uv visibel ferro-ferri

5/12/2018 UV Visibel Ferro-Ferri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uv-visibel-ferro-ferri 1/9

SPEKTROFOTOMETRI

UV-VISIBELFERRO-FERRI

Nama Kelompok :

Meta Kartika Sari (108114049)

Catharina Apriyani W H (108114053)Lelo Susilo (108114058)

Juliana(108114064)



Spektrofotometri visible adalah....

Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar

tampak , dengan panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki

energi sebesar 299 –149 kJ/mol.

Syarat-syarat senyawa dapat terukur dengan metodespektrofotometer visibel, yaitu :

• Mempunyai gugus kromofor dan auksokrom.

• Senyawa tersebut harus berwarna

• Panjang gelombang antara 380 – 780 nm atau 400 – 800 nm



Secara sederhana Instrumen spektrofotometri yang disebut spektrofotometer

terdiri dari :

sumber cahaya – monokromator – sel sampel – detektor – read out (pembaca)



Proses absorbansi pada spektrofotometri.....

Ketika cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya

polikromatis) mengenai suatu zat, maka cahaya yang diserap adalah yang tertentu

saja . Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting adalah elektron

valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi. Kemudian

mengaslami transisi elektronik, yaitu jika zat mengalami perpindahan elektron dari

keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi.

Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi

suatu suatu yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel

sampel disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu.

Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan

dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan.



Proses penyerapan cahaya oleh zat dalam sel sampel

Dari gambar terlihat bahwa zat sebelum melewati sel sampel lebih terangatau lebih banyak di banding cahaya setelah melewati sel sampel

Hukum Lambert-Beer

dan absorbansi dinyatakan dengan rumus:

Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai :

A = a . b . c atau A = ε . b . c



Ferro-Ferri

Besi mempunyai 2 tingkat oksidasi, yaitu +2 (ferro) dan +3 (ferri), sehingga

terbentuk ion Fe2+ dan Fe3+. Pada umumnya, besi cenderung membentuk

senyawa dalam bentuk ferri daripada dalam bentuk ferro, dan masing-masing

dapat membentuk kompleks yang stabil dengan senyawa-senyawa tertentu.

Besi ferri dapat direduksi menjadi ferro dengan menggunakan beberapareduktor (pereduksi yang cukup kuat), sehingga dengan konsentrasi kecil sudah

mampu mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+.

Analisis kuantitatif besi mengunakan 2 metode:

1. Metode ortofenantrolin

2. Metode tiosinat



Metode Ortofenantrolin

Melalui pembentukan ion kompleks dengan 1,10 fenantrolin, tiga

molekul fenantrolin bergabung dengan Fe2+ membentuk ion kompleks

berwarna orange-merah. Sistem warna tersebut mengikuti hukum Beer

Yaitu : Sinar cahaya dengan panjang gelombang yaitu 510 nm, akan

diabsorbsi secara proporsional dengan jarak perjalanannya di dalam

larutan dan dengan kadar kompleks yang berwarna orange-merah.



Metode tiosinat

Natrium tiosulfat digunakan karena merupakan

pereduksi yang kuat sehingga dapat merubah Fe3+

menjadi Fe 2+

Besi (III) bereaksi dengan tiosinat untuk

menghasilkan sederet senyawa berwarna merah tua yang

tetap dalam larutan sejati, Fe (II) tidak bereaksi dan

menghasilkan senyawa[Fe(SCN)]2+

Reaksi nya adalah :

[Fe(SCN)]2+ (Fe 3+ + SCN- [Fe(SCN)]2+ )

uv visibel ferro-ferri

Documents