upaya peningkatan kemampuan menulis … · web viewbentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa,...

63
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK GALI KUNCI SISWA KELAS X PROGRAM AKSELERASI SMA NEGERI 1 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009 PENELITIAN TINDAKAN KELAS Disusun sebagai bentuk pengembangan profesi guru oleh: PARTINEM, S.Pd.. Guru Bahasa Indonesia SMA 1 Purworejo PURWOREJO 2009

Upload: volien

Post on 16-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK GALI KUNCI SISWA KELAS X PROGRAM AKSELERASI

SMA NEGERI 1 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun sebagai bentuk pengembangan profesi guru

oleh:

PARTINEM, S.Pd..Guru Bahasa Indonesia SMA 1 Purworejo

PURWOREJO 2009

Page 2: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

PENGESAHAN

Karya tulis berjudulul Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Teknik

Gali Kunci Siswa Kelas X Program Akselerasi SMA Negeri 1 Purworejo Tahun

Pelajaran 2008/2009 telah disetujui dan disahkan pada

hari:

tanggal:

tempat:

Purworejo, April 2009

Kepala SMA Negeri1 Purworejo,

Dra.Budiastuti Sumaryanti, M.PdNIP 196010051987032006

ii

Page 3: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto:

Dengan puisi aku bernyanyi sampai senja umurku nanti,dengan puisi aku bercinta hingga berbatas cakrawala.dengan puisi aku mengenang keabadian yang akan

datang,dengan puisi aku menangis jarum waktu bila tajam mengiris, dengan puisi aku mengutuk nafas zaman yang busuk, dengan puisi aku berdoa perkenankanlah

kiranya(Taufik Ismail, Tirani dan Benteng, 1983:62)

Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah, dan dengan agama hidup menjadi terarah(Mukti Ali)

Inna sholati, wanusukhi, mamahyaya, wamamati, lilla hirobbil alamin

Saudara-saudara puisi adalah bau anyir keringat berjuta rakyat puisi adalah kehidupan mereka yang alot dan berat adalah pikiran dan tenaga mereka yang sekarat, adalah

darah luka mereka yang muncratSaudara-saudara puisi bukan sejenis pakaian sore atau pakaian pesta yang terpampang

di kaca etalase hasil desainer-desainer kebudayaan.Saudara-saudara setidaknya puisi bisa mengajari kita untuk berkata: TIDAK!

(Emha Ainun Najib, dari: Sesobek Buku Harian Indonesia, hlm.103-104)

Persembahan:Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk murid-murid tercinta, terima

kasih, kalian adalah ladang pembelajaran yang amat berharga

iii

Page 4: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

KATA PENGANTAR

Tiada untaian kata yang lebih indah selain ucapan syukur ke hadirat

Allah SWT yang telah begitu banyak melimpahkan karunia, taufik, hidayah,

serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis sederhana

yang berjudul Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Teknik Gali

Kunci Siswa Kelas X Program Akselerasi SMA Negeri 1 Purworejo Tahun

Pelajaran 2008/2009.

Penulisan karya tulis dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ibu Dra. Budiastuti Sumaryanti, M.Pd., Kepala SMA Negeri 1

Purworejo yang telah memberi kesempatan, peluang, bimbingan, dan

motivasi kepada penulis.

2. Ibu Tuti, Pak Poniran, selaku petugas perpustakaan yang selalu sabar

dan ramah melayani penulis untuk meminjam berbagai referensi.

3. Teman sejawat, Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Purworejo yang

selalu memberi warna dalam kehidupan.

4. Ibu Dra. Sri Sujarotun, sahabat dan kakakku yang selalu sabar dan

selalu memberikan motivasi.

Ucapan terima kasih yang tulus juga penulis sampaikan buat Mas Son,

suamiku terkasih atas kesabaran dan kebesaran jiwanya. Untuk Rara, Bima,

dan Naufal, anak-anakku tersayang yang memberi warna ceria dalam hidup.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini sungguh masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan.

Walaupun demikian, penulis tetap berharap semoga karya ini memberikan

manfaat.

Purworejo. April 2009

Partinem

Page 5: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................iPENGESAHAN............................................................................................iiMOTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................iiiKATA PENGANTAR..................................................................................ivDAFTAR ISI..................................................................................................vABSTRAK.....................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang...................................................................................1B. Rumusan Masalah..............................................................................2C. Tujuan..................................................................................................2D. Manfaat................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESISA. Landasan Teori...................................................................................3

1. Apresiasi puisi..........................................................................32. Hakikat puisi............................................................................43. Teknik Gali Kunci...................................................................6

B. Kerangka Berpikir.............................................................................7C. Hipotesis..............................................................................................8

BAB III METODE PENELITIANA. Desain Penelitian.................................................................................9B. Prosedur Penelitian............................................................................10C. Subjek dan Objek pPenelitian...........................................................11D. Teknik Pengumpulan Data................................................................12E. Instrumen Penelitian..........................................................................13F. Teknik Analisis Data..........................................................................13G. Kriteria Keberhasilan........................................................................14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian Siklus I....................................................................15B. Hasil Penelitian Siklus II...................................................................17C. Pembahasan........................................................................................19

BAB V PENUTUPA. Simpulan...............................................................................................20B. Saran.....................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

v

Page 6: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK GALI KUNCI SISWA KELAS X PROGRAM AKSELERASI SMA 1

PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009

OlehPartinem, S.Pd.

ABSTRAK

Penelitian ini berlatar belakang dari kesulitan siswa untuk mengawali atau mendapatkan ide awal menyusun puisi.Kesulitan mereka dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa puisi itu hanya milik para pengarang besar, bahasanya sulit dipahami, dan tidak ilmiah.Menulis puisi merupakan tataran apresiasi tertinggi.Materi puisi merupakan salah satu materi esensial dalam kurikulum bahasa Indonesia SMA. Sangat disayangkan apabila materi penting ini tidak dipelajari secara sungguh-sungguh. Di samping itu, masih banyaknya siswa yang beranggapan bahwa puisi berdekatan dengan sifat cengeng, tidak bermanfaat, tidak ilmiah, sulit dipahami dan membuang-buang waktu .Dari sinilah guru dituntut untuk mengubah pandangan bahwa puisi itu dekat dengan kita, bermanfaat dan menyenangkan, dan tidak sulit untuk dibuat.

