usaha industri tauco
TRANSCRIPT
USAHA INDUSTRI
TAUCO
I. BIODATA PENGUSUL
1. Nama : HASANAH OKTAVIA PANE
NIM : 03101403004
Tempat Lahir : Jambi
Tanggal Lahir : 17 Oktober 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Srijaya Negara Lrg. Hasanah Kosan Samo Raso 369 Indah Bukit Besar,
Palembang.
No.Telepon : 085266364360
2. Nama : ISMIRA ANDYNA PRATIWI
NIM : 03101403011
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : 18 Januari 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Srijaya Negara Lrg. Hasanah Kosan Samo Raso 369 Indah Bukit Besar,
Palembang.
No.Telepon : 085664330019
3. Nama : FARIZ HAMZAH
NIM : 03101403060
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : 11 September 1992
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl.Ratna No.29
No.Telepon : 085266364360
No.Telepon : 085266364360
4. Nama : M.RONAL AFRIDO
NIM : 03101403068
Tempat Lahir : Padang
Tanggal Lahir : 7 Januari 1992
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Komplek Pusri Sukamaju Kenten,Palembang
No.Telepon : 082181428478
5. Nama : PUPUT DESTRIANA AYU PUTRI
NIM : 03101403070
Tempat Lahir : Palembang
Tanggal Lahir : 15 Desember 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Lunjuk Jaya Perumahan Griya Poli Indah Bukit Besar, Palembang.
No.Telepon : 085368211102
II. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sudah berkembang sangat pesat.
Perkembangan tersebut merata hampir di semua aspek kehidupan, mulai dari teknologi mesin-
mesin, teknologi komunikasi, bahkan teknologi di bidang pangan. Khusus di bidang pangan,
kemajuan teknologi tersebut merupakan hal yang positif karena dengan didukung adanya
perkembangan, membuat produk yang semakin baik dan semakin beragam.
Produk makanan yang ada sekarang ini, tidak hanya dihasilkan oleh teknologi
nonbio, tetapi juga dihasilkan oleh hasil dari bioteknologi. Sebagai contoh, di bidang teknologi
pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19. Selain itu,
terdapat juga produk makanan lain baik makanan tradisional maupun makanan modern yang juga
dihasilkan dari proses bioteknologi, seperti tempe, tapai, tauco, oncom, yoghurt, nata de coco,dll.
Tauco adalah bumbu makanan hasil fermentasi dari biji kedelai dan tepung terigu
yang telah dihaluskan. Umumnya biji kedelai yang digunakan adalah kedelai hitam, namun ada
juga beberapa tauco yang berasal dari kedelai kuning. Pada umumnya tauco dibuat secara
spontan, tanpa ada standarisasi jenis mikroba tertentu yang dihasilkan pada saat fermentasi. Oleh
karena itu tauco memiliki cita rasa, warna dan tekstur yang berbeda dari setiap daerah
penghasilnya. Dari segi bentuk, tauco terbagi menjadi 2 jenis, yaitu tauco kering dan basah.
Sedangkan dari rasanya, tauco dibagi menjadi tauco asin dan manis. Biasanya tauco digunakan
sebagai bumbu atau penyedap pada makanan.
Dari beberapa produsen tauco tradisional mengatakan bahwa hasil rendaman, air
rendamannya itulah diolah menjadi kecap sedangkan biji kedelainya menjadi tauco. Terdapat
berbagai cara mengolah tauco yang masing masing memiliki keistimewaan tersendiri. Contoh
tauco yang beredar di daerah Riau berbeda dengan tauco dengan di daerah Jawa dan Kalimantan.
Tiap daerah memiliki keunikan cita rasa tersendiri.
Dari pengalaman, tauco dapat disimpan lama sampai bertahun tahun, dan tidak akan
rusak atau basi selama penyimpanannya tidak terkena air mentah ataupun terkontaminasi dengan
bahan organik lainnya. Sayang, tidak ada penelitian yang lebih terperinci mengenai tauco. Oleh
para para buruh kasar (khususnya masyarakat Tionghoa) dibeberapa daerah, tauco digunakan
sebagai lauk setiap makan terutama saat makan bubur bening. Penggunaannya yang umum
adalah sebagai bumbu atau penyedap dalam membuat lauk pauk, misalnya ayam bumbu tauco,
nasi goreng tauco, ikan tumis tauco.
Oleh karena bioteknologi berperan sangat penting dalam pembuatan produk makanan
yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat, maka kami mencoba membuat langsung produk
makanan hasil bioteknologi yaitu tauco.
III. IDE DAN KONSEP TECHNOPRENEURSHIP
Seperti yang kita ketahui di zaman seperti sekarang ini kita cukup sulit untuk
menemukan bumbu makanan ( makanan) tradisional, salah satunya seperti tauco. Tauco yang
berbahan dasar kacang kedelai dan proses pembuatannya yang mudah sehingga dapat di lakukan
untuk industry kalangan rumah tangga.
Selain itu Tauco juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan terutama untuk
pencernaan karna memiliki nilai gizi yang baik. Selain itu tauco juga dapat di makan untuk
semua jenis kalangan karna harganya terjangkau. Tauco juga dapat bertahan lama.
IV. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan-tujuan dilaksanakannya penelitian bioteknologi fermentasi ini,
diantaranya :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan tauco.
2. Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.
3. Untuk mengembangkan bioteknologi tradisional.
4. Untuk mengetahui proses biokimia pada pembuatan tauco.
5. Untuk mengetahui nama mikroorganisme yang terlibat dalam pembuatan tauco.
V. MANFAAT PENELITIAN
Proposal ini disusun agar dapat memperbanyak produk-produk bioteknologi yang
telah ditemukan. Selain itu, dapat melatih siswa-siswi, mahasiswa atau yang lainnya untuk
mengembangkan produk bioteknologi.
VI. TINJAUAN LITERATUR
4.1. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan)
dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip
ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme
maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan
juga,Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara
terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi
konvensional. Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape ini. Dan
salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.
Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro
organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan
produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang
masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan makanan,
sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah proses
berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan
kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi
antibiotic dan hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh
produksi insulin.
4.2. PENGERTIAN TAUCO
Awal makanan tauco di Cianjur diperkirakan pada tahu 1880. Waktu itu, Tan Ken Yan
untuk pertama kalinya mencetuskan ide pendirian industri tauco. Ide ini didasarkan pada
tingginya minat masyarakat terhadap makanan tauco dan tauco sering digunakan masyarakat
sebagai penyedap dalam masakan daging, ikan, sayuran, serta sambal . Industri tauco pertama di
Cianjur adalah Industri Tauco Cap Meong yang didirikan oleh Tan Ken Yan tahun 1880.
Pendirian industri ini didasarkan pada tingginya minat pasar terhadap makanan tauco serta
menjaga warisan leluhur.
Selama berdirinya, tauco Cap Meong terkenal akan kelezatan dan kualitasnya. Agar tauco
ini tidak punah, Tan Ken Yan mewariskan tata cara pembuatan tauco kepada putrinya Tasma dan
suaminya Babah Tasma. Penamaan meong sendiri mulai digunakan tahun 1935. Istilah meong
sendiri berasal dari ditemukannya tapak kaki meong yang diyakini sebagai peliharaan Eyang
Suryakencana seorang leluhur Cianjur.
Tauco merupakan salah satu jenis produk fermentasi yang telah lama dikenal dan
disukai oleh sebagian masyarakat Indonesia terutama di Jawa Barat. Karena tauco memiliki rasa
dan aroma yang khas maka tauco sering digunakan pula sebagai flavoring agent. Pada umumnya
tauco dibuat secara spontan, sehingga jenis mikroba yang tumbuhakan bermacam-macam
jenisnya dan keadaan yang demikian ini akan berpengaruh terhadap mutu dari tauco yang
dihasilkan baik dari segi flavor maupun kandungan proteinnya.
Jenis tauco ada dua macam yaitu bentuk kering dan bentuk basah, sedangkan dari rasanya
dibedakan atas yang asin dan yang manis. Perbedaannya terletak dari jumlah air dan banyaknya
gula yang ditambahkan.Bahan baku yang sering digunakan untuk membuat tauco adalah kedelai
hitam atau kedelai kuning, tetapi yang sering dan umum digunakan adalah kedelai hitam. Bahan
tambahan untuk pembuatan tauco adalah berbagai jenis tepung seperti tepung terigu, tapung
beras atau tepung beras ketan.
Pada prinsipnya proses pembuatan tauco melalui dua tahapan fermentasi yaitu: fermentasi
kapang dan fermentasi garam. Secara tradisional, kedua tahapan fermentasi tersebut dilakukan
secara spontan dimana mikroba yang berperan selama fermentasi bersal dari udara sekitarnya
atau dari sisa-sisa spora kapang yang tertinggal pada wadah bekas fermentasi sebelumnya.
4.3. PENGERTIAN FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal Reaksi dalam fermentasi
berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara
singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada
produksi makanan. Persamaan Reaksi Kimia :
C6H 12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP
Energi yang dilepaskan: 118 kJ /mol) dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa,
atau sukrosa) Alkohol (etanol) +Karbon dioksida + Energi(ATP). Jalur biokimia yang terjadi,
sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur
glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar
organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan. Fermentasi
yang baik dilakukan pada suhu 28-30F C dan membutuhkan waktu 45 jam .
Fermentasi dapat diperlambat jika dingin.Fermentasi tauco paling baik
dilakukan pada kondisi mikro aerob.Pada kondisi ini, kapang tidak mampu tumbuh sehingga
tidak dapat menghidrolisis pati. Namun demikian, pada kondisi aerob yang merupakan
kondisi paling baik bagi kapang dan kahamir, aroma tidak berkembang dengan baik
karenatergantung dari fermentasi alkohol dan pada kondisi ini fermentasi alkohol menurun.
Fermentasi yang tertutup akan mencegah terjadinya kontaminasi.Tujuan fermentasi adalah
menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur,
biological availability yang lebih baik serta menurunkan zat anti nutrisinya.
Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun alami serta dengan
kultur tunggal ataupun kultur campuran. Fermentasi menggunakan kultur alami umumnya
dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang memanfaatkan mikroorganisme yang ada di
lingkungan.
Industri fermentasi dalam pelaksanaan proses dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. mikrobia
2. bahan dasar
3. sifat-sifat proses
4. pilot-plant
5. faktor sosial ekonomi
4.4. RAGI
Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya
mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi
mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan
nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan
minuman hasil fermentasi seperti acar,tempe, tape, roti, dan bir.
Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas
berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang),yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces
, Endomycopsis,Saccharomyces, Hansenula anomala,, Lactobacillus, Acetobacter, dan
sebagainya.
VII. METODOLOGI PENELITIAN
VII.1. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Wadah Baskom
2. Panci
3. Tampah
4. Kain Penyaring
5. Kompor
b. Bahan
1. Kedelai kuning 500 gram
2. Laru tauco/ragi tempe 25 gram
3. Tepung beras 50 gram
4. Garam 200 gram
5. Gula 250 gram
6. Air 2 liter
VII.2. CARA KERJA
1. Bersihkan kacang kedelai kemudian cuci hingga bersih.
2. Rendam dalam air panas selama 5 menit. Ganti air rendamannya dengan air dingin dan
diamkan selama 12 jam.
3. Kupas kulit kedelai hingga berbentuk kepingin biji kedelai.
4. Rebus kedelai selama 2 jam, tiriskan selama 1 jam (sampai dingin). Sisihkan.
5. Campur tepung beras dan tepung ketan, sangrai hingga berwarna kuning.
6. Tambahkan laru tauco, aduk rata.
7. Ratakan kedelai di atas tampah, taburkan campuran tepung. Peram/fermentasi selama 3
hari.
8. Jemur kedelai hingga kering kemudian haluskan gumpalan-gumpalannya.
9. Larutkan garam dengan air. Masukkan campuran kedelai dalam wadah, tuang larutan
garam. Tutup agak rapat dan param kembali selama 4 minggu.
10. Tambahkan gula pada kedelai yang sudah diperam, masak hingga mendidih dan tidak
terbentu buih-buih lagi.
11. Kemas dalam botol yang sudah di sterilkan. Taoco siap dipasarkan (untuk satu liter)
VIII. HASIL KEGIATAN
Hasil kegiatan atau produk yang kami peroleh berupa tauco yang berbentuk pasta
atau encer dan warnanya kuning sampai coklat kehitaman dan memiliki rasa asam dan asin.
Searta memiliki kandungan asam amino yang tinggi.
IX. PEMBIAYAAN KEGIATAN
Sumber pembiayaan kegiatan yang kami lakukan berasal dari dana yang dikumpul
oleh masing-masing anggota.
X. PERANCANAAN PEMASARAN
Produk yang kami hasilkan ini akan di kemas sedemikian rupa dengan tampilan yang
lebih menarik. Pada saat memasarkan produk kami menargetkan penjualannya ke supermarket,
minimarket,warung-warung,dan target selanjutnya kami akan menawarkan langsung kepada
konsumen cenderungnya kepada ibu-ibu.
XI. PERHITUNGAN KEEKONOMIAN
No Bahan dan Alat Banyak Harga Satuan total
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kedelai Kuning
Ragi Tempe
Tepung Beras
Gula
Garam
Tampah
Plastik
Lilin
Korek api
Biaya tak terduga
500 gram
25 gram
500 gram
500 gram
100 gr
1 buah
50 lembar (8cm x 15cm)
2 buah
1 buah
Rp. 7.000,-
Rp. 2.000,-
Rp. 7.500,-
Rp. 6.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 260,-
Rp. 1.500,-
Rp. 250,-
Rp. 7.000,-
Rp. 2.000,-
Rp. 7.500,-
Rp. 6.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 13.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 250,-
Rp. 10.000,-
Total Rp. 59.750,-
Terbilang : Lima Puluh Sembilan Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah.
XII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan
produk yang dikehendaki.
2. Awal makanan tauco di Cianjur diperkirakan pada tahu 1880. Waktu itu, Tan Ken Yan
untuk pertama kalinya mencetuskan ide pendirian industri tauco. Ide ini didasarkan pada
tingginya minat masyarakat terhadap makanan tauco dan tauco sering digunakan
masyarakat sebagai penyedap dalam masakan daging, ikan, sayuran, serta sambal
3. Tauco adalah bumbu makanan yang terbuat dari biji kedelai (Glycine max) yang telah
direbus, dihaluskan dan diaduk dengan tepung terigu kemudian dibiarkan sampai tumbuh
jamur (fermentasi).
B. Saran
Makalah yang penulis buat masih amat jauh dari sebuah kesempurnaan, oleh karena
itu kami sebagai penyusun berharap kepada Bapak Dosen dan rekan-rekan mahasiswa agar
memberikan saran yang bersifat membangun.