end test elda lt 2d 2 ferri witanto
DESCRIPTION
end test eldaTRANSCRIPT
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2013/2014POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTROPROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
Mata Kuliah : Elektronika Daya Waktu : 90 menit Kode Mata Kuliah : ................. Sifat : Buka Laptop / Hardware Kelas : TL 2D Pengampu : Djodi Antono,BTech. MEng Hari/Tanggal : Januari 2014
Soal I (60%)
1. Jelaskan perbedaan penyearah satu fasa setengah gelombang dengan
gelombang penuh.
2. Jelaskan langkah-langkah saudara untuk mengurangi factor ripple rangkaian
penyearah.
3. Apa yang disebut converter buck boost. Jelaskan secara singkat sistem kerjanya!
4. Gambarkan rangkaian trigger SCR yang anda ketahui.
5. Berapa tegangan Vo jika tegangan sumber Vs = 25 volt ac dan SCR ditrigger
pada phi / 6
6. Jelaskan cara kerja converter dc ke ac system jembatan.
Soal II (40%)
1. Jelaskan diskripsi kerja inverter tiga fasa konduksi 180 derajat gambarkan bentuk
gelombang yang terjadi !
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
2. Rancanglah rangkaian inverter satu fasa lengkap dengan rangkaian trigernya, untuk
menyalakan lampu hemat energy 220v ac!
Selamat bekerja
Soal I
1. Perbedaan penyearah satu fasa setengah gelombang dengan gelombang penuh
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah yang paling sederhana, yaitu yang terdiri dari satu dioda. Gambar 1 menunjukkan rangkaian penyearah setengah gelombang. Rangkaian penyearah setengah gelombang memperoleh masukan dari sekunder trafo yang berupa tegangan berbentuk sinus.
Vin = Vm.Sin(ɷt)
Vm merupakan tegangan puncak atau tegangan maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur dengan CRO, sedangkan harga yang tercantum pada sekunder trafo merupakan tegangan efektif (Veff) yang dapat diukur dengan menggunakan volt meter. Hubungan antara tegangan puncak Vm dengan tegangan efektif (Veff) atau tegangan rms (Vrms) adalah:
Gambar 2. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang dengan Beban R
Prinsip kerja rangkaian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negative (-), Dioda dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif. Karena diode dalam kondisi ON, maka Arus akan mengalir dari titik A – Dioda – R dan kembali ketitik B-. karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.318. Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).
Vout = Vin x 0.3182. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-) dan B positif (+), Dioda dalam kondisi dipanjar
terbalik karena kaki anoda mendapat tegangan negatif. Sehingga diode dalam kondisi OFF, maka tidak ada Arus yang mengalir. Kondisi ini menyebakan tegangan pada keluaran/output sama dengan 0/tidak ada.
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Gambar 3. Prinsip Kerja Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang
Gambar 4. Gelombang Masukan (atas) dan Keluaran (bawah) Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang
Arus dioda yang mengalir melalui beban RL (i) dinyatakan dengan:
untuk siklus positif
untuk siklus negatif
Arus rata-rata (Idc untuk penyearah setengah gelombang) secara matematis dinyatakan:
Tegangan keluaran pada beban :
Vdc = Idc.RL
Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, yang berarti Rf bias diabaikan, maka Vm = Im.RL sehingga :
Dalam perencanaan rangkaian penyearah, hal penting untuk diketahui adalah harga tegangan maksimum yang diijinkan terhadap dioda. Tegangan maksimum ini sering disebut PIV (peak- nverse
voltage) atau tegangan puncak balik. Hal ini karena pada saat diode mendapat bias mundur (balik)
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
maka tidak arus yang mengalir dan semua tegangan dari sekunder trafo berada pada dioda. PIV untuk penyearah setengah gelombang, yaitu :
PIV = Vm
Formulasi yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut:
Penyearah Gelombang Penuh Penyearah Gelombang Penuh Center Tap (dengan 2 buah dioda)
Terminal sekunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan keluaran yang sama tetapi fasanya berlawanan dengan titik CT sebagai titik tengahnya. Kedua keluaran ini masing- masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga saat D1 mendapat sinyal siklus positip
maka D2 mendapat sinyal siklus negatip, dan sebaliknya.
