kesiapan memasuki dunia usaha/dunia industri (du/di) …

16
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARI 2015: 25-40 Agung Panji Sasmito adalah dosen Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Malang. Email: [email protected]. Alamat Kampus: Jl. Puncak Borobudur No.1921 Malang 65142. Djoko Kustono dan Syaad Patmanthara adalah dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Alamat Kampus: Jl. Semarang 5 Malang 65145. 25 KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) SISWA PAKET KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK DI SMK Agung Panji Sasmito Djoko Kustono Syaad Patmanthara Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengkaji kontribusi penguasaan mata pelajaran produktif (ξ 1 ), relevansi Prakerin (ξ 2 ), dan motivasi kerja (ξ 3 ) terhadap minat kerja 1 ) dan kesiapan memasuki DU/DI (ε 2 ). Penelitian dengan survei pada 56 siswa ke- las XII SMK paket keahlian RPL di Kota Batu. Pengumpulan data variabel ξ 1 dengan dokumentasi, sedangkan ξ 2, ξ 3, ε 1, dan ε 2 dengan kuesioner. Besar kontribusi dianalisis dengan metode Partial Least Square (PLS). Penelitian menunjukkan bahwa: (1) ξ 1 berkontribusi signifikan terhadap ε 1 ; (2) ξ 2 berkontribusi signifikan terhadap ε 1 ; (3) ξ 3 berkontribusi signifikan terhadap ε 1 ; (4) ξ 1 tidak berkontribusi signifikan terhadap ε 2 ; (5) ξ 2 berkontribusi signifikan terhadap ε 2 ; (6) ξ 3 berkontribusi signifikan terhadap ε 2 ; dan (7) ε 1 berkontribusi signifikan terhadap ε 2 . Kata-kata Kunci: kesiapan memasuki DU/DI, hard skill, soft skill, SMK Rekayasa Perangkat Lunak Abstract: The Readiness of SMK Students of Software Engineering Study Program to Enter Business and Industrial World. The puspose of this study was to reveal the con- tribution of productive subjects mastery (ξ 1 ), apprenticeship relevance (ξ 2 ), and moti- vation to work (ξ 3 ) to working interest (η 1 ) and readiness to enter the business and in- dustrial world (η 2 ). The study was a research survey which conducted on 56 SMK stu- dents of XII grade in Software Engineering Study Program in Batu city. Data of ξ 1 variable was collected by documentation, whereas ξ 2 , ξ 3 , η 1 , and η 2 was collected by questionnaire. The contribution of causal relationship between the latent variables was analyzed by the Partial Least Square (PLS) method. The results show that: (1) ξ 1 contributed significantly to η 1 ; (2) ξ 2 contributed significantly to η 1 ; (3) ξ 3 contributed significantly to η 1 ; (4) ξ 1 not contributed significantly to η 2 ; (5) ξ 2 contributed signifi- cantly to η 2 ; (6) ξ 3 contributed significantly to η 2 ; and (7) η 1 contributed significantly to η 2 . Keywords: readiness to enter the industrial world, hard skill, soft skill, Software Engineering Study Program endidikan kejuruan adalah program pendidikan terorganisasi yang secara langsung berkaitan dengan penyiapan in- dividu memasuki dunia kerja (Calhoun, P

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARI 2015: 25-40

Agung Panji Sasmito adalah dosen Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Malang. Email: [email protected]. Alamat Kampus: Jl. Puncak Borobudur No.19–21 Malang 65142. Djoko Kustono dan Syaad Patmanthara adalah dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Alamat Kampus: Jl. Semarang 5 Malang 65145.

25

KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI

(DU/DI) SISWA PAKET KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT

LUNAK DI SMK

Agung Panji Sasmito

Djoko Kustono

Syaad Patmanthara

Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengkaji kontribusi penguasaan mata pelajaran

produktif (ξ1), relevansi Prakerin (ξ2), dan motivasi kerja (ξ3) terhadap minat kerja

(ε1) dan kesiapan memasuki DU/DI (ε2). Penelitian dengan survei pada 56 siswa ke-

las XII SMK paket keahlian RPL di Kota Batu. Pengumpulan data variabel ξ1 dengan

dokumentasi, sedangkan ξ2, ξ3, ε1, dan ε2 dengan kuesioner. Besar kontribusi dianalisis

dengan metode Partial Least Square (PLS). Penelitian menunjukkan bahwa: (1) ξ1

berkontribusi signifikan terhadap ε1; (2) ξ2 berkontribusi signifikan terhadap ε1; (3) ξ3

berkontribusi signifikan terhadap ε1; (4) ξ1 tidak berkontribusi signifikan terhadap ε2;

(5) ξ2 berkontribusi signifikan terhadap ε2; (6) ξ3 berkontribusi signifikan terhadap ε2;

dan (7) ε1 berkontribusi signifikan terhadap ε2.

Kata-kata Kunci: kesiapan memasuki DU/DI, hard skill, soft skill, SMK Rekayasa

Perangkat Lunak

Abstract: The Readiness of SMK Students of Software Engineering Study Program to

Enter Business and Industrial World. The puspose of this study was to reveal the con-

tribution of productive subjects mastery (ξ1), apprenticeship relevance (ξ2), and moti-

vation to work (ξ3) to working interest (η1) and readiness to enter the business and in-

dustrial world (η2). The study was a research survey which conducted on 56 SMK stu-

dents of XII grade in Software Engineering Study Program in Batu city. Data of ξ1

variable was collected by documentation, whereas ξ2, ξ3, η1, and η2 was collected by

questionnaire. The contribution of causal relationship between the latent variables

was analyzed by the Partial Least Square (PLS) method. The results show that: (1) ξ1

contributed significantly to η1; (2) ξ2 contributed significantly to η1; (3) ξ3 contributed

significantly to η1; (4) ξ1 not contributed significantly to η2; (5) ξ2 contributed signifi-

cantly to η2; (6) ξ3 contributed significantly to η2; and (7) η1 contributed significantly

to η2.

Keywords: readiness to enter the industrial world, hard skill, soft skill, Software Engineering

Study Program

endidikan kejuruan adalah program

pendidikan terorganisasi yang secara

langsung berkaitan dengan penyiapan in-

dividu memasuki dunia kerja (Calhoun, P

Page 2: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

26 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARI 2015: 25-40

dkk., 1982: 2). Salah satu kriteria yang

harus dimiliki oleh pendidikan kejuruan

adalah orientasi kinerja individu dalam

dunia kerja sesuai kebutuhan nyata di la-

pangan (Finch dan Crunkilton, 1989: 12;

Billet: 2011: 26). Keberhasilan pendidik-

an kejuruan dapat dilihat dari lulusan

yang siap kerja yang dapat memenuhi ke-

butuhan dunia usaha dan dunia industri

(DU/DI). Namun pada kenyataannya

pendidikan kejuruan di Indonesia belum

memberikan solusi yang optimal terkait

masalah ketenagakerjaan. Berdasarkan

data Badan Pusat Statistik (BPS) pada ta-

hun 2014 jumlah pengangguran lulusan

SMK sebesar 11,24% dari total jumlah

pengangguran, lebih besar dibanding per-

sentase lulusan SMA sebesar 9,55%

(Tempo, 5 November 2014). Dari uraian

tersebut terlihat bahwa SMK yang ber-

peran mempersiapkan lulusannya untuk

memasuki dunia kerja pada kenyataan-

nya lulusannya terserap kerja lebih se-

dikit dibanding lulusan SMA. Hasil pene-

litian Agung (2009: 5) menunjukkan taraf

keterserapan lulusan SMK ke DU/DI

pada akhir 2009 sebesar 66,20%. Hingga

akhir 2013 keterserapan lulusan SMK ke

DU/DI sebesar 70,00% (Rakyat Merde-

ka, 12 November 2013).

Berdasarkan observasi diawal pene-

litian diperoleh data lulusan SMK paket

keahlian Rekayasa Perangkat Lunak

(RPL) di Kota Batu adalah sebagai beri-

kut: (1) 49,15% bekerja, (2) 37,29% me-

lanjutkan studi, dan (3) 13,56% belum

bekerja/menganggur. Salah satu faktor

penyebab rendahnya keterserapan lulusan

SMK ke dunia kerja menurut Kemena-

kertrans (Okezone, 2013) adalah rendah-

nya kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM). Hal ini diperkuat oleh penelitian

Kartini, dkk. (2012) yang mendapati ke-

tersedian pasokan yang dihasilkan SMK

belum sepenuhnya mampu menghasilkan

pasokan tenaga kerja sesuai kebutuhan

DU/DI. Kesenjangan ini disebabkan oleh

faktor kompetensi lulusan SMK yang

masih rendah dan kondisi mental lulusan

yang rendah sehingga belum siap mema-

suki dunia kerja.

Terdapat dua kompetensi yang harus

dimiliki oleh calon tenaga kerja yang di-

butuhkan oleh DU/DI, yaitu: (1) kompe-

tensi spesifik atau hard skill, yaitu kom-

petensi yang sesuai dengan bidang ke-

ahlian masing-masing; dan (2) kompeten-

si general atau soft skill, yaitu kompetensi

umum bagi calon pekerja yang dituntut

DU/DI termasuk dari segi mental

(Agung, 2009: 8; Suswanto, 2011: 42).

Calon pekerja yang diperlukan DU/DI

adalah calon pekerja yang mempunyai

kompetensi secara komprehensif, yaitu

paduan antara kompetensi hard skill dan

soft skill (Agung, 2009: 10; Sudjimat,

2013: 3).

Kompetensi hard skill siswa SMK

sebagai calon pekerja pada masa yang

akan datang ditunjukkan oleh keahlian

yang dimiliki siswa tersebut, sesuai de-

ngan paket keahlian SMK. Pembinaan

keahlian siswa SMK diwujudkan melalui

kegiatan belajar di sekolah maupun di

luar sekolah. Kegiatan belajar di sekolah

merupakan kegiatan belajar mengajar

yang dilakukan siswa di dalam kelas de-

ngan mempelajari berbagai kompetensi

keahlian pada mata pelajaran produktif.

Kegiatan belajar di luar sekolah merupa-

kan kegiatan belajar yang dilakukan sis-

wa di luar sekolah dengan memperkenal-

kan siswa dengan DU/DI melalui Pendi-

dikan Sistem Ganda (PSG).

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga

kerja di DU/DI, SMK mengajarkan kom-

petensi yang tertuang dalam mata pelajar-

an produktif yang diajarkan di sekolah.

Penguasaan sebagai salah satu indikator

derajat keahlian siswa berperan dalam

menyiapkan siswa untuk bekerja, teruta-

ma dari segi hard skill. Beberapa peneli-

tian sebelumnya (Cahyaningwati, 2011;

Jatmiko, 2010) menunjukkan hubungan

yang positif antara tingkat penguasaan

Page 3: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

Sasmito, dkk., Kesiapan Memasuki Dunia Usaha/Dunia Industri 27

mata pelajaran produktif dengan kesiapan

siswa dalam memasuki DU/DI.

Kurikulum SMK didesain menurut

sistem link and match dengan memper-

hatikan tuntutan pasar tenaga kerja (de-

mand driven) yang diwujudkan dengan

PSG. Pelaksanaan PSG di dunia kerja

bertujuan untuk menggabungkan kete-

rampilan umum yang diperoleh selama

pendidikan kejuruan berbasis kelas de-

ngan pembelajaran terstruktur pada pe-

kerjaan dan pengalaman kerja yang sebe-

narnya dalam sebuah perusahaan pelatih-

an (Eichhorst dan Rinne, 2012: 14). PSG

diwujudkan dengan praktik nyata sesuai

dengan paket keahlian yang dipelajari di

sekolah melalui Praktik Kerja dan Indus-

tri (Prakerin).

Beberapa fakta empiris menunjuk-

kan bahwa kegiatan Prakerin berkontri-

busi positif terhadap peningkatan kompe-

tensi siswa selama terdapat relevansi ke-

giatan Prakerin baik dari segi relevansi

lokasi maupun relevansi tugas praktik

kerja yang dilaksanakan siswa di DU/DI

(Ariana, 2010; Lestari, 2012; Arisandi

dan Suparji, 2012). Peningkatan kompe-

tensi siswa pada akhirnya mampu meng-

hasilkan lulusan yang dibutuhkan oleh

dunia kerja dan meningkatkan kesiapan

siswa dalam memasuki DU/DI.

Paparan di atas menunjukkan bahwa

SMK telah berusaha dengan baik dalam

mempersiapkan hard skill lulusannya se-

bagai calon pekerja di masa depan. Ke-

nyataannya saat ini lulusan SMK kurang

siap untuk bekerja di DU/DI. Berdasar-

kan hasil wawancara kepada Ketua Jurus-

an RPL SMK Maarif Batu mengungkap-

kan bahwa kemampuan dan pengalaman

siswa untuk memasuki DU/DI masih ku-

rang. Hal senada diungkapkan oleh Ketua

Program RPL SMK Islam Batu yang me-

ngatakan bahwa bekal siswa untuk beker-

ja masih kurang dibandingkan calon pe-

kerja lain dari latar belakang pendidikan

yang lebih tinggi. Observasi awal pada

beberapa DU/DI bidang RPL di Kota Ba-

tu juga menunjukkan bahwa kesiapan sis-

wa untuk bekerja di DU/DI masih kurang

optimal, Marketing CV Batu Computer

dan Owner CV. Edius Digital Art yang

menyebutkan bahwa kesiapan lulusan

SMK RPL di Kota Batu untuk bekerja di

DU/DI masih kurang, terutama bagi fresh

graduate yang masih belum mempunyai

bekal pengalaman bekerja di bidang

RPL. Umumnya pegawai baru yang ber-

latar belakang pendidikan SMK RPL ma-

sih memerlukan pelatihan selama bebera-

pa waktu terkait bidang RPL secara spe-

sifik untuk dapat bekerja di DU/DI.

Faktor pendukung lainnya yaitu ke-

siapan kerja secara mental yang berupa

kompetensi general atau soft skill

(Agung, 2009: 8; Suswanto, 2011: 42).

Sejalan dengan beberapa penelitian sebe-

lumnya (Lestari, 2012; Arisandi dan Su-

parji, 2012: 1) bahwa kompetensi diduga

dipengaruhi oleh faktor mental. Faktor

mental tersebut berpengaruh pada kesiap-

an kerja, salah satu dari faktor tersebut

adalah motivasi kerja (Sulistyarini, 2012;

Sulistianingsih, 2014) dan minat untuk

bekerja (Hariyanto, 2011; Chrisna dan

Soeprapto, 2012).

Siswa yang memiliki minat terhadap

subjek tertentu cenderung untuk mem-

berikan perhatian yang lebih besar terha-

dap subjek tersebut (Slameto, 2013: 180).

Siswa dengan minat kerja yang tinggi

akan mempunyai keinginan bekerja yang

tinggi setelah siswa tersebut lulus dari

SMK. Selain itu, seseorang dengan moti-

vasi kerja yang tinggi akan terdorong un-

tuk bekerja setelah siswa tersebut lulus,

karena motivasi kerja merupakan salah

satu faktor yang turut menentukan kinerja

seseorang (Uno, 2013: 71). Beberapa pe-

nelitian terdahulu (Sulistyarini, 2012;

Hariyanto, 2011; Chrisna dan Soeprapto,

2012) menunjukkan adanya pengaruh po-

sitif dan signifikan antara minat kerja ter-

hadap kesiapan kerja maupun motivasi

kerja terhadap kesiapan kerja.

Page 4: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

28 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARI 2015: 25-40

Bertolak dari paparan di atas dapat di-

katakan bahwa kompetensi soft skill (mo-

tivasi dan minat kerja) turut mempenga-

ruhi kesiapan siswa untuk bekerja di DU/

DI. Namun, kenyataannya dari segi men-

tal lulusan SMK merasa kurang siap da-

lam memasuki DU/DI. Hal ini ditunjuk-

kan hasil survei dan observasi yang dila-

kukan di SMK Islam Batu dari lulusan

paket keahlian RPL tahun 2013 diperoleh

data: sebanyak (1) 26,92% melanjutkan

ke perguruan tinggi; dan (2) 15,38% be-

kerja sesuai bidangnya. Data lain dari

SMK Maarif Kota Batu diperoleh: (1)

45,45% melanjutkan ke perguruan ting-

gi; dan (2) 48,48% bekerja. Untuk itu da-

pat diidentifikasi beberapa faktor yang

mempengaruhi kesiapan siswa dalam me-

masuki DU/DI, meliputi: (1) penguasaan

mata pelajaran produktif; (2) relevansi

Prakerin; (3) motivasi untuk bekerja; dan

(4) minat kerja. Upaya mengkaji kontri-

busi antara penguasaan mata pelajaran

produktif, relevansi Prakerin, motivasi

kerja terhadap minat kerja dan kesiapan

siswa SMK di Kota Batu paket keahlian

RPL dalam memasuki DU/DI menjadi tu-

juan utama penelitian ini.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode

penelitian survei dengan pendekatan pe-

nelitian kuantitatif. Terdapat dua macam

variabel pada penelitian ini, yaitu varia-

bel laten (konstruk) sebagai variabel uno-

bserved dan variabel indikator sebagai

variabel observed dari setiap variabel la-

ten. Variabel laten terdiri atas variabel la-

ten eksogenus dan variabel laten endoge-

nus. Variabel laten eksogenus meliputi:

(1) penguasaan mata pelajaran produktif

(ξ1); (2) relevansi Prakerin (ξ2); dan (3)

motivasi kerja (ξ3), sedangkan variabel

laten endogenus adalah: (1) minat kerja

(ε1); dan (2) kesiapan siswa dalam me-

masuki DU/DI (ε2). Masing-masing va-

riabel laten dibentuk oleh beberapa varia-

bel indikator. Rancangan penelitian di-

gambarkan pada Gambar 1.

Dalam penelitian ini, populasi ada-

lah seluruh siswa Kelas XII paket keahli-

an Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) di

Kota Batu. Kota Pemilihan siswa kelas

XII didasari oleh pemikiran bahwa siswa

kelas XII telah mempelajari seluruh mata

pelajaran produktif RPL dan telah melak-

sanakan Prakerin. Siswa kelas XII seba-

gai calon lulusan SMK akan dihadapkan

pada paradigma untuk memasuki DU/DI

untuk bekerja sehingga cocok digunakan

sebagai populasi penelitian.

Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik pro-

portional random sampling. Untuk me-

nentukan ukuran sampel dari suatu popu-

Tabel 1. Data Populasi dan Sampel

Penelitian

No. Nama

Sekolah

Jml

Populasi

(siswa)

Jml

Sampel

(siswa)

1. SMK

Maarif

Batu

33 29

2. SMK

Islam

Batu

31 27

Jumlah 64 56

Gambar 1. Rancangan Penelitian Keterangan:

ξ1 : penguasaan mata pelajaran produktif

ξ2 : relevansi Prakerin

ξ3 : motivasi kerja

ε1 : minat kerja

ε2 : kesiapan siswa dalam memasuki DU/DI

: hubungan atau pengaruh variabel

ξ1

ξ2

ξ3

ε1 ε2

Page 5: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

Sasmito, dkk., Kesiapan Memasuki Dunia Usaha/Dunia Industri 29

lasi salah satunya dapat digunakan rumus

Taro Yamane (Riduwan, 2007: 65) diper-

oleh sampel sebesar 56 orang ditentukan

jumlah masing-masing sampel menurut

sekolah dengan menggunakan rumus alo-

kasi proporsional (Riduwan, 2007: 66).

Jumlah populasi dan sampel persekolah

disajikan pada Tabel 1.

Instrumen penelitian yang digunakan

adalah kuesioner dan dokumentasi. Kue-

sioner menggunakan skala Likert dengan

empat alternatif jawaban, yaitu: (1) sa-

ngat setuju atau sangat sesuai; (2) setuju

atau sesuai; (3) tidak setuju atau tidak se-

suai; dan (4) sangat tidak setuju atau sa-

ngat tidak sesuai (Riduwan, 2007: 66).

Uji coba instrumen mencakup uji validi-

tas dan uji reliabilitas.

Setelah pengujian konstruk diterus-

kan menguji validitas instrumen dengan

korelasi Pearson Product Moment (Ridu-

wan, 2007: 109-110). Pengujian validitas

dilaksanakan terhadap populasi yang ti-

dak terpilih sampel, yaitu sejumlah 8 sis-

wa. Pengujian validitas instrumen dilaku-

kan dengan bantuan aplikasi IBM SPSS

versi 22. Berdasarkan tabel nilai r pro-

duct moment untuk jumlah subjek uji co-

ba sebanyak 8 siswa adalah 0,71 (Ridu-

wan, 2007: 372), sehingga butir instru-

men dinyatakan valid jika rhitung lebih be-

sar dari atau sama dengan 0,71. Berdasar-

kan hasil diketahui jumlah butir item

yang valid untuk variabel Relevansi Pra-

kerin (ξ2) sebanyak 16 butir item, item

yang valid untuk variabel Motivasi Kerja

(ξ3) sebanyak 16 butir item, item yang

valid untuk variabel Minat Kerja (ε1) se-

banyak 17 butir item, dan item yang valid

untuk variabel Kesiapan Memasuki DU/

DI (ε2) sebanyak 25 butir item. Butir soal

yang tidak valid diperbaiki untuk diper-

gunakan sebagai instrumen.

Selanjutnya dilaksanakan tes reliabi-

litas instrumen dengan menggunakan ko-

efisien Cronbach Alpha (Riduwan, 2007:

125). Suatu konstruk atau variabel dika-

takan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha lebih dari 0,6 (Ghozali,

2009: 46). Nilai Cronbach Alpha untuk

variabel Relevansi Prakerin (ξ2) sebesar

0,966; variabel Motivasi Kerja (ξ3) se-

besar 0,972; variabel Minat Kerja (ε1)

sebesar 0,973; dan variabel Kesiapan

Memasuki DU/DI (ε2) sebesar 0,977.

Dari hasil tersebut diputuskan seluruh in-

strumen dinyatakan reliabel.

Model penelitian dibentuk dari em-

pat buah variabel laten dengan masing-

masing indikator pada setiap variabel la-

ten. Model digambarkan pada Gambar 2.

Tujuan penelitian untuk mengkaji

kontribusi penguasaan mata pelajaran

produktif (ξ1), relevansi Prakerin (ξ2),

dan motivasi kerja (ξ3) terhadap minat

kerja (ε1) dan kesiapan memasuki DU/DI

(ε2).

HASIL

Hasil uji deskripsi disajikan pada

Tabel 2. Adapun untuk pengujian good-

ness of fit lihat Tabel 3 menunjukkan

bahwa seluruh kriteria goodness of fit ter-

penuhi, meliputi goodness of fit outer

model (Jogiyanto, 2011: 71; Wiyono,

2011: 403) dan goodness of fit inner mo-

Gambar 2. Model Penelitian

γ11

γ12

γ13

ε2

Y21

Y23

Y22

Y24

ε5

ε6

ε7

ε8

δ2

γ22

ξ1 X11 δ1

𝜆11(𝑥)

ξ2

X21

X23

X22

δ3

δ4

δ5

𝜆32(𝑥)

𝜆42(𝑥)

𝜆52(𝑥)

ξ3

X31

X33

X32

X34

δ6

δ7

δ8

δ9

𝜆63(𝑥)

𝜆73(𝑥)

𝜆83(𝑥)

𝜆93(𝑥)

β21

δ1

ε1

Y11 Y14 Y12 Y13

ε1

ε4

ε2

ε3

𝜆11(𝑦)

𝜆21(𝑦)

𝜆31(𝑦)

𝜆41(𝑦)

𝜆52(𝑦)

𝜆62(𝑦)

𝜆72(𝑦)

𝜆82(𝑦)

γ21

γ23

Page 6: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

30 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARI 2015: 25-40

del (Jogiyanto, 2011; Wiyono, 2011).

Dari hasil tersebut model penelitian di-

nyatakan fit dan dapat dipergunakan unt-

uk pengujian hipotesis.

Pengujian hipotesis dilakukan berda-

sarkan nilai-nilai yang diperoleh melalui

perhitungan bootstrapping dengan meng-

gunakan SmartPLS 3.1.6. Hipotesis alter-

natif (Ha) akan diterima apabila thitung ≥

1,96 (Jogiyanto, 2011: 72-73). Ringkasan

hasil perhitungan statistik t (thitung) ditam-

pilkan Tabel 4.

Berdasarkan pengujian hipotesis pa-

da uji pengaruh langsung diketahui bah-

wa variabel ξ2 dan ξ3 masing-masing ber-

kontribusi langsung secara signifikan ter-

hadap variabel ε2, sedangkan variabel ξ1

tidak berkontribusi langsung secara signi-

fikan terhadap variabel ε2. Sesuai dengan

kaidah Baron dan Kenney (Jogiyanto,

2011: 105), pengujian hipotesis dengan

efek mediasi yaitu uji pengaruh tidak

langsung antara variabel eksogenus ξ2

dan ξ3 terhadap variabel endogenus ε2

melalui variabel ε1 dapat dilaksanakan,

sedangkan uji pengaruh tidak langsung

antara variabel eksogenus ξ1 terhadap va-

riabel endogenus ε2 melalui variabel ε1

tidak dapat dilaksanakan. Pengujian hipo-

tesis dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai

yang diperoleh melalui perhitungan boot-

strapping dengan menggunakan Smart

Tabel 2. Hasil Uji Deskriptif

No Variabel Mean Mean

(%) Kategori

Kategori

(%) Kriteria

1 Penguasaan Mata

Pelajaran Produktif

(ξ1)

8,15 49,47 Rendah 93,49 Pada umumnya

2 Relevansi Prakerin

(ξ2)

45,54 41,53 Rendah 68,99 Sebagian besar

3 Motivasi Kerja (ξ3) 62,04 45,82 Rendah 76,58 Pada umumnya

4 Minat Kerja (ε1) 56,66 45,54 Rendah 77,61 Pada umumnya

5 Kesiapan Mema-

suki DU/DI (ε2)

84,02 36,89 Rendah 77,79 Pada umumnya

Tabel 3. Ringkasan Hasil Pengujian Goodness of Fit

Goodness of Fit Parameter Rule of Thumbs Keputusan

Outer Model

Validitas

konvergen

Loading Factor Seluruh loading

factor > 0,70

Valid

Konvergen

AVE Seluruh AVE >

0,50

Validitas

diskriminan

Cross Loading Loading factor

indikator

terhadap

variabel laten

lebih besar dari

loading factor

indikator

terhadap

variabel laten

lain

Valid

Diskriminan

Reliabilitas Composite

Reliability

Composite

Reliability >

0,70

Reliabel

Inner Model Evaluasi R2

Nilai R2 R

2 > 0,33 Model Fit

Page 7: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

Sasmito, dkk., Kesiapan Memasuki Dunia Usaha/Dunia Industri 31

PLS 3.1.6 pada menu indirect effect.

Ringkasan hasil perhitungan statistik t

(thitung) ditampilkan Tabel 5.

Dari hasil pehitungan nilai R2 pada

pengujian goodness of fit inner model

dan nilai koefisien jalur pada masing-ma-

sing variabel laten dapat dirumuskan per-

samaan struktural untuk variabel laten

yang ditampilkan pada Tabel 6.

PEMBAHASAN

Pengujian pengaruh langsung dapat

dijelaskan sebagai berikut. Berdasarkan

hasil penelitian diketahui bahwa pengua-

saan mata pelajaran produktif, relevansi

Prakerin, dan motivasi kerja masing-ma-

sing berkontribusi signifikan terhadap

minat kerja siswa SMK paket keahlian

RPL di Kota Batu. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi tingkat penguasaan

mata pelajaran produktif, relevansi Pra-

kerin, dan minat kerja akan memberikan

kontribusi positif terhadap perubahan mi-

nat kerja siswa, begitu pula sebaiknya.

Fasikhah dan Fatimah (2013: 145)

menyatakan penguasaan mata pelajaran

produktif dapat menggambarkan kemam-

puan dan kinerja siswa terhadap materi

pelajaran produktif yang diberikan oleh

pendidik yang diwujudkan dalam prestasi

akademik. Potensi tersebut harus didu-

kung dengan adanya minat kerja, karena

minat kerja dapat menjadi sebuah motif

yang kuat bagi seseorang untuk bekerja

(Hofer, 2010: 153). Oleh karena itu, ting-

gi rendahnya penguasaan mata pelajaran

produktif memberikan kontribusi terha-

dap perubahan minat kerja siswa.

Pembelajaran siswa SMK selain me-

lalui pembelajaran mata pelajaran pro-

duktif di sekolah, siswa juga melaksana-

kan pembelajaran di DU/DI melalui Pra-

kerin. Apabila dalam pelaksanaan Praker-

Tabel 5. Ringkasan Perhitungan thitung untuk Uji Pengaruh Tidak Langsung

No

Pengaruh

Tidak

Langsung

Hipotesis Koef.

Jalur thitung Keputusan

H0 Ha

1. ξ2 terhadap ε2

melalui ε1

H0(5): γ12+γ22=0 Ha(5): γ12+γ22≠0 0,19 3,18 H0 ditolak,

Ha diterima

2. ξ3 terhadap ε2

melalui ε1

H0(6): γ13+γ23=0 Ha(6): γ13+γ23≠0 0,28 4,08 H0 ditolak,

Ha diterima

Tabel 4. Ringkasan Perhitungan thitung untuk Uji Pengaruh Langsung

No Pengaruh

Langsung

Hipotesis Koef.

Jalur thitung Keputusan

H0 Ha

1. ξ1 terhadap ε1 H0(1): γ11= 0 Ha(1): γ11 ≠ 0 0,15 2,00 H0 ditolak, Ha diterima

2. ξ2 terhadap ε1 H0(2): γ12 = 0 Ha(2): γ12 ≠ 0 0,33 3,29 H0 ditolak, Ha diterima

3. ξ3 terhadap ε1 H0(3): γ13 = 0 Ha(3): γ13 ≠ 0 0,48 5,45 H0 ditolak, Ha diterima

4. ξ1 terhadap ε2 H0(4): γ21 = 0 Ha(4): γ21 ≠ 0 0,01 0,22 H0 diterima, Ha ditolak

5. ξ2 terhadap ε2 H0(5): γ22 = 0 Ha(5): γ22 ≠ 0 0,20 2,14 H0 ditolak, Ha diterima

6. ξ3 terhadap ε2 H0(6): γ23 = 0 Ha(6): γ23 ≠ 0 0,24 2,17 H0 ditolak, Ha diterima

7. ε1 terhadap ε2 H0(7): β21 = 0 Ha(7): β21 ≠ 0 0,59 4,69 H0 ditolak, Ha diterima

Tabel 6. Persamaan Struktural

Konstruk

Endogenus

Konstruk

Eksogenus

Konstruk

Endogenus

Error

ζ = 1 - R2

ε1 = 0,1482ξ1 + 0,3261ξ2 + 0,4721ξ3 + 0,5506

ε2 = 0,0110ξ1 + 0,1984ξ2 + 0,2379ξ3 + 0,5885ε1 + 0,2621

Page 8: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

32 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARI 2015: 25-40

in, siswa merasa sesuai dengan kemam-

puan yang dimilikinya dan siswa merasa

senang melaksanakan Prakerin, maka da-

pat menumbuhkan minat kerja (Setia-

ningtyas, 2012: 68). Melalui Prakerin,

mental siswa juga terbina dan terlatih un-

tuk terbiasa memasuki dunia kerja. Seja-

lan dengan Djamarah (2008:132) dan

Slameto (2013:180) aktivitas yang sering

dilakukan secara konsisten dapat menum-

buhkan ketertarikan terhadap aktivitas

tersebut. Apabila proses pembiasaan ke-

giatan bekerja di DU/DI melalui Prakerin

dilaksanakan secara baik dan konsisten,

maka hal tersebut dapat menumbuhkan

ketertarikan siswa untuk bekerja di bi-

dang tersebut. Oleh karena itu, tinggi ren-

dahnya tingkat relevansi Prakerin mem-

berikan kontribusi terhadap perubahan

minat kerja siswa.

Sulistianingsih (2014: 19) menjabar-

kan motivasi untuk bekerja dapat ber-

fungsi sebagai pendorong timbulnya ke-

lakuan atau suatu perbuatan karena tanpa

motivasi maka tidak akan timbul suatu

perbuatan, misalnya melamar sebuah pe-

kerjaan. Dengan kata lain, motivasi untuk

bekerja dapat mendorong siswa untuk

melamar sebuah pekerjaan, mencapai tu-

juan kerja dan memasuki dunia kerja, ser-

ta mendorong siswa untuk segera menda-

patkan pekerjaan. Dari paparan tersebut

dapat disimpulkan bahwa motivasi untuk

bekerja dapat dijadikan sebagai pendo-

rong atau pembangkit semangat bagi sis-

wa untuk mendapatkan pekerjaan yang

layak dan baik selepas lulus dari SMK.

Berdasarkan hasil penelitian diketa-

hui bahwa tidak terdapat kontribusi yang

signifikan antara penguasaan mata pel-

ajaran produktif terhadap kesiapan me-

masuki DU/DI siswa SMK paket keahli-

an Rekayasa Perangkat Lunak di Kota

Batu. Nilai path coefficient sebesar 0,01

dengan Thitung sebesar 0,22 yang kurang

dari 1,96 menunjukkan adanya pengaruh

positif namun tidak signifikan. Dengan

demikian, semakin tinggi penguasaan

mata pelajaran produktif akan memberi-

kan kontribusi positif terhadap perubahan

kesiapan siswa untuk bekerja di DU/DI

namun tidak signifikan.

Penguasaan mata pelajaran produktif

yang tinggi menunjukkan bahwa siswa

tersebut menguasai dengan baik materi

pendidikan dan pelatihan yang diajarkan

di sekolah (Sulistianingsih, 2014: 64).

Mata pelajaran produktif merupakan sa-

lah bekal siswa untuk bekerja di DU/DI,

karena salah satu aspek ketenagakerjaan

yang dibutuhkan DU/DI adalah kompe-

tensi spesifik atau hard skill yang berupa

kompetensi sesuai dengan bidang keahli-

an masing-masing (Agung, 2009: 8; Sus-

wanto, 2011: 42). Oleh karena itu, makin

tinggi bekal keahlian yang dimiliki siswa

akan membuat siswa tersebut semakin

siap untuk diterima bekerja di DU/DI.

Dengan kata lain, penguasaan mata pel-

ajaran produktif berkontribusi positif ter-

hadap kesiapan siswa dalam memasuki

DU/DI.

Meskipun penguasaan mata pelajar-

an produktif tinggi, belum tentu siswa

tersebut sesuai dengan kebutuhan DU/DI

terkait tenaga kerja. Menurut Murniati

dan Usman (2009: 2) SMK di Indonesia

belum mampu mempersiapkan tenaga

kerja yang terlatih dan siap kerja. Hal ini

dikarenakan belum semua sekolah keju-

ruan mampu melaksanakan program pen-

didikan yang dapat memberikan pengeta-

huan, keterampilan, dan pengalaman ke-

pada peserta didik sehingga mereka

mampu dan terampil dalam melakukan

pekerjaan tertentu (Murniati dan Usman,

2009: 2). Selain itu, sebagian besar lulus-

an SMK masih kurang mampu menye-

suaikan diri dengan perubahan maupun

perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang dibutuhkan oleh DU/DI

(Hidayat, 2013: 3).

Sudjimat (2013: 3) menyatakan bah-

wa dalam menilai kualitas lulusan SMK

DU/DI lebih mengutamakan aspek soft

Page 9: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

Sasmito, dkk., Kesiapan Memasuki Dunia Usaha/Dunia Industri 33

skill lulusan daripada hard skill mereka.

Hal ini sesuai dengan hasil observasi pa-

da beberapa DU/DI mitra SMK RPL di

Kota Batu yang menunjukkan bahwa

DU/DI tidak terlalu memperhatikan hard

skill lulusan SMK karena DU/DI akan

memberikan pelatihan selama beberapa

waktu kepada calon pekerja terkait peker-

jaan spesifik yang akan mereka laksana-

kan di DU/DI. DU/DI lebih memilih

mempertimbangkan aspek soft skill da-

lam rekrutmen calon pekerja, sejalan de-

ngan penelitian (Branine dalam Tsai,

2013: 351) menyebutkan bahwa pada sis-

tem rekrutmen tenaga kerja lebih dititik-

beratkan kepada soft skill daripada hard

skill atau tingkat pendidikan. Sudjimat

(2013: 42) menyatakan bahwa pimpinan

DU/DI lebih memprioritaskan aspek ke-

cakapan soft skill dan employability skill

dalam melakukan rekrutmen pekerja dari-

pada aspek hard skill para pelamarnya.

Pernyataan ini senada dengan hasil pe-

nelitian Othman, dkk. (2011: 131) yang

menyatakan bahwa soft skill jauh lebih

dipertimbangkan dalam sistem rekrutmen

pekerja dibandingkan hard skill. Hal ini

disebabkan karena kompetensi general

atau soft skill lebih diperlukan pekerja

untuk menjadi produktif dan bekerja de-

ngan efisien di dunia kerja (Tsai, 2013:

345). Oleh karena itu, penguasaan mata

pelajaran produktif yang diterima siswa

di sekolah tidak berkontribusi secara sig-

nifikan terhadap kesiapan siswa dalam

memasuki DU/DI.

Berdasarkan hasil penelitian diketa-

hui bahwa relevansi Prakerin, motivasi

kerja, dan minat kerja masing-masing

berkontribusi signifikan terhadap kesiap-

an memasuki DU/DI siswa SMK paket

keahlian RPL di Kota Batu. Dengan de-

mikian, semakin tinggi relevansi Praker-

in, motivasi kerja, dan minat kerja akan

memberikan kontribusi positif terhadap

perubahan kesiapan siswa untuk bekerja

di DU/DI, begitu pula sebaiknya.

Beberapa fakta empiris (Ariana,

2010; dan Lestari, 2012) menunjukkan

bahwa kegiatan Prakerin berkontribusi

positif terhadap peningkatan kompetensi

siswa, selama Prakerin dilaksanakan se-

cara relevan baik menurut lokasi maupun

praktik kerja yang dilaksanakan siswa.

Prakerin dapat memberikan kontribusi

yang positif terhadap peningkatan penge-

tahuan dan motivasi siswa sehingga dapat

mengembangkan siswa secara profesio-

nal sebelum memasuki tempat kerja (Mu-

hammad, dkk., 2009: 50). Kesiapan siswa

untuk memasuki dunia kerja salah satu-

nya ditandai dengan kemampuan siswa

untuk mengembangkan keterampilan pe-

kerjaan dengan menjalankan pekerjaan

yang nyata (Parker, 2011: 16-17). Per-

nyataan tersebut menyiratkan makna bah-

wa dalam membangun kesiapan siswa

untuk bekerja di DU/DI siswa perlu

mempelajari keterampilan dan keahlian

yang dibutuhkan oleh DU/DI, salah satu-

nya dengan pembelajaran yang berkaitan

dengan pekerjaan yang sesuai dengan bi-

dang keahliannya. Apabila siswa telah

mempunyai pengetahuan dan keahlian

yang sesuai dengan kebutuhan DU/DI,

tentu siswa tersebut siap untuk bekerja di

DU/DI. Dengan demikian, relevansi Pra-

kerin berkontribusi positif terhadap per-

ubahan kesiapan siswa dalam memasuki

DU/DI.

Salah satu kebutuhan siswa SMK se-

lepas lulus adalah kebutuhan untuk be-

kerja. Sesuai kebutuhannya untuk bekerja

di DU/DI, siswa dengan motivasi mema-

suki dunia kerja yang tinggi akan lebih

bersemangat mengembangkan potensi di-

rinya daripada siswa yang motivasi kerja-

nya rendah. Hal ini disebabkan dengan

adanya motivasi kerja, pekerja lebih ber-

komitmen kepada pekerjaan mereka

(Tella, dkk., 2007: 2). Siagian (2012:

168) menyatakan bahwa seseorang de-

ngan N-Ach yang besar adalah orang

yang berusaha berbuat sesuatu lebih baik

dibandingkan dengan orang lain. Siswa

Page 10: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

34 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARI 2015: 25-40

dengan motivasi kerja tinggi akan lebih

terdorong dalam memenuhi kebutuhan

untuk mencapai keberhasilan kerja dari-

pada siswa dengan motivasi kerja yang

rendah.

Siswa dengan dorongan untuk be-

kerja yang tinggi akan memusatkan per-

hatiannya kepada cara siswa tersebut un-

tuk segera bekerja selepas lulus dari

SMK. Motivasi kerja dapat mendorong

siswa untuk mendapatkan pekerjaan yang

sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Se-

jalan dengan hasil penelitian Hariyanto

(2011) siswa dengan motivasi kerja yang

tinggi akan senantiasa meningkatkan ke-

ahlian yang dimiliki agar semakin siap

bekerja. Siswa dengan motivasi kerja

yang tinggi akan terdorong untuk selalu

berhasil (meningkatkan N-Ach), baik me-

ningkatkan potensi diri secara keahlian

spesifik (hard skill) maupun potensi dari

segi mental (soft skill). Siswa yang mem-

punyai motivasi untuk bekerja yang ting-

gi akan semakin sesuai dengan kebutuhan

tenaga kerja yang dibutuhkan DU/DI ya-

itu tenaga kerja yang cakap dari segi soft

skill dan hard skill, sehingga siswa de-

ngan motivasi untuk bekerja yang tinggi

akan semakin siap untuk bekerja di

DU/DI, begitu pula sebaliknya.

Seseorang yang mempunyai minat

terhadap sebuah aktivitas akan lebih me-

milih aktivitas tersebut (Hofer, 2010:

152). Ketertarikan terhadap sebuah bi-

dang pekerjaan akan mendorong siswa

untuk mengembangkan potensi diri se-

suai dengan bidang pekerjaan yang dimi-

nati. Adanya ketertarikan yang tinggi ter-

sebut akan menambah rasa suka siswa

tersebut kepada bidang pekerjaan yang

ingin dia masuki seusai lulus dari SMK,

karena rasa suka, pehatian, dan ketertari-

kan akan sebuah aktivitas dapat menun-

jukkan tingkat minat seseorang terhadap

aktivitas tersebut (Slameto, 2013: 180).

Hasil penelitian Saputra (2014: 101)

menyebutkan bahwa minat merupakan

salah satu faktor pendorong dari sebuah

perilaku dalam mencapai suatu tujuan.

Salah satu tujuan dari siswa SMK selepas

lulus dari SMK adalah bekerja di DU/DI.

Apabila siswa mempunyai keinginan un-

tuk bekerja di bidang yang diminati, sis-

wa tersebut akan selalu mengembangkan

potensi diri agar bisa diterima kerja di bi-

dang yang diminati tersebut. Perilaku sis-

wa yang senantiasa mengembangkan po-

tensi diri sesuai bidang keahlian akan

meningkatkan kesiapan siswa untuk be-

kerja di DU/DI sesuai dengan bidangnya,

karena minat kerja merupakan salah satu

faktor yang membentuk kesiapan siswa

untuk memasuki dunia kerja (Hariyanto,

2011). Oleh karena itu, tinggi rendahnya

tingkat minat siswa untuk bekerja akan

memberikan kontribusi terhadap kesiapan

siswa untuk memasuki DU/DI.

Berdasarkan hasil penelitian diketa-

hui bahwa tidak terdapat kontribusi yang

signifikan antara penguasaan mata pel-

ajaran produktif terhadap kesiapan me-

masuki DU/DI siswa SMK paket keahli-

an Rekayasa Perangkat Lunak di Kota

Batu. Dengan demikian, berdasarkan kai-

dah Baron dan Kenney (Jogiyanto, 2011:

105) kontribusi antara penguasaan mata

pelajaran produktif terhadap kesiapan

memasuki DU/DI melalui minat kerja

siswa SMK paket keahlian Rekayasa Pe-

rangkat Lunak di Kota Batu tidak dapat

diukur.

Penguasaan mata pelajaran produktif

menunjukkan tingkat penguasaan materi

pendidikan dan pelatihan yang diajarkan

di sekolah (Sulistianingsih, 2014: 64).

Meskipun penguasaan mata pelajaran

produktif tinggi, belum tentu siswa ter-

sebut sesuai dengan kebutuhan tenaga

kerja yang diperlukan oleh DU/DI. Hal

ini disebabkan sebagian besar lulusan

SMK masih kurang mampu menyesuai-

kan diri dengan perubahan maupun per-

kembangan ilmu pengetahuan dan tekno-

logi yang dibutuhkan oleh DU/DI

(Hidayat, 2013: 3).

Page 11: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

Sasmito, dkk., Kesiapan Memasuki Dunia Usaha/Dunia Industri 35

Seperti yang telah dipaparkan sebe-

lumnya bahwa dalam menilai kualitas lu-

lusan SMK DU/DI lebih mengutamakan

aspek soft skill lulusan daripada hard

skill mereka (Sudjimat, 2013: 3). Pimpin-

an DU/DI lebih memprioritaskan aspek

kecakapan soft skill dalam melakukan re-

krutmen pekerja daripada aspek hard

skill para pelamarnya (Sudjimat, 2013:

42). Kesuksesan karir seseorang tidak ha-

nya dipengaruhi oleh aspek kognitif, na-

mun juga dipengaruhi oleh minat, karena

aspek soft skill seperti minat untuk beker-

ja berhubungan erat dengan pencapaian

tujuan karir (Hirschi, 2010: 231). Kesiap-

an siswa dalam memasuki DU/DI tidak

dipengaruhi oleh aspek hard skill seperti

penguasaan mata pelajaran produktif se-

cara signifikan, namun aspek soft skill

jauh lebih dipertimbangkan.

Berdasarkan hasil penelitian diketa-

hui bahwa terdapat kontribusi yang signi-

fikan antara relevansi Prakerin terhadap

kesiapan memasuki DU/DI melalui minat

kerja siswa SMK paket keahlian Rekaya-

sa Perangkat Lunak di Kota Batu. De-

ngan demikian, relevansi Prakerin ber-

kontribusi secara signifikan terhadap ke-

siapan memasuki DU/DI melalui minat

kerja siswa SMK paket keahlian Rekaya-

sa Perangkat Lunak di Kota Batu.

Dalam pelaksanaan Prakerin dibu-

tuhkan adanya relevansi antara keadaan,

situasi, dan kondisi dunia kerja sesuai de-

ngan keahlian siswa tersebut. Hal ini di-

karenakan keterkaitan pembelajaran di

sekolah dengan apa yang dipelajari di

DU/DI harus betul-betul diperhitungkan

agar proses belajar pada situasi dunia

kerja yang nyata dapat mencapai hasil

optimal (Reigeluth dalam Wena, 1997:

71). Selain itu, apabila dalam pelaksana-

an Prakerin siswa merasa sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya dan siswa

merasa senang melaksanakan Prakerin,

maka dapat menumbuhkan minat kerja

(Setianingtyas, 2012: 68). Kegiatan pem-

belajaran di Prakerin yang memperkenal-

kan kondisi nyata DU/DI serta tugas-tu-

gas pekerjaan sesuai dengan paket keahli-

an dapat memberikan gambaran pekerja-

an yang akan dilaksanakan siswa tersebut

apabila siswa bekerja di bidang tersebut.

Pengetahuan, keterampilan, dan penga-

laman yang diperoleh akan mempenga-

ruhi pola pikir, sikap dan tingkah laku

dalam bekerja. Melalui Prakerin, mental

siswa juga terbina dan terlatih untuk ter-

biasa memasuki dunia kerja. Sejalan de-

ngan Djamarah (2008:132) dan Slameto

(2013:180) aktivitas yang sering dilaku-

kan secara konsisten dapat menumbuh-

kan ketertarikan terhadap aktivitas terse-

but. Proses pembiasaan kegiatan bekerja

di DU/DI melalui Prakerin dilaksanakan

secara baik dan konsisten, maka dapat

menumbuhkan minat siswa untuk bekerja

di bidang tersebut.

Seseorang yang mempunyai minat

terhadap sebuah aktivitas akan lebih me-

milih aktivitas tersebut (Hofer, 2010:

152). Siswa akan lebih memilih bekerja

pada bidang yang lebih diminati daripada

bidang lainnya yang kurang atau tidak di-

minati. Adanya ketertarikan yang tinggi

menambah rasa suka siswa kepada bi-

dang pekerjaan yang ingin dia masuki se-

usai lulus dari SMK Ketertarikan terha-

dap sebuah bidang pekerjaan mendorong

siswa untuk mengembangkan potensi diri

sesuai dengan bidang pekerjaan yang di-

minati. Perilaku siswa yang senantiasa

mengembangkan potensi diri sesuai bi-

dang keahlian meningkatkan kesiapan

siswa untuk bekerja di DU/DI sesuai de-

ngan bidangnya, karena minat kerja me-

rupakan salah satu faktor yang memben-

tuk kesiapan siswa untuk memasuki du-

nia kerja (Hariyanto, 2011). Relevansi

Prakerin membuat siswa semakin bermi-

nat mengembangkan potensi diri dan be-

kerja di DU/DI sesuai keahlian yang ber-

pengaruh terhadap kesiapan siswa untuk

bekerja di DU/DI.

Berdasarkan hasil penelitian diketa-

hui bahwa terdapat kontribusi yang signi-

Page 12: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

36 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARI 2015: 25-40

fikan antara motivasi kerja terhadap ke-

siapan memasuki DU/DI melalui minat

kerja siswa SMK paket keahlian Rekaya-

sa Perangkat Lunak di Kota Batu.

Motivasi untuk bekerja berfungsi se-

bagai pendorong timbulnya kelakuan

atau suatu perbuatan karena tanpa moti-

vasi maka tidak akan timbul suatu per-

buatan, misalnya melamar sebuah peker-

jaan (Sulistianingsih, 2014: 19). Motivasi

bekerja mendorong siswa untuk melamar

sebuah pekerjaan, mencapai tujuan kerja

dan memasuki dunia kerja, serta mendo-

rong siswa segera mendapatkan pekerja-

an. Dari paparan tersebut dapat disimpul-

kan bahwa motivasi untuk bekerja dapat

dijadikan sebagai pendorong atau pem-

bangkit semangat bagi siswa untuk men-

dapatkan pekerjaan yang layak dan baik

selepas lulus dari SMK.

Adanya dorongan untuk bekerja me-

nunjukkan adanya kecenderungan siswa

untuk lebih tertarik untuk bekerja dari-

pada memilih aktivitas lain seperti me-

lanjutkan studi (berkuliah) selepas dari

lulus SMK. Hal ini disebabkan karena

ketertarikan akan sebuah aktivitas akan

membuat seseorang lebih memilih aktivi-

tas tersebut dibandingkan aktivitas lain-

nya (Hofer, 2010: 152). Seseorang yang

berminat terhadap suatu aktivitas akan

memperhatikan aktivitas itu secara kon-

sisten dengan rasa senang dikarenakan

hal tersebut datang dari dalam diri sese-

orang yang didasarkan rasa suka dan ti-

dak adanya paksaan dari pihak luar. Oleh

karena itu, motivasi kerja berpengaruh

positif terhadap minat siswa untuk be-

kerja.

