upaya peningkatan status gizi balita

19
Upaya Peningkatan Status Gizi Balita Oleh : Venty Anggarina

Upload: venty-anggarina

Post on 22-Jan-2016

153 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

Oleh :Venty Anggarina

Page 2: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang• Gizi Buruk balita • Indonesia urutan 110 dari174 negara Dunia th 2005• Se-Asean urutan ke 5 (28%) th 2007• Jawa Barat 12,9 % th 2010• Kota Tasikmalaya status gizi kurus 4,70% th 2011• Puskesmas Cipedes Jumlah anak Balita 7 anak• Gizi buruk merupakan salah satu

Page 3: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

Latar Belakang…• Balita dengan gizi buruk dapat menimbulkan

gangguan pertumbuhan dan perkembangan sehingga dapat meningkatkan angka kematian dan kesakitan yang tinggi pada balita.

B. Rumusan Masalah“Bagaimana upaya meningkatkan status gizi balita

dilihat dari segi faktor penyebab rendahnya status gizi balita di Rw 10 Wilayah Kerja Puskesmas Cipedes

Kota Tasikmalaya“

Page 4: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

C. Tujuan

Untuk mengetahui faktor -faktor yang berhubungan dengan rendahnya status gizi balita dan upaya peningkatan status balita di Rw 10 Wilayah Kerja Puskesmas Cipedes Kota Tasikmalaya Tahun 2012.

D. Manfaat– Bagi penulis– Bagi instansi terkait– Bagi masyarakat

Page 5: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

BAB IITinjauan Pustaka

A. Status GiziStatus gizi merupakan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluruh tubuh (Supariasa, 2002).

B. Kebutuhan Zat GiziKarbonhidrat, Lemak, protein, mineral, vitamin

Page 6: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

C. Penilaian Status Gizi Anak Balita

1. Antropometri• Berat badan menurut umur (BB/U) • Tinggi badan menurutumur (TB/U) dan • Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).

Page 7: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

Indeks Kategori status gizi Ambang Batas (z-score)

Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Anak Umur 0-60 bulan

Gizi buruk <-3 SD

Gizi kurang <-3 SD sampai dengan<-2 SD

Gizi baik -2 SD sampai dengan 2 SD

Gizi Lebih >2 SD

Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi badan menurut

umur (TB/U)Anak umur 0-60 bulan

Sangat Pendek <-3 SD

Pendek -3 SD sampai dengan<-2 SD

Normal -2 SD sampai dengan 2 SD

Tinggi >2 SD

Berat Badan/Panjang Badan (BB/PB)Atau

Berat badan/Tinggi Badan (BB/TB)

Anak Umur 0-60 bulan

Sangat Kurus <-3 SD

Kurus -3 SD sampai dengan<-2 SD

Normal -2 SD sampai dengan 2 SD

Gemuk >2 SD

Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U)

Anak Umur0-60 bulan

Sangat Kurus <-3 SD

Kurus -3 SD sampai dengan<-2 SD

Normal -2 SD sampai dengan 2 SD

Gemuk >2 SD

Page 8: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

d. Penyebab Menurunnya Status Gizi Balita

DAMPAK

Makanan tidak seimbang Infeksi

Tidak cukup Persediaan pangan

Sanitasi dan air bersih/pelayanan kesehatan dasar tidak memadai

Kurang pendidikan

Pengetahuan dan ketrampilan

Penyebab langsung

Kurang Gizi

Pola asuh anak tidak memadai

Kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga, kurang pemanfaatan

sumberdaya masyarakat

Krisis Ekonomi, Politik, dan Sosial

Penyebab tidak

langsung

Akar masalah

Pokok masalah di masyarakat

Page 9: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 10: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

B. Pembahasan1. Pola Asuh

Pola asuh orang tua yang kurang disebabkan bahwa kebanyakan pola asuh hanya diperanin oleh ibu. Hal ini disebabkan suatu pola pikir lama bahwa anak adalah tanggung jawab sesorang ibu, ayah hanya bertanggung dalam memenuhi kebutuhan keluraga atau mencari nafkah.

Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi petugas kesehatan untuk mengubah pola pikir tersebut, bisa dengan berkerjasama dengan lintas sektoral seperti tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk mengajak orang tua terkhususnya bapak untuk memberikan pola asuh yang baik kepada anak dalam meningkatkan status gizi anak.

Page 11: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

2. Tingkat Pengetahuan ibuPengetahuan ibu kurang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan ibu itu sendiri, dan informasi yang kurang mengenai status gizi balita.

Hal ini menjadi tantangan Puskesmas dalam membuat suatu rencana kegiatan yaitu memberikan penyuluhan kepada orang tua balita mengenai status gizi, dan mengaktifkan kegiatan 5 meja posyandu terutama meja penyuluhan untuk memberikan informasi kepada ibu mengenai status gizi balita.

