uv vis bhn
TRANSCRIPT
UV/VIS Spektrofotometer
Alat ini mempunyai dua sumber cahaya (Sinar ultra ungu dan sinar tampak). Masing-masing sumber cahaya dipergunakan untuk penentuan kandungan aromatik dan senyawa anionik dalam sampel.
* Jenis UV/VIS Spektrofotometer* Type Lamda-40* Merk Perkin Elmer Buatan Jerman
* Lokasi Lab.Spektroskopi, Kel.Analitik dan Kimia Terapan* Kondisi BaikFungsi Untuk analisis kandungan aromatik dan senyawa anionik dalam sampel air buangan dll.* Sejarah Pemeliharaan Mengikuti sistem pemeliharaan pada sistem mutu yang ada* Tahun Penggunaan Dari tahun 2000 s/d sekarang
Analisis dengan Metode Spektrofotometri UV/VisPost under Spektrofotometri di 17:46 Diposkan oleh Madbardo
Perkembangan kimia analisis (kualitatif dan kuantitatif):
• Analisis visual
• Analisis Instrumental
Analisis instrumental dikenal juga sebagai analisis Fisiko-kimia :
• memakai instrumen
• penentuan berdasarkan sifat-sifat fisiko-kimia dari molekul atau atom sampel yang dianalisis
Analisis Klasik VS Analisis Modern
Analisis Instrumen berkembang pesat karena :
- Adanya tuntutan dan kebutuhan analisis terhadap matriks sampel yang sulit, jumlahnya sedikit,
waktu analisis yang singkat, tidak diperlukan macam-macam pereaksi.
- Kesahihan analisis instrumental didukung oleh kecermatan, ketelitian, keterulangan, sensitivitas,
kelurusan dan kestabilan dari suatu metode analisis yang dipakai.
- Sahih : memberikan hasil dengan kecermatan dan ketelitian yang memadai.
- Cermat (presisi): kedekatan hasil yang diperoleh dengan nilai sebenarnya, dinyatakan dengan %
perolehan kembali (recovery).
- Ketelitian (akurasi):simpangan baku dari beberapa kali penentuan kuantitatif thd sampel yang
dianalisis dengan metode yang sama.
- Keterulangan : pengulangan thd sampel yang sama dan metode yang sama dengan hasil analisis
memenuhi persyaratan statistik.
- Sensitivitas : batas kadar terkecil yang dapat ditentukan, LOD (low of detection).
- Kestabilan : mempunyai ketahanan thd pengujian dg merk instrumen berbeda, waktu dan tempat
berbeda.
Kekurangan :
• Harga alat relatif mahal
• Perawatan rumit
• Pengoperasian sulit (perlu tenaga ahli)
• Kondisi ruangan : suhu, kelembaban
• Memerlukan alat-alat pendukung
• Harga analisa mahal
Teknik Spektroskopi
• Salah satu teknik analisis fisiko-kimia yang mengamati interaksi atom/molekul dengan radiasi
elektromagnetik (REM)/ interaksi sinar dengan materi.
• Warna-warna yang nampak adalah akibat serapan energi oleh senyawa organik maupun
anorganik. Energi cahaya pada panjang gelombang tertentu yang diserap oleh suatu senyawa
tergantung pada struktur senyawa tersebut. Oleh karena itu, teknik-teknik spektroskopi dapat
digunakan untuk menentukan struktur senyawa yang tidak diketahui (Analisis Kualitatif)
• Radiasi Elektromagnetik adalah energi yang dipancarkan menembus ruang dalam bentuk
gelombang-gelombang. Setiap jenis radiasi elektromagnetik (gelombang radio, ultraviolet,
inframerah, tampak, dll) dicirikan oleh panjang gelombang (wavelength, λ) dan frekuensinya (v).
• Radiasi elektromagnetik dipancarkan dalam bentuk paket-paket energi yang
disebut foton atau kuantum. Energi suatu foton berbanding terbalik dengan panjang
gelombangnya.
