upaya peningkatan motivasi kewirausahaan mahasiswa administrasi pendidikan untuk mewujudkan calon...
TRANSCRIPT
PROPOSAL PENELITIAN
MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN
MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Oleh :
LUTFI
17171/2010
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN
MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
A. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan generasi yang dipersiapkan untuk melanjutkan
estafet kepemimpinan bangsa. Mahasiwa diharapkan dapat berperan sebagai
“agen of change, sosial of conrol dan iron stock”. Setiap mahasiswa, termasuk
Mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan diberikan suatu bidang ilmu yang
spesifik sebagai bekal dalam melakukan perubahan untuk diri sendiri, dan
diharapkan ikut berkontribusi demi kemajuan bangsa dan negara. Dengan sistem
perkuliahan yang bertahap per semesternya, diharapkan mahasiswa Jurusan
Administrasi Pendidikan mampu mewujudkan tujuan pendidikan dan menjadi
leader dibidang pendidikan.
Salah satu dari tujuan pendidikan berdasarkan UU No. 20 tahun 2003
adalah adanya perubahan yang lebih baik. Melalui pendidikan diharapkan adanya
perubahan pola pikir dari masa remaja menuju masa dewasa yang dapat dilihat
dari perubahan gaya hidup dan perubahan sikap dalam kehidupan. Selain itu
perubahan yang diharapkan terjadi kepada mahasiswa adalah perubahan pola
pikir. Perubahan pola pikir itu diantaranya adalah perubahan yang lebih luas dan
universal dalam menganalisis sesuatu.
2
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kasmir (2005),
dinyatakan bahwa perubahan pola pikir mahasiswa setelah kuliah untuk menjadi
pegawai sampai saat ini belum banyak berubah. Hal ini dikarenakan adanya suatu
kondisi dimana ketika seorang mahasiswa telah diwisuda maka ada
kecenderungan bagi mahasiswa tersebut untuk menjadi pegawai. Dari hasil
penelitian tersebut dapat kita simpulkan bahwa kurangnya motivasi
kewirausahaan pada mahasiswa.
Jika hasil penelitian Dr. Kasmir dilihat dari sudut pandang Jurusan
Administrasi Pendidikan, hal ini tentu cukup memprihatinkan. Lulusan
Administrasi Pendidikan disiapkan untuk menjadi leader dalam dunia pendidikan,
salah satunya sebagai kepala sekolah. Kepala Sekolah yang profesional haruslah
memiliki jiwa kewirausahaan. Hal ini tercantum dalam Permendikas No 13 Tahun
2007, salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh Kepala Sekolah adalah
kompetensi kewirausahaan.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan pada
tanggal 25 November 2014 dengan rekan-rekan Mahasiswa Administrasi
Pendidikan UNP, masih telihat kurangnya motivasi kewirausahaan mahasiswa.
Hal ini dapat dilihat dari fenomena sebagai berikut :
1. Rendahnya partisipasi Mahasiswa AP dalam mengikuti program-
program kewirausahaan yang diselenggarakan pihak Universitas
seperti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), dan Program
Mahasiswa Wirusaha (PMW)
3
2. Kurangnya ketekunan mahasiswa dalam berwirausaha hal ini
dibuktikan dengan mudahnya mahasiswa menyerah jika mengalami
satu kegagalan dalam menjalankan suatu usaha.
3. Kurangnya komitmen mahasiswa dalam berwirausaha secara
kelompok, hal ini dibuktikan dengan pengelolaan yang kurang baik
padahal pembagian tugas telah diberikan pada masing-masing
anggota.
4. Adanya mahasiswa yang kurang bersemangat dalam menjalankan
usahanya, yang dapat dilihat dari menurunnya kinerja dan target
pencapaian usaha yang telah direncanakan sebelumnya.
Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
motivasi Kewirausahaan mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan UNP
dengan judul “Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan
Universitas Negeri Padang”
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat diidentifikasi
masalah yang dapat mempengaruhi motivasi kewirausahaan mahasiswa AP UNP
sebagai berikut :
1. Kurangnya motivasi kewirausahaan mahasiswa karena minat dari mahasiswa
itu sendiri yang tidak ingin menjadi seorang wirausaha.
2. Adanya pemikiran bahwa menjadi pegawai setelah sarjana lebih baik, karena
terjaminnya ksejahterahan hidup.
3. Adaya mahasiswa yang berfikir bahwa modal menjadi kendala utama dalam
memulai dan membuka suatu usaha.
