usulan penelitian fakultas kedokteran

25
1 USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 DALAM PENGGUNAAN MASKER MASYARAKAT PERKOTAAN DI JAWA TENGAH TIM PENGUSUL Tjatur Sembodo, Dr, dr, MS/0611115902 Purwito Soegeng P, Drs., Mkes/0609096201 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG Agustus 2020 HALAMAN JUDUL

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

1

USULAN

PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

PENCEGAHAN COVID-19 DALAM PENGGUNAAN MASKER

MASYARAKAT PERKOTAAN DI JAWA TENGAH

TIM PENGUSUL

Tjatur Sembodo, Dr, dr, MS/0611115902

Purwito Soegeng P, Drs., Mkes/0609096201

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

Agustus 2020

HALAMAN JUDUL

Page 2: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

2

HALAMAN PENGESAHAN

Roadmap penelitian Fakultas yang dipilih:

1. Jumlah Peneliti :

2. Identitas Pengusul

a. Nama Ketua (lengkap dengan gelar) : Dr. dr. TJATUR SEMBODO, MS

b. NIDN : 0611115902

c. Jabatan /Golongan : Asisten Ahli/IIIB

d. Jurusan/Fakultas : Kedokteran

e. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Sultan Agung

f. Bidang Keahlian : Ilmu Kesehatan Masyarakat

3. Anggota Tim peneliti

a. Nama Anggota I : Drs. Purwito Soegeng P, MKes

b. NIDN/Jabatan fungsional

: 0609096201/Asisten Ahli

4. Jumlah mahasiswa skripsi yang terlibat

dalam penelitian

5

5. Luaran yang dihasilkan tahun pertama : Skenario modul, dasar teori, Kasus

6. Luaran yang dihasilkan tahun kedua : Publikasi Internasional

6. Waktu Pelaksanaan : Tahun ke I

7. Biaya Total : Rp. 15.000.000 (Lima Belas Juta Rupiah)

Mengetahui,

Dekan FK UNISSULA

Dr. dr. Setyo Trisnadi, SH., Sp.KF

NIK. 210199049

Semarang, 30 Agustus 2020

Pengusul,

Dr. dr. Tjatur Sembodo, MS

NIK. 210188026

Menyetujui,

Ketua LPPM Unissula

Dr. dr. Heru Sulistyo, M.Si

NIK 210493032

Page 3: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. 1

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3

RINGKASAN ............................................................................................................................ 4

BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 5

1.1 Latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti .................................................. 5

1.2 Rumusan masalah ........................................................................................................ 8

1.3 Tujuan penelitian ......................................................................................................... 8

1.4 Target luaran ............................................................................................................... 9

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 10

2.1 State of the art ................................................................................................................ 10

2.2 Studi pendahuluan .......................................................................................................... 14

2.3 Roadmap Penelitian........................................................................................................ 14

BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................................... 16

3.1 Desain penelitian ............................................................................................................ 16

3.2 Tahapan penelitian ......................................................................................................... 16

3.3. Analisis data .................................................................................................................. 19

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN .................................................................... 22

4.1 Anggaran Penelitian .................................................................................................. 22

4.2 Jadwal Penelitian ....................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 23

LAMPIRAN ............................................................................................................................. 25

Lampiran 1. Susunan organisasi tim .................................................................................... 25

z

Page 4: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

4

RINGKASAN

Latar belakang :Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-

CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada

manusia. yang bisa menyebabkan penyakit sindroma pernafasan, dan WHO sudah menetapkan

COVID-19 sebagai pandemi. Salah satu faktor penting wabah adalah adanya kepadatan

penduduk, terutama di kota-kota. Dalam upaya perilaku pencegahan penyakit Covid-19,

penggunaan masker merupakan pilihan 93,40 % masyarakat, dan masyarakat telah faham

penggunaan masker sebesar 90 % namun kepatuhan penggunaan masker ini masih ada yang

dibawah 50 %. Penggunaan masker bergantung pada perilaku kesehatan masyarakat yang tidak

cukup hanya dianalisis dari pengetahuannya saja, namun perilaku ini merupakan respon

masyarakat terhadap program preventif kesehatan yang harus dianalisis ddngan Model

Keyakinan Sehat (Health Belief Model) dikembangkan oleh Rosenstock yang mengarah pada

perilaku pencegahan penyakit.

Tujuan : Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Pencegahan Covid-19

Dalam Penggunaan Masker pada Masyarakat Perkotaan Di Jawa Tengah.

Metode : Desain penelitian cross sectional, Lokasi penelitian ditetapkan di Kota Magelang,

Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kota Pekalongan dan Kota Tegal Provinsi

Jawa Tengah, ditetapkan berdasarkan kriteria kepadatan penduduk yang tinggi. Pengumpulan

data pada bulan April sd Juni 2021, Besar sampel 180, yaitu dari masyarakat yang

menggunakan masker dan yang tidak menggunakan masker ditempat-tempat umum. Analisis

inferensial antara variabel demografi, sosiopsikologi, struktural, Perceived suspectibility,

perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cues to action, ancaman dan

perilaku menggunakan masker yaitu untuk mengetahui validitas, reliabilitas serta hubungan

jalur (path coefficient) dilakukan mengunakan Structural Equation Modelling (SEM) program SmartPLS v 3.

Kata kunci : Covid-19, Health Belief Model, Penggunaan masker,

Page 5: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

5

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2

merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada

manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit

yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome

(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum

infeksi COVID-19 ntara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan

sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.

Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan

akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian (1)

Pencegahan dan penanggulangan penyakit yang penting adalah dengan cara memutus

rantai penularan, yaitu dengan menghentikan agen masuk ke pejamu dan pencegahan

yang mengarah pada upaya penanggulangan faktor risiko penyakit, seperti perilaku yang

merupakan akumulasi dari pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan seseorang untuk

terbebas dari penyakit (2).

Virus MERS-CoV merupakan jenis virus baru dari kelompok Corona Virus (Novel

Corona Virus) yang bisa menyebabkan penyakit sindroma pernafasan mulai dari yang

ringan sampai berat, dan kebanyakan orang yang terinfeksi MERS-CoV menunjukkan

penyakit pernafasan akut dengan gejala demam, batuk dan sesak nafas (2)

Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus

pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada

tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru

coronavirus. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai

Page 6: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

6

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health

Emergency of International Concern (PHEIC) dan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO

sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi (1). Pandemi merupakan kejadian

penyakit yang berjangkit / menjalar ke beberapa negara atau seluruh benua (3).

Dalam hal kebijakan penanggulangan wabah penyakit menular, Indonesia telah

memiliki Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular,

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penangulangan Wabah Penyakit

Menular, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang

Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya

Penanggulangan. Untuk itu dalam rangka upaya penanggulangan dini wabah COVID-

19, Menteri Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi

2019-nCoV) sebagai Jenis Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya

Penanggulangannya. Penetapan didasari oleh pertimbangan bahwa Infeksi Novel

Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) telah dinyatakan WHO sebagai Kedaruratan

Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of

International Concern (PHEIC). Selain itu meluasnya penyebaran COVID-19 ke

berbagai negara dengan risiko penyebaran ke Indonesia terkait dengan mobilitas

penduduk, memerlukan upaya penanggulangan terhadap penyakit tersebut (1).

Penyebaran penularan COVID-19 terjadi dengan cepat di Indonesia memerlukan

strategi penanggulangan sesuai dengan transmisi yang terjadi baik di tingkat nasional

maupun provinsi, dengan tujuan: (1)

1. Memperlambat dan menghentikan laju transmisi/penularan, dan menunda penyebaran

penularan.

2. Menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal untuk pasien, terutama kasus kritis.

Page 7: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

7

3. Meminimalkan dampak dari pandemi COVID-19 terhadap sistem kesehatan,

pelayanan sosial, kegiatan di bidang ekonomi, dan kegiatan sektor lainnya.

Provinsi Jawa Tengah, memiliki 29 Kabupaten dan 6 Kota, dengan jumlah penduduk

pada tahun 2019 adalah 34.718.204 orang dan tingkat kepadatan penduduknya adalah

1.058,46 penduduk per km2. Dibandingkan dengan Kabupaten yang ada, kota-kota di

Jawa Tengah memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi yaitu antara 3.384 sampai

11.292 yang berarti lebih tinggi dari rata-rata kepadatan penduduk tingkat Provinsi (4).

Dalam epidemiologi, salah satu faktor yang mempermudah terjadinya wabah adalah

kepadatan penduduk yang menyebabkan perubahan kualitas lingkungan (5).

Dalam rangka persiapan pemulihan bencana Covid-19, khususnya Upaya Pencegahan

Covid-19 ini, melaluI Instruksi Gubernur telah diberi pedoman kepada Bidang

Pemerintahan dan Pelayanan Publik, Bidang perindustrian, Bidang Perdagangan, Bidang

Pariwisata, dan Bidang Transportasi untuk melakukan penatalaksanaan dan pengelolaan

lingkungan kerja mempedomani protokol kesehatan, untuk Bidang Kesehatan

memastikan seluruh Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit maupun Layanan Primer

untuk melakukan penatalaksanaan dan pengelolaan lingkungan kerja mempedomani

protokol kesehatan (6). Upaya pencegahan covid-19 bagi masyarakat salah satunya

adalah pakai masker bila sakit atau harus berada ditempat umum (7) . Penggunaan

masker merupakan bagian dari rangkaian komprehensif langkah pencegahan dan

pengendalian yang dapat membatasi penyebaran penyakit-penyakit virus saluran

pernapasan tertentu, termasuk COVID-19. Masker dapat digunakan baik untuk

melindungi orang yang sehat (dipakai untuk melindungi diri sendiri saat berkontak

dengan orang yang terinfeksi) atau untuk mengendalikan sumber (dipakai oleh orang

yang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut) (8). Namun dari evaluasi

masyarakat telah faham penggunaan masker sebesar 90 % namun kepatuhan penggunaan

Page 8: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

8

masker ini masih dibawah 70 % (9). Dalam upaya perilaku pencegahan penyakit Covid-

19, penggunaan masker merupakan pilihan 93,40 % masyarakat (10). Penggunaan

masker bergantung pada perilaku kesehatan masyarakat terhadap perilaku yang

disarankan, yang merupakan respon masyarakat terhadap program preventif kesehatan

yang dikembangkan oleh Rosenstock dan dikenalkan sebagai Model Keyakinan Sehat

(Health Belief Model) yang berpengaruh pada perilaku pencegahan penyakit (11).

Mencermati kondisi yang ada, sangat penting meninjau secara sistematis perilaku

pencegahan Covid-19 dalam penggunaan Masker dengan Model Keyakinan Sehat

(Health Belief Model) di masyarakat yang memiliki kepadatan tinggi yaitu dimasyarakat

perkotaan.

1.2 Rumusan masalah

Faktor-Faktor Apakah Yang Mempengaruhi Perilaku Pencegahan Covid-19 Dalam

Penggunaan Masker Pada Masyarakat Perkotaan Di Jawa Tengah ?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1. Bagaimana gambaran Perilaku Pencegahan Covid-19 Dalam Penggunaan Masker

pada Masyarakat Perkotaan Di Jawa Tengah

1.3.2. Mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Pencegahan Covid-19

Dalam Penggunaan Masker pada Masyarakat Perkotaan Di Jawa Tengah

1.3.3. Mengetahui Faktor yang dominan mempengaruhi Perilaku Pencegahan Covid-19

Dalam Penggunaan Masker pada Masyarakat Perkotaan Di Jawa Tengah

Page 9: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

9

Target luaran

Tabel 1. Rencana Target Capaian Tahunan

Tahun pertama

Nama pengusul

Judul penelitian

yang saat ini

diusulkan

Matakuliah Bentuk integrasi

Dr.dr. Tjatur

Sembodo, MS

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Penggunaan Masker

Pada Masa Pandemi

Covid-19

Masyarakat

Perkotaan Di Jawa

Tengah

Epidemiologi

Penyakit Menular;

Riwayat alamiah

Penyakit dan Five

level Prevention

Skenario Modul,

dasar teori, Kasus

Program Studi

Pendidikan Dokter

(PSPD)

Drs. Purwito Soegeng

P, MKes

Sistem Informasi

Kesehatan

Dasar teori, kasus

PSPD

Tahun Kedua

Nama Dosen pengusul Jurnal yang dituju (status

minimal in review)

Bentuk hilirisasi riset

Dr.dr. Tjatur Sembodo, MS Global Health and practice

Journal (Q1)

Penyuluhan kesehatan dan

Pembuatan MMT Drs. Purwito Soegeng P,

MKes

Page 10: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

10

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 State of the art

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2

merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada

manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit

yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)

dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-

19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas.

Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus

COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal

ginjal, dan bahkan kematian, saat ini diduga penularan terjadi secara airborne (1).

Penyebaran secara air borne merupakan penyebaran unsur penyebab secara aerosol yang

mengandung unsur jasad renik ke pintu masuk penyakit yang sesuai, biasanya saluran

pernafasan (2). Penularan air borne terjadi ketika seseorang bersin, batuk atau berbicara,

memercikkan patogen mikroskopik yang terbawa dalam dropletke udara dan dihirup oleh

seseorang yang rentan yang berada didekatnya, selain itu bisa juga droplet terbawa melalui

saluran pemanas atau pendingin ruangandi dalam gedung atau disebarkan melalui kipas

angin ke seleruh bangunan atau komplek bangunan (12).

Penyakit Menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang disebabkan

oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit, Upaya Penanggulangan

Penyakit Menular dilakukan diantaranya melalui upaya pencegahan, yang bertujuan untuk

memutus mata rantai penularan, perlindungan spesifik, pengendalian faktor risiko,

perbaikan gizi masyarakat dan upaya lain sesuai dengan ancaman Penyakit Menular (13).

Page 11: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

11

Masker jadi salah satu hal yang sangat diperhatikan di tengah pandemi Corona saat ini.

Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo menyebut bahwa sebanyak 90 persen asyarakat

sudah memahami pentingnya penggunaan masker, Namun, tingkat kepatuhan mereka

untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas masih berada di bawah 70 persen

bahkan ada daerah yang kepatuhannya di bawah 50 persen (9). Perilaku masyarakat

merupakan faktor penting untuk mendukung peningkatan status kesehatan masyarakat

(14).Dimasyarakat banyak dijumpai perilaku yang menunjang kesehatan, diantaranya

perilaku mencegah penyakit yang harus didukung, dikenali dan dikembangkan (15)

Untuk memahami peran sakit, diperlukan model untuk memprediksikan perilaku

kesehatan preventif individual yang bergantung pada Keyakinan tentang kerentanan

seorang individu terhadap keadaan sakit, Keyakinan terhadap keseriusan atau keparahan

penyakit, Keyakinan akan keuntungan dari aspek pembiayaan, dan Keyakinan tentang

hambatan yang berhubungan dengan tindakan tertentu (11) (16) (17). Health Belief Model

(HBM_ menyatakan bahwa individu akan mengambil tindakan untuk mencegah kerusakan

kesehatan mereka, sebagai monitor untuk penyakit atau kerentanan, atau untuk mengontrol

penyakit, jika mereka: (1) menganggap diri mereka sebagai pribadi rentan terhadap kondisi

tertentu, (2) percaya bahwa kondisi tertentu memiliki konsekuensi yang serius, (3) percaya

bahwa tindakan baik akan mengurangi kerentanan mereka atau mengurangi keparahan

kondisi, dan (4) percaya bahwa kondisi tertentu dapat mengantisipasi hambatan (atau

biaya) dengan mengambil tindakan yang sebanding dengan keuntungan dan (5) kombinasi

kerentanan yang dirasakan dan tingkat keparahan yang dirasakan atau sering disebut

sebagai ancaman (18)(16). Health Belief Model merupakan model kognitif, yang berarti

bahwa proses kognitif dipengaruhi oleh informasi dari lingkungannya. Kemugkinan

individu akan melakukan tindakan pencegahan penyakit tertentu tergantung secara

langsung dari dua keyakinan atau hasil penilaian kesehatan (health belief) yaitu ancaman

Page 12: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

12

yang dirasakan dari sakit atau luka (perceived threat of injury or illness) dan pertimbangan

tentang keuntungan dan kerugian (benefit and cost). Penilaian ancaman dirasakan ini

berdasarkan pada ketidak kekebalan yang dirasakan (Perceived suspectibility) dan

keseriusan yang dirasakan (Perceived severity/seriousness). Penilaian untuk berperilaku

terhadap ancaman yang dirasakan juga dipengaruhi oleh petunjuk untuk berperilaku (cues

to acyion). Ancaman, keseriusan, ketidak-kekebalan serta pertimbangan tentang

keuntungan dan kerugian dipengaruhi oleh variabel demografi (usia, jenis kelamin),

variabel sosiopsikologis (kelas sosial, tekanan sosial) dan variabel struktural

(pengetahuan, pengalaman tentang masalah) (18) (19)

Aspek-aspek dari health belief model (HBM), yaitu: (11) (16) (18) (19)

1. Perceived suspectibility, menganggap diri mereka sebagai pribadi rentan terhadap

kondisi tertentu yaitu mengukur persepsi kerentanan mengacu pada keyakinan tentang

kemungkinan mendapatkan penyakit atau kondisi.

2. Perceived severity/seriousness, percaya bahwa kondisi tertentu memiliki konsekuensi

yang serius , yaitu mengukur perasaan tentang keseriusan tertular penyakit atau

membiarkannya tidak diobati meliputi evaluasi dari kedua konsekuensi medis dan klinis

(misalnya, kematian, cacat, dan nyeri) dan konsekuensi sosial yang mungkin (seperti

dampak kondisi pada pekerjaan, kehidupan keluarga, dan hubungan sosial).

3. Perceived benefits, yaitu mengukur keyakinan orang mengenai manfaat yang dirasakan

dari berbagai tindakan yang tersedia untuk mengurangi ancaman penyakit. Persepsi non-

kesehatan lainnya, seperti penghematan keuangan yang berkaitan dengan berhenti

merokok atau menyenangkan keluarga anggota dengan memiliki mammogram, juga dapat

mempengaruhi keputusan perilaku. Dengan demikian, individu menunjukkan keyakinan

optimal dalam kerentanan dan keparahan yang tidak diharapkan untuk menerima tindakan

Page 13: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

13

kesehatan yang dianjurkan dan mereka juga menganggap tindakan yang dilakukan sebagai

sesuatu yang berpotensi menguntungkan dan mengurangi ancaman.

4. Perceived barriers, yaitu mengukur penilaian individu mengenai besar hambatan yang

ditemui untuk mengadopsi perilaku kesehatan yang disarankan, seperti hambatan

finansial, fisik, dan psikososial.

5. Cues to action, yaitu mengukur peristiwa-peristiwa, orang-orang, atau hal-hal yang

menggerakkan orang untuk mengubah perilaku mereka. Informan kunci memiliki banyak

saran mengenai saluran intervensi dan strategi untuk mencapai orang-orang. Di antara

saluran intervensi sering disebutkan adalah gereja, tukang cukur, organisasi persaudaraan,

acara olahraga, kelompok sipil, dan sosial, dan penjara sebagai media edukasi dan

penggerak bagi pria untuk menghadiri program-program pendidikan kanker prostat.

Mendengar cerita TV atau berita radio tentang penyakit bawaan atau menular merupakan

isyarat untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku yang terkait dengan perilaku yang

lebih aman.

Gambar 2.1. Kosntruk Health Belief Model

Demografi,

sosiopsikologi,

struktural

Perceived

suspectibility and

Perceived

severity/

seriousness

CUES TO ACTION

Perceived benefits

and Perceived

barriers

ANCAMAN

PENYAKIT

TINDAKAN

PENCEGAHAN

PENYAKIT

Page 14: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

14

2.2 Studi pendahuluan

Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus

pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada

tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru

coronavirus. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health

Emergency of International Concern (PHEIC) dan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO

sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi (1). Dalam upaya perilaku pencegahan

penyakit Covid-19, penggunaan masker merupakan pilihan 93,40 % masyarakat, namun

penelitian Tim Peneliti Badan Litbangkes Kementerian Keseahatan Republik Indonesia

tahun 2020 ini lebih mengarahkan pada jaga jarak dalam pencegahan Covid-19 (10).

Berbagai penelitian tentang penggunaan masker saat ini lebih banyak menggunakan

pendekatan kepatuhan berdasarkan pengaruh pengetahuan, sikap dan dukungan sosial

berupa hadiah (20); Tingkat pengetahuan (21) (22) (23); dukungan petugas (24).

kepatuhan selalu menggunakan masker saat beraktivitas masih berada di bawah 70 persen

bahkan ada daerah yang kepatuhannya di bawah 50 persen (9).

2.3 Roadmap Penelitian

Pada penelitian ini yang dimaksud tindakan pencegahan penyakit adalah tindakan

menggunakan masker. Variabel demografi meliputi usia, jenis kelamin, pendapatan dan

pendidikan. Variabel sosiopsikologi meliputi status perkawinan, keyakinan tentang

pandangan agama terhadap penyakit Covid-19. Variabel Struktural meliputi keikutannya

dalam asuransi atau jaminan kesehatan. Perceived suspectibility meliputi Pengetahuan &

keyakinan diri thd kerentanan dan daya tahan tubuh terhadap Covid-19, tujuan hidup.

Perceived severity/ seriousness meliputi Pengetahuan & keyakinan diri tentang tingkat

keseriusan penyakit bila terkena Covid-19. Perceived benefits meliputi keyakinannya

terhadap Efektifitas penggunaan masker. Perceived barriers meliputi keyakinannya

Page 15: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

15

terhadap risiko penyakit covid-19, efek samping yang harus dialami bila sakit Covid-19,

harga/biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan dan pembelian masker, kemudahan

memperoleh masker. Ancaman penyakit meliputi pengetahuan dan keyakinannya tentang

ancaman dari Covid-19 yang bisa menyebabkan kematian. Cues To Action meliputi

kesalahan persepsi tentang upaya pencegahan Covid-19, Sumber berita memperoleh

informasi Media massa dan pernah mendapatkan konseling dari tenaga kesehatan

Gambar 2.2. Konstruk implementasi Health Belief Model padaPerilaku menggunakan

masker

Demografi (usia, sex,

pendapatan, pendidikan),

sosiopsikologi (status

perkawinan, pandangan

agama), struktural (Ikut

asuransi)

Perceived suspectibility

and Perceived severity/

seriousness

Pengetahuan &

keyakinan diri thd

Covid-19, tujuan hidup

CUES TO ACTION

• Salah persepsi

• Media massa

• Konseling

Perceived benefits

(Efektifitas

masker) and

Perceived barriers

(risiko, efek

samping, harga,

kemudahan

diperoleh)

ANCAMAN

PENYAKIT (Pengetahuan dan

keyakinan tentang

Covid-19)

TINDAKAN

MENGGUNAKAN

MASKER

Page 16: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

16

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan Rancangan

penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional. Data dari seluruh variabel

yang diambil secara bersamaan di Perkotaan di Jawa Tengah .

3.2 Tahapan penelitian

3.2.1. Penyusunan Proposal

Penyusunan proposal dilakukan dengan melakukan studi pustaka dan analisis data

sekunder

3.2.2.Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ditetapkan di Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga,

Kota Semarang, Kota Pekalongan dan Kota Tegal Provinsi Jawa Tengah, hal ini

ditetapkan berdasarkan sebaran untuk memperoleh kriteria kepadatan penduduk yang

tinggi yang dikehendaki dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan pada bulan

April sd Juni 2021

Waktu penelitian 24 bulan efektif, meliputi :

1. Persiapan : 1 bulan

2. Penyusunan Proposal : 2 bulan

3. Pengurusan Ethical Clearance : 1 bulan

4. Pengurusan Perijinan Penelitian : 1 bulan

5. Pengumpulan Data : 3 bulan

4. Analisa data : 2 bulan

5. Penyusunan Laporan : 2 bulan

6. Penyusunan Naskah Publikasi : 1 bulan

7. Proses Publikasi : 11 bulan

Page 17: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

17

3.2.3. Pengurusan Ethical Clearance

Ethical Clearance diajukan ke Komisi Bio Etik Fakultas Kedokteran

3.2.4. Pengajuan Perijinan Penelitian

Pengajuan perijinan di lakukan dari tahapan tingkat Fakultas Kedokteran, Tingkat

Universitas, Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Tingkat Kota di yaitu di Kota Magelang,

Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kota Pekalongan dan Kota Tegal.

3.2.5. Populasi, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.5.1. Populasi

Populasi penelitian adalah masyarakat perkotaan yang menggunakan masker

dan yang tidak menggunakan masker yang berada di tempat-tempat umum, berumur

antara 20 sampai 70 tahun di Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota

Semarang, Kota Pekalongan dan Kota Tegal Provinsi Jawa Tengah.

3.2.5.2. Besar Sampel

Besar Sampel pada ketentuan uji statistik menggunakan analisis Structural

Equation Modeling Partial Least Square, agar dapat meningkatkan ketepatan dan

konsistensi hasil estimasi Structural Equation Modeling Partial Least Square,

diambil 180 sampel (standar 100-200 sampel), masing-masing kota diambil 30

sampel.

3.2.5.3. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel diambil menggunakan teknik insidental sampling, dengan mengambil

sampel di tempat-tempat umum di Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga,

Kota Semarang, Kota Pekalongan dan Kota Tegal Provinsi Jawa Tengah sampai

jumlahnya terpenuhi.

3.2.6. Variabel Penelitian dan Difinisi Operasional

Page 18: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

18

3.2.6.1. Variabel Penelitian

Mengacu kepada kerangka konseptual penelitian, maka dalam penelitian ini terdapat

2 kelompok variabel yang diuraikan sebagai berikut:

1. Dependent variable atau variable endogen yaitu penggunaan masker

Variabel penggunaan masker, dengan 2 indikator yaitu Ketepatan masker yang

digunakan dan cara pemakaian masker.

2. Mediator variable yaitu perceived benefits and perceived barriers serta Ancaman

penyakit Covid-19.

Variabel Perceived benefits yaitu keyakinan akan keuntungan yang dialami terkait

adanya Covid-19, meliputi 2 indikator, yaitu keyakinannya terhadap Efektifitas

penggunaan masker dan keyakinan aman dari penularan

Variabel Perceived barriers yaitu keyakinan akan kerugian yang dialami terkait

adanya Covid-19, meliputi 5 indikator yaitu keyakinannya terhadap risiko penyakit

covid-19, efek samping yang harus dialami bila sakit Covid-19, harga/biaya yang

harus dikeluarkan untuk perawatan dan pembelian masker, kemudahan

memperoleh masker.

Variabel Ancaman penyakit Covid-19 yaitu ancaman yang mempengaruhi untuk

melakukan tindakan pencegahan, meliputi 2 indikator yaitu pengetahuan dan

keyakinannya tentang ancaman dari Covid-19 yang bisa menyebabkan kematian

3. Independent Variabel atau variabel eksogen yaitu Variabel Demografi, variabel

Sosiopsikologi, Variabel Struktural, Variabel Perceived suspectibility, Variabel

Perceived severity/ seriousness, dan Variabel Cues to Action

Variabel demografi, yaitu komponen kependudukan, meliputi 4 indikator yaitu

usia, jenis kelamin, pendapatan dan pendidikan.

Page 19: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

19

Variabel sosiopsikologi meliputi 2 indikator yaitu status perkawinan, keyakinan

tentang pandangan agama terhadap penyakit Covid-19.

Variabel Struktural meliputi 1 indikator, yaitu keikutannya dalam asuransi atau

jaminan kesehatan

Vriabel Perceived suspectibility meliputi 4 indikator, yaitu Pengetahuan &

keyakinan diri thd kerentanan dan daya tahan tubuh terhadap Covid-19, tujuan

hidup.

Variabel Perceived severity/ seriousness meliputi 2 indikator yaitu Pengetahuan &

keyakinan diri tentang tingkat keseriusan penyakit bila terkena Covid-19.

Variabel Cues to Action, yaitu petunjuk yang menyebabkan awal berperilaku,

meliputi 3 indikator yaitu kesalahan persepsi tentang upaya pencegahan Covid-19,

Sumber berita memperoleh informasi Media massa dan pernah mendapatkan

konseling dari tenaga kesehatan

3.3. Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan analisis diskriptif untuk menganalisis distribusi

frekwensi dengan menghitung rata-rata, frekwensi dan presentase dari aspek yang diukur

serta menggambarkan indikator dari variabel penelitian. Jawaban responden tentang

demografi, sosiopsikologi dan struktural bersifat nominal. Perceived suspectibility,

perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cues to action, ancaman dan

perilaku memakai masker diukur menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti

sendiri berdasarkan pada komponen health belief model (HBM). Pada penelitian ini,

peneliti hanya menggunakan empat pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini dilakukan dengan alasan

bahwa jika ada lima alternatif jawaban, responden cenderung memilih alternatif yang di

tengah dan juga dengan alasan untuk lebih memudahkan subjek dalam pengisian alat

Page 20: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

20

ukur. Skala Likert digunakan untuk mengungkap dimensi perceived suspectibility,

perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, dan cues to action.

Pernyataan-pernyataan dalam skala tersebut bersifat favorable, yaitu pernyataan yang

mendukung objek keyakinan dengan bobot nilai SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1 dan

unfavorable, yaitu pernyataan anti objek sikap dengan bobot nilai SS = 1, S = 2, TS 3,

dan STS 4.

Analisis inferensial untuk mengetahui validitas, reliabilitas serta hubungan jalur (path

coefficient) dilakukan mengunakan Structural Equation Modelling (SEM) program

SmartPLS v 3 berdasarkan Desain Analisis sebagaimana gambar 3.1 berikut :

Gambar 3.1. Desain Analisis

Langkah analisis :

1. Langkah pertama: Membuat diagram jalur hubungan kausalitas antar kunstruk

Page 21: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

21

2. Langkah kedua: Mengevaluasi model pengukuran (outer model), dengan melakukan

analisis :

2.1. Uji Validitas konvergen

Menurut Haryono, S (2017) mengutip dari pendapat beberapa ahli menyatakan bahwa

ukuran reflektif dikatakan valid, untuk nilai korelasi loading factor indikator baru atau

dalam mengembangkan model apabila memiliki nilai minimal 0,4, nilai korelasi

loading ( loading factor ) indikator juga dapat dikatakan valid jika memiliki P value <

0,05, sehingga dapat digunakan untuk menguji hipotesis pada tahap pengukuran model

struktural.

2.2. Uji Reliabilitas konstruk

Menurut Chin sebagaimana dikutip oleh Ghozali (2008) digunakan untuk mengukur

konsistensi internal yang hanya dapat digunakan pada konstruk reflektif dan suatu

konstruk dapat dinyatakan memenuhi reliabilitas komposit apabila memiliki nilai

reliabilitas komposit > 0,6.

Uji reliabilitas demografi, sosiopsikologi dan struktural bersifat nominal. Perceived

suspectibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cues to action,

ancaman dan perilaku memakai masker

3. Langkah ketiga : Pengujian Model struktural, yang merupakan uji hipotesis, yaitu

dengan melakukan analisis Uji Path Coefficient

4. Langkah keempat : Merumuskan Hasil Uji Hipotesis

Page 22: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

22

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Penelitian

Ringkasan anggaran biaya yang diusulkan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut :

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp.)

Tahun ke-1

1 Honorarium untuk pelaksana, petugas

laboratorium, penganalisis data,

(maksimum 30% dan dibayarkan

sesuai ketentuan)

4.500.000,00

2 Bahan habis pakai dan peralatan

(maksimum 40%)

6.000.000,00

3 Perjalanan untuk biaya sampling data, ,

biaya akomodasi-konsumsi, lumpsum,

transport (maksimum 15%)

2.250.000,00

4 Lain-lain: publikasi, seminar, lainnya

(maksimum 15%)

2.250.000,00

Jumlah: 15.000.000,00

4.2 Jadwal Penelitian

Adapun jadwal kegiatan penelitian dapat diamati pada tabel berikut ini:

No JENIS KEGIATAN BULAN KE… 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Persiapan

2 Pengurusan Ethical Clearence

3 Pengurusan Perijinan di 5 Kota di Jawa Tengah

4 Penyamaan persepsi Tim Peneliti

5 Pengambilan data

6 Analisis data

7 Pelaporan

8 Penyusunan Naskah Publikasi

9 Proses Publikasi Internasional

Page 23: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

23

DAFTAR PUSTAKA

1. KemenKesRI. PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

CORONAVIRUS DISESASE (COVID-19). 5th ed. Jakarta: Kementeria Kesehatan

RI; 2020.

2. Masriadi. Epidemiologi Penyakit Menular. 2nd ed. Depok: PT RajaGrafindo Persada;

2017. 7, 319–327 p.

3. Kasjono HS, Kristiawan HB. Intisari Epidemiologi. Yoyakarta: Mitra Cendikia; 2008.

29–31 p.

4. BPSProp.Jateng. Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2020 [Internet]. Statistik BIP

dan D, editor. Semarang: BPS Provinsi Jawa Tengah; 2020. 83–85 p. Available from:

https://jateng.bps.go.id/publication/2020/04/27/b96a0d5f63de624aa600934d/provinsi-

jawa-tengah-dalam-angka-2020.html

5. Soemirat J. Epidemiologi Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press;

2000. 23–25 p.

6. GubernurJateng. ingub 2 tahun 2020 ttd.pdf. Semarang; 2020.

7. KemenkesRI. Apa Yang Harus Dilakukan Masyarakat untuk cegah penularan Covid-

19 ? Jakarta: Kemenkes RI; 2020. 1–24 p.

8. WHO. Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks COVID-19. World Heal

Organ. 2020;(April):1–17.

9. Health D. Kesadaran pakai masker masih di bawah 70 persen. Detik Health. 2020;

10. KemenkesRI. Studi Kepatuhan Masyarakat terhadap Himbauan Jaga Jarak dan

Perilaku Hidup Bersih Selama Pandemi Covid-192020. Jakarta; 2020.

11. Sudarma M. Sosiologi untuk Kesehatan. jakarta: Salemba Medika; 2008. 51–59 p.

12. Timmreck TC. Epidemiologi suatu Pengantar. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2005. 11–19 p.

13. KemenkesRI. PMK RI No. 82 Thn 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular.

Kemenkes RI Republik Indonesia; 2014.

14. Adisasmito W. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada; 2007. 15–16 p.

15. WHO. Pendidikan Kesehatan. Bandung &: Penerbit ITB dan Penerbit Universitas

Udayana; 1992. 18–21 p.

16. Niven N. Psikologi Kesehatan. Jakarta: EGC; 2002. 183–187 p.

17. Achmadi. Manajemen penyakit berbasis wilayah. Jakarta: Kompas; 2005. 15–31 p.

18. Smet B. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia; 1994.

159–163 p.

19. Affandi B, Albar E. Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo;

2011.

20. Puji AD, Kurniawan B, Jayanti S. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan

Page 24: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

24

Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Rekanan (Pt. X) Di Pt

Indonesia Power Up Semarang. J Kesehat Masy. 2017;5(5):20–31.

21. Warmuni NM, Rusminingsih NK. Petugas Cleaning Service Di Rumah Sakit Umum

Bangli Tahun 2019. J Kesehat Lingkung. 2020;10(1):24–31.

22. Magita EY. Hubungan Tingkat Pengetahuan Apd Dengan Kepatuhan Pemakaian Apd

Masker Pada Pekerja Bagian Pelintingan Pt. Panen Boyolali. Universitas

Muhammadiyah Surakarta. 2017.

23. ‘Atiqoh, NSari DP, Sholihah A. Hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan

kepatuhan penggunakan masker sebagai upaya pencegahan penyakit COVID-19 di

Ngronggah. INFOKES J [Internet]. 2020;10(1):52–5. Available from:

http://ojs.udb.ac.id/index.php/infokes/article/view/850

24. Astuti F, Yugistyowati A, Arifah S. Hubungan Dukungan Perawat Dengan Kepatuhan

Pemakaian Masker Pada Pasien Tb Paru Di Irna I Dahlia 3 Rsup Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2017. 2017.

Page 25: USULAN PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

25

LAMPIRAN

Lampiran 1. Susunan organisasi tim

No. Nama, NIK, Fakultas Bidang

Ilmu

Alokasi

waktu/jam/

minggu

Uraian tugas

1 Tjatur Sembodo,

Dr.,dr., MS

210188026

Fakultas Kedokteran

Kesehatan

Masyarakat

5 a. Menyusun proposal

penelitian

b. Mencari referensi yang

dibutuhkan dalam

menyusun proposal

penelitian

c. Berkoordinasi dengan

kelurahan tempat penelitian

d. Mengkoordinasikan

anggota penelitian dalam

proses pengumpulan data

e. Mengkoordinasi anggota

peneliti dalam penyusunan

soal pretest dan post test

f. Mengkoordinasi anggota

peneliti dalam menganalisis

data

2 Purwito Soegeng P,

Drs., Mkes

210186024

Fakultas Kedokteran

Kesehatan

Masyarakat

5 a. Membantu ketua dalam

menyusun proposal

penelitian

b. Membantu ketua dalam

Mencari referensi yang

dibutuhkan dalam

menyusun proposal

penelitian

c. Membantu ketua dalam

Berkoordinasi dengan

pihak kelurahan tempat

penelitian

d. Membantu ketua dalam

proses pengumpulan data

karakteristik responden

e. Menyusun transkrip dari

hasil wawancara

f. Membantu ketua dalam

menganalisis data secara

kualitatif