Gambar 5. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Center Tap dengan Beban R
Prinsip kerja rangkaian bisa dijelaskan sebagai berikut:
I. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negative (-), Dioda D1 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif dan D2 dalam kondisi dipanjar terbalik (off). Karena diode D1 dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari titik A – D1 – R dan kembali ketitik CT. Karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
II. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan B positif (+), Dioda D2 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan Positif dan D2 dalam kondisi dipanjar maju (On). Karena diode D2 dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari titik B – D2 – R dan kembali ketitik CT. Karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).
Gambar 6. Gelombang Masukan dan KeluaranRangkaian Penyearah Gelombang Penuh Center Tap
Dengan demikian, D1 dan D2 hidupnya bergantian. Namun karena arus i1 dan i2 melewati tahanan beban (RL) dengan arah yang sama, maka iL menjadi satu arah. Rangkaian penyearah gelombang penuh ini merupakan gabungan dua buah penyearah setengah gelombang yang hidupnya bergantian setiap setengah siklus, sehingga arus maupun tegangan rata-ratanya adalah dua kali dari penyearah setengah gelombang, yaitu :
dan
Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, maka Rf bias diabaikan, sehingga:
Tegangan puncak inverse yang dirasakan oleh dioda adalah sebesar 2Vm. Pada saat siklus positif, dimana D1 sedang hidup (ON) dan D2 sedang mati (OFF), maka jumlah tegangan yang berada pada diode D2 yang sedang OFF tersebut adalah dua kali dari tegangan sekunder trafo. Sehingga PIV untuk masing-masing dioda dalam rangkaian penyearah dengan trafo CT adalah:
PIV = 2Vm
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan (dengan 4 buah dioda)
Gambar 7. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan dengan Beban R
Prinsip kerja penyearah dengan 4 buah diode sama dengan penyearah gelombang penuh menggunakan 2 buah diode, hanya pada penyearah system bridge ini transformator yang digunakan tidak harus CT. Dioda akan bekerja secara berpasangan, jika D1 &D3 On, D2 & D4 off, begitu juga sebaliknya.
Pada saat rangkaian jembatan mendapatkan positip dari siklus sinyal ac, maka :
D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur sehingga arus i1 mengalir melalui
D1, RL, dan D3.
Apabila jembatan memperoleh siklus negatif, maka :
D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur sehingga arus i2 mengalir
melalui D2, RL, dan D4.
Untuk penjelasan lebih lengkap sebagai berikut :
Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negative (-), Dioda D1 & D3 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif dan D2 & D3 dalam kondisi dipanjar terbalik (off). Karena diode D1 & D3 dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari titik A – D1 – R- D3 dan kembali ketitik B-. Karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).
Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan B positif (+),Dioda D2 &D4 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif (On) dan D1 & D3
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
dalam kondisi dipanjar terbalik (Off). Karena diode D2 & D$ dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari titik B – D2 – R- D4 dan kembali ketitik A-. Karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).
Gambar 8. Gelombang Masukan dan KeluaranRangkaian Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan
Dengan demikian, arus yang mengalir ke beban (iL) merupakan penjumlahan dari dua arus i1
dan i2. Besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti penyearah gelombang penuh dengan trafo CT, yaitu:
dan PIV masing-masing diode adalah:
PIV = Vm
2. Filter dalam rangkaian penyearah digunakan untuk memperkecil tegangan ripple, sehingga dapat diperoleh tegangan keluaran yang lebih rata, baik untuk penyearah gelombang setengah maupun gelombang penuh. Filter diperlukan karena rangkaian – rangkaian elektronik memerlukan sumber tegangan DC yang tetap, baik untuk keperluan sumber daya dan pembiasan yang sesuai operasi rangkaian. Rangkaian filter dapat dibentuk dari kapasitor (C), induktor (L) atau keduanya.
Gambaran pemakaian filter pada penyearah
Untuk menjelaskan cara kerja kapasitor ini, perhatikan gambar dibawah ini dimana penjelasan ini diambil untuk satu perioda sinyal masukan pada satu dioda. Selama seperempat perioda positif
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
yang pertama dari tegangan sekunder, Dioda D1 menghantar. Karena dioda menghubungkan sumber VS1 secara langsung dengan kapasitor, maka kapasitor akan dimuati sampai tegangan maksimum VM.
Gambar Cara kerja filter kapasitor
Setelah mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi karena kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan tegangan sumber dan bagi dioda artinya tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda seperti saklar terbuka, atau dioda dibias mundur (reverse).
Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai mengosongkan diri melalui resistansi beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga yang lebih besar dari tegangan kapasitor. Pada saat dimana tegangan sumber lebih besar dari tegangan kapasitor, dioda kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang rendah tegangan keluaran akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban tinggi pengosongan akan lebih cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan tegangan keluaran DC yang lebih kecil.
3. Buck-boost konverter adalah konverter DC(direct current) yang output tegangan dapat lebih besar atau lebih kecil dari tegangan input, dan juga tegangan outputnya selalu bernilai negatif.
Gambar di atas adalah gambar buck-boost konverter
Prinsip kerja dari konverter ini adalah :
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Ketika switch closed : maka tegangan input langsung terhubung dengan induktor sehingga energi terkumpul pada induktor, dan pada saat yang sama kapasitor menyuplai energi ke beban.
Ketika switch opened : maka induktor terhubung dengan output dan juga kapasitor, sehingga energi ditransfer dari induktor ke kapasitor dan beban.
Buck-boost konverter memiliki polaritas tegangan output terbalik dari tegangan input.
4. Gambar trigger SCR
5.
6. Cara kerja converter dc ke ac system jembatan:
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Arus mengalir ketika S1 dan S2 dalam kondisi ON.
Arus dari terminal positif rangkaian megalir menuju S1dikarenakan S3 dalam keadaaan OFF. Arus dari
S1 mengalir menuju beban. Karena S4 dalam keadaan OFF, arus langsung menuju S2 dan kemudian
menuju terminal negatif rangakaian.
Arus mengalir ketika S3 dan S4 dalam keadaan ON.
Arus mengalir dari terminal positif rangkaian, karena S1 dalam kondisi OFF (tidak conduct),arus
berbelok menuju S3 kemudian berbelok menuju S4. Arus dari S4 langsung menuju terminal negatif
rangkaian karena S2 dalam keadaan OFF (tidak conduct).
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Grafik diatas menunjukkan gelombang output dari rangkaian penyearah, gelombang outputnya berupa
sunyal kotak. Pada gelombang dengan keterangan A menunjukkan penyearahan ketika S1dan S2 dalam
kondisi ON (conduct). Sedangkan pada gelombang dengan keterangan B menunjukkan penyearahan
ketika S3 dan S4 dalam kondisi On (conduct).
Gelombang diantra gelombang A dan B merupakan ratio antara waktu sakelar OFF terhadap jumlah waktu
sakelar ON dan OFF disebut siklus kerja (duty cycle
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Soal II1. Inverter 3 Fasa Dengan Mode Konduksi 1800 )
Inverter 3 fasa dengan mode konduksi 180° merupakan inverter 3 phase yang memungkinkan 3 komponen
pensakelaran konduksi pada saat yang bersamaan. Ketiga komponen pensakelaran akan konduksi selama
180° dengan pasangan konduksi yang juga berbeda-beda. Pada mode konduksi 180° ini dimungkinkan
bahwa tidak hanya 1 komponen pensakelaran yang konduksi pada saat yang bersamaan. Dengan mengatur
waktu konduksi sedemikian rupa, sehingga dimungkinkan 3 komponen pensakelaran yang konduksi pada
setiap saat secara bersamaan.
Detail konfigurasi pengaturan waktu konduksi pasangan mosfet diatur dengan cara mengacu pada tabel di
bawah ini.
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Tabel Konfigurasi Pensakelaran Pada Inverter 3 Fasa Mode Konduksi 180°
Sakla
r
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
Sakla
r
Q5 Q6 Q1 Q2 Q3 Q4
Sakla
r
Q6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Wakt
u
0-60o 60o-120o 120o-180o 180o-240o 240o-300o 300o-360o
Dari tabel sistem konduksi inveter 3 phase mode konduksi 180° diatas, maka terjadi aliran arus pada
komponen pensaklaran dan output (beban) inverter 3 phase yang dapat di ilustrasikan sebagai berikut.
Pada saat Q1, Q5, dan Q6 menutup bersamaan, maka sebagian arus dari terminal positif sumber akan
melewati Q1 dan sebagiannya lagi akan melewati Q5. Karena Q4 dan Q2 membuka, maka arus yang
melewati Q1 berbelok menuju beban A dan arus yang melewati Q5 akan berbelok menuju beban C. Arus
pada beban A dan beban C kemudian akan terakumulasi dan
melewati beban B serta Q6 secara bersama-sama menuju terminal
negatif dari sumber. Aliran arus yang menghubungkan dari titik A
dan titik C menuju titik B akan terlihat searah / paralel, sehingga
beban A dan beban C terhubung paralel (sama-sama mengalir ke
bawah kemudian menuju ke beban B, Q6 lalu ke terminal negatif
sumber). Hasil gelombangnya sebagai berikut :
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Pada saat Q2, Q6, dan Q1 menutup bersamaan, maka arus dari
terminal positif sumber akan melewati Q1 dan menuju beban A.
Kemudian arus akan terbagi menjadi dua, sebagian melewati
beban B menuju Q6, sedangkan sebagian lainnya melewati
beban C menuju Q2. Setelah itu arus dari Q2 dan Q6 akan
terakumulasi dan mengalir ke terminal negatif sumber. Aliran
arus dari titik A bercabang menuju titik B dan titik C, kemudian
titik B dan titik C menuju ke negative sumber. Terlihat aliran
arus titik B dan C searah, sehingga beban B dan beban C parallel
(sama-sama mengalir ke atas kemudian menuju ke saklar Q2 dan Q6 lalu ke terminal negatif sumber). Hasil
gelombangnya sebagai berikut :
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Pada saat Q3, Q1, dan Q2 menutup bersamaan, maka sebagian
arus dari terminal positif sumber akan melewati Q1 dan
sebagiannya lagi akan melewati Q3. Karena Q4 dan Q6
membuka, maka arus yang melewati Q1 berbelok menuju
beban A dan arus yang melewati Q3 akan berbelok menuju
beban B. Arus pada beban A dan beban B kemudian akan
terakumulasi dan melewati beban C serta Q2 secara bersama-
sama menuju terminal negatif dari sumber. Aliran arus dari
titik A dan titik B akan menuju titik C kemudian ke sumber
negative . Terlihat aliran arus titik A dan titik B searah
sehingga beban A dan B adalah parallel. (sama-sama
mengalir ke bawah kemudian menuju ke beban C, saklar Q2
lalu ke terminal negatif sumber). Hasil gelombangnya sebagai berikut :
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Pada saat Q4, Q2, dan Q3 menutup bersamaan, maka arus dari
terminal positif sumber akan melewati Q3 dan menuju beban
B. Kemudian arus akan terbagi menjadi dua, sebagian
melewati beban A menuju Q4, sedangkan sebagian lainnya
melewati beban C menuju Q2. Setelah itu arus dari Q2 dan Q4
akan terakumulasi dan mengalir ke terminal negatif sumber.
Aliran Arus dari titik B akan bercabang menuju titik A dan
titik C, kemudian ke negative sumber. Terlihat aliran arus titik
A dan titik C searah sehingga beban A dan beban C adalah
paralel (sama-sama mengalir ke atas kemudian menuju ke
saklar Q2 dan Q4 lalu ke terminal negatif sumber). Hasil
gelombangnya sebagai berikut :
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Pada saat Q5, Q3, dan Q4 menutup bersamaan, maka
sebagian arus dari terminal positif sumber akan melewati Q3
dan sebagiannya lagi akan melewati Q5. Karena Q6 dan Q2
membuka, maka arus yang melewati Q3 berbelok menuju
beban B dan arus yang melewati Q5 akan berbelok menuju
beban C. Arus pada beban B dan beban C kemudian akan
terakumulasi dan melewati beban A serta Q4 secara
bersama-sama menuju terminal negatif dari sumber. Aliran
arus dari titik B dan titik C menuju titik A kemudian ke
negative sumber . Terlihat aliran arus titik B dan Titik C
searah sehingga beban B dan beban C adalah parallel
(sama-sama mengalir ke bawah kemudian menuju ke beban
A, saklar Q4 lalu ke terminal negatif sumber). Hasil gelombangnya sebagai berikut :
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Pada saat Q6, Q4, dan Q5 menutup bersamaan, maka arus dari
terminal positif sumber akan melewati Q5 dan menuju beban
C. Kemudian arus akan terbagi menjadi dua, sebagian melewati
beban A menuju Q4, sedangkan sebagian lainnya melewati
beban B menuju Q6. Setelah itu arus dari Q4 dan Q6 akan
terakumulasi dan mengalir ke terminal negatif sumber. Aliran
arus dari titik C bercabang ke titik B dan titik A kemudian ke
negative sumber. Terlihat aliran arus titik A dan titik B searah
sehingga beban A dan B adalah parallel (sama-sama mengalir
ke atas kemudian menuju ke saklar Q4 dan Q6 lalu ke terminal
negatif sumber). Hasil gelombangnya sebagai berikut :
Proses konduksi komponen pensaklaran pada inverter 3
phase dengan mode konduksi 180° ini memungkinkan dalam satu watu terjadi konduksi 3 sistem pesaklaran
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
secara bersamaan pada masing-masing pasang komponen pensaklarannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar timing diagram berikut.
Timing Diagram Sistem Konduksi Inverter 3 Phase Mode Konduksi 1800
Dari hasil sistem konduksi komponen pensaklaran pada inverter 3 phase mode konduksi 180° seperti
dijelaskan pada timing diagram diatas maka timbul tegangan induksi (GGL Induksi) pada masing-masing
output inverter 3 phase tersebut dengan bentuk gelombang sebagai berikut.
Bentuk Gelombang Output Inverter 3 Phase Mode Konduksi 180°
Namun, bila dianalogikan antara konduksi komponen penyaklaran dengan waktu pada gelombang sinus dari
tegangan yang terjadi, maka akan berlaku sebagai berikut :Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Dimana :
Warna Derajat Konduksi dari Komponen
Biru Tua 0 o -60 o Q1,Q5,Q6
Coklat 60o -120o Q2,Q6,Q1
Biru Muda 120o -180o Q3,Q1,Q2
Ungu / Violet 180o -240o Q4,Q2,Q3
Hijau 240o -300o Q5,Q3,Q4
Merah 300o -360o Q6,Q4,Q5
Pada saat 180o-360o, gelombang berada pada daerah negatif. Hal ini terjadi karena aliran arus pada saat itu
berkebalikan arah dengan aliran arus pada 0o-180o terhadap beban yang sama (gelombang berada pada
daerah positip). Perhatikan gambar berikut :
Aliran arus pada saat 0o-60o dan 180o-240o
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Aliran arus pada saat 60o-120o dan 240o-300o
Aliran arus pada saat 120o-180o dan 300o-360o
Kemudian, rangkaian ini disebut dengan rangkaian inverter tiga fasa 180o karena setiap konduksi hanya ada
2 buah beban (satu buah beban R dan satu lagi beban R yang diparalel) yang aktif sehingga konduksinya
separuh separuh dengan kata lain 0 - 180o dan 180o-360o seperti gambar dibawah ini:
Konduksi 0 - 180o
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………
PROSEDUR MUTU No. PM 7.5.29/L1
FORM SOAL UJIANRevisi 2
Tanggal 1 Juli 2010
Halaman 1/2
2.
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh : Koord. Tim Teaching/KBK Ketua Program Studi
……………………………… ……………………………