upaya peningkatan hasil belajar siswa …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · generatif learning...

153
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MELALUI PENDEKATAN GENERATIF LEARNING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 SUKOREJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sejarah Oleh BENNY ADI WIBOWO 3101406570 JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

Upload: dothuan

Post on 06-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

MELALUI PENDEKATAN GENERATIF LEARNING

PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SISWA

KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 SUKOREJO

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sejarah

Oleh

BENNY ADI WIBOWO

3101406570

JURUSAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

Page 2: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia

skripsi pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Cahyo Budi Utomo, M.Pd Drs. Jimmy De Rosal, M.Pd NIP.19611121 198601 1 001 NIP.19520518 198503 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Sejarah

Arif Purnomo, S.Pd.,S.S.,M.Pd NIP.19730131 1999031 1 002

Page 3: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakulas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang Pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 7 September 2010

Penguji Skripsi

Drs. Ba’in, M.Hum NIP.195108081980031003

Anggota I Anggota II

Drs. Cahyo Budi Utomo, M.Pd Drs.Jimmy De Rosal, M.Pd NIP.19611121 198601 1 001 NIP.19520518 198503 1 001

Mengetahui , Dekan FIS

Drs. Subagyo, M.Pd NIP.195108081980031003

Page 4: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 6 September 2010

Benny Adi Wibowo

Page 5: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO : ☺ Yakinlah bahwa Allah SWT selalu bersama kita, seringlah ikhtiar dan

berdo’a, niscaya Allah SWT akan senantiasa melimpahkan nikmat kepada kita dan ingatlah semua pasti ada waktunya.

☺ Knowledge and skills are tools, the workman is character. ☺ A drop of ink can move a million people to think.

PERSEMBAHAN : Skripsi ini kupersembahkan untuk :

☺ Bapakku “Sugiyono” dan Ibuku “Suyantini Mutasih”, Adikku “Ega Oktama”, dan seluruh keluarga ( Bude, Pakde, Mas Aris, Ayub, Om Silo,mbak Fatjz, Dek Lia dan Aurel, Dek Tegar) yang selalu memberikan semangat pada diriku.

☺ Seseorang yang selalu memberikan motivasi, do'a dan perhatian dalam penyusunan skripsi ini.

☺ Mas Yahya yang selalu menemani tidurku dan terimakasih untuk pengalaman kerjanya.

☺ Teman-teman New Ranggerku (Nanda, Febri, Firdyan dan Aris) yang selalu bersama dan berbagi susah, sedih, senang, bercanda.

☺ Teman-teman Pendidikan Sejarah ’06 (Paralel Q), aku akan rindu kalian. ☺ Teman-teman Risa cozt gang selypety (Mbak Pan, Rery, Cempluk, Dek

Ani terimakasih atas bimbingannya ya). ☺ Teman-teman Musyafir (Jihan, Danti, Mbak Dewi, Mbak Dwi, Nanda,

Febri, Firdyan, Mas Anggoro, Mas Atno terimakasih untuk pengalamaan fotografinya) yang selalu menuagkan kreaasinya dalam fotografi.

☺ Keluarga Besar The Ryant Cost, Mak Nyak, Pak Jumari, Mas Mariyanto, Mas Slamet, Bugil, Ares, Salim, Sugeng, Ali, Yatno, Nanda, Santoso, Eko ipin, Grandong,Wahyu, Imam, Adit, Widi, Gonjik, Hanif, Fajar, Eko Buluk.

☺ Warga gg. Waru (Pak Rt, Pak Yon, Alfat, Burjo, Kancil dll) yang selalu ramah kepadaku.

☺ Untuk semua adik-adikku, thanks dan maafkan kakak. Semangat ya!!!!

Page 6: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

vi

SARI

Benny Adi Wibowo. 2010. “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Group Investigation Melalui Pendekatan Generatif Learning Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sukorejo Tahun Ajaran 2009/2010”. Skripsi, Jurusan Sejarah, FIS UNNES. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Kata kunci : Hasil Belajar, Model Pembelajaran Group Investigation Dengan Menggunakan Pendekatan Generatif Learning.

Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis, pembelajaran sejarah kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukorejo masih rendah, banyak siswa yang cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru yang menerapkan model pembelajarannya kurang efektif dan tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Diperlukan model pembelajaran yang inovatif dan efektif sehingga dapat menampilkan pembelajaran sejarah yang menarik dan diamati yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran group investigation dengan pendekatan generarif learning.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Group Investigation melalui pendekatan Generatif Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA 1 SUKOREJO pada mata pelajaran sejarah. Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA 1 Sukorejo setelah mengikuti model pembelajaran Group Investigation melalui pendekatan Generatif Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA 1 SUKOREJO pada mata pelajaran sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yakni penelitian yang berbasis kelas atau sekolah, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS I. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kelas XI IPS I terdiri atas 43 siswa, sumber data yang diambil dari nilai rata-rata dari tiga kelas XI IPS hanya XI IPS 1 yang mempunyai nilai rata-rata yang paling rendah.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pembelaajaran Group Investigation melalui pendekatan Generatif Learning dapat ditingkatkan. Hasil observasi pada aktivitaas siswa pada siklus I dan siklus II diperoleh rata-rata hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukorejo dapat ditingkatkan. Prasiklus menunjukkan nilai rata-rata (6,31) pada siklus 1 meningkat menjadi (7, 02), pada siklus 2 mencapai (8,0 %). Selain itu kinerja guru juga menalami peningkatan. Pada Prasiklus 1 persentase kinerja guru (59 %), siklus 1 meningkat menjadi (73, 7 %), pada siklus 2 mencapai (87,4 %). Model pembelajaran Group Investigation melalui Pendekatan Generatif Learning dalam

Page 7: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

vii

proses pembelajaran, meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sehingga hasil belajar siswapun meningkat. Peningkatan rata-rata siswa dengan model pembelajaran Group Investigation melalui pendekatan Generatif Learning dalam proses pembelajaran mengindikasikan bahwa berjalan dengan efektif. Perilaku siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukorejo juga berubah kearah yang positif setelah dilaksanakan pembelajaran Group Investigation melalui pendekatan Generatif Learning. Siswa yang pada siklus I cenderung pasif dalam pembelajaran, kurang konsentrasi, dan sering mengganggu teman berubah menjadi aktif, serius dalam pembelajaran Group Investigation melalui pendekatan Generatif Learning.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran yang diberikan kepada para guru Sejarah hendaknya memandang bahwa pembelajaran lebih kreatif dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan bagi siswa. Kebosanan dan kejenuhan setiap saat dapat terjadi pada diri manusia, jika ini terjadi dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru dapat merubah suasana tersebut yaitu dengan mencoba berbagai macam model pembelajaran. Salah satunya adalah menggunakan model pembelajaran group investigation menggunakan pendekatan generatif learning yang sangat efektif dan efisien karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 8: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

viii

PRAKATA

Tidak ada satu hal pun yang dapat dilakukan manusia tanpa ridho dari

Allah Yang Maha Kuasa sehingga tidak satupun ungkapan yang bisa

menggambarkan rasa syukur atas terselesainya skripsi ini. Keterbatasan,

kekurangan dan kelemahan adalah bagian dari kehidupan manusia. Oleh karena

itu tidak ada satupun orang yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain,

sedemikian halnya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini ucapan terimakasih saya sampaikan

kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. DR. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberi kesempatan penulis menimba ilmu dengan

segala kebajikan.

2. Bapak Drs. Subagyo, M.Pd, Dekan FIS Universitas Negeri Semarang yang

telah memberi ijn penelitian.

3. Bapak Arif Purnomo, S.Pd, S.S, M.Pd, Ketua Jurusan Sejarah FIS

Universitas Negeri semarang yang telah memberi ijin penelitian serta arahan

dalam penyusunan dalam skripsi ini.

4. Bapak Drs. Cahyo Budi Utomo, M.Pd, pembimbing I yang telah

memberikan petunjuk bimbingan dalam menyelesaikan penelitian.

5. Bapak Drs. Jimmy De Rosal, M.Pd, pembimbing II yang telah memberikan

petunjuk bimbingan dalam menyelesaikan penelitian.

6. Bapak Drs. Budiman, M.Pd, Kepala SMA Negeri 1 Sukorejo yang telah

memberi ijin penelitian.

7. Ibu Hera Widiyanti, S.Pd, guru mata pelajaran Sejarah SMA Negeri 1

Sukorejo yang telah membantu dalam penelitian.

8. Siswa kelas XI IPS 1 yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian

ini.

9. Teman-teman Pendidikan Sejarah angkatan 2006 atas segala dukungan dan

kekompakannya.

Page 9: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

ix

10. Semua pihak yang telah membantu dengan sukarela, yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan.

Oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan sebagai upaya perbaikan

kedepan. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Semarang, 6 September 2010

Benny Adi Wibowo

Page 10: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

SARI ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B Rumusan Masalah .................................................................................. 14

C. Tujuan penelitian ................................................................................... 15

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 15

E. Penegasan Istilah ................................................................................... 16

F. Sistematika Penulisan Skripsi................................................................. 19

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 16

A.Landasan Teori ......................................................................................... 21

1. Belajar dan Pembelajaran ..................................................................... 21

2. Hasil Belajar ........................................................................................ 29

3. Model Mengajar ................................................................................... 30

4. Pembelajaran Sejarah .......................................................................... 31

B. Strategi Generatif Learnig ....................................................................... 34

C. Group Investigation .................................................................................. 44

D. Kerangka Berfikir .................................................................................... 48

E. Hipotesis .................................................................................................. 50

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 51

A. Lokasi Penelitian ......................................................................... 51

Page 11: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

xi

B. Subjek Penelitian ......................................................................... 51

C. Desain Penelitian .......................................................................... 52

D.Prosedur Kerja Dalam Penelitian ................................................... 53

E.Metode Pengumpulan Data ............................................................ 61

F.Analisis Data .................................................................................. 63

G. Indikator Keberhasilan .................................................................. 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 66

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 66

1. Gambaran Awal ........................................................................ 67

2. Hasil Penelitian Siklus I ............................................................ 69

3.Hasil Penelitian Siklus II ............................................................ 73

B. Deskriptif Data Hasil Penelitian ................................................... 77

1. Hasil Belajar Siswa ................................................................... 78

2. Hasil Observasi Kinerja Guru dari Siklus I dan Siklus II ........... 82

C. Pembahasan .................................................................................. 83

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 91

A. Simpulan ..................................................................................... 91

B. Saran ............................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 93

LAMPIRAN ................................................................................................. 96

Page 12: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I .................................. 96

Lampiran 2.Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II ................................. 102

Lampiran 3.Daftar Nama Siswa ................................................................... 108

Lampiran 4. Materi Diskusi Siklus I .............................................................. 111

Lampiran 5. Soal Evaluasi siklus I ................................................................ 112

Lampiran 6.Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ........................................ 119

Lampiran 7. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ................................................. 120

Lampiran 8. Materi Diskusi siklus II ............................................................. 121

Lampiran 9. Soal Evaluasi siklus II ............................................................... 122

Lampiran 10. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II .................................... 128

Lampiran 11. Daftar Nilai Siswa Prasiklus .................................................... 129

Lampiran 12. Daftar Nilai Siswa Siklus I ...................................................... 131

Lampiran 13.Daftar Nilai Siswa Siklus II ...................................................... 134

Lampiran 14.Hasil Penilaian Guru Siklus I ................................................... 137

Lampiran 15. Hasil Penilaian Guru Siklus II ................................................. 140

Lampiran 16. Daftar Nama Kelompok siklus I .............................................. 143

Lampiran 17. Daftar Nama Kelompok siklus II ............................................. 144

Lampiran 18. Foto Peneliltian ....................................................................... 145

Page 13: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Belajar Sejarah Kelas XI IPS ................................................. 10

Tabel 2. Strategi generati learning ................................................................ 40

Tabel 3. Model Group Investigation .............................................................. 46

Tabel 4. Evaluasi Sejarah Siswa Kelas XI IPS I ............................................ 78

Tabel 5. Lembar Keaktivan Siswa Siklus I dan Siklus II .............................. 81

Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II ............................ 82

Page 14: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Interaksi Antarsub-Sistem Pembelajaran ....................................... 28

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian Peningkatan Hasil Belajar Siswa

dengan model pembelajaran Group Invertigation melalui

Pendekatan Generatif Learning…. ................................................ 50

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc

Taggart ......................................................................................... 55

Gambar 4. Diagram tingkat ketuntasan siswa prasiklus ................................. 79

Gambar 5. Diagram tingkat ketuntasan siswa siklus I ..................................... 79

Gambar 6. Diagram tingkat ketuntasan siswa siklus II .................................... 80

Gambar 7. Grafik nilai ketuntasan rata-rata keseluruhan................................. 80

Gambar 8. Diagram Kinerja guru ................................................................... 82

Gambar 9. Diagram ketuntasan belajar siswa ................................................. 90

Page 15: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian integral dalam kehidupan masyarakat di

era global harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan

berkembangnya keterampilan intelektual, social dan personal. Undang-

Undang Nomor 20 tahun 2003 menyatakan tentang Sistem Pendidikan

Nasional yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara (Sanjaya, 2007: 2), selain itu pendidikan juga harus

menumbuhkan berbagai kompetensi peserta didik. Perubahan sikap dan tata

laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan: proses, cara, pembuatan mendidik,”

(Ref. Departemen Pendidikan Nasional, 2001, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, P 263). Keterampilan intelektual, social, dan personaldibangun

tidak hanya dengan landasan rasio dan logika saja, tetapi juga inspirasi,

kreativitas, moral, intuisi (emosi) dan spiritual.

Page 16: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

2

Masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita yaitu melemahnya

proses pembelajaran. Pembelajaran dikatakan gagal jika kurang

mengembangnya kemampuan pola berpikir anak. Proses pembelajaran di

dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi,

otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa

dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya, karena untuk

menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini mengakibatkan ketika

anak didik lulus dari sekolah mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka

miskin aplikasi (Sanjaya, 2006: 1).

Pembelajaran yang efektif merupakan pembelajaran yang lebih

memberdayakan siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan di dalam

kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung bukan kegiatan satu arah

dari guru ke siswa dan antar sesama siswa (student centered), melainkan

kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa dan antara sesama siswa

(student centered). Kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada

siswa untuk aktif melakukan kegiatan dalam proses belajar akan

menyebabkan siswa terdorong dalam mempelajari suatu materi pembelajaran

sehingga apa yang diperoleh siswa dari belajar akan bermakna lagi bagi

dirinya dan ilmu yang diperoleh akan terekam lebih lama dari pada hanya

menghafal. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mujono (2002:

44) bahwa belajar akan lebih bermakna jika anak aktif mengalami sendiri apa

yang dipelajarinya.

Page 17: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

3

Mengingat begitu pentingnya pendidikan, tidak heran jika banyak

pihak yang mulai menaruh perhatiannya pada dunia pendidikan. Sampai saat

ini, mutu pendidikan di Indonesia jika dibandingkan dengan mutu pendidikan

di negara-negara ASEAN lainnya masih relatif rendah. Padahal dalam

kenyataanya, mutu pendidikan sangat mempengaruhi mutu siswa yang

dikeluarkannya. Indikator tinggi rendahnya mutu pendidikan yang ada dilihat

dari prestasi belajar siswa ( Arifin 1991: 4). Tanggung jawab pendidikan

yang paling mendasar adalah mempersiapkan peserta didik menjadi subyek

didik yang makin berperan dengan menampilkan keunggulan dirinya yang

tangguh, kreatif, mandiri dan professional pada bidangnya masing-masing

(Adi, 2001: 1). Oleh karena itu dibutuhkan perubahan yang cukup mendasar

dalam sistem pendidikan nasional. Salah satunya adalah dengan

diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai

pengganti dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan wadah untuk

pembentukan watak dan peradaban yang bermartabat serta dalam

pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta

tanah air. Pandangan mengenai nilai-nilai masa lalu dalam mengembangkan

sikap siswa yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air berbanding

lurus dengan prestasi belajar sejarah. Oleh karena itu pendidikan sejarah

diberikan pada siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA). Sejarah

mengajarkan pada siswa pengetahuan tentang masa lampau yang mengandung

nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan,

Page 18: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

4

membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik (Lampiran

Permendiknas No 22 tahun 2006). Wineburg (2006: 26) menjelaskan bahwa

“Sejarah memiliki potensi untuk menjadikan kita manusia yang

berperikemanusiaan, hal yang tidak dapat dilakukan oleh mata pelajaran lain

dalam kurikulum sekolah.”

Belajar sejarah yang baik harus bisa menunjukkan adanya pemahaman

dan kesadaran terhadap masa lalu secara baik. Prestasi belajar yang baik

secara tidak langsung menunjukkan adanya upaya dalam pengembangan

potensi siswa menjadi manusia yang berperikemanusiaan serta memiliki

kesadaran dan kepekaan terhadap permasalahan yang terjadi di sekitarnya.

Akan tetapi dalam praktik pelaksanaannya, hasil belajar sejarah siswa tidak

mengalami perkembangan yang signifikan bahkan berada pada posisi yang

stagnant. Dalam proses belajar mengajar sebaiknya selalu mengikutsertakan

siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan mengamati,

merencanakan, meneliti dan menemukakan hasil sehingga guru mengetahui

kesulitan yang dialami siswa dan selanjutnya mencari solusi yang tepat. Guru

memegang peranan penting dalam pendidikan. Guru harus bisa melakukan

interaksi yang baik dengan anak didiknya. Diharapkan dengan pendekatan

yang baik, yang dilakukan oleh seorang guru terhadap anak didiknya, maka

akan memudahkan seorang guru mentransferkan ilmunya kepada anak

didiknya, begitu juga sebaliknya peserta didik akan mudah dalam menerima

pelajaran.

Page 19: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

5

Ilmu Pengetahuan Sosial seperti sejarah adalah pelajaran yang tidak

menarik, bahkan sering dikatakan sangat membosankan. Hal itulah yang

sering dilontarkan oleh siswa. Kebosanan tersebut bukan dikarenakan materi

sejarah yang banyak hafalan dan cenderung teoritis melainkan peran guru

dalam menggunakan model pembelajaran yang cenderung kurang bervariatif

(Widja, 1989: 24). Soewarso (2000: 11-13), kurang minatnya siswa terhadap

pelajaran sejarah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Adanya anggapan bahwa matematika, IPA lebih penting dari pada Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) termasuk sejarah.

2. Buku-buku sejarah yang ada sekarang ini kurang menunjukan apa tujuan

belajar sejarah.

3. Pada umumnya guru-guru sejarah kurang memahami metode dan media

pengajaran, sehingga dalam menyampaikan pelajaran sejarah kurang

menarik bagi para peserta didik.

4. Jarang sekali guru mengajak siswanya untuk belajar sejarah di luar kelas.

Jika hal tersebut terjadi, maka seorang guru harus bisa melakukan

pembaharuan, kreatif, dan inovatif dalam menyampaikan materinya. Kalau

hal tersebut dibiarkan terus menerus, maka tujuan pembelajaran tidak akan

tercapai secara maksimal.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan di

dalam kelas yang akan diteliti melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaiki kenerja sebagai guru, sehingga hasil belajar dapat meningkat.

Melaui refleksi guru akan meningkatkan kembali apa yang sudah dikerjakan

Page 20: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

6

di depan kelas ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pemikiran

seorang guru yang dituangkan dalam sebuah pemikiran yang diberi nama

refleksi diri guru, refleksi diri guru tersebut memberikan gambaran tentang

jati dirinya sebagai seorang guru dalam mentransfer ilmunya, penjelasan yang

terlalu cepat, atau memberikan contoh yang memadai, dan bahasa yang

digunakan mudah dipahami serta serangkaian pertanyaan lain dapat diperoleh

dari perenungan diri. Sehingga akan menemukan kelemahan dan akan

memperbaikinya dari tindakan yang salah (Derap Guru, No. 75 Th. VII- April

2006: 28)

Hartono Kasmadi (2001: 16) mengatakan sejarah merupakan satu

bagian dari kelompok ilmu yang berdiri sendiri. Tujuan yang luhur dari

sejarah untuk diajarkan pada semua jenjang sekolah adalah: “menanamkan

semangat kebangsaan, cinta tanah air, bangsa dan negara serta sadar untuk

menjawab untuk apa ia dilahirkan”. Melihat sedemikian pentingnya mata

pelajaran sejarah, maka seorang guru harus bisa mengembangkan dan

melakukan inovatif terhadap pembelajaran sejarah, yang terkesan oleh peserta

didik membosankan. Dalam pengajaran sejarah, metode dan pendekatan serta

model yang telah dipilih dan merupakan alat komunikasi yang baik antara

pengajar dan siswa, sehingga setiap pengajaran dan setiap uraian sejarah yang

disajikan dapat memberikan motivasi belajar. Demikian pula dengan

Magdalia Alfian (2007: 1) yang mengatakan bahwa pendidikan sejarah

mempunyai fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian

bangsa, kualitas manusia dan masuarakat Indonesia umumnya.

Page 21: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

7

Alfian (2007: 2) memberi penilaian, bahwa strategi pedagogis Sejarah

Indonesia sangat lemah. Pendidikan sejarah di sekolah masih berpusat pada

pendekatan cronicle dan cenderung menuntut agar anak menghafal sesuatu

peristiwa. Pendekatan cronicle atau disebut dengan kronologi merupakan

suatu tujuan penting dalam pembelajaran sejarah karena urutan peristiwa

menjadi kunci dalam memahami masa lampau dan masa sekarang. Sejarah

sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah membantu siswa dalam

perkembangan konsep yang matang tentang waktu dan kronologi.

Siswa tidak dibiasakan untuk mengartikan sesuatu peristiwa guna

memahami segala macam peristiwa yang terjadi. Mereka sudah seharusnya

dibiasakan berdialog dengan lingkungan, memilih-milih persoalan yang ada,

sehingga mereka biasa memahami adanya dinamika dari suatu perubahan.

Siswa menganggapan bahwa mata pelajaran sejarah tidak menarik,

membosankan, sulit, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Peran guru

kurang optimal dalam memperdayakan atau memamfaatkan sumber

pembelajaran, karena masih berpusat pada guru. Cara mengatasi

permasalahan tersebut yaitu adanya pembelajaran yang inovatif dan kreatif

yang dapat memberikan iklim kondusif dalam pembelajaran, sehingga dapat

menampilkan mata pelajaran sejarah sebagai pelajaran yang menarik dan

diminati.

Guru dalam proses belajar mengajar bukanlah sekedar menyampaikan

materi tetapi juga harus berupaya agar materi pelajaran yang disampaikan

menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Guru

Page 22: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

8

juga tidak dapat menyampaikan materi dengan tepat dan menarik hal ini dapat

menimbulkan kesulitan belajar, sehingga siswa mengalami ketidaktuntasan

dalam belajarnya. Guru juga harus biasa membawa suasana pelajaran dapat

dilakukan dalam suasana gembira, namun tidak berarti murid-murid harus

dijauhi dari kesukaran (Nasution, 2006: 124).

Pembelajaran yang dikembangkan oleh guru harus mempunyai

pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan dan semangat belajar.

Pemilihan model pembelajaran, metode, pendekatan yang sesuai dengan

tujuan kurikulum dan potensi peserta didik.

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru

menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran

deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran

yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan

inkuiri serta strategi pembelajaran induktif (Sanjaya, 2008:127).

Metode merupakan jabaran dari pendekatan, Jadi, dapat diartikan

sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang

sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan

pembelajaran (Wina Senjaya, 2008: 24).

Model pembelajaran merupakan sesuatu yang mengambarkan adanya

pola pikir dari keseluruhan konsep yang saling berkaitan dengan bentuk

pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara

khas oleh guru (Benny A. Pribadi, 2009: 86).

Page 23: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

9

Rendahnya hasil belajar sejarah siswa bila tidak ditangani sedini

mungkin akan menyebabkan munculnya berbagai permasalahan baru.

Permasalahan utama yang dihadapi adalah tidak tahunya generasi muda

terhadap masa lalu bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak

mengetahui jati diri bangsa, sehingga dengan mudah dapat dipengaruhi oleh

berbagai kepentingan yang negatif. Selain itu kekhawatiran lainnya adalah

bahwa tidak tumbuhnya sikap nasionalisme dan cinta tanah air. Hal ini

menjadi konsekuensi ketika siswa tidak memahami jati diri bangsa, sehingga

tidak ada rasa memiliki dan peduli terhadap bangsa.

Keberhasilan dalam pengajaran dipengaruhi oleh perubahan dan

pembaharuan dalam segala komponen-komponen pendidikan. Proses

pembelajaran yang terjadi di lingkungan sekolah (pendidikan formal)

melibatkan berbagai komponen antara lain tujuan, peserta didik, pendidik,

bahan, metode, evaluasi dan situasi yang saling berhubungan dalam suatu

aktivitas pendidikan. Keberhasilan sebuah pengajaran dipengaruhi oleh

pendekatan dan metode yang digunakan. Pemahaman konsep merupakan

salah satu faktor yang menunjukkan tercapainya tujuan pengajaran, yang

mana hal itu tidak lepas dari motivasi siswa maupun guru dalam menyajikan

suatu materi pelajaran yang optimal.

Pembelajaran sejarah di sekolah, guru hendaknya memilih dan

menggunakan model, strategi, metode, pendekatan, dan teknik yang

melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial.

Penekanan pembelajaran sejarah tidak hanya melatih keterampilan dan hafal

Page 24: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

10

fakta, tetapi pada pemahaman konsep saja. Peneliti melihat kondisi awal

siswa dengan metode pembelajaran serta sarana dan prasarana yang kurang

mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan awal penelitian

dan guru mata pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sukorejo

memiliki nilai ketuntasan belajar yang rendah. Hal tersebut dikarenakan minat

dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran sejarah yang masih rendah.

Peneliti mengamati keadaan pembalajaran di SMA Negeri 1 Sukorejo dan

dilanjutkan dengan observasi awal menunjukkan bahwa pada saat

pembelajaran sejarah berlangsung siswa cenderung pasif.

Kurangnya respon siswa saat guru mengajar di kelas. Memberikan

pandangan bahwa siswa yang benar-benar memperhatikan saat guru

menyampaikan materi bisa dilihat dan dihitung yaitu mereka yang biasanya

berada dibarisan bangku paling depan dan bangku nomer dua dari depan.

Ketika guru memberikan pertanyaan atau memberi kesempatan siswa untuk

bertanya, siswa kurang memberikan respon positif hanya 3 siswa saja yang

berani mengajukan pertanyaan. Kemudian pada saat dilaksanakan diskusi

kelompok kurang berjalan dengan baik karena belum semua siswa aktif dalam

melaksanakan diskusi. Kondisi tersebut diduga menyebabkan hasil belajar

siswa menjadi kurang maksimal.

Rendahnya daya serap peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas

XI IPS SMA Negeri 1 Sukorejo. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai hasil

ulangan harian semester genap yang belum memenuhi kriteria ketuntasan

minimal (KKM) mata pelajaran sejarah yang telah ditentukan yaitu 65.

Page 25: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

11

Berikut hasil nilai ulangan harian semester II mata pelajaran sejarah kelas XI

IPS SMA Negeri 1 Sukorejo.

Tabel 1. Ketuntasan Hasil Belajar Sejarah Kelas XI IPS

No Kelas Jumlah Siswa

Ketuntasan Hasil Belajar (nilai ≥65) Tuntas Tindak Tuntas

Presentase Jumlah Siswa Presentase Jumlah

Siswa 1. 2. 3.

XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3

43 40 41

37,2% 40% 39,02%

16 16 16

62,79% 60% 60,9%

27 24 25

Sumber : Ulangan Semester II Tahun 2009

Dilihat dari hasil pengamatan awal tersebut kemudian disusun suatu

rencana penelitian tindakan kelas untuk dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri

1 Sukorejo. Kesimpulannya adalah jika hasil belajar siswa masih rendah,

perlu adanya upaya dan tindakan untuk membantu siswa memahami materi

agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Agar tujuan pengajaran dapat

tercapai, guru harus mampu mengorganisir semua komponen sedemikian rupa

sehingga antara komponen yang satu dengan lainnya dapat berinteraksi secara

harmonis (Suyitno, 2006: 12).

Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah pemanfaatan

berbagai macam strategi dan metode pembelajaran secara dinamis dan

fleksibel sesuai dengan materi, siswa dan konteks pembelajaran (Depdiknas,

2006: 1). Sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat memilih model

pembelajaran serta media yang cocok dengan materi atau bahan ajaran. Untuk

itu langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini adalah menerapkan

Page 26: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

12

model pembelajaran group investigation melalui pendekatan generatif

learning untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar sejarah.

Pembelajaran generatif atau generative learning merupakan

pembelajaran konstruksivisme dengan sintak orientasi-motivasi,

pengungkapan ide-konsep awal, tantangan dan restruturasi sajian konsep,

aplikasi, rangkuman, evaluasi, dan refleksi. Pendekatan generatif menekankan

pengintegrasian aktif materi baru dengan skema yang ada dibenak siswa,

sehingga mengucapkan dengan kata-kata sendiri apa yang telah mereka

dengar (Suyatno, 2009: 80). Menurut Suyatno (2009: 56) model pembelajaran

group investigation dengan pendekatan generative learning merupakan

pembelajaran yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa bekerja

menggunakan inquiri generatif, perencanaan, proyek, dan diskusi kelompok

yang kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas. Secara

ringkas sintak pembelajaran Tipe GI yaitu:

1. Pemilihan topik

2. Perencanaan

3. Implementasi

4. Analisis dan Sintesis

5. Presentasi hasil final

6. Evaluasi

Kesulitan yang terjadi pada saat presentasi yaitu apabila siswa malu

atau sungkan untuk bertanya pada guru dalam memahami materi pelajaran.

Page 27: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

13

Dengan model ini diharapkan siswa tidak lagi malu atau sungkan untuk

bertanya, karena materi pelajaran disampaikan oleh teman mereka sendiri.

Jika waktu tidak memungkinkan siswa dapat melakukan tanya jawab diluar

jam pelajaran. Meskipun materi disampaikan oleh siswa, peran guru tetap

diperlukan untuk mengevaluasi dan menyimpulkan mata pelajaran yang telah

disampaikan. Dari kesulitan siswa dalam mempelajari suatu materi, terlihat

bahwa pelajaran itu tergantung bagaimana cara guru mengajar mata pelajaran

yang bersangkutan kepada siswa. Guru dapat mengubah rasa bosan anak

terhadap mata pelajaran sejarah dengan mengusahakan dalam penyampaian

materi pelajaran membuat siswa senang sehingga membangkitkan motivasi

dan keaktiafan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Model pembelajaran group investigation dengan pendekatan

generative learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Karena dalam pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru, terjadi perbedaan

hasil belajar yang mencolok antara siswa dengan kemampuan akademik tinggi

dan siswa dengan kemampuan akademik rendah. Sehingga dengan penerapan

model pembelajaran group investigation dengan pendekatan generatif

learning dalam kegiatan belajar mengajar, diharapkan hasil belajar siswa

dapat meningkat terutama bagi siswa dengan kemampuan akademik yang

rendah, karena dalam pendekatan generatif learning, siswa dengan

kemampuan akademik tinggi dan dengan siswa dengan kemampuan akademik

rendah saling bekerjasama memahami materi dan menyelesaikan soal yang

diberikan.

Page 28: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

14

Pendekatan pembelajaran ini perlu diterapkan dalam dunia

pendidikan, agar bisa kondusif dengan proses pendewasan dan pengembangan

bagi siswa. Untuk menunjang kegiatan tersebut, peneliti berkolaborasi dengan

guru bidang studi sejarah melakukan penelitian tindakan kelas.

Pendekatan pembelajaran sangat membantu dalam merancang

program atau kegiatan pembelajaran dalam memahami kerangka teori dengan

lebih baik dan menerapkan teori tersebut untuk menciptakan aktivitas

pembelajaran yang efektif dan efisien. Model pembelajaran berperan sebagai

alat konseptual, pengelolaan, komunikasi untuk menganalisis, merancang,

menciptakan, mengevaluasi program pembelajaran, dan program pelatihan

(Marisson, Ross, dan Kemp: 2001).

Pembelajaran ini identik dengan kerja kelompok serta diskusi. Kerja

kelompok ini perlu memperhatikan aspek-aspek antara lain; pertama, tujuan

yang jelas sehingga setiap anggota kelompok mengetahui apa yang akan

dilakukan. Kedua, dalam kerja kelompok perlu adanya pembagian kerja

sehingga tercipta komunikasi yang efektif. Ketiga, dengan adanya tujuan yang

jelas, komunikasi yang efektif kerja kelompok akan lebih baik serta dengan

kepemimpinan yang baik akan mempengaruhi hasil kerja yang maksimal dan

memuaskan. Untuk itu perlu adanya model pembelajaran yang inovatif yang

dapat berpengaruh dalam penguasaan materi dan dapat berpengaruh pada

keaktifan siswa serta memberikan iklim yang kondusif dalam perkembangan

daya nalar dan kreatifitas siswa. Meskipun dalam model ini siswa lebih aktif,

Page 29: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

15

namun guru tetap mengawasi kelas untuk memberikan semangat, derongan

belajar dan memberikan bimbingan secara individu/kelompok.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

model pembelajaran group investigation dengan pendekatan generative

learning dapat dijadikan satu metode yang inovatif yang cukup bermanfaat

serta berpengaruh dalam pemahaman konsep sejarah siswa, sehingga penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Upaya

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Group

Investigation Melalui Pendekatan Generatif Learning Pada Mata

Pelajaran Sejarah Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sukorejo Tahun Ajaran

2009/2010”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan di atas, maka

dapat dirumuskan permasalahan : Apakah model pembelajaran Group

Investigation melalui pendekatan Generatif Learning dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 SUKOREJO ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian tindakan kelas ini

bertujuan untuk mengetahui bahwa penerapan model pembelajaran Group

Investigation melalui pendekatan Generatif Learning dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 SUKOREJO

Page 30: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

16

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberikan pemahaman psikologis terhadap guru-guru dalam upaya

pemanfaatan model pembelajaran group investigation dengan pendekatan

strategi pembelajaran generatif learning dalam proses belajar mengajar

Sejarah.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai seberapa jauh

penaruh latar belakang pendidikan dan kemampuan mengajar guru

terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.

b. Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan untuk menentukan

kebijakan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan bagi Sekolah

Menengah Atas khususnya, dan Departemen Pendidikan Nasional pada

umumnya.

E. PENEGASAN ISTILAH

Untuk menghindari salah pengertian dalam penegertian ini, maka

perlu diberi penegasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu :

1. Peningkatan

Menurut Adi D, (2001: 43), istilah peningkatan berasal dari kata dasar

tingkat yang berarti lapis dari sesuatu yang bersusun dan peningkatan

Page 31: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

17

berarti kemajuan. Penigkatan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu

suatu cara atau usaha untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa kelas

XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukorejo agar menjadi lebih baik setelah

diterapkannya model pembelajaran group investigation dengan pendekatan

strategi pembelajaran generatif learning.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar yaitu kemampuan yang dikuasai siswa setelah menempuh

pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009: 2). Hasil belajar merupakan

kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melaksanakan

proses belajar mengajar sejarah. Jadi yang dimaksud dalam penigkatan

hasil belajar sejarah dalam penelitian ini adalah upaya menigkatkan

kemampuan siswa baik kongnitif, efektif, maupun psikomotorik setelah

melaksanakan proses belajar mengajar sejarah dengan diterapkannya

model pembelajaran Group Investigation melalui pendekatan Generatif

Learning dalam pembelajaran sejarah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1

Sukorejo.

3. Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran sejarah merupakan perpaduan antara aktivitas belajar dan

mengajar yang didalamnya mempelajari tentang peristiwa masa lampau

yang erat hubungannya dengan masa kini (Widja, 1989: 23). Dengan

adanya penerapan KTSP pada mata pelajaran sejarah dimana guru

memiliki kewenangan mengembangkan sendiri kurikulumnya yang

disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan peserta didik sehingga

Page 32: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

18

diharapkan akan tercipta sistem pengajaran sejarah yang menarik dan

menyenangkan.

4. Model pembelajaran Group Investigation (GI)

Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang

paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran.

Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan

topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini

menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam

berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group

process skills). Guru yang menggunakan metode investigasi kelompok

umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang

beranggotakan 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian

kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan

minat terhadap suatu topik tertentu. Siswa memilih topik yang ingin

dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik

yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di

depan kelas secara keseluruhan.

5. Pendekatan Genertif Learning

Kontruksivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) dari strategi

generatif learning. Generatif learning berasumsi bahwa semua kegiatan

belajar adalah menemukan (Discovery). Manusia harus mengontruksi

pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

Page 33: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

19

Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan

“menerima” pengetahuan.

Generatif merupakan kontruksivisme dengan sintak orientasi dan

motivasi, pengungkapan ide konsep awal, tantangan dan retruturiasi sajian

konsep, aplikasi, rangkuman, evaluasi, dan refleksi. Pembelajaran ini

menekankan pada pengintegrasian siswa aktif materi baru dengan skemata

yang ada di benak siswa, sehingga siswa menggunakan imajinasinya

sendiri sesuai dengan apa yang mereka lihat, dengar, dan pelajari pokok-

pokok materi pembelajaran (Suyatno, 2009: 35). Dalam proses

pembelajaran, guru menyampaikan informasi kepada siswa, siswa harus

melakukan opservasi mental agar informasi mental itu dapat mereka

miliki. Pendekatan generatif mengajarkan pada siswa tentang cara-cara

mengoperasikan mental ketika menghadapi informasi baru. Misalnya,

siswa diajarkan tentang teknik meringkas, teknik bertanya, membuat

analogi tentang materi yang telah diipelajari, dan membuat ulasan atas

ceramah yang telah didengar.

Pandangan kontruktivisme “pendekatan memperoleh” lebih diutamakan

dibandingan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat

pengetahuan. Untuk itu tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut

dengan : (1) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa,

(2) memberikan kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya

sendiri, dan (3) menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka

sendiri (Achmad Sugandi, 2004: 41).

Page 34: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

20

F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Sistematika penulisan tentang isi keseluruhan skripsi ini terdiri dari lima

bab, yakni sebagai berikut.

BAB I : Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat hasil penelitian, penegasan istilah,

serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Landasan Teori

Bagian ini berisi tentang landasan teoritis, dikemukakan

tentang teori-teori yang mendukung penelitian.

BAB III : Metode Penelitian

Bagian ini berisi tentang lokasi penelitian, subyek penelitian,

desain penelitian, prosedur pengumpulan data, alat

pengumpulan data, teknik pengumpulan data, analisis data,

indikator keberhasilan.

BAB IV : Pembahasan

Berisi semua hasil penelitian yang dilakukan dan

pembahasannya.

BAB V : Simpulan dan Saran

Berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan

peneliti berdasarkan kesimpulan.

Page 35: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah segala sesuatu dari yang tidak biasa menjadi biasa,

dari yang tidak mengerti menjadi mengerti atau kegitan yang dilakukan

oleh seseorang agar memiliki kompetisi berupa keterampilan dan

pengetahuan yang dilakukan. Belajar juga dipandang sebagai sebuah

proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang dilakukan oleh

individu. Proses balajar pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan atau kompetisi personal. Belajar merupakan proses penting

bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang

dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam

perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan

bahkan presepsi manusia. Oleh akrena itu dengan menguasai prinsip-

prinsip dasar tentang belajar, seseorang telah mampu memahami bahwa

aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis (

Benny A. Pribadi, 2009: 7).

Belajar juga sangat penting bagi perubahan perilaku manusia dan

mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar

memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap,

Page 36: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

22

keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan presepsi manusia. Oleh karena

itu dengan menguasai prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seseorang telah

mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting

dalam proses psikologis.

Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para

psikologi. Gagne dan Berliener menyatakan bahwa belajar merupakan

proses dimana suatu organisme megubah perilakunya karena hasil dari

pengalaman. Morgan et.al menyatakan bahwa belajar merupakan

perubahan relatif permanent yang terjadi karena hasil dari praktik atau

pengalaman. Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan

disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu

tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.

Pengertian di atas tampak bahwa konsep tentang belajar

mengandung tiga unsur yang utama ( Chatarina Tri Anni, 2004: 2) yaitu:

a. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku.

b. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses

pengalaman.

c. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanent.

Belajar menurut pandangan skinner seperti dikutip Dimyati &

Mudjiono (2002: 9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku.

Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya,

bila tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan

adanya hal berikut :

Page 37: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

23

a. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons

pembelajar.

b. Respons siswa.

Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut.

Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut.

Sebagai ilustrasi, perilaku respons si pembelajar yang baik diberi hadiah

sebaliknya, perilaku respons yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.

Noehi Nasution (1997: 3) mengartikan belajar sebagai suatu proses

yang mungkin timbul atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil

terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau

munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya perubahan

sementara karena suatu hal, dengan kata lain bahwa belajar dapat merubah

seseorang yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman-

pengalaman. Belajar merupakan proses yang sengaja diciptakan atau

intentional learning, bukan belajar yang terjadi secara spontan atau

incidental learning. Untuk dapat berlangsung efektif dan efisien, proses

belajar perlu dirancang menjadi sebuah kegiatan pembelajaran.

Gagne mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai “a set of events

embedsded in purposeful activities that facilitate learning” (Benny A.

Pribadi, 2009: 9). Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja

dilakukan dengan makksud untuk memudahkan terjadinya proses

pembelajaran.

Page 38: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

24

Pengajaran merupakan istilah yang diartikan sebagai penyajian

bahan ajar yang dilakukan oleh seorang pengajar. Pembelajaran berbeda

dengan istilah pengajaran karena kegiatan pembelajaran tidak harus

diberikan oleh pengajar sebab kegiatan itu dapat dilakukan oleh perancang

dan pengembang sumber belajar, misalnya seorang teknologiawan

pembelajaran atau suatu tim yang terdiri dari ahli media dan ahli materi

ajar tertentu. Pembelajaran digunakan untuk menggantikan istilah “

pengajaran” yanng lebih bersifat sebagai aktivitas yang berfokus pada

guru (teacher centered). Berdasarkan uraian tersebut maka, kegiatan

pengajaran perlu dibedakan dari kegiatan pembelajaran (Yusufhadi

Miarso, 2005: 144). Pengertian pembelajaran secara umum adalah

seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa

sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi dengan

lingkungannya (Brings dalam Sugandi, 2000: 10).

Pengertian pembelajaran tersebut (Darsono, 2002: 24)

menegaskan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan

oleh guru sedemikian rupa,sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah

yang lebih baik. Adapun ciri-ciri pembelajaran (Darsono, 2002: 65)

sebagai berikut:

a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncana secara sistematis.

b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa

dalam belajar.

Page 39: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

25

c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan

menantang bagi siswa.

d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan

menyenangkan bagi siswa.

e. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa.

f. Pembelajaran dapat membuat siswa menerima pelajaran, baik secara

fisik dan psikologis.

Pembelajaran merupakan sebuah sistem dengan komponen-

komponen yang saling berkaitan untuk melakukan suatu sinergi, yaitu

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Robert Heinich

(2005: 28) membuat kategori sistem pembelajaran ke dalam beberapa tipe

yaitu :

a. Pembelajaran di kelas (tatap muka).

b. Pembelajaran dengan menggunakan siaran radio dan televisi.

c. Pembelajaran mandiri dengan menggunakan paket bahan ajar pada

sistem pembelajaran jarak jauh.

d. Pembelajaran berbasis web.

e. Aktivitas belajar di laboratorium dan workshop.

f. Seminar, simposium dan studi lapangan (field study).

g. Pembelajaran dengan memanfaatkan komputer (multimedia) dan

telekonferensi.