• Radiasi dengan λ lebih pendek mempunyai E yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sebuah foton
cahaya UV berenergi lebih tinggi dari pada foton cahaya tampak dan jauh lebih tinggi dari pada
sebuah foton gelombang radio. Sebaliknya, energi sebuah foton berbanding lurus dengan
frekuensinya. Hubungan tersebut dirumuskan dalam persamaan :
Prinsip pengukuran
- Jika radiasi elektromegnetik dilewatkan pada suatu media yang homogen, maka sebagian radiasi
itu ada yang dipantulkan, diabsorpsi dan ada yang ditransmisikan.
- Radiasi yang dipantulkan dapat diabaikan, sedangkan radiasi yang dilewatkan sebagian
diabsorpsi dan sebagian lagi ditransmisikan.
- Akibat interaksi tsb akan menyebabkan : hamburan (scattering), absorpsi(absorption), dan
emisi (emision) REM oleh atom/molekul yang diamati.
1. Hamburan : Spektrofotometri Raman
2. Absorpsi : Spektrofotometri uv-vis dan IR
3. Absorpsi yang disertai emisi : fosforesensi dan fluoresensi
- Masing-masing memberikan kegunaan dan keunggulan yang berbeda-beda dalam bidang analisis
instrumental
Perumusan
Io = Ia + It + Ir
Io = Ia + It (Ir diabaikan krn ada blanko)
Angka banding It/Io adalah bagian dari cahaya masuk yang diteruskan oleh medium setebal l dan
disebut Transmitan.
Kebalikannya (Io/It) adalah opasitas (keburaman), maka Absorbans, A, adalah :
A = log Io/It
Hukum Lambert-Beer : mengkaji efek konsentrasi penyusun larutan yang berwarna terhadap
transmisi dan absorpsi cahaya.
“Intensitas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya
konsentrasi zat penyerap secara linier”
A = a. b. C
a : Absorpsivitas (besarnya serapan)
b : tebal medium
C : konsentrasi larutan
Spektrofotometri UV-Vis
• Pengukuran serapan cahaya oleh suatu senyawa di daerah :
- ultraviolet (200 – 350 nm)
- sinar tampak (350 – 780 nm)
• Penyerapan cahaya uv atau tampak akan menyebabkan terjadinya transisi elektronik, yaitu
promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar (energi rendah) ke orbital keadaan
tereksitasi (energi lebih tinggi).
Transisi Elektronik
E = hv = hc/
Molekul yang memerlukan E akan menyerap pada pendek.
Absorpsi pd 100 nm(uv) 750 nm(tampak)
Jenis Transisi Elektron
Keadaan dasar suatu molekul mengandung elektron-elektron valensi dalam tiga jenis utama
orbital molekul, yaitu:
1. Orbital sigma(σ)
2. Orbital phi (π)
3. Orbital non bonding (n)
Absorpsi pada sinar tampak
Terjadi bila terdapat sejumlah gugus kromofor yang terkonjugasi (C=CC=C). Pada sistem
tersebut elektronnya mempunyai mobilitas yang tinggi. Oleh karena itu energi yang dibutuhkan
untuk mengeksitasi elektronnya tidak terlampau tinggi. Semakin panjang rantai terkonjugasinya
semakin rendah eksitasinya. Dan jika radiasi yang diabsorpsi setara dengan energi radiasi sinar
tampak maka senyawa yang mengabsorpsi tersebut tampak berwarna.
Serapan sinar dan zat warna
REM = Materi (sinar yang diserap: mrp warna komplemen) dan Mata (sinar yang diteruskan)
Warna komplementer nm Warna (diteruskan) Warna komplementer
400 – 435 Ungu Hijau kekuningan
435 – 480 Biru Kuning
480 – 490 Biru-kehijauan Jingga
490 – 500 Hijau kebiruan Merah
500 – 560 Hijau Ungu kemerahan
560 – 580 Hijau kekuningan Ungu
580 – 595 Kuning Biru
595 – 610 Jingga Biru kehijauan
610 – 750 Merah Hijau kebiruan
Sumber Radiasi
Fungsi :
1. Memberikan energi radiasi pada yang tepat untuk pengukuran
2. Mempertahankan intensitas sinar yang tetap selama pengukuran
Sumber radiasi :
• VISIBEL : Wolfram/Tungstein ( 350 – 780 nm)
• UV : Deuterium ( 180 – 350 nm)
Aplikasi Spektrofotometer UV-Vis
Analisis Kualitatif : dipakai untuk data sekunder atau data pendukung.
1. Pemeriksaan kemurnian : dibandingkan dengan standar.
2. Identifikasi : pengukuran maks dan absorpsivitas molar.
3. Elusidasi struktur : informasi adanya gugus kromofor dan gugus fungsi melalui profil spektrum
Analisis Kuantitatif
1. Senyawa Tunggal : Dengan membandingkan absorban senyawa yang dianalisis
dengan reference standard pada panjang gelombang maksimum.
2. Senyawa multikomponen : mengukur absorban campuran pada panjang gelombang maksimum
masing-masing
A 1 = a1(1). C1 + a2(1). C2
A 2= a1(2). C1 + a2(2). C2
http://www.lemigas.esdm.go.id/drupal/index.php?q=node/352
http://madbardo.blogspot.com/2010/01/analisis-dengan-metode-spektrofotometri.html
Single-beam instrument
Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang nyata. Beberapa instrumen menghasilkan single-beam instrument untuk pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000 nm (Skoog, DA, 1996).
http://kimiafarmasi.wordpress.com/2010/09/02/tipe-dan-analisis-spektrofotometri-uv-vis/
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis spektrofotometri UV-Vis
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri UV-Vis terutama
untuk senyawa yang semula tidak berwarna yang akan dianalisis dengan spektrofotometri visibel
karena senyawa tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi senyawa yang berwarna.
Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus diperhatikan :
Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis
Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap pada daerah tersebut. Cara yang
digunakan adalah dengan merubah menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu.
Pereaksi yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu :
1. Reaksinya selektif dan sensitif.
2. Reaksinya cepat, kuantitatif, dan reprodusibel.
3. Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang lama.
4. Waktu operasional
Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau pembentukan warna. Tujuannya adalah
untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan mengukur
hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi larutan.
Pemilihan panjang gelombang
Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang
mempunyai absorbansi maksimal. Ada beberapa alasan mengapa harus menggunakan panjang
gelombang maksimal, yaitu :
1. Pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang
gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah
yang paling besar.
2. Disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi
tersebut hukum lambert-beer akan terpenuhi.
3. Jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang
panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan panjang gelombang maksimal
(Rohman, Abdul, 2007).
Keuntungan Spektrofotometer
Keuntungan dari spektrofotometer adalah :
1. Penggunaannya luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan biokimia yang
diabsorpsi di daerah ultra lembayung atau daerah tampak.
2. Sensitivitasnya tinggi, batas deteksi untuk mengabsorpsi pada jarak 10-4 sampai 10-5 M. Jarak
ini dapat diperpanjang menjadi 10-6 sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi yang pasti.
3. Selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang gelombang dapat ditemukan dimana analit
mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan menjadi tidak perlu.
4. Ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada konsentrasi yang ditemui dengan tipe
spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat
diperkecil hingga beberapa puluh persen dengan perlakuan yang khusus.
5. Mudah, spektrofotometer mengukur dengan mudah dan kinerjanya cepat dengan instrumen
modern, daerah pembacaannya otomatis (Skoog, DA, 1996).
disusun oleh : Evi Ernawaty
stfihttp://catatankimia.com/catatan/tipe-dan-analisis-spektrofotometri-uv-vis.html