utama: profesi idaman mahasiswa an polban · 2020. 7. 13. · 4 bungkusan edisi 02 juli - agustus...

48
Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 1 EDISI 02 JULI - AGUSTUS 2020 Mengintip Peluang Profesi Penulis Tips Keluarga Happy di Masa Pandemi evaluasi Kualitas Layanan Melalui Pembeli Rahasia Profesi Idaman mahasiswa AN POLBAN Laporan Utama: RumpiAN: Kita-kita: PenerawangAN:

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 1

    EDIS

    I 02

    JU

    LI -

    AG

    UST

    US

    20

    20

    Mengintip Peluang Profesi Penulis

    TipsKeluarga

    Happydi Masa

    Pandemi

    evaluasi Kualitas Layanan Melalui Pembeli Rahasia

    Profesi Idaman mahasiswaAN POLBAN

    LaporanUtama:

    RumpiAN:

    Kita-kita:

    PenerawangAN:

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 20202

    If you are planning for a year, sow rice.if you are planning for a decade, plant trees.if you are planning for a lifetime, educate people.(Chinese proverb)

    Jika Anda berencana untuk satu tahun, semailah benih padi.

    Jika Anda berencana untuk satu dekade, tanamlah pohon.

    Jika Anda berencana untuk seumur hidup, didiklah orang.

    (Peribahasa Cina)

    Sum

    ber f

    oto:

    stoc

    ksy.

    com

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 3

    REDAKSI sempat terkejut dengan respon antusias dari Sivisitas Akademika Polban atas kelahiran kembali Majalah BUNGKUSAN. Edisi perdana mendapatkan sambutan yang positif dari berbagai pihak. Tentunya ini menjadi bentuk kepercayaan sekaligus sebuah tantangan untuk yang mengawaki majalah untuk tampil lebih baik lagi di edisi berikutnya.

    Tantangan berikutnya adalah mempertahankan kesinambungan dan pengembangan konten supaya tampil lebih menarik lagi. Beruntung, AN POWER POLBAN memanggil membuahkan hasil. Di penerbitan yang kedua ini, telah bergabung beberapa alumni yang menggeluti dunia kepenulisan untuk bersama-sama berjuang di Majalah BUNGKUSAN sebagai bagian tim redaksi. Ada penulis yang tinggal di Turki, ada mantan sekred di Majalah Annida dan ada pula alumni Majalah Percikan Iman sebagai penulis tetap. Tidak hanya sampai disitu, alumni lain pun berbagi tulisan sebagai kontributor untuk

    rubrik khusus. Spiritnya adalah bersama-sama membangun almamater tercinta.

    Edisi kedua Majalah BUNGKUSAN mengangkat tema “Profesi Idaman Mahasiswa AN Polban” berdasarkan hasil survey mahasiswa dan komparasi dengan berbagai profesi yang saat ini digeluti oleh lulusan AN Polban. Selain itu, bahasan menarik lainnya mengupas tentang peluang profesi penulis, ada juga tulisan tentang Mystery Shopper: Mengevaluasi Kualitas Layanan Bisnis Melalui Pembeli Rahasia.

    Tidak ketinggalan, ada rubrik Kita-Kita (cerita tentang profil alumni), Resep Masakan Cilok Anti Gagal, Cerita Bersambung dengan judul Ketika Melati Patah Hati, dan rubrik lainnya di majalah 48 halaman ini.

    Tidak berpanjang lebar lagi, redaksi mengucapkan selamat menikmati sajian BUNGKUSAN edisi kedua ini. Selamat membaca. [Juli Jajuli]

    Tantangan Konsistensi

    dari redaksi

    Sum

    ber f

    oto:

    free

    pik.

    com

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 20204

    daftar isiDari Redaksi // TANTANGAN KONSISTENSI // 3

    Tajuk // MEMANTUL DARI TITIK TERENDAH // 5

    Bewara AN Power // OBROLAN Fashion, Webinar Pertama AN POWER POLBAN // 6

    LaporAN Utama // PROFESI IDAMAN MAHASIWA ADMINISTRASI NIAGA POLBAN // 8

    RuangAN Dosen // PANDEMI, IBU IRAS, & TRIK WIRAUSAHA // 12

    RumpiAN // MENGINTIP PELUANG PROFESI PENULIS // 14

    TerawangAN Bisnis // JAVA & BAPER DIMSUM // 16

    Kabar Kampus // WORKSHOP PROSEDUR BIROKRASI & KESEKRETARIATAN (PROBITASI) HMAN //20

    Kabar Kampus // TERAPKAN PROTAP KETAT, POLIKLINIK POLBAN BUKA KEMBALI // 21

    Kabar Kampus // IKLIMA FARHANI, MAHASISWI POLBAN DENGAN SEGUDANG PRESTASI //22

    Kabar Kampus // UPI DAN POLBAN SINERGI TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN PADA UTBK SBMPTN 2020//23

    Tips & Trick // 5 DOSA SAAT WAWANCARA // 24

    Kita-Kita // TIPS KELUARGA HAPPY DI MASA PANDEMI // 26

    Kita-Kita // YULIANI MENEKUNI BISNIS FASHION ‘HABIBATY’ // 27

    Kita-Kita // CALON PENGUSAHA DIMSUM CIAYUMAJAKUNING // 28

    Kita-Kita // “NINJA SHINOBI” YANG KINI MENJADI HUMAS // 29

    Kita-Kita // PESAN ANDI BEDJO, LULUSAN AN HARUS MEMILIKI KARAKTER // 30

    Kita-Kita // BISNIS BANJURA YANG TAHAN PANDEMI COVID-19 // 32

    PenerawangAN // EVALUASI KUALITAS LAYANAN MELALUI PEMBELI RAHASIA // 34

    JepretAN // TEKNIK MEMOTRET MENGGUNAKAN KAMERA HANDPHONE // 37

    PelesirAN // 3 ALASAN KENAPA HARUS MENGUNJUNGI KUNINGAN // 40

    MasakAN // RESEP CILOK ANTI GAGAL & MENGENYANGKAN,

    PILIH BUMBU KACANG ATAU SAUS SPAGETI? // 42

    SastrawAN // KETIKA MELATI PATAH HATI: SUPERGIRL YANG MELANKOLIS // 44

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 5

    ANDA tentu kenal yang namanya Joe Girard. Kalau tidak kenal, pura-pura kenal saja dulu. Ia adalah the Best Salesman in the World dan satu-satunya salesman yang namanya tercatat dalam rekor dunia. Tapi tahukah Anda Rahasia terbesar Joe Girard sampai ia mampu mencapai puncak prestasi tersebut?

    Kurang lebih begini ceritanya.

    Dulu, Joe Girard cukup sukses di bisnis properti. Tapi karena terlalu mudah percaya dengan orang lain, ia pun tertipu. Bisnis propertinya hancur dan ia berhutang 60.000 US$.

    Saat bangkrut, istrinya berkata kepadanya: “Joe, kita tidak punya makanan apapun lagi di rumah. Anak-anak minta makanan”, pintanya.

    Itulah titik terendah dalam hidupnya. Akhirnya ia harus mengemis-ngemis kepada pemilik dealer mobil untuk bisa bekerja di sana. Ia pun diterima.

    Singkat cerita, ia pun kini tercatat sebagai The Best Salesman in the World dengan menjual mobil di tempat ia bekerja tersebut. Bayangkan, ia berhasil menjual 13.001 mobil selama 15 tahun karirnya.

    Lalu apa Rahasia Kesuksesannya? Simak perkataan Joe Girard berikut ini:

    memantuldari titik terendah

    tajuk

    “Semuanya dimulai dari titik terendah yang saya alami dalam hidup. Kalau seandainya tidak ada titik terendah itu, mungkin saya tidak akan melesat ke atas. Ketika sampai di titik terendah, kemana lagi Anda bisa bergerak selain memantul ke atas”

    Apa Hikmahnya? Titik terendah dalam hidup adalah momentum paling tepat untuk mencapai puncak karir. Pandemi Covid-19 mungkin telah membuat anda terkapar menjadi bangkrut, atau anda kehilangan pekerjaan untuk saat ini dan itu menjadi titik terendah dalam hidup anda.

    Jika saat ini Anda sedang berada dalam titik ini, Ayo Bangkit! Tirulah Joe Girard. Jika ia saja bisa, Anda juga PASTI BISA!!!

    Rahasia Joe Girard ini tentu saja bisa dilakukan oleh siapapun, individu maupun korporasi. Tinggal pertanyaannya, mau atau tidak?

    Selamat memantul dengan prestasi melangit. [Juli Jajuli]

    Sum

    ber f

    oto:

    hbr

    .org

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 20206

    BIDANG PELATIHAN dan Kreativitas AN POWER POLBAN sukses menggelar webinar perdananya. Acara yang dihelat pada Jumat, 12 Juni 2020 pukul 19.30 – 21.00 Wib ini menggunakan Zoom Cloud Meeting.

    Dalam pengantarnya, Ketua AN POWER POLBAN Yogi Permana Ibrohim yang akrab dipanggil Kang Igoi ini menyambut positif dan mengapresiasi webinar ini. Menurutnya, hal ini sejalan dengan misi ikatan alumni untuk memberikan pencerahan kepada anggotanya dengan menghadirkan sesuatu yang tidak ada di internet atau majalah.

    “Pengurus AN POWER POLBAN berusaha untuk menampilkan bahasan yang riil di lapangan. Seperti trik untuk kelangsungan usaha dan hidup. Tidak melulu membahas teori yang kelihatannya bagus tapi aplikasi di lapangan berat untuk dilakukan,” tutur Kang Igoi.

    Menurut pria yang akrab disapa Kang Igoi ini, pembelajaran tidak harus dari kisah-kisah sukses saja, tapi juga kegagalan supaya tidak terjebak kepada hal yang sama.

    “Jangan selalu membahas kiat kemajuan perusahaan, tapi kita bahas dan analisa juga sebab-sebab dari hancurnya usaha kita supaya jadi pembelajaran bagi semua bahwa sebuah usaha bisa hancur dengan mudah sehingga lebih berhati-hati,” lanjut Igoi.

    Ia juga menilai, orang yang menggeluti bisnis fashion adalah orang-orang yang berani.

    OBROLAN Fashion, Webinar

    Pertama AN POWER POLBAN

    bewara an power

    menurutnya, bisnis fashion tidak pernah mati selama manusia masih ada.

    Bertajuk OBROLAN, topik yang diangkat tentang Trik Menggeluti Bisnis Fashion. Siti Nurlaila atau yang akrab dipanggil Noeng, pemilik Athira Designed at You didapuk menjadi narasumber dalam webinar pertama AN POWER POLBAN ini.

    Noeng adalah alumni Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung Angkatan 95 yang menekuni bisnis fashion. Dalam webinar ini, Noeng berbagi cerita dan tips dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pembentukan wadah alumni AN POLBAN, untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman antar alumni.

    “Salah satu tips yang bisa dipraktekkan adalah mulailah bisnis dari yang bisa dilakukan. Jika belum memiliki produk, bisa dimulai menjadi reseller terlebih dahulu,” ungkap Noeng.

    Pada awalnya, Noeng juga memulai bisnis fashionnya dengan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Salah satu kemampuan yang penting dikuasai adalah melek teknologi dan bergabung dengan komunitas. Berbekal kemampuan desain melalui aplikasi yang banyak digadget dan mengelola media sosial seperti Instagram, diyakini dapat membantu dalam memasarkan produk yang dijual.

    “Selain itu, bergabunglah dengan komunitas. Banyak sekali komunitas yang bergenre fashion

    Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 20206

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 7

    seperti IWMI (Ikatan Wanita Muslim Indonesia) dan komunitas lainnya. Syaratnya ikut komunitas itu jangan baperan, kita niatkan untuk belajar,” terang Noeng saat menjawab pertanyaan dari salah satu mahasiswa yang bertanya.

    yang memberikan bantuan dalam berbagai bentuk untuk perkembangan UMKM. Termasuk institusi tempatnya bekerja saat ini yang rutin memberikan paket bantuan UMKM.

    “Pada saat saya dinas di BI Cirebon, ada UMKM yang dibantu hingga berkembang pesat. Salah satu syaratnya adalah memiliki bisnis yang unik. Dan jangan lupa semangat mencari mediator atau fasilitator dalam pemasaran maupun pembiayaan supaya bisnis rekan-rekan lebih berkembang,” ungkap Prabu.