Page 40: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

26

Sistem pembelajaran berisi tentang output dari sebuah komponen

merupakan input bagi komponen yang lain. Komponen-komponen dari

sistem pembelajaran yang berinterfungsi meliputi siswa, tujuan, metode,

media, strategi pembelajaran, evaluasi, dan umpan balik.

a. Siswa merupakan komponen penting dalam sistem pembelajaran di

sekolah karena siswa merupakan subyek dari proses dan aktivitas

pembelajaran. Pembelajaran harus menjadi sebuah aktivitas yang

berfokus pada siswa (Learner centerad).

b. Tujuan merupakan sesuatu yang mengarahkan semua proses yang

berlangsung dalam sebuah sistem. Tujuan dari penyelenggaraan sistem

pembelajaran adalah untuk memfasilitasi siswa agar memiliki

kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat

digunakan dalam beragam aktivitas kehidupan.

c. Metode pembelajaran yaitu sebuah proses atau prosedur yang

digunakan oleh guru atau instruktur untuk mencapai tujuan atau

kompetensi. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat

membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran atau melakukan

internalisasi terhadap isi atau materi pembelajaaran (Smaldino dkk,

2005: 15).

d. Media adalah sarana pembelajaran yang dapat digunakan untuk

memfasilitasi aktivitas belajar. Media dapat diartikan sebagai perantara

yang mennghubungkan antara guru atau instruktur dengan siswa.

Page 41: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

27

Media dapat digunakan untuk memndukung terciptanya proses

pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik.

e. Strategi pembelajaran merupakan cara-cara spesifik yang dapat

dilakkukan oleh individu untuk membuat siswa mencapai tujuan atau

standar kompetensi yang telah ditentukan. Guru atau instruktur perlu

melakukan upaya kreatif dalam menggunakan strategi pembelajaran.

f. Evaluasi dapat diklasifikasikan menjadi evaluasi hasil belajar dan

evaluasi program pembelajaran. Peranan kedua komponen tersebut

sangat penting dalam implementasi pembelajaran. Evaluasi dilakukan

untuk menilai seberapa jauh tujuan sistem pembelajaran dapat tercapai.

g. Umpan balik yaitu informasi yang diperlukan untuk meningkatkan

efekitivitas proses dalam sebuah sistem pembelajaran. Umpan balik

berisi informasi yang dapat dijadikan sebagai masukan atau input

untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada setiap

komponen dalam sistem pembelajaran. Umpan balik dapat digunakan

sebagai fasilitas untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran

agar lebih efektif dan efisien.

Komponen dalam sistem pembelajaran memiliki peran dan fungsi

saling terkait satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Kinerja yang buruk dari sebuah sub-sistem akan

mempengaruhi kinerja sub-sistem lain yang pada akhirnya akan

mempengaruhi kinerja sub-sistem secara keseluruhan.

Page 42: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

28

Sistem pembelajaran memiliki tujuan yang dapat dicapai melalui

penggunaan metode, media, dan strategi pembelajaran yang tepat.

Kombinasi penggunaan metode, media, dan strategi pembelajaran yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dapat membantu

siswa menempuh proses belajar. Evaluasi merupakan hal yang terpenting

dalam menilai kualitas kinerja dari sebuah sistem pembeelajaran.

Komponen dari sebuah sistem yang disebut juga dengan sub-

sistem, akan melakukan aktivitas berupa proses, yaitu upaya untuk

mentransformasi input menjadi output. Output dari sub-sistem digunakan

sebagai input bagi sub-sistem yang lain. Interaksi antarsub-komponen atau

sub-sistem dalam sistem pembelajaran dapat digambarkan dalam diagram

dibawah ini.

Gambar 1. Interaksi Antarsub-Sistem Dalam Sistem Pembelajaran menurut Robert Heinich.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai atau dikuasi siswa

setelah menempuh pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009: 2). Menurut

Page 43: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

29

Dimyati dan Mudjiono (2006: 200) hasil belajar merupakan tingkatan

keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti suatu kegiatan. Hasil

belajar biasanya dinyatakan dengan nilai tes yang diberikan guru.

Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu kongnitif,

afektif, dan psikomotorik. Kongnitif berkenaan dengan hasil belajar

intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Efektif berkenaan

dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau

reaksi, penilaian, organisasi, interlialisasi. Psikomotorik berkenaan dengan

hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor

utama, yakni faktor dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar

siswa atau lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama

kemampuan yang dimilikinya, faktor kamampuan siswa besar sekali

pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor

kemampuan ada juga faktor lainnya, seperti motivasi belajar, minat dan

perhatian, sikap dan kebiasaan, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan

psikis.

Hasil belajar yang diraih masih bergantung pada lingkungan.

Lingkungan belajar yang dominan dapat mempengaruhi hasil belajar di

sekolah ialah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran adalah tinggi

rendahnya atau efektif tindakannya proses belajar mengajar dalam

mencapai tujuan pengajaran, oleh sebab itu hasil belajar siswa di sekolah

Page 44: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

30

dipengaruhi oleh kemampuan siswa yang kualitas pengajaranya (Sudjana,

2005: 40).

3. Model Mengajar

Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan belajar dan kegiatan

mengajar yang keduanya saling berhubungan. Sesuai dengan pengertian

belajar secara umum yaitu bahwa belajar merupakan kegiatan yang

mengakibatkan perubahan tingkah laku. Disamping itu pengertian

pembelajaran menurut aliran kognitif adalah cara guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar dapat mengenal dan

memahami apa yang sedang dipelajari. Salah satu tokoh penting dalam

pengembangan pembelajaran menurut aliran kognitif adalah Piaget

(Soeparwoto,2004: 82).

Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi

pembelajaran, metode pembelajaran, atau prinsip pembelajaran. Istilah

model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai

oleh strategi atau metode tertentu, menurut Joice dan Weil (Ahmad

Sugandi, 2004: 86) yaitu rasional teoritik yang logis, tujuan pembelajaran

yang akan dicapai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model

tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan lingkungan belajar yang

diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

4. Pembelajaran Sejarah

Dalam kurikulum 2004 pelajaran Sejarah pada tingkat SMA seperti

diuraikan dalam KBK Mata Pelajaran Sejarah Sekolah Menengah Umum

Page 45: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

31

yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum Depdiknas seperti dikutip

Windrayani (2005: 11) adalah bahwa “Sejarah bertujuan untuk mendorong

siswa berpikir kritis dalam memanfaatkan pengetahuan tentang masa lalu

untuk memahami kehidupan masa kini dan yang akan datang. Selain itu

bertujuan pula untuk memahami bahwa sejarah merupakan bagian dari

kehidupan sehari-hari, serta mengembangkan kemampuan intelektual dan

keterampilan untuk proses perembangan masyarakat.”

Sejarah memiliki berberapa manfaat bagi kehidupan manusia pada

masa sekarang. Wasino (2007: 10-14) menyebutkan bahwa paling tidak

ada beberapa guna sejarah bagi manusia yang mempelajarinya, yakni (1)

edukatif (untuk pendidikan), (2) instruktif (memberikan pengajaran), (3)

inspiratif (memberi ilham), serta (4) rekreatif (memberikan kesenangan).

Kaitannya dengan pendidikan, sejarah memiliki fungsi edukatif

atau pendidikan karena dengan memahami sejarah berarti telah diambil

satu manfaat atau hikmah dari terjadinya suatu peristiwa sejarah. Sejarah

adalah guru kehidupan (historia vitae magistra) yang bermakna bahwa

sejarah ini memiliki fungsi pendidikan, yang mengajarkan bagaimana

manusia seharusnya itu bertindak dengan melihat peristiwa yang telah

terjadi untuk kemudian diambil hikmahnya. Sementara itu Kuntowijoyo

(1995: 28) menerangkan bahwa ada beberapa fungsi sejarah kaitannya

dengan sarana pendidikan, yaitu sebagai pendidikan moral, penalaran,

politik, kebijakan, perubahan, masa depan, dan keindahan.

Page 46: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

32

Fungsi yang kedua dari sejarah adalah fungsi inspirasi. Fungsi

inspirasi berarti bahwa segala tindakan yang telah dilakukan oleh manusia

pada masa lampau dapat memberikan inspirasi atau ilham bagi manusia

yang hidup pada masa ini. Yusliani Noor (1995: 334) menerangkan bahwa

patriotisme yang terpatri dalam jiwa rakyat Indonesia ketika menghadapi

kolonialisme asing, memberi inspirasi bagi bangsa Indonesia pada masa

kini untuk terus menerus bekerja keras, rela berkorban, dan menjaga

persatuan agar cita-cita dan tujuan Indonesia bisa tercapai.Sejarah juga

berfungsi sebagai fungsi instruktif. Sejarah sebagai aktivitas manusia pada

masa lampau memiliki fungsi untuk memberikan pelajaran mengenai suatu

keterampilan atau pengetahuan, misalnya pengetahuan tentang taktik

(Wasino, 2007: 12).

Fungsi berikutnya dari sejarah adalah fungsi rekreatif. Sejarah

dapat memberikan kesenangan lain kepada generasi sekarang. Sejarah

membawa manusia kepada nostalgia dan kisah-kisah yang dramatis, indah,

dan sebagainya. Nugroho Notosusanto seperti dikutip Wasino (2007: 14)

menjelaskan bahwa “dengan sejarah kita seolah-olah berpariwisata ke

negeri-negeri jauh, menyaksikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

dalam suasana yang berlainan dengan suasana kita pada masa sekarang.”

Tujuan dari pendidikan sejarah adalah ditinjau dari mana

pendidikan sejarah itu dimaknai. Said Hamid Hasan (2007: 10)

berpendapat bahwa ada beberapa pemaknaan terhadap pendidikan sejarah,

secara tradisional pendidikan sejarah dimaknai sebagai upaya untuk

Page 47: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

33

mentransfer kemegahan bangsa dimasa lampau kepada generasi muda.

Pendidikan sejarah ditujukan agar dapat dijadikan sebagai alat untuk

mewariskan nilai-nilai keunggulan bangsa, membangun kebanggaan, dan

pelestarian keunggulan bangsa. Pendidikan sejarah seperti diungkapkan

Said Hamid Hasan (2007: 12) adalah bahwa pendidikan sejarah dalam

kurikulum pendidikan dasar haruslah mempersiapkan peserta didik untuk

hidup di masyarakat. Oleh karena itu posisi disiplin ilmu sejarah sebagai

sumber materi untuk mengembangkan berbagai kemampuan yang

diperlukan peserta didik.

Selanjutnya, Kochhar (2008: 27) menyatakan bahwa sasaran

pengajaran sejarah harus mengacu pada tujuan pendidikan yang lebih luas.

Tujuan yang harus dimiliki oleh seorang guru di lapangan untuk mengajar

haruslah tepat dan jelas. Hal ini penting dalam konteks saat ini dimana

berbagai usaha sedang dilakukan di semua tingkat untuk memperbaiki

kurikulum dan mendesain ulang pola pendidikan secara keseluruhan.

Guru sejarah memiliki peranan penting dalam keseluruhan proses

pembelajaran sejarah. Selain mengembangkan bentuk-bentuk alat bantu

pembelajaran secara mekanis dan mengembangkan pendidikan yang

berfokus pada kemajuan siswa. Guru sejarah juga memegang peranan

penting dalam membuat pelajaran sejarah menjadi hidup dan menarik bagi

para siswa. Guru sejarah bertanggung jawab menginterpretasikan konsep

kepada siswa-siswanya. Hal inilah yang kemudian menjelaskan mengapa

guru berperan penting dalam pembelajaran sejarah (Kochhar, 2008: 393).

Page 48: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

34

Selain itu guru sejarah juga harus memiliki beberapa kualitas

pokok, yaitu penguasaan materi dan penguasaan teknik. Setiap guru

sejarah harus memperluas pengetahuan historisnya. Pengetahuan yang luas

serta teknik mengembangkan berbagai pertanyaan sangat diperlukan oleh

guru sejarah. Guru sejarah juga harus menguasai berbagai macam metode

dan teknik pembelajaran sejarah, ia harus mampu menciptakan suasana

belajar yang nyaman dan menyenangkan agar proses belajar mengajar

dapat berlangsung cepat dan baik (Kochhar, 2008: 394).

Dari uraian dan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan sejarah bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan

potensi yang dimiliki oleh peserta didik dengan mengacu pada

pemahaman terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau

sehingga dalam diri peserta didik terwujud satu kesadaran sejarah.

Pendidikan sejarah menjadi penting dalam satu kesatuan sistem

pendidikan.

B. Pendekatan Genertif Learning

Kontruksiivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) dari pendekatan

generatif learning. Generatif learning berasumsi bahwa semua kegiatan

belajar adalah menemukan (Discovery). Manusia harus mengontruksi

pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Pembelajaran

harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan “menerima”

pengetahuan.

Page 49: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

35

Generatif merupakan kontruksivisme dengan sintak orientasi dan

motivasi, pengungkapan ide konsep awal, tantangan dan retruturiasi sajian

konsep, aplikasi, rangkuman, evaluasi, dan refleksi. Pembelajaran ini

menekankan pada pengintegrasian siswa aktif materi baru dengan skemata

yang ada di benak siswa, sehingga siswa menggunakan imajinasinya sendiri

sesuai dengan apa yang mereka lihat, dengar, dan pelajari pokok-pokok materi

pembelajaran (Suyatno, 2009: 35). Dalam proses pembelajaran, guru

menyampaikan informasi kepada siswa, siswa harus melakukan opservasi

mental agar informasi mental itu dapat mereka miliki. Strategi belajaran

generatif mengajarkan pada siswa tentang cara-cara mengoperasikan mental

ketika menghadapi informasi baru. Misalnya, siswa diajarkan tentang teknik

meringkas, teknik bertanya, membuat analogi tentang materi yang telah

diipelajari, dan membuat ulasan atas ceramah yang telah didengar.

Membangun sebuah pengetahuan sendiri tidaklah mudah, mereka

harus ikut terlibatan aktif dalam proses belajar-mengajar siswa menjadi pusat

kegiatan bukan guru. Pandangan kontruktivisme “strategi memperoleh” lebih

diutamakan dibandingan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat

pengetahuan. Untuk itu tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut

dengan : (1) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, (2)

memberikan kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri,

dan (3) menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri (Wena,

2009: 177).

Page 50: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

36

Tahap pendekatan generatif learning yaitu terdiri dari eksplorasi,

pemfokusan, tantangan, penerapan antara lain sebagai berikut :

1. Eksplorasi

Tahap pertama yaitu tahap eksplorasi yang disebut tahap

pendahuluan. Pada tahap ini eksplorasi guru membimbing siswa untuk

melakukan eksplorasi tahap pengetahuan ide, atau konsepsi awal yang

diperoleh dari pengalaman sehari-harinya atau diperoleh dari pembelajaran

pada tingkat kelas sebelumnya. Untuk mendorong siswa agar mampu

mellakukan eksplorasi, guru dapat memberikan stimulus berupa beberapa

aktivitas / tugas-tugas seperti melalui demonstrasi / penelusuran terhadap

suatu permasalahan yang dapat menunjukkan data dan fakta yang terkait

dengan konsepsi yang akan dipelajari.

Dalam aktivitas ini, gejala, data, dan fakta yang didemonstrasikan

sebaiknya dapat merangsang siswa untuk berfikir kritis, mengkaji fakta,

data, gejala, serta memusatkan pikiran terhadap masalah siswa untuk

beerfikir kritis, mengkaji fakta, data, serta memusatkan pikiran terhadap

permasalahan yang akan dipecahkan. Dengan demikian, pada akhirnya

dapat menumbuhkan rasa ingin tahu pada diri siswa. Melalui aktivitas

demonstrasi/ penelusuran, siswa didorongkan untuk mengamati gejala atau

fakta. Dengan kondisi yang demikian, pada akhirnya diharapkan muncul

pertanyaan pada diri siswa, mengapa hal itu terjadi. Pada langkah

berikutnya guru mengajak dan mendorong siswa untuk berdiskusi tentang

gejala atau fakta yang baru diselidiki atau diamati. Guru harus

Page 51: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

37

mengarahkan proses diskusi guna mengidentifikasikonsepsi siswa yang

selanjutnya dapat dikembangkan menjadi rumusan, dugaan, hipoteasis.

Pada proses pendekatan ini guru berperan memberikan dorongan,

bimbingan, memotivasi dan memberikan arahan atau agar siswa mau

mengemukakan pendapat/ ide/ gagasan/ hipotesis. Pendapat/ ide/ gagasan/

hipotesis siswa berhasil teridentifikasi mungkin ada yang benar dan ada

yang salah. Apabila konsepsi siswa ini salah maka dikatakan terjadi

kesalahan konsep (misconception). Namun demikian, guru pada saat itu

sebaliknya tidak memberikan makna, menyalahkan atau membenarkan

terhadap konsepsi siswa. Pengujian hipotesis siswa akan dilakukan pada

kegiatan eksperiman oleh siswa sendiri (Wena, 2009: 179). Pendapat di

atas berdasarkan asas pembelajaran kuantum disebut alami sebelum

memberi nama, yang artinya biarkan siswa malakukan proses eksperimen

oleh siswa sendiri (Wena, 2009: 179). Pendapat di atas pembelajaran

kuantum disebut alami sebelum memberi nama, yang artinya biarkan

siswa melakukan proses eksperimen/ penelusuran terlebih dahulu,

kemudian baru menyimpulkan.

2. Pemfokusan

Tahap kedua yaitu tahap pemfokusan atau pengenalan konsep atau

intervensi. Pada tahap pemfokusan siswa melakukan pengujian hipotesis

melalui kegiatan laboratorium atau pembelajaran yang lain. Pada tahap ini

guru bertugas sebagai fasilitator yang menyangkut kebutuhan sumber,

Page 52: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

38

memberi bimbingan dan arahan, dengan demikian para siswa dapat

melakukan proses sains.

Tugas-tugas pembelajaran yang diberikan hendaknya dibuat

sedemikian rupa hingga memberi peluang dan merangsang siswa menguji

hipotesisnya sendiri. Tugas-tugas pembelajaran yang disusun/ dibuat guru

hendaknya tidak seratus persen merupakan petunjuk atau langkah-langkah

kerja, tetapi tugas-tugas haruslah memberikan kemungkinan siswa

beraktivitas sesuai dengan caranya sendiri atau cara yang diinginkannya.

Penyelasaian tugas-tugas dilakuakan secara kelompok yang terdiri atas dua

sampai empat siswa sehingga siswa dapat berlatih seperti seorang ilmuan.

Misalnya, pada aspek kerja sama dengan teman sejawat, membantu dalam

kerja kelompok, menghargai pendapat teman, tukar pengalaman (sharing

idea), dan keberanian bertanya.

Dengan kegiatan praktikum siswa dapat berlatih labih banyak

tantang keterampilaan laboratorium, berlatih semua komponen proses

sains yaitu mulai dari mengamati (observasi), mengukur, mengendalikan

variable, menggolongkan, membuat grafik, menyimpulkan, memprediksi,

dan mengkomunikasikan (Wena, 2009: 180).

3. Tantangan

Tahap ketiga yaitu tahap tantangan disebut juga tahap pengenalan

konsep. Setelah siswa memperoleh data selanjutnya menyimpulkan dan

menulis dalam lembar kerja. Para siswa diminta mempresetasikan

Page 53: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

39

temuannya melalui diskusi kelas. Melalui diskusi kelas akan terjadi proses

tukar pengalaman diantara siswa.

Dalam tahap ini siswa berlatih berani mengeluarkan ide, kritik

berdebat, menghargai adanya perbedaan pendapat teman. Pada saat

diskusi, guru berperan sebagai moderator dan fasilitator agar jalannya

diskusi menjadi terarah. Diharapkan pada akhir diskusi siswa memperoleh

kesimpulan dan pemantapan konsep yang benar. Pada tahap ini terjadi

proses kongnitif, yaitu terjadinya proses mental yang disebut asimilasi dan

akomodasi. Terjadi proses asimilasi apabila kosepsi siswa sesuai dengan

konsep benar menurut data eksperimen, terjadi proses akomodasi apabila

konsepsi siswa cocok dengan data empiris.

Pada tahap ini sebaiknya guru memberikan pemantapan konsep

dan latihan soal. Latihan soal diharapkan agar siswa memahami secara

mantap konsep tersebut. Pemberian soal dimulai dari yang paling mudah

kemudian menuju yang sukar (Wena, 2009: 180). Dengan soal-soal yang

tingkat kesukarannya rendah, sebagian besar siswa akan mampu

menyelesaikan dengan benar, hal ini akan dapat memotivasi siswa.

Sebaliknya, jika langsung diberikan soal dengan tingkat kesukaran yang

lebih tinggi maka sebagian besar siswa tidak mampu menyelesaikan

dengan benar maka akan dapat menurunkan motivasi belajar siswa.

4. Penerapan

Tahap keempat adalah tahap penerapan. Pada tahap ini, siswa

diajak untuk dapat menerapkan masalah dengan menggunakan konsep

Page 54: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

40

barunya atau konsep benar dalam situasi baru yang berkaitan dengan hal-

hal praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pemberian tugas rumah atau tugas

proyek yang diberikan atau dikerjakan di luar jam pertemuan merupakan

bentuk penerapan yang baik untuk dilakukan (Wena, 2009: 180). Tahap ini

siswa perlu diberi banyak latihan-latihan soal, Dengan adanya soal latihan

soal, siswa akan semakin memahami konsep yang dipelajari siswa akan

masuk ke memori jangka panjang, ini berarti tingkat retensi siswa semakin

baik.

a. Penerapan dalam kelas

Secara operasional kegiatan guru dan siswa selama proses

pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 2. Penerapan di dalam kelas dengan pendekatan geneeratif learning (Wena, 2009: 181-183)

No.

Tahap Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Pendahuluan • Memberikan aktivitas melalui demonstrasi / contoh-contoh yang dapat merangsang siswa untuk melakukan eksplorasi.

• Mendorong dan merangsang siswa untuk mengemukakan ide / pendapat serta merumuskan hipotesis.

• Membimbing sisiwa untuk

Mengeksplorasi pengetahuan, ide atau konsepsi awal yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari atau diperoleh dari pembelajaran pada tingkat kelas sebelumnya.

Mengutarakan ide-ide dan merumuskan hipotesis.

Melakukan klasifikasi pendapat / ide-ide yang telah ada.

Page 55: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

41

mengklasifikasi pendapat.

2. Pemfokusan • Membimbing dan mengarahkan siswa untuk menetapkan konteks permasalahan berkaitan dengan ide siswa yang kemudian dilakukan dengan pengujian.

• Membimbing siswa melakukan proses sains, yaitu menguji (melalui percobaan) sesuatu.

• Menginterpretasi respon siswa.

• Menginterpretasi dan menguraikan ide siswa.

Menetapkan konteks permasalahan, memahami, mencermati konteks permasalahan sehingga siswa menjadi familier terhadap bahan yang digunakan untuk mengeksplorasi konsep.

