upaya penanggulangan klb dbd di puskesmas melalui pendekatan athiii

34
UPAYA PENANGGULANGAN KLB MALARIA DI PUSKESMAS MELALUI PENDEKATAN “ARRIME” 1. ANALISIS 2. RUMUSAN Man Rumusan Masalah Rumusan Tujuan Rumusan Intervensi Kurangnya peran Menambah petugas Menunjuk salah 1

Upload: mumicantik

Post on 22-Nov-2015

115 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

UPAYA PENANGGULANGAN KLB MALARIA DI PUSKESMAS MELALUI PENDEKATAN ARRIME

1. ANALISIS

2. RUMUSAN

Man

Rumusan MasalahRumusan TujuanRumusan Intervensi

Kurangnya peran aktif petugas P2M dalam pemantauan malaria karena petugas P2M yang terlatih hanya berjumlah satu orangMenambah petugas P2M yang terlatih menjadi 2 orangMenunjuk salah satu staf Puskesmas yang berkompeten untuk menjalani pelatihan P2M

Pemantauan jentik oleh kader malaria belum berjalan dengan baik, karena kurangnya jumlah kader

Meningkatkan jumlah kaderBekerja sama dengan tokoh masyarakat untuk mencari orang yang mau menjadi kader.Pelatihan kader.

Tidak ada pelatihan berkala bagi kader malaria

Meningkatkan kualitas kader Mengadakan pelatihan kepada para kader secara berkala

Money

Rumusan MasalahRumusan TujuanRumusan Intervensi

Dana operasional untuk program P2M terbatasMeningkatkan anggaran sebesar 5% untuk dana operasional program P2MMembuat proposal pengajuan dana untuk program P2M

Material

Peralatan survey lapangan untuk program P2M kurang memadaiPengadaan peralatan survey Advokasi ke dinas kesehatan untuk pengadaan peralatan survey

Peralatan pemberantasan/ pencegahan penularan vektor malaria masih kurang Meningkatkan persediaan bubuk larvasidasi, kelambu berinsektisida, dan menambah alat fogging agar dapat mencakup seluruh rumah tangga dan tempat-tempatAdvokasi ke dinas kesehatan untuk pengadaan peralatan pemberantasan/ pencegahan penularan vektor malaria

Method

Penyuluhan tentang malaria belum dilaksanakan secara optimal sesuai target

Meningkatkan frekuensi penyuluhan sesuai target tahunan (45 untuk penyakit menular, 30 untuk PHBS)Menggerakkan promkes untuk meningkatkan frekuensi penyuluhan megenai PHBS terutama untuk pencegahan malaria

Fogging belum dilaksanakan sesuai programMeningkatkan pelaksanaan fogging sesuai ketentuan programMenggerakkan petugas fogging agar aktif dalam pelaksanaan fogging sesai ketentuan program

Larvasidasi tidak optimal

Menggalakkan pelaksanaan larvasidasi di rumah-rumah dan TTUMenggerakkan petugas/ kader dalam pelaksanaan program

Market

Masih ditemukannya jentik nyamuk di rumah-rumah warga

Menurunkan angka jentik menjadi < 5% pada tiap rumah/bangunan yang diperiksaMelakukan PSN malaria, larvasidasi, penyuluhan dan pengasapan

Pengetahuan warga tentang malaria dan pencegahannya kurang

Meningkatkan pengetahuan warga tentang malariaMelakukan penyuluhan malaria, penyebaran leaflet/ poster.

MENENTUKAN PRIORITAS MASALAHPrioritas masalah tersebut di atas dapat ditentukan dengan metode Hanlon yang memperhitungkan 4 kriteria, yaitu:1. Besarnya masalah (Magnitude)Adalah besarnya pengaruh masalah terhadap derajat kesehatan masyarakat yang mencakup seberapa banyak penduduk atau masyarakat yang terkena dampak. Diberi skor 1 5 yaitu:1) Individu 2) Sebagian kecil masyarakat3) Seimbang antara masyarakat yang terkena dampak dan tidak4) Sebagian besar masyarakat5) Hampir seluruh masyarakat2. Kegawatan masalah (Emergency)Adalah besarnya kepentingan terhadap derajat kesehatan masyarakat apabila masalah dapat diselesaikan. Diberi skor 1 5 yaitu:1) Tidak ada kepentingan2) Kepentingannya sangat rendah3) Kepentingannya cukup rendah4) Kepentingannya cukup tinggi5) Kepentingannya sangat tinggi3. Kemudahan penanggulangan masalah (Causability)Adalah tersedianya suatu cara atau metode untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Diberi skor 1 - 5 yaitu:1) Tidak ada cara yang efektif2) Hanya beberapa cara yang efektif3) Sedikit cara yang efektif4) Ada cara yang efektif 5) Banyak cara yang efektif4. Faktor yang menentukan dapat tidaknya program dilaksanakan (PEARL), yaitu:P = Approproateness (kesesuaian), E = Economic feasibility (murah secara ekonomi), A = Accepability (dapat diterima), R = Resources (ketersedian sumberdaya), L = Legality (legalitas)Diberi skor 1 untuk ya dan 0 untuk tidak:Berdasarkan faktor-faktor di atas, dapat ditentukan prioritas masalah sebagai berikut:Tabel 2.1. Penilaian Prioritas Masalah

NoMasalahKriteria

MECPEARL

1.Kurangnya peran aktif petugas P2M dalam pemantauan malaria karena petugas P2M yang terlatih hanya berjumlah satu orang4344

2Pemantauan jentik oleh kader malaria belum berjalan dengan baik, karena kurangnya jumlah kader 3544

3Tidak ada pelatihan berkala bagi kader malaria

3344

4Dana operasional untuk program P2M terbatas3343

5Peralatan survey lapangan untuk program P2M kurang memadahi3444

6Peralatan pemberantasan/ pencegahan penularan vektor malaria masih kurang 4444

7Penyuluhan tentang malaria belum dilaksanakan secara optimal sesuai target

4444

8Fogging belum dilaksanakan sesuai program4433

9Larvasidasi belum optimal4443

10Masih masih ditemukannya jentik dibeberapa rumah warga 5544

11Pengetahuan warga tentang malaria dan pencegahannya kurang

4444

Tabel 2.2. Penentuan Prioritas MasalahNo.MasalahFormulaRankingPrioritas

NPD(A+B)xCPEARLNPT(A+B)xCxD

1Kurangnya peran aktif petugas P2M dalam pemantauan malaria karena petugas P2M yang terlatih hanya berjumlah satu orang2841123

2Pemantauan jentik oleh kader malaria belum berjalan dengan baik, karena kurangnya jumlah kader3241282

3Tidak ada pelatihan berkala bagi kader malaria 243724

4Dana operasional untuk program P2M terbatas243724

5Peralatan survey lapangan untuk program P2M kurang memadahi2841123

6Peralatan pemberantasan/ pencegahan penularan vektor malaria masih kurang 3241282

7Penyuluhan tentang malaria belum dilaksanakan secara optimal sesuai target

3241282

8Fogging belum dilaksanakan sesuai program2841123

9Larvasidasi belum optimal3241282

10Masih ditemukannya jentik dibeberapa rumah warga4041601

11Pengetahuan warga tentang malaria dan pencegahannya kurang

3241282

Berdasarkan pembobotan masalah tersebut di atas, maka dapat diketahui prioritas masalah yang ditetapkan adalah masih ditemukannya jentik dibeberapa rumah warga. Masalah ini merupakan salah satu penyebab timbulnya KLB malaria di wilayah kerja Puskesmas aranio. Mencari pemecahan masalah dari masih ditemukannya jentik dibeberapa rumah warga di wilayah kerja puskesmas aranio merupakan solusi untuk penanggulangan KLB.

Alternatif Pemecahan MasalahTabel 4.1 Tabel Analisis SWOTKekuatan (S)Kelemahan (W)

Tenaga kerja puskesmas cukup banyak sehingga mampu menunjang program Terdapat pos malaria desa

Dana operasional P2M yang terbatas Sarana survey dan pemberantasan vektor sedikit Program larvasidasi, fogging, dan penyuluhan tidak optimal

Peluang (O)Ancaman (T)

Banyaknya kegiatan-kegiatan perkumpulan di masyarakat sehingga memungkinkan untuk dilakukan penyuluhan. Akses wilayah kerja puskesmas mudah dijangkau Masyarakat rata-rata memiliki latar belakang pendidikan tinggi Koordinasi yang mudah dengan tokoh masyarakat misalnya ketua RT dalam pelaksanaan penyuluhan

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang malaria Adanya jentik nyamuk di rumah-rumah

Tabel 4.2 Tabel Analisis SWOT Untuk Pemecahan MasalahKekuatan (S)Kelemahan (W)

Peluang (O)1. Melakukan perekrutan dan pelatihan kader baru dalam program P2 Malaria 2. Meningkatkan frekuensi penyuluhan malaria3. Meningkatkan frekuensi pelatihan kader1. Mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan survey dan pemberantasan vektor melalui perekrutan lebih banyak kader2. Dengan melakukan koordinasi yang mudah di masyarakat dapat mengatasi kurangnya sarana prasarana

Ancaman (T)1. Memaksimalkan pengawasan jentik nyamuk oleh tenaga kesehatan/kader1. Optimalisasi penyuluhan tentang malaria2. Optimalisasi pemberantasan vektor dengan pemberantasan sarang nyamuk dan jentik nyamuk.

4.2 Prioritas Pemecahan MasalahKriteria pembobotan berdasarkan PAHO-CENDES yaitu sebagai berikut :a. Magnitude :1. Sangat tidak menyelesaikan masalah2. Tidak menyelesaikan masalah3. Cukup menyelesaikan masalah4. Menyelesaikan masalah5. Sangat menyelesaikan masalahb. Vunerability1. Alternatif pemecahan masalah tidak efektif digunakan2. Alternatif pemecahan masalah efektif digunakanc. Importancy1. Tidak ada kepentingan untuk pemecahan masalah2. Kepentingannya sangat rendah untuk pemecahan masalah3. Kepentingannya cukup rendah untuk pemecahan masalah4. Kepentingannya cukup tinggi untuk pemecahan masalah5. Kepentingannya sangat tinggi untuk pemecahan masalahd. Cost1. Sangat murah2. murah3. Cukup murah4. Tidak murah 5. Sangat tidak murahAlternatif pemecahan masalah tersebut kemudian diberi pembobotan untuk menentukan prioritas pemecahan masalah. Alternatif masalah dapat dilihat pada tabel berikut :Tabel 4.3 Penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah

NoMasalahKriteriaNilai komposit

RankingPrioritas

MVICM x I x VC

1Melakukan perekrutan dan pelatihan kader baru dalam program P2 Malaria 423384

2Meningkatkan frekuensi penyuluhan malaria424310,63

3Meningkatkan frekuensi pelatihan kader324384

4Mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan survey dan pemberantasan vektor melalui perekrutan lebih banyak kader

4232122

5Memaksimalkan pengawasan jentik nyamuk oleh tenaga kesehatan/kader423384

6Koordinasi di masyarakat untuk mengatasi kurangnya sarana prasarana

323365

7Optimalisasi penyuluhan tentang malaria4232122

8Optimalisasi pemberantasan vektor dengan pemberantasan sarang nyamuk dan jentik nyamuk.524313,31

Berdasarkan hasil pembobotan dari tabel 4.3 di atas maka prioritas pemecahahan masalah tentang masih ditemukannya jentik nyamuk di rumah penduduk adalah optimalisasi pemberantasan vektor dengan pemberantasan sarang nyamuk dan jentik nyamuk.

3. RENCANA Pengorganisasian dan koordinasi dalam pelaksanaan pemberantasan vektor dengan pemberantasan sarang nyamuk dan jentik nyamuk.. Ketua Tim: KulafaurSekretaris : Hana SofiaAnggota : Seksi acara: 1) Andi susila 2)Anastasia Seksi Perlengkapan : 1) Dimas 2) Ramanda Seksi dana dan usaha : 1) Rani

Pembagian tugas :PosisiPembagian tugas

Ketua TimMengkoordinasi semua anggota tim, melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan

Sekretarismencatat dan merekapitulasi kemajuan serta halangan pelaksanaan kegiatan.

Seksi Dana dan UsahaMengelola dana operasional yang digunakan selama kegiatan

Seksi AcaraMelakukan koordinasi dengan kader dan masyarakat setempat di setiap kelurahan untuk pelaksanaan kegiatan.

Seksi Perlengkapanmenyiapkan perlegkapan seperti alat fogging, bubuk larvasida, melakukan koordinasi dengan masyarakat untuk pengadaan sarana dan prasarana yang akan digunakan selama kegiatan berlangsung.

Jadwal Kegiatan :TanggalKegiatan

29 SeptemberFogging, larvasidasi dan PSN kelurahan X

30 SeptemberFogging, larvasidasi dan PSN kelurahan Y

30 OktoberRapat Evaluasi

4. IMPLEMENTASI a. Pengabutan ( fogging/ULV ) Pelaksana : Petugas dinas kesehatan kabupaten/kota, puskesmas,dan tenaga lain yang telah dilatih. Lokasi: Meliputi seluruh wilayah terjangkit Sasaran: Rumah dan tempat-tempat umum Waktu: 29 September 2014 Cara: Fogging dilaksanakan 2 siklus dengan interval satu minggub. Pemberantasan sarang jentik/nyamuk malaria (PSN Malaria) Pelaksana: Masyarakat dilingkungan masing-masing. Lokasi : Meliputi seluruh wilayah terjangkit dan wilayah sekitarnya yang merupakan satu kesatuan epidemiologis Sasaran: Semua tempat potensial bagi perindukkan nyamuk:tempat penampungan air,barang bekas ( botol minum,pecahan gelas,ban bekas, dll) lubang pohon/tiang pagar/pelepah pisang, tempat minum burung,alas pot,dispenser,tempat penampungan air di bawah kulkas dll. Waktu: 29 September 2014, diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan setiap 1 minggu sekali. Cara: Melakukan kegiatan 3 M plus. (disesuaikan dengan lokal spesifik daerah terjangkit).Contoh: Untuk daerah sulit air PSN nya tidak menguras tetapi larvasidasi ikanisasi, dll).Untuk daerah tandus tidak mengubur namun diamankan agar tidak menjadi tempat penampungan air.Untuk daerah mudah mendapatkan air menguras dengan sikat dan sabun .PLUS: membakar obat nyamuk,menggunakan repelen, kelambu berinsektisida, menanam pohon sereh,zodia, lavender, geranium, pasang obat nyamuk semprot, pasangkawat kasa dll.c. Larvasidasi Pelaksana : Tenaga dari masyarakat dengan bimbingan petugas puskesmas/dinas kesehatan kabupaten/kota Lokasi: Meliputi seluruh wilayah terjangkit Sasaran: Tempat penampungan air (TPA) di rumah dan TTU

Waktu: 29 September 2014

5. MONITORINGMonitoring kegiatan pemberantasan vektor melalui laporan yang di buat oleh TIM KLB dan laporan dari masyarakat6. EVALUASIEvaluasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)Evaluasi Evaluasi jangka pendek ( Pemantauan 2 kali masa inkubasi (20-28 hari) : Evaluasi angka jentik, diharapkan setelah dilakukan larvasidasi menjadi < 5% pada tiap rumah/bangunan yang diperiksa Tidak ada lagi tempat perindukan nyamuk anopheles seperti kaleng bekas, genangan air yang bersih dll. Pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk/jentik 1kali seminggu Cakupan penyemprotan rumah dengan insektisida ( fogging) > 90% dan interval penyemprotan tidak lebih dari 1 bulan Evaluasi jangka panjang Angka jentik di rumah/bangunan yang diperiksa < 5% Angka kesakitan malaria telah kembali pada keadaan seperti semula

1. RENCANA Rapat konsolidasi 1. Tujuan :Membentuk TIM penyelidikan dan penanggulangan KLB untuk melakukan survey lapanganMenetapkan langkah yang akan diambil guna mmemberantas jentik yang masih ditemukan dirumah-rumah warga1. Pelaksanaan :1. Pimpinan rapat: Pimpinan Puskemas1. Peserta rapat: Seluruh staf Puskesmas 1. Hari/Tanggal: Senin, 20 September 2014

1. Materi Rapat :1. Musyawarah pembentukan TIM KLB Malaria yang terdiri dari petugas P2M, kesling, promkes.1. Mempersiapkan rencana survey lapangan dan pelaporan KLB ke Dinas Kesehatan1. Menetapkan langkah untuk memberantas jentik dan penanggulangan KLB1. Sumber Dana :Dana operasional puskesmas1. Evaluasi :Laporan Puskesmas mengenai KLB dan Laporan TIM pelaksana

4. IMPLEMENTASI1. TIM penanggulangan KLBPenanggung jawab: Kepala PuskesmasKetua TIM: KulafaurSekretaris: HanaAnggota: Aleyna, Alif, Taqiyya,Sofia,Gilang

1. Rapat koordinasi TIM Penanggulangan KLB5. Tujuan :Membagi tugas masing-masing anggotaMenetapkan langkah penananggulangan KLB Membuat jadwal kegiatan penanggulangan KLB

5. Pelaksanaan :1. Penanggung jawab: kepala Puskesmas1. Pimpinan rapat: Ketua TIM1. Peserta rapat: Anggota TIM1. Hari/Tanggal: Senin 28 September 20145. Materi Rapat :1. Musyawarah untuk menetapkan tugas dan kewajiban ketua, sekretaris maupun anggota TIM1. Membuat jadwal kegiatan1. Mempersiapkan survey lapangan dan kegiatan pemberantasan jentik5. Sumber Dana :Dana operasional puskesmas5. Evaluasi :Laporan Puskesmas mengenai KLB dan Laporan TIM pelaksana1. Uraian Tugas TIM Penanggulangan KLBJabatanTugas

Ketua 5. Memimpin rapat koordimasi dengan anggota untuk menetapkan tugas masing-masing dan menetapkanlangkah penanggulangan KLB Malaria5. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan5. Mengkoordinir warga dan tokoh masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam penanggulanagan KLB Malaria5. Memimpin rapat evaluasi kegiatan5. Membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan

Sekretaris 1. Melakukan pencatatan terhadap hasil survey lapangan yang akan dilakukan1. Membuat laporan survey yang akan diajukan ke Dinas Kesehatan1. Membuat proposal permintaan alat maupun obat untuk penanggulangan KLB1. Membuat laporan kegiatan penanggulangan KLB

Anggota 1. Melakukan survey lapangan untuk menemukan penderita malaria dan memeriksa jentik di rumah warga 1. Melakukan upaya penanggulangan KLB sesuai dengan hasil survey

1. Jadwal Pelakasanaan Penanggulangan KLBHati/TanggalKegiatanPelaksana

Senin, 20-26 September 20140. Rapat konsolidasi Puskesmas0. Rapat TIM penanggulangan KLB0. Survey lapanganKepala Puskesmas

TIM KLB

TIM KLB

Senin 27 -29 September 2014Pelaksanaan Pemberantasan VektorTIM KLB

Rabu, 30 September 2014Melaksanakan penyuluhan

TIM KLB

Senin, 30 Oktober Melaksanakan evaluasi paska tindakan penanggulangan KLB di lapanganTIM KLB

Selasa , 31 Oktober 2014Melaksanakan rapat evaluasi TIM KLB

1. Pelaksanaan Survey Lapangan dan Penyelidikan epidemiologi1. Tujuan : menanggapi laporan mengenai KLB, mengetahui adanya penderita dan tersangka MALARIA, menentukan tindakan yang akan diambil.1. Kegiatan : survey ke rumah warga dan wawancara , pemeriksaan darah tersangka, maupun pemeriksaan fisik pada tersangka penderita, pengamatan vektor, dan lingkungan.1. Waktu : 27-29 September 20141. Tempat : Wilayah yang terjangkit1. Pelaksana : TIM KLBHasil survey lapangan TIM KLB:

1. Ditemukannya jentik di 25 rumah warga,dengan angkajentik yang lebih dari 5%1. Ditemukannya 8 warga yang dicurigai menderita malaria1. Berdasarkan wawancara dengan tokoh masyarakat, diketahui ada 2 warga yang dirawat di RS karena malaria, satu orang diantarnya bayi

1. Tindakan Penanggulangan KLB MALARIA

1. Pengobatan dan Perawatan PenderitaPenderita malaria tanpa komplikasi dapat dirawat puskesmas yang mempunyai fasilitas perawatan, sedangkan malaria berat harus segera dirujuk ke Rumah Sakit.1. Pemberantasan Vektor1. Pengabutan ( fogging/ULV )1. Pelaksana : Petugas dinas kesehatan kabupaten/kota, puskesmas,dan tenaga lain yang telah dilatih.1. Lokasi: Meliputi seluruh wilayah terjangkit1. Sasaran: Rumah dan tempat-tempat umum1. Waktu: 27 September 20141. Cara: Fogging dilaksanakan 2 siklus dengan interval satu minggu1. Pemberantasan sarang jentik/nyamuk (PSN MALARIA)1. Pelaksana: Masyarakat dilingkungan masing-masing.1. Lokasi : Meliputiseluruh wilayah terjangkit dan wilayah sekitarnya yang merupakan satu kesatuan epidemiologis1. Sasaran: Semua tempatpotensial bagi perindukkan nyamuk:tempat penampungan air,barang bekas ( botol minum,pecahan gelas,ban bekas, dll) lubang pohon/tiang pagar/pelepah pisang, tempat minum burung,alas pot,dispenser,tempat penampungan air di bawah kulkas dll.1. Waktu: 27-29 september 20141. Cara: Melakukankegiatan 3 M plus. (disesuaikan dengan lokal spesifik daerah terjangkit).Contoh: Untuk daerah sulit air PSNnya tidak menguras tetapi larvasidasi ikanisasi, dll).Untuk daerah tandus tidak mengubur namundiamankan agar tidak menjadi tempat penampungan air.Untuk daerah mudah mendapatkan air menguras dengan sikat dan sabun .PLUS: membakar obat nyamuk,menggunakan repelen, kelambu, menanam pohonsereh,zodia, lavender, geranium, pasang obat nyamuk semprot, pasangkawat kasa dll.

1. Larvasidasi1. Pelaksana : Tenaga dari masyarakat dengan bimbingan petugas puskesmas/dinas kesehatan kabupaten/kota1. Lokasi: Meliputi seluruh wilayah terjangkit1. Sasaran: Tempat penampungan air (TPA) di rumah dan TTU

1. Waktu: 27-29 September 2014

1. Penyuluhan Kesehatan MasyarakatPuskesmas menyusun rencana kegiatan penyuluhan. Tujuan: meningkatkan pemahaman warga mengenai malaria 0. Kegiatan : Penyuluhan mengenai malaria dan upaya penyehatan perumahan untuk mencegah penularan .0. Waktu : 30 agustus 20140. Tempat : Wilayah yang terjangkit.0. Pemberi Materi : TIM KLB, Dokter Puskesmas0. Materi: penyakit malaria (penularan, gejala, akibat yang ditimbulkan, cara pencegahan, pengobatan), PHBS1. Penyuluhan tidak hanya dilakukan di wilayah yang terjangkit, namun di seluruh wilayah kerja Puskesmas X sebagai upaya preventif. Pnyuluhan di tempat lain akan dilakukan dengan menyesuaikan jadwal Posyandu.

MONITORINGMonitoring kegiatan penyuluhan dan pemberantasan vektor melalui laporan yang di buat oleh TIM KLB dan laporan dari masyarakatEVALUASIEvaluasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)Evaluasi1. Evaluasi jangka pendek (evaluasi kegiatan survey, dan penyuluhan pemberantasan vektor). Evaluasi1. Evaluasi jangka pendek ( Pemantauan 2 kali masa inkubasi (20-28 hari) : 1. Evaluasi angka jentik, diharapkan setelah dilakukan larvasidasi menjadi < 5% pada tiap rumah/bangunan yang diperiksa1. Tidak ada lagi tempat perindukan nyamuk anopheles seperti kaleng bekas, genangan air yang bersih dll.1. Pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk/jentik 1kali seminggu1. Cakupan penyemprotan rumah dengan insektisida ( fogging) > 90% dan interval penyemprotan tidak lebih dari 1 bulan1. Warga yang diberikan penyuluhan mengerti dan memahami materi yang disampaikan, dapat diniai melalui post test setelah dilakukan penyuluhan

1. Evaluasi jangka panjang 1. Angka jentik di rumah/bangunan yang diperiksa < 5%1. Angka kesakitan malaria telah kembali pada keadaan seperti semula

1. Evaluasi jangka panjang (evaluasi keberhasilan program pemberantasan vector dan penyuluhan)1. 85% warga di wilayah kerja Puskesmas X telah menerapkan PHBS1. Angka jentik di rumah/bangunan yang diperiksa < 5%1. Tidak ditemukannya penderita MALARIA baruRapat Evaluasi 1. Tujuan : - Pelaporan hasil kegiatan oleh tim pelaksana - Evaluasi keberhasilan program kualitatif dan kuantitatif -Menyampaikan laporan kegiatan yang ke dinas kesehatan1. Penyelenggara1. Penanggung jawab: kepala Puskesmas1. Pimpinan rapat: Ketua TIM1. Peserta rapat: Anggota TIM1. Hari/Tanggal: 31 oktober 20141. Tempat: Aula Puskesmas X1. Pelaksanaan : Menyampaikan hasil kegiatan penanggulangan KLB 1. Pimpinan rapat : Kepala Puskesmas 1. Dana : Dana operasional Puskesmas

16