ringkasan buku putih kab rejang lebong

32
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 RINGKASAN BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU 1

Upload: edison-thomas

Post on 20-Jun-2015

1.559 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP)

Tahun 2012

RINGKASAN BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN REJANG LEBONG

PROVINSI BENGKULU

Disiapkan oleh:

POKJA SANITASI KABUPATEN REJANG LEBONG

RINGKASAN

1

Page 2: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Sektor sanitasi merupakan salah satu pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan. Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan lingkungan terutama di daerah permukiman padat, kumuh dan miskin di Kabupaten Rejang Lebong. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) Tahun 2015. Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat kepemilikan sistem jaringan air limbah (sewerage) terendah di Asia. Kurang dari 10 kota di Indonesia yang memiliki sistem jaringan air limbah dengan tingkat pelayanan sekitar 1,3% dari keseluruhan jumlah populasi.

Hal tersebut di atas mendorong Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong yang terdiri dari 15 Kecamatan, 29 Kelurahan dan 128 Desa yang dihuni oleh 3.504 Kepala Keluarga dengan total 255.693 Jiwa untuk ikut serta dalam program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang merupakan program bersama lintas sektor dan lintas departemen

Dalam rangka melaksanakan program tersebut Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah membentuk Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Rejang Lebong dengan Surat Keputusan Bupati Rejang Lebong Nomor 180. 023.II Tahun 2012 selaku Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Tim Pengarah dan Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah Bappeda Kabupaten Rejang Lebong selaku Ketua Tim Pelaksana Pokja Sanitasi.

Tim Pelaksana Pokja Sanitasi Kabupaten Rejang Lebong sebagai pelaksana harian kegiatan PPSP dengan personil dari berbagai dinas dan kantor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong menjadi garda depan operasional PPSP. Pokja sanitasi Kabupaten Rejang Lebong melakukan pertemuan untuk mengkaji, menganalisa, dan mengumpulkan data sekunder dan primer untuk memetakan kondisi sanitasi Kabupaten Rejang Lebong yang difokuskan di 10 desa/kelurahan lokasi kajian (zona sanitasi prioritas). Zona sanitasi prioritas tersebut berada di 4 kecamatan yaitu , Sindang Kelingi, Curup Selatan, Curup Utara dan Bermani Ulu. Hasil kajian tersebut disajikan dalam dokumen profil sanitasi skala kabupaten yang disebut White Book atau Buku Putih.

Untuk mengetahui gambaran kondisi terkini terhadap sanitasi yang ada, maka dilakukanlah proses kluster wilayah oleh Pokja PPSP Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan empat (4) indikator penentuan kluster wilayah study EHRA dan telah disepakati mengenai wilayah kajian berdasarkan kluster area yang telah dibuat dengan jumlah responden sebanyak empat ratus (400) responden dengan wilayah kajian sebagai berikut :

Daftar Desa/Kelurahan Lokasi Kajian EHRA Tahun 2012.

No Kecamatan Kelurahan/Desa Keterangan

1. Sindang Kelingi Kel Beringin Tiga Kluster 2

Blitar Muka Kluster 1

2. Curup Selatan Kel Air Putih Baru Kluster 0

Sukamarga Kluster 0

Desa Teladan Kluster 0

3. Curup Utara Kel Dusun Curup Kluster 0

Tabarenah Kluster 0

Batu Dewa Kluster 0

4. Bermani Ulu Raya Babakan Baru Kluster 1

Air Bening Kluster 0

Maksud penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Rejang Lebong untuk menggambarkan profil sanitasi (sanitation mapping) atau gambaran secara lebih lengkap yang menggambarkan kondisi sanitasi Kabupaten

2

Page 3: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Rejang Lebong dengan cara melakukan beberapa studi, antar lain Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (Environmental Health Risk Assesment/ EHRA).\

Tujuan dari penyusunan dokumen Buku Putih Sanitasi ini adalah :

1. Melakukan analisis dari kondisi dan potensi yang ada di Kabupaten Rejang Lebong serta melakukan identifikasi strategi dan langkah pelaksanaan kebijakan dalam sektor sanitasi.

2. Menghasilkan kebijakan daerah terkait sanitasi yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan Pemerintah Daerah berdasarkan kesepakatan seluruh lintas pelaku (stakeholder) AMPL-BM Kabupaten Rejang Lebong

3. Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dan pengorganisasian pelaksanaan pembangunan sanitasi secara efektif, efisien, sistematis, terpadu dan berkelanjutan.

4. Memberikan informasi sarana sanitasi yang ada saat ini;5. Menyediakan data sebagai dasar analisis situasi dilihat dari segala aspek, sehingga zona sanitasi prioritas

dapat ditetapkan berdasarkan urutan potensi resiko kesehatan lingkungan /area resiko sanitasi6. Memberikan informasi bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam bersinergi dan menjalankan perannya

untuk berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi ke depan;7. Memberikan bahan dasar penetapan kebijakan daerah dalam pengelolaan sanitasi di masa yang akan

datang berdasarkan target prioritas yang disepakati bersama.

PROFIL SANITASI WILAYAH KABUPATEN REJANG LEBONG

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

1. Persampahan Rumah Tangga

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan permasalahan yang ada adalah berupa masih terdapatnya tumpukan sampah terutama di kalster 1 dan klaster 2, dampak dari permasalahan tersebut adalah berupa timbulnya vektor-vektor pembawa penyakit berupa hewan dan binatang di sekitar tumpukan sampah yang berpotensi menimbulkan penyakit, selain itu dengan adanya tumpukan sampah juga menimbulkan bau dan menyumbat drainase yang ada.

3

Page 4: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012.

Dari 5 klaster yang ada menunjukan sebagian besar pengelolaan sampah rumah tangga dilakukan dengan membakar sampah. Hanya pada klaster 1, 2 dan 3, pengelolaan sampah yang dikumpulkan yang kemudian diambil oleh petugas untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Hal ini menunjukan bahwa masih kurang baiknya perilaku masyarakat untuk mengolah sampah rumah tangganya dengan benar, hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain :

1. Kurangnya armada pengangkut sampah (dump truck) untuk mengambil dan membawa sampah terutama di daerah luar perkotaan

2. Kurangnya pengetahuan tentang pengolahan sampah rumah tangga dengan baik dan benar.

2. Pembuangan Air Kotor / Limbah Tinja Manusia dan Lumpur Tinja

a. Tempat Buang Air Besar/BABSebagian besar responden (59%) menyatakan melakukan aktifitas buang air besar di jamban pribadi dan sebagian kecil lainnya masih buang air besar di sungai dan sisanya ke kebun, siring atau selokan. Jika dilihat dari setiap klaster yang ada khususnya di klaster 4 seluruh responden menyatakan buang air besar di sungai.

4

Page 5: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012

3. Drainase Lingkungan/Selokan Sekitar Rumah dan Banjir.

1. Rumah Tangga Memiliki SPAL

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan sebagian besar limbah cair rumah tangga dibuang langsung menuju selokan atau pun ke sungai, untuk rumah yang tidak memiliki SPAL rata-rata masyarakat menyalurkan limbah cairnya ke ke halaman, kebun baik yang menggunakan saluran tertutup dan terbuka.

F. PERILAKU HIGIENE/SEHAT.

1. Kebiasaan Memakai Sabun

Sebagian besar (78%) ibu yang menjadi responden menggunakan sabun pada saat dilaksanakan survey dan 1 hari sebelum survey.

5

Page 6: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Rejang Lebong 2012

3.1.2 Tatanan Sekolah

Permasalahan spesifik dan prioritas yang dihadapi, Berdasarkan standar Sekolah Sehat, kebutuhan Kamar Mandi/WC/Toilet di SD/MI, SMP/MTs, SMA/ MA di Kabupaten Rejang Lebong belum memenuhi syarat, karena terdapat beberapa kendala seperti keterbatasan biaya dan lahan di sekolah

Berdasarkan hasil dari pembekalan Buku Putih Sanitasi yang dilakukan oleh Pokja teridentifikasi isu strategis dari PHBS sebagai berikut :

Internal KekuatanAspek Kelembagaan - Perlu ada Perda/Perwali tentang PHBS tatanan Rumah Tangga

- Klinik sanitasi di PUSKESMASAspek Keuangan - Sudah ada prioritas pengganggaran yang mengarah pada kegiatan

MDGs- Kecukupan penganggaran dari APBD kota

Aspek Teknis Operasional - Sosialisasi PHBS sudah dilaksanakan- Sudah ada pendataan PHBS oleh Puskesmas- Kegiatan terkait PHBS sudah masuk dalam renstra 2011-2016- Kegiatan terkait PHBS sudah masuk RPJMD 2011-2016- Ada program prokasih

Aspek Komunikasi - Siaran keliling oleh Bagian Humas tentang kegiatan PHBS- Pembuatan stiker, leaflet tentang PBHS

SDM - Kader kelurahan siaga- Ada petugas higiene sanitasi di puskesmas

Internal KelemahanAspek Kelembagaan - Koordinasi lintas sektor kurangAspek Keuangan - DPA PHBS lintas sektor belum terkoordinasikan

- Dana APBD tergantung kemampuan daerahAspek Teknis Operasional - Perencanaan sektor sanitasi belum komprehensif

- Sanitasi/PHBS belum menjadi program prioritasAspek Komunikasi - Promosi kesehatan PHBS masih kurangSDM - Belum ada jabatan fungsional penyuluh kesehatan

- Kebiasaan masyarakat yang kurang peduli dengan kebersihan sendiri dan lingkungan

Eksternal PeluangAspek Kelembagaan - Ada informasi PHBS di forum PKKAspek Keuangan - Potensi dana CSRAspek Komunikasi - Berita PBHS di media cetak (Radar Pat Petulai, Rakyat Bengkulu,

Bengkulu Ekspres)Aspek Teknis Operasional - Aspek Partisipasi Masyarakat, - Masyarakat membangun jamban/MCK melalui program PNPM

6

Page 7: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Swasta dan Kesetaraan GenderAspek Sosial Budaya -

Eksternal AncamanAspek Kelembagaan -Aspek Keuangan - Anggaran dari non APBD kurangAspek Komunikasi - Belum ada komunikasi dan kerjasama antara perusahaan dg Pemda

- Sosialisasi PBHS di tingkat masyarakat kurang- Sosialisasi PHBS melalui media elektronik kurang

Aspek Teknis Operasional - Ada beberapa kelurahan kesulitan air bersih- Limbah rumah tangga langsung dibuang ke sungai

Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender

- Kesadaran masyarakat tentang PHBS kurang- Belum ada pihak swasta menjadi sponsor PHBS

Aspek Sosial Budaya - Budaya PHBS belum menjadi kebiasaan- Kebiasaan mandi dan BAB di sungai

Demografi dan LH - Sungai banyak tercemar- Limbah industri rumah tangga dibuang ke sungai- Banyak didirikan bangunan di bantaran sungai

3.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik

Secara umum saluran pembuangan air limbah domestik di Kabupaten Rejang Lebong masih menjadi masalah, hal ini menunjkkan bahwa sebagian besar keluarga tidak memiliki fasilitas saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong cakupan kepemilikan SPAL adalah sebesar 46,30% keluarga dan SPAL memenuhi syarat kesehatan sebesar 30,78%.

Adapun sarana dan prasarana IPLT yang tersedia saat ini di BLHKP Kabupaten Rejang Lebong sebagai berikut ;

No Jenis Jumlah Kondisi

IPLT Tasik Malaya 1 Unit Kurang Berfungsi

Mobil Tinja 1 Unit Rusak Berat

3.2.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak

Berdasarkan hasil dari pembekalan Buku Putih Sanitasi yang dilakukan oleh Pokja teridentifikasi isu strategis subsektor Air Limbah sebagai berikut :

Internal KekuatanAspek Kelembagaan - Ada Perda RTRW dan RPJMD

- Ada kewajiban penyusunan dokumen lingkungan- Pengampu pengelolaan air limbah domestik di Rejang Lebong ada di

DCKTR bidang Sanitasi dan Air BersihAspek Keuangan - Ada potensi anggaran APBD untuk pengelolaan air limbahAspek Teknis Operasional - Ada program SLBM

- Ada program STBM- Ada program Sanimas- Sudah ada sarana sanitasi (WC, SPAL, septic tank)

Aspek Komunikasi - Ada media komunikasi (radio pemerintah, leaflet)SDM - Ada SDM untuk inspeksi sarana pembuangan air limbah

- Ada SDM untuk monitoring baku mutu air limbah

Internal KelemahanAspek Kelembagaan - Koordinasi antar instansi pengelola air limbah kurangAspek Keuangan - Belum dilaksanakan penarikan retribusi air limbah

7

Page 8: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Aspek Teknis Operasional - IPLT belum berfungsi maksimal - Truk tinja belum berfungsi maksimal - Tidak ada masterplan pengelolaan air limbah

Aspek Komunikasi - Kurangnya sosialisasi/penyuluhan tentang pengelolaan air limbahSDM - Belum ada SDM untuk membuat IPLT

Eksternal PeluangAspek Kelembagaan - Ada PP No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air,

Aspek Keuangan - Ada dana bantuan non APBD Kota untuk program SLBM- Ada bantuan dari PNPM untuk pembangunan MCK

Aspek Komunikasi - Ada media komunikasi (surat kabar, radio, televisi)Aspek Teknis Operasional - Ada MCK komunal Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender

- Ada program kali bersih

Aspek Sosial Budaya

Eksternal AncamanAspek Kelembagaan - KSM pengelola air limbah belum dikuatkanAspek Keuangan - Dana CSR dari perusahaan belum dikelolaAspek Komunikasi - Pemberitaan tentang persoalan air limbah masih kurangAspek Teknis Operasional - Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender

- Partisipasi masyarakat terhadap program STBM kurang

Aspek Sosial Budaya - Pembuangan air limbah grey water masih ke saluran drainase- Saluran pembuangan dari WC masih banyak yang langsung ke sungai

Demografi dan LH - Sulitnya pencarian lokasi pembangunan IPAL komunal

3.3 Pengelolaan Persampahan

Kabupaten Rejang Lebong yang terdiri dari 15 kecamatan (122 desa dan 34 kelurahan) dengan luas 151.576 Ha, dengan jumlah penduduk 262.034 jiwa berpotensi setiap harinya menambah jumlah (volume) sampah seiring dengan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Diperkirakan setiap orang menghasilkan sampah (langsung maupun tidak langsung) minimal sekitar 0,5 Kg perharinya. Jika penduduk Rejang Lebong berjumlah 262.034 jiwa berarti produksi sampahnya perhari sekitar 181,017 kg atau sekitar 5430,42 ton/ bulan. Dapat dibayangkan jika sampah sebanyak itu tidak mampu dikelola secara arif dan bijaksana tentu akan menimbulkan banyak masalah terutama pencemaran terhadap lingkungan.

Akses pelayanan persampahan oleh BLHKP Kabupaten Rejang Lebong baru mencapai 25% dari jumlah pendidudk. Khusus untuk kota Curup sebagai ibu kota kabupaten baru terlayani 40% dari jumlah penduduk perkotaan. Perharinya timbulan sampah di kota Curup mencapai 190 M3 sampai 260 M3 dan yang mampu terangkut ke TPA Jambu Keling hanya sebanyak 90 M3 – 125 M3.

Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Rejang Lebong dalam pengelolaan sampah antara lain ;

Belum cukup tersedianya TPA yang memenuhi syarat dan fasilitas pendukungnya secara memadai Kebiasaan buang sampah sembarangan Rendahnya kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan sampah dilingkungannya Timbulan sampah yang menumpuk yang diakibatkan teerbatasnya sarana prasarana angkutan.

Adapun sarana dan prasarana kebersihan yang tersedia saat ini di BLHKP Kabupaten Rejang Lebong sebagai berikut ;

8

Page 9: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

No Jenis Jumlah Kondisi

TPA Jambu Keling 1 Unit Berfungsi

TPA Lubuk Sanai 1 Unit Berfungsi

Dump Truck 12 Unit 4 Unit Rusak Ringan

Amroll Truck 2 Unit 1 Rusak Berat

Mobil L 300 2 Unit Berfungsi

Mobil Carry 2 Unit Rusak

Motor Gerobak 10 Unit 4 Rusak Ringan

Gerobak Tanpa Roda 89 Unit Berfungsi

Tong Sampah 201 Unit Sebagian Besar Hilang

Rumah Plat 8 Unit Berfungsi

Gerobak Roda 2 30 Unit Sebagian Rusak Ringan

Cointainer 5 Unit Berfungsi

Kendaraan Alat Berat

Komatsu D31 F 1 Unit Tidak Berfungsi

Jhon Deer 1 Unit Tidak Berfungsi

Exsavator 1 Unit Berfungsi

Wheel Loader 1 Unit Berfungsi

3.3.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak

Berdasarkan hasil dari pembekalan Buku Putih Sanitasi yang dilakukan oleh Pokja teridentifikasi isu strategis dari subsektor Persampahan sebagai berikut :

Internal KekuatanAspek Kelembagaan - Terbentuknya UPT TPA sampah

- Sudah adanya SOP TPA- Ada embrio TPST di kelurahan- Ada Komitmen dari pimpinan- Pembentukan CFCD (Forum Penyaluran dana CSR)

Aspek Keuangan - Aspek Teknis Operasional - DED TPA sudah ada

- Pelayanan kebersihan di fasum meningkat- Lokasi TPA jauh dari pemukiman- sistem TPA sudah sesuai dengan persyaratan- Adanya penanganan sampah ( komposting di TPA)

Aspek Komunikasi - Media pemerintah (radio, majalah hati beriman)SDM -

Internal KelemahanAspek Kelembagaan - Perda tentang pengolahan sampah belum ada

- Belum ada master plan tentang persampahan

9

Page 10: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Aspek Keuangan - Potensi retribusi sampah belum maxsimal- Pendapatan belum mencukupi untuk biaya operasional

Aspek Teknis Operasional - TPST belum mencakup ke semua wilayah- Sapras Persampahan masih kurang- Cakupan Pelayanan belum menjangkau ke semua wilayah- Belum ada jadwal pembuangan sampah- Armada truk butuh peremajaan

Aspek Komunikasi - Sosialisasi tentang permasalahan sampah kurangSDM - SDM persampahan terbatas

Eksternal PeluangAspek Kelembagaan - UU no 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan sampahAspek Keuangan - Ada APBN, APBD I, dana CSRAspek Komunikasi - Banyak pemberitaan positif di media tentang sampahAspek Teknis Operasional - Banyak volume sampah (anorganik yang dibuang ke luar kota) oleh

pengepulAspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender

- Banyak pengepul sampah yang terbentuk- Kesadaran pembayaran retribusi sampah cukup tinggi- Banyak pemulung sampah di TPS maupun TPA- Ada penanganan sampah (komposting) di masyarakat

Aspek Sosial Budaya -Demografi dan LH -

Eksternal AncamanAspek Kelembagaan -Aspek Keuangan - Dana CSR untuk penanganan sampah belum maksimalAspek Komunikasi - Aspek Teknis Operasional - Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender

- Pola pikir masyarakat/dunia usaha tentang pemilahan sampah belum optimal

Aspek Sosial Budaya - Perilaku masyarakat buang sampah sembarangan (misal di sungai)- Kesadaran pemilahan sampah di masyarakat kurang

Demografi dan LH - Jumlah penduduk meningkat- Volume sampah anorganik (plastik) yang semakin meningkat

3.4 Pengelolaan Drainase Lingkungan

Kondisi drainase khususnya dilingkungan perumahan dan permukiman dibeberapa kawasan masih menjadi masalah yang perlu mendapatkan penanganan. Hal ini ditandai dengana adanya genangan dibeberapa kawasan pada musim hujan. Permasalahan genangan secara umum disebabkan oleh belum memadainya fasilitas saluran drainase, sementara fasilitas saluran yang ada tidak semuanya berfungsi, dikarenakan perilaku buang sampah sembarangan oleh masyarakat.

3.4.7 Isu Strategis Dan Permasalahan Mendesak

Permasalahan dan isu strategis terkait dengan penanganan drainase meliputi aspek infrastruktur maupun non infrastruktur, sehingga dalam pengentasannya menyentuh kedua hal tersebut. Permasalahan utama yang perlu mendapat perhatian pada aspek infrastruktur adalah:

1. Penyediaan komponen sarana dan prasarana drainase yang ada belum lengkap.2. Penggunaan teknologi konstruksi drainase yang ada belum modern, sehingga tingkat capaian baku

mutu, efisiensi biaya dan asas kemanfaatan masih rendah.

Tinjauan permasalahan/ isu strategis pada aspek non infrastruktur adalah: Penyelenggaraan sistem drainase yang meliputi perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan

pemeliharaannya belum komprehensif dan terintegrasi di seluruh wilayah serta belum mengikutsertakan stakeholder yang potensial dan bersifat lintas sektor.

10

Page 11: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi 3.5.1 Pengelolaan Air Bersih

Sampai saat ini di Kabupaten Rejang Lebong layanan/akses masyarakat terhadap air minum yang layak baru mencapai sekitar 45,65%. Layanan air minum di Kabupaten Rejang Lebong dilaksanakan atas prakarsa masyarakat, PDAM dan program-program terkait antara lain; CWSHP, PNPM, PSAB, SIPAS serta program rutin dari Dinas terkait melalui DAK. Berdasarkan penyebaran akses layanan dari 15 kecamatan dapat diklasifikasikan; kecamatan dengan akses baik terhadap air minum antara lain di kecamatan; Padang Ulak Tanding, Bermani Ulu, Curup, CurupTengah, Curup Selatan, Curup Timur, Curup Utara, Selupu Rejang, Kota Padang dan akses air mimun yang kurang baik di kecamatan Sindang Daratan, Sindang Kelingi, Binduriang, Sindang Beliti Ulu, Bermani Uu Raya dan Sindang Beliti Ilir. Adapun karakteristik layanan air minum sebagai berikut ;

Karakteristik Layanan Air Minum

Cakupan Air Minum Persentase

Penggunaan sumur gali 58,14%

Penggunaan ledeng 45,69%

Penampungan air hujan 13,32%

Sumur pompa tangan 13,28%

Sumber; Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong 2011

Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Rejang Lebong dalam layanan air minum antara lain :

Faktor geografis yang memerlukan investasi berbiaya tinggi. Tingkat kebocoran pada jaringan pipa distribusi yang tinggi sebagai akibat telah melebihi umur tehnis. Lemahnya koordinasi pelaksanaan program air minum. Masih kurangnya kesadaran sebagian besar masyarakat terhadap pengelolaan dan pemeliharaan

sarana yang telah dibangun. Minimnya SDM yang profesional di bidang pengelolaan air minum. Permasalahan ketimpangan pembiayaan antara harga jual dengan harga produksi yang

menyebabkan tidak tercapainya full cost recovery sehingga menyebabkan PDAM Kabupaten Rejang Lebong masuk dalam kategori kurang sehat.

3.5.1.5 PermasalahanPermasalahan yang dihadapi PDAM Kabupaten Rejang Lebong dalam upaya penyediaan sarana akses

air bersih adalah sebagai berikut : Pada musim kemarau sumber mata air mengalami penurunan debit air, sehingga kapasitas produksi juga

berkurang Kondisi topografi yang berbukit menuntut biaya investasi, operasional dan perawatan yang cukup besar

dalam pengadaan sarana air bersih Kurangnya kesadaran masyarakat akan konservasi sumber daya air Jaringan pipa jenis asbes peninggalan jaman dulu banyak yang sudah rusak sehingga berpotensi

meningkatkan kebocoran Kontinuitas belum optimal karena air belum bisa mengalir secara kontinu 24 jam

Dari hasil kajian yang ada diperoleh gambaran Area beresiko sanitasi di Kabupaten Rejang Lebong ditetapkan melalui elaborasi data hasil klastering, skor/persepsi SKPD, dan data sekunder, yang meliputi data kepadatan penduduk, data jumlah keluarga (KK) miskin, akses air bersih, jumlah jamban pribadi dan luas genangan. Hasil elaborasi data sebagai berikut :

Kecamatan Kelurahan Skor Skor Skor Skor Yang Tingkat

11

Page 12: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Berdasarkan Persepsi

SKPD

Berdasarkan Data

Sekunder

Berdasarkan Data EHRA

By Clustering

Disepakati Risiko

Kota Padang Pembobotan 33,00% 33,00% 34,00%

Derati 2,14 3 3 2,72 Resiko Sedang

Taba Anyar 2,86 3 3 2,95 Resiko Sedang

Suka Rami 2,86 3 3 2,95 Resiko Sedang

Kota Padang 2,86 4 3 3,28 Resiko Sedang

Lubuk Mumpo 2,86 3 1 2,27 Resiko Sedang

Durian Mas 2,86 4 3 3,28 Resiko Sedang

Bedeng SS. 2,43 1 3 2,15 Resiko Menengah

Dusun Baru 2,86 3 3 2,95 Resiko Sedang

Kota Padang Baru 2,71 3 1 2,23 Resiko Menengah

Suka Karya 3,14 3 3 3,05 Resiko Sedang

Tanjung Gelang 3,29 3 3 3,09 Resiko Sedang

Padang Ulak Tanding

Karang Baru 2,86 2 3 2,62 Resiko Sedang

Guru Agung 2,71 2 3 2,58 Resiko Sedang

Belumai II 2,29 1 3 2,10 Resiko Menengah

Belumai I 2,29 3 3 2,76 Resiko Sedang

Ulak Tanding 2,57 1 1 1,52 Resiko Menengah

Pasar PU Tanding 2,29 1 1 1,42 Resiko Rendah

Tanjung Sanai I 2,57 2 3 2,53 Resiko Sedang

Muara Telita 2,86 1 1 1,61 Resiko Menengah

Ujan Panas 2,86 1 3 2,29 Resiko Menengah

Taba Tinggi 2,71 1 1 1,57 Resiko Menengah

Tanjung Sanai II 2,57 1 3 2,20 Resiko Menengah

Taktoi 2,86 1 3 2,29 Resiko Menengah

Kasie Kasubun 3,00 2 3 2,67 Resiko Sedang

12

Page 13: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Air Kati 2,86 1 3 2,29 Resiko Menengah

Bukit Batu 2,86 2 3 2,62 Resiko Sedang

Sindang Kelingi

Sindang Jaya 2,43 3 3 2,81 Resiko Sedang

Sindang Jati 2,43 3 1 2,13 Resiko Menengah

Belitar Muka 2,71 2 1 1,90 Resiko Menengah

Pelalo 2,43 1 1 1,47 Resiko Rendah

Kayu Manis 2,43 1 1 1,47 Resiko Rendah

Beringin Tiga 2,43 2 3 2,48 Resiko Menengah

Mojorejo 2,29 3 1 2,08 Resiko Menengah

Air Dingin 2,43 3 1 2,13 Resiko Menengah

Belitar Seberang 2,43 3 3 2,81 Resiko Sedang

Talang Lahat 2,29 3 3 2,76 Resiko Sedang

Cahaya Negeri 2,43 3 1 2,13 Resiko Menengah

Tanjung Aur 2,43 3 1 2,13 Resiko Menengah

Curup

Dwi Tunggal 1,71 3 3 2,58 Resiko Sedang

Air Putih Lama 2,14 3 1 2,04 Resiko Menengah

Adirejo 1,86 2 3 2,29 Resiko Menengah

Air Rambai 2,00 2 1 1,66 Resiko Menengah

Pasar Baru 2,14 3 1 2,04 Resiko Menengah

Pasar Tengah 2,14 1 3 2,06 Resiko Menengah

Jalan Baru 2,29 4 3 3,09 Resiko Sedang

Talang Benih 2,29 4 3 3,09 Resiko Sedang

Timbul Rejo 1,86 3 1 1,94 Resiko Menengah

Bermani Ulu

Air Mundu 2,29 3 3 2,76 Resiko Sedang

Tebat Tenong Dalam 2,43 3 1 2,13 Resiko Menengah

Baru Manis 2,14 3 1 2,04 Resiko Menengah

Kampung 2,29 3 1 2,08 Resiko Menengah

13

Page 14: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Melayu

Sentral Baru 2,29 3 3 2,76 Resiko Sedang

Kampung Sajad 2,29 1 3 2,10 Resiko Menengah

Suka Rami 2,86 4 1 2,60 Resiko Sedang

Pagar Gunung 3,00 3 1 2,32 Resiko Menengah

Selamat Sudiarjo 2,71 3 1 2,23 Resiko Menengah

Purwodadi 2,71 3 3 2,91 Resiko Sedang

Air Pikat 2,71 3 1 2,23 Resiko Menengah

Tebat Pulau 2,71 3 1 2,23 Resiko Menengah

Selupu Rejang

Air Putih Kali Bandung 1,71 3 1 1,90 Resiko Menengah

Air Meles Atas 1,86 3 3 2,62 Resiko Sedang

Sambirejo 2,43 3 1 2,13 Resiko Menengah

Air Duku 2,29 3 3 2,76 Resiko Sedang

Suban Ayam 2,43 3 1 2,13 Resiko Menengah

Cawang Baru 2,57 3 3 2,86 Resiko Sedang

Cawang Lama 2,43 3 3 2,81 Resiko Sedang

Simpang Nangka 2,57 3 3 2,86 Resiko Sedang

Sumber Urip 2,43 3 3 2,81 Resiko Sedang

Sumber Bening 2,43 3 1 2,13 Resiko Menengah

Karang Jaya 2,57 2 3 2,53 Resiko Sedang

Kayu Manis 2,57 3 1 2,18 Resiko Menengah

Kampung Baru 2,43 4 3 3,14 Resiko Sedang

Kali Padang 2,43 3 3 2,81 Resiko Sedang

Curup Utara

14

Page 15: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Dusun Curup 1,71 3 3 2,58 Resiko Sedang

Tunas Harapan 1,71 3 3 2,58 Resiko Sedang

Batu Dewa 2,71 2 3 2,58 Resiko Sedang

Perbo 2,71 3 3 2,91 Resiko Sedang

Batu Panco 2,57 3 3 2,86 Resiko Sedang

Dusun Sawah 2,57 3 3 2,86 Resiko Sedang

Lubuk Kembang 2,57 3 3 2,86 Resiko Sedang

Suka Datang 2,43 3 1 2,13 Resiko Menengah

Tabarenah 2,57 3 3 2,86 Resiko Sedang

Pahlawan 2,57 3 3 2,86 Resiko Sedang

Tasik Malaya 2,57 2 3 2,53 Resiko Sedang

Tanjung Beringin 2,29 3 1 2,08 Resiko Menengah

Kota Pagu 2,43 3 1 2,13 Resiko Menengah

Seguring 2,29 3 3 2,76 Resiko Sedang

Curup Timur

Sukaraja 2,14 3 3 2,72 Resiko Sedang

Kesambe Baru 2,00 3 1 1,99 Resiko Menengah

Karang Anyar 2,29 3 3 2,76 Resiko Sedang

Talang Ulu 2,14 2 3 2,39 Resiko Menengah

Duku Ulu 2,14 3 1 2,04 Resiko Menengah

Duku Ilir 2,14 1 3 2,06 Resiko Menengah

Air Meles Bawah 2,29 3 1 2,08 Resiko Menengah

Kampung Delima 2,29 3 3 2,76 Resiko Sedang

Kesambe Lama 2,29 3 3 2,76 Resiko Sedang

Curup Selatan

Air Putih Baru 2 3 3 2,67 Resiko Sedang

Tempel Rejo 2 3 3 2,67 Resiko Sedang

Rimbo Recap 1,86 2 3 2,29 Resiko Menengah

Watas Marga 1,86 2 1 1,61 Resiko Menengah

15

Page 16: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Teladan 1,71 3 3 2,58 Resiko Sedang

Suka Marga 1,86 2 3 2,29 Resiko Menengah

Lubuk Ubar 2 2 3 2,34 Resiko Menengah

Pungguk Lalang 1,86 3 1 1,94 Resiko Menengah

Turan Baru 2,29 2 1 1,75 Resiko Menengah

Tanjung Dalam 2,29 3 3 2,76 Resiko Sedang

Air Lanang 2 3 1 1,99 Resiko Menengah

Curup Tengah

Kepala Siring 2,571 3 3 2,86 Resiko Sedang

Talang Rimbo Baru 1,857 3 1 1,94 Resiko Menengah

Talang Rimbo Lama 1,857 2 1 1,61 Resiko Menengah

Siderejo 1,857 2 3 2,29 Resiko Menengah

Kampung Jawa 1,857 3 3 2,62 Resiko Sedang

Air Bang 1,857 2 1 1,61 Resiko Menengah

Pelabuhan Baru 1,571 2 3 2,20 Resiko Menengah

Batu Galing 2 3 3 2,67 Resiko Sedang

Banyu Mas 1,71 3 3 2,58 Resiko Sedang

Air Merah 2,43 3 3 2,81 Resiko Sedang

Binduriang

Kepala Curup 3,14 3 1 2,37 Resiko Menengah

Kampung Jeruk 3,00 4 3 3,33 Resiko Sedang

Simpang Beliti 3,29 3 3 3,09 Resiko Sedang

Taba Padang 2,86 2 3 2,62 Resiko Sedang

Air Apo 2,86 4 3 3,28 Resiko Sedang

Sindang Beliti Ulu

Apur 2,57 3 1 2,18 Resiko Menengah

Lawang Agung 2,71 4 3 3,24 Resiko Sedang

Lubuk Alai 2,71 3 3 2,91 Resiko Sedang

16

Page 17: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Karang Pinang 2,71 3 3 2,91 Resiko Sedang

Tanjung Agung 2,71 4 3 3,24 Resiko Sedang

Pengambang 2,71 1 1 1,57 Resiko Menengah

Jabi 2,86 4 3 3,28 Resiko Sedang

Tanjung Heran 2,86 3 3 2,95 Resiko Sedang

Air Nau 2,86 4 1 2,60 Resiko Sedang

Sindang Dataran

IV Suko Menanti 2,71 4 3 3,24 Resiko Sedang

Air Rusa 3,00 3 3 3,00 Resiko Sedang

Bengko 2,86 3 1 2,27 Resiko Menengah

Sinar Gunung 3,14 4 1 2,70 Resiko Sedang

Warung Pojok 2,86 2 1 1,94 Resiko Menengah

Talang Belitar 2,71 3 1 2,23 Resiko Menengah

Sindang Beliti Ilir

Merantau 3,14 2 1 2,04 Resiko Menengah

Periang 3,14 2 1 2,04 Resiko Menengah

Balai Buntar 3,00 1 3 2,34 Resiko Menengah

LubukTunjung 2,71 3 3 2,91 Resiko Sedang

LB. Belimbing I 2,86 3 3 2,95 Resiko Sedang

LB Belimbing II 2,86 2 3 2,62 Resiko Sedang

LB. Bingin Baru 2,86 3 3 2,95 Resiko Sedang

Sari Pulau 3,43 1 3 2,48 Resiko Menengah

Suka Merindu 3,29 3 3 3,09 Resiko Sedang

Suka Karya 3,43 1 3 2,48 Resiko Menengah

Bermani Ulu Raya

Dataran Tapus 2,86 1 1 1,61 Resiko Menengah

Bandung Marga 2,71 3 1 2,23 Resiko Menengah

Pal Seratus 2,86 3 3 2,95 Resiko Sedang

17

Page 18: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Pal VII 2,86 3 3 2,95 Resiko Sedang

Pal VIII 2,57 3 3 2,86 Resiko Sedang

Tebat Tenong Luar 2,71 3 1 2,23 Resiko Menengah

Bangun Jaya 2,71 3 1 2,23 Resiko Menengah

Babakan Baru 2,57 3 1 2,18 Resiko Menengah

Sumberejo Transad 2,57 3 1 2,18 Resiko Menengah

Air Bening 2,43 3 3 2,81 Resiko Sedang

Sumber: Hasil elaborasi data sekunder, penilaian SKPD dan klustering, Tahun 2012Peta 5.1: Peta area berisiko sanitasi Kab Rejang Lebong

18

Page 19: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

Tabel 5.1: Area Berisiko Sanitasi dan Penyebab Utamanya

No Area Berisiko*) Wilayah Prioritas Penyebab Utama Risiko

1 Risiko 3 Derati Air Limbah, Sampah dan PHBS

2 Risiko 3 Taba Anyar Air Limbah, Sampah dan PHBS

3 Risiko 3 Suka Rami Air Limbah, Sampah dan PHBS

4 Risiko 3 Kota Padang Air Limbah, Sampah dan PHBS

19

Page 20: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

5 Risiko 3 Lubuk Mumpo Air Limbah, Sampah dan PHBS

6 Risiko 3 Durian Mas Air Limbah, Sampah dan PHBS

7 Risiko 3 Dusun Baru Air Limbah, Sampah dan PHBS

8 Risiko 3 Suka Karya Air Limbah, Sampah dan PHBS

9 Risiko 3 Tanjung Gelang Air Limbah, Sampah dan PHBS

10 Risiko 3 Karang Baru Air Limbah, Sampah dan PHBS

11 Risiko 3 Guru Agung Air Limbah, Sampah dan PHBS

12 Risiko 3 Belumai I Air Limbah, Sampah dan PHBS

13 Risiko 3 Tanjung Sanai I Air Limbah, Sampah dan PHBS

14 Risiko 3 Kasie Kasubun Air Limbah, Sampah dan PHBS

15 Risiko 3 Bukit Batu Air Limbah, Sampah dan PHBS

16 Risiko 3 Sindang Jaya Air Limbah, Sampah dan PHBS

17 Risiko 3 Belitar Seberang Air Limbah, Sampah dan PHBS

18 Risiko 3 Talang Lahat Air Limbah, Sampah dan PHBS

19 Risiko 3 Dwi Tunggal Air Limbah, Sampah dan PHBS

20 Risiko 3 Jalan Baru Air Limbah, Sampah dan PHBS

21 Risiko 3 Talang Benih Air Limbah, Sampah dan PHBS

22 Risiko 3 Air Mundu Air Limbah, Sampah dan PHBS

23 Risiko 3 Sentral Baru Air Limbah, Sampah dan PHBS

24 Risiko 3 Suka Rami Air Limbah, Sampah dan PHBS

25 Risiko 3 Purwodadi Air Limbah, Sampah dan PHBS

26 Risiko 3 Air Meles Atas Air Limbah, Sampah dan PHBS

27 Risiko 3 Air Duku Air Limbah, Sampah dan PHBS

28 Risiko 3 Cawang Baru Air Limbah, Sampah dan PHBS

29 Risiko 3 Cawang Lama Air Limbah, Sampah dan PHBS

30 Risiko 3 Simpang Nangka Air Limbah, Sampah dan PHBS

31 Risiko 3 Sumber Urip Air Limbah, Sampah dan PHBS

32 Risiko 3 Karang Jaya Air Limbah, Sampah dan PHBS

33 Risiko 3 Kampung Baru Air Limbah, Sampah dan PHBS

34 Risiko 3 Kali Padang Air Limbah, Sampah dan PHBS

20

Page 21: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

35 Risiko 3 Dusun Curup Air Limbah, Sampah dan PHBS

36 Risiko 3 Tunas Harapan Air Limbah, Sampah dan PHBS

37 Risiko 3 Batu Dewa Air Limbah, Sampah dan PHBS

38 Risiko 3 Perbo Air Limbah, Sampah dan PHBS

39 Risiko 3 Batu Panco Air Limbah, Sampah dan PHBS

40 Risiko 3 Dusun Sawah Air Limbah, Sampah dan PHBS

41 Risiko 3 Lubuk Kembang Air Limbah, Sampah dan PHBS

42 Risiko 3 Tabarenah Air Limbah, Sampah dan PHBS

43 Risiko 3 Pahlawan Air Limbah, Sampah dan PHBS

44 Risiko 3 Tasik Malaya Air Limbah, Sampah dan PHBS

45 Risiko 3 Seguring Air Limbah, Sampah dan PHBS

46 Risiko 3 Sukaraja Air Limbah, Sampah dan PHBS

47 Risiko 3 Karang Anyar Air Limbah, Sampah dan PHBS

48 Risiko 3 Kampung Delima Air Limbah, Sampah dan PHBS

49 Risiko 3 Kesambe Lama Air Limbah, Sampah dan PHBS

50 Risiko 3 Air Putih Baru Air Limbah, Sampah dan PHBS

51 Risiko 3 Tempel Rejo Air Limbah, Sampah dan PHBS

52 Risiko 3 Teladan Air Limbah, Sampah dan PHBS

53 Risiko 3 Tanjung Dalam Air Limbah, Sampah dan PHBS

54 Risiko 3 Kepala Siring Air Limbah, Sampah dan PHBS

55 Risiko 3 Kampung Jawa Air Limbah, Sampah dan PHBS

56 Risiko 3 Batu Galing Air Limbah, Sampah dan PHBS

57 Risiko 3 Banyu Mas Air Limbah, Sampah dan PHBS

58 Risiko 3 Air Merah Air Limbah, Sampah dan PHBS

59 Risiko 3 Kampung Jeruk Air Limbah, Sampah dan PHBS

60 Risiko 3 Simpang Beliti Air Limbah, Sampah dan PHBS

61 Risiko 3 Taba Padang Air Limbah, Sampah dan PHBS

62 Risiko 3 Air Apo Air Limbah, Sampah dan PHBS

63 Risiko 3 Lawang Agung Air Limbah, Sampah dan PHBS

64 Risiko 3 Lubuk Alai Air Limbah, Sampah dan PHBS

21

Page 22: Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong

65 Risiko 3 Karang Pinang Air Limbah, Sampah dan PHBS

66 Risiko 3 Tanjung Agung Air Limbah, Sampah dan PHBS

67 Risiko 3 Jabi Air Limbah, Sampah dan PHBS

68 Risiko 3 Tanjung Heran Air Limbah, Sampah dan PHBS

69 Risiko 3 Air Nau Air Limbah, Sampah dan PHBS

70 Risiko 3 IV Suko Menanti Air Limbah, Sampah dan PHBS

71 Risiko 3 Air Rusa Air Limbah, Sampah dan PHBS

72 Risiko 3 Sinar Gunung Air Limbah, Sampah dan PHBS

73 Risiko 3 LubukTunjung Air Limbah, Sampah dan PHBS

74 Risiko 3 LB. Belimbing I Air Limbah, Sampah dan PHBS

75 Risiko 3 LB Belimbing II Air Limbah, Sampah dan PHBS

76 Risiko 3 LB. Bingin Baru Air Limbah, Sampah dan PHBS

77 Risiko 3 Suka Merindu Air Limbah, Sampah dan PHBS

78 Risiko 3 Pal Seratus Air Limbah, Sampah dan PHBS

79 Risiko 3 Pal VII Air Limbah, Sampah dan PHBS

80 Risiko 3 Pal VIII Air Limbah, Sampah dan PHBS

81 Risiko 3 Air Bening Air Limbah, Sampah dan PHBS

22