Dari masalah tersebut di atas, penulis berupaya memberikan salah satu teknik menulis puisi dengan teknik Gali Kunci.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas teknik Gali Kunci terhadap kemampuan siswa menulis puisi dan untuk mengetahui adakah perubahan perilaku siswa dalam mengapresiasi puisi.Data yang diperoleh merupakan data dari penelitian tindakan kelas yang diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari jurnal dan lembar observasi serta wawancara,sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes menulis puisi .Tes terdiri atas dua siklus. Dari pengolahan data diketahui terdapat peningkatan nilai apresiasi siswa terhadap puisi.Demikian pula dari analisis jurnal wawancara, dan observasi diketahui bahwa siswa mengalami perubahan cara pandang terhadap puisi . Dapat disimpulkan bahwa teknik Gali Kunci meningkatkan apresiasi puisi siswa kelas X Akselerasi SMA N 1 Purworejo tahun 2008/2009

.

vi

Page 7: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan yang disempurnakan

menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran

bahasa Indonesia tercantum tiga bentuk karya sastra yang diajarkan kepada

siswa SMA yaitu bentuk lirik, epik, dan dramatik. Bentuk lirik berupa

puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk

tersebut memiliki karakteristik yang berbeda namun memiliki kesamaan

unsur yang harus diperhatikan yaitu pemahaman, penghayatan, dan

pemamapran.

Dari ketiga bentuk karya sastra ini, penulis hanya mengkhususkan

pada bentuk puisi, Kompetensi dasar yang membahas puisi sesuai dengan

stantar kurikulum berbasis kompetensi adalah sebagai berikut:

Kelas X, semester 1:

Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang

disampaikan secara langsung atau melalui rekaman(5.1)

Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara

langsung ataupun melalui rekaman(5.2)

Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan

rima(8.1)

Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan

rima(8.2)

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, ternyata sebagian besar

siswa mengalami kesulitan untuk memulai /mengawali menulis puisi. Mereka

beranggapan bahwa jika mereka memaksakan menulis puisi hasilnya tetap

tidak akan bagus seperti karya pengarang-pengarang yang sudah cukup

ternama. Siswa juga beranggapan bahwa karya puisinya tidak bermutu, tidak

seindah dan tak secanggih diksi pada puisi para sastrawan. Di samping hal

tersebut, ada pula siswa yang menganggap bahwa puisi itu sulit dipahami, tak

berguna, membuat orang menjadi sentimentil dan cengeng, tidak ilmiah dan

tidak menjamin masa depan.

Page 8: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Bahkan beberapa siswa masih menertawakan apabila ada siswa lain

membacakan puisi di depan kelas dengan ekspresi yang sungguh-sungguh.Selain

permasalahan tersebut, masih banyaknya guru bahasa Indonesia yang kurang

bersungguh-sungguh mendalami dan menyampaikan materi puisi kepada siswa.

Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya guru tidak kompeten

dalam bidang puisi, waktu antara sastra dan bahasa sangat terbatas, kurangnya

pelatihan untuk guru terkait dengan puisi, terbatasnya sarana dan prasarana yang

ada di sekolah.

Melihat masih kurang memuaskannya apresiasi puisi di kalangan siswa

akselerasi, penulis mencoba untuk menerapkan salah satu teknik yang merupakan

pengembangan dari bedah kata misteri yang merupakan model pembelajaran di

bidang bahasa khususnya dalam pengembangan wacana deskripsi.Penulis

berharap dengan menerapkan teknik yang bervariasi dalam proses belajar

mengajar, hasil yang akan diperoleh lebih optimal.Teknik yang penulis gunakan

penulis beri nama teknik gali kunci. Teknik ini berupa pemberian stimulus berupa

sebuah kata kunci yang harus dieksplorasi oleh siswa sesuai dengan pengalaman

dan pengetahuan yang dimiliki siswa. Dari eksplorasi kata yang terkumpul

barulah disusun menjadi sebuah puisi. Dengan kata lain teknik ini sebagai

pemantik awal agar siswa tidak kesulitan menemukan ide dalam menulis puisi.

B. Rumusan Masalah

1) Apakah teknik Gali Kunci dapat meningkatkan kemampuan siswa

menulis puisi sebagai apresiasi tingkat tertinggi?

2) Bagaimana perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran apresiasi

puisi dengan menggunakan teknik Gali Kunci?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1) Mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa menulis puisi setelah

menggunakan teknik Gali Kunci

2) Mengetahui perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran apresiasi

puisi dengan menggunakan teknik Gali Kunci

D. Manfaat

Page 9: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

1) Bagi siswa hasil penelitian ini dapat dijadikan motivasi untuk meningkatkan

prestasi belajar khususnya dalam apresiasi puisi tingkat yang tertinggi yakni

menghasilkan karya puisi

2) Bagi guru hasil penelitian ini dapat dijadikan inspirasi bahwa guru selalu

dituntut untuk menciptakan pembelajarn yang kreatif, inovatif,

menyenangkan, dan bermakna

3) Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan selalu memberi peluang

kepada guru untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Page 10: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

A.Landasan Teori

1. Apresiasi Puisi

Apresiasi berasal dari kata appreciate (bahasa Belanda), appreciation (bahasa

Inggris), yang berarti penghargaan, to appreciate berarti menghargai, apprehension

(bahasa Inggris), berarti pengertian, penghayatan, dan penghargaan. Dalam konteks

yang lebih luas istilah apresiasi menurut Gove (via Aminuddin, 1997: 34)

mengandung makna yaitu, (1) pengenalan melalui perasaan dan kepekaan batin, dan

(2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan

pengarang. Effendi (1973: 18) menyatakan bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan

menggauli cipta sastra secara sungguh- sungguh, sehingga tumbuh pengertian,

penghayatan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap

sastra

Apresiasi menurut kamus istilah sastra adalah penghargaan (terhadap karya

sastra) yang didasarkan pada pemahaman (Sudsjiman, 1990: 9). Lebih lanjut

diterangkan bahwa apresiasi merupakan jawaban seseorang yang sudah matang dan

sudah berkembang ke arah nilai dengan tepat, dan menjawabnya dengan hangat dan

simpatik. Seseorang yang telah memiliki apresiasi bukan sekedar yakin bahwa sesuatu

dikehendaki, tetapi benar-benar mengisyaratkan sesuatu dan menyam butnya dengan

sikap yang penuh kegairahan.

Pengertian apresiasi yang lain disampaikan oleh Squire dan Taba (Via

Aminuddin 1987: 34-37) bahwa sebagai suatu proses apresiasi melibatkan tiga unsur

inti, yaitu (1) aspek kognitif, (2) aspek emotif, (3) aspek evaluatif. Aspek kognitif

berkaitan dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik. Aspek emotif berkaitan dengan

unsur-unsur emosi dalam upaya menghayati unsur keindahan sastra yang dihadapi.

Aspek evaluatif berkaitan dengan penilaian baik buruk, indah tak indah, sesuai tidak

sesuai, dan sebagainya.

Kegiatan apresiasi sastra merupakan suatu proses. Pembinaan sastra di sekolah

merupakan proses menuju apresiasi yang sebenarnya. Proses apresiasi oleh

Wardani(via Sayuti 1994: 15-18) dibagi dalam empat tingkatan, yaitu tingkat

menggemari, menikmati, mereaksi, dan memproduksi. Tingkat menggemari ditandai

dengan adanya rasa tertarik pada buku-buku sastra serta adanya keinginan untuk

membacanya.Tingkat menikmati ditandai dengan adanya kemampuan menikmati

Page 11: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

cipta sastra karena mulai tumbuh pengertian tentang sastra. Tingkat mereaksi

dimulai dengan adanya keinginan untuk menyatakan pendapat tentang cipta sastra

yang dinikmati, sedangkan tingkat produksi ditandai dengan keikutsertaan pembaca

untuk menghasilkan karya sastra. Apresiasi seseorang dapat dikembangkan ke arah

tingkatan yang lebih tinggi. Pada tingkatan apresiasi awal keterlibatan emosi dan

imajinasi pada karya sastra masih sangat kuat, sedangkan pada perkembangan yang

lebih tinggi kemampuan intelektual dan penguasaan pengertian teknis lebih dominan.

