pembahasan kesetimbangan

19
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Prinsip Berdasarkan kesetimbangan reaksi kimia 1.2 Tujuan Untuk mengetahui kesetimbangan reaksi kimia pada larutan KSCN dan Fe(NO 3 ) 3

Upload: lazuardi-achda-modric

Post on 11-Aug-2015

197 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: pembahasan kesetimbangan

BAB I

PENDAHULUAN.

1.1 Prinsip

Berdasarkan kesetimbangan reaksi kimia

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui kesetimbangan reaksi kimia pada larutan KSCN dan

Fe(NO3)3

Page 2: pembahasan kesetimbangan

BAB III

HASIL PERCOBAAN

3.1 Percobaan Kesetimbangan Besi (III) Thiosianat

Tabel 3.1 Perubahan warna yang dialami KSCN dan Fe(NO3)3

Tabung reaksi

Larutan sebelum dicampur

Warna SebelumLarutan sesudah dicampur oleh :

Warna sesudah

110 mL KSCN

0,017 M + 2 tetes Fe(NO3)3 0,176 M

Tidak dicampur dengan larutan

lain karena digunakan

sebagai larutan pembanding

210 mL KSCN

0,017 M + 2 tetes Fe(NO3)3 0,176 M

1 tetes KSCN pekat

310 mL KSCN

0,017 M + 2 tetes Fe(NO3)3 0,176 M

3 tetes Fe(NO3)3

410 mL KSCN

0,017 M + 2 tetes Fe(NO3)3 0,176 M

Na2HPO4

Page 3: pembahasan kesetimbangan

3.2 Percobaan Kesetimbangan Thiosianat- Besi (III) encer.

Tabel 3.2 Perubahan warna larutan dan ketinggian larutan pada keadaan setimbang

Tabung Reaksi

Larutan Tinggi & perubahan warna larutan setelah ditambah larutan Fe(NO3)3

Tinggi & warna sesudah diberi larutan standar ( tabung1)

1 5 mL KSCN 0,017 M + 5 mL Fe(NO3)3 0,176 M (larutan pembanding standar) h= 5,8 cm

Tetap karena larutan standar

2 5 mL KSCN 0,017 M + 5 mL Fe(NO3)3 0,0704 M

h= 6,9 cm

h= 7,5 cm3 5 mL KSCN

0,017 M + 5 mL Fe(NO3)3 0,02816 M

h=6,0 cm h=6,7 cm

4 5 mL KSCN 0,017 M + 5 mL Fe(NO3)3 0,011264 M

h=6,2cm h= 7,8 cm5 5 mL KSCN

0,017 M + 5 mL Fe(NO3)3 0,0045056

h= 5,7cm h= 7,5 cm

Page 4: pembahasan kesetimbangan

3.3 Perbedaan ketinggian tiap larutan

No Konsentrasi Fe(NO3)3

Ketinggian awal Ketinggian akhir

1 0,0704 M 6,9 cm 7,5 cm2 0,02816 M 6,0 cm 6,7 cm3 0,011264 M 6,2 cm 7,8 cm4 0,0045056 5,7 cm 7,5 cmTabel 3.3 Tabel perbedaan ketinggian awal dan akhir pada konsentrasi yang sama.

3.4

Page 5: pembahasan kesetimbangan

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada percobaan 1 diperoleh hasil yaitu perubahan warna pada masing-masing

larutan. Warna larutan awal dari percobaan ini adalah tabung 1 berwarna kuning

tua, tabung berwarna 2 kuning tua, tabung 3 berwarna orange, tabung 4 berwarna

kuning. Tabung 1 yang berwarna kuning tua tidak diberi larutan yang lain namun

pada tabung 2 sampai dengan 4, karena penambahan zat lainnya, warna tabung 2

menjadi kuning- orange, tabung 3 merah darah, dan tabung 4 menjadi merah

darah. Perubahan warna ini disebabkan oleh larutan yang sudah setimbang

sehingga tidak ada perubahan sifat kimia larutan yang berubah, melainkan hanya

terjadi perubahan warnanya saja (sifat fisika larutan). Pada tabung 2, penambahan

KSCN pekat menunjukan pergeseran berlangsung ke kiri yang menyebabkan

warna menjadi kuning-orange. Sedangkan pada tabung 3 penambahan Fe(NO3)3

menyebabkan reaksi kesetimbangan bergeser ke kanan yang ditunjukan oleh

pembentukan warna merah darah. Dan tabung 4 menunjukan reaksi bergeser ke

arah kiri. Dari percobaan 1 dapat kita bandingkan bahwa reaksi kesetimbangan

yang bergeser ke kiri, akan memiliki warna yang lebih terang dan muda,

sebaliknya reaksi kesetimbangan yang bergeser ke kanan akan menunjukan warna

gelap.

Pada percobaan 2 diperoleh hasil data ketinggian dari larutan pada tabung

1 tinggi larutan yang semula adalah 5,8 cm, akan tetapi larutan ini tidak ditambah

dengan larutan lain karena digunakan sebagai larutan standar sebagai larutan

pembanding untuk tabung 2 sampai dengan tabung 5. Pada tabung ke 2 tinggi

larutan semula adalah 6,9 cm namun untuk menyamakan warna seperti warna

standar ditambahkan beberapa tetes larutan dari tabung sehingga ketinggiannya

bertambah menjadi 7,5 cm. Pada tabung ke- 3 tinggi larutan semula adalah 6 cm

namun stelah penambahan larutan standar, tinggi larutannya menjadi 6,7 cm. Pada

tabung 4 tinggi larutan semula adalah 6,2 cm, setelah penambahan larutan standar

tingginya menjadi 7,8 cm. Dan pada larutan 5 tinggi larutan yang semula 5,7 cm,

Page 6: pembahasan kesetimbangan

tingginya menjadi 7,5 cm. Dari percobaan 2 dapat kita bandingkan bahwa

semakin tingginya ketinggian larutan, menunjukan bahwa semakin banyaknya

larutan standar yang dibutuhkan oleh larutan 2 sampai larutan 5 hal ini

dikarenakan agar larutan lain menyeimbangkan warna dengan larutan standar.Bisa

kita lihat bahwa larutan yang memiliki warna asal lebih muda dari larutan standar,

membutuhkan banyak suplai dari larutan standar agar bisa menyelaraskan

warnanya dengan larutan standar sehingga jumlah ketinggian yang dicapainya pun

akan besar. Dari percobaan 2 dapat diperoleh bahwa reaksi kesetimbangan

bergeser ke kanan. Hal ini dikarenakan, semakin gelapnya warna larutan setelah

penambahan larutan standar yang menyebabkan warna bertambah gelap dan

mendekati warna larutan standar.

Page 7: pembahasan kesetimbangan

BAB V

KESIMPULAN

1. Perubahan warna pada larutan dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.

2. Konsentrasi larutan dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.

3. Warna terang menunjukan bahwa reaksi bergeser ke arah kiri setelah terjadi

kesetimbangan reaksi pada larutan.

4. Warna gelap menunjukan bahwa reaksi bergeser ke arah kanan setelah terjadi

kesetimbangan reaksi pada larutan

5. Semakin tinggi larutan, maka larutan standar yang dibutuhkan akan semakin

banyak sehingga tinggi larutan akan semakin

LAMPIRAN B

Page 8: pembahasan kesetimbangan

CONTOH PERHITUNGAN

B.1 Menghitung berat Fe(NO3)3

= 7,11 gram

B.2 Menghitung berat KSCN encer

= 0,1649 gram

B.3 Menghitung berat KSCN pekat

= 1,94 gram

B.4 Menghitung konsentrasi pengenceran Fe(NO3)3

1. Tabung 1

= 0,176 M

Page 9: pembahasan kesetimbangan

B.5 Menghitung konsentrasi KSCN

V1.M1 = V2M2

100 ml. 0,017 M = 10 ml. M2

M2 = 0,17 M

B.6 Menghitung konsentrasi FeSCN2+

Perhitungan reaksi

5 ml KSCN 0,017 M

K+ + SCN- KSCN

Mmol SCN- = 0,017 x 5 = 0,085 mmol

5 ml Fe(NO3)3 0,176 M

Fe3+ + 3NO3- Fe(NO3)3

Mmol Fe3+ = 0,176 x 5 = 0,88 mmol

Fe3+ + SCN- FeSCN2+

A 0,88 mmol 0,085 mmol -

R 0,085 mmol 0,085 mmol 0,085 mmol

S 0,795 mmol - 0,085 mmol

Fe3+ = = 0,0795 M

SCN- = habis bereaksi

FeSCN2+ = = 0,0085 M

Page 10: pembahasan kesetimbangan

B.7 Perhitungan perbandingan tinggi larutan

a.

b.

B.8 Perhitungan kesetimbangan FeSCN2+ setelah terjadi kesetimbangan.

Konsentrasi FeSCN2+ = perbandingan tinggi * konsentrasi FeSCN2+

Tabung 1 = 1 * 0,002 M = 0,002 M

Tabung 2 = 0,87 * 0,0085 M = 0,00739 M

Tabung 3 = 0,89 * 0,0085 M = 0,00756 M

Tabung 4 = 0,79 * 0,0085 M = 0,0067 M

Page 11: pembahasan kesetimbangan

Tabung 5 = 0,76 * 0,0085 M = 0,00646 M

B.9 Konsentrasi Fe2+ mula-mula

Tabung 2 :

a) Fe(NO3)3 ; M2= 0,176 M ; V2= 25 mL

= 0,71104 gr

= 0,00176 mol

b) Volume 5 mL

= 0,142208 gr

Fe3+ + 3NO- Fe(NO3)3

0,315 mmol 0,945 mmol 0,315 mmol

Tabung 3 : Fe(NO3)3 0,02816 M

a) pada V= 25 mL

Page 12: pembahasan kesetimbangan

= 0,2844 gr

= 0,00070396 mol

b) pada V= 5 mL

= 0,05688 gr

= 0,0001407 mol

Fe3+ + 3NO- Fe(NO3)3

0,14 mmol 0,42 mmol 0,14 mmol

Tabung 4 : Fe(NO3)3 0,011264 M

a) pada V= 25 mL

= 0,1137664 gr

= 0,000282

b) Pada V= 5mL

Page 13: pembahasan kesetimbangan

= 0,02275 gr

= 0,000056311 mol

Fe3+ + 3NO- Fe(NO3)3

0,0569 mmol 0,17 mmol 0,0569 mmol

Tabung 5 : Fe(NO3)3 0,0045056 M

a) Pada v= 25 mL

= 0,04551 gr

= 0,00011264 mol

b) Pada v= 5mL

= 0,00910 gr

Page 14: pembahasan kesetimbangan

Fe3+ + 3NO- Fe(NO3)3

0,024 mmol 0,072 mmol 0,024 mmol

Nnilai Fe3+ mula-mula setiap tabung adalah :

B.10 Menghitung Fe3+ pada keadaan setimbang

Fe3+ kesetimbangan = Fe3+ mula-mula - FeSCN2+setimbang

Tabung 2 = 0,063 – 0,00739 = 0,05561 mol

Tabung 3 = 0,028 – 0,00756 = 0,02044 mol

Tabung 4 = 0,01138 – 0,0067 = 0,00468 mol

Tabung 5 = 0,0048 – 0,00646 = 0,00166 mol

B.11 Dari perhitungan awal didapat harga SCN- yaitu :

K+ + SCN- KSCN

0,085 mmol 0,085 mmol 0,085 mmol

Page 15: pembahasan kesetimbangan

= = 0,017 mol

SCN- kesetimbangan = SCN- mula-mula – FeSCN2+ setimbang

Tabung 2 = 0,017 – 0,00739 = 0,00961 mol

Tabung 3 = 0,017 – 0,00756 = 0,00944 mol

Tabung 4 = 0,017 – 0,0067 = 0,0103 mol

Tabung 5 = 0,017 – 0,00646 = 0,01054 mol

LAMPIRAN D

DISKUSI

1. Kombinasi mana a, b, c yang menunjukan angka harga konstan atau hampir

konstan ?

Kombinasi C yang akan menunjukan angka yang konstan

Page 16: pembahasan kesetimbangan

2. Jelaskan pertanyaan ini dalam kata kata dengan menggunakan pengertian zat pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi !