uu no 11 tahun 2005

80
1

Upload: pattiro

Post on 06-Mar-2016

229 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

1 Penerbit Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) Jl. Tebet Utara I F No. 6 Jakarta Selatan 12820 Telp. :(62-21) 8379 0541, 7098 6724 Fax :(62-21) 8379 0541 E-mail :[email protected] [email protected] Diperbolehkan memperbanyak tulisan dalam buku ini, sebagian atau seluruhnya, dengan mencantumkan sumber aslinya Cetakan Pertama, Desember 2006 ISBN 978-979-25-7396-1 2

TRANSCRIPT

Page 1: UU No 11 Tahun 2005

1

Page 2: UU No 11 Tahun 2005

2

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11Tahun 2005 tentang Pengesahan InternationalCovenant on Economic, Social and Cultural Rights(Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi,Sosial dan Budaya)

ISBN 978-979-25-7396-1

Diterbitkan olehPusat Telaah dan Informasi Regionalbekerja sama denganEuropean Initiative Democracy and Human Rights (EIDHR)Uni Eropa

Cetakan Pertama, Desember 2006

Diperbolehkan memperbanyak tulisan dalam buku ini,sebagian atau seluruhnya, dengan mencantumkansumber aslinya

PenerbitPusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO)Jl. Tebet Utara I F No. 6 Jakarta Selatan 12820Telp. : (62-21) 8379 0541, 7098 6724Fax : (62-21) 8379 0541E-mail : [email protected]

[email protected]

Page 3: UU No 11 Tahun 2005

3

Daftar isi

Kata Pengantar .................................................................................. 4

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11Tahun 2005 Tentang Pengesahan InternationalCovenant on Economic, Social and CulturalRights (Kovenan Internasional tentang Hak-hakEkonomi, Sosial dan Budaya ............................................... 8

Penjelasan UU No 11 Tahun 2005 ......................................... 14

International Convenant on Economic, Social andCultural Rights .......................................................................... 30

Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi,Sosial dan Budaya ................................................................. 54

Page 4: UU No 11 Tahun 2005

4

Kata Pengantar

Pasca Reformasi 1998, terjadi penguatankomitmen Indonesia sebagai negara demokrasiuntuk mempraktikkan HAM di Indonesia. Salah

satunya Indonesia sebagai negara berkomitmen untukmemenuhi hak ekonomi, sosial dan budaya (ekosob)warga negaranya. Komitmen itu kemudian diwujudkanoleh Indonesia dengan meratifikasi Kovenan Inter-nasional tentang Hak Ekosob menjadi UU No 11 Tahun2005 tentang Pengesahan International Covenant onEconomic, Social and Cultural Rights (KovenanInternasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial danBudaya), tanggal 28 Oktober 2005.

Undang-undang No 11 Tahun 2005 ini, berisi 2 pasaldan 2 ayat, penjelasan dan lampiran Kovenan Inter-nasional tentang Hak Ekosob dalam bahasa Inggris danterjemahannya dalam bahasa Indonesia. Hak-hakekosob yang diatur dan dijamin dalam UU ini sebagai-mana isi Kovenan adalah:

1) hak atas pekerjaan;2) hak mendapatkan program pelatihan;3) hak mendapatkan kenyamanan dan kondisi kerja

yang baik;

Page 5: UU No 11 Tahun 2005

5KATA PENGANTAR

4) hak membentuk serikat buruh;5) hak menikmati jaminan sosial, termasuk asuransi

sosial;6) hak menikmati perlindungan pada saat dan

setelah melahirkan;7) hak atas standar hidup yang layak termasuk

pangan, sandang, pakaian dan perumahan;8) hak terbebas dari kelaparan;9) hak menikmati standar kesehatan fisik dan

mental yang tinggi;10)hak atas pendidikan, termasuk pendidikan dasar

secara cuma-cuma;11)hak untuk berperan serta dalam kehidupan

budaya dan menikmati manfaat dari kemajuanilmu pengetahuan dan aplikasinya.

Hasil ratifikasi Kovenan sudah disampaikan Indonesiakepada Sekjen PBB pada tanggal 23 Februari 2006.Sesuai pemberitahuan (instrument of notification)Sekjen PBB, Kovenan mulai berlaku tiga bulan setelahpiagam ratifikasi diterima atau tepatnya 23 Mei 2006.

Kami dari Pusat Telaah dan Informasi Regional(PATTIRO), LSM yang bergerak di advokasi hakpendidikan dan kesehatan, merasa berkepentinganuntuk menyebarluaskan UU No 11 Tahun 2005 kepadaseluruh masyarakat. Dengan demikian, pertama,

Page 6: UU No 11 Tahun 2005

6

masyarakat menjadi sadar akan hak mereka untukmenikmati hak ekosob. Kedua, negara menunaikankewajibannya untuk menghormati, memajukan danmemenuhi hak ekosob warganya.

Kepada European Initiative for Democracy andHuman Rights (EIDHR) Uni Eropa, kami penerbitmengucapkan terima kasih atas dukungan dana untukmenerbitkan buku ini. Semoga bermanfaat.

Jakarta, Desember 2006

PATTIROPenerbit

Page 7: UU No 11 Tahun 2005

7

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 11 TAHUN 2005

TENTANG

PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ONECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

(KOVENAN INTERNASIONAL TENTANGHAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)

Page 8: UU No 11 Tahun 2005

8

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 11 TAHUN 2005

TENTANGPENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON

ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS(KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG

HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa hak asasi manusia merupakanhak dasar yang secara kodrati melekatpada diri manusia, bersifat universaldan langgeng, dan oleh karena itu,harus dilindungi, dihormati, diper-tahankan, dan tidak boleh diabaikan,dikurangi, atau dirampas oleh siapapun;

b. bahwa bangsa Indonesia sebagaibagian dari masyarakat internasional,menghormati, menghargai, dan men-

Page 9: UU No 11 Tahun 2005

9UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005

junjung tinggi prinsip dan tujuanPiagam Perserikatan Bangsa-Bangsaserta Deklarasi Universal Hak-hak AsasiManusia;

c. bahwa Majelis Umum PerserikatanBangsa-Bangsa, dalam sidangnyatanggal 16 Desember 1966 telah me-ngesahkan International Covenant onEconomic, Social and Cultural Rights(Kovenan Internasional tentang Hak--hak Ekonomi, Sosial dan Budaya);

d. bahwa instrumen internasional seba-gaimana dimaksud pada huruf c padadasarnya tidak bertentangan denganPancasila dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945,sesuai dengan sifat negara RepublikIndonesia sebagai negara hukum yangmenjunjung tinggi harkat dan martabatmanusia dan yang menjamin persama-an kedudukan semua warga negara didalam hukum, dan keinginan bangsaIndonesia untuk secara terus- menerusmemajukan dan melindungi hak asasimanusia dalam kehidupan berbangsadan bernegara;

Page 10: UU No 11 Tahun 2005

10

e. bahwa berdasarkan pertim-bangansebagaimana dimak-sud dalam hurufa, huruf b, huruf c, dan huruf d perlumembentuk Undang-Undang tentangPengesahan International Covenant onEconomic, Social and Cultural Rights(Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya).

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 11, Pasal 20 ayat(2), Pasal 27 ayat (1), Pasal 28, Pasal 28A,Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal 28D, Pasal28E, Pasal 28G, Pasal 28I, dan Pasal 28JUndang-Undang Dasar Negara Repu-blik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri (Lem-baran Negara Republik Indonesia Tahun1999 Nomor 156; Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor3882);

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999tentang Hak Asasi Manusia (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 165; Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor3886);

Page 11: UU No 11 Tahun 2005

11UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005

4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000tentang Perjanjian Internasional (Lem-baran Negara Republik Indonesia Tahun2000 Nomor 185; Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor4012);

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2000 Nomor 208; TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4026);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAdan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENGE-SAHAN INTERNATIONAL COVENANT ONECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS(KOVENAN INTERNASIONAL TENTANGHAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DANBUDAYA).

Page 12: UU No 11 Tahun 2005

12

Pasal 1

(1 ) Mengesahkan International Covenant onEconomic, Social and Cultural Rights(Kovenan Internasional tentang Hak-hakEkonomi, Sosial dan Budaya) denganDeclaration (Pernyataan) terhadap Pasal 1.

(2) Salinan naskah asli International Covenanton Economic, Social and Cultural Rights(Kovenan Internasional tentang Hak-hakEkonomi, Sosial dan Budaya) danDeclaration (Pernyataan) terhadap Pasal 1dalam bahasa Inggris dan terjemahannyadalam bahasa Indonesia sebagaimanaterlampir, merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Undang-Undang ini.

Pasal 2

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintah-kan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran NegaraRepublik Indonesia.

Page 13: UU No 11 Tahun 2005

13UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005

Disahkan di Jakartapada tanggal 28 Oktober 2005

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 28 Oktober 2005

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ttd

HAMID AWALUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIATAHUN 2005 NOMOR 118

Page 14: UU No 11 Tahun 2005

14

PENJELASAN

ATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 11 TAHUN 2005TENTANG

PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ONECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

(KOVENAN INTERNASIONAL TENTANGHAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)

I. UMUM

1. Sejarah Perkembangan Lahirnya Kovenan Internasio-nal tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Sipildan Politik.

Pada tanggal 10 Desember 1948, Majelis Umum (MU)Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memproklamasi-kan Universal Declaration of Human Rights (DeklarasiUniversal Hak Asasi Manusia, untuk selanjutnyadisingkat DUHAM), yang memuat pokok-pokok hakasasi manusia dan kebebasan dasar, dan yangdimaksudkan sebagai acuan umum hasil pencapaianuntuk semua rakyat dan bangsa bagi terjaminnyapengakuan dan penghormatan hak-hak dankebebasan dasar secara universal dan efektif, baik dikalangan rakyat negara-negara anggota PBB sendiri

Page 15: UU No 11 Tahun 2005

15UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005

maupun di kalangan rakyat di wilayah-wilayah yangberada di bawah yurisdiksi mereka.

