vaksin dan peranannya dalam sistem pertahanan tubuh manusia

36
VAKSIN DAN PERANANNYA DALAM SISTEM PERTAHANAN TUBUH MANUSIA A. Pengertian vaksin dan vaksinasi Vaksin (dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap cacar), adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar". Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin

Upload: adilah-sahra-sadega

Post on 22-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

imunologi

TRANSCRIPT

Page 1: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

VAKSIN DAN PERANANNYA DALAM SISTEM PERTAHANAN TUBUH

MANUSIA

A. Pengertian vaksin dan vaksinasi

Vaksin (dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika

diberikan kepada manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap

cacar), adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan

kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau

mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar".

Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan

sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme

mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus,

dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan

untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus,

atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan

sel-sel degeneratif (kanker).

Vaksinasi adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk

memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Kata vaksinasi berasal

dari bahasa Latin vacca yang berarti sapi - diistilahkan demikian karena

vaksin pertama berasal dari virus yang menginfeksi sapi (cacar sapi).

Vaksinasi sering juga disebut dengan imunisasi.

Page 2: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

B. Perbedaan vaksin dan imunisasi

Vaksin mengandung kuman mati atau hidup tapi lemah yang dapat

menyebabkan penyakit tertentu, seperti tetanus. Ketika kita diberi suntikan

vaksin, tubuh kita segera menghasilkan antibodi terhadap antigen atau benda

asing. Pada titik ini sebagian besar percaya bahwa mekanisme pertahanan

tubuh sudah terasa dan kekebalan akan terjadi dengan mengatakan

kenaikan antigen masuk lagi ke dalam tubuh. Tapi, ini tidak terjadi dengan

semua vaksin.

Imunisasi berarti membuat seseorang kebal terhadap sesuatu.

Vaksinasi, sebaliknya, menurut Kamus Kedokteran Dorland, hanya berarti

untuk menyuntikkan “suspensi mikroorganisme dilemahkan atau dibunuh …

diberikan untuk pencegahan … atau pengobatan penyakit menular.”

Vaksinasi tidak menjamin kekebalan. Kekebalan alami terjadi hanya

setelah seseorang pulih dari penyakit yang sebenarnya. Selama penyakit,

mikroorganisme biasanya harus melewati banyak sistem alami dalam

pertahanan kekebalan tubuh hidung, tenggorokan, paru-paru, saluran

pencernaan dan jaringan getah bening-sebelum mencapai aliran darah.

Seperti halnya, mikroorganisme memicu banyak peristiwa biologis yang

penting dalam membangun kekebalan alami. Ketika anak mendapat penyakit

baru, ia mungkin merasa sakit selama beberapa hari, namun, dalam

sebagian besar kasus, ia akan sembuh. Satu-satunya perbedaan adalah

Anda melakukannya secara buatan, dengan cara yang lebih aman.

Page 3: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

C. Cara kerja vaksin

Saat penyusup asing seperti bakteri atau virus memasuki tubuh, sel

kekebalan Lymphocytes merespon dengan memproduksi molekul protein

(antibodi). Antibodi inilah yang melawan penyusup (antigen) dan melindungi

agar tak terjadi infeksi lebih lanjut.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), individu

sehat bisa menghasilkan jutaan antibodi sehari guna melawan infeksi akibat

masuknya antigen yang tak diketahui ke dalam tubuh secara efisien.

Namun saat pertama tubuh menghadapi penyusup ini, butuh beberapa hari

agar antibodi mau merespon. Pada antigen yang benar-benar 'menjijikkan',

seperti campak atau batuk, beberapa hari agar antibodi muncul terasa terlalu

lama.

Pasalnya, infeksi bisa menyebar, bahkan membunuh seseorang

sebelum sistem kekebalan sempat melawannya. Saat itulah, vaksin datang.

Menurut Children’s Hospital of Philadelphia Vaccine Education Center, vaksin

terbuat dari antigen mati atau lemah.

Antigen ini tak bisa menyebabkan infeksi, namun sistem kekebalan tubuh

masih menganggapnya sebagai musuh dan meresponnya dengan antibodi.

Setelah ancaman berlalu, banyak antibodi ‘pergi’, namun sel kekebalan

meminta sel memori tetap tingggal.

Page 4: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Saat tubuh menghadapi antigen kembali, sel memori menghasilkan

antibodi dengan cepat dan menyerang penyusup sebelum terlambat. Vaksin

juga bekerja di tingkat komunitas.

