upaya penanggulangan dan pencegahan bencana
TRANSCRIPT
UPAYA PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN
KERUSAKAN ALAM
1. Banjir
Tidak membuang sampah sembarangan
Menjaga kelestarian lingkungan sekitar
Menggunakan system dijk yang dibuat dengan teknologi manusia
berupa tembok-tembok lapis tiga dengan jarak 200m - 500m.
Pembuatan terusan saluran air.
Pengadaan pelurusan sungai untuk menahan luapan air sungai.
Meningkatkan kesadaran penduduk dalam mengupayakan pemeliharaan
lingkungan hidup.
Pada daerah perkotaan dibuat selokan air, kanal-kanal sungai dan
tanggul-tanggul pada tepi kota sepanjang batas aliran sungai.
2. Longsor
Melakukan inventarisasi
Melakukan pemetaan resiko bencana dengan penyelidikan tanah dan
pengambilan sampel.
Memperbaiki bagian yang rawan serta beresiko tinggi setelah
melakuka pemetaan.
Hutan yang gundul ditanami kembali.
Mengevaluasi daerah yang rentan oleh tanah longsor.
3. Hujan Asam
Menghilangkan bahan bakar fosil.
Mengakhiri pencemaran dari sumber industri.
Filter (penyaringan) untuk pusat-pusat pembangkit listrik dan
pengubah katalik sebagai pembersih asap dari pipa kendaraan bermotor.
4. Erosi
Pembuatan teras-teras dan gundulan pada lahan miring
yang memenuhi syarat bagi pencegahan erosi tanah.
Pada waktu panen yang berbeda melakukan penanaman
tanaman yang selang seling.
Melakukan pembajakan yang searah dengan kortur.
Tanah dibuat miring dan bertingkat-tingkat pada daerah
lereng gunung.
5. Pencemaran Air
Tidak membuang zat-zat kimia ke laut.
Dalam bidang pertanian, tidak boleh terlalu
menggunakan pupuk yang berlebihan.
Mengurangi penggunaan pestisida.
Tidak membuang limbah industri.
Memberi peringatan/ tindakan secara tegas
terhadap sumber pencemaran.
Mengadakan pembersihan air dari kotoran dan
sampah.
6. Pencemaran Udara
Larangan pembuatan nuklir.
Mengurangi peluncuran rudal.
Mengurangi asap hitam kendaraan
bermotor.
Melakukan penghijauan dalam
wilayah perkotaan.
Menghilangi timah hitam dari minyak
bumi.
Mendaur ulang sampah.
Melakukan perencanaan kota secara
radikal.
7. Lahan Kritis
Memanfaatkan tumbuhan eceng gondok guna
menurunkan zat pencemar yang ada pada lahan pertanian.
Mengembangkan tumbuhan yang dinamakan azola
yang digunakan untuk menggemburkan tanah sawah.
Tidak melakukan pembakaran hutan secara spontan.
Tidak melakukan peladangan dengan cara berpindah-
pindah tempat.
Menindak secara tegas bagi siapapun yang sengaja
merusak lahan yang mengarah pada terjadinya lahan kritis.
Menghilangkan langsung unsur-unsur yang dapat
mengganggu kesuburan tanah.
8. Kepunahan Sumber Daya Hayati
Melakukan pengembangan
keanekaragaman hayati.
Dengan pengadaan konservasi
hutan dan sejenisnya.
Pengelolaan taman nasional,
taman hutan raya, taman wisata alam yang dilakukan pemerintah.
Pembuatan aturan-aturan yang
ditujukan oleh setiap orang agar tidak melakukan kegiatan yang tidak
sesuai dengan ketetapan tersebut.
Perubahan terhadap keutuhan
zona inti taman nasional, taman wisata, taman hutan raya meliputi
pengurangan penghilangan fungsi dan luas zona inti taman nasional
serta penambahan jenis tumbuhan dan satwa lain yang tidak asli.
9. Pencemaran Tanah
Usaha mengurangi erosi
tanah.
Menjaga kesuburan
tanah.
Melakukan rehabilitasi
dan konservasi lahan-lahan kritis.
Tidak membuang sisa
limbah.
Mengatur kelas
kemampuan lahan.
Menjaga tekstur tanah.
10. Lapisan Ozon
Mengurangi
polusi udara yang membahayakan.
Mengurangi/
pemotongan secara tajam emisi gas karbon dioksida yang merupakan
gas rumah kaca terbesar di atmosfer bumi.
Mengurangi
peluncuran rudal.
Pencegahan
deforestasi dan degradasi hutan.
Mengurangi
peluncuran pesawat ulang alik karena bahan bakarnya dapat
menyebabkan menipisnya lapisan ozon.
Larangan
peluncuran roket yang berlebihan.
Menghilangkan
gas-gas buatan manusia yang mungkin dapat merusak lapisan ozon.
Larangan
produksi.
Larangan
pembuatan polystyrence dan lemari es karena secara perlahan-lahan
dapat merusak lapisan ozon.