upaya peningkatan hasil belajar ipa melalui...

23
0 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DAN MODEL TALKING STICK KELAS 4 SDN BERGASLOR 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Melynda Putri Ratnasari 292012094 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Upload: vuthuy

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

0

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI

PENDEKATAN INKUIRI DAN MODEL TALKING STICK

KELAS 4 SDN BERGASLOR 01 KECAMATAN BERGAS

KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ARTIKEL SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Kristen Satya Wacana

oleh

Melynda Putri Ratnasari

292012094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

1

Page 3: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

2

Page 4: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

3

Page 5: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

4

Page 6: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

5

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI

PENDEKATAN INKUIRI DAN MODEL TALKING STICK

KELAS 4 SDN BERGASLOR 01 KECAMATAN BERGAS

KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Melynda Putri Ratnasari

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Universitas Kristen Satya Wacana

Email: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar IPA dapat

diupayakan melalui pendekatan inkuiri dan model talking stick siswa kelas 4 SDN Bergaslor

01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan model spiral,

yang dikemukakan oleh C. Kemmis dan Mc. Taggart. Prosedur penelitian terdiri dari dua

siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga langkah yaitu langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan

dan observasi, serta refleksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif

komparatif dengan persentase yaitu membandingkan hasil belajar IPA siklus 1 dan siklus 2

berdasarkan ketuntasan hasil belajar, skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hasil belajar IPA dapat diupayakan melalui

pendekatan inkuiri dan model talking stick siswa kelas 4 SDN Bergaslor 01 semester II tahun

pelajaran 2015/2016 terbukti. Hal ini nampak pada perbandingan yang menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar IPA berdasarkan (1) ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 90 antara

siklus 1 : siklus 2 adalah 20 : 27, (2) skor minimum siklus 1 : siklus 2 adalah 81,5 : 88, (3)

skor maksimum siklus 1 : siklus 2 adalah 96,5 : 95 dan, (4) skor rata-rata antara siklus 1 :

siklus 2 adalah 90,03 : 92,5. Penelitian ini dinyatakan berhasil yang ditunjukkan oleh jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 27 dari 30 siswa atau 90% ≥ 85% dari seluruh siswa yang

ditetapkan dalam indikator kinerja.

Kata Kunci : Pembelajaran IPA, Pendekatan Inkuiri dan Model Talking Stick,

Hasil Belajar IPA.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Page 7: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

6

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas 4 SDN Bergaslor 01 Kecamatan

Bergas Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2015/2016, selama 2 kali

pertemuan, nampak dalam pembelajaran IPA materi energi gaya guru tidak membuat

persiapan tertulis berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Dalam pembelajaran IPA

tidak berjalan secara sistematis. Guru hanya menyampaikan pembelajaran dengan cara

ceramah, dan siswa diminta membaca materi dalam buku sumber belajar. Guru hanya

berfokus pada teori dan tidak ada praktikum. Guru hanya melakukan penilaian pada hasil

akhir pembelajaran. Penilaian yang dilakukan hanya mengukur pengetahuan saja. Penilaian

dengan menggunakan lembar observasi yang mengukur kegiatan belajar siswa dari aspek

afektif dan psikomotor tidak pernah dilakukan.

Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan guru tidak mengarah pada pendekatan

dan model tertentu seperti pendekatan inkuiri dan model talking stick. Demikian juga

penilaian hasil belajar tidak dilakukan secara utuh yakni afektif, kognitif, dan psikomotor.

Permasalahan yang dapat dirumuskan adalah “apakah peningkatan hasil belajar IPA

dapat diupayakan melalui pendekatan inkuiri dan model talking stick siswa kelas 4 SDN

Bergaslor 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran

2015/2016.”

Tujuan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

peningkatan hasil belajar IPA dapat diupayakan melalui pendekatan inkuiri dan model talking

stick siswa kelas 4 SDN Bergaslor 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang semester II

tahun pelajaran 2015/2016.

Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis yaitu hasil penelitian ini diharapkan

mampu memberikan masukan ilmu yang positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya mengenai pendekatan inkuiri, model pembelajaran talking stick, dan hasil belajar

IPA. Dan manfaat praktis yaitu manfaat bagi guru yaitu memberikan pertimbangan kepada

guru untuk mendesain pembelajaran pendekatan inkuiri dan model pembelajaran talking stick

IPA, Manfaat bagi siswa yaitu meningkatkan hasil belajar IPA siswa, bagi sekolah yaitu

memberikan bahan pertimbangan bagi sekolah untuk memperbaiki pembelajran IPA

khususnya melalui pendekatan inkuiri dan model talking stick, Selanjutnya bagi peneliti

selanjutnya yaitu memberikan bahan pertimbangan kepada peneliti selanjutnya dalam

mendesain penelitian menggunakan pendekatan inkuiri dan model talking stick.

Page 8: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

7

KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD

Pembelajaran IPA di SD dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menurut

Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang standar isi, bahwa IPA berkaitan erat dengan pola

pikir dengan mencari tahu mengenai alam dan sekitarnya, sehingga dalam pembelajaran IPA

dituntut untuk melakukan suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA diarahkan untuk

pembelajaran inkuiri dan melakukan perbuatan, sehingga peserta didik dapat memperoleh

pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Pembelajaran IPA bukan hanya

mengenai pemahaman anak pada suatu materi tertentu, namun dengan peserta didik

memperoleh pengalamannya secara langsung akan membuatnya lebih kuat untuk memahami

materi.

Dalam Usman Samatowa (2006:12) Piaget mengatakan bahwa pengalaman langsung

yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak.

Dengan menggunakan pembelajaran yang secara langsung, akan lebih memperkuat daya ingat

para peserta didik mengenai materi atau teori-teori dan lebih praktis karena dapat

menggunakan alat atau media belajar yang terdapat di lingkungan. Menurut Carin (1993 :3)

IPA merupakan suatu kegiatan berupa pertanyaan, penyelidikan alam semesta, penemuan dan

pengungkapan serangkaian alam. Jadi pembelajaran IPA adalah suatu pembelajaran yang

menggunakan pola pikir dengan mencari tahu mengenai alam dan sekitarnya melalui proses

penemuan sehingga pemahamannya akan lebih mendalam, dan dengan peserta didik mencari

tahu sendiri maka mereka akan langsung terjun dalam pengamatan maka akan lebih kuat

materi yang mereka peroleh. Dalam pembelajaran secara langsung tersebut dapat berisi

kegiatan berupa pertanyaan, penyelidikan mengenai alam semesta, penemuan dan

pengungkapan serangkaian alam. Pembelajaran IPA juga akan lebih praktis dalam

menggunakan alat atau media karena telah terdapat di lingkungan.

Pendekatan Inkuiri dan Model Talking Stick

Pendekatan Inkuiri

Menurut Hamruni (2012:132-133) menjelaskan bahwa pendekatan inkuiri adalah

rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis

untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan dan

untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan penyelidikan sebagai

proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya yang

dapat mengarahkan pada kegiatan terhadap obyek pertanyaan. Pendekatan inkuiri

Page 9: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

8

didefinisikan oleh W. Gulo dalam Khoirul Anam,M.A (2015:11) merupakan rangkaian

kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari

dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat menjelaskan

sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Menurut Jill L. Lane dalam Khoirul Anam,

M.A.(2015:12) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran inkuiri, guru mempunyai kesempatan

untuk membantu siswa mengembangkan pertanyaan serta menemukan hipotesis dari konsep

yang dimiliki sendiri. Penggunaan pendekatan pembelajaran ini memberikan kesempatan

lebih banyak kepada siswa untuk merefleksikan pembelajaran, mendapat pemahaman yang

lebih dalam atas konsep belajar dengan gayanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan

belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk berfikir secara

sistematis, kritis, logis, analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

masalah yang dipertanyakan dengan cara menyelidiki, siswa juga dapat menjelaskan sendiri

penemuannya dengan penuh percaya diri.

Langkah- langkah pendekatan inkuiri

Menurut Sudjana (1989) ada 5 tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan

pendekatan inkuiri yaitu :

a. Merumuskan masalah-masalah

Siswa merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa sendiri, guru membimbung.

b. Hipotesis

Siswa Menetapkan jawaban sementara (hipotesis) dari rumusan masalah yang telah dibuat,

guru mengumpulkan pendapat atau jawaban sementara siswa.

c. Mencari informasi, data, dan fakta

Siswa mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untuk menjawab hipotesis atau

permasalahan dari buku atau praktikum.

d. Siswa dan guru menarik kesimpulan

Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan dari pembelajaran.

e. Mengaplikasikan kesimpulan

Siswa mempresentasikan hasil belajar yang didapat kepada teman-teman kelasnya.

Menurut Wina Sanjaya (2010:202) secara umum proses pendekatan inkuiri mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Motivasi belajar

Pada kegiatan awal pembelajaran, guru memberikan dorongan(motivasi belajar) agar para

siswa dapat semangat mengikuti kegiatan belajar.

b. Merumuskan masalah

Siswa merumuskan masalah mengenai materi yang akan dipelajari.

c. Mengajukan hipotesis

Siswa dibantu guru menyusun hipotesa atau dugaan jawaban sementara.

d. Mengumpulkan data

Siswa mengumpulkan data melalui buku atau praktikum yang digunakan untuk proses belajar.

e. Menguji hipotesis

Siswa merumuskan hipotesa dan guru mengkonfirmasi jawaban siswa.

Page 10: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

9

f. Merumuskan kesimpulan.

g. Siswa dan guru menarik kesimpulan dari pembelajaran.

Berdasarkan langkah-langkah yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam pendekatan inkuiri yaitu :

a. Memberikan motivasi belajar

b. Merumuskan masalah

c. Mengajukan hipotesis

d. Mengumpulkan data melalui praktikum

e. Menguji hipotesis

f. Menyajikan data

g. Menarik kesimpulan

h. Mengkomunikasikan data

Model Pembelajaran Talking Stick

Model pembelajaran talking stick dilakukan dengan berbantuan tongkat, siapa yang

memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi

pokok . Trianto (2010 :41). Model pembelajaran talking stick adalah model pembelajaran

berkelompok yang menggunakan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat

terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi

pokoknya. Kegiatan ini diulang terus menerus sampai semua kelompok mendapat giliran

untuk menjawab pertanyaan dari guru. Huda (2013). Menurut Sudjana (2010:10) model

pembelajaran talking stick merupakan model pembelajaran yang menggunakan tongkat

sebagai alat bantu bagi guru untuk mengajukan pertanyaan kepada siswa sehingga

menimbulkan suasana yang menyenangkan. Tongkat tersebut digilirkan pada siswa dan bagi

siswa yang mendapatkan tongkat sesuai dengan aba-aba dari guru , maka siswa diberi

pertanyaan oleh guru dan harus dijawab.

Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran talking stick adalah sebuah

model pembelajaran yang menggunakan bantuan tongkat yang berjalan untuk memberikan

pertanyaan kepada siswa yang mendapatkan tongkat untuk menjawab pertanyaan dan

menimbulkan suasana yang menyenangkan.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick

Huda (2013) mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran talking stick

adalah :

1. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya kurang lebih 20cm

2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari

3. Memberikan kesempatan untuk mempelajari materi pokok

4. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat dalam wacana materi

5. Siswa menutup buku atau sumber materi

Page 11: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

10

6. Guru memberikan tongkat pada salah satu siswa secara acak,kemudian sambil

menyanyikan sebuah lagu tongkat berjalan secara estafet. Saat lagu berhenti tongkat juga

berhenti

7. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang memegang tongkat dan siswa yang

memegang tongkat harus menjawab pertanyaan guru.

8. Lakukan berkesinambungan hingga seluruh siswa mendapatkan giliran

Sejalan pendapat Huda, Suprijono (2012) mengajukan langkah-langkah model

pembelajaran talking stick sebagai berikut :

1. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pokok yang akan dipelajari

2. Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi melalui buku

3. Guru meminta siswa menutup bukunya

4. Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya

5. Tongkat diberikan kepada salah satu siswa secara acak, dan siswa yang mendapat tongkat

tersebut wajib menjawab pertanyaan dari guru, demikian seterusnya.

6. Guru melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajari guru memberikan ulasan

terhadap seluruh jawaban yang diberikan siswa

7. Bersama dengan siswa merumuskan kesimpulan

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Atik Lestari yang dirujuk oleh Ramadhan

(2010:15) mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran talking stick adalah :

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 siswa

2. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjang 20cm

3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan

kesempatan pada kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran

4. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana

5. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru

mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup bacaan

6. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok secara

acak kemudian guru dan siswa bernyanyi sambil menjalankan tongkat, saat lagu berhenti,

tongkat berhenti dan guru memberi pertanyaan kepada anggota kelompok yang

memegang tongkat dan kelompok tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya

sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari

guru

7. Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya tidak bisa

menjawab pertanyaan

8. Guru memberikan kesimpulan

9. Guru melakukan evaluasi / penilaian

10. Guru menutup pembelajaran

Langkah-langkah model pembelajaran talking stick yang telah dijabarkan, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa langkah-langkah model pembelajaran talking stick adalah :