Apresiasi puisi berkaitan dengan kegiatan yang ada sangkut pautnya dengan

puisi, yaitu mendengar atau membaca puisi dengan penghayatan yang sungguh-

sungguh, menulis puisi, mendeklamasikan puisi, dan menulis resensi puisi. Kegiatan

ini menyebabkan sesorang memahami puisi secara mendalam ( dengan penuh

penghayatan) merasakan apa yang ditulis penyair, mampu menyerap nilai-nilai yang

terkandung di dalam puisi, dan menghargai puisi sebagai karya seni dengan keindahan

atau kelemahannya (Waluyo, 2005: 44).

Menurut Abdul Rozak Zaidan, apresiasi puisi dibatasi sebagi penghargaan atas

puisi sebagi hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan

atas karya tersebut.yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nlai yang

terkandung dalam puisi itu. Dalam batasan ini syarat untuk dapat mengapresiasi

adalah kepekaan batin terhadap nilai-nilai karya sastra sehingga seseorang (1)

mengenal,(2) memahami, (3) mampu menafsirkan, (4) menghayati, (5) dapat

menikmati.

Disick menyebutkan empat tingkatan apresiasi puisi, yaitu:

1). Tingkatan menggemari : keterlibatan batin belum kuat baru sering

terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan puisi. Jika ada puisi ia akan

senang membaca, jika ada acara pembacaan puisi secara lansung atau berupa

siaran tunda, ia akan menyediakan waktu untuk menontonnya. Jika ada lomba

deklamai ia akan melihatnya

2). Tingkatan menikmati : keterlibatan batin pembaca terhadap puisi sudah

semakin mendalam. Pembaca akan ikut sedih terharu, dan bahagia, dsb. Ketika

membaca puisi. Pembaca atau pendengar pembacaan puisi mampu menikmati

keindahan yang ada dalam puisi itu secara kritis.

Page 12: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

3). Tingkatan mereaksi: sikap kritis terhadap puisi lebih menonjol karena ia

telah mampu menafsirkan dengan saksama dan mampu menilai baik buruknya

sebuah puisi. Penafsir puisi mampu menyatakan keindahan puisi dan

menunjukkan di mana letak keindahan itu. Demikian juga jika ia menyatakan

kekurangan suatu puisi, ia akan mampu menunjukkan di mana letak

kekurangannya.

4). Tingkatan memproduksi : apresiator puisi mampu menghasilkan

(menulis), mengkritik, mendeklamasikan atau membuat resensi terhadap

sebuah puisi secara tertulis. Dengan kata lain, ada produk yang dihasilkan oleh

seseorang yang berkaitan dengan puisi.

2. Hakikat Puisi

Puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama

dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).Kata-kata betul-

betul dipilih agar memiliki kekuatan pengucapan. Walaupun singkat atau padat,

namun berkekuatan. Kata-kata yang digunakan berima dan memiliki makna konotatif

atau bergaya figuratif(Waluyo, 2005,1).

Ciri-ciri kebahasaan puisi adalah sebagai berikut:

Aspek Lahiriah Puisi

a).Pemadatan Bahasa

Bahasa dipadatkan agar berkekuatan gaib. Jika dibaca kata-kata

membentuk larik dan bait. Kata dan frasa memiliki makna yang lebih kuat

daripada kalimat biasa.

Contoh:

TuhankuDalam termanguAku masih menyebut namamuBiar susah sungguhMengingat kau penuh seluruhCayamu panas suciTinggal kerdip lilin di kelam sunyi

b).Pemilihan Kata Khas

Page 13: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Kata-kata yang dipilih penyair dipertimbangkan betul dari berbagai aspek

dan efek pengucapannya. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan

kata (diksi) dalam puisi adalah sebagai berikut:

a) Makna Kias

b) Lambang

c) Persamaan bunyi atau rima

Contoh:

Pagiku hilang sudah melayangHari mudaku telah pergiKini petang datang membayangBatang usiaku sudah tinggi

c).Kata Konkret

Penyair ingin menggambarkan sesuatu secara konkret. Oleh karena itu,

kata-kata diperkonkret. Bagi penyair mungkin dirasa lebih jelas, namun bagi

pembaca kadang sulit ditafsirkan maknanya.

Contoh:

Burung dara jantan yang nakalYang sejak dulu kau piaraKini terbang dan telah menemu jodohnyaIa telah meninggalkan kandang yang KaubuatkanDan tiada akan pulang Buat selama-lamanya

d).Pengimajian

Penyair juga menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya.

Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dianggap dapat memperjelas

atau memperkonkret apa yang dinyatakan penyair. Melalui pengimajian, apa yang

digambarkan seolah-olah dapat dilihat(imaji visual), didengar(imajiauditif), atau

dirasa (imaji taktil).

Contoh:

Dengan ketam kupanen terus kesabaran hatimuCangkulku iman dan sajadahku lumpur yang kentalLangit yang menguji ibadahku meneteskan cahaya redup........................................................................................

Mendekatlah padaku dan dengarkan kasidah ikan-ikan Kini hatiku kolam yang menyimpan kemurnianMu

Page 14: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

e).Irama (ritme)

Irama atau ritme berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, atau frasa,

dan kalimat. Dalam puisi lama irama berupa pengulangan yang teratur suatu baris

puisi yang menimbulkan gelombang yang menciptakan keindahan.Irama juga

berarti pergantian keras-lembut, tinggi-rendah, atau panjang –pendek kata secara

berulang-ulang dengan tujuan menciptakan gelombang yang memperindah puisi.

Contoh:

Pagiki hilang/ sudah melayangHari mudaku/telah pergiKini petang/datang membayangBatang usiaku/sudah tinggi

f).Tata Wajah (tipografi)

Dalam puisi mutakhir banyak ditulis puisi yang mementingkan tata wajah, bahkan

penyair berusaha menciptakan puisi seperti gambar. Puisi semacam ini sering

disebut puisi konkret karena tata wajahnya membentuk gambar yang mewakili

maksud tertentu.

Contoh:

Doktorandus Tikus I

Selusin togaMe

NgaNga

Seratus tikus berkampusDi atasnya

Dosen dijeratProfesor diracun

KucingKawin

Dan buntingDengan predikat

Sangat memuaskan

Aspek Batiniah Puisi

Page 15: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Di samping aspek di atas yang digolongkan sebagai aspek lahiriah, puisi

juga terbangun atas aspek batiniah puisi, yakni:

a) Tema

b) Nada dan suasana

c) Perasaan dalam puisi

d) Amanat puisi

Tema, merupakan subject matter/ gagasan pokok yang dikemukakan oleh penulis

puisi dalam karyanya. Tema yang dapat diangkat bisa ketuhanan,

kemanusiaan,patriotisme, cinta tanah air, cinta kasih antara pria dan wanita,

kerakyatan dan demokrasi,pendidikan dan budi pekerti, dll.

Nada dan suasana, nada mengungkapkansikap penyair terhadap pembaca, apakah

menasihati, mengejek, menyindir, mengagumi, atau membesarkan hati.

Perasaan, rasa benci, suka, bangga, kecewa, dsb. Yang diungkapkan penulis

dalam karyanya.

Amanat atau pesan , sesuatu yang disampaikan penulis kepada pembaca melalui

karyanya, yang sering disebut pula dengan istilah nilai. Menurut Kamus Istilah

Sastra Dunia, nilai karya sastra meliputi lima hal, yakni nilai hedonik, artistik,

kultural, etik-moral-religius, dan nilai praktis. Sedangkan menurut Prof. Dr.

Raminah Baribin, suatu karya sastra bernilai seni tinggi apabila di dalamnya

mengandung lima tingkatan pengalaman jiwa ( niveau), yakni niveau anorganis,

vegetatif, animal, human, dan religius/filosofis.

3.Teknik Gali Kunci

Berangkat dari hakikat puisi yang berupa pemadatan kata, bahkan kata

melahirkan berjuta makna, kata mempunyai otoritas yang juga tidak boleh terjajah

oleh pengguna kata-kata, penulis memberanikan diri menggunakan teknik

pembelajarn apresiasi puisi dengan cara menggali kata kunci. Kata kunci di sini

adalah kata-kata yang penulis pilih lalu siswa menggali kata-kata lain yang

berkaitan dengan kata kunci yang dimaksud. Kata kunci yang digunakan masih

tersembunyi dalam suatu aplop. Siswa dibentuk berkelompok. Setiap kelompok

mendapat satu amplop kata kunci. Dalam kelompok siswa menggali kata-kata

yang berkait

dengan kata kunci tersebut. Setelah setiap kelompok memaparkan hasil kerja

Page 16: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

kelompoknya, secara perorangan mencoba untuk menyusun kata-kata yang telah

diperoleh dalam kelompok menjadi puisi utuh. Setelah selesai, setiap siswa

membacakan puisinya di depan kelas dan akan ditanggapi oleh siswa lain dan juga

guru.

B. Kerangka Berpikir

Puisi merupakan bentuk pengungkapan pikiran dan perasaan yang berupa

pemadatan kalimat menjadi kata. Puisi-puisi yang sering kita baca tentunya

berangkat dari kalimat yang panjang dan bahkan sebuah kisah, perjalanan hidup,

bahkan biografi , pengalaman hidup penulisnya yang dipadatkan menjadi kata-

kata singkat yang bermakna dalam dan mempunyai kekuatan luar biasa. Jadi puisi

bukanlah sesuatu yang sulit untuk dibuat, teknik berpikir dapat kita ubah yakni

dari induktif menjadi deduktif. Dari sebuah kata terlahir berjuta makna. Dari hal

kecil, sepele, mengandung dan mengundang pesona luar biasa, berkekuatan

perkasa.Maka dari sebuah kata bisa terlahir berbagai macam tafsir makna

bergantung tingkat pengetahuan dan pemahaman kita.

D. Hipotesis

Teknik gali kunci dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi para siswa.

Dengan demikian, apresiasi puisi tingkatan tertinggi yakni mampu menghasilkan

produk puisi pun semakin meningkat.

BAB III

Page 17: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

bersifat kolaboratoris yang didasrakan pada permasalahan yang muncul dalam

kegiatan apresiasi puisi. Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian

refleksi dari kolektif yang dilakukan oleh peserta-peserta nya dalam situasi sosial

untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial

mereka terhadap praktik-praktik itu dan situasi tempat dilakukannnya praktik-

praktik tersebut ( Kemnis&Taggart via Madya, 2006:9).

OBA P RP

Gambar 1. Siklus Pembelajaran

Keterangan:

OBA : Observasi Awal

P : Perencanaan

T : Tindakan

O : Observasi

R : Refleksi

RP : Revisi Perencanaan

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Siklus I Siklus II

Page 18: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Menurut Kemmis dan Taggart via Suyata (1994:16), penelitian tindakan

kelas mengenal empat langkah penting yaitu: perencanaan, tindakan,

implementasi tindakan, observasi, dan refleksi.

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilaksanakan dalam

bentuk siklus. Dalam penelitian ini akan dilakukan dua siklus. Gambaran umum

penelitiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Gambaran Umum Siklus Penelitian

Siklus Tindakan Instrumen

Siklus I Pembelajaran apresiasi puisi, siswa

membaca beberapa puisi karya sastrawan

terkenal baik lokal maupun nasional secara

kelompok

Guru menyampaikan materi apresiasi puisi

melalui tayangan powerpoint, dilanjutkan

menulis puisi dengan teknik gali kata

kunci

Siswa berkelompok untuk menggali kata

kunci yang diterima, dilanjutkan menyusun

puisi secara perorangan

Siswa mempresentasikan hasil kerjanya

dengan cara membacakan hasil puisinya di

depan kelas

Lembar pengamatan

Catatan Lapangan

Lembar pengamatan

Lembar Penilaian

Catatan Lapangan

Siklus II Pembelajaran apresiasi puisi dari aspek

yang belum dikuasai siswa

Bimbingan menulis puisi dengan menggali

kata kunci

Catatan Lapangan

Page 19: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Siswa menulis puisi dan membacakannya di

depan kelas

Guru dan siswa menanggapi puisi yang

dibuat dan yang dibacakan

Lembar Penilaian

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Program Akselerasi SMA 1

Purworejo.Program percepatan belajar atau akselerasi adalah pelayanan bagi

anak-anak yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa,dengan cara memberi

kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam

jangka waktu yang lebih singkat. Siswa yang memenuhi persyaratan untuk

program ini dikelompokkkan dalam satu kelas khusus. Adapun kurikulum yang

digunakan dalam program percepatan belajar ini adalah kurikulum nasional dan

muatan lokal, serta kurikulum berdiferensiasi.

Untuk materi pelajaran bahasa Indonesia antara kelas akselerasi dan kelas

reguler tidak berbeda. Yang membedakan kedua program tersebut adalah waktu

yang digunakan dalam setiap semesternya.

Objek dari penelitia ini adalah kemampuan apresiasi puisi khususnya

apresiasi tingkat tinggi, yakni menghasilkan produk berupa puisi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pegumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, catatan lapangan,

penugasan , dan dokumentasi.

1. Pedoman pengamatan digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi

pada saat dilakukan tindakan

2. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi pada

saat dilakukan tindakan

3. Penugasan digunakan untuk mengukur kemampuan apresiasi puisi

Page 20: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

4. Dokumentasi diambil selama penelitian berlangsung, sekaligus sebagai

dokumentasi peneliti

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah lembar pengamatan, penugasan apresiasi {tes),

catatan lapangan dan dokumentasi

F.Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Burn (1999: 161-162) mengemukakan beberapa validitas dalam penelitian

tindakan kelas, yaitu validitas demokratik (democratic validity), validitas keluaran

( out camevalidity), validitas proses ( process validity), validitas katalik (catalytic

validity), dan validitas dialogik (dialogic validity). Adapaun yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Validitas demokratik

validitas ini dilakukan dalam rangka identifikasi masalah, penentuan

fokus masalah, perencanaan tindakan yang relevan dan hal lainnya dari

awal hingga penelitian berakhir.

2. Validitas proses

validitas proses dicapai dengan cara peneliti dan kolaborator secara

intensif dan berkesinambungan berkolaborasi dalam semua kegiatan

yang terkait dengan proses penelitian.

Tingkat reliabilitas dalam penelitian ini didasarkan pada kontektual/sitiasional dan

terlokasi. Salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana data yang dikumpulkan

reliabel adalah dengan menyajikan data asli, seperti hasil pengamatan

pembelajaran dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan hasil pengisian

lembar penilaian.

Page 21: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis tindakan proses

tindakan kelas dan hasil dari tindakan. Analisis tindakan dilakukan secara

kualitatif. Sementara itu, analisis hasil tindakan dikaukan secara kuantitatif.

Analisis proses tindakan (kualitatif) dilakukan dengan kolaborasi pada saat

refleksi yang didasarkan dari data yang terkumpul. Analisis hasil tindakan

(kuantitatif) dilakukan untuk menganalisis data yang berupa skor, yang

merupakan hasil penilaian kemampuan apresiasi puisi yalni kemampuan menulis

puisi. Dari setiap siklus diperoleh skor tiap-tiap siswa, yang kemudian dicari rata-

ratnya. Dengan membandingkan rata-rata skor siklus I dan II dapat terlihat

peningkatan apresiasi puisi dari subjek penelitian.

I. Kriteria Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang dipakai dalam penelitian ini adalah jika

kemampuan apresiasi puisi siswa meningkat dilihat dari segi proses dan hasil. Jika

dilihat dari segi hasil , kriteria keberhasilan dapat dilihat dari aspek :

1. Struktur fisik /lahiriahpuisi

a) Diksi

b) Pengimajian

c) Kata konkret

d) Bahasa figuratif

e) Versifikasi

f) Tipografi

2. Struktur psikis/batiniah puisi

a) tema

b) perasaan

c) nada suasana

d) amanat/pesan

Page 22: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian Siklus I

Perencanaan dan persiapan untuk siklus yang pertama dua hari sebelum

tindakan dilakukan yaitu pada hari Senin, 5 Januari 2009. Pada saat itu peneliti dan

kolaborator yakni guru dalam Team Teching bahasa Indonesia SMA 1 Purworejo

mendiskusikan satuan acara pembelajaran dan materi yang terkait dengan apresiasi

puisi tingkatan yang paling tinggi yakni penulisan produk berupa karya puisi. Selain

itu juga dipersiapkan pedoman wawancara, lembar observasi, jurnal untuk guru dan

juga siswa, serta instrumen tes.

1.Hasil Nontes

Hasil nontes siklus satu mencakup hasil yang diperoleh dari wawancara,

observasi, dan jurnal. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

merasa lebih tertantang untuk menggali ide berdasarkan kata kunci yang

ditawarkan.Selanjutnya, dari 22 siswa diperoleh informasi bahwa teknik ini baru

pertama kali dilakukan. Walaupun begitu ada sebagian siswa yang masih merasa

bingung membedakan antara tema dan amanat, demikian pula aspek nada dan suasana

puisi. Dalam proses pembelajaran , berdasarkan pengamatan antara guru peneliti dan

kolaborator siswa nampak lebih aktif, ada kompetisi antarkelompok, Namun masih

terdapat beberapa siswa (3 orang) yang kurang antusias dalam kelompok.Sedangkan

yang lainnya sejumlah sembilan belas siswa tampak aktif dan serius mengerjakan

tugas.

Data jurnal menunjukkan bahwa strategi /teknik gali kata kunci ini disambut

baik oleh sebagian besar siswa yakni 19 orang menunjukkan reaksi positif. Dan

beberapa siswa juga menyatakan bahwa teknik ini sangat bagus digunakan karena

memberikan peluang kepada siswa untuk kreatif, dan berkompetisi untuk melahirkan

karya yang unik dan bernilai.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

2.Hasil Tes

Setelah dilakukan tes kemampuan siswa dalam menulis puisi yang meliputi

aspek pembangun puisi yakni struktur lahir dan struktur batin, diperoleh data sebagai

berikut:

Tabel 2. Hasil Penilaian Aspek Lahiriah Puisi

No. Kategori Skor Responden Hasil Klasikal

1.

2.

3.

4.

5.

Baik sekali

Baik

Cukup

Kurang

Kurang sekali

84-100

73-83

62-72

51-61

0 -50

3

11

5

3

0

Skor rata-rata 1630/22

=74,09

Kategori: Baik

Jumlah 22

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui kemampuan siswa dalam menulis

puisi ditinjau dari struktur lahiriah yang meliputi pemadatan kata, diksi, kata konkret,

rima dan irama, dan tipografi adalah sebagai berikut:

Dari 22 siswa yang diteliti terdapat 3 siswa berkategori baik sekali yang

berarti 13,6 %, sedangkan kategori baik sebanyak 11 siswa atau sebesar 50 %. Untuk

kategori cukup sejumlah 5 siswa atau 22%, sedangkan kategori kurang sejumlah 3

siswa atau 13,6%. Dengan menerapkan cara perhitungan yang telah diuraikan pada

Page 24: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

analisis data, diperoleh data skor rata-rata kemampuan menulis puisi ditinjau dari

struktur lahiriahnya sebesar 74,09. Jika skor maksimal 100, skor rata-rata siswa

sebesar 74,09 itu berarti berada pada kategori baik dan jika dipersentase mencapai

86%.

Tabel 3. Hasil Penilaian Aspek Batiniah Puisi

No. Kategori Skor Responden Hasil Klasikal

1.

2.

3.

4.

5.

Baik sekali

Baik

Cukup

Kurang

Kurang sekali

84-100

73-83

62-72

51-61

0 -50

5

10

4

3

0

Nilai rata-rata

1635/22=74,32

Kategori : Baik

Ditinjau dari aspek batiniah , kemampuan siswa yang berkategori baik sekali

sebanyak 5 siswa atau 22,27 %, sedangkan yang berada pada posisi baik sebanyak 10

siswa atau 45 %. Siswa yang berkategori cukup sebanyak 4 siswa atau 18% dan siswa

berkategori kurang sebanyak 3 siswa atau 13,6%.

Page 25: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

B. Hasil Penelitian Siklus II

1. Hasil Nontes

Hasil observasi pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan

keseriusan siswa. Sebanyak 21 siswa menunjukkan keseriusan yang tinggi saat

mengikuti pembelajaran apresiasi puisi dengan teknik gali kata kunci. Jika pada siklus

satu gali kunci dilakukan dalam kelompok, pada siklus kedua gali kunci ditempuh

secara individu. Dari hasil wawancara dapat diinformasikan bahwasiswa yang semula

berautosugesti bahwa ia tidak berbakat dan tidak yakun bisa menulis puisi ternyata

lebih membuka diri dan ternyata memang mampu menulis puisi dengan bagus asal

mau berusaha dan berlatih secara terus-menerus. Kelambanan dalam menulis puisi

hanya dialami oleh satu siswa saja atau 4% saja.

Data jurnal menunjukkan bahwa pembelajaran apresiasi puisi khususnya

tingkatan apresiasi tertinggi dengan teknik gali kunci lebih mampu mengaktifkan

siswa dan lebih menarik bagi siswa terbukti dari 21 siswa atau 95% menunjukkan

reaksi positif terhadap terhadap penyampaian pembelajaran dengan teknik ini dan

menganggap bahwa teknik ini sangat tepat digunakan sebagai salah satu alternatif

cara mengembangkan ide dalam menulis puisi.

Tabel 4.Hasil Penilaian Aspek Lahiriah Puisi

No. Kategori Skor Responden Hasil Klasikal

1.

2.

3.

4.

5.

Baik sekali

Baik

Cukup

Kurang

Kurang sekali

84-100

73-83

62-72

51-61

0 -50

10

9

3

0

0

Skor rata-rata

1770/22=80,45

Kategori : Baik

Page 26: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Kemampuan apresiasi puisi khususnya menulis puisi ditinjau dari aspek

lahiriah sebagaimana tercantum pada tabel di atas sejumlah 10 siswa atau 45%

mencapai kategori baik sekali, sedangkan 9 siswa atau40,9% berkategori baik. Hanya

3 orang yang berkategori cukup dan tak seorang pun berkategori kurang.Dengan skor

maksimal 100, jika skor rata-rata mencapai 80,45 berarti rata-rata siswa berkategori

baik dan jika dipersentase kemampuan rata-rata siswa dalam menulis puisi ditinjau

dari aspek lahiriah adalah 100%.

Tabel 5. Hasil Penilaian Aspek Batiniah Puisi

No. Kategori Skor Responden Hasil klasikal

1.

2.

3.

4.

5.

Baik sekali

Baik

Cukup

Kurang

Kurang sekali

84-100

73-83

62-72

51-61

0 -50

8

11

5

0

0

Skor rata-rata

1870/22=85

Kategori= Baik

sekali

Kemampuan siswa dalam menulis puisi ditinjau dari aspek batiniahnya adalah

siswa yang berkategori baik sekali sejumlah 8 siswa atau 36,36%, sedangkan yang

berkategori baik 11 siswa atau 50%. Siswa dalam kategori cukup sebanyak

5 siswa atau 22,72% dan tak seorang siswa pun menenpati kategori

kurang.Secara klasikal skor rata-rata mencapai 85 berada pada kategori baik sekali

Page 27: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

yang jika dipersentase kemampuan rata-rata siswa menulis puisi ditinjau dari aspek

batiniahnya adalah 100%.

D. Pembahasan

Pembahasan akan meliputi hasil tes dan nontes yang telah diperoleh dari

penelitian pada siklus I dan siklus II. Hasil tes berupa nilai kemampuan menulis puisi

ditinjau dari aspek pembangun puisi, yakni aspek lahiriah dan batiniah puisi,

sedangkan hasil nontes berupa perilaku dan sikap siswa yang diperoleh melalui

observasi, wawancara, dan jurnal.Dari aspek lahiriah puisi, pada siklus pertama hanya

3 siswa yang mencapai kategori baik sekali, sedangkan pada siklus kedua 10 siswa

yang mampu mencapai kategosi baik sekali.Siswa yang berkategori baik pada siklus I

sebanyak 11 siswa menjadi 9 siswa pada siklus II. Untuk kategori cukup pada siklus I

sebanyak 5 siswa menjadi 3 orang pada siklus II. Kategori kurang pada siklus I

sebanyak 3 orang dan sama sekali tidak ada siswa yang berkategori kurang pada

siklus II.

Dari aspek batiniah puisi, pada siklus I terdapat 5 orang berkategori baik

sekali dan menjadi 8 orang pada siklus II. Katergori baik pada siklus pertama 10

siswa menjadi 11 siswa pada sikulus II. Kategori cukup 4 siswa pada siklus pertama

dan 5 siswa pada siklus II dan kategori kurang pada siklus I sebanyak 3 siswa menjadi

tak satu pun siswa yang berkategori kurang pada siklus II.

Peningkatan ini dipengaruhi oleh sikap dan perilaku siswa pada siklus II yang

lebih serius dan siswa semakin merasa percaya diri bahwa setiap orang bisa menulis

puisi. Autosugesti positif juga mengurangi siswa yang agak kurang berminat pada

puisi. Dilihat dari kedua aspek yakni aspek lahiriah dan batiniah puisi, secara umum

mengalami peningkatan skor dari siklus I ke siklus II seperti tertuang pada tabel

berikut:

Page 28: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Tabel 6. Kemampuan Menulis Puisi pada Siklus I dan II

No. Siklus Aspek Penilaian

Aspek Lahiriah Aspek Batiniah

Jumlah

Rata-rata

Keterangan

1. Siklus I 74,09 74,32 74,20 Yang bernilai kurang sebanyak 3 siswa dari 22 siswa, yang berarti 13,6%

2. Siklus II 80,45 85,00 82,72 Yang berniali kurang tidak ada, berarti secara nyata seluruh siswa tuntas.

Secara klasikal kemampuan siswa menyusun/menulis puisi baik dari aspek

lahiriah maupun batiniah pada siklus pertama mencapai nilai rata-rata 74,20. Pada

siklus kedua nilai rata-rata mencapai 82,72, berarti terjadi peningkatan sebesar 8,52

atau 8%.

Pada siklus pertama tuntas belajar secara klasikal sudah tercapai, namun yang

bernilai kurang ada tiga siswa, atau ketuntasan mencapai 86% secara klasikal, yang

belum tuntas 14 %.Pada siklus kedua seluruh siswa mencapai ketuntasan belajar,

tidak terdapat siswa yang bernilai kurang. Dengan demikian pada siklus kedua tuntas

100%

Page 29: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Peningkatan nilai rata-rata dan pencapaian tuntas belajar klasikal sungguh

sangat dipengaruhi oleh banyak hal. Teknik pembahasan hasil tulisan siswa secara

klasikal ternyata memberi motivasi yang cukup tinggi pada siswa. Para siswa lebih

antusias dan serius untuk menulis puisi dengan hasil yang maksimal, merasa

tulisannya diperhatikan, dan dihargai. Dengan kata lain siswa lebih senang jika hasil

karyanya dikomentari bahkan ditunjukkan perolehan nilainya. Teknik pembahasan

hasil tulisan siswa ini terbukti bisa memotivasi siswa yang semula acuh tak acuh dan

kurang sungguh-sungguh menjadi cukup serius dan kooperatif pada siklus

selanjutnya.