Masyarakat internasional menyadari perlunyapenjabaran hak-hak dan kebebasan dasar yangdinyatakan oleh DUHAM ke dalam instrumeninternasional yang bersifat mengikat secara hukum.Sehubungan dengan hal itu, pada tahun 1948, MajelisUmum PBB meminta Komisi Hak Asasi Manusia(KHAM) PBB yang sebelumnya telah mempersiapkanrancangan DUHAM untuk menyusun rancanganKovenan tentang HAM beserta rancangan tindakanpelaksanaannya. Komisi tersebut mulai bekerja padatahun 1949. Pada tahun 1950, MU PBB mengesahkansebuah resolusi yang menyatakan bahwa pe-ngenyaman kebebasan sipil dan politik sertakebebasan dasar di satu pihak dan hak-hak ekonomi,sosial, dan budaya di lain pihak bersifat saling terkaitdan saling tergantung. Setelah melalui perdebatanpanjang, dalam sidangnya tahun 1951, MU PBBmeminta kepada Komisi HAM PBB untuk merancangdua Kovenan tentang hak asasi manusia: (1) Kovenanmengenai hak sipil dan politik; dan (2) Kovenanmengenai hak ekonomi, sosial dan budaya. MU PBBjuga menyatakan secara khusus bahwa keduaKovenan tersebut harus memuat sebanyak mungkinketentuan yang sama, dan harus memuat pasal yangakan menetapkan bahwa semua rakyat mempunyaihak untuk menentukan nasib sendiri.

Page 16: UU No 11 Tahun 2005

16

Komisi HAM PBB berhasil menyelesaikan duarancangan Kovenan sesuai dengan keputusan MUPBB pada 1951, masing-masing pada tahun 1953 dan1954. Setelah membahas kedua rancangan Kovenantersebut, pada tahun 1954 MU PBB memutuskanuntuk memublikasikannya seluas mungkin agarpemerintah negara--negara dapat mempelajarinyasecara mendalam dan khalayak dapat menyatakanpandangannya secara bebas. Untuk tujuan tersebut,MU PBB menyarankan agar Komite III PBB membahasrancangan naskah Kovenan itu pasal demi pasalmulai tahun 1955. Meskipun pembahasannya telahdimulai sesuai dengan jadwal, naskah keduaKovenan itu baru dapat diselesaikan pada tahun 1966.Akhirnya, pada tanggal 16 Desember 1966, denganresolusi 2200A (XXI), MU PBB mengesahkan Kovenantentang Hak-hak Sipil dan Politik bersama-samadengan Protokol Opsional pada Kovenan tentangHak-hak Sipil dan Politik dan Kovenan tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. Kovenan Inter-nasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial danBudaya mulai berlaku pada tanggal 3 Januari 1976.

2. Pertimbangan Indonesia untuk menjadi Pihak padaInternational Covenant on Economic, Social and CulturalRights (Kovenan Internasional tentang Hak-hakEkonomi, Sosial dan Budaya)

Indonesia adalah negara hukum dan sejak kelahiran-

Page 17: UU No 11 Tahun 2005

17UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005

nya pada tahun 1945 menjunjung tinggi HAM. SikapIndonesia tersebut dapat dilihat dari kenyataanbahwa meskipun dibuat sebelum diproklamasikan-nya DUHAM, Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 sudah memuat beberapaketentuan tentang penghormatan HAM yang sangatpenting. Hak-hak tersebut antara lain hak semuabangsa atas kemerdekaan (alinea pertama Pem-bukaan); hak atas kewarganegaraan (Pasal 26);persamaan kedudukan semua warga negara Indo-nesia di dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27ayat (1)); hak warga negara Indonesia atas pekerjaan(Pasal 27 ayat (2); hak setiap warga negara Indonesiaatas kehidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal27 ayat (2); hak berserikat dan berkumpul bagi setiapwarga negara (Pasal 28); kemerdekaan setiappenduduk untuk memeluk agamanya masing-masingdan untuk beribadat menurut agama dan keper-cayaannya itu (Pasal 29 ayat (2); dan hak setiap warganegara Indonesia atas pendidikan (Pasal 31 ayat (1) ).

Sikap Indonesia dalam memajukan dan melindungiHAM terus berlanjut meskipun Indonesia mengalamiperubahan susunan negara dari negara kesatuanmenjadi negara federal (27 Desember 1949 sampaidengan 15 Agustus 1950). Konstitusi yang berlakupada waktu itu, yaitu Konstitusi Republik IndonesiaSerikat (Konstitusi RIS), memuat sebagian besarpokok-pokok HAM yang tercantum dalam DUHAM

Page 18: UU No 11 Tahun 2005

18

dan kewajiban Pemerintah untuk melindunginya(Pasal 7 sampai dengan Pasal 33).

Indonesia yang kembali ke susunan negara kesatuansejak 15 Agustus 1950 terus melanjutkan komitmenkonstitusionalnya untuk menjunjung tinggi HAM.Undang--Undang Dasar Sementara Republik Indo-nesia (UUDS RI Tahun 1950) yang berlaku sejak 15Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959, sebagaimanaKonstitusi RIS, juga memuat sebagian besar pokok-pokok HAM yang tercantum dalam DUHAM dankewajiban Pemerintah untuk melindunginya (Pasal 7sampai dengan Pasal 33), dan bahkan sebagian samabunyinya kata demi kata dengan ketentuan yangbersangkutan yang tercantum dalam Konstitusi RIS.Di samping komitmen nasional, pada masa berlaku-nya UUDS RI Tahun 1950, Indonesia juga menegaskankomitmen internasionalnya dalam pemajuan danperlindungan HAM, sebagaimana yang ditunjukkandengan keputusan Pemerintah untuk tetap member-lakukan beberapa konvensi perburuhan yangdihasilkan oleh International Labour Organization(Organisasi Perburuhan Internasional) yang dibuatsebelum Perang Dunia II dan dinyatakan berlakuuntuk Hindia Belanda oleh Pemerintah Belanda,menjadi pihak pada beberapa konvensi lain yangdibuat oleh Organisasi Perburuhan Internasionalsetelah Perang Dunia II, dan mengesahkan sebuahkonvensi HAM yang dibuat oleh PBB, yakni Convention

Page 19: UU No 11 Tahun 2005

19UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005

on the Political Rights of Women 1952 (Konvensi tentangHak-hak Politik Perempuan 1952), melalui Undang-Undang Nomor 68 Tahun 1958.

Dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia, upayapenegakan dan perlindungan HAM telah mengalamipasang surut. Pada suatu masa upaya tersebutberhasil diperjuangkan, tetapi pada masa laindikalahkan oleh kepentingan kekuasaan.

Akhirnya, disadari bahwa kehidupan berbangsa danbernegara yang tidak mengindahkan penghormatan,penegakan dan perlindungan HAM akan selalumenimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat luas dantidak memberikan landasan yang sehat bagipembangunan ekonomi, politik, sosial dan budayauntuk jangka panjang.

Gerakan reformasi yang mencapai puncaknya padatahun 1998 telah membangkitkan semangat bangsaIndonesia untuk melakukan koreksi terhadap sistemdan praktik--praktik masa lalu, terutama untukmenegakkan kembali pemajuan dan perlindunganHAM.

Selanjutnya Indonesia mencanangkan Rencana AksiNasional (RAN) HAM melalui Keputusan PresidenNomor 129 Tahun 1998 tentang Rencana AksiNasional Hak Asasi Manusia 1998-2003 yang

Page 20: UU No 11 Tahun 2005

20

kemudian dilanjutkan dengan RAN HAM keduamelalui Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2004tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia2004-2009 dan ratifikasi atau pengesahan ConventionAgainst Torture and Other Cruel, Inhuman or DegradingTreatment or Punishment, 1984 (Konvensi MenentangPenyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman lainyang Kejam, Tidak Manusiawi, atau MerendahkanMartabat Manusia, 1984) pada 28 September 1998(Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998; LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 164;Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3783). Selain itu melalui Undang-UndangNomor 29 Tahun 1999, Indonesia juga telah meratifi-kasi International Convention on the Elimination of AllForms of Racial Discrimination (Konvensi Internasionaltentang Penghapusan Segala Bentuk DiskriminasiRasial).

Pada tanggal 13 November 1998, Majelis Permusya-waratan Rakyat (MPR) mengambil keputusan yangsangat penting artinya bagi pemajuan, penghor-matan dan penegakan HAM, yaitu dengan mengesah-kan Ketetapan Majelis Permusyawaratan RakyatRepublik Indonesia Nomor XVII/MPR/1998 tentangHak Asasi Manusia, yang lampirannya memuat“Pandangan dan Sikap Bangsa Indonesia terhadap HakAsasi Manusia” (Lampiran angka I) dan “Piagam HakAsasi Manusia” (Lampiran angka II).

Page 21: UU No 11 Tahun 2005

21UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005

Konsideran Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998tersebut menyatakan, antara lain, “bahwa PembukaanUndang-Undang Dasar 1945 telah mengamanatkanpengakuan, penghormatan, dan kehendak bagi pelak-sanaan hak asasi manusia dalam menyelenggarakankehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”(huruf b) dan “bahwa bangsa Indonesia sebagai bagianmasyarakat dunia patut menghormati hak asasi manusiayang termaktub dalam Deklarasi Universal Hak AsasiManusia Perserikatan Bangsa-Bangsa serta instrumeninternasional lainnya mengenai hak asasi manusia” (hurufc). Selanjutnya, Ketetapan MPR tersebut menyatakanbahwa Bangsa Indonesia sebagai anggota PerserikatanBangsa-Bangsa mempunyai tanggung jawab untuk meng-hormati Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UniversalDeclaration of Human Rights) dan berbagai instrumeninternasional lainnya mengenai hak asasi manusia”(Lampiran IB angka 2). Sebagaimana diketahui bahwaDUHAM 1948, Kovenan Internasional tentang HakSipil dan Politik, Protokol Opsional pada KovenanInternasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik sertaKovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi,Sosial dan Budaya adalah instrumen--instrumeninternasional utama mengenai HAM dan yang lazimdisebut sebagai “International Bill of Human Rights”(Prasasti Internasional tentang Hak Asasi Manusia),yang merupakan instrumen-instrumen internasionalinti mengenai HAM.

Page 22: UU No 11 Tahun 2005

22

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesiatelah mengesahkan perubahan Undang-UndangDasar 1945. Perubahan pertama disahkan dalamSidang Tahunan MPR RI Tahun 1999; perubahan keduadisahkan dalam Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000;perubahan ketiga disahkan dalam Sidang TahunanMPR RI Tahun 2001; dan perubahan keempat disahkandalam Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2002. Perubahankedua Undang-Undang Dasar 1945 menyempurnakankomitmen Indonesia terhadap upaya pemajuan danperlindungan HAM dengan mengintegrasikanketentuan-ke1entuan penting dari instrumen-instrumen internasional mengenai HAM, sebagai-mana tercantum dalam BAB XA tentang Hak AsasiManusia. Perubahan tersebut dipertahankan sampaidengan perubahan keempat Undang--Undang Dasar1945, yang kemudian disebut dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 yang mengamanat-kan pemajuan dan perlindungan hak asasi manusiadalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, danbernegara serta komitmen bangsa Indonesia sebagaibagian dari masyarakat internasional untuk memaju-kan dan melindungi HAM, Indonesia perlu menge-sahkan instrumen-instrumen internasional utamamengenai HAM, khususnya International Covenant onEconomic, Social and Cultural Rights (Kovenan

Page 23: UU No 11 Tahun 2005

23UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005

Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial danBudaya) serta International Covenant on Civil and PoliticalRights (Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipildan Politik).

3. Pokok-pokok Isi Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.

Kovenan ini mengukuhkan dan menjabarkan pokok-pokok HAM di bidang ekonomi, sosial dan budayadari DUHAM dalam ketentuan-ketentuan yangmengikat secara hukum. Kovenan terdiri daripembukaan dan pasal-pasal yang mencakup 31 pasal.

Pembukaan Kovenan ini mengingatkan negara-negara akan kewajibannya menurut Piagam PBBuntuk memajukan dan melindungi HAM, mengingat-kan individu akan tanggung jawabnya untuk bekerjakeras bagi pemajuan dan penaatan HAM yang diaturdalam Kovenan ini dalam kaitannya dengan individulain dan masyarakatnya, dan mengakui bahwa, sesuaidengan DUHAM, cita-cita umat manusia untukmenikmati kebebasan sipil dan politik serta kebe-basan dari rasa takut dan kekurangan hanya dapattercapai apabila telah tercipta kondisi bagi setiaporang untuk dapat menikmati hak-hak ekonomi,sosial dan budaya serta hak-hak sipil dan politiknya.

Pasal 1 menyatakan bahwa semua rakyat mempunyai

Page 24: UU No 11 Tahun 2005

24

hak untuk menentukan nasibnya sendiri danmenyerukan kepada semua negara, termasuk negara-negara yang bertanggung jawab atas pemerintahanWilayah yang Tidak Berpemerintahan Sendiri danWilayah Perwalian, untuk memajukan perwujudanhak tersebut. Pasal ini mempunyai arti yang sangatpenting pada waktu disahkannya Kovenan ini padatahun 1966 karena ketika itu masih banyak wilayahjajahan.

Pasal 2 menetapkan kewajiban Negara Pihak untukmengambil langkah-Langkah bagi tercapainya secarabertahap perwujudan hak-hak yang diakui dalamKovenan ini dan memastikan pelaksanaan hak-haktersebut tanpa pembedaan apa pun. Negara--negara berkembang, dengan memperhatikanHAM dan perekonomian nasionalnya, dapat menen-tukan sampai seberapa jauh negara-negara tersebutakan menjamin hak-hak ekonomi yang diakui dalamKovenan ini bagi warga negara asing. Untukketentuan ini, diperlukan pengaturan ekonominasional.

Pasal 3 menegaskan persamaan hak antara laki-lakidan perempuan.

Pasal 4 menetapkan bahwa negara pihak hanya bolehmengenakan pembatasan atas hak-hak melaluipenetapan dalam hukum, sejauh hal itu sesuai

Page 25: UU No 11 Tahun 2005

25UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005

dengan sifat hak-hak tersebut dan semata-matauntuk maksud memajukan kesejahteraan umumdalam masyarakat demokratis.

Pasal 5 menyatakan bahwa tidak ada satu ketentuanpun dalam Kovenan ini yang dapat ditafsirkansebagai memberi hak kepada negara, kelompok, atauseseorang untuk melibatkan diri dalam kegiatan ataumelakukan tindakan yang bertujuan menghancurkanhak atau kebebasan mana pun yang diakui dalamKovenan ini atau membatasinya lebih daripada yangditetapkan dalam Kovenan ini. Pasal ini juga melarangdilakukannya pembatasan atau penyimpangan HAMmendasar yang diakui atau yang berlaku di negarapihak berdasarkan hukum, konvensi, peraturan ataukebiasaan, dengan dalih bahwa Kovenan ini tidakmengakui hak tersebut atau mengakuinya tetapisecara lebih sempit.

Pasal 6 sampai dengan pasal 15 mengakui hak asasisetiap orang di bidang ekonomi, sosial, dan budaya,yakni hak atas pekerjaan (Pasal 6), hak untukmenikmati kondisi kerja yang adil dan menyenang-kan (Pasal 7), hak untuk membentuk dan ikut serikatburuh (Pasal 8), hak atas jaminan sosial, termasukasuransi sosial (Pasal 9), hak atas perlindungan danbantuan yang seluas mungkin bagi keluarga, ibu,anak, dan orang muda (Pasal 10), hak atas standarkehidupan yang memadai (Pasal 11), hak untuk

Page 26: UU No 11 Tahun 2005

26

menikmati standar kesehatan fisik dan mental yangtertinggi yang dapat dicapai (Pasal 12), hak ataspendidikan (Pasal 13 dan 14), dan hak untuk ikut sertadalam kehidupan budaya (PasaI1).

Selanjutnya Pasal 16 sampai dengan Pasal 25mengatur hal-hal mengenai pelaksanaan Kovenanini, yakni kewajiban negara pihak untuk menyampai-kan laporan kepada Sekretaris Jenderal PBB me-ngenai tindakan yang telah diambil dan kemajuanyang telah dicapai dalam penaatan hak-hak yangdiakui dalam Kovenan ini (Pasal 16 dan Pasal 17),penanganan laporan tersebut oleh ECOSOC (Pasal 18sampai dengan Pasal 22), kesepakatan tentanglingkup aksi internasional guna mencapai hak-hakyang diakui dalam Kovenan (Pasal 23), penegasanbahwa tidak ada satu ketentuan pun dalam Kovenanyang dapat ditafsirkan sebagai mengurangi ketentuanPiagam PBB dan konstitusi badan-badan khusus yangberkenaan dengan masalah-masalah yang diaturdalam Kovenan ini (Pasal 24), dan penegasan bahwatidak ada satu ketentuan pun dalam Kovenan ini yangboleh ditafsirkan sebagai mengurangi hak yangmelekat pada semua rakyat untuk menikmati secarapenuh dan secara bebas kekayaan dan sumber dayaalam mereka (Pasal 25).

Kovenan diakhiri dengan ketentuan penutup yangmengatur pokok-pokok yang bersifat prosedural

Page 27: UU No 11 Tahun 2005

27UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005

(Pasal 26 sampai dengan Pasal 31), dan yangmencakup pengaturan penandatanganan, penge-sahan, aksesi, dan penyimpanan Kovenan ini, sertatugas Sekretaris Jenderal PBB sebagai penyimpan(depositary) (Pasal 26 dan Pasal 30), mulai berlakunyaKovenan ini (Pasa! 27), lingkup wilayah berlakunyaKovenan ini di negara pihak yang berbentuk federal(Pasal 28), prosedur perubahan (Pasal 29), dan bahasayang digunakan dalam naskah otentik Kovenan ini(Pasal 31).

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Ayat (1)

International Covenant on Economic, Socialand Cultural Rights (Kovenan Internasionaltentang Hak-hak Ekonomi, Sosial danBudaya) dan International Covenant on Civiland Political Rights (Kovenan Internasionaltentang Hak-hak Sipil dan Politik) merupa-kan dua instrumen yang saling tergan-tung dan saling terkait. Sebagaimanadinyatakan oleh MU PBB pada tahun 1977(resolusi 32/130 Tanggal 16 Desember1977), semua hak asasi dan kebebasandasar manusia tidak dapat dibagi--bagidan saling tergantung (interdependent).

Page 28: UU No 11 Tahun 2005

28

Pemajuan, perlindungan, dan pemenuhankedua kelompok hak asasi ini harusmendapatkan perhatian yang sama.Pelaksanaaan, pemajuan, dan perlin-dungan semua hak-hak ekonomi, sosial,dan pudaya tidak mungkin dicapai tanpaadanya pengenyaman hak-hak sipil danpolitik.

(Ayat 2)Apabila terjadi perbedaan penafsiranterhadap terjemahannya dalam bahasaIndonesia, naskah yang berlaku adalahnaskah asli dalam bahasa Inggris KovenanInternasional tentang Hak-hak Ekonomi,Sosial dan Budaya serta Declaration(Pernyataan) terhadap Pasal 1 Kovenan ini.

Pasal 2Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIANOMOR 4557

Page 29: UU No 11 Tahun 2005

29

INTERNATIONAL CONVENANT ONECONOMIC, SOCIAL AND

CULTURAL RIGHTS

Page 30: UU No 11 Tahun 2005

30

INTERNATIONAL CONVENANT ON ECONOMIC, SOCIALAND CULTURAL RIGHTS

The States Parties to the Present Covenant,

Considering that, in accordance with the principlesproclaimed in the Charter of the United Nations,recognition of inherent dignity and of the equal andinalienable rights of all members of the human familyis the foundation of freedom, justice and peace inthe world,

Recognizing that these rights drive from the inherentdignity of the human person,

Recognizing that, in accordance with the UniversalDeclaration of Human Rights, the ideal of free humanbeing enjoying freedom from fear and want can onlybe achieved if conditions are created wherebyeveryone any enjoy his economic, social and culturalrights, as well as his civil and political rights,

Considering the obligation of States under the Charterof the United Nations to promote universal respectfor, and observance of human rights and freedoms,

Realizing that the individual, having duties to otherindividuals and to the community to which hebelongs, is under a responsibility to strive for the

Page 31: UU No 11 Tahun 2005

31INTERNATIONAL CONVENANT

promotion and observance of the rights recognizedin the present Covenant,

Agree upon the following articles :

PART I

Article 1

1. All people have the right of self-determination. Byvirtue of that right they freely determine their politicalstatus and freely pursue their economic, social andcultural development.

2. All peoples may, for their own ends, freely dispose oftheir natural wealth and resources without prejudiceto any obligations arising out of internationaleconomic co-operation, based upon the principle ofmutual benefit, and international law. In no case maya people be deprived of its own means of subsistence.

3. The States Parties to the present Covenant, includingthose having responsibility for the administration ofNon-Self-Governing and Trust Territories, shallpromote the realization of the right of self-determination, and shall respect that right, inconformity with the provisions of the Charter of theUnited Nations.

Page 32: UU No 11 Tahun 2005

32

PART II

Article 2

1. Each State Party to the present Covenant undertakesto take steps, individually and through internationalassistance and co-operation, especially economic andtechnical, to the maximum of its available resources,with a view to achieving progressively the fullrealization of the rights recognized in the presentCovenant by all appropriate means, includingparticularly the adoption of legislative measures.

2. The States Parties to the present Covenant undertaketo guarantee that the rights enunciated in the presentCovenant will be exercised without discrimination ofany kind to race, colour, sex, language, religion,political or other opinion, national or social origin,property, birth or other status.

3. Developing countries, with due regard to humanrights and their national, economy, may determineto what extent they would guarantee the economicrights recognized in the present Covenant to non-nationals.

Page 33: UU No 11 Tahun 2005

33INTERNATIONAL CONVENANT

Article 3

The States Parties to the present Covenant undertaketo ensure the equal right of men and women to theenjoyment of all economics, social and cultural rightsset forth in the present Covenant.

Article 4

The States Parties to the present Covenant recognizethat, in the enjoyment of those rights provided bythe State in conformity with the present Covenant,the State may subject such rights only to suchlimitations as are determined by law only in so far asthis may be compatible with the nature of these rightsand solely for the purpose of promoting the generalwelfare in a democratic society.

Article 5

1. Nothing in the present Covenant may be interpretedas implying for any state, group or person any rightto engage in any activity or to perform any act simedat the destruction of any of the right or freedomsrecognized herein, or at their limitation to a greaterextent than is provided for in the present Covenant.

2. No restriction upon or derogation from any of thefundamental human rights recognized or existing inany country in virtue of law, conventions, regulations

Page 34: UU No 11 Tahun 2005

34

or custom shall be admitted on the pretext that thepresent Covenant does not recognize such rights orthat recognizes them to a lesser extent.

PART III

Article 6

1. The States Parties to the present Covenant recognizethe right to work, which includes the right of everyoneto the opportunity to gain his living by work whichhe freely chooses or accepts, and will take appropriatesteps to safeguard this right.

2. The steps to be taken by a State Party to the presentCovenant to achieve the full realization of this rightshall include technical and vocational guidance andtraining programmes, polities and techniques toachieve steady economic, social and culturaldevelopment and full and productive employmentunder conditions safeguarding fundamental politicaland economic freedom to the individual.

Article 7

The States Parties to the present Covenant recognizethe right of everyone to the enjoyment of just andfavourable conditions of work, which ensure, inparticular :

Page 35: UU No 11 Tahun 2005

35INTERNATIONAL CONVENANT

a) Remuneration which provides all workers, as aminimum, with:

1) Fair wages and equal remuneration for workof equal value without distinction of any kind,in particular women being guaranteedconditions of work not inferior to thoseenjoyed by men, with equal pay for equal work;

2) A decent living for themselves and theirfamilies in accordance with the provisions ofthe present Covenant.

b) Safe and healthy working conditions;

c) Equal opportunity for everyone to be promotedin his employment to an appropriate higher level,subject to no considerations other than those ofseniority and competence;

d) Rest, leisure and reasonable limitation of workinghours and periodic holidays with pay, as well asremuneration for public holidays.

Article 8

1. The States Parties to the present Covenant undertaketo ensure :

a) The right of everyone to form trade unions and

Page 36: UU No 11 Tahun 2005

36

join the trade union of his choice, subject only tothe rules of the organization concerned, for thepromotion and protection of his economic andsocial interests. No restrictions may be placed onthe exercise of this right other than thoseprescribed by law and which area necessary in ademocratic society in the interests of nationalsecurity or public order or for the protection ofthe rights and freedom of others;

b) The right of trade unions to establish nationalfederations or confederations and the right ofthe latter to form or join international trade-unionorganizations;

c) The right of trade unions to function freely subjectto no limitations other than those prescribed bylaw and which are necessary in a democraticsociety in the interests of national security orpublic order or for the protection of the rightsand freedom of others;

d) The right to strike, provided that is exercised inconformity with the laws of the particular country.

2. This article shall not prevent the imposition of lawfulrestrictions on the exercise of these rights by membersof the armed forces or of the police or of theadministration of the State.

Page 37: UU No 11 Tahun 2005

37INTERNATIONAL CONVENANT

3. Nothing in this article shall authorize States Partiesto the International Labour Organization Conventionof 1948 concerning Freedom of Association andProtection of the Right to Organize to take legislativemeasure which would prejudice, or apply the law insuch a manner as would prejudice, the guaranteesprovided for in that Convention.

Article 9

The States Parties to the present Covenant recognizethe right of everyone to social security, includingsocial insurance.

Article 10

The States Parties to the present Covenant recognize that:

1. The widest possible protection and assistance shouldbe accorded to the family, which is the natural andfundamental group unit of society, particularly forits establishment and while it is responsible for thecare and education of dependent children. Marriagemust be entered into with the free consent of theintending spouses.

2. Special protection should be accorded to mothersduring a reasonable period before and after

Page 38: UU No 11 Tahun 2005

38

childbirth. During such period working mothersshould be accorded paid leave or leave withadequate social security benefits.

3. Special measures of protection and assistance shouldbe taken on behalf of all children and young personswithout any discrimination for reason of parentageor other conditions. Children and young personsshould be protected from economic and socialexploitation. Their employment in work harmful totheir morals or health or dangerous to life or likely tohamper their normal development should bepunishable by law. States should also set age limitsbelow which the paid employment of child labourshould be prohibited and punishable by law.

Article 11

1. The States Parties to the present Covenant recognizethe right of everyone to an adequate standard ofliving for himself and his family, including adequatefood, clothing and housing, and to the continuousimprovement of living conditions. The States Partieswill take appropriate steps to ensure the realizationof this right, recognizing to this effect to the essentialimportance of international co-operation base on freeconsent.

2. The States Parties to the present Covenant, recog-

Page 39: UU No 11 Tahun 2005

39INTERNATIONAL CONVENANT

nizing the fundamental right of everyone to free fromhunger, shall take, individually and through inter-national co-operation, the measures, includingspecific programmes, which are needed :

a) To improve methods of production, conservationand distribution of food by making full use oftechnical and scientific knowledge, bydisseminating knowledge of the principles ofnutrition and by developing or reformingagrarian systems in such a way as to achieve themost efficient development and utilization ofnatural resources ;

b) Taking into account the problems of both food-importing and food-exporting countries, toensure an equitable distribution of world foodsuppliers in relation to need.

Article 12

1. The States Parties to the present Covenant recognizethe right of everyone to the enjoyment of the highestattainable standard of physical and mental health.

2. The steps to be taken by the States Parties to thepresent Covenant to achieve the full realization ofthis right shall include those necessary for :a) The provision for the reduction of the stillbirth-

Page 40: UU No 11 Tahun 2005

40

rate and for infant mortality and for the healthydevelopment of the child;

b) The improvement of all aspects of environmentaland industrial hygiene;

c) The prevention, treatment and control ofepidemic, endemic, occupational and otherdiseases ;

d) The creation of conditions which would assureto all medical service and medical attention inthe event of sickness.

Article 13

1. The States Parties to the present Covenant recognizethe right of everyone to education. They agree thateducation shall be directed to the full developmentof the human personality and the sense of its dignity,and shall strengthen the respect for human rightsand fundamental freedom. They further agree thateducation shall enable all persons o participateeffectively in a free society , promote understanding,tolerance and friendship among all nations and allracial, ethnic or religious groups, and further theactivities of the United Nations for the maintenanceof peace.

Page 41: UU No 11 Tahun 2005

41INTERNATIONAL CONVENANT

2. The States Parties to the present Covenant recognizethat, with a view to achieving the full realization ofthis right :

a) Primary education shall be compulsory andavailable free to all;

b) Secondary education in its different forms,including technical and vocational secondaryeducation, shall be under generally available andaccessible to all by every appropriate means, andin particular by the progressive introduction offree education;

c) Higher education shall be made equally accessibleto all, on the basis of capacity, by everyappropriate means, and in particular by theprogressive introduction of free education;

d) Fundamental education shall be encouraged orintensified as for as possible foe those personswho have not received or completed the wholeperiod of their primary education;

e) The development of a system of schools at alllevels shall be actively pursued, en adequatefellowship system shall be established, and thematerial conditions of teaching staff shall becontinuously improved.

Page 42: UU No 11 Tahun 2005

42

3. The States Parties to the present Covenant undertaketo have respect for the liberty of parents and, whenapplicable, legal guardians, to chose for their childrenschools, other than those established by the publicauthorities, which conform to such minimumeducational standards as may be laid down orapproved by the State and to ensure the religiousand moral education of their children in conformitywith their own convictions.

4. No part of this article shall be construed as to interferewith the liberty of individuals and bodies to establishand direct educational institutions, subject always tothe observance of the principles set forth inparagraph 1 of this article and to the requirementthat the education given in such institutions shallconform to such minimum standards as may be laiddown by the state.

Article 14

Each State Party to the present Covenant which, atthe time becoming a Party, has not been able to securein its metropolitan territory or other territories underits jurisdiction compulsory primary education, freeof charge, undertakes, within two years, to work outand adopt a detailed plan of years, to be fixed in theplan, of the principle of compulsory education freeof charge for all.

Page 43: UU No 11 Tahun 2005

43INTERNATIONAL CONVENANT

Article 15

1. The States Parties to the present Covenant recognizethe right of everyone :

a) To take part in cultural life.

b) To enjoy the benefits of scientific progress andits applications.

c) To benefit from the protection of the moral andmaterial interests resulting from any scientific,literary or artistic production of which he is theauthor.

2. The steps to be taken by the States Parties to thepresent Covenant to achieve the full realization ofthis right shall include those necessary for theconservation, the development and the diffusion ofscience and culture.

3. The states Parties to the present Covenant undertaketo respect the freedom indispensable for scientificresearch and creative activity.

4. The States Parties to the present Covenant recognizethe benefits to be derived from the encouragementand development of international contacts and co-operation in the scientific and cultural fields.

Page 44: UU No 11 Tahun 2005

44

PART IV

Article 16

1. The States Parties to the present Covenant undertaketo submit in conformity with this part of the Covenantreports on the measure which the have adopted andthe progress made in achieving the observance ofthe rights recognized herein.

2. a) All reports shall be submitted to the Secretary-General of the United Nations, who shall transmitcopies to the Economic and Social Council forconsideration in accordance with the provisionsof the present Covenant.

b) The Secretary-General of the United Nations shallalso transmit to the specialized agencies copiesof the reports, or any relevant parts there from,from States Parties to the present Covenant whichare also members of these specialized agenciesin so far as these reports, or parts there from,relate to any matters which fall within theresponsibilities of the said agencies in accordancewith their constitutional instruments.

Article 17

1. The State Parties to the present Covenant shall furnish

Page 45: UU No 11 Tahun 2005

45INTERNATIONAL CONVENANT

their reports in stages, in accordance with aprogramme to be established by the Economic andSocial Council within one year of the entry into forceof the present Covenant after consultation with theStates Parties and the specialized agencies concerned.

2. Reports may indicate factors and difficulties affectingthe degree of fulfilment of obligations under thepresent Covenant.

3. Where relevant information has previously beenfurnished to the United Nations or to any specializedagency by any state Party to the present Covenant, itwill not be necessary to reproduce that information,but a precise reference to the information offurnished will suffice.

Article 18

Pursuant to its responsibilities under the Charter ofthe United Nations in the field of human rights andfundamental freedom, the economic and SocialCouncil may make arrangements with the specializedagencies in respect of their reporting to it on theprogress made in achieving the observance to theprovisions of the present Covenant falling within thescope of their activities. These reports may includeparticulas of decisions and recommendations on suchimplementation adopted by their competent organs.

Page 46: UU No 11 Tahun 2005

46

Article 19

The Economic and Social council may transmit to theCommission on Human rights for study and generalrecommendation or as appropriate for informationthe reports concerning human rights submitted byStates in accordance with article 16 and 17, and thoseconcerning human rights submitted by the specializedagencies in accordance with article 18.

Article 20

The States parties to the present covenant and thespecialized agencies concerned may submit commentsto the Economic and Social Council on any generalrecommendation under article 19 or reference to suchgeneral recommendation in any report of theCommission on Human Rights or any documentationreferred to therein.

Article 21

The Economic and Social Council may submit fromtime to time to the General Assembly report withrecommendations of a general nature and summaryof the information received from the Sates Parties tothe present Covenant and the specialized agencieson the measures taken and the progress made inachieving general observance of the rights recognized

Page 47: UU No 11 Tahun 2005

47INTERNATIONAL CONVENANT

in the present Covenant.

Article 22

The Economic and Social Council may bring to theattention of other organs of the United Nations, theirsubsidiary organs and specialized agencies concernedwith furnishing technical assistance any mattersarising out of the reports referred to in this part ofthe present Covenant which may assist such bodiesin deciding, each within its field of competence, onthe advisability of international measures likely tocontribute to the effective progressive implementationof the present Covenant.

Article 23

The States Parties to the present Covenant agree thatinternational action for the achievement of the rightsrecognized in the present Covenant includes suchmethods as the conclusion of conventions, theadoption of recommendations, the furnishing oftechnical assistance and the holding of regionalmeetings and technical meetings for the purpose ofconsultation and study organized in conjunction withthe Governments concerned.

Page 48: UU No 11 Tahun 2005

48

Article 24

Nothing in the present Covenant shall be interruptedas impairing the provisions of the Charter of theUnited Nations and of the constitutions of thespecialized agencies which define the respectiveresponsibilities of the various organs of the UnitedNations and of the specialized agencies in regard tothe matters dealt with in the present Covenant.

Article 25

Nothing in the present Covenant shall be interpretedas impairing the inherent right of all peoples to enjoyand utilize fully and freely their natural wealth andresources.

PART V

Article 26

1. The present Covenant is open for signature by anyState member of the United Nationds or member ofany of its specialized agencies, by any State Party tothe Statue of the International court of Justice, andby any other State which has been invited by theGeneral Assembly of the United Nations to become a

Page 49: UU No 11 Tahun 2005

49INTERNATIONAL CONVENANT

party to the present Covenant.

2. The present Covenant is subject to ratification.Instruments of ratification shall be deposited withthe Secretary-General of the united Nations.

3. The present Covenant shall be open to accession byany State referred to in paragraph 1 of this article.

4. Accession shall be affected by the deposit of aninstrument of accession with the Secretary-Generalof the United Nations.

5. The Secretary-General of the United Nations shallinform all States which have signed the presentCovenant or acceded to it of the deposit of eachinstrument of ratification or accession.

Article 27

1. The present Covenant shall enter into force threemonths after the date of the deposit with theSecretary-General of the United Nations of the thirty-fifth instrument of ratification or instrument ofaccession.

2. For such state ratifying the present Covenant oraccording to it after the deposit of the thirty-fifthinstrument of ratification or instrument of accession,

Page 50: UU No 11 Tahun 2005

50

the present Covenant shall enter into force threemonths after the date of the deposit of its owninstrument of ratification or instrument of accession.

Article 28

The provisions of the present Covenant shall extendto all parts of federal States without any limitationsor exceptions.

Article 29

1. Any State Party to the present Covenant may proposean amendment and file it with the Secretary-Generalof the United Nations. The Secretary-General shallthereupon communicate any proposed amendmentsto the States parties to the present Covenant with arequest that they notify him whether they favour aconference of States Parties for the purpose ofconsidering and voting upon the proposals. In theevent that at least one third of the States Partiesfavours such a conference, the Secretary-General shallconvene the conference under the auspices of theUnited Nations. Any amendment adopted by amajority of the States Parties present and voting atthe conference shall be submitted to the GeneralAssembly of the United Nations for approval.

2. Amendments shall come into force when they have

Page 51: UU No 11 Tahun 2005

51INTERNATIONAL CONVENANT

been approved by the General Assembly of the UnitedNations and accepted by a two-thirds majority of theStates Parties to the present Covenant in accordancewith their respective constitutional processes.

3. When amendments come into forqe they shall bebinding on those states parties which have acceptedthem, other states Parties still being bound by theprovisions of the present Covenant and any earlieramendment which they have accepted.

Article 30

Irrespective of the notifications made under article26, paragraph 5, the Secretary-General of the UnitedNations shall inform all States referred to in paragraph1 of the same article of the following particulars :

a) Signature, ratification and accessions under article26;

b) The date of the entry into force of the presentCovenant under article 27 and the date of theentry into force of any amendments under article29.

Article 31

1. The present Covenant, of which the Chinese, English,

Page 52: UU No 11 Tahun 2005

52

French, Russian and Spanish texts are equallyauthentic, shall be deposited in the archives of theUnited Nations.

2. The Secretary-General of the United Nations shalltransmit certified copies of the present Covenant toall States referred to in article 26.

IN FAITH WHEREOF the undersigned, being dulyauthorized there to by their respective Governments,have signed the present Covenant, opened forsignature at New York, on the nineteenth day ofDecember, one thousand nine hundred and sixty-six.