4. Adanya tuntutan dari orang tua untuk menjadi pegawai sehingga mahasiswa
terfokus pada pembelajaran yang baik, sehingga tidak memiliki keinginan
untuk mencoba sesuatu yang baru.
5. Masih minimnya program yang dapat menumbuhkan minat mahasiswa dalam
berwirausaha.
6. Kurangnya kebijakan dari Jurusan Administrasi Pendidikan untuk mewajibkan
mahasiswa berwirausaha.
7. Kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu kompetensi kewirausahaan.
5
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis
merasa perlu membatasi masalah penelitian. Hal ini dilakukan mengingat adanya
keterbasan dana, tenaga dan waktu yang tersedia dalam melakukan penelitian.
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Semangat mahasiswa untuk berwirausaha
2. Tanggung jawab mahasiswa dalam menjalankan usahanya
3. Sifat pantang menyerah mahasiswa dalam menjalankan usaha
4. Komitmen mahasiswa dalam menjalankan suatu usaha.
D. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana semangat mahasiswa untuk berwirausaha.?
2. Bagaimana tanggung jawab mahasiswa dalam berwirausaha.?
3. Apakah mahasiswa memiliki sikap/mental Pantang Menyerah dalam
menjalankan usahanya.?
4. Bagaimana komitmen mahasiswa dalam menjalankan suatu usaha ?
E. Tujuan Penelitian
Berikut ini tujuan diadakannya penelitian minat entrepreneur pada
mahasiswa AP FIP UNP adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1. Semangat mahasiswa dalam mengkuti mata kuliah kewirausahaan
2. Tanggung jawab mahasiswa dalam berwirausaha
6
3. Sifat Pantang menyerah mahasiswa dalam menjalankan suatu usaha
4. Komitmen mahasiswa dalam menjalankan usaha.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut :
1. Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan agar dapat mengembangkan
kurikulum dan membuat kegiatan yang lebih kreatif sehingga dapat memicu
semangat mahasiswa untuk berwirausaha.
2. Dosen mata kuliah kewirausahaan, berguna untuk sebagai data tambahan
untuk mengetahui motivasi mahasiswa terhadap kewirausahaan. Serta dapat
mengembangkan metode pelajaran yang dapat mengembangkan motivasi
mahasiswa dalam berwirausaha.
3. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Administrasi Pendidikan, agar dapat
merencanakan suatu program yang mendukung tumbuhnya budaya
entrepreneur dalam jiwa mahasiswa AP.
4. Sebagai dasar untuk menentukan suatu kebijakan/kurikulum baru untuk
mewujudkan mahasiswa AP yang memiliki motivasi wirausaha.
5. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa untuk meningkatkan motivasi
terhadap dunia entrepreneur.
6. Peneliti, sebagai bahan kajian dalam melakukan kajian pengembangan
kurikulum kewirausahaan, ataupun untuk melakukan penelitian sejenisnya.
7
G. Kajian Teori
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata wirausaha, dan
secara sederhana kita menganggap wirausaha merupakan kemampuan seseorang
dalam mengolah peluang menjadi suatu keuntungan. Kata wirausaha bukan
merupakan sesuatu yang asing lagi, terutama bagi kalangan mahasiswa. Hal ini
disebabkan karena banyaknya sosialisasi pentingnya menjadi seorang wirausaha
oleh pemerintah. Bentuk sosialisasi ini dibuktikan dengan banyaknya program-
program yang dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan jiwa wirausaha
dikalangan mahasiswa, diantaranya adalah Program Kreatifitas Mahasiswa
(PKM) dan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW).
Mahasiswa diharapkan sebagai agen perubahan dalam kehidupan, salah
satunya dengan melakukan gebrakan untuk menjadi seorang wirausaha.Gagasan
untukmenjadikan mahasiswa AP sebagai seorang wirausaha menjadi penting,
untuk mempersiapkan mahasiswa AP sebagai calon manajer didalam dunia
pendidikan umumnya, dan sekolah khususnya.Hal ini dilandasi dengan
Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah, dimana salah
satu kompetensi yang harus dikuasai oleh kepala sekolah adalah kompetensi
wirausaha.
Fenomena yang terjadi belakangan ini tingginya animo mahasiswa AP
untuk menjadi pegawai.Hal ini dapat kita lihat pada saat penerimaan CPNS yang
diadakan pemerintah beberapa bulan yang lalu. Sudah saatnya kewirausahaan
dikembangkan secara lebih terstuktur didalam sistem akademik di jurusan
8
mahasiswa (baca : mahasiswa Administrasi Pendidikan) agar lulusan tidak hanya
mencari pekerjaan (Kompas, 18 mei 2009) dalam Hendro 2011.
Untuk mewujudkan mahasiwa AP yang ahli dalam bidang usaha
diperlukan motivasi dalam diri mahasiswa itu sendiri. Jika didalam diri
mahasiswa AP tidak ada motivasi untuk menjadi wirausaha, maka akan ada
mempengaruhi kualitas lulusan Administrasi Pendidikan (kompetensi wirausaha)
sekaligus kurangnya berkurangnya persiapan mahasiswa untuk menjadi manajer/
Kepala sekolah. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai motivasi wirausaha
mahasiswa, telebih dahulu akan kita bahas pengertian dari motivasi.
1. Pengertian Motivasi
Menurut Greenberg dan Baron (dalam ilham) motivasi adalah suatu
proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia
kearah pencapaian tujuan. Menurut Denny (1997) motivasi adalah
mempersilahkan seseorang untuk melakukan sesuatu sebab ia sendiri memang
ingin melakukannya.Sedangkan menurut indra wijaya (2000 : 67) motivasi
sesungguhnya merupakan proses psikologis dimana terjadi interaksi antara
sikap, kebutuhan, persepsi, proses belajar, dan pemecahan persoalan”.
Sementara itu, Hasibuan (dalam Ilham, 2014) menyatakan bahwa
motivasi adalah suatu rangsangan keinginan dan daya penggerak kemauan
bekerja seseorang karena setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin
dicapai.Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa
9
motivasi adalah suatu rangsangan yang dapat mendorong seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika dalam diri
seseorang tidak memiliki motivasi, maka kegiatan yang dilakukan tidak akan
maksimal. Untuk itu motivasi sangat penting dalam diri seseorang untuk
mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
2. Pengertian Kewirausahaan
Setelah mengetahui konsep mengenai motivasi, selanjutnya kita akan
bahas mengenai kewirausahaan. Zimerer dalam Kasmir (2012 : 20)
mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreatifitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (usaha). Sementara itu Kasmir (2012 : 21)
berpendapat kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal
menciptakan usaha yang membutuhkan kreatifitas dan inovasi yang terus
menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sebelumnya.
Menurut Robert D. Hisrich dkk (2008 : 10) Kewirausahaan adalah
proses penciptaan Sesuatu yang baru pada nilai yang menggunakan waktu dan
upaya yang diperlukan, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial
yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan
dan kebebasan pribadi. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam
mengelola semua peluang menjadi suatu nilai yang bermanfaat dan bernilai
10
ekonomi. Kewirausahaan dapat dilakukan secara individu maupun secara
kelompok tergantung dari pemiliki usaha tersebut. Seorang wirausaha juga
harus memiliki kekuatan mental yang tinggi sehingga mampu mengendalikan
emosi.
Jika dikaitkan dengan motivasi, maka motivasi kewirausahaan
merupakan suatu keinginan yang dilakukan seseorang dalam melakukan suatu
kegiatan yang memanfaatkan peluang menjadi suatu usaha. Seseorang yang
memiliki motivasi kewrausahaan yang tinggi memiiki kekuatan mental yang
tinggi pula, sehingga memungkinkan ia melompat dan meluncur maju
kedepan diluar kemampuan rata-rata (Buchari Alma 2011 : 17). Dengan
adanya kesungguhan, ketekunan dan semangat yang tinggi untuk
berwirausaha maka dapat dikatakan orang tersebut memiliki motivasi
kewirausahaan yang tinggi.
3. Pentingnya Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa
Kewirausahaan perlu dilatih dan adanya pengulangan dan usaha yang
dilakukan secara terus-menerus. Ir. Hendro (2011 : 5) berpendapat wirausaha
(entrepreneurship) bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang
dalam waktu sekejab, melainkan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk
mengelola semua keterbasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna
11
mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam
karir.
Pada umumnya Negara maju memiliki wirausahawan yang lebih
banyak dibandingkan dengan Negara berkembang apalagi Negara miskin.
Amerika serikat memiliki 11,5% dari total penduduknya, singapura 7,2%
Malaysia >3%, dan Indonesia dengan segala sumber daya alam yang dimiliki
hanya 0,18%. Secara historis dan consensus, bila sebuah Negara ingin maju
minimal harus memiliki wirausahawan 2% dari total penduduknya. (Sumber :
Kompas, September 2008. dalam Hendro 2011 : 7).
