upaya peningkatan prestasi belajar pai materi...
TRANSCRIPT
i
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI
BERWUDHU DENGAN METODE TALKING STICK PADA
SISWA KELAS II SD NEGERI GOGODALEM 01
KEC. BRINGI N KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
FAUZIYAH ULFA
NIM 11412011
JURUSAN STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Shalat salah seorang diantara kalian tidak akan diterima ketika masih berhadas
sampai dia berwudhu” (HR. Abu Hurairah).(Khalil.2006.Tata Cara Shalat Nabi.
Bantul: „Izzan Pustaka).
PERSEMBAHAN
1. Kepada orang tuaku yang selalu mendoakan setiap
langkahku
2. Kepada suamiku (Mas syaiful Bahri) tercinta yang
senantiasa mendukungku untuk mencari ilmu
3. Kepada buah hatiku (M.Afnan Dhiya Ulhaq) yang
gemesin
4. Kepada adik-adikku, kakak-kakakku yang selalu
mensuport aku
5. Kepada Bapak Salim, S.Pd., selaku Kepala Sekolah
SDN Gogodalem 01 yang telah memberikan
bantuannya kepada peneliti
6. Kepada sahabat-sahabat dan teman-teman ekstensi
2012 semuanya
7. Keluarga Besar PP MASITHOH Dayaan, Sid-Kid
Tingkir Salatiga.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulisi dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Berwudhu dengan Metode
Talking Stick Kelas II SD Negeri Gogodalem 01 Kec.Bringin Kab.Semarang
Tahun Ajaran 2015/2016”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada
nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Ruhayati, M.Ag.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI).
4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dan nasehat dengan sabar dalam penyusunan skripsi
ini.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis.
6. Bapak Salim, S.Pd, selaku kepala sekolah di SDN Gogodalem 01
Kec.Bringin Kab.Semarang yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri Gogodalem 01 Kec.Bringin
Kab.Semarang.
7. Semua orang tuaku, suamiku, anakku, adikku, kakakku yang telah
memberikan dukungan moril dan materil dalam penyusunan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
viii
9. Semua pihak dengan ikhlas memberikan bantuan baik material maupun
spiritual dalam penulisan skripsi ini.
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa
kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan pada penulis
diridhoi Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasn dan
kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 15 Januari 2016
Penulis
ix
ABSTRAK
Ulfa, Fauziyah. 2016. Upaya Peningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi
Berwudhu dengan Metode Talking Stick pada Kelas II SD Negeri
Gogodalem 01Kec.Bringin Kab.Semarang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah.
Program Ekstensi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra, Siti Farikhah,M.Pd.
Kata kunci : Metode Talking Stick dan Peningkatan Prestasi Belajar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar PAI
materi berwudhu dengan metode Talking Stick pada siswa kelas II SD Negeri
Gogodalem 01 Kec.Bringin Kab.Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Subyek
penelitian sebanyak 16 orang, terdiri dari 11 siswa perempuan dan 5 siswa laki-
laki.Penelitian ini dilaksanakan pada 12 sampai 17 Desember 2015.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 3
siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu observasi dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini
yaitu dengan mebandingkan pencapaian nilai dengan KKM dan ditandai dengan
adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap siklusnya.
Hasil penelitian pada siklus I, II dan III diperoleh data seperti berikut:
KKM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah 70, sebelum menggunakan
metode Talking Stick hanya ada 31 % (5 siswa) yang tuntas, sedangkan 69%(11
siswa) belum memenuhi KKM. Setelah penggunaan metode Talking Stick dalam
pelajaran PAI pada siklus I diperoleh data 75% (12 siswa) tuntas dan 25% (4
siswa) tidak tuntas, sehingga terjadi peningkatan sebesar 44% dibandingkan pada
prasiklus. Setelah itu dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan prestasi
belajar pada siklus II yaitu sebesar 87% (14 siswa) tuntas dan 13% (2 siswa)
belum memenuhi KKM. Dengan demikian dari siklus I kesiklus II terjadi
peningkatan prestasi belajar sebesar 12%. Prosentase Kriteria Ketuntasan Klasikal
pada siklus II ini mencapai 87% dengan nilai rata-rata 85. Dengan kata lain sudah
memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu prosentase Kriteria
Ketuntasan Klasikal sebesar 85% dengan standar KKM 70. Namun masih ada
13% atau 2 peserta didik yang belum tuntas sehingga diadakan siklus III. Pada
siklus 3 ini terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar 13%. Prosentase kriteria
ketuntasan klasikal sebesar 100% dengan nilai rata-rata 86%. Dengan kata lain
pada siklus III ini telah berhasil meningkatkan prestadi belajar peserta didik.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
DEKLARASI ..................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ..xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... . xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 6
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan............................. 7
E. Kegunaan Penelitian....................................................................... 7
F. Definisi Operasional....................................................................... 8
G. Metode Penelitan.......................................................................... 10
1. Rancangan Penelitian ........................................................... 10
2. Subyek Penelitian ................................................................. 11
xi
3. Langkah-langkah Penelitian ................................................. 11
4. Instrumen Penelitian ............................................................. 17
5. Pengumpulan Data ............................................................... 17
6. Analisis Data ........................................................................ 18
H. Sistematika Penulisan..................................................................... 19
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar ............................................................................... 21
1. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................... 21
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................. 22
3. Tipe Prestasi Belajar ................................................................. 30
B. Mata Pelajaran PAI ......................................................................... 30
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) ............................. 30
2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam ........................... 32
C. Materi Berwudhu ............................................................................ 33
1. Tata Cara Wudhu ...................................................................... 34
2. Syarat Wudhu ........................................................................... 35
3. Hal yang Membatalkan Wudhu………………………………..36
4. Rukun Wudhu………………………………………………….36
D. Metode Talking Stick ..................................................................... 36
1. Pengertian Metode Talking Stick ............................................. 36
2. Langkah-langkah Metode Talking Stick .................................. 37
3. Kelebihan Metode Talking Stick .............................................. 40
4. Kelemahan Metode Talking Stick ............................................ 40
xii
E. Kaitan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menggunaka Metode
Talking Stick…………………………………………………………..41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A.Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian…………………...43
B.Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................................ .49
C.Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ....................................................... 54
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III………………………..…………60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................ 66
B. Pembahasan .................................................................................. 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 77
B. Saran ............................................................................................ 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Formasi SD Negeri Gogodalem 01 ................................................... ...45
Tabel 3.2 Jumlah Peserta Didik Setiap Kelas SD Negeri Gogodalem o1
Per Desember 2015 ........................................................................... ...46
Tabel 3.3 Daftar Nama Peserta Didik Kelas II SD Negeri Gogodalem 01Tahun
Ajaran 2015/2016 .............................................................................. ...47
Tabel 3.4 Nilai Kempuan Awal Peserta Didik Sebelum Dilakukan
Penelitian………………………………………,…………………….48
Tabel 3.5 Hasil Evaluasi Pra Siklus……………………….…………………….49
Tabel 3.6 Data Observasi Guru Siklus I……………….………………………...52
Tabel 3.7 Data Observasi Peserta Didik Siklus I……..…………………………53
Tabel 3.8 Data Observasi Guru Siklus II……….……………………………….58
Tabel 3.9 Data Observasi Peserta Didik Siklus II……………………………….58
Tabel 3.10 Data Observasi Guru Siklus III………………………………………63
Tabel 3.11 Data Observasi Peserta Didik Siklus III……………………………..63
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian PraSiklus ........................................................ 66
Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I....................................................................... 67
Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus II ..................................................................... 68
Tabel 4.4 Nilai Evaluasi Siklus III…………………………………………….…69
Tabel 4.5 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus ............................................. 71
Tabel 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan .................................................. 76
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I…………………….82
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II……………………92
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III…………………..99
Lampiran 4 Data Observasi Guru Siklus I…………………… ………… …106
Lampiran 5 Data Observasi Peserta Dididk Siklus I………… ………...… ..107
Lampiran 6 Data Observasi Guru Siklus II…………………… …………...108
Lampiran 7 Data Observasi Peserta Didik Siklus II…………………… …109
Lampiran 8 Data Obsevasi Guru Siklus III………………………………….110
Lampiran 9 Data Observasi Pesera Didik Siklus III……………………… 111
Lampiran 10 Silabus Kelas II semester I…… …………………………...….112
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup……… ………………………..……… 124
Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian…………………………… 125
Lampiran 13 Dokumentasi…………………………………………………....126
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan anak merupakan suatu persoalan yang amat
menarik bagi seorang pendidik dan orang tua, karena setiap anak
membutuhkan pendidikan. Pendidikan menempati kedudukan yang paling
penting dalam kehidupan, ini berkaitan erat dengan generasi muda yang
masa depannya harus dipersiapkan dengan baik, dan semuanya hanya
dapat tercapai melalui pendidikan. Keluarga menjadi tempat anak hidup
dan dididik untuk pertama kali. Sebagai lanjutan pendidikan dalam
keluarga adalah pendidikan dalam lingkungan sekolah. Islam dengan tegas
telah mewajibkan agar umatnya melakukan pendidikan, sebagaimana
firman Allah dalam surat Al-Mujadilah 58: 11.
.. . .....
Artinya :….niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat…..”.(QS.Al-Mujadalah:11)
Perbuatan mendidik diarahkan pada pencapaian tujuan tujuan
tertentu, yaitu tujuan pendidikan. Proses pendidikan terarah pada
peningkatan penguasaan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap
dan nilai nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan dirinya
yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan serta karakteristik
2
pribadinya ke arah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkunganya.
(Sukmadinata, 2003: 4)
Dalam situasi seperti ini peran guru sangatlah penting, guru
mempunyai peranan ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik . Kedua
peran tersebut bisa dilihat perbedaannya tetapi tidak bisa dipisahkan.
Tugas utama sebagai pendidik adalah membantu mendewasakan anak.
Dewasa secara psikologis, sosial dan moral. Sedangkan tugas utama
sebagai pengajar adalah membantu perkembangan intelektual, afektif dan
psikomotor, melalui penyampaian pengetahuan, pemecahan masalah.
latihan latihan afektif dan keterampilan. (Sukmadinata, 2003:252-253)
Kemudian, prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan
proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Materi
pelajaran dapat dipelajari dengan baik bila peserta didik dapat memusatkan
pikiranya dan menyenangi materi pelajaran tersebut. Peserta didik dapat
menjadi kurang berhasil dalam menerima materi pelajaran, disebabkan
peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran yang disampaikan.
Kemampuan intelektual peserta didik juga sangat menetukan keberhasilan
peserta didik dalam memperoleh prestasi.
Setiap orang tua berkeinginan mempunyai anak yang
berkepribadian baik, atau setiap orang tua bercita cita mempunyai anak
yang saleh, yang senantiasa membawa harum nama orang tuanya, karena
anak yang baik merupakan kebanggaan orang tua, baik buruknya kelakuan
3
akan mempengaruhi nama baik orang tuanya. Juga anak saleh yang
senantiasa mendoakan orang tuanya merupaka amal baik bagi orang tua
yang akan mengalir terus menerus pahalanya walaupun orang tua itu sudah
meninggal dunia.
Untuk mencapai hal yang diinginkan itu dapat diusahakan melalui
pendidikan, baik pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah,
maupun pendidikan di masyarakat (Majid, 2012:21).
Pendidikan Agama Islam memegang peranan penting dalam
menjaga kedamaian ditengah Negara yang penuh keragaman ini.
Pengajaran Agama Islam di Indonesia harus bisa menjadi instrumen
perekat sosial dan budaya. Dalam hal ini, para peserta didik diajarkan
tentang sikap toleransi dan saling menghargai antar umat ber agama.
Tujuan pengajaran Agama Islam di Indonesia yaitu membuat anak didik
menjadi pribadi yang saleh, taat, dan rajin beribadah.
Pelajaran Pendidikan Agama ternyata bukan merupakan mata
pelajaran yang diminati para peserta didik di sekolah. Hasil studi yang
dilakukan Analytical and Capacity Development Parteship (ACDP)
menunjukkan, minat terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
sangat rendah. Menurut Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin
Amin “Kurang diminatinya pelajaran agama Islam dipengaruhi oleh
metode pengajaran yang diterapkan para guru karena monoton, sehingga
metode pengajarannya tidak interaktif, oleh karena itu metode pengajaran
yang diterapkan selama ini harus diubah sedemikian rupa agar menjadi
4
mata pelajaran yang menarik dan interaktif. Harapannya anak anak bisa
merasa terlibat secara maksimal”. (Republika. 5 November 2015. Metode
Pengajaran Agama Monoton, hlm. 12. )
Pemilihan srategi pembelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Selain itu, juga harus disesuaikan dengan jenis materi,
karakteristik peserta didik serta situasi atau kondisi dimana proses
pembelajaran tersebut akan berlangsung. Banyak metode dan tehnik
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, tapi tidak semuanya sama
efektifnya untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu guru
harus lebih kreatif dan berfariasi dalam memilih metode pembelajaran.
Salah satu metode pembelajaran yang menjadikan peserta didik
aktif dan menyenangkan dalam pembelajan adalah metode talking stick.
Metode ini merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan tongkat
atau stik sebagai medianya. Dengan lantunan lagu lagu asyik guru
memberikan tongkat untuk dijalankan dari peserta didik satu ke peserta
didik yang lain, dan bagi peserta didik yang mendapat tongkat pada
waktu lagu berhenti maka peserta didik tersebutlah yang akan menjawab
pertanyaan dari guru, begitu seterusnya sehingga seluruh peserta didik
mendapat giliran mendapat tongkat. Dengan metode talking stick ini akan
membuat peserta didik menjadi ceria , senang dan melatih mental untuk
siap dalam situasi apapun.