Siswa dengan dorongan untuk be-

kerja yang tinggi akan memusatkan per-

hatiannya kepada cara siswa tersebut un-

tuk segera bekerja selepas lulus dari

SMK. Motivasi kerja dapat mendorong

siswa untuk mendapatkan pekerjaan yang

sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Siswa dengan motivasi kerja yang tinggi

akan senantiasa meningkatkan keahlian

yang dimiliki agar semakin siap bekerja.

Siswa dengan motivasi kerja yang tinggi

akan mempunyai minat dan keinginan

untuk selalu berhasil, baik meningkatkan

potensi diri secara keahlian spesifik (hard

skill) maupun potensi dari segi mental

(soft skill). Siswa yang mempunyai moti-

vasi untuk bekerja yang tinggi akan se-

makin sesuai dengan kebutuhan tenaga

kerja yang dibutuhkan DU/DI yaitu tena-

ga kerja yang cakap dari segi soft skill

dan hard skill. Oleh karena itu, siswa de-

ngan motivasi untuk bekerja yang tinggi

akan membuat siswa tersebut semakin

berminat untuk mengembangkan potensi

diri dan bekerja di DU/DI sesuai keahlian

yang pada akhirnya berdampak terhadap

kesiapan siswa untuk bekerja di DU/DI.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan

penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1)

penguasaan mata pelajaran produktif

berkontribusi signifikan terhadap minat

kerja siswa SMK paket keahlian Rekaya-

sa Perangkat Lunak di Kota Batu; (2) re-

levansi Prakerin berkontribusi signifikan

terhadap minat kerja siswa SMK paket

keahlian Rekayasa Perangkat Lunak di

Kota Batu; (3) motivasi kerja berkontri-

busi signifikan terhadap minat kerja sis-

wa SMK paket keahlian Rekayasa Pe-

rangkat Lunak di Kota Batu; (4) pengua-

saan mata pelajaran produktif tidak ber-

kontribusi signifikan terhadap kesiapan

memasuki DU/DI siswa SMK paket ke-

ahlian Rekayasa Perangkat Lunak di Ko-

ta Batu; (5) relevansi Prakerin berkontri-

busi signifikan terhadap kesiapan mema-

suki DU/DI siswa SMK paket keahlian

Rekayasa Perangkat Lunak di Kota Batu;

(6) motivasi kerja berkontribusi signifi-

kan terhadap kesiapan memasuki DU/DI

siswa SMK paket keahlian Rekayasa Pe-

rangkat Lunak di Kota Batu; dan (7) mi-

nat kerja berkontribusi signifikan terha-

dap kesiapan memasuki DU/DI siswa

Page 13: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

Sasmito, dkk., Kesiapan Memasuki Dunia Usaha/Dunia Industri 37

SMK paket keahlian Rekayasa Perangkat

Lunak di Kota Batu.

Saran sesuai simpulan penelitian se-

bagai berikut. Pertama, upaya mening-

katkan penguasaan mata pelajaran pro-

duktif ditempuh: (1) sekolah hendaknya

senantiasa mengembangkan talenta dan

kemampuan siswa paket keahlian RPL,

sehingga ketika siswa lulus dari SMK da-

pat mempunyai kemampuan dan keahlian

yang benar-benar dibutuhkan oleh DU/

DI; dan (2) siswa senantiasa meningkat-

kan potensi diri terkait penguasaan mata

pelajaran produktif dengan senantiasa

melaksanakan tugas-tugas dan proses

pembelajaran dengan maksimal dan pe-

nuh tanggung jawab. Kedua, untuk lebih

meningkatkan relevansi Prakerin maka

disarankan: (1) sekolah dapat meningkat-

kan kerjasama dengan DU/DI terutama

pada pelaksanaan Prakerin, apabila in-

dustri DU/DI di Kota Batu kurang baik

dari segi kuantitas maupun kualitas maka

pelaksanaan Prakerin dapat dipertim-

bangkan untuk dilaksanakan di kota atau

daerah lain tetap dengan mengedepankan

aspek relevansi Prakerin; dan (2) DU/DI

diharapkan senantiasa memberikan tugas-

tugas yang sesuai dengan keahlian siswa

pada saat siswa melaksanakan Prakerin di

DU/DI serta mengoptimalkan bimbingan

kepada siswa Prakerin dengan menyedia-

kan pembimbing Prakerin yang ahli di bi-

dang RPL.

Ketiga, upaya meningkatkan motiva-

si kerja dapat dilakukan: (1) guru mata

pelajaran produktif dapat mendesain

pembelajaran yang tidak hanya menitik-

beratkan kepada aspek kognitif dan mo-

torik saja, namun juga memperhatikan

aspek afektif yang dapat membina dan

mengoptimalkan dimensi-dimensi soft

skill siswa seperti motivasi siswa untuk

bekerja; dan (2) peran aktif sekolah dan

orangtua diperlukan dalam memberikan

dorongan positif kepada siswa untuk se-

nantiasa bersemangat dalam belajar dan

melaksanakan tugas-tugas baik tugas dari

DU/DI selama Prakerin maupun tugas

dari sekolah. Keempat, upaya mening-

katkan minat kerja maka ditempuh: (1)

sekolah sebagai salah satu tempat belajar

siswa selain DU/DI diharapkan senantia-

sa memberikan motivasi dan dorongan

kepada siswa untuk meningkatkan poten-

si diri dan minat untuk bekerja; dan (2)

aspek mental siswa yang berkaitan de-

ngan faktor-faktor yang mempengaruhi

minat kerja siswa hendaknya ditingkat-

kan, seperti perhatian dan ketertarikan,

rasa lebih suka untuk bekerja, cita-cita

dan keinginan, serta dorongan untuk be-

kerja dengan selalu mengikuti perkem-

bangan teknologi informasi.

Kelima, upaya meningkatkan kesiap-

an siswa dalam memasuki DU/DI diker-

jakan: (1) siswa dapat mengoptimalkan

potensi diri seperti penguasaan mata pel-

ajaran produktif, relevansi Prakerin, mo-

tivasi kerja, dan minat kerja karena po-

tensi-potensi tersebut berkontribusi da-

lam peningkatan kesiapan siswa untuk

memasuki DU/DI; dan (2) sekolah senan-

tiasa membimbing siswa secara optimal

agar mempunyai kualitas hard skill dan

soft skill yang baik yang pada akhirnya

diharapkan dapat mempunyai kemampu-

kerjaan yang baik terkait dengan bidang

RPL.

DAFTAR RUJUKAN

Agung, Y.A. 2009. Analisis Hasil Needs

Assessments DUDI dan Studi Pela-

cakan Tamatan SMK. Artikel Peneli-

tian. Yogyakarta: PPs Universitas

Negeri Yogyakarta.

Ariana, I.K. 2010. Efektivitas Pelaksana-

an Praktek Kerja Industri di SMK

Negeri 3 Kelompok Pariwisata Kota

Malang. (Online), (http://library.

um.ac.id/free-contents/download/

pub/pub.php/44720.pdf, diakses 27

September 2014).

Arisandi, A. & Suparji. 2012. Pengaruh

Praktik kerja Industri (Prakerin) ter-

Page 14: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

38 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARI 2015: 25-40

dapat Kompetensi Siswa SMKN 1 Si-

doarjo. Laporan penelitian. Suraba-

ya: Universitas Negeri Surabaya.

Billet, S. 2011. Vocational Education:

Purposes, Traditions, and Prospects.

New York: Springer.

Cahyaningwati, N.N. 2011. Hubungan

antara Tingkat Relevansi dalam

Praktik Industri dan Hasil Belajar

Bidang Produktif terhadap Kesiapan

Kerja pada Siswa Kelas XII Pro-

gram keahlian Teknik Komputer dan

Jaringan Tahun Pelajaran 2010/

2011 di SMK Negeri 5 Malang. (On-

line), (http://karya-ilmiah.um.ac.id/

index.php/TE/article/view/13047, di-

akses 27 September 2014).

Calhoun, Calfrey, C., & Finch, A.V.

1982. Vocational Education: Con-

cepts and Operations. California:

Wadsworth Publishing Company.

