1. Mengapa seorang guru perlu mempelajari psikologi pendidikan ?Jawab : Sangatlah perlu seorang guru untuk mempelajari psikologi pendidikan karena dengan begitu guru akan dapat menghubungkan 2 disiplin ilmu yaitu psikologi dan pendidikan sehingga dapat digunakan untuk penerapan metode-metode psikologi dalam proses belajar mengajar yang termasuk didalamnya berisi mengenai bagaimana membuat proses pembelajaran yang baik (metode mengajar, gaya mengajar, dan teknik manajemen pembelajaran), mengenal peserta didik dan menciptakan sebuah lingkungan belajar mengajar.

2. Mengapa seorang pendidik perlu memahami tahapan perkembangan (kognitif, sosio-emosional, dan moral) yang sedang dilalui peserta didiknya ? jelaskan !Jawab :Sebagai pendidik, Kita dapat memahami peserta didik melalui perkembangan yang mengacu pada bagimana seorang tumbuh,beradptasi dan berubah di sepanjang hidupnya. Orang tumbuh, beradaptasi, dan berubah melalui perkembangan fisik, perkembangan kepribadian, perkembangan sosioemosional (sosial dan emosi), perkembangan kognitif (berpikir), dan perkembangan manusia menurut teori Piaget (kognitif dan moral) serta teori perkembangan kognitif menurut Lev Vygotsky.

3. Beri contoh 3 (tiga) pengaruh pertumbuhan fisik terhadap perilaku remaja !Jawab :Ketika seorang remaja tidak diterima oleh teman kelompok dan lingkungannya , mereka cenderung melakukan hal-hal berikut :a. Ingin Menyendirib. Hilangnya kepercayaan diric. Antagonis sosial

4. Jelaskan apa yang harus dilakukan pendidik dalam proses pendidikan terkait dengan pertumbuhan fisik siswa ?Jawab :Perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja sering memengaruhi sikap dan perilaku remaja itu sendiri, seperti ingin menyendiri, bosan, inkoordinasi, antagonis sosial, emosi yang meninggi, hilangnya kepercayaan diri, dan terlalu sederhana. Upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk pertumbuhan remaja meliputi memberi kegiatan bernilai posotif seperti olah raga, pramuka, dan seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja, serta pembentukan kelompok belajar.

5. Perkembangan kemampuan berbahasa dan perkembangan intelek mempunyai hubungan yang tinggi. Terangkan apa maksudnya ?Jawab :Memang kemampuan berbahasa dan perkembangan intelek mempunyai hubungan yang tinggi karena semakin banyak seseorang melakukan latihan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis maka seseorang tersebut akan mengalami perkembangan untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang penting bagi kehidupan seperti berpikir, belajar, menyelesaikan masalah, berkomunikasi dan menciptakan, dan hal-hal yang baru yang dapat meningkatkan kemampuan intelek mereka.

6. Menurut Anda dapatkah kemampuan intelektual anak dikembangkan melalui pembelajaran ? bila dapat, apa yang harus dilaksanakan ?Jawab :Kemampuan anak dapat dikembangkan melalui pembelajaran , adapun pembelajaran yang digunakan yaitu ada dua yaitu pembelajaran pengajaran langsung dan pembelajaran kooperatif. Pengajaran pengajaran langsung adalah adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Sedangkan Pembelajaran kooperatif adalah merupakan istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa. Tujuan pembelajaran kooperatif setidak-tidaknya meliputi tiga tujuan pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.

7. Jelaskan implementasi terhadap pendidikan terkait perkembangan sosial anak !Jawab :Pendidikan merupakan proses sosialisasi yang terarah dimana pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu secara normatif yang akan memberikan warna pada kehidupan sosial anak di dalam masyarakat daan kehidupan yang akan datang. Penanaman moral yang benar yang sengaja diberikan untuk anak di sekolah akan menghasilkan anak yang dapat berperilaku di dalam kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara.

8. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh tehadap perkembangan anak !Jawab :a. Keluarga : lingkungan pertama yang memberi pengaruh tehadap anak. Artinya kehidupan awal seorang anak diawali dari kehidupan keluarganya karena proses mendidik perkembangan pribadi anak lebih ditentukan oleh keluarganya.b. Kematangan : kematangan fisik dan psikis sangat diperlukan dalam bersosialisasi artinya dalam bersosialisasi fisik seseorang telah menjalankan fungsinya dengan baik serta dalam memberi dan menerima pendapat memerlukan kematangan emosinal dan intelektual.c. Status sosial ekonomi : dalam masyarakat anak tidak dipandang secara independen tetapi dalam konteks yang utuh dalam keluarganya. d. Pendidikan : pendidikan moral yang terprogram akan menjadikan seorang anak dapat berperilaku dalam masyarakat dan negara.e. Emosi dan Intelegensi : saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan mudah diperoleh anak yang berkemampuan intelegensi yang tinggi.

9. Perkembangan emosi pada remaja berkembang pesat, apa yang dapat dilakukan oleh guru terkait dengan perkembangan emosi remaja !Jawab : Pada remaja pengaruh egosentris masih sangat besar dimana mereka memiliki cita-cita, emosi dan idealisme yang tinggi tanpa melihat sebab dan akibat didalamnya serta kemampuan berpikir dengan pendapat sendiri tanpa memikirkan pendapat oran lain , Sebagai pendidik sudah semestinya dapat memahami bagaimana tumbuh kembang remaja termasuk emosinya dengan begitu pendidik dapat memberikan respon dan menyikapi sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana mestinya pada remaja kemudian bersama-sama untuk mempelajari dan mendiskusikannya secara mendalam kondisi-kondisi yang cenderung menimbulkan emosi negatif dan upaya-upaya menggapainya secara lebih baik.

10. Pilih, satu teori belajar. Beri satu contoh penerapan teori tersebut dalam proses belajar di kelas !Jawab :Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Penerapan teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya adalah mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata seperti seorang anak mampu berhitung penjumlahan dan pengurangan, meskipun dia belajar dengan giat tetapi dia masih belum bisa mempraktekkan penjumlahannya, maka ia belum bisa dikatakan belajar karena ia belum menunjukkan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari belajar.

PSIKOLOGI PENDIDIKANUTS

Oleh :MALA IKLIMAH135514035ELKOM A 2013

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO2015