upaya meningkatkan pemahaman mata pelajaran al...
TRANSCRIPT
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN
AL QUR’AN-HADIS PADA MATERI POKOK KANDUNGAN
SURAT AN-NASHR MELALUI STRATEGI INFORMATION
SEARCH PADA SISWA KELAS IV MI SIDOREJO
TEGALREJO MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalamPendidikan Agama Islam
Oleh:
MUNASIKAH
NIM : 093111382
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
2011
ABSTRAK
Judul : Upaya Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist pada
Materi Pokok Kandungan Surat An Nashr Melalui Strategi Information
Search pada Kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang
Penulis : Munasikah
NIM : 093111382
Skripsi ini membahas tentang peningkatan pemahaman mata pelajaran Al-
Qur’an Hadist pada materi pokok kandungan surat An Nashr melalui strategi
information search. Kajiannya dilatarbelakangi oleh kurangnya antusias anak didik
terhadap mata pelajaran Al Qur’an dan Hadis. Maka studi ini dimaksudkan untuk
menjawab permasalahan : (1) Bagaimana penerapan strategi Information Search
dalam upaya meningkatkan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis? (2)
Apakah penerapan strategi Information Search dapat meningkatkan pemahaman
mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis?
Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MI
Sidorejo Tegalrejo Magelang dan sekolahan tersebut dijadikan sebagai sumber data
untuk mendapatkan informasi tentang upaya peningkatan pemahaman mata pelajaran
Al-Qur’an dan Hadis pada materi pokok kandungan surat An Nashr melalui strategi
information search. Data diperoleh melalui : observasi, wawancara, test,
dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan : PTK (Penelitian Tindakan
Kelas).
Kajian ini menunjukkan bahwa dengan melalui strategi information search
dapat menunjukkan : (1) Keaktifan peserta didik kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo
Magelang pada proses pembelajaran materi Al Qur’an dan Hadis materi pokok
kandungan surat An-Nashr pada siklus I dengan rata-rata 22 %, sedangkan pada
siklus II keaktifan siswa pada proses pembelajaran meningkat menjadi 60 %. Dari
hasil observasi kesiapan dalam mengikuti pembelajaran, kesiapan peserta didik
dalam menerima pembelajaran meningkat dari 32,8 pada siklus I menjadi 46,8 pada
siklus II. (2) Hasil belajar peserta didik kelas IV MI Sidorejo Magelang pada proses
pembelajaran materi Al Qur’an dan Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr
pada siklus I nilai rata-rata sebesar 6,83 dengan nilai tertinggi 8 dan nilai terendah 4
dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 70 %, sedangkan pada siklus II nilai rata-
rata menjadi 7,83 dengan nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 6 dengan tingkat
ketuntasan belajar sebesar 93 % yang sudah melebihi tingkat ketuntasan belajar yang
ditetapkan yaitu 75 %.
Jadi melalui strategi information search dapat meningkatkan upaya
pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis pada materi pokok kandungan surat
An-Nashr kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang.
MOTTO
<>?@Aن وDFGHا J?@KL MN JآFPQ Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya. (HR. Al-Bukhari)1
1 Muhammad Isma'l Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari/Kitab Fadha`il Al-Qur`an/Bab Khairukum
Man Ta’allama Al-Qur`an wa ‘Allamah/hadits nomor 5027, 1990
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahkan :
1. Teruntuk Bapak Ibu tercinta
(Yang selalu memberikan yang terbaik demi tercapainya cita-cita).
2. Teruntuk Suami dan Anakku (Sarju Haryanto, Ahmad Mauhiburrohman dan
Ahmad Roehan Naim)
(Yang selalu memberikan motivasi dan kasih sayang)
3. Teruntuk orang-orang yang dekat di hati dan teman-teman seperkuangan.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirohim
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan karunia nikmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Demikian juga shalawat juga salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, serta para sahabat dan pewaris risalahnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi yang berjudul “UPAYA
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST
PADA MATERI POKOK KANDUNGAN SURAT AN-NASHR MELALUI
STRATEGI INFORMATION SEARCH PADA SISWA KELAS IV MI SIDOREJO
TEGALREJO MAGELANG” ini tidak akan berhasil sebagaimana diharapkan tanpa
adanya restu, dorongan serta pengertian orang tua, suami, anak-anak, dan teman-
teman tercinta. Semoga dengan selesainya penyusunan skripsi ini hasilnya dapat
mengobati segala jerih payah serta keprihatinan mereka.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa
adanya bantuan dari banyak pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang
dapat penulis sebutkan hanyalah sebagian dari mereka tanpa mengurangi rasa
terimakasih yang mendalam kepada mereka diantaranya adalah :
1. Yang terhormat Bapak. Dr. Suja’i,M.Ag Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang, yang telah memberikan fasilitas dalam penyusunan skripsi
ini hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini.
2. Yang terhormat Bapak Dr. H. Ruswan, M.A, selaku dosen pembimbing, yang
telah berkenan meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis
dalam penulisan skripsi ini.
3. Kepada Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta staf dan karyawan
yang telah memberikan pelayanan perpustakaan yang penulis perlukan dalam
penulisan skripsi ini.
4. Seluruh keluarga terutama orang tua, suami dan anak-anak tercinta, yang telah
memberikan dorongan moril, material dan do’anya dalam menyelesaikan skripsi
ini.
5. Semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat serta bantuan dalam
penyusunan skripsi ini.
Kepada mereka semua, penulis tidak dapat berbuat banyak untuk membalas
jasa baiknya dan do’a, namun semoga Allah SWT membalas amal kebaikan mereka
semua dengan balasan berlipat ganda.
Akhirnya, semoga skripsi di hadapan pembaca ini akan bermanfaat adanya,
Amin ya Robbal ‘Alamin.
Semarang, 25 Mei 2011
Munasikah
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ......................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
MOTTO ................................................................................................................ vii
TRANSLITERASI ARAB LATIN ....................................................................... viii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Batasan Penelitian ....................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Al Qur’an dan Hadis ................................................................... 7
1. Pengertian Al Qur’an dan Hadis .......................................... 7
2. Tujuan Pembelajaran Al Qur’an dan Hadis ......................... 11
3. Metode Pembelajaran Al Qur’an dan Hadis ........................ 11
B. Kandungan Surat An-Nashr ........................................................ 14
1. Teks Ayat dan Terjemahannya ............................................ 14
2. Tafsir Surat An-Nashr Ayat 1-3 ........................................... 14
3. Pengertian Secara Umum ..................................................... 17
4. Munasabah dengan Surah sebelumnya ................................ 19
5. Asbabun Nuzul Surat An-Nashr Ayat 1-3 ........................... 20
C. Strategi Information Search (IS) ................................................. 20
D. Penelitian Sebelumnya ................................................................ 23
E. Hipotesis ...................................................................................... 24
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 25
B. Setting Atau Lokasi Penelitian .................................................... 25
C. Subyek Penelitian ........................................................................ 26
D. Data dan Cara Pengumpulan Data .............................................. 26
1. Metode Observasi ................................................................ 26
2. Metode Wawancara .............................................................. 26
3. Metode Tes ........................................................................... 27
4. Metode Dokumentasi ........................................................... 27
E. Prosedur Penelitian...................................................................... 27
F. Metode Analisis Data .................................................................. 31
1. Data Keaktifan Peserta Didik ............................................... 31
2. Kesiapan Siswa .................................................................... 32
3. Jawaban lembar diskusi siswa (LDS) .................................. 32
4. Pretes .................................................................................... 33
5. Hasil Belajar ......................................................................... 33
G. Indikator Keberhasilan ................................................................ 34
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 35
1. Siklus I ................................................................................. 35
a. Perencanaan Siklus I ..................................................... 35
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................... 35
c. Observasi ....................................................................... 36
d. Refleksi ......................................................................... 39
2. Siklus II ................................................................................ 40
a. Perencanaan Siklus II .................................................... 40
b. Pelaksanaan ................................................................... 41
c. Observasi ....................................................................... 42
d. Refleksi ......................................................................... 45
B. Pembahasan ................................................................................. 46
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................... 49
B. Saran ............................................................................................ 49
C. Penutup ........................................................................................ 50
Daftar Pustaka
Lampiran
Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyelenggaraan pendidikan saat ini mengacu pada kurikulum tahun
2006yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau sering disebut dengan
KTSP.Kurikulum tersebut menuntut siswa agar dapat mencapai
kompetensi(kemampuan) yang ditetapkan, guna mencapai kompetensi dimaksud
maka siswadidorong untuk aktif sehingga hasil yang dicapai dapat optimal.
Salah satu indikasi keberhasilan anak didik dalam menerima bahan
pelajaran yang diberikan guru ialah ketika anak didik mampu menjelaskan ulang
apa yang telah dipelajari bersama antara guru dan siswa. Untuk menunjang
keberhasilan aktivitas belajar mengajar itu, maka diperlukan sarana dan
prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar.Satu hal yang memberikan andil
besar dalam keberhasilan belajar adalah ketersediaan informasi mengenai tema
atau topik yang menjadi bahan pembelajaran, baik itu berupa buku-buku maupun
artikel yang tersebut di media cetak maupun elektronik.1
Hasil belajar siswa dalam wujud kompetensi yang ada sekarang
ternyatakurang maksimal.Kekurangan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunyaadalah strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung
monoton(konvensional), siswa kurang didorong untuk aktif dalam kegiatan
belajarnya,sehingga siswa kurang maksimal dalam memahami materi
pembelajaran yangdisampaikan oleh guru. Guru dalam menyampaikan materi
lebih sering hanyamenggunakan strategi ceramah saja, padahal metode ini
kurang menghidupkansuasana belajar serta membuat siswa jenuh dan bosan.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka guru perlu melakukan
ataumenggunakan strategi lain untuk lebih memaksimalkan hasil belajar siswa,
1 Ali Mudhofir, Menggagas Pendidikan yang Membebaskan: Kajian Atas Pemikiran Paulo
Feire, dalam Samanhudi Muhammad (e.d.), Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan Islam,
(Yogyakarta: Pijar Press, 2009), hlm. 29-30.
yangberupa penguasaan materi pembelajaran, sehingga standar kompetensi
yangditerapkan dapat tercapai.
Strategi pembelajaran dengan proses yang lebih mengaktifkan para
siswacukup beraneka ragam, misalnya role playing, jigsaw, diskusi dan
sebagainya.Pemilihan dan penetapan strategi tersebut akan terkait dengan situasi
dan kondisiserta kompetensi yang akan dicapai. Pada penelitian ini, strategi yang
digunakanadalah Information Search dan tujuan yang ingin dicapai adalah agar
kemampuansiswa dalam memahami materi pokok kandungan surat An-Nashr
dapat meningkat.Berhasil atau tidaknya tujuan tersebut sangat ditentukan oleh
guru karena gurumempunyai peran penting dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
Di era modern seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi
semakin pesat, kebutuhan anak didik akan informasi dan bahan ajar semakin
termudahkan. Seorang siswa dengan mudah bisa mendapatkan bahan
pembelajaran dengan mengunjungi perpustakaan dan membaca referensi yang
tersedia di sana atau mencarinya dalam halaman-halaman situs internet. Metode
membiarkan peserta didik mencari informasi (ilmu pengetahuan) dari berbagai
sumber inilah yang kemudian popular dengan istilah Information Search
Strategy(strategi mencari informasi).2
Memberikan kesempatan bagi anak didik untuk menggali ilmu
pengetahuan dari ragam referensi bacaan yang siswa temui sangat penting guna
membentuk karakter “researcher” (peneliti) dalam diri anak didik. Metode ini
diharapkan menjadikan siswa tidak semata-mata menjadi konsumen dari apa
yang disampaikan oleh guru (sebagai penyampai informasi), namun anak didik
juga mampu memberikan tambahan, bahkan juga sanggahan terhadap apa yang
disampaikan guru. Dalam pandangan banyak ahli pendidikan, metode
Information Searchini efektif untuk mencetak anak didik yang kritis dan tanggap
terhadap persoalan, terlebih ketika wacana mengenai pendidikan berbasis
kompetensi siswa santer diperbincangkan dewasa ini.3
2http://edukasiana.com, (Diakses tanggal 7 Desember 2010).
3http://edukasiana.com, (Diakses tanggal 7 Desember 2010)
Independensi siswa dalam mempelajari setiap topik pelajaran mutlak
harus dijaga agar siswa mampu mengeksplorasi dirinya dalam menggali ilmu
pengetahuan. Nalar taqlid (menerima sepenuhnya apa yang diberikan guru) yang
mengemuka selama ini ternyata tidak cukup efektif untuk mencetak peserta
didik yang mandiri. Pola pengajaran satu arah, di mana guru aktif memberikan
materi sementara murid hanyak sibuk mendengarkan dan mencatat diklaim
sebagai metode yang usang dan tidak mampu menjawab tantangan
global.Kenyataan inilah melahirkan adanya pergeseran paradigm (shifting
paradigm) dalam dunia pendidikan. Hubungan hierarki guru murid yang
menempatkan guru sebagai “yang tahu segala-galanya” dan murid sebagai “yang
menerima segala-galanya dari guru” nampaknya harus dikoreksi ulang. Di era
yang sedemikian modern, ini, posisi guru-murid layaknya berada pada satu garis
sejajar dan menjadi mitra dalam aktivitas belajar mengajar.4
Ismail SM5 dalam bukunya Strategi Pembelajaran Agama Islam
Berbasis PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan menyebutkan setidaknya ada sepuluh langkah penerapan metode
Information Search. Pertama, guru harus memastikan ada referensi terkait
dengan topik pembelajaran.Kedua, guru menyusun kompetensi dari topik
tersebut.Ketiga, guru menugaskan siswa untuk menelusuri referensi terkait
dengan mata pelajaran, baik di perpustakaan maupun media on line
(internet).Keempat, guru menyusun pertanyaan guna menguji hasil “pencarian”
para peserta didik.Kelima, guru harus memudahkan tugas siswa, salah satunya
dengan menunjukkan buku-buku dan alamat situs yang memuat.Keenam, setelah
mendapatkan bahan yang dimaksud dan kembali ke kelas, guru membagikan
referensi kepada peserta didik, sekaligus membagikan pertanyaan yang disusun
sebelumnya.Ketujuh, peserta didik diwajibkan menjawab daftar pertanyaan
dengan rentang waktu yang ditentukan (maksimal 10 menit).Kedelapan, hasilnya
didiskusikan di dalam kelas.Kesembilan, guru masih memiliki kewajiban untuk
4 Eko Prasetyo, Guru: Mendidik itu Melawan, (Yogyakarta: Resist Book, 2005), hlm.12-14.
5 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM: Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (Semarang: Rasail, 2009), Cet. IV, hlm. 78.
menjelaskannya di dalam kelas.Kesepuluh, guru menyusun kesimpulan,
klarifikasi dan tindak lanjut atas topik bahasan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa guru memang memegang peran sentral
dalam aktivitas belajar mengajar.Namun demikian, guru seyogyanya tidak lantas
mengabaikan peran dari media-media lain, semisal buku, alat peraga, media
audio-visual dan lain sebagainya.Dalam konteks pembelajaran dengan metode
Information Searchoptimalisasi perpustakaan sangat diperlukan.Metode
Information Search memungkinkan anak didik untuk menelusuri sendiri bahan
pelajaran dengan berkunjung ke perpustakaan dan membaca koleksi-koleksi
buku yang terkait dengan mata pelajaran yang diajarkan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untukmengadakan penelitian
tentang “Upaya Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Al Qur’an-Hadis
pada Materi Pokok Kandungan Surat An-Nashr Melalui Strategi Information
Search pada Siswa Kelas IV MI SidorejoTegalrejo Magelang”.
B. Penegasan Istilah
Penegasan istilah untuk menghindari kesalahpahaman pengertian serta
memberi gambaran mengenai ruang lingkup dalam penelitian.
1. Upaya
Sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia,upaya: usaha; akal; ikhtiar adalah untuk mencapai suatu
maksud,memecahkan persoalan, mencari jalan keluar.6Upaya yang
dimaksud dalam skripsi ini adalah usaha-usahadengan mengerahkan tenaga,
pikiran, atau badan untuk mencapai suatumaksud.
2. Meningkatkan Pemahaman
Meningkatkan berarti menaikkan7, sedangkan menurut W. S.
Winkel, yang dimaksud dengan pemahaman adalah mencakup kemampuan
untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.Adanya
6W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), hlm.
1109. 7W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), hlm.
1109
kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan,
mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain, seperti
rumus matematika ke dalam bentuk katakata, membuat perkiraan tentang
kecenderungan yang nampak dalam data tertentu.8
3. Mata Pelajaran Al Qur’an-Hadis
Mata Pelajaran Al Qur'an dan Hadis adalah mata pelajaran bidang
studi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah Ibtidaiyah yang
diberikan kepada peserta didik untuk memahami Al Qur'an dan Hadis
sebagai sumber-sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi
kandungannya sebagai petunjuk dan landasan kehidupan sehari-hari.9
4. Materi PokokKandungan Surat An Nasr
Materi adalah benda; bahan; segala sesuatu yang tampak, sesuatu
yang menjadi bahan10
, pokok berarti asas; dasar; inti sari11
, sedangkan
kandungan adalah barang yang terkandung (termuat, tercantum di
dalamnya).12
Materi pokok kandungan Surat An Nashr dalam skripsi ini
adalah bahan dari ini yang termuat dan tercantum di dalam surat An Nashr.
5. Penerapan Strategi Information Search
Penerapan berarti proses, cara, perbuatan menerapkan; pemanfaatan;
perihal mempraktikkan13
, sedangkan Strategi Information Search (IS)
adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta
peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik
oleh pendidik maupun peserta didik sendiri, kemudian mencari informasi
jawabannya lewat membaca untuk menemukan informasi yang akurat.14
8W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta : PT. Gramedia, 1996), cet. ke-4, hlm. 246
9Departemen Agama RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004), hlm. 4. 10
W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1998), hlm.
591. 11
W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1998), hlm.
627. 12
W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1998), hlm.
521. 13
W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1998), hlm.
756. 14
http://informasismpn9cimahi.files.wordpress.com/2010/11/pembelajaran-aktif-learning.pdf,
(Diakses Tanggal 22 Januari 2011)
Penerapan strategi Information Search dalam penelitian ini adalah
mempraktikkan cara pembelajaran dengan meminta peserta didik untuk
menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh pendidik maupun
peserta didik dengan mencari informasi jawabannya melalui berbagai
sumber yang akurat, seperti buku paket, LKS, dan majalah.
C. Batasan Penelitian
Demi menjaga fokus penelitian, peneliti dalam hal ini membatasi obyek
penelitian hanya pada mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis, khususnya pada materi
pembelajaran “kandungan surat An-Nashr”.Dalam konteks strategi Information
Search, selama ini dikenal dua sumber penelusuran referensi, yakni
perpustakaan dan media on line (internet). Dalam penelitian ini, peneliti hanya
akanfokus pada salah satu media saja, yakni perpustakaan. Hal ini penulis
lakukan dengan pertimbangan bahwa media internet masih belum familiar bagi
siswa-siswa yang menjadi obyek penelitian ini.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan strategi Information Searchdalam upaya meningkatkan
pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat
An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang?
2. Apakah penerapan strategi Information Searchdapat meningkatkan
pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat
An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan strategi Information Searchdalam upaya
meningkatkan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok
kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo
Magelang.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan strategi Information Searchdapat
meningkatkan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok
kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo
Magelang.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini akan memberikan
manfaat yang berarti seperti di bawah ini:
1. Bagi Siswa
a. Siswa menjadi aktif dalam mencari informasi sendiri tanpa dibantu oleh
guru.
b. Siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat dalam pembelajaran.
c. Siswa saling bekerjasama antara kelompok.
2. Bagi Guru
a. Sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan ketrampilan memilih
strategi pembelajaran yang bervariasi dan dapat memperbaiki sistem
pembelajaran, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada siswa.
b. Menambah wawasan guru dalam menggunakan strategi dan metode
yang cocok pada pembelajaran Al-Qur’an-Hadis.
3. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan untuk sekolah dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan potensi belajar
siswa
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Alquran dan Hadis
1. Pengertian Al Qur’an dan Hadis
a. Pengertian Al Qur’an
Menurut bahasa kata Al Qur’an merupakan mashdar yang
maknanya sinonim dengan kata qira’ah (bacaan).Aq qur’andengan arti
qira’ah ini, sebagaimana dipakai dalam ayat 17, 18 surat Al Qiyamah:
¨βÎ)$ uΖøŠn=tã… çµyè ÷Ηsd…çµtΡ#u ö� è%uρ∩⊇∠∪#sŒ Î* sùçµ≈tΡù& t� s%ôìÎ7?$$ sù… çµtΡ#u ö� è%∩⊇∇∪
“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.Apabila Kami telah
selesai membacakannya,maka ikutilah bacaannya itu.”1
Paling tidak ada lima pendapat para ulama yang menerangkan
pengertian Al Qur’an menurut bahasa ini, yakni:
1) Al-Lihyani (wafat 355 H) dan kebanyakan ulama mengatakan
bahwa kata Al Qur’an itu adalah lafal mashdar yang semakna
dengan lafal qiraa’atan, ikut wazan fu’lana yang diambil dari lafal:
Qira’a-yaqra’u-qiraa’atan dan seperti lafal: Syakara-syukraana
dan Ghafara-Ghufraana dengan arti kumpul atau menjadi satu.
Sebab, huruf-huruf dan lafal-lafal ada kalimat Al Qur’an yang
terkumpul menjadi satu dalam mushhaf. Dengan demikian, kata
Qur’an berupa Mahmuz yang hamzahnya asli dan “nun”nya zaidah
(tambahan). Contohnya seperti dalam ayat 17-18 surat Al Qiyamah.
2) Az-Zujaj (wafat 311 H) mengatakan bahwa lafal Al Qur’an itu
berupa isim sifat, ikut wazan fu’lan, yang diambil dari kata:
AlQar’u yang berarti kumpul pula. Sebab, semua ayat, surat,
hukum-hukum, dan kisah-kisah Al Qur’an itu berkumpul menjadi
1 Nazir, Ridlwan dan Muhammad Zakki, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), Cet.
Kedua, hlm. 4.
satu. Al Qur’an mengumpulkan intisari semua kitab-kitab suci dan
seluruh ilmu pengetahuan.2
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam ayat 89 surat An-
Nahl dan ayat 38 surat Al An’am:
tΠ öθ tƒ uρß]yè ö7 tΡ’Îû Èe≅ä.7π ¨Βé&#‰‹ Îγx©ΟÎγ øŠn=tæô ÏiΒ öΝÍκŦà�Ρr& ($ uΖø⁄Å_ uρš�Î/# ´‰‹ Íκy−4’ n? tãÏIω àσ‾≈ yδ 4$uΖø9 ¨“tΡuρš�ø‹ n=tã|=≈ tGÅ3ø9 $#$ YΖ≈ u‹ö;Ï?Èe≅ ä3Ïj9 & ó x«“Y‰èδ uρZπ yϑôm u‘uρ3“u�ô³ç0uρt
ÏϑÎ=ó¡ ßϑù=Ï9∩∇∪
“Dan ingatlah akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap
umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami
datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat
manusia.Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”3
$ tΒ uρÏΒ 7π−/!#yŠ’ ÎûÇÚö‘ F{ $# Ÿωuρ9�È∝‾≈ sÛç�� ÏÜtƒ ϵ ø‹ym$ oΨpg¿2 HωÎ)íΝtΒé&Νä3ä9$ sVøΒ r& 4$Β$ uΖôÛ§� sù’Îû É=≈tGÅ3ø9 $# ÏΒ &ó x«4¢Ο èO4’n<Î)öΝÍκÍh5u‘ šχρç�|³øtä†∩⊂∇∪
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-
burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat
(juga) seperti kamu.Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-
Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.”4
3) Abu Musa Al-Asy’ari (wafat (324 H) mengatakan bahwa lafal
Qur’an itu adalah isim musytaq ikut wazan fu’lan, yang diambil
dari kata al-qarnu seperti dari kalimat: Qarantu Asy-Sya’ia bis
Sya’i, yang berarti “Saya mengumpulkan sesuatu dengan sesuatu
yang lain.” Kitab Al Qur’an dinamakan demikian, karena ayat-ayat,
surat-surat dan huruf-hurufnya berkumpul menjadi satu dalam
mushaf Al Qur’an itu. Jadi, menurut pendapat ini, lafal Qur’an itu
2 Nazir, Ridlwan dan Muhammad Zakki, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), Cet.
Kedua, hlm. 4-6. 3Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 415.
4Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 192.
bukan isim mahmuz, sehingga “nun”nya asli, dengan hamzahnya
zaidah.
4) Al-Farra’ (wafat 207 H) mengatakan bahwa kata Al Qur’an itu
berupa isian musytaq ikut wazan fu’lan, diambil dari lafal Al
Qura’in, bentuk jamak dari qarinah yang berarti bukti. Kitab
Qur’an dinamakan demikian, karena sebagiannya membuktikan
kebenaran sebagian yang lain. Jadi, menurut pendapat ini, lafal
Qur’an juga bukan isim mahmuz, sehingga hamzahnya zaidah dan
“nun”nya yang asli.
5) Imam Asy-Syafi’i (wafat 204 H) berpendirian bahwa lafal Qur’an
itu bukan isim musytaq yang diambil dari kata yang lain,
melainkan isim murtajal, yaitu isim yang sejak mula diciptakannya
sudah berupa isim alam (nama), yakni nama dari kitab Allah SWT,
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan selalu disertai
dengan alif lam atau “al”. jadi, bukan isim mahmuz, dan bukan
isim musytaq, serta tidak pernah lepas dari “al” (alif dan lam).5
Dari kelima pendapat tersebut, pendapat pertama yang lebih
tepat. Sebab, pendapat pertama tersebut relevan dengan kaidah-kaidah
bahasa Arab dan ilmu sharaf, sedangkan empat pendapat yang lain
terlepas dari kaidah-kaidah nahwu dan syaraf serta tidak relevan dengan
ungkapan bahasa Arab.
Kata Al Qur’an itu dipindahkan dari makna masdar ini dan
dijadikan sebagai nama dari Kalam Allah yang mu’jiz, yang diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW. Jadi, kata Al Qur’an adalah dari bentuk
mengucapkan masdar, tetapi yang dikehendaki dari kata maf’ul (yang
dibaca).
Menurut istilah, Al Qur’an itu mempunyai arti sebagai berikut:
Pertama, para ahli Ilmu Kalam (teologi Islam) berpendapat, Al
Qur’an adalah kalimat-kalimat yang maha bijaksana yang azali yang
5 Nazir, Ridlwan dan Muhammad Zakki, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), Cet.
Kedua, hlm. 6.
tersusun dari huruf-huruf lafdhiyah, dzihniyah dan ruhiyah atau Al
Qur’an itu adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
mulai dari awal surat Al Fatihah sampai dengan surat An-Nas, yang
mempunyai keistimewaan-keistimewaan yang terlepas dari sifat-sifat
kebendaan dan azali.
Kedua, para Ulama Ushuliyyin, fuqaha dan Ulama Ahli Bahasa,
berpendapat bahwa Al Qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW mulai awal dari Al-Fatihah sampai
akhir surat An-Nas. Di antara mereka ada yang memberikan definisi Al
Qur’an dengan singkat dan padat, yang hanya dengan menyebutkan satu
atau dua identitasnya saja, seperti:
“Al Qur’an adalah Kalam yang dirutunkan kepada Nabi”
Dan “Al Qur’an adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi dari
awal Surat Al Fatihah sampai surat An Nas.”
Dr. A. Yusuf Al-Qasim memberikan definisi Al Qur’an secara
panjang lebar dengan menyebutkan identitasnya:
“Al Qur’an ialah Kalam mu’jiz yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang tertulis dalam mushhaf yang
diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya adalah ibadah”
Demikian secara panjang lebar dijelaskan definisi Al
Qur’an.Pendefinisian Al Qur’an tersebut mencakup unsur-unsur yang
i’jaz, diturunkan kepada Nabi, tertulis di dalam mushhaf-mushhaf,
diriwayatkan dengan mutawatir dan membacanya adalah ibadah. Inilah
keistimewaan-keistimewaan agung yang membedakan Al Qur’an
dengan kitab-kitab samawiyah yang lain.6
b. Pengertian Hadis
Term hadis berasal dari bahasa Arab, al-hadits, bentuk
jamaknya adalah al-ahadits, al-hidsan, dan al-hudsan.Secara
terminologis hadis dapat berarti al-jadid (sesuatu yang baru), yang
6 Nazir, Ridlwan dan Muhammad Zakki, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), Cet.
Kedua, hlm. 8-10.
merupakan lawan dari term al-qadim (sesuatu yang lama).Hadis juga
dapat berarti al-khabar, yaitu kabar atau berita.7
2. Tujuan Pembelajaran Al Qur’an dan Hadis
a. Memberikan kemampaun dasar kepada peserta didik dalam membaca,
menulis, membiasakan dan menggemari membaca Al Qur’an dan
Hadis.
b. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi dan kandungan
ayat-ayat Al Qur’an dan Hadis melalui keteladanan dan pembiasaan.
c. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman
pada isi dan kandungan ayat Al Qur’an dan Hadis.
3. Metode Pembelajaran Al Qur’an dan Hadis
Metode pembelajaran Al Qur’an dan Hadis untuk madrasah
Ibtidaiyah bagi murid-murid tahap awal, tidak sama dengan metode
pembelajaran Al Qur’an dan Hadis bagi murid-murid tahap kedua dan
ketiga. Adapun keterangannya adalah sebagai berikut:
a. Anak-anak dalam tahap pertama adalah masih dalam periode belajar
membaca. Oleh karena itu, mereka belum bisa membaca Al Qur’an dan
Hadis dengan menggunakan mushaf, kitab ataupun papan tulis. Di
samping itu pembelajaran Al Qur’an dan Hadis tahap ini baru belajar
surah-surah yang pendek. Pembelajaran Al Qur’an dan Hadis ini
dilaksanakan seakan-akan anak-anak itu melantunkan lagu-lagu dari
langit. Maka para guru dalam melaksanakan pembelajaran Al Qur’an
dan Hadis untuk tahap ini dengan langkah-langkah seperti dalam
mengajar menyanyi kepada anak-akan yaitu:
1) Guru mempersiapkan sebuah surat Al Qur’an yang pendek dengan
menjelaskan maudhuknya secara ringkas mudah dan ringkas, yang
sebelumnya didahului dengan diskusi ringan dan tanya jawab yang
sesuai dengan kemampuan akan-akan sehingga menyinggung
maudhuk dari surat itu.
7 Ichwan, Mohammad Nor, Studi Ilmu Hadis, (Semarang: Rasail Media Group, 2007), Cet. I,
hlm.1.
2) Guru membaca sendiri surat tersebut dengan cara khusyuk dan
pelan-pelan, sedangkan anak-anak mendengarkan bacaan guru itu.
Guru mengulangi bacaan ini hingga dua kali atau tiga kali, atau
lebih.
3) Guru memberi tahukan kepada anak-anak bahwa dia akan
mengulangi bacaan tersebut secara sebagian-sebagaian, dan murid-
murid agar menirukan setelah bacaan guru. Maka gurupun lalu
membaca curat pendek tersebut sebagian-sebagaian, dan murid-
murid menirukan bacaannya, sedangkah guru harus memperhatikan
bacaan mereka, ucapan mereka, bila ada kesalahan harus segera
dibetulkan.
4) Anak-anak dalam kelas tersebut dibagi menjadi beberapa
kelompok. Guru menyuruh satu kelompok murid agar menirukan
apa yang i abaca, kemudian meminta kepada kelompok lain untuk
menirukan bacaannya pula, demikian seterusnya.
5) Kemudian guru berpindah melatih anak-anak untuk membaca
secara perorangan, yaitu dengan menyuruh salah satu anak untuk
menirukan bacaannya, kemudian menyuruh kepada anak yang lain,
dan seterusnya. Kemungkinan besar di antara anak-anak itu ada
yang bisa hafal surat pendek tersebut setelah mengikuti bacaan
yang terus menerus itu. Maka di saat itu guru dapat menyuruh salah
seorang anak yang sudah hafal itu untuk membacanya dengan
bebas. Dengan adanya motivasi untuk berlomba di antara anak-
anak tersebut, maka dalam tempo singkat anak-anak sudah banyak
yang hafal surat pendek tersebut.
6) Guru berdiskusi dengan anak-anak mengenai arti surat tersebut
dengan pertanyaan-pertanyaan yang mudah dan ringan. Jika
keadaan nash Al Qur’an itu panjang, maka dibagi-bagi menjadi
satuan-satuan ayat, dan masing-masing satuan ayat itu diberi
penjelasan seperlunya.
7) Sebelum memulai dengan pelajaran baru dari pembelajaran Al
Qur’am dan Hadis tersebut, sebagian anak diberikan test dari ayat-
ayat yang sudah mereka hafalkan sebelumnya. Hal ini adalah untuk
appersepsi dan pemantpan.8
b. Untuk murid-murid tahap kedua dan ketiga yaitu kelas tiga, empat,
lima, dan enam, maka metode pmebelajarannya berbeda-beda pada
sebagiannya:
1) Guru menyiapkan sebuah surat Al Qur’an dengan cara tersebut di
atas.
2) Guru memberitahukan kepada murid mengenai surat Al Qur’an dan
hadis yang akan dijabarkan itu dengan menunjukkan letaknya
dalam kitab kepada mereka, atau dengan menuliskannya di papan
tulis.
3) Guru membacakan surat Al Qur’an itu dalam waktu yang singkat
dengan bacaan yang khusyuk dan pelan-pelan.
4) Guru menyuruh sebagian murid untuk membacanya. Dan setiap
murid agar membaca bagian yang telah ditentukan, kemudian
diikuti oleh yang lain dengan mengulangi bacan ini. Dan bila ada
kesalahanharus segera dibetulkan.
5) Menyuruh kepada murid-murid agar mereka membaca secara
berkelompok dengan mengatur bacaan tersebut baik mulainya
maupun berhentinya (waqafnya). Dan guru agar membuat variasi
dalam melaksanakan metode kelompok ini sehingga setiap anak
mendapat giliran.
6) Kemudian guru mengulangi lagi agar murid-murid membaca secara
individu.
7) Guru menjelaskan surat tersebut dengan penjelasan yang mudah
dengan cara tanya jawab dan diskusi, dan tidak boleh
8 Mardiyo, Metodologi Pengajran Agama, (Semarang: Kerjasama Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo dengan Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 30.
membicarakan bahasa terlalu lama, tetapi cukup dengan
pemahaman susunan bahasanya.
8) Agar guru memberikan test kepada murid yang sudah siap tentang
apa yang sudah mereka hafalkan dari surat-surat Al Qur’an dan
Hadis.9
B. Kandungan Surat An-Nashr
1. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Materi Pokok
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok
1. Memahami arti surat-
surat pendek.
Memahami isi
kandungan surat An-
Nashr secara
sederhana
Surat An-Nashr
2. Materi Ajar (Surat An-Nashr)
a. Teks Ayat dan Terjemahannya
#sŒ Î)u !$ y_ã� óÁ tΡ«!$# ßx ÷Gx�ø9 $#uρ∩⊇∪ |M÷ƒ r& u‘uρ} $ ¨Ψ9$# šχθè=ä{ô‰tƒ’ Îûǃ ÏŠ«! $#% [`#uθ øùr&∩⊄∪ ôxÎm7 |¡sùωôϑpt¿2 y7 În/u‘ çνö� Ï�øótGó™$#uρ4… çµ‾ΡÎ)tβ% Ÿ2$ R/# §θ s?∩⊂∪
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu
lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-
Nya.Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”.10
b. Tafsir Surat An-Nashr Ayat 1-3
#sŒ Î)u !$ y_ã� óÁ tΡ«!$# ßx ÷Gx�ø9 $#uρ
Jika kamu melihat pertolongan Allah terhadap agama-Nya, dan
di lain pihak kaum musyrik menjadi kaum yang hina, serta Allah telah
membukakan jalan antara kamu dan kaummu, maka Allah akan
9 Mardiyo, Metodologi Pengajran Agama, (Semarang: Kerjasama Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo dengan Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 32. 10 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang:
PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 450.
memenangkanmu di atas mereka, kedudukanmu menjadi jaya dan
perkataanmu di atas perkataan mereka.11
|M ÷ƒ r&u‘uρ} $ ¨Ψ9$# šχθè=ä{ô‰tƒ’Îû ǃϊ «! $#%[`# uθ øùr&
Kemudian, kamu melihat umat manusia masuk ke agamamu dan
bernaung di bawah panji-panjimu secara berbondong-bondong-tidak
secara individu seperti permulaanmu menyampaikan dakwah.
ôxÎm7 |¡sùωôϑpt¿2 y7 În/u‘
Jika semuanya sudah nyata bagimu, maka sucikanlah dan
agungkanlah nama Tuhanmu. Sebab, Tuhanmu tidak akan sekali-kali
melalaikan kebenaran dan memenangkan kabatilan. Tuhanmu Maha
Suci dan tidak akan melanggar janji kepadamu. Karenanya, Allah
menjadikan perkataanmu berada di atas segalanya, dan perkataan
orang-orang kafir berada di bawah, Allah telah menyempurnakan
nikmat-Nya kepadamu, sekalipun kaum kafir membencinya.12
Dan hendaknya mensucikan Allah itu dengan memuji-Nya atas
nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan kepadamu.Bersyukurlah kepada-
Nya atas segala kebaikan yang telah dilimpahkan kepadamu, dan
pujilah Allah dengan sifat-sifat yang wajib bagi-Nya.Sesungguhnya
Allah itu Maha Kuasa, tidak ada yang mengalahkan-Nya. Dan Allah
Maha Bijaksana yang tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan yang
baik.
çνö� Ï�øótGó™$#uρ
Mintalah ampun kepada-Nya agar Allah mengampuni dirimu
dan orang-orang yang mengikuti kamu atas kekhawatiran dan
keresahan, kesusahan dan keputusasaan yang mencekam mereka akibat
dari “terlambatnya” pertolongan Allah.
11 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang:
PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 450 12 Quraish Shihab, Tafsir Juz ‘Amma Muhammad ‘Abduh (Bandung: Penerbit Mizan, 1999),
hlm. 354.
Taubat dari perasaan khawatir ini tidak lain hanya dilakukan
dengan menyempurnakan perasaan percaya atau yakin akan janji Allah,
dan memantapkannya di dalam hati yang biasanya terpengaruh oleh
perasaan-perasaan berat dan menyusahkan. Memang masalah ini sangat
berat dirasakan manusia, tetapi Allah telah mengetahui jiwa rasul yang
kuat melakukannya karena beliau telah mencapai jenjang
kesempurnaan.Karenanya, Allah memerintahkan agar berlaku
demikian.Begitu pula mental para sahabat yang sempurna, dan mental
tabi’in yang berada di bawah Rasulullah dalam hal kekuatan dan
kesempurnaan.Semoga Allah menerima amal baik mereka.Kemudian
Allah menjelaskan sebab adanya perintah istigfar, melalui ayat berikut:
…çµ ‾ΡÎ)tβ% Ÿ2$ R/# §θs?
Sesungguhnya Allah SWT banyak menerima taubat hamba-
hamba-Nya. Allah akan mencoba dan mendidik hamba-Nya dengan
ujian. Jika hamba itu masih lemah, maka Allah membangkitkannya
dengan perintah minta kekuatan kepada-Nya. Setelah itu, Allah akan
memperkuat mereka melalui janji-Nya yang baik. Demikianlah
seterusnya, hingga manusia mencapai jenjang kesempurnaan.13
Kesimpulan: jika telah nyata datang pertolongan dan
kemenangan dari Allah, dan umat manusia berbondong-bondong
menerima agama yang kau bawa, maka rasa takut yang mencekam
dirimu itu akan hilang. Setelah itu, wajib bagimu mensucikan nama
Tuhanmu dan bersyukur kepada-Nya, serta menghilangkan perasaan
ragu dan khawatir ketika ditimpa penderitaan.
Sejak sekarang, perasaan mencekam itu tidak akan mengganggu
hati orang-orang yang ikhlas di antara hamba-hamba Allah, selama
jumlah mereka banyak dan diikat oleh tali persaudaraan, keikhlasan dan
saling tolong-menolong.Dengan turunnya surah An Nasr ini, Nabi
13 Quraish Shihab, Tafsir Juz ‘Amma Muhammad ‘Abduh (Bandung: Penerbit Mizan, 1999),
hlm. 355.
memahaminya bahwa tugas risalahnya telah selesai dan selanjutnya ia
hanya menunggu panggilan pulang ke Rahmatullah.
Ibnu Umar berkata: "Surah ini turun di Mina ketika Nabi
mengerjakan Haji Wada', sesudah itu turun firman Allah:
Π öθ u‹ø9 $# àM ù=yϑø.r& öΝä3s9 öΝä3oΨƒÏŠàM ôϑoÿøC r&uρöΝä3ø‹ n=tæ ÉL yϑ÷è ÏΡàMŠÅÊ u‘uρãΝä3s9 zΝ≈ n=ó™M}$#$ YΨƒÏŠ4
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi
agama bagimu.(Q.S. Al-Maidah 5: 3).14
Setelah 80 hari dari turunnya ayat ini, nabi saw. Wafat.
Kemudian turunlah ayat yang membicarakan masalah kalalah.
Setelah itu, nabi saw. hanya hidup selama 50 hari. Kemudian turun pula
ayat yang berbunyi:
ô‰s)s9 öΝà2u !% y Ñ^θ ß™u‘ ôÏiΒ öΝà6Å¡ à�Ρr& î
"Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri".(Q.S.At Tubah 9: 128).15
Dan umur beliau tinggal 35 hari.Terakhirturunlah ayat yang berbunyi:
(#θ à)?$#uρ$ YΒöθ tƒ šχθãèy_ ö� è?ϵŠÏù’ n<Î)«!$#
“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada
waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. (Q.S. Al Baqarah 2:
128).16
Setelah turun ayat tersebut, usia beliau tinggal 21 hari lagi.
Ya Tuhan kami, limpahkanlah salawat dan salam-Mu kepada
Nabi Muhammad saw. dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya yang
ikut berhijrah dan berjuang fisabilillah.
c. Pengertian Secara Umum17
14Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm 157.
15Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 303.
16 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang:
PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 456.
Ketika kaum mu’minin masih minoritas dan dalam keadaan
serba kekurangan sedang pihak musuh adalah mayoritas dan
mempunyai kekuatan besar kaum muslimin merasa khawatir dan
gelisah.Rasulullah pun merasa sedih dan tampak dadanya sesak karena
banyak kaumnya yang menolak ajakan dakwahnya sekalipun yang
dibawa nabi adalah suatu kebenaran yang nyata, lengkap dengan dalil-
dalilnya. Kenyataan ini seperti yang diungkapkan di dalam Al-Qur’an:
y7 ‾=yèn=sùÓìÏ‚≈ t/y7 |¡ø�‾Ρ#’ n? tãöΝÏδ Ì�≈rO#uβ Î)óΟ ©9(#θ ãΖÏΒ ÷σãƒ#x‹≈yγ Î/Ï]ƒ ωy⇔ø9 $#$ ¸�y™r&∩∉∪
“Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena
bersedih hati setelah mereka berpaling, Sekiranya mereka tidak
beriman kepada keterangan ini (Al-Quran)”.(Al-Kahfi, 18: 16).18
Dan firman Allah pula:
y7 ‾=yèn=sù88Í‘$ s?uÙ ÷èt/$tΒ #†yrθムš�ø‹s9 Î)7, Í←!$ |Ê uρ ϵÎ/x8â‘ ô‰|¹βr& (#θä9θ à)tƒ Iωöθ s9 tΑÌ“Ρé&ϵ ø‹n=tãî”∴x.÷ρr& u !$ y_…çµ yètΒî7 n=tΒ 4!$ yϑ‾ΡÎ)|MΡr& Ö�ƒÉ‹ tΡ4ª!$#uρ4’ n? tãÈe≅ä.& óx«î≅Š Å2uρ∩⊇⊄∪
“Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa
yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karena
khawatir bahwa mereka akan mengatakan: "Mengapa tidak diturunkan
kepadanya perbendaharaan (kekayaan) atau datang bersama-sama
dengan Dia seorang malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang
pemberi peringatan dan Allah pemelihara segala sesuatu”. (Hud, 11:
12).19
Demikian juga firman Allah:
ô‰s%ãΝn=÷ètΡ… çµ ‾ΡÎ)y7çΡâ“ ós u‹ s9“Ï% ©!$#tβθ ä9θà)tƒ (öΝåκΞÎ* sùŸωš�tΡθ ç/Éj‹s3ム£ Å3≈s9 uρtÏΗÍ>≈ ©à9 $# ÏM≈t
ƒ$ t↔Î/«!$#tβρ߉ys øg s†∩⊂⊂∪
“Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka
katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati),
karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi
17 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang:
PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 450. 18Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 445.
19Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 328.
orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah”. (Al An’am,
6: 33).20
Dalam situasi khawatir dan mencekam ini, Rasulullah
menganggap datangnya pertolongan Allah itu terlambat. Bahkan beliau
sampai lupa akan janji Allah yang sepenuhnya akan mendukung agama-
Nya, seperti ayat yang berbunyi:
÷Π r&óΟ çF ö6Å¡ymβr&(#θ è=äzô‰s?sπ ¨Ψyf ø9 $#$ £ϑs9 uρΝ ä3Ï?ù' tƒ ã≅ sWΒ tÏ%©!$# (# öθ n=yzÏΒΝä3Î=ö6 s%(ãΝåκ÷J¡¡ ¨Β â !$ y™ù' t7ø9 $# â !# §�œØ9$#uρ(#θ ä9 Ì“ ø9 ã— uρ4®L ym tΑθà)tƒ ãΑθß™§�9 $#tÏ%©!$#uρ(#θ ãΖtΒ#u…çµ yètΒ4 tL tΒç�óÇ nΣ «!$#3Iωr&
βÎ)u�óÇnΣ «!$# Ò=ƒ Ì�s%∩⊄⊇⊆∪
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal
belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)
sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman
bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al Baqarah, 2:
214).21
Perasaan gelisah yang ada pada nabi ini pada dasarnya bukan
merupakan sikap tercela.Sebab, beliau adalah hamba Allah yang paling
dekat dengan-Nya.Seperti perkataan ulama, Hasanaatul-Abraar
Sayyi’aatul-Muqarrabiin (Kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh
orang-orang yang baik itu masih merupakan hal yang tercela bagi
orang-orang yang dekat dengan Allah).
Dan memang, hal ini juga disarankan oleh nabi saw, ketika
kembali mengoreksi dirinya sendiri dan melupakan problema yang
dihadapi. Karenanya, turun perintah Allah agar selalu meminta maaf
kepada-Nya atas keresahan dan kesusahan yang dialami ketika masa-
20Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 51.
21 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang:
PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 453.
masa menegangkan, hingga datangnya janji Allah yang akan memberi
kemenangan dan pertolongan kepada nabi saw.
d. Munasabah dengan Surah sebelumnya22
Pada surah sebelumnya, disebutkan tentang perbedaan agama
yang dibawa oleh Rasulullah dengan agama kaum kafir.
Kemudian, di dalam surah ini, Allah menjelaskan bahwa agama
mereka akan punah dan surut, sedang agama yang dibawa Nabi
Muhammad, pasti akan membawa kemenangan, dan menjadi agama
yang banyak diikuti oleh penduduk dunia.
An-Nashr :pertolongan. Dikatakan, Nasarahuu ‘alaa
‘Aduwwihii wa Yansuruhuu Nasran (Allah menolongnya dari musuh-
musuhnya).Dikatakan pula, Nasaral-Gaisul-Arda (Jika hujan menolong
bumi ikut menumbuhkan tanamannya dan mengusir ketandusannya).
Salah seorang penyair mengatakan :
“Jika Syahrul-Haram mulai masuk, hai hujan, lewatilah negeri
bani Tamim dan tolonglah tanah Bani Amir”.
Al-Fath :Memisahkan antara Rasulullah dan musuhnya. Dan
Allah memenangkan agamanya dan menampakkan kalam-Nya.
Al-Afwaj :mufrad-nya faujun, artinya jama’ah atau segolongan.
Wastagfirhu : mintalah agar Allah memberi ampunan atas dosa-
dosamu dan dosa-dosa kaum yang mengikutimu.
Tawwaba : banyak menerima taubat hamba-hamba-Nya.
e. Asbabun Nuzul Surat An-Nashr Ayat 1-3
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Rasulullah
saw. masuk kota Mekah pada waktu fathu Mekkah, Khalid bin Walid
diperintahkan memasuki Mekah dari jurusan dataran rendah untuk
menggempur pasukan Quraisy (yang menyerangnya) serta merampas
senjatanya setelah memperoleh kemenangan. Maka berbondong-
bondonglah kaum Quraisy masuk Islam. Ayat ini (S. 110: 1-3) turun
22 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang:
PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 451
berkenaan dengan peristiwa itu sebagai perintah untuk memuji syukur
dengan me-Maha Sucikan Allah atas kemenangannya dan meminta
ampun atas segala kesalahan.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan lainnya yang bersumber dari
Ibu Abbas.23
3. Materi Kandungan Surah An-Nashr Kelas IV
Pada ayat 1 Allah SWT menyatakan, “Apabila telah datang
pertolongan Allah dan kemenangan.”Telah terbuka Kota Mekkah yang
pada waktu sebelumnya tertutup bagi kaum muslimin.Nabi Muhammad
SAW dengan pertolongan Allah SWT memperoleh kemenangan dapat
memasuki dan menaklukan Kota Mekkah dengan 10.000 pasukan beliau.
Berhala-berhala yang selama ini disembah orang kafir Quraisy telah
dihancurkan.Ka’bah dan sekelilingnya telah bersih dari berhala dan dikuasai
Nabi Muhammad SAW bersama kaum muslimin.Kemenangan ini sering
disebut dengan Fathu Makkah. Kemenangan ini membuktikan kebenaran
janji Allah SWT bahwa Islam akan jaya. Namun, kemenangan itu tidak
diperoleh tanpa pengorbanan dan kesungguhan usaha.Oleh sebab itu, untuk
memperoleh apapun harus disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh,
termasuk dalam meraih cita-cita.
Pada ayat 2 Allah SWT menjelaskan kepada Nabi Muhammad
SAW, “Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama
Allah.”Setelah kemenangan umat Islam, manusia datang berbondong-
bondong dari seluruh penjuru tanah Arab.Mereka mengakui agama Islam
dan mengucapkan dua kalimat syahadat.Sejak Fathu Makkah itu, banyak
orang menyatakan diri sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW.
Pada ayat 3 Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad
SAW untuk bertasbih dan memohonkan ampunan.Arti bertasbih adalah
mengakui kebesaran Allah SWT.Hal itu disebabkan kemenangan Rasulullah
SAW dan kaum muslimin merupakan karunia Allah SWT yang harus
23 Shaleh, Qamaruddin., Dahlan dan MD. Dahlan, Asbabun Nuzul, Latar Belakang Historis
Turunnya Ayat-ayat Al Qur’an, (Bandung: CV. Diponegoro, 1996), Cet. XVIII, hlm. 621.
disyukuri.Rasulullah SAW diperintah Allah SWT untuk memohonkan
ampunan bagi orang-orang kafir yang sudah bertobat.Mereka telah bersedia
mengikuti syariat Islam dengan suka rela.Mereka dahulu memusuhi dan
menyiksa kaum muslimin. Semua itu akan diampuni Allah SWT karena Dia
Maha Penerima tobat.
C. Strategi Information Search (IS)
Strategi Information Search (IS) adalah suatu cara yang digunakan oleh
guru dengan maksud meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan baik oleh pendidik maupun peserta didik sendiri,
kemudian mencari informasi jawabannya lewat membaca untuk menemukan
informasi yang akurat.24Strategi pembelajaran IS adalah suatu strategi
pembelajaran mencari informasi. Informasi dapat diperoleh dari koran, buku
paket, majalah atau internet. Hal tersebut digunakan agar siswa dapat memiliki
informasi lebih tentang materi tersebut.Agar siswa aktif dalam mencari
informasi, maka guru membuat suatu permasalahan yang dituangkan di dalam
Lembar Diskusi Siswa (LDS).Pencarian informasi ini dilakukan secara
kelompok, hal ini bertujuan agar permasalahan tersebut terselesaikan dengan
cepat dan apabila siswa malu bertanya kepada guru siswa dapat bertanya dengan
teman sekelompoknya.Dan juga terjadi tukar pendapat antar anggota
kelompok.25
Zaini dkk.mengatakan bahwa langkah-langkah strategi IS sebagai
berikut: Guru membuat suatu permasalahan yang mana dalam permasalahan
tersebut siswa diminta untuk mencari informasi agar permasalahan tersebut
dapatterpecahkan. Permasalahan ini guru tuangkan di dalam Lembar Diskusi
Siswa(LDS) yang dikerjakan secara kelompok. Tiap kelompok dapat mencari
informasi tersebut melalui bahan-bahan sumber yang bisa diakses siswa seperti
koran, majalah, internet dan buku paket lainnya Setelah siswa menyelesaikan
24http://informasismpn9cimahi.files.wordpress.com/2010/11/pembelajaran-aktif-learning.pdf,
(Diakses Tanggal 22 Januari 2011) 25 Zaini, H., B. Munthe, dan S. A. Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi.
(Yogyakarta: CTSD (Center For Teaching Staff Development) IAIN Sunan Kalijaga, 2002), hlm. 26
LDS dengan waktu yang telah ditetapkan, lalu guru meminta siswa untuk
mempresentasikan jawaban tersebut di depan kelas. Sedangkan kelompok lain
mendengarkan, melontarkan pertanyan dan menyanggahnya atau terjadi diskusi
kelas. Selanjutnya guru menegaskan kembali.Hal ini bertujuan agar siswa tidak
mengalami salah persepsi tentang materi tersebut.26
Metode Information Search (mencari info) sama dengan ujian open book.
Secara berkelompok peserta didik mencari informasi (biasanya tercakup dalam
pelajaran) yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
mereka.Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan
materi yang dianggap kering. Langkah-langkahnya sebagai berikut:27
1. Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi
yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses peserta
didik. Bahan-bahan sumber ini bisa dalam bentuk handsout, dokumen, buku
teks, informasi dari internet, dan perangkat keras.
2. Bagikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada peserta didik.
3. Minta peserta didik menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok
kecil. Kompteisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan
partisipasi.
4. Beri komentar atas jawaban yang diberikan peserta didik. Kembangkan
jawaban untuk memperluas skope pembelajaran.
Strategi Information Search(mencari informasi) ini cocok untuk
meminimalisir kelemahan metode ceramah yang cenderung membosankan.
Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut:
1. Memberikan atau membuat panduan pertanyaan yang akan disajikan dalam
mencari informasi seputar bahasan.
2. Membagi kelas ke dalam dua kelompok kecil.
3. Memberikan panduan (key-words) kepada masing-masing kelompok.
4. Meminta siswa mencari jawaban atau informasi tentang panduan pertanyaan.
26 Zaini, H., B. Munthe, dan S. A. Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi.
(Yogyakarta: CTSD (Center For Teaching Staff Development) IAIN Sunan Kalijaga, 2002), hlm. 27. 27 Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008)
5. Meninjau kembali jawaban siswa (feedback)28
Zaini dkk.mengatakan bahwa strategi IS ini memiliki beberapa kelebihan
dan kelemahan. Kelebihan dari strategi IS antara lain dapat menyebabkan: 1)
siswa menjadi siap memulai pelajaran, karena siswa belajar terlebih dahulu
sehingga memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih paham setelah mendapat
tambahan penjelasan dari guru 2) siswa aktif bertanya dan mencari informasi 3)
materi dapat ingat lebih lama 4) kecerdasan siswa diasah pada saat siswamencari
informasi tentang materi tersebut tanpa bantuan guru 5) mendorong tumbuh
keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka dan memperluas wawasan
melalui bertukar pendapat secara kelompok 6) siswa belajar memecahkan
masalah sendiri secara berkelompok dan saling bekerjasama antara siswa yang
pandai dengan siswa yang kurang pandai. Sedangkan kelemahan dari strategi IS
yaitu: 1) ada beberapa siswa yang malu untuk bertanya 2) dalam mencari
informasi secara berkelompok, hanya beberapa orang saja yang bekerja.29
D. Penelitian Sebelumnya
Penelitian Rachmanti (2010) dengan judul “Strategi Information Search
sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Materi Peraturan
Perundang-Undangan dalam Mata Pelajaran PKn pada Siswa Kelas X.I SMA
Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009”. Subyek dalam penelitiannya adalah
siswa kelas X.1 SMA Batik I Surakarta yang berjumlah 30 siswa.Data ini
dikumpulkan melalui tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas
pembelajaran dan arsip. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode
pokok berupa observasi dan dokumentasi, metode bantu berupa wawancara.
Prosedur penelitian terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kemampuan siswa kelas X.1 dalam memahami materi yaitu sebanyak 9 (30%)
siswa. Setelah dilakukan tindakan yang disepakati dengan menerapkan metode
28Kadir, Fatimah, Ragam Strategi dalam Pembelajaran (Jurnal Al-Ta'dib, Vol. 1, No. 1, 2008),
hlm. 48. 29Kadir, Fatimah, Ragam Strategi dalam Pembelajaran (Jurnal Al-Ta'dib, Vol. 1, No. 1, 2008),
hlm. 29.
Information Search pada pembelajaran diperoleh hasil pada siklus I meningkat
menjadi 13 (43,33%) siswa. Setelah dilakukan tindakan yang direvisi pada siklus
II diperoleh hasil jumlah siswa yang memiliki kemampuan dalam memahami
materi meningkat menjadi 22 (73,33%) siswa.30
Penelitian Charyanti (2006) dengan judul “Peningkatan Pemahaman
Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 10 Cirebon terhadap Konsep Sistem Gerak
pada Manusia dan Hewan dengan Penerapan Strategi LSQ DAN IS”. Subjek
penelitian adalah siswa kelas VIIIB SMP Negeri 10 Cirebon berjumlah 40
orang, terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Kegiatan
penelitian menggunakan 3 siklus.Pengambilan data dilakukan lembar observasi,
angket siswa dan tes.Kemudian menganalisis nilai rata-rata, persentase dan
ketuntasan belajar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil angket,
strategi LSQ dan IS dapat diterima dengan baik. Pembelajaran dengan
menggunakan strategi LSQ dan IS dapat digunakan untuk membantu
meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari konsep sistem gerak pada
manusia dan hewan, sedangkan hasil penelitian berdasarkan siklus penelitian
menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran pada siklus I diperoleh rata-
rata 6,5 (16,25%), pada siklus II 19,8 (52,1%) dan pada siklus III 22,6 (60,4%).
Pengukuran pemahaman siswa dilihat dari nilai tes, nilai pretes dan nilai LDS.
Nilai tes pada siklus I diperoleh rata-rata 7,1 dengan ketuntasan belajar 72,5%.
Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 7,99 dengan ketuntasan belajar
85%, dan pada siklus III juga mengalami peningkatan menjadi 8,6 dengan
ketuntasan belajar 95%. Nilai pretes pada siklus I diperoleh rata-rata 6,29. Pada
siklus II rata-rata meningkat menjadi 8,2 dan pada siklus III mengalami
peningkatan lagi menjadi 8,5. Sedangkan nilai LDS pada siklus I diperoleh rata-
30 Siska Rachmanti, Strategi Information Search sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan
Memahami Materi Peraturan Perundang-Undangan dalam Mata Pelajaran PKn pada Siswa Kelas X.I
SMA Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
PendidikanUniversitas Muhammadiyah Surakarta, 2010.
rata 74,4%. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 94,4% dan siklus III
mengalami peningkatan lagi menjadi 98,7%.31
E. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang bisa salah atau benar. Hipotesis
penelitian ini adalah penerapan strategi Information Searchdapat meningkatkan
pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-
Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang.
31 Dewi Charyanti, Peningkatan Pemahaman Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 10 Cirebon
terhadap Konsep Sistem Gerak pada Manusia dan Hewan dengan Penerapan Strategi LSQ DAN IS,
Skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2006.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses
yang memberikan kepercayaan kepada pengembang kekuatan berpikir reflektif,
diskusi, penentuan keputusan dan tindakan orang-orang biasa yang berpartisipasi
dalam penelitian untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam
kegiatannya.1
Menurut Ebbut sebagaimana dikutip oleh Wiriatmadja, Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan
praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan
tersebut.2
B. Setting Atau Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini yaitu MI Sidorejo Tegalrejo Magelang. Dalam
penelitian ini, peneliti memilih MI Sidorejo Tegalrejo Magelang didasarkan atas:
1. MI Sidorejo Tegalrejo Magelang merupakan salah satu pendidikan yang
sangat memperhatikan perkembangan pengetahuan agama pada peserta
didiknya.
2. Penanaman nilai keagamaan khususnya Al Qur’an dan Hadis pada peserta
didik merupakan salah satu pengembangan kurikulum di MI Sidorejo
Tegalrejo Magelang.
3. Peneliti ingin mengetahui bagaimana MI Sidorejo Tegalrejo Magelang
menerapkan metode/strategi information search untuk meningkatkan
pemahaman mata pelajaran Al Qur’an dan Hadis.
1 Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2005), h. 142 2 Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005, hlm.
12
C. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian adalah semua siswa kelas IV MI
Sidorejo Tegalrejo Magelang. Peneliti memilih siswa kelas IV MI Sidorejo
Magelang, karena tingkat pemahaman siswa kelas IV pada mata pelajaran Al
Qur’an dan Hadis masih rendah dibandingkan dengan kelas lain, sehingga perlu
dilakukan upaya untuk meningkatkan pemahamannya.
D. Data dan MetodePengumpulan Data
Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa data merupakan sesuatu yang
sangat penting kedudukannya karena dengan data, penelitian akan dapat
menjawab problematikanya,mencapai tujuannya, membuktikan hipotesisnya.3
Data penelitian ini berupa kegiatan tindakan penerapan strategi Information
Search dalam pembelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-
Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode
pengumpulan data, antara lain:
1. Metode Observasi
Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar.4Metode observasi diartikan
sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada obyek penelitian.5
2. Metode Wawancara
Metode wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
3Suharsini Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), hlm. 148. 4 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D
(Bandung: Alfabeta, 2007), h. 203 5 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet. 4, h. 158
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit.6
Metode ini digunakan untuk merefleksi setiap tindakan yang telah
dilakukan peneliti dengan melakukan diskusi dengan kolabolator tentang
kekurangan dan perbaikan terhadap tindakan yang dilakukan.
3. Metode Tes
Metode tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang mendapat
jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.7
Metode ini digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa kelas IV
MI Sidorejo Tegalrejo Magelang pada pembelajaran Al-Qur’an-Hadis
materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo
Tegalrejo Magelang.
4. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, buku, transkip, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.8
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang terkait dengan
penerapan strategi Information Searchdalam pembelajaran Al-Qur’an-
Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI
Sidorejo Tegalrejo Magelang, seperti RPP, data siswa, nilai siswa, nilai
keaktifan siswa dan lain-lain.
E. Instrumen Penelitian
1. Penerapan Strategi Information Search
Indikator penerapan strategi Information Search terdiri dari:
a. Peserta didik mendapatkan pertanyaan dari pendidik maupun peserta
didik.
b. Peserta didik membuat kelompok kecil.
6Sugiono, op, cit, hlm. 194
7 S. Margono, op. cit., hlm. 170
8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), Cet, 13, hlm. 206
c. Peserta didik mencari jawaban atau informasi dari buku paket, LKS,
dan buku lain yang relevan.
d. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan.
e. Peserta didik melakukan presentasi di depan kelas.
f. Pesera didik menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Pemahaman Mata Pelajaran Al Qur’an-Hadis Materi Pokok Surat An Nashr
Indikator pemahaman mata pelajaran Al Qur’an-Hadis materi pokok surat
An Nashr terdiri dari:
a. Peserta didik dapat melafalkan dan mengartikan surat An Nashr.
b. Peserta didik dapat menghafalkan surat An Nashr.
c. Peserta didik memahami kandungan pokok surat An Nashr.
d. Peserta didik dapat melafalkan dan mengartikan tasbih dan istighfar.
e. Peserta didik memahami manfaat tasbih dan istighfar.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dipilih dengan menggunakan spiral dari
Kemmis dan Taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto dalam bukunya
“Penelitian Tindakan Kelas” yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam
pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan pada
siklus sebelumnya.Dalam setiap siklusnya terdiri dari empat elemen penting,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Prosedur penelitian ini
dapat dilihat pada gambar 1.
Model Spiral dari Kemmis dan Taggart9
Dst.
Gambar 1
Prosedur Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Melaksanakan observasi awal untuk identifikasi masalah.
2) Merencanakan model pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan
dalam penerapan strategi Information Searchdalam pembelajaran
Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada
siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang.
3) Membuat Lembar Observasi Siswa (LOS).
4) Membuat Lembar Diskusi Siswa (LDS).
5) Membuat instrumen tes, instrumen penelitian disusun berdasarkan
kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya. Instrumen dalam penelitian
ini berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan (option).
9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), Cet, 13, hlm. 16.
Permasalahan Rencana Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I
Siklus I
Refleksi I Observasi I
Permasalahan Rencana Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II
Siklus II
Refleksi II Observasi II
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan.Penelitian
dilaksanakan selama 8 jam pelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
dianjurkan oleh GBPP, dengan menerapkan strategi dan langkah yang
sesuai dengan siklus-siklus yang telah direncanakan. Dalam penelitian
direncanakan akan melalui dua silkus.Siklus pertama meliputi dua
pertemuan dan siklus kedua meliputi dua pertemuan.Tindakan tidak
mutlak dikendalikan oleh rencana, hal ini mengandung risiko karena
terjadi dalam situasi nyata, oleh karena itu rencana tindakan harus
bersifat tentantif dan sementera, fleksibel dan siap diubah sesuai dengan
kondisi yang ada sebagai usaha ke arah perbaikan. Adapun proses
tindakannya yang mengacu pada skenario dan LOS, meliputi:
1) Guru membuka pelajaran
2) Guru membagi kelompok kecil
3) Guru membagi LDS dan meminta tiap ketua untuk membagi tugas
kepada para anggotanya.
4) Guru meminta salah satu kelompok presentasi.
5) Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
6) Guru memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi pokok
kandungan surat An-Nashr.
7) Guru menutup pembelajaran.
c. Observasi
Tahap ini dilaksanakan observasi yang dilakukan kolabolator
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan observasi yang
telah dipersiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama keaktifan
belajar peserta didik dalam pembelajaran. Dari hasil observasi ini dapat
diketahui pengaruh penerapan Information Searchdalam upaya
meningkatkan pemahaman mata pelajaranAl Qur’an-Hadis pada materi
pokok kandungan surat An-Nashr.
d. Refleksi
1) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LOS.
2) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
3) Melakukan pertemuan dengan kolabolator untuk membahas
evaluasi tentang skenario model pembelajaran, LOS, dan lain-lain.
4) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
2. Siklus II
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan II.
Peneliti mengamati proses penerapan strategi Information Searchdalam
pembelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr
pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang yang berlangsung di
dalam kelas. Langkah-langkah siklus II sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada siklus
sebelumnya.
2) Merencanakan model pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan
dalam penerapan strategi Information Searchdalam pembelajaran
Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada
siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang.
3) Membuat Lembar Observasi Siswa (LOS).
4) Membuat Lembar Diskusi Siswa (LDS).
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu pengembangan
rencana tindakan II dengan melaksanakan upaya lebih meningkatkan
semangat belajar peserta didik dalam penerapan strategi Information
Searchdalam pembelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan
surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang.
c. Observasi
Tahap ini dilaksanakan observasi yang dilakukan kolabolator
untuk mengetahui kondisi kelas terutama keaktifan belajar peserta didik
dalam pembelajaran.Hasil pengamatan penelitian ini kemudian dicari
solusi dari permasalahan yang ada pada waktu pembelajaran
berlangsung.
d. Refleksi
1) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LOS.
2) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
3) Menganalisis hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran
bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan hal apa saja yang
perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang
telah dilakukan.
4) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang
skenario model pembelajaran, LOS, dan lain-lain.
5) Apabila diketahui belum ada perubahan lebih baik, maka sangat
perlu dilaksanakan tindakan siklus III.
G. Metode Analisis Data
1. Data Keaktifan Peserta Didik
Lembar observasi keaktifan siswa ini untuk melihat keaktif dalam
pembelajaran.Indikator keaktifan siswa dalam pembelajaran berupa
keaktifan siswa dalam bertanya, berpendapat, menjawab pertanyaan,
berpresentasi dan menyimpulkan pembelajaran. Analisis data keaktifan
siswa yaitu dengan menghitung rata-rata keaktifan siswa dalam setiap
pembelajaran, dengan rumus sebagai berikut:10
N
XX
∑=
Keterangan:
X : Rata-rata keaktifan
∑X : Jumlah siswa aktif
N : Jumlah aspek
Kategori penilaian keaktifan siswa:
10
Depdiknas Ditjen Dikdasmen,Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian,
(Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003), hlm. 25.
Sangat baik (A)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (D)
2. Kesiapan Siswa
Lembar observasi kesiapan siswa ini digunakan untuk melihat
apakah siswa telah siap dalam memulai pembelajaran.Kesiapan siswa
diukur dengan apakah siswa membawa buku paket, buku referensi lain,
buku catatan dan alat-alat tulis dalam belajar. Analisis data kesiapan siswa
dengan menghitung rata-rata kesiapan siswa setiap pembelajaran, dengan
rumus sebagai berikut:11
N
XX
∑=
Keterangan:
X : Rata-rata kesiapan siswa
∑X : Jumlah siswa yang siap
N : Jumlah aspek
3. Jawaban lembar diskusi siswa (LDS)
Lembar diskusi siswa (LDS) digunakan untuk mengetahui
pemahaman siswa ketika belajar kandungan surat An-Nashr dengan cara
belajar mandiri dalam suatu kelompok kecil. Data diambil sekali dalam
setiap siklus sehingga diperoleh gambaran perubahan pemahaman siswa
dalam menyelesaikan LDS. Nilai jawaban LDS dirata-rata dengan rumus
sebagai berikut:12
N
XX
∑=
Keterangan:
X : Rata-rata nilai LDS
11
Depdiknas Ditjen Dikdasmen,Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian,
(Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003), hlm. 26 12
Depdiknas Ditjen Dikdasmen,Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian,
(Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003), hlm. 27
∑X : Jumlah nilai
N : Jumlah siswa
4. Pretes
Data hasil pretes ini digunakan untuk mengetahui apakah siswa
benar-benar belajar atau membaca materi yang akan dipelajarinya di rumah,
dan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang telah dipelajari di
rumah. Data diambil sekali dalam setiap siklus. Nilai pretes di rata-rata
dengan menggunakan rumus:13
N
XX
∑=
Keterangan:
X : Rata-rata nilai pretes
∑X : Jumlah nilai
N : Jumlah siswa
Nilai ketuntasan belajar diperoleh dengan menggunakan rumus:14
%100×=∑
N
niK
K : Ketuntasan pretes secara klasikal
∑ni : Jumlah siswa tuntas belajar
N : Jumlah siswa
5. Hasil Belajar
Data hasil belajar ini digunakan untuk melihat tingkat pemahaman
siswa pada akhir pembelajaran.Data diambil sekali dalam setiap siklus,
sehingga diperoleh gambaran perubahan pemahaman akhir siswa dalam
memahami materi. Nilai rata-rata hasil belajar di rata-rata dengan
menggunakan rumus:
N
XX
∑=
13
Depdiknas Ditjen Dikdasmen,Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian,
(Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003), hlm. 27 14
Depdiknas Ditjen Dikdasmen,Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian,
(Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003), hlm. 27
Keterangan:
X : Rata-rata nilai hasil belajar
∑X : Jumlah nilai
N : Jumlah siswa
Nilai ketuntasan belajar diperoleh dengan menggunakan rumus:
%100×=∑
N
niK
K : Ketuntasan hasil belajar klasikal
∑ni : Jumlah siswa tuntas belajar individu
N : Jumlah siswa
H. Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian tindakan ini apabila:
1. Meningkatnya pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok
kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo
Magelang setelah melakukan tindakan dengan menggunakan penerapan
strategi Information Searchyang ditandai rata-rata nilai hasil tes lebih dari
7,0 dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut adalah 75%.
2. Adanya peningkatan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran Al-Qur’an-
Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI
Sidorejo Tegalrejo Magelang setelah melakukan tindakan dengan
menggunakan penerapan strategi Information Searchpada kategori baik dan
baik sekali yang mencapai 75%.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada siklus I, peneliti merencanakan dengan menyusun model
pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam penerapan strategi
Information Search dalam pembelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok
kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo
Magelang. Pada masing-masing rancangan pembelajaran dibuat juga lembar
diskusi siswa (LDS).
Selain itu peneliti juga membuat soal pretes dan soal tes untuk tiap
siklus.Peneliti juga membuat suatu lembar observasi berupa lembar
observasi kegiatan guru, lembar observasi keaktifan siswa dan lembar
kesiapan siswa dalam pembelajaran serta angket yang diberikan pada akhir
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan sesuai Rancangan
Pembelajaran, yaitu :
1) Guru membuka pelajaran
2) Guru membagi kelompok kecil
3) Guru membagi LDS dan meminta tiap ketua untuk membagi tugas
kepada para anggotanya.
4) Guru meminta salah satu kelompok presentasi.
5) Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
6) Guru memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi pokok
kandungan surat An-Nashr.
7) Guru menutup pembelajaran.
c. Observasi
1) Data Rekapitulasi Hasil Pretes
Data hasil pretes ini digunakan untuk mengetahui apakah siswa
benar-benar belajar/membaca materi yang akan dipelajari dan mengetahui
tingkat pemahaman materi yang telah dipelajari di rumah. Data tentang hasil
pretes pada siklus I diperoleh melalui penilaian, dan hasilnya dapat di lihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Hasl Rekapitulasi Pretes Siklus I
Keterangan Siklus I
Nilai Tertinggi 8
Nilai Terendah 3
Rata-rata Nilai 6.43
Tingkat Ketuntasan 63 %
Pada data di atas dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai rata-rata
siswa pada siklus I yaitu 6,43 dengan tingkat ketuntasan 63 %. Pada siklus I
ini belum terjadi ketuntasan belajar seperti yang telah ditetapkan yaitu 75 %,
sedangkan untuk nilai tertinggi 8 hanya dihasilkan oleh 5 orang dan nilai
terendah 3hanya dihasilkan oleh 2 orang. Ini dikarenakan siswa tidak
membaca atau belajar materi poko kandungan surat An-Nashr walaupun
guru telah memberitahukannya dan juga mereka tidak pernah didakan pretes
terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai. Data hasil pretes secara rinci
dapat dilihat pada lampiran.
2) Data Rekapitulasi Hasil Jawaban LDS
Data hasil LDS ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa belajar mandiri dalam kelompok kecil.Data tentang hasil LDS pada
siklus I diperoleh melalui penilaian, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2. Hasil Rekapitulasi Jawaban LDS Siklus I
Keterangan Siklus I
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 60
Rata-rata tes tertulis 70 %
Seperti data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil jawaban LDS
dengan rata-rata yang diperoleh tiap kelompok pada siklus I yaitu 70
%.Untuk nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 85 yang dihasilkan oleh 1
kelompok dan nilai terendah dihasilkan oleh 1 kelompok dengan nilai
60.Pada siklus I ini tidak ada yang memperoleh nilai 100 ini dikarenakan
tiap kelompok tidak ada yang dapat menyelesaikan pertanyaan LDS, hal ini
dikarenakan tidak adanya kekompakan antar kelompok dan ada beberapa
kelompok yang tidak membagi tugas pada anggota kelompoknya.Data
tentang hasil jawaban LDS secara rinci dapat dilihat pada lampiran.
3) Data Rekapitulasi Hasil Tes
Data hasil tes tertulis ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa selama pembelajaran sehingga dapat terlihat berapa persen tingkat
pemahaman siswa selama pembelajaran.Data tentang hasil tes tertulis pada
siklus I diperoleh melalui penilaian, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.Hasil Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
No. Jenis Data Siklus I
1. Nilai tertinggi 8
2. Nilai terendah 4
3. Rata-rata tes tertulis 6.83
4. Ketuntasan belajar 70 %
Seperti data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata siswa
pada tes siklus I yaitu 6,83 dengan nilai tertinggi 8 dan nilai terendah 4.
Pada siklus I ini belum terjadi ketuntasan belajar seperti yang telah
ditetapkan yaitu 75%.Hasil tes secara rinci dapat dilihat pada lampiran.
4) Data Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Data hasil observasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat
keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Data tentang aktivitas siswa
selama proses pembelajaran pada siklus I diperoleh melalui observasi, dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I
Aspek yang diamati Siklus I
Aktif Tidak Aktif
1. Aktivitas siswa mengkomunikasikan/
mempresentasikan LDS
2 (7 %) 28 (93 %)
2. Aktivitas siswa dalam bertanya 14 (47 %) 16 (53 %)
3. Aktivitas siswa dalam menjawab
pertanyaan guru
10 (33 %) 20 (67 %)
4. Aktivitas siswa dalam berpendapat 6 (20 %) 24 (80 %)
5. Aktivitas siswa dalam menyusun
kesimpulan
4 (13 %) 26 (87 %)
6. Aktivitas siswa dalam menyusun
rangkuman
3 (10 %) 27 (90 %)
Rata-rata 6.5 (22 %) 23.5 (78 %)
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa selama kegiatan
pembelajaran, siswa kurang aktif, karena tingkat keaktifan siswa masih di
bawah 30%.Persentase siswa yang tidak aktif rata-rata adalah 78 % dan
siswa yang aktif rata-rata 22 %.Ini dikarenakan dalam pembelajaran, yang
aktif didominasi oleh ketua kelompok saja serta siswa malu dan takut untuk
bertanya kepada guru dan pada anggota kelompoknya.Ada juga siswa yang
ngobrol saja, ini disebabkan karena ketua kelompok ada yang tidak
melakukan pembagian tugas pada anggotanya. Ketidakaktifan terjadi karena
mereka belum terbiasa dengan kelompok yang baru dan pembelajaran
strategi IS sehingga pada siklus I tingkat keaktifan siswa belum tercapai.
5) Data Hasil Observasi Kesiapan Siswa
Data hasil observasi ini digunakan untuk mengetahui kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran.Data tentang kesiapan siswa mengikuti
pembelajaran pada siklus I diperoleh melalui observasi, dan hasilnya dapat
dilihat pada 5.
Tabel 5. Hasil Observasi Kesiapan Siswa Siklus I.
No Aspek yang diamati Siklus I
Ya Tidak
1. Membawa buku paket 27 3
2. Membawa buku referensi lain yang relevan 2 28
3. Membawa buku catatan 28 2
4. Membawa kelengkapan alat tulis 25 5
5. Jumlah 82 38
6. Rata-rata 32.8 9.5
Pada data di atas dapat dilihat bahwa belum seluruh siswa siap
menerima pembelajaran karena masih 3 siswa belum membawa buku paket,
28 siswa belum membawa buku referensi lain, 2 siswa belum membawa
buku catatan dan 5 siswa belum membawa kelengkapan alat tulis. Kesiapan
siswa secara keseluruhan menunjukkan rata-rata 32,8, sedangkan
ketidaksiapan siswa secara keseluruhan menunjukkan rata-rata 9,5. Untuk
mengatasi hal ini, siswa yang belum siap menerima pelajaran dicatat dan
siswa yang bersangkutan diberi kesempatan bekerja dalam kelompoknya
dengan bantuan anggota kelompoknya.
d. Refleksi
Berdasarkan pada analisis pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa
pemahaman siswa belum tercapai.Serta aktivitas siswa dan kesiapan siswa
dalam pembelajaran masih kurang. Ini dikarenakan adanya beberapa
kendala diantaranya adalah:
1) Siswa masih asing dengan pembelajaran IS. Ini terlihat bahwa siswa
yang aktif bertanya dan aktif mencari informasi hanya didominasi oleh
ketua kelompok.
2) Guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan strategi IS
masih melakukan beberapa kesalahan, yaitu tidak melakuan beberapa
langkah pembelajaran seperti yang direncanakan. Ketidakcukupan
waktu menjadi penyebab beberapa langkah pembelajaran tidak
terlaksana. Sehingga perlu adanya perbaikan perencanaan dengan
memperlihatkan alokasi waktu dan banyaknya materi.
3) Siswa lebih banyak bercanda dengan teman kelompoknya dari pada
menyelesaikan LDS, sehingga didapatkan hanya dua kelompok saja
yang mau presentasi di depan kelas. Itu juga dikarenakan guru
menunjuk kelompok untuk presentasi. Selain itu, belum semua
kelompok mau berperan untuk mengemukakan pendapat, baik menolak
ataupun menerima pendapat kelompok lain. Ini disebabkan siswa masih
malu, bingung, canggung untuk mengutarakan pendapat dan takut salah
dalam berpendapat.
4) Siswa belum mengetahui cara mempresentasikannya hasil diskusi di
depan kelas, sehingga dalam diskusi kelas, keaktifan siswa dalam
bertanya dan berpendapat kurang terjalin.
5) Pemahaman siswa masih kurang ini terlihat dari rata-rata hasil belajar
pada siklus I ini belum tercapai seperti yang diinginkan oleh guru. Ini
dikarenakan pada saat pembelajaran kurang aktif sehingga siswa kurang
dalam memahami materi.
6) Belum tercapai 30% siswa berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga
guru harus memberi motivasi yang dapat memancing siswa untuk dapat
aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan kendala-kendala pada siklus I di atas, langkah
selanjutnya adalah melakukan perbaikan untuk siklus II. Guru dengan
peneliti harus merencanakan dengan baik dan mempersiapkan segalanya
agar kekurangan-kekurangan pada siklus I dapat diperbaiki.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada siklus II, peneliti merencanakan suatu solusi perbaikan dari
siklus I, yaitu:
1) Peneliti akan menjelaskan manfaat dari bekerja kelompok dan
menjelaskan tugas ketua kelompok. Ini bertujuan agar terjalin saling
bekerja sama antara kelompok.
2) Peneliti akan menjelaskan cara-cara berpresentasi. Hal ini bertujuan
agar diskusi kelas berjalan dan siswa menjadi lebih aktif bertanya dan
berpendapat.
3) Peneliti akan mengumumkan hasil tes dan hasil pretes, pengumuman ini
bertujuan untuk memotivasi siswa agar lebih baik dalam belajar dan
seberapa besar usaha yang telah dilakukannya.
4) Peneliti membuat trik-trik agar siswa mau aktif dalam pembelajaran
misalnya: pada awal pembelajaran supaya siswa mau bertanya dan
mencari informasi, maka peneliti meminta siswa untuk membuat
pertanyaan di secarik kertas lalu guru meminta melontarkan pertanyaan
tersebut, kemudian guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab
pertanyaan tersebut lalu guru menegaskan kembali.
5) Peneliti memperbaiki rancangan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada sikls II dilakukan sesuai rancangan
pembelajaran II, yaitu:
1) Guru melakukan presensi dan dilanjutkan dengan menuliskan judul dan
tujuan pembelajaran di papan tulis.
2) Guru melakukan pretes yang kemudian dilanjutkan dengan apersepsi
(tanya jawab).
3) Guru meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompoknya.
4) Guru membagikan lembar diskusi siswa (LDS) pada masing-masing
kelompok.
5) Guru meminta tiap ketua kelompok untuk membagi tugas kepada para
anggotanya dan meminta pada lembar jawaban dituliskan nama yang
menjawab tiap pertanyaan. Serta tiap kelompok untuk saling membantu
para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam menjawab
pertanyaan LDS. Setelah waktu yang ditetapkan oleh guru untuk
berdiskusi telah habis, maka tiap kelompok diminta untuk
mempresentasikannya dan kelompok yang lain untuk bertanya maupun
berpendapat pada kelompok yang mempresentasikan (terjadi diskusi
kelas)
6) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan pembelajaran
7) Guru melakukan tes
8) Guru menugaskan siswa untuk membaca atau belajar materi pokok
kandungan surat An-Nashr dan membuat pertanyaan pada secarik
kertas.
Pada siklus II ini pelaksanaan sama seperti pada siklus I, namun
pada siklus II ini ada beberapa perubahan seperti: sebelum guru
membagikan LDS, guru memberikan pengarahan terlebih dahulu tentang
manfaat diskusi kelompok dan cara pembelajaran setelah selesai berdiskusi.
Kemudian pada saat siswa berdiskusi guru melakukan observasi tentang
kesiapan siswa berupa apakah siswa membawa buku paket, buku referensi
lain, buku catatan dan alat tulis lengkap.
c. Observasi
1) Data Rekapitulasi Hasil Pretes
Pada siklus II ini, rata-rata pretes mengalami peningkatan yaitu pada
siklus I mencapai6,43 dan pada siklus II meningkat menjadi 7,30. Dengan
tingkat ketuntasan 83 %.Data dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6. Hasil Rekapitulasi Pretes Siklus II
Keterangan Siklus II
Nilai Tertinggi 10
Nilai Terendah 6
Rata-rata Nilai 7.30
Tingkat Ketuntasan 83 %
Dari data di atas dapat terlihat bahwa nilai tertinggi sudah meningkat
dari 8 menjadi 10 yang dihasilkan oleh 2 orang dan nilai terendah dari 3
menjadi 6 yang dihasilkan oleh 5 orang. Hal ini dikarenakan siswa sudah
mulai membaca atau belajar terlebih dahulu materi yang akan dipelajari dan
materi yang telah dipelajarinya. Ini terlihat bahwa ada tiga siswa yang
mendapatkan nilai 10.Data secara rinci dapat dilihat pada lampiran.
2) Data Rekapitulasi Hasil Jawaban LDS
Pada siklus II ini, penyelesaian jawaban LDS mengalami
peningkatan yaitu pada siklus I 70%, sedangkan pada siklus II meningkat
menjadi 91%.Data dapat dilihat pada tabel 7 berikut.
Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Jawaban LDS Siklus II
Keterangan Siklus I
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 85
Rata-rata tes tertulis 91 %
Dari data di atas dapat terlihat bahwa rekapitulasi hasil jawaban LDS
mengalami peningkatan dibanding pada siklus I, pada siklus II ini sudah ada
yang dapat menyelesaikan soal-soal LDS dengan selesai dan mendapat nilai
100. Ini dikarenakan sudah terjalinnya saling bekerja sama antar kelompok
dan ketua kelompok sudah mau saling membantu apabila ada anggotanya
yang mengalami kesulitan. Data secara rinci dapat dilihat pada lampiran.
3) Data Rekapitulasi Hasil Tes
Setelah dilakukan analisis data terhadap hasil tes, perolehan nilai
rata-rata siswa pada tes siklus II yaitu 7,83dengan nilai tertinggi 10 dan nilai
terendah 6. Siswa yang tuntas secara klasikal 93%. Data tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan hasil belajar
dan telah tercapai target ketuntasan belajar. Data dapat dilihat pada tabel 8
berikut.
Tabel 8. Hasil Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
No. Jenis Data Siklus II
1. Nilai tertinggi 10
2. Nilai terendah 6
3. Rata-rata tes tertulis 7,83
4. Ketuntasan belajar 93 %
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa sudah mulai dapat
memahami materi pokok kandungan surat An-Nashr dan siswa sudah mulai
menyesuaikan diri dengan pembelajaran IS.
4) Data Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Hasil observasi terhadap keaktifan siswa pada siklus II ini
mengalami peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang aktif dalam proses
pembelajaran 22 % sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 60 %. Dan
pada siklus I yang tidak aktif dalam proses pembelajaran sekitar 23,5
%,sedangkan pada siklus II mengalami penurunan menjadi 40 %. Data
selengkapnya dipaparkan pada Tabel 9 berikut.
Tabel 9. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II
Aspek yang diamati Siklus II
Aktif Tidak Aktif
1. Aktivitas siswa mengkomunikasikan/
mempresentasikan LDS
3 (10%) 27 (90%)
2. Aktivitas siswa dalam bertanya 26 (87%) 4 (13%)
3. Aktivitas siswa dalam menjawab
pertanyaan guru
25 (83%) 5 (17%)
4. Aktivitas siswa dalam berpendapat 18 (60%) 12 (40%)
5. Aktivitas siswa dalam menyusun
kesimpulan
6 (20%) 24 (80%)
6. Aktivitas siswa dalam menyusun
rangkuman
30 (100%) 0 (0%)
Rata-rata 18 (60 %) 12 (40%)
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa keaktifan siswa sudah
terjalin.Hal ini tampak sudah adanya keberanian siswa dalam bertanya,
menjawab pertanyaan guru, berpendapat, dan siswa aktif tanpa didorong
oleh guru.Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran ikut meningkat,
yaitu pada siklus I hanya 4 siswa, sedangkan pada siklus II menjadi 6 siswa.
Peningkatan tingkat keaktifan siswa pada siklus II ini diantaranya
disebabkan karena siswa sudah dapat menyesuaikan diri dengan strategi IS.
5) Data Hasil Observasi Kesiapan Siswa
Pada siklus II ini kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran sudah
meningkat. Ini terlihat bahwa pada siswa yang siap dalam memulai
pembelajaran memiliki rata-rata 46,8 dan siswa yang tidak siap menurun
menjadi 0,75. Data hasil kesiapan siswa pada siklus II dapat dilihat pada
tabel 10 berikut.
Tabel 10. Hasil Observasi Kesiapan Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Siklus II
Ya Tidak
1. Membawa buku paket 28 2
2. Membawa buku referensi lain yang relevan 29 1
3. Membawa buku catatan 30 0
4. Membawa kelengkapan alat tulis 30 0
5. Jumlah 117 3
6. Rata-rata 46.8 0.75
Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa pada siklus II terjadi
peningkatan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran karena 28 siswa telah
membawa buku paket, 29 siswa telah membawa buku referensi lain, 30
siswa telah membawa buku catatan dan kelengkapan alat tulis. Ini
dikarenakan guru sudah mulai menegaskan untuk membawanya dan apabila
siswa tidak membawa akan diberi sanksi.
d. Refleksi
Berdasarkan analisis pada siklus II dapat disimpulkan bahwa:
1) Pemahaman siswa sudah tercapai ini terlihat dari hasil tes sudah
mencapai target yang diinginkan peneliti.
2) Siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran, ini terlihat tingkat
keaktifan sudah melebihi 30% seperti yang telah ditetapkan peneliti.
Dan siswa yang tadinya tidak berani berpendapat dan bertanya sudah
berani, ini dikarenakan guru sudah mulai memotivasi siswa yang tidak
aktif menjadi aktif. Adapun masih ditemukan satu dua siswa yang diam
dan malu dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan berpendapat, tetapi
siswa tersebut aktif dalam mencatat dan aktif mencari jawaban sendiri.
3) Siswa sudah mau membaca atau belajar terlebih dahulu materi yang
akan dipelajari dan materi yang telah dipelajarinya. Ini terlihat dari
meningkatnya hasil pretes pada siklus II. Dan sudahbanyak siswa yang
sudah memahami materi kandungan surat An-Nashr.
Pada proses pembelajaran dalam siklus II, sudah terjadi perubahan
yang diharapkan pada diri siswa. Dimana siswa aktif dalam proses belajar-
mengajar yang sebelumnya lebih banyak diam (pasif). Selain itu hasil
belajar siswa sudah optimal, yaitu 93 % siswa sudah tuntas belajar.Aktivitas
dan hasil belajar siswa yang sudah optimal ini sudah sesuai dengan indikator
keberhasilan dimana > 75% siswa aktif dalam kegiatan belajar-mengajar
dan >75 % siswa tuntas belajar.Walaupun dalam angket ada beberapa siswa
yang tidak menyukai pembelajaran secara berkelompok, namun siswa dapat
melakukan kegiatan dengan santai. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil
tindakan kelas dengan strategi Information Search untuk meningkatkan
pamahaman mata pelajaran Al Qur’an dan Hadis pada materi pokok surat
An-Nashr di kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang sudah berhasil.
B. Pembahasan
Selama siklus I sampai siklus II, dari hasil pengamatan dapat diketahui
telah terjadi perubahan pada siswa ke arah yang lebih baik, karena pada
pembelajaran dengan menggunakan strategi Information Searchtelah terjadi
proses belajar mengajar yaitu suatu kegiatan pembelajaran yang menghasilkan
suatu iteraksi antara siswa dengan guru dalam mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran di sini adalah siswa menjadi paham pada
materi kandungan surat An-Nashr.
Guru sebelum pembelajaran melakukan sebuah pretes yang bertujuan
untuk melihat kemampuan awal pemahaman siswa sebelum terjadi
pembelajaran. Diketahuinya pengetahuan awal merupakan sesuatu yang penting
untuk melihat adanya pengaruh dari upaya meningkatkan pemahaman mata
pelajaran Al Qur’an dan Hadis pada materi pokok kandungan surat An-Nashr
melalui strategi Information Search pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo
Magelang.Ternyata pada hasil pretes pada siklus I mengalami peningkatan pada
siklus II, rata-rata 6,43 pada siklus I menjadi 7,30 pada siklus II.
Dari hasil rekapitulasi jawaban LDS diketahui bahwa pada siklus I
mengalami peningkatan pada siklus II, rata-rata tes tertulis 70 % pada siklus I
menjadi 91 % pad siklus II.Pada siklus II juga dapat dilihat bahwa ternyata ada
kelompok diskusi yang mendapatkan nilai 100. Hal ini terjadi karena pada siklus
II siswa sudah belajar dan membaca materi yang akan dipelajarinya terlebih
dahulu kemudian siswa membuat pertanyaan, sedangkan pada siklus I belum ada
yang mendapatkan nilai 100 karena kurangnya kekompakan antar anggota
kelompok dan kurangnya pembagian tugas.Siswa juga tidak mengerti manfaat
pembelajaran dengan diskusi.
Ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami
peningkatan, ketuntasan belajar pada siklus I hanya mencapai 70 % atau masih
di bawah ketuntasan belajar yang ditetapkan, yaitu sebesar 75 %, sedangkan
ketuntasan belajar pada siklus II sudah melebihi ketuntasan belajar yang
ditetapkan sebesar 93 % di atas ketuntasan belajar atau mengalami peningkatan
sebesar 24 %. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah paham dengan materi
pokok kandungan surat An-Nashr. Ini terlihat pada siklus I tidak ada siswa yang
mendapatkan nilai 10dengan nilai terendah sebesar 4 dan tertinggi 8 yang rata-
ratanya hanya 6,83, sedangkan pada siklus II terdapat siswa yang mendapatkan
nilai 10.
Pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas siswa dengan rata-rata
prosentase 60 %.Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dalam diskusi
sudah cukup besar dan kecenderungan siswa bekerja sendiri-sendiri seperti pada
siklus I sudah mulai berkurang sehingga siswa sudah aktif dalam bertanya dan
aktif dalam mencari informasi sendiri dan dibantu oleh guru dan teman
sekelompoknya sudah terjalin.Menurut Zaini dkk. (2002), bahwa dengan belajar
aktif siswa diajak untuk turut serta dalam seluruh proses pembelajaran tidak
hanya mental tetapi juga melibatkan fisik, dengan cara ini siswa akan merasa
suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dioptimalkan.
Masing-masing siswa dalam kelompoknya telah bersedia berbagi
Kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran meningkat dari 32,8 pada
siklus I menjadi 46,8 pada siklus II. Peningkatan kesiapan siswa ini terjadi
karena siswa yang belum siap menerima pelajaran atau dua kali siswa tidak
membawa buku paket, buku referensi lain, buku catatan dan alat tulis akan diberi
sanksi berupa hapalan. Meskipun masih terdapat satu dua anak yang belum siap
dalam membawa buku paket dan membawa buku referensi lain yang relevan,
tetapi kesiapan dalam membawa buku catatan dan membawa kelengkapan alat
tulis sudah meningkat menjadi 100 %.Hal ini memberikan bukti bahwa
pemberian sanksi pada siswa yang belum siap menerima pembelajaran dapat
meningkatkan kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran.
Dengan diterapkannya strategi Information Search pada siklus I dan II,
pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Al Qur’an dan Hadis pada materi
pokok kandungan surat An Nashr meningkat. Ini terlihat pada rata-rata hasil
belajar siswa untuk siklus I adalah 6,83dan pada siklus II meningkat menjadi
7,83. Pada ketuntasan belajar dikatakan berhasil sesuai target yang ditetapkan
dimulai pada siklus I sebesar 70% dan pada siklus II ketuntasan belajar
meningkat menjadi 93% di atas ketuntasan yang telah ditetapkan sebesar 75 %.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan
pada MI Sidorejo Tegalrejo Magelang melalui stragei Information Searchdapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Keaktifan peserta didik kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang pada
proses pembelajaran materi Al Qur’an dan Hadis materi pokok kandungan
surat An-Nashr pada siklus I dengan rata-rata 22 %, sedangkan pada siklus
II keaktifan siswa pada proses pembelajaran meningkat menjadi 60 %. Dari
hasil observasi kesiapan dalam mengikuti pembelajaran,kesiapan peserta
didik dalam menerima pembelajaran meningkat dari 32,8 pada siklus I
menjadi 46,8 pada siklus II.
2. Hasil belajar peserta didik kelas IV MI Sidorejo Magelang pada proses
pembelajaran materi Al Qur’an dan Hadis materi pokok kandungan surat
An-Nashr pada siklus I nilai rata-rata sebesar 6,83 dengan nilai tertinggi 8
dan nilai terendah 4 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 70 %,
sedangkan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 7,83 dengan nilai tertinggi
10 dan nilai terendah 6 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 93% yang
sudah melebihi tingkat ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75 %.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat
diberikan adalah:
1. Bagi Kepala Sekolah
a. Sebaiknya kepala sekolah menjadi motor penggerak dalam perbaikan
terhadap proses pembelajaran. Kepala sekolah sebaiknya menjaga
hubungan baik antara kepala sekolah dan guru melalui kerja kolaborasi.
b. Pihak sekolah sebaiknya dapat menciptakan kondisi belajar yang
memadai dengan memperhatikan fasilitas dan sarana prasarana sekolah
yang menunjang dalam pembelajaran khususnya pembelajaran dengan
strategi Information Search, seperti penyediaan media, buku-buku
pembelajaran.
2. Bagi Guru Kelas
a. Sebaiknya guru kelas mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan strategi Information Search yang menarik,
menyenangkan dan bervariasi agar dapat membuat anak didik lebih siap
dan aktif dalam proses pembelajaran.
b. Sebaiknya guru kelas dalam menerapkan strategi Information
Searchmengatur waktunya dengan baik saat menerapkan diskusi
sehingga waktu yang disediakan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
siswa untuk belajar.
3. Peneliti berikutnya
Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian yang serupa
denganpenelitian ini, tetapi dalam materi dan pendekatan yang berbeda.
C. Penutup
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu saran dan kritik yang kondusif dari semua pihak.
Akhirnya disertai ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan sumbangsih baik pikiran, tenaga dan doa, peneliti berharap semoga
kita selalu dalam lindungan dan ridho Allah SWT. Dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maragi, Ahmad Mustafa, Tafsir Al-Maragi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX,
Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993, Cet. Kedua.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2006, Cet, 13.
Departemen Agama RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah,
Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004.
Depdiknas Ditjen Dikdasmen, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan
Penilaian. Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003.
Eko Prasetyo, Guru: Mendidik itu Melawan, Yogyakarta: Resist Book, 2005.
Ichwan, Mohammad Nor, Studi Ilmu Hadis, Semarang: Rasail Media Group, 2007,
Cet. I,
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM: Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, Semarang: Rasail, 2009,
Cet. IV.
Kadir, Fatimah, Ragam Strategi dalam Pembelajaran, Jurnal Al-Ta'dib, Vol. 1, No.
1, 2008.
Mardiyo, Metodologi Pengajran Agama, Semarang: Kerjasama Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dengan Pustaka Pelajar, 1999.
Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, Cet. 4.
Muhammad, Samanhudi, Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan Islam, Yogyakarta:
Pijar Press, 2009.
Porwadarminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
1998.
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R & D, Bandung: Alfabeta, 2007.
Sukmadinata, Nana Saodih, Metode Penelitian Pendidikan, .Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2005.
Winkel, W. S., Psikologi Pengajaran, (Jakarta : PT. Gramedia, 1996), cet. ke-4, hlm.
246
Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosda Karya,
2005.
Zaini, H., B. Munthe, dan S. A. Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan
Tinggi. Yogyakarta: CTSD (Center For Teaching Staff Development) IAIN
Sunan Kalijaga, 2002.
Zaini, H., B. Munthe, dan S. Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2008.
http://c.1asphost.com
http://edukasiana.com
http://informasismpn9cimahi.files.wordpress.com/
DAFTAR NAMA SISWA KELAS IV
MI SIDOREJO TEGALREJO MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
No. No. Induk Nama Anak Didik Jenis Kelamin
2838 Purwanto L
1. 2887 Sariyadi L
2. 2940 A. Romadzon L
3. 2988 A. Mustofa L
4. 2999 S. Rofik L
5. 3006 Rohanah P
6. 3012 M. Yoga Pratama L
7. 3016 Deni Setiawan L
8. 3018 Rozikin L
9. 3021 Agus Tafrihan L
10. 3026 A. Mustofa L
11. 3027 M. Habib C L
12. 3031 Agus A. Kholik L
13. 3032 Slamet Mustofa L
14. 3034 Ina Rismawati P
15. 3035 Ahsaniyah F P
16. 3038 Krisna Bayu L
17. 3039 Rina Zulfatul M P
18. 3041 M. Lafi Rizki L
19. 3043 Ida Ristiana P
20. 3044 A. Zainal Ali L
21. 3045 Nuriyah Sakdiyah P
22. 3047 M. Khakimudin L
23. 3048 A. Ahroru S. A L
24. 3049 Mustofa Naja L
25. 3050 Zainal Ulin N L
26. 3051 M. Faza Na’im A L
27. 3054 Rizki F L
28. 3055 Solekhah L
29. 3056 Faizal Listanto L
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah MI Sidorejo Tegalrejo Magelang
Mata Pelajaran : Qur’an Hadits
Kelas : IV
Standar Kompetensi : Mampu memahami arti surat tertentu dalam Juz ‘Amma
Kompetensi dasar : Mengenal terjemah surat An-Nashr
Alokasi waktu : 8 × 35 menit
Pertemuan : I - IV
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti pembelajaran “Surat An-Nashr”, siswa dapat
mengenal terjemahan surat An-Nashr, menerjemahkannya dan menyimpulkan
kandungannya.
B. Materi Pembelajaran
Terjemahan surat An-Nashr
C. Metoda/Strategi Pembelajaran
Ceramah, Demonstrasi, Penugasan, Information Search (Mencari Informasi)
D. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
- Bertanya kepa siswa sekitar surat An-Nashr.
- Mengarhkan siswa agar menyimak penjelasan sekitar cara
menerjemahkan dan menyimpulkan kandungan makna surat An-Nashr.
b. Kegiatan Akhir
- Siswa mempelajari terjemahan surat An-Nashr
- Siswa mengartikan surat An-Nashr
- Siswa menyimpulkan kandungan surat An-Nashr
c. Kegiatan Akhir
- Memberikan tugas supaya mencari informasi sekitar surat An-Nashr
- Memberikan tugas agar membiasakan mengulang-ulang cara
menerjemahkan surat An-Nashr dan menyimpulkan kandungan
maknanya.
E. Indikator
- Mengenal terjemah surat An-Nashr
- Menerjemahkan surat An-Nashr
- Memahami kandungan pokok surat An-Nashr
F. Alat/Sumber Belajar
- Buku Mata Pelajaran Qur’an Hadits jilid IV untuk Madrasah Ibtidaiyah,
“Menara Kudus” Kudus
Soal Pretes Siklus I
1. Dalam susunan tertib surat, An-Nashr merupakan surat ke?
a. 97 c. 110
b. 98 d. 99
2. Dalam susunan Al Qur’an, sebelum surat An-Nashr adalah ….
a. Al Lahab c. Al Ikhlas
b. Al Kaafiruun d. Al Falaq
3. Perhatikan dan bacalah ayat-ayat Al Qur’an di bawah ini dengan cermat!
1)
2)
3)
4)
Kutipan ayat-ayat Al Qur”an di atas yang termasuk surat An-Nashr terdapat
pada nomor ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
4. Apakah arti dari surat An-Nashr?
a. Petunjuk c. Pertolongan
b. Hari Kebangkitan d.
Perjuangan
5. Terdiri dari berapa ayatkah surat An-Nashr?
a. Tiga c. Lima
b. Enam d. Tujuh
6. Sebuah kota tempat diturunkannya surat An-Nashr, ialah?
a. Makkah c. Bashrah
b. Jeddah d. Madinah
7. Istilah yang digunakan dalam sejarah untuk menyebut peristiwa pembebasan
kota Makkah adalah…
a. Fut al-Makkah c. Hari
kemerdekaan
b. Freedom d. Fatrah
8. Surat An-Nashr termasuk golongan surat ….
a. Makkahc. Makiyah
š�Ï9≡ x‹sù”Ï% ©!$# ‘í ߉tƒ zΟŠÏKuŠø9 $#
#sŒ Î)u !$ y_ã� óÁ tΡ«!$# ßx ÷Gx�ø9 $#uρ
!$ tΒ4 o_ øîr&çµ ÷Ψtã…ã& è!$ tΒ$tΒ uρ|= |¡ Ÿ2
Ÿ≅ y™ö‘r&uρöΝÍκö� n=tã# ��ö� sÛŸ≅‹Î/$ t/r&
b. Madinah d. Madaniyah
9. Kaum Quraisy Makkah selalu … kaum muslimin.
a. membantu c. mentaati
b. menolong d. menentang
10. Kisah tentang penaklukan kota Makkah dikenal dengan sebutan ….
a. nasru makkah c. fathu makkah
b. khamdu makkah d. nasu
makkah
Soal Postes Siklus I
1. Surat An-Nashr terdiri ….
a. 2 ayat c. 4 ayat
b. 3 ayat d. 5 ayat
2. Surah An Nashr termasuk surah ….
a. Madaniyah c. arabiyah
b. Makkiyah d. samawi
3. Dalam susunan Al Qur’an, setelah surat An-Nashr adalah ….
a. Al Kaafiruun c. Al Lahab
b. Al Kautsar d. Al Maa’uun
4. ..…………..
a. c.
b. d.
5.
Terjemahan ayat di atas adalah ….
a. Dan kamu lihat manusia agama Allah
dengan berbondong-bondong
b. Apabila telah datang pertolongan Allah
dan kemenangan
6. Yang mempunyai arti “manusia” adalah lafaz ….
a. c.
b. d.
7. artinya ….
a. Pertolongan c. Berbondong-
bondong
b. Pembukaan d. Maha menerima
taubat
8. Yang mempunyai arti “maka bertasbihlah” adalah lafaz ….
a. c.
b. d.
ôxÎm7 |¡sùωôϑpt¿2 y7 În/u‘
çµè?r& t� øΒ $#uρ ßx÷Gx�ø9 $#uρ
āuθ èδ ç�tIö/F{$# ôçνö� Ï�øótGó™$#uρ
|M ÷ƒ r&u‘uρ} $ ¨Ψ9 $# šχθè=ä{ô‰tƒ’Îû ǃϊ «! $#%[`#uθ øùr&
ǃϊ «!$# |M ÷ƒ r&u‘uρ}
% [`#uθøùr& |} $ ¨Ψ9 $# š $ R/# §θs?
y7 În/u‘ ôxÎm7 |¡sù
ωôϑpt¿2 çνö� Ï�øótGó™$#uρ
9. Bacalah ayat surat An-Nashr di bawah ini dengan cermat!
Arti ayat satu surat An-Nashr di atas adalah ….
a. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
b. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
c. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-
Nya.
d. dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong
10. Lafal mempunyai arti ….
a. kembali c. pergi
b. datang d. pulang
ôxÎm7 |¡sùωôϑpt¿2 y7 În/u‘ çνö� Ï�øótGó™$#uρ4… çµ‾ΡÎ)tβ% Ÿ2$ R/# §θ s?∩⊂∪
u !$ y_
Soal Pretes Siklus II
1. Lafal mempunyai arti ….
a. hidayah Allah c. kasih saying Allah
b. murka Allah d. pertolongan Allah
2. Surah An Nashr adalah surah yang ke- ….
a. 107 c. 109
b. 108 d. 110
3. Rasulullah SAW memasuki kota Mekah dengan … tentara.
a. 10.000 c. 20.000
b. 15.000 d. 25.000
4. Keadaan Kota Mekah sebelum Fathu Makkah adalah ….
a. Aman
b. Makmur
c. Penuh dengan berhala
d. Bersih dari berhala
5. Setelah kemenangan Rasulullah atas kota Mekah, manusia
masuk ke dalam agam Allah SWT dengan ….
a. rasa takut c. sungguh-sungguh
b. berbondong-bondong d. teratur
6. Mereka yang masuk ke dalam agama Allah SWT dari ….
a. Mesir c. luar Arab
b. Palestina d. seluruh penjuru
Arab
7. Manusia masuk agama Allah SWT dengan mengucapkan ….
a. syahadat c. tahmid
b. tasbih d. takbir
8. Nabi Muhammad SAW berjuang di Mekah selama … tahun.
a. 13 c. 15
b. 14 d. 16
9. Nabi Muhammad SAW berjuang di Madinah selama … tahun.
a. 6 c. 8
b. 7 d. 9
10. Kata berarti ….
a. bagaimana c. begitulah
b. apakah d. apabila
ã� óÁtΡ«! $#
#sŒ Î)
Soal Postes Siklus II
1. Surah An Nashr diakhiri dengan lafal ….
a. c.
b. d.
2. Surah An Nashr ayat 2 diakhiri dengan lafal ….
a. c.
b. d.
3. Arti kata adalah ….
a. dan mohonlah rezeki c. dan
bersegeralah
b. dan mohonlah ampunan d.
dan kumpulkanlah
4. Arti kata adalah ….
a. dan pertolongan c. dan
kemenangan
b. dan telah datang d. dan
kekalahan
5. Surah An Nashr diturunkan sesudah surat ….
a. An Naas c. Al Palaq
b. At-Taubah d. Al Ikhlas
6. Arti kata adalah ….
a. pertolongan Allah c. agama
Allah
b. dan engkau melihat d. dan
mohonkan ampunan
7. kemenangan Nabi Muhammad SAW bersama kaum
muslimin dalam menaklukkan kota Mekah disebut dengan ….
a. Fattan Makkah c. Fulan Makkah
b. Fathu Makkah d. Fardhu Makkah
8. Apa arti bertasbih ….
a. mengakui kebesaran dan kesucian Allah SWT
b. mengakui keesaan Allah SWT
c. mengakui kekuasaan Allah SWT
d. mengakui kekuatan Allah SWT
9. Orang-orang kafir telah mengikuti syariat Islam dengan
….
a. suka rela c. suka cita
$ R/# §θs?
=#§θ s? % [`#uθøùr&
x÷Gx�ø9 $#uρ
% [`#uθøùr& x#uθ øùr&
$ R/# §θs?
=#§θ s? νö� Ï�øótGó™$#uρ
x÷Gx�ø9 $#uρ
ƒÏŠ «!$#
b. suka duka d. gembira
10. Arti kata adalah ….
a. dan engkau mendengar c. dan
engkau bertasbih
b. dan engkau melihat d. dan
engkau bersahadat
INSTRUMEN PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA
Sekolah : MI Sidorejo Tegalrejo Magelang
Jumlah Siswa : 30
Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadis
Materi : Kandungan Surat An-Nashr
Jenis Kegiatan
Siklus I Siklus I
Skor Skor
A B C D A B C D
11. Aktivitas siswa mengkomunikasikan/
mempresentasikan LDS.
12. Aktivitas siswa dalam bertanya
13. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan
guru
14. Aktivitas siswa dalam berpendapat
15. Aktivitas siswa dalam menyusun
kesimpulan
16. Aktivitas siswa dalam menyusun
rangkuman
Rata-rata
Persentase
Keterangan :
A : Sangat baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
M ÷ƒ r&u‘uρ
KATEGORI KEAKTIFAN SISWA
1. Aktivtas siswa mengkomunikasikan/mempresentasikan jawaban LDS
Kategori:
A. Siswa berani mempresentasikan hasil diskusi dengan kemauan sendiri, gaya
bahasa dan sikap yang baik
B. Siswa berani mempresentasikan hasil diskusi dengan kemauan sendiri namun
gaya bahasa dan sikapnya kurang baik
C. Siswa mau mempresentasikan hasil diskusi setelah ada dorongan dari guru
D. Siswa tidak mau mempresentasikan hasil diskusi meskipun sudah ada
dorongan dari guru
2. Aktivitas siswa dalam bertanya
Kategori:
A. Siswa selalu bertanya dan berani mengajukan pertanyaan tanpa doongan dari
guru
B. Siswa kadang-kadang bertanya dan mengajukan pertanyaan bila didorongan
oleh guru
C. Siswa bertanya bila didorong oleh guru.
D. Siswa tidak pertanya sama guru
3. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan guru
Kategori:
A. Jawaban siswa terhadap pertanyan guru benar dan lengkap tanpa dorongan
guru
B. Jawaban siswa terhadap pertanyan guru kurang benar tanpa dorongan guru
C. Jawaban siswa terhadap pertanyan guru salah dengan dorongan guru
D. Siswa tidak menjawab pertanyaan guru walaupun sudah ada dorongan guru
4. Aktivitas siswa dalam berpendapat
Kategori:
A. Siswa mau memberikan pendapat tanpa ada dorongan dari guru dan pendapat
benar
B. Siswa mau memberikan pendapat tanpa ada dorongan dari guru dengan
pendapat kurang benar atau mendekati benar
C. Siswa mau memberikan pendapat dengan dorongan guru
D. Siswa tidak mau memberikan pendapat walupun sudah dengan dorongan guru
5. Aktivitas siswa dalam menyusun kesimpulan
Kategori:
A. Siswa membuat kesimpulan dengan benar tanpa dorongan guru
B. Siswa membuat kesimpulan mendekati benar didorongan oleh guru
C. Siswa membuat kesimpulan kurang benar
D. Siswa tidak mau membuat kesimpulan walaupun sudah didorong oleh guru
6. Aktivitas siswa dalam menyusun rangkuman
Kategori:
A. Rangkuman lengkap, runtun dan rapih
B. Rangkuman lengkap, runtun dan kurang rapih
C. Rangkuman lengkap, kurang runtun dan kurang rapih
D. Rangkuman kurang lengkap, kurang runtun dan kurang rapih
INSTRUMEN KESIAPAN SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN
No Aspek yang diamati Siklus
Ya Tidak
1. Membawa buku paket
2. Membawa buku referensi lain yang relevan
3. Membawa buku catatan
4. Membawa kelengkapan alat tulis
Jumlah
Rata-rata
Persentase
KEMENTRIAN AGAMA R.I.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp. 024-7601295 Fax. 7615387
Nomor : In.06.3/D1/TL.00./1384/2011 Semarang, 11 Maret 2011
Lamp. : 1 (Satu) Proposal
Hal : Mohon Izin Riset
A.n : Munasikah
NIM : 093111382
Kepada yth. :
Kepala RA Muslimat NU
Ketunggeng Magelang
Di Magelang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami bernama Munasikah
NIM : 093111382 sangat membutuhkan data sehubungan dengan penulisan skripsi
berjudul : Upaya Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Al Qur’an-Hadis Pada
Materi Pokok Kandungan Surat An-Nashr Melalui Strategi Information Search Pada
Siswa Kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang
Di bawah bimbingan Saudara Hj. Nur Asyiah, M.Si.
Untuk itu kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk melaksanakan
penelitian di RA Muslimat NU Ketunggeng Magelang selamat 30 hari.
Atas izin yang diberikan kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
An. Dekan,
Pembantu Dekan I
Dra. H. Ruswan, MA
NIP. 19680424 199303 1 004
Tembusan :
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Semarang, 25 Mei 2011
Hal : Nilai Bimbingan Skripsi
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bersama ini saya kirimkan naskah skripsi :
Judul : Upaya Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Al
Qur’an-Hadis Pada Materi Pokok Kandungan Surat An-
Nashr Melalui Strategi Information Search Pada Siswa Kelas
IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang
Nama : Munasikah
NIM : 093111382
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Berdasarkan bimbingan dan arahan dan koreksi atas naskah tersebut, maka nilai
bimbingan adalah ……… (……………………………………………………).
Kemudian harap menjadikan maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Dra. H. Ruswan, MA
NIP. 19680424 199303 1 004
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Munasikah
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Magelang, 20 Juli 1970
3. NIM : 093111382
4. Alamat Rumah : Surakan Sidorejo Tegalrejo Magelang
5. HP : 085868186727
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. MI Al-Islam Kalisalah Lulus tahun 1983
b. MTs Diponegoro Salaman Lulus tahun 1986
c. PGAN Magelang Lulus tahun 1989
d. D II IAIN Semarang Lulus tahun 2001
2. Pendidikan Non-Formal
a. ……………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………
3. Prestasi Akademik
a. ……………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………
Magelang, 25 Mei 2011
Munasikah
NIM. 093111382