Page 12: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

3. Sosial Ekonomi

• Sosial ekonomi yang rendah dipengaruhi oleh pendapatan keluarga yang kurang dimana pekerjaan keluarga mempengaruhinya.

Hal ini menjadi tantangan dalam membuat suatu rencana kegiatan yaitu puskesmas membangun kerjasama lintas sektoral seperti lintas sektoral dunia usaha, koperasi, agar masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan tetap atau ekonomi untuk membutuhi panggan rumah tangga.

Page 13: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

4. Asupan Makanan

Konsumsi makanan dalam keluarga dipengaruhi jumlah dan jenis pangan yang dibeli, pemasakan, distribusi dalam keluarga dan kebiasaan makan secara perorangan. Konsumsi makanan dipengaruhi juga oleh pola asuh orang tua mengenai pemberian makan, pola pikir keluarga mengenai “pola makan asal kenyang”dan pola pikir mengenai “semua makanan sehat adalah makanan mahal”.

Hal ini menjadi tantangan dalam membuat suatu rencana kegiatan yaitu puskesmas memberikan penyuluhan minimal 1 bulan sekali untuk orang tua dirw 10 kelurahan cipedes mengenai asupan makanan gizi seimbang dan mengajak keluarga untuk mengubah polah pikir mengenai “makan asal kenyang” menjadi makan cukup asupan gizi seimbang dan menjelaskan bahwa makanan sehat tidak selalu mahal.

Page 14: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

5. Penyakit Infeksi

Penyebab penyakit infeksi pada anak yaitu kurangnya pengetahuan ibu Anak tentang penyakit infeksi yang dapat menyebabkan gizi kurang, faktor kebersihan diri, lingkungan, alat makan anak, kebersihan makanan yang dimakan anak, daya tahan tubuh Anak.

Hal ini menjadi tantangan dalam membuat suatu rencana kegiatan yaitu program gizi bekerjasama lintas program pomkes (PHBS), kesling, KIA, P2M untuk memberikan penyuluhan mengenai penyakit infeksi yang dapat menyebabkan gizi kurang dan menerapkan prilaku hidup sehat dan bersih di rumah tangga.

Page 15: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanFaktor faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita

di RW 10 wilyah kerja puskesmas Cipedes adalah:• Pola Asuh di rw 10 pola asuh masih diperanin kuat oleh

ibu sedangkan bapak belum ikut serta sepenuhnya dalam memberikan pola asuh terhadap anak.

• Tingkat pengetahuan ibu mengenai penilaian dan tanda – tanda gizi buruk balita, pengetahuan mengenai ASI ekslusif dimana di rw 10 tingkat pengetahuan ibu masih kurang dan pengetahuan ibu mengenai tujuan dari penimbangan berat badan balita sangat baik.

Page 16: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

• Tingkat sosial ekonomi keluarga balita di rw 10 masih kurang dilihat dari penghasilan keluarga tiap bulannya.

• Asupan Makanan dimana frekuensi makan, dan waktu pemberian makan anak dirw 10 sangat baik namun asupan gizi seimbang anak kurang dan masih ada anak yang tidak diberikan susu formula.

• Penyakit infeksi : masih banyak balita yang mengalami penyakit infeksi dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan anak rewel dan tidak mau makan akibatnya anak menjadi kurus atau kurang gizi.

Page 17: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

2. Upaya peningkatan Status Gizi Balita di Rw 10

• Promotif: Meningkatkan peran serta tenaga kesehatan dalam program-program kesehatan yang ada di Puskesmas Cipedes untuk meningkatkan lagi kegiatan atau penyuluhan-penyuluhan mengenai peran penting pola asuh kedua orang tua dalam meningkatkan status gizi balita, pengetahuan KADARZI, pengetahuan PHBS.

• Preventif : Pemantauan pertumbahan balita tiap bulannya, mengaktifkan kegiatan 5 meja posyandu terutama meja penyuluhan, menganti sarana prasarana posyandu seperti menganti timbangan injak yang digunakan menjadi timbangan dachin, memebrikan vitamin A, Asi ekslusif, imunisasi, pmt penyuluhan.

Page 18: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

• Kuratif : Pemberian diet dan mengobati dengan pengobatan

• Rehabilitatif : memberikan PMT pemulihan untuk anak gizi buruk.

• Puskesmas berkejasama lintas sektoral (dunia usaha, koperasi ) untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Page 19: Upaya Peningkatan Status Gizi Balita

B. Saran

• Bagi Puskesmas Cipedes• Meningkatkan peran serta tenaga kesehatan dalam

program-program kesehatan yang ada di Puskesmas Cipedes untuk meningkatkan lagi kegiatan atau penyuluhan-penyuluhan.

• Mengaktifkan 5 Meja posyandu terutama meja penyuluhan.

• Melibatkan peran lintas sektor dalam membina posyandu seperti kelurahan, RW,RT, tokoh masyarakat.