Melakukan pengujian, berfikir apa yang terjadi, mennjawab pertanyaan berhubungan dengan konsep.

Memutuskan dan mengambarkan apa yang ia ketahui tentang kejadian.

Mengklarifikasi ide ke dalam konsep.

Menginterpretasi ide ke dalam kelompok dan juga forum kelas ke dalam diskusi.

3. Tantangan • Mengarahkan dan memfasilitasi agar terjadi pertukaran ide antar siswa.

• Menjamin semua ide siswa dipertimbangkan.

• Membuka diskusi. • Mengusulkan

melakukan demonstrasi jika diperlukan.

Memberikan pertimbangan ide kepada : a) Siswa yang lain. b) Semua siswa dalam

kelas. Menguji validitas ide / pendapat dengan mencari bukti.

Membandingkan ide ilmuwan dengan ide kelas (class`s view).

Page 56: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

42

• Menunjukkan bukti ide ilmuwan (scientist view).

4. Aplikasi • Membimbing siswa merumuskan permasalahan yang sangat sederhana.

• Membawa siswa mengklarifikasi ide baru.

• Membimbing siswa agar mampu menggambarkan secara verbal penyelesaian secara problem.

• Ikut terlibat dalam merangsang dan berkotribusi ke dalam diskusi untuk menyelesaikan permasalahan

Menyelesaikan problem praktis dengan menggunakan konsep dalam situasi yang baru.

Menerapkan yang baru dipelajari dalam berbagai konteks yang berbeda.

Mempresentasikan penyelesaian masalah di hadapan teman.

Diskusi dan debat tentang penyelesaian masalah, mengkritisi dan menilai penyelesaian masalah.

Menarik kesimpulan akhir.

Dengan tahap-tahap pembelajaran di atas, siswa diharapkan memiliki

pengetahuan, kemampuan serta untuk merekonstruksi / untuk membangun

pengetahuan secara mandiri. Dengan pengetahuan awal (prior knowledge)

yang telah dimiliki sebelumnya dan menghubungkannya dengan konsep yang

dipelajari, akhirnya siswa mampu mengkonstruksi pengetahuan baru. Menurut

Wena, (2009: 183) secara garis besar ada tiga langkah yang dikerjakan oleh

guru dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

1. Guru perlu melakukan identifikasi pendapat siswa tentang pelajaran yang

dipelajari.

Page 57: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

43

2. Siswa perlu mengeksploraasi konsep dari pengalaman dan situasi

kehidupan sehari-hari dan kemudian menguji pendapatnya.

3. Lingkungan kelas harus nyaman dan kondusif sehingga dapat

mengutarakan pendapatnya tanpa rasa takut dari ejekan, dan kritikan dari

temannya. Dalam hal ini, guru perlu menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan bagi semua siswa.

C. Model Pembelajaran Group Invertigation

Model Pembelajaran Group Investigation terdapat tiga konsep utama,

yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika

kelompok atau the dynamic of the learning group, (Suyatno, 2009: 56).

Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap

masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman

belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok

saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling

bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.

Model Pembelajaran investigasi kelompok sering dipandang sebagai

metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam

pembelajaran. Model Pembelajaran ini melibatkan siswa sejak perencanaan,

baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui

investigasi. Model Pembelajaran ini juga menuntut para siswa untuk memiliki

kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan

Page 58: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

44

proses kelompok. Guru yang menggunakan model pembelajaran investigasi

kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang

beranggotakan 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian

kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan

minat terhadap suatu topik tertentu. Siswa memilih topik yang ingin dipelajari,

mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah

dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas

secara keseluruhan. Deskripsi mengenai langkah-langkah model pembelajaran

investigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Seleksi topik

Siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum

yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Siswa selanjutnya

diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas

yang beranggotakan 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam

jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.

2. Merencanakan kerjasama

Siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas

dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang

telah dipilih dari langkah di atas.

3. Implementasi

Siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah.

Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan

dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan

Page 59: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

45

berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah.

Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan

memberikan bantuan jika diperlukan.

4. Analisis dan sintesis

Siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh

pada langkah dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu

penyajian yang menarik di depan kelas.

5. Penyajian hasil akhir

Kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik

yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan

mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi

kelompok dikoordinir oleh guru.

6. Evaluasi

Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap

kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi

dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.

Tahapan-tahapan kemajuan siswa di dalam pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran Group Investigation untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut, Suyatno, (2009: 59). Enam Tahapan

Kemajuan Siswa di dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran group

investigation yaitu :

Page 60: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

46

Tabel 3. Tahapan kemajuan siswa dengan pembelajaran group investigation (Suyatno, 2009: 56-59)

No Tahapan Evaluasi

1

Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam

kelompok.

Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.

2 Merencanakan tugas.

Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.

3 Membuat penyelidikan

Siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok.

4 Mempersiapkan tugas akhir.

Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.

5 Mempresentasikan tugas

akhir. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.

6 Evaluasi Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan dipresentasikan.

Terkait dengan efektivitas penggunaan metode Group Investigation ini,

dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas XI IPS 1 SMA

Negeri 1 Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2010 menunjukkan bahwa:

a) Model Pembelajaran Group Investigation berpusat pada siswa, guru hanya

bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga siswa berperan aktif

dalam pembelajaran.

b) Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan

berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar

belakang, setiap siswa dalam kelompok memadukan berbagai ide dan

Page 61: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

47

pendapat, saling berdiskusi dan beragumentasi dalam memahami suatu

pokok bahasan serta memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi

kelompok.

c) Model Pembelajaran Group Investigation siswa dilatih untuk memiliki

kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, semua kelompok

menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah

dipelajari, semua siswa dalam kelas saling terlihat dan mencapai suatu

perspektif yang luas mengenai topik tersebut.

d) Adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar

mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

Melalui model pembelajaran Group Investigation suasana belajar

terasa lebih efektif, kerjasama kelompok dalam pembelajaran ini dapat

membangkitkan semangat siswa untuk memiliki keberanian dalam

mengemukakan pendapat dan berbagi informasi dengan teman lainnya dalam

membahas materi pembelajaran. Menurut hasil penelitian ini pula dapat

disimpulkan bahwa keberhasilan dari penerapan model pembelajaran Group

Investigation dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks, diantaranya:

a. Pembelajaran berpusat pada siswa.

b. Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan

berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar

belakang.

c. Siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi.

Page 62: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

48

d. Adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar

mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

D. KERANGKA BERPIKIR

Pembelajaran sejarah agar dapat memberikan pemahaman yang lebih

konkret dan bermakna bagi siswa. Salah satu upaya guru untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dengan model pembelajaran yang tepat. Kebosanan selalu

mengganggu dalam proses pembelajaran, agar tidak terjadi kebosanan pada

diri siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, guru dapat memncoba

berbagai macam model pembelajaran yang ada. Pemilihan model

pembelajaran diperlukan pemikiran dan persiapan yang matang.

Strategi pembelajaran yang sekarang sedang dikembangkan adalah

pendekatan generatif learning, salah satunya dengan menggunakan model

pembelajaran group investigation. Pendekatan generatif memiliki ciri yang

paling menonjol yaitu adanya kelompok-kelompok siswa yang heterogen dan

mereka saling bekerja sama untuk memecahkan masalah, menyelesaikan tugas

atau mengerjakan tugas bersama-sama.

Model pembelajaran group investigation memiliki ciri khas yaitu

pencarian informasi yang dilakukan sendiri oleh siswa. Sebelum siswa dibagi

dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 6 siswa. Selanjutnya

bekerjasma dalam kelompoknya untuk mencari informasi tentang materi

pelajaran dan mendiskusinya, untuk kemudian dipresentasikan di depan kelas.

Model pembelajaran ini mempunyai keistimewaan yaitu siswa dapat

Page 63: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

49

mengembangkan kemampuan yang demikian baik secara individu maupun

secara kelompok.

Strategi ini serba guna dan mempunyai cakupan yang cukup luas,

karena mempadukan tujuan akademis, interaksi sosial dan belajar proses

sosial. Strategi ini menciptakan keakraban dan rasa saling percaya diantara

masing-masing anggota, kepatuhan anggota terhadap peraturan-peraturan yang

telah disepakati, kebebasan dalam belajar, dan menghormati martabat orang

lain. Dapat disimpulkan ada hubungan antara pendekatan generatif learning

dengan model pembelajaran group investigation dengan peningkatan hasil

belajar siswa.

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan model pembelajaran Group Invertigation melalui Pendekatan Generatif Learning.

E. HIPOTESIS

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah “Ada peningkatan hasil belajar siswa dengan model

pembelajaran group investigation melalui pendekatan generatif learning pada

mata pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sukorejo tahun ajaran

2009/2010”.

Page 64: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil

Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Group Investigation Melalui

Pendekatan Generatif Learning Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas XI

SMA Negeri 1 Sukorejo Tahun Ajaran 2009/2010” dilaksanakan oleh

peneliti di SMA Negeri 1 Sukorejo yang terletak di jalan Banaran no.5

Sukorejo.

B. Subyek Penelitian

Penelitian ini di ambil siswa SMA kelas XI IPS I dengan jumlah 43

siswa. Keadaan status ekonomi siswa yang sangat beragam, sebagian besar

orang tua mereka bermata pencaharian sebagai wiraswasta, petani, guru dan

lain sebagainya. Dalam suatu penelitian diperlukan sebuah metode agar hasil

yang diharapkan sesuai dengan rencana yang ditentukan. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian merupakan suatu

proses yang panjang yang berawal pada minat untuk mengetahui fenomena

tertentu dan berkembang menjadi gagasan, teori, konseptualisasi, pemilihan

metode penelitian yang sesuai (Effendi dan Masri, 1982: 8).

Page 65: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

51

C. Desain Penelitian

Dilihat dari tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu ingin

meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran di dalam kelas maka penelitian

ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Penelitian tindakan kelas (classroom action research) adalah penelitian yang

dilakukan oleh guru dikelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan

penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik

pembelajaran (Aqib, 2008: 12).

Menurut Suyanto (2009: 9) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan

Kelas ( PTK ) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau

meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional. PTK

bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta

membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran

di sekolah.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mempunyai tujuan khusus yaitu

memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada

kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input

kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). PTK

harus tertuju mengenai hal-hal yang terjadi di dalalm kelas.

Suharsimi (2002: 58) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan

definisi dari tiga kata, penelitian + Tindakan + Kelas, antara lain sebagai

berikut :

Page 66: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

52

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan aturan

metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti.

2. Tindakan merupakan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

kegiatan.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru.

Desain penelitian yang akan peneliti gunakan adalah model Kemmis

dan Mc Taggart, karena model ini cukup baik untuk dilaksanakan. Menurut

Aqib (2008: 22) pelaksanaan model ini mencakup empat langkah yaitu :

1. Perencanaan (Planning)

2. Aksi / tindakan (Acting)

3. Observasi (Observing)

4. Refleksi (Reflecting)

D. Prosedur Kerja dalam Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research) yang dirancang dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat

tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahap-tahap

penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan (planning)

Page 67: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

53

Dalam tahap perencanaan ini disusun perangkat untuk pelaksanaan proses

pembelajaran yang telah ditentukan. Perangkat tersebut adalah:

a. Silabus.

b. Membuat Skenario Pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang disusun untuk setiap pertemuan.

c. Mempersiapkan materi pelajaran serta fasilitas dan sarana yang

mendukung dalam pelaksanaan skenario pembelajaran.

d. Lembar observasi

Menyusun lembar observasi (pengamatan) yang terdiri dari lembar

observasi aktivitas belajar siswa dan lembar observasi kinerja guru

untuk mengetahui bagaimana kondisi selama berlangsungnya proses

pembelajaran di kelas.

e. Alat Evaluasi

Menyusun alat evaluasi, tes ini digunakan untuk mengukur

kemampuan kognitif siswa. Alat evaluasi ini disusun berdasarkan kisi-

kisi soal yang telah dibuat sebelumnya.

2. Tahap Tindakan (acting)

Tahapan ini merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah disiapkan

dalam skenario pembelajaran.

3. Tahap Pengamatan (observing)

Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan tingkat aktivitas dan hasil belajar

siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

4. Tahap Refleksi (reflecting)

Page 68: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

54

Pada tahap refleksi ini dilakukan analisis data mengenai proses, masalah,

dan hambatan yang dijumpai dan selanjutnya diadakan perbaikan pada

siklus berikutnya. Hasil refleksi dijadikan sebagai acuan dalam mengambil

solusi untuk perbaikan dan penyusunan rencana tindakan siklus

berikutnya. Deskripsi pelaksanaan siklus PTK yang akan dilaksanakan

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart

Penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam dua siklus. Setiap

siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi. Tahapan tersebut disusun dalam siklus dan setiap siklus

dilaksanakan sesuai perubahan yang ingin dicapai.

Page 69: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

55

Siklus I

Perencanaan

a. Menyusun rencana pembelajaran.

b. Merancang pembelajaran dengan memberi tugas kepada siswa untuk

mempelajari materi yang diberikan.

c. Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai patner

penelitian.

d. Merancang lembar kerja siswa

e. Merancang tes formatif

Tindakan

a. Guru menyiapkan materi yang diperlukan

b. Guru mengadakan presensi kehadiran siswa

c. Guru mengidentifikasi topik, membagi siswa menjadi beberapa

kelompok

d. Siswa mencari sumber kemudian membahas topik yang akan

dipresentasikan

e. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk membahas topik yang

telah ditentukan

f. Guru membantu pengumpulan informasi dan memfasilitasi kelompok

g. Siswa berdiskusi, mengklasifikasi, dan mengolah ide-ide mereka

h. Anggota kelompok menyiapkan poin penting dari materi mereka

i. Anggota kelompok merencanakan apa yang mereka laporkan

Page 70: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

56

j. Anggota kelompok membagi tugas masing-masing untuk presentasi

(seperti moderator, penyaji dan lain-lain)

k. Siswa memberi umpan balik tentang topik tersebut, tentang pekerjaan

yang telah mereka lakukan dan tentang pengalaman mereka

l. Guru dan siswa lain mengvaluasi pembelajaran siswa

m. Guru mengawasi kegiatan dengan tetap menjadi narasumber utama

n. Guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar pada materi tersebut

o. Siswa mengerjakan tes formatif pada akhir pelajaran

p. Secara individu siswa diberi pekerjaan rumah

Pengamatan

a. Pengamatan terhadap siswa

1) Kehadiran siswa

2) Perhatian siswa terhadap cara guru menjelaskan materi pelajaran

3) Antusias siswa terhadap cara belajar yang diberikan guru

4) Kelancaran siswa dalam bekerja sama dan berdiskusi

5) Kelancaran siswa dalam mempresentasikan materi mereka

6) Perhatian siswa lain terhadap siswa yang menyampaikan materi

7) Kemampuan siswa dalam bertanya

8) Kemampuan siswa menjawab perntanyaan teman

b. Pengamatan terhadap guru

1) Kehadiran guru

2) Penampilan guru didepan kelas

3) Cara menyampaikan materi pelajaran

Page 71: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

57

4) Cara pengelolaan kelas

5) Cara penggunaan alat-alat pelajaran

6) Waktu yang diperlukan guru

7) Kemampuan mengkondisikan kelas

8) Kemampuan merespon pertanyaan siswa

9) Kemampuan menyimpulkan hasil belajar siswa

Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa.

Analisis untuk mengukur baik kelebihan maupun kekurangan yang

terdapat pada siklus I, kemudian mendiskusikan hasil analisis secara

bersama untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

Siklus II

Perencanaan

a. Identifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus

I.

b. Merancang kembali pembelajaran dengan menunjuk salah satu siswa

untuk mengulangi materi yang telah dipelajari.

c. Menentukan kembali kolaborasi dengan teman sejawat sebagai patner

penelitian.

d. Merancang kembali lembar kerja siswa

e. Merancang kembali tes formatif

Tindakan

Page 72: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

58

a. Guru menyiapkan kembali materi dan alat peraga atau media yang

diperlukan

b. Guru mengadakan presensi kembali terhadap kehadiran siswa

c. Guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaran

d. Guru mengidentifikasi topik, membagi siswa menjadi beberapa

kelompok

e. Siswa mencari sumber kemudian membahas topik yang akan

dipresentasikan

f. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk membahas topik yang

telah ditentukan

g. Guru membantu pengumpulan informasi dan memfasilitasi kelompok

h. Siswa berdiskusi, mengklasifikasi, dan mengolah ide-ide mereka

i. Anggota kelompok menyiapkan poin penting dari materi mereka

j. Anggota kelompok merencanakan apa yang mereka laporkan

k. Anggota kelompok membagi tugas masing-masing untuk presentasi

(seperti moderator, penyaji dan lain-lain)

l. Siswa memberi umpan balik tentang topik tersebut, tentang pekerjaan

yang telah mereka lakukan dan tentang pengalaman mereka

m. Guru membimbing siswa agar diberi penjelasan ulang tentang materi

yang telah dikemukakan siswa didepan kelas

n. Guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar pada materi tersebut

o. Guru membagikan kembali lembar kerja siswa untuk dikerjakan

p. Siswa mengerjakan kembali tes formatif pada akhir pelajaran

Page 73: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

59

q. Secara individu siswa diberi pekerjaan rumah

Pengamatan

a. Pengamatan terhadap siswa

1) Kehadiran siswa

2) Perhatian siswa terhadap cara guru menjelaskan materi pelajaran

3) Antusias siswa terhadap cara belajar yang diberikan guru

4) Kelancaran siswa dalam bekerja sama dan berdiskusi

5) Kelancaran siswa dalam mempresentasikan materi mereka

6) Perhatian siswa lain terhadap siswa yang menyampaikan materi

7) Kemampuan siswa dalam bertanya

8) Kemampuan siswa menjawab perntanyaan teman

b. Pengamatan terhadap guru

1) Kehadiran guru

2) Penampilan guru di depan kelas

3) Cara menyampaikan materi pelajaran

4) Cara pengelolaan kelas

5) Cara penggunaan alat-alat pelajaran

6) Waktu yang diperlukan guru

7) Kemampuan mengkondisikan kelas

8) Kemampuan merespon pertanyaan siswa

9) Kemampuan menyimpulkan hasil belajar siswa

Page 74: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

60

Refleksi

Menganalisis kembali untuk mendapatkan kesimpulan apakah

hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Maka diharapkan pada siklus II

ini, kenyataan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 01

Sukorejo dapat ditingkatkan.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI IPS 1

SMA Negeri 1 Sukorejo

2. Jenis Data

a. Data kuantitatif yaitu data hasil belajar siswa.

b. Data kualitatif meliputi data aktivitas siswa dalam pembelajaran dan

kinerja guru menggunakan model pembelajaran group investigation

(GI) dengan pendekatan generatif learning, serta tanggapan siswa

dan terhadap proses pembelajaran.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung

oleh peneliti yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap

sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto,

2006: 156). Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan

siswa dalam pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses

Page 75: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

61

pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa terhadap

mata pelajaran sejarah.

b. Teknik Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumen atau data-

data yang mendukung penelitian yang meliputi data tentang siswa dan

hasil belajar yang diperoleh serta foto-foto yang diambil saat

penelitian. Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan

siswa dalam pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses

pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas sejarah siswa.

c. Teknik Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2006: 150).

Metode ini digunakan untuk mengukur hasil belajar sejarah

siswa setelah pembelajaran sejarah dengan model pembelajaran group

investigation (GI) dengan pendekatan generatif learning.

d. Metode angket (questionnaires)

Questionnaires adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto,

2006: 151).

Page 76: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

62

Metode questionnaires yang digunakan adalah angket langsung

yaitu daftar pertanyaan yang diberikan langsung kepada siswa. Metode

ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pembelajaran sejarah.

4. Cara Pengumpulan Data

a. Lembar kerja siswa pada siklus I, II

b. Tes formatif pada siklus I

c. Tes formatif pada siklus II

d. Lembar pengamatan dari guru wali sebagai kolaborasi dalam

penelitian

F. Analisis Data

Analisis data dilaksanakan secara statistik deskriptif terhadap data

kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi terhadap

kinerja guru, observasi siswa dan angket refleksi siswa. Data kualitatif berupa

hasil tes siklus. Data observasi tidak semua dilaporkan tetapi direduksidan

diseleksi kemudian data yang mendukung dilaporkan, sedangkan data yanng

tidak mendukung tidak dipakai.

Dari data tersebut akan dianalisis menggunakan rumus :

a. Rata-rata kelas

Untuk mengetahui rata-rata kelas pada masing-masing siklus

menggunakan rumus:

Page 77: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

63

X = N

X∑

Keterangan

X : Nilai rata-rata kelas

∑X : Jumlah nilai siswa

N : Jumlah siswa

b. Ketuntasan belajar secara klasikal

Menurut Arikunto (2007: 264) untuk mengetahui ketuntasan

belajar secara klasikal menggunakan rumus :

P = ∑∑

nnl

x 100 %

Keterangan

P : Persentase ketuntasan klasikal

∑nl : Jumlah siswa tuntas secara individu

∑n : Jumlah siswa

c. Lembar observasi keaktifan siswa

Lembar observasi keaktifan siswa digunakan untuk mengetahui

keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Data aktivitas siswa

dianalisis menggunakan deskriptif persentase. Menurut Aqib (2009: 43)

untuk menghitung persentasenya digunakan rumus:

Tingkat Keaktifan Siswa = %100×StSp

Keterangan

Page 78: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

64

Sp = Skor Penilaian

St = Skor Total

d. Lembar observasi kinerja guru

Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui dan

memperoleh data tentang kinerja guru pada saat menerapkan model

pembelajaran group investigation (GI) dengan menggunakan pendekatan

generatif learning. Data diambil sekali dalam setiap siklus sehingga

diperoleh gambaran perubahan kegiatan guru. Menurut Aqib (2009: 43)

untuk menghitung presentasi skor kinerja guru, dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

Tingkat kinerja guru = %100×StSp

Keterangan :

Sp = Skor Penilaian

St = Skor Total

G. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas bisa dikatakan berhasil apabila terjadi

peningkatan hasil belajar siswa yaitu sekurang-kurangnya 75% dari jumlah

siswa yang ada di kelas tuntas belajar yaitu memperoleh nilai lebih besar atau

sama dengan 65. Adapun alat ukurnya adalah dengan menganalisis prosen

menganalisis prosentase ketuntasan belajar siswa dari tes siklus yang telah

dikerjakan.

