uu 170 yang dipakai.ppt

58
UNDANG-UNDANG UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN KERJA Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970 (Tambahan Lembaran Negara No. 1918)

Upload: moelyadi-moel

Post on 17-Dec-2015

88 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJALembaran Negara No. 1 Tahun 1970(Tambahan Lembaran Negara No. 1918)

  • ANDI SUHARTOPegawai pengawas ketenaga kerjaan Dinas tenaga kerja propinsi jawa timur,Jln Dukuh Menangal 124-126 Surabaya Telpon (031)-8292648 Fax.8294447Perumahan Bluru Permai FE-12 SidoarjoTelpon (031) 8943242

  • SEJARAH K3Pra-sejarah (paleolithic dan neolithic)Alat-alat berburuBangsa Babylonia (dinasti Summeria/irak)Sarung kapak, saluran air (sanitasi)Ramses II (1500 BC)Pelayanan kesehatanHippocrates (460 BC)Penyakit tetanus di kapalBernardino Ramazinni (1664-1714)Korelasi penyakit dengan pekerjaan (akibat bahan dan gerakan janggal)

  • Era revolusi industri (abad 18)Perubahan sistem kerja :Penggunaan tenaga mesinPengenalan metode baru pengolahan bahan bakuPengorganisasian pekerjaanMuncul penyakit yg berhubungan dengan pemajananEra industrialisasiPerkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD, safety device dan alat-alat pengaman)Era ManajemenHeirich (1941), teori dominoBird and German, teori Loss Causation ModelISO, SMK3 dllSEJARAH K3

  • PRINSIP DASAR K3HW HEINRICH INDUSTRIAL ACCIDENT PREVENTIONMelakukan usaha inspeksi keselamatan dan kesehatan untuk mengindentifikasi kondisi kondisi tidak amanMengadakan usaha pendidikan dan pelatihan para pekerja untukmeningkatkan pengetahuan tugas mengenai cara kerja yang amanMembuat Peraturan Keselamatan Kerja yang harus ditaati semua pekerjaPembinaan disiplin dan ketaatan terhadap semua Peraturan Perusahaan dibidang keselamatan kerja

  • * KECELAKAAN KERJA

    * KEBAKARAN

    * PELEDAKAN

    * PENYAKIT AKIBAT KERJA

  • KaryawanLingkunganAlat produksi lainnyaCash flow dan neraca perusahaanReputasi perusahaan dan pimpinanKonsumenNegara

  • AKIBAT KECELAKAANA). KERUGIAN MATERIAL * BANGUNAN * PERALATAN * B A H A NB). KERUGIAN NON MATERIAL * HILANGNYA JAM KERJA * PENDERITAAN * MENURUNNYA TINGKAT KETRAMPILAN/ SKILLC). B I A Y A

  • $1$5 HINGGA $50BIAYA DALAM PEMBUKUAN:KERUSAKAN PROPERTI(BIAYA YANG TAKDIASURANSIKAN)$1 HINGGA $3BIAYA LAIN YANGTAK DIASURANSIKANBIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT Pengobatan/ Perawatan Gaji (Biaya Diasuransikan)Kerusakan gangguanKerusakan peralatan dan perkakasKerusakan produk dan materialTerlambat dan ganguan produksiBiaya legal hukumPengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat daruratSewa peralatanWaktu untuk penyelidikanGaji terusdibayar untuk waktu yang hilangBiaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatihUpah lemburEkstra waktu untuk kerja administrasiBerkurangnya hasil produksi akibat dari sikorbanHilangnya bisnis dan nama baikGUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

  • K3 ADALAH TANGGUNG JAWAB * P E M E R I N T A H * PENGUSAHA / PENGURUS PERU- SAHAAN * TENAGA KERJA * MASYARAKAT PADA UMUMNYA

  • VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910, Stbl No. 406) sudah tidak sesuai lagiPerlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri/ pabrikPerkembangan teknologi/ IPTEK serta kondisi dan situasi ketenagakerjaanSifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak sesuai lagiLATAR BELAKANG