D. Jenis-jenis vaksin

1.   Live attenuated vaccine

Vaksin hidup yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan

daya virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang,

namun masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan

infeksi alamiah. Sifat vaksin live attenuated vaccine, yaitu :

Vaksin dapat tumbuh dan berkembang biak sampai menimbulkan

respon imun sehingga diberikan dalam bentuk dosis kecil antigen

Respon imun yang diberikan mirip dengan infeksi alamiah, tidak perlu

dosis berganda

Dipengaruhi oleh circulating antibody sehingga ada efek netralisasi jika

waktu pemberiannya tidak tepat.

Vaksin virus hidup dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik

Dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah

Mempunyai kemampuan proteksi jangka panjang dengan keefektifan

mencapai 95%

Virus yang telah dilemahkan dapat bereplikasi di dalam tubuh,

meningkatkan dosisi asli dan berperan sebagai imunisasi ulangan

Page 5: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Contoh : vaksin polio (Sabin), vaksin MMR, vaksin TBC, vaksin demam

tifoid, vaksin campak, gondongan, dan cacar air (varisela).

2.   Inactivated vaccine (Killed vaccine)

Vaksin dibuat dari bakteri atau virus yang dimatikan dengan zat kimia

(formaldehid) atau dengan pemanasan, dapat berupa seluruh bagian dari

bakteri atau virus, atau bagian dari bakteri atau virus atau toksoidnya

saja. Sifat vaksin inactivated vaccine, yaitu :

Vaksin tidak dapat hidup sehingga seluruh dosis antigen dapat

dimasukkan dalam bentuk antigen

Respon imun yang timbul sebagian besar adalah humoral dan hanya

sedikit atau tidak menimbulkan imunitas seluler

Titer antibodi dapat menurun setelah beberapa waktu sehingga

diperlukan dosis ulangan, dosis pertama tidak menghasilkan imunitas

protektif tetapi hanya memacu dan menyiapkan system imun, respon

imunprotektif baru barumuncul setelah dosis kedua dan ketiga

Tidak dipengaruhi oleh circulating antibody

Vaksin tidak dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik

Tidak dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi

alamiah

Contoh : vaksin rabies, vaksin influenza, vaksin polio (Salk), vaksin

pneumonia pneumokokal, vaksin kolera, vaksin pertusis, dan vaksin

demam tifoid.

Page 6: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

3.   Vaksin Toksoid

Vaksin yang dibuat dari beberapa jenis bakteri yang menimbulkan

penyakit dengan memasukkan racun dilemahkan ke dalam aliran darah.

Bahan bersifat imunogenik yang dibuat dari toksin kuman.

Hasil pembuatan bahan toksoid yang jadi disebut sebagai natural fluid

plain toxoid yang mampu merangsang terbentuknya antibodi antitoksin.

Imunisasi bakteri toksoid efektif selama satu tahun. Bahan ajuvan

digunakan untuk memperlama rangsangan antigenik dan meningkatkan

imunogenesitasnya. Contoh : Vaksin Difteri dan Tetanus

4.    Vaksin Acellular dan Subunit

Vaksin yang dibuat dari bagian tertentu dalam virus atau bakteri dengan

melakukan kloning dari gen virus atau bakteri melalui rekombinasi DNA,

vaksin vektor virus dan vaksin antiidiotipe. Contoh vaksin hepatitis B,

Vaksin hemofilus influenza tipe b (Hib) dan vaksin Influenza.

5.    Vaksin Idiotipe

Vaksin yang dibuat berdasarkan sifat bahwa Fab (fragment antigen

binding) dari antibodi yang dihasilkan oleh tiap klon sel B mengandung

asam amino yang disebut sebagai idiotipe atau determinan idiotipe yang

dapat bertindak sebagai antigen. Vaksin ini dapat menghambat

pertumbuhan virus melalui netralisasai dan pemblokiran terhadap

reseptor pre sel B.