Page 79: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Data Awal

SMA Negeri 1 Sukorejo merupakan subyek dalam penelitian ini,

SMA Negeri 1 Sukorejo masih kawasan dari kabupaten Kendal. Peneliti

dan guru mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Sukorejo memperoleh

hasil observasi dan informasi bahwa hasil belajar siswa sangat kurang.

Kondisi itu nampak pada kurang lebih hanya 1-2 orang siswa yang aktif

bertanya pada guru, selalu ada siswa yang membolos, terlambat dan tidak

mengerjakan tugas. Siswa lebih banyak diam dan bergurau dengan teman

sebangkunya saat pelajaran berlangsung. Berdasarkan indikator tersebut

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1

Sukorejo masih rendah. Hal ini terbukti dari hasil ulangan semester

memperoleh rata-rata 6,5, 58% dari 43 siswa belum mencapai ketuntasan

dalam belajar. Hanya 42% siswa yang mencapai ketuntasan dalam belajar.

KKM yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Sukorejo adalah 6,5.

Kondisi ini mencerminkan dari data awal tersebut dilakukan

tindakan untuk membantu siswa dalam memahami materi dan

meningkatkan hasil belajar. Langkah yang perlu diambil dalam penelitian

ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran group investigation

Page 80: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

66

dengan menggunakan pendekatan generatif learning yang diharapkan

dapat menigkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran sehingga

akhirnya dapat menigkatkan hasil belajar.

2. Hasil Penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari jum’at pada tanggal 7-8 Mei 2010

yang diikuti 43 siswa XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukorejo. Waktu yang

dilaksanakan dalam penelitian adalah 2 kali pertemuan (2x45 menit).

Sebelum penelitian dilakukan jumlah siswa XI IPS 1 SMA Negeri 1

Sukorejo adalah 44 siswa, salah satu siswa XI IPS 1 SMA Negeri 1

Sukorejo keluar sekolah. Jadi tinggal 43 siswa yang dapat diteliti proses

pembelajarannya. Pada siklus I kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru

sedangkan peneliti bertindak sebagai observer. Pada pelaksanaan siklus I

kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran adalah sebagai

berikut:

Kegiatan awal, guru menyiapkan rencana pembelajaran dan

mengkondisikan siswa agar selalu siap mengikuti kegiatan pembelajaran

serta menjelaskan kepada siswa tentang semua tujuan dan materi

pembelajaran yang ingin dicapai, kemudian guru memberikan apersepsi

dengan cara mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya

tentang proses awal pendudukan Jepang di Indonesia. Terlebih dahulu

guru memberikan aktivitas melalui demonstrasi / contoh-contoh yang

dapat merangsang siswa untuk melakukan eksplorasi agar siswa mampu

mengeksplor atau mendemonstrasi penjelasan yang diberikan oleh guru.

Page 81: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

67

Selain itu tidak hanya penjelasan oleh guru saja, siswa mampu menangkap

penjelasan interaksi antara siswa dengan siswa.

Guru dituntut untuk berkreasi agar mampu mendorong dan

merangsang siswa untuk mengemukakan ide / pendapat serta merumuskan

hipotesis. Tujuannya agar siswa tidak canggung untuk berpendapat atau

mengemukakan ide dalam pembelajaran. Guru juga membimbing sisiwa

untuk mengklasifikasi pendapat. Pendapat atau ide yang muncul dalam

diskusi harus dapat diklasifikasikan sehingga dapat dijadikan referensi

yang benar. Pokok bahasan pada siklus I adalah proses interaksi

Indonesia-Jepang dan dampak penduduk militer Jepang terhadap

pemerintahan Indonesia dengan dua kali pertemuan.

Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan guru memberikan

pengarahan tentang model pembelajaran Group Investigation dengan

menggunakan pendekatan Generatif Learning yang diterapkan dalam

proses pembelajaran ini. Group Investigation merupakan model

pembelajaran yang melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam

menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.

Model pembelajaran ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan

yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses

kelompok (group process skills). Para siswa memilih topik yang ingin

dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik

yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan dalam suatu

laporan di depan kelas secara keseluruhan.

Page 82: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

68

Pusat dari investigasi kelompok adalah perencanaan generatif

murid dalam melakukan penyelidikan terhadap topik yang telah

diidentifikasikan. Anggota kelompok mengambil peran dalam menentukan

apa yang akan mereka selidiki,siapa yang akan mengerjakan dan

bagaimana mereka mempresentasikan hasil secara keseluruhan di depan

kelas.

Pembelajaran berbasis investigasi kelompok ini merupakan

kelompok yang heterogen baik dari jenis kelamin maupun

kemampuannya. Setiap kelompok terdiri dari 6 dan ada yang 7 orang,

dikarenakan jumlah siswanya yang ganjil. Di dalam kelompok tersebut,

setiap siswa dalam kelompok mengejakan apa yang telah menjadi

tugasnya dalam lembar kerja kegiatan secara mandiri yang telah disiapkan

dan teman sekelompoknya bertanggungjawab untuk saling memberi

kontribusi, saling tukar-menukar dan mengumpulkan ide. Setelah itu

anggota kelompok merencanakan apa yang akan dilaporkan dan

bagaimana membuat presentasinya. Langkah terakhir dalam kegiatan ini,

salah satu anggota kelompok mengkoordinasikan rencana yang akan

dipresentasikan di depan kelompok yang Lebih besar.

Teknik presentasi dilakukan di depan kelas dengan berbagai

macam bentuk presentasi, sedangkan kelompok yang lain menunggu

giliran untuk mempresentasikan, mengevaluasi dan memberi tanggapan

dari topik yang tengah dipresentasikan. Peran guru dalam GI adalah

sebagai sumber dan fasilitator. Di samping itu guru juga memperhatikan

Page 83: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

69

dan memeriksa setiap kelompok bahwa mereka mampu mengatur

pekerjaannya dan membantu setiap permasalahan yang dihadapi di dalam

interaksi kelompok tersebut. Pada akhir kegiatan, guru menyimpulkan dari

masing-masing kegiatan kelompok dalam bentuk rangkuman.

Generatif Learning berasal dari kata Generatif merupakan

terjemahan dari Generative Learning (GL). Menurut Osborno dan

Wittrock dalam Katu (1995. b: 1), generatif merupakan suatu metode

pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif

pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki

mahasiswa sebelumnya. Pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara

menggunakannya dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait. Jika

pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi,

maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang.

Penyampaian materi pelajaran oleh guru ini berlangsung selama

25 menit. Kegiatan selanjutnya guru meminta siswa untuk membentuk

kelompok sesuai dengan nomor urut siswa yang beranggotakan 6 dan

adapula yang 7 orang siswa tanpa membedakan status. Berdasarkan

pembentukanya terbagi menjadi 7 kelompok, setelah pembentukan

kelompok selesai guru membagi materi diskusi secara acak. Masing-

masing ketua kelompok mengambil undian yang isinya materi yang akan

mereka bahas. Setelah membagi materi secara acak, guru menjelaskan

langkah-langkah apa yang harus dilakukan pada saat kerja kelompok.

Page 84: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

70

Kelompok yang membahas materi tentang Interaksi Bangsa

Indonesia-Pemerintahan Penduduk Militer Jepang, kemudian berdiskusi

secara generatif learning yang berisi penemuan masalah. Permasalahan

apa yang ditemukan dalam materi tersebut kemudian dijelaskan didepan

kelas. Kelompok tersebut harus bisa memancing ide atau gagasan terhadap

kelompok lain untuk berinteraksi dan menjadikan pembelajaran yang

aktif-interaktif. Setelah selesai berdiskusi, guru meminta siswa untuk

menjelaskan hasil kerja kelompoknya kemudian melakukan diskusi di

depan kelas dan kelompok yang lain diminta menanggapi. Diskusi

kelompok merupakan strategi pembelajaran yang jarang digunakan oleh

guru sehingga pada awal pembentukan kelom pok, suasana dikelas agak

ramai. Selama diskusi kelompok, guru berkeliling untuk membimbing

kelompok atau siswa yang mengalami kesulitan dalam menginvestigasi

materi. Secara umum dapat diketahui guru telah melaksanakan tahapan-

tahapan yang ada dalam model pembelajaran Group Investigation dengan

menggunakan pendekatan Generatif Learning.

Presentasi hasil kerja kelompok pada siklus I diikuti oleh oleh 7

kelompok saja, setiap satu kelompok diberi tugas untuk menjelaskan atau

memprestasikan apa yang telah dicatatnya meskipun satu sub materi,

sedangkan untuk kelompok yang lain diminta untuk bertanya ataupun

mananggapi. Setelah selesai kegiatan diskusi kelompok, guru meminta

kelompok tersebut untuk mengumpulkan hasil diskusinya kemudia guru

menyuruh siswa untuk kembali ketempat duduk. Pertemuan berikutnya,

Page 85: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

71

guru memberikan evaluasi kepada siswa, dimana pemberian evaluasi ini

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi.

Soal evaluasi terdiri dari 25 pilihan ganda saja. Siswa diberikan waktu 35

menit untuk mengerjakan evaluasi tersebut. Setelah evaluasi siklus I

berakhir, guru menutup pelajaran dengan cara memberikan tugas kepada

siswa berupa pekerjaan rumah pada LKS dan meminta siswa untuk

merangkum materi pada pokok bahasan atau materi selanjutnya. Hasil

belajar siswa pada siklus I diperoleh setelah siswa mengerjakan evaluasi

siklus I. nilai rata-rata hasil evaluasi siklus I sebesar 7,02 dengan nilai

tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Siswa yang memperoleh nilai >65

sebanyak 12 siswa, sehingga persentase ketuntasan belajar siswa hanya

sebesar 72,09%. Hasil analisis tes evaluasi siklus I.

7 Mei 2010 kendala pada saat siklus I, diantaranya ditemui ada

sebanyak 4 siswa yang terlihat bergurau atau ramai sendiri dengan

temanya sendiri, pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya,

sikap murid terlihat kurang berani, dan ketika guru meminta murid untuk

menjawab pertanyaan, sikap murid berusaha untuk menghindar, kemudian

pada saat kerja kelompok, ada beberapa murid yang kurang serius untuk

bekerja kelompok. Catatan siklus I (8 Mei 2010), pada saat diskusi

berlangsung, siswa terlihat kurang aktif baik dari pihak audience maupun

kelompok yang sedang mempesentasikan hasil kerja kelompoknya terlihat

kurang siap menjawab pertanyaan.

Page 86: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

72

3. Hasil Penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 14-15 Mei 2010

yang diikuti 43 siswa XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukorejo. Waktu yang

dilaksanakan dalam penelitian adalah 2 kali pertemuan (2x45 menit).

Berdasarkan pengamatan siklus I terjadi proses pembelajaran yang kurang

interaktif, karena masih siswa yang bercanda dan kurang siap dalam

proses pembelajaran.

Kegiatan awal, guru menyiapkan rencana pembelajaran dan

mengkondisikan siswa agar selalu siap mengikuti kegiatan pembelajaran

serta menjelaskan kepada siswa tentang semua tujuan dan materi

pembelajaran yang ingin dicapai, kemudian guru memberikan apersepsi

dengan cara mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya

tentang proses awal pendudukan Jepang di Indonesia dan materi pada

siklus II adalah menganalisis proses interaksi Indonesia-Jepang dan

dampak penduduk militer Jepang terhadap pemerintahan Indonesia.

Terlebih dahulu guru memberikan aktivitas melalui demonstrasi / contoh-

contoh yang dapat merangsang siswa untuk melakukan eksplorasi agar

siswa mampu mengeksplor atau mendemonstrasi penjelasan yang

diberikan oleh guru. Selain itu tidak hanya penjelasan oleh guru saja,

siswa mampu menangkap penjelasan interaksi antara siswa dengan siswa.

Guru dituntut untuk berkreasi agar mampu mendorong dan

merangsang siswa untuk mengemukakan ide / pendapat serta merumuskan

hipotesis. Tujuannya agar siswa tidak canggung untuk berpendapat atau

Page 87: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

73

mengemukakan ide dalam pembelajaran. Guru juga membimbing sisiwa

untuk mengklasifikasi pendapat. Pendapat atau ide yang muncul dalam

diskusi harus dapat diklasifikasikan sehingga dapat dijadikan referensi

yang benar. Nilai plus siklus II ini pada kegiatan awal guru memberikan

motivasi yang membangun siswa atau siswinya untuk berusaha

meningkatkan prestasinya. Pokok bahasan pada siklus I adalah

menganalisis proses interaksi Indonesia-Jepang dan dampak penduduk

militer Jepang terhadap pemerintahan Indonesia, dengan dua kali

pertemuan.

Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan guru memberikan

pengarahan tentang model pembelajaran Group Investigation dengan

menggunakan pendekatan Generatif Learning yang diterapkan dalam

proses pembelajaran ini. Pembelajaran berbasis investigasi kelompok ini

merupakan kelompok yang heterogen baik dari jenis kelamin maupun

kemampuannya. Setiap kelompok terdiri dari 6 dan ada yang 7 orang,

dikarenakan jumlah siswanya yang ganjil. Pembagian kelompok pada

siklus II dibagi secara acak.

Etos kerja kelompok tersebut, setiap siswa dalam kelompok

mengerjakan apa yang telah menjadi tugasnya dalam lembar kerja kegiatan

secara mandiri yang telah disiapkan dan teman sekelompoknya

bertanggungjawab untuk saling memberi kontribusi, saling tukar-menukar

dan mengumpulkan ide. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan

dilaporkan dan bagaimana membuat presentasinya. Langkah terakhir

Page 88: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

74

dalam kegiatan ini, salah satu anggota kelompok mengkoordinasikan

rencana yang akan dipresentasikan di depan kelompok yang Lebih besar.

Kelompok yang membahas materi tentang proses interaksi

Indonesia-Jepang dan dampak penduduk militer Jepang terhadap

pemerintahan Indonesia, kemudian berdiskusi secara generatif learning

yang berisi penemuan masalah. Permasalahan apa yang ditemukan dalam

materi tersebut kemudian dijelaskan didepan kelas. Kelompok tersebut

harus bisa memancing ide atau gagasan terhadap kelompok lain untuk

berinteraksi dan menjadikan pembelajaran yang aktif-interaktif. Setelah

selesai berdiskusi, guru meminta siswa untuk menjelaskan hasil kerja

kelompoknya kemudian melakukan diskusi di depan kelas dan kelompok

yang lain diminta menanggapi.

Diskusi kelompok merupakan strategi pembelajaran yang jarang

digunakan oleh guru sehingga pada awal pembentukan kelompok, suasana

dikelas agak ramai. Selama diskusi kelompok, guru berkeliling untuk

membimbing kelompok atau siswa yang mengalami kesulitan. Secara

umum dapat diketahui guru telah melaksanakan tahapan-tahapan yang ada

dalam model pembelajaran Group Investigation dengan menggunakan

pendekatan Generatif Learning.

Presentasi hasil kerja kelompok pada siklus II diikuti oleh oleh 7

kelompok saja, setiap satu kelompok diberi tugas untuk menjelaskan atau

memprestasikan apa yang telah dicatatnya meskipun satu sub materi,

sedangkan untuk kelompok yang lain diminta untuk bertanya ataupun

Page 89: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

75

mananggapi. Kegiatan diskusi kelompok telah selesai, guru meminta

kelompok tersebut untuk mengumpulkan hasil diskusinya kemudia guru

menyuruh siswa untuk kembali ketempat duduk. Pertemuan berikutnya,

guru memberikan evaluasi kepada siswa, dimana pemberian evaluasi ini

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi.

Soal evaluasi terdiri dari 25 pilihan ganda saja. Siswa diberikan waktu 35

menit untuk mengerjakan evaluasi tersebut. Setelah evaluasi siklus II

berakhir, siswa diminta untuk mengumpulkan hasil evaluasinya kepada

guru. Pertemuan berikutnya pada tanggal 15 Mei 2010 guru kemudian

mengumumkan hasil belajar siswa pada siklus II. nilai rata-rata hasil

evaluasi siklus II menunjukkan penningkatan yang signifikan yaitu sebesar

80 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Siswa yang memperoleh

nilai >68 sebanyak 39 siswa, sehingga persentase ketuntasan belajar siswa

hanya sebesar 90,69%. Hasil analisis tes evaluasi siklus I.

15 Mei 2010 guru melakukan evaluasi pada saat pembelajaran

kemaren. Berbanding terbalik dengan apa yang ada pada saat siklus I,

hampir semua siswa yang terlihat sangat aktif, pada saat guru memberikan

kesempatan untuk bertanya, sikap murid terlihat berani, dan ketika guru

meminta murid untuk menjawab pertanyaan, murid berusaha untuk

menjawab meski jawaban itu jauh dari sempurna, hal ini menunjukkan ada

kemajuan dibandingkan siklus sebelumnya. Kemudian pada saat kerja

kelompok, sudah terlihat adanya rasa kerjasama antar anggota. Pada saat

diskusi berlangsung, siswa terlihat aktif, ada beberapa siswa yang berebut

Page 90: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

76

ingin bertanya, sedangkan untuk kelompok yang sedang mempesentasikan

hasil kerja kelompoknya terlihat sangat siap dan berani menjawab

pertanyaan yang dilontarkan pada saat diskusi berlangsung. Saat evaluasi,

kondisi keadaan lebih tenang dibandingkan pada saat siklus I.

Akhir siklus II guru bersama kolaborator mengadakan refleksi

terhadap data yang diperoleh untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

yang ada selama pembelajaran di siklus I. Indikator keberhasilan pada

siklus II telah tercapai sehingga tidak dilaksanakan siklus lanjutan.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Hasil observasi awal dan informasi yang diperoleh dari guru sejarah di

kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukorejo, diketahui bahwa suasana

pembelajaran di kelas masih kurang kondusif. Siswa masih kurang aktif dan

kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, siswa sering

kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru. Siswa juga

sering mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal ujian maupun soal

dengan tipe soal lain selain soal yang sering guru mereka sampikan. Hal ini

sangat terlihat kurangnya referensi dari sumber lain yang menyebabkan

kurangnya pengetahuan siswa.

Data yang diperoleh dari observasi kondisi awal, nilai hasil ulangan

harian siswa sangat rendah ,masih banyak siswa yang tidak mencapai

ketuntasan belajar. Berikut adalah hasil analisis evaluasi sejarah siswa siswa

kelas XI.IS 1 SMA Negeri 1 Sukorejo.

Page 91: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

77

Tabel 4. Hasil evaluasi sejarah siswa kelas XI IPS 1

No Hasil Tes Pencapaian 1 Nilai Tertinggi 90 2 Nilai Terendah 30 3 Rata-rata nilai 6,31 4 Jumlah siswa tuntas 16 5 Jumlah siswa tidak tuntas 27 6 Jumlah siswa kelas XI.IPS 1 43 7 Persentase tuntas belajar 37,2% 8 Presentase tidak tuntas belajar 62,79%

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai

ketuntasan belajar hanya 37,2% dan rata-rata kelasnya adalah 6,31. Keadaan

ini masih jauh di bawah standar ketuntasan belajar sejarah di SMA Negeri 1

Sukorejo, yaitu 6,5.

1. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II didapatkan dari

aspek kognitif. Nilai kognitif didapat melalui evaluasi atau test yang

dilakukan oleh guru kolaborator dengan observer pada akhir pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran grouup investigation dengan

pendekatan generatif learning.

a. Hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus II

Hasil belajar kognitif diperoleh dari nilai tes/evaluasi di setiap

akhir pembelajaran atau siklus. Kemudian dapat diperoleh dua nilai

kognitif yaitu nilai tes siklus I dan II. Soal yang diberikan pada siswa

pada tes siklus I sebanyak 20 soal pilihan ganda, dan siklus II

Page 92: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

78

sebanyak 20 soal pilihan ganda juga. Siswa dapat dikatakan tuntas

belajar jika nilai hasil belajar siswa tersebut ≤ 65.

Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

grouup investigation dengan pendekatan generatif learning dari siklus

I hingga siklus II . Dari data tersebut dapat terlihat bahwa ketuntasan

belajar siswa mengalami kenaikan tiap siklusnya.

Gambar 4. Tingkat Ketuntasan Siswa Prasiklus

Gambar 5 . Tingkat Ketuntasan Siswa Siklus I

Page 93: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

79

Gambar 6 . Tingkat Ketuntasan Siswa Siklus II

Gambar 7 . Nilai Ketuntasan Rata-rata Keseluruhan

Nilai rata-rata kognitif siswa meningkat dari siklus I hingga

siklus II. Siklus I nilai rata-rata kognitif siswa 7,02 dengan ketuntasan

klasikal 74,40%, dibandingkan sebelum diadakan penelitian dengan

nilai rata-rata kognitif siswa 6,31 dengan ketuntasan klasikal 37,2%

dan terus meningkat pada siklus II yaitu nilai rata-rata kognitif siswa

8,0 dengan rata-rata ketuntasan klasikal 90,70%. Kenaikan nilai rata-

rata kognitif siswa dari prasiklus menuju siklus I sebesar 37,2%,

sedangkan kenaikan nilai rata-rata siswa dari siklus I menuju siklus II

sebesar 16,3%.

Page 94: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

80

b. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran dari siklus I sampai dengan

siklus II

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran selalu dinilai dengan

kriteria atau indikator yang telah ditentukan, yaitu dengan penskoran

tiap aktivitas tertentu. Skor yang diambil adalah skor siswa selama

pembelajaran. Penilaian aktivitas siswa mulai siklus I sampai dengan

siklus II yang dinilai terdapat pada lampiran dan lampiran . Pada

siklus I-II aktivitas siswa juga mengalami kenaikan. Di bawah ini

merupakan lembar keaktivan siswa dari siklus I dan siklus II.

