update kesetimbangan fase fix fix fix

5
UPDATE KESETIMBANGAN FASE Pressure Swing Distillation Dalam pemisahan campuran propanol-ethyl acetate, digunakan metode pressure swing distillation. Prinsip yang digunakan pada metode ini yaitu pada tekanan yang berbeda, komposisi azeotrop suatu campuran akan berbeda pula. Berdasarkan prinsip tersebut, distilasi dilakukan bertahap menggunakan 2 kolom distilasi yang beroperasi pada tekanan yang berbeda. Kolom distilasi pertama memiliki tekanan operasi yang lebih tinggi dari kolom distilasi kedua. Produk bawah kolom pertama menghasilkan ethyl acetate murni sedangkan produk atasnya ialah campuran propanol-ethyl acetate yang komposisinya mendekati komposisi azeotropnya. Produk atas kolom pertama tersebut kemudian didistilasi kembali pada kolom yang bertekanan lebih rendah (kolom kedua). Produk bawah kolom kedua menghasilkan propanol murni sedangkan produk atasnya merupakan campuran propanol-ethyl acetate yang komposisinya mendekati komposisi azeotropnya. Berikut ini gambar kurva kesetimbangan uap cair campuran propanol-ethyl acetate pada tekanan tinggi dan rendah.

Upload: m-helmy-aditya

Post on 26-Sep-2015

247 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

ashdh

TRANSCRIPT

UPDATEKESETIMBANGAN FASE

Pressure Swing DistillationDalam pemisahan campuran propanol-ethyl acetate, digunakan metodepressure swing distillation. Prinsip yang digunakan pada metode ini yaitu pada tekanan yang berbeda, komposisi azeotrop suatu campuran akan berbeda pula.Berdasarkan prinsip tersebut, distilasi dilakukan bertahap menggunakan 2 kolom distilasi yang beroperasi pada tekanan yang berbeda. Kolom distilasi pertama memiliki tekanan operasi yang lebih tinggi dari kolom distilasi kedua. Produk bawah kolom pertama menghasilkan ethyl acetate murni sedangkan produk atasnya ialah campuran propanol-ethyl acetate yang komposisinya mendekati komposisi azeotropnya. Produk atas kolom pertama tersebut kemudian didistilasi kembali pada kolom yang bertekanan lebih rendah (kolom kedua). Produk bawah kolom kedua menghasilkan propanol murni sedangkan produk atasnya merupakan campuran propanol-ethyl acetate yang komposisinya mendekati komposisi azeotropnya. Berikut ini gambar kurva kesetimbangan uap cair campuran propanol-ethyl acetate pada tekanan tinggi dan rendah.

Gambar - Diagram T-xy (2-Propanol-E-Acetate)Dari gambar pertama dapat dilihat bahwa feed masuk kolom pada temperatur 108,2 C dengan komposisi propanol 0,33. Pada kolom pertama (P=2,8 atm), komposisi azeotrop yaitu sebesar 0,5 sehingga distilat yang diperoleh berkisar pada nilai tersebut sedangkan bottom yang diperoleh berupa ethyl acetate murni (www.majarimagazine.com/2007/11/proses-distilasi-campuran-biner/).

Pengukuran Kesetimbangan Uap-Cair pada Sistem Pelarut Polimer Menggunakan Metode Piezoelectric Quartz Crystal MicrobalancePerkembangan teknologi polimer, menyebabkan banyaknya bahan-bahan dasar teknologi pesawat, elektronik, otomotif, bio-medis, sampai peralatan rumah tangga menggunakan bahan polimer. Dalam proses polimerisasi selalu melibatkan solven sehingga sisa solven dan monomer yang tidak terpolimerisasi harus dipisahkan dari produk akhir polimer agar produk memenuhi standar kesehatan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengukur secara eksperimen data kesetimbangan uap cair sistem pelarut-polimer dari pelarut (Isooctane dan Aniline) dalam polimer polar [poly (n-butylmethacrylate) (PBMA)] dan [polyvinyl acetate (PVAc)] menggunakan metode Piezoelectric Quartz Crystal Microbalance (QCM) pada temperatur 293,15, 313,15, dan 333,15 K. Diffusifitas pelarut pada kedua polimer tersebut juga diukur. Peralatan QCM terdiri dari empat bagian utama yaitu sorption cell, solvent tank, pompa vakum, dan frequency counter unit. Fraksi massa pelarut dalam polimer ditentukan dengan mengukur perubahan frekuensi kristal. Dari semua sistem yang dipelajari, aktifitas pelarut dalam polimer semakin menurun terhadap kenaikan temperatur. Dari hasil eksperimen, kelarutan Aniline lebih besar daripada Isooctane, baik pada PBMA maupun PVAc. Data eksperimen dikorelasikan dengan persamaan Flory-Huggins menggunakan dua tipe parameter, yaitu dependent dan independent temperatur interaction parameter. Average Absolute Deviation (AAD) untuk dependent temperatur interaction parameter antara aktifitas pelarut hasil perhitungan dengan eksperimen sebesar 6,21% untuk isooctane dan sebesar 6,47% untuk aniline, sedangkan AAD untuk independent temperatur interaction parameter sebesar 11,17% untuk isooctane dan sebesar 13,68% untuk aniline. Data eksperimen untuk diffusifitas pelarut dihitung dengan teori diffusifitas matematika Crank. Dari semua sistem, diffusifitas pelarut dalam polimer semakin meningkat terhadap kenaikan temperatur (www.researchgate.net/publication/267554369).

Pengukuran Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner Etanol + Etil Asetat dan Etanol + Isoamil Alkohol pada Variasi TekananPada proses pembuatan etanol, produk fermentasi yang dihasilkan sekitar 4-10% massa etanol, sehingga diperlukan proses pemurnian lanjutan. Impurities yang terdapat pada hasil fermentasi antara lain asam karboksilat seperti etil asetat dan alkohol lain yang memiliki rantai lebih panjang (fusel oil) seperti isoamil alkohol. Proses pemurnian yang umum dilakukan saat ini adalah distilasi. Dalam perancangan proses distilasi, diperlukan adanya data kesetimbangan uap-cair (Vapor-Liquid Equilibrium / VLE) antara komponen yang akan dimurnikan. Padaeksperimen ini ditentukan kesetimbangan uap-cair secara isobarik untuk sistem biner etanol + etil asetat dan etanol + isoamil alkohol sehingga diperoleh data kesetimbangan uap-cair (VLE) untuk sistem biner tersebut Untuk analisis sampel kesetimbangan uap cair isobarik tersebut digunakan Gas chromatography (GC). Data kesetimbangan yang diperoleh dari eksperimen dikorelasikan dengan menggunakan persamaan Wilson, NRTL, UNIQUAC. Data isobarik kesetimbangan uap-cair untuk sistem biner etanol + etil asetat, dan etanol+isoamil alkohol pada tekanan 101,33 kPa, 79,99 kPa dan 26,67 kPa diukur secara eksperimental menggunakan peralatan Ebulliometer Berro-Rogalsky termodifikasi. Data yang didapat akan digunakan untuk perancangan proses pemisahan khususnya pada distilasi alkohol. Komposisi fase cair dikoreksi dengan bantuan metode iterasi yang berdasarkan pada model koefisien aktivitas. Data masing-masing sistem dikorelasikan dengan permodelan Wilson, NRTL, dan UNIQUAC, dimana ketiganya memberikan hasil yang memuaskan. Sistem etanol + etil asetat, menunjukkan adanya minimum boiling point azeotrop (www.digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-3100011045232-/17296).