6.    Vaksin Rekombinan

Page 7: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Vaksin rekombinan memungkinkan produksi protein virus dalam jumlah

besar. Gen virus yang diinginkan diekspresikan dalam sel prokariot atau

eukariot. Sistem ekspresi eukariot meliputi sel bakteri E.coli, yeast, dan

baculovirus. Dengan teknologi DNA rekombinan selain dihasilkan vaksin

protein juga dihasilkan vaksin DNA. Penggunaan virus sebagai vektor

untuk membawa gen sebagai antigen pelindung dari virus lainnya,

misalnya gen untuk antigen dari berbagai virus disatukan ke dalam

genom dari virus vaksinia dan imunisasi hewan dengan vaksin bervektor

ini menghasilkan respon antibodi yang baik. Susunan vaksin ini (misal

hepatitis B) memerlukan epitop organisme yang patogen. Sintesis dari

antigen vaksin tersebut melalui isolasi dan penentuan kode gen epitop

bagi sel penerima vaksin.

7.    Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines)

Vaksin dengan pendekatan baru dalam teknologi vaksin yang memiliki

potensi dalam menginduksi imunitas seluler. Dalam vaksin DNA gen

tertentu dari mikroba diklon ke dalam suatu plasmid bakteri yang

direkayasa untuk meningkatkan ekspresi gen yang diinsersikan ke dalam

sel mamalia. Setelah disuntikkan DNA plasmid akan menetap dalam

nukleus sebagai episom, tidak berintegrasi kedalam DNA sel

(kromosom), selanjutnya mensintesis antigen yang dikodenya.

Selain itu vektor plasmid mengandung sekuens nukleotida yang bersifat

imunostimulan yang akan menginduksi imunitas seluler. Vaksin ini

Page 8: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

berdasarkan isolasi DNA mikroba yang mengandung kode antigenyang

patogen dan saat ini sedang dalam perkembangan penelitian. Hasil

akhir  penelitian pada binatang percobaan menunjukkan bahwa vaksin

DNA (virus dan bakteri) merangsang respon humoral dan selular yang

cukup kuat,sedangkan penelitian klinis pada manusia saat ini sedang

dilakukan.

E. Tipe-tipe vaksin

1. Mikroorganisme yang dimatikan (killed organisms).

Memberikan imunitas aktif dengan menyuntikkan bakteri atau virus

yang dimatikan dan inaktif.

Antigenisitas mikroorganisme harus dipertahankan selama proses

inaktivasi.

- Contoh : Killed polio Vaccine (Salk Vaccine) dan Kolera.

2. Mikroorganisme Hidup, namun dilemahkan (live attenuated

organisms)

- Contoh : Vaksin Polio Hidup Oral (Vaksin Sabin) dan MMR

(Measles-Mumps-Rubella).

3. Vaksin Subunit

Mikroorganisme mengandung molekul antigenik multipel. Vaksin

subunit memanfaatkan satu atau beberapa molekul mikroorganisme ini

sehingga terbentuk imunitas aktif.

Page 9: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Contoh : Vaksin Tetanus-Difteri toksoid (TdT), Vaksin Pertusis Aseluler,

Vaksin Subunit Influenza, Vaksin Subunit

kapsuler pneumokok, dan Vaksin antigen permukaan hepatitis A dan B.

4. Ajuvan

Ajuvan merupakan substansi yang dapat meningkatkan secara

nonspesifik respons imun terhadap antigen. Ajuvan disuntikkan sekaligus

bersama antigen/vaksin untuk menghasilkan sistem imun dengan depot

antigen lepas-lambat yang akan mengaktifkan sistem imun bawaan dan

meningkatkan presentasi antigen.

Contoh : Senyawa garam alumunium, Liposom, dan Emulsi Minyak.

F. Manfaat Vaksin dan Vaksinasi bagi Bayi Anak Orang Dewasa dan Usia

Lanjut

Vaksin dan tindakan Vaksinasi diakui sebagai suatu penemuan dan

terobosan terbesar bidang kesehatan dari umat manusia pada abad ke 20 ini

selain telah tersedianya air yang bersih dan aman untuk dipergunakan dan

diminum oleh hampir semua bagian dunia.

Lebih dari 3 juta nyawa telah diselamatkan setiap tahun diseluruh dunia oleh

vaksin, namun diseluruh dunia masih terdapat sekitar 3 juta kematian

pertahun akibat penyakit infeksi yang sebenarnya bisa dicegah dengan

vaksin.

Sampai saat ini, telah terdapat sebanyak 23 jenis vaksin yang dapat

kita pergunakan untuk mencegah  penyakit infeksi. Penyakit infeksi ini telah

Page 10: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

banyak menyebabkan kesakitan, cacad fisik dan mental bahkan kematian

bagi mereka yang terjangkit, dan menghambat pembangunan negara karena

telah menguras sumber daya manusia dan anggaran belanja negara yang

tidak ssedikit jumlahnya.

Sebut saja beberapa diantaranya, misalnya tetanus bagi ibu yang baru

melahirkan dan bayi mereka (tetanus post partum dan tetanus neonatorum),

polio myelitis, difteri, meningitis dan encephalitis (radang selaput otak dan

otak), pneumonia, cacar, campak, kanker leher rahim, demam tiphus,

cholera, influenza, rabies yang angak kematiannya 100% bagi mereka yang

terinfeksi, dan masih banyak contoh yang tidak akan habis kita sebutkan.

Berikut ini akan kita paparkan dengan lebih rinci tentang manfaat vaksin dan

vaksinasi bagi bayi anak orang dewasa dan usia lanjut:

Tetanus

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO, maka angka

kematian akibat penyakit tetanus di negara berkembang adalah 134 kali

lebih tinggi di negara berkembang dibandingkkan dengan negara maju.

Juga hingga saat ini masalah infeksi tetanus bagi bayi baru lahir tetap

menjadi masalah kesehatan yang serius, di tahun 2005 angka kematian

bayi akibat tetanus neonatorum adalah sebanyak 35 / 1000 kelahiran

hidup dan sekitar 60% bayi itu meninggal dalam usia 0 – 7 hari pertama

kehidupannya. (Data Universitas Sumatra Utara, Medan)

Page 11: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Menurut data dari DepKes Indonesia: Jumlah kasus tetanus neonatorum

di Indonesia pada tahun 2003 sebanyak 175 kasus dengan angka

kematian (CFR)  56% (Profil Kesehatan Indonesia 2003, Depkes)

Penyakit ini disebabkan oleh spora kuman tetanus Clostridium tetani

yang terdapat ditanah atau alat yang tidak bersih, misalnya persalinan

yang ditolong dengan alat yang tidak steril, sehingga terjadi infeksi tali

pusat bayi atau luka jalan lahir ibu dengan spora kuman Clostridium

tetani. Kemudian kuman ini akan mengeluarkan racun eksotoksin yang

bersifat neurotoksin, menyebabkan sakit tetanus dan kematian bayi dan

ibu bila tidak mendapatkan pertolongan yang tepat. Kejadian infeksi dan

penyakit tetanus pada ibu yang segera habis melahirkan disebut tetanus

post partum, sedangkan bayi yang baru lahir dan menderita penyakit

tetanus disebut tetanus neonatorum

Tetanus Neonatorum (Source: Google Image)

Dengan penerangan tentang bahaya penyakit tetanus dan pemberian

vaksin anti tetanus bagi calon ibu, penyuluhan proses pertolongan

kelahiran yang baik dan steril  untuk para dukun paraji dan bidan, maka

angka kejadian dan angka kematian bayi dan ibu akibat tetanus semakin

hari semakin rendah.

Page 12: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Difteri

` Difteri termasuk penyakit menular  yang jumlah kasusnya relatif

rendah. Rendahnya kasus difteri sangat  dipengaruhi adanya program

imunisasi. Di Indonesia selama tahun 2004 frekuensi KLB difteri terjadi

34 kali dengan jumlah kasus sebanyak 106 dan CFR 9,4% (Profil

Kesehatan Indonesia 2004, Depkes)

Namun baru-baru ini, pada akhir tahun 2011, telah terjadi kejadian luar

biasa penyakit difteri di Jawa Timur, dengan korban meninggal dan

sejumlah bayi dan anak yang terpaksa harus dirawat intensif dirumah

sakit akibat penyakit difteri ini.

Selama ini dengan program vaksinasi bayi yang rutin, maka angka

kejadian penyakit difetri telah dapat ditekan hingga angka yang paling

rendah, meskipun hingga saat ini belum ada satu negarapun didunia

yang berhasil bebas dari penyakit difteri. Dengan demikian, maka peran

vaksin dan vaksinasi difteri adalah mutlak dan sangat nyata dalam

mengendaliakn dan mengontrol angka kesakitan dan angka kematian

akibat penyakit difteri ini.

Campak

Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan

Kejadian Luar Biasa (KLB). Secara nasional selama tahun 2004 

frekuensi KLB campak menempati urutan kedua setelah DBD. KLB

Page 13: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Campak 2004 terjadi  sebanyak 97 kali dengan jumlah kasus sebanyak

2.818 dan 44 kematian atau CFR 1,56% (Profil Kesehatan Indonesia

2004, Depkes).

Penyakit ini disebabkan oleh virus, kejadian komplikasi dan angka

kematian meninggi pada anak berusia < 5 tahun dan dewasa berusia >

20 tahun. Komplikasi serius berupa radang paru /pneumonia 1-6%,

ensefalitis/radang otak 1 per 1000-2000 penderita campak dan radang

otak lain yang lebih serius yaitu subacute sclerosing panencephalitis 1

berbanding 100.000 kasus campak. Pada wanita hamil, campak dapat

menyebabkan keguguran janin dan lahir prematur.

Anak yang mengalami komplikasi radang otak karena virus campak

seperti diatas dapat mengalami gangguan mental dan fungsi gerak, yang

akan terjadi sekitar 7 tahun kemudian pasca infeksi campak, namun

gejalah awalnya seperti kejang dan perubahan sifat anak sudah mulai

terjadi sewaktu anak berusia 2 tahun. Anak lelaki adalah lebih sering

mengalami ini daripada anak perempuan dengan perbandingan 2:1

hingga 4:1.

Penyakit inipun dengan mudah bisa dicegah dengan pemberian vaksin

sewaktu bayi berusia diatas 9 bulan, dan vaksinasi wanita hamil atau

calon ibu untuk mencegah infeksi menular ke janin daam kandungan.

Polio

Page 14: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Sejak tahun 1988, dengan pemberian vaksinasi polio yang intensif,

maka telah berhasil mengendalikan penyebaran virus polio didunia, dan

berhasil menurunkan angka kesakitan polio sebanyak 99%, yang

merupakan suatu pencapaian yang luar biasa bagi umat manusia.

Dan dengan berhasilnya program vaksin dan vaksinasi polio, maka

diperkirakan sekitar 5 juta orang berhasil diselamatkan dari penyakit

lumpuh akibat infeksi virus polio (WHO: Data tahun 1988)

Pada tahun 2007, negara Kerajaan Saudia Arabia telah dinyatakan

bebas penyakit polio myelitis, sehingga saat ini bagi para pengunjung

dan jemaah haji diwajibkan untuk mendapatkan vaksinasi polio sebelum

memasuki wilayah negara tersebut.

Namun hingga tahun 2012 ini masih ada sekitar 4 negara yang dinyatakn

sebagai negara endemik penyakit polio, yaitu negara Afganistan,

Pakistan, Nigeria dan India. Bagi pengunjung atau wisatawan yang

rentan terhadap penyakit polio, maka untuk berkunjung ke negara

tersebut diatas harus melindungi dirinya terlebih dahulu dengan vaksinasi

polio.

Page 15: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Rahabilitasi Anak Polio (Source: Google Image)

Peristiwa kejadian luar biasa di desa Cidahu Sukabumi Indonesia pada

tahun 2005, adalah akibat jemaah haji Indonesia yang pulang setelah

ibadah selesai dan menyebarkan virus polio  kepada anak kecil

penduduk desa yang tidak kebal terhadap penyakit ini. Setelah diteliti

asal usul virusnya adalah berasal dari Nigeria.

Rabies

Penyakit ini umum kita kenal dengan nama penyakit anjing gila,

penamaan yang tepat, karena memang penyakit yang sebenarnya adalah

suatu penyakit zoonosis namun bisa juga menular pada manusia, caranya

dengan gigitan maupun jilatan pada bagian tubuh manusia yang luka atau

lecet, oleh anjing juga binatang lain, misalnya monyet, kucing ataupun

kelelawar yang terinfeksi dengan virus rabies

Angka kematian penyakit rabies adalah 100% sejak tanda atau gejalah

penyakit rabies ini timbul/ terlihat.

Page 16: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Virus rabies berbetuk lonjong seperti peluru, sehingga oleh kalangan ahli

disebut “the bullet that never missed!” atau “peluru yang tidak pernah

meleset“

Diseluruh dunia dilaporkan secara resmi angka kematian akibat penyakit

rabies adalah 55.000 pertahun, dan terbanyak berasal dari Asia dan

Afrika.

