uts komunikasi bisnis
DESCRIPTION
KOMINIKASI BISNISTRANSCRIPT
Yonatan Tri Oktavianus/0113u026/UTS Komunikasi Bisnis
(a) Apa yang anda fahami tentang pentingnya memahami budaya orang lain dalam setiap
berkomunikasi ?
Salah satu hambatan komunikasi yang dihadapi dalam organisasi maupun komunikasi antarmanusia
adalah memahami budaya orang lain. Dalam setiap berkomunikasi baik itu berkomunikasi biasa
ataupun berkomunikasi dalam konteks bisnis,sangat penting dipahami. Banyak pengusaha-
pengusaha gagal dalam melakukan transaksi bisnis hanya karena gagal memahami budaya yang
dianut oleh pihak yang terkait. Sangat penting kesadaran antarbudaya dalam era globalisasi saat ini
untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pengusaha dalam berkomunikasi dengan pihak
lain. Mengakui dan menerima perbedaan budaya tanpa mengharapkan orang dari budaya manapun
untuk meningalkan identitas diri merupakan langkah penting dalam berkomunikasi yang efektif,
komunikasi yang efektif bergantung pada pemahaman antar budaya. Salah satu hambatan lain yang
dihadapi dalam berkomunikasi secara bisnis adalah perbedaan bahasa, bahasa inggris adalah bahasa
internasional namun banyak juga orang yang masih kurang paham mengenai bahasa inggris, apabila
seseorang menghadapi orang lain yang memang tidak paham mengenai bahasa internasional ada 3
cara yang dapat dilakukan,
1. Mempelajari bahasa orang itu.
2. Menggunakan perantara atau penerjemah.
3. Mengajarkan kepada mereka bahasa kita.
Dengan cara itu sesorang akan lebih mudah berinteraksi atau berkomunikasi dengan baik. Hal lain
yang dihadapi adalah reaksi etnosentris. Etnosentrisme adalah dimana cara pandang seseorang
terhadap budaya,tingkah laku dan tradisi orang lain dianggap lebih rendah dari budaya sendiri.
Dalam berkomuniasi etnosentris bisa menjadi akar permasalahan rasialisme atau rasisme, apabila
sesorang memberikan reaksi etnosentrisme berarti orang tersebut tidak memahami dan tidak mau
menerima adanya perbedaan budaya, untuk menghindari reaksi etnosentris adalah,
1. Menerapkan asas kesamaan .
Tidak ada budaya yang salah dan tidak ada budaya yang paling benar, pelaku komunikasi
harus menghargai budaya pihak lain dan menerapkan budaya sendiri untuk kelompok
sendiri
2. Menjembetani kesenjangan.
3. Menerapkan kaidah emas.
Dimana kita harus memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan.
4. Menerapkan kaidah timah.
Adalah memperlakukan orang lain sebagaimana mereka memperlakukan diri mereka sendiri.
(b) Apa yang Anda fahami tentang empati ?
Menurut saya empati adalah, cara pandang dan rasa mau menerima hal apapun terhadap orang lain.
Empati juga berarti mencoba melihat dunia melalui mata orang lain, membantu anda menjadi orang
yang lebih toleran dan lebih sedikit menghakimi. (Wikipedi) Empati didefinisikan sebagai respons
afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain. Empati termasuk kemampuan
untuk merasakan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan
mengambil perspektif orang lain.
(c) Berikan 3 contoh perilaku berempati dalam komunikasi di lingkungan organisasi bisnis.
Rasa hormat dan saling menghargai.
Saling menghargai satu sama lain antar tiap individu dalam komunikasi di lingkungan bisnis menjadi
modal utama dalam tercicptanya komunikasi yang baik di lingkungan perusahaan,rasa hormat
terhadap orang lain penting diterapkan dalam kominkasi dengan orang lain terutama bila
menyangkut masalah transaksi bisnis.
Toleransi.
Menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain, kebiasaan untuk mengerti
terlebih dahulu baru dimengerti, kita perlu memahami mendengar orang lain terlebih dahulu untuk
membangun keterbukaan dan kepercayaab dalam membangun relasi dengan orang lain,
bertoleransi terhadap sesama dalam lingkungan organisasi.
Sikap rendah hati.
Dimana komunikasi bisnis akan baik apabila,sesorang mempunyai sikap rendah hati tidak hanya
dimiliki oleh bawahan,atasan pun perlu memiliki sifat rendah hati, apabila setiap orang mempunyai
sikap rendah hati komunikasi dalam lingkungan bisnis,baik antara atasan dengan bawahan ataupun
bawahan dengan bawahan akan terjalin dengan efektif dan baik.
Referensi
- Dewi, Sutisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Denpasar : Andi
- Guffey, M.E dan Rhodes, K dan Rogin, P. 2006. Business Communication . Edisi terjemahan.
Jakarta : Salemba Empat
- www.wikipedia.org 25/03/2014
- www.yahoo.com 25/03/2014