Page 30: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Teknik menulis puisi dengan teknik gali kunci dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis puisi baru. Peningkatan itu diketahui dari

hasil pada siklus pertama sebesar 74,20 menjadi sebesar 82,72 pada siklus

kedua. Terjadi peningkatan sekitar 8,52%. Ditinjau dari ketuntasan belajar,

teknik ini juga dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas belajar. Pada

siklus pertama ketuntasan klasikal sebesar 86 %, sedangkan pada siklus kedua

ketuntasan klasikal mencapai 100%.

2. Melalui teknik gali kunci ini , bebagai perubahan sikap positif juga diperoleh

siswa. Para siswa lebih antusias, aktif, kreatif, serius, kooperatif, toleran,

percaya diri, termotivasi, dan tertantang untuk menghasilakan karya

terbaiknya.

3. Teknik gali kunci juga dapat membuat pembelajaran lebih menarik,

menyenangkan, tidak membosannkan dan yang lebih penting bermakna. Jadi

sastra yang seharusnya dulce at utile, sweet and usefull , indah sekaligus

bermakna dapat diwujudkan.

B.Saran

1. Untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi, guru dapat menerapkan

berbagai teknik, antara lain teknik gali kunci.Teknik ini dilakukan dengan cara

menggali kata sebanyak-banyaknya dari kata kunci yang dipilih.

2. Kemampuan menulis puisi merupakan kemampuan yang pemerolehannya

memerlukan pelatihan yang intensif dan selalu menanamkan sikap percaya diri

dengan pemberian motivasi dan penguatan positif.

3. Guru hendaknya selalu memberikan bimbingan dan selalu terbuka dalam

memberikan koreksi terhadap hasil karya siswa. Sebaiknya guru juga

senantiasa memberi contoh aktif menulis dengan prinsip belajar sepanjang

hayat (long life education).

Page 31: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Lampiran 1

Pedoman Wawancara

Nama :No. Absen :Kelas :Mata Pelajaran :Kompetensi Dasar : Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui menulis puisi baruStandar Kompetensi : Menulis puisi baruHari/tanggal :Tahun Pelajaran :

Pertanyaan :

1. Apakah selama Anda ini Anda berminat pada pemebelajaran

apresiasi puisi?

2. Bagaimana pendapat Anda tentang pembelajaran apresiasi puisi

yang telah diberikan guru Anda?

3. Kesulitan apakah yang Anda hadapi selama mengikuti

pembelajaran apresiasi puisi?

4. Apakah Anda merasa kesulitan saat mengawali untuk menulis

puisi?

5. Bagaimana pendapat Anda dengan teknik gali kunci pada

pembelajaran menulis puisi?

6. Apakah yang Anda harapkan terkait dengan pembelajarn menulis

puisi dengan teknik gali kunci?

Page 32: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Lampiran 2

Jurnal Siswa

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

No Absen :

Hari / Tanggal :

Kelas : X / Akselerasi

Tahun Pelajaran : 2008 /2009

1. Bagaimana perasaan Anda selama mengikuti pembelajaran menulis

puisi?

2. Apa kesulitan Anda alami dalam menulis puisi?

3. Bagaimana tanggapan Anda mengenai tekhnik gali kata kunci pada

pembelajaran menulis puisi?

4. Bagaimana kesan Anda terhadap gaya mengajar yang dilakukan oleh

guru Anda?

5. Saran apa yang dapat Anda berikan untuk pembelajaran menulis puisi

dengan teknik gali kata kunci?

Page 33: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Lampiran 3

Jurnal GuruPengampu :

Sekolah :

Kelas/Semester :

Hari/Tanggal :

No Aspek Keterangan

T S R

1 Keaktifan siswa selama pembelajaran

2 Respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung

3 Keefektifan teknis Gali Kunci

4 Kerjasama siswa dalam kelompok

Keterangan:

T : Tinggi

S : Sedang

R : Rendah

Page 34: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Lampiran 4

INSTRUMEN TES

Buatlah sebuah puisi utuh dengan memilih salah satu kata kunci yang

ditayangkan melalui LCD.

Hal-hal yang harus diperhatikan:

1. Tema yang jelas

2. Nada dan suasana

3. Mengandung amanat yang baik

4. Rima dan irama

5. Diksi yang tepat

6. Tipografi yang sesuai

7. Pengimajian

8. Kata konkret

Page 35: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Lampiran 5

INSTRUMEN DOKUMENTASI FOTO

Pengambilan dokumentasi dalam penelitian ini meliputi aktifitas-aktifitas

pembelajaran menulis puisi melalui teknik gali kata kunci ,antara lain :

a) Aktifitas awal pembelajaran

b) Aktifitas dalam kelompok

c) Aktifitas pembacaan puisi hasil kelompok

d) Aktifitas dalam kerja/tugas individu

e) Aktifitas pembacaan puisi karya pribadi

f) Diskusi untuk menanggapi hasil unjuk kerja berupa karya puisi

Page 36: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Lampiran 6

FORMAT PENILAIAN TES KETRAMPILAN MENULIS PUISI

NO ASPEK PENILAIAN KATEGORI

SB B C K SK

1 Proses

a) Keaktifan siswa dalam bertanya /

menjawab

b) Keaktifan dalam proses menulis puisi

dalam kelompok

c) Keaktifan dalam proses menulis puisi

secara mandiri

2 Hasil

Aspek lahiriah puisi

Rima/irama

Diksi

Gaya bahasa

Tepografi

Aspek batiniah puisi

Tema

Amanat

Nada/suasana

Perasaan

Pemadatan bahasa kata konkret

KETERANGAN :

SB = SANGAT BAIK DENGAN SKOR 5

B = BAIK DENGAN SKOR 4

C = CUKUP DENGAN SKOR 3

K = KURANG DENGAN SKOR 2

SK = SANGAT KURANG DENGAN SKOR 1

Page 37: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Lampiran 7

Nilai Penilaian Menulis Puisi

No Aspek Penilaian Rentang Nilai Bobot Nilai

Kriteria Penilaian 1 2 3 4 5

Menulis Puisi

I. a Pemadatan bahasa 2 10

b Pemilihan kata khas 2 10

c Kata konkret 2 10

d Pengimajinasian 2 10

e Irama/ritme & rima 2 10

f Tata wajah 2 10

II. a Tema 2 10

b Nada & suasana 2 10

c Perasaan dalam puisi 2 10

d Amanat 2 10

JUMLAH 20 100

KETERANGAN :

1) SK

2) Kurang baik

3) Cukup baik

4) Baik

5) Sangat baik

Page 38: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Lampiran 8

Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Puisi

No Kategori Rentang Nilai

1 Sangat Baik 84-100

2 Baik 73-83

3 Cukup 62-72

4 Kurang 51-61

5 Sangat Kurang 0-50

Page 39: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Lampiran 9

Lembar Observasi

Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaHari / Tanggal : RabuKelas : X AkselerasiTahun Pelajaran :

Berikan tanda cheek list (v) pada kolom lembar observasi berikut !

No Aspek Pengamatan Keterangan

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Perilaku positif1. Siswa memperhatikan dan merespon dengan antusias(bertanya, menanggapi dan mencatat)

2 2. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelompok

3 3.Siswa merespon positif (senang) terhadap teknik pembelajaran yang digunakan guru

4 4.Siswa aktif meenjawab dan selalu bertanya apabila menemukan kesulitan

5 5. Siswa menulis puisi dengan sikap dan perilaku yang baik

6 Perilaku negatif6. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan melakukan kegiatan yang tidak perlu (bicara sendiri, mondar-mandir, tiduran, dan membuat catatan yang tidak penting)

7 7. Siswa kurang berpartisipasi atau pasif dalam kegiatan diskusi kelompok

8 8. Siswa merespon negatif (acuh tak acuh,terhadap teknik pembelajaran yang digunakan guru)

9 9.Siswa pasif dan malas bertanyamengenai materi menulis puisi dengan teknik gali kunci.

10 10. Siswa melakukan kegiatan yang tidak perlu pada saat mendapat tugas menggali kata dari kata kunci yang diberikan guru atau dipilihnya (menyontek, tiduran, bercanda, dsb.)

11

12

13

14

Page 40: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

No Aspek Pengamatan Keterangan

15

16

17

18

19

20

21

22

Page 41: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Lampiran 10

Rencana Pembelajaran pada Pelaksanaan PTK

RENCANA PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Purworejo

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/I

Alokasi Waktu : 3 x 45

Pertemuan : ke-2

A.Standar kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui

kegiatan menulis puisi

B.Kompetensi dasar :8.1 Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait,

irama, dan rima.

C.Indikator :

1 mengidentifikasi puisi berdasarkan unsur batiniah

pengembangan puisi.

2 Mengidentifikasi puisi berdasarkan unsur lahiriah.

3 Menulis puisi dengan memperhatikan aspek lahiriah dan

batiniah puisi.

4 Menyunting puisi yang dibuat teman.

D.Tujuan:

1.Siswa dapat mengidentifikasi puisi berdasarkan aspek lahiriah puisi .

2.Siswa dapat mengidentifikasi puisi berdasarkan aspek batiniah puisi’

3.Siswa dapat menulis puisi baru dengan memperhatikan aspek lahiriah dan

batiniah puisi.

4.Siswa dapat menyunting puisi buatan teman.

Page 42: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

E.Materi Pokok

Aspek Pembangun Puisi

a). Struktur Lahiriah

5 Pemadatan bahasa

6 Pemilihan kata khas / diksi / majas

7 Kata konkret

8 Pengimajinasian/citraan

9 Rima dan irama

10 Tipografi

b). Struktur Batiniah

i. Tema

ii. Perasaan

iii. Nada dan suasana

iv. Amanat dan perasaan

F. Skenario Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu Metode

1.

2.

Pendahuluan1.1 Guru memberikan salam, menanyakan

keadaan siswa dan mempresensi siswa1.2 Guru mengatur kondisi kelas yang kondusif

untuk mempersiapkan materi1.3 Guru menanyakan pembelajaran puisi pada

pertemuan sebelumnya, yakni tentang puisi lama

1.4 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran menulis puisi pada hari itu

Kegiatan Inti2.1Guru menyajikan contoh puisi dengan menggunakan bantuan LCD2.2 Guru meminta kepada salah satu siswa untuk membacakan puisi secara nyaring2.3Siswa dikelompokkan @ 4-5 orang untuk mengidentifikasi puisi yang ditampilkan pada layar LCD dan dalam bentuk kelompok diberi lembar print-out(cetakannya).2.4 Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh kelompok lain2.5 Siswa bersama guru menyimpulkan

15’

100’

Tanya jawabCeramah

Pemberian ilustrasi

Pemodelan

Inkuiri

Diskusi

Page 43: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

No. Kegiatan Waktu Metode

3.

karakteristik puisi yang baru dibahas2.6 Guru kembali meyangkan materi puisi dalam bentuk power point2.7 Guru menayangkan beberapa kata kunci dalam power point dan contoh pengembangannya menjadi puisi berdasarkan eksplorasi dari kata kunci2.8 Siswa diminta untuk menggali kata kunci yang diberikan oleh guru yang masih terdapat di dalam amplop secara kelompok2.9 Secara perorangan kata-kata yang telah tergali dalam kelompok dikembangkan menjadi puisi2.10 Beberapa siswa diminta untuk membacakan hasil karyanya dan dibahas dalam diskusi kelas

PenutupGuru bertanya kepada siswa apakah masih menemui kendala dalam pembelajaran menulis puisiGuru bersama-sama siswa merefleksi hasil pemebelajaran pada hari ituSiswa dibantu guru menyimpulkan materi pembelajarn pada hari ituGuru memberikan penghargaan dan motivasi kepada siswa untuk terus belajar menulis puisiGuru menutup pelajaran dengan mengucapkan terima kasih atas perhatian dari para siswa dan salam.

20’Tanya jawab

Ceramah

F. Media

1.White board2. LCD3. Power point

G. Sumber/ Bahan Ajar1. Modul/LKS/Panduan Materi Bahasa Indonesia Kelas X2. Materi Puisi pada lembaran power point

H. Penilaian

Bentuk : Penilaian Proses Penilaian Unjuk kerja

Page 44: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS … · Web viewBentuk lirik berupa puisi, epik berupa prosa, dan dramatik berupa karya drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki karakteristik yang

Penilaian Proses : dilakukan selama kegiatan pemebelajaran berlangsung yang meliputi:

Keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru Keaktifan dalam bertanya /menjawab Keaktifan dalam diskusi kelompok Keaktifan dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas mandiri

Penilaian unjuk kerjaPenilaian unjuk kerja berupa hasil tulisan puisi yang dibuat berdasarkan kata kunci tang tergali

J. Soal Tes

Pilihnya salah satu kata kunci, lalu kembangkanlah menjadi sebuah puisi dengan memperhatikan aspek lahiriah dan batiniah puisi

Berikut daftar kata kuncinya

AKU ASA IBU BUMIKU AIR

MARAH TAKUT PERTEMUAN RINDU

KENANGAN HITAM

Mengetahui, Kepala Sekolah Purworejo, Januari 2009Guru Mata Pelajaran,

Dra. Budiastuti Sumaryanti, M.Pd. Partinem, S.Pd.NIP 196010051987032006 NIP 197004291997022002