  • Perluasan ruang lingkupPerubahan pengawasan represip menjadi preventifPenyesuaian tata usaha sebagaimana diperlukan bagi pelaksanaan pengawasannyaTambahan pengturan pembinaan keselamatan kerja bagi manajemen dan tenaga kerjaTambahan pengaturan pemungutan retribusi tahunan

  • Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien PENGERTIANSecara Etimologis :Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera Secara Filosofi :Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerjaSecara Keilmuan :

  • DASAR HUKUM - 1Peraturan Pelaksanaan Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE;Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU KetenagakerjaanUU No.1 Tahun 1970

  • Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaanUU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai ketenagakerjaan Pasal 3 Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaanPasal 9Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agamaPasal 10Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi norma keselamatan kerja, norma kesehatan kerja, norma kerja, pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja DASAR HUKUM

  • Pasal 86Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :a. keselamatan dan kesehatan kerja;b. moral dan kesusilaan; danc. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama;(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan

    Paragraf 5Keselamatan dan Kesehatan KerjaUU Ke-TK-an (baru)

  • Pasal 86Cukup jelas(2) Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.(3) Cukup jelas

    Penjelasan

  • Pasal 87

    Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaanKetentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

  • Pasal 87

    Yang dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaiatan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.Cukup Jelas

    Penjelasan

  • Pasal 190Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

    BAB XVIBagiaan KeduaSanksi Administratif

  • Pasal 190

    (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :a. teguran;b. peringatan tertulis;c. pembatasan kegiatan usaha;d. pembekuan kegiatan usaha;e. pembatalan persetujuan;f. pembatalan pendaftaran;g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;h. pencabutan ijin.(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri

  • Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan dalam pekerjaannyaOrang lain yang berada di tempat kerja perlu menjamin keselamatannyaSumber-sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien TUJUANKampanyePemasyarakatanPembudayaanKesadaran dan kedisiplinanUntuk melaksanakan tujuan dengan melalui :

  • 3 HAL STRATEGIS

    SENTRALISASI KEBIJAKAN DAN DISENTRALISASI PELAKSANAAN Melalui pengangkatan Ahli K3 di tempat kerja sebagai wakil PemerintahMANAJEMEN PARTISIPATIF Keterlibatan Managemen dan tenaga kerja bersama sama dalam pelaksanaan K3 di tempat kerjaPEMBERDAYAAN PEKERJA Pencantuman Hak dan Kewajiban secara tegas dalam Undang undang termasuk hak untuk menyatakan keberatan apabila syarat K3 tidak dilaksanakan

  • Pertimbangan dikeluarkannyaLandasan hukum UU No. 1 Tahun 1970Batang TubuhPenjelasanRUANG LINGKUP

  • Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup meningkatkan produksi dan produktivitas nasionalSetiap orang lainnya yang berada ditempat kerja perlu terjamin pula keselamatannyaSetiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan afisienPerlu diadakan segala upaya untuk membina norma norma perlindungan kerjaDiwujudkan dalam Undang Undang yang memuat ketentuan ketentuan umum tentang keselamatan kerja,sesuai dengan perkembangan masyarakat, Industrialisasi, Tehnik dan Tehnologi

  • Tempat kerjaRuangan/ lapanganTertutup/ terbukaBergerak/ tetapPengurus pucuk pimpinan (bertanggung jawab/ kewajiban)Pengusahaorang/ badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat kerjaDirektur pelaksana UU No. 1/1970 (Kepmen No. 79/Men/1977)Pegawai pengawas-peg. Pengawas ketenagakerjaan dan spesialisAhli Keselamatan Kerjatenaga teknis berkeahlian khusus dari luar DepnakerUU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJABAB I-ISTILAHPasal 1Unsur tempat kerja, ada :Pengurus/usahaSumber bahayaTenaga kerja

  • Tempat kerja termasuk dimana tenaga kerja sering atau jarang berada ditempat contoh :Tempat kerja umumRumah pompa air, Gardu Trafo ruangan instalasi khusus (radio ,pemancar )dll

    Terdapat suatu Usaha yang dilakukan dalam rangka mencari keuntungan atau tidakTerdapat orang bertanggungjawab untuk memimpin (pengurus/Pengusaha)Terdapat unsur sumber bahayaTerdapat tenaga kerja

  • KETENAGA KERJAAN adalah segala yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum ,selama dan sesudah masa kerja

    TENAGA KERJA adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat

    PEKERJA /BURUH adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain

  • PENGUSAHAOrang /perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiriOrang/ perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang menjalankan perusahaan bukan miliknya sendiriOrang /peseorangan, persekutuan atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud huruf a dan b yang berada diluar wilayah Indonesia

  • PERUSAHAANSetiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain .Usaha usaha sosial dan usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain

  • Tempat kerja, dalam wilayah hukum R.I :Darat, dalam tanahPermukaan air, dalam airUdara Rincian tempat kerja, terdapat sumber bahaya yg berkaitan dengan :Keadaan mesin/ alat/ bahanLingkungan kerjaSifat pekerjaanCara kerjaProses produksiKemungkinan untuk perubahan atas rincian tempat kerja

    UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJABAB II-RUANG LINGKUPPasal 2Catatan: peraturan pelaksana digolongkan untuk bidang teknis dan sektoral

  • Dibuat dicoba,dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran dan peledakanDibuat, diolah dipakai, dipergunakan ,diperdagagangkan, diangkut disimpan barang yang dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggiDikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembokaran rumah gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan pengairan, saluran , terowongan dibaah tanahDilakukan usaha pertanian, perkebuan, pembukaan hutan ,pengerjaan hutan,pengolahan kau atau hasil hutan lainnya, peternakan,perikanan dan lapangan kesehatan

  • Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas,perak atau bijih logam lainnya, batubatuan, gas, minyak dan mineral lainnya baik dipermukaan bumi ataudidasar perairanDilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia baik didaratan, melalui terowongan,,dipermukaan air, dalam air atau diudaraDikerjakan bongkar muat barang muatan kapal,perahu,dok Stasiun, gudangDilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lainnya didalam airDilakuan pekerjaan pada ketinggian diatas permukaan tanah atau perairanDilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara aatu suhu tinggi, rendahDilakukan pekerjan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan terkena pelantingan benda, terjatuH ,terperosok, hanyut atau terpelanting

  • Dilakukan pekerjaan didalam sumur, tangki atau lubangTerdapat atau menyebar suhu, kelembabn, debu,kotoran, api, asap ,gas, hembusan angin, sinar, radiasi suara, getaranDilakukan pembuangan, pemusnahan sampah atau limbahDilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio, radar, televisi atau teleponDilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan,Penyelidikan atau riset yang menggunakan alat tehnisDibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagibagikan atau disalurkan Listrik, gas, minyak atau airDiputar film,dipertunjukan sandiwara atau diselenggaran rekreasi lainnya yang memakai peralatan Instalasi listrik atau mekanik

  • Arah dan sasaran yang akan dicapai melalui syarat-syarat K3Pengembangan syarat-syarat K3 di luar ayat (1) IPTEK

    UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJAPasal 3Penerapan syarat-syarat K3 sejak tahap perencanaan s/d pemeliharaanMengatur prinsip-prinsip teknis tentang bahan dan produksi teknisKecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan IPTEK dapat ditetapkan lebih lanjut

    Pasal 4Syarat-syarat K3

  • DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN DITETAPKAN SYARAT K3Mencegah dan mengurangi kecelakaanMencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaranMencegah dan mengurangi bahaya peledakanMemberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lainnyaMemberi pertolongan pada kecelakaanMencegah dan mengendalikan timbula atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoranasap, auap, gas hembusan angin,cuaca, sinar atau radiasiMencegah dan mengendalikan penyakit akibat kerja baik phisisk atau psikis, peracunan , infeksi dan penularanMemperoleh penerangan yang cukup sesuaiMenyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baikMenyelenggarakan penyegaran udara yang cukupMemelihara kebersihan,kesehatan dan ketertiban

