara optimal agar para pengunjung

mendapatkan kepuasan tersendiri dalam melakukan kegiatan wisata setara

dengan manfaat ekonomi yang tinggi, sehingga hal tersebut dapat

menimbulkan rasa ingin kembali berkunjung ke wisata tersebut pada

waktu yang akan datang.

2. Pihak pengelola Youth Camp di TAHURA WAR perlu melakukan

peningkatan sarana dan prasarana dalam penunjang lokasi wisata untuk

melakukan kegiatan wisata, perawatan terhadap lokasi wisata,

penambahan ide kreatif dalam menawarkan keunggulan lokasi wisata,

serta perbaikan dalam sistem publikasi atau pemasarannya sehingga dapat

menambah jumlah pengunjung yang datang.

3. Perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut, terkait analisis dampak

lingkungan dan dampak sosial bagi masyarakat sekitar dengan adanya

keberadaan wisata Youth Camp di TAHURA WAR.

Page 97: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA

Akdon, dan Riduwan. 2013. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika,

Alfabeta. Bandung.

Badan Pusat Statistik. 2016.Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB. Badan

Pusat Statistik. Jakarta.Berita.\

Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. 2009. Taman Hutan Raya Wan Abdul

Rachman. http://dishut.lampungprov.go.id/home. Diakses pada tanggal 20

November 2017 pukul 19.00 WIB.

Dinas UPTD Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. 2018. Perkembangan

Jumlah Pengunjung Wisata Youth Camp di TAHURA

WAR.http://dishut.lampungprov.go.id/home. Diakses pada tanggal 15 April

2018 pukul 10.00 WIB.

Ekwarso. 2010. Nilai ekonomi lingkungan dan faktor- faktor yang

mempengaruhi permintaan objek wisata air panas Pawan di Kabupaten

Rokan Hulu (pendekatan biaya perjalanan). Jurnal Ekonomi. Vol 18 (3),

Pp: 103- 200.

Fandeli, C dan Mukhlison. 2002. Perencanaan Kepawisitaan Alam. UGM

Press. Yogyakarta.

Fauzi, A. 2010. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Cetakan ketiga.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Fitriana, V., Abidin, Z., Endaranto, T,. 2017. “Estimasi Permintaan dan Nilai

Ekonomi Taman Wisata Alam Angke Kapuk Jakarta Utara”. JIIA, Vol 5

(3), Pp: 267-274, Agustus 2017.

http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIIA/article/view/139. Diakses pada

tanggal 05 Januari 2018.

Gravitiani, E. 2010. “Aplikasi Individual Travel Cost Method Di Area Publik”.

Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Vol 11 (1), Pp: 30-37, April 2010.

http:///media.neliti.com/media/publications/79878. Diakses pada tanggal 20

Desember 2019.

Page 98: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

112

Handoko, W. 2011.Valuasi Ekonomi Sumberdaya Arkeologi dan Penerapannya di

Indonesia.iaaipusat.wordpress.com/2012/04/19/valuasi-ekonomi-

sumberdaya-arkeologi-dan-penerapannya-di-indonesia/.Diakses pada

tanggal 26 Februari 2018.

Hasibuan, B. 2014. “Valuasi Ekonomi Lingkungan Nilai Gunaan Langsung dan

Tidak Langsung Komoditas Ekonomi”. Signifikan, Vol 3 (2), Pp: 113- 126,

Oktober 2014. Journal.uinjkt.ac.id/index.php/signifikan/article/view/2055.

Diakses pada tanggal 21 Desember 2019.

Hellerstein, D dan R. Mandelsohn. 1993. A Theoretical Foundation for Count

Data Models. https://mpra.ub.uni-

muenchen.de/.../MPRA_paper_25265.pdf.[10 Mei 2019]

Husni, M. 2018. Analisis Valuasi Ekonomi Sungai Walannae Kecamatan

Ajangale Kabupaten Bone. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Alauddin Makassar. Makassar.

Isaac, S dan W.B. Michael. 1995. Handbook in Research and Evaluation.

EdITS Publishers. San Diego.

Marsinko, A., W.T Zawacki., J.M Bowker. 2002. Use Travel Cost Model in

Planning: A Case Study. Tourism Analysis. Vol. 6(1).

Mavsar, R., F Herreros, E Varela, F Gouriveau dan M Duclercq. 2016. Draft

Report : Methods and Tools for Sosio-economic Assessment of Goods and

Services Provided by Mediterania Forest Ecosystems. FAO.

http://www.fao.org/forestry/40011-03b4431fea5475c3d5b7d9ad39e1ab

9fd.pdf. [20 Februari 2018]

Mubarok, A.H. dan Ciptomulyono, U., 2012, “Valuasi Ekonomi Dampak

Lingkungan Tambang Marmer Di Kabupaten Tulungagung Dengan

Pendekatan Willingness To Pay dan Fuzzy MCDM”,Jurnal Teknik ITS Vol.

1, No. 1, September 2012 ISSN: 2301-9271.

Nawawi, H. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University

Press. Yogyakarta.

Safitri, A. I. R., HG dan D., Devianto. 2014. Penerapan Regresi Poisson dan

Binomial Negatif dalam Memodelkan Jumlah Kasus Penderita AIDS di

Indonesia Berdasarkan Faktor Sosiodemografi. Jurnal Matematika UNAND.

3(4) : 58-65 [02 Maret 2018]

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2017. Sektor Pariwisata Penggerak

Pembangunan Indonesia. http://setkap.go.id/tahun-2017-kita-genjot-

pariwisata/. Diakses pada tanggal 06 Januari 2018 pukul 18.30 WIB.

Page 99: VALUASI EKONOMI YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN …digilib.unila.ac.id/62147/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tertinggi pada biaya konsumsi dan terendah pada biaya dokumentasi

113

Siregar, S. 2012. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Raja Grafindo Persada

Jakarta

Siwi, Y. 2010. Valuasi Ekonomi Wisata Alam Gunung Mahawu. Sam Ratulangi

Press. Manado.

Soemarno, 2010, Metode Valuasi Ekonomi Sumberdaya Lahan Pertanian,

http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/METODE-VALUASI-

EKONOMI-LAHAN-PERTABNIAN. Diakses pada tanggal 26Februari

2018.

Stabler, M., Papatheudorou, A. & Sinclair, M. T. 2010. The Economic of

Tourism. Routledge. London.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta. Bandung

Sundari, I. 2012. Regresi Poisson dan Penerapannya UntukMemodelkan

Hubungan Usia dan PerilakuMerokok Terhadap Jumlah Kematian

PenderitaPenyakit Kanker Paru-Paru.

jmua.fmipa.unand.ac.id/index.php/jmua/article/download/20/17. Diakses

pada tanggal 01 Maret 2018.

Susilowati, U. 2015. Penanganan Overdispersi pada Pemodelan Data Cacahan

Menggunakan Regresi Binomial Negatif pada Rcim (Row Column

Interaction Model). Jember Press. Jember.

United Nations Environment Programme. 2014. Membangun Modal Alam:

Bagaimana REDD + dapat Mendukung Ekonomi Hijau.

www.resourcepanel.org/file/398/download?token=ZmbTvXVE. Diakses

pada tanggal 11 Desember 2017 pukul 10.00 WIB.

Yulianingsih, K. A. 2012. “Penerapan Regresi Poisson untuk Mengetahui

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jumlah Siswa Sma/Smk yang Tidak

Lulus Un di Bali”. e-Jurnal Matematika, Vol 1(1), Agustus 2012. Pp: 59-

63.