upload peta ke gps

28
upload peta ke GPS Untuk keperluan survey lapang, pasti diperlukan peta survey (kayaknya sii..) yang biasanya harus kita print dengan kertas berukuran A3 (atau dengan A4 walaupun sedikit memaksa) dan disertai dengan beberapa alat navigasi seperti kompas, penggaris hingga busur, bahkan jaman sekarang terlihat kuno jika tidak membawa GPS. Waktu masih kuliah, survey membawa GPS lebih banyak untuk gaya-gayaan, (hahahaa, bodohh dan nyaris hanya bisa membaca titik koordinat dan menyimpannya, sebab membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mengetahui posisi saya berdiri di atas lembar peta survey yang dibawa (kadang-kadang juga ga ada). Nah, setelah berstatus keluar dari kampus yang menyesatkan itu (piss ah..), saya mendapatkan pengalaman baru tentang cara memasukkan peta survey kita yang biasa kita print di kertas (sampai dianggap benda suci karena kita terus melindunginya dari panas, hujan dan gangguan lain yang bisa mengancam keutuhannya). Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hal ini terlaksana, yaitu: 1. Ada GPSnya (hahahaa, pasti lah!). biasanya saya menggunakan GPS Garmin 76 CS/CSX. Mungkin juga bisa untuk Garmin 60/60CSX, Garmin Oregon,dkk, asal dilengkapi dengan kabel datanya dan harus di hidupin, artinya harus ada batereinya..(sorri agak panjang,, ^.^ ..). 2. Sedikitnya diperlukan 4 software : cgsmapper, cpreview, mapedit, dan sendmap20. softwarenya bisa di download disini GRATIS kok.. aatau di sini : http://www.4shared.com/rar/LqR8NLKnce/gps.html 3. Ada petanya (@%$%(&^%^&%#^*)gubrak!!!, maksud gue dalam bentuk *.shp dan dengan sistem koordinat Geografis.. 4. Ada computer / teptop yang idup..hehehee Langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Copy file peta (biasanya dalam bentuk ESRI Shape file / *.shp) ke dalam folder tempat menyimpan keempat software yang digunakan.

Upload: rovidakamal

Post on 12-Jan-2016

99 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Upload Peta Ke GPS

TRANSCRIPT

Page 1: Upload Peta Ke GPS

upload peta ke GPS

            Untuk keperluan survey lapang, pasti diperlukan peta survey (kayaknya sii..) yang biasanya harus kita print dengan kertas berukuran A3 (atau dengan A4 walaupun sedikit memaksa) dan disertai dengan beberapa alat navigasi seperti kompas, penggaris hingga busur, bahkan jaman sekarang terlihat kuno jika tidak membawa GPS. Waktu masih kuliah, survey membawa GPS lebih banyak untuk gaya-gayaan, (hahahaa, bodohh dan nyaris hanya bisa membaca titik koordinat dan menyimpannya, sebab membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mengetahui posisi saya berdiri di atas lembar peta survey yang dibawa (kadang-kadang juga ga ada).          Nah, setelah berstatus keluar dari kampus yang menyesatkan itu (piss ah..), saya mendapatkan pengalaman baru tentang cara memasukkan peta survey kita yang biasa kita print di kertas (sampai dianggap benda suci karena kita terus melindunginya dari panas, hujan dan gangguan lain yang bisa mengancam keutuhannya).            Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hal ini terlaksana, yaitu:

1.      Ada GPSnya (hahahaa, pasti lah!). biasanya saya menggunakan GPS Garmin 76 CS/CSX. Mungkin juga   bisa untuk Garmin 60/60CSX, Garmin Oregon,dkk, asal dilengkapi dengan kabel datanya dan harus di hidupin, artinya harus ada batereinya..(sorri agak panjang,, ^.^ ..).

2.      

Sedikitnya diperlukan 4 software : cgsmapper, cpreview, mapedit, dan sendmap20.           softwarenya bisa di download disini GRATIS kok..

aatau di sini : http://www.4shared.com/rar/LqR8NLKnce/gps.html 3.       Ada petanya (@%$%(&^%^&%#^*)gubrak!!!, maksud gue dalam bentuk *.shp dan dengan

sistem koordinat Geografis..4.       Ada computer / teptop yang idup..hehehee

Langkah-langkahnya sebagai berikut :a. Copy file peta (biasanya dalam bentuk ESRI Shape file / *.shp) ke dalam folder tempat menyimpan keempat software yang digunakan.

b.                  Run mapedit20 > Import file

Page 2: Upload Peta Ke GPS

Pilih warna dan bentuk area > next. Unselect field for label (agar tidak muncul labeling atribut di layar GPS nantinya (biar ga keramean LCD GPSnya) > next

Pastikan semua dalam satuan geografis > next > finish

Page 6: Upload Peta Ke GPS

 Setelah kita klik save, maka akan langsung muncul tool box Export to cGPSmapper.exe > Browse file cgpsmapper di foldernya > run

Jika berhasil, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Page 7: Upload Peta Ke GPS

e.      Sendmap20 > Add maps > Seleksi map_nya > Connect (Found GPS) > Upload selected maps to GPS

Jika sudah masuk, biasanya GPS akan secara otomatis berubah ke tampilan Page awal.

Selamat mencoba, semoga berhasil.

Page 8: Upload Peta Ke GPS

Upload IMG File ke GPS Garmin Sebagai Background

Note :Untuk input peta dalam format IMG kedalam GPS digunakan Software IMG2GPS.

1.   Panggil file peta yang akan diinput, pilih Load Folder kemudian cari directory file *.img yang sudah dibuat dengan GPSMap Edit. (misal Garmin_PI_HCV.img).

2.   Pilih file yang akan diinput.

 

3.   Pilih Upload to GPS. Pastikan GPS sudah terhubung dengan PC.

Page 9: Upload Peta Ke GPS

4.   Setelah proses Upload selesai, maka peta yang telah dibuat sudah dapat dilihat dalam GPS Garmin/Map.

Silahkan Mencoba.

Page 10: Upload Peta Ke GPS

Upload Peta Dari Google Earth untuk GPS Garmin

Saat ini penggunaan GPS untuk navigasi di jalan raya bukan lagi suatu hal luar biasa. Maraknya perangkat GPS yang beredar, baik yang merupakan perangkat khusus GPS maupun yang terintegasi dalam ponsel menjadikan aktivitas tersebut dapat dengan mudah diaplikasikan. Hanya sayang terkadang peta-peta jalan yang tersedia terbatas hanya di beberapa kota besar saja, seperti Jakarta, Bandung maupun Surabaya.

Saya sendiri sudah hampir 9 bulan menetap di Samarinda, ibukota Propinsi Kalimantan Timur. Nah, penasaran dengan penggunaan aplikasi GPS di Samarinda saya coba untuk membuat sendiri peta jalan yang akan saya gunakan untuk bernavigasi di Samarinda dan sekitarnya.

Untuk keperluan ini sebenarnya saya yakin bahwa Peta Jalan di Samarinda sudah tersedia dengan sangat detail. Beberapa tahun lalu, ada rekan di BPKH Kaltim yang menawarkan untuk barter data tersebut dengan data yang saya miliki, tapi sayang hal itu belum sempat daya lakukan. Untuk ini, saya coba memanfaatkan aplikasi Google earth yang menawarkan streaming citra resolosi tinggi beberapa lokasi di dunia termasuk di Indonesia. Nah, Kota Samarinda sendiri tersedia walaupun tanggal pengambilan citra adalah tahun 2002, alias sudah 7 tahun lalu. Tapi lumayanlah, walaupun pastinya ada beberapa lokasi yang tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini. Contohnya di lokasi Islamic Centre yang di citra satelit masih berupa hamparan lahan kosong.

Pertama yang saya lakukan adalah menggunakan Aplikasi Google Earth dan melakukan streaming di kota Samarinda. Sampai dengan hasil yang maksimal, saya membuat File Jalan (Garis warna merah) dengan menggunakan fasilitas Add Path. Lakukan secara teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk Atribut nama Jalan bisa langsung menggunakan nama jalan atau dengan kode tertentu. Gabungkan dalam satu Folder. Dalam hal ini saya buat Jalan Samarinda.

Setelah semuanya selesai. Langkah selanjutnya adalah mennyimpan file Path tersebut kedalam formast KML. Klik kanan pada folder Jalan Samarinda, lalu pilih Save Place As. Masukan nama yang dikehendaki. Analogi yang sama dapat anda lakukan juga untuk Sungai, Bangunan baik dengan bentuk Polygon maupun titik (Placemark)

Page 11: Upload Peta Ke GPS

Langkah selanjutnya adalah gunakan Aplikasi Global Mapper untuk merapikan data yang telah dibuat dan untuk mengkonversi data ke format Polish MP Format, yang akan digunakan untuk membuat peta untuk aplikasi GPS Garmin.

Buka file KML yang telah kita buat di Google Earth, lalu setelah dirapikan export data yang tersedia ke format Polish MP (cgsMapper) dengan fasilitas File – Export Vektor Data – Polish MP. Beri Nama sesuai yang dikenadaki.

Page 12: Upload Peta Ke GPS

Nah, kita sudah memiliki file dengan format Polish MP. Buka file tersebut dengan menggunakan Aplikasi GPSMapEdit. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis. Walaupun untuk menggunakannya secara penuh kita harus membeli license. Setelah terbuka lalu lakukan export data ke format Garmin IMG / cGPSmapper. Selain memerlukan aplikasi GPSMApEdit, juga diperlukan aplikasi Jangan lupa untuk mengatur path/lokasi aplikasi tersebut ketika melakukan export. cGPSmapper juga dapat di untuh secara gratis. Klik RUN dan kita sudah mendapatkan file IMG untuk diupload ke dalamm GPS navigasi.

Page 13: Upload Peta Ke GPS

Langkah terakhir yang dilakukan adalah meng-uplod peta yang sudah kita buat ke dalam GPS. Untuk itu kita memerlukan aplikasi sederhana dan gratis lainnya yakni IMG2GPS. Cara mengupload cukup serdehana, panggil/load peta yang telah kita buat, lalu klik tombol Upload to GPS. Selesai sudah. Jangan lupa koneksi GPS pastikan terlah terhubung dengan komputer/laptop anda.

Page 14: Upload Peta Ke GPS

Lakukan zoom pada lokasi peta yang baru di Upload, dalam hal ini jalan di Samarinda. Peta telah ada dalam GPS anda. Untuk menonaktifkan, pilih menu Map Setup pada layar navigasi GPS.

Jadi, untuk membuat peta dari Google Earth untuk bisa digunakan di GPS Garmin diperlukan aplikasi sebagai berikut :

1. Google Earth 2. Global Mapper 3. GPSMapEdit 4. cGPSMapper 5. IMG2GPS

Selain aplikasi diatas, bisa juga menggunakan ArcView/ArcGIS untuk mengedit dan mengupdate peta jalan yang telah dibuat di Google Earth (membutuhkan extensi tambahan).

Tentu saja, cara diatas hanya cara sederhana saja yang masih bisa dikembangkan lebih lanjut.  Kita bisa membuat peta yang lebih komplek dengan menggunakan format yang berbeda seperti shapefiles dari beberapa layer yang diperlukan, seperti kontur, sungai, titik tertentu hingga berupa polygon seperti informasi penutupan lahan / landcover.

Page 15: Upload Peta Ke GPS

Umum

Yang Anda Butuhkan

Software : ArcView/ArcGIS, GPSMapEdit, cgpsmapper dan sendmap. Data (shape file) : polygon (laut, pulau, landuse, fungsi kawasan, danau/telaga, dll), polyline

(sungai, jaringan jalan, batas adm. pemerintahan, dll) dan point (anotasi, dll). Jumlah dan jenis data yang diperlukan tergantung masing-masing pengguna, jadi sesuaikan saja.

Zoom Level

Walaupun bisa dirubah kemudian, tapi secara default GPSMapEdit mengklasifikasikan Zoom

Level dalam lima kategori yaitu Level 0 s/d Level 4 sebagai berikut :

Level Bits LatGrid GPS Zoom MapSource Zoom

Level0 24 2.4 m 120 m Zoom0=0 (under 1.2 km)

Level1 23 4.8 m 200 m – 300 m Zoom1=1 (1.2 – 3 km)

Level2 21 19 m 800 m – 1.2 km Zoom2=2 (3 – 8 km)

Level3 18 153 m 5 km – 8 km Zoom3=3 (8 – 12 km)

Level4 15 1.22 km 50 km Zoom4=4 (12 – 30 km)

Kita hanya perlu memperhatikan hubungan antara Zoom Level dengan GPS Zoom. Semakin kecil

angka levelnya maka tampilan peta di layar GPS-pun makin detail (skala besar), demikian juga

sebaliknya.

Misalnya untuk jalan tol, saat di-import kita menggunakan semua zoom level sehingga saat di-

zoom berapapun jalan tol tsb akan selalu ditampilkan, sedangkan untuk gang atau jalan setapak

kita cukup hanya menggunakan zoom level terendah (L0).

Nomor ID

Setiap mapset (file img) merupakan satu layer yang harus memiliki nomor ID tersendiri yang

berbeda dengan mapset lain. Untuk GPS Garmin, nomor ID terdiri dari delapan digit angka. Walau

ndak tahu apa pengaruhnya, namun sebaiknya nomor ID dimulai dari mapset type polygon,

polyline dan terahir point.

Navigasi.net telah membuat standar penomoran ID yang memiliki sintax kode negara (digit 1

dan 2), kode provinsi (digit 3 dan 4), 00 (digit 5 dan 6) serta jenis mapset (digit 7 dan 8).

Page 16: Upload Peta Ke GPS

Misalnya nomor ID 62820050 : 62 (kode Indonesia), 82 (kode prov. Maluku Utara), 00 (belum

diketahui ini kode apa krn selalu 00), dan 50 (kode untuk basemap).

Namun untuk keperluan pribadi, kita tidak harus mengikuti standar tersebut, yang penting nomor

ID terdiri dari delapan digit angka. Walau demikian, seiring dengan perkembangan pekerjaan

yang menyebabkan kita harus membuat belasan hingga puluhan mapset, sistem penomoran ID

standar navigasi.net ini patut dipertimbangkan untuk memudahkan kita mengorganisir sejumlah

besar mapset yang kelak kita akan buat.