  • Memperoleh keserasian antara tenaga kerja,alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjaMengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, barang, binatang atau tanamanMengamankan dan memelihara segala jenis bangunanMengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barangMencegah aliran listrik yang berbahayaMenyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

  • Siklus dampak sumber bahayaDasar : Undang undang No1 Tahun 1970 PRA REKAYASA PERENCANAAN

    PEMAKAIAN PEMBUATANPRAREKAYASA: TECHNICAL RESEARCH APROACHDESIGN: STANDARISASI TECHNICAL RESEARCHPEMBUATAN: APLIKASI, ERECTION, TESTINGPEMAKAIAN: TOTAL LOSS CONTROL,TOTAL ACCIDENT CONTROL

  • Direktur sebagai pelaksana umumWewenang dan kewajiban :direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 03/Men/1984)Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 4/Men/1992)

    UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJAPasal 5Pasal 6 Panitia banding (belum di atur)Pasal 7 RetribusiPasal 8Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TKBerkala (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No. 03/Men/1983)

  • Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan TK baruDinyatakan mampu dan memahami pekerjaPengurus wajib pembinaanPengurus wajib memenuhi dan mentaati syarat-syarat K3UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJAPasal 9 - PembinaanPasal 10 - Panitia Pembina K3 (Permenaker No. 04/Men/1984)Pasal 11 - KecelakaanKewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaanTata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No. 03/Men/1998)

  • Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskankepada tenaga kerja baruKondisi dan bahaya ditempat kerjaSemua pengaman, alat perlindungan yang diharuskanAlat pelindung diri bagi yang bersangkutanCara cara dan sikap kerja yang aman dalam bekerja

  • Ayat 2 Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang telah memahami ketentuan K3Ayat 3 Pengurus wajib menyelenggarakan pembinaan :

    pencegahan kecelakaan pemberantasan kebakaranPeningkatan Keselamatan dan kesehatan kerjaPertolongan pertama kecelakaan

    Ayat 4 Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat2 K3 ditempat kerjanya

  • Menteri tenaga Kerja berwenang membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna memperkembangkan kerjasama,saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha dan tenaga kerja dalam tempat tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan dan kesehatan kerja,dalam rangka melancarkan usaha berproduksi

  • DASAR HUKUMPasal 10, Undang-undang No. 1 tahun 1970Per. Menaker No. 04/Men/1987Per. Menaker No. 02/Men/1992Per. Menaker No. 04/Men/1995

  • Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)Memakai APDMemenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak dipenuhi dan APD yang wajib diragukanUU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJAPasal 12 Hak dan Kewajiban TKPasal 13 Kewajiban memasuki tempat kerjaBarangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan mentaati K3 dan APDPasal 14 Kewajiban pengurusMenempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No. 1/1970 dan peraturan pelaksananya)Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3Menyediakan APD secara cuma-cuma

  • KEWAJIBAN TENAGA KERJA A). MENTAATI SEMUA KETENTUAN PER- UNDANGAN K3

    B). MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI YG DISEDIAKAN PENGURUS

    C). MEMBERIKAN KETERANGAN YANG BENAR BILA DIMINTA PEGAWAI PENGA WAS.

  • HAK TENAGA KERJA * MEMINTA PENGURUS AGAR SEMUA SYARAT K3 DIPENUHI

    * MENYATAKAN KEBERATAN KER- JA PADA PEKERJAAN DIMANA SYARAT K3 TIDAK DIPENUHI

  • KEWAJIBAN PENGURUS A). MELAKSANAKAN SEMUA KETE- TUAN K3 DI TEMPAT KERJANYA.B). MEMERIKSAKAN KESEHATAN BA- DAN TENAGA KERJA PADA WAKTU AWAL DAN PERIODIKC). MELAKUKAN PEMBINAAN TENAGA KERJA : * TENAGA KERJA BARU * PERIODIK BAGI SEMUA TK

  • . D). MELAPORKAN SETIAP KEJADIAN KECELAKAAN

    E). MENYEDIAKAN BAHAN PEMBINAAN, ALAT PENGAMAN DAN ALAT PERLIN- DUNGAN DIRI.

  • Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal di atur lebih lanjut dengan peraturan perundanganAncaman pidana atas pelanggaran :Maksimum 3 bulan kurungan atauDenda maksimum Rp. 100.000Tindak pindana tersebut adalah pelanggaranUU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJAPasal 15 Ketentuan PenutupPasal 16Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang-undang ini paling lama setahun (12 Januari 1970)Pasal 17Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja VR 1910 tetap berlaku selama tidak bertentanganPasal 18Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan kerja dalam LNRI No. : 1918 mulai tanggal 12 Januari 1970

  • PERATURAN PELAKSANAANUU No. 1 Tahun 1970 - 1PERATURAN ORGANIK

    secara sektoralpembidangan teknis

  • PERATURAN PELAKSANAANUU No. 1 Tahun 1970 - 2TEMPAT KERJA SDMBAHANPERALATANPROSES PRODUKSICARA KERJASIFAT PEKERJAANLINGKUNGAN KERJAFAKTORPENYEBABAMANSEHATANALISISMANAJEMENProdsKECELAKAAN

  • PERATURAN PELAKSANAANUU No. 1 Tahun 1970 - 3 Secara sektoral- PP No. 19/1973 K3 Pertambangan- PP No. 11/ 1979 K3 Pengolahan dan permurnian minyak dan gas bumi - Per.Menaker No. 01/1978 K3 Dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu- Per.Menaker No. 01/1980 K3 Pada Konstruksi Bangunan

  • PERATURAN PELAKSANAANUU No. 1 Tahun 1970 - 4 Pembidangan Teknis- PP No. 7/1973 - Pestisida- PP No. 11/ 1975 - Keselamatan Kerja Radiasi- Per.Menaker No. 04/1980 - APAR- Per.Menaker No. 01/1982 - Bejana Tekan- Per.Menaker No. 02/1983 - Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik- Per.Menaker No. 03/1985 - Pemakaian Asbes- Per.Menaker No. 04/1985 - Pes. Tenaga & Prod.- Per.Menaker No. 05/1985 - Pes. Angkat & Angkut

  • PERATURAN PELAKSANAANUU No. 1 Tahun 1970 - 5

    Pembidangan Teknis- Per.Menaker No. 04/1998 - PUIL- Per.Menaker No. 02/1989 - Instalasi Petir- Per.Menaker No. 03/1999 - Lif Listrik

  • PERATURAN PELAKSANAANUU No. 1 Tahun 1970 - 6 Pendekatan SDM- Per.Menaker No. 07/1973 - Wajib Latih Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan- Per.Menaker No. 01/1979 - Wajib Latih Bagi Paramedis- Per.Menaker No. 02/1980 - Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja- Per.Menaker No. 02/1982 - Syarat dan Kwalifikasi Juru Las- Per.Menaker No. 01/1988 - Syarat dan Kwalifikasi Oparetor Pesawat Uap

  • PERATURAN PELAKSANAANUU No. 1 Tahun 1970 - 7 Pendekatan SDM

    - Per.Menaker No. 01/1979 - Syarat dan Kwalifikasi Operator Angkat dan Angkut- Per.Menaker No. 02/1992 - Ahli K3- Kep.Menaker No. 407/1999 - Kompetensi Tehnis Lif - Kep.Menaker No. 186/1999 - Pengorganisasian Penanggulangan Kebakaran

  • PERATURAN PELAKSANAANUU No. 1 Tahun 1970 - 8 Pendekatan Kelembagaan dan Sistem- Per.Menaker No. 04/1987 - P2K3- Per.Menaker No. 04/1995 - Perusahaan Jasa K3- Per.Menaker No. 05/1996 - SMK3- Per.Menaker No. 186/1999 - Pelaporan Kecelakaan

    *****