upaya meningkatkan hasil belajar lempar cakram …/upaya... · arsip. validitas data dalam...

92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA SISWA KELAS XI IPA 8 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: AHMAD WINDIYATNO K4608040 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2012

Upload: duongtram

Post on 11-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

PADA SISWA KELAS XI IPA 8 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

AHMAD WINDIYATNO

K4608040

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

PADA SISWA KELAS XI IPA 8 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

AHMAD WINDIYATNO

K4608040

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Ahmad Windiyatno. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

LEMPAR CAKRAM MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA

SISWA KELAS XI IPA 8 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN

PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar lempar cakram

siswa melalui penerapan model pembelajaran Student Teams-Achievement

Divisions pada siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran

2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa

kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta yang berjumlah 34 siswa yang terdiri

dari 14 siswa putra dan 20 siswa putri. Sumber data berasal dari guru dan siswa.

Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi atau

arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis

data menggunakan teknik analisis deskripsi kualitatif .

Pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran STAD, dapat

meningkatkan hasil belajar lempar cakram pada siswa kelas XI IPA 8 SMA

Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis yang diperoleh

peningkatan yang signifikan dari pratindakan, siklus I dan siklus II. Berdasarkan

data hasil observasi pratindakan, siklus I dan siklus II tiap indikator capaian

dengan KKM 75 terjadi peningkatan sebagai berikut. Tingkat ketuntasan aspek

psikomotor pada pratindakan adalah 8,8% atau 3 siswa yang tuntas, meningkat

pada siklus I menjadi 32,35% atau 11 siswa yang tuntas dan meningkat pada

siklus II menjadi 91,18% atau 31 siswa yang tuntas. Tingkat ketuntasan aspek

afektif pada pratindakan adalah 47,06% atau 16 siswa yang tuntas, meningkat

pada siklus I menjadi 70,58% atau 24 siswa yang tuntas dan meningkat pada

siklus II menjadi 100% atau 34 siswa yang tuntas. Tingkat ketuntasan aspek

kognitif pada pratindakan adalah 58,8% atau 20 siswa yang tuntas, meningkat

pada siklus I menjadi 73,52% atau 25 siswa yang tuntas dan meningkat pada

siklus II menjadi 100% atau 34 siswa yang tuntas. Tingkat ketuntasan hasil belajar

yang diperoleh dari akumulasi aspek psikomotor, afektir dan kognitif adalah

sebagai berikut, pada pratindakan tingkat ketuntasan adalah 11,76% atau 4 siswa

yang tuntas, meningkat pada siklus I menjadi 61,76% atau 21 siswa yang tuntas

dan meningkat pada siklus II menjadi 94,12% atau 32 siswa yang tuntas.

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa melalui penerapan model

pembelajaran student teams-achievement divisions dapat meningkatkan hasil belajar

lempar cakram. Pembelajaran pada pratindakan bersifat konvensional, tidak

menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif sehingga hasil belajar

rendah. Peningkatan terjadi pada siklus I. Hasil belajar siswa meningkat walaupun

belum optimal. Pelaksanaan siklus II memberikan perubahan yang lebih baik

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

sehingga bisa meningkatkan hasil belajar serta menciptakan suatu pembelajaran yang

berkualitas.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran student

teams-achievement divisions meningkatkan hasil belajar lempar cakram pada

siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Ahmad Windiyatno. THE ATTEMPT OF IMPROVING DISCUS TROWING

LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH THE APPLICATION OF

STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS LEARNING MODEL IN

THE XI SCIENCE 8 GRADERS OF SMA NEGERI 1 SURAKARTA IN

THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. Thesis, Teacher Training and Education

Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, June 2012.

This research aims to improve the discus throwing learning achievement

through the application of student teams-achievement divisions learning model in

the XI Science 8 graders of SMA Negeri 1 Surakarta in the school year of

2011/2012.

This study was a classroom action research. This research was carried out

in two cycles, each of which encompassed planning, acting, observing, and

reflecting. The subject of research was the XI Science 8 graders of SMA Negeri 1

Surakarta consisting of 34 students: 14 boys and 20 girls. The data source derived

from teacher and students. Techniques of collecting data used were observation,

interview, and documentation or archive. The data validation was done using

method triangulation technique. Data analysis was done using a descriptive

qualitative analysis technique.

The learning through the application of STAD learning model could

improve the discus throwing learning achievement of the XI Science 8 graders of

SMA Negeri 1 Surakarta in the school year of 2011/2012. From the result of

analysis, it could be found a significant improvement from pre-cycle, cycle I and

cycle II. Based on the data of observation result on pre-cycle, cycle I and cycle II,

each indicator of achievement with KKM (maximum passing criteria) of 75

experienced the following improvement. The passing level of psychomotor aspect

increased from 8.8% or 3 students passing in pre-cycle to 32.35% or 11 students

passing in cycle I and to 91.18% or 31 students passing in cycle II. The passing

level of affective aspect increased from 47.06% or 16 students passing in pre-

cycle to 70.58% or 24 students passing in cycle I and to 100% or 34 students

passing in cycle II. The passing level of cognitive aspect increased from 58.8% or

20 students passing in pre-cycle to 73.52% or 25 students passing in cycle I and to

100% or 34 students passing in cycle II. The learning achievement passing level

obtained from accumulated psychomotor, affective and cognitive aspect was as

follows: 11.76% or 4 student passing in pre-cycle; it increased to 61.76% or 21

students passing in cycle I and to 94.12% or 32 students passing in cycle II.

The data above showed that the application of student teams-achievement

divisions learning model could improve the discus throwing learning

achievement. The learning in pre-cycle was conventional in nature, not using

innovative learning models so that the learning achievement was low. The

improvement occurred in cycle I. The learning achievement of students improved

despite not optimally. The implementation of cycle II provide a better change

thereby improving the learning achievement as well as creating a high-quality

learning.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

The conclusion of research was that the application of STAD learning

model could improve the discus throwing learning achievement of the XI Science

8 graders of SMA Negeri 1 Surakarta in the school year of 2011/2012.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

MOTTO

Barang siapa mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan

dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepada

kehidupan yang lebih baik”

( An Nahl : 97 )

Ilmu itu lebih baik dari harta. Ilmu dapat menjaga pemiliknya, sedangkan

harta memerlukan penjagaan dari pemiliknya. Harta akan habis jika

dibelanjakan, sedangkan ilmu akan bertambah jika diberikan kepada orang

lain.

( Lovid )

Keyakinan yang kuat akan membuahkan hasil yang akan diinginkan.

( Penulis )

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

PERSEMBAHAN

Teriring Syukurku pada-Mu Allah SWT, kupersembahkan karya ini untuk :

“Bapak dan Ibu”

“Kakakku Marya Ulfa dan Zainal Arifin serta keponakanku Fina”

“Teman-temanku Ida Pawestri, Nor Rosidah, Diva, Ikhsan, Rosita”

“Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan , yang telah membantu dalam

proses penelitian mulai dari awal sampai akhir’

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan. Disadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami

hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut

dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima

kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

4. Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes, dan Drs. Agus Mukholid, M.Pd sebagai

pembimbing I dan II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penyusunan skripsi.

5. Kepala SMA Negeri 1 Surakarta, beserta staf dan jajarannya.

6. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL……………………………………………………………………… i

PERNYATAAN............................................................................................ ii

PENGAJUAN ............................................................................................... iii

PERSETUJUAN............................................................................................ iv

PENGESAHAN................ ............................................................................. v

ABSTRAK...................................................................................................... vii

MOTTO.......................................................................................................... x

PERSEMBAHAN........................................................................................... xi

KATA PENGANTAR.................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5

1. Lempar Cakram ................................................................. 5

a. Pengertian Lempar Cakram ......................................... 5

b. Teknik Lempar Cakram ............................................... 5

c. Langkah-Langkah Pembelajaran Lempar Cakram ...... 7

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2. Model Pembelajaran .......................................................... 14

a. Pengertian Pembelajaran ............................................. 14

b. Pengertian Model Pembelajaran .................................. 15

c. Karakteristik Model Pembelajaran............................... 16

d. Macam-Macam Model Pembelajaran .......................... 16

e. Tujuan Penerapan Model Pembelajaran ...................... 17

3. Hasil Belajar ....................................................................... 17

a. Pengertian Hasil Belajar .............................................. 17

b. Faktor-Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar ............... 18

c. Fungsi dan Tujuan Hasil Belajar .................................. 19

d. Penilaian Hasil Belajar ................................................. 20

4. Model Pembelajaran STAD ............................................... 22

5. Penerapan Model STAD pada Lempar Cakram ................ 25

B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 26

C. Hipotesis Tindakan ................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 29

1. Waktu Penelitian ................................................................ 29

2. Tempat Penelitian .............................................................. 29

B. Subjek Penelitian ..................................................................... 30

C. Data dan Sumber Data ............................................................ 30

D. Pengumpulan Data ................................................................... 31

E. Uji Validasi Data ...................................................................... 32

F. Analisis Data ............................................................................ 32

G. Indikator Kinerja Penelitian ..................................................... 33

H. Prosedur Penelitian .................................................................. 34

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 38

A. Deskripsi Pratindakan............................................................... 38

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus...................................... 41

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus.............................. 66

D. Pembahasan............................................................................... 67

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 69

A. Simpulan ................................................................................... 69

B. Implikasi .................................................................................... 70

C. Saran .......................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 73

LAMPIRAN .................................................................................................. 75

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1. Posisi Awal Gerakan Berputar .................................................... 6

Gambar 2. 2. Gerakan Awal Sampai Akhir Memutar....................................... 6

Gambar 2. 3. Power Position a) Nampak dari Samping b) Nampak dari Atas . 7

Gambar 2. 4. Pelepasan Cakram dan Pemulihan .............................................. 7

Gambar 2. 5. Lemparan Melewati Tali ............................................................. 9

Gambar 2. 6. Teknik Lemparan Berdiri ............................................................ 9

Gambar 2. 7. Cara Memegang Cakram............................................................. 10

Gambar 2. 8. Mengayunkan Cakram ................................................................ 10

Gambar 2. 9. Memutar Cakram ........................................................................ 11

Gambar 2. 10. Lemparan Berputar Membelakangi Arah Lemparan ................ 12

Gambar 2. 11. Alur Kerangka Berpikir ............................................................ 28

Gambar 3. 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ............ 29

Gambar 3. 2. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa .................................. 33

Gambar 3. 3. Tahapan pada Setiap Siklus ........................................................ 35

Gambar 4. 1. Hasil Belajar Lempar Cakram Pratindakan................................. 39

Gambar 4. 2. Hasil Belajar Lempar Cakram Siklus I ....................................... 51

Gambar 4. 3. Hasil Belajar Lempar Cakram Siklus II ...................................... 64

Gambar 4. 4. Perbandingan Hasil Belajar Lempar Cakram Tiap Siklus .......... 67

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2. 1. Kesalahan yang Umun Terjadi Dan Perbaikan Lempar Cakram .... 13

Tabel 2. 2. Standart Prestasi Lempar Cakram ................................................... 14

Tabel 2. 3. Perhitungan Skor Kemajuan ........................................................... 24

Tabel 2. 4. Kriteria Kemajuan Tim ................................................................... 24

Tabel 3. 1. Teknik /Alat Pengumpulan Data ..................................................... 31

Tabel 4. 1. Deskripsi Pratindakan Hasil Belajar Lempar Cakram .................... 39

Tabel 4. 2. Deskripsi Hasil Belajar Tiap Indikator Pada Pratindakan .............. 40

Tabel 4. 3. Deskripsi Siklus I Hasil Belajar Lempar Cakram ........................... 51

Tabel 4. 4. Deskripsi Hasil Belajar Tiap Indikator Pada Silkus I ..................... 52

Tabel 4. 5. Deskripsi Siklus II Hasil Belajar Lempar Cakram ......................... 64

Tabel 4. 6. Deskripsi Hasil Belajar Tiap Indikator Pada Siklus II .................... 65

Tabel 4. 7. Perbandingan Hasil Belajar Tiap Indikator..................................... 66

Tabel 4. 8. Perbandingan Data Akhir ............................................................... 66

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP Siklus 1 pada pertemuan 1 ................................................... 76

Lampiran 2. RPP Siklus 1 pada pertemuan 2 ................................................... 91

Lampiran 3. RPP Siklus 2 pada pertemuan 1 ................................................... 106

Lampiran 4. RPP Siklus 2 pada pertemuan 2 ................................................... 121

Lampiran 5. Rekapitulasi Data Pratindakan Hasil Belajar Lempar Cakram .... 136

Lampiran 6. Rekapitukasi Data Siklus I Hasil belajar Lempar Cakram ........... 138

Lampiran 7. Rekapitulasi Data Siklus II Hasil Belajar Lempar Cakram .......... 140

Lampiran 8. Dokumentasi ................................................................................. 142

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum, yang

mengutamakan aktivitas gerak sebagai media dalam pembelajaran. Pendidikan

jasmani (Penjas) mempunyai peran yang penting untuk meningkatkan kualitas

manusia. Hal ini sesuai dengan pendapat Toho Cholik Muthohir dan Rusli Lutan

(2001: 2), "Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum.

Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang

ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Pendidikan

sebagai salah satu sub-sistem pendidikan yang berperan penting dalam

mengembangkan kualitas manusia Indonesia". Penjas merupakan pendidikan yang

tidak dapat dipisahkan dari pendidikan lainnya. Melalui penjas aspek-aspek yang

ada pada diri siswa dikembangkan secara optimal untuk mendukung pencapaian

tujuan pendidikan secara keseluruhan. Adapun tujuan pendidikan jasmani menurut

Toho Cholik Muthohir dan Rusli Lutan (2001: 30-31) ialah meliputi

perkembangan pribadi, hubungan antar pribadi dan lingkungan, ketahanan

nasional yang meliputi politik, ekonomi, sosial, budaya dan hankam.

Penjas merupakan pendidikan yang mengajarkan beberapa macam cabang

olahraga menurut jenjang pendidikannya. Hal ini berarti bahwa materi penjas

antara tingkat sekolah dasar dengan tingkat sekolah di atasnya (SMP dan

SMA/SMK) berbeda-beda. Dalam KTSP, ruang lingkup mata pelajaran

Penjasorkes untuk jenjang SMA/MA meliputi aspek-aspek: permainan dan

olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air,

pendidikan luar kelas dan kesehatan. Di dalam aspek permainan dan olahraga

diajarkan beberapa cabang olahraga, salah satunya ialah cabang atletik nomor

lempar cakram. Lempar cakram adalah salah satu cabang atletik nomor lempar

yang dilakukan dengan melempar sebuah cakram dengan posisi membelakangi

arah lemparan yang bertujuan untuk mendapatkan jarak terjauh.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Seorang guru penjas harus bisa menyesuaikan antara materi dengan

kondisi atau karakteristik peserta didik yang pada umumnya memiliki ciri khas

dalam bersikap, yang diungkapkan melalui permainan. Karakteristik siswa inilah

yang menjadi dasar bagi guru dalam mengambil tindakan berupa penerapan model

pembelajaran yang baik dan tepat, yang disesuaikan dengan perkembangan

peserta didik, khususnya untuk siswa sekolah menengah atas. Banyaknya model

pembelajaran yang ada sekarang ini, menuntut seorang guru penjas untuk dapat

mengetahui, memahami, serta menerapkan model-model pembelajaran yang

inovatif dalam penyampaian materi penjas kepada peserta didik. Namun pada

kenyataannya, masih banyak para guru pendidikan jasmani yang kurang

memahami dan belum dapat melaksanakan model pembelajaran yang inovatif

dalam kegiatan pembelajaran. Guru penjas masih banyak yang menerapkan model

pembelajaran yang bersifat konvensional, yaitu penyampaian materi dengan

metode ceramah, metode komando dan demonstrasi, sehingga siswa merasa jenuh

dan kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran penjas, yang pada akhirnya

berdampak pada hasil belajar yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan

seringnya dijumpai di lapangan pada saat pembelajaran penjas, siswa dibiarkan

berolahraga sendiri, sedangkan guru hanya berteduh bahkan ditinggal ke kantor

guru. Kondisi semacam ini sangat memprihatinkan, karena kaidah-kaidah

pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah menengah atas belum dapat

dilaksanakan dengan baik, sehingga tujuan pendidikan jasmani pun belum dapat

tercapai sebagaimana mestinya.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di SMA Negeri 1

Surakarta, menunjukkan bahwa pada saat mengikuti pembelajaran atletik

khususnya nomor lempar cakram, siswa kurang tertarik untuk mengikuti

pembelajaran, dan mereka lebih tertarik untuk olahraga permainan. Selain itu

dalam pembelajaran lempar cakram, model pembelajaran yang digunakan oleh

guru masih bersifat konvensional, yaitu menggunakan metode ceramah, komando

dan demonstrasi yang mengakibatkan siswa cenderung kurang memperhatikan

materi yang diberikan. Hal tersebut berakibat belum terjadinya hubungan

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

interaktif dan interpersonal antara guru dengan siswa serta siswa yang satu dengan

siswa yang lain, yang pada akhirnya berdampak pada tingkat keberhasilan belajar

siswa yang masih rendah. Berdasarkan kriteria ketuntasan mengajar (KKM) yang

berlaku di SMA Negeri 1 Surakarta yaitu 75, tingkat keberhasilan siswa dalam

melaksanakan lempar cakram di kelas XI IPA 8 sangat rendah hanya sekitar 11%

yang dapat melakukannya dengan benar. Dari data tersebut terlihat bahwa

pencapaian hasil belajar siswa masih rendah, karena masih jauh dari nilai kriteria

ketuntasan mengajar yang berlaku di SMA Negeri 1 Surakarta.

Mengatasi permasalah tersebut, diperlukan suatu kemampuan guru untuk

melaksanakan pembelajaran yang inovatif, yang dapat meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas. Salah satu model

pembelajaran yang dapat diterapkan ialah pembelajaran kooperatif tipe Student

Team-Achievement Divisions (STAD). STAD adalah pembagian pencapaian tim

siswa yang merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif, dimana

siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri dari 4-5 siswa. Di dalam model

pembelajaran ini terdapat pula skor kemajuan individu dan tim, yang berasal dari

kuis (penilaian) setelah siswa belajar dalam timnya masing-masing. Tim yang

memperoleh skor kemajuan yang paling tinggi akan mendapatkan rekognisi atau

penghargaan. Tujuan utama dari penerapan STAD ini ialah untuk memotivasi

siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam

menguasai materi yang diajarkan oleh guru. Dengan meningkatnya motivasi siswa

untuk mengikuti pelajaran penjas, maka diharapkan hasil belajar siswapun dapat

meningkat.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk

melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Lempar Cakram Melalui Model Pembelajaran Student Teams-

Achievement Divisions pada Siswa Kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat

dikemukakan permasalahan sebagai berikut: “Apakah penerapan model Student

Teams-Achievement Divisions dapat meningkatkan hasil belajar lempar cakram

pada siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar lempar cakram

melalui penerapan model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions

pada siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

Melalui penerapan model Student Teams-Achievement Divisions,

siswa SMA Negeri 1 Surakarta kelas XI IPA 8 lebih termotivasi untuk mengikuti

pembelajaran, sehingga siswa mampu meningkatkan kemampuannya dalam

menguasai teknik serta hasil belajar lempar cakram.

2. Bagi guru

Memberikan kontribusi kepada guru pendidikan jasmani di SMA N

1 Surakarta, bahwa pembelajaran dengan model Student Teams-Achievement

Divisions dapat meningkatkan motivasi, kemampuan serta hasil belajar siswa

dalam pembelajaran atletik pada umumnya dan nomor lempar cakram pada

khususnya.

3. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan, saran, dan informasi terhadap SMA

Negeri 1 Surakarta, untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang tepat

untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Lempar Cakram

a. Pengertian Lempar Cakram

“Lempar Cakram adalah salah satu nomor lempar dalam cabang

olahraga atletik,” (Moh.Gilang, 2007 : 136). Sedangkan menurut Aip

Syarifuddin (1992) “Lempar cakram adalah suatu bentuk gerakan melempar

suatu alat yang berbentuk bulat pipih dengan berat tertentu terbuat dari logam

atau besi yang dilakukan dengan satu tangan dari samping badan untuk

mencapai jarak sejauh-jauhnya sesuai dengan peraturan yang

berlaku”(hlm.172). Lempar cakram termasuk salah satu nomor lempar yang

lebih sulit dibandingkan dengan tolak peluru ataupun lempar lembing.

Kesulitan itu terletak pada keseluruhan gerakan melempar, karena disamping

badan mengadakan putaran saat melakukan awalan harus dilanjutkan

melepaskan cakram yang berputar searah jarum jam.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lempar

cakram adalah salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik yang

dilakukan dengan satu tangan dari samping badan menggunakan suatu alat

yang berbentuk bulat pipih dengan berat tertentu terbuat dari logam atau besi

yang bertujuan memperoleh jarak sejauh-jauhnya.

b. Teknik Lempar Cakram

Menurut Eddy Purnomo dan Dapan (2011) menerangkan bahwa teknik

lampar cakram dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :

1) Posisi awal dan gerakan awal

Si pelempar berdiri pada tepi belakang lingkaran lempar, punggung

menghadap ke arah lemparan, kedua kaki pararel, terpisah selebar bahu.

Cakram berada pada tekukan sendi pertama ruas jari-jari tangan yang diatur

merata, ibu jari juga dilebarkan dan menyentuh pada cakram. Pergelangan

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

tangan sedikit dibengkokkan, memungkinkan sisi atas cakram untuk

menyentuh lengan bawah. Lihat gambar dibawah ini.

Gambar 2.1. Posisi Awal Gerakan Berputar

(Eddy Purnomo dan Dapan, 2011 : 160)

Awal gerakan berputar diawali dengan mengayunkan cakram ke

belakang, pararel dengan tanah setinggi bahu. Pada titik akhir ayunan

cakram kira-kira berada di atas tumit kiri tergantung pada daya mobilitas si

pelempar.

2) Gerakan Memutar (Rotation)

Gerakan ini diawali dengan memutar lutut kiri keluar dan serentak

menurunkan pusat massa tubuh dan berat badan dipindahkan ke kaki kiri.

pada waktu kaki kiri melanjutkan memutar pada telapak kaki, pada saat

mencapi sudut yang tepat kearah lemparan, kaki kanan yang ditekuk yang

ditekuk menolak dari tanah, bahu kiri dan lengan kanan harus ditahan di

belakang.

Gambar 2. 2. Gerakan Awal sampai Akhir Memutar

(Eddy Purnomo dan Dapan, 2011 : 161)

3) Power Position

Power position bila dilihat dari posisi badan, yaitu badan bagian

atas agak miring ke arah kaki kanan yang ditekuk kira-kira 110º-120º dan

paha kanan posisinya kira-kira besar sudutnya 90º dengan arah lemparan.

Poros pinggangmengarah kearah sektor lemparan , poros bahu diputar ke

belakang 90º terhadapnya. Lengan saat melempar dengan cakram masih

tetap di belakang poros bahu sehingga sudut dari lengan lempar menuju

kearah lemparan adalah lebih dari 270º. Lengan kiri ditahan di belakang

dalam arah yang berlawanan, seperti gambar di bawah ini.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Gambar 2. 3. Power Position a) nampak dari samping b) nampak dari atas

(Eddy Purnomo dan Dapan, 2011 : 163)

4) Gerak Pelepasan Cakram

Gerak ini dimulai ketika kaki kanan menunjuk ke arah lemparan

dengan suatu gerakan perpanjangan putaran dari sisi lemparan dan

merupakan suatu rangkaian gerakan pada saat kaki, lutut dan pinggang

diluruskan secara berurutan. Dorongan kaki kanan ini bekerja melawan sisi

kiri yang tetap (di tempat). Bagian atas badan dan lengan lempar mula-

mula tetap dibelakang untuk membentuk tegangan. Lengan lempar yang

mengikuti sekarang ada di bawah gerak putaran yang terbesar pada suatu

sudut lebih dari 180º menuju kearah lemparan. Lepaskan cakram yang

eksplosif dengan cara mengketapelkan cakram terjadi disisi kiri badan yang

tetap (poros bahu-kaki kiri). Pengereman lengan kiri (blocking) dan tubuh

ketika dada menghadap kearah lemparan menstrafer energi dari gerakan

dari cakram, seperti gambar dibawah ini (hlm.160)

Gambar 2. 4. Pelepasan Cakram dan Pemulihan

(Eddy Purnomo dan Dapan, 2011 : 164)

c. Langkah-Langkah Pembelajaran Lempar Cakram

Pembelajaran lempar cakram tidak bisa disamakan dengan

pembelajaran nomor atletik yang lain, dikarenakan gerakannya sangat

komplek yang memerlukan psikomotor yang cukup baik. Selain itu lempar

cakram juga dapat menjadi berbahaya karena menggunakan metode lemparan

berputar, jika pelempar melakukan kesalahan dalam lemparan dapat

membahayakan orang yang berada disekitar pelempar. Maka dari itu perlu

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

diperhatikan dalam proses pembelajaran harus mengutamakan faktor

keselamatan siswa. Untuk menghindari resiko-resiko yang mungkin muncul

dalam pembelajaran lempar cakram, hendaknya guru harus menyusun langkah

–langkah pembelajaran dengan di dalamnya mengganti cakram asli dengan

sebuah benda yang menyerupai cakram dan tidak berbahaya.

1) Langkah Pertama : Pengantar

Penggunaan lingkaran karet kecil (ring) atau gelang hula-hop

sebagai pengganti cakram, dapat menghilangkan masalah grip yang

biasanya dihadapi oleh siswa atau pemula. Siswa memegang ring seperti

biasa dan berkonsentrasi pada bagian lemparan lainnya, seperti footwork

(pengaturan kaki). Setelah siswa mempelajari footwork, maka mulai belajar

melempar cakram. Menurut Garry A. Carr (2003) alat pengganti cakram

mempunyai manfaat sebagai berikut:

a) Aman digunakan dan dapat dilemparkan di dalam maupun luar

ruangan.

b) Mudah dipegang dan cukup ringan dipegang dengan tangan diulurkan.

c) Memiliki jumlah tarikan tertentu yang memaksa tangan yang melempar

dalam posisi mengikuti yang baik

d) Tidak dapat dilemparkan jauh, yang berarti pemula dapat lebih sering

mengulangi lemparan (hlm. 226).

Penerapan karet kecil (ring) dapat dilakukan sebagai berikut.

Masing-masing siswa mengayunkan karet kecil (ring) dengan melangkah

ke depan, menjaga tangan yang melempar tetap lurus dan mengayunkan

mengelilingi tubuh tepat dibawah ketinggian bahu. Pelempar yang

menggunakan tangan kanan melangkah ke depan dengan kaki kiri,

meluruskan kaki dengan kuat dan menggerakkan pinggul dan dada ke

depan. Dalam pembelajaran teknik melempar dengan menggunakan karet

kecil dapat digunakan model melempar berpasangan dengan melewati tali

yang dipasang melintang seperti gambar :

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Gambar 2. 5. Lemparan Melewati Tali

(Roji, 2007 : 104)

2) Langkah Kedua : Lemparan Berdiri Menggunakan Cakram

a) Belajar teknik

Kegiatan ini dilakukan dengan cara pelempar berdiri dengan

punggung menghadap ke arah lemparan, kemudian pelempar

mengayunkan cakram ke belakang kanan, dan langkah mundur dengan

kaki kiri, menjaga berat badan tetap pada kaki kakan yang di tekuk.

Setelah kaki kiri menempati posisi, pelempar denagn kuat melempar

pinggul ke arah lemparan. Pinggul diikuti dengan dada dan tangan yang

melempar, yang diayunkan mengelilingi tubuh tepat dibawah

ketinggian bahu. Tekanan tangan pada cakram menghasilkan rotasi

searah jarum jam (pelempar bertangan kanan). Jari telunjuk tangan

pelempar merupakan jari terakhir yang bersentuhan dengan cakram.

Gambar 2. 6. Teknik Lemparan Berdiri

(Garry A. Carr, 2003 : 233)

b) Cara memegang cakram

Memegang cakram ini dilakukan dengan buku jari, meletakkan

ibu jari pada samping cakram dan menekukkan pergelangan tangan

agak ke dalam. Beberapa variasi grip dapat terjadi (misalnya, jari

tengah dan telunjuk dapat dirapatkan dari pada direnggangkan).

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Menurut Moh Gilang (2007) cara memegang cakram adalah sebagai

berikut:

a. Bagi pelempar yang jari-jarinya cukup panjang dan besar, cakram

dapat diletakkan pada ruas jari paling ujung. Jari-jari tangan terbuka

dengan jarak yang hampir sama, kecuali ibu jari. Cakram melekat

pada telapak tangan, pada titik berat dari cakram atau sedikit di

belakangnya.

b. Bagi pelempar yang jari-jarinya tidak terlalu panjang, maka telapak

tangan tidak menyentuh pada dinding cakram (hlm. 136)

Gambar 2. 7. Cara Memegang Cakram

(Moh. Gilang, 2007 : 136)

c) Cara mengayun cakram

Mengayunkan cakram ini dilakukan dengan ringan ke depan

dan belakang, disamping tubuh (20 derajat kesamping atau tegak lurus)

dengan gerakan tangan seperti pendulum. Gerakan ini menghasilkan

rasa tekanan cakram pada buku jari. Padahal latihan ini, cakram tidak

dilepaskan.

Gambar 2. 8. Mengayunkan Cakram

(Garry A. Carr, 2003 : 234)

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

d) Belajar memutar cakram

Latihan ini mengajarkan spin yang dihasilkan pada cakram saat

dilepas dari jari. Mengatur pelempar sejauh 3 hingga 4 meter (10

hingga 13 kaki) pada satu barisan. Masing-masing pelempar mengambil

satu langkah ke depan (pelempar dengan tangan kanan). Masing-

masing pelempar mengayunkan cakram ke depan dan belakang di

samping tubuh dan kemudian secara perlahan melambungkan ke depan

dan melayang di udara sehingga mendarat 3 sampai 4 meter. Gerakan

menekan yang dimulai dari jari kelingking hingga ke jari telunjuk akan

menyebabkan cakram menggelinding dari tangan dan berputar searah

jarum jam saat melayang di udara. Para pelempar melempar saat yang

bersamaan atau bergantian sesuai dengan aba-aba instruktur, seperti

pada gambar di bawah ini :

Gambar 2. 9. Memutar Cakram

(Garry A. Carr, 2003 : 234)

Tip latihan memutar cakram menurut Garry A. Carr (2003)

sebagai berikut:

(a) Meremas cakram seperti batang sabun, dimulai dengan punggung

tangan dan menyelesaikan gerakan dengan jari telunjuk.

(b) Jari telunjuk adalah jari terakhir yang bersentuhan dengan ring

cakram, bukan jari kelingking (hlm.234)

e) Lemparan berdiri menggunakan cakram (menyampingi arah lemparan)

Menurut Roji (2007) lemparan menyamping terdiri dari tiga

tahap yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Berdiri sikap menyamping arah lemparan dan kedua kaki dibuka

selebar bahu.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Cakram dipegang dengan kedua tangan di atas bahu (tangan

kanan di atas dan tangan kiri di bawah).

2. Tahap Gerakan

a. Ayunkan cakram dengan tangan kanan ke arah kanan bersamaan

kedua lutut direndahkan, pandangan dan badan mengikuti arah

gerak cakram.

b. Ayunkan kembali cakram dengan tangan kanan ke depan atas,

diikuti gerakan badan, pandangan dan lutut naik.

c. Saat lengan posisi lurus serong atas lepaskan cakram dari

pegangan tangan.

3. Akhir Gerakan

a. Setelah cakram lepas dari tangan, gantikan posisi kaki kiri yang

berada di depan dengan kaki kanan.

b. Sikap kaki kiri di belakang badan tergantung rileks.

c. Pandangan mengikuti arah lemparan (hlm.104)

f) Lemparan berputar membelakangi arah lemparan

Gerakan ini merupakan lemparan berputar yang lengkap.

Pelempar memulai dengan membelakangi arah lemparan, kemudian

mengayunkan cakram ke belakang, rendah dan rapat dengan pinggul,

atau mengayunkan cakram cakram ke belakang dan menahannya

dibokong saat berputar melintasi ring. Footwork merupakan replika dari

gerakan sebelumnya ketika menggunakan cakram pengganti.

Gambar 2. 10. Lemparan Berputar Dimulai Dengan Membelakangi Arah

Lemparan

(Garry A. Carr, 2003 : 238)

Tip latihan Lemparan berputar membelakangi arah lemparan

menurut Garry A. Carr (2003) sebagai berikut:

a) Tangan yang memegang cakram terus mengikuti dari belakang

tubuh ketika berputar melintasi ring.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b) Mencoba menambah kecepatan putaran dan berlari ke posisi

melempar dengan cakram yang mengikuti dari belakang.

c) Berusaha menggerakkan kedua kaki posisi melempar.

d) Gerakkan samping kanan tubuh dan cakram mengelilingi samping

kiri tubuh dan kaki kiri.

e) Setelah tangan yang melepas berayun ke depan dan melepaskan

cakram, gerakkan kaki kanan ke depan untuk melakukan reserve

(hlm. 238)

Beberapa kesalahan yang umum dan perbaikannya menurut

Garry A. Carr (2003) sebagai berikut (hlm. 239) :

Tabel 2. 1. Kesalahan Umum Yang Terjadi Dan Perbaikan Pada Lempar Cakram.

Lemparan berdiri dengan langkah mundur

NO Kesalahan Alasan Perbaikan

1. Pemula melangkah

mundur dengan kaki

yang salah.

Pelempar tidak pasti

dengan gerakan yang

benar.

Pelempar melangkah

mundur dengan kaki

kiri, bukan kaki

kanan.

2. Ketika pelempar

melangkah mundur,

berat badan

dipindahkan ke arah

yang sama.

Pelempar terlalu

bersemangat untuk

melempar cakram.

Berat badan harus

tetap berada di kaki

kanan saat melangkah

mundur ke posisi

melempar.

Lemparan berputar

NO Kesalahan Alasan Perbaikan

1. Cakram tidak mengikuti

dari belakang ketika

tubuh berputar

melintasi ring.

Cakram tidak ditahan di

belakang pada akhir

putaran ke belakang

Berlatih lemparan

berputar dengan

cakram dipegang pada

bokong.

2. Pelempar menyelam

atau turun kebelakang

saat melintasi ring.

Pandangan pelempar

tidak horizontal, dan

kaki kiri tidak diputar

kearah lemparan pada

awal putaran di

belakang ring.

Pandangan harus ke

atas depan, dan kepala

serta lutut kiri harus

memimpin putaran

melintasi ring.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Standar prestasi yang disarankan (meter) menurut Garry A. Carr

(2003) sebagai berikut (hlm. 243) :

Tabel 2. 2. Standar Prestasi Lempar Cakram

Putra

Usia Berat cakram

(kg)

Memuaskan Baik Sangat baik

11-12 1 kg 10 15 20

13-14 15 20 25

15-16 20 25 30

15-16 1,5 kg 15 20 25

17-19 25 30 35

17-19 2 kg 20 25 30

Putri

11-12 1 kg 10 14 18

13-14 14 18 22

15-16 18 22 26

17-19 20 24 28

2. Model Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Menurut Sagala (2006), ”Pembelajaran ialah membelajarkan siswa

dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan

penentu utama keberhasilan pendidikan” (hlm. 61).

Hamdani (mengutip Darsono, 2011 : 23) menjelaskan:

Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru

membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan

atau stimulus. Sedangkan aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran sebagai

cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar mengenal

dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari.

Hamdani, 2004 (mengutip Sugandi, 2004) menerangkan bahwa aliran

humanistik mendeskripsikan pembelajaran berupa memberikan kebebasan

kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai

dengan minat dan kemampuannya (2011 : 23). Sedangkan Udin S.

Winataputra (mengutip Gagne, Briggs, dan Wager, 1992) menjelaskan

pembelajaran adalah “Instruction is a set of events that affect learners in such

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

a way that learning is facilitated”. Yaitu bahwa pembelajaran adalah

serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses

belajar pada siswa (2008 : 1.19).

Pendapat lain dikemukakan oleh Aunurrahman (2011) bahwa

pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik,

menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memilikki pengetahuan tentang

sesuatu, menjadi siswa yang memilikki pengetahuan.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru

dengan memberi kesempatan untuk berfikir mengenal sesuatu yang dipelajari

serta memberi kebebasan kepada siswa unuk memilih bahan pelajaran dan cara

mempelajarinya sesuai minat dan kemampuannya sehingga dapat membentuk

tingkah laku yang diinginkan

b. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Trianto (mengutip Joyce 2011 : 5), “Model pembelajaran

adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial

dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di

dalamya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain”. Sedangkan

menurut Isjoni (mengutip Joice dan Weil 2010 : 50), “Model pembelajaran

adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan

digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan

memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu desain pembelajaran yang membantu peserta didik

sedemikian rupa sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.

c. Karakteristik Model Pembelajaran

Menurut Hamdani (mengutip Darsono, 2000) pembelajaran dilakukan

secara sadar dan direncanakan secara sistematik (2011 : 47).

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Trianto (mengutip Kardi dan Nur, 2001) juga menyebutkan beberapa

karakteristik dalam model pembelajaran, antara lain:

1) Rasional teoritik logis yang tersusun oleh para pencipta atau

pengembangnya.

2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran yang akan dicapai).

3) Tingkah laku pengajar diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan

dengan berhasil.

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai (2011 : 6)

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

mempunyai karakteristik tertentu yang perlu diperhatikan secara menyeluruh

oleh guru dalam pemnyampaiannya, agar dalam pelaksanaan pembelajaran

dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

d. Macam-Macam Model Pembelajaran

Menurut Trianto (2011) terdapat beberapa macam model

pembelajaran, diantaranya:

1) Model pembelajaran langsung (direct instruction)

2) Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning)

3) Model pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD)

4) Model pembelajaran JIGSAW

5) Model pembelajaran Investigasi kelompok

6) Model pembelajaran Team Games Tournamen (TGT) (hlm. 5)

Trianto (mengutip Arends, 2011 : 9) menyeleksi enam model

pengajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar yaitu

presentasi, pengajaran langsung, pengajaran konsep, pembelajaran

kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah, dan diskusi kelas. Trianto

(mengutip Arends, 2011: 9) juga berpendapat, bahwa tidak ada satu model

pembelajaran yang paling baik diantara yang lainnya, karena masing-masing

model pembelajaran dapat dirasakan baik, apabila telah di uji cobakan untuk

mengajarkan materi pelajaran tertentu.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, terdapat berbagai macam

model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar dan dari

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

berbagai macam model pembelajaran yang ada, perlu kiranya diseleksi model

pembelajaran yang mana yang paling baik untuk menyampaikan suatu materi.

e. Tujuan Penerapan Model Pembelajaran

Tujuan dari penerapan model pembelajaran, antara lain:

1) Membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan

pengalaman itu, tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun

kualitas.

2) Menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.

3) Menciptakan suasana belajar belajar yang aman dan menyenangkan bagi

siswa.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan

model pembelajaran mempunyai tujuan secara khusus untuk membantu siswa

agar lebih fokus dan tertarik terhadap materi pembelajaran yang dibawakan

oleh guru.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2008), “Hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimilikki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya” (hlm. 22). Supriyono (2010) menyatakan, “Hasil belajar adalah

pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi

dan ketrampilan” (hlm. 5). Sedangkan pendapat lain diungkapkan oleh

Mulyasa (2010), “Hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara

keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan

perilaku yang bersangkutan”.

Sudjana (mengutip Howard dan Kingsley, 2008: 22) membagi tiga

macam hasil belajar, yakni:

1) keterampilan dan kebiasaan; 2) pengetahuan dan pengertian; 3) sikap dan

cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang

telah ditetapkan dalam kurikulum. Gagne (dalam Sudjana 2008: 22) membagi

lima kategori hasil belajar, yakni: 1) informasi variabel; 2) keterampilan

intelektual; 3) strategi kognitif; 4) sikap; dan 5) keterampilan motoris.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Sedangkan Sudjana (mengutip Benyamin Bloom : 2010)

mengklasifikasikan hasil belajar kedalam tiga ranah, yakni ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil

belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau

ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif

berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,

jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotor

berkenan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada

enam aspek ranah psikomotoris, yakni: 1) gerakan reflek; 2) keterampilan

gerakan dasar; 3) kemampuan perseptuai; 4) keharmonisan atau ketepatan; 5)

gerakan keterampilan kompleks; 6) gerakan ekspresif dan interpretatif.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa adalah perubahan tingkah laku, dimana tingkah laku sebagai hasil

belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan

psikomotor. Yang harus diingat, bahwa hasil belajar adalah perubahan

perilaku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek potensi

kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran tersebut harus dilihat secara

komprehensif atau menyeluruh.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, hal tersebut

sesuai dengan pendapat Slameto (2003) yang mengemukakan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar digolongkan menjadi

faktor internal dan faktor eksternal, sebagai berikut:

1) Faktor-faktor internal

a) Faktor jasmaniah

(1) Faktor kesehatan

(2) Cacat tubuh

b) Psikologis

(1) Intelegensi

(2) Perhatian

(3) Minat

(4) Bakat

(5) Motif

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

(6) Kematangan

(7) Kesiapan

c) Faktor kelelahan

2) Faktor-faktor eksternal

a) Faktor keluarga

(1) Tingkat pendidikan orang tua

(2) Hubungan antara anggota keluarga

(3) Penyediaan fasilitas belajar

(4) Keadaan ekonomi keluarga

b) Faktor sekolah

c) Faktor masyarakat

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa dipengaruhi beberapa faktor baik dari dalam diri siswa itu sendiri

maupun dari luar diri siswa. Faktor-faktor yang menyangkut keadaan diri

siswa meliputi keadaan jasmani maupun psikologis, sedangkan keadaan yang

berasal dari luar diri siswa seperti lingkungan sekitar siswa, dimana kedua

faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.

c. Fungsi dan Tujuan Hasil Belajar

Belajar mempunyai beberapa fungsi dan tujuan yang hendak dicapai

dalam pelaksanaannya. Hamdani (2011) menyebutkan tujuan dan fungsi hasil

belajar sebagai berikut:

1) Tujuan penilaian hasil belajar

a) Tujuan umum:

(1) Menilai pencapaian kompetensi siswa;

(2) Memperbaiki proses pembelajaran;

(3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa.

b) Tujuan khusus

(1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;

(2) Mendiagnosis kesulitan belajar;

(3) Memberiakn umpan balik atau perbaikan proses belajar;

(4) Mengajar;

(5) Menentukan kenaikan kelas;

(6) Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami

diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.

2) Fungsi penilaian hasil belajar

a) Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas;

b) Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar;

c) Meningkatkan motivasi belajar siswa;

d) Evaluasi diri terhadap kinerja siswa (hlm. 302)

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa tujuan dan

fungsi penilaian hasil belajar diantaranya ialah untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di

dalam kelas, mengetahui kesulitan-kesulitan belajar siswa dan untuk

memotivasi siswa melakukan usaha perbaikan dari hasil belajar yang

diperoleh sebelumnya.

d. Penilaian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat diperoleh melalui suatu mekanisme berupa

penilaian hasil belajar. Menurut Sudjana (2008: 3), “Penilaian hasil belajar

adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa

dengan kriteria tertentu” (hlm. 3) Hal ini dapat diartikan bahwa obyek yang

dinilai adalah hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar,

peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah

laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan

acuan dalam kegiatan penilaian.

Mulyasa (2010) berpendapat bahwa penilaian hasil belajar oleh satuan

pendidikan dilakukan pada akhir program pendidikan. Bahan-bahan yang

diajukan meliputi seluruh materi standar, standar kompetensi, dan kompetensi

dasar yang telah diberikan, dengan penekanan pada bahan-bahan yang

diberikan pada kelas tinggi.

Mulyasa (2010) juga menyatakan bahwa dalam penilaian hasil belajar

oleh pendidik dapat dilakukan terhadap program, proses, dan hasil belajar.

Penilaian program bertujuan untuk menilai efektivitas program yang

dilaksanakan, penilaian proses bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan

partisipasi peserta didik dalam pembelajaran; sedangkan penilaian hasil

bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentukan kompetensi

peserta didik.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

penilaian hasil belajar ialah suatu proses untuk memberikan nilai/ skor kepada

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

siswa, untuk mengetahui hasil perolehan dari proses pembelajaran yang

dilaksanakan sebelumnya. Penilaian ini oleh satuan pendidikan dilaksanakan

pada akhir program, yang meliputi penilaian terhadap program, proses dan

hasil belajar itu sendiri.

Dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar, guru harus memperhatikan

prinsip-prinsip penilaian hasil belajar yang menurut Hamdani (2011) sebagai

berikut:

1) Valid (sahih), yang berarti penilaian hasil belajar harus mengukur

pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi dan standar

kompetensi lulusan.

2) Obyektif, yang berarti hasil belajar siswa hendaknya tidak dipengaruhi

oleh subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-

ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.

3) Transparan (terbuka,) yang berarti prosedur penilaian, kriteria penialian,

dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil belajar siswa dapat

diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.

4) Adil, yang berarti hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan siswa

karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,

budaya, adat istiadat, status social ekonomi, dan gender.

5) Terpadu, yang berarti penilaian hasil belajar merupakan suatu komponen

yang tidak terpisah dari kegiatan pembelajaran.

6) Menyeluruh dan berkesinambungan, yang berarti penilaian hasil belajar

mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik

penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan siswa.

7) Bermakna, yang berarti penilaian hasil belajar mudah dipahami,

mempunyai arti, bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak,

terutama guru, siswa, orangtua, serta masyarakat.

8) Sistematis, yang berarti hasil belajar dilakukan secara berencana dan

bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

9) Akuntabel, yang berarti penialian hasil belajar dapat

dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

10) Beracuan kriteria, yang berarti penilaian hasil belajar didasarkan pada

ukuran pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan (hlm. 303)

Dilihat dari fungsinya, Sudjana (2008) mengemukakan ada beberapa

jenis penilaian untuk mengetahui hasil belajar siswa., yaitu:

penilaian formatif merupakan suatu penilaian yang dilakukan pada

akhir program belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses

belajar mengajar; 2) penilaian sumatif merupakan penilaian yang dilaksanakan

apda akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester,dan akhir

tahun yang bertujuan untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa; 3)

penilaian diagnostic merupakan penilaian yang bertujuan untuk melihat

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya; 4) penilaian selektif

merupakan penelitian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian

saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu; 5) penilaian penempatan

merupakan penilaian yang digunakan untuk mengetahui keterampilan

prasyarat yang diperlukan dalam suatu program belajar dan penguasaan

belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk

program itu (hlm. 5)

Selain itu, Sudjana (2008) juga menyatakan bahwa sistem penilaian

hasil belajar pada umumnya dibedakan ke dalam dua cara atau dua sistem:

yakni penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP).

Penilaian acuan norma (PAN) adalah penilaian yang diacukan kepada rata-

rata kelompoknya. Dengan demikian dapat diketahui posisi kemampuan

siswa di dalam kelompoknya. Untuk itu norma atau kriteria yang

digunakan dalam menentukan derajad prestasi seorang siswa,

dibandingkan dengan nilai rata-rata kelasnya. Sedangkan Penilaian acuan

patokan (PAP) adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan instruksional

yang harus dikuasai oleh siswa. Dengan demikian derajat keberhasilan

siswa dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai, bukan

dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya. Pada umumnya keberhasilan

siswa ditentukan kriterianya, yakni berkisar antara 75-80 persen. Artinya

siswa diartikan berhasil apabila ia menguasai atau dapat mencapai sekitar

75-80 persen dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Kurang dari

kriteria tersebut, siswa dinyatakan belum berhasil (hlm. 7)

4. Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

Slavin (2005) berpendapat bahwa Student Teams-Achievement

Divisions (STAD) adalah pembagian pencapaian tim siswa yang merupakan

salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan

merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang

baru menggunakan pendekatan kooperatif (hlm. 143). STAD telah digunakan

dalam berbagai mata pelajaran yang ada, mulai dari matematika, bahasa,

seni, sampai dengan ilmu sosial dan ilmu pengetahuan ilmiah lain, dan telah

digunakan mulai dari kelas dua sampai perguruan tinggi.

Gagasan utama dari STAD menurut Slavin (2005) adalah untuk

memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama

lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru (hlm. 12) Jika

para siswa ingin timnya mendapat penghargaan tim, mereka harus membantu

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

teman satu timnya untuk mempelajari materinya. Mereka harus saling

mendukung teman teman satu timnya untuk bisa melakukan yang terbaik,

menunjukkan norma bahwa belajar itu penting, berharga dan menyenangkan.

Para siswa bekerja sama setelah guru menyampaikan materi pelajaran.

Mereka boleh boleh bekerja berpasangan, mendiskusikan ketidaksesuaian dan

salingmembantu satu sama yang lainnya jika ada yang salah dalam

memahami. Mereka bekerja dengan satu timnya, menilai kekuatan dan

kelemahan mereka untuk membantu mereka berhasil dalam kuis. Meski para

siswa belajar bersama, mereka tidak boleh saling membantu dalam

mengerjakan kuis.

Slavin (2005) menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan model

pembelajaran STAD, siswa ditempatkan dalam tim belajar yang

beranggotakan 4-5 orang yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal

kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas (hlm. 144). Slavin (2005)

juga menyebutkan lima komponen utama dalam STAD, yaitu: presentasi

kelas, tim, kuis, skor kemajuan, rekognisi tim (hlm. 143).

Presentasi Kelas. Pertama-tama materi diperkenalkan dalam presentasi di

dalam kelas. Presentasi haruslah benar-benar terfokus pada unit STAD.

Dengan cara ini siswa harus benar-benar memberi perhatian secara penuh

selama presentasi kelas.

Tim. Terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari

kelas dalam kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan entnisitas.

Kuis. Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan

presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan

mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling

membantu dalam mengerjakan kuis.

Skor Kemajuan. Adalah memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang

akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja

yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan

kontribusi poin maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini. Tiap siswa

diberikan skor awal yang diperolehdari rata-rata kinerja siswa tersebut

sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan

mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor

kuis mereka dengan skor awal mereka.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Tabel 2. 3. Perhitungan Skor Kemajuan

Nilai Tes Skor Kemajuan

Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 0 poin

10 poin di bawah sampai 1 poin di

bawah skor awal

10 poin

Skor awal sampai 10 poin di atas skor

awal

20 poin

Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 poin

Rekognisi Tim. Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan

yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.

Tabel 2. 4. Kriteria Kemajuan Tim.

Kriteria (Rata-rata Tim) Penghargaan

15 Tim baik

16 Tim sangat baik

17 Tim super

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan langkah-langkah

pelaksanaan model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions

menurut Slavin (2005) adalah sebagai berikut:

a. Mengajar, yaitu menyampaikan materi pelajaran yang dilakukan oleh guru.

b. Belajar tim, yaitu para siswa bekerja dalam tim mereka untuk menguasai

materi.

c. Tes, yaitu para siswa mengerjