usulan waktu perawatan berdasarkan keandalan suku cadang

8
-'. Proceedings 6 th Nalionallnduslrial Engineering Conference (NIEC-6), Surabaya, 20 OklOber 2011 Usulan Waktu Perawatan Berdasarkan Keandalan Suku Cadang Kritis Bus di Perum Damri Bandung Yani Iriani, Ema Septisari Rahmadi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Tekillk, Universitas Widyatama J1. Cikutra No. 204 A Bandung 40133 E-mail: [email protected] Abstrak Perawatan penting ditakukan karena perawatan merupakan tindakan perbaikan ataupun pencegahan kerusakan suku cadang bus. Permasalahan yang sering tefj"adi pada perusahaan "Perum Damri" adalah kerusakan suku cadang yang telj"adi secara tiba-tiba yang mengakibatkan telganggunya kelancaran proses operasional blls. Data yag diambil pada penelitian ini adalah data armada blls yang mengalami frekuensi kel1lsakan terbanyak. Tlu'uan penelitian ini adalaft untuk menentllkan interval waktu perawatan berdasarkan tingkat keandala/1 sllku cadang bus sebelum blls mengalami kerusakan. Penelitian ini menggunal«t11 al1a/isis suku cadal1g kritis, nilai laju kerusakan. MTTR dan MTTF. Berdasarkan hasil penelitial1 bahwa suku cadang lo·itis yang sering mengalami kerusakan adalah blok mesin/piston. Blok mesin/piston akan mengalami kel1lsakan secara tiba-tiba tiap 340 jam berdasarkan nitai MTTF dan perlu dilakukan perawatan tiap 272 jam berdasar nitai MTTR. Keandalan blok mesin/piston didapatkan pada 95% sebesar 301 jam dan 85% sebesar 793 jam. Kata Kunci: analisis suku cadang kritis, MTTR, MTTF , keandalan Abstract A1aintenance is important because it is a corrective or preventive damage buses spare parts. Problems that often occur at the company "Perum Damri" is the destruction of parts that occurs suddenly resulting in disruption of the smooth pro cess of bus operations. Data taken in this study is the data bus fleet that suffered the most damage frequency. The pwpose of this study was to determine the time interval of care based on the reliability of bus spare parts prior to the bus were damaged research uses analysis of critical spare parts, the rate of damage, MTTR and MTTF. Based on research result show that of critical spare parts are often damaged the engine block / pistons. Engine block/pistons will be damaged by a sudden evel}' 340 hours based on the value of MTTF and needs to be done evel}' 272 hours of treatment based on the value ofMTTR. Reliability of the engine block/pistons obtained in 95% of 301 hours and 85%for 793 hours. Keywords: analysis of critical spare parts, MTTR and MTTF 1. Pendahuluan Dalam dunia otomotif khususnya pada mobil dikenal berbagai macam sistem yang digunakan. Sistem-sistem ini bekerja saling berangkaian antara satu dengan yang lainnya, sehingga apabila salah satu dati sistem tersebut mengalami kerusakan maka mobil akan menambah kerusakan yang lain. Untuk memperbaiki dan mencegah kerusakan pada sistem tersebut dilakukan tindakan perawatan pada suku cadang atau alat agar tidak berhenti bekerja secara permanen . Perawatan merupakan suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas peralatan produksi dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan secara berkala supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan [1]. 171

Upload: trinhminh

Post on 31-Dec-2016

260 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Usulan Waktu Perawatan Berdasarkan Keandalan Suku Cadang

- Proceedings 6th Nalionallnduslrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 OklOber 2011

Usulan Waktu Perawatan Berdasarkan Keandalan Suku Cadang Kritis Bus di Perum Damri Bandung

Yani Iriani Ema Septisari Rahmadi Jurusan Teknik Industri Fakultas Tekillk Universitas Widyatama

J1 Cikutra No 204 A Bandung 40133 E-mail yaniirianiwidyatamaacid

Abstrak

Perawatan penting ditakukan karena perawatan merupakan tindakan perbaikan ataupun pencegahan kerusakan suku cadang bus Permasalahan yang sering tefjadi pada perusahaan Perum Damri adalah kerusakan suku cadang yang teljadi secara tiba-tiba yang mengakibatkan telganggunya kelancaran proses operasional blls Data yag diambil pada penelitian ini adalah data armada blls yang mengalami frekuensi kel1lsakan terbanyak Tluuan penelitian ini adalaft untuk menentllkan interval waktu perawatan berdasarkan tingkat keandala1 sllku cadang bus sebelum blls mengalami kerusakan Penelitian ini menggunallaquot11 al1aisis suku cadal1g kritis nilai laju kerusakan MTTR dan MTTF Berdasarkan hasil penelitial1 bahwa suku cadang lomiddotitis yang sering mengalami kerusakan adalah blok mesinpiston Blok mesinpiston akan mengalami kel1lsakan secara tiba-tiba tiap 340 jam berdasarkan nitai MTTF dan perlu dilakukan perawatan tiap 272 jam berdasar nitai MTTR Keandalan blok mesinpiston didapatkan pada 95 sebesar 301 jam dan 85 sebesar 793 jam

Kata Kunci analisis suku cadang kritis MTTR MTTF keandalan

Abstract

A1aintenance is important because it is a corrective or preventive damage buses spare parts Problems that often occur at the company Perum Damri is the destruction of parts that occurs suddenly resulting in disruption of the smooth process ofbus operations Data taken in this study is the data bus fleet that suffered the most damage frequency The pwpose of this study was to determine the time interval of care based on the reliability of bus spare parts prior to the bus were damaged research uses analysis of critical spare parts the rate of damage MTTR and MTTF Based on research result show that of critical spare parts are often damaged the engine block pistons Engine blockpistons will be damaged by a sudden evel 340 hours based on the value ofMTTF and needs to be done evel 272 hours oftreatment based on the value ofMTTR Reliability of the engine blockpistons obtained in 95 of301 hours and 85for 793 hours

Keywords analysis of critical spare parts MTTR and MTTF

1 Pendahuluan

Dalam dunia otomotif khususnya pada mobil dikenal berbagai macam sistem yang digunakan Sistem-sistem ini bekerja saling berangkaian antara satu dengan yang lainnya sehingga apabila salah satu dati sistem tersebut mengalami kerusakan maka mobil akan menambah kerusakan yang lain

Untuk memperbaiki dan mencegah kerusakan pada sistem tersebut dilakukan tindakan perawatan pada suku cadang atau alat agar tidak berhenti bekerja secara permanen Perawatan merupakan suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas peralatan produksi dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan secara berkala supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan [1]

171

bull Proceedings 6th Nationandustria Engineering Conference (NEC-6) Surabaya 20 Oktober 207 7

Demikian halnya dengan industri jasa pada penyedia jasa transportasi angkutan darat khususnya pada armada bus perawatan merupakan hal yang harus diperhatikan karena proses kerjalama waktu operasional bus yang tanpa henti menempuh perjalanan jauh setiap hari

Perusahaan Umum Djawatan Angkutan Mobil Repoeblik Indonesia atau biasa disingkat Perum DAMRI adalab suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa angkutan darat Sebagai penyedia layanannya Bentuk layanan yang diberikan berupa penyediaan armada bus yang berkualitas untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang dalam melakukan perjalanan Saat ini Perum DAMRI memiliki bus sebanyak 244 yang terdiri dari 192 Mercedez Benz 26 Nisan 15 Hino dan 11 Beij ing

Sistem perawatan yang dilakukan oleh Perum DAMRI selama ini masih bersifat korektif yaitu perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan Perawatan yang paling baik digunakan adalah perawatan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan (preventive maintenance) Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini untuk menentukan interval waktu perawatan berdasarkan tingkat keandalan suku cadang bus sebelum bus mengalami kerusakan

2 Kajian Literatur

21 Pengertian Pengertian Perawatan (Maintenance) Beberapa pengertian perawatan (maintenance) menurut ahli 1 Menurut Corder [2] perawatan merupakan suatu kombinasi dari tindakan yang dilakukan

untuk menjaga suatu barang dalam atau untuk memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima

2 Menurut Assauri [1] perawatan diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan fasilitas pabrik serta mengadakan perbaikan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang sesuai dengan yang direncanakan

3 Menurut Dhillon [3] perawatan adalah semua tindakan yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang baik atau untuk mengembalikan ke dalam keadaan yang memuaskan

4 Perfective Maintenance meningkatkan kinerja pembungkusanl pengepakanl pemeliharaan dengan menggunakan software komputer

22 Konsep Reliability (Keandalan) Ketersediaan dapat didefinisikan sebagai probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu waktu tertentu dalam kondisi operasi yang telah ditetapkan [4] Sehingga ketersediaan merupakan fungsi dari suatu siklus waktu operasi (reliability) dan waktu downtime (maintainability)

23 Mean Time To Failure (MTTF) Mean Time To Failure (MTTF) merupakan nilai rata-rata waktu kerusakan dari sebuah sistem MTTF dapat dirumuskan sebagai berikut

MTTR = E(T)= ft f(tit = fR(tjt o 0

Adapun nilai MTTF untuk empat jenis distribusi statistiknya adalah bull Distribusi Normal MTTR = f-l

jJ + 1(0- )2 bull Distribusi Lognormal MTTR = )I = e 2

172

-

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIECmiddot6) Surabaya 20 Oktober 2011

1bull Distribusi Eksponensial MTTR = r + shy

A

bull Distribusi Weibull MTTR = IX r(1+ ~J

24 Mean Time To Repair (MTTR) Mean Time To Repair (MTTR) merupakan nilai rata-rata waktu perbaikan dari distribusi data waktu perbaikan yang teJah diketahui Secara umum waktu perbaikan dapat diberlakukan sebagai variabeJ random karena kejadian yang berulang-uJang dapat mengakibatkan waktu perbaikan yang berbeda-beda Adapun nilai MTTR untuk empat jenis distribusi statistik sarna halnya dengan Mean Time To Failure (MTTF)

MTTR diperoleh dengan menggunakan rumus Ebeling [4] Y X

MTTR = fth(t)dt = f(l- H(t))dt (1) o 0

Oi mana h(t) adalah fungsi kepadatan peluang untuk data waktu perbaikan H(t) adalah fungsi distribusi kumulatifuntuk data waktu perbaikan t adalah waktu

3 Metode Penelitiall Tahapan-tahapan pemecahan masaJah daJam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut

_ Identifik as i Masalah amp Penetapan

Tuj uan Penelitian -

Snldi Plistaka I ~__ t ~~_

Pengumpulan data middot Data frekuensi kerusakkan dan harga suku cadang middot Penen tllan suku cadang kritis bus middot Data waktu antar kerusakkan suku cadang kritis

Pengolahan data Perhitungan Waktll Rata-rata Kerusakan Perhitungan W aktu Rata-rata Perbaikan Menghitung Tingkat Keandalan bull Menentukan Interval Perawatan

- - shy - Anali sis

Gambar I Model Pemecahan Masalah

4 Hasil Penelitian

41 Penentuan Suku Cadang Kritis Bus Penentuan komponen suku cadang kritis bus ditentukan berdasarkan jumlah biaya operasional yang terbesar Informasi ini didapat dari bagian penanggung jawab bengkeJ dan spareparts

173

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2077

Berdasarkan tabel 1 diperoleh biaya terbesar suku cadang kritis untuk bus adalah Blok MesinIPiston (Rp 36000000)

a e 1 D e uensl erusak an harga suku cadTbl ala frk an d ang

No Suku Cadang Frekuensi Kerusaka n

(I bus4tahun)

Harga Suku Cadang

Total Harga Total Biaya

I Blok mesin[gtiston 9 Rshy 4000000 R-shy 36000000 Rjo 36000000 2 Klep 4 Rp 2 500000 Rp 10000000 Rp 46000000 3 Elektrik 9 Rp 1255000 Rp 11 295000 Rp 57295000 4 Stir kemudi 8 Rp 10 50000 Rp 8 400000 Rp 65 695000 5 Kampas rem belakang 16 Rp 500000 Rp 8000000 Rp 73695 000 6 Kamshyas rem depa n 17 Rpound 380000 Rpound 6460000 RJJ 80155 000 7 King pe n 5 Rp 1250000 Rp 6 250000 Rp 86405000 8 Suspensi 6 Rp 575000 Rp 3450000 Rp 8985 5000 9 Propeller kros oin 9 R-shy 3 75 000 Rp 3375000 Rp 93230 000 10 Tran smisi 6 Rp 275000 Rp 1650000 Rp 94880000 11 Komponen pendingin 5 Rp 325000 Rp 1625000 Rp 96505 000 12 Filter sol8r J J Rp J 47500 Rp J 62 7 500 Rp 98 J 27500 J3 T e rot 4 Rp J 750 00 Rp 700000 Rp 98827500 14 Lahe r 3 Rp 725000 Rp 675 000 Rp 995 02500 15 Cilinde r head 2 Rp 320000 Rp 640 000 Rp J 00 J42500

42 Perhitungan Waktu Operasional bull Perhitungan Perhitungan Waktu Rata-rata Kerusakan Blok MesinlPiston a Perhitungan Index Of Fit Perhitungan ini untuk menentukan distribusi yang sesuai dengan data Distlibusi yang dipilih adalah distribusi yang memiliki index of fit terbesar deogan rumus sebagai berikut

n poundxmiddoty -(n poundx)(n poundy)i=1 1 1 i=1 I i=1 I

r = ---===========================~

[npound xl-(pound xl )2][npound Y -( I Xl)2]1=1 1=1 1=1 1=1

Untuk distribusi Normal 8(9744) - (25992 Xo)

r = = 0 058 ~[8(133974720) - (25992)2 18(565) _ (0)2 ]

Untuk distribusi Lognormal 8(0246047) - (62]78208XO)

r = = 0 0441 ~[8(488767) - (62178208)2 18(56548) _ (0)2 ]

Untuk distribusi Eksponensial 8- 2212937)- (25992X-732)

r = = -01101 ~[8(133974720) - (25992)2 18(1123) _ (- 732)2 ]

Untuk distribusi Weibull

r = 8(- 3 151)- (62178208X- 411) = -00669

~[8488767) - (62178208)218(104686) - (- 411)2]

Berdasarkan nilai index of fit dari setiap distribusi maka distribusi yang dipilih adalah distribusi Weibull karena memiliki nilai index offit terbesar yaitu 00669

174

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

b Pengujian distribusi Weibull Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola distribusi kerusakan Suku Cadang mengikuti distribusi weibull dua parameter Sebelum pengujian ini dilakukan terlebih dahulu dibuat hipotesis untuk menentukan apakah data terdistribusi weibull atau tidak Hipotesis

bull Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi Weibull bull HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi Weibull

Berikut ini perhitungan pengujian distribusi weibull untuk Suku cadang Blok MesinIPiston terdapat pada tabel 2

n T b 12 UD b Wb IIa e Istn USI el U untuk waktu k k bl0 kJI erusa an meSI piston

No Kerusakan

(Jam) Rank (x) Xi = In Xi Xj +1 - Xj M j (X j + - XYM j

I 2880 720 65 793 00328 1068252 00307 2 720 744 66120 06769 0577339 11724

3 2928 1464 72889 06766 0422889 16000 4 87 12 2880 79655 00165 0356967 00463

5 744 2928 79821 O J 5 J8 0334089 04544 04544

6 5136 3408 8 1339 04101 0349907 11722 11722 7 3408 5136 85440 05284 0449338 11760 1 1 760

8 1464 87 12 90725 -90725

Total 16266 56520

i-I Xi+l - Xi L

S = _In__i+_2_)_+_1__M--i_ = 16266 = 0 2878 0 29 i-I X 1 - Xmiddot 5 6520 L 1+ 1

i = 1 Mi

Stest = 029 Stabel = 071

Karena Stest lt Stabel maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi Weibull

c Perhitungan parameter Weibull Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi weibull parameternya adalah a dan 3 Perhitungannya menggunakan transportasi ganda pendekatan cara regresl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston

Dengan menggunakan rumus

N L~=l Xi Yi - L~=l Xi L~=l Yi 8middot (-25424) - (621782) x (-4113) b = N L~=l X - (L~=l XJ2 = 8 48877 - 6217822 = 11888

L~=l Yi L~=l Xi -4113 621782 a = N - b N = 8 - 11888 8 = -97538

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai 0 (parameter skala) dengan satuan jam dan 3 (parameter bentuk)

Perhitungan sebagai berikut a - 97538

ex = eC-I)) = e C 11888) = 3651057 jam fJ = b = 11888

175

I

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 207 7 ~

Tabe13 Parameter distribusi weibul1 untuk waktu kerusakan blok mesinipiston

N xmiddotI F(Xi) Xi Yi X2 I

y2 I XiY

I 720 00833 65793 -2442 4329 5962 -16 065

2 744 02024 66120 -1487 4372 2210 -9 830

3 1464 03214 72889 -0947 5313 0897 -6 905

4 2880 04405 79655 -0544 6345 0295 -4330

5 2928 055 95 79821 -01 99 6371 0039 -1585

6 3408 06786 81339 0127 6616 0016 1030 7 5136 07976 85440 0469 1300 0219 4003 8 8712 09167 90725 0910 8231 0829 8258

25992 621782 -4113 48877 10469 -25424

d Perhitungan MTTF Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTF (mean time to failure) dengan satuan jam Perbitungan sebagai berikut

MTTF = a r (1 +iJ MTTF = 3651057 r(1 + _1_J

11888

MTTF = 365 1057 r (18) = (365 1057)(0 931) = 3404 jam

bull Perhitungan waktu rata-rata perbaikan blok mesinpiston a Perhitungan Index Of Fit Perhitungan ini untuk menentukan distribusi yang sesuai dengan data dan pola distribusinya yaitu apakah distribusi normal lognormal eksponensial atau weibulL distribusi yang dipilih adalab distribusi yang memiliki nilai index offit terbesar Untuk distribusi Normal

r = 9 (-0445) - (245)(0) = 00577

J[9 (7575) - (245)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Lognormal 9 (-008086) - (823748)(0)

r = = 00237 J[9 (931138) - (823748)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Eksponensial 9 (-221953) - (245)(-829617)

r = = 00559 J[9 (7575) - (245) 2][9 (129874) - (-829617)2]

Untuk distribusi Weibull 9 (-443938) - (823748)(-46709)

r = = 00395 J[9 (931138) - (823748)2][9 (121863) - (-46709)2]

Berdasarkan nilai index oj fit dari setiap distribusi maka distribusi yang dipilih adalah distribusi normal karena memiliki nilai index offit terbesar yaitu 00577

b Pengujian kecocokan distribusi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola distribusi kerusakan Suku Cadang mengikuti distribusi normal Hipotesis distribusi normal

176

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011 Y2shy

Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi normal HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi normal

Pengujian distribusi normal untuk Suku cadang Blok MesinIPi ston dengan menggunakan software Minitab ver 14 Berdasarkan hasil perhitngan diperoleh PValue = 0743 atau PValue gt 005 maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi normal

c Perhitungan parameter distribusi Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi normal parametemya adalah (J dan fl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston terdapat pad a tabe14

Tab 14 Para meter dbUS nor ma b middotkan Ip lst o n e stn waktu per a bl k 0 mes in

N X (J am) F(X) Y X y j 2

XimiddotVi

I I 00745 - 14 4 I 207 - 14 4 2 15 o 1809 -09 1 2 0 83 -13 65 3 2 02872 -0 56 4 0 3 1 -11 2 4 25 03936 -0 27 6 0 07 -0 67 5 5 3 0 5000 000 9 0 00 0 6 3 0 6064 027 9 00 7 0 8 1 7 35 0 7 128 056 12 03 I 1 96 8 4 0 8 19 1 0 91 16 0 83 3 64 9 4 09255 144 16 2 07 5 76

245 000 76 658 757

Dengan menggunakan rumus

N I~=l Xi Yi - I~=l Xi I~=l Yi 9 (757) - (245) X (0) b = N N X2 _ (N K) 2 = 976 _ 245 2 = 8360

~1=1 I ~1=1 I

N 1 Y N 1 K 0 24 5 a=~l = l_b~l = l=--8360-middot-=-22756

N N 9 9

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai (J dan fl Perhitungan sebagai berikut

1 1 (J = Ii = 08360 = 11962 11 = -a (J = -(-22756) x 11962 = 272 jam

d Perhitungan MTTR Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTR (mean time to repair) dengan satuan jam Perhitungan sebagai berikut MTTR = 11 MTTR = 272 jam

bull Tingkat keandalan suku cadang blok mesinlpiston Nilai keandalan suku cadang blok mesinlpiston berdasarkan pada waktu rata-rata kerusakan dengan parameter distribusi Weibull a= 3658 105 ~ = 11888 t= rata-rata waktu kerusakan 259928 = 3249 Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keandalan suku cadang Blok Mesinl Piston

R = e- (~)p

177

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

3249 )11 888 (R = exp - 3658 105

R = 042 R=42 Jadi tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston selama 4 tahun adalah 42

bull Penentuan interval perawatan suku cadang blok mesinipiston Setelah mengetahui distribusi yang sesuai untuk data waktu kerusakan dan waktu perbaikan serta nilai MTTF dan MTTR berdasarkan distribusi terpilih selanjutnya dapat dilakukan perhitungan interval perawatan berdasarkan tingkat keandalan dengan menggunakan rata-rata waktu kerusakan Untuk tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston 85 dan 95 perhitungannya adalah tR = a(-lnR)1 P Untuk tingkat keandalan 85 tS5 = 36581057(-lnO85)1 118 t85 = 79338 jam 33 hari Untuk tingkat keandalan 95 t95 = 36581057(-lnO95)1 118 t95 = 30037jam 12 hari

5 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas didapat beberapa kesimpulan yaitu a Suku cadang pada bus yang merupakan suku cadang kritis adalah blok mesinipiston

karena suku cadang tsb yang menghabiskan total biaya yang paling besar b Waktu rata-rata kerusakan setiap suku cadang blok mesinipiston berdistribusi weibull dan

didapat MTTF untuk Blok mesinIPiston adalah 340 jam yang artinya suku cadang akan rusak setelah beroperasi selama 340 jam

c Waktu rata-rata perbaikan setiap suku cadang Blok mesinIPiston berdistribusi normal dan didapat MTTR untuk Blok mesinIPiston adalah 272 jam yang artinya waktu untuk memperbaiki suku cadang 272 jam

d Tingkat keandalan untuk Suku cadang Blok mesinIPiston adalah 42 e Waktu perawatan suku cadang kritis untuk tingkat keandalan 85 adalah setelah bus

beroperasi selama 793 jam untuk suku cadang Blok mesinIPiston Sedangkan untuk tingkat keandalan 95 Blok mesinlPiston harus mendapatkan perawatan setelah beroperasi selama 301 jam

6 Daftar Rujukan

[1] Assauri S (1993) Manajemen Produksi dan Operasi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) Jakarta

[2] Corder AS (1 988) Teknik Manajemen Pemeliharaan Erlangga Jakarta [3] Dhillon BS (1997) Reliability Engineering in System Design and Operation Van

Nostrand Reinl10ld Company Inc Singapore [4] Ebeling cE (1997) A n Introduction to Reliability and Maintainability Engineering

McGraw-Hill Singapore

178

Page 2: Usulan Waktu Perawatan Berdasarkan Keandalan Suku Cadang

bull Proceedings 6th Nationandustria Engineering Conference (NEC-6) Surabaya 20 Oktober 207 7

Demikian halnya dengan industri jasa pada penyedia jasa transportasi angkutan darat khususnya pada armada bus perawatan merupakan hal yang harus diperhatikan karena proses kerjalama waktu operasional bus yang tanpa henti menempuh perjalanan jauh setiap hari

Perusahaan Umum Djawatan Angkutan Mobil Repoeblik Indonesia atau biasa disingkat Perum DAMRI adalab suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa angkutan darat Sebagai penyedia layanannya Bentuk layanan yang diberikan berupa penyediaan armada bus yang berkualitas untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang dalam melakukan perjalanan Saat ini Perum DAMRI memiliki bus sebanyak 244 yang terdiri dari 192 Mercedez Benz 26 Nisan 15 Hino dan 11 Beij ing

Sistem perawatan yang dilakukan oleh Perum DAMRI selama ini masih bersifat korektif yaitu perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan Perawatan yang paling baik digunakan adalah perawatan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan (preventive maintenance) Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini untuk menentukan interval waktu perawatan berdasarkan tingkat keandalan suku cadang bus sebelum bus mengalami kerusakan

2 Kajian Literatur

21 Pengertian Pengertian Perawatan (Maintenance) Beberapa pengertian perawatan (maintenance) menurut ahli 1 Menurut Corder [2] perawatan merupakan suatu kombinasi dari tindakan yang dilakukan

untuk menjaga suatu barang dalam atau untuk memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima

2 Menurut Assauri [1] perawatan diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan fasilitas pabrik serta mengadakan perbaikan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang sesuai dengan yang direncanakan

3 Menurut Dhillon [3] perawatan adalah semua tindakan yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang baik atau untuk mengembalikan ke dalam keadaan yang memuaskan

4 Perfective Maintenance meningkatkan kinerja pembungkusanl pengepakanl pemeliharaan dengan menggunakan software komputer

22 Konsep Reliability (Keandalan) Ketersediaan dapat didefinisikan sebagai probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu waktu tertentu dalam kondisi operasi yang telah ditetapkan [4] Sehingga ketersediaan merupakan fungsi dari suatu siklus waktu operasi (reliability) dan waktu downtime (maintainability)

23 Mean Time To Failure (MTTF) Mean Time To Failure (MTTF) merupakan nilai rata-rata waktu kerusakan dari sebuah sistem MTTF dapat dirumuskan sebagai berikut

MTTR = E(T)= ft f(tit = fR(tjt o 0

Adapun nilai MTTF untuk empat jenis distribusi statistiknya adalah bull Distribusi Normal MTTR = f-l

jJ + 1(0- )2 bull Distribusi Lognormal MTTR = )I = e 2

172

-

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIECmiddot6) Surabaya 20 Oktober 2011

1bull Distribusi Eksponensial MTTR = r + shy

A

bull Distribusi Weibull MTTR = IX r(1+ ~J

24 Mean Time To Repair (MTTR) Mean Time To Repair (MTTR) merupakan nilai rata-rata waktu perbaikan dari distribusi data waktu perbaikan yang teJah diketahui Secara umum waktu perbaikan dapat diberlakukan sebagai variabeJ random karena kejadian yang berulang-uJang dapat mengakibatkan waktu perbaikan yang berbeda-beda Adapun nilai MTTR untuk empat jenis distribusi statistik sarna halnya dengan Mean Time To Failure (MTTF)

MTTR diperoleh dengan menggunakan rumus Ebeling [4] Y X

MTTR = fth(t)dt = f(l- H(t))dt (1) o 0

Oi mana h(t) adalah fungsi kepadatan peluang untuk data waktu perbaikan H(t) adalah fungsi distribusi kumulatifuntuk data waktu perbaikan t adalah waktu

3 Metode Penelitiall Tahapan-tahapan pemecahan masaJah daJam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut

_ Identifik as i Masalah amp Penetapan

Tuj uan Penelitian -

Snldi Plistaka I ~__ t ~~_

Pengumpulan data middot Data frekuensi kerusakkan dan harga suku cadang middot Penen tllan suku cadang kritis bus middot Data waktu antar kerusakkan suku cadang kritis

Pengolahan data Perhitungan Waktll Rata-rata Kerusakan Perhitungan W aktu Rata-rata Perbaikan Menghitung Tingkat Keandalan bull Menentukan Interval Perawatan

- - shy - Anali sis

Gambar I Model Pemecahan Masalah

4 Hasil Penelitian

41 Penentuan Suku Cadang Kritis Bus Penentuan komponen suku cadang kritis bus ditentukan berdasarkan jumlah biaya operasional yang terbesar Informasi ini didapat dari bagian penanggung jawab bengkeJ dan spareparts

173

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2077

Berdasarkan tabel 1 diperoleh biaya terbesar suku cadang kritis untuk bus adalah Blok MesinIPiston (Rp 36000000)

a e 1 D e uensl erusak an harga suku cadTbl ala frk an d ang

No Suku Cadang Frekuensi Kerusaka n

(I bus4tahun)

Harga Suku Cadang

Total Harga Total Biaya

I Blok mesin[gtiston 9 Rshy 4000000 R-shy 36000000 Rjo 36000000 2 Klep 4 Rp 2 500000 Rp 10000000 Rp 46000000 3 Elektrik 9 Rp 1255000 Rp 11 295000 Rp 57295000 4 Stir kemudi 8 Rp 10 50000 Rp 8 400000 Rp 65 695000 5 Kampas rem belakang 16 Rp 500000 Rp 8000000 Rp 73695 000 6 Kamshyas rem depa n 17 Rpound 380000 Rpound 6460000 RJJ 80155 000 7 King pe n 5 Rp 1250000 Rp 6 250000 Rp 86405000 8 Suspensi 6 Rp 575000 Rp 3450000 Rp 8985 5000 9 Propeller kros oin 9 R-shy 3 75 000 Rp 3375000 Rp 93230 000 10 Tran smisi 6 Rp 275000 Rp 1650000 Rp 94880000 11 Komponen pendingin 5 Rp 325000 Rp 1625000 Rp 96505 000 12 Filter sol8r J J Rp J 47500 Rp J 62 7 500 Rp 98 J 27500 J3 T e rot 4 Rp J 750 00 Rp 700000 Rp 98827500 14 Lahe r 3 Rp 725000 Rp 675 000 Rp 995 02500 15 Cilinde r head 2 Rp 320000 Rp 640 000 Rp J 00 J42500

42 Perhitungan Waktu Operasional bull Perhitungan Perhitungan Waktu Rata-rata Kerusakan Blok MesinlPiston a Perhitungan Index Of Fit Perhitungan ini untuk menentukan distribusi yang sesuai dengan data Distlibusi yang dipilih adalah distribusi yang memiliki index of fit terbesar deogan rumus sebagai berikut

n poundxmiddoty -(n poundx)(n poundy)i=1 1 1 i=1 I i=1 I

r = ---===========================~

[npound xl-(pound xl )2][npound Y -( I Xl)2]1=1 1=1 1=1 1=1

Untuk distribusi Normal 8(9744) - (25992 Xo)

r = = 0 058 ~[8(133974720) - (25992)2 18(565) _ (0)2 ]

Untuk distribusi Lognormal 8(0246047) - (62]78208XO)

r = = 0 0441 ~[8(488767) - (62178208)2 18(56548) _ (0)2 ]

Untuk distribusi Eksponensial 8- 2212937)- (25992X-732)

r = = -01101 ~[8(133974720) - (25992)2 18(1123) _ (- 732)2 ]

Untuk distribusi Weibull

r = 8(- 3 151)- (62178208X- 411) = -00669

~[8488767) - (62178208)218(104686) - (- 411)2]

Berdasarkan nilai index of fit dari setiap distribusi maka distribusi yang dipilih adalah distribusi Weibull karena memiliki nilai index offit terbesar yaitu 00669

174

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

b Pengujian distribusi Weibull Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola distribusi kerusakan Suku Cadang mengikuti distribusi weibull dua parameter Sebelum pengujian ini dilakukan terlebih dahulu dibuat hipotesis untuk menentukan apakah data terdistribusi weibull atau tidak Hipotesis

bull Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi Weibull bull HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi Weibull

Berikut ini perhitungan pengujian distribusi weibull untuk Suku cadang Blok MesinIPiston terdapat pada tabel 2

n T b 12 UD b Wb IIa e Istn USI el U untuk waktu k k bl0 kJI erusa an meSI piston

No Kerusakan

(Jam) Rank (x) Xi = In Xi Xj +1 - Xj M j (X j + - XYM j

I 2880 720 65 793 00328 1068252 00307 2 720 744 66120 06769 0577339 11724

3 2928 1464 72889 06766 0422889 16000 4 87 12 2880 79655 00165 0356967 00463

5 744 2928 79821 O J 5 J8 0334089 04544 04544

6 5136 3408 8 1339 04101 0349907 11722 11722 7 3408 5136 85440 05284 0449338 11760 1 1 760

8 1464 87 12 90725 -90725

Total 16266 56520

i-I Xi+l - Xi L

S = _In__i+_2_)_+_1__M--i_ = 16266 = 0 2878 0 29 i-I X 1 - Xmiddot 5 6520 L 1+ 1

i = 1 Mi

Stest = 029 Stabel = 071

Karena Stest lt Stabel maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi Weibull

c Perhitungan parameter Weibull Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi weibull parameternya adalah a dan 3 Perhitungannya menggunakan transportasi ganda pendekatan cara regresl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston

Dengan menggunakan rumus

N L~=l Xi Yi - L~=l Xi L~=l Yi 8middot (-25424) - (621782) x (-4113) b = N L~=l X - (L~=l XJ2 = 8 48877 - 6217822 = 11888

L~=l Yi L~=l Xi -4113 621782 a = N - b N = 8 - 11888 8 = -97538

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai 0 (parameter skala) dengan satuan jam dan 3 (parameter bentuk)

Perhitungan sebagai berikut a - 97538

ex = eC-I)) = e C 11888) = 3651057 jam fJ = b = 11888

175

I

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 207 7 ~

Tabe13 Parameter distribusi weibul1 untuk waktu kerusakan blok mesinipiston

N xmiddotI F(Xi) Xi Yi X2 I

y2 I XiY

I 720 00833 65793 -2442 4329 5962 -16 065

2 744 02024 66120 -1487 4372 2210 -9 830

3 1464 03214 72889 -0947 5313 0897 -6 905

4 2880 04405 79655 -0544 6345 0295 -4330

5 2928 055 95 79821 -01 99 6371 0039 -1585

6 3408 06786 81339 0127 6616 0016 1030 7 5136 07976 85440 0469 1300 0219 4003 8 8712 09167 90725 0910 8231 0829 8258

25992 621782 -4113 48877 10469 -25424

d Perhitungan MTTF Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTF (mean time to failure) dengan satuan jam Perbitungan sebagai berikut

MTTF = a r (1 +iJ MTTF = 3651057 r(1 + _1_J

11888

MTTF = 365 1057 r (18) = (365 1057)(0 931) = 3404 jam

bull Perhitungan waktu rata-rata perbaikan blok mesinpiston a Perhitungan Index Of Fit Perhitungan ini untuk menentukan distribusi yang sesuai dengan data dan pola distribusinya yaitu apakah distribusi normal lognormal eksponensial atau weibulL distribusi yang dipilih adalab distribusi yang memiliki nilai index offit terbesar Untuk distribusi Normal

r = 9 (-0445) - (245)(0) = 00577

J[9 (7575) - (245)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Lognormal 9 (-008086) - (823748)(0)

r = = 00237 J[9 (931138) - (823748)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Eksponensial 9 (-221953) - (245)(-829617)

r = = 00559 J[9 (7575) - (245) 2][9 (129874) - (-829617)2]

Untuk distribusi Weibull 9 (-443938) - (823748)(-46709)

r = = 00395 J[9 (931138) - (823748)2][9 (121863) - (-46709)2]

Berdasarkan nilai index oj fit dari setiap distribusi maka distribusi yang dipilih adalah distribusi normal karena memiliki nilai index offit terbesar yaitu 00577

b Pengujian kecocokan distribusi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola distribusi kerusakan Suku Cadang mengikuti distribusi normal Hipotesis distribusi normal

176

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011 Y2shy

Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi normal HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi normal

Pengujian distribusi normal untuk Suku cadang Blok MesinIPi ston dengan menggunakan software Minitab ver 14 Berdasarkan hasil perhitngan diperoleh PValue = 0743 atau PValue gt 005 maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi normal

c Perhitungan parameter distribusi Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi normal parametemya adalah (J dan fl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston terdapat pad a tabe14

Tab 14 Para meter dbUS nor ma b middotkan Ip lst o n e stn waktu per a bl k 0 mes in

N X (J am) F(X) Y X y j 2

XimiddotVi

I I 00745 - 14 4 I 207 - 14 4 2 15 o 1809 -09 1 2 0 83 -13 65 3 2 02872 -0 56 4 0 3 1 -11 2 4 25 03936 -0 27 6 0 07 -0 67 5 5 3 0 5000 000 9 0 00 0 6 3 0 6064 027 9 00 7 0 8 1 7 35 0 7 128 056 12 03 I 1 96 8 4 0 8 19 1 0 91 16 0 83 3 64 9 4 09255 144 16 2 07 5 76

245 000 76 658 757

Dengan menggunakan rumus

N I~=l Xi Yi - I~=l Xi I~=l Yi 9 (757) - (245) X (0) b = N N X2 _ (N K) 2 = 976 _ 245 2 = 8360

~1=1 I ~1=1 I

N 1 Y N 1 K 0 24 5 a=~l = l_b~l = l=--8360-middot-=-22756

N N 9 9

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai (J dan fl Perhitungan sebagai berikut

1 1 (J = Ii = 08360 = 11962 11 = -a (J = -(-22756) x 11962 = 272 jam

d Perhitungan MTTR Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTR (mean time to repair) dengan satuan jam Perhitungan sebagai berikut MTTR = 11 MTTR = 272 jam

bull Tingkat keandalan suku cadang blok mesinlpiston Nilai keandalan suku cadang blok mesinlpiston berdasarkan pada waktu rata-rata kerusakan dengan parameter distribusi Weibull a= 3658 105 ~ = 11888 t= rata-rata waktu kerusakan 259928 = 3249 Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keandalan suku cadang Blok Mesinl Piston

R = e- (~)p

177

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

3249 )11 888 (R = exp - 3658 105

R = 042 R=42 Jadi tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston selama 4 tahun adalah 42

bull Penentuan interval perawatan suku cadang blok mesinipiston Setelah mengetahui distribusi yang sesuai untuk data waktu kerusakan dan waktu perbaikan serta nilai MTTF dan MTTR berdasarkan distribusi terpilih selanjutnya dapat dilakukan perhitungan interval perawatan berdasarkan tingkat keandalan dengan menggunakan rata-rata waktu kerusakan Untuk tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston 85 dan 95 perhitungannya adalah tR = a(-lnR)1 P Untuk tingkat keandalan 85 tS5 = 36581057(-lnO85)1 118 t85 = 79338 jam 33 hari Untuk tingkat keandalan 95 t95 = 36581057(-lnO95)1 118 t95 = 30037jam 12 hari

5 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas didapat beberapa kesimpulan yaitu a Suku cadang pada bus yang merupakan suku cadang kritis adalah blok mesinipiston

karena suku cadang tsb yang menghabiskan total biaya yang paling besar b Waktu rata-rata kerusakan setiap suku cadang blok mesinipiston berdistribusi weibull dan

didapat MTTF untuk Blok mesinIPiston adalah 340 jam yang artinya suku cadang akan rusak setelah beroperasi selama 340 jam

c Waktu rata-rata perbaikan setiap suku cadang Blok mesinIPiston berdistribusi normal dan didapat MTTR untuk Blok mesinIPiston adalah 272 jam yang artinya waktu untuk memperbaiki suku cadang 272 jam

d Tingkat keandalan untuk Suku cadang Blok mesinIPiston adalah 42 e Waktu perawatan suku cadang kritis untuk tingkat keandalan 85 adalah setelah bus

beroperasi selama 793 jam untuk suku cadang Blok mesinIPiston Sedangkan untuk tingkat keandalan 95 Blok mesinlPiston harus mendapatkan perawatan setelah beroperasi selama 301 jam

6 Daftar Rujukan

[1] Assauri S (1993) Manajemen Produksi dan Operasi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) Jakarta

[2] Corder AS (1 988) Teknik Manajemen Pemeliharaan Erlangga Jakarta [3] Dhillon BS (1997) Reliability Engineering in System Design and Operation Van

Nostrand Reinl10ld Company Inc Singapore [4] Ebeling cE (1997) A n Introduction to Reliability and Maintainability Engineering

McGraw-Hill Singapore

178

Page 3: Usulan Waktu Perawatan Berdasarkan Keandalan Suku Cadang

-

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIECmiddot6) Surabaya 20 Oktober 2011

1bull Distribusi Eksponensial MTTR = r + shy

A

bull Distribusi Weibull MTTR = IX r(1+ ~J

24 Mean Time To Repair (MTTR) Mean Time To Repair (MTTR) merupakan nilai rata-rata waktu perbaikan dari distribusi data waktu perbaikan yang teJah diketahui Secara umum waktu perbaikan dapat diberlakukan sebagai variabeJ random karena kejadian yang berulang-uJang dapat mengakibatkan waktu perbaikan yang berbeda-beda Adapun nilai MTTR untuk empat jenis distribusi statistik sarna halnya dengan Mean Time To Failure (MTTF)

MTTR diperoleh dengan menggunakan rumus Ebeling [4] Y X

MTTR = fth(t)dt = f(l- H(t))dt (1) o 0

Oi mana h(t) adalah fungsi kepadatan peluang untuk data waktu perbaikan H(t) adalah fungsi distribusi kumulatifuntuk data waktu perbaikan t adalah waktu

3 Metode Penelitiall Tahapan-tahapan pemecahan masaJah daJam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut

_ Identifik as i Masalah amp Penetapan

Tuj uan Penelitian -

Snldi Plistaka I ~__ t ~~_

Pengumpulan data middot Data frekuensi kerusakkan dan harga suku cadang middot Penen tllan suku cadang kritis bus middot Data waktu antar kerusakkan suku cadang kritis

Pengolahan data Perhitungan Waktll Rata-rata Kerusakan Perhitungan W aktu Rata-rata Perbaikan Menghitung Tingkat Keandalan bull Menentukan Interval Perawatan

- - shy - Anali sis

Gambar I Model Pemecahan Masalah

4 Hasil Penelitian

41 Penentuan Suku Cadang Kritis Bus Penentuan komponen suku cadang kritis bus ditentukan berdasarkan jumlah biaya operasional yang terbesar Informasi ini didapat dari bagian penanggung jawab bengkeJ dan spareparts

173

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2077

Berdasarkan tabel 1 diperoleh biaya terbesar suku cadang kritis untuk bus adalah Blok MesinIPiston (Rp 36000000)

a e 1 D e uensl erusak an harga suku cadTbl ala frk an d ang

No Suku Cadang Frekuensi Kerusaka n

(I bus4tahun)

Harga Suku Cadang

Total Harga Total Biaya

I Blok mesin[gtiston 9 Rshy 4000000 R-shy 36000000 Rjo 36000000 2 Klep 4 Rp 2 500000 Rp 10000000 Rp 46000000 3 Elektrik 9 Rp 1255000 Rp 11 295000 Rp 57295000 4 Stir kemudi 8 Rp 10 50000 Rp 8 400000 Rp 65 695000 5 Kampas rem belakang 16 Rp 500000 Rp 8000000 Rp 73695 000 6 Kamshyas rem depa n 17 Rpound 380000 Rpound 6460000 RJJ 80155 000 7 King pe n 5 Rp 1250000 Rp 6 250000 Rp 86405000 8 Suspensi 6 Rp 575000 Rp 3450000 Rp 8985 5000 9 Propeller kros oin 9 R-shy 3 75 000 Rp 3375000 Rp 93230 000 10 Tran smisi 6 Rp 275000 Rp 1650000 Rp 94880000 11 Komponen pendingin 5 Rp 325000 Rp 1625000 Rp 96505 000 12 Filter sol8r J J Rp J 47500 Rp J 62 7 500 Rp 98 J 27500 J3 T e rot 4 Rp J 750 00 Rp 700000 Rp 98827500 14 Lahe r 3 Rp 725000 Rp 675 000 Rp 995 02500 15 Cilinde r head 2 Rp 320000 Rp 640 000 Rp J 00 J42500

42 Perhitungan Waktu Operasional bull Perhitungan Perhitungan Waktu Rata-rata Kerusakan Blok MesinlPiston a Perhitungan Index Of Fit Perhitungan ini untuk menentukan distribusi yang sesuai dengan data Distlibusi yang dipilih adalah distribusi yang memiliki index of fit terbesar deogan rumus sebagai berikut

n poundxmiddoty -(n poundx)(n poundy)i=1 1 1 i=1 I i=1 I

r = ---===========================~

[npound xl-(pound xl )2][npound Y -( I Xl)2]1=1 1=1 1=1 1=1

Untuk distribusi Normal 8(9744) - (25992 Xo)

r = = 0 058 ~[8(133974720) - (25992)2 18(565) _ (0)2 ]

Untuk distribusi Lognormal 8(0246047) - (62]78208XO)

r = = 0 0441 ~[8(488767) - (62178208)2 18(56548) _ (0)2 ]

Untuk distribusi Eksponensial 8- 2212937)- (25992X-732)

r = = -01101 ~[8(133974720) - (25992)2 18(1123) _ (- 732)2 ]

Untuk distribusi Weibull

r = 8(- 3 151)- (62178208X- 411) = -00669

~[8488767) - (62178208)218(104686) - (- 411)2]

Berdasarkan nilai index of fit dari setiap distribusi maka distribusi yang dipilih adalah distribusi Weibull karena memiliki nilai index offit terbesar yaitu 00669

174

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

b Pengujian distribusi Weibull Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola distribusi kerusakan Suku Cadang mengikuti distribusi weibull dua parameter Sebelum pengujian ini dilakukan terlebih dahulu dibuat hipotesis untuk menentukan apakah data terdistribusi weibull atau tidak Hipotesis

bull Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi Weibull bull HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi Weibull

Berikut ini perhitungan pengujian distribusi weibull untuk Suku cadang Blok MesinIPiston terdapat pada tabel 2

n T b 12 UD b Wb IIa e Istn USI el U untuk waktu k k bl0 kJI erusa an meSI piston

No Kerusakan

(Jam) Rank (x) Xi = In Xi Xj +1 - Xj M j (X j + - XYM j

I 2880 720 65 793 00328 1068252 00307 2 720 744 66120 06769 0577339 11724

3 2928 1464 72889 06766 0422889 16000 4 87 12 2880 79655 00165 0356967 00463

5 744 2928 79821 O J 5 J8 0334089 04544 04544

6 5136 3408 8 1339 04101 0349907 11722 11722 7 3408 5136 85440 05284 0449338 11760 1 1 760

8 1464 87 12 90725 -90725

Total 16266 56520

i-I Xi+l - Xi L

S = _In__i+_2_)_+_1__M--i_ = 16266 = 0 2878 0 29 i-I X 1 - Xmiddot 5 6520 L 1+ 1

i = 1 Mi

Stest = 029 Stabel = 071

Karena Stest lt Stabel maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi Weibull

c Perhitungan parameter Weibull Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi weibull parameternya adalah a dan 3 Perhitungannya menggunakan transportasi ganda pendekatan cara regresl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston

Dengan menggunakan rumus

N L~=l Xi Yi - L~=l Xi L~=l Yi 8middot (-25424) - (621782) x (-4113) b = N L~=l X - (L~=l XJ2 = 8 48877 - 6217822 = 11888

L~=l Yi L~=l Xi -4113 621782 a = N - b N = 8 - 11888 8 = -97538

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai 0 (parameter skala) dengan satuan jam dan 3 (parameter bentuk)

Perhitungan sebagai berikut a - 97538

ex = eC-I)) = e C 11888) = 3651057 jam fJ = b = 11888

175

I

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 207 7 ~

Tabe13 Parameter distribusi weibul1 untuk waktu kerusakan blok mesinipiston

N xmiddotI F(Xi) Xi Yi X2 I

y2 I XiY

I 720 00833 65793 -2442 4329 5962 -16 065

2 744 02024 66120 -1487 4372 2210 -9 830

3 1464 03214 72889 -0947 5313 0897 -6 905

4 2880 04405 79655 -0544 6345 0295 -4330

5 2928 055 95 79821 -01 99 6371 0039 -1585

6 3408 06786 81339 0127 6616 0016 1030 7 5136 07976 85440 0469 1300 0219 4003 8 8712 09167 90725 0910 8231 0829 8258

25992 621782 -4113 48877 10469 -25424

d Perhitungan MTTF Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTF (mean time to failure) dengan satuan jam Perbitungan sebagai berikut

MTTF = a r (1 +iJ MTTF = 3651057 r(1 + _1_J

11888

MTTF = 365 1057 r (18) = (365 1057)(0 931) = 3404 jam

bull Perhitungan waktu rata-rata perbaikan blok mesinpiston a Perhitungan Index Of Fit Perhitungan ini untuk menentukan distribusi yang sesuai dengan data dan pola distribusinya yaitu apakah distribusi normal lognormal eksponensial atau weibulL distribusi yang dipilih adalab distribusi yang memiliki nilai index offit terbesar Untuk distribusi Normal

r = 9 (-0445) - (245)(0) = 00577

J[9 (7575) - (245)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Lognormal 9 (-008086) - (823748)(0)

r = = 00237 J[9 (931138) - (823748)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Eksponensial 9 (-221953) - (245)(-829617)

r = = 00559 J[9 (7575) - (245) 2][9 (129874) - (-829617)2]

Untuk distribusi Weibull 9 (-443938) - (823748)(-46709)

r = = 00395 J[9 (931138) - (823748)2][9 (121863) - (-46709)2]

Berdasarkan nilai index oj fit dari setiap distribusi maka distribusi yang dipilih adalah distribusi normal karena memiliki nilai index offit terbesar yaitu 00577

b Pengujian kecocokan distribusi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola distribusi kerusakan Suku Cadang mengikuti distribusi normal Hipotesis distribusi normal

176

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011 Y2shy

Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi normal HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi normal

Pengujian distribusi normal untuk Suku cadang Blok MesinIPi ston dengan menggunakan software Minitab ver 14 Berdasarkan hasil perhitngan diperoleh PValue = 0743 atau PValue gt 005 maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi normal

c Perhitungan parameter distribusi Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi normal parametemya adalah (J dan fl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston terdapat pad a tabe14

Tab 14 Para meter dbUS nor ma b middotkan Ip lst o n e stn waktu per a bl k 0 mes in

N X (J am) F(X) Y X y j 2

XimiddotVi

I I 00745 - 14 4 I 207 - 14 4 2 15 o 1809 -09 1 2 0 83 -13 65 3 2 02872 -0 56 4 0 3 1 -11 2 4 25 03936 -0 27 6 0 07 -0 67 5 5 3 0 5000 000 9 0 00 0 6 3 0 6064 027 9 00 7 0 8 1 7 35 0 7 128 056 12 03 I 1 96 8 4 0 8 19 1 0 91 16 0 83 3 64 9 4 09255 144 16 2 07 5 76

245 000 76 658 757

Dengan menggunakan rumus

N I~=l Xi Yi - I~=l Xi I~=l Yi 9 (757) - (245) X (0) b = N N X2 _ (N K) 2 = 976 _ 245 2 = 8360

~1=1 I ~1=1 I

N 1 Y N 1 K 0 24 5 a=~l = l_b~l = l=--8360-middot-=-22756

N N 9 9

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai (J dan fl Perhitungan sebagai berikut

1 1 (J = Ii = 08360 = 11962 11 = -a (J = -(-22756) x 11962 = 272 jam

d Perhitungan MTTR Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTR (mean time to repair) dengan satuan jam Perhitungan sebagai berikut MTTR = 11 MTTR = 272 jam

bull Tingkat keandalan suku cadang blok mesinlpiston Nilai keandalan suku cadang blok mesinlpiston berdasarkan pada waktu rata-rata kerusakan dengan parameter distribusi Weibull a= 3658 105 ~ = 11888 t= rata-rata waktu kerusakan 259928 = 3249 Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keandalan suku cadang Blok Mesinl Piston

R = e- (~)p

177

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

3249 )11 888 (R = exp - 3658 105

R = 042 R=42 Jadi tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston selama 4 tahun adalah 42

bull Penentuan interval perawatan suku cadang blok mesinipiston Setelah mengetahui distribusi yang sesuai untuk data waktu kerusakan dan waktu perbaikan serta nilai MTTF dan MTTR berdasarkan distribusi terpilih selanjutnya dapat dilakukan perhitungan interval perawatan berdasarkan tingkat keandalan dengan menggunakan rata-rata waktu kerusakan Untuk tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston 85 dan 95 perhitungannya adalah tR = a(-lnR)1 P Untuk tingkat keandalan 85 tS5 = 36581057(-lnO85)1 118 t85 = 79338 jam 33 hari Untuk tingkat keandalan 95 t95 = 36581057(-lnO95)1 118 t95 = 30037jam 12 hari

5 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas didapat beberapa kesimpulan yaitu a Suku cadang pada bus yang merupakan suku cadang kritis adalah blok mesinipiston

karena suku cadang tsb yang menghabiskan total biaya yang paling besar b Waktu rata-rata kerusakan setiap suku cadang blok mesinipiston berdistribusi weibull dan

didapat MTTF untuk Blok mesinIPiston adalah 340 jam yang artinya suku cadang akan rusak setelah beroperasi selama 340 jam

c Waktu rata-rata perbaikan setiap suku cadang Blok mesinIPiston berdistribusi normal dan didapat MTTR untuk Blok mesinIPiston adalah 272 jam yang artinya waktu untuk memperbaiki suku cadang 272 jam

d Tingkat keandalan untuk Suku cadang Blok mesinIPiston adalah 42 e Waktu perawatan suku cadang kritis untuk tingkat keandalan 85 adalah setelah bus

beroperasi selama 793 jam untuk suku cadang Blok mesinIPiston Sedangkan untuk tingkat keandalan 95 Blok mesinlPiston harus mendapatkan perawatan setelah beroperasi selama 301 jam

6 Daftar Rujukan

[1] Assauri S (1993) Manajemen Produksi dan Operasi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) Jakarta

[2] Corder AS (1 988) Teknik Manajemen Pemeliharaan Erlangga Jakarta [3] Dhillon BS (1997) Reliability Engineering in System Design and Operation Van

Nostrand Reinl10ld Company Inc Singapore [4] Ebeling cE (1997) A n Introduction to Reliability and Maintainability Engineering

McGraw-Hill Singapore

178

Page 4: Usulan Waktu Perawatan Berdasarkan Keandalan Suku Cadang

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2077

Berdasarkan tabel 1 diperoleh biaya terbesar suku cadang kritis untuk bus adalah Blok MesinIPiston (Rp 36000000)

a e 1 D e uensl erusak an harga suku cadTbl ala frk an d ang

No Suku Cadang Frekuensi Kerusaka n

(I bus4tahun)

Harga Suku Cadang

Total Harga Total Biaya

I Blok mesin[gtiston 9 Rshy 4000000 R-shy 36000000 Rjo 36000000 2 Klep 4 Rp 2 500000 Rp 10000000 Rp 46000000 3 Elektrik 9 Rp 1255000 Rp 11 295000 Rp 57295000 4 Stir kemudi 8 Rp 10 50000 Rp 8 400000 Rp 65 695000 5 Kampas rem belakang 16 Rp 500000 Rp 8000000 Rp 73695 000 6 Kamshyas rem depa n 17 Rpound 380000 Rpound 6460000 RJJ 80155 000 7 King pe n 5 Rp 1250000 Rp 6 250000 Rp 86405000 8 Suspensi 6 Rp 575000 Rp 3450000 Rp 8985 5000 9 Propeller kros oin 9 R-shy 3 75 000 Rp 3375000 Rp 93230 000 10 Tran smisi 6 Rp 275000 Rp 1650000 Rp 94880000 11 Komponen pendingin 5 Rp 325000 Rp 1625000 Rp 96505 000 12 Filter sol8r J J Rp J 47500 Rp J 62 7 500 Rp 98 J 27500 J3 T e rot 4 Rp J 750 00 Rp 700000 Rp 98827500 14 Lahe r 3 Rp 725000 Rp 675 000 Rp 995 02500 15 Cilinde r head 2 Rp 320000 Rp 640 000 Rp J 00 J42500

42 Perhitungan Waktu Operasional bull Perhitungan Perhitungan Waktu Rata-rata Kerusakan Blok MesinlPiston a Perhitungan Index Of Fit Perhitungan ini untuk menentukan distribusi yang sesuai dengan data Distlibusi yang dipilih adalah distribusi yang memiliki index of fit terbesar deogan rumus sebagai berikut

n poundxmiddoty -(n poundx)(n poundy)i=1 1 1 i=1 I i=1 I

r = ---===========================~

[npound xl-(pound xl )2][npound Y -( I Xl)2]1=1 1=1 1=1 1=1

Untuk distribusi Normal 8(9744) - (25992 Xo)

r = = 0 058 ~[8(133974720) - (25992)2 18(565) _ (0)2 ]

Untuk distribusi Lognormal 8(0246047) - (62]78208XO)

r = = 0 0441 ~[8(488767) - (62178208)2 18(56548) _ (0)2 ]

Untuk distribusi Eksponensial 8- 2212937)- (25992X-732)

r = = -01101 ~[8(133974720) - (25992)2 18(1123) _ (- 732)2 ]

Untuk distribusi Weibull

r = 8(- 3 151)- (62178208X- 411) = -00669

~[8488767) - (62178208)218(104686) - (- 411)2]

Berdasarkan nilai index of fit dari setiap distribusi maka distribusi yang dipilih adalah distribusi Weibull karena memiliki nilai index offit terbesar yaitu 00669

174

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

b Pengujian distribusi Weibull Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola distribusi kerusakan Suku Cadang mengikuti distribusi weibull dua parameter Sebelum pengujian ini dilakukan terlebih dahulu dibuat hipotesis untuk menentukan apakah data terdistribusi weibull atau tidak Hipotesis

bull Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi Weibull bull HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi Weibull

Berikut ini perhitungan pengujian distribusi weibull untuk Suku cadang Blok MesinIPiston terdapat pada tabel 2

n T b 12 UD b Wb IIa e Istn USI el U untuk waktu k k bl0 kJI erusa an meSI piston

No Kerusakan

(Jam) Rank (x) Xi = In Xi Xj +1 - Xj M j (X j + - XYM j

I 2880 720 65 793 00328 1068252 00307 2 720 744 66120 06769 0577339 11724

3 2928 1464 72889 06766 0422889 16000 4 87 12 2880 79655 00165 0356967 00463

5 744 2928 79821 O J 5 J8 0334089 04544 04544

6 5136 3408 8 1339 04101 0349907 11722 11722 7 3408 5136 85440 05284 0449338 11760 1 1 760

8 1464 87 12 90725 -90725

Total 16266 56520

i-I Xi+l - Xi L

S = _In__i+_2_)_+_1__M--i_ = 16266 = 0 2878 0 29 i-I X 1 - Xmiddot 5 6520 L 1+ 1

i = 1 Mi

Stest = 029 Stabel = 071

Karena Stest lt Stabel maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi Weibull

c Perhitungan parameter Weibull Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi weibull parameternya adalah a dan 3 Perhitungannya menggunakan transportasi ganda pendekatan cara regresl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston

Dengan menggunakan rumus

N L~=l Xi Yi - L~=l Xi L~=l Yi 8middot (-25424) - (621782) x (-4113) b = N L~=l X - (L~=l XJ2 = 8 48877 - 6217822 = 11888

L~=l Yi L~=l Xi -4113 621782 a = N - b N = 8 - 11888 8 = -97538

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai 0 (parameter skala) dengan satuan jam dan 3 (parameter bentuk)

Perhitungan sebagai berikut a - 97538

ex = eC-I)) = e C 11888) = 3651057 jam fJ = b = 11888

175

I

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 207 7 ~

Tabe13 Parameter distribusi weibul1 untuk waktu kerusakan blok mesinipiston

N xmiddotI F(Xi) Xi Yi X2 I

y2 I XiY

I 720 00833 65793 -2442 4329 5962 -16 065

2 744 02024 66120 -1487 4372 2210 -9 830

3 1464 03214 72889 -0947 5313 0897 -6 905

4 2880 04405 79655 -0544 6345 0295 -4330

5 2928 055 95 79821 -01 99 6371 0039 -1585

6 3408 06786 81339 0127 6616 0016 1030 7 5136 07976 85440 0469 1300 0219 4003 8 8712 09167 90725 0910 8231 0829 8258

25992 621782 -4113 48877 10469 -25424

d Perhitungan MTTF Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTF (mean time to failure) dengan satuan jam Perbitungan sebagai berikut

MTTF = a r (1 +iJ MTTF = 3651057 r(1 + _1_J

11888

MTTF = 365 1057 r (18) = (365 1057)(0 931) = 3404 jam

bull Perhitungan waktu rata-rata perbaikan blok mesinpiston a Perhitungan Index Of Fit Perhitungan ini untuk menentukan distribusi yang sesuai dengan data dan pola distribusinya yaitu apakah distribusi normal lognormal eksponensial atau weibulL distribusi yang dipilih adalab distribusi yang memiliki nilai index offit terbesar Untuk distribusi Normal

r = 9 (-0445) - (245)(0) = 00577

J[9 (7575) - (245)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Lognormal 9 (-008086) - (823748)(0)

r = = 00237 J[9 (931138) - (823748)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Eksponensial 9 (-221953) - (245)(-829617)

r = = 00559 J[9 (7575) - (245) 2][9 (129874) - (-829617)2]

Untuk distribusi Weibull 9 (-443938) - (823748)(-46709)

r = = 00395 J[9 (931138) - (823748)2][9 (121863) - (-46709)2]

Berdasarkan nilai index oj fit dari setiap distribusi maka distribusi yang dipilih adalah distribusi normal karena memiliki nilai index offit terbesar yaitu 00577

b Pengujian kecocokan distribusi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola distribusi kerusakan Suku Cadang mengikuti distribusi normal Hipotesis distribusi normal

176

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011 Y2shy

Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi normal HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi normal

Pengujian distribusi normal untuk Suku cadang Blok MesinIPi ston dengan menggunakan software Minitab ver 14 Berdasarkan hasil perhitngan diperoleh PValue = 0743 atau PValue gt 005 maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi normal

c Perhitungan parameter distribusi Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi normal parametemya adalah (J dan fl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston terdapat pad a tabe14

Tab 14 Para meter dbUS nor ma b middotkan Ip lst o n e stn waktu per a bl k 0 mes in

N X (J am) F(X) Y X y j 2

XimiddotVi

I I 00745 - 14 4 I 207 - 14 4 2 15 o 1809 -09 1 2 0 83 -13 65 3 2 02872 -0 56 4 0 3 1 -11 2 4 25 03936 -0 27 6 0 07 -0 67 5 5 3 0 5000 000 9 0 00 0 6 3 0 6064 027 9 00 7 0 8 1 7 35 0 7 128 056 12 03 I 1 96 8 4 0 8 19 1 0 91 16 0 83 3 64 9 4 09255 144 16 2 07 5 76

245 000 76 658 757

Dengan menggunakan rumus

N I~=l Xi Yi - I~=l Xi I~=l Yi 9 (757) - (245) X (0) b = N N X2 _ (N K) 2 = 976 _ 245 2 = 8360

~1=1 I ~1=1 I

N 1 Y N 1 K 0 24 5 a=~l = l_b~l = l=--8360-middot-=-22756

N N 9 9

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai (J dan fl Perhitungan sebagai berikut

1 1 (J = Ii = 08360 = 11962 11 = -a (J = -(-22756) x 11962 = 272 jam

d Perhitungan MTTR Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTR (mean time to repair) dengan satuan jam Perhitungan sebagai berikut MTTR = 11 MTTR = 272 jam

bull Tingkat keandalan suku cadang blok mesinlpiston Nilai keandalan suku cadang blok mesinlpiston berdasarkan pada waktu rata-rata kerusakan dengan parameter distribusi Weibull a= 3658 105 ~ = 11888 t= rata-rata waktu kerusakan 259928 = 3249 Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keandalan suku cadang Blok Mesinl Piston

R = e- (~)p

177

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

3249 )11 888 (R = exp - 3658 105

R = 042 R=42 Jadi tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston selama 4 tahun adalah 42

bull Penentuan interval perawatan suku cadang blok mesinipiston Setelah mengetahui distribusi yang sesuai untuk data waktu kerusakan dan waktu perbaikan serta nilai MTTF dan MTTR berdasarkan distribusi terpilih selanjutnya dapat dilakukan perhitungan interval perawatan berdasarkan tingkat keandalan dengan menggunakan rata-rata waktu kerusakan Untuk tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston 85 dan 95 perhitungannya adalah tR = a(-lnR)1 P Untuk tingkat keandalan 85 tS5 = 36581057(-lnO85)1 118 t85 = 79338 jam 33 hari Untuk tingkat keandalan 95 t95 = 36581057(-lnO95)1 118 t95 = 30037jam 12 hari

5 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas didapat beberapa kesimpulan yaitu a Suku cadang pada bus yang merupakan suku cadang kritis adalah blok mesinipiston

karena suku cadang tsb yang menghabiskan total biaya yang paling besar b Waktu rata-rata kerusakan setiap suku cadang blok mesinipiston berdistribusi weibull dan

didapat MTTF untuk Blok mesinIPiston adalah 340 jam yang artinya suku cadang akan rusak setelah beroperasi selama 340 jam

c Waktu rata-rata perbaikan setiap suku cadang Blok mesinIPiston berdistribusi normal dan didapat MTTR untuk Blok mesinIPiston adalah 272 jam yang artinya waktu untuk memperbaiki suku cadang 272 jam

d Tingkat keandalan untuk Suku cadang Blok mesinIPiston adalah 42 e Waktu perawatan suku cadang kritis untuk tingkat keandalan 85 adalah setelah bus

beroperasi selama 793 jam untuk suku cadang Blok mesinIPiston Sedangkan untuk tingkat keandalan 95 Blok mesinlPiston harus mendapatkan perawatan setelah beroperasi selama 301 jam

6 Daftar Rujukan

[1] Assauri S (1993) Manajemen Produksi dan Operasi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) Jakarta

[2] Corder AS (1 988) Teknik Manajemen Pemeliharaan Erlangga Jakarta [3] Dhillon BS (1997) Reliability Engineering in System Design and Operation Van

Nostrand Reinl10ld Company Inc Singapore [4] Ebeling cE (1997) A n Introduction to Reliability and Maintainability Engineering

McGraw-Hill Singapore

178

Page 5: Usulan Waktu Perawatan Berdasarkan Keandalan Suku Cadang

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

b Pengujian distribusi Weibull Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola distribusi kerusakan Suku Cadang mengikuti distribusi weibull dua parameter Sebelum pengujian ini dilakukan terlebih dahulu dibuat hipotesis untuk menentukan apakah data terdistribusi weibull atau tidak Hipotesis

bull Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi Weibull bull HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi Weibull

Berikut ini perhitungan pengujian distribusi weibull untuk Suku cadang Blok MesinIPiston terdapat pada tabel 2

n T b 12 UD b Wb IIa e Istn USI el U untuk waktu k k bl0 kJI erusa an meSI piston

No Kerusakan

(Jam) Rank (x) Xi = In Xi Xj +1 - Xj M j (X j + - XYM j

I 2880 720 65 793 00328 1068252 00307 2 720 744 66120 06769 0577339 11724

3 2928 1464 72889 06766 0422889 16000 4 87 12 2880 79655 00165 0356967 00463

5 744 2928 79821 O J 5 J8 0334089 04544 04544

6 5136 3408 8 1339 04101 0349907 11722 11722 7 3408 5136 85440 05284 0449338 11760 1 1 760

8 1464 87 12 90725 -90725

Total 16266 56520

i-I Xi+l - Xi L

S = _In__i+_2_)_+_1__M--i_ = 16266 = 0 2878 0 29 i-I X 1 - Xmiddot 5 6520 L 1+ 1

i = 1 Mi

Stest = 029 Stabel = 071

Karena Stest lt Stabel maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi Weibull

c Perhitungan parameter Weibull Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi weibull parameternya adalah a dan 3 Perhitungannya menggunakan transportasi ganda pendekatan cara regresl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston

Dengan menggunakan rumus

N L~=l Xi Yi - L~=l Xi L~=l Yi 8middot (-25424) - (621782) x (-4113) b = N L~=l X - (L~=l XJ2 = 8 48877 - 6217822 = 11888

L~=l Yi L~=l Xi -4113 621782 a = N - b N = 8 - 11888 8 = -97538

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai 0 (parameter skala) dengan satuan jam dan 3 (parameter bentuk)

Perhitungan sebagai berikut a - 97538

ex = eC-I)) = e C 11888) = 3651057 jam fJ = b = 11888

175

I

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 207 7 ~

Tabe13 Parameter distribusi weibul1 untuk waktu kerusakan blok mesinipiston

N xmiddotI F(Xi) Xi Yi X2 I

y2 I XiY

I 720 00833 65793 -2442 4329 5962 -16 065

2 744 02024 66120 -1487 4372 2210 -9 830

3 1464 03214 72889 -0947 5313 0897 -6 905

4 2880 04405 79655 -0544 6345 0295 -4330

5 2928 055 95 79821 -01 99 6371 0039 -1585

6 3408 06786 81339 0127 6616 0016 1030 7 5136 07976 85440 0469 1300 0219 4003 8 8712 09167 90725 0910 8231 0829 8258

25992 621782 -4113 48877 10469 -25424

d Perhitungan MTTF Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTF (mean time to failure) dengan satuan jam Perbitungan sebagai berikut

MTTF = a r (1 +iJ MTTF = 3651057 r(1 + _1_J

11888

MTTF = 365 1057 r (18) = (365 1057)(0 931) = 3404 jam

bull Perhitungan waktu rata-rata perbaikan blok mesinpiston a Perhitungan Index Of Fit Perhitungan ini untuk menentukan distribusi yang sesuai dengan data dan pola distribusinya yaitu apakah distribusi normal lognormal eksponensial atau weibulL distribusi yang dipilih adalab distribusi yang memiliki nilai index offit terbesar Untuk distribusi Normal

r = 9 (-0445) - (245)(0) = 00577

J[9 (7575) - (245)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Lognormal 9 (-008086) - (823748)(0)

r = = 00237 J[9 (931138) - (823748)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Eksponensial 9 (-221953) - (245)(-829617)

r = = 00559 J[9 (7575) - (245) 2][9 (129874) - (-829617)2]

Untuk distribusi Weibull 9 (-443938) - (823748)(-46709)

r = = 00395 J[9 (931138) - (823748)2][9 (121863) - (-46709)2]

Berdasarkan nilai index oj fit dari setiap distribusi maka distribusi yang dipilih adalah distribusi normal karena memiliki nilai index offit terbesar yaitu 00577

b Pengujian kecocokan distribusi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola distribusi kerusakan Suku Cadang mengikuti distribusi normal Hipotesis distribusi normal

176

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011 Y2shy

Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi normal HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi normal

Pengujian distribusi normal untuk Suku cadang Blok MesinIPi ston dengan menggunakan software Minitab ver 14 Berdasarkan hasil perhitngan diperoleh PValue = 0743 atau PValue gt 005 maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi normal

c Perhitungan parameter distribusi Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi normal parametemya adalah (J dan fl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston terdapat pad a tabe14

Tab 14 Para meter dbUS nor ma b middotkan Ip lst o n e stn waktu per a bl k 0 mes in

N X (J am) F(X) Y X y j 2

XimiddotVi

I I 00745 - 14 4 I 207 - 14 4 2 15 o 1809 -09 1 2 0 83 -13 65 3 2 02872 -0 56 4 0 3 1 -11 2 4 25 03936 -0 27 6 0 07 -0 67 5 5 3 0 5000 000 9 0 00 0 6 3 0 6064 027 9 00 7 0 8 1 7 35 0 7 128 056 12 03 I 1 96 8 4 0 8 19 1 0 91 16 0 83 3 64 9 4 09255 144 16 2 07 5 76

245 000 76 658 757

Dengan menggunakan rumus

N I~=l Xi Yi - I~=l Xi I~=l Yi 9 (757) - (245) X (0) b = N N X2 _ (N K) 2 = 976 _ 245 2 = 8360

~1=1 I ~1=1 I

N 1 Y N 1 K 0 24 5 a=~l = l_b~l = l=--8360-middot-=-22756

N N 9 9

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai (J dan fl Perhitungan sebagai berikut

1 1 (J = Ii = 08360 = 11962 11 = -a (J = -(-22756) x 11962 = 272 jam

d Perhitungan MTTR Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTR (mean time to repair) dengan satuan jam Perhitungan sebagai berikut MTTR = 11 MTTR = 272 jam

bull Tingkat keandalan suku cadang blok mesinlpiston Nilai keandalan suku cadang blok mesinlpiston berdasarkan pada waktu rata-rata kerusakan dengan parameter distribusi Weibull a= 3658 105 ~ = 11888 t= rata-rata waktu kerusakan 259928 = 3249 Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keandalan suku cadang Blok Mesinl Piston

R = e- (~)p

177

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

3249 )11 888 (R = exp - 3658 105

R = 042 R=42 Jadi tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston selama 4 tahun adalah 42

bull Penentuan interval perawatan suku cadang blok mesinipiston Setelah mengetahui distribusi yang sesuai untuk data waktu kerusakan dan waktu perbaikan serta nilai MTTF dan MTTR berdasarkan distribusi terpilih selanjutnya dapat dilakukan perhitungan interval perawatan berdasarkan tingkat keandalan dengan menggunakan rata-rata waktu kerusakan Untuk tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston 85 dan 95 perhitungannya adalah tR = a(-lnR)1 P Untuk tingkat keandalan 85 tS5 = 36581057(-lnO85)1 118 t85 = 79338 jam 33 hari Untuk tingkat keandalan 95 t95 = 36581057(-lnO95)1 118 t95 = 30037jam 12 hari

5 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas didapat beberapa kesimpulan yaitu a Suku cadang pada bus yang merupakan suku cadang kritis adalah blok mesinipiston

karena suku cadang tsb yang menghabiskan total biaya yang paling besar b Waktu rata-rata kerusakan setiap suku cadang blok mesinipiston berdistribusi weibull dan

didapat MTTF untuk Blok mesinIPiston adalah 340 jam yang artinya suku cadang akan rusak setelah beroperasi selama 340 jam

c Waktu rata-rata perbaikan setiap suku cadang Blok mesinIPiston berdistribusi normal dan didapat MTTR untuk Blok mesinIPiston adalah 272 jam yang artinya waktu untuk memperbaiki suku cadang 272 jam

d Tingkat keandalan untuk Suku cadang Blok mesinIPiston adalah 42 e Waktu perawatan suku cadang kritis untuk tingkat keandalan 85 adalah setelah bus

beroperasi selama 793 jam untuk suku cadang Blok mesinIPiston Sedangkan untuk tingkat keandalan 95 Blok mesinlPiston harus mendapatkan perawatan setelah beroperasi selama 301 jam

6 Daftar Rujukan

[1] Assauri S (1993) Manajemen Produksi dan Operasi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) Jakarta

[2] Corder AS (1 988) Teknik Manajemen Pemeliharaan Erlangga Jakarta [3] Dhillon BS (1997) Reliability Engineering in System Design and Operation Van

Nostrand Reinl10ld Company Inc Singapore [4] Ebeling cE (1997) A n Introduction to Reliability and Maintainability Engineering

McGraw-Hill Singapore

178

Page 6: Usulan Waktu Perawatan Berdasarkan Keandalan Suku Cadang

I

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 207 7 ~

Tabe13 Parameter distribusi weibul1 untuk waktu kerusakan blok mesinipiston

N xmiddotI F(Xi) Xi Yi X2 I

y2 I XiY

I 720 00833 65793 -2442 4329 5962 -16 065

2 744 02024 66120 -1487 4372 2210 -9 830

3 1464 03214 72889 -0947 5313 0897 -6 905

4 2880 04405 79655 -0544 6345 0295 -4330

5 2928 055 95 79821 -01 99 6371 0039 -1585

6 3408 06786 81339 0127 6616 0016 1030 7 5136 07976 85440 0469 1300 0219 4003 8 8712 09167 90725 0910 8231 0829 8258

25992 621782 -4113 48877 10469 -25424

d Perhitungan MTTF Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTF (mean time to failure) dengan satuan jam Perbitungan sebagai berikut

MTTF = a r (1 +iJ MTTF = 3651057 r(1 + _1_J

11888

MTTF = 365 1057 r (18) = (365 1057)(0 931) = 3404 jam

bull Perhitungan waktu rata-rata perbaikan blok mesinpiston a Perhitungan Index Of Fit Perhitungan ini untuk menentukan distribusi yang sesuai dengan data dan pola distribusinya yaitu apakah distribusi normal lognormal eksponensial atau weibulL distribusi yang dipilih adalab distribusi yang memiliki nilai index offit terbesar Untuk distribusi Normal

r = 9 (-0445) - (245)(0) = 00577

J[9 (7575) - (245)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Lognormal 9 (-008086) - (823748)(0)

r = = 00237 J[9 (931138) - (823748)2][9 (65764) - (0)2]

Untuk distribusi Eksponensial 9 (-221953) - (245)(-829617)

r = = 00559 J[9 (7575) - (245) 2][9 (129874) - (-829617)2]

Untuk distribusi Weibull 9 (-443938) - (823748)(-46709)

r = = 00395 J[9 (931138) - (823748)2][9 (121863) - (-46709)2]

Berdasarkan nilai index oj fit dari setiap distribusi maka distribusi yang dipilih adalah distribusi normal karena memiliki nilai index offit terbesar yaitu 00577

b Pengujian kecocokan distribusi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola distribusi kerusakan Suku Cadang mengikuti distribusi normal Hipotesis distribusi normal

176

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011 Y2shy

Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi normal HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi normal

Pengujian distribusi normal untuk Suku cadang Blok MesinIPi ston dengan menggunakan software Minitab ver 14 Berdasarkan hasil perhitngan diperoleh PValue = 0743 atau PValue gt 005 maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi normal

c Perhitungan parameter distribusi Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi normal parametemya adalah (J dan fl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston terdapat pad a tabe14

Tab 14 Para meter dbUS nor ma b middotkan Ip lst o n e stn waktu per a bl k 0 mes in

N X (J am) F(X) Y X y j 2

XimiddotVi

I I 00745 - 14 4 I 207 - 14 4 2 15 o 1809 -09 1 2 0 83 -13 65 3 2 02872 -0 56 4 0 3 1 -11 2 4 25 03936 -0 27 6 0 07 -0 67 5 5 3 0 5000 000 9 0 00 0 6 3 0 6064 027 9 00 7 0 8 1 7 35 0 7 128 056 12 03 I 1 96 8 4 0 8 19 1 0 91 16 0 83 3 64 9 4 09255 144 16 2 07 5 76

245 000 76 658 757

Dengan menggunakan rumus

N I~=l Xi Yi - I~=l Xi I~=l Yi 9 (757) - (245) X (0) b = N N X2 _ (N K) 2 = 976 _ 245 2 = 8360

~1=1 I ~1=1 I

N 1 Y N 1 K 0 24 5 a=~l = l_b~l = l=--8360-middot-=-22756

N N 9 9

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai (J dan fl Perhitungan sebagai berikut

1 1 (J = Ii = 08360 = 11962 11 = -a (J = -(-22756) x 11962 = 272 jam

d Perhitungan MTTR Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTR (mean time to repair) dengan satuan jam Perhitungan sebagai berikut MTTR = 11 MTTR = 272 jam

bull Tingkat keandalan suku cadang blok mesinlpiston Nilai keandalan suku cadang blok mesinlpiston berdasarkan pada waktu rata-rata kerusakan dengan parameter distribusi Weibull a= 3658 105 ~ = 11888 t= rata-rata waktu kerusakan 259928 = 3249 Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keandalan suku cadang Blok Mesinl Piston

R = e- (~)p

177

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

3249 )11 888 (R = exp - 3658 105

R = 042 R=42 Jadi tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston selama 4 tahun adalah 42

bull Penentuan interval perawatan suku cadang blok mesinipiston Setelah mengetahui distribusi yang sesuai untuk data waktu kerusakan dan waktu perbaikan serta nilai MTTF dan MTTR berdasarkan distribusi terpilih selanjutnya dapat dilakukan perhitungan interval perawatan berdasarkan tingkat keandalan dengan menggunakan rata-rata waktu kerusakan Untuk tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston 85 dan 95 perhitungannya adalah tR = a(-lnR)1 P Untuk tingkat keandalan 85 tS5 = 36581057(-lnO85)1 118 t85 = 79338 jam 33 hari Untuk tingkat keandalan 95 t95 = 36581057(-lnO95)1 118 t95 = 30037jam 12 hari

5 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas didapat beberapa kesimpulan yaitu a Suku cadang pada bus yang merupakan suku cadang kritis adalah blok mesinipiston

karena suku cadang tsb yang menghabiskan total biaya yang paling besar b Waktu rata-rata kerusakan setiap suku cadang blok mesinipiston berdistribusi weibull dan

didapat MTTF untuk Blok mesinIPiston adalah 340 jam yang artinya suku cadang akan rusak setelah beroperasi selama 340 jam

c Waktu rata-rata perbaikan setiap suku cadang Blok mesinIPiston berdistribusi normal dan didapat MTTR untuk Blok mesinIPiston adalah 272 jam yang artinya waktu untuk memperbaiki suku cadang 272 jam

d Tingkat keandalan untuk Suku cadang Blok mesinIPiston adalah 42 e Waktu perawatan suku cadang kritis untuk tingkat keandalan 85 adalah setelah bus

beroperasi selama 793 jam untuk suku cadang Blok mesinIPiston Sedangkan untuk tingkat keandalan 95 Blok mesinlPiston harus mendapatkan perawatan setelah beroperasi selama 301 jam

6 Daftar Rujukan

[1] Assauri S (1993) Manajemen Produksi dan Operasi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) Jakarta

[2] Corder AS (1 988) Teknik Manajemen Pemeliharaan Erlangga Jakarta [3] Dhillon BS (1997) Reliability Engineering in System Design and Operation Van

Nostrand Reinl10ld Company Inc Singapore [4] Ebeling cE (1997) A n Introduction to Reliability and Maintainability Engineering

McGraw-Hill Singapore

178

Page 7: Usulan Waktu Perawatan Berdasarkan Keandalan Suku Cadang

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011 Y2shy

Ho Waktu antar kerusakan suku cadang berdistribusi normal HI Waktu an tar kerusakan suku cadang tidak berdistribusi normal

Pengujian distribusi normal untuk Suku cadang Blok MesinIPi ston dengan menggunakan software Minitab ver 14 Berdasarkan hasil perhitngan diperoleh PValue = 0743 atau PValue gt 005 maka Ho diterima artinya distribusi kerusakan suku cadang mengikuti distribusi normal

c Perhitungan parameter distribusi Setelah distribusi kerusakan suku cadang diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung parameter-parameter untuk distribusi normal parametemya adalah (J dan fl Berikut perhitungan parameter distribusi untuk suku cadang blok mesinlpiston terdapat pad a tabe14

Tab 14 Para meter dbUS nor ma b middotkan Ip lst o n e stn waktu per a bl k 0 mes in

N X (J am) F(X) Y X y j 2

XimiddotVi

I I 00745 - 14 4 I 207 - 14 4 2 15 o 1809 -09 1 2 0 83 -13 65 3 2 02872 -0 56 4 0 3 1 -11 2 4 25 03936 -0 27 6 0 07 -0 67 5 5 3 0 5000 000 9 0 00 0 6 3 0 6064 027 9 00 7 0 8 1 7 35 0 7 128 056 12 03 I 1 96 8 4 0 8 19 1 0 91 16 0 83 3 64 9 4 09255 144 16 2 07 5 76

245 000 76 658 757

Dengan menggunakan rumus

N I~=l Xi Yi - I~=l Xi I~=l Yi 9 (757) - (245) X (0) b = N N X2 _ (N K) 2 = 976 _ 245 2 = 8360

~1=1 I ~1=1 I

N 1 Y N 1 K 0 24 5 a=~l = l_b~l = l=--8360-middot-=-22756

N N 9 9

Setelah nilai a dan b diketahui dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai (J dan fl Perhitungan sebagai berikut

1 1 (J = Ii = 08360 = 11962 11 = -a (J = -(-22756) x 11962 = 272 jam

d Perhitungan MTTR Setelah nilai dua parameter diketahui maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari MTTR (mean time to repair) dengan satuan jam Perhitungan sebagai berikut MTTR = 11 MTTR = 272 jam

bull Tingkat keandalan suku cadang blok mesinlpiston Nilai keandalan suku cadang blok mesinlpiston berdasarkan pada waktu rata-rata kerusakan dengan parameter distribusi Weibull a= 3658 105 ~ = 11888 t= rata-rata waktu kerusakan 259928 = 3249 Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keandalan suku cadang Blok Mesinl Piston

R = e- (~)p

177

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

3249 )11 888 (R = exp - 3658 105

R = 042 R=42 Jadi tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston selama 4 tahun adalah 42

bull Penentuan interval perawatan suku cadang blok mesinipiston Setelah mengetahui distribusi yang sesuai untuk data waktu kerusakan dan waktu perbaikan serta nilai MTTF dan MTTR berdasarkan distribusi terpilih selanjutnya dapat dilakukan perhitungan interval perawatan berdasarkan tingkat keandalan dengan menggunakan rata-rata waktu kerusakan Untuk tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston 85 dan 95 perhitungannya adalah tR = a(-lnR)1 P Untuk tingkat keandalan 85 tS5 = 36581057(-lnO85)1 118 t85 = 79338 jam 33 hari Untuk tingkat keandalan 95 t95 = 36581057(-lnO95)1 118 t95 = 30037jam 12 hari

5 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas didapat beberapa kesimpulan yaitu a Suku cadang pada bus yang merupakan suku cadang kritis adalah blok mesinipiston

karena suku cadang tsb yang menghabiskan total biaya yang paling besar b Waktu rata-rata kerusakan setiap suku cadang blok mesinipiston berdistribusi weibull dan

didapat MTTF untuk Blok mesinIPiston adalah 340 jam yang artinya suku cadang akan rusak setelah beroperasi selama 340 jam

c Waktu rata-rata perbaikan setiap suku cadang Blok mesinIPiston berdistribusi normal dan didapat MTTR untuk Blok mesinIPiston adalah 272 jam yang artinya waktu untuk memperbaiki suku cadang 272 jam

d Tingkat keandalan untuk Suku cadang Blok mesinIPiston adalah 42 e Waktu perawatan suku cadang kritis untuk tingkat keandalan 85 adalah setelah bus

beroperasi selama 793 jam untuk suku cadang Blok mesinIPiston Sedangkan untuk tingkat keandalan 95 Blok mesinlPiston harus mendapatkan perawatan setelah beroperasi selama 301 jam

6 Daftar Rujukan

[1] Assauri S (1993) Manajemen Produksi dan Operasi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) Jakarta

[2] Corder AS (1 988) Teknik Manajemen Pemeliharaan Erlangga Jakarta [3] Dhillon BS (1997) Reliability Engineering in System Design and Operation Van

Nostrand Reinl10ld Company Inc Singapore [4] Ebeling cE (1997) A n Introduction to Reliability and Maintainability Engineering

McGraw-Hill Singapore

178

Page 8: Usulan Waktu Perawatan Berdasarkan Keandalan Suku Cadang

Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6) Surabaya 20 Oktober 2011

3249 )11 888 (R = exp - 3658 105

R = 042 R=42 Jadi tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston selama 4 tahun adalah 42

bull Penentuan interval perawatan suku cadang blok mesinipiston Setelah mengetahui distribusi yang sesuai untuk data waktu kerusakan dan waktu perbaikan serta nilai MTTF dan MTTR berdasarkan distribusi terpilih selanjutnya dapat dilakukan perhitungan interval perawatan berdasarkan tingkat keandalan dengan menggunakan rata-rata waktu kerusakan Untuk tingkat keandalan suku cadang blok mesinipiston 85 dan 95 perhitungannya adalah tR = a(-lnR)1 P Untuk tingkat keandalan 85 tS5 = 36581057(-lnO85)1 118 t85 = 79338 jam 33 hari Untuk tingkat keandalan 95 t95 = 36581057(-lnO95)1 118 t95 = 30037jam 12 hari

5 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas didapat beberapa kesimpulan yaitu a Suku cadang pada bus yang merupakan suku cadang kritis adalah blok mesinipiston

karena suku cadang tsb yang menghabiskan total biaya yang paling besar b Waktu rata-rata kerusakan setiap suku cadang blok mesinipiston berdistribusi weibull dan

didapat MTTF untuk Blok mesinIPiston adalah 340 jam yang artinya suku cadang akan rusak setelah beroperasi selama 340 jam

c Waktu rata-rata perbaikan setiap suku cadang Blok mesinIPiston berdistribusi normal dan didapat MTTR untuk Blok mesinIPiston adalah 272 jam yang artinya waktu untuk memperbaiki suku cadang 272 jam

d Tingkat keandalan untuk Suku cadang Blok mesinIPiston adalah 42 e Waktu perawatan suku cadang kritis untuk tingkat keandalan 85 adalah setelah bus

beroperasi selama 793 jam untuk suku cadang Blok mesinIPiston Sedangkan untuk tingkat keandalan 95 Blok mesinlPiston harus mendapatkan perawatan setelah beroperasi selama 301 jam

6 Daftar Rujukan

[1] Assauri S (1993) Manajemen Produksi dan Operasi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) Jakarta

[2] Corder AS (1 988) Teknik Manajemen Pemeliharaan Erlangga Jakarta [3] Dhillon BS (1997) Reliability Engineering in System Design and Operation Van

Nostrand Reinl10ld Company Inc Singapore [4] Ebeling cE (1997) A n Introduction to Reliability and Maintainability Engineering

McGraw-Hill Singapore

178