    Selain untuk pengusaha, bantuan dari Lembaga juga dapat berbentuk beasiswa yang mengarahkan mahasiswa untuk merintis usahanya sejak dini. “Sehingga pada saat selesai kuliah malah sudah mandiri menjadi pengusaha. Dan ini banyak terjadi, salah satunya di Cirebon,” terang Prabu.

    Acara yang dipandu oleh Moderator Benny Pamungkas ini berakhir pukul Sembilan malam dan dihadiri oleh 35 orang peserta. Acara serupa dengan topik berbeda sedang dirancang kembali untuk memberikan manfaat seluas-luasnya bagi alumni untuk menambah ilmu, jejaring dan berkembang. [Juli Jajuli]

    Menurut Noeng, dalam menjalankan usaha, tidak selalu mulus dalam perjalanannya. Ia pun pernah merasakan posisi terjatuh dalam berbisnis sehingga vakum untuk beberapa tahun.

    “Justru kehebatan seseorang itu terlihat ketika ia terjatuh dan bisa bangkit kembali,” cetus Noeng memberi semangat.

    Dalam sesi diskusi, salah seorang alumni yang saat ini bekerja di Bank Indonesia Kanwil Maluku Utara Wahyu Ardi Negara juga turut berbagi pengalaman. Wahyu yang akrab dipanggil Prabu ini menuturkan bahwa saat ini banyak lembaga

    Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 7

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 20208

    Profesi Idaman Mahasiwa Administrasi Niaga POLBAN

    laporan utama

    BERKULIAH di jurusan yang diinginkan merupakan sesuatu yang menyenangkan. Kita tentunya tidak suka melakukan sesuatu

    secara terpaksa. Begitu pun ketika akan berkuliah. Pastinya memilih jurusan sendiri yang diinginkan. Itu pun telah memikirkan

    akan jadi apa setelah lulus dari jurusan tersebut.

    Ketika lulus dari SMA, apakah Administrasi Niaga POLBAN menjadi pilihan utama? Mungkin bukan pilihan utama, karena

    yang utama adalah ingin lulus SNMPTN atau SBMPTN. Tapi mungkin juga dari sekian banyak lulusan SMA, ada yang sangat ingin berkuliah di Administrasi Niaga POLBAN. Apapun pilihan

    utamanya, yang penting sekarang Anda-Anda telah menjadi mahasiswa Administrasi Niaga POLBAN.

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 9

    Keterampilan umum yang dimiliki oleh mahasiswa AN adalah sebagai berikut:

    • Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan bisnis serta sesuai dengan standar kompensasi kerja bidang administrasi bisnis.

    • Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur bidang administrasi bisnis dan perkantoran.

    • Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada administrasi bisnis skala UMKM yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang bisnis dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain bisnis, produksi, dan pemasaran.

    • Mampu menyusun hasil kajian administrasi bisnis dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi.

    • Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur standar, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pelaksanaan bisnis skala UMKM

    • Mampu melakukan supervisi dan evaluasi pada pelaksanaan bisnis.

    • Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerjasama dan hasil kerjasama di dalam maupun di luar lembaganya.

    • Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan bisnis yang ditugaskam kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya.

    • Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggungjawabnya dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri.

    Selain itu, mahasiswa Administrasi Niaga juga memiliki keterampilan khusus sebagai berikut:

    • Menguasai konsep teoritis tentang prinsip-prinsip manajemen kantor.

    • Menguasai konsep teoritis tentang langkah-langkah dalam penyelesaian perkantoran.

    • Mampu memutuskan secara tepat berdasarkan data dan informasi dalam memilih berbagai alternatif solusi perkantoran baik secara mandiri maupun berkelompok.

    • Mampu mempersiapkan menggunakan, merawat perangkat perkantoran sesuai dengan SOP.

    Apa yang diharapkan ketika mendaftar ke jurusan Administrasi Niaga? Apakah terpikir sebelumnya jika di jurusan ini akan ada mata kuliah pengetikan bisnis? Ya, mengetik dengan mesin tik baik itu manual maupun elektrik. Bagi Anda generasi Z (Gen Z = orang-orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1998 sampai 2010), mungkin menganggap mesin tik manual adalah artefak bersejarah. Tapi mengetik dengan mesin tik benar-benar mengajarkan kesabaran dan keahlian mengetik yang sesungguhnya. Untuk awalnya mungkin jari-jari Anda akan terasa sakit karena harus menekan tombol-tombol huruf itu dengan sedikit bertenaga. Mungkin juga terkadang jari Anda terjerumus di antara jajaran tombol huruf tersebut.

    Apapun harapan Anda ketika mendaftar, jurusan Administrasi Niaga sendiri memiliki tujuan sebagai berikut:

    1. Menghasilkan ahli madya dalam bidang administrasi bisnis yang menjunjung tinggi etika dan memiliki semangat untuk selalu mengembangkan diri.

    2. Menghasilkan lulusan yang memiliki literasi teknologi informasi (IT Literacy) yang menekankan pada keterampilan penggunaan perangkat teknologi informasi dalam kegiatan bisnis.

    3. Menghasilkan lulusan yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

    4. Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa kewirausahaan.

    Jadi, Anda-Anda sekalian sebagai mahasiswa Administrasi Niaga diharapkan untuk dapat mewujudkan tujuan-tujuan tersebut ketika lulus dari jurusan Administrasi Niaga.

    Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, Anda para mahasiswa tentunya harus belajar dengan tekun. Memperhatikan ketika dosen menerangkan di kelas, mencatat apa yang diterangkan, dan mengulangnya di rumah. Begitu cara belajar yang ideal. Agar nanti saat ujian, Anda bisa menjawab benar semua pertanyaan. Dan lulus dengan predikat cum laude.

    Menjadi mahasiswa Administrasi Niaga, keterampilan yang dimiliki tidak hanya mengetik 10 jari. Tentunya masih segudang keterampilan yang dimiliki.

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202010

    • Mampu mengidentifikasi sumber-sumber keamanan pekerjaan kantor.

    • Mampu memberikan pelayanan prima.

    Dengan memiliki keterampilan umum dan keterampilan khusus tersebut, lulusan Administrasi Niaga diharapkan mampu bersaing dengan lulusan dari politeknik atau universitas lain dalam hal mendapatkan pekerjaan.

    Pekerjaan atau profesi apakah yang menjadi idaman mahasiswa Administrasi Niaga?

    Sebelumnya kita lihat dulu bagaimana profil dari lulusan Administrasi Niaga. Profilnya sebagai berikut:

    • Asisten Manager Kantor/Senior Administrative Assistant: Asisten Ahli Madya yang mampu menjadi asisten manager kantor dalam melaksanakan kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengatur, dan mengawasi kegiatan kantor;

    • Penyelia Kantor: Asisten Ahli Madya yang mampu mengorganisasi mengarahkan staf yang menjadi tanggungjawabnya sehingga pekerjaan itu dapat diselesaikan cepat;

    • Humas/Public Relation Officer: Asisten Ahli Madya yang mampu menyampaikan keinginan perusahaan pada masyarakat dan menampung feedback dari masyarakat untuk perusahaan.

    Melihat profil lulusan seperti itu, Mahasiswa AN bisa sedikit lega karena pekerjaan seperti itu banyak tersedia. Juga melihat pengalaman dari lulusan-lulusan sebelumnya pun membuktikan bahwa lulusan AN cepat mendapatkan pekerjaan. Diharapkan lulusan-lulusan AN yang sekarang dan selanjutnya minimal mendapatkan pekerjaan seperti profil tersebut.

    Untuk mengetahui profesi idaman mahasiswa AN sekarang ini, Tim Bungkusan telah melakukan polling. Responden yang mengisi polling berjumlah 230 orang.

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 11

    Di zaman sosial media seperti sekarang ini, tentunya Gen Z tidak mau ketinggalan untuk bergaul di sana. Mahasiswa AN yang ber-Gen Z ini menggunakan berapa sosial media dalam kesehariannya?

    • 70% menggunakan lebih dari 3 sosial media;• 19,6% menggunakan 3 sosial media;• Sisanya menggunakan 1 dan 2 sosial media.

    Sosial media apa saja yang banyak dipakai sehari-harinya oleh mahasiswa AN?

    • 66,5% sehari-harinya menggunakan Instagram;• 19,1% sehari-harinya menggunakan Twitter;• 12,6% menggunakan lainnya;

    • Sisanya menggunakan Facebook.

    Nah, untuk Profesi yang diidamkan setelah lulus, begini presentasinya:

    • 20,4% Tenaga Pengajar/Dosen;

    • 17% Wirausaha;

    • 10% Manajer Kantor;

    • 9,6% Bidang Pemasaran/Digital Marketing;

    • 7% EO;

    • Sisanya ada yang mengidamkan pekerjaan PR, Sekretaris, juga Penulis/Copywriter.

    Berdasarkan apa mahasiswa AN memilih pekerjaan tersebut?

    • 38,3% Minat dan hobi;

    • 28,7% Sesuai dengan keahlian;

    • 28,7% Gaji/Penghasilan;

    • Sisanya ada yang memilih berdasarkan nama besar perusahaan dan trend kekinian.

    Apapun profesi yang diidamkan oleh mahasiswa AN, semoga dapat diraihnya segera setelah lulus. Atau mungkin saja sebelum lulus sudah ada perusahaan yang memintanya untuk bergabung dengan perusahaan tersebut.

    Teruslah belajar, tidak pernah ada kata berhenti.Bermimpilah dan Wujudkanlah. Semangat! [Dian Akbas]

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202012

    ruangan dosen

    IBU IRAS, panggilan dari Ira Siti Sarah, Dosen D4 Administrasi Niaga yang masa kecilnya bercita-cita menjadi dokter ini memiliki hobi jalan-jalan ke tempat baru. Saat pandemi seperti sekarang, Ibu Iras tentunya merasa kesulitan untuk melakukan hobinya tersebut.

    “Ini susah ya, karena pasti jadi gak bisa jalan-jalan keluar lagi di masa pandemic. Via virtual pun experience-nya pasti berbeda. Jadi mungkin lebih ke nyari hobi yang baru, misalnya bercocok tanam atau memasak,” ungkap beliau pada Tim Bungkusan.

    Padahal hobi jalan-jalannya ini memberikan pengalaman hidup yang sangat berkesan. “Menjelajahi negara-negara baru, mengenal budaya

    setempat, merasakan hidup seperti orang lokal merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi saya,” ingatannya mengembara ke masa sebelum pandemi.

    Apa boleh buat, untuk sekarang, Ibu dosen kelahiran Garut ini harus stop dulu jalan-jalannya dan melakukan hobi yang lainnya.

    Ibu dosen penyuka warna biru, hitam, dan putih ini memiliki rencana berkuliah lagi untuk meningkatkan potensi dirinya. “Insya Allah kalau ada rezeki, rencananya ambil Business/Data Analytics atau jurusan yang punya spesialisasi/minor ke arah sana.”

    Pandemi, Ibu Iras, & Trik Wirausaha

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 13

    Sejak menjadi dosen tahun 2016 hingga sekarang, tentunya beliau merasakan suka dukanya. “Pekerjaannya gak membosankan karena tiap semester materinya berganti, orang-orangnya berganti, dinamika kelasnya berganti. Jadi meskipun sama-sama berdiri di depan kelas, feel-nya selalu beda. Apalagi kalau ketemu mahasiswa/kelas yang menunjukkan atensi tinggi itu menyenangkan sekali, seperti ketemu temen yang ngobrolnya nyambung. Sedihnya pekerjaan dosen di Indonesia terlalu dibebankan dengan pekerjaan-pekerjaan administratif yang seharusnya bisa ditangani staf/tenaga pendidikan, sehingga kadang kita kehabisan waktu hanya untuk mengurusi itu. Hal semacam ini kadang mematikan motivasi. Seandainya itu jauh dikurangi, seperti yang sudah dipraktekan di luar negeri, kualitas dosen kita pasti lebih bagus,” paparnya pada Tim Bungkusan.

    Dengan moto hidupnya “Jadilah orang baik”, beliau sebagai dosen tentunya memiliki prioritas yang tengah dan akan dilaksanakan. Beliau menjelaskan bahwa, “Secara pribadi saat ini saya sedang berupaya meningkatkan kapasitas sebagai dosen vokasi. Saya sadar bahwa pengalaman langsung saya di industri sangat minim. Untuk menutupi kekurangan itu, saya sering berdiskusi dengan teman ataupun alumni yang sekarang menjadi praktisi tentang perkembangan teknologi, metode, proses di bidang-bidang yang saya tekuni. Informasi baru tersebut saya pelajari secara otodidak ataupun melalui kelas khusus yang saya ikuti untuk kemudian saya tambahkan pada materi-materi yang saya sampaikan di kelas. Ini selalu jadi prioritas dari awal karir sebagai dosen dulu karena saya merasa ini juga tanggung jawab sebagai seorang dosen,” terangnya.