Tabel 5. Keaktifan siswa dari siklus I dan siklus II

No ASPEK YANG DIAMATI

PRESENTASE AKTIVITAS

SIKLUS I SIKLUS II

1 Aktif bertanya pada penjelasan materi berlangsung

69,77 % 69,77 %

2 Aktif menjawab pertanyaan saat penjelasan materi berlangsung

53,49 % 72,09 %

3 Memperhatikan penjelasan guru 67,44 % 97,67 % 4 Antusiasme pada model pembelajaran 72,09 % 88,37 % 5 Mengemukakan pendapat atau ide diskusi 62,79 % 74,42 %

6 Kelompok belajar yang bagus dalam presentasi /diskusi

79,07 % 83,72 %

7 Mengerjakan pos-tes / evaluasi sendiri 100% 100%

c. Kinerja Guru

Penilaian terhadap kinerja guru selama pembelajaran dilakukan

oleh observer. Penilaian kinerja guru mulai siklus I sampai dengan

siklus II. Hasil penilaian kinerja guru selama proses pembelajaran dari

siklus I sampai dengan siklus II tertera pada gambar dibawah ini.

Page 95: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

81

Gambar 8. Diagram Kinerja Guru

2. Hasil observasi kinerja guru dari siklus I sampai siklus II

Skor hasil pengamatan kinerja guru selama proses pembelajaran

yang berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran group

investigation dengan pendekatan generatif learning juga mengalami

peningkatan yang lebih besar meningkat dari siklus I hingga siklus II

sebesar 13,7%. Perhitungan peningkatan kinerja guru dari siklus I

sampai dengan siklus II. Dari data di atas maka kenaikan nilai kinerja

guru dari siklus I hingga siklus II dapat dibuat grafik yang tertera pada

table 6 .

Tabel 6. Kinerja guru prasiklus, siklus I, siklus II

No Pencapaian Prasiklus Siklus I Siklus II 1 Nilai tertinggi 9 8 9 2 Nilai terendah 3 5 6 3 Rata-rata nilai 6,31 7,02 8,0

4 % Ketuntasan

belajar 37,2% 74,4% 90,7%

Page 96: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

82

C. Pembahasan

Berdasarkan pada hasil pengamatan yang disertai refleksi disetiap

akhir siklus yang dilakukan. Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat

terlihat bahwa pemahaman materi dan hasil belajar siswa mengalami

peningkatan disetiap siklusnya. Hal ini dikarenakan model pembelajaran

group investigation dengan pendekatan generatif learning melibatkan

aktivitas siswa ketika mempelajari materi dalam pembelajaran. Siswa juga

dilibatkan secara penuh dalam proses belajar. Tugas, belajar berinteraksi

dengan teman satu bangku, belajar dengan berdiskusi, belajar mengaitkan

materi dengan kehidupan sekitar, motivasi yang kuat, dan refleksi diri adalah

bagian dari model pembelajaran group investigation dengan pendekatan

generatif learning yang berperan dalam pembelajaran yang dilakukan yang

mendukung meningkatnya hasil belajar siswa. Penelitian ini, terdiri dari

siklus I dan siklus II

Pada pelaksanaan proses pembelajaran di siklus I, indikator yang

diinginkan belum tercapai, akan tetapi pada siklus berikutnya indikator

keberhasilan telah menunjukkan peningkatan hasil belajar dengan

menggunakan model pembelajaran group investigation dengan pendekatan

generatif learning. Pelaksanaan pembelajaran siklus I ini, sesuai dengan

silabus dan rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Materi pokok yang

diajarkan pada siklus I ini adalah menganalisis proses interaksi indonesia-

jepang dan dampak penduduk militer jepang terhadap pemerintahan

indonesia.

Page 97: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

83

Dari hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran, umumnya

siswa masih belum aktif. Siswa masih kesulitan dalam bertanya, berpendapat

atau menjawab pertanyaan dari teman mereka. Kurang lebih ada 12 orang

siswa yang telah berani bertanya, dan menjawab pada saat penjelasan materi

berlangsung. Pada pertemuan kedua terlihat beberapa siswa ingin selalu

bertanya sambil saling menunjuk teman lainnya. Pada pertemuan kedua

jumlah siswa yang berani bertanya dan menjawab bertambah dan diskusi

berlangsung masih kurang aktif. Kinerja kelompok siswa diskusi kelas belum

maksimal, hubungan antar anggota kelompoknya belum, permasalahan tim

belum terorganisir dengan baik. Selain itu, masih ada kelompok yang setiap

anggotanya tidak berpartisipasi karena hanya didominasi satu orang saja.

Akan tetapi sudah terlihat adanya keinginan beberapa siswa untuk bertanya

dan berpendapat. Berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa indikator

keberhasilan peningkatan aktivitas belum tercapai dengan apa yang

diinginkan.

Guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator, pembimbing dan

memberi informasi serta pengendali ketertiban kelas. Guru juga harus mampu

mengelola kelas dengan baik, menciptakan suasana yang kondusif,

membangun hubungan yang erat dengan siswa dan memotivasi semaksimal

siswa untuk membangkitkan kepercayaan diri siswa. Indikator keberhasilan

hasil belajar siswa pada siklus I belum tercapai, akan tetapi terjadi

peningkatan antara nilai sebelum dan setelah dilakukan model pembelajaran

group investigation dengan pendekatan generatif learning. Sebelum

Page 98: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

84

dilakukan model pembelajaran group investigation dengan pendekatan

generatif learning. Nilai rata-rata siswa pada Prasiklus 6,31 dengan 62,8%

(27 orang) siswa tuntas belajar. Nilai tertingginya adalah 9 dan nilai tertendah

3. Setelah model pembelajaran group investigation dengan pendekatan

generatif learning dilaksanakan dalam pembelajaran, nilai rata-rata siswa

meningkat menjadi 7,02 dengan 74,4% siswa tuntas belajar. Nilai terendah 5

dan nilai tertinggi 8. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran yang

diterapkan memberikan hasil peningkatan, walaupun indikator keberhasilan

belum tercapai.

Hasil penilaian kinerja guru selama proses pembelajaran siklus I

belum menunjukkan hasil yang maksimal. Guru belum terbiasa dan masih

sedikit kaku dalam menerapkan model pembelajaran group investigation

dengan pendekatan generatif learning. Walaupun hasil observasi kinerja guru

selama pembelajaran pada siklus I mencapai skor 86 dengan kriteria baik,

masih ada beberapa aspek kinerja guru yang harus diperbaiki dan

ditingkatkan lagi. Motivasi guru terhadap siswa belum maksimal siswa belum

sepenuhnya merespon positif motivasi yang diberikan oleh guru. Sehingga

dalam hal ini guru harus lebih meningkatkan lagi motivasi kepada siswa.

Dari hasil pengamatan pada siklus I diperoleh temuan sebagai berikut:

1. Siswa masih belum aktif selama pembelajaran, keaktifan siswa hanya

didominasi oleh beberapa siswa saja.

Page 99: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

85

2. Siswa kurang serius dalam melakukan diskusi kelompok, siswa juga

belum bisa menghargai teman lain yang bertanya hal ini dikarenakan

siswa belum terbiasa dengan diskusi kelompok.

3. Siswa belum aktif dalam menjawab pertanyaan guru maupun bertanya

pada guru.

4. Kinerja guru dapat melakukan pengelolaan kelas dengan baik.

5. Sebanyak 74,4 % siswa yang mencapai ketuntasan belajar, dengan nilai

rata-rata 7,02. Nilai terendah siswa 5 dan nilai tertinggi 8.

Berdasarkan pemahaman materi dan ketuntasan belajar siswa pada

siklus I telah mengalami peningkatan tapi belum mencapai target.

Peningkatkan hasil belajar siswa yaitu sekurang-kurangnya 70% siswa tuntas

belajar dengan skor sesuai harapan yaitu ≥70. Maka di siklus II akan

dilakukan perbaikan penggunaan model pembelajaran group investigation

dengan pendekatan generatif learning dan memperbaiki semua kekurangan-

kekurangan pada siklus I.

Siklus II dilakukan dan disempurnakan langkah-langkah model

pembelajaran guna memperbaiki keadaan pada siklus I. Tindakan pada siklus

II ini berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dimana masih terdapat

kekurangan dan kesalahan. Pembelajaran pada siklus II ini adalah mengenai

mendeskripsikan system mobilitasi dan control pemerintahan penduduk

Jepang terhadap sumber-sumber ekonomi dan tenaga kerja serta dampak

terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah. Pokok materi yang belum

dikuasai siswa pada siklus II adalah siswa kurang bisa menjelaskan latar

Page 100: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

86

belakang terjadinya tenaga kerja serta dampak terhadap kehidupan

masyarakat di berbagai daerah. Sehingga pada siklus II ini pokok materi dan

permasalahan tersebut dibahas kembali sehingga siswa memperoleh

kejelasan.

Salah satu strategi yang terdapat pada model pembelajaran group

investigation dengan pendekatan generatif learning, yaitu dengan kondisi

yang kondusif. Pada siklus II telah mencapai suasana yang kondusif. Suasana

kondusif yang dirasakan siswa antara lain siswa sudah tidak merasa takut dan

tertekan saat pembelajaran berlangsung. Hal ini penting untuk mencapai

kondisi yang nyaman ini pada awalnya guru motivasi yang dapat membawa

anak dalam keadaan yang rileks. Setelah dilakukan hal ini, hasilnya adalah

sangat bagus yaitu dimana siswa berada pada kondisi fisik yang nyaman dan

mendukung. Ketika susana kondusif maka siswa dengan mudah menguasai

dan memahami materi.

Pada siklus II indikator keberhasilan yang diinginkan peneliti telah

tercapai yaitu secara klasikal siswa memperoleh nilai diatas 70 dengan

persentase 70% telah tercapai. Model pembelajaran group investigation

dengan pendekatan generatif learning membuat siswa menjadi lebih

memahami materi yang diajarkan. Selain itu siswa menjadi lebih aktif

mengungkapkan ide mereka. Kenaikan hasil belajar siswa juga dikarenakan

semakin membaiknya aktivitas kinerja guru dalam pembelajaran. Data

observasi diperoleh temuan bahwa aktivitas guru semakin membaik dan

mengalami peningkatan nilai. Nilai kinerja guru pada siklus II ini adalah skor

Page 101: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

87

113 dengan kriteria sangat baik. Nilai ini menunjukkan semakin

meningkatnya kualitas kinerja guru. Kekurangan dan kelemahan kinerja guru

pada siklus I telah disempurnakan pada siklus II. Guru semakin terampil

dalam mengajar dan menerapkan model pembelajaran group investigation

dengan strategi generatif learning.

Kegiatan diskusi kelompok semakin tertib dan menarik dilakukan,

keaktifan siswa semakin terarah dalam pemahaman materi yang diberikan.

Menurut ahli belajar modern belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau

perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah

laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Hamalik, 2004: 21). Pendapat

Hamalik adalah benar sesuai dengan penelitian yang dilakukan bahwa siswa

menjadi pandai dan terbiasa berkat pengalaman dan latihan pada saat

pembelajaran maupun pada saat diskusi. Siswa sudah tidak kaku lagi dalam

praktikum. Siswa juga sudah mulai biasa dalam melakukan kerjasama dalam

tim. siklus II diperoleh temuan sebagai berikut:

1. Siswa telah mampu berdiskusi secara tertib dan baik. Siswa sudah mau

menghargai pendapat temannya. Siswa banyak yang ingin mengajukan

pertanyaan dan berpendapat.

2. Hampir semua siswa aktif menjawab pertanyaan guru, ataupun bertanya

pada guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Indikator keberhasilan ketuntasan belajar sebanyak 90,7% siswa telah

mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata nilai kognitif 8,0. Adapun

nilai tertinggi adalah 9 dan nilai terendah 6.

Page 102: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

88

4. Kinerja guru dapat melakukan pengelolaan kelas dengan kriteria sangat

baik.

Berdasarkan refleksi nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dari

prasiklus hingga siklus II. Prasiklus nilai rata-rata kognitif siswa 6,31 dengan

ketuntasan klasikal 37,2%. Siklus I nilai rata-rata kognitif siswa 7,02 dengan

rata-rata ketuntasan klasikal 74,4% dan nilai terus meningkat di siklus II yaitu

8,0 dengan rata-rata ketuntasan klasikal 90,7%. Kenaikan nilai rata-rata

kognitif siswa dari prasiklus menuju siklus I sebesar 37,2%, sedangkan

kenaikan nilai rata-rata siswa dari siklus I menuju siklus II sebesar 16,3%.

Hal ini menunjukkan keberhasilan akan model pembelajaran yang digunakan.

Dari nilai rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal tersebut dapat

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil belajar siswa

Hasil Belajar Siswa Prasiklus Siklus I Siklus II Nilai rata-rata kelas 6,31 7,02 8,0

Persentase ketuntasan klasikal (%) 37,2% 74,4% 90,7%

Secara lebih jelas data hasil belajar siswa tersebut dapat disajikan

dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Page 103: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

89

Gambar 9. Diagram ketuntasan belajar siswa

Siklus II ini, keberhasilan ketuntasan belajar klasikal telah tercapai,

yang pada mulanya di siklus I ketuntasan belajar belum tercapai. Aktivitas

selama pembelajaran siklus I hingga siklus II mengalami peningkatan secara

berkelanjutan.

Dari uraian diatas semua, dapat dikatakan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran group investigation dengan

strategi generatif learning dapat meningkatkan pemahaman materi sejarah

siswa yang nantinya bisa meningkatkan juga hasil belajar sejarah siswa.

Page 104: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

90

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan serta hasil penelitian dapat

ditarik simpulan bahwa :

Pelaksanaan model pembelajaran group investigation menggunakan

pendekatan generatif learning sangat efektif dan efisien digunakan untuk

model pembelajaran, karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI

IPS 1 SMA Negeri 1 Sukorejo. Berdasarkan perbedaan yang signifikan atau

terjadi kenaikan hasil belajar siswa tiap-tiap siklus. Hasil observasi pada

aktivitaas siswa pada siklus I dan siklus II diperoleh rata-rata hasil belajar

siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukorejo dapat ditingkatkan. Prasiklus

menunjukkan nilai rata-rata (6,31) pada siklus 1 meningkat menjadi (7, 02),

pada siklus 2 mencapai (8,0 %). Selain itu kinerja guru juga menalami

peningkatan. Pada Prasiklus 1 persentase kinerja guru (59 %), siklus 1

meningkat menjadi (73, 7 %), pada siklus 2 mencapai (87,4 %).

B. Saran

Adapun saran yang diberikan antara lain :

1. Bagi siswa SMA 1 Sukorejo hendaknya memiliki pemahaman dan cara

belajar sendiri terhadap mata pelajaran Pengetahuan Sosial yang harus

ditingkatkan. Diharapkan siswa SMA 1 Sukorejo hendaknya lebih

Page 105: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

91

berusaha meningkatkan hasil belajarnya agar nilai model pembelajaran

group investigation dengan menggunakan pendekatan generatif learnig

lebih baik atau paling tidak dapat mempertahankan hasil belajar yang telah

dicapainya.

2. Bagi bapak dan ibu guru di SMA 1 Sukorejo hendaknya lebih kreatif

dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi

menyenangkan bagi siswa. Kebosanan dan kejenuhan setiap saat dapat

terjadi pada diri manusia, jika ini terjadi dalam proses pembelajaran

hendaknya seorang guru dapat merubah suasana tersebut yaitu dengan

mencoba berbagai macam model. Salah satunya adalah menggunakan

model pembelajaran group investigation menggunakan pendekatan

generatif learning yang sangat efektif dan efisien karena dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 106: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

92

DAFTAR PUSTAKA

Adi, D K. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.

Alfian, Magdalia. ‘Pendidikan Sejarah Dan Permasalahan Yang Dihadapi’, makalah yang disampaikan pada Musyawarah Nasional V dan Seminar Nasional XII Ikatan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia (IKAHIMSI) di Semarang, 16-20 April 2007

Aqib, Zainal, 2002. Profesionalisme Guru Dalam Mengajar. Surabaya: Insan Cendikia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Darsono, Max. dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang:IKIP Semarang Press.

Dekdikbud. 1999/2000. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kelas Dasar VI Sekolah Dasar. Jakarta: Dekdikbud.

Dekdikbud. 1998. Pedoman Pembinaan Profesional Guru Sekolah Dasar dan Menengah . Jakarta: Dekdikbud.

Dimyati, Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendi, Sofian dan Singarimbun, Masri. 1982. Metode Penelitian SurvaiI. Jakarta: LP3S.

Hasan, Said Hamid. 2007. Kurikulum Pendidikan Sejarah Berbasis Kompetensi. Makalah pada Seminar Nasional Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah (Ikahimsi) XII di Universitas Negeri Semarang. Semarang, 16 April 2007.

Hamalik, Oemar. 1986. Media Pendidikan, Bandung : Alumni

Kasmadi, Hartono. 2001. Pengembangan Pembelajaran Dengan Pendekatan Model-Model Pengajaran Sejarah. Semarang:PT. Prima Nugraha Pratama

Kochhar, S.K. 2008. Pembelajarah Sejarah Teaching of History. Jakarta: PT Grammedia Widiasarana Indonesia.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Bentang Budaya.

Page 107: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

93

Nasution, S. 1987. Teori-teori Belajar, Jakarta : Erlangga.

------ Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta : PT Bumi Aksara.

Nurdianto, Adi. 2007. Pembelajaran Model Portofolio dan Konvensional Pada Pokok Bahasan Unsur Fisik Wilayah Indonesia Siswa Kelas VIII SMP N 18 Semarang Tahun Ajaran 2007/2008 (Skripsi). Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES.

Noor, Yusliani. 1995. ‘Sejarah’. Dalam Wahyu (ed.). 1995. Pengantar Ilmu-Ilmu Sosial. Bajarmasin: Lambun Mangkurat University Press.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siswandari. 2009. Statistika Computer Based. Surakarta: UNS Press.

Slameto. 1989. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soeparwoto. 2004. Psikologi Perkembangan. Semarang: UNNES Press

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Transito.

------. Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar: Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suyatno dan Subandiyah, Heny. 2001. Metode Pembelajaran. Jakarta: Direktorat PLP Depdiknas.

Tri Anni, Catharina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang UNNES Press.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Windrayani, 2005. Kesiapan Guru Sejarah SMA Dalam Menghadapi Perubahan Kurikulum 2004 di Kabupaten Cilacap. Semarang: FIS UNNES

Page 108: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

94

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

SMA : SMA Negeri 1 Sukorejo

Program : Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : XI/II

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia

pada masa kolonial.

Kompetensi Dasar : 1.3. Menganalisis proses interaksi Indonesia-

Jepang dan dampak penduduk militer Jepang

terhadap pemerintahan Indonesia

Indikator pencapaian

kompetensi :

1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi

Indonesia-Jepang pada masa kolonial

Belanda.

2. Membandingkan kebijakan politik

pemerintah Jepang di Indonesia pada awal

dan akhir masa pendudukan.

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu untuk:

- Menjelaskan tentang bentuk-bentuk interaksi Indonesia-Jepang

pada masa kolonial Belanda.

- Menjelaskan tentang interaksi Indonesia-Jepang dengan kebijakan

pemerintah Hindia Belanda.

B. Materi Pembelajarn

Interaksi Bangsa Indonesia-Pemerintahan Penduduk Militer Jepang.

1. Menganalisis bentuk interaksi Indonesia-Jepang pada masa kolonial

Belanda

Lampiran 1

Page 109: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

95

2. Mendeskripsikan kebijakan politik pemerintahan Hindia-Belanda

menjelang akhir pemerintahan

3. Mendeskripsikan kebijakan politik pemerintahan pendudukan Jepang

pada masa awal pendudukan Jepang di Indonesia

4. Menganalisis kebijakan politik pemerintahan pendudukan Jepang

pada masa akhir pendudukan Jepang di Indonesia

5. Mendeskripsikan system mobilisasi dan control pemerintahan pendudukan Jepang pada gerakan pemuda ( Gerakan 3A )

6. Mendeskripsikan system mobilisasi dan control pemerintahan pendudukan Jepang pada gerakan pemuda ( Seinendan dan Keibodan )

7. Menganalisis organisasi-organisasi semi militer lainnya yang dibentuk oleh Jepang

C. Alokasi Waktu : 2x45 menit

D. Metode Pembelajaran

1. Group Investigation dengan pendekatan Generatif Learning

2. Pengamatan

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

No Lankah-langkah

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi Waktu

a.

1. Pendahuluan

a) Mengucapkan salam kepada siswa

b) Memberikan aktivitas melalui demonstrasi / contoh-contoh yang dapat merangsang siswa untuk melakukan eksplorasi.

c) Mendorong dan merangsang siswa untuk mengemukakan ide /

a) Mengucapkan salam kepada guru.

b) Mengamati aktivitas guru melalui demonstrasi / contoh-contoh yang dapat merangsang siswa untuk melakukan eksplorasi.

c) Mengemukakan ide / pendapat serta merumuskan hipotesis.

d) Menyimpulkan pendapat yang sudah diklasifikasi.

10 menit

Page 110: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

96

b.

2. Kegiat

an Inti

pendapat serta merumuskan hipotesis.

d) Membimbing sisiwa untuk mengklasifikasi pendapat.

a) Guru memberikan

penjelasan tentang metode pembelajaran Group Investigation kepada siswa.

b) Guru menjelaskan secara singkat materi mengenai bentuk interaksi bangsa Belanda-Jepang bagi Indonesia ditengah perubahan politik dan ekonomi internasional.

c) Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat satu materi tugas yang berbeda dengan kelompok lain.

d) Masing-masing kelompok membahas materi tentang Interaksi Bangsa Indonesia-Pemerintahan Penduduk Militer Jepang, secara generatif learning

a) Siswa mengamati penjelasan guru tentang metode Group Investigation.

b) Siswa menghipotesis tentang materi mengenai bentuk interaksi bangsa Belanda-Jepang bagi Indonesia ditengah perubahan politik dan ekonomi internasional.

c) Ketua kelas membagi materi yang akan dipelajari kepada kelompok, masing-masing kelompok berbeda materi.

d) Siswa berdiskusi dengan tema yang dipelajari yaitu tentang Interaksi Bangsa Indonesia-Pemerintahan Penduduk Militer Jepang, secara generative learning yang berisi penemuan masalah

e) Diskusi sudah selesai, kemudian masing-masing ketua

60 menit 20 menit

Page 111: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

97

c.