5
Selama ini nilai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang
Berwudhu pada peserta didik kelas II di SD Negeri Gogodalem 01
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang masih di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu nilai peserta didik kurang dari 70.
Sebelum menggunakan metode Talking Stick pendidik pernah mencoba
menggunakan metode ceramah, namun metode tersebut belum
membuahkan hasil karena peserta didik hanya mendengarkan ceramah dari
pendidik dan belum jelas betul atas apa yang disampaikan oleh pendidik.
Kemudian pendidik mencoba menggunakan metode demonstrasi
namun metode ini sepertinya juga belum membuahkan hasil seperti yang
di harapkan. Pada waktu metode demonstrasi diterapkan peserta didik
sepertinya sudah faham tentang materi berwudhu, namun setelah diberi
evaluasi tarnyata peserta didik belum bisa menjawab soal-soal yang
pendidik berikan secara maksimal. Masih banyak jawaban dari peserta
didik yang kebolak balik dan ada juga yang tidak dikerjakan semuanya
alias kosong. Setelah pendidik tanyakan “mengapa tidak diisi” ternyata
jawaban dari peserta didik tersebut adalah “belum tahu bu, lupa bu”,
sehingga nilai hasil evaluasi masih dibawah kriteria ketuntasan minimal
(KKM).
Sehubungan dengan itu maka pembelajaran di SD Negeri
Gogodalem 01 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang dalam mata
pelajaran pendidikan agama Islam tentang Berwudhu pada kelas II akan
dicoba penelitian tindakan kelas untuk mempermudah penyampaian materi
6
dan mudah dimengerti oleh peserta didik, di SD Negeri Gogodalem 01
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Penelitian tindakan kelas
digunakan agar terjadi peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam materi Berwudhu pada peserta didik kelas II
SDN Gogodalem 01 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang dengan
metode pembelajaran Talking Stick.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut, maka
peneliti tertarik mengadakan penelitian tindakan kelas yang berhubungan
dengan pendekatan pembelajaran dengan menerapkan metode Talking
Stick dengan berinisiatif mengambil judul ”Upaya Peningkatan Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Berwudhu Dengan Metode
Talking Stick Pada Siswa Kelas II di SD Negeri Gogodalem 01
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/ 2016.”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
Apakah penerapan metode Talking Stick dapat meningkatkan
prestasi belajar pendidikan agama Islam tentang Berwudhu pada peserta
didik kelas II di SD Negeri Gogodalem 01 Kec. Bringin, Kab. Semarang
Tahun Ajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
Dari tujuan masalah diatas, maka peneliti ini bertujuan untuk :
7
Untuk mengetahui apakah metode Talking Stick dapat
meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran pendidikan agama
Islam tentang Berwudhu pada peserta didik kelas II di SD Negeri
Gogodalem 01 Kec. Bringin, Kab. Semarang tahun ajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Penggunaan metode Talking Stick dapat meningkatkan prestasi
belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Berwudhu
pada peserta didik kelas II di SD Negeri Gogodalem 01 Kec. Bringin,
Kab. Semarang tahun ajaran 2015/2016.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Talking Stick ini dikatakan efektif, apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat
dirumuskan penulis sebagai berikut: Prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam materi Berwudhu setelah menggunakan model
pembelajaran Talking Stick mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 70, dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai 70 ke
atas minimal 85 %. KKM 70 diperoleh dari kesepakatan kelompok
kerja guru (KKG) pendidikan agama Islam Kec. Bringin.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak :
8
1. Manfaat Teoritis
Penelitian tindakan kelas dapat menambah wawasan mengenai
bidang pembelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya penerapan
metode Talking Stick dalam meningkatkan prestasi belajar, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti peneliti berikutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam
memilih metode pembelajaran agar lebih bervariasi hingga dapat
memperbaiki sistem pembelajaran.
b. Bagi Peneliti
Mendapat pengalaman langsung dalam menerapkan metode
observasi dan mendapatkan bekal tambahan sebagai mahasiswa
dan calon guru sehingga siap melaksanakan tugas di lapangan.
F. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah
melakukan kegiatan belajar. (Tohirin, 2005:151). Belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia, jadi prestasi
belajar adalah hasil kecakapan yang dicapai peserta didik setelah
melakukan aktivitas belajar.
9
2. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan
ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada
akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai
pandangan hidup. ( Majid, Abdul. 2012:1).
Pendidikan Agama Islam adalah proses membimbing dan
membina fitrah peserta didik secara maksimal dan bermuara pada
terciptanya pribadi peserta didik sebagai muslim yang sempurna
(Nizar, Samsul dan Rasyidin. 2005:38).
Jadi, Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan
pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini,
memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau pelatihan secara sempurna untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Metode Talking Stick
Metode pembelajaran Talking Stick merupakan metode
pembelajaran yang memanfaatkan tongkat sebagai media pembelajaran
(Huda,Miftahul. 2013:224). Dengan lantunan lagu lagu yang asyik
guru memberikan tongkat pada salah satu peserta didik dan pada waktu
lagu berhenti, peserta didik yang memegang tongkat tersebut wajib
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Metode Talking Stick
10
ini dapat membuat peserta didik menjadi ceria, senang dan aktif serta
melatih mental untuk siap pada situasi apapun.
4. Wudhu
Wudhu artinya mengalirkan atau mengenakan air untuk anggota
badan yang ditentukan dimulai dengan niat (Bakri, 2006:14). Wudhu
adalah cara bersuci dari keadaan berhadast (untuk hadast kecil)
(Khalil,2006:6).
Jadi wudhu adalah cara bersuci dengan cara mengalirkan air untuk
anggota badan yang ditentukan yang dimulai dengan niat untuk hadast
kecil.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
dilaksanakan dalam siklus yang berulang yang didalamnya terdapat
empat tahap utama kegiatan yaitu, perencanaan tindakan(planning),
pelaksanaan tindakan(action), pengamatan(observation), dan refleksi
(reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang
diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). (Arikunto,
Suharsimi.Suhardjono dan Supardi, 2006:104).
11
Gambar 1.1 Model/Bagan Siklus PTK
Bagan siklus penelitian tindakan (Arikunto. Suharsimi,2010:137).
2. Subjek Penelitian
Subjek yang dikenai penelitian yaitu peserta didik kelas II SD
Negeri Gogodalem 01 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun
ajaran 2015/2016 yang berjumlah 16 orang peserta didik yang terdiri
dari 11 putri dan 5 putra.
3. Langkah Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini meliputi beberapa
siklus yang dimulai dari siklus I sampai siklus akhir. Pada setiap siklus
terdiri dari tahap perencanaan, tahap kegiatan dan pelaksanaan, tahap
pengumpulan data, observasi, dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas dimulai dengan siklus pertama yang
terdiri dari empat kegiatan, yakni perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Berdasarkan siklus pertama, guru akan mengetahui letak
keberhasilan dan kegagalan atau hambatan yang dijumpai pada siklus
12
pertama. Oleh karena itu, pendidik merumuskan kembali rancangan
tindakan untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua ini berupa
kegiatan sebagaimana yang dilakukan pada siklus pertama, tapi sudah
dilakukan perbaikan atau tambahan berdasarkan hambatan atau
kegagalan yang dijumpai pada siklus pertama.
a. Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
a) Merencanakan materi pembelajaran Berwudhu dengan
menerapkan metode pembelajaran Talking Stick.
b) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c) Menyusun lembar pengamatan akativitas peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran.
d) Menyiapkan tes dengan materi tentang wudhu.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang
mengacu pada skenario Talking Stick , adapun kegiatannya:
a) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan
peserta didik secara singkat dan jelas.
b) Guru menyajikan materi pembelajaran.
c) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP
menggunakan metode Talking Stick.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.
13
e) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat
diketahui keberhasilan pembelajaran pada pertemuan siklus I.
3) Pengamatan
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik
dengan metode Talking Stick, serta mengetahui kendala yang
dihadapi dalam menerapkan pembelajaran yang sedang
berlangsung.
4) Refleksi
Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan,
dianalisis oleh peneliti dengan mitra penelitian sebagai dasar
untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II.
b. Siklus II
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka peneliti
melakukan tindakan II. Pada siklus II ini merupakan perbaikan
siklus I yang didasarkan atas hasil refleksi siklus I.
Adapun pelaksanaannya yaitu:
1) Perencanaan
a) Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul
ketika pembelajaran berlangsung pada siklus I.
b) Menyusun perencanaan pembelajaran.
14
c) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi
lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
d) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes yang
diberikan pada akhir siklus.
2) Pelaksanaan
a) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan
peserta didik secara singkat dan jelas.
b) Guru menyampaikan materi pembelajaran.
c) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP
menggunakan metode Talking Stick .
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan
tugas.
e) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat
diketahui keberhasilan pembelajaran pada pertemuan
siklus II.
3) Pengamatan
Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam
pembelajaran, apakah ada peningkatan dari siklus
sebelumnya.
15
4) Refleksi
Semua data dari observasi tindakan dikumpulkan dan
dianalisis. Setelah akhir dari siklus yang terakhir
diharapkan metode pembelajaran Talking Stick ini dapat
meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik dalam
pembelajaran berwudhu.
c. Siklus III
Setelah melakukan evaluasi tindakan II, maka peneliti
melakukan tindakan III. Pada siklus III ini merupakan perbaikan
siklus II yang didasarkan atas hasil refleksi siklus II.
Adapun pelaksanaannya yaitu:
1) Perencanaan
a) Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul
ketika pembelajaran berlangsung pada siklus II.
b) Menyusun perencanaan pembelajaran.
c) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi
lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
d) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes yang
diberikan pada akhir siklus.
16
1) Pelaksanaan
a) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan
peserta didik secara singkat dan jelas.
b) Guru menyampaikan materi pembelajaran.
c) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP
menggunakan metode Talking Stick .
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan
tugas.
e) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat
diketahui keberhasilan pembelajaran pada pertemuan
siklus III.
2) Pengamatan
Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam
pembelajaran, apakah ada peningkatan dari siklus
sebelumnya.
3) Refleksi
Semua data dari observasi tindakan dikumpulkan dan
dianalisis. Setelah akhir dari siklus yang terakhir
diharapkan metode pembelajaran Talking Stick ini dapat
meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik dalam
pembelajaran berwudhu.
17
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar
Kegiatan pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Silabus, Materi, Soal Tes, Lembar Observasi Peserta Didik, Lembar
Observasi Guru dan lain sebagainya.
5. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode
observasi, dimana observasi tersebut merupakan salah satu metode
untuk memperoleh data yang dimaksud. Disamping itu, pengumpulan
data juga diperoleh dari dokumentasi.
a. Metode observasi
Metode observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terlerhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Dalam penelitian ini , peneliti langsung terjun ke lokasi
penelitian untuk mengadakan pengamatan dan guna mendapatkan
data yang diperlukan. Metode observasi ini untuk mengumpulkan
data antara lain :
1) Mengamati lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran
umum lokasi penelitian.
2) Mengamati aktivitas peserta didik pada siklus awal sampai
siklus akhir yang meliputi minat, perhatian, partisipasi.
18
b. Metode Dokumentasi
Meode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari
data mengenai hal-hal yang berupa catatan , surat kabar, majalah,
buku buku, transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
(Arikunto, 2010:274) .
Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk
mengetahui data terkait dengan sejarah berdirinya SD Negeri
Gogodalem 01 Kec. Bringin, Kab. Semarang, jumlah guru,
absensi kelas untuk mengetahui data peserta didik kelas II, serta
data yang terkait lainya.
6. Analisis Data
Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis ini
untuk memastikan bahwa dengan penerapan metode Talking Stick
dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas II di SD Negeri
Gogodalem 01 Kec. Bringin, Kab. Semarang.
Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka, untuk
mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar peserta didik
seperti yang diharapkan dilakukan dengan cara menghitung prosentase
kemudian dideskripsikan.
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai
berikut:
a. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
19
b. Pencapaian pemahaman materi dalam berwudhu yang benar.
c. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Klasikal .
Menurut Depdikbud (Trianto, 2009:241) setiap siswa akan
tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban siswa
lebih dari 65% dan satu kelas dikatakan tuntas belajarnya
(ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat lebih dari
85% siswa yang telah tuntas belajarnya. Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari prestasi
balajar siswa, yaitu apabila peserta didik telah mencapai kritera
ketuntasan klasikal 85% dari jumlah seluruh pesrta didik dengan
nilai KKM 70. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
peserta didik, peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan
mencari prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana
dirumuskan:
(Aqib.dkk, 2009:40)
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan
skripsi untuk mempermudah jalan pikiran memahami secara keseluruhan
isi skripsi. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh,
sistematika pembahasan skripsi ini dibagi dalam lima bab :
20
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, rumusan
masalah, Tujuan penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator
Keberhasilan, Kegunaan penelitian, Definisi oprasional, Metode
penelitian, Sistematika penulisan.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan pembahasan tentang pengertian
Prestasi Belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, tipe prestasi
belajar. Selanjutnya Pendidikan Agama Islam membahas mengenai materi
berwudhu, Membahas metode Talking Stick meliputi pengertian Talking
Stick, langkah serta kelebihan dan kekurangan metode Talking Stick.
BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan pembahasan yang berisi tentang
gambaran umum SD Negeri Gogodalem 01 Kec. Bringin, Kab. Semarang.
Memaparkan deskripsi pelaksanaan siklus awal, hingga siklus terakhir.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang analisis deskripsi per siklus, dan
pembahasan tiap siklus.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
21
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui latihan atau pengalaman sebagai hasil interaksi dengan
lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan
prestasi belajar adalah sebagai hasil apa yang telah dicapai oleh siswa
setelah melakukan kegiatan belajar (Tohirin, 2005:151).