    Saat wawancara pun Ibu dosen yang semester ini mengajar Pengantar Bisnis, Prinsip Pemasaran, Keterampilan Perkantoran, dan Kewirausahaan ini membicarakan tentang lulusan AN. Bagaimana positioning dan tantangannya.

    “Dari sisi karakter, lulusan AN sudah punya track record yang sangat baik di industri. Banyak user yang setia menggunakan lulusan AN karena alasan ini,” jelasnya mengenai positioning lulusan AN di industri.

    Sedangkan mengenai tantangan yang dihadapi lulusan AN, beliau menambahkan, “Ini berkaitan dengan perkembangan teknologi yang cepat dan masif. Beberapa pekerjaan yang biasanya kita garap mungkin sekarang sudah banyak yang bisa mengerjakan, bisa karena bantuan teknologi, atau

    karena ilmu pengetahuan zaman sekarang sangat mudah didapatkan/dipelajari siapa saja yang punya keinginan.”

    Lanjutnya lagi, “Lulusan AN harus bisa menunjukan bahwa ada sesuatu dalam dirinya yang tidak bisa diduplikasi oleh teknologi ataupun orang lain yang tidak mengenyam pendidikan di AN. Hal ini sebetulnya lebih mengarah ke lifelong skill seperti attitude, critical thinking, problem solving, creativity, leadership, communication, dan lain-lain. Kami para dosen sudah berusaha keras membentuk kemampuan ini dengan berbagai metode pengajaran. Kampus pun menawarkan berbagai aktivitas untuk mahasiswa mengasah kemampuan-kemampuan ini. Tantangannya tinggal bagaimana caranya lulusan AN bisa menunjukannya di depan public sehingga dia tetap punya value yang tidak dimiliki orang lain.”

    Di akhir wawancara, ibu penggemar nasi liwet dan tahu ini memberikan trik jurusan untuk meningkatkan kemampuan berwirausaha mahasiswa. “Saat ini semua program studi di Jurusan AN pasti memiliki yang berkaitan dengan personal selling (hal yang paling mendasar dalam wirausaha), baik dalam bentuk mata kuliah tersendiri, topik yang disisipkan dalam mata kuliah, proyek, event, dan lain-lain. Mahasiswa juga didorong untuk bergabung dengan mahasiswa dari prodi dan angkatan yang berbeda untuk membentuk kelompok dan ikut berkompetisi dalam berbagai kompetisi ide bisnis yang diadakan Polban atau Kementerian,” pungkasnya. [Dian Akbas]

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202014

    APAKAH lulusan Administrasi Niaga dapat berprofesi sebagai penulis? Mungkin itu pertanyaan

    yang bakal muncul jika membaca judul di atas.

    Jawabannya adalah YA.

    Profesi penulis adalah profesi yang dapat

    dikerjakan oleh siapa saja yang bisa menulis dan

    membaca, baik itu anak kecil maupun orang yang

    sudah dewasa. Banyak hal yang bisa ditulis dan

    menghasilkan uang.

    “Saya gak punya bakat nulis,” terdengar ada

    yang bertanya seperti itu di pojokan sana.

    Bakat mungkin bisa membantu untuk menjadi

    penulis. Tapi tanpa bakat pun, jika ingin jadi penulis

    bisa saja. Profesi penulis bisa dipelajari dan dilatih.

    Menurut Angela Duckworth, seorang psikolog/

    peneliti akademik, manusia pada umumnya menilai

    terlalu tinggi pada bakat dan meremehkan upaya.

    Jika kita melihat penulis seperti Stephen King dan

    Shakespeare, lalu mengatakan bahwa mereka

    “berbakat alami”. Hal itu sebagai pembenaran

    bahwa mengapa kita tidak bisa seperti mereka.

    Penelitian Duckworth menunjukkan bahwa upaya/

    latihan lebih penting.

    Mengintip Peluang Profesi Penulis

    rumpian

    Sum

    ber f

    oto:

    pix

    abay

    .com

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 15

    Penelitian Duckworth menunjukkan upaya

    lebih penting. Bakat dan keahlian alami memang

    penting, tetapi jika tidak dikembangkan melalui

    upaya, maka prestasi tidak akan pernah terwujud.

    Formulanya seperti ini:

    Talent x Effort = Skill

    Skill x Effort = Achievement

    (Talent=bakat; Effort=upaya; Skill=keahlian;

    Achievement=prestasi)

    Dengan kata lain, upaya lebih penting dua

    kali lipat dari bakat. Mungkin saja Anda tidak

    akan menjadi Stephen King yang berikutnya, tapi

    setidaknya Anda akan memiliki prestasi yang

    mendekatinya dengan upaya yang cukup keras.

    Menjadi penulis tidak harus menjadi seperti

    Stephen King ataupun Shakespeare, iya toh? Jadilah

    diri sendiri dan menghasilkan karya-karya original

    tulisan sendiri.

    Ngomong-ngomong pastinya di antara kita

    banyak yang suka menulis diary. Nah, sebenarnya

    menulis diary termasuk suatu upaya untuk

    membiasakan diri menulis. Secara tidak langsung

    mengasah diri untuk menjadi ahli. Di media internet

    ada yang namanya menulis blog. Ini juga sama

    saja dengan menulis diary. Dengan menulis blog

    setiap hari, berarti melatih diri untuk menjadi ahli.

    Mungkin Anda tidak menyadari bahwa dengan

    menulis setiap hari itu Anda sudah menjadi penulis.

    Tinggal dipelajari lagi kaidah-kaidah penulisan yang

    benar, agar tulisannya sesuai dengan EBI (Ejaan

    Bahasa Indonesia, dulu EYD).

    Jika sudah membiasakan menulis, barulah

    bisa membicarakan profesi menulis. Dengan kata

    lain membicarakan “uang”. Ya, profesi biasanya

    menghasilkan uang kan?

    Profesi penulis tidak melulu menulis buku.

    Tetapi banyak hal yang terkait dengan profesi

    penulis. Yuk kita rinci saja:

    1. Menulis artikel (koran/majalah/buletin);

    2. Menulis blog (dalam hal ini blog pribadi);

    3. Menulis konten (web/blog orang lain)

    4. Menulis puisi;

    5. Menulis copywriting;

    6. Menulis cerita (cerita pendek, cerita

    bersambung, cerita anak, cerita fantasi, dan

    cerita yang lainnya. Tulislah cerita berdasarkan

    pengalaman pribadi, karena ini lebih mudah

    untuk menuliskannya;

    7. Menulis hal lainnya.

    Menulis hal-hal di atas jika ditekuni pastinya

    akan menghasilkan uang. Pekerjaan menulis ini

    bisa dilakukan di mana saja. Bisa bekerja di sebuah

    perusahaan atau pun secara freelance dari rumah.

    Jika merasa belum bisa “menulis”, Anda bisa

    mengikuti pelatihan-pelatihan menulis baik itu

    offline maupun online. Apakah Anda punya komputer

    di rumah? Atau apakah Anda memiliki smartphone

    atau tablet? Manfaatkanlah gawai-gawai tersebut

    semaksimal mungkin untuk menghasilkan uang

    dengan menulis.

    Jadi sekarang sudah tahu ya, punya bakat atau

    tidak, Anda pasti bisa menjadi penulis. Apalagi

    sebagai lulusan Administrasi Niaga, banyak

    keahlian yang menunjang untuk menjadi penulis,

    salah satunya mengetik. Ketiklah kata demi kata,

    menjadi kalimat-kalimat yang bermakna dan dapat

    memberikan Anda uang ;)

    Untuk memberikan inspirasi, ada lo beberapa

    alumni AN angkatan 97 yang telah menghasilkan

    uang dari menulis. Di antaranya:

    1. Dian Akbas yang berdomisili di Turki telah

    menerbitkan beberapa buku baik itu solo, duet,

    maupun antologi. Artikel-artikel yang mejeng di

    surat kabar maupun di media online.

    2. Irra Fachriyanthi yang sekarang berdomisili

    di Denmark, artikel dan cerita-cerita yang

    ditulisnya telah berhasil tampil di beberapa

    media.

    3. Nia Kurniawati yang berdomisili di Cibiru-

    Bandung, telah menerbitkan puluhan buku.

    Nah, tidak ada alasan ya untuk “tidak bisa

    menulis”. Kalau mereka bisa, Anda pun pasti bisa.

    Let’s write something and make some money. [Dian, sumber: writingcooperative.com]

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202016

    DIM SUM adalah makanan Cina dalam piring-piring kecil yang paling enak dinikmati dengan teh

    bersama keluarga dan teman. Secara harfiah, Dim

    sum berarti “menyentuh hati” dan frasa Kanton

    terkait yum cha berarti “minum teh”. Diartikan

    secara keseluruhan, Dim sum adalah hidangan dari

    makanan-makanan kecil yang disajikan dengan teh,

    terdiri dari rasa gurih dan manis dari berbagai roti

    kukus dan goreng, dumpling dan roll.

    Meskipun dim sum dapat ditemukan dalam

    berbagai bentuk di semua wilayah Cina, masakan

    ini paling terkait dengan budaya kedai teh di Hong

    Kong dan Provinsi Guangdong. Ratusan tahun yang

    lalu, para pelancong di sepanjang Jalur Sutra yang

    terkenal dan petani pedesaan yang lelah sering

    mengunjungi kedai teh lokal (the Cantonese cha

    lau) untuk beristirahat dan bercakap-cakap disertai

    dengan secangkir teh. Ketika kedai teh mulai

    menyajikan makanan dengan patron’s tea, saat

    itulah ditanam benih untuk tradisi dim sum modern

    hari ini. (Sumber: https://www.dimsumcentral.com/

    what-is-dim-sum/ )

    SEJARAH DIM SUM

    Seni kuliner unik dim dum berasal dari Cina

    ratusan tahun yang lalu. Menurut beberapa sumber,

    dim sum pertama dibuat 2.500 tahun yang lalu,

    sebagaimana terbukti dalam puisi dan musik pada

    waktu itu.

    Meskipun dim sum terkait erat dengan masakan

    Kanton, sebenarnya bukan berasal dari Kanton.

    Diyakini bahwa dim sum pertama kali dibuat di Cina

    Utara dan telah berubah dan berkembang pesat

    selama berabad-abad. Nama-nama makanan kecil

    ini juga berangsur-angsur berubah.

    JAVA & BAPER

    Dimsum

    terawangan bisnis

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 17

    Awalnya, dim sum adalah kemewahan eksklusif

    yang dibuat untuk Kaisar dan keluarganya, tetapi itu

    juga dinikmati oleh orang kaya. Akhirnya disajikan

    juga di kedai teh, terutama kedai teh yang sibuk di

    sepanjang Jalan Sutra yang terkenal.

    Pada awal abad ke-20, terjadi banyak

    perkembangan di dunia dim sum. Keturunan

    kerajaan Manchuria tidak perlu bekerja sehingga

    untuk menghabiskan waktu mereka sering

    mengunjungi tempat-tempat makan untuk makan

    dan minum di sana. Kedai-kedai teh dan restoran-

    restoran bersaing bisnis satu sama lain untuk

    menawarkan dim sum dalam varietas yang terus

    meningkat.

    Dim sum saat ini merupakan bagian integral

    dari budaya Cina, dan secara luas dihargai di banyak

    negara Asia lainnya. Isi, adonan dan bentuknya

    tergantung pada daerah dan iklim dari mana asalnya.

    Yang paling lezat dan terbaik, menurut banyak

    orang, berasal dari Cina Selatan, Kanton, dan Hong

    Kong. Makan dim sum di restoran biasanya dikenal

    dalam bahasa Kanton sebagai “minum teh” (yum

    cha), karena teh biasanya disajikan dengan Dim Sum.

    (Sumber: http://www.dimsum.nl/dim-sum/history/ )

    Di Indonesia, khususnya Bandung, sekarang ini

    sudah banyak produsen dim sum. Salah satunya

    JAVA & BAPER Dimsum. Bisnis kuliner yang

    dimiliki oleh Dani Ranggaahdiat ini berdiri pada

    tanggal 22 Juli 2014.

    “Diawali dengan berdirinya BAPER dim sum

    di Saparua dengan dua orang teman yang lain,

    pada tanggal 22 Juli 2014. Mulanya hanya sekedar

    untuk punya tempat nongkrong bareng temen-

    temen yang dari dulu terbiasa begadang. Buka

    sore-malem, produknya dipilih dim sum karena

    memang suka dim sum. Saat itu, dim sum dibilang

    hanya bisa didapatkan di undangan atau di restoran

    atau hotel berbintang untuk bisa diterima dengan

    segmen yang lebih luas. Selanjutnya, September

    2016, kawasan Saparua ditutup karena PON. Maka

    dicari tempat sementara yang tidak terlalu jauh dari

    Saparua. Dengan pertimbangan apabila Saparua

    telah bisa berjualan kembali tidak saling “bersaing”

    maka di jalan Jawa dibuka JAVA dimsum dengan

    konsep tempat permanen,” jelas Ogest saat ditanya

    tentang latar belakang berdirinya JAVA & BAPER

    Dimsum oleh Tim Bungkusan.

    Dani Ranggaahdiat, yang biasa dipanggil Ogest

    mentarget mahasiswa, karyawan dan keluarga

    muda sebagai konsumennya.

    Saat ini pemasarnnya terbatas untuk wilayah

    Bandung. Alumni AN angkatan 2000 ini pun

    memaparkan, “Pemasaran hanya untuk wilayah kota

    Bandung, total saat ini (sebelum covid) 14 outlet

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202018

    dengan 4 brand (BAPER Dimsum. JAVA Dimsum,

    Dimsum House sekarang berubah menjadi Bandung

    Great Dimsum dan Teras JAVA Dimsum) beberapa

    brand ada kerjasama dengan temen, beberapa

    dikelola sendiri. Saat pandemik sampai dengan

    saat ini baru beroperasional 3 outlet, dan beberapa

    outlet mungkin harus ditutup permanen.”

    Omzet yang lumayan besar telah dicapai oleh

    JAVA & BAPER Dimsum sebelum masa pandemi.

    “Sebelum pandemi total dari kesemuanya sekitar

    1,3M per bulan,” kata Ogest.

    Produk yang ditawarkan oleh JAVA & BAPER

    Dimsum hanyalah dim sum. Namun, permintaan

    yang cukup tinggi, membuat Ogest dan rekan

    sedikit kewalahan, sehingga harus makloon.

    “Kami memproduksi sendiri. Tapi kareka kapasitas

    produksi, sebagian juga kami makloon,” aku Ogest

    saat diwawancara.

    PENGARUH PANDEMI COVID-19PADA BISNIS

    Tahun 2020 ini, dunia kita mendapat ujian

    berupa wabah covid-19. Wabah ini mempengaruhi

    berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk

    bisnis tentunya. Bisnis di berbagai negara sangst

    terpegaruh karena pandemi ini. Sudah banyak

    bisnis yang mengalami kebangkrutan. Banyak juga

    yang bertahan tapi harus merumahkan beberapa

    personilnya. Begitu pun dengan JAVA & BAPER

    Dimsum, sangat terpengaruh dengan adanya wabah

    covid-19 ini. Namun, tentunya lulusan AN yang

    melanjutkan kuliahnya di Manajemen Komunikasi-

    UNPAD ini punya strategi agar bisnisnya tetap

    bertahan di masa pandemi ini. “Salah satu strategi

    di masa pandemi adalah dengan memaksimalkan

    penjualan online baik penjualan melalui vendor

    (grab/gojek) maupun marketplace untuk Frozen

    (shopee & Tokopedia).”

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 19

    Semoga wabah covid-19 dapat segera

    hengkang dari dunia ini. Semoga para ahli segera

    dapat menemukan vaksin untuk melawan covid-19.

    Dan semoga semua orang di dunia ini mau mentaati

    peraturan new normal agar kita semua bisa hidup

    sehat tanpa takut terpapar covid-19.

    Di akhir wawancara, Ogest menyampaikan

    pesan untuk adik-adik mahasiswa AN yang berniat

    untuk menekuni bisnis kuliner, “Bisnis kuliner

    itu tidak semudah yang orang lain lihat. Ttidak

    hanya perlu passion tapi juga perlu determinasi.

    Buatlah makanan yang orang lain belum punya

    atau seenggaknya besarkan jenis makanan yang

    belum ramai. Karena yang saya rasakan dan saya

    lihat di lapangan dalam bisnis kuliner ini, yang

    dapat bertahan kebanyakan adalah yang “pertama”.

    Sementara follower akan selalu dibandingkan

    dengan si “pertama” tersebut. BAPER/JAVA bukan

    yang pertama untuk dimsum tapi kami salah

    satu yang pertama untuk dim sum dengan harga

    yang terjangkau. Mangkok manis dengan aneka

    dessertnya selalu menjadi Benchmark untuk aneka

    dessert seperti itu, sementara follower yang lain

    banyak tapi tidak BS sebesar mangkok manis, begitu

    juga kedai linglung dengan manggo dessertnya. Dan

    banyak lagi.” [Dian Akbas]

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202020

    kabar kampus

    Workshop Prosedur Birokrasi & Kesekretariatan (Probitasi) HMAN

    DI KABAR KAMPUS kali ini, redaksi menghadirkan Mohamad Habib Alkadri atau lebih akrab disapa

    Kang Habib yang akan menjelaskan tentang acara

    Workshop Prosedur Birokrasi & Kesekretariatan

    (Probitasi) HMAN. Wih penting banget nih infonya.

    Jelas, kuy. Nah, langsung saja kita berbincang dengan

    pemuda asli Garut yang lahir pada 16 Agustus 2001

    dan hobbynya membaca komik plus main game ini.

    Cekidot!

    Q: Apa kabarnya Kang Habib?

    A: Baik, Alhamdulillah.

    Q: Lagi sibuk banget, ya?

    A: (Dijawab dengan senyuman.)

    Q: Boleh ya kita tanya-tanya seputar acara

    Probitasi HMAN. Apa nih alasan Kang Habib

    mau-maunya menjadi ketua pelaksana?

    A: Hal yang melatarbelakangi saya untuk menjadi

    ketua pelaksana program kerja Probitasi adalah

    saya ingin mendapatakan pengalaman, karena

    saya belum pernah menjadi ketua pelaksana

    suatu kegiatan sebelumnya. Lalu yang kedua

    yaitu untuk mendapatkan manfaat bagi diri

    sendiri dan meningkatkan softskill saya.

    Yang terakhir saya ingin berkontribusi dalam

    kepengurusan hman melalui proker ini.

    Q: Menurut Kang Habib, seberapa pentingkah

    probitasi di HMAN?

    A: Sangat penting karena kegiatan Probitasi

    dapat dijadikan bekal pemahaman mengenai

    prosedur administrasi dan birokrasi yang harus

    dilakukan untuk pelaksanaan program kerja

    dari setiap departemen nantinya.

    Q: Bagaimana probitasi dilaksanakan

    mengingat sekarang sedang pandemi dan

    tidak memungkinkan untuk bertemu secara

    langsung?

    A: Keadaan saat ini memang tidak memungkinkan

    untuk dilaksanakan secara tatap muka. Oleh

    karena itu kegiatan Workshop Probitasi ini

    akan dilaksanakan secara online (daring)

    melalui media WhatsApp Group. Rangkaian

    kegiatan Probitasi Online ini akan dipandu

    oleh dua moderator dan penyampaian materi

    kepada peserta akan disampaikan melalui voice

    notes dengan media pendukung lainnya oleh

    pemateri. Di akhir acara akan dilaksanakan

    pemberian tugas untuk simulasi Proposal

    & RAB dan kuis untuk menguji pemahaman

    peserta.

    Q: Siapa saja yang terlibat dalam kepanitiaan

    probitasi ini? Adakah divisi khususnya?

    A: Yang terlibat dalam kepanitian Probitasi ini

    adalah Staff Ahli dan Staff Muda dari Biro

    Administrasi dan kesekretariatan & Biro

    Keuangan. Lalu divisi yang kami susun pada

    kegiatan Probitasi secara daring ini adalah

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 21

    Ketua Pelaksana, Wakil Ketua Pelaksana,

    Sekretaris, Bendahara, Divisi Acara, Divisi

    Humas, dan Divisi Logistik.

    Q: Kapan probitasi dilaksanakan?

    A: Probitasi dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Juni

    2020 pukul 08.00 s/d 12.10 WIB

    Q: Jelaskan tentang target dan tujuan diadakannya

    probitasi.

    A: Target dilaksanakannya kegiatan Probitasi ini

    Terapkan Protap

    Ketat, Poliklinik

    Polban Buka

    Kembali

    PASCA MELAKSANAKAN PROGRAM Work From Home (WFH) akibat dampak Pandemi Covid-19 dan saat ini memasuki fase new normal, Poliklinik Polban akhirnya dibuka kembali sejak 8 Juni 2020. Aturan ketat standar pencegahan Covid-19 pun diterapkan dalam penanganan pasien di poliklinik ini. Hal tersebut terungkap dalam pengumuman yang diterbitkan secara resmi oleh pihak Poliklinik Polban.

    “Poliklinik akan memberikan pelayanan Kesehatan mulai Senin, 8 Juni 2020 jam 09.00 – 12.00 Wib,” tulis dalam pengumuman.

    Beberapa protap yang diatur dalam pelaksanaan pelayanan Kesehatan itu diantaranya pasien wajib menggunakan masker, mencuci tangan, serta diukur suhu tubuhnya. Selain itu, selama menunggu dipanggil oleh dokter, pasien wajib mengikuti peraturan social distancing dengan selalu menjaga jarak serta mengisi formulir kunjungan.

    Disebutkan juga dalam pengumuman tersebut, Poliklinik Polban sementara tidak dapat mengeluarkan surat keterangan sehat terkecuali pasien membawa hasil tes rapid dari laboratorium.

    Poliklinik juga untuk sementara tidak dapat melakukan tindakan kecuali berstatus gawat. “Dan jika dilakukan Tindakan harus mengisi informed concern,” lanjutan isi pengumuman tersebut.

    Pada saat berita ini ditulis, jadwal praktek dokter sebagai berikut:

    Poli Umum Pukul 09-12 WIB

    Senin Selasa Jum’at

    Poli Gigi Pukul 09-12 WIB

    Rabu kamis

    [Juli Jajuli]

    yaitu Peserta mendapatkan pengetahuan dan

    pemahaman mengenai penyusunan Proposal,

    Surat menyurat, Rancangan Anggaran

    Biaya(RAB), Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)

    dan pengetahuan mengenai Advokasi dan

    Birokrasi di lingkup kampus Politeknik Negeri

    Bandung. Adapun tujuannya yaitu agar ilmu

    yang didapat dari workshop ini dapat digunakan

    dalam kepentingan program kerja yang akan

    dilaksanakan oleh setiap departemen nantinya. [Muslik Nawita]

    Sum

    ber f

    oto:

    rian

    tipe

    rtiw

    i.blo

    gspo

    t.com

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202022

    IKIM, nama panggilan dari Iklima Farhani, mahasiswa berprestasi jenjang vokasi Politeknik Negeri Bandung 2020 ini sekarang sedang menjalani program studi D4 Administrasi Bisnis. Ketika masih duduk di tingkat 1, Ikim yang hobi membaca dan travelling ini telah berkiprah di dunia kepenulisan. Beberapa tulisannya telah diterbitkan secara antologi. Cerpen “Kisah Negeri Elang” menjadi cerpen terpilih nasional. Juga puisi” Tiada Bayi Lahir tanpa Lumuran Darah” terbit dalam antologi puisi “Menenun Rinai Hujan” bersama penulis ternama Sapardi Djoko Darmono.

    Selain sibuk berkuliah, penulis kelahiran Sumedang ini pun sudah mulai berbisnis pakaian dengan brand Moulus Syari. “Moulus Syari itu adalah bisnis yang alhamdulilah lagi running sama dua teman saya. Ini bisnisnya produk-produk syar’i (khusunya gamis sama kerudung) harga mahasiswa gitu. Cek aja IG-nya moulus.syar’i, hehe,” jelas Ikim saat wawancara.

    Sebagai mahasiswa yang punya banyak kegiatan, Ikim selalu membuat rencana kegiatan tahunan agar kuliahnya tidak keteteran. “Kalau Ikim sebenernya dari awal buat rencana tahunan.

    Iklima Farhani, Mahasiswi Polban dengan Segudang Prestasi

    kabar kampus

    Jadi tingkat 1 fokus organisasi sama nulis, tingkat 2 fokus prestasi (coba-coba lomba), tingkat 3 dan 4 insyaAllah fokus bisnis dan memperdalam agama. Jadi sebenarnya aku gak terlalu sulit bagi waktu ya, kalo daily ya aku cuma fokus akademik, sama rancangan tahunan. Paling seminggu sekali iklima kajian,” paparnya di akhir wawancara.

    Untuk memotivasi, teman-teman mahasiswa agar lebih semangat berkarya, berikut adalah beberapa prestasi dari Ikim:

    1. Pemenang 4 beasiswa (PPA, beasiswa Prestasi Alumni, Beasiswa Kabupaten Sumedang, dan Individual Entrepreneur Scholarship)

    2. TOP 20 KDMI

    3. People of the month BEM KEMA POLBAN

    4. Pemateri AN Belajar

    5. Wakil Ketua Pelaksana Artefak (Kepenulisan HMAN)

    6. Ibu Angkatan DKM Luqmanul Hakim POLBAN

    7. Mos Success Koordinator Danus TOT-PPKK POLBAN. [Dian Akbas]

    Sum

    ber f

    oto:

    dok

    .pri

    badi

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 23

    PELAKSANAAN UJIAN TULIS Berbasis Komputer (UTBK) untuk jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2020 dilaksanakan secara serentak. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), memfasilitasi pelaksanaan UTBK bagi kurang lebih 15.234 peserta. Dalam pelaksanaannya, UPI menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam rangka pencegahan penularan covid-19.

    Seperti dikutip dari upi.edu, hal ini diterapkan dalam rangka mengurangi resiko penyebaran infeksi covid-19 dan mengutamakan keselamatan peserta dan penyelenggara, sesuai dengan arahan Dirjen Dikti Kemendikbud dan Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia.

    Tes UTBK dilaksanakan dalam dua tahap, yakni Tahap I yang dilaksanakan pada tanggal 5 – 14 Juli 2020, dan Tahap II yang dilaksanakan pada 20 – 29 Juli 2020. Sesuai dengan arahan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Tes UTBK per hari dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu sesi 1 pukul 09.00 – 11.15 WIB, dan sesi 2 pada pukul 14.00 – 16.15 WIB. Adapun jeda waktu selama 2 jam 45 menit, digunakan untuk pelaksanaan protokol Kesehatan saat pergantian sesi.

    Dalam satu hari, UPI melaksanakan tes UTBK bagi kurang lebih 925 orang peserta yang disebar ke beberapa lokasi. Selain dilaksanakan di Kampus utama Bumi Siliwangi dan Kampus UPI di daerah, UTBK UPI dilaksanakan di lokasi Mitra seperti Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Pos, dan SMA Labschool dengan protokol Kesehatan yang sama.

    Protokol Kesehatan diterapkan di Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), sebagai salah satu mitra lokasi tes UTBK UPI. Hal ini seperti diutarakan oleh Pembantu Direktur Bidang Pengembangan, Perencanaan dan Kerjasama POLBAN Drs. Mulyadi Yuswandono, M.T. sekaligus Penanggung Jawab

    UPI dan POLBAN Sinergi Terapkan Protokol Kesehatan pada UTBK SBMPTN 2020

    Lokasi UTBK SBMPTN Mitra UPI. Penerapan protokol Kesehatan dalam rangka pencegahan covid-19 ini harus dilaksanakan seketat mungkin dan konsisten demi memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi peserta dan penyelenggara selama UTBK berlangsung.

    “Selain kita harus menjaga aspek keamanan dan Kesehatan bagi peserta, begitupun kita juga harus memperhatikan hal yang demikian bagi panitia penyelenggara dari mulai pengawas, tim IT ruangan sampai petugas kebersihan yang sudah kita wajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri seperti Faceshield, Masker, sarung tangan dan disinfektan,” ungkap Mulyadi.

    Sementara itu, Dr. Asep Kurniawan, M.Pd., sebagai perwakilan Penanggung Jawab lokasi dari pihak UPI di POLBAN berharap sinergitas antara kedua Lembaga ini dapat fokus pada protokol Kesehatan pencegahan covid-19 selama pelaksanaan Tes UTBK.

    “Kita dari UPI sudah bekerjasama dengan POLBAN dalam penerapan protokol kesehatan ini, mulai dari kedatangan peserta ke lokasi ujian, masuk ke ruang transit, lalu menuju ruangan ujian, hingga sesi UTBK selesai seluruhnya melalui protokol yang wajib dilaksanakan,” ujar Asep. [Juli Jajuli]

    kabar kampus

    Sum

    ber f

    oto:

    dok

    .pri

    badi

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202024

    WAWANCARA KERJA adalah momen yang harus

    dilewati oleh semua pencari kerja. Bukan hanya

    formalitas, wawancara kerja adalah momentum

    memperkenalkan diri, bukan hanya bagi pencari

    kerja tapi juga perusahaan yang akan menawarkan

    pekerjaan. Melalui wawancara kerja, banyak

    hal dapat digali dan sebagaimana momentum

    perkenalan diri, ada orang yang berhasil

    meninggalkan beskas mendalam dan ada juga yang

    memunculkan impresi yang kurang mengenakkan.

    Nah, berikut ini beberapa hal yang perlu dihindari

    oleh para pencari kerja dalam melakukan

    wawancara agar terhindar dari meninggalkan kesan

    yang buruk.

    BAPER

    Kalau kita dipanggil untuk melakukan

    wawancara kerja, itu artinya pihak perusahaan yang

    5 dosa saat WAWANCARA dalam hal ini diwakili oleh HDR (Human Resource

    Departement) melihat kualitas tertentu dalam diri

    kita. Tidak jarang, dalam melaukan wawancaranya

    HDR menyampaikan pertanyaan-pertanyaan

    “aneh” yang tujuannya untuk menguji kualitas kita

    tersebut. Semisal, “IPK kamu kok dua koma,” atau,

    “Waktu kuliah, pacaram mulu, ya…?” Jangan baper

    menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini. Tetap

    percaya diri dan jawab pertanyaan-pertanyaan

    tersebut dengan tenang.

    CURHAT

    Meski harus tenang, ya enggak boleh curhat

    juga. Misal, “Iya, Pak. Saya memang ada sedikit

    masalah dengan pihak kampus…,” atau “Bukan

    pacarana sih, Pak. Tapi memang waktu itu…”

    Ingat, semua pertanyaan nyeleneh itu hanya salah

    satu cara untuk mengetahui karakter kita yang

    t ips and tricks

    Sum

    ber f

    oto:

    tim

    e.co

    m

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 25

    sesungguhnya. Please jangan curhat atau HRD

    akan menilai kita sebagai orang yang hanya dapat

    bersembunyi di balik alas an tapi NOL dari segi

    produktivitas.

    NGEMIS

    Meski sudah desperate mencarai kita, kita

    tidak boleh mengemis pekerjaan. Boleh jadi kita

    berada di daftar prioritas orang-orang yang akan

    di-hire, tapi pihak HRD jadi ilfeel karena kita

    mengemis pekerjaan. Semisal, “Tolong pak saya

    diprioritaskan karena saya butuh banget kerjaan

    ini. Saya tidak haru harus bagaimana jika…” Jangan,

    sekali lagi jangan mengemis pekerjaan. Seperi

    sering dikatakan para bule, lets your work do the

    talking. Tidak usah mengemis

    pekerjaan kalau prestasi

    kerja kita sudah mengatakan

    segalanya. Berharap boleh,

    tapi jangan sampai hal tersebut

    menjatuhkan harga diri kita

    sebagai seorang pancari kerja.

    JULID

    Berasal dari bahasa Sunda

    yaitu Binjulid. Artinya iri, dengki,

    dan sikap kekanak-kanakan

    dalam menanggapi sesuatu

    dan tentu hal ini bukanlah

    sikap seorang professional.

    Misal, “Saya enggan mengambil

    proyek itu karena saya tidak

    mau bertemu dengan mantan

    saya yang menjdai salah satu

    tim penilai.” Kebanyakan

    perusahaan mengingnkan

    karyawannya mampu bekerja

    dalam tim. Nah, sifat Julid ini

    akan menjadi batu sandungan

    kita dalam membuktikan

    kesanggupan berkerja dalam

    tim.

    SONGONG

    Meski dipekerjaan

    sebelumnya kita tergolong

    berprestasi, please jangan songong alias

    sombong, suka meninggikan diri, dan suka

    merendahkan orang lain. Bukan hanya

    karena akan mendapatkan azab, orang-orang

    termasuk HRD tidak menyukai perilaku ini.

    Jadi, boleh percaya diri tapi jangan sampai

    menyombongkan diri, beda-beda tipis tuch!

    Oh, sifat sombong juga akan memancing benih-

    benih permusuhkan loh dengan para senior

    jika suatu hari nanti akhirnya kita diputuskan

    diterima di tempat kerja tersebut. Jadi, tidak

    ada untungnya deh berlaku sombong. Mending

    low profile tapi tetap high profit, kan? [Muslik Nawita]

    Sum

    ber f

    oto:

    flic

    kr.c

    om

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202026

    KAK NIAKURI adalah nama panggilan dari alumni AN’97 yang bernama lengkap Nia Kurniawati. Hobinya membaca cerita dan mendongeng, membawanya berprofesi sebagai storyteller. Pekerjaannya tak hanya itu, melainkan sebagai kepala sekolah TK Nurul Asri dan juga sebagai pemilik Rizz Halalmart.

    Dalam masa pandemi sekarang ini, seperti warga lainnya, Nia pun melakukan PSBB di rumah saja. “Saya melakukan kegiatan bersama anak dan mengisi undangan kulwapp read aloud,” jawab Nia ketika ditanya apa saja kegiatannya selama PSBB.

    Nia pun memberikan tips-tips agar selalu happy selama berkegiatan di rumah saja, sebagai berikut:

    1. Sadari bahwa anak adalah anugerah;2. Nikmati waktu yang hanya sebentar. Anak akan

    segera tumbuh dewasa;3. Tanamkan dalam diri bahwa pandemi adalah

    ujian. Tanda sayangnya Allah pada kita. Jadi selalu berhusnudzon.

    4. Bersyukur atas setiap peristiwa dan yakin pasti ada hikmah yang bisa kita ambil.

    5. Lakukan hal yang bisa membuat kita tetap produktif dan menghasilkan uang agar kita bisa tetap berbagi, bermanfaat untuk orang lain.

    Sebagai alumni AN yang salah satu profesinya sebagai storyteller, Nia membuktikan bahwa dengan mengasah potensi diri dan mengembangkan hobi, maka kita akan mampu berkompetisi dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Ini berarti lulusan AN tidak melulu harus menjadi sekretaris atau bekerja di bagian administrasi saja. Namun, ilmu yang dipelajari saat kuliah dapat dipakai untuk menunjang pekerjaan yang dijalani.

    Tips Keluarga Happydi Masa Pandemi

    Alumni yang berdomisili di Cibiru-Bandung ini berpendapat bahwa, “Setiap orang bisa menulis, setiap orang bisa menjadi pendongeng. Karena saya pun memulai profesi ini dari hobi. Skill yang saya pelajari di POLBAN bisa digunakan dan sangat bermanfaat bagi kehidupan saya. Dan laboratorium pertama saya sebagai penulis dan pendongeng adalah dari rumah, dari mengasuh anak di rumah.”

    Tips agar bisa menjadi penulis dan pendongeng dari Nia adalah sebagai berikut:

    1. Suka membuat cerita;2. Suka mendongengkannya, suka bercerita.

    Bukan hanya seorang ayah atau ibu saja yang perlu menguasai kemampuan bercerita tapi seorang motivator, sales marketing juga perlu menguasai stoytelling. Bahkan isi medsos pun adalah storytelling ;) membuat copywriting pun adalah storytelling;

    3. Belajar dan belajar lagi. Never stop learning;4. Banyak baca banyak tahu;5. Belajar dari ahlinya;6. Kenali dengan baik potensi yang kita miliki agar

    bisa sukses dan enjoy dalam bekerja.

    Sebelum berpisah, Nia ingin berpesan pada kita semua agar tidak menyalahkan keadaan, “Allah memberi kita potensi dan bakat yang harus kita asah. Kemampuan yang dimiliki setiap lulusan adalah skill yang bisa digunakan untuk me-monetize skill itu sendiri. Jangan jadikan masa pandemi ini sebagai halangan. Tapi ayo berpikir kreatif bahwa di masa inipun kita bisa menghasilkan penghasilan. New Normal harus membuat kita berpikir solutif agar kita senantiasa menjadi orang yang bersyukur dan senantiasa berdoa, berikhtiar bukan menyalahkan keadaan. Semangat!” [Dian Akbas]

    ki ta-ki ta

    Sum

    ber f

    oto:

    dok

    .pri

    badi

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 27

    YULIANI SRI ANGGRIANI, biasa dipanggil Teh Ully, adalah alumni AN angkatan 94 yang menyibukkan dirinya berbisnis fashion dengan brand Habibaty.

    Dengan moto hidupnya “Sabar Ikhlas Tawakkal”, alumni kelahiran Bandung tahun 76 ini, menyasar ibu-ibu muda untuk konsumen bisnis fashion-nya. “Pemasarannya dilakukan dengan sistem reseller di beberapa kota maupun ritel,” jelas Teh Ully pada tim Bungkusan.

    Bagaimana sih awalnya “Habibaty” hingga bisa seperti sekarang ini? Pastinya pembaca Bungkusan penasaran, kan?

    Yuliani Menekuni Bisnis Fashion ‘Habibaty’

    ki ta-ki ta

    “Awalnya menjadi pelaku UMKM bazaar Gedung Sate setiap hari Jumat pada minggu ke-3 setiap bulannya, hingga mengikuti kurasi pameran fashion di beberapa kota,” paparnya ketika ditanya tentang sejarah usahanya.

    Habibaty, yang memproduksi pakaian muslimah, khimar, dan kerudung, dengan mempekerjakan 5-6 orang karyawan ini merasa sangat terpengaruh dengan terjadinya pandemi Covid-19 ini. Tentunya Teh Ully punya strategi untuk menghadapi krisis ini. “Yang paling penting adalah mengembalikan segala urusan kepada Allah. Yakin semua pasti ada hikmahnya dan kita atur strategi pasar lagi. Yang biasanya bisnis fashion full, ke usaha daster, piyama, dan lain sebagainya,” tambahnya.

    Betul kata Teh Ully, pasti ada hikmah di balik pandemi covid-19 ini. Bagi para pebisnis, jangan patah semangat. Kita harus pandai-pandai atur strategi. Kalau bisa “banting setir”, lakukanlah. Jika bisnis yang sedang dijalani mengalami kemandekan, rubahlah apa yang perlu dirubah. Analisa dan evaluasi kembali. Di mana terjadi kesalahan, perbaikilah.

    Di akhir wawancara, Teh Ully berpesan pada para mahasiswa AN yang ingin menekuni bisnis fashion. “Jangan mudah menyerah, selalu libatkan Allah yang paling utama dan selalu fokus istiqomah menekuninya. Juga yang pasti harus sesuai passion kita agar dijalani dengan penuh bahagia. [Dian Akbas]

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202028

    SETIAP MAHASISWA biasanya memiliki mata kuliah favorit. Seperti halnya Mufid Arifin Hidayat yang karib dipanggil Mufid ini menyukai mata kuliah Manajemen Kearsipan dan Manajemen Kantor.

    “Karena ujian dari mata kuliah tersebut seru. Manajemen Kearsipan memaksa kita untuk bisa mencari arsip kurang dari 10 detik di dalam rak arsip dan Manajemen Kantor mahasiswa belajar untuk bisa membuat design layout kantor yang baik. Ditambah kedua mata kuliah tersebut sangat terbukti manfaatnya ketika pernah mengalami bekeja pada praktik kerja lapangan,” terang Mufid ketika ditanya redaksi Bungkusan terkait alasannya.

    Saat ini, Mufid sedang menyelesaikan jenjang Diploma 3-nya di Jurusan Administrasi Niaga Prodi Administrasi Bisnis. Mahasiswa kelahiran Bandung 1999 ini memiliki cita-cita menjadi wirausahawan atau seseorang yang menangani bidang CSR.

    “Profesi yang saya harapkan setelah lulus mampu menjadi Staff Bagian HRD atau CSR di salah satu perusahaan BUMN. Alasannya karena saya menyukai banyak interaksi sosial dengan orang lain terlebih lagi HRD dan CSR erat hubungannya dengan perhatian perusahaan pada karyawan dan lingkungan sekitar,” terangnya.

    Namun, disamping itu Mufid juga memiliki cita cita menjadi Wirausahawan Dimsum di daerah CIAYUMAJAKUNING. “Karena saya rasa dimsum belum memiliki banyak saingan namun pasarnya cukup besar. Alasannya, disamping bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, saya ingin mengadakan gerakan sosial dan peduli lingkungan satu tahun sekali menggunakan profit yang didapat dari bisnis tersebut,” ungkap Mufid.

    Calon Pengusaha Dimsum CIAYUMAJA-KUNING

    Mufid pun mempersiapkan secara serius niatannya tersebut. “Hal yang saya siapkan untuk menggapai profesi tersebut adalah kemampuan komunikasi yang baik, kreativitas, mencoba meneliti dan menjawab studi kasus, melatih kemampuan mengoperasikan Ms. Word dan Excel. Juga melakukan riset kecil untuk bisnis dimsum di daerah CIAYUMAJAKUNING,” jelas mahasiswa yang memiliki motto hidup Mampu tetap terbang dalam semua kebijakan ini.

    Situasi dan kondisi yang semakin merumit karena pandemi menjadi tantangan tersendiri baginya sebagai seorang mahasiswa. Zaman sekarang ditunjang teknologi yang maju, sementara lapangan pekerjaan terasa semakin menyusut sehingga persaingan menjadi semakin ketat. Menurut Mufid, tantangan terbesarnya adalah melawan diri sendiri. Bagaimana bisa membawa diri ini untuk terus melangkah jauh lebih maju dari pada yang lainnya, terutama menguasai kompetensi yang mumpuni.

    “Sepenglihatan dan pengalaman saya setelah melewati masa Praktik Kerja Lapangan, kompetensi yang paling dibutuhkan dari segi soft skill adalah sifat komunikatif dari personil dan integritas terhadap pekerjaan yang dilakukan, serta pemikiran dan tindakan pada pemecahan terhadap suatu masalah. Sementara hardskill yang dibutuhkan adalah kemampuan mengoperasikan Microsoft office baik itu word, excel, access, dan outlook. Dan yang tak kalah penting yaitu kemampuan khusus dari salah satu bidang yang didalami dari semua mata kuliah yang telah dipelajari. Contoh di Program Studi Administrasi Bisnis dari sekian banyak mata kuliah harus ada 1 bidang yang didalami, misal bidang kearsipan,” tutur Mufid. [Juli Jajuli]

    ki ta-ki ta

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 29

    ki ta-ki ta

    TERKADANG cita-cita semasa kecil tidak ada korelasinya dengan pekerjaan yang digeluti pada saat dewasa. Seperti halnya Adhitya Listyani yang saat ini menjadi Humas Politeknik Negeri Bandung yang semasa kecilnya memiliki cita-cita ingin menjadi seorang ninja.

    “Waktu kecil tinggal di daerah C*****s, dan lagi musim-musimnya banyak ninja yang merisaukan masyarakat. Entah benar atau tidak, tapi suka denger orang dewasa bercerita itu. Jadi akutuh pengen jadi Ninja Shinobi yang baik untuk memberantas kejahatan, melindungi yang lemah, bisa ngilang, bersembunyi dalam bayangan..wkwkwk,” cerocosnya ketika ditanya tentang cita-cita waktu kecil oleh Bungkusan.

    Profesi humas di institusi yang juga almamaternya ini dijalani oleh Adhit sejak 2014. Menurutnya, lulusan administrasi niaga itu bisa ditempatkan kerja dimana saja, tak heran sebelum ke humas ia pernah menempati beberapa posisi lainnya. Sebelum gabung ke Polban, Adhit yang juga alumni AN Angkatan 2000 ini pernah meniti karier di salah satu bank syariah sebagai teller dan Relationship Officer.

    Selain itu, ia juga pernah menjadi sekretaris project di salah satu Institut Negeri di Bandung. Berbekal pengalaman tersebut, ketika masuk ke Polban Adhit tidak gagap menerima penugasan di beberapa posisi seperti administrasi pengadaan, sekretaris direktur hingga humas yang merangkap protokoler.

    Pemilik motto hidup “Tidak harus sempurna, tapi berusaha yang terbaik” ini merasa bahagia apabila bisa melayani pihak internal dan external

    “Ninja Shinobi”yang Kini Menjadi Humas

    dengan baik, seperti bisa menyelenggarakan acara dengan lancar, bekerja sama dengan berbagai team, menambah wawasan dan teman teman baru.

    “Dukanya apa ya, kadang ketika kita lelah setelah berusaha maksimal, tetap ada yang berkata-kata kurang enak didengar. Tapi yah lalui saja, tetap maju, tetap jalani kewajiban, lebih baik berusaha yang terbaik,” ungkapnya ketika ditanya suka duka menjalani profesinya saat ini.

    Untuk memperluas wawasan dan jejaring, wanita yang memiliki hobi membaca komik, nonton dan menggambar ini bergabung dalam organisasi Humas dan Protokol Politeknik & Perguruan Tinggi se-Indonesia.

    “Sebagai seorang humas kita dituntut untuk menyajikan informasi akurat dan komunikasi yang lugas dan tidak multitafsir baik untuk konsumsi internal maupun eksternal. Kita juga menjalankan fungsi protokoler di acara yang memang wajib mengikuti Pedoman Keprotokolan yang berlaku, seperti pada saat upacara bendera, upacara wisuda, pelantikan, penandatanganan MoU dan lain sebagainya,” terangnya.

    Wanita kelahiran Bandung 1981 ini juga berpesan untuk mahasiswa AN harus mampu berkomunikasi dengan baik, kreatif, memahami tren, memiliki integritas, kuat mental, sabar, tabah, jangan pundungan dan jika menyampaikan pendapat itu dengan santun baik lisan maupun tulisan.

    “O, ya. Jangan pelit senyum ya, tetaplah cerah ceria. Selain senyum itu ibadah, senyumpun bisa memberikan aura positif di sekitar kita,” pungkasnya. [Juli Jajuli]

    Sum

    ber f

    oto:

    dok

    .pri

    badi

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202030

    KULIAH adalah proses pembelajaran tingkat lanjut di mana seseorang telah menentukan pilihan jurusan. Biasanya dalam pemilihan jurusan dilakukan berbagai pertimbangan, salah satunya minat dan bakat.

    Untuk memulai kuliah, pengorbanannya tidak sedikit. Mulai dari menghabiskan banyak waktu, biaya, tenaga dan lain-lain. Tentu, di balik suatu impian yang ingin kita capai melalui kuliah, ada harga yang harus dibayar.

    Bagi Andi Syarief Suhada yang akrab dipanggil Andi Bedjo ini memberikan fakta yang cukup mengejutkan korelasi ilmu kuliah dengan saat bekerja. Ia mengaku, dari pengalamannya bekerja bertahun-tahun, hanya 15% yang ada kaitannya dengan yang ia pelajari di bangku kuliah.

    “Dari Pengalaman kerja saya, mungkin hanya 15 % yang ada kaitannya dengan Ilmu yang saya pelajari di Politeknik, diataranya Ilmu Dasar Komputer, Mengetik dan Ilmu Komunikasi,” ungkap lulusan Poltek ITB Angkatan 1993 ini kepada redaksi Bungkusan.

    Saat ini Andi bekerja sebagai Senior Analyst Internal Relation & Media PT Pertamina Hulu Indonesia dari 2019 hingga sekarang. Sebelumnya

    Pesan Andi Bedjo, Lulusan AN Harus Memiliki Karakter

    ki ta-ki ta

    pada 2018 - 2019, Andi bertugas di PT Pertamina Hulu Sanga – Sanga, External Relation, Southern Area Operation. Sebelumnya, Andi juga telah malang melintang dibeberapa perusahaan lainnya seperti Telecommunication Services, Easy Call, Bandung (1994-1996), Internet Service Provider, Dnet – Jakarta (1996 – 2004) dan Oil & Gas Company, VICO Indonesia (2004 – 2018) dengan beberapa posisi seperti Information & Communication Technology (Jakarta), Petro Technical Data Engineer (Jakarta) dan External Relation, Southern Area Operation (Kalimantan Timur)

    Andi Bedjo pun selalu berpesan kepada para mahasiswa tatkala ada kesempatan bertemu mereka. “Jangan suka mengukur sebuah pekerjaan, karena “nilai uang” ataupun derajat pekerjaan. Anggap saja bekerja itu adalah sebuah proses adaptasi dari Ilmu yang kita pelajari dengan realitas dunia kerja,” pesannya.

    Pesan lainnya, jangan sampai tidak bekerja karena sulitnya kesempatan kerja. “Karena kesempatan itu sebenarnya adalah “kemampuan” dalam melakukan perubahan dan beradaptasi. Kalau memilih untuk berwiraswata, itu sangat baik, tapi jangan dengan alasan sulit mencari pekerjaan. Hindari mencari “Alasan”, sebaiknya mencari dan

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 31

    mengolah kemampuan,” terangnya lagi.

    Ketika ditanya perbedaan lulusan AN zaman dulu (old) dengan zaman sekarang (now) Andi mengaku sulit untuk melakukan komparasi. “Komparasi yang sulit, karena di kedua zaman memiliki keunggulan dan kekuatan yang berbeda, mereka mempunyai cara pandang, persepsi yang berbeda soal “Kuliah”, ungkap pria yang memiliki hobi Olahraga, Berkebun, Beraktivitas (teu daek cicing) ini.

    Pada zaman Andi, karena keterbatasan fasilitas dan teknologi menyebabkan mahasiswa lebih “survive” dalam arti berkelompok. Mereka lebih sering berkumpul, bersosialisasi dan fokus membahas, membicarakan sesuatu hal yang sama.

    “Berbeda dengan zaman sekarang. Berkembangnya kemudahan fasilitas, mahasiswa lebih suka pada hal-hal yang “fashionable” dilihat, dinilai dari “penampilannya”. Mereka berkumpul, mereka berkelompok, tapi lebih kepada “enjoy” terhadap dunianya masing-masing,” ungkap Andi lagi.

    Berbicara masalah kompetensi yang harus dimiliki lulusan AN saat ini, Andi menunjuk ke pembangunan karakter. “Ilmu-ilmu yang lebih mengedepankan kemampuan membangun “Karakter” dan kemampuan untuk survive (bertahan

    hidup) karena dia mampu beradaptasi terhadap perubahan. Namun, kompetensi apapun harus di dasari oleh “Pembentukan Karakter”,” terang bapak yang telah memiliki satu orang anak laki-laki yang telah kuliah ini.

    Andi juga mengenang saat masih kuliah dulu. Kuliah menggunakan Jas/Seragam, seperti Akademi Sekretaris, tapi ada logo “Gajah”nya. “Jadi kalau berangkat dari rumah, seragamnya dilipet-lipet dalam tas. Dan di luar pake jaket himpunan. Kurang “PeDe” karena tidak diberi pemahaman kenapa harus pake “seragam”,” ceritanya.

    Ia juga masih ingat saat mulai belajar stenography dan mengetik 10 jari. Pikiran yang ada waktu itu, kenapa harus belajar Stenograph? kan sudah ada alat perekam suara? Lalu hal itu ditanyakan ke dosennya tapi tidak menjawab. “Hanya di akhir semester memberikan saya nilai “C”,” ujar Andi.

    Ada cerita unik lainnya menurut Andi. Penerapan “Punishment”, berupa Kompensasi untuk melakukan pekerjaan atau tugas-tugas “sosial” di lingkungan Politeknik atas keterlambatan masuk kuliah. Itu merupakan hal yang unik untuk mendidik mahasiswa lebih disiplin dan menghargai waktu. Liburan datang ke Kampus, bukan untuk belajar, tapi bersihkan buku-buku di Perpustakaan. Sayangnya metode tersebut tidak equal, artinya berlaku hanya untuk mahasiswa saja. Soalnya kalau dosennya terlambat, mahasiswa pada senang. “Kan seru juga kalau ada Dosen dan Mahasiswa sama-sama kerja sosial gara-gara sering terlambat. Entah saat ini apakah hal tersebut masih bisa diterapkan?. Hemat saya, metodenya diterapan hanya model “hukumannya” yang di ganti,” Andi bercerita.

    Masih menurut Andi, kuliah di Politeknik ITB waktu itu adalah pengalaman hidup yang sangat berkesan dan tidak mungkin ia lupakan. Banyak hal-hal yang membekas sangat dalam di pikiran dan menjadi kenangan Indah. “Tetap maju dan bisa menjadi Kampus kebanggaan insan Indonesia, Sukses Politeknik Negeri Bandung. Terus berkarya menghasilkan Mahasiswa-Mahasiswi yang Kuat dan Siap dalam menghadapi perubahan,” pungkasnya. [Juli Jajuli]

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202032

    Bisnis Banjura yang Tahan Pandemi Covid-19

    ki ta-ki ta

    BERAWAL dari niatan untuk mengembangkan produksi bandeng ibu mertua, kini usaha bandeng isi dengan brand BANJURA yang dimulai Juli tahun 2016 ini mulai berkembang.

    “Sebelumnya, bandeng isi diproduksi berdasarkan pesanan yang diterima. Karena menurut saya Bandeng isi ini tampak menarik, lalu saya cobalah menjualkannya secara online. Pembeli awal-awal sih kebanyakan teman-teman yang ada dikontak BBM. Alhamdulillah temen-teman kuliah

    juga banyak yang beli,” cerita Andi Purnomo kepada redaksi Bungkusan.

    Pria yang lahir di Kuningan pada 1983 ini kembali bercerita, “ Awalnya saya memulai usaha ini tanpa mempunyai modal yang mumpuni. Modal saya hanya BBM dan kontak yang ada didalamnya. Saat pertama-tama, produksi hanya berdasarkan pesanan dari teman-teman. Tapi seiring berjalannya waktu, atas bantuan teman-teman dan media sosial yang mempromosikan, Alhamdulillah wilayah

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 33

    pemasaran jadi lebih luas. Bahkan, Banjura pernah menjadi oleh-oleh dari Bandung untuk dibawa ke Jepang.” ungkapnya lagi.

    Tidak berpuas diri, alumni AN Angkatan 2004 ini pun pada tahun 2018 mulai mengurus Legalitas Banjura. Mulai dari Halal MUI, PIRT Dinas Kesehatan dan mematenkan merk produknya. Hal tersebut dilakukan agar Banjura bisa lebih meluas wilayah pemasarannya dan lebih meyakinkan konsumen kalau produk Banjura bukan produk abal-abal.

    Saat ini Banjura hadir dengan beberapa varian, yaitu Banjura Bandeung Juara, Banjura pindang ikan Mas, Banjura Buntil dan Banjura Dimsum.

    Ketika ditanya segmentasi konsumen, pria yang memiliki motto hidup “Bisa selalu memberikan manfaat kepada sesama” ini menjawab santai.

    “Untuk sementara ini segmen yang kami pilih berdasarkan usia. Range usianya 20 tahun- 60 tahun. Tapi berdasarkan testimoni dari para konsumen, anak2 juga senang mengkonsumsi Banjura Bandeung Juara. Hal ini dikarenakan para ibu-ibu

    muda merasa lebih praktis pada saat memberikan anak-anaknya Banjura Bandeung Juara. Selain Bergizi, Banjura Bandeung Juara juga Non-MSG,” terang Anto.

    Semua Produk Banjura adalah produk yang diproduksi secara home industry. Tenaga kerja sekarang baru ada 3 orang dengan omset perbulannya sekitar 10 juta. Nasib baik, badai pandemi Covid-19 tidak berpengaruh banyak terhadap bisnis Banjura. “Hal ini dikarenakan

    produk makanan seperti Banjura Bandeung Juara, bisa dijadikan stok saat tidak boleh keluar rumah (bisa dipesan online dan diantarkan via ojek online),” tambah Anto.

    Ia juga membocorkan rahasia bertahan selama masa pandemi dengan memakai strategi menjaga

    konsistensi dengan menghasilkan produk yang

    penuh gizi dan Higienis.

    “Kami juga memperkuat dari sektor online-nya serta menjaga hubungan baik dengan reseller,” jelasnya.

    Sejauh ini pemesanan dapat melalui aplikasi WhatsApp: 085217994061, Jalur Reseller, Go-food, Grab Food, Tokopedia, Bukalapak dan Blibli.com.

    Di akhir, Andi berpesan untuk mahasiswa yang akan menekuni bisnis kuliner. “Pertajam pandangan dan pendengaran untuk berbagai peluang. Pandai-pandailah mencari relasi dan menjaga relasi apabila kita pribadi belum pandai produksi,” pungkasnya. [Juli Jajuli]

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202034

    TEMA RISET Mystery Shopper jarang diangkat dalam sebuah seminar, workshop, webinar maupun sejenisnya, maka dari itu banyak publik yang masih penasaran seperti apa dan bagaimana Mystery Shopper itu diperlukan dalam suatu bisnis. Meskipun demikian, sudah banyak perusahaan yang menjalankan Mystery Shopper dalam mengevaluasi layanan bisnisnya. Ada yang sudah menerapkannya dengan benar melalui bantuan pihak ketiga dalam hal ini perusahaan riset pemasaran/mystery shopper maupun ada juga yang masih menjalankannya tanpa landasan ilmu dan pemahaman yang baik mengenai Mystery Shopper itu sendiri. Dalam artikel kali ini saya akan sharing tentang Mystery Shopper, fungsinya dalam bisnis dan bagaimana mystery shopper itu bekerja agar teman-teman mendapatkan pemahaman yang baik dan

    evaluasi Kualitas Layanan Melalui Pembeli Rahasia

    Oleh Muh Sigit Wahyu Kurnianto

    penerawangan

    Sum

    ber f

    oto:

    recd

    etec

    tive

    s.co

    m

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 35

    *** Alumni AN 95 Politeknik ITB, Owner & CEO Bintang Research, Perusahaan

    Riset Pasar & Pemasaran Praktisi Riset Pemasaran lebih dari 20 tahun

    benar tentang Mystery Shopper.

    Beberapa dari kita tentu sudah pernah mendengar istilah Mystery Shopper. Mystery Shopper adalah salah satu teknik collecting data dalam suatu riset pemasaran. Mystery Shopper merupakan teknik mengevaluasi layanan customer yang dilakukan oleh Mystery Shopper (orang luar perusahaan yang melakukan tugas mystery shopping dengan cara berpura-pura sebagai pelanggan). Mystery Shopper dapat diartikan juga sebagai seni dalam mengevaluasi layanan customer pada suatu perusahaan. Mystery Shopper sering digunakan untuk mengamati dan mengevaluasi layanan perusahaan jasa atau perusahaan yang melibatkan unsur jasa dalam proses bisnisnya.

    Mystery Shopper dilakukan sebagai upaya dan komitmen perusahaan untuk menjaga layanan agar selalu prima dan excellent di mata pelanggan. Layanan yang selalu prima dan excellent ini harus selalu dijaga agar pelanggan merasa puas, yang pada akhirnya kepuasan pelanggan dapat tercipta dengan baik secara terus menerus. Terciptanya kepuasan pelanggan yang kokoh ini salah satunya ditopang oleh mystery shopper sebagai salah satu pilar penopangnya. Selain Mystery Shopper masih ada tiga pilar lain sebagai penopang kesuksesan Kepuasan Pelanggan yaitu survey kepuasan pelanggan, customer loss analysis dan complaint handling.

    Mengapa Mystery Shopper itu perlu? Mystery shopper diperlukan agar pengamatan dan evaluasi di lapangan berjalan secara objektif, sesuai dengan kenyataan tanpa ada rekayasa atau ditutup-tutupi kekurangannya. Seorang mystery shopper akan berperan sebagai pelanggan secara natural. Dengan demikian ia akan mendapatkan pelayanan yang sama seperti pelanggan lain. Hal ini akan berbeda apabila evaluasi dan pengamatan dilakukan oleh internal perusahaan, dapat dipastikan ada sesuatu yang ditutupi saat sidak (inspeksi mendadak) dilakukan oleh internal perusahaan. Mystery shopper diperlakukan sama seperti pelanggan yang datang ke outlet oleh karyawan. Karyawan tidak bisa mengenali mystery shopper sehingga apa yang dialami oleh mystery shopper akan dialami juga oleh pelanggan lainnya. Dalam hal ini mystery shopper cukup untuk mewakili semua pelanggan.

    Ada dua point utama yang diamati dan

    dievaluasi oleh Mystery Shopper yaitu:

    1. Kinerja Karyawan

    2. Operasional Outlet/Manajemen Operasional Outlet.

    Kinerja karyawan penting untuk diamati dan dievaluasi karena karyawan outlet lah yang sehari-hari berhadapan langsung dan berinteraksi dengan pelanggan. Dalam interaksi karyawan dengan pelanggan bisa diketahui dan dirasakan apakah karyawan selalu memberikan senyum dan salam secara tulus, cara komunikasi karyawan ke pelanggan apakah sudah baik, memberikan penjelasan tentang produk dengan baik, respon karyawan kepada pelanggan hingga apakah karyawan sudah mampu memberikan solusi terhadap keluhan pelanggan. Kinerja karyawan perlu diamati dan dievaluasi karena terkait dengan SOP (Standard Operating Procedure) di suatu perusahaan. Hasil dari evaluasi ini bisa mempengaruhi kebijakan apakah karyawan perlu dibekali training lebih mendalam atau tidak.

    Sedangkan pengamatan dan evaluasi terhadap Operasional Outlet/Manajemen Operasional diantaranya adalah pengaturan lalu lintas pelanggan di dalam outlet, ketersediaan stok barang, kebersihan stok dan outlet, kerapihan penataan

    Sum

    ber f

    oto:

    dok

    .pri

    badi

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202036

    stok barang, kemudahan dan keamanan pelanggan dalam bertransaksi dan lain sebagainya. Selain itu fasilitas untuk pelanggan juga merupakan point penting untuk diamati dan dievaluasi, seperti halnya fasilitas AC di outlet, ruangan yang selalu bersih dan rapi, ketersediaan tempat sampah, adanya musik di outlet serta apakah karyawan sudah berada di posisi yang semestinya saat outlet buka (tidak ada karyawan yang terlambat datang) dan masih banyak lagi yang harus diamati, semuanya tergantung pada kebutuhan dari pihak manajemen perusahaan.

    Agar pengamatan lebih obyektif, mystery shopping sebaiknya dilakukan lebih dari sekali. Bisa dua atau tiga kali. Karena mystery shopping yang hanya dilakukan sekali bisa jadi mendapatkan pengalaman pengalaman yang kebetulan dan hanya terjadi sekali itu saja. Misalnya seorang customer service sedang mengalami musibah sehingga ia bersedih dan menjadi kurang bersemangat dalam bekerja pada hari itu, padahal dalam kesehariannya dia bekerja sangat baik. Jika pada saat itu dia menjadi target mystery shopping, maka bisa dipastikan dia akan mendapatkan penilian yang kurang baik. Jika satu kali pengamatan itu dijadikan penilaian kinerja, maka hasilnya akan bias. Karena itu perlu dilakukan mystery shopping lebih dari satu kali untuk mendapatkan data yang lebih fair dan akurat.

    Bagaimana cara menjadi mystery shopper? Seorang yang bertugas sebagai mystery shopper akan berpura-pura menjadi pelanggan sesungguhnya. Seorang mystery shopper akan mengikuti metodologi dan instruksi yang telah dirancang sebelumnya. Mystery shopper akan mengunjungi outlet yang telah ditetapkan, mengikuti skenario dan mengumpulkan beberapa sampel data dari hasil pengataman dan yang dirasakan selama menyamar menjadi pelanggan. Mystery shopper dalam bertugas biasanya juga dilengkapi alat penunjang berupa perekam video maupun audio. Hasil rekaman ini akan menjadi bukti otentik pengamatan mystery shopper. Setelah melakukan mystery shopping, seorang mystery shopper akan membuat laporan berisi hasil temuannya di lapangan beserta umpan baliknya.

    Mystery shopper dapat berjalan mulus apabila ada komitmen yang kuat dari manajemen perusahaan untuk selalu menjunjung tinggi service excellent sehingga rencana akan dilakukan mystery shopping di outlet tidak diketahui oleh karyawan atau tidak bocor sebelum mystery shopping dilakukan. Selain itu juga mystery shopper dapat berjalan mulus apabila terdapat komitmen dari para pelaku mystery shopper untuk menjaga rahasia pekerjaannya dan selalu mengikuti skenario serta instruksi yang telah ditetapkan sebelumnya.

    Sum

    ber f

    oto:

    Get

    ty Im

    ages

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 37

    jepretan

    SEKARANG ini nampaknya foto sudah jadi kebutuhan utama kita sehari hari baik pekerjaan, kuliah, hobi maupun kebutuhan eksistensi di sosial media. Untuk menghasilkan foto yang bagus umumnya kita berfikiran harus menggunakan kamera profesional (DSLR atau mirrorless), tapi ada beberapa alasan orang orang lebih suka menggunakan kamera HP dibandingkan dengan kamera profesional, selain bobotnya yang lumayan berat dan ukurannya relatif lebih besar, yaitu harganya yang lumayan mahal. Jadi, kemampuan memaksimalkan kamera HP menjadi hal yang penting, berikut beberapa hal yang perlu kita perhatikan ketika akan mengambil gambar menggunakan kamera HP kita.

    Oleh: Eko Budi/AN 2001

    Teknik Memotret Menggunakan Kamera Handphone

    Sum

    ber f

    oto:

    BT.

    com

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202038

    1. CAHAYA

    Cahaya adalah faktor penting dalam pengambilan gambar. Usahakan cahaya yang menerangi objek yang akan kita foto cukup, bisa cahaya dari balik jendela yang masuk ke dalam ruangan atau bantuan cahaya lampu bila kurang terang. Kurangnya cahaya akan mem-push ISO ke tingkat yang lebih tinggi, efeknya adalah foto yang kita hasilkan menjadi berbintik dan terlihat kurang tajam atau dikenal dengan istilah noise.

    Fitur flash yang terdapat pada perangkat juga bisa kita manfaatkan untuk menerangi objek yang akan kita foto. tapi jangan sampai malah merusak foto yang kita hasilkan.

    Tidak ada salahnya bereksperimen dengan cahaya karena terkadang dengan cahaya yang kurang juga dapat menghasilkan foto yang menarik misalnya saat kita membuat foto siluet pada saat matahari tenggelam.

    2. KOMPOSISI

    Faktor lainnya yang membuat foto kita nampak indah adalah komposisi yang menarik, salah satu komposisi dalam fotografi adalah rule of third. Rule of third adalah komposisi dimana kita menempatkan

    objek pada sepertiga bagian foto yang kita buat. Untuk mempermudah dalam memperoleh hasil foto dengan komposisi ini, kita bisa menyalakan fitur grid pada aplikasi kamera kita. Tempatkan objek foto yang akan kita tonjolkan pada posisi yang pas sesuai grid yang terlihat pada layar HP.

    3. JANGAN GUNAKAN DIGITAL ZOOM

    Bila kamera HP kita memiliki fitur optical zoom kita bisa gunakan dan jangan gunakan digital zoom. Mendekat pada objek foto yang akan kita ambil jauh lebih baik hasilnya dibanding menggunakan digital zoom bila kamera kita tidak memiliki fitur optical zoom, karena hasil fotonya akan tajam. Digital zoom memaksa objek mendekat pada kita, hasilnya adalah foto akan terlihat pecah dan kurang tajam.

    4. EDIT

    Untuk membuat foto kita menjadi lebih menarik kita bisa mempergunakan aplikasi edit foto seperti snapseed atau vsco yang bisa kita install di gadget kita. Dengan beberapa sentuhan bisa membuat foto

    Sum

    ber f

    oto:

    htt

    ps://

    ipho

    neph

    otog

    raph

    ysch

    ool.c

    om/

    Sum

    ber f

    oto:

    htt

    ps://

    tech

    ijau.

    com

    /

    Ket: Foto kiri menggunakan digital zoom, kanan menggunakan optical

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 39

    kita yang awalnya biasa saja menjadi luar biasa. Edit sewajarnya saja jangan berlebihan

    5. TETEP JEPRET

    Ambil foto sebanyak banyaknya, dengan sering memotret juga akan mengasah kemampuan kita. Semakin banyak yang kita foto maka akan semakin lihai dan semakin bagus pula foto yang akan kita hasilkan. Eksperimen dengan berbagai angle dan komposisi foto untuk mendapatkan hasil foto yang lebih kreatif dan tidak biasa.

    Sum

    ber f

    oto:

    htt

    p://

    ww

    w.m

    erc-

    med

    ia.c

    om/

    Ket: Foto kiri menggunakan digital zoom, kanan menggunakan optical

    Sum

    ber f

    oto:

    htt

    ps://

    angl

    ekam

    era.

    blog

    spot

    .com

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202040

    3 Alasan Kenapa Harus Mengunjungi Kuningan

    Keterangan foto: Curug Ciputri di area

    Bumi Perkemahan Palutungan,

    Kuningan

    Sum

    ber f

    oto:

    dok

    .pri

    badi

    pelesiran

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 2020 41

    KUNINGAN. Pernahkah anda mengunjungi kota kecil ini? Memangnya apa sih keistimewaan Kota Kuningan sehingga kota ini layak untuk dikunjungi? Ini nih, setidaknya ada 3 alasan kenapa Kota Kuningan bisa jadi salah satu tujuan wisata anda.

    1. Udaranya relatif sejuk

    Ya, udara di Kota Kuningan relatif sejuk jika dibandingkan kota tetangganya Cirebon. Coba saja deh jika teman-teman sedang ada di perjalanan melewati Kota Cirebon, lalu masuk ke Kota Kuningan. Udara yang dirasakan begitu masuk Kota Kuningan akan terasa lebih sejuk. Hal ini karena letak geografis Kota Kuningan yang berdekatan dengan Gunung Ciremai, terutama Kuningan barat, sehingga udaranya lebih sejuk.

    2. Banyak tempat wisata alamnya

    Ada cukup banyak wisata alam di Kuningan yang bisa anda kunjungi. Ada Waduk Darma Waduk seluas kurang lebih 425 ha di sebelah barat daya Kota Kuningan yang dikelilingi bukit dan lembah, serta pemandangan yang indah dan udara yang sejuk. Ada Taman Wisata Alam Linggarjati di Desa Linggarjati, dimana kita bisa menikmati berbagai kekayaan Flora dan Fauna yang ada dan menikmati berbagai fasilitas bermain untuk anak sembari menikmati pemandangan yang indah dan udara yang sejuk. Tidak jauh dari Taman Wisata Alam Linggarjati, terdapat museum Linggarjati yang menjadi tempat perundingan Bangsa Indonesia dan Belanda pada tahun 1946.

    Mau menikmati wisata alam yang sekaligus menyehatkan? Bisa kok, karena di Kuningan terdapat kawasan pemandian air panas yang bisa teman-teman nikmati bersama keluarga. Tepatnya di daerah Sangkanhurip, kurang lebih 14 km dari pusat kota Kuningan, terdapat banyak bilik pemandian air panas dan kolam renang yang disewakan dengan berbagai fasilitas dan harga yang ditawarkan. Selain itu, di Kuningan juga terdapat banyak air terjun. Salah satu yang pernah saya kunjungi adalah air terjun ataur Curug Ciputri yang berada di kawasan Bumi Perkemahan Palutungan. Disini selain bisa menikmati sejuknya udara dan dinginnya air terjun, juga bisa menyewa lahan untuk berkemah serta menikmati berbagai permainan outbound.

    3. Akses transportasinya semakin mudah

    Dengan adanya tol Cipali, akses transportasi ke Kota Kuningan semakin mudah dan cepat jika kita membawa kendaraan pribadi. Dari Jakarta, ke Kota Kuningan bisa ditempuh hanya selama kurang lebih 5 jam perjalanan saja lewat tol Cipali. Jika memilih kendaraan umum, bisa menggunakan kereta api

    sampai kota Cirebon lalu lanjut dengan kendaraan umum lain ke Kota Kuningan. Bahkan, sekarang ada Bandar udara terdekat dari Kota Kuningan yaitu Bandar udara internasional Kertajati di Kota Majalengka. Dari Majalengka, barulah melanjutkan perjalanan ke Kota Kuningan dengan kendaraan umum.

    Itulah 3 asalan kenapa anda harus mengunjungi Kota Kuningan. Karena masih dalam masa pandemi, jangan lupa tetap patuhi protocol kesehatan dengan rajin cuci tangan dan jaga jarak ya! [Kanianingsih]

    Sum

    ber f

    oto:

    gar

    o-bl

    og.c

    om

  • Bungkusan Edisi 02 Juli - Agustus 202042

    CILOK, ada yang belum tahu makanan ini? Cilok adalah makanan khas daerah Jawa Barat yang terbuat dari tepung tapioka atau sebagian orang menyebutnya tepung aci. Konon nama cilok merupakan singkatan dari aci dicolok, yang berarti aci ditusuk, karena cara makannya dengan ditusuk menggunakan lidi.

    Biasanya cilok banyak dijual oleh tukang jualan keliling yang menggunakan gerobak. Namun sekarang sudah ada juga cilok yang dikemas dengan plastik dan diberi nama produk. Cilok jadi terlihat lebih menarik dengan berbagai variasi rasa. Selain itu, dengan di