3. Penutu

p

yang berisi penemuan masalah.

e) Setelah selesai diskusi ketua kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok.

f) Setelah pembahasan kelompok selesai, maka hasil pembahasan kelompok tersebut diberikan oleh guru.

a) Guru menyimpulkan

materi yang telah disampaikan.

b) Guru mengadakan tes akhir pembelajaran (Pos-Test) kepada siswa.

kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok serta menanggapi pertanyaan yang diajukan teman-teman siswa.

f) Setelah pembahasan kelompok selesai, kemudian hasil pembahasan kelompok tersebut diberikan oleh guru.

a) Siswa mengklasifikasi dan mengidentifikasi tentang materi yang disimpulkan oleh guru dengan materi yang dipresentasikan oleh para siswa.

b) Siswa aktif dalam tes akhir pembelajaran (Pos-Tes) oleh guru.

2x45 menit

F. Sumber dan Media Belajar

1. LKS SMA XI Sejarah

MGMP. 2010. Sejarah Nasional dan Umum. Kudus: Prasasti

2. Buku sumber Sejarah SMA XI IPS

Mustopo, Moch. Habib. 2005. Sejarah Untuk Sekolah Menengah Atas.

Jakarta: Yudhistira

Badrika, I Wayan. 2004. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum SMA

Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

3. OHP dan LCD

Page 112: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

98

G. Penilaian

1. Kelompok

No Sikap/Aspek yang dinilai

Nama Kelompok/ peserta didik

Nilai Kualitatif

Nilai Kuantitatif

Penilaian kelompok 1. Menyelesaikan

tugas kelompok dengan baik

2 Kerjasama kelompok

3 Hasil tugas Jumlah Nilai Kelompok Penilaian Individu Peserta didik1. Berani

mengemukakan pendapat

2. Berani menjawab pertanyaan

3. Inisiatif 4. Ketelitian Jumlah Nilai Individu

Semarang, ………..............

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Hera Widiyanti, S. Pd. Benny Adi Wibowo

NIP. NIM. 3101406570

Mengetahui

Kepala Sekolah

Drs. Budiman, M. Pd.

NIP. 1962 0417 1986 031009

Kriteria Penilaian : Kriteria Indikator

Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif

80-100 Memuaskan 4 70-79 Baik 3 60-69 Cukup 2 45-59 Kurang cukup 1

Page 113: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

99

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

SMA : SMA Negeri 1 Sukorejo

Program : Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : XI/II

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia

pada masa kolonial.

Kompetensi Dasar :1.3. Menganalisis proses interaksi Indonesia-

Jepang dan dampak penduduk militer Jepang

terhadap pemerintahan Indonesia.

Indikator pencapaian

kompetensi :

3. Mendeskripsikan system mobilitasi dan

control pemerintahan penduduk Jepang

terhadap sumber-sumber ekonomi dan tenaga

kerja serta dampak terhadap kehidupan

masyarakat di berbagai daerah.

4. Menghubungkan kebijakan pemerintah

pendudukan Jepang dengan mobilitas social

dan kesempatan berpolitik.

H. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu untuk:

- Menjelaskan tentang system mobilitasi dan control pemerintahan

penduduk Jepang terhadap sumber-sumber ekonomi dan tenaga kerja serta

dampak terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah.

- Menghubungkan kebijakan pemerintah pendudukan Jepang dengan

mobilitas social dan kesempatan berpolitik

I. Materi Pembelajaran

Dampak penduduk Jepang di Indonesia antara lain :

Lampiran 2

Page 114: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

100

1. Menjelaskan tentang bentuk-bentuk interaksi bidang militer seperti Heiho

dan Peta.

2. Menjelaskan tentang kebijakan tentang pengerahan tenaga kerja Indonesia.

3. Mendeskripsikan tentang kebijakan ekonomi dan bahan pangan Jepang

bagi Indonesia

4. Menjelaskan tentang kebijakan pemerintah pendudukan Jepang dengan

mobilitas social dan kesempatan berpolitik dalam pembentukan Gerakan 3

A.

5. Mendeskripsikan tentang kebijakan pemerintah pendudukan Jepang

dengan mobilitas social dan kesempatan berpolitik dalam pembentukan

Poetera.

6. Menjelaskan tentang kebijakan pemerintah pendudukan Jepang dengan

mobilitas social dan kesempatan berpolitik dalam pembentukan Jawa

Hokokai.

7. Mejelaskan tentang kerjasama kaum nasionalis Islam pada pemerintahan

Jepang di Indonesia.

Alokasi Waktu : 2x45 menit

J. Metode Pembelajaran

3. Group Investigation dengan pendekatan Generatif Learning

4. Pengamatan

K. Kegiatan Pembelajaran

2. Pertemuan Kedua

No Lankah-langkah

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi Waktu

a.

1. Pendahu

luan

• Mengucapkan salam kepada siswa

• Memberikan aktivitas melalui demonstrasi/ contoh-contoh yang

e) Mengucapkan salam kepada guru.

f) Mengamati aktivitas guru melalui demonstrasi / contoh-contoh yang

10 menit

Page 115: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

101

b.

2. Kegiatan

Inti

Dapat merangsang siswa untuk melakukan eksplorasi.

• Mendorong dan merangsang siswa untuk mengemukakan ide / pendapat serta merumuskan hipotesis.

• Membimbing sisiwa untuk mengklasifikasi pendapat.

• Guru memeberikan aturan main dalam diskusi, agar diskusinya berjalan dengan lancer dan tercipta suasana yang kondusif.

a) Guru menjelaskan

secara singkat materi mengenai Dampak pendudukan Jepang di Indonesia ditengah perubahan politik dan ekonomi internasional

b) Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat satu materi tugas yang berbeda dengan kelompok lain.

c) Masing-masing kelompok membahas materi tentang Interaksi Bangsa Indonesia-Pemerintahan Penduduk Militer Jepang, secara generatif learning yang berisi penemuan masalah.

d) Guru menunjuk salah satu murid secara acak dalam suatu kelompok

dapat merangsang siswa untuk melakukan eksplorasi.

g) Mengemukakan ide / pendapat serta merumuskan hipotesis.

h) Menyimpulkan pendapat yang sudah diklasifikasi.

i) Siswa menanggapi instruksi yang diberikan oleh guru dan melaksanakannya agar tercipta suasana yanag kondusif.

a) Siswa mengamati

secara singkat penjelasan guru mengenai Dampak pendudukan Jepang di Indonesia ditengah perubahan politik dan ekonomi internasional.

b) Ketua kelas membagi materi yang akan dipelajari kepada kelompok, masing-masing kelompok berbeda materi.

c) Siswa berdiskusi dengan tema yang dipelajari yaitu tentang Interaksi Bangsa Indonesia-Pemerintahan Penduduk Militer Jepang, secara generative learning yang berisi penemuan masalah.

d) Siswa yang ditunjuk

60 menit

Page 116: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

102

c.

3. Penutup

untuk mempresentasikan materi yang mereka bahas.

e) Guru mengamati terjadi interaksi antar satu kelompok dengan kelompok lain.

f) Guru mengawasi jalannya proses diskusi, agar tercipta suasana yang kondusif.

g) Setelah selesai diskusi ketua kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok.

h) Setelah pembahasan kelompok selesai, maka hasil pembahasan kelompok tersebut diberikan oleh guru.

c) Guru menyimpulkan

materi yang telah disampaikan.

d) Releksi tentang Interaksi Bangsa Indonesia-Pemerintahan Penduduk Militer Jepang

e) Guru mengadakan tes evaluasi akhir pembelajaran kepada siswa

oleh guru mempersiakan diri untuk memperesentasikan materi yang dibahas oleh kelompoknya.

e) Terjadi interaksi antar satu kelompok dengan kelompok lain.

f) Siswa mengikuti aturan-aturan diskusi agar tercipta suasana yang kondusif.

g) Diskusi sudah selesai, kemudian masing-masing ketua kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok serta menanggapi pertanyaan yang diajukan teman-teman siswa.

h) Setelah pembahasan kelompok selesai, kemudian hasil pembahasan kelompok tersebut diberikan oleh guru.

c) Siswa

mengklasifikasi dan mengidentifikasi tentang materi yang disimpulkan oleh guru dengan materi yang dipresentasikan oleh para siswa.

d) Siswa memperhatikan refleksi yang dijelaskan oleh

20 menit

Page 117: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

103

guru. e) Siswa

mengerjakan tes evaluasi akhir pembelajaran yang diberikan oleh guru.

2x45

menit

L. Sumber dan Media Belajar

4. LKS SMA XI Sejarah

MGMP. 2010. Sejarah Nasional dan Umum. Kudus: Prasasti

5. Buku sumber Sejarah SMA XI IPS

Mustopo, Moch. Habib. 2005. Sejarah Untuk Sekolah Menengah Atas.

Jakarta: Yudhistira

Badrika, I Wayan. 2004. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum SMA

Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

M. Penilaian

N. Tugas Kelompok

No Sikap/Aspek yang dinilai

Nama Kelompok/ Nama peserta didik

Nilai Kualitatif

Nilai Kuantitatif

Penilaian kelompok 1. Menyelesaikan

tugas kelompok dengan baik

2 Kerjasama kelompok

3 Hasil tugas Jumlah Nilai Kelompok Penilaian Individu Peserta didik1. Berani

mengemukakan pendapat

2. Berani menjawab pertanyaan

Kriteria Penilaian : Kriteria Indikator

Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif

80-100 Memuaskan 4 70-79 Baik 3 60-69 Cukup 2 45-59 Kurang cukup 1

Page 118: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

104

3. Inisiatif 4. Ketelitian Jumlah Nilai Individu

Semarang, ………..............

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Hera Widiyanti, S. Pd. Benny Adi Wibowo NIP. NIM. 3101406570

Mengetahui

Kepala Sekolah

Drs. Budiman, M. Pd. NIP. 1962 0417 1986 031009

Page 119: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

105

DAFTAR NAMA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 SUKOREJO TAHUN AJARAN 2009/2010

Wali Kelas : Eni Sulistyo, S. Pd.

No Nama Siswa L / P 1 Aditya Tri Ardian L 2 Ageng Andriyono Wijaya L 3 Agnes Maria Ardhiningtyas P 4 Ahmad Ilham Puspito L 5 Andre Afriansah L 6 Anik Fadilah P 7 Ari Dwi Wibowo L 8 Arvinta Ditya Permana L 9 Awang Yulida L

10 Deri Harinawan L 11 Dhimas Aji Priyatmoko L 12 Dwi Prasetyo L 13 Endah Pujianti P 14 Evi Marlina P 15 Fajar Ari Setyawan L 16 Farika Murtiyanti P 17 Febriani Pangestu lestari P 18 Galih Widiantoko L 19 Hariyani P 20 Herlina Ayunigsih P 21 Jefri Candra Perkasa L 22 Kiki Listiyani P 23 Lantip Murdani P 24 Lutvia Arivatul Choerida P 25 Michael Riando L 26 Muhammad Mahbub L 27 Novianti Candra P 28 Nureni Triastuti P 29 Nurul Ikhtamalla P 30 Nuryanti P

Lampiran 3

Page 120: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

106

No Nama Siswa L / P 31 Pepin Nur Dhiansyah P 32 Puput Suryani P 33 Rizqi Amanatur Rakhmani P 34 S. Gia Evant Malindo L 35 Sandi Pradipta L 36 Siska Apriyanti L 37 Susana Yulianti P 38 Tri Ardhi Wiyatno L 39 Umi Maftukhah P 40 Usnah Nuraida P 41 Uswatun Khasanah P 42 Vista Eviana P 43 William Kurnia L

Laki-laki : 20 Perempuan : 23

Page 121: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

107

MATERI-MATERI DISKUSI SIKLUS I

• Kelompok I Bentuk-bentuk interaksi Indonesia-Jepang pada masa colonial Belanda

• Kelompok II Kebijakan politik pemerintahan Hindia-Belanda menjelang akhir pemerintahan

• Kelompok III Kebijakan politik pemerintahan pendudukan Jepang pada masa awal pendudukan Jepang di Indonesia

• Kelompok IV Kebijakan politik pemerintahan pendudukan Jepang pada masa akhir pendudukan Jepang di Indonesia

• Kelompok V System mobilisasi dan control pemerintahan pendudukan Jepang pada gerakan pemuda ( Gerakan 3A )

• Kelompok VI System mobilisasi dan control pemerintahan pendudukan Jepang pada gerakan pemuda ( Seinendan dan Keibodan )

• Kelompok VII Organisasi-organisasi semi militer lainnya yang dibentuk oleh Jepang

Lampiran 4

Page 122: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

108

SOAL UJI COBA SIKLUS I

Petunjuk :

a. Tuliskan nama dan kelas pada lembar jawabaan sebelum mengerkan soal

b. Kerjakan soal sesuai dengan petunjuk

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang diangap saudara benar.

1. Sesudah dilaksanakannya modernnisasi Jepang maka industrinya maju

dengan pesat, hasil indutri melimpah. Agar industry Jepang tetap

bertambah maka harus....

a. Melaksanakan ambisi imperialisme modernnya

b. Membantu negara-negara lainya agar maju dan mau dijadikan

daerah pemasaran

c. Melaksanakan politik dumping agar dapat bersaing dengan

industry negara lainnya

d. Meningkatkan kualitas dari barang-barang industri itu

e. Membujuk negara-negara lain memakai barang-barang buatan

Jepang

2. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 berakibat besar bagi bangsa –

bangsa di Asia sebab …

a. Bangkitnya rasa harga diri bangsa Asia

b. Modernisasi Asia oleh Jepang

c. Merajalelanya imperialsme Jepang keseluruh Asia

d. Meletusnya perang Pasifik yang didukung oleh Jepang

e. Jepang menjadi pemimpin Asia untuk mengusir imperialisme barat

3. Modernisasi mendorong Jepang melaksanakan imperialisme di Asia-

Pasifik. Untuk itu Jepang berhadapan dengan Negara-negara yang

mempunyai kepentingan di Asia-Pasifik. Kasus ini menunjukkan

munculnya…

a. Urbanisasi

b. Liberalism

c. Demokrasi

d. Ekspansi

Lampiran 5

Page 123: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

109

e. sosialisme

4. Tujuan Jepang melaksanakan politik isolasi adalah… a. Melindungi rakyat Jepang dari pemerasan bangsa asing b. Melindungi system pemerintahan dari kekuasaan daimyo c. Menghindarkan Jepang dari perang saudara d. Menyelamatkan kaisar dan tanah airnya dari penguasaan asing e. Melindungi tuan-tuan tanah di Jerpang

5. Bangkitnya Jepang sebagai negara fasis sangat membahayakan kedudukan bangsa-bangsa barat di Asia karena….

a. Jepang sebagai negara yang kuat b. Propaganda Jepang dapat menarik simpati bangsa-bangsa Asia c. Jepang sebagai pemimpin Asia d. Jepang sebagai pelindung Asia e. Jepang membantu negara-negara yang ingin melepaskan diri dari

kekuasaan Asia 6. Perang pasifik yang dilancarkan oleh Jepang bertujuan untuk….

a. Mempermudah gerakan ke Asia b. Melancarkan perekonomian Jepang di Asia c. Mengusir penjajah Barat d. Menyelamaatkan Asia dari penindasan bangsa Barat e. Memimpin bangsa Asia menghancurkan kekuatan bangsa barat

7. Penduduk atas Palembang oleh pasukan Jepang mempunyai arti yang strategis, yakni….

a. Pelembang merupakan kota besar yang perlu ditaklukan karena para pejuang Indonesia sebagian besar berasal dari sana

b. Untuk memisahkan antara Batavia yang menjadi pusat kedudukan Belanda di Indonesia dengan Singapura sebagai pusat kedudukan Inggris

c. Kota Palembang lebih mudah ditaklukan dari pada kota Tarakan d. Pelembang mempunyai sumberdaya manusia yang besar yang bias

bebas dieksploitasi e. Belanda mengabaikan Pelembang karena jauh dari pusat

kedudukanya 8. Propaganda Jepang yang telah menarik bangsa Indonesia adalah….

a. Memberikan kebebasan beragama bagi penduduk Indonesia b. Membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesi c. Membebaskan bangsa Asia dari penjajah Barat d. Meningkatkan pemndidikan e. Memberikan kemerdekaan

Page 124: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

110

9. Tindakan Jepang yang memberikan romusha menimbulkan penderitaan lahir dan batin bagi rakyat Indonesia. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai….

a. Perbuatan yang dibenarkan dalam pemerintahan fasisme b. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan c. Melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum d. Tidakan yang sesuai dengan perikeadilan e. Perbuatan yang merugikan negara

10. Gerakan 3A yang dilakukan oleh Jepang mengalami kegagalan . hal ini disebabkan karena….

a. Gerakan itu memusatkan perhatian pada peperangan yang dilakukan Jepang

b. Gerakan itu sesuai dengan hati setiap bangsa Asia c. Gerakan itu hanya memonopoli kekuasaan yang dilakukan oleh

Jepang d. Gerakan itu hanya menguntungkan bangsa Jepang e. Gerakan itu tudak sesuai dengan hati nurani bangsa Asia

11. Sebagai badan bentukan Jepang Peta bertujuan untuk…. a. Mempersiapkan bangsa Indonesia sebagai bangsa merdeka b. Membentuk angkatan perang Indonesia c. Memberikan pendidikan militer bangsa Indonesia d. Mendapatkan bantuan dalam menghadapi perang pasifik e. Mempertahankan tanah air bangsa Indonesia

12. Pemberontakan Peta yang terjadi di Blitar dipimpin oleh…. a. Jendral Sudirman b. Daidancho Surahman c. Supriyadi d. Suharto e. Slamet Riyadi

13. Tujuan Jepang menyerang Pearl Harbour (Hawai) pada tanggal 8 desember 1941 adalah untuk ….

a. Bebas bergerak ke Amerika b. Menakuti lawan di Amerika c. Bersekutu dengan Amerika Serikat d. Kebebasan bergerak di Amerika Serikat e. Bebas bergerak di Asia

14. Perbedaan Jawa Hokokai dan Putera adalah…. a. Jawa Hokokai lebih radikal b. Pemimpin Jawa Hokokai orang Jepang, Putera orang Indonesia c. Jawa Hokokai disenangi rakyat

Page 125: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

111

d. Jepang ingin membebaskan Indonesia dari Belanda e. Untuk mendukung gerak tentara Sekutu

15. Perhatikan pertaanyaan dibawah ini : 1) Membentuk Baitul Mal 2) Berusaha mendirikaan universitas Islam 3) Membengun Masjid Agung di Jakarta 4) Membangun pondok pesantren di Jawa Barat 5) Menyantuni anak yatim piatu

Yang merupakan program MAI adalah …. a. 1,2,dan 3 b. 2,3,dan 4 c. 2, 3, dan 5 d. 3,4, dan 5 e. 1,4, dan 5

16. Daerah Jawa Tengah yang menjadi sasaran pertama penyerbuan Jepang adalah ….

a. Rembang b. Lasem c. Jepara d. Kragan e. Tegal

17. Keuntungan yang diperoleh bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan pada masa pendudukan Jepang adalah ….

a. Para pemuda mendapat latihan kemiliteran b. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam

pertemuan resmi c. Kegiatan partai politik berkembang dengan pesat d. Penggunaan Tonarigumi (RT) dalam struktur desa e. Kesempatan menduduki jembatan-jembatan penting

18. Salah satu aktivitas politik pada zaman Jepang yang diinginkan keberadaannya adalah ….

a. Partai politik yang konservatif b. Partai politik yang kooperatif c. MIAI d. Perhimpunan Indonesia e. PNI

19. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, aktivitas politik dilarang karena ….

a. Akan membenahi pertanian b. Jepang masih terus membenahi ekonomi

Page 126: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

112

c. Khawatir terhadap aktivitas politik bangsa Indonesia d. Jepang meragukan kepandaian bangsa Indonesia e. Para pemimpin bangsa Indonesia pro barat

20. Akibat negative dari mobilitas social yang dilakukan oleh Jepang adalah ….

a. Petani diberi kesempatan mengolah tanah b. Petani mendapatkan pengalaman bertani c. Terjadi urbanisasi yang tinggi d. Desa kekurangan tenaga kerja e. Rakyat banyak menjadi budak

Page 127: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

113

Kunci Jawaban Soal Evaluaasi Siklus I

1. A

2. A

3. D

4. B

5. B

6. B

7. B

8. E

9. C

10. E

11. C

12. B

13. E

14. B

15. D

16. D

17. A

18. B

19. C

20. E

Lampiran 6

Page 128: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

114

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I

No Materi Nomer Soal

1 Bentuk-bentuk interaksi Indonesia-Jepang pada masa Kolonial Belanda

1, 2, 13, 16

2 Kebijakan politik Hindia-Belanda menjelang akhir pemerintahan 5, 6

3 Kebijakan politik pemerinyahan pendudukan Jepang pada masa awal pendudukan Jepang

9, 11, 14

4

Kebijakan politik pemerintah pendudukan Jepang pada masa akhir pendudukan Jepang di Indonesia

3, 20

5

System mobilisasi dan control pemerintahan pendudukan Jepang pada Gerakan Pemuda Gerakan 3A

7, 8, 10

6

System mobilisasi dan control pemerintahan pendudukan Jepang pada gerakan pemuda ( Seinendan dan Keibodan )

14, 17, 15

7 Organisasi-organisasi semi militer lainnya yang dibentuk oleh Jepang

18, 19, 12

Lampiran 7

Page 129: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

115

MATERI-MATERI DISKUSI SIKLUS II

• Kelompok I Bentuk-bentuk interaksi bidang militer seperti Heiho dan Peta.

• Kelompok II Kebijakan tentang pengerahan tenaga kerja Indonesia.

• Kelompok III Kebijakan ekonomi dan bahan pangan Jepang bagi Indonesia

• Kelompok IV Kebijakan pemerintah pendudukan Jepang dengan mobilitas social dan kesempatan berpolitik dalam pembentukan Gerakan 3 A.

• Kelompok V Kebijakan pemerintah pendudukan Jepang dengan mobilitas social dan kesempatan berpolitik dalam pembentukan Poetera.

• Kelompok VI Kebijakan pemerintah pendudukan Jepang dengan mobilitas social dan kesempatan berpolitik dalam pembentukan Jawa Hokokai.

• Kelompok VII Kerjasama kaum nasionalis Islam pada pemerintahan Jepang di Indonesia.

Lampiran 8

Page 130: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

116

SOAL UJI COBA SIKLUS II

Petunjuk :

c. Tuliskan nama dan kelas pada lembar jawabaan sebelum mengerkan soal

d. Kerjakan soal sesuai dengan petunjuk

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang diangap saudara benar.

1. Pasukan Jepang memiliki semangat juang dan disiplin yang tinggi, sebab

pasukan Jepang berperang teguh terhadap kode etik keprajuritan yang

disebut….

a. Samurai

b. Jibaku Tai

c. Bushindo

d. Saikeirei

e. Shinthoisme

2. Tentara kedua puluh lima dalam stuktur pemerintahan militer Jepang di

Indonesia, memerintah di wilayah…

a. Sumatera

b. Jawa dan Bali

c. Sulawesi dan Nusa Tenggara

d. Jawa dan Madura

e. Kalimantan

3. Pada mulanya Jepang datang ke Indonesia dengan membawa semboyan

yang simpatik, yaitu…

a. Pendidikan adalah untuk masyarakat umum

b. Membebaskan bangsa Asia dari penjajahan bangsa Barat

c. Kemakmuran merata bagi seluruh rakyat Indonesia

d. Pembengunan teknologi militer yang kuat

e. Tunjangan social bagi kaum yang lemah

4. Guna mendapat dukungan dari rakyat Indonesia Jepang membentuk

gerakan 3A. di dalam organnisasi 3A ada pemimpin dari pihak Indonesia

yaitu…

a. Ir. Soekarno

Lampiran 9

Page 131: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

117

b. Mr. Samsudin

c. Mr. Soepomo

d. Mr. Muh. Yamin

e. Drs. Muh. Hatta

5. Berikut ini adalah tokoh-tokoh Empat Serangkai pendiri Poetra, kecuali…

a. Ir . Soekarno

b. Ahmad Soebardjo

c. Moh. Hatta

d. K.H. Mas Mansur

e. Ki Hajar Dewantara

6. Tujuan pemerintah Jepang membentuk Poetra adalah….

a. Mengembangkan kesadaran politik para pemuda

b. Melatih militer kaum muda pribumi

c. Membentuk kaum nasionalis skuler dan intelektua

d. Menghilangkan kecurigaan terhadap Jepang

e. Membeujuk kaum nasionalis Islam

7. Pada tanggal 1 januari 1944, pemerintah penduduk Jepang membentuk

Jawa Hokokai sesbagai pengganti Poetera sebab….

a. Bangsa Indonesia tidak tertarik dengan organisasi Poetra

b. Poetra merencanakan pemberontakan kepada Jepang

c. Poetra dianggap lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia

d. Para tokoh pergerakan nasional tidak bersedia duduk dalam

organisasi Poetra

e. Jepang semakin terdesak pada perang pasifik

8. Tokoh yang mengajukan permohonan kepada Gunseikan agar dibentuk

Peta adalah….

a. Supriyadi

b. Sukarni

c. Adam Malik

d. Gatot Subroto

e. Gatot Mangkupraja

Page 132: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

118

9. Sehubung dengan pola ekonomi perang setiap daerah harus mampu

mencukupi kebutuhannya sendiri dan dapat membantu kebutuhan perang

Jepang. Kebijakan tersebut disebut….

a. Minseifu

b. Tonarigumi

c. Autarki

d. Nogyo Kumiai

e. Etatisme

10. Pada masa pendudukan jepang daerah yang paling menderita kekurangan

gizi, kelaparan dan kematian adalah….

a. Cirobogan

b. Wonosari

c. Demak

d. Wonosobo

e. Cilacap

11. Untuk menghilangkan ketakutan penduduk dan menutupi rahasia

kesengsaraan Romusha, maka Jepang menyaebut Romusha sebagai….

a. Barisan pelopor

b. Pahlawan garis depan

c. Pahlawan pekerja

d. Tulang punggung bangsa

e. Pahlawan perang

12. Penduduk Jepang di Indonesia membawa dampak negative dalam dalam

bidang ekonomi sebagai berikut, kecuali….

a. Semakin meyempitnya arel hutan

b. Hasil pertanian dan harta benda terkuras habis

c. Semakin menyempit areal pertanian padi

d. Terkurasnya berbagai jenis barang tambang

e. Terjadi krisis ekonomi yang sangat mengerikan

Page 133: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

119

13. Salah satu akibat dari kependudukan Jepang terhadap kehidupan politik di

Indonesia adalah….

a. Perjuangan organisasi pergerakan nasioal semakin radikal

b. Seluruh partai politik dibubarkan

c. Kebebasan dalam kehidupan berpolitik

d. Banyak tokoh-tokoh nasionalis Islam yang ditangkap dan dipenjara

e. Kehidupan politik Indonesia menjadi terbelenggu

14. Pada tahun 1943 MIAI dibubarkan dan diganti dengan Masyumi (Majelis

Syuro Muslim Indonesia), dengan alasan….

a. Banyak tokoh MIAI bersikap anti Jepang

b. Kegiatan MIAI bertentangan dengan dengan program Jepang

c. Kurang menguntungkan Jepang

d. Kurang memihak Jepang

e. Lebih menguntungkan bagi bangsa Indonesia

15. Berikut ini adalah tanaman-tanaman yang dianjurkan untuk ditanam pada

masa pendudukan Jepang kecuali….

a. Padi

b. Jagung

c. Karet

d. Kina

e. Tebu

16. Untuk menghadapi sekutu di Indonesia pemerintahan Jepang membentuk

badan pemerintahan prajurit yang disebut ….

a. Seinendan

b. Heiho

c. Putera

d. Keibodan

e. Peta

17. Dalam masa pengerahan tenaga pada zaman Jepang, wanita diikutsertakan

dalam organisasi ….

a. Fujinkai

Page 134: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

120

b. Peta

c. Jawa Hokokai

d. Suisyinyai

e. Tonarigumi

18. Akibat pendudukan Jepang dibidang social ekonomi adalah ….

a. Perdagangan maju

b. Pertanian sangat berperan dalam perdagangan

c. Perekonomian mengalami kemajuan sangat pesat

d. Kesejahteraan rakyat membaik

e. Penderitaan dan kesengsaraan rakyat yang luar biasa

19. Susunan birokrasi pemerintahan pendudukan Jepang adalah ….

a. Cunseikan-Gunsherikan-Gunsheibu

b. Shucokan-Sico-Araco

c. Gunseikan-Gunco-Kunco

d. Sico-Azaco-Kenco

e. Gunseikan-Gumiko-Kunco

20. Dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam bidang politik adalah ….

a. Terbentuknya Cuo Sangi Kai

b. Terbentuknya Cuo Sangi In

c. Tokoh pergerakan banyak duduk didalam pemerintahan

d. Tokoh nasionalis banyak duduk sebagai kepala pemerintahan

e. Tokoh-tokoh nasionalis banyak yang dikirim ke Jepang

Page 135: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

121

Kunci Jawaban Soal Evaluaasi Siklus II

1. B

2. A

3. B

4. A

5. B

6. B

7. A

8. E

9. E

10. C

11. C

12. A

13. A

14. B

15. B

16. B

17. A

18. E

19. E

20. E

Lampiran 10

Page 136: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

122

DAFTAR NILAI SISWA SMA NEGERI 1 SUKOREJO KELAS XI IPS 1

Pra Siklus No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Aditya Tri Ardian 5 Tidak Tuntas 2 Ageng Andriyono Wijaya 5,5 Tidak Tuntas 3 Agnes Maria Ardhiningtyas 5,5 Tidak Tuntas 4 Ahmad Ilham Puspito 6 Tidak Tuntas 5 Andre Afriansah 7 Tuntas 6 Anik Fadilah 5 Tidak Tuntas 7 Ari Dwi Wibowo 5 Tidak Tuntas 8 Arvinta Ditya Permana 3 Tidak Tuntas 9 Awang Yulida 5,5 Tidak Tuntas

10 Deri Harinawan 4 Tidak Tuntas 11 Dhimas Aji Priyatmoko 7 Tuntas 12 Dwi Prasetyo 4 Tidak Tuntas 13 Endah Pujianti 5,5 Tidak Tuntas 14 Evi Marlina 7 Tuntas 15 Fajar Ari Setyawan 8 Tuntas 16 Farika Murtiyanti 6 Tidak Tuntas 17 Febriani Pangestu lestari 6 Tidak Tuntas 18 Galih Widiantoko 5,5 Tidak Tuntas 19 Hariyani 5 Tidak Tuntas 20 Herlina Ayunigsih 8 Tuntas 21 Jefri Candra Perkasa 5 Tidak Tuntas 22 Kiki Listiyani 9 Tuntas 23 Lantip Murdani 8 Tuntas 24 Lutvia Arivatul Choerida 7 Tuntas 25 Michael Riando 5 Tidak Tuntas 26 Muhammad Mahbub 4 Tidak Tuntas 27 Novianti Candra 5 Tidak Tuntas 28 Nureni Triastuti 5 Tidak Tuntas 29 Nurul Ikhtamalla 7 Tuntas 30 Nuryanti 9 Tuntas 31 Pepin Nur Dhiansyah 6 Tidak Tuntas 32 Puput Suryani 6 Tidak Tuntas

Lampiran 11

Page 137: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

123

33 Rizqi Amanatur Rakhmani 7 Tuntas 34 S. Gia Evant Malindo 5 Tidak Tuntas 35 Sandi Pradipta 7 Tuntas 36 Siska Apriyanti 5 Tidak Tuntas 37 Susana Yulianti 7 Tuntas 38 Tri Ardhi Wiyatno 7 Tuntas 39 Umi Maftukhah 8 Tuntas 40 Usnah Nuraida 7 Tuntas 41 Uswatun Khasanah 5 Tidak Tuntas 42 Vista Eviana 5 Tidak Tuntas 43 William Kurnia 5 Tidak Tuntas Jumlah nilai siswa 271,5 Rata-rata 6,31 Siswa yang tuntas 16 siswa Siswa yang tidak tuntas 27 siswa Nilai tertinggi 9 Nilai terendah 3 Presentase tuntas 37,2% presentase tidak tuntas 62,8%

Page 138: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

124

DAFTAR NILAI SISWA SMA NEGERI 1 SUKOREJO KELAS XI IPS 1

Siklus I No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Aditya Tri Ardian 6 Tidak Tuntas 2 Ageng Andriyono Wijaya 7,5 Tuntas 3 Agnes Maria Ardhiningtyas 7 Tuntas 4 Ahmad Ilham Puspito 5 Tidak Tuntas 5 Andre Afriansah 6 Tidak Tuntas 6 Anik Fadilah 7.5 Tuntas 7 Ari Dwi Wibowo 7 Tuntas 8 Arvinta Ditya Permana 6,5 Tuntas 9 Awang Yulida 5,5 Tidak Tuntas

10 Deri Harinawan 7,5 Tuntas 11 Dhimas Aji Priyatmoko 8 Tuntas 12 Dwi Prasetyo 7 Tuntas 13 Endah Pujianti 5,5 Tidak Tuntas 14 Evi Marlina 7,5 Tuntas 15 Fajar Ari Setyawan 5,5 Tidak Tuntas 16 Farika Murtiyanti 7 Tuntas 17 Febriani Pangestu lestari 5 Tidak Tuntas 18 Galih Widiantoko 5,5 Tidak Tuntas 19 Hariyani 7 Tuntas 20 Herlina Ayunigsih 7 Tuntas 21 Jefri Candra Perkasa 7,5 Tuntas 22 Kiki Listiyani 7 Tuntas 23 Lantip Murdani 8 Tuntas 24 Lutvia Arivatul Choerida 8 Tuntas 25 Michael Riando 7 Tuntas 26 Muhammad Mahbub 7,5 Tuntas 27 Novianti Candra 7 Tuntas 28 Nureni Triastuti 7 Tuntas 29 Nurul Ikhtamalla 5 Tidak Tuntas 30 Nuryanti 7 Tuntas 31 Pepin Nur Dhiansyah 7,5 Tuntas 32 Puput Suryani 5,5 Tidak Tuntas

Lampiran 12

Page 139: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

125

33 Rizqi Amanatur Rakhmani 8 Tuntas 34 S. Gia Evant Malindo 7 Tuntas 35 Sandi Pradipta 7.5 Tuntas 36 Siska Apriyanti 8 Tuntas 37 Susana Yulianti 6 Tidak Tuntas 38 Tri Ardhi Wiyatno 7 Tuntas 39 Umi Maftukhah 8 Tuntas 40 Usnah Nuraida 8 Tuntas 41 Uswatun Khasanah 8 Tuntas 42 Vista Eviana 6,5 Tuntas 43 William Kurnia 7 Tuntas Jumlah nilai siswa 302 Rata-rata 7,02 Siswa yang tuntas 32 Siswa Siswa yang tidak tuntas 11 Siswa Nilai tertinggi 8 Nilai terendah 5 Presentase tuntas 74,4% presentase tidak tuntas 25,6%

Page 140: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

126

DAFTAR NILAI SISWA SMA NEGERI 1 SUKOREJO KELAS XI IPS 1

Siklus II No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Aditya Tri Ardian 6 Tidak Tuntas 2 Ageng Andriyono Wijaya 7 Tuntas 3 Agnes Maria Ardhiningtyas 8 Tuntas 4 Ahmad Ilham Puspito 7,4 Tuntas 5 Andre Afriansah 8,5 Tuntas 6 Anik Fadilah 8,5 Tuntas 7 Ari Dwi Wibowo 7 Tuntas 8 Arvinta Ditya Permana 7,5 Tuntas 9 Awang Yulida 7 Tuntas

10 Deri Harinawan 7,5 Tuntas 11 Dhimas Aji Priyatmoko 9 Tuntas 12 Dwi Prasetyo 7,5 Tuntas 13 Endah Pujianti 7,5 Tuntas 14 Evi Marlina 6 Tidak Tuntas 15 Fajar Ari Setyawan 8,5 Tuntas 16 Farika Murtiyanti 7,5 Tuntas 17 Febriani Pangestu lestari 7,5 Tuntas 18 Galih Widiantoko 8 Tuntas 19 Hariyani 8 Tuntas 20 Herlina Ayunigsih 7 Tuntas 21 Jefri Candra Perkasa 8,5 Tuntas 22 Kiki Listiyani 8,5 Tuntas 23 Lantip Murdani 9 Tuntas 24 Lutvia Arivatul Choerida 9 Tuntas 25 Michael Riando 7 Tuntas 26 Muhammad Mahbub 8 Tuntas 27 Novianti Candra 6 Tidak Tuntas 28 Nureni Triastuti 8 Tuntas 29 Nurul Ikhtamalla 7,5 Tuntas 30 Nuryanti 8 Tuntas 31 Pepin Nur Dhiansyah 8,5 Tuntas 32 Puput Suryani 7,5 Tuntas 33 Rizqi Amanatur Rakhmani 6 Tidak Tuntas 34 S. Gia Evant Malindo 8 Tuntas

Lampiran 13

Page 141: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

127

35 Sandi Pradipta 7,5 Tuntas 36 Siska Apriyanti 8 Tuntas 37 Susana Yulianti 9 Tuntas 38 Tri Ardhi Wiyatno 8 Tuntas 39 Umi Maftukhah 9 Tuntas 40 Usnah Nuraida 8,5 Tuntas 41 Uswatun Khasanah 8 Tuntas 42 Vista Eviana 7 Tuntas 43 William Kurnia 8,5 Tuntas Jumlah nilai siswa 344 Rata-rata 80 Siswa yang tuntas 39 siswa Siswa yang tidak tuntas 4 siswa Nilai tertinggi 9 Nilai terendah 6 Presentase tuntas 90,7% presentase tidak tuntas 9,3%

Page 142: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

128

HASIL LEMBAR PENILAIAN UNTUK GURU Siklus I

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas Waktu Pelaksanaan : April 2010 Tempat Pelaksanaan : SMA Negeri 01 Sukorejo

Petunjuk 1. Perhatikan perilaku guru dikelass

2. Berilah skor pengamatan pada butir-butir indikator dengan cara memberi

tanda check list (√ ) pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria

sebagai berikut

1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik 5 = sangat baik

No INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4 5 I PRAPEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan diri untuk belajar.

2 Mengucapkan salam √ 3 Memberikan aktivitas melalui demonstrasi/ contoh-

contoh yang dapat merangsang siswa untuk melakukan eksplorasi.

4 Mendorong dan merangsang siswa untuk mengemukakan ide / pendapat serta merumuskan hipotesis.

5 Menginformasikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation dengan pendekatan Generatif Learning

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan materi pelajaran 6 Menjelaskan tentang metode pembelajaran Group

Investigation kepada siswa. √

7 Menjelaskan secara singkat tentang materi yang yang akan dibahas .

8 Membentuk sebuah kelompok-kelompok belajar siswa .

9 Memberikan materi kepada kelompok-kelompok √

Lampiran 14

Page 143: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

129

belajar siswa yang kemudian di diskusikan. 10 Mengawasi jalannya diskusi √ 11 Setelah diskusi selesai maka hasil diskusi

diserahkan kepada guru. √

B Pembelajaran yang memicu dan memelihara

keterlibatan siswa

12 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

13 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √ 14 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa

dalam belajar √

C Penilaian proses dan hasil belajar 15 Memantau kemajuan belajar selama proses √ 16 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan) √

D Pengguanaan bahasa 17 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,

baik, dan benar √

18 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √ III PENUTUP 19 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, atau kegiatan, atau evaluasi, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

Total Skor 1 4 10 4

Skor maksimal : 19 x 5 = 95 % Skor : Skor yang diperoleh x 100 %

Skor maksimal Skor : 2 x 1 = 2

3 x 4 = 12 4 x 10 = 40

5 x 4 = 20 + 70

Skor akhir : 70 x 100%

95 : 73, 7%

Kriteria skor :

1. Kinerja guru sangat kurang = bila 20% < % skor ≤ 36 %

2. Kinerja guru kurang = bila 36 % < % skor ≤ 52 %

Page 144: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

130

3. Kinerja guru cukup = bila 52 % < % skor ≤ 68 %

4. Kinerja guru baik = bila 68 % < % skor ≤ 84 %

5. Kinerja guru sangat baik = bila 84 % < % skor ≤ 100 %

Jadi dapat disimpulkan bahwa, dalam melakukan kegiatan belajar mengajar guru masuk dalam katagori kinerja guru baik.

Semarang , April 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran Peneliti

Hera Widiyanti, S. Pd. Benny Adi Wibowo NIP : NIM : 3101406570

Page 145: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

131

HASIL LEMBAR PENILAIAN UNTUK GURU Siklus II

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas Waktu Pelaksanaan : April 2010 Tempat Pelaksanaan : SMA Negeri 01 Sukorejo

Petunjuk

1. Perhatikan perilaku guru dikelas.

2. Berilah skor pengamatan pada butir-butir indikator dengan cara memberi

tanda check list (√ ) pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria

sebagai berikut

1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik 5 = sangat baik

No INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4 5 I PRAPEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan diri untuk belajar.

2 Mengucapkan salam √ 3 Memberikan aktivitas melalui demonstrasi/ contoh-

contoh yang dapat merangsang siswa untuk melakukan eksplorasi.

4 Mendorong dan merangsang siswa untuk mengemukakan ide / pendapat serta merumuskan hipotesis.

5 Menginformasikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation dengan pendekatan Generatif Learning

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan materi pelajaran 6 Menjelaskan tentang metode pembelajaran Group

Investigation kepada siswa. √

7 Menjelaskan secara singkat tentang materi yang yang akan dibahas .

8 Membentuk sebuah kelompok-kelompok belajar siswa .

9 Memberikan materi kepada kelompok-kelompok √

Lampiran 15

Page 146: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

132

belajar siswa yang kemudian di diskusikan. 10 Mengawasi jalannya diskusi √ 11 Setelah diskusi selesai maka hasil diskusi

diserahkan kepada guru. √

B Pembelajaran yang memicu dan memelihara

keterlibatan siswa

12 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

13 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √ 14 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa

dalam belajar √

C Penilaian proses dan hasil belajar 15 Memantau kemajuan belajar selama proses √ 16 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan) √

D Pengguanaan bahasa 17 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,

baik, dan benar √

18 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √ III PENUTUP 19 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, atau kegiatan, atau evaluasi, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

Total Skor 2 11 6

Skor maksimal : 19 x 5 = 95 % Skor : Skor yang diperoleh x 100 %

Skor maksimal Skor : 3 x 2 = 9

4 x 11 = 44 5 x 6 = 30 + 83

Skor akhir : 83 x 100%

95 : 87, 4%

Kriteria skor : 6. Kinerja guru sangat kurang = bila 20% < % skor ≤ 36 %

Page 147: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

133

7. Kinerja guru kurang = bila 36 % < % skor ≤ 52 %

8. Kinerja guru cukup = bila 52 % < % skor ≤ 68 %

9. Kinerja guru baik = bila 68 % < % skor ≤ 84 %

10. Kinerja guru sangat baik = bila 84 % < % skor ≤ 100 %

Jadi dapat disimpulkan bahwa, dalam melakukan kegiatan belajar mengajar guru masuk dalam katagori kinerja guru sangat baik.

Semarang , April 2010 Mengetahui Guru Mata Pelajaran Peneliti

Hera Widiyanti, S. Pd. Benny Adi Wibowo NIP : NIM : 3101406570

Page 148: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

134

DOKUMENTASI-DOKUMENTASI

Gambar 1. Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Sukorejo

Gambar 2. Guru sedang menjelaskan materi

Lampiran 16

Page 149: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

135

Gambar 3. Siswa sedang melaksanakan investigation kelompok

Gambar 4. Aktifitas siswa sedang melakukan model pembelajaran Group

Investigation dengan pendekatan Generatif Learning

Page 150: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

136

Gambar 5. Aktifitas siswa sedang melakukan model pembelajaran Group

Investigation dengan pendekatan Generatif Learning

Gambar 6. Siswa sedang mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

Page 151: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

137

Gambar 7. Siswa sedang mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

Gambar 8. Aktivitas siswa pada saat pembelajan model Group Investigation

Page 152: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

138

Gambar 9. Aktivitas siswa pada saat mengemukakan pendapat di depan kelas

Gambar 10. Interaksi antar kelompok saat memaparkan pendapat di depan kelas

Page 153: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA …lib.unnes.ac.id/3142/1/6334.pdf · Generatif Learning dalam proses pembelajaran ... Perubahan sikap dan tata ... 2001, Kamus Besar Bahasa

139

Gambar 11. Siswa sedang mengerjakan soal evaluasi siklus I

Gambar 12. Siswa sedang mengerjakan soal evaluasi siklus II