upaya meningkatkan pembelajaran passing pada permainan sepak bola dengan menggunakan metode latihan...

53
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 08 CURUP TENGAH KABUPATEN REJANG LEBONG SKRIPSI OLEH : SURYA KELANA NPM. 1213912072 Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Sarjana Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan Penjaskes FKIP Universitas Bengkulu PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2013

Upload: bluehackergreats

Post on 27-Oct-2015

606 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

SKRIPSI TAHUN 2013

TRANSCRIPT

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING PADA PERMAINAN

SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN PADA SISWA

KELAS IV SDN 08 CURUP TENGAH KABUPATEN REJANG LEBONG

SKRIPSI

OLEH :

SURYA KELANA

NPM. 1213912072

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Sarjana

Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan Penjaskes FKIP

Universitas Bengkulu

PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN

BAGI GURU DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2013

ii

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi oleh Surya Kelana ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Bengkulu, 10 Juni 2013

Pembimbing I

Drs. Syafrial, M.Kes.

NIP. 196106151986031005

Pembimbing II

Bayu Insanistyo, S.Pd. M.Or

NIP. 198310032008121003

Dekan FKIP UNIB,

Prof. DR. RAMBAT NS, M.Pd

NIP.196112071986011001

Mengetahui :

Ketua PSKGJ FKIP UNIB

Dr. I. Wayan Dharemayana, M.Psi.

NIP. 196101231985031002

iii

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING PADA

PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LATIAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 08 CURUP TENGAH

KABUPATEN REJANG LEBONG

OLEH

SURYA KELANA NPM :12139120702

SKRIPSI INI TELAH DIAJUKAN DIPERTAHANKAN

DALAM SIDANG DEPAN TIM PENGUJI FKIP

UNIVERSITAS BENGKULU

Pada : Hari : Minggu

Tanggal : 30 Juni

Pukul :

Dewan Penguji :

Penguji 1. Drs.Syafrial, M.Kes. ( ……………………………………… )

Penguji 2. Bayu Insanistyo, S.pd. M.Or. ( ……………………………………… )

Penguji 3. Dr.I.Wayan Dharmayana ( ……………………………………… )

Penguji 4. Drs.Asep Supratman ,M.Pd. ( ……………………………………… )

iv

MOTTO

Habis gelap terbitlah terang…

Sekali layar terbentang, pantang biduk surut ke pantai…

Dengan ilmu hidup menjadi mudah…

Dengan seni hidup menjadi indah…

Dengan agama hidup menjadi terarah…

Persembahan:

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Keluargaku yang selalu memberi dorongan dan semangat kepadaku…

Kepada seluruh Dosen, Dosen Pembimbing, terima kasih atas bimbingan

serta saran yang bermanfaat untuk kita semua…

Kepada seluruh pengelola dan teman-teman seperjuangan selalu memberi

informasi yang terbaik untuk kita semua, baik suka maupun duka…

v

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya susun sebagai syarat

untuk memperoleh helar Sarjana Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (Program

SKGJ) Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Bengkulu seluruhnya

merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil karya

orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, penulisan

ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil karya

saya sendiri dan adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima

sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Curup, 2013

Penulis

SURYA KELANA

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian

tindakan kelas ini yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN

PASSING PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE LATIHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 08 CURUP TENGAH

KABUPATEN REJANG LEBONG”.

Dalam penulisan banyak mendapat saran, bimbingan dan dorongan dari berbagai

pihak, sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan

saran yang sifatnya membangun penulis sangat harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Curup Kabupaten Rejang Lebong

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. i

Kata Pengantar .................................................................................................. ii

Daftar Isi ............................................................................................................ iii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 2

D. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3

A. Teknik Keterampilan Dasar Sepak Bola ............................................. 4

1. Sejarah Singkat Mengenai Permainan Sepak Bola ....................... 4

2. Deinisi Sepak Bola ..................................................................... 5

3. Teknik Dasar Permainan Sepak Bola .......................................... 7

B. Kelincahan dan Kelenturan ............................................................... 10

C. Pentingnya Kelincahan, Kelenturan dalam Mempassing bola pada teknik

Dasar Permainan Sepak Bola ...................................................... 12

III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 14

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 14

B. Subjek Penelitian .............................................................................. 15

C. Jenis Tindakan ................................................................................... 15

D. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 20

E. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 21

F. Teknik Pengumpulan data .................................................................. 21

G. Teknik Analisa Data ......................................................................... 23

viii

IV. Hasil Peneltian .......................................................................................... 28

A. Refleksi Awal ................................................................................... 28

B. Deskripsi Aktivitas Hasil Belajar Silabus I ......................................... 28

C. Deskripsi Aktivitas Hasil Belajar Silabus II ...................................... 31

D. Pembahasan Per Silabus .................................................................... 34

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 36

B. Saran ................................................................................................ 36

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 38

ix

ABSTRAK

Surya Kelana,2012. Upaya Meningkatkan Pembelajaran Passing Pada Permainan Sepak

Bola dengan Menggunakan Metode Latihan pada Siswa Kelas

IV SDN 08 Curup Tengah Kabupaten Rejang lebong. Skripsi,

Program Studi Pendidikan Olahraga FKIP UNIB Pembimbing :

(I)Drs.Syafrial, M.Kes,(II)Bayu Insanistyo,S.Pd.M.Or.

Kata Kunci : Passing Pada Permainan Sepak Bola, Metode Latihan

Latar Belakang dalam penelitian ini adalah untuk menguasai permainan sepak

bola dengan baikdan passing bola , tentunya harus menguasai teknik-teknik dasar sepak

bola.Berdasarkan pengmatan tehadap tenik dasar sepak bola siswa kelas IV SDN 08

Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebongmasih sangat rencah.Permasalahan dalam

penelitian ini adalah Upaya meningkatkan keterampilan mempassing bola dalam

permainan sepak bola siswa kelas IV di SDN 08 Curup Tengah Kabupaten Rejang

lebong. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui yangdialami oleh murid

sehingga kurang menguasai dasar passing bola dalam permainan sepak bola siswa kelas

IV SDN 08 Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong. Adapun Manfaat penelitian ini

adalah menciptakan dalam upaya meningkatkan keterampilan mempasing bola dalam

permainan sepak bola.

Jenis Penelitian ini adalah data Kuantitif dan Kulaitatif. Populasi dan sampel

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 25 orang.Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan unjuk kerja. Hasil dari

penelitian dari 25 orang siswayang mencapai ketuntasan klasikal90 %, yang berartisudah

melebihi criteria ketuntasan belajar klasikal yaiti 85 % , maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan alat sederhana dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam melakukan latihan

menendang, menahan dan menggiring.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bola kaki ini merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak

penggemarnya, tidak tergantung pada tingkat usia remaja saja, tetapi juga anak-

anak disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlelu rumit untuk dipelajari

dan dilakukan, dapat dianggap sebagai olehraga prestasi yang harus dilakukan

atau digeluti dengan sungguh-sungguh. Tetapi kalau kita ingin menguasai bola

sebagai olahraga, maka kita harus mempelajari dan memahami sebagai teknik

permainan bola kaki terutama cara menendang bola, passing bola dan menahan

bola. Beberapa siswa dalam proses belajar mengajar permainan bola kaki, belum

memasang minat dan motivasinya, atau belum meningkatkan kemampuannya

bermain dengan pendekatan dan menekankan penguasaan unsur teknik dasar

secara terpisah-pisah. Para siswa merasa kekurangan dalam penguasaan

keterampilan yang dibutuhkan dalam permainan yang sesungguhnya, selanjutnya

kita sering melihat proses pembelajaran bermain namun jarang ditemukan proses

pembelajaran yang terkait dengan proses pembelajaran keterampilan teknik

seperti lazimnya dilakukan dalam proses pembelajaran bermain pasing bola dan

menendang bola keolahragaan nasional, yaitu memelihara dan jasmani dan rohani

meningkatkan kesehatan dan kebugaran prestasi kualitas manusia, menanamkan

nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, dalam permainan passing bola

mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, permainan bola kaki

memperkokoh ketahanan nasional, mengangkat harkat, martabat dan permainan

2

passing bola kaki kehormatan permainan bola bangsa. Jadi olahraga dapat

menjadi sarana untuk Nation and character building.

Dari berbagai cabang olahraga, sepak bola merupakan permainan bola

kaki yang banyak digemari oleh masyarakat, baik anak-anak maupun orang

dewasa senang memainkannya, mulai dari desa ke kota, sekolah-sekolah sepak

bola dijadikan kegiatan belajar untuk mencapai pendidikan. Untuk menguasai

permainan sepak bila dengan baik dan pasing bola, tentunya harus menguasai

teknik-teknik dasar sepak bola khususnya mempasing bola. Berdasarkan

pengamatan terhadap teknik dasar sepak bola siswa kelas IV SDN 08 Curup

Tengah Kabupaten Rejang Lebong masih sangat rencah. Maka dari itu penulis

memfokuskan pada teknik dasar bola dalam permainan sepak bola dan tertarik

mengembangkan penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN

PEMBELAJARAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE LATIHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 08

CURUP TENGAH KABUPATEN REJANG LEBONG”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, masalah yang diambil dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

“Upaya meningkatkan keterampilan mempasing bola dalam permainan sepak bola

siswa kelas IV di SDN 08 Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong”.

3

C. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui yang dialami oleh murid sehingga kurang menguasai

dasar pasing bola dalam permainan sepak bola siswa kelas IV SDN 08 Curup

Tengah Kabupaten Rejang Lebong

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini adalah menciptakan dalam upaya

meningkatkan keterampilan mempasing bola dalam permainan sepak bola.

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEKNIK KETERAMPILAN DASAR SEPAK BOLA

1. Sejarah Singkat Mengenai Permainan Sepak Bola

Pada umumnya masyarakat mengenal permainan sepak bola karena

permainan ini merupakan permainan kelompok beregu. Permainan sepak bola

dan pasing bola kaki digemari dikalangan anak remaja, dan dewasa,

mengingat alat-alat yang digunakan sangat mudah didapat dan murah

harganya. Menurut sejarah permainan sepak bola dan memasingkan bola

pertama kali dikenal di Inggris pada tanggal 26 Oktober 1863 dibentuk

organisasi sepak bola di Inggris dengan sebutan “The Football Association”.

Kemudian pada tanggal 21 Mei 1904, Guirin seorang pakar sepak bola

Perancis bersama tokoh sepak bola dari negara lainnya membentuk organisasi

sepak bola seluruh dunia dengan sebutan “Federation Internatinonale de

Football Association (FIFA)” dengan ketua terpilih “Guirin” dari Perancis

(Donaldo : 1982).

Bangsa Indonesia pertama kali mengenal permainan sepak bola dari

orang-orang Belanda yang pada saat itu menjajah Indonesia. Dari sejak itulah

perkembangan persepakbolahan di negara ini mulai berkembang dengan pesat,

sehingga pada tanggal 19 April 1930 Indonesia membentuk Persatuan Sepak

Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta yang diketahui oleh Ir. Soeratin

Sosrosoegondo mempasingkan bola kaki.

Sebelum bermain sepak bola sebaiknya terlebih dahulu menguasai pasing bola

menahan dan mengontrol bola beberapa aspek keterampilan teknik dasar :

5

menggiring, menahan, menendang bola dengan mempasingkan bola dasar

dikuasai dengan baik baru dapat mempraktikkan bermain sepak bola dengan

peraturan yang sederhana.

2. Definisi Sepak Bola

Dalam dunia sepak bola khususnya olahraga yang menggunakan bola

sebagai objek permainan, banyak memerlukan energi dan teknik keterampilan.

Misalnya permainan bola volli, bola takraw, bola basket, dan bola kaki (sepak

bola).

Permainan bola kaki atau lazim disebut sepak bola adalah permainan

beregu. Permainan ini boleh dilakukan dengan semua anggota badan kecuali

tangan atau lengan. Hampir semua permainan dilakukan dengan kaki, kecuali

penjaga gawang, dalam permainan bola bebas menggunakan tangan atau kaki

asal masih berada dalam daerah gawang.

Permainan ini bisa dimainkan diatas tanah yang luas atau pada rumput

yang dasar, berbentuk empat persegi panjang, lebarnya 45-90 meter,

panjangnya 90-120 meter dan terdapat dua buah gawang berjaring yang

berhadapan dengan garis lebar yang terletak di tengah-tengah garis itu.

Permainan sepak bola ini menggunakan sebuah bola, bola yang dipergunakan

pada bagian tengahnya terbuat dari bahan karet yang terisi dengan angin.

Setiap regu tim menempati separuh lapangan dengan saling

berhadapan. Setiap individu memiliki kekuasaan masing-masing misalnya

kiper (penjaga gawang) yang selalu berada di daerah gawangnya guna

menjaga agar bola dari lawan tidak dapat masuk ke gawang tersebut. Dari

depan penjaga gawang terdapat empat pemain yang masing-masing

mempunyai nama dan peran. Misalnya dibagian kiri disebut permain allas kiri

6

yang bertugas menjaga dan menghadapi lawan dari kiri disebelah pemain alas

kiri terdapat dua pemain yang disebut beck kiri dan beck kanan yang bertugas

menjadi pelindung gawang kedua setelah penjaga gawang pertama dan

disebelah pemain beck ini terdapat satu pemain yang disebut alas kanan yang

bertugas sebagai penjaga dan penghadap dari serangan lawan dari kanan

keempat pemain ini berdiri dalam posisi sejajar.

Setelah keempat pemain belakang terdapat satu pemain di depan

pemain belakang pemain ini disebut gelandang bertahan yang memiliki fungsi

dan tugas pertahanan sekaligus penyerang tengah. Setelah pemain ini terdapat

dua pemain lainnya yang disebut pemain gelandang tengah yang berfungsi

sebagai pembantu penyerang ke daerah lawan, di depan pemain itu terdapat

tiga pemain yang disebut yaitu bagian paling kiri dan paling kanan disebut

sayap kiri dan kanan yang berfungsi sebagai penyerang bagian kiri dan kanan,

sedangkan bagian tengah terdapat satu pemain yang disebut Straiker atau

penyerang bagian-bagian depan.

Secara umum tujuan masing-masing kesebalasan berusaha menguasai,

bola dan memasukkannya ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin dan

berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi dan menjaga gawang

agar tidak kemasukan bola Permaikan sepak bola ini dimainkan dalam dua

babak mempunyai waktu permainan 45 menit dan diselngi istirahat 15 menit

pada babak kedua terjadi pergantian gawang atau pertukaran. Tim yang

dinyatakan menang adalah sampai akhir permainan dengan perolehan skor

tertinggi.

7

3. Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Tenik atau cara dalam permainan ini sangat diperlukan sesuai dengan

apa yang dilakukan atau jenis permainan yang dimainkan. Demikian juga

dengan bermain sepak bola ada dasar-dasar permainan atau teknik dasar

permainan yang harus dipelajari ada beberapa pendapat dasar yang

mengatakan bahwa teknik dasar sepak bola dari beberapa ahli berbeda

misalnya : menurut Suharsimi (1989 : 15) mengatakan bahwa “Dasar sepak

bola semua cara pelaksanaan gerakan yang diperlukan untuk permainan sepak

bola. Terlepas sama sekali permainnya, artinya memeriahkan badan sendiri

dan bola dalam semua situasi bermain”.

Maka dari disimpulkan bahwa pemain dapat mengelola bola dengan

anggota tubuh misalnya kaki dengan tungkainya, kepala dan badannya dengan

penguasaan teknik dasar ini maka setiap individu dalam setiap tim dapat

mengambil keputusan atas segala gerak yang dibutuhkan dalam situasi

tertentu, dalam menghadapi pertandingan ada suasana permainan yang tidak

sama. Dalam menghadapi permainan situasi pertandingan tidak sama, seperti

dikemukakan oleh Wiel Coover (1985 : 19) bahwa “Situasi yang dihadapi

senantiasa berubah sedangkan lawan yang harus dihadapi mungkin seorang

atau lebih.” Penguasaan teknik yang baik merupakan persyaratan agar dapat

ditanggulangi berbagai situasi dalam permainan dengan mantap.

Dengan menggunakan teknik dasar yang telah ditentukan, maka akan

segara dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah. Dalam

melakukan permaikan sepak bola mempergunakan semua anggota tubuh itu.

Mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Apabila pemain sepak bola telah

menguasai teknik dasar sepak bola, maka permainan tersebut akan sangat

8

mudah dan cepat menguasai permainan. Dijelaskan lagi oleh Suharsimi (1989

: 16) tentang pengertian keterampilan teknik dasar sepak bola merupakan

penerapan teknik dasar dalam bermain sepak bola.

Agar seorang ahli dapat bermain dengan sempurna maka teknik dasar

bola kaki yang dimiliki pun harus mencukupi, keterampilan teknik sepak bola

merupakan hasil dari latihan yang dilakukan dengan proses latihan yang

sistematis. Latihan yang dilakukan terus menerus berjenjang sehingga adnaya

koordinasi diantara otot-otot yang bekerja di dalam tubuh.

Semakin seorang pemain dapat menguasai teknik permainan maka

enegeri yang dikeluarkan dalam permainan tersebut pun akan lebih sedikit

yang dikeluarkan. Jika dibandingkan dengan pemain pemula atau pemain baru

yang belum menguasai teknik permainan bola kaki atau sepak bola tersebut

karenanya bagi pemain yang belum menguasai teknik dasar sepak bola maka

kemampuan mempasing bola, mengoper bola belum begitu pas maka bola

cenderung tidak terkontrol.

Kualitas teknik dasar sepak bola lepas dari faktor-faktor teknik dan

fisik akan menentukan tingkat permainan suatu tim atau kesebelasan sepak

bola, semakin baik tingkat keterampilan teknik tingkat permainan makan

makin cepat dan cermat, kerjasama kolektif tercapai sehingga suatu tim atau

keabsahan akan mendominasi permainan. Maka dari itu sebagai alat sepak

bola, bekal harus dikuasai yang utama adalah teknik dasar mempasing bola

yang merupakan faktor yang sangat mendukung.

9

Menurut Ari Donaldo (1982 : 77) bahwa teknik dasar sepak bola

terdiri dari :

1. Teknik tanpa bola

Teknik tanpa bola yaitu gerakan-gerakan tanpa bola yang terdiri

dari :

a. Lari cepat dan merubah arah.

b. Melompat dan meloncat.

c. Gerak tipu tanpa bola.

d. Gerakan-gerakan khusus penjaga.

2. Teknik dengan bola

a. Mengenal bola

b. Menendang bola

c. Menerima bola

- Menghentikan bola

- Mengontrol bola

d. Mempasing bola

e. Menyundul bola

f. Melempar bola

Dalam permainan bola kaki kekuatan yang diperlukan adalah

ketahanan atau kekuatan berlari sebab dalam sepak bola gerakan ini sangat

mendominasi.

10

B. Kelincahan dan Kelenturan

a. Kelincahan (Agility)

Setiap atlet sepak bola dituntut memiliki taktik permainan dan skill atau

kepandaian yang baik. Misalnya menendang bola, mencegoh lawan,

menghindari tubuh antara lawan (cass body) dan lain-lain. Namun

kesemuahnya itu sangat dipengaruhi oleh keseimbangan yang dimiliki.

Kelincahan (agility) merupakan salah satu pendukung yang sangat penting

dalam melakukan gerakan-gerakan sepak bola. Kelincahan (agility) adalah

suatu kemampuan bergerak bebas dan teratur. Gerakan-gerakan yang

dikoordinasi untuk bergerak ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang dan lain-

lain.

b. Kelemahan

Selain menggunakan kekuatan otot kecermatan dan ketelitian dalam

permainan sepak bola juga dituntut memiliki kelenturan (fleksibility).

Kemampuan untuk mengacak bola pada saat menghadapi lawan sangatlah

penting. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya cidera pada otot dan

persendian.

Kelenturan (fleksibility) adalah kemampuan tubuh dalam melakukan

gerakan-gerakan yang luas untuk menghasilkan suatu gerakan yang mudah.

Menurut Betty Erice (1986) mengemukakan bahwa “Kelenturan (fleksibility)

adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Selain

Harsono, ada juga tokoh yang berpendapat bahwa kelenturan (fleksibility)

adalah keaktifan seseorang dalam menyesuaikan diri untuk melakukan segala

aktivitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya tertutama otot ligamen

dieputar persendian.

11

Kelenturan dikatakan baik, bila sendi pada badan menunjukkan

kemampuan kemudahan dalam bergerak. Kelenturan pada cabang olahraga

berbeda-beda sebagai contoh : kelenturan pada cabang olahraga senam

berbeda dari olahraga sepak bola,volli, dan lain-lain. Dalam hal komposisi dan

kebutuhannya. Namun kelenturan merupakan persyaratan yang perlu secara

otomatis dalam gerak-gerak dasar sepak bola.

Dari berbagai gerak dasar atau teknik sepak bola, kelenturan

mempunyai arti yang sangat besar. Djezed Zulfar (1983) pun menjelaskan

faktor-faktor penentu tercapainya kelenturan tubuh antara lain sebagai berikut

:

Elastitied dari otot, ligamentum, tendon dan campula.

Tonnus dari otot, tendo, ligamentum dan campula.

Tergantung dari derajat panas dari luar (temperatur).

Unsur kejiwaan : jemu, muram, takut, senang, semangat.

Kwalitet tulang-tulang yang membentuk persendian.

Faktor umur dan jenis kelamin.

Dengan demikian Atlit yang memiliki kelenturan sempurna akan

mudah melakukan gerak dan menghindari cidera. Untuk memperoleh

kelenturan tubuh tidak hanya dapat dicapai dengan mudah, melainkan perlu

penekanan-penekanan pada latihan secara terencana dan terprogram. Menurut

Dinata, Marta (1998) ciri-ciri kelenturan adalah sebagai berikut :

Kelincahan pergerakan persendian baik secara aktif maupun pasif.

Perangsangan gerak diatas ambang rangsangan kelenturan sendi yang

telah dilatih.

12

Bentuk latihan pelemasan dan pelenturan dari organ-organ yang

membentuk persendian.

Selain itu ada beberapa cara untuk melatih kelenturan dengan bentuk

latihan dinamis dan statis. Kombinasi keduanya, peragaan otot tendon,

ligamentum, dan campula, penguluran pelemasan, pengayaran organ-organ

yang membentuk persendian. Ada pun manfaat kelenturan dan kelemasan

dalam olahraga adalah sebagai berikut :

Mempermudah atlet dalam penguasaan teknik.

Mengurangi terjadinya otot persendian.

Seni gerak tercermin pada kelenturan yang tinggi.

Meningkatkan kelincahan dan kecepatan gerak.

C. Pentingnya Kelincahan, Kelenturan dalam Mempasing Bola pada Teknik

Dasar Permainan Sepak Bola

Setiap cabang olahraga menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat

selalu mengutamakan kelincahan dan kelenturan khususnya sepak bola.

Kelincahan sangat diperlukan oleh seorang maupun teman sepak bola dalam suatu

pertandingan. Misalnya seorang penjaga gawang yang sangat lincah dan

penguasaan daerah gawang yang dijaganya. Seperti melompat ke kiri, ke kanan,

sambil menangkap bola sungguh sulit dilakukan tanpa kelincahan. Seorang

pemain penyerang misalnya gelandang tengah, sayap kiri dan lain-lain sangat

membutuhkan kelincahan dalam mempasing bola kaki yang lentur sangat

membantu dalam mendorong bola agar sempurna dalam pembawaan kesegala

arah.

13

Kelenturan merupakan kemampuan tubuh dalam melakukan gerakan-

gerakan yang mudah. Kelenturan ini merupakan unsur kondisi fisik yang

diperlukan dalam penguasaan teknik dasar permainan sepak bola. Kelenturan

dalam berperan dalam mempasing bola. Dengan kelenturan yang baik seorang

pemain akan lebih terampil dalam mempasing bola yaitu pada saat pemain

tersebut bergerak berliku-liku membawa bola dan melewati lawannya. Dengan

kelenturan pada seluruh sendinya maka lebih mudah mempasing bola.

14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas. Langkah-langkah

yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk mendapatkan pemecahan

suatu masalah. Menurut Arikunto ( 2006 : 3 ) penelitian tindakan adalah

penelitian dalam bentuk percobaan-percobaan untuk mengetahui hasil suatu

kgiatan, yang dilakukan secara logis, sistematis dan teliti dalam melakukan

control terhadap kondisi. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat siklus yang

dalam setiap siklusnya terdapat empat tahap, yaitu : Merencanakan, melakukan

tindakan, mengamati, dan melakukan refleksi seperti pada diagram dibawah ini

Gambar 3 Alur PTK

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Rencana

Yang Direvisi

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Berhasil

15

Keterangan alur PTK di atas adalah :

1) Rancangan / rencana awal, sebelum mengadakan penelitian guru menyusun

rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk

didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran.

2) Kegiatan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukanoleh Guru adalah

latihan gerak dasar menendang, menahan dengan kaki.

3) Refleksi, guru mengkaji , melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak

dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh

pengamat.

4) Rancangan / rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat

membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada sklus berikutnya.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 08 CurupTengah, yang

berjumlah 25 siswa. Dan karena ini merupakan Penelitian tindakan kelas maka

seluruh subyek berjumlah 25 siswa.

C. Jenis Tindakan

Adapun jenis dari penelitian ini adalah data kuantitatif dan data Kualitatif.

Data

Kuantitatif berupa hasil untuk kinerja yang dilakukan pada jam pelajaran di SD

Negeri 08 Curup Tengah, sumber data berupa hasil dari unjuk kerja dan

pengamatan pada subyek penelitian siswa kelas IV SD Negeri 08 Curup Tengah.

Data Kualitatif mengenai keaktifan belajar siswa diperoleh melalui pengamatan

16

dilakukan oleh teman sejawat dan kepala sekolah dengan menggunakan lembar

observasi . Hasil pengamatan akan didiskusikan dalam refleksi.

Adapun langkah – langkah yang Guru rencanakan adalah :

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap siklus I yaitu membuat perencanaan dan program penelitian yang

nantinya menjadi pedoman melaksanakan penelitian ini, yaitu :

a. Menyusun silabus pada siklus I ( lampiran 1 )

b. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) pada siklus I ( lampiran 1 )

c. Membuat lembar observasi Guru ( Pada lampiran 3 dan 4 )

d. Membuat lembar observasi siswa ( Pada Lampiran 5 dan 6 )

2. Tahap Pelaksanaan

a. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru mengkondisikan kelas

2) Guru Mempersiapkan alat sederhana permainan sepak bola

3) Apersepsi tentang materi pelajaran permainan sepak bola

b. Kegiatan Inti ( 90 menit )

1) Menjelaskan peraturan main

2) Menjelaskan peraturan permaianan dan kerjasama regu serta

menjunjung tinggi sportifitas.

3) Menjelaskan cara bermain sepak boal dengan peraturan yang

dimodifikasikan

4) Menjelaskan arah lari dengan berbagai variasi arah dan kecepatan

17

5) Menjelaskan cara melemparkan bola dengan berbagai variasi arah dan

kecepatan : melempar bola menyusur, mendatar, berpasangan atau

kelompok

6) Menjelaskan cara menangkap bla dengan berbagi variasi arah dan

kecepatan menahan bola menyusur, menahan bola

7) Mendemontrasikan cara menendang bola

c. Kegiatan Penutup ( 10 Menit )

1) Guru dan siswa menyimpul materi dan pelajaran

2) Siswa mencatat hasil kesimpulan

3) Guru mengadakan Evaluasi

3. Tahap Pengamatan

Selama pembelajaran berlangsung di amati oleh 2 orang yaitu teman

sejawat

Dan kepala Sekolah dengan menggunakan lembar pengamatan, pengamatan

memberikan tanda conteng (�) terhadap aspek yang diamati. Pada akhir

pelaksanaan tindakan diadakan evaluasi kemudian dianalisis . Hasil observasi

aktivitas guru oleh pengamat satu ( lampiran 3 ) tesebut dijadikan sebagai

acuan atau pedoman bagi guru untuk melaksanakan siklus selanjutnya.

Diakhir pembelajaran dan pengamatan guru melakukan evaluasi dengan hasil

unjuk kinerja siklus 1 ada pada lampiran 7.

4. Tahap Refleksi

Refleksi atau penilaian tehadap tindakan yang sudah dilakukan Guru

Dalam melakukan proses pembelajaran serta hasil dari proses pengumpulan

data. Hasil dari proses pembelajaran pada siklus 1 blum berhasil, karena itu

18

setelah berdiskusi dengan teman sejawat, maka guru melakukan perbaikan

yang dilaksanakan pada proses pembelajaran dalam siklus II.

Siklus II

1. Tahap Perecanaan

Pada tahap siklus II yaitu membuat perencanaan dan program penelitian yang

nantinya menjadi pedoman melaksanakan penelitian ini, yaitu :

a. Menyusun silabus pada siklus II ( lampiran 8 )

b. Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) pada siklus II (

lampiran 9)

c. Membuat lembaran pengamatan guru ( lampiran 10 dan 11 )

d. Membuat lembaran pengamatan siswa ( lampiran 12 dan 13 )

2. Tahap Pelaksanaan

a. Kegiatan Awal ( 15 menit )

1) Guru mengevaluasi kelas

2) Guru membagi kelas dalam 3 tim

3) Melakukan grakan pemanasan yang berorientasai pada kegiatan inti

4) Mendemontrasikan materi inti yang akan dilakukan / dipelajari

b. Kegiatan Inti ( 50 Menit )

1) Menjelaskan peraturan main

2) Mematuhi peraturan permainan dan kerjasama regu seta menjunjung

tinggi sportifitas.

3) Meliibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran.

4) Memfasilitasi peserta didik melakukan prcobaan di laboratorium,

studio atau lapangan

19

5) Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasikan.

6) Menendang objek dan menahan dengan kaki dari berbagai arah dan

jarak

7) Menendang bola dengan ujung kaki sendiri atau oleh temannya

8) Berlari dengan berbagai variasi arah dan kecepatan

9) Menendang bola dengan berbagai arah dan kecepatan

10) Menahan bola dari depan , samping kiri dan kanan berpasangan atau

berkelompok

11) Menahan bola dengan berbagai variasi arah dan kecepatan, menendang

bola, mendatar, berpasangan atau kelompok

12) Menendang bola dengan berbagai variasi arah dan kecepatan

menendang bola , menahan bola mendatar dan membuang ke dalam

c. Kegiatan Penutup ( 10 Menit )

1) Siswa dikumpulkan mendengarkan penjelasan adri Guru tentang

materi yang telah dilakukan / diajarkan.

2) Mempebaiki tentang kesalahn – kasalahan gerakan dan tekhnik dalam

permainan sepak bola

3. Tahap Pengamatan

Selama pembelajaran berlangsung sama pada siklus I yaitu diamati

oleh dua

orang yaitu teman sejawat dan kepala sekolah. Pengamatan prbaikan

pembelajaran dilaksanakan pada waktu pembelajaran sedang berlangsung.

Pengamatan ini dilakukan di tempat guru mengajar yaitu SD Negeri 08 Curup

Tengah Kecamatan Curup Tengah, Kabupaten Rejang Lebong. Pengamatan

ini berperan untuk mengamati aktivitas Guru dan siswa pada saat

20

pembelajaran sedang berlangsung. Dari pengamatan tersebut dapat dilihat

hal-hal yang telah dicapai siswa diantaranya, siswa sudah bisa langsung

bermain bola kaki, menendang dan menahan dengan menggunakan bola

dengan baik dan sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam permainan

sepak bola.

4. Tahap Refleksi

Kegiatan pada tahap ini adalah untuk menganalisa seluruh hasil

penelitian, baik yang menyangkut penilaian proses, maupun penilaian hasil

tes. Bedasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat selama

pembelajaran maka dapat diketahui hal-hal apa saja yang elah tercapai

maupun yang belum tercapai, maka guru menyimpulkan bahwa pelaksanaan

perbaikan sudah berhasil dan memperbanyak latihan dapat meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran selesai sampai pada siklus

II.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat / Lokasi Penelitian

Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 08

Curup. Kecamatan Curup Tengah, Rejang Lebong, terletak di Pusat Kota

dengan kondisi lingkungan sekolah yang tenang dan nyaman. Perbaikan

pembelajaran guru lakukan pada mata pelajaran Penjas dengan materi

pemainan sepak bola untuk siswa kelas IV semester II tahun pelajaran

2012/2013 dengan jumlah 25 orang yang terdiri dari siswa laki-laki 15 orang

dan siswa perempuan 10 orang. Adapun perbaikan di mulai pada tanggal 10

21

April 2013 – 30 April 2013 ( Ierdapat Pada Lampiran) dengan jadwal

pelaksanaan pembelajaran sebagai beikut.

2. Waktu

Jadwal pelaksanaan pebaikan dolaksanakan selama lebih kurang 2 x

pertemuan yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran penjas pada siswa kelas

IV. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 1 sebagai berikut :

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran

No Hari dan Tanggal Mata

Pelajaran Waktu Keterangan

1. Senin, 15 April 2013 Penjaskes 2 x 45 Siklus I

2, Rabu, 17 April 2013 Penjaskes 2 x 45 Siklus II

E. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data

Kuantitatif berupa hasil unjuk kinerja yang dilakukan pada jam pelajaran di SD

Negeri 08 Curup Tengah. Sumber data beupa hasil dari unjuk kerja dan

pengamatan pada subyek penelitian siswa kelas IV SD Negeri 08 Curup Tengah.

Data Kualitatif mengenai keaktifan belajar siswa diperoleh melalui pengamatan

dilakukan oleh teman sejaat guru yang berjumlah dua orang dengan menggunakan

lembar observasi yang akan dibuat oleh penulis mengenai kisi-kisi teknik

menendang, menahan bola. Hasil pengamatan akan didiskusikan dalam refleksi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data mupakan tindakan yang lebih lanjut dalam penelitian

untuk menyimpulkan data yang digunakan. Teknik pengumpulan data yakni :

22

1. Observasi , yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengamati langsung

keaktifan belajar siswa dalam melakukan latihan menendang bola dan

menahan bola, melalui lembar obsevasi yang dibuat guru.

2. Unjuk kerja yaitu dilakukan dengan jalan mengukur sejauh mana

kecakapan siswa yang melakukan gerakan teknik menendang bola serta

menahan bola yang betul dan baik. Rubrik penilaian untuk menilai

menendang, menahan bola adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Kisi-kisi Penilaian Siswa

Penilaian Kisi-kisi Penilaian Skore

a. Gerakan Tekhnik

menendang bola

1. Menendang bola dengan posisi

badn condong kedepan, arah

pandangan mata tidak focus

kesasaran.

2. Menendang bola dengan ujung kaki,

kaki tidak sejajar, pandagan focus.

3. Menendang bola kaki kura-kura ,

pandangan focus ke sasaran.

K

S

B

b. Gerakan teknik

Membuang

1. Membuang bola dengan dua tangan.

2. Membuang bola dengan dua tangan

dengan posisi tidak pada posisi

yang tepat.

3. Menangkap dengan dua tangan

dengan posisi tepat pada datangnya

bola.

K

S

B

c. Gerakan teknik

Mengiring

1. Mengiring bola tidak tepat pada

bagian kaki.

2. Mengiring bola kadang-kadangtepat

pada bagian kaki.

3. Mengiring bola secara tepat.

K

S

B

Sumber ( PSSI, Bapak Ir.Suratin ) dan dimodifikasi sendiri

Skore total dari rubrik penilaian di atas adalah nilai bagi siswa. Siswa

dapat dikatakan menguasai teknik menendang, menahan dan membuag apabila

siswa memperoleh skore total 65 sampai dengan 100.

Dalam penelitian ini , data yang sudah diperoleh dirubah ke dalam bentuk

angka sesuai dengan tentang nilai yang telah ditentukan sebelumnya. Dari rentang

23

nilai inilah nanti baru diketahui siswa sudah dikatakan berhasil mendapatkan nilai

yang baik dan tuntas sesuai dengan criteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 65.

Tabel 3. Perhitungan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Khusus

Penjaskes

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Kriteria Penenuan KKM

KKM % Komplek

sitas

Daya

Dukung

Intaks

Siswa

1.Memprak

Tekkan ge Rak dasar

Ke dalam

Permainan

Sederhana

Dengan pe

Raturan Yang

dimo

Difikasikan

Serta nilai

Nilai yang

Kerja sa-

Ma sporti

Vitas dan

Kejujuran.

1.3.Mem -

Praktek Kan ge-

Rakan

Dasar

Permai-

Nan se

Pak bola

1.1.1

Melakukan pema Haman dan tek-

Nik dalam permai

Nan spak bola.

1.1.2

Memahami per-

Mainan sepak bo- La dan menjun-

Jung sportifitas.

70

70

65

65

65

65

65

65

Jumlah/rata-rata 130 65

KKM��������� �������

�� ���� �������

KKM����

KKM= 65

G. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan ada 2 cara. Yaitu analisa data hasil

pengamatan dan analisa data hasil belajar.

1. Teknik Analisis Hasil Pengamatan ( Aktivitas Guru dan Siswa )

24

Dalam pengamatan ini yang dinilai adalah aktifitas yang dilakukan

guru dan siswa selama proses beelajar mengajar berlangsung. Menurut

Ir.Suratin 2008( 89 ) format observasi untuk guru dan siswa tersebut adalah

sebagai berikut :

Tabel 4. Format Penilaian Aktifitas Guru

No Aspek Kategori

K C B

1. Guru menggunakan media pembelajaran

2. Guru membimbing siswa melakukan pemanasan

3. Guru memperagakan gerakan teknik bermain sepak bola

4. Guru memperagakan teknik gerakan menendang bola

5. Guru memperagakan teknik gerakan menahan bola

6. Guru memperagakan teknik menggiring bola

7. Guru membimbing siswa melakukan permainan sepak bola

8. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat

pemahaman dan kemampuan siswa dalam melakukan teknik

permainan sepak bola.

Keterangan :

K = 1

C = 2

B = 3

a. Jumlah skor tertinggi = Jumlah semua aspek X Skor tertinggi

= 8 X 3 = 24

b. Jumlah Skor terendah = jumlah semua aspek X Skor terendah

= 8 X 1 = 8

c. Selisih skor = Jumlah skor tertinggi – Jumlah skor

terendah

= 24 – 8 = 16

25

d. Nilai Interval = �������� !"

#$%�&�Г"�(�"�&

= �)

�= 5,3

Kategori nilai keberhasilan guru adalah :

8 - 13 = Kurang

14 - 18 = Cukup

19 - 24 = Baik

Sedangkan untuk mengamati aktifitas siswa selama proses

pembelajara. Peneliti juga membuat lembar observasi yang juga diisi oleh

teman sejawat dan kepala sekolah. Hasil dari pengamatan dari kedua

pengamat tersebut dijadikan sebagai acuan penilaian belajar siswa.

Table 5. Format Penilaian Aktifitas Siswa

No Aspek Kategori

K C B

1. Siswa memanfaatkan media pembelajaran yang disediakan guru 90

2. Siswa melakukan pemanasan

3. Siswa memperhatikan cara bermain sepak bola dengan alat

sederhana

4. Siswa melakukan geraka teknik menendang bola

5. Siswa melakukan geraka teknik menahan bola

6. Siswa melakukan geraka teknik menggiring bola

7. Siswa melakukan permainan sepak bola dengan alat sederhana

8. Siswa mengikuti evaluasi yang dilakukan guru

Keterangan :

K = 1

C = 2

B = 3

26

a. Jumlah skor tertinggi = Jumlah semua aspek X Skor tertinggi

= 8 X 3 = 24

b. Jumlah Skor terendah = jumlah semua aspek X Skor terendah

= 8 X 1 = 8

c. Selisih skor = Jumlah skor tertinggi – Jumlah skor

terendah

= 24 – 8 = 16

d. Nilai Interval = �������� !"

#$%�&�Г"�(�"�&

= �)

�= 5,3

Kategori nilai keberhasilan guru adalah :

8 - 13 = Kurang

14 - 18 = Cukup

19 - 24 = Baik

2. Teknik Analisa Hasil Belajar

Untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai

permainan sepak bola, huru mengadakn evaluasi berupa praktek, dengan

perhitungan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar klasikal siswa mnggunakan

rumus berikut ini.

* �+,

-

Keterangan :

* � ./0/ 1 2/0/345/4

27

+* � 6785/9:;<;57279/3345/4<4<=/

N � 6785/9 <4<=/

Untuk mengetahui seberapa besar ketuntasan belajar siswa secara

klasikal maka digunakan rumus :

Kb = ->

-x 100 %

Kb = Persentase ketuntasan belajar klasikal

NS = Jumlah siswa yang mencapai KKM

N = Jumlah seluruh siswa

Dalam sebuah pembelajaran bisa dikatakan sudah berhasil mencapi

criteria ketuntasan klasikal apabila sudah mencapai 85%. Menurut Depdiknas

(2006) bahwa pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal siswa

yang mendapat nilai diatas KKM mencapai 85%.

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Refleksi Awal

Sebelum melakukan penelitian dengan menggunakan alat sederhana guru

sudah melakukan latihan bermain sepak bola hanya dengan metode demonstrasi

dan latihan manual saja, maksudnya adalah latihan dilakukan guru dengan cara

memperagakan di depan kelas bagaimana teknik bermain sepak bola dengan alat

sederhana, yaitu teknik menendang, menahan, dan menggiring bola, setelah itu

siswa bisa melakukan permainan sepak bola dengan alat sederhana dengan baik

dan benar. Jadi dalam penelitian ini yang menjadi focus dari penelitian adalah

cara siswa dalam melakukan teknik bermain sepak bola yang dikategorikan ke

dalam baik, sedang, dan kurang.

Pada refleksi awal ini nilai yang diperoleh siswa masih belum

memuaskan. Karena dari 25 orang siswa masih ada 10 orang siswa yang

kemampuan bermain sepak bola masuk kedalm kategori kurang.

B. Deskripsi Aktifitas dan Hasil Belajar Siklus I

1. Hasil perhitungan Pengamatan aktifitas Guru pada siklus I yang dilakukan

oleh pengamat 1 maupun pengamat 2 ditampilkan dari table dibawah ini.

Tabel 6. Hasil Pengamatan Guru Oleh Pengamat 1 dan 2

No Skor yang di Peroleh

Rata – rata Pengamat 1 Pengamat 2

1. 1 1 1

2. 1 1 1

3. 2 2 2

4. 2 3 3

5. 3 3 3

29

6. 3 3 3

7. 2 2 2

8. 1 1 1

Jumlah= 16 16 16

Sumber data : Lampiran 3 dan 4

Berdasarkan data tabel 6, menunjukkan bahwa aktifitas guru pada

siklus I diperoleh rata-rata 16, ini berarti berada dalam kategori cukup. Dari

ke 8 aspek penilaian 3 aspek saja yang mendapat nilai kategori baik yaitu

guru telah memperagakan teknik gerakan menendang, menahan, dan

menggiring bola, 2 aspek dengan kategori cukup.Yaitu guru tidak

memperagakan teknik yang lain pada siswa, dan guru tidak membimbing

siswa yang belum bisa bermain sepak bola.Dan 3 aspek dengan kategori

kurang yaitu guru tidak menggunakan alat peraga yang ada,awal belajar guru

tidak mengadakan pemanasan sebelum bermain, dan guru tidak melakukan

evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan siswa dalam

melakukan permainan sepak bola.

2. Hasil perhitungan pengamatan aktifitas siswa pada siklus I yang dilakukan

oleh pengamat 1 maupun pengamat 2 ditampilkan dari tabel dibawah ini.

Tabel 7. Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Oleh Pengamat 1 dan 2.

No Skor yang di Peroleh

Rata – rata Pengamat 1 Pengamat 2

1. 2 2 2

2. 1 1 1

3. 2 2 2

4. 2 2 2

5. 2 2 2

6. 2 2 2

7. 3 3 3

8. 1 1 1

Jumlah= 14 14 14

Sumber Data : Lampiran 5 dan 6

30

Dari tabel 7, dapat kita lihat bahwa aktifitas siswa pada siklus I

mendapat skor Rata-rata 14 atau dalam kategori cukup. Dari 8 kategori

tersebut hanya 1 aspek yang mendapat kategori baik, dimana siswa bisa

menggunakan alat sederhana dalam bermain sepak bola . 5 aspek dengan

kategori cukup yaitu siswa antara iya dan tidak menggunakan media

pembelajaran, siswa kurang memperhatikan guru sedang memperagakan cara

bermain sepak bola, siswa melakukan gerakan menahan, menendang,

menggiring bola, dan 2 aspek dengan kategori kurang yaitu siswa tidak

melakukan pemanasan sebelum bermain sepak bola, serta tidak

memperhatikan penjelasan evaluasi yang dilakukan guru.

3. Hasil perhitungan kinerja siswa setelah diadakan evaluasi pada siklus I dapat

dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 8. Hasil Perhitungan Kinerja Siswa

No Aspek Nilai Skor

1. Nilai Terendah 62

2. Nilai Tertinggi 79

3. Rata- rata kelas 70,8

4. Jumlah Siswa yang tuntas 19

5. Jumlah Siswa yang tidak tuntas 6

6. Ketuntasan Klasikal 74%

Sumber Data : Lampiran 7

Berdasarkan tabel 8 nilai yang diperoleh siswa setelah guru

melakukan evaluasi diketahui bahwa nilai siswa yang paling rendah adalah 62

dan nilai yang paling tinggi 79 dengan rata-rata kelas 70,8. Dari segi jumlah

siswa yang berhasil mencapai ketuntasan belajar minimum adalah 19 orang

siswa sehingga masih ada 6 orang siswa yang masih belum berhasil

31

menuntaskan materi ini dengan tingkat ketuntasan klasikal adalah 74 % ,

yang berarti masih dalam kategori belum tuntas klasikal karena masih kurang

dari 85 %.

4. Refleksi Siklus I

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, yang bisa dilihat dari tabel

pengamatan guru dan siswa serta tabel penilaian hasil kinerja siswa terlihat

masih terdapat beberapa kelemahan yang membuat nilai siswa yang belum

berhasil mencapai ketuntasan minimum, dan masih ditemukan beberpa siswa

yang belum bisa bermain sepak bola . Dari segi guru juga masih terlihat

belum maksimal dalam mengajar jadi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan

tersebut maka guru harus meningkatkan cara penerapan serta pelaksanaan

dalam bermain sepak bola pada siklus II.

C. Deskripsi Aktifitas dan Hasil Belajar Siklus II

1. Hasil perhitungan Pengamatan aktifitas Guru pada siklus II yang dilkaukan

pengamat 1 maupun pengamat 2 ditampilkan dari tabel dibawah ini.

Tabel 9. Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Oleh Pengamat 1 dan 2

No Skor yang di Peroleh

Rata – rata Pengamat 1 Pengamat 2

1. 3 3 3

2. 2 2 2

3. 3 3 3

4. 3 3 3

5. 3 3 3

6. 3 3 3

7. 3 3 3

8. 2 2 2

Jumlah= 22 22 22

Sumber data : Lampiran 10 dan 11

32

Berdasarkan data pada tabel 9 menunjukkan bahwa aktifitas guru

pada siklus II diperoleh rata-rata skor 22, ini berarti berada dalam kategori

baik. Dari ke 8 aspek dinyatakan 6 aspek dengan kategori baik dan 2 aspek

dikategorikan cukup, karena waktu pemanasan guru tidak ikut dalam

pemanasan, Cuma memantau, dan tidak tuntas dalam pembelajaran yaitu

tidak melakukan evaluasi.

2. Hasil Perhitungan Pengamatan aktifitas siswa pada siklus II yang dilakukan

oleh pengamat 1 maupun pengamat 2 ditampilkan dari tabel dibawah ini.

Tabel 10. Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Oleh Pengamat 1 dan 2.

No Skor yang di Peroleh

Rata – rata Pengamat 1 Pengamat 2

1. 3 3 3

2. 3 3 3

3. 3 3 3

4. 3 3 3

5. 3 3 3

6. 3 3 3

7. 3 3 3

8. 2 2 2

Jumlah= 23 23 23

Sumber data : Lampiran

12 dan 13

Berdasarkan data pada table 10 di atas menunjukkan bahwa

aktifitas guru pada siklus II diperoleh rata-rata skor 23, ini berarti berada

dalam kategori baik . Dari ke 8 aspek hanya 7 yang mendapat skor baik 1

mendapat nilai cukup, yaitu siswa tidak seluruhnya mengikuti evaluasi.

3. Hasil Perhitungan kinerja siswa setelah diadakan evaluasi pada siklus I dapat

dilihat dari table dibawah ini.

33

Tabel 11. Hasil perhitungan Kinerja Siswa

No Aspek Nilai Skor

1. Nilai Terendah 62

2. Nilai Tertinggi 80

3. Rata- rata kelas 73%

4. Jumlah Siswa yang tuntas 24

5. Jumlah Siswa yang tidak tuntas 1

6. Ketuntasan Klasikal 90%

Sumber Data : Lampiran 14

Berdasarkan table 11, nilai yang diperoleh siswa setelah guru

melakukan evaluasi dapat diketahui bahwa nilai siswa yang paling rendah

adalah 62 dan nilai yang paling tinggi adalah 80 dengan rata-rata kelas 73 %.

Dari segi jumlah siswa yang berhasil mencapai ketuntasan belajar minimum

adalah 24 orang siswa sehingga masih ada 1 orang siswa yang masi belum

berhasil menuntaskan meteri ini dengan tingkat ketuntasan klasikal adalah

90% yang beerarti masih dalam kategori tuntas klasikal karena sudah lebih

dari 85%.

4. Refleksi Akhir

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari siklus II dapat

disimpulkan bahwa proses pembelajaran mengalami peningkatan yang sangat

baik, dilihat dari segi guru maupun siswa , pada siklus II jumlah siswa yang

mencapai ketuntasan belajar sudah 24 orang siswa dengan ketuntasan klasikal

90%, yang berarti sudah melebihi criteria ketuntasan belajar klasikal yaitu

85%. Karena peningkatan yang diperoleh sudah sangat baik, maka penelitian

ini berhenti sampai pada siklus II.

34

D. Pembahasan Per siklus

Penelitian yang dilakukan mulai dari siklus I sampai siklus II , terlihat

selalu terjadi peningkatan dalam kemampuan bermain sepak bola dengan alat

sederhana pada siswa kelas IV di SD Negeri 08 Curup Tengah. Dari siklus ke

siklus terjadi peningkatan –peningkatan siswa yang mendapat nilai tuntas, yang

awalnya pada siklus I siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 19 orang

meningkat menjadi 24 orang setelah siklus II. Demikian juga dengan ketuntasan

klasikal dari 74% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II, yang berarti sudah

berhasil mencapai criteria ketuntasan belajar klasikal sebesar 85%, sesuai dengan

Depdiknas (2006) bahwa pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal

siswa yang mendapat nilai diatas KKM mencapai 85%. Dari hasil pengamatan

yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan teman sejawat pada siswa dan guru juga

terjadi peningkatan yang awalnya sama-sama dalam kategori cukup pada siklus I,

setelah dilakukan siklus II sama-sama meningkat juga menjadi kategori baik

dengan nilai yang hamper sempurna.

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan

alat sderhana dalam permainaan ssepak bola dapat meningkatkan keterampilan

bermain sepak bola, karena dengan menggunakan media pembelajaran dapat

membantu guru dalam proses pembelajaran seta dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap meteri yang diajarkan, ini sesuai denagn pendapat Arikunto (1987:

13) yang menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat pembantu pendidikan

dan pengajaran dan dapat berupa perbuatab-perbuatan atau benda-benda yang

mudah member pengertian, kepada anak didik berturut-turut dari perbuatan

abstrak sampai konkrit.

35

Pembelajaran sepak bola sangat tepat diberikan pada anak usia sekolah

dasar. Karena pada ingkat sekolah dasar, anak mempelajari baru belajar gerak

dasar seperti latihan teknik menendang, menahan, dan menggiring bola salah

satunya dalam permainan sepak bola sesuai dengan karakter anak sekolah dasar

yang senang bermain sambil belajar, maka pembelajaran ini akan lebihefektif bila

meggunakan alat sederhana. Jadi melalui pembelajaran gerak dasar menendang,

menahan, dan menggiring denagn menggunakan alat sederhana diharapkan siswa

dapat meningkatkan kegiatan belajar.

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas ini dalam dua siklus diambil

kesimpulan bahwa untuk meningkatkan keterampilan mempassing bola dapat

dilakukan dua hal yaitu :

1. Penggunaan alat sederhana untuk latihan menendang , menahan dan

mengiring dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas IV SD Negeri 08

Curup dalam bermain sepak bola.

2. Penggunaan alat sederhana dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam

elakukan latihan menendang, menahan dan menggiring. Siswa menjadi lebih

aktif dan bersemangat melakukan latihan, sehingga kemampuan siswa

bermain sepakbola juga meningkat.

B. Saran

1. Sebaiknya bermain sepakbola pada siswa guru menggunakan berbagai media

dan alat sederhana, sehingga siswa merasa lebih mudah dan bersemangat

berlatih.

2. Sebelum mengajarkan bermain sepakbola dengan berbagai macam teknik,

sebaiknya siswa diajarkan dulu teknik menendang, menahan dan menggiring

supaya siswa bisa dengan mudah untuk melakukan cara bermain sepakbola

dengan berbagai teknik.

3. Supaya guru tidak terlalu kewalahan dalam bermain sepakbola dan baiknya

guru bekerjamasama dengan guru lain atau memberdayakan siswa yang

sudah bisa bermain dengan baik untuk membantu siswa yang sudah mulai

bisa bermain sepakbola agar semua siswa mendapatkan latihan yang sama.

37

4. Sebaiknya guru menggunakan berbagai macam pendekatan dan

memperbanyak latihan untuk lebih memudahkan siswa lebih memahami

teknik bermain sepakbola pada siswa.

38

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini, 1989, Manajemen Pendidikan Sepak Bola, Jakarta : Rhineka

Ari, Donaldo, 1982, Penelitian-Penelitian dalam Pendidikan Sepak Bola, Surabaya :

Usaha Nasional.

Batty, Eriec, 1986, Latihan Sepak Bola Metode Baru Pertahanan, Bandung : Pioner Jaya.

Dinata, Marta. Teori Dasar-Dasar Sepak Bola, Bandung, Grapindo : 1998

Djezed, Zulfar, 1983, Buku Sepak Bola F PoWKIP, Padang

1985, Diklat Sepak Bola, IKIP : Bandung

Cover, Viel, 1985, Sepak Bola Program Pembinaan Permainan Ideal, Jakarta : Gramedia

1991, Tehnik-tehnik dan Situasi Dasar Sepak Bola, FPAK/KIP Bandung.

Luxbachar, Lexson A. Sepak Bola Keterampilan Sehat. Jakarta, Grapindo : 2003

Nur, Suafial, 1987, Cara-cara Tendangan Bola yang Jitu. FKIP, Padang.

Suharjo, Bambang. Teknik Bermain Sepak Bola. Jakarta, Persada Mukti : 2013

Witarso Aang, 1983, Dasar-dasar Tehnik Sepak Bola, Jakarta.

Yusup, Kadis, 1982, Sepak Bola Indonesia, Jakarta.

39

LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN

40

PHOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Mengecek Daftar Kehadiran Siswa

Gambar 2. Melaksanakan Pemanasan Sebelum Kegiatan

41

Gambar 3. Mendemonstrasikan Cara Passing Bola Kaki

Gambar 4. Cara Menahan Bola Kaki

42

Gambar 5. Teknik Menendang Bola Kaki

43

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

SD NEGERI 08 CURUP TENGAH

Jalan Ketahun I Perumnas Curup Tengah

SURAT KETERANGAN Nomor : 421.1/246/KP/SDN 08 CRTG/2013

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri 08 Curup Tengah Kabupaten

Rejang Lebong, menerangkan bahwa :

Nama : SURYA KELANA

NPM : 1213198072

Program Studi : Penjaskes

Universitas : PSKGJ FKIP UNIB

Judul : Upaya Meningkatkan Pembelajaran Passing Pada

Perminan Sepak Bola Dengan Menggunakan Metode

Latihan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 08 Curup Tengah

Kabupaten Rejang Lebong.

Mahasiswa tersebut di atas benar telah melaksanakan penelitian di SD Negeri 08 Curup

Tengah Kabupaten Rejang Lebong dari tanggal s/d 21 Juni 2013.

Demikian Surat Keterangan ini diberikan kepada yang bersangkutan, untuk dipergunakan

seperlunya.

Dikeluarkan di : Curup

Pada tanggal : 27 Juni 2013

-----------------------------------------

Kepala Sekolah

SUWARNO, S.Pd.

NIP. 19600201 198411 1 001

44

RIWAYAT HIDUP

Nama : SURYA KELANA

Tempat / Tanggal Lahir : Curup, 24-04-1958

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jalan Rafflesia No. 3 RT. I / RW. III Perumnas

Pendidikan : SD Lulus Tahun 1972

SMP Lulus Tahun 1975

STM Lulus Tahun 1980

SGO Lulus Tahun 1983

Pendidikan Terakhir : D.II Tahun 2002

Orang Tua Ayah : Djaballudin

Ibu : Hamyana

Anak : Daspian Sayuti

Jesmil Yanti, S.Pd.

Pengalaman Tugas :

1. Guru di SD Negeri 2 Centre Curup Tahun 1983.

2. Guru di SD Negeri 31 Semelako Lebong Tahun 1998.

3. Guru di SD Negeri 08 Perumnas Curup Tengah Tahun 2007 sampai dengan

sekarang.