Kode Hexa

Tampilan peta (warna, tekstur dan ukuran) pada layar GPS sangat tergantung pada kode hexa

dan display theme device GPS. Kode hexa yang berbeda (seharusnya) akan ditampilkan berbeda

pada theme yang sama, namun kode hexa yang sama juga akan ditampilkan berbeda pada

theme yang berbeda.

GPSMapEdit menyediakan puluhan kode hexa untuk masing-masing type data (polygon,

polyline dan point). Namun demikian, terdapat keterbatasan device GPS dalam membaca kode

hexa tsb. Misalnya untuk data type polygon, GPS Garmin hanya bisa menampilkan maksimal 6

kode hexa (mungkin, GPS Garmin bisa saja menampilkan semua kode hexa tersebut, hanya mata

kita saja yang tidak dapat membedakannya).

Jadi, kita harus membuat percobaan beberapa kali sampai tampilan di layar GPS sesuai dengan

selera kita. Jika sudah mendapatkan kode hexa yang sesuai, maka display theme pada device

GPS sebaiknya jangan diubah-ubah.

Contoh kode hexa untuk Fungsi Kawasan Hutan (untuk Garmin Oregon 550 dengan display theme

Camera) adalah sbb. : KSA (0x004c), HL (0x0017), HPT (0x004f), HP (0x000e), HPK (0x0004), APL

(0x004d) dan Air/Danau (0x003d). Sedangkan untuk Garmin 76CSx, 60CSx dan e-Trex Vista, kode

hexa HP (0x000e) harus diganti dengan kode lain karena kode tersebut akan ditampilkan hitam

pekat (pada display theme Pearl).

Persiapan

Untuk menyesuaikan kebutuhan pada zoom level tertentu, kita harus menyiapkan data peta

(shape files) secara khusus.

Data Polygon

Page 17: Upload Peta Ke GPS

Data polygon seperti Fungsi Kawasan Hutan biasanya masih sedap dipandang mata pada zoom

12Km bahkan 20Km. Oleh karena itu, kita tidak perlu memecah masing-masing Fungsi Kawasan

Hutan tsb. Kita hanya perlu menambahkan field baru (misalnya Hexcode) dalam data spasialnya

untuk menampung kode hexa masing-masing Fungsi Hutan.

Data Polyline

Data polyline seperti jaringan jalan, sebaiknya dipecah menjadi 2 atau 3 (shape)file. Misalnya

Jalan Arteri, Jalan Kolektor dan Jalan Lain (setapak/belum diaspal). Ketiga file tsb akan diimpor

masing-masing pada zoom level tertentu. Demikian juga untuk sungai, perlu dipecah menjadi 2

atau 3 file (tergantung kebutuhan).

Karena file-file tsb akan diimpor masing-masing, maka kita tidak perlu merubah data spasialnya

seperti data polygon di atas.

Data Point

Data point seperti titik pemukiman, sebaiknya dipecah menjadi 2 atau 3 (shape)file. Misalnya

Ibukota Provinsi dan Kabupaten, Ibukota Kecamatan dan Desa/Kelurahan. Ketiga file tsb akan

diimpor masing-masing pada zoom level tertentu. Contoh lain adalah titik pal tata batas, bisa

dipecah menjadi 2 file : Pal 1000m dan Pal 100m.

Pelaksanaan

Tahapan berikut adalah membuat basemap untuk Garmin Oregon 550. Sedangkan untuk

Garmin 76CSx, 60CSx atau e-Trex Vista akan ada tambahan langkah yang akan diulas pada

akhir tulisan ini.

GPSMapEdit

1. Jalankan GPSMapEdit2. Jika ingin membuat project baru, loncat ke topik Meng-Import Data Polygon.3. Jika ingin meng-edit atau memodifikasi project yang sudah ada, klik icon Add atau melalui

menu File-Open. Kotak dialog Add atau Open akan muncul. Cari dan buka file project yg diinginkan (berekstensi *.mp), misalnya basemap_project.mp.

4. Untuk editing, loncat ke topik Editing Map di GPSMapEdit.

Meng-Import Data Polygon

1. Impor file shp, klik File-Import-ESRI shape (*.shp). Cari dan buka file shp yang akan diimport, misalnyakawasan_hutan_kepri_2011.shp.

2. GPSMapEdit secara otomatis akan menentukan type data yang diimport (dalam hal ini adalah type polygon) sehingga pada langkah berikutnya kita dibawa ke jendela pemilihan kode hexa yang sesuai dengan type data tsb. Karena kita sudah menyiapkan kode hexa untuk masing-

Page 18: Upload Peta Ke GPS

masing Fungsi Hutan, maka klik tab From Field dan pilih kolom Hexcode. Kolom yang dipilih akan berwarna Biru. Selanjutnya klik tombol Next.

3. Pilih kolom yang berisi text yang akan digunakan sebagai label Fungsi Hutan, dalam contoh ini adalah kolom TGHK. Selanjutnya klik tombol Next.

4. Jendela berikutnya adalah Coordinate System. GPSMapEdit secara otomatis akan mengambil system koordinat dan datum dari file shp yang diimpor dan menentukan range koordinatnya. Jadi di jendela ini langsung saja klik tombol Next.

5. Di jendela Zoom Level, kita tentukan pada zoom level berapa file yang diimport akan ditampilkan di layar GPS. Karena Fungsi Hutan akan kita tampilkan di semua level, maka pilih (centang) semua level yg ada di jendela pilihan. Selanjutnya klik tombolFinish, dan proses importing file sudah selesai.

6. Jika kita ingin membuat mapset yang hanya mengandung satu layer, maka pekerjaan kita sdh selesai. Langsung loncat ke topikMeng-Eksport Project menjadi Mapset.

Meng-Import Data Polyline

Untuk membuat mapset multi layer, silakan tambahkan (import) file shp lain yang diperlukan

(misalnya jalan, sungai dan atau titik pemukiman). Prosesnya sama dengan import data polygon

di atas, tentusaja dengan penyesuaian seperlunya di tiap langkahnya.

Namun demikian, ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam meng-import data polyline :

1. Data/layer yang ditampilkan pada zoom level yang berbeda harus dipisah (file tersendiri) dan diimport masing-masing. Misalnya :– File jalan_arteri.shp diimport pada semua zoom level.– File jalan_kolektor.shp diimport pada zoom level 0 s/d 2.– File jalan_setapak.shp diimport pada zoom level 0.

2. Data/layer tsb masing-masing ditampilkan dengan kode hexa tunggal (single code) yang sesuai, sehingga pada jendela pilihan kode hexa, kita tinggal memilih type garis yang sesuai dalam tab From List. Misalnya :– File jalan_arteri.shp diimport dengan kode 0x0004 Arterial Road.– File jalan_kolektor.shp diimport dengan kode 0x0005 Collector Road.– File jalan_setapak.shp diimport dengan kode 0x000a Unpaved Road atau 0x0016 Walkway/trail.

3. Jika data spasial kita lengkap, bisa saja kita memberi label nama jalan. Tapi jika tidak, hilangkan tanda centang pada Select field for label di jendela Select Source of Label agar jaringan jalan ditampilkan tanpa text apapun.

4. Untuk data/layer sungai, tahapanya sama dengan import jalan tsb di atas.

Meng-Import Data Point

1. Proses dan ketentuan import data point pada prinsipnya sama dengan import data polyline. Data yang akan ditampilkan pada zoom level yang berbeda harus dipisah (file tersendiri) dan diimport masing-masing.

2. Penanangan khusus adalah jika kita memiliki data yang akan ditampilkan pada zoom level yang sama tapi mengandung unsur yang berbeda. Misalnya kita ingin menampilkan detail letak bangunan (pada zoom level 0) tapi dengan multi simbol (Bank, RS, Bengkel, ATM,  Sekolah dll.).

3. Untuk kondisi seperti ini, kita harus melakukan perubahan (penambahan field) pada data spasialnya (seperti penambahan field pada tabel Fungsi Hutan di atas). Field tersebut diisi kode hexa yang sesuai dengan unsur terkait. Sehingga pada saat import, kita pilih kode hexa-nya dari tab From Field.

Meng-Eksport Project menjadi Mapset

Page 19: Upload Peta Ke GPS

1. Jika kita sudah selesai meng-import data, kita sudah siap membuat satu mapset (baik single layer maupun multi layer). Namun sebelum dieksport menjadi mapset (file *.img), kita tentukan dulu map properties.

2. Ubah nomor ID dan nama mapset dengan klik icon Properties atau melalui menu File-Map Properties. Jendela Map Properties akan muncul, dan isilah nomor ID seperti sudah diulas sebelumnya.

3. Jika anda tadi membuat project baru atau memperbaiki (edit) project yang sudah ada, anda tinggal menyimpan projectnya dengan klik icon Save atau dari menu File-Save Map. Namun jika anda tadi melakukan modifikasi project, sebaiknya langsung menyimpan project tsb dengan nama lain. Klik menu File-Save Map As…. Tentukan lokasi dan nama project yang baru, misalnya kawasan_kepri.mp.

4. Jika sudah selesai melakukan import data dan menentukan ID dan map name di jendela Map Properties, maka project sudah siap di-eksport menjadi mapset (*.img).

5. Seperti diketahui, satu mapset bisa terdiri dari satu data/layer (single layer) dan bisa juga lebih dari satu data/layer (multi layer).

6. Jika ingin membuat mapset single layer, maka setiap selesai meng-import satu data, anda bisa langsung meng-eksport-nya menjadi mapset (misalnya fungsi_kawasan.img,  citymap.img, streetmap.img, dll.). Demikian juga jika ingin membuat mapset multi layer, selesai meng-import beberapa data, anda bisa langsung meng-eksport-nya menjadi satu mapset (misalnya basemap_kepri.img).

7. Klik menu File-Export-Garmin IMG / cgpsmapper.exe.8. Tentukan lokasi dan nama mapset hasil eksport dan klik tombol Save.9. Jika anda baru pertama kali melakukan eksport, biasanya akan ditanya di mana letak

file cgpsmapper.exe. Cari dan pilih file tsb di HDD anda.10. Klik tombol Run, dan biarkan proses berjalan hingga muncul pemberitahuan bahwa proses

sudah selesai. Klik tombol OK laluClose jendela export.11. Sampai disini, anda sudah selesai bekerja dengan GPSMapEdit. Anda bisa keluar program.

SendMap

File-file mapset yang sudah dibuat (dengan GPSMapEdit) masing-masing harus di-konvert

menjadi file yang bisa dibaca oleh device GPS Garmin (file gmapsupp ber-ekstensi *img).

Gunakan program SendMap untuk melakukannya.

1. Jalankan program SendMap.2. Klik tombol Add Maps untuk memasukkan file mapset kedalam daftar kompilasi yang akan

dikonvert menjadi file gmapsupp. Anda akan dibawa ke jendela Open Files. Pilih file mapset (misalnya kawasan_kepri.img) dan klik tombol Open.

3. File mapset yang sudah dipilih akan masuk dalam daftar kompilasi. Karena kita akan membuat gmapsupp single layer, maka langsung saja klik tombol Create GMAPSUPP.IMG.

4. Anda akan dibawa ke jendela Save As. Tentukan lokasi dan nama file hasilnya (misalnya GMAPSUPP_kawasan.IMG). Klik tombolSave.

5. Tunggu hingga proses selesai.6. Sampai disini anda sudah membuat satu file gmapsupp. Anda bisa keluar dari program atau

melanjutkan untuk membuat file gmapsupp lain.7. Untuk melanjutkan membuat file gmapsupp mapset lain, anda pilih dulu mapset di daftar

kompilasi dan klik tobol Remove. Selanjutnya ulangi Langkah 2 s/d 5 untuk setiap mapset.8. Hasilnya adalah sekumpulan file gmapsupp yang bisa dilihat di Widows Explorer.

Instalasi ke Oregon 550

Sebenarnya lebih tepat disebut copy paste, karena memang prosesnya demikian :). Hubungkan

device Oregon 550 dengan komputer menggunakan kabel data. Melalui Windows Explorer, pilih

Page 20: Upload Peta Ke GPS

file-file gmapsupp hasil konvert tadi dan paste di memori internal Oregon 550 dalam

folder Garmin. Dan GPS anda sudah siap digunakan. Selesai.

Editing Map di GPSMapEdit

Tidak banyak yang saya ketahui tentang editing map di lingkungan GPSMapEdit, melainkan

hanya sebatas yang sering digunakan.

Editing diperlukan jika kita mendapati tampilan di layar GPS tidak sesuai dengan yang kita

inginkan, atau terdapat perubahan pada data shp-nya. Intinya, kita harus meng-import ulang

data. Tentusaja editing sebenarnya tetap dilakukan di ArcView/ArcGIS.

Jika kita harus meng-import ulang data, maka data lama yang sudah diimport dalam project

harus dihapus dulu. Ini menuntut kita untuk mengingat kode hexa yang digunakan saat import.

Misalnya kita mendapati bahwa tampilan jalan utama di layar GPS tidak sesuai dengan keinginan.

Maka kita harus menghapus object jalan utama tsb.

1. Klik menu Edit-Select-By Type, jendela Select Type akan muncul.2. Beri tanda centang pada unsur yang hendak diganti (dalam hal ini jalan utama). Lalu klik

tombol OK. Unsur terpilih akan tampil tebal dan berwarna jingga. Jika sudah yakin, tekan tombol Delete di keyboard.

3. Lakukan import ulang data jalan utama tadi dengan parameter yang berbeda (kode hexa, zoom level atau labelnya).

Langkah 1 s/d 3 tersebut berlaku untuk data/layer dengan unsur tunggal. Jika data yang diganti

adalah data/layer multi unsur (seperti file fungsi_kawasan.shp), maka pemilihan unsur pada

Langkah 2 juga disesuaikan dengan jumlah unsur yg ada di data/layer tsb. (dalam contoh, berarti

kode hexa untuk unsur KSA, HL, HPT, HP, HPK, APL dan Air/Danau dipilih dan di-delete

semuanya). Sehingga saat import ulang dapat dilakukan sekaligus.

Jika anda melakukan seleksi tunggal pada data/layer multi unsur (misalnya hanya memilih dan

menghapus kode hexa KSA), maka anda harus membuat file shp tersendiri untuk KSA, dan import

ulang dilakukan tersendiri dengan single code (hexa).

Jika map coverage dirasa terlalu luas, perlu dilakukan cropping / trimming. Disamping

mempersempit cakupan peta (sesuai yang diperlukan saja), juga berguna untuk memperkecil

ukuran file project, mapset maupun gmapsupp.

Trimming dilakukan dengan klik tombol trim (gambar gunting) lalu buat blok persegi pada area

yang kita butuhkan saja. Klik kanan mouse dan pilih Trim Outside untuk menghapus area di luar

area terpilih.

Page 21: Upload Peta Ke GPS

Khusus Pengguna 76CSx, 60CSx dan e-Trex Vista

Oregon 550 dapat menerima lebih dari satu file gmapsupp bahkan dengan modifikasi nama file.

Tapi tidak demikian dengan 76CSx,60CSx atau e-Trex Vista. Ketiga model GPS ini hanya

mengijinkan satu file gmapsupp tanpa modifikasi nama file (jadi nama file-nya

harus gmapsupp.img). Sehingga untuk menampung semua file mapset yang sudah kita buat, kita

harus melakukan kompilasi menjadi satu file tunggal. Untuk melakukannya, gunakan program

SendMap.

1. Jalankan SendMap.2. Seperti sudah disinggung dalam topik SendMap, klik tombol Add Maps untuk memasukkan

file mapset kedalam daftar kompilasi yang akan dikonvert menjadi file gmapsupp. Anda akan dibawa ke jendela Open Files. Pilih file mapset (misalnyakawasan_kepri.img) dan klik tombol Open. Ulangi lagi langkah tersebut hingga semua mapset yang kita perlukan sudah masuk dalam daftar kompilasi.

3. Selanjutnya, klik tombol Create GMAPSUPP.IMG untuk meng-kompilasi menjadi satu file tunggal.

4. Untuk kebutuhan pengarsipan, file hasil kompilasi tsb bisa saja dimodifikasi namanya misalnya menjadiGMAPSUPP_Basemap_Kepri.IMG. Tapi jika hendak digunakan di device GPS, anda harus me-rename file tsb menjadiGMAPSUPP.IMG tanpa tambahan apapun.

5. File GMAPSUPP.IMG tsb kemudian di-copy paste ke kartu memori (micro SD) dalam folder Garmin. Jangan lupa untuk membuatbackup atau me-rename file GMAPSUPP.IMG yang sudah ada dalam folder tsb karena saat di-paste file tsb akan ditimpa dengan yang baru.

6. Sampai disini, proses sudah selesai dan GPS siap digunakan.7. Disamping untuk membuat kompilasi, SendMap juga berguna untuk memodifikasi file hasil

kompilasi yg sudah pernah dibuat sebelumnya. Misalnya untuk mengurangi (Remove) satu atau lebih mapset dan atau menambahnya dengan mapset lain yang dibuat kemudian, misalnya mapset untuk kegiatan penataan batas (tatabatas_hpt.img misalnya).

Terakhir, perhatikan nomor ID masing-masing mapset. Jika perlu, buat catatan di buku (agenda)

nomor-nomor ID yang sudah pernah digunakan untuk menghindari ID ganda.

Saran saya, sebaiknya kita modifikasi standar navigasi.net sehingga menjadi : kode negara (digit

1 dan 2), kode provinsi (digit 3 dan 4), kode type mapset (digit 5 dan 6) serta nomor urut mapset

(digit 7 dan 8). Kode untuk type mapset (digit 5 dan 6) hanya berisi angka 01 (untuk mapset type

polygon), 02 (untuk mapset type polyline) dan 03 (untuk mapset type point).

Contoh blanko agendanya adalah sbb :

No ID Nama Mapset Ket.

A. POLYGON

1. 62820100 Basemap Provinsi

2. 62820101 Fungsi Kawasan Hutan Penunjukan

3. 62820102 Fungsi Kawasan Hutan Update

Page 22: Upload Peta Ke GPS

4. 62820103 Penutupan Lahan 2011

5. 62820104 Areal IUPHHK PT. Abal Abal

dst.

B. POLYLINE

1. 62820200 Jaringan Jalan (Streetmap)

2. 62820201 Sungai (Rivermap)

3. 62820202 Batas Fungsi Kawasan Hutan

4. 62820203 Trayek TBT HL Bukit Sentosa

5. 62820204 Trayek TBT PT. Abal Abal

dst.

C. POINT

1. 62820300 Pemukiman (Citymap)

2. 62820301 Titik tinggi / Triangulasi

3. 62820302 Pal Batas Sementara HL Bukit Sentosa

4. 62820303 Pal Batas Definitif HL Bukit Sentosa

5. 62820304 Pal Batas PT. Abal Abal

dst.

CMIIW

Page 23: Upload Peta Ke GPS

utorial GPS Garmin 78S di Blog Tedi

http://indosurtasurvey.blogspot.com

Panduan Singkat Penggunaan GPS Garmin 78s

1.      Cara Memulaia.       Pasang baterai.b.      Aktifkan perangkat dengan menekan tombol  “Light” (  ) yang berwarna merah.c.       Mencari satelit -> Pilih menu satelit di layar utama-> Cari posisi yang terbuka sehingga

penangkapan sinyal dapat dengan mudah & cepat, setelah itu. Diamkan beberapa menit untuk mencapai akurasi satelit yang maksimum       ( antara 3m s.d 1m ).

2.      Pengaturan GPSA.      Pilih “Setup/ Pengaturan” di layar utama.

B.    Setelah itu akan muncul menu lainnya dari pengaturan.a.       Sistem-> GPS ( Normal ),-> Bahasa ( Indonesia ), -> Tipe baterai ( Lithium/ Alkaline/ NiMH ),->

Interface   ( Garmi serial ).b.      Tampilan-> Waktu terang layar ( di sesuaikan sendiri ),-> Battery save ( On/ Of ),-> Warna/

Colors                                                                                                                        (di sesuaikan sendiri ).

c.       Jejak-> Log  jejak ( Do not record/ Tidak merekam ),-> Metode rekam ( Otomatis ),-> Interval ( Normal ), -> Simpan otomatis/ Auto archive ( Ketika penuh/ When full ),-> Colors (di sesuaikan sendiri ).

d.      Satuan -> Jarak/ Kecepatan ( Metrik ),-> Ketinggian ( meter, m/s ),-> Kedalaman ( Meter ),-> Suhu (Celsius ) ,-> Tekananan ( Milimeter Hg/ di sesuaikan sendiri ).

e.       Waktu-> Format Waktu (24 jam ),-> Zona waktu ( Hongkong/ di sesuaikan menurut lokasi ),-> Hemat siang hari ( tidak ).

f.       Format posisi-> Format posisi ( UTM UPS/ di sesuaikan menurut pekerjaan ),-> Datum peta ( WGS 84 )

3.      Cara Membuat TitikPilih tombol “Enter” untuk membuat mark/ tanda, tekan agak lama.

b.      Setelah muncul tampilan, lalu pilih “Selesai” maka otomatis titik tersebut tersimpan di “Peta” & menu “Kelola Titik”, atau anda juga bisa mengedit untuk mengganti nama titik dan simbol yang berada di atas layar.

c.       Lakukan langkah a dan b untuk memulai membuat titik lagi sesuai dengan proyek anda.4.      Cara Mengukur Jarak atau Mengukur  Titika.       Tekan tombol “Page” pada perangkat, lalu gulirkan ke menu “Peta” maka akan terlihat semua  titik

yang telah anda buat tadi.

Page 24: Upload Peta Ke GPS

b.      Tempatkan kursor di titik pertama yang akan anda ukur.c.       Selanjutnya pilih tombol “menu” pada perangkat .d.      Setelah di tekan maka akan keluar pilhan, anda enter saja “Mengukur Jarak” di pilihan tersebut.e.       Tarik kursor tersebut ke titik kedua dan tekan, maka akan terlihat jarak diantara titik tersebut.5.      Cara Mengukur Luas Area

Pilih menu “Kalkulasi Area” di layar utama.b.      Untuk  ketepatan penghitungan luas area, tetapkan patokan utama supaya anda dapat berhenti  ke

tempat yang sama dan juga perbesar peta hingga mencapai jarak 5m.c.       Pilih “Mulai”dengan menekan tombol “Enter”, kemudian berjalan di sekeliling area yang ingin di

hitung.d.      Setelah selesai dan  kembali ke posisi semula, lalu tekan “Kalkulasi” untuk melihat area yang telah

di jalani.e.       Langkah terakhir di “Save” atau pilih “Ubah Unit” untuk mengedit luas area menjadi satuan

“Meter Persegi” atau pun “Hektar”.f.       Anda dapat melihat hasilnya di “Kelola Jejak”.6.      Cara Menghapus Titik atau Jejaka.       Masuk ke menu “Kelola Titik” atau “Kelola Jejak”.b.      Pilih dan enter salah satu titik atau jejak yang akan di hapus.c.       Kemudian tekan tombol “Menu” pada perangkat.d.      Lalu tekan pilihan “Hapus”.e.       Untuk menghapus semua data/ File dapat dilakukan dengan mengikuti langkah a, lalu tekan tombol

“Menu”, setelah itu pilih “ Hapus Semua”.  Atau pilih “Pengaturan” , lalu tekan “Reset/ Ulang”, muncul pilihan lain, tekan          “Hapus Semua Waypoint” atau “Hapus Jejak Sekarang/ Clear Current Track”.

7.      Cara Mencari Titik, Jejak, Kordinat atau Lokasia.       Tekan tombol “Find”(Pencarian ).b.      Pilih menu ( Titik, Jejak, Kordinat, Lokasi, dll ) .c.       Setelah memilih menu yang akan anda cari, lalu” Enter” menu tersebut.d.      Pilih “Pergi” untuk menuju tujuan yang anda cari.e.       Khusus untuk mencari kordinat, masukan dulu data titik kordinat yang telah ada, lalu tekan

“Selesai”.