Chrisna & Soeprapto. 2012. Pengaruh

Minat Kerja dan Prestasi Praktik

Kerja Industri terhadap Kesiapan

Kerja Siswa Kelas XII SMKN 1 Se-

yegan. (Online), (http://journal.Stu-

dent.uny.ac.id/jurnal/artikel/6080/89

/663, diakses 27 September 2014).

Djamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Eichhorst, W. & Rinne, U. 2012. A Road-

map to Vocational Education and

Training Systems Around the World.

Bonn: Iza.

Fasikhah, S.S. & Fatimah, S. 2013. Self-

Regulated Learning (SRL) dalam

Meningkatkan Prestasi Akademik

pada Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Psi-

kologi Terapan, 1(1): 142—152.

Finch, C.R. & Crunkilton, J.R. 1989. Cu-

rriculum Development in Vocational

and Technical Education Third Edi-

tion. Boston: Allyn and Bacon Inc.

Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis Multi-

variate dengan Program SPSS. Se-

marang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Hariyanto. 2011. Hubungan Motivasi dan

Minat Kerja dengan Kesiapan Kerja

Siswa Program Keahlian Otomotif

di SMK Kota Malang. Tesis tidak di-

terbitkan. Malang: PPs Universitas

Negeri Malang.

Hidayat, R. 2013. Pendidikan Kecakapan

Hidup pada Program Keahlian Tek-

nik Otomotif SMK Negeri 1 Sutera

Kabupaten Pesisir Selatan. Artikel

Penelitian. Padang: Universitas Ne-

geri Padang.

Hirschi, A. 2010. Vocational Interests

and Career Goals: Development and

Relations to Personality in Middle

Adolescence. Journal of Career As-

sessment, 18(3): 223—238.

Hofer, M. 2010. Adolescents’ Develop-

ment of Individual Interests: A Pro-

duct of Multiple Goal Regulation?

Educational Psychologist, 45(3):

149—166.

Jatmiko, A. 2010. Hubungan Prestasi

Praktik Industri dan Prestasi Uji

Kompetensi Produktif dengan Ke-

siapan Memasuki Dunia Kerja Sis-

wa Kelas XII Program Keahlian

Teknik Mesin SMKN 1 Singosari Ta-

hun Ajaran 2009-2010. (Online),

(http://karyailmiah.um.ac.id/index.p

hp/TM/article/view/10457, diakses

27 September 2014).

Jogiyanto. 2011. Konsep dan Aplikasi

Structural Equation Modelling

(SEM) Berbasis Varian dalam Pene-

litian Bisnis. Yogyakarta: Unit Pe-

nerbit dan Percetakan STIM YKPN

Yogyakarta.

Kartini, H., Supriyono, & Winahyu, S.E.

2012. SMK dan DUDI, Butuh Sin-

kronisasi. (Online), (http://www.Pe-

nyelarasan.kemdiknas.go.id/content/

detail/232.html, diakses 27 Septem-

ber 2014).

Lestari, R.P. 2012. Efektifitas Pelaksana-

an Prakerin di Sekolah dan Butik

pada Siswa Kelas XI di SMKN 1

Engaran Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 15: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

Sasmito, dkk., Kesiapan Memasuki Dunia Usaha/Dunia Industri 39

(Online), (http://lib.unnes.ac.id/125

35/1/5401407005a.pdf, diakses 27

September 2014).

Muhammad, R., Yahya, Y., Shahimi, S.,

& Mahzan, N. 2009. Undergraduate

Internship Attachment in Account-

ing: The Interns Perspective. Inter-

national Education Studies, 2(4):

49—55.

Murniati & Usman, N. 2009. Implemen-

tasi Manajemen Stratejik dalam

Pemberdayaan Sekolah Menengah

Kejuruan. Bandung: Citapustaka

Media Perintis.

Okezone. 2013, 21 Februari. Kemenaker-

trans: SDM Rendah, Pengangguran

Tinggi. (Online), (http://economy.

Okezone.com/read/2013/02/21/320/

765277/redirect, diakses 1 Novem-

ber 2013).

Othman, Z., Musa, F., Mokhtar, N.H.,

Ya’cob, A., Latiff, R.A., Hussein,

H., Muhammad, A.W., & Kaur, S.

2011. Undergraduate Awareness and

Readiness Towards Employability:

The Significance of English. British

Journal of Arts and Social Sciences,

2(2): 122—142.

Parker, A.J. 2011. Career and Technical

Education and Workplace Readiness

of High School Students. Disertasi.

Athena: University of Georgia.

Rakyat Merdeka. 12 November 2013.

Gubernur Aher: Hampir Seluruh Lu-

lusan SMK Terserap di Dunia Usa-

ha. (Online), (http://nusantara.rmol.

co/read/2013/11/12/132970/Guber-

nur-Aher:-Hampir-Seluruh-Lulusan-

SMK-Terserap-di-Dunia-Usaha-, di-

akses 1 Desember 2013).

Riduwan. 2007. Metode dan Teknik Me-

nyusun Tesis. Bandung: Penerbit Al-

fabeta.

Saputra, S. 2014. Kontribusi Prestasi

Belajar Bidang Produktif, Sikap

Kerja, Kondisi Sosial Ekonomi

Orangtua, Minat Kerja terhadap Ke-

siapan Kerja Siswa SMK Negeri di

Kabupaten Bulukumba Jurusan Tek-

nik Komputer dan Jaringan. Tesis ti-

dak diterbitkan. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Setianingtyas, C.R. 2012. Hubungan

Tingkat Kompetensi TKJ dan Rele-

vansi Praktik Kerja Industri terha-

dap Minat Kerja di Bidang TKJ pa-

da Siswa Program Keahlian TKJ di

SMK Kabupaten Magetan. Skripsi

tidak diterbitkan. Malang: Fakultas

Teknik Universitas Negeri Malang.

Siagian, S.P. 2012. Teori Motivasi dan

Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor

yang Mempengaruhi. Jakarta: Ri-

neka Cipta.

Sudjimat, D.A. 2013. Pengembangan Ke-

cakapan Kemampukerjaan untuk

Meningkatkan Kualitas SDM Ung-

gul Abad XXI. Malang: UM Press.

Sulistianingsih. 2014. Kontribusi Motiva-

si untuk Bekerja dan Prestasi Bel-

ajar AutoCAD terhadap Kesiapan

Kerja Siswa di Bidang Jasa Kon-

struksi. Tesis tidak diterbitkan. Ma-

lang: PPs Universitas Negeri Ma-

lang.

Sulistyarini, E.P.D. 2012. Pengaruh Mo-

tivasi Memasuki Dunia Kerja dan

Pengalaman Praktik Kerja Industri

terhadap Kesiapan Kerja Peserta

Didik Kelas XII Program Keahlian

Akuntansi SMK Negeri 1 Tempel Ta-

hun Pelajaran 2011/2012. Skripsi ti-

dak diterbitkan. Yogyakarta: Univer-

sitas Negeri Yogyakarta.

Suswanto, H. 2011. Momentum Rekon-

struksi Pendidikan Vokasi terhadap

Kajian Konfigurasi Tenaga Kerja di

Indonesia pada Abad ke-21. Ma-

kalah disajikan dalam Seminar on

Electrical, Informatics, and It’s Edu-

cation. Jurusan Teknik Elektro Uni-

versitas Negeri Malang, Malang, 1

Oktober 2011.

Tella, A., Ayeni, C.O., & Popoola, S.O.

2007. Work Motivation, Job Satis-

Page 16: KESIAPAN MEMASUKI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) …

40 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARI 2015: 25-40

faction, and Organisational Com-

mitment of Library Personnel in

Academic and Research Libraries in

Oyo State, Nigeria. Artikel peneliti-

an. Niger: Library Philosophy and

Practice.

Tempo. 5 November 2014. Lulusan SMK

Mendominasi Jumlah Penganggur-

an. (Online), (http://www.tempo.co/

read/news/2014/11/05/090619808/

Lulusan-SMK-Mendominasi-Jum-

lah-Pengangguran, diakses 11 De-

sember 2014).

Tsai, C.Y. 2013. A Study of Employabi-

lity between Higher Technical and

Vocational Education and Employer

in Tourism and Hospitality: a Stake-

holder Perspective. International

Journal of Academic Research in

Business and Social Sciences, 3(10):

344—357.

Uno, H.B. 2013. Teori Motivasi dan

Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Wena, M. 1997. Pemanfaatan Industri se-

bagai Sumber Belajar dalam Pendi-

dikan Sistem Ganda. Jurnal Pendi-

dikan dan Kebudayaan, III(010)

September, 1997.

Wiyono, G. 2011. 3 in One Merancang

Penelitian Bisnis dengan Alat Anali-

sis SPSS 17.0 dan SmartPLS 2.0.

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Per-

cetakan STM YKPN Yogyakarta.