Page 53: UU No 11 Tahun 2005

53

KOVENAN INTERNASIONALTENTANG HAK-HAK EKONOMI,

SOSIAL DAN BUDAYA

Page 54: UU No 11 Tahun 2005

54

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAKEKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

Negara-negara Pihak pada Kovenan ini,

Menimbang bahwa sesuai dengan prinsip-prinsip yangdiproklamirkan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, pengakuan atas harkat dan martabat yangmelekat serta atas hak-hak yang sama dan tidakterpisahkan dari semua anggota umat manusiamerupakan landasan dari kebebasan, keadilan danperdamaian di dunia,

Mengakui bahwa hak-hak ini berasal dari harkat danmartabat yang melekat pada manusia,

Mengakui bahwa sesuai dengan Deklarasi Universal HakAsasi Manusia, cita-cita mausia yang bebas untukmengenyam kebebasan dari ketakutan dan ke-kurangan hanya dapat dicapai apabila kodisi di manasemua orang dapat megeyam hak-hak ekoomi, sosialdan budaya, serta hak-hak sipil dan politik,

Menimbang, bahwa berdasarkan Piagam PerserikatanBangsa-Bangsa, Negara-negara wajib untuk mema-jukan penghormatan universal dan penaatan atashak asasi dan kebebasan manusia,

Page 55: UU No 11 Tahun 2005

55KOVENAN INTERNASIONAL

Menyadari bahwa setiap manusia yang mempunyaikewajiban terhadap manusia lainnya dan terhadapmasyarakat di mana ia menjadi bagian, bertanggungjawab untuk mengupayakan pemajuan dan penghor-matan hak-hak yang diakui dalam Kovenan ini,

Menyetujui pasal-pasal berikut:

BAGIAN I

PASAL I

1. Semua rakyat mempunyai hak untuk menentukannasibnya sendiri. Hak tersebut memberikan merekakebebasan untuk menentukan status pulitik danuntuk meraih kemajuan ekonomi, sosial dan budaya.

2. Semua rakyat, untuk kepentingan mereka sendiri,dapat secara bebas mengelola kekayaan dan sumberdaya alam mereka tanpa mengurangi kewajiban-kewajiban yang timbul dari kerja sama ekonomiinternasional berdasarkan prinsip saling menguntung-kan dan hukum internasional. Dalam hal apapuntidak dibenarkan untuk merampas hak-hak rakyatatas sumber-sumber penghidupannya.

3. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini, termasuknegara-negara yang bertaggung jawab atas pemerin-

Page 56: UU No 11 Tahun 2005

56

tahan Wilayah Tanpa Pemerintah Sendiri dan WilayahPerwalian, harus memajukan realisasi dan menghor-mati hak untuk menentukan nasib sendiri, sesuaidengan ketentuan dalam Piagam PerserikatanBangsa-Bangsa.

BAGIAN II

PASAL 2

1. Setiap Negara Pihak Kovenan ini berjanji mengambillangkah-langkah, naik sendiri maupun melaluibantuan dan kerjasama internasional terutamabantuan teknik dan ekonomi dan sejauh dimungkin-kan sumber daya yang ada, guna mencapai secaraprogresif realisasi sepenuhnya hak-hak yang diakuidalam Konvenan ini dengan menggunakan semuaupaya-upaya yang memadai, termasuk pembentukanlangkah-langkah legislatif.

2. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini berjnji untukmenjamin bahwa hak-hak yang tercantum dalamKonvenan ini akan diberlakukan tanpa adanyapembedaan apapun seperti ras, warna kulit, jeniskelamin, bahasa, agama, pendapat politik ataupendapat lainnya, asal-usul kebangsaan atau sosial,kepemilikan, keturunan atau status lain.

Page 57: UU No 11 Tahun 2005

57KOVENAN INTERNASIONAL

3. Negara-negara berkembang, dengan memperhatikanhak-hak asasi manusia dan ekonomi nasional merekadapat menentukan sampai seberapa jauh merekadapat menjamin hak-hak ekonomi yang diakui dalamKovenan ini kepada warga asing.

PASAL 3

Negara-negara Pihak pada Kovenan ini berjanji untukmenjamin persamaan hak bagi laki-laki dan perem-puan untuk mengenyam hak-hak ekonomi, sosial danbudaya yang diatur dalam Kovenan ini.

PASAL 4

Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakuibahwa dalam pengenyaman hak-hak yang dijaminoleh Negara sesuai dengan Kovenan ini, Negara hanyadapat memberlakukan pembatasan terhadap hak-haktersebut sesuai dengan ketetapan hukum yang sesuaidengan sifat hak-hak tersebut dan semata-matadilakukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraanumum dalam suatu masyarakat demokratis.

PASAL 5

1. Tidak satupun ketentuan dalam Kovenan ini yangdapat ditafsirkan untuk memberi hak pada suatuNegara, kelompok atau perorangan untuk mengambil

Page 58: UU No 11 Tahun 2005

58

bagian dalam kegiatan atau melakukan tindakanyang ditujukan untuk menghancurkan hak-hak dankebebasan-kebebasan yang diakui dalam Kovenanini atau untuk membatasinya lebih jauh dari yangtelah ditetapkan dalam Kovenan ini.

2. Tidak diperbolehkan suatu pembatasan ataupengurangan dari hak-hak asasi manusia yangmendasar yang telah diakui atau terdapat di setiapnegara berdasarkan hukum, konvensi, peraturan ataukebiasaan dengan alasan bahwa Kovenan ini tidakmengakui hak-hak atau mengakuinya pada tingkatyang lebih rendah.

BAGIAN III

PASAL 6

1. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakui hakatas pekerjaan, termasuk hak setiap orang ataskesempatan untuk mencari nafkah melalui pekerjaanyang dipilih atau diterimanya sendiri secara bebas,dan akan mengambil langkah-langkah yang tepatguna melindungi hak tersebut.

2. Langkah-langkah yang akan diambil oleh suatuNegara Pihak pada Kovenan ini untuk mencapairealisasi sepenuhnya atas hak ini harus meliputi juga

Page 59: UU No 11 Tahun 2005

59KOVENAN INTERNASIONAL

pedoman teknis dan kejuruan serta programpelatihan, kebijakan dan teknik-tekik untuk mencapaiperkembangan ekonomi, sosial dan budaya yangmantap serta lapangan kerja yang memadai danproduktif dengan kondisi-kondisi yang menjaminkebebasan politik dan ekonomi mendasar bagiindividu.

PASAL 7

Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakui haksetiap orang untuk mengenyam kondisi-kondisi kerjayang adil dan menguntungkan, dan menjaminkhususnya:

a) Imbalan yang memberikan kepada semua pekerjasekurang-kurangnya dengan:1) Upah yang adil dan imbalan yang sama untuk

pekerjaan yang senilai tanpa pembedaanapapun, khususnya kepada perempuandijamin kondisi kerja yang tidak lebih rendahdaripada yang dienyam oleh laki-laki dengangaji yang sama untuk pekerjaan yang sama;

2) Kehidupan yang layak bagi mereka dankeluarga mereka sesuai dengan ketentuan-ketentuan Kovenan ini;

b) Kondisi kerja yang aman dan sehat,

Page 60: UU No 11 Tahun 2005

60

c) Kesempatan yang sama bagi setiap orang untukdipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi dansesuai tanpa pertimbangan-pertimbanagnapapun selain senioritas dan kemampuan;

d) Waktu istirahat, hiburan dan pembatasan jamkerja yang wajar dan liburan berkala dengan gajimaupun imbalan-imbalan pada hari-hari liburnasional.

PASAL 8

1. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakui haksetiap orang untuk mengenyam kondisi-kondisi kerjayang adil dan menguntungkan, dan menjaminkhususnya:

a) Hak setiap orang untuk dapat membentuk serikatpekerja dan bergabung ke dalam serikat pekerjapilihannya sendiri, hanya terikat pada peraturanorganisasi yang bersangkutan, untuk pening-katan dan perlindungan kepentingan ekonomidan sosialnya. Tidak ada pembatasan yang bolehdikenakan dalam pemberlakuan hak ini, kecualiyang telah ditetapkan oleh hukum dan yangdiperlukan dalam suatu masyarakat demokratisdemi kepentingan keamanan nasional maupunketertiban umum atau untuk perlindungan atashak-hak asasi dan kebebasan orang lain;

Page 61: UU No 11 Tahun 2005

61KOVENAN INTERNASIONAL

b) Hak Serikat Pekerja untuk dapat membentukFederasi-Federasi atau Konfederasi-KonfederasiNasional, dan hak Konfederasi Nasional untukmembentuk atau bergabung ke dalam Organisasi-Organisasi Serikat Pekerja Internasional;

c) Hak setiap Serikat Pekerja untuk berfungsi secarabebas, tanpa adanya pembatasan kecuali yangtelah ditentukan oleh hukum dan yang diperlu-kan di dalam suatu masyarakat demokratis demikepentingan keamanan nasional atau ketertibanumum atau demi untuk perlindungan Hak-hakdan kebebasan orang lain.

d) Hak untuk melakukan pemogokan asalkan harussesuai dengan hukum negara yang bersangkutan.

2. Pasal ini tidak menghalangi pemberlakuan pemba-tasan secara sah bagi para anggota Angkatan Bersen-jata dan Kepolisian untuk menjalankan haknya.

3. Tidak ada ketentuan dalam pasal ini yang memberi-kan kewenangan kepada Negara–negara Pihak padaKonvensi Organisasi Buruh Internasional tahun 1948tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan HakBerserikat untuk mengambil tindakan-tindakanlegislatif atau menerapkan hukum yang dapatmengurangi jaminan-jaminan yang ditentukan dalamKonvensi tersebut.

Page 62: UU No 11 Tahun 2005

62

PASAL 9

Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakui Haksetiap orang atas Jaminan Sosial, termasuk AsuransiSosial.

PASAL 10

Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakuibahwa :

1. Perlindungan dan batuan seluas-luasnya harusdiberikan kepada keluarga, yang merupakanunsur alamiah dan utama dalam masyarakat,terutama dalam pembentukannya, serta ber-tanggung jawab dalam mengasuh dan mem-berikan pendidikan kepada anak-anak yangmasih dalam tanggungan. Pernikahan harusdilangsungkan berdasarkan kehendak yangbebas dari para pihak yang hendak menikah.

2. Perlidungan secara khusus harus diberikankepada para ibu selama jangka waktu yangpantas sebelum dan sesudah melahirkan. Selamajangka waktu itu, para ibu yang bekerja harusdiberikan cuti dengan gaji atau cuti denganjaminan sosial yang memadai.

3. Tindakan-tindakan khusus untuk perlindungan

Page 63: UU No 11 Tahun 2005

63KOVENAN INTERNASIONAL

dan bantuan harus diambil atas nama semua anakdan remaja tanpa adanya pembedaan apapunbaik atas dasar garis keturunan atau alasan-alasanlainnya. Anak-anak dan remaja harus dilindungidari eksploitasi ekonomi dan sosial. Penggunaantenaga mereka dalam bekerja yang dapat merusakmereka baik dari segi susila atau kesehatanmaupun yang dapat membahayakan kehidupanmereka atau yang mungkin dapat menghambatperkembangan mereka secara wajar harusdikenakan sangsi hukum. Negara-negara pihakjuga harus menetapkan batas umur dimanapekerjaan dengan suatu pembayaran yangmenggunakan anak-anak di bawah batas umurtersebut harus dilarang dan dikenakan sanksihukum.

PASAL 11

1. Negara-negara pihak pada Kovenan ini mengakui haksetiap orang atas standar kehidupan yang layakbaginya dan keluarganya, termasuk cukup pangan,sandang dan papan yang layak, dan atas perbaikankodisi hidupnya yang berkelanjutan. Negara-negaraPihak akan megambil langkah-langkah yangmemadai untuk menjamin realisasi dari pihak ini,dengan mengakui arti pentingnya esensi kovenanberdasarkan asas kebebasan.

Page 64: UU No 11 Tahun 2005

64

2. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakuihak-hak mendasar bagi setiap orang untuk bebasdari kelaparan, dan harus mengambil langkah-langkah baik secara sendiri-sendiri maupun melaluikerjasama Internasional, termasuk program-programkhusus yang diperlukan :

a) Untuk meningkatkan cara-cara/metoda produksi,pelestarian dan peyaluran pangan dengansepenuhnya menggunakan dan menyebarluaskanpengetahuan teknik dan ilmu pengetahuantentang prinsip-prinsip ilmu gizi, dan denganmengembangkan atau memperbaiki sistempertanian sedemikian rupa sehingga mencapaisuatu pembangunan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang sangat efisien;

b) Untuk mejamin penyaluran yang merata daripersediaan pangan dunia sesuai dengan kebu-tuhan dengan memperhatikan masalah-masalahnegara-negara pengimpor maupun pengekspor.

PASAL 12

1. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakui haksetiap orang utuk megenyam standar kesehatan fisikdan mental yang tinggi;

2. Langkah-langkah yang akan diambil Negara-negara

Page 65: UU No 11 Tahun 2005

65KOVENAN INTERNASIONAL

Pihak pada Kovenan ini guna mencapai realisasisepenuhnya hak ini, di antaranya termasuk;

a) Ketentuan untuk menurunkan tingkat kematianbayi saat kelahiran dan kematian bayi sertaperkembangan anak secara sehat;

b) Perbaikan semua aspek kebersihan lingkungandan industri;

c) Pencegahan, pengobatan dan pengendalianepidemi, endemi, penyakit yang timbul dilingkungan kerja dan penyakit-peyakit lainnya;

d) Penciptaan kondisi-kondisi yang akan menjaminsemua pelayanan dan perhatian medis di kalasakit.

PASAL 13

1. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakui haksetiap orang atas pendidikan. Mereka setuju bahwapendidikan harus diarahkan pada pengembangankepribadian mausia seutuhnya dan kesadaran atasharkat dan martabatnya dan harus memperkuatpeghormatan terhadap hak-hak asasi manusia dankebebasan-kebebasan yang mendasar. Merekaselanjutnya setuju bahwa pendidikan harus membuatsemua orang untuk berpartisipasi secara efektif dalam

Page 66: UU No 11 Tahun 2005

66

suatu masyarakat yag bebas, memajukan rasa salingpengertian, toleransi dan persahabatan di antarasemua bengsa dan ras, kelompok etnik atau agama,dan memajukan kegiatan-kegiatan PerserikatanBangsa-Bangsa untuk memelihara perdamaian.

2. Untuk mengupayakan realisasi hak itu secara penuh,Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakuibahwa :

a) Pendidikan dasar harus diwajibkan dan tersediasecara cuma-cuma bagi semua orang;

b) Pendidikan lanjutan dalam berbagai bentuknya,termasuk pendidikan teknik dan kejuruan tingkatmenengah, harus tersedia secara umum danterbuka bagi semua orang dengan segala carayang layak dan khususnya dengan menerapkanpendidikan cuma-cuma secara bertahap;

c) Pendidikan tingkat tinggi harus dapat dicapai olehsiapapun juga, berdasarkan kapasitas, dengan cara-cara yang layak, dan khususnya dengan menerap-kan pendidikan cuma-cuma secara bertahap;

d) Pendidikan dasar harus sedapat mungkindidorong atau diintensifkan bagi orang-orangyag belum pernah menerima atau menyelesaikankeseluruhan periode pendidikan dasar mereka;

Page 67: UU No 11 Tahun 2005

67KOVENAN INTERNASIONAL

e) Pengembangan suatu sistem sekolah pada semuatingkat harus diupayakan secara aktif, suatu sistembeasiswa yag memadai harus dibentuk, dankondisi-kondisi material staf pengajar harusditingkatkan secara berkelanjutan.

3. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini berjanji untukmenghormati kebebasan orang tua dan, apabiladimungkinkan para wali yang sah, untuk memilihsekolah bagi anak-anak mereka, yang bukan didirikanoleh instansi pemerintah, yeng memenuhi standarminimal pendidikan yang ditetapkan atau disetujuioleh negara dan untuk menjamin pendidikan agamadan budi pekerti anak-anak mereka sesuai dengankeyakinan mereka.

4. Tidak ada suatu bagian pun dalam pasal ini yangdapat ditafsirkan mengganggu kebebasan individudan badan-badan untuk mendirikan dan mengaturlembaga-lembaga pendidikan, asalkan selalu meme-nuhi prinsip-prinsip yang tercantum dalam ayat 1pasal ini dan dengan syarat bahwa pendidikan yangdiberikan dalam lembaga-lembaga itu memenuhistandar minimal yang ditetapkan oleh Negara.

PASAL 14

Negara Pihak pada Kovenan ini yang pada saatmenjadi pihak belum mampu menyelenggarakan

Page 68: UU No 11 Tahun 2005

68

wajib belajar pendidikan dasar dengan cuma-cumadi wilayah perkotaan atau wilayah-wilayah lain dibawah yurisdiksinya, berjanji dalam waktu dua tahununtuk menyusun dan mengesahkan suatu rencanaaksi terici yang di dalamnya akan diatur implementasiprinsip wajib belajar pendidikan dasar dengan cuma-cuma bagi semua dalam suatu jangka waktu tertentuyang wajar.

PASAL 15

1. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakui haksetiap orang :

a) Untuk mengambil bagian dalam kehidupanberbudaya.

b) Untuk mengenyam manfaat-manfaat dan kema-juan ilmu pengetahuan dan penerapannya.

c) Untuk memperoleh manfaat dari perlindunganatas kepentingan moral dan material yang timbuldari setiap karya ilmiah, sastra atau seni yang telahdiciptakannya.

2. Langkah-langkah yang harus diambil oleh Negara-negara Pihak pada Kovenan ini guna merealisasikansepenuhnya hak ini, harus mencakup langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka pelestarian,

Page 69: UU No 11 Tahun 2005

69KOVENAN INTERNASIONAL

pengembangan dan penyebaran ilmu pengetahuandan kebudayaan.

3. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini berjanji untukmenghormati kebebasan yang mutlak diperlukanbagi penelitian ilmiah dan kegiatan kreatif.

4. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakuimanfaat yang diperoleh dari pemberian dorongandan pengembangan hubungan dan kerjasamainternasional di bidang ilmu pengetahuan dankebudayaan.

BAGIAN IV

PASAL 16

1. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini berjanji untukmenyampaikan laporan, sesuai dengan bagianKovenan ini, mengenai langkah-langkah yang telahdiambil dan kemajuan yang telah dicapai dalam peng-hormatan hak-hak yang diakui dalam Kovenan ini.

2. a) Semua laporan harus disampaikan kepadaSekretaris Jenderal PBB yang akan menyampaikansalinannya kepada Dewan Ekonomi dan Sosialuntuk dibahas sesuai dengan ketentuan dalamKonvenan ini.

Page 70: UU No 11 Tahun 2005

70

b) Sekretaris Jenderal PBB harus menyampaikankepada Badan-badan Khusus PBB salinan laporanatau bagian laporan yang relevan dari Negara-negara Pihak pada Konvenan ini, yang jugasebagai anggota dari Badan-badan Khusus PBBtersebut, sepanjang laporan itu atau bagiandarinya berkaitan dengan masalah-masalah yangmerupakan tanggung jawab Badan-badanKhusus tersebut sesuai dengan anggaran dasarmereka.

PASAL 17

1. Negara-negara Pihak pada Kovenan ini harusmemberikan laporan mereka secara bertahap sesuaidengan suatu program yang akan ditetapkan olehDewan Ekonomi dan Sosial dalam waktu satu tahunsejak Kovenan ini mulai berlaku setelah dilakukankonsultasi dengan Negara-negara Pihak dan Badan-badan Khusus yang bersangkutan.

2. Laporan-laporan tersebut dapat mengindikasikanfaktor-faktor dan kesulitan-kesulitan yang mem-pengaruhi tingkat pemenuhan kewajiban-kewajibanKovenan ini.

3. Apabila sebelumnya telah diberikan informasi yangrelevan kepada PBB atau Badan-badan Khusus olehsuatu Negara Pihak pada Kovenan ini, maka informasi

Page 71: UU No 11 Tahun 2005

71KOVENAN INTERNASIONAL

tersebut tidak perlu lagi diberikan, tetapi cukupdengan menunjuk secara jelas kepada informasi yangpernah diberikan tersebut.

PASAL 18

Sesuai dengan tanggung jawabnya menurut PiagamPBB di bidang hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan mendasar, Dewan Ekonomi dan Sosialbersama dengan Badan-badan Khusus tersebutdapat mengatur pelaporan tentang kemajuan yangtelah dicapai dalam mematuhi ketentuan-ketentuanKovenan ini dalam hal-hal yang menjadi cakupankegiatan mereka. Laporan-laporan tersebut dapatmeliputi keputusan-keputusan tertentu dan reko-mendasi penerapannya yang diberikan oleh orga-nisasi-organisasi yang berwenang.

PASAL 19

Dewan Ekonomi dan Sosial dapat meneruskanlaporan-laporan tentang hak asasi manusia yangdisampaikan Negara-negara sesuai dengan pasal 16dan pasal 17 dan laporan-laporan tentang hak-hakasasi manusia yang disampaikan oleh Badan-badanKhusus sesuai dengan pasal 18, kepada Komisi Hak-hak Asasi Manusia untuk ditelaah dan mendapatkanrekomendasi umum atau, bila diperlukan, sebagaiinformasi.

Page 72: UU No 11 Tahun 2005

72

PASAL 20

Negara- negara Pihak pada Kovenan ini dan Badan-badan Khusus yang terkait dapat menyampaikantanggapan-tanggapan kepada Dewan Ekonomi danSosial tentang rekomendasi umum, sesuai denganpasal 19, atau mengenai rujukan terhadap rekomen-dasi umum dalam setiap laporan Komisi Hak-hak AsasiManusia atau setiap dokumen yang terkait.

PASAL 21

Dewan Ekonomi dan Sosial dari waktu ke waktu dapatmenyampaikan kepada Sidang Majelis Umum PBB,laporan-laporan dengan rekomendasi-rekomendasiyang bersifat umum dan suatu ringkasan dariinformasi yang diterima dari Negara-negara Pihakpada Kovenan ini dan Badan-badan Khusus tentanglangkah-langkah yang telah diambil, dan kemajuanyang dicapai mengenai pandangan umum tentanghak-hak yang diakui dalam Kovenan ini.

PASAL 22

Dewan Ekonomi dan Sosial dapat meminta perhatianorganisasi-organisasi PBB lainnya, organisasiSubsider dan Badan-badan Khusus yang terkait yangbertugas memberikan bantuan teknis berkenaandengan hal-hal yang muncul dari laporan-laporan

Page 73: UU No 11 Tahun 2005

73KOVENAN INTERNASIONAL

yang diatur pada bagian dalam Kovenan ini, dapatmembantu Badan-badan tersebut untuk memutus-kan dalam kewenangannya masing-masing, denganpertimbangan-pertimbangan internasional yangdapat memberikan sumbangan kepada pelaksanaanKovenan ini secara efektif dan progresif.

PASAL 23

Negara-negara Pihak pada Kovenan ini setuju bahwatindakan internasional untuk pencapaian hak-hakyang diakui dalam Kovenan ini meliputi metode-metode seperti kesimpulan dari konvensi-konvensi,pengesahan rekomendasi-rekomendasi dan penye-diaan bantuan-bantuan teknis dan penyelenggaraanpertemuan-pertemuan regional dan pertemuan-pertemuan teknis untuk keperluan konsultasi danpengkajian yang diadakan bersama-sama denganpemerintah terkait.

PASAL 24

Tidak satupun ketentuan dalam Kovenan ini yangdapat ditafsirkan sebagai mengurangi ketentuan-ketentuan yang ada dalam Piagam PBB dan konsti-tusi-konstitusi dari Badan-badan Khusus, sehubungandengan hal-hal yang diatur dalam Konvenan ini.

Page 74: UU No 11 Tahun 2005

74

PASAL 25

Tidak satupun ketentuan dalam Kovenan ini yangdapat ditafsirkan sebagai mengurangi hak yangmelekat pada semua rakyat untuk mengenyam danmemanfaatkan kekayaan dan sumber-sumber dayaalam mereka secara penuh dan bebas.

BAGIAN V

PASAL 26

1. Kovenan ini terbuka untuk ditandatangani olehsetiap negara anggota PBB atau anggota dari BadanKhusus PBB, oleh setiap Negara Pihak pada Mah-kamah Internasional, dan oleh negara-negara lainnyayang telah diundang oleh Majelis Umum PBB danuntuk menjadi Pihak pada Kovenan ini.

2. Kovenan ini harus diratifikasi, instrumen-instrumenratifikasi harus diserahkan kepada Sekjen PBB untukdisimpan.

3. Kovenan ini terbuka untuk diaksesi oleh negara-negara sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 daripasal ini.

Page 75: UU No 11 Tahun 2005

75KOVENAN INTERNASIONAL

4. Aksesi akan berlaku efektif dengan disimpannyainstrumen aksesi pada Sekjen PBB.

5. Sekjen PBB akan memberitahukan kepada semuaNegara yang telah menandatangani atau melakukanaksesi pada Kovenan ini, tentang penyimpanan setiapinstrumen ratifikasi atau aksesi.

PASAL 27

1. Konvenan ini mulai berlaku tiga bulan setelah tanggaldisimpannya instrumen ratifikasi atau aksesi yangketiga puluh lima pada Sekjen PBB.

2. Untuk setiap Negara yang meratifikasi atau melaku-kan aksesi pada Konvenan ini setelah disimpannyainstrumen ratifikasi atau instrumen aksesi yang ketigapuluh lima, Kovenan ini akan berlaku tiga bulan sejaktanggal disimpannya instrumen ratifikasi atauinstrumen aksesinya.

PASAL 28

Ketentuan-ketentuan dalam Kovenan ini berlaku bagisemua bagian dari negara-negara federal tanpa adapembatasan atau pengecualian.

Page 76: UU No 11 Tahun 2005

76

PASAL 29

1. Setiap Negara Pihak pada Kovenan ini dapatmengusulkan suatu amandemen dan menyampai-kannya kepada Sekjen PBB. Sekjen PBB kemudianmemberitahukan setiap usulan amandemen kepadaNegara-negara Pihak pada Konvenan ini, denganpermintaan untuk memberitahukan padanya apakahmereka mendukung untuk diadakannya KonferensiNegara-negara Pihak untuk pembahasan danpemungutan suara atas usulan tersebut. Dalam halsekurang-kurangnya sepertiga dari Negara-negaraPihak mendukung diadakannya konferensi, Sekjenakan menyelenggarakan konferensi di bawahnaungan PBB. Amandemen yang ditetapkan olehmayoritas Negara-negara Pihak yang hadir dalampemungutan suara pada konferensi, akan disampai-kan pada Majelis Umum PBB untuk mendapatkanpersetujuan.

2. Amandemen-amandemen akan berlaku apabila telahdisetujui oleh Majelis Umum PBB dan diterima olehdua pertiga mayoritas dari Negara-negara Pihak padaKovenan ini Sesuai dengan prosedur konstitusimasing-masing.

3. Apabila amandemen-amandemen telah berlaku,maka amandemen-amandemen tersebut akanmengikat Negara Pihak yang telah menerimanya,

Page 77: UU No 11 Tahun 2005

77KOVENAN INTERNASIONAL

sedang Negara Pihak lainnya masih tetap terikat padaketentuan-ketentuan Kovenan ini dan perubahan-perubahan sebelumnya yang telah mereka terima.

PASAL 30

Terlepas dari pemberitahuan-pemberitahuan yangdibuat berdasarkan Pasal 26 ayat 3, Sekjen PBB wajibmemberitahukan kepada semua negara yangdimaksud dalam ayat 1 Pasal yang sama, hal-halsebagai berikut ini :

a) Penandatanganan, ratifikasi dan aksesi berdasar-kan pasal 26.

b) Tanggal mulai berlakunya Kovenan ini sesuaidengan pasal 27 dan tanggal mulai berlakunyaamandemen-amandemen berdasarkan pasal 29.

PASAL 31

1. Kovenan ini yang naskah-naskahnya dibuat dalambahasa Cina, Inggris, Perancis, Rusia dan Spanyoladalah sama-sama otentik, disimpan pada arsip PBB.

2. Sekjen PBB akan meneruskan salinan-salinan yangdisahkan dari Konvenan ini kepada semua negarayang diatur sesuai dengan pasal 26.

DIYAKINI yang bertanda tangan di bawah ini dengan

Page 78: UU No 11 Tahun 2005

78

kekuasaan yang diberikan oleh pemerintahnya telahmenandatangani Kovenan ini yang dibuka untukpenandatanganan di New York pada hari kesembilanbelas bulan Desember tahun seribu sembilan ratusenam puluh enam.

Page 79: UU No 11 Tahun 2005
Page 80: UU No 11 Tahun 2005