Di Indonesia, khususnya di provinsi Bali yang sampai tahun 2009 tidak

dikenal sebagai daerah endemis penyakit rabies, namun sejak tahun

2009, tiba-tiba terjadi kejadian luar biasa penyakit rabies dengan angka

kematian yang cukup tinggi, sehingga menghebohkan baik bagi Indonesia

sendiri juga bagi dunia luar, terutama dikalangan turis asing, meskipun

telah dilakukan berbagai usaha dari Pemda Bali juga Kanwil DepKes, baik

dengan pemusnahan anjing sakit dan anjing liar, hingga vaksinasi bagi

hewan anjing dan bagi penderita yang tergigit, namun masalahnya masih

berlangsung hingga saat ini.

Daerah lain di Indonesia yang juga dikenal secara tradisionil endemik

penyakit rabies sejak dahulu adalah pulau Flores dan Sumatra Barat,

karena kebiasaan memelihara anjing untuk berburu.

Pengobatan dan pencegahan penyakit rabies :

Hanya ada satu-satunya cara untuk mencegah penyakit rabies, yaitu

dengan vaksinasi rabies,sebelum orang tersebut tergigit oleh anjing atau

binatang lain yang telah terinfeksi dengan virus rabies.

Page 17: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Sedangkan bagi mereka yang telah tergigit dengan anjing rabies atau

binatang yang diduga keras sedang sakir rabies, maka bagi mereka

hanya bisa tertolong bila  segera diberikan serum anti rabies dan segera

disusul dengan pemberian vaksin rabies. Hanya dengan cara demikian

maka nyawa mereka bisa tertolong dari kematian akibat virus rabies.

Cara pemberian vaksin dan serum anti rabies, yang dikenal dengan

pre exposure rabies vaccination dan post exposure treatment ini akan kita

bahas pada kesempatan yang lain.

Penyakit Demam Kuning atau Yellow Fever

Yellow fever adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus, dan

ditularkan oleh jenis nyamuk Aedea aegypti, yang juga menularkan

penyakit demam berdarah dengue/DBD.

Penyakit bukan endemis di daerah Asia juga Indonesia, tapi untuk

daerah Afrika dan Amerika Latin, penyakit ini cukup sering dijumpai,

sehingga bagi wisatawan yang akan berkunjung kenegara tersebut, maka

mereka wajib diberikan vaksinasi Yellow Fever ini.

Diseluruh dunia jumlah angka kejadian penyakit Yellow Fever ini

diperkirakan sebanyak 200.000 kasus dengan angka kematian yang

lumayan tinggi yaitu 30.000 kematian pertahunnya.

Vaksin Yellow Fever diketahui sangat ampuh mencegah penularan

penyakit ini.

Meningococcal meningitis

Page 18: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Penyakit infeksi selaput otak ini disebabkan oleh kuman Neisseria

meningitis, yang terdiri dari 4 jenis serotipe kuman yaitu tipe A, C. Y dan

W 135, yang paling sering menimbulkan penyakit infeksi selaput otak ini.

Penyakit ini juga terkenal endemik di daerah Sub Afrika, sehingga

dikenal daerah tersebut sebagai Meningitis Belt, dan Amerika Latin.

Namun pada tahun 2005 telah ditemukan beberapa kasus yang

disebabkan oleh serotipe W 135 diantara jemah haji di Arab Saudi,

sehingga sejak itu mulai diperlakukan vaksinasi wajib menigitis ini bagi

para calon jemaah haji.

Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen

menetap dengan segala jenis gangguan fungsi otak yang sangat hebat.

Angka kematian juga cukup tinggi, yaitu sekitar 50% bagi kassus yang

tidak mendapat pengobatan dan perawaatan yang memadai.

Penyakit ini sering terjadi pada anak dibawah usia lima tahun juga

pada dewasa muda antara usia 15 – 18 tahun, atau sering terjadi

diankara anak sekolah dan mahasiswa dan tentara yang tinggal dalam

asrama sekolah dan barak militer.

Maka tindakan terbaik adalah mencegahnya dengan vaksinasi anak

asrama atau bagi wisatawan sebelum berkunjung ke daerah tersebut.

Hib Meningitis

Penyakit infeksi selaput otak oleh kuman Haemophilus influenza type

B, yang paling banyak terjadi pada bayi sejak usia 0 – hingga 2 tahun

Page 19: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

pertama dan mulai berkurang hingga mereka berusia 2 – 5 tahun

pertama.