Selain pandangan umum diatas, pentingnya motivasi kewirausahaan
bagi mahasiswa AP adalah karena mahasiswa AP merupakan generasi penerus
kepemimpinan pendidikan. Bila dikerucutkan lagi, motivasi dan kemampuan
untuk berwirausaha sangat penting bagi Kepala Sekolah. Hal ini tercantum
dalam Permendiknas No 13 Tahun 2007, dimana salah satu kompetensi yang
dimiliki oleh kepala sekolah adalah kompetensi wirausaha. Mahasiswa AP
yang notabenen dipersiapkan sebagai calaon manajer dalam dunia pendidikan
diharapkan juga mampu menguasai kompetensi ini.
Sebagai faktor tambahan, pentingnya motivasi kewirausahaan bagi
mahasiswa AP juga dilandasi dengan kebijakan pemerintah yang akan datang.
Data yang penulis himpun dari Kompas, Tempo dan Singgalang menyebutkan,
bahwa adanya rencana pemerintah untuk memoratorium penerimaan cpns
dalam 5 tahun kedepan. Hal ini tentu menjadi berita yang mengecewakan bagi
12
mahasiswa AP yang bercita-cita untuk menjadi pegawai dijalur Non
Kependidikan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa motivasi
kewirausahaan sangat penting, terutama bagi Mahasiswa Administrasi
Pendidikan.
4. Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan
Dari penjelasan materi sebelumnya, sudah disinggung bahwa tujuan
dari kewirausahaan bagi Mahasiswa AP adalah melatih mahasiswa dalam
mengembangkan motivasi dan kompetensi di bidang kewirausahaan sebagai
bekal untuk menjadi manajer/kepala sekolah yang professional. Dari
penjelasan materi yang penulis dapatkan dari dosen mata kuliah
kewirausahaan (Elizar Ramli) dinyatakan bahwa, “Kewirausahaan bukan ilmu
yang hanya sekedar mendatangkan uang, namun juga sarana untuk
mewujudkan karakter jujur, semangat tinggi dan rasa syukur kepada
pencipta”.
Sementara itu, Hendro (2011 : 8) menyatakan bahwa kewirausahaan
memiliki peran yang sangat vital bagi kemajuan setiap insan, daerah dan
bangsa. Dari pendapat diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa manfaat lain
dari kewirausahaan bagi mahasiswa AP adalah sebagai salah satu cara untuk
mewujudkan generasi yang mempunyai karakter jujur, semangat dan pantang
13
menyerah. Selain itu kewirausahaan juga bermanfaat untuk kemajuan diri
mahasiswa yang bermuara pada kemajuan bangsa.
Lebih lanjut, Hendro (2011 : 7) menjelaskan tujuan kewirausahaan
bagi mahasiswa dan dunia pendidikan adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan saja tidak cukup untuk menjadi bekal masa depan. “dahulu
saya berfikir pendidikan saja sudah cukup membuat Indonesia mandiri,
tetapi sekarang mengapa tetap saja terbelakang.? Ternyata kita tidak hanya
cukup menguasai ilmu yang umum saja. Bangsa ini membutuhkan orang-
orang yang sanggup merubah ‘kesulitan’ menjadi ‘peluang’ dan
memberikan kontribusi perusahaan” kata Ciputra yang dikutip dalam
Kompas, 3 November 2009
b. Kewirausahaan bisa diterapkan dalam semua bidang pekerjaan dan
kehidupan. Dengan demikian, kewirausahaan sangat berguna sebagai
‘bekal’ masa depan mahasiswa/i bila ingin berkarir dibidang apapun.
c. Ketika lulusan pergururuan tinggi kesulitan mendapatkan pekerjaan atau
terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kewirausahaan bisa menjadi
langkah alternatif untuk mencari nafkah dan bertahan hidup.
d. Agar sukses di dunia kerja atau usaha, tidak cukup hanya pandai bicara,
yang dibutuhkan adalah bukti nyata/realitas. Kewirausahaan adalah ilmu
nyata/realitas. Oleh karena itu, kewirasahaan merupakan ilmu nyata yang
bisa mewujudkannya.
14
e. Memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
f. Membudayakan sikap unggul, perilaku positif, dan kreatif.
g. Menjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah, bertahan hidup, dan
berkembang.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa
Motivasi merupakan proses psikologi yang mencerminkan interaksi
antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang ada dalam diri
seseorang. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai proses psikologi yang
timbul diakibatkan oleh faktor dari dalam diri dan luar diri seseorang.
Mahasiswa yang memiliki motivasi wirausaha yang tinggi akan berusaha
untuk memulai suatu usaha yang digelutinya dengan semangat dan sungguh-
sungguh.
Berdasarkan teori motivasi kerja, menurut Siagian (dalam Ilham) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi,diantaranya :
a. Cara pemotivasian yang baik. Tindakan pemotivasian yang baik dilakukan
secara objektif, hukum yang diberikan setimpal, tidak merendahkan
martabat seseorang, bersifat mendidik dan tidak dilakukan secara
emosional.
15
b. Pemberian penghargaan dan pelaksanaan yang baik. Untuk mendorong
semangat wirausaha diharapkan adanya penghargaan yang baik bagi
mahasiswa yang mampu mengelola usahanya secara mandiri. Sehingga ini
berdampak pada motivasi mahasiswa yang lain untuk ikut serta dalam
merintis suatu usaha.
c. Kemauan untuk maju. Kemauan untuk maju dalam kehidupan seseorang
berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukannya.
Selain itu, menurut Umi Sukamti (2000 : 81) timbulnya Motivasi
Kewirausahaan bisa dimulai dari :
a. Dari Sekolah
1) On – campus sidelines. Usaha atau bisnis dilaksanakan dari kampus
dan pasarnya didalam kampus atau didalam sekolah. Hal ini dapat
dicontohkan dengan menjual keperluan alat tulis-menulis, menjual
fotocopy dan menjual buku-buku bekas mahasiswa.
2) Off – campus sidelines. Suatu usaha yang operasinya dari kampus
tetapi pasarnya di luar kampus. Seorang mahasiswa university of
Texas membuka jasa pelayanan charter kapal terbang, sementara ia
menyelesaikan kuliah di fakultas Hukum. Strateginya ialah :
mengambil beberapa pimpinan mahasiswa dari beberapa perguruan
tinggi dan sekolah-sekolah yang ada di kota itu sebagai pegawainya,
sekaligus dipakai sebagai saluran promosinya. Hasil pertahunnya
$350,000.
16
3) Curricular starups. Suatu usaha yang dimulai dari tugas/pekerjaan
yang ada kreditnya. Usaha ini historisnya dimulai karena ada tugas
kurikuler mewajibkan mahasiswa utnuk memulai usaha bisnis, suatu
bisnis harus dilaksanakan dan dianalisis. Dan mahasiswa diharuskan
membuat laporan dalam 10 minggu.
b. Dari Pekerjaan
Berikut ini faktor yang mempengaruhi atau membantu timbulnya
motivasi wirausaha adalah :
1) Direct job outgrowth. Kegiatan dalam pekerjaan pertama,
mempengaruhi pilihan terhadap jenis usaha yang dilakukan
berikutnya. Contohnya, seorang mahasiswa yang karena kepeluannya
akan fotocopy sangat tinggi, sehingga keadaan itu menginspirasi
mahasiswa tersebut untuk membuka usaha foto copy.
2) Tangential opportunities. Mulainya usahayang kedua ini tidak ada
kaitannya dengan jenis pekerjaan pertama. Jadi wirausaha timbul
karena adanya peluang yang didapatkan.
3) Sideline startups. Usaha ini dimulai karena pada awalnya merupakan
pekerjaan sampingan, untuk menambah penghasilan di hari libur
Jum’at dan Sabtu. Namun menjadi usaha yang ditekuni dikemudian
hari.
17
c. Dari Keadaan Menganggur
1) Intentional resignation.
Suatu motivasi untuk berwirausaha yang dimulai dari inisiatif seorang
Pegawai yang keluar dari pekerjaannya secara sukarela.Contoh :
seseorang bekerja di perusahaan kecil. Karena gaji dan hubungan yang
kurang baik dengan atasan, ia mengundurkan diri dan keluar dari
perusahaan. Lalu pegawai tersebut membuka usaha sendiri untuk
menyambung hidupnya.
2) Layoff. Keinginan berwirausaha muncul karena adanya PHK yang
dilakukan oleh pimpinan perusahaan yang disebabkan oleh krisis
ekonomi. Keadaan ini membuat pegawai termotivasi untuk
berwirausaha
3) Dischange. Majikan mengelurkan pegawai karena ada kepuasan pada
majikan.
4) Retirement. Pegawai keluar karena pensiun. Hal ini membuat keadaan
mereka menganggur dan memulai suatu usaha.
d. Dari rumah.
Rumah juga berfungi sebagai starting point untuk menjadi seorang
wirausaha.Biasanya dibedakanmenjadi :
1) Homemaker – started ventures. Bentuk usaha yang ditekuni oleh kaum
wanita.
18
2) Family ventures. Usaha ini biasanya dikerjaan oleh seluruh anggota
keluarga, dari ayah, ibu anak-anak.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan dapat
dimulai dan diajarkan melalui berbagai cara. Setiap orang termasuk
mahasiswa memiliki peluang yang sama untuk menjadi seorang wirausaha
tergantung minat dan motivasi pada diri masing-masing mahasiswa.
6. Jenis-jenis Motivasi Kewirausahaan
Motivasi merupakan kegiatan yang memerlukan perhatian yang besar
untuk menumbuhkan minat dan keinginan seseorang terhadap tujuan yang
ingin dicapainya. Menurut Sunarto, dalam Ilham (2014) motivasi terdiri dari
dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik :
a. Motivasi intrinsik
Seseorang mempunyai hasrat untuk mencapai tujuan, disebabkan
oleh faktor pendorong yang berasal dari sendiri, maka motivasi ini
dinamakan motivasi intrinsic. Faktor didalam diri seseorang dapat berupa
kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, atau berbagai harapan,
cita-cita yang menjangkau kemasa depan. Jadi motivasi intinsik
19
merupakan suatu keinginan untuk bertindak untuk melakukan sesuatu
yang didorong karena pengaruh dalam diri individu.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang didorong karena
pengaruh diluar diri individu.Sebagaimana yang diungkapkan Sunarto,
dalam Ilham (2014) “Motivasi ekstrinsik adalah motiasi yang disebabkan
faktor dari luar individu.Faktor dari luar dapat berupa pengaruh dari
lingkungan dan keluarga yang gemar berwirausaha, atau teman-teman
yang mempunyai insiatif yang tinggi terhadap wirausaha.Jadi motivasi
ekstrinsik merupakan suatu dorongan yang datang dari luar diri individu.
Dalam kaitannya dengan kewirausahaan, motivasi ekstrinsik dapat
didorong oleh guru disekolah maupun oleh para dosen di pergruan tinggi
yang memberikan mata kuliah kewirausahaan. Pendapat diatas senada
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Buchari Alma (2011 : 7) yang
menyatakan, “Sekolah yang memberikan mata kuliah kewirausahaan dapat
membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha, seperti yang terjadi pada
alumni MIT, Harvard University dan beberapa perguruan tinggi lainnya”.
7. Indikator Motivasi Kewirausahaan
Motivasi kewirausahaan pada hakekatnya merupakan suatu dorongan
dan energy yang dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu
usaha. Menurut Manulang, dalam (Ilham 2014) “Seseorang yang mempunyai
20
motivasi akan terlihat dari ketekunan, kesabaran, keseriusan, kegairahan,
semangat, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.
Mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam berwirausaha akan
terlihat dari sikap, semangat dan kedisiplinannya dalam melakukan suatu
usaha.
Menurut Sudrajat (2012 : 28) menyatakan seorang wirausaha adalah
orang yang mampu meretas gagasan menjadi kenyataan. Jadi seorang
wirausaha juga dapat diindikasikan sebagai orang yang kreatif, inovatif serta
mampu mewujudkan ide yang dimilikinya. Lebih lanjut, Sudrajat (2012 : 30)
menjelaskan, sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha adalah
percaya diri, berani mengambil resiko, berorientasi kemasa depan, kreatif dan
inovatif, sifat kemandirian, tanggung jawab dan selalu mencari peluang usaha.
Senada dengan pendapat diatas, Hendro (2011 : 165) berpendapat
sikap yang harus dilimiki oleh seorang wirausaha adalah berfikir positif,
berorientasi jauh kedepan, penuh semangat dan berjuang keras (pantang
menyerah), serta komitmen yang kuat. Berdasarkan pendapat diatas, dapat
dismpulkan indikator untuk mengukur motivasi wirausaha seseorang adalah
adanya semangat, tanggung jawab, pantang menyerah, dan komitmen yang
tinggi. Penjelasan mengenai indicator seseorang yang termotivasi menjadi
wirausaha akan dibahas sebagai berikut :
21
a. Semangat
Semangat yang tinggi diperlukan seseorang dalam menjalankan
usahanya, karena sukses atau tidaknya usaha yang dilakukan tergantung
pada semangat kerja dalam berwirausaha. Menurut Hendro (2011 : 174)
Semangat merupakan energy untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena
ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat
dan tujuan.
Sunarto, dalam Ilham (2014) berpendapat Semangat kerja yang
tinggi diungkapkan dalam bentuk antusiasme, minat, dan dedikasi yang
tinggi terhadap tugas. Semangat untuk berwirausaha merupakan salah satu
hal yang terpenting dan salah satu indicator untuk megukur minat
seseorang yang ingin berwirausaha (Buchari Alma 2011 : 41).Hal senada
juga diungkapkan Hendro, bahwa sumber energy yang dibutuhkan dalam
kegiatan kewirausahaan atau kegiatan lainnya adalah mempunyai
semangat dan gairah untuk mengerjakannya.
b. Tanggung Jawab
c. Pantang Menyerah
Pantang menyerah merupakan salah satu kunci untuk sukses
menjalani hidup. Pantang menyerah juga merupakan kunci utama dalam
meraih kesuksesan baik dalam prestasi di bangku kuliah ataupun dalam
berwirausaha (Hendro 2011 : 184). Lebih lanjut Hendro menjelaskan
22
bahwa selain modal uang, modal lain yang bisa digunakan untuk menjadi
wirausahawan adalah pantang menyerah.
d. Komitmen
Menurut Hendro (2011 : 184) Faktor utama untuk membangun
sebuah komitmen diri dalam membangun kesuksesan adalah kompetensi.
Kompetensi dapat dilihat dari pola kerja, semangat inovasi serta tingkah
laku dalam melaksanakan suatu pekerjaan.Ada beberapa jenis komitmen
yang dapat dibedakan dalam kewirausahaan.Adapun jeis-jenis komitmen
tersebut adalah komitmen terhadap diri sendiri, keluarga, bisnis dan
lingkungan.
H. Kerangka Konseptual
Berdasarkan kajian teori diatas maka yang menjadi kerangka konseptual
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Motivasi
Wirausaha
Mahasiswa
Semangat
Tanggung
Jawab
Pantang
Menyerah
Adanya Motivasi
Mahasiswa AP
untuk menjadi
Wiarausaha
Komitmen
23
I. Metode Penelitian
1. Jenis Penilitian
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanpa
membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu variable dengan
variable lainnya. Menurut Arikunto, dalam Ilham (2014) Penelitian deskriptif
tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya
menggambarkan apa adanya tentang suatu variable, gejala dan keadaan.
Untuk itu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang
motivasi wirausaha Mahasiswa Administrasi Pendidikan.Dengan demikian
kita dapat melihat gambaran motivasi wirausaha Pada Mahasiswa
Administrasi Pendidikan.
2. Defenisi Operasional Penelitian
Motivasi kewirausahaan adalah keinginan dan kemampuan seseorang
dalam mengelola semua peluang menjadi suatu nilai yang bermanfaat dan
bernilai ekonomi. Dengan adanya motivasi untuk berwirausaha mahasiswa
akan aktif dalam mengarahkan semua potensi diri, bekerja keras, dan mampu
menjadikan peluang yang ada sebagai lahan untuk dijadikan suatu usaha.
24
Adapun indikator variable yang akan diukur adalah : (a) Semangat, (b)
Tanggung jawab, (c) Sifat Pantang menyerah, (d) Komitmen.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Sugiyono (2013 : 119) Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sukardi, dalam
Ilham (2014) Populasi adalah semua anggota kelompok manusia,
binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat
dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil suatu
penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan
Administrasi Pendidikan UNP TM 2011-2014 yang berjumlah.
Adapun gambaranpopulasi mengenai mahasiswa jurusan
Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Padang dapat dilihat dalam
table dibawah ini :
Tabel 1. Populasi Penelitian
Tahun Masuk Jumlah
2011 142
2012 178
25
2013 147
2014 88
Total 555
b. Sampel
Menurut Sugioyo (2013 : 120) Sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun aturan dalam
pengambilan sampel dijelaskan oleh Hadi berpendapatberpendapat jika
jumlah subjek besar dari 100 dapat diambil 10-20% atau 20-50%, atau
lebih. Dari pendapat ahli diatas maka, sampel yang diambl dalam
penelitian ini sebesar 10%.
Tabel 2. Sampel Penelitian
Tahun Masuk Jumlah Sampel 10 %
2011 142 14
2012 178 18
2013 147 15
2014 88 9
Total 555 55
c. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer,
yang diperoleh langsung dari responden, yaitu Mahasiswa Administrasi
26
Pendidikan.Adapun Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh Mahasiswa Administrasi Pendidikan TM 2011-2014
Universitas Negeri Padang.
J. Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa angket
dengan menggunakan angket skala likert.Angket yang digunakan adalah
angket tertutp dimana jawabannya telah disediakan dan responden bisa
memilih dari salah satu jawaban tersebut.5 pilihan jawaban yaitu selalu (SL),
sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), tidak pernah (TP). Bobot pada
setiap jawaban akan diberi skor 5,4,3,2 dan 1.
Penyusun angket dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut :
1. Menetukan variable yang akan diteliti, menentukan sub variable dan
indikator penelitian.
2. Membuat kisi-kisi berdasarkan penelitian.
3. Menyusun butir-butir pernyataan berdasarkan indicator yang sudah
ditetapkan.
4. Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing mengenai item yang
dibuat.
5. Melakukan uji coba kepada 20 orang diluar sampel untuk mengetahui
validitas dan reliabelitas angket sebagai berikut :
27
a. Uji Validitas
Menurut Sudjana, dalam Ilham (2014) Uji validitas dapat digunakan
rumus korelasi tata jenjang atau motede Spearman seperti berikut :
p = 1 −6 ∑ 2𝑑
(𝑁2 −1)
Keterangan :
P:Koefisien korelasi validitas
∑ 𝑑: Jumlah beda
N : Jumlah Sampel
b. Uji Reliabilitas
Sedangkan untuk menguji reliabilitas instrumen dapat digunakan
rumus :
Rn =[𝑛
𝑛−1] [1 −
∑ 2𝑠
𝑠2−𝑡]
Keterangan :
28
Rn : Reliabilitas yang dicari
∑𝑠2 : Jumlah validitas butiran
𝑠2 – t : Varian total
𝑛 : Jumlah butir
K. Teknik Analisis Data
Adapun rumus yang digunakan dalam menganalisi data pda penelitian ini
merujuk pada rumus yang dikemukakan Depdiknas, dalam Ilham (2014) sebagai
berikut :
x=∑𝑥
𝑓
Keterangan :
x : Skor rata-rata yang dicari
∑x:jumlah perkalian frekuensi jawaban dengan skor
f:sampel/ responden
Prosedur yang dilalui dalam teknik analisis data adalah :
1. Verifikasi data, yaitu mengecek kebenaran data yang sudah diisi oleh
responden, seandainya ada data yang kurang lengkap diusahakan untuk
melengkapinya.
29
2. Pemberian skor terhadap jawaban responden yaitu, selalu diberi skor 5, sering
diberi 4, kadang-kadang diberi skor 3, jarang diberi skor 2, dan tidak pernah
diberi skor 1.
3. Pemisahan butir angket berdasarkan indikator .
4. Menghitung skor.
5. Menentukan tingkat kualitas motivasi wirausaha mahasiswa administrasi
pendidikan dengan menggunakan kriteria batas skor skala likert yang
dikemukakan oleh Arikunto, dalam Ilham (2014) dengan perincian sebagai
berikut :
Skala Klasifikasi
Sangat Rendah 1,0 – 1,5
Rendah 1,6 – 2,5
Cukup Tinggi 2,6 – 3,5
Tinggi 3,6 – 4,5
Sangat Tinggi 4,6 – 5,0
30
DAFTAR PUSTAKA
2014. Rabu, 8 Oktober | 23:46 WIB. Dirut RNI: Sektor Pangan jadi Pondasi Hadapi
Pasar Bebas ASEAN. Diakses : Kamis, 13 November | 21:19 WIB.
Kompas.com
2014. Selasa, 28 Oktober | 22:19 WIB. Moratorium CPNS Akan Berlangsung 5
Tahun. Diakses : Kamis, 13 November | 21:28 WIB. Kompas.com
2014. Kamis, 06 November | 05:17 WIB. Kementerian PAN-RB Masih Kaji Rencana
Moratorium CPNS. Diakses : Kamis, 13 November | 21:31 WIB.
Republika.co.id
Ilham. 2014. “Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Bukittinggi.” Skripsi tidak
diterbitkan. FIP-UNP
Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta :Erlangga
Kasmir. 2012. Kewirausahan. Jakarta :Rajawali Persada
Permendiknas No. 13 Tahun 2007. Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta
31
Sukamti, Umi. 2000. Manajemen Perusahaan Kecil dan Kewirausahaan.Jakarta :
Dikjen dikti
UU No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional