uveitis
DESCRIPTION
UVEITISTRANSCRIPT
UVEITIS
Oleh:Muhammad Ridwan, S.Ked (209.121.0010)
Muchamad Zubaid, S.Ked (209.121.0011)
Penguji:Dr. Muhdahani, Sp.M
KEPANITERAAN KLINIK MADYARUMAH SAKIT DAERAH MARDI WALUYO KOTA BLITARFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2014
REFERAT
Definisi• Uveitis menunjukkan suatu peradangan pada uvea:
Iris (iritis, iridosiklitis)
Korpus siliaris (uveitis intermediet, siklitis, uveitis perifer)
Koroid (koroiditis)
Anatomi dan Fisiologi Uvea
Uvea adalah lapis vaskular di dalam bola mata yang terdiri dari iris, badan siliar dan koroid.
Dilindungi oleh kornea dan sklera. Berfungsi untuk memberikan nutrisi ke mata.
Uvea : - anterior iris dan badan siliar - posterior koroid
Iris
• Iris terdiri atas bagian pupil dan bagian tepi siliar.• Iris reaksi pupil (kemampuan mengatur
masuknya sinar ke dalam bola mata ) indikator untuk fungsi saraf simpatis (midriasis) dan fungsi saraf parasimpatis (miosis) oleh nerves kranialis III.
• Iris sebagai pembatas antara kamera anterior dari kamera posterior yang berisi akuous humor
Korpus Siliaris• Korpus siliaris berbentuk seperti segitiga • Terdiri dari : -pars korona (diliputi oleh 2
lapisan epitel sebagai kelanjutan dari epitel iris)
-pars plana• Memproduksi akuous humor sebagai pemberi
nutrisi • Dari processus siliar keluar serat-serat zonula
zinii sebagai penggantung lensa.
Koroid• Koroid merupakan bagian dari segmen
posterior uvea, yang terletak diantara retina dan sklera
• Tersusun dari tiga lapis pembuluh darah yang besar, sedang dan kecil
• Semakin dalam letak pembuluh darah, semakin lebar lumennya
Etiologi
• Idiopatik, • Autoimun (artritis idiopatik juvenils, spondilitis
ankilosa, sindrom reiter, uveitis terinduksi lensa, sarkoidosis, psoriasis),
• Infeksi (sifilis, toksoplasmosis, tuberkulosis, lepra, herpes zoster, herpes simplek, letospirosis),
• Keganasan (sindrom masquarade, retinoblastoma, leukimia, limfoma, melanoma maligna)
• Uveitis traumatika
PatofisiologiFaktor-faktor etiologi deek pada uvea
↓dilatasi pembuluh darah kecil , hiperemi perikorneal (pericorneal
vascular injection)↓
Permeabilitas pembuluh darah ↑↓
eksudasi, iris edema, pucat, pupil reflex ↓ sampai dgn hilang,pupil miosis↓
Migrasi sel-sel radang dan fibrin ke COA, COA keruh, flare (+)↓
Sel radang menumpuk di COA, hipopion (bila proses akut) ↓
Migrasi eritrosit ke COA, hifema (bila proses akut) ↓
Sel-sel radang melekat pada endotel kornea (keratic precipitate) ↓
Sel-sel radang, fibrin, fibroblast menyebabkaniris melekat pada kapsul lensa anterior (sinekia posterior)
dan pada endotel kornea (sinekia anterior) ↓
Sel-sel radang, fibrin, fibroblas menutup pupil (seklusio pupil / oklusio pupil)
↓ Gangguan aliran aquous humor
dan peningkatan tekanan intra okuler dan terjadi glaukoma sekunder
↓ Gangguan metabolisme pada lensa, lensa jadi keruh, katarak
komplikata↓
Peradangan menyebar bisa menjadi endoftalmitis dan panoftalmitis
Manifestasi Klinis
Secara garis besar uveitis diklasifikasikan menjadi:
1. Uveitis anterior2. Uveitis intermediet3. Uveitis posterior
Visus biasanya normal atau dapat sedikit menurunEdema palpebra disertai dengan ptosis ringanInjeksi silier dapat pula injeksi pada seluruh
konjungtivaCOA: normal atau dangkal, bila terdapat iris bombe.
Jika terdapat sinekia posterior, maka COA terlihat dalam. Pada pemeriksaan slit lamp, menunjukkan efek flare positif sehingga berkas sinar di COA menjadi tampak karena dipantulkan oleh sel-sel radang yang ada di COA.
1.Uveitis anterior
Derajat berat ringannya flare0 tidak ditemukan 1+ flare terlihat dengan pemeriksaan yang teliti2+ flare tingkat sedang, iris masih terlihat bersih3+ kekeruhan lebih berat, iris dan lensa sudah
keruh4+ flare sangat berat, fibrin menggumpal pada
akuous humor
• Iris terlihat suram, gambaran radier menjadi tidak nyata karena pelebaran pembuluh darah di iris, gambaran kripta tidak nyata, edema dan warna dapat berubah, terkadang didapatkan iris bombe.
• Pupil miosis, bentuknya irregular (sinekia posterior), refleks pupil menurun sampai tidak ada.
• Lensa keruh katarak komplikata.• TIO normal, menurun atau meningkat jika telah
terjadi glaukoma sekunder.• Kornea keratik presipitat (kumpulan sel-sel yang
menempel pada endotel kornea, biasanya di bagian bawah)
Tabel 1. perbedaan uveitis anterior granulomatosa dan non-granulomatosa3
2.Uveitis intermediet
3. Uveitis posterior
Penegakan Diagnosis
1. AnamnesaMata sakitMata merahSekret (-)SilauPandangan kabur/penurunan tajam penglihatanPerlu ditanyakan mengenai riwayat penyakit
sekarang karena dapat menjadi faktor penyebab
2. Pemeriksaan Oftalmologi Visus ↓ ↓ Perubahan TIO Injeksi silier Keratik presipitat pada kornea Flare pada COA Sinekia
3. Pemeriksaan PenunjangUmumnya tidak dilakukan terhadap pasien yang responsif
terhadap terapi, pemeriksaan dilakukan untuk menentukan etiologi.
Contoh : - skin test Tuberkulosis - hitung jenis, eosinofilia alergi, inf.
parasit - foto rontgen Tuberkulosis,
sarkoidosis - ANA autoimun - TORCH - IgG, IgM toxoplasma
Diagnosa Banding
Penatalaksanaan
Prognosa
Komplikasi
UVEITIS Terapi tidak adekuat
KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi :
• Sinekia posterior perlekatan antara iris dengan kapsul lensa bagian anterior akibat sel-sel radang, fibrin, dan fibroblas.
• Sinekia anterior perlekatan iris dengan endotel kornea akibat sel-sel radang, fibrin, dan fibroblas.
• Seklusio pupil perlekatan pada bagian tepi pupil
• Oklusio pupil seluruh pupil tertutup oleh sel-sel radang
Iris bombe akibat terjadinya perlekatan-perlekatan dan tertutupnya trabekular oleh sel-sel radang, maka aliran akuous humor dari COP ke COA akan terhambat dan mengakibatkan akuous humor terkumpul di COP dan akan mendorong iris ke depan.
Glaukoma sekunder karena penimbunan akuous humor dan menyebabkan peningkatan tekanan bola mata.
Katarak komplikata akibat dari gangguan metabolisme lensa
• Endoftalmitis peradangan supuratif berat dalam rongga mata dan struktur di dalamnya dengan abses di dalam badan kaca akibat dari peradangan yang meluas.
• Panoftalmitis peradangan pada seluruh bola mata termasuk sklera dan kapsul tenon sehingga bola mata merupakan rongga abses.
• Ablasio retina
Terimakasih