Prestasi belajar juga dapat diartikan hasil yang telah dicapai dari
yang telah dilakukan atau dikerjakan (Seno, 2005:650).
Secara sederhana prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai
oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar
ini diukur melalui tes. Tes ini bukan hanya untuk mengukur
kemampuan individual melainkan juga untuk mengevaluasi
keefektifan suatu progam pembelajaran. Dari skor tersebut dapat
diperoleh informasi keterampilan yang telah diperoleh peserta didik.
Dengan demikian, prestasi belajar memiliki fungsi untuk mengukur
capaian kompetensi tertentu.
Hasil belajar peserta didik harus dapat menunjukkan tingkat
pencapaian standar kompetensi yang telah ditetapkan secara nasional.
Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik harus dilakukan secara
22
komprehensif selama proses pembelajaran berlangsung antara lain
melalui ujian atau ulangan harian, mingguan, bulanan atau akhir
semesteran.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai peserta didik
setelah melakukan aktivitas belajar.
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar peserta didik banyak dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik berasal dari diri sendiri atau internal maupun dari luar
dirinya atau eksternal (Baharuddin danWahyuni,Nur. 2008:19).
a. Faktor Internal
1) Fisiologis dan Psikologis
Yang dimaksud faktor psikologis yaitu, kondisi jasmani
dan keadaan fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat
menunjang atau melatar belakangi aktifitas belajar. Keadaan
jasmani yang kurang sehat sangat mempengaruhi aktifitas
belajar. Untuk menjaga agar jasmani sehat, nutrisi harus
cukup. Selain itu kondisi organ khusus peserta didik seperti
tingkat kesehatan indra pendengaran, penglihatan, juga sangat
mempengaruhi kemampuan dalam menyerap informasi dan
pengetahuan dalam proses belajar.
Dalam perspektif Islam makanan yang harus
dikonsumsi adalah makanan yang halal dan baik (halalan
23
toyyiban). Apabila terbiasa maka makanan yang haram, maka
akan mengalir darah yang tidak baik pula yang manyababkan
cara berfikir menjadi kurang baik, sulit berkonsentrasi (selalu
merasa gelisah) (Tohirin, 2005:127).
2) Minat
Seseorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu
tidak akan berhasil dengan baik, tetapi kalau seseorang
memiliki minat terhadap objek masalah, maka dapat
diharapkan hasilnya akan baik. Permasalahannya adalah
bagaimana seorang pendidik harus selektif dan menentukan
atau memilih masalah atau materi pelajaran yang menarik bagi
peserta didik, misalnya menggunakan media yang menarik.
Oleh karena itu, pendidik perlu mengenali karakteristik peserta
didik, misal latar belakang sosial ekonomi, keyakinan,
kemampuan, dan lain lain.
3) Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan penting dalam
menentukan berhasil tidaknya seseorang.
4) Bakat
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi
yang perlu dilihat dan dikembangkan agar dapat terwujud.
Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan
memperbesar kemungkinan untuk berhasil.
24
5) Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang kuat pada diri anak
untuk melakukan suatu tindakan. Besar kecilnya motivasi
banyak dipengaruhi oleh kebutuhan peserta didik yang ingin
dipenuhi.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut
mempengaruhi belajar peserta didik, yang antara lain berasal dari
orang tua, sekolah, dan masyarakat.
1) Faktor yang Berasal dari Orang Tua
Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya
adalah sebagai cara mendidik orang tua terhadap anaknya.
Prinsip pendidikan dalam Al Qur‟an sangat manusiawi, karena
peran orang tua bisa sebagai taladan, pendamping, ataupun
pendorong bagi proses pendidikan anaknya. Dalam pendidikan
menurut Al Qur‟an ini berarti orang tua melakukan kebiasaan
yang positif kepada anak untuk dapat diteladani. Orang tua
juga selalu memperhatikan anak selama belajar baik secara
langsung maupun tidak langsung, dan memberikan arahan
manakala akan melakukan tindakan yang kurang tertib dalam
belajar.
2) Faktor yang Berasal dari Sekolah
Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari
kualitas guru, mata pelajaran yang ditempuh, hubungan antara
25
anggota sekolah, kurikulum yang dipakai, kondisi gedung,
fasilitas sekolah, suasana lingkungan sekolah dan media yang
diterapkan, dan sebagainya.
3) Faktor yang Berasal dari Masyarakat
Anak sebagai makhluk sosial tidak lepas dari interaksi
dengan orang lain beserta lingkungannya. Lingkungan yang
turut mempengaruhi belajar antara lain, teman pergaulannya,
adat/kebiasaan masyarakat, kondisi tempat tinggalnya, serta
tata tertib yang berlaku di masyarakat (Sriyanti,Lilik.2003:7).
Lingkungan masyarakat memberikan pengaruh yang sangat
besar kepada anak.
4) Faktor yang berasal dari ruang lingkup Belajar
Proses pembelajaran merupakan sistem artinya setiap
komponen saling berkaitan, terjadi hubungan interaktif yang
saling mempengaruhi. Komponen dalam proses pembelajaran
tersebut adalah:
a. Guru
Guru disebut juga seorang pendidik. Secara
umum pendidik adalah orang yang bertanggung jawab
untuk mendidik. Sedangkan secara khusus, perspektif Islam
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan peserta didik dengan mengupayakan
perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi
26
afektif, kognitif, maupun psikomotorik dengan nilai nilai
ajaran agama Islam (Nizar,Rasyidin. 2005:41).
Armai Arief (2002:72-73) berpendapat bahwa pendidik
adalah orang dewasa yang bertaggung jawab memberi
bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam
perkembangan jasmani dan rohani agar mencapai
kedewasaannya nanti mampu melaksanakan tugasnya
sebagai mahkluk Allah, khalifah dimuka bumi, sebagai
makhluk sosial dan sebagai mahkluk individu yang sanggup
berdiri sendiri. Sedangkan tugas seorang pendidik adalah:
1) Membimbing, mengenal, mencari terhadap kebutuhan
dan kesanggupan peserta didik.
2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif,
dimana pembelajaran dapat berlangsung dengan baik
sehingga mencapai hasil yang memuaskan.
3) Memiliki pengetahuan agama dan pengetahuan yang
diperlukan untuk diamalkan dan diyakini.
Guru memegang peranan yang sangat
penting dalam proses pembelajaran. Pertanggung
jawaban hasil pembelajaran terletak ditangan guru.
Sebagai seorang pendidik, guru harus menyiapkan
lingkungan belajar yang merangsang dan menantang
peserta didik dalam pembelajaran. Maka dari itu dalam
27
proses pembelajaran guru perlu menggunakan metode
yang berfariasi, mempunyai kemampuan menerapkan
strategi, serta bisa memahami kondisi kejiwaan peserta
didik dan perkembangannya. Guru hendaknya mampu
mengkomunikasikan materi dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan berbagai cara, agar
peserta didik dapat menyerap dan memahami apa yang
disampaikan oleh guru.
b. Peserta didik
Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok
orang yang bertindak sebagai pelaku, pencari, penerima,
dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkannya untuk
mencapai tujuan (Muslich,2007:196). Sedangkan Lilik
Sriyanti (2003:14) mengatakan bahwa peserta didik
merupakan subyek didik atau sentral aktivitas pendidikan
yang pupil center atau children center, karena proses
pembelajaran yang berlangsung harus mampu memenuhi
kebutuhan peserta didik, selaras dengan perkembangannya
serta memperhatikan perbedaan karakteristik masing
masing. Peserta didik yang satu dengan yang lain tentu
berbeda. Perbedaan itu dalam tingkat kecerdasan, minat,
motivasi, serta perbedaan dalam latar belakang keluarga,
dan lingkungan sosialnya. Guru harus mengkaji kelebihan
28
dan kekurangan menggunakan suatu metode tertentu bagi
perkembangan jiwa peserta didik. Bukan saja karena peserta
didik itu berkembang, melainkan juga karena metode harus
dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan
sikap inovatif pada diri peserta didik.
c. Materi
Materi pelajaran merupakan bahan yang akan
diajarkan pada peserta didik. Materi pelajaran meliputi
semua hal atau topik yang diajarkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Materi harus diusahakan
dengan modifikasi tertentu agar sesuai dengan tingkat
pemahaman peserta didik. Penguasaan pelajaran
merupakan suatu keberhasilan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran.
d. Tujuan
Tujuan merupakan penentu arah dari pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. Setiap aktivitas dan komponen
pengajaran harus mengacu pada tujuan yang dirumuskan,
baik materi, metode, alat bantu lain yang terlibat. Semua
aktifitas pembelajaran harus sejalan dengan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan atau harus mendukung
tercapainya tujuan.
29
e. Metode
Metode merupakan cara, tehnik yang digunakan
guru dalam menyampaikan pelajaran. Metode bisa
menyangkut pendekatan atau strategi yang digunakan untuk
menyampaikan materi yang mendukung tujuan
pembelajaran. Dalam pemilihan suatu metode harus
mempertimbangkan kemampuan guru dalam
melaksanakannya, kondisi peserta didik, keadaan
lingkungan tempat pembelajaran, serta kesesuaiannya
dengan tujuan dan materi pembelajaran.
f. Media
Alat bantu mengajar pada dasarnya bertujuan
untuk mempermudah pemahaman peserta didik terhadap
materi, serta membangkitkan gairah belajar, disamping itu
juga untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran
yang dirumuskan.
g. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauh
mana pelaksanaan proses pembelajaran berjalan. Apa
hambatannya dan apa kelemahannya. Dari hasil evaluasi ini
guru bisa mengadakan perbaikan guna peningkatan pada
pertemuan berikutnya. Alat yang digunakan untuk evaluasi
bisa berupa tes dan non tes.(lilik,2003:15-18).
30
3. Tipe Prestasi Belajar
Tohirin (2005:151) menyatakan bahwa dalam sistem pendidikan
Nasional rumusan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun
tujuan intruksional, rumusan tujuan pendidikan Nasional
menggunakan klasifikasi tujuan dari Benyamin Bloom yang secara
garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni :
a. Ranah Kognitif (pengetahuan).
b. Ranah Afektif (sikap).
c. Ranah psikomotoris (keterampilan).
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah proses membimbing dan membina
fitrah peserta didik secara maksimal dan bermuara pada terciptanya
pribadi peserta didik sebagai muslim yang sempurna (Nizar,Rasyidin.
2005:38).
Majid,Abdul. (2012:13) mengatakan Pendidikan Agama Islam
merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam
mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan
mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi pendidikan agama Islam adalah usaha sadar dalam proses
membimbing dan membina fitrah peserta didik yang dilakukan oleh
pendidik dalam mempersiapkan peserta didik secara maksimal untuk
31
meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Pendidikan Agama Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari sistem pendidikan di Indonesia, sebagaimana yang tercantum
dalam Bab II pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada
tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Sedangkan yang dimaksud Pendidikan Agama, yaitu seperti yang
dijelaskan dalam UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 pasal 30 BAB IV
Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai
nilai ajaran agamanya dan menjadi ahli ilmu agama.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu secara
keseluruhannya terliput dalam lingkup Al-Qur‟an dan Al-Hadis,
keimanan, akhlak, fiqih/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan
bahwa ruang lingkup Agama Islam mencakup perwujudan
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia
dengan Allah Swt, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya
maupun lingkungannya (Hablun minallah wa hablun minannas).
32
Oleh karena itu, memahami Pendidikan Agama Islam, baik makna
maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai Islam
dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial.
Penanaman nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup
(hasanah) di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu
membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat kelak (Majid,2012:18).
2. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi :
a. Pengembangan
Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut
dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan
agar keimanan dan ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara
optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
b. Penanaman Nilai
Sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat.
c. Penyesuaian Mental
Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
d. Perbaikan
Untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, kelemahan
peserta didik dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman
ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
33
e. Pencegahan
Untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau
dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan
menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia
seutuhnya.
f. Pengajaran
Sebagai ilmu pengetahuan keagamaan, sistem dan
fungsionalnya.
g. Penyaluran
Untuk menyalurkan anak yang memiliki bakat khusus
dibidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri
dan orang lain.
Mengingat betapa pentingnya pendidikan agama Islam
dalam mewujudkan harapan setiap orang tua dan masyarakat,
serta untuk membantu terwujudnya tujuan pendidikan
nasional, maka pendidikan agama Islam harus diberikan dan
dilaksanakan di sekolah dengan sebaik-baiknya.
C. Wudhu
Wudhu adalah cara bersuci dengan cara mengalirkan air untuk
anggota badan yang ditentukan yang dimulai dengan niat untuk hadast
kecil. Mula mula wudhu diwajibkan setiap kali hendak akan melaksanakan
shalat, tetapi kemudian kewajiban itu dikaitkan dengan keadaan berhadas.
34
Dasar hukum wudhu terdapat dalam surat Al-Maidah ayat :6.
Yang artinya: “Hai orang orang yang beriman, apbila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh)kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika
kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau
dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air
(kakus)atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yng
baik (bersih), sapulah mukamu dan tanganmu dengan
tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi
Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya supaya kamu bersyukur”. (QS.Al –Maidah
ayat :6).
1. Tata Cara Wudhu
a. Membaca basmalah dan berniat wudhu karena Allah.
b. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak 3 kali sampai
pergelangan tangan.
c. Mengambil air dengan tangan kanan kemudian
memasukkan kedalam mulut sebanyak 3 kali.
d. Membasuh seluruh wajah 3 kali.
35
e. Membasuh tangan kanan sampai siku dilanjutkan tangan
kiri sebanyak 3 kali.
f. Menyapu sebagian kepala 3 kali.
g. Membasuh kaki kanan sampai mata kaki dilanjutkan kaki
kiri sampai mata kaki 3 kali.
h. Tertib, yaitu melakukan rangkaian wudhu dengan cara
berurutan.
i. Membaca doa setelah wudhu.
Selesai berwudhu dianjurkan membaca doa wudhu sambil
menghadap kiblat, yaitu:
اشهد ان لا اله الا الله وحده لاشريك له واشهد انّ محمّدا عبده ورسوله اللّهمّ ا جعلني من التّ وّابين وا جعلني من المتطهرين واجعلني من عبادك
الصا لحينArtinya : “Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang
Esa. Tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku besaksi
bahwa NAbi Muhamnmad adalah hamba dan
untusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang
yang bertobat. Dan jadikanlah aku orang yang
suci. Dan jadikan aku golongan hamba-Mu yang
saleh”. (Tim Bina Karya Guru, 2007:32).
2. Syarat Wudhu
a. Air yang digunakan harus suci dan mensucikan (mutlak).
b. Islam .
c. Berakal dan sudah balig (tamyiz).
d. Tidak ada sesuatu yang membatalkan wudhu, seperti haid,
menyentuh batang kemaluan (zakar) ketika wudhu, nifas,
dan yang lain.
e. Tidak adanya sesuatu hal yang mencegah air sampai kekulit
36
f. Masuk waktu bagi orang yang selalu berhadas.
g. Mengetahui caranya berwudhu .
(Bakhri dan Masykuri,2006:19-20).
3. Hal Yang Membatalkan Wudhu
a. Keluar sesuatu dari farji baik dari qubul maupun dubur.
b. Tidur, kecuali duduk dalam keadaan mantap.
c. Hilang akal karena gila atau mabuk.
d. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan.
e. Menyentuh kemaluan manusia dengan sengaja tanpa alas.
(Bakhri dan Masykuri,2006:25-26).
4. Rukun Wudhu
a. Niat wudhu.
b. Membasuh muka.
c. Membasuh kedua tangan hingga siku.
d. Mengusap sebagian kepala.
e. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki.
f. Tertib.
(Bakhri dan Masykuri ,2006:14-15).
D. Metode Talking Stick
1. Pengertian Metode Talking Stick
Model pembelajaran Talking Stick adalah suatu model
pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat, pada waktu lagu
asyik berhenti kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu
wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik
mempelajari materi pokoknya, selanjutnya kegiatan tersebut diulang
37
terus menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk
menjawab pertanyaan dari guru (Huda,Miftahul.2013:224).
Model pembelajaran Talking Stick merupakan salah satu dari
model pembelajaran kooperatif, guru memberikan peserta didik
kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain
dengan cara mengoptimalisasikan partisipasi peserta didik
(Lie,2002:56).
Berdasarka uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Talking Stick adalah merupakan salah satu dari model
pembelajaran kooperatif yang menggunaka sebuah tongkat sebagai
alat penunjuk giliran dengan memberikan siswa kesempatan untuk
bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain sehingga
mengoptimalisasikan partisipasi siswa. Dalam model pembelajaran
ini peserta didik dituntut mandiri sehingga tidak bergantung pada
peserta didik yang lainnya. Sehingga peserta didik harus mampu
bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan yakin dalam
menyelesaikan suatu masalah.
2. Langkah-langkah Metode Talking Stick
Huda, Miftahul (2013:225) menyatakan bahwa ada beberapa
langkah dari metode Talking Stick yaitu:
a. Guru menyiapkan sebuah tongkat.
b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan
mempelajari materi pelajaran.
38
c. Peserta didik berdiskusi membahas masalah yang terdapat dalam
wacana.
d. Setelah peserta didik selesai membaca materi pelajaran dan
mempelajari isinya, guru mepersilahkan peserta didik untuk
menutup isi bacaan.
e. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu
peserta didik, setelah itu guru memberi pertanyaan dan peserta
didik yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya.
Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik
mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
f. Guru memberi kesimpulan.
g. Guru melakukan evaluasi.
h. Guru menutup pembelajaran.
Selain itu, Suyatno (2009:124), menyatakan bahwa ada beberapa
langkah atau sintaks dari langkah model pembelajaran Talking Stick,
yaitu sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan sebuah tongkat.
b. Guru menyampaika materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan
mempelajari materi pada pegangan /paketnya.
c. Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, guru
mempersilahkan peserta didik untuk menutup bukunya.
39
d. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik,
setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian
seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
e. Guru memberikan kesimpulan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa sintaks yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2) Guru menyiapkan sebuah tongkat dan sebuah lagu yang asyik.
3) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca dan mempelajari materi lebih lanjut.
4) Setelah peserta didik selesai membaca materi/buku pelajaran
dan mempelajarinya, peserta didik menutup bukunya dan
mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan dari guru.
5) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta
didik, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta
didik yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya.
6) Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik
mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
7) Guru memberikan kesimpulan.
8) Evaluasi dan penutup.
40
Untuk penelitian kali ini peneliti selain menggunakan
tongkat juga menggunakan lantunan lagu asyik yaitu lagu
yang berjudul “disini senang disana senang” yang diciptakan
oleh ibu Sud dan syairnya adalah sebagai berikut:
Disini senang disana senang
Dimana-mana hatiku senang
Disini senang disana senang
Dimana-mana hatiku senang
La la la la la la la…………. La la la la la la la………….
La la la la la la la…………. La la la la la la la………….
3. Kelebihan Metode Talking Stick
Kelebihan dari model pembelajaran Talking Stick adalah sebagai
berikut:
a. Peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran.
b. Terdapat interaksi antara guru dan peserta didik.
c. Peserta didik menjadi lebih mandiri.
d. Kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan.
4. Kelemahan Metode Talking Stick
Adapun kelemahan dari model pembelajaran Talking Stick adalah
sebagai berikut:
a. Peserta didik cenderung bersifat individu.
b. Ketenangan kelas kurang terjaga.
c. Durasi waktu panjang.
41
E. Kaitan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menggunakan
Metode Talking Stick
Selama ini mata pelajaran pendidikan agama Islam merupakan
bukan mata pelajaran yang diminati para peserta didik di sekolah. Minat
terhadap mata pelajaran agama Islam sangat rendah. Kurang diminatinya
pelajaran agama Islam dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang
diterapkan para guru karena monoton. Oleh karena itu metode
pembelajaran selama ini harus diubah sedemikian rupa agar menjadi mata
pelajaran yang menarik dan interaktif.
Republika (5 November hlm:12. 2015) Direktur Jendral
Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama (Kemenag) Kamarudin
Amin mengatakan “kurang diminatinya pelajaran agama Islam
dipengaruhi oleh metode pengajaran yang diterapkan para guru karena
monoton, metode pengajarannya tidak interaktif. Oleh karena itu, menurut
dia, metode pengajaran yang diterapkan selama ini harus diubah
sedemikian rupa agar menjadi mata pelajaran yang menarik dan interaktif.
Harapannya , anak anak bisa merasa terlibat secara maksimal”.
Salah satu metode pembelajaran yang menjadikan peserta didik
aktif dan menyenangkan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam
khususnya dalam materi berwudhu adalah metode Talking Stick, karena
metode ini merupakan metode pembelajaran yang cara kerjanya adalah
dengan sebuah tongkat atau stik yang diiringi lagu asyik dan lucu, guru
memberi pertanyaan kepada semua peserta didik yang memegang stik
42
dengan materi berwudhu secara bergiliran dan berulang-ulang sehingga
materi akan lebih mudah dihafal dan diingat secara maksimal sehingga
materi mudah difahami.
Dengan menggunakan metode Talking Stick dalam pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya materi berwudhu peserta didik lebih aktif dalam
pembelajaran, minat belajar lebih meningkat, sehingga prestasi
belajarnyapun meningkat pula. Dapat disimpulkan bahwa metode Talking
Stick sangat cocok digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam khususnya dalam materi berwudhu.
43
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Letak Geografis
Sekolah Dasar Negeri Gogodalem 01 Kecamatan Bringin,
Kabupaten Semarang adalah salah satu Sekolah Dasar yang terletak di
desa Gogodalem, sebelah barat kelurahan Gogodalem. Jarak tempuh
dari pusat kantor kelurahan ke tempat Sekolah Dasar adalah 10 m.
Sedangkan jarak tempuh dari pusat pemerintahan Kecamatan sampai
pusat pemerintah desa adalah 3.5 km.
Di desa Gogodalem ini terdapat beberapa sekolah tingkat dasar
dan TK, diantaranya yaitu: SD Gogodalem 01, SD Gogodalem 02,
MI Nurul Huda, RA Nurul Huda, TK Bina Tama, RA Tarbiatul Banin
36.
b. Profil Sekolah
Sekolah Dasar Negeri Gogodalem 01 yang berlokasi di jalan
Nitinegoro Rt: 01 Rw: 02, Dusun Plataran, Desa Gogodalem,
kecamatan Bringin , Kabupaten Semarang ini memiliki total area
sekolah 3145 m2. Bangunan terdiri dari 6 ruang kelas (kelas I-VI), 1
ruang kepala sekolah dan ruang guru, 2 kamar kecil, 1 ruang UKS, 1
ruang Perpus, 1 halaman upacara, 1 lapangan, 1gudang.
44
c. Visi dan Misi Sekolah
1) Visi
Menempatkan sekolah sebagai pusat keunggulan yang mampu
menyiapkan sumber daya insani yang berkualitas dibidang IMTAQ
(iman dan taqwa), IMTEK (Teknologi), BUDSENI (Budaya dan
Seni), dan Olahraga.
2) Misi
a) Melaksanakan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan).
b) Menumbuhkan semangat keunggulan, kehandalan dan
keteladanan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
c) Meningkatkan penghayatan terhadap ajaran agama sebagai
sumber kearifan dalam bertindak.
d) Menciptakan kerja sama yang kondusif antara sekolah dan
masyarakat.
d. Formasi Sekolah
Formasi kepegawaian di Sekolah Dasar Negeri Gogodalem 01
terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 6 orang Guru Kelas, 1 orang Guru
Pendidikan Agama Islam, 1 orang Guru Bahasa Inggris, 1 orang Guru
Olah Raga,1 orang pegawai Perpus, 1 orang Penjaga SD.
Data selengkapnya sebagai berikut:
45
Tabel 3.1
Formasi SD Negeri Gogodalem 01
No Nama L/P Golongan Jabatan
1. Salim S.Pd.I L PNS Kepsek
2. Siti Kamaliyah S.Pd.SD P PNS Guru kelas 6
3. Siti khotijah S.Pd.SD P PNS Guru kelas 5
4. Wahyuningrumyati
S.Pd.SD
P PNS Guru kelas 4
5. Nurhayati S.Pd.SD P PNS Guru kelas 3
6. Kadarwati S.Pd.SD P PNS Guru kelas 2
7. Sru Utami S.Pd.SD P PNS Guru kelas 1
8. Fauziyah Ulfa P NON PNS Guru Agama
9. Sri Rahayu Ningsih
S.Pd Bhs.Inggris
P NON PNS Guru Bhs.
Inggris
10. Suharto S.Pd L PNS Guru Olah
Raga
11. Titik Handayani S.I
pust.
P NON PNS Perpus
12. Badarudin L NON PNS Penjaga
e. Kesiswaan
Data terakhir tentang peserta didik SD Negeri Gogodalem 01
per Desember 2015 adalah:
46
Tabel 3.2
Jumlah Peserta Didik Setiap Kelas SD Negeri Gogodalem 01
Per Desember 2015
No Kelas
Banyaknya siswa
Jumlah
L P
1. I 5 7 12
2. II 5 11 16
3. III 9 6 15
4. IV 9 1 10
5. V 5 6 11
6. VI 10 4 14
Jumlah 6 43 35 78
Berdasarkan Tabel II jumlah peserta didik Sekolah Dasar
Negeri Gogodalem 01, diketahui bahwa:
1) Jumlah peserta didik sebanyak 78 peserta didik, terdiri dari laki-
laki dan perempuan.
2) Jumlah subyek penelitian yaitu peserta didik kelas II yang
berjumlah 16 peserta didik.
2. Subyek Penelitian
a. Jumlah Peserta Didik
Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas II SD
Negeri Gogodalem 01 pada tahun 2015/2016. Berdasarkan tabel
47
tentang jumlah peserta didik tiap kelas per Desember 2015, jumlah
peserta didik kelas II adalah:
Tabel 3.3
Daftar Nama Peserta Didik Kelas II SD Negeri Gogodalem 01
Tahun Ajaran 2015/2016
No Nama Jenis Kelamin
1. Faisal Munif Laki-laki
2. Nofita Sari Perempuan
3. Septi Amalia Putri Perempuan
4. Arda Nandi M Perempuan
5. Antika A Putri Perempuan
6. Athalah Albana Laki-laki
7. Galih Abimanyu Laki-laki
8. Indah Ramadani Perempuan
9. Latifatul Aini Perempuan
10. Sabiqurrosyadi Laki-laki
11. Nadia Putri N Perempuan
12. Revan Aryaka Laki-laki
13. Salwa Inka F Perempuan
14. Shelly Khoirunnisa Perempuan
15. Shella Khoirunnisa Perempuan
16. Tandaasa Albafila K Perempuan
Jumlah 16 peserta didik terdiri dari 5 laki-laki dan 11 perempuan.
48
b. Kemampuan Awal Peserta Didik Sebelum Penelitian (Pra Siklus)
Tabel 3.4
Nilai Kemampuan Awal Peserta Didik Sebelum Dilakukan
Penelitian
No Nama Nilai Hasil
1. Faisal Munif 48 Tidak Tuntas
2. Nofita Sari 50 Tidak Tuntas
3. Septi Amalia Putri 57 Tidak Tuntas
4. Arda Nandi M 70 Tuntas
5. Antika A Putri 45 Tidak Tuntas
6. Athalah Albana 71 Tuntas
7. Galih Abimanyu 51 Tidak Tuntas
8. Indah Ramadani 31 Tidak Tuntas
9. Latifatul Aini 55 Tidak Tuntas
10. Sabiqurrosyadi 70 Tuntas
11. Nadia Putri N 78 Tuntas
12. Revan Aryaka 47 Tidak Tuntas
13. Salwa Inka F 55 Tidak Tuntas
14. Shelly Khoirunnisa 70 Tuntas
15. Shella Khoirunnisa 65 Tidak Tuntas
16. Tandaasa Albafila K 67 Tidak Tuntas
49
Tabel 3.5
Hasil Evaluasi Pra Siklus
Indikator Prasiklus
Banyak peserta didik memperoleh nilai >70 5
Banyak peserta didik yang memperoleh <70 11
Nilai rata-rata 58
Ketuntasan belajar 31%
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan
kelas adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman
dalam kegiatan pembelajaran.
b. Merencanakan materi pembelajaran pendidikan agama Islam tentang
berwudhu dengan menerapkan metode pembelajaran Talking Stick.
c. Menyusun lembar pengamatan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
d. Menyiapkan tes dengan materi wudhu.
2. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada hari sabtu 12 Desember 2015 jam
pelajaran ke 1-2 dimulai pukul 07.00-08.10 WIB. Materi pembelajaran
adalah berwudhu.
Pelaksanaan tindakan ini dapat dijabarkan, sebagai berikut:
50
a. Kegiatan Awal
1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan do‟a bersama.
2) Mengabsen peserta didik.
3) Menjelaskan materi pembelajaran, kompetensi yang diharapkan
dapat tercapai.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari
materi pada buku paket.
2) Guru menjelaskan materi tentang berwudhu.
3) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menceritakan pengalaman tentang berwudhu .
4) Penerapan metode Talking Stick.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran.
2) Guru memberikan evaluasi tentang materi pembelajaran.
3) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan do‟a bersama.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dalam siklus I adalah observasi pelaksanaan
pembelajaran. Observasi dilakukan terhadap peserta didik dan guru.
Observasi terhadap peserta didik dan guru dilakukan oleh peneliti.
Pelaksanaan observasi berdasarkan lembar observasi yang telah
disediakan.
51
Proses penerapan metode Talking Stick adalah sebagai berikut
dengan posisi melingkar guru berada di tengah para peserta didik. Pada
saat lagu disini senang disana senang dimulai dengan bertepuk tangan baik
guru maupun peserta didik, maka dimulailah pula tongkat dijalankan dari
peserta didik satu ke peserta didik yang lain. Pada putaran pertama,semua
menyanyi “disini senang disana senang dimana mana hatiku senang disi
senang” tiba tiba lagu dihentikan oleh guru dan tongkat tersebut tepat
dipegang oleh Latifa. Guru memberikan pertanyaan kepada Latifa:
Guru:“mbak Latifa setelah membasuh muka urutan wudhu
seterusnya membasuh apa? ”
Latifa:“membasuh kedua tangan sampai siku 3x bu”
Guru:”iya betul ”
Karena jawaban Latifa benar maka dilanjutkan ke putaran kedua
sambil menjalankan tongkat dan meneruskan lagu yang terputus tadi. Pada
putaran kedua ini pada saat menyanyi disana senang dimana mana hatiku
senang lalalalalalala…….lalalalalalala….lagu tiba tiba dihentikan lagi oleh
guru. Pada saat ini tongkat dipegang pada giliran Indah Ramadani, Guru
bertanya kepada indah:
Guru:”mbak indah tolong sebutkan hal hal apa saja yang
membatalakan wudhu?”
Indah:”kentut, ngengek, gila, demek wong lanang”
52
Guru :”iya betul ,selain yang di utarakan Indah tadi masih ada yaitu
tidur kecuali tidur dengan duduk mantap, menyentuh
kemaluan tanpa alas.
Begitu seterusnya sampai semua peserta didik mendapat giliran
mendapatkan tongkat dan pertanyaan dari guru, tentunya dengan
pertanyaan yang berfariasi dan masih dalam materi berwudhu. Pada siklus
pertama ini peneliti mendapatkan data observasi guru dan observasi
peserta didik sebagai berikut:
Tabel 3.6
Data Observasi Guru Siklus I
No. Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1 Kesesuaian RPP
2 Peyampaian materi jelas
3 Penggunaan waktu sesuai rencana
4 Penggunaan metode
5 Perhatian terhadap peserta didik
6 Memberi motivasi terhadap
peserta didik
53
Tabel 3.7
Data Obsevasi Peserta Didik Siklus I
No. Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1. Keaktifan dalam memperhatikan
penjelasan guru
2. Kesungguhan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran
3. Rasa keingin tahuan peserta didik
a. Dari data Obsevasi Guru pada siklus I dapat disampaikan bahwa:
1) Kesesuaian RPP sudah tinggi
2) Penyampaian materi jelas/penjelasan materi masih sedang
3) Penggunaan waktu sesuai rencana sudah tinggi
4) Penggunaan metode masih sedang
5) Perhatian terhadap peserta didik masih sedang
6) Memberi motivasi terhadap peserta didik sudah tinggi
b. Dari data Observasi Peserta Didik pada siklus I dapat disampaikan
bahwa:
1) Keaktifan dalam memperhatikan penjelasan guru masih sedang
2) Kesungguhan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sudah
tinggi
3) Rasa keingin tahuan peserta didik masih sedang
54
4. Refleksi
Pelaksanaan proses pembelajaran siklus I telah dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan. Dari prestasi belajar peserta didik terjadi peningkatan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Terbukti dari tingkat
ketuntasan belajar klasikal pra siklus sebesar 31% dengan nilai rata-rata
58, pada siklus I menjadi 75% dengan nilai rata-rata 72.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
kemampuan peserta didik dalam hasil pembelajaran. Setelah
melaksanakan pengamatan dalam pembelajaran didalam kelas, selanjutnya
diadakan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hal-hal yang perlu
diperbaiki antara lain:
a. Penyampaian materi guru kepada peserta didik diperjelas lagi.
b. Perhatian terhadap peserta didik ditingkatkan.
c. Penggunaan metode diperbaiki lagi
d. Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam memperhatikan
penjelasan guru.
e. Meningkatkan rasa keingin tahuan peserta didik.
C. Deskripsi Pelaksanan Siklus II
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan
kelas, sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman
dalam kegiatan pembelajaran.
55
b. Merencanakan materi pembelajaran pendidikan agama Islam tentang
berwudhu dengan menerapkan metode pembelajaran Talking Stick.
c. Menyusun lembar pengamatan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
d. Menyiapkan tes dengan materi wudhu.
2. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada hari rabu 16 Desember 2015 jam
pelajaran ke 1-2 dimulai pukul 07.00-08.10 WIB. Materi pembelajaran
adalah berwudhu.
Pelaksanaan tindakan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan do‟a bersama.
2) Mengabsen peserta didik.
3) Menjelaskan materi pembelajaran, kompetensi yang diharapkan
dapat tercapai.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari
materi pada buku paket.
2) Guru menjelaskan materi pembelajaran.
3) Penerapan metode Talking Stick.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran.
2) Guru memberikan evaluasi tentang materi pembelajaran.
56
3) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan do‟a bersama.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan pada siklus II adalah observasi pelaksanaan
proses penbelajaran. Observasi dilakukan terhadap peserta didik dan guru.
dilakukan oleh peneliti. Pelaksanaan observasi berdasarkan lembar
observasi yang telah disiapkan.
Pada siklus II ini terjadi banyak perubahan sebagai perbaikan dari
siklus sebelumnya. Sedikit contoh proses penerapan metode Talking Stick
siklus II pada peserta didik kelas II di SD Negeri Gogodalem 01 Kec.
Bringin Kab. Semarang Tahun 2015/2016 adalah sebagai berikut:
Pada siklus dua ini penerapan metode masih sama dengan siklus
pertama yaitu dengan menggunakan metode Talking Stick dan masih
menggunakan lagu disini senang disana senang. Pada putaran pertama
sambil tepuk tangan semua bernyanyi disini senang disana senang dimana
mana hatiku senang disini senang disana senang…pada saat itu lagu tiba
tiba dihentikan oleh guru dan tongkat tepat pada giliran peserta didik
bernama Salwa Inka pada kemudian guru memberi pertanyaan kepada
Inka:
Guru:”Mbak Inka sebutkan rukun wudhu secara urut..”
Inka:”Niat, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai
siku, mengusap sebagian kepala, membasuh kaki sampai
mata kaki, tertib”.
Guru:”Oh ya mbak Inka pinter betul ya”
57
Putaran yang kedua sambil tepuk tangan semua bernyanyi disini
senang…..baru sekejap tiba tiba lagu dihentikan oleh guru dan pada saat
itu tongkat tepat jatuh pada peserta didik bernama Sabiqurrosadi dan
langsung saja guru memberi pertanyaan kepada Sabiq.
Guru:”Mas Sabiq bagaimanakah do‟a sesudah berwudhu?
Sabiq:”Allahummaj‟alni minattawwabina waj‟alni minal
mutatohhirin waj‟alni min‟ibadikassolihin”
Guru:”oh ya betul “
Begitu seterusnya sampai semua peserta didik mendapatkan giliran
memegang tongkat dan pertanyaan dari guru, tentunya dengan
pertanyaan yang berfariasi atau berbeda dan masih dalam materi
berwudhu. Untuk soal pertanyaan terkadang ada yang sama dan ada juga
yang berbeda dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peserta
didik yang memegang tongkat sebelumnya. Pada siklus kedua ini peneliti
mendapatkan data observasi guru dan peserta didik sebagai berikut:
Table 3.8
Data Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1 Kesesuaian RPP
2 Peyampaian materi jelas
3 Penggunaan waktu sesuai rencana
4 Penggunaan metode
5 Perhatian terhadap peserta didik
6 Memberi motivasi terhadap
peserta didik
58
Tabel 3.9
Data Obsevasi Peserta Didik Siklus II
No. Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1 Keaktifan dalam memperhatikan
penjelasan guru
2 Kesungguhan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran
3 Rasa keingin tahuan peserta didik
a. Dari data Obsevasi Guru pada siklus II dapat disampaikan bahwa:
1) Kesesuaian RPP sudah tinggi.
2) Penyampaian materi jelas/penjelasan materi sudah tinggi.
3) Penggunaan waktu sesuai rencana sudah tinggi.
4) Penggunaan metode sudah tinggi.
5) Perhatian terhadap peserta didik sudah tinggi.
6) Memberi motivasi terhadap peserta didik sudah tinggi.
b. Dari data Observasi Peserta Didik pada siklus II dapat disampaikan
bahwa:
1) Keaktifan dalam memperhatikan penjelasan guru sudah tinggi.
2) Kesungguhan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sudah
tinggi.
3) Rasa keingin tahuan peserta didik masih rendah
59
4. Refleksi
Setelah melaksanakan tindakan pengamatan dalam pembelajaran
didalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang dilakukan.
Dalam kegiatan siklus II didapatkan, sebagai berikut:
a. Proses pembelajaran dengan metode Talking Stick ini berjalan dengan
lancar sesuai dengan perencanaan.
b. Suasana kelas dalam pembelajaran sudah aktif, sebagian besar peserta
didik sudah memperhatikan guru dengan baik.
c. Perhatian dan penjelasan guru terhadap peserta didik sudah
meningkat.
Hasil dari siklus II peserta didik telah mencapai nilai rata-rata 85,
sehingga meningkat lebih baik dari siklus sebelumnya. Tingkat ketuntasan
klasikal sudah memenuhi indikator keberhasilan 85% dengan prosentase
mencapai 87%. Namun masih terdapat dua peserta didik yang masih
dibawah nilai KKM. Setelah melaksanakan pengamatan dalam
pembelajaran didalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan
yang dilakukan. Hal-hal yang perlu diperbaiki antara lain:
a. Meningkatkan rasa keingin tahuan peserta didik
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pada siklus II belum
berhasil, karena masih ada peserta didik yang belum memenuhi nilai KKM
sehingga harus diadakan siklus III.
60
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan
kelas adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam kegiatan pembelajaran.
b. Merencanakan materi pembelajaran pendidikan agama Islam
tentang berwudhu dengan menerapkan metode pembelajaran
Talking Stick.
e. Menyusun lembar pengamatan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
f. Menyiapkan tes dengan materi wudhu.
2. Pelaksanaan
Siklus III dilaksanakan pada hari kamis 17 Desember 2015 jam
pelajaran ke 1-2 dimulai pukul 07.00-08.10 WIB. Materi pembelajaran
adalah berwudhu.
Pelaksanaan tindakan ini dapat dijabarkan, sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan do‟a bersama.
2) Mengabsen peserta didik.
3) Menjelaskan materi pembelajaran, kompetensi yang
diharapkan dapat tercapai.
61
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mempelajari materi pada buku paket.
2) Guru menjelaskan materi tentang berwudhu.
3) Penerapan metode Talking Stick.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran.
2) Guru memberikan evaluasi tentang materi pembelajaran.
3) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan do‟a bersama.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dalam siklus III adalah observasi
pelaksanaan pembelajaran. Observasi dilakukan terhadap peserta didik dan
guru. Observasi terhadap peserta didik dan guru dilakukan oleh peneliti.
Pelaksanaan observasi berdasarkan lembar observasi yang telah
disediakan.
Proses penerapan metode Talking Stick adalah sebagai berikut
seperti pada siklus siklus sebelumnya dengan posisi melingkar guru berada
di tengah para peserta didik. Pada saat lagu disini senang disana senang
dimulai dengan bertepuk tangan baik guru maupun peserta didik, maka
dimulailah pula tongkat dijalankan dari peserta didik satu ke peserta didik
yang lain. Pada putaran pertama, semua menyanyi “disini senang disana
senang dimana mana hatiku senang disi senang” tiba tiba lagu dihentikan
62
oleh guru dan tongkat tersebut tepat dipegang oleh Nadia. Guru
memberikan pertanyaan kepada Nadia:
Guru:“mbak Nadia setelah apa saja yang membatalkan wudhu?
Nadia:“pipis, kentut, menyentuh laki-laki, tidur”
Guru:”iya betul ”
Karena jawaban Nadia benar maka dilanjutkan ke putaran kedua
sambil menjalankan tongkat dan meneruskan lagu yang terputus tadi. Pada
putaran kedua ini pada saat menyanyi disana senang dimana mana hatiku
senang lalalalalalala…….lalalalalalala….lagu tiba tiba dihentikan lagi oleh
guru. Pada saat ini tongkat dipegang pada giliran Abimanyu, Guru
bertanya kepada Abi:
Guru:”mas Abi tolong dijawab . sebenarnya wudhu itu
menghilangkan apa sih mas Abi?
Abi:”hadas bu”
Guru :”iya betul ,yaitu untuk menghilangkan hadas kecil.”
Begitu seterusnya sampai semua peserta didik mendapat giliran
memegang tongkat dan pertanyaan dari guru, tentunya dengan pertanyaan
yang berfariasi dan masih dalam materi berwudhu. Pada siklus III ini
peneliti mendapatkan data observasi guru dan observasi peserta didik
sebagai berikut:
63
Tabel 3.10
Data Observasi Guru Siklus III
No. Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1 Kesesuaian RPP
2 Peyampaian materi jelas
3 Penggunaan waktu sesuai rencana
4 Penggunaan metode
5 Perhatian terhadap peserta didik
6 Memberi motivasi terhadap
peserta didik
Tabel 3.11
Data Obsevasi Peserta Didik Siklus III
No. Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1. Keaktifan dalam memperhatikan
penjelasan guru
2. Kesungguhan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran
3. Rasa keingin tahuan peserta didik
c. Dari data Obsevasi Guru pada siklus III dapat disampaikan bahwa:
1) Kesesuaian RPP sudah tinggi.
2) Penyampaian materi jelas/penjelasan materi sudah tinggi.
3) Penggunaan waktu sesuai rencana sudah tinggi.
4) Penggunaan metode sudah tinggi.
5) Perhatian terhadap peserta didik sudah tinggi.
6) Memberi motivasi terhadap peserta didik sudah tinggi.
64
d. Dari data Observasi Peserta Didik pada siklus III dapat disampaikan
bahwa:
1) Keaktifan dalam memperhatikan penjelasan guru sudah tinggi.
2) Kesungguhan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
sudah tinggi.
3) Rasa keingin tahuan peserta didik sudah tinggi.
4. Refleksi
Setelah melaksanakan tindakan pengamatan dalam pembelajaran
didalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang
dilakukan. Dalam kegiatan siklus III didapatkan, sebagai berikut:
a. Proses pembelajaran dengan metode Talking Stick ini berjalan
dengan lancar sesuai dengan perencanaan.
b. Suasana kelas dalam pembelajaran sudah aktif, sebagian besar
peserta didik sudah memperhatikan guru dengan baik.
c. Perhatian dan penjelasan guru terhadap peserta didik sudah
meningkat.
d. Keingin tahuan peserta didik sudah tinggi
Hasil dari siklus III peserta didik telah mencapai nilai rata-
rata 86 dengan nilai ketuntasan klasikal prosentase 100%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pada siklus III
telah berhasil, karena ada peningkatan kemampuan peserta didik
dalam belajar. Hal ini terbukti dari daya serap yang dicapai
berturut-turut, sehingga peneliti dapat mengatakan bahwa siklus III
telah berhasil dengan baik.
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan menggunakan metode pembelajaran Talking Stick. Metode
pembelajaran Talking Stick merupakan metode pembelajaran yang baru bagi
SD Negeri Gogodalem 01 Kec. Bringin, Kab. Semarang. Acuan penilaian
pada penelitian ini, peneliti menggunakan Kriteria ketuntasan klasikal 85%
dari jumlah seluruh peserta didik yang berpatokan pada nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan data nilai pra siklus pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam materi berwudhu pada kelas II SD Negeri
Gogodalem 01 Kec. Bringin, Kab. Semarang menunjukkan bahwa KKM
untuk mata pelajaran Penddikan Agama Islam adalah 70. Adapun dibawah ini
dipaparkan hasil nilai Pendidikan Agama Islam pra siklus, siklus I, siklus
II.dan siklus III.
Tabel 4.1
Nulai Ulangan Pra Siklus
No Nama Nilai Hasil
1. Faisal Munif 48 Tidak Tuntas
2. Nofita Sari 50 Tidak Tuntas
3. Septi Amalia Putri 57 Tidak Tuntas
4. Arda Nandi M 70 Tuntas
66
No Nama Nilai Hasil
5. Antika A Putri 45 Tidak Tuntas
6. Athalah Albana 71 Tuntas
7. Galih Abimanyu 51 Tidak Tuntas
8. Indah Ramadani 31 Tidak Tuntas
9. Latifatul Aini 55 Tidak Tuntas
10. Sabiqurrosyadi 70 Tuntas
11. Nadia Putri N 78 Tuntas
12. Revan Aryaka 47 Tidak Tuntas
13. Salwa Inka F 55 Tidak Tuntas
14. Shelly Khoirunnisa 70 Tuntas
15. Shella Khoirunnisa 65 Tidak Tuntas
16. Tandaasa Albafila K 67 Tidak Tuntas
Rata-rata 58
Tabel 4.2
Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Nilai Hasil
1. Faisal Munif 48 Tidak Tuntas
2. Nofita Sari 85 Tuntas
3. Septi Amalia Putri 60 Tidak Tuntas
4. Arda Nandi M 74 Tuntas
5. Antika A Putri 77 Tuntas
67
No Nama Nilai Hasil
6. Athalah Albana 71 Tuntas
7. Galih Abimanyu 71 Tuntas
8. Indah Ramadani 42 Tidak Tuntas
9. Latifatul Aini 74 Tuntas
10. Sabiqurrosyadi 71 Tuntas
11. Nadia Putri N 97 Tuntas
12. Revan Aryaka 68 Tidak Tuntas
13. Salwa Inka F 82 Tuntas
14. Shelly Khoirunnisa 88 Tuntas
15. Shella Khoirunnisa 85 Tuntas
16. Tandaas Albafila K 71 Tuntas
Rata-rata 72
Table 4.3
Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama Nilai Hasil
1. Faisal Munif 65 Tidak Tuntas
2. Nofita Sari 91 Tuntas
3. Septi Amalia Putri 62 Tidak Tuntas
4. Arda Nandi M 85 Tuntas
5. Antika A Putri 91 Tuntas
6. Athalah Albana 91 Tuntas
68
No Nama Nilai Hasil
7. Galih Abimanyu 80 Tuntas
8. Indah Ramadani 77 Tuntas
9. Latifatul Aini 85 Tuntas
10. Sabiqurrosyadi 88 Tuntas
11. Nadia Putri N 97 Tuntas
12. Revan Aryaka 82 Tuntas
13. Salwa Inka F 91 Tuntas
14. Shelly Khoirunnisa 97 Tuntas
15. Shella Khoirunnisa 94 Tuntas
16. Tandaasa Albafila K 85 Tuntas
Rata-rata 85
Table 4.4
Nilai Evaluasi Siklus III
No Nama Nilai Hasil
1. Faisal Munif 70 Tuntas
2. Nofita Sari 85 Tuntas
3. Septi Amalia Putri 70 Tuntas
4. Arda Nandi M 91 Tuntas
5. Antika A Putri 91 Tuntas
6. Athalah Albana 80 Tuntas
7. Galih Abimanyu 91 Tuntas
69
No Nama Nilai Hasil
8. Indah Ramadani 85 Tuntas
9. Latifatul Aini 77 Tuntas
10. Sabiqurrosyadi 97 Tuntas
11. Nadia Putri N 88 Tuntas
12. Revan Aryaka 82 Tuntas
13. Salwa Inka F 94 Tuntas
14. Shelly Khoirunnisa 91 Tuntas
15. Shella Khoirunnisa 97 Tuntas
16. Tandaasa Albafila K 85 Tuntas
Rata-rata 86
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 siklus, dari data yang
diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai peserta didik yang
cukup baik. Selain itu keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
meningkat. Dengan demikian, apabila dipadukan dengan menggunakan
metode pembelajaran Talking Stick dalam pembelajran PAI dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas II SD Negeri Gogodalem 01
Kec. Bringin, Kab. Semarang. Hal ini dapat dilihat tabel gabungan nilai
evaluasi dari siklus ke siklus sebagai berikut:
70
Tabel 4.5
Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus
No Nama Pra
Siklus
Siklus I Siklus II Siklus
III
1. Faisal Munif 48 48 65 72
2. Nofita Sari 50 85 91 85
3. Septi Amalia Putri 57 60 62 70
4. Arda Nandi M 70 74 85 91
5. Antika A Putri 45 77 91 91
6. Athalah Albana 71 71 91 80
7. Galih Abimanyu 51 71 80 91
8. Indah Ramadani 31 42 77 85
9. Latifatul Aini 55 74 85 77
10. Sabiqurrosyadi 70 71 88 97
11. Nadia Putri N 78 97 97 88
12. Revan Aryaka 47 68 82 82
13. Salwa Inka F 55 82 91 94
14. Shelly Khoirunnisa 70 88 97 91
15. Shella Khoirunnisa 65 85 94 97
16. Tandaasa Albafila
K
67 71 85 85
Rata-rata 58 72 85 86
71
Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa perolehan rata-
rata nilai pada siklus I meningkat dibandingkan pada prasiklus, yaitu dari 58
menjadi 72. Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dengan nilai rata-rata
mencapai 85 dari siklus sebelumnya 72. Pada siklus III juga mengalami
peningkatan yaitu dengan nilai rata-rata mencapai 86 dari siklus sebelumnya
85. Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK
dengan menggunakan metode pembelajaran Talking Stick berhasil
meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Berikut penjabaran dari hasil
penelitian dari siklus kesiklus:
1. Siklus I
Proses pembelajaran siklus I, peneliti menggunakan metode
pembelajaran Talking Stick. Adapun dalam penelitian mencakup 4 tahap
yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum
dilakukan penelitian, peneliti melakukan observasi ke SD Negeri
Gogodalem 01 Kec.Bringin, Kab.Semarang. Pada tahap siklus I peserta
didik mendapatkan nilai 75% peserta didik tuntas (12 peserta didik) dan
yang tidak tuntas 25% (4 peserta didik). Dengan demikian siklus I
mengalami peningkatan dibanding prasiklus sebesar 44%.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I,
sebagai berikut:
72
a. Kehadiran peserta didik
Pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 12 Desember
2015, 100% dari seluruh peserta didik kelas II SD Negeri Gogodalem
01 Kec. Bringi, Kab. Semarang dapat hadir dikelas.
b. Pemahaman peserta didik
Pada siklus pertama terdapat 75 % ( 12 peserta didik) telah
memperhatikan penjelasan guru serta memahami materi sehingga
pada evaluasi mengalami ketuntasan, sedangkan 25% (4 peserta didik)
kurang memeperhatikan penjelasan guru sehingga kurang memahami
materi. Terdapat 4 peserta didik yang tidak tuntas, nilai yang mereka
peroleh belum mencapai KKM yaitu kurang dari 70.
c. Refleksi
Terdapat 4 peserta didik yang tidak tuntas karena kurang
memperhatikan penjelasan guru sehingga kurang memahami materi.
Ke 4 peserta didik tersebut memperoleh nilai kurang dari KKM,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada siklus I belum
memenuhi indikator keberhasilan yaitu peserta didik dengan nilai
KKM sebesar 70 dan banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai
70 keatas minimal 85%. Sehingga diperlukan langkah selanjutnya
melalui siklus II.
2. Siklus II
Pada siklus II tindakan peneliti mempertimbangkan kekurangan
dan kendala yang muncul pada siklus I. Untuk proses pembelajaranya
73
masih sama denga siklus I yaitu dengan menggunakan metode
pembelajaran Talking Stick. Pada siklus II ini persentase ketuntasan
klasikal peserta didik meningkat sebesar 12%. Dari siklus sebelumnya
sebesar 75% menjadi 87% peserta didik tuntas. Dari data ini, diperoleh
data peserta didik yang tidak tuntas sebesar 13%. Hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Kehadiran peserta didik
Pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 16 Desember
2015, 100% dari seluruh peserta didik kelas II SD Negeri Gogodalem
01 Kec .Bringi, Kab. Semarang dapat hadir dikelas.
b. Pemahaman peserta didik
Pada siklus II, 87% (14 peserta didik) telah memperhatikan
penjelasan guru dan memahami materi sehingga dapat tuntas,
sedangkan 13% (2 peserta didik) kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan rasa keingin tahuan peserta didik masih
rendah . Nilai dari kedua peserta didik tersebut masih dibawah KKM,
sehinnga ke dua peserta didik tersebut dapat dinyatakan belum tuntas
dalam mengikuti pembelajaran
c. Refleksi
Pada siklus II terdapat 2 peserta didik yang belum tuntas karena
kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru dan rasa
keingin tahuan masih rendah. Kedua peserta didik tersebut bernama
Faisal Munif dan Septi Amalina Putri. Karena nilai KKM peserta didik
74
masih ada yang dibawah KKM maka dapat disimpulkan bahwa pada
siklus II belum berhasil sehingga diperlukan langkah selanjutnya yaitu
melalui siklus III.
3. Siklus III
Pada siklus III tindakan peneliti mempertimbangkan kekurangan
dan kendala yang muncul pada siklus II. Untuk proses pembelajaranya
masih sama denga siklus II yaitu dengan menggunakan metode
pembelajaran Talking Stick. Pada siklus III ini persentase ketuntasan
klasikal peserta didik meningkat sebesar 13%. Dari siklus sebelumnya
sebesar 87% menjadi 100% peserta didik tuntas. data peserta didik yang
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus III adalah
sebagai berikut:
a. Kehadiran peserta didik
Pada siklus III yang dilaksanakan pada tanggal 17 Desember
2015, 100% dari seluruh peserta didik kelas II SD Negeri Gogodalem
01 Kec .Bringi, Kab. Semarang dapat hadir dikelas.
b. Pemahaman peserta didik
Pada siklus III, 100% (seluruh peserta didik) telah memahami
materi dan rasa keingin tahuan peserta didik sudah meningkat . nilai
dari kedua peserta didik tersebut sudah diatas KKM.
c. Refleksi
Hasil dari siklus III peserta didik telah mencapai nilai rata-rata
86 dengan nilai ketuntasan klasikal prosentase 100%. Dengan
75
demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pada siklus III telah
berhasil, karena ada peningkatan kemampuan peserta didik dalam
belajar. Hal ini terbukti dari daya serap yang dicapai berturut-turut,
sehingga peneliti dapat mengatakan bahwa siklus III telah berhasil
dengan baik.
4. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan
Tabel 4.6
Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan
No Kategori
Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Frek % Frek % frek % Frk %
1. Tuntas 5 31 12 75 14 87 16 100
2. Tidak
Tuntas
11 69 4 25 2 13 0 0
Jumlah 16 100 16 100 100 100 16 100
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa ketuntasan
peserta didik kelas II SD Negeri Gogodalem 01 Kec, Bringin, Kab.
Semarang meningkat. Dari pra siklus, presentase ketuntasan klasikal
sebesar 31% menjadi 75% pada siklus I. Pada siklus II sebesar 87%.
Kemudian meningkat lagi pada siklus III sebesar 100%.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam materi berwudhu di kelas II SD Negeri
Gogodalem 01 Kec.Bringin Kab.Semarang. Siswa mencapai KKM
ditandai dengan peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada pra siklus
sebesar 31% kemudian pada siklus 1 sebesar 75% , pada siklus II sebesar
87% dan siklus III sebesar 100%.
B. Saran
1. Guru
a. Sebaiknya guru lebih variatif dalam menggunakan strategi
pembelajaran, termasuk menggunakan metode Talking Stick. Hal
ini akan menghilangkan kebosanan dari para peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran.
b. Para guru hendaknya tidak takut-takut dalam mencoba strategi baru
dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar anak
serta meningkatkan hasil pembelajaran.
c. Sebelum melaksanakan strategi pembelajaran jenis baru,
hendaknya guru melakukan persiapan sebaik-baiknya dengan
mempertimbangkan materi yang sesuai.
d. Hasil penelitian ini semoga bermanfaat dan dapat dikembangkan
lagi oleh peneliti selanjutnyanya.
77
2. Sekolah
a. Pihak sekolah diharapkan memberikan dukungan serta himbauan
kepada para guru untuk lebih kreatif dalam menyampaikan
materi pelajaran di kelas.
b. Pihak sekolah sebaiknya melengkapi sarana dan prasarana yang
menunjang bagi penerapan strategi pembelajaran yang lebih baik.
78
DAFTAR PUSTAKA
Al-Rasyidin dan Samsul Nizar. 2005. Filsafat Pendidikan Islam: Pendidikan
Historis Teoritis dan Praktis.Ciputat: Ciputat Press.
Anita, Lie. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.
Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas: Untuk SD, SLB, dan TK.
Bandung: Yrama Widya.
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:
Ciputat Press.
Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kekas. Jakarta:
Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Ar-ruzz Media.
Departemen Agama RI.1992. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: CV
Asy-syifa‟
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran:Isu-isu
Metodis dan Pragmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Khalil. 2006. Tata Cara Shalat Nabi. Bantul: „Izzan Pustaka.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: Rosda Karya.
Masykuri Abdurrahman dan Syaiful Bakri. 2006. Kupas Tuntas Salat: Tata Cara
dan Hikmahnya. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Republika.5 November 2015. Studi: Metode Pengajaran Agama Monoton,
halaman. 12.
Sena, Subro. 2005. Kamus Seri Bahasa Indonesia. Semarang: Aneka Ilmu.
Sriyanti, Lilik. 2003. Psikologi Pendidikan.Salatiga: STAIN Salatiga Press.
79
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tim Bina Karya Guru. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar
Kelas II. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Tohirin. 2005. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Berbasis
Integrasi dan Kompetensi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
UU No 20 Tahun 2003.2003. Jakarta: PT Kloang Klede Putra Timur Koperasi
Primer Praja Mukti I dan bekerjasama dengan Departemen dalam Negeri
https://summerinjember.wordpress.com/Faiqoh Rajapatni-penerapan-metode-
talking-stick-dalam-pembelajaran-sejarah-sbm/diakses pada 11
November 2015 jam 13.15 wib.
http://lirik lagu anak .com/di-sini-senang-d/diaskes pada 10 November 2015 jam
11.00 wib.
80
LAMPIRAN
81
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) siklus 1
SD/MI : SDN Gogodalem 01 Kec.Bringin Kab. Semarang
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : II / 1
Standar Kompetensi : Tata cara berwudhu
Kompetensi Dasar : 1. Terbiasa wudhu sebelum shalat
: 2. Mengenal do’a sesudah dan sebelum wudhu
Alokasi Waktu :2 35 menit (1 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik dapat menyebutkan urutan wudhu
dengan tertib
: 2. Peserta didik dapat mengerti batas-batas anggota
wudhu
: 3. Peserta didik mengetahui syarat wudhu
B. Indikator Keberhasilan : 1. Menyebutkan urutan wudhu dengan tertib
: 2.Mengerti batas-batas anggota wudhu
: 3. Mengetahui syarat wudhu
C. Materi Pembelajaran : Wudhu adalah cara bersuci dengan cara
mengalirkan air untuk anggota badan yang ditentukan yang dimulai dengan niat
untuk hadast kecil. Mula mula wudhu diwajibkan setiap kali hendak akan
82
melaksanakan shalat, tetapi kemudian kewajiban itu dikaitkan dengan keadaan
berhadas.
Dasar hukum wudhu terdapat dalam surat Al-Maidah ayat :6.
Yang artinya: “Hai orang orang yang beriman, apbila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yng baik (bersih), sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya supaya kamu bersyukur”. (QS.Al –Maidah ayat :6).
1. Tata Cara Wudhu
a. Membaca basmalah dan berniat wudhu karena Allah.
b. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak 3 kali sampai
pergelangan tangan.
c. Mengambil air dengan tangan kanan kemudian memasukkan
kedalam mulut sebanyak 3 kali.
83
d. Membasuh seluruh wajah 3 kali.
e. Membasuh tangan kanan sampai siku dilanjutkan tangan kiri
sebanyak 3 kali .
f. Menyapu sebagian kepala 3 kali.
g. Membasuh kaki kanan sampai mata kaki dilanjutkan kaki kiri
sampai mata kaki 3 kali.
h. Tertib, yaitu melakukan rangkaian wudhu dengan cara
berurutan.
i. Membaca doa setelah wudhu.
Selesai berwudhu dianjurkan membaca doa wudhu sambil
menghadap kiblat, yaitu:
اشهد ان لا اله الا الله وحده لاشريك له واشهد انّ محمّدا عبده ورسوله اللّهمّ ا جعلني من التّ وّابين وا جعلني من المتطهرين واجعلني من عبادك
الصا لحين Artinya : “Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Esa.
Tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku besaksi bahwa NAbi Muhamnmad adalah hamba dan untusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bertobat. Dan jadikanlah aku orang yang suci. Dan jadikan aku golongan hamba-Mu yang saleh”. (Tim Bina Karya Guru, 2007:32).
2. Syarat Wudhu
a. Air yang digunakan harus suci dan mensucikan (mutlak).
b. Islam .
c. Berakal dan sudah balig (tamyiz).
84
d. Tidak ada sesuatu yang membatalkan wudhu, seperti haid,
menyentuh batang kemaluan (zakar) ketika wudhu, nifas, dan
yang lain.
e. Tidak adanya sesuatu hal yang mencegah air sampai kekulit.
f. Masuk waktu bagi orang yang selalu berhadas.
g. Mengetahui caranya berwudhu .
D. Metode Pembelajaran : Talking Stick
E. Sumber Belajar : 1. Buku Pendidikan Agama Islam
: 2. Buku Fikih
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan do’a bersama.
2) Mengabsen peserta didik.
3) Menjelaskan materi pembelajaran, beserta kompetensi yang akan
dicapai.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari
materi pada buku paket.
2) Guru menjelaskan materi tentang berwudhu.
3) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menceritakan
pengalaman tentang berwudhu .
4) Penerapan metode Talking Stick.
5) Guru memberikan kesimpulan.
85
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran.
2) Guru memberikan evaluasi tentang materi pembelajaran.
3) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan do’a bersama.
G. Penilaian
Adapun soal evaluasi sebagai berikut:
Soal Evaluasi I.
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf
a, b, atau c.
1. Sebelum melaksanakan shalat kita harus ……terlebih dahulu.
a. Mandi b. Berwudhu c. Makan
2. Berwudhu menggunakan air yang…..
a. Asin b.Bersih dan suci c. Bersih dan najis
3. Berwudhu itu menghilangkan……
a. Kotoran b. Hadas c. Lapar
4. Setelah membasuh muka kemudian membasuh…….
a. kaki b. tangan c.telinga
5. Ketika berwudhu membasuh tangan sampai…...
a. Pergelangan b.Siku-siku c. Pundai
6. Berkumur termasuk…..wudhu.
a. Sunah wudhu b. Rukun wudhu c. Wajib wudhu
7. Di bawah ini salah satu syarat wudhu yaitu…..
a. Islam b. Berdo’a c. Tertib
8. Setelah selesai berwudhu membaca…...
86
a. Do’a wudhu b. Hamdalah c.Takbir
9. Jika kita tidak melakukan wudhu maka sholat kita menjadi……
a. Sah b. Tidak masalah c. Tidak sah
10. Air yang tidak boleh digunakan untuk wudhu adalah….
a. Air kelapa b.Air hujan c. Air sumur
B. Isilah titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Sebelum shalat harus…..dahulu.
2. Wudhu itu untuk menghilangkan….
3. Jika shalat tidak berwudhu dahulu maka sahalat kita…..
4. Sesudah wudhu, makan dan minum maka wudhunya…..
5. Ketika berwudhu , sebelum membasuh kaki membasuh…….
C .Jawablah pertanyaaan pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Berwudhu itu menghilangkan apa?
2. Bolehkah kita shalat tanpa berwudhu terlebih dahulu? apa alasanny!
3. Sebutkan 3 hal yang termasuk syarat wudhu!
4. Tuliskan tata cara wudhu dengan benar!
5. Sempurnakan do’a sesudah wudhu dibawah ini !
Jawab:
a. Allahummaj’alni….
b. Waj’alni minal….
c. Waj’alni min’ibadi….
87
Kunci jawaban :
A.
1. B 4. B 7. A 10. A
2. B 5. B 8. A
3. B 6. A 9. C
B. 1. Wudhu
2. Hadas kecil
3.Tidak sah
4.Tidak batal
5.Telinga
C. 1. Hadas kecil
2. Tidak boleh, karena belum suci
3. (kebijakan guru)
Hal Yang Membatalkan Wudhu
a. Keluar sesuatu dari farji baik dari qubul maupun dubur
b. Tidur, kecuali duduk dalam keadaan mantap
c. Hilang akal karena gila atau mabuk
d. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan
e. Menyentuh kemaluan manusia dengan sengaja tanpa alas
4.(kebijakan guru)
Tata Cara Wudhu
a. Membaca basmalah dan berniat wudhu karena Allah
88
b. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak 3 kali sampai pergelangan
tangan
c. Mengambil air dengan tangan kanan kemudian memasukkan kedalam
mulut sebanyak 3 kali
d. Membasuh seluruh wajah 3 kali
e. Membasuh tangan kanan sampai siku dilanjutkan tangan kiri sebanyak
3 kali
f. Menyapu sebagian kepala 3 kali
g. Membasuh kaki kanan sampai mata kaki dilanjutkan kaki kiri sampai
mata kaki 3 kali
h. Tertib, yaitu melakukan rangkaian wudhu dengan cara berurutan.
i. Membaca doa setelah wudhu.
5.a. minattawwabina
b. Mutatihhiri
c. Kassolihin
Gogodalem,12 Desember 2015
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Gogodalem 01
Salim, S.Pd
NIP.19640403 1984051 001
Guru Pendidikan Agama Islam
Fauziyah Ulfa
89
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) siklus 2
SD/MI : SDN Gogodalem 01 Kec.Bringin Kab.Semarang
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : II / 1
Standar Kompetensi : Tata cara berwudhu
Kompetensi Dasar : 1. Terbiasa wudhu sebelum shalat
: 2. Mengenal do’a sebelum dan sesudah wudhu
Alokasi Waktu : 2 35 menit (1 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran :1.Peserta didik dapat menyebutkan hal-hal yang
membatalkan wudhu
: 2. Peserta didik dapat menyebutkan rukun wudhu
: 3. Berdo’a sesudah wudhu
B. Indikator Keberhasilan :1. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan wudhu
: 2. Menyebutkan rukun wudhu
: 3. Berdo’a sesudah wudhu
C. Materi Pembelajaran
i. Hal-hal Yang Membatalkan Wudhu
a. Keluar sesuatu dari farji baik dari qubul maupun dubur
b. Tidur, kecuali duduk dalam keadaan mantap
c. Hilang akal karena gila atau mabuk
90
d. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan
e. Menyentuh kemaluan manusia dengan sengaja tanpa alas
ii. Rukun Wudhu
a. Niat wudhu
b. Membasuh muka
c. Membasuh kedua tangan hingga siku
d. Mengusap sebagian kepala
e. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
f. Tertib
iii. Do’a sesudah wudhu
Selesai berwudhu dianjurkan membaca doa wudhu
sambil menghadap kiblat, yaitu:
اشهد ان لا اله الا الله وحده لاشريك له واشهد انّ محمّدا عبده ورسوله اللّهمّ ا جعلني من التّ وّابين وا جعلني من المتطهرين واجعلني من عبادك
الصا لحين Artinya : “Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Esa. Tiada sekutu
bagi-Nya. Dan aku besaksi bahwa NAbi Muhamnmad adalah
hamba dan untusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang
bertobat. Dan jadikanlah aku orang yang suci. Dan jadikan aku
golongan hamba-Mu yang saleh”.
D. Metode Pembelajaran : Talking Stick
E. Sumber Belajar :1. Buku Pendidikan Agama Islam
:2. Buku Fikih
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
91
1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan do’a bersama.
2) Mengabsen peserta didik.
3) Menjelaskan materi pembelajaran, beserta kompetensi yang akan
dicapai.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari
materi pada buku paket.
2) Guru menjelaskan materi tentang berwudhu.
3) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menghafalkan do’a sesudah wudhu
4) Penerapan metode Talking Stick.
5) Guru memberikan kesimpulan.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran.
2) Guru memberikan evaluasi tentang materi pembelajaran.
3) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan do’a bersama.
G. Penilaian
Adapun soal evaluasi sebagai berikut:
Soal Evaluasi II
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c pada jawaban yang benar !
1. Rukun wudhu ada….
a. 5 b. 6 c. 7
2. Rukun wudhu yang terakhir adalah….
a. Takbir b. Membasuh kaki c.Ttertib
92
3. Berwudhu menggunakan air yang…..
a. Bersih dan suci b. Hangat dan wangi c. Manis
4. Ketika berwudhu membasuh kaki sampai….
a. Pergelangan b. Siku-siku c. Mata kaki
5. Urutan berwudhu sesudah membasuh tangan kemudian membasuh….
a. Sebagian kepala b. Muka c. Kaki
6. Berwudhu menghilangkan…..
a. Hadas kecil b. Najis C. Kotoran
7. Tertib merupakan rukun wudhu yang ke…..
a. 4 b. 5 c. 6
8. Yang membatalkan wudhu adalah…..
a. Makan b. Kentut c. Tertawa
9. Setelah berwudhu dianjurkan membaca……
a. Do’a b. Basmalah c. Takbir
10. Wudhu adalah menghilangkan hadas……
I. Besar b. Kecil c. Besar dan Kecil
B. Isilah titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Sebelum shalat sebaiknya kita …………………..terlebih dahulu.
2. Berwudhu untuk menghilangkan……….
3. Setelah berwudhu Jojon tak sengaja kentut maka wudhunya
menjadi……..
4. Air yang tidak boleh digunakan untuk berwudhu adalah air…………
5. Ada berapa rukun wudhu……….
93
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan apa saja yang membatalkan wudhu!
2. Sebutkan rukun wuhdu secara urut!
3. Bolehkah kita sholat tanpa berwudhu dulu? Mengapa?
4. Berwudhu dilakukan untuk menghilangkan apa?
5. Sempurnakan do’a sesudah wudhu dibawah ini!
1). Allahummaj’alni minat…………
2). Waj’alni minal…………….
3). Waj’alni min……………..
KUNCI JAWABAN
A. 1. B 5. A 9. A
2.C 6. A 10. B
3.A 7. C
4.C 8. B
B. 1. Berwudhu
2.Hadas kecil
3.Batal
4.Najis
5.6
C. 1. Yang membatalkan wudhu adalah
a. Keluar sesuatu dari farji baik dari qubul maupun dubur
b. Tidur, kecuali duduk dalam keadaan mantap
c. Hilang akal karena gila atau mabuk
d. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan
94
e. Menyentuh kemaluan manusia dengan sengaja tanpa alas
2. Rukun Wudhu
a. Niat wudhu
b. Membasuh muka
c. Membasuh kedua tangan hingga siku
d. Mengusap sebagian kepala
e. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
f. Tertib
3. Tidak boleh karena belum suci
4. Hadas kecil
5. a. tawwabina
b. mutatohhirin
c. ‘ibadikassolihin
Gogodalem, 16 Desember 2015
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Gogodalem 01
Salim, S.Pd
NIP.19640403 1984051 001
Guru Pendidikan Agama Islam
Fauziyah Ulfa
95
LAMPIRAN 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) siklus 3
SD/MI : SDN Gogodalem 01 Kec.Bringin Kab.Semarang
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : II / 1
Standar Kompetensi : Tata cara berwudhu
Kompetensi Dasar : 1. Terbiasa wudhu sebelum shalat
: 2. Mengenal do’a sebelum dan sesudah wudhu
Alokasi Waktu : 2 35 menit (1 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran : 1. .Peserta didik dapat menyebutkan hal-hal yang
membatalkan wudhu
: 2. Berdo’a sesudah wudhu
B. Indikator Keberhasilan : 1. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan wudhu
: 3. Berdo’a sesudah wudhu
C. Materi Pembelajaran
1. Hal-hal Yang Membatalkan Wudhu
a. Keluar sesuatu dari farji baik dari qubul maupun dubur
b. Tidur, kecuali duduk dalam keadaan mantap
c. Hilang akal karena gila atau mabuk
d. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan
e. Menyentuh kemaluan manusia dengan sengaja tanpa alas
96
2. Do’a sesudah wudhu
Selesai berwudhu dianjurkan membaca doa wudhu
sambil menghadap kiblat, yaitu:
اشهد ان لا اله الا الله وحده لاشريك له واشهد انّ محمّدا عبده ورسوله اللّهمّ ا جعلني من التّ وّابين وا جعلني من المتطهرين واجعلني من عبادك
الصا لحين Artinya : “Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Esa. Tiada sekutu
bagi-Nya. Dan aku besaksi bahwa NAbi Muhamnmad adalah hamba dan untusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bertobat. Dan jadikanlah aku orang yang suci. Dan jadikan aku golongan hamba-Mu yang saleh”.
D. Metode Pembelajaran : Talking Stick
E. Sumber Belajar :1. Buku Pendidikan Agama Islam
:2. Buku Fikih
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan do’a
bersama.
2) Mengabsen peserta didik.
3) Menjelaskan materi pembelajaran, beserta kompetensi yang
akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mempelajari materi pada buku paket.
2) Guru menjelaskan materi tentang berwudhu.
97
3) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menghafalkan do’a sesudah wudhu
4) Penerapan metode Talking Stick.
5) Guru memberikan kesimpulan.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran.
2) Guru memberikan evaluasi tentang materi pembelajaran.
3) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan do’a bersama.
d. Penilaian
Adapun soal evaluasi sebagai berikut:
Soal Evaluasi II
I Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c pada jawaban yang
benar !
1. Tertib merupakan rukun wudhu yang ke…..
a. 4 b. 5 c. 6
2. Yang membatalkan wudhu adalah…..
a. Makan b. Kentut c. Tertawa
3. Setelah berwudhu dianjurkan membaca……
a. Do’a b. Basmalah c. Takbir
4. Wudhu adalah menghilangkan hadas……
a. Kecil b. besar c. sedang
5. Rukun wudhu ada….
a. 5 b. 6 c. 7
6. Rukun wudhu yang terakhir adalah….
98
a. Takbir b. Membasuh kaki c.Ttertib
7. Berwudhu menggunakan air yang…..
a. Bersih dan suci b. Hangat dan wangi c. Manis
8. Ketika berwudhu membasuh kaki sampai….
a. Pergelangan b. Siku-siku c. Mata kaki
9. Urutan berwudhu sesudah membasuh tangan kemudian membasuh….
a. Sebagian kepala b. Muka c. Kaki
10. Berwudhu menghilangkan…..
a. Kuman b. hadas c. bau
II. Isilah titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Sebelum shalat sebaiknya kita …………………..terlebih dahulu.
2. Berwudhu untuk menghilangkan……….
3. Setelah berwudhu Jojon tak sengaja kentut maka wudhunya
menjadi……..
4. Air yang tidak boleh digunakan untuk berwudhu adalah air…………
5. Ada berapa rukun wudhu………….
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
6. Sebutkan apa saja yang membatalkan wudhu!
7. Sebutkan rukun wuhdu secara urut!
8. Bolehkah kita sholat tanpa berwudhu dulu? Mengapa?
9. Berwudhu dilakukan untuk menghilangkan apa?
10. Sempurnakan do’a sesudah wudhu dibawah ini!
1). Allahummaj’alni minat…………
99
2). Waj’alni minal…………….
3). Waj’alni min……………..
KUNCI JAWABAN
1. C 5. B 9. A
2.B 6. C 10. B
3.A 7. A
4.A 8. C
B. 1. Berwudhu
2.Hadas kecil
3.Batal
4.Najis
5.6
C. 1. Yang membatalkan wudhu adalah
a. Keluar sesuatu dari farji baik dari qubul maupun dubur
b. Tidur, kecuali duduk dalam keadaan mantap
c. Hilang akal karena gila atau mabuk
d. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan
e. Menyentuh kemaluan manusia dengan sengaja tanpa alas
2. Rukun Wudhu
a. Niat wudhu
b. Membasuh muka
c. Membasuh kedua tangan hingga siku
d. Mengusap sebagian kepala
e. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
100
f. Tertib
3. Tidak boleh karena belum suci
4. Hadas kecil
5. a. tawwabina
b. mutatohhirin
c. ‘ibadikassolihin
Gogodalem, 17 Desember 2015
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Gogodalem 01
Salim, S.Pd
NIP.19640403 1984051 001
Guru Pendidikan Agama Islam
Fauziyah Ulfa
101
LAMPIRAN 4
Data Observasi Guru dan Peserta Didik tiap siklus
Data Observasi Guru siklus I
No. Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1 Kesesuaian RPP
2 Peyampaian materi jelas
3 Penggunaan waktu sesuai
rencana
4 Penggunaan metode
5 Perhatian terhadap peserta didik
6 Memberi motivasi terhadap
peserta didik
Bringin, 12 Desember 2015
Peneliti
Fauziyah Ulfa
102
Data Obsevasi Peserta Didik Siklus I
No. Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1. Keaktifan dalam memperhatikan
penjelasan guru
2. Kesungguhan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran
3. Rasa ingin tahu peserta didik
meningkat
Bringin, 12 Desember 2015
Peneliti
Fauziyah Ulf a
103
Data Observasi Guru siklus II
No. Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1 Kesesuaian RPP
2 Peyampaian materi jelas
3 Penggunaan waktu sesuai
rencana
4 Penggunaan metode
5 Perhatian terhadap peserta didik
6 Memberi motivasi terhadap
peserta didik
Bringin, 16 Desember 2015
Peneliti
Fauziyah Ulfa
104
Data Obsevasi Peserta Didik Siklus II
No. Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1. Keaktifan dalam memperhatikan
penjelasan guru
2. Kesungguhan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran
3. Rasa ingin tahu peserta didik
meningkat
Bringin, 16 Desember 2015
Peneliti
Fauziyah Ulfa
105
Data Observasi Guru siklus III
No. Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1 Kesesuaian RPP
2 Peyampaian materi jelas
3 Penggunaan waktu sesuai
rencana
4 Penggunaan metode
5 Perhatian terhadap peserta didik
6 Memberi motivasi terhadap
peserta didik
Bringin, 17 Desember 2015
Peneliti
Fauziyah Ulfa
106
Data Obsevasi Peserta Didik Siklus III
No. Aspek yang dinilai Rendah Sedang Tinggi
1. Keaktifan dalam memperhatikan
penjelasan guru
2. Kesungguhan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran
3. Rasa ingin tahu peserta didik
meningkat
Bringin, 17 Desember 2015
Peneliti
Fauziyah Ulfa
107
LAMPIRAN 5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Nama : Fauziyah Ulfa
Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang/31 Mei 1985
NIM : 11412011
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Alamat : Brangkulon,RT 01/03, Lebak,
Bringin, Semarang.
B. Orang Tua
Ayah : Ngatman
Ibu : Aminatun
Pekerjaan : Swasta
C. Riwayat Pendidikan
No. Pendidikan Tahun
1. MI Nurul Huda Rembes
Bringin
1997
2. SMP Islam Sultan Fattah
Salatiga
2000
3. MA Negeri 2 Salatiga 2003
Bringin, Januari 2016
Fauziyah Ulfa
108
109
110
DOKUMENTASI
111
112
PROFIL GURU SD NEGERI
GOGODALEM 01
113
114
115
116