Sama seperti akibat mingitis karena meningococus, efek dan

kerusakan yang terjadi pada otak dan fungsi otak karena kuman Hib ini.

Penyakit ini banyak ditemukan di Asia juga Eropa dan Amerika dan

Indonesia, sehingga pencegahan dengan vaksin sejak bayi berusia mulai

2 bulan sangt dianjurkan.

Sejak vaksin Hib conjugate diperkenalkan, maka angka kesakitan dan

cacat fisik karena kuman Hib ini menjadi turun hingga 99%, manjadi kira-

kira 1 kasus per 100.000 anak yang berusia < 5 tahun.

Influenza

Penyakit ini terjadi sepanjang waktu didaerah Asia Pasifik, dan terjadi

terutama pada musim dingin didaerah empat musim, diperkitrakan sekitar

600 juta penderita penyakit influenza setiap tahun, dan sekitar 3 juta

kasus berat dengan komplikasi penyakit yang telah ada pada orang

tersebut, misalny pada orang tua dengan penyakit jantung dan paru,

asma, penyakit diabetik dan penyakit  metabolisme lain, penyakit ginjal

dan hati, atau tekanan darah tinggi dan stroke, juga pada bayi dibawah

usia 2 tahun dan pada wanita hamil.

Pada wanita hamil, maka penyakit influenza dapat menybabkan

terjadinya gugur janin yang dikandung (aborsi), atau bayi lahir dengan

berat badan rendah, sehingga mempengaruhi harapan hidup bayi

Page 20: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

tersebut saat dilahirkan. Dalam penelitian vaksin influenza terakhir pada

wanita hamil, terbukti vaksin influenza cukup aman bagi ibu dan janin

yang dikandung dan dapat menghindari kasus keguguran janin akibat

komplikasi penyakit influenza ketika hamil.

Angka kematian karena penyakit influenza dan komplikasinya

diperkirakan sekitar 250.000 hingga 500.000 kejadian setiap tahun

diseluruh dunia.

Dengan vaksinasi rutin setiap tahun, maka kita dapat mencegah dan

menghindari penyakit influenza dengan segala  konsekuensinya bagi diri

kita sendiri, bagi orang sekitar kita dalam rumah, juga bagi lingkungan

kerja dan lingkungan aktifitas kita.

Hepatitis B

Siapa diantara pembaca yang tidak tahu atau penah mendenar

tentang ‘kehebatan’ penyakit ini?

Pernah mendengar penyakit sirhosis hati dan penyakit kanker hati? Nah

kedua penyakit yang angka kematiannya adalah hampir 100% ini

disebabkan oleh virus yang menyebabkan penyakit Hepatitis B ini.

Daerah Asia Pasifik, Afrika terkenal sebagai daerah endemik penyakit ini,

termasuk Indonesia kita. dan ketahuilah bahwa penyakit Hepatitis B itu

jauh lebih mudah menular daripada penyakit AIDs atau HIV yang sangat

ditakuti itu.

Page 21: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Penularan penyakit Hepatitis B ini melalui darah dan cairan tubuh

seperti cairan sperma dan vagina, jadi sangat mudah menular via

hubungan kelamin yang tidak aman., melalui transfusi darah, transpalntasi

organ juga dari ibu yang menderita atau telah terinfeksi virus Hepatitis B

ke bayi yang dilahirkan melalui vagina.  Namun tidak bisa menular melalui

kontak badan seperti berjabatan tangan, berpelukan. Hanya katanya

melalui ciuman yang sangat intensif (French kiss) maka virus Hepatitis B

masih bisa ditularkan kepada teman berciumannya.

Untuk mengatasinya adalah dengan pemberian vaksinasi bagi yang

belum kebal atau yang ingin berkunjung ke daerah endemik penyakit ini,

atau untuk anggota keluarga yang ada menderita penyakit ini, maka bagi

anggota keluarga lain yang masih negatif segera diberikan vaksinasi anti

Hepatitis B ini.

Bagi bayi yang baru dilahirkan, juga segera diberikan vaksin ini.

Namun jika bayi dilahirkan oleh ibu yang positif menderita atau terinfeksi

virus Hepatitis B, maka tidak cukup hanya diberikan vaksin hepatitis B

saja, masih harus ditambahkan serum imunoglobulin yang merupakan

antibody terhadap virus Hepatitis B pada bayi tersebut selain diberikan

juga vaksin anti Hepatitis B ini.

Bila  pemberian vaksin Hepatitis B sejak usia dini seperti program

vaksinasi yang sekarang dijalankan dibanyak negara, termasuk

Indonesia, maka diharapkan dalam masa datang, kita tidak akan

Page 22: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

menemukan banyak kasus penyakit sirhosis hati atau kanker hati karena

komplikasi penyakit Hepatitis B ini pada kelompok orang berusia dewasa

dan usia lanjut.

Dengue /demam berdarah dengue

Siapa yang tidak kenal dan takut terkena penyakit ini ? Sampai saat ini

sedang dikembangkan vaksin baru untuk melawan penyakit ini, sehingga

nanti bila kita diberikan vaksin ini, maka  kita sudah bisa kebal terhadap

infeksi virus dengue dan terhindar dari penyakit DBD yang selalu terjadi

sepanjang tahun, terutama saat musim hujan tiba.

Demikian sekelumit data dan fakta berupa angka angka tentang

berapa banyak nyawa yang bisa diselamatkan dari renggutan penyakit

infeksi yang bisa dicegah dengan pemberian vaksin yang tepat, berapa

banyak bayi cacat atau yang akan lahir dengan cacat fisik dan mental

yang bisa dicegah dan dihindarkan dengan tindakan sederhana saja, yaitu

vaksinasi.

Seperti diawal  bahasan kita, bahwa vaksin dan vaksinasi itu adalah

terobosan luar biasa anak manusia dalam bidang kesehatan dan

kesejahteraan manusia, sehingga anak anak yang lahir akan sehat, baik

fisik juga mental, sejahtera sosial dan ekonomi, karena mampu dan bisa

berkembang tumbuh dengan sehat tanpa penyakit, pada gilirannya akan

membentuk bangsa yang kuat dan tangguh, dengan sumber daya

manusia yang sehat, cerdas dan sejahtera.

Page 23: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

G. Kesimpulan

Vaksin (dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika

diberikan kepada manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap

cacar), adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan

kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau

mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar".

Tujuan pemberian vaksin secara aktif adalah untuk memacu tubuh kita

mengenali virus/bakteri tersebut sehingga tubuh membentuk antibody

melawannya dan ketika suatu saat kita terinfeksi dgn bakteri/virus tersebut,

tubuh kita bisa dengan cepat mengenali dan mengeliminasi/mengancurkan

“benda asing” yg masuk tadi. antibody yang di bentuk tubuh kita sifatnya

spesifis, artinya satu jenis antibody hanya  mengenal satu macam

bakteri/virus tertentu yang kita “perkenalkan” melalui vaksinasi…sehingga

jumlah antibody dalam tubuh byk sekali untuk melawan berbagai macam

penyakit yang mungkin terjadi.  Berbeda dengan vaksinasi secara aktif,

vaksinasi secara pasif dilakukan dengan cara memasukkan serum yang

sudah mengandung antibody tuk melawan  jenis penyakit tertentu atau

toksinnya dalam konsentrasi tinggi. Dalam hal ini tubuh kita tidak di pacu

secara “aktif” menghasilkan/membentuk antibody sendiri tetapi hanya

menerima antibody yg sudah ada, mengingat proses pembentukan antibody

bisa berminggu-minggu  lamanya.

Page 24: Vaksin Dan Peranannya Dalam Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksinasi diakses tgl 30 januari 2014

http://infeksi.wordpress.com/vaksinasi/ diakses tgl 28 januari 2014

http://infoimunisasi.com/vaksin/definisi-vaksin/ diakses tgl 30 januari 2014

http://rijalmaterikuliah.blogspot.com/2012/09/imunologi-profilaksis.html diakses tgl 30 januari 2014

http://selukbelukvaksin.com/manfaat-vaksin-dan-vaksinasi-bagi-bayi-anak-orang-dewasa-dan-usia-lanjut/ diakses tgl 30 januari 2014

http://smakita.com/2013/08/perbedaan-vaksinasi-dan-imunisasi.html diakses tgl 30 januari 2014

http://teknologi.inilah.com/read/detail/1539712/latih-sistem-kekebalan-inilah-cara-kerja-vaksin#.UvCoWvv65LQ diakses tgl 28 januari 2014

Sears, Benjamin dkk. Mikrobiologi & Imunologi. 2006. Penerbit buku kedokteran: Jakarta