1. Guru menyiapkan tongkat yang digunakan untuk pembelajaran

2. Siswa menyimak penjelasan materi dari guru

3. Siswa menyimak materi melalui buku

4. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 siswa

5. Siswa berdiskusi tentang permasalahan dalam materi

6. Siswa menutup buku

Page 12: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

11

7. Guru mengambil tongkat yang telah disiapkan

8. Salah satu anggota kelompok menerima tongkat dari guru, dan menjalankan

tongkat secara estafet sambil bernyanyi. Saat lagu berhenti tongkat berhenti.

9. Siswa yang memegang tongkat menerima pertanyaan dari guru dan anggota

kelompok membantu menjawab

10. Tongkat berputar kembali, dan berhenti di salah satu siswa, demikian seterusnya

11. Siswa bersama guru melakukan refleksi materi pembelajaran

12. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan

13. Siswa mengerjakan tes

14. Guru menutup pembelajaran

Langkah- langkah pendekatan pembelajaran inkuiri yang telah disimpulkan diatas

menekankan pada kerja ilmiah, sedangkan model talking stick menekankan pada interaksi

dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran antara pendekatan

dan model perlu dipadukan, sehingga langkah-langkah pembelajaran pendekatan inkuiri dan

model talking stick adalah :

1. Guru menyiapkan tongkat yang digunakan untuk pembelajaran

2. Guru memberikan motivasi belajar

3. Siswa menyimak penjelasan dan mempelajari materi

4. Guru dan siswa merumuskan masalah

5. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 siswa

6. Siswa berdiskusi tentang permasalahan dalam materi

7. Siswa mengajukan hipotesis

8. Siswa mengumpulkan data melalui praktikum

9. Guru meminta siswa menutup bukunya

10. Guru mengambil tongkat yang telah disiapkan

11. Salah satu anggota kelompok menerima tongkat

12. Siswa menerima pertanyaan dan anggota kelompok membantu menjawab

13. Siswa menguji hipotesis

14. Tongkat berputar sambil menyanyikan lagu dan berhenti di salah satu siswa,

demikian seterusnya

15. Siswa menyajikan hasil diskusi berupa data

16. Siswa mengkomunikasikan data

17. Siswa bersama guru melakukan refleksi materi pembelajaran

Page 13: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

12

18. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan

19. Siswa mengerjakan tes

20. Guru menutup pembelajara

Hasil Belajar

Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:54) menyatakan bahwa hasil belajar

harus diidentifikasikan melalui informasi pengukuran penguasaan materi dan aspek perilaku

baik melalui teknik tes maupun non tes. Penguasaan materi yang dimaksud adalah derajat

pencapaian kompetensi hasil belajar yang mendasarkan pada kompetensi dasar seperti yang

dikehendaki dalam standar proses dan dinyatakan dalam aspek perilaku yang terbagi dalam

ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Menurut Arikunto, 2003 : 114-115 hasil belajar

merupakan segala upaya yang menyangkut aktivitas otak (proses berpikir) terutama dalam

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Djamarah dan Zain (2006) hasil belajar adalah

perolehan skor yang dicapai oleh siswa ketika mengikuti maupun setelah mengikuti kegiatan

belajar yang menunjukkan gambaran penguasaan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan dari

hasil instrument yang digunakan sebagai alat pengukur keberhasilan.

Disimpulkan bahwa hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari pengukuran

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dengan menggunakan teknik tes dan non tes. Agar

mengetahui tujuan pembelajarannya tercapai atau tidak, maka guru perlu untuk mengadakan

suatu tes formatif untuk para siswanya pada setiap akhir penyampaian suatu pokok bahasan.

Penilaian formatif ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai

bahasan yang telah diberikan oleh guru. Fungsi penilaian ini adalah memberikan umpan balik

pada guru dalam rangka memperbaiki suatu proses belajar di sekolah.

Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang terjadi di SDN Bergaslor 01 Kecamatan Bergas, Kabupaten

Semarang masih belum maksimal dan optimal, karena guru yang mengampu pembelajaran

IPA masih menggunakan metode ceramah yang kurang menarik perhatian siswa dalam

pembelajaran. Siswa sendiri selama pembelajaran kurang memahami, merasa bosan dan jenuh

untuk mengikuti pembelajaran karena cara penyampaian materi guru yang monoton hanya

dengan ceramah saja. Untuk membuat siswa tertarik dalam pembelajaran dan siswa merasa

senang maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan

pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran talking stick. Model ini dalam penerapannya

penuh dengan permainan, namun tetap dapat menyampaikan materi dengan tuntas. Melalui

Page 14: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

13

inkuiri dan talking stick, siswa dituntut untuk memahami, menguasai, dan menemukan sendiri

materi pelajaran dan cara pemecahan masalah karena guru akan menanyakan pertanyaan

secara langsung kepada siswa dan memberikan kesempatan pada siswa untuk berfikir kreatif.

Dan dengan menggunakan model pembelajaran talking stick dan inkuiri ini, siswa akan

merasa senang, lebih antusias dan lebih dapat memperhatikan aba-aba yang selanjutnya akan

dibacakan oleh guru. Dengan siswa lebih antusias dan semangat dalam mengikuti

pembelajaran maka akan membuat siswa semangat untuk belajar dan lebih semangat dalam

mencari tahu tentang materi pembelajaran.

Model pembelajaran talking stick dan inkuiri ini dapat meningkatkan hasil belajar

karena siswa akan lebih antusias dan tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru, sehingga

siswa akan memperhatikan pembelajaran yang berlangsung, dan secara tidak langsung akan

menanamkan materi-materi yang diberikan guru, karena dengan suatu permainan akan lebih

teringat oleh siswa daripada hanya mendengarkan ceramah guru. Langkah-langkah

pembelajaran pendekatan inkuiri dan model talking stick adalah membentuk kelompok

masing-masing 4 siswa, merumuskan masalah mengenai berbagai energi panas dan bunyi

yang terdapat dilingkungan sekitar, praktikum tentang energi panas dan bunyi, menerima

tongkat dan menjawab pertanyaan, mengkomunikasikan berbagai energi panas dan bunyi

yang terdapat dilingkungan sekitar. Pengukuran hasil belajar menggunakan teknik tes dan non

tes observasi, instrumen teknik tes adalah butir soal, dan instrumen observasi adalah lembar

observasi yang dilengkapi dengan rubrik pengukuran afektif dan psikomotor. Metode

pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru yang menginginkan peningkatan hasil belajar dari

anak didiknya. Lebih jelasnya disajikan dalam gambar 1 berikut ini :

Page 15: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

14

Pembelajaran Kontekstual

KD 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi

yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifatnya

Hasil Belajar < KKM

Pendekatan Inkuiri dan Model Talking Stick

1.Membentuk kelompok masing-masing 4 siswa

Pengukuran

2.Merumuskan masalah mengenai berbagai energi

panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar

3. Praktikum tentang energi panas dan bunyi

4.Menerima tongkat dan menjawab pertanyaan

5.Mengkomunikasikan berbagai energi panas dan

bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar

Tes

Rubrik Penilaian Sikap :

Pembentukan Kelompok

Rubrik Penilaian Sikap :

Rumusan Masalah

Rubrik Penilaian Sikap:

Praktikum

Rubrik Penilaian

Ketrampilan: Menjawab

Pertanyaan

Rubrik Penilaian Ketrampilan

: mengkomunikasikan

Butir Soal

Skor Afektif

Skor Psikomotor

Skor Kognitif

Skor Non

Tes

Hasil Belajar

Skor Tes

Gambar 1

Skema Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Pendekatan Inkuiri dan Model Talking Stick

Page 16: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

15

Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang dilakukan adalah peningkatan hasil belajar IPA diduga dapat

diupayakan dalam melalui pendekatan inkuiri dan model talking stick siswa kelas 4 SDN

Bergaslor 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model spiral

dari C. Kemmis dan MC. Taggart (1998) dalam penelitian menggunakan prosedur penelitian

dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Dalam masing-masing siklus terdiri dari 3 tahapan yaitu

planning (perencanaan), acting & Observing (Pelaksanaan Tindakan dan observasi), serta

reflecting (refleksi) (Hamzah. B. Uno. 2011:87). Prosedur penelitian ini dapat digambarkan

melalui gambar 2 sebagai berikut :

Gambar 2

PTK Model Spiral dari

C. Kemmis dan MC. Taggart

Berdasarkan gambar 2, prosedur dalam PTK melalui beberapa siklus, jika pada siklus

2 masih belum mencapai tujuan penelitian, maka diteruskan ke siklus berikutnya sampai

tujuan tercapai.

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah teknik tes

dan untuk non tes berupa observasi. Instrumen yang digunakan dalam teknik tes adalah butir

soal dan instrumen yang digunakan dalam teknik observasi berupa lembar observasi yang

dilengkapi dengan rubrik pengukuran sikap (afektif) dan rubrik pengukuran keterampilan

(psikomotor). Kisi-kisi instrumen penelitian pendekatan inkuiri dan model talking stick seperti

tersaji dalam tabel 1 berikut ini:

Page 17: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

16

Tabel 1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pendekatan Inkuiri dan Model Talking Stick

KompetensiDasar Materi

Pembelajar

an

Indikator yang dinilai

Aspek Teknik No. Item

Afektif Kognitif Psikomotor Tes Non-tes

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 Obyektif RPS RPK

8.1

Mendeskripsikan

energi panas dan

bunyi yang terdapat

dilingkungan sekitar serta sifatnya

Energi

panas dan

bunyi

8.1.1 Membentuk kelompok masing-masing 4 siswa

R 3.2 (1)

8.1.2 Merumuskan masalah mengenai berbagai

energi panas yang terdapat dilingkungan sekitar

R 3.2 (2)

8.1.3 Merumuskan masalah mengenai berbagai energi bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar

R 3.2 (3)

8.1.4 Praktikum tentang energi panas yang terdapat

dilingkungan sekitar

R 3.2 (4)

8.1.5 Praktikum tentang energi bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar

R 3.2 (5)

8.1.6 Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan menggunakan tongkat

R 3.3 (1)

8.1.7 Mengkomunikasikan berbagai energi panas

yang terdapat dilingkungan sekitar

R 3.3 (2)

8.1.8 Mengkomunikasikan berbagai energi bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar

R 3.3 (3)

8.1.9 Menyebutkan energi panas yang terdapat

dilingkungan sekitar

1,4,5,6,1

0-14,17

8.1.10 Mengkategorikan energi bunyi berdasarkan rambatannya yang terdapat dilingkungan sekitar

2,3,7-9.11,15,

16,18-20

8.1.11 Menganalisis data tentang energi panas yang terdapat dilingkungan sekitar

Essay Uji Pakar

8.1.12 Menganalisis data tentang energi bunyi yang

terdapat dilingkungan sekitar

Essay Uji

Pakar

8.1.13 Memecahkan masalah tentang energi panas yang terdapat dilingkungan sekitar

Essay Uji Pakar

8.1.14 Memecahkan masalah tentang energi bunyi

yang terdapat dilingkungan sekitar

Essay Uji

Pakar

Page 18: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

17

Analisis yang digunakan untuk menguji keabsahan dan kevalidan butir soal adalah

menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS Ver.16.0.

Validitas menurut Sudijono, A., dalam Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto

(2012:87), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk mengukur apa

yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau valid,

apabila skor pada butir soal yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah

dengan skor totalnya atau dalam bahasa statistik, ada korelasi positif yang signifikan antara

skor soal dengan skor totalnya.

Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto

(2012:90) menyatakan bahwa reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk

memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg.

Menurut Slameto dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:82), menyatakan

bahwa tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik

yang menjawab betul suatu butir soal.Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu

semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu

makin sukar.

Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila jumlah siswa yang mencapai KKM

≥ 90 (tuntas) sebanyak ≥ 85% dari seluruh siswa kelas 4 SDN Bergaslor 01 Kecamatan

Bergas Kabupaten Semarang.

Teknik Analisis data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

deskriptif komparatif dengan menggunakan persentase yaitu membandingkan hasil belajar

IPA berdasarkan ketuntasan hasil belajar IPA antara siklus 1 dan siklus 2.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian tindakan pembelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri dan model

talking stick yang diberikan kepada siswa kelas 4 SDN Bergaslor 01 Kecamatan Bergas

Kabupaten Semester II tahun pelajaran 2015/2016 menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar IPA dari siklus 1 ke siklus 2 ditunjukkan melalui tabel 2 berikut ini:

Page 19: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

18

Tabel 2

Perbandingan Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Berdasarkan

Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Bergaslor 01 Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1 dan Siklus 2

Skor Ketuntasan Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi % Frekuensi %

≥ 90 Tuntas 20 67 27 90%

< 90 Tidak Tuntas 10 33 3 10%

Jumlah 30 100 30 100

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 2 nampak bahwa, dalam pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan inkuiri dan model talking stick yang diberikan, terdapat peningkatan hasil belajar

siswa dari siklus 1 ke siklus 2. Peningkatan hasil belajar siswa secara rinci disajikan melalui

gambar 2 yaitu diagram batang hasil belajar IPA berdasarkan ketuntasan siswa kelas 4 SDN

Bergaslor 01 Semester II tahun pelajaran 2015/2016 siklus 1 dan siklus 2 berikut ini.

Gambar 3

Diagram Batang Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan

Siswa Kelas 4 SDN Bergaslor 01 Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan gambar 3 diagram batang distribusi ketuntasan skor hasil belajar siswa

kelas 4 SD N Bergaslor 01 tahun pelajaran 2015/2016, menunjukkan bahwa ada peningkatan

Page 20: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

19

hasil belajar berdasarkan ketuntasan belajar IPA siswa pada siklus 1, dan siklus 2 yakni 20

siswa pada siklus 1 dan meningkat sebanyak 23% pada siklus 2 yaitu mencapai 27 siswa.

Adanya peningkatan ketuntasan skor hasil belajar IPA terjadi setelah dilaksanakannya siklus 1

dan siklus 2 yang menggunakan desain pembelajaran dengan pendekatan inkuiri dan model

talking stick.

Perbandingan skor hasil belajar IPA juga terlihat dalam skor minimum, skor

maksimum, dan skor rata-rata siklus 1, dan siklus 2 yang disajikan melalui tabel 3 berikut ini.

Tabel 3

Perbandingan Distribusi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Skor Minimum,

Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SDN Bergaslor 01

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1 dan Siklus 2

Skor Siklus 1 Siklus 2

Skor Minimum 81,5 88

Skor Maksimum 96,5 96

Skor Rata-rata 90,03 92,5

Sumber: Data Primer

Berdasarkan pada tabel 3 bahwa skor minimum pada siklus 1 sebesar 81,5 dan pada

siklus 2 sebesar 88. Perolehan skor maksimum pada siklus 1 sebesar 96,5 dan siklus 2 sebesar

96. Dan skor rata-rata pada siklus 1 sebesar 90,03, pada siklus 2 sebesar 92,5. Perbandingan

skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami

peningkatan.

Perbandingan ketuntasan skor hasil belajar IPA yang dicapai berdasarkan ketuntasan

belajar dengan KKM ≥ 90 antara siklus 1 dan siklus 2 meningkat yaitu 67% dan 90%.

Perbandingan skor hasil belajar IPA berdasarkan skor minimum antara siklus 1 dan siklus 2

adalah 81,5 : 88. Perbandingan skor hasil belajar IPA berdasarkan skor maksimum siklus 1

dan siklus 2 adalah 96,5 : 96. Perbandingan hasil belajar IPA berdasarkan skor rata-rata antara

siklus 1 dan siklus 2 adalah 90,03 : 92,5. Ketuntasan skor hasil belajar siklus 2 adalah 90%,

maka telah memenuhi syarat penelitian yang ditetapkan yaitu 90%. Oleh sebab itu,

pelaksanaan perbaikan siklus ini dapat diakhiri pada siklus 2.

Aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan pendekatan inkuiri

dan model talking stick , menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan dalam siklus 1

seluruhnya telah dilaksanakan namun belum maksimal. Namun aktivitas tindakan yang

Page 21: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

20

dilakukan oleh guru dengan menggunakan pendekatan inkuiri dan model talking stick ,

menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan dalam siklus 2 seluruhnya telah

dilaksanakan dan lebih baik dari siklus 1.

Aktivitas tindakan menggunakan menggunakan pendekatan inkuiri dan model talking

stick, juga dilakukan oleh siswa kelas 4. Berdasarkan aktivitas tindakan menggunakan

pendekatan inkuiri dan model talking stick pada siklus 1 yang dilakukan oleh siswa

menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan telah seluruhnya

dilaksanakan namun belum maksimal. Namun aktivitas tindakan yang dilakukan oleh siswa

dengan menggunakan pendekatan inkuiri dan model talking stick , menunjukkan bahwa

pelaksanaan aktivitas tindakan dalam siklus 2 seluruhnya telah dilaksanakan dan lebih baik

dari siklus 1.

Peningkatan ketuntasan skor hasil belajar IPA seklus 1 dan siklus 2 sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Tatik, Darlia pada tahun 2010 yang berjudul Penerapan model

pembelajaran talking stick untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN

Blitar Kecamatan Sukorejo Kota Blitar semester II tahun pelajaran 2010/2011. Hasil

penelitian menunjukkan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model talking stick

dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Dari penelitian diperoleh data yaitu dalam setiap

siklusnya ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus 30,6%, siklus

1 63,9%, siklus 2 100%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tatik, Darlia terdapat

peningkatan hasil belajar yang kurang lebih sama dengan penelitian yang dilakukan dalam

skripsi ini yang ditunjukkan dengan peningkatan pada hasil belajar siswa.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanto pada

tahun 2012 yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Pembelajaran

Berbasis Inkuiri pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Ngembak Kecamatan Purwodadi

Kabupaten Grobogan semester I tahun pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan

adanya peningkatan hasil belajar IPA pada siklus 1 mencapai 60,71% dan siklus 2 85,71%

dengan criteria keberhasilan telah mencapai indikator yang diharapkan yaitu hasil belajar

tinggi.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa

peningkatan hasil belajar IPA dapat diupayakan melalui pendekatan inkuiri dan model talking

stick siswa kelas 4 SDN Bergaslor 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016 terbukti. Hal ini

Page 22: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

21

nampak pada perbandingan yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA

berdasarkan ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 90 antara siklus 1 : siklus 2 adalah 20 : 27,

skor minimum siklus 1 : siklus 2 adalah 81,5 : 88, skor maksimum siklus 1 : siklus 2 adalah

96,5 : 95 dan, skor rata-rata antara siklus 1 : siklus 2 adalah 90,03 : 92,5. Penelitian ini

dinyatakan berhasil yang ditunjukkan oleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 27 dari 30 siswa

atau 90% ≥ 85% dari seluruh siswa yang ditetapkan dalam indikator kinerja.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dalam PTK di kelas IV SD Negeri Bergaslor 01

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016, maka saran yang

diberikan sebagai berikut:

Bagi Guru. Hendaknya guru dapat meningkatkan keterampilan untuk melaksanakan

penggukuran proses belajar dan pengukuran hasil belajar. Serta mengembangkan desain

pembelajaran IPA yang menarik, menyenangkan, dan kreatif seperti menggunakan

pendekatan inkuiri dan model talking stick.

Bagi Sekolah. Sekolah sebaiknya lebih mendorong dan memberikan motivasi kepada

guru agar mampu melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri dan model

talking stick.

Bagi Siswa. Siswa hendaknya mampu meningkatkan hasil belajar IPA melalui

pendekatan inkuiri dan model talking stick.

Bagi Peneliti Selanjutnya. Hendaknya mampu lebih meningkatkan hasil penelitian

melalui pendekatan inkuiri dan model talking stick.

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Khoirul. 2015. Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Metode dan Aplikasi. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Anonim. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 20 Tahun

2006 tentang Standar Penilaian.

Anonim. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi.

Arikunto, Jabar. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Carin, AA. 1993. Teaching Modern Sains. Jakarta: Gramedia.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10893/2/T1_292012094_Full... · rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir

22

Darlia, Tatik. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar IPS pada siswa kelas V SDN Blitar Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Skripsi.

Malang. Universitas Negeri Malang

Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insani Madani.

Huda, Mistakul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Lestari, Atik. 2012. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran

Talking Stick Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Telogo Wungu Kecamatan Kaloran

Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Salatiga. UKSW

Purwanto. 2013. Meningkatkan Hasill Belajar IPA Dengan Menerapkan Pembelajaran

Berbasis Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Ngembak Kecamatan Purwodadi

Kabupaten Grobogan Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Salatiga. UKSW

Samatowa, Usman. 2006. Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Sudjana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru

Sudjana, N. 2010. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Prosda.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Trianto. 2010. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Prestasi Pustaka.

Uno, B Hamzah. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Wardani, Naniek S dan Slameto. 2012. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Salatiga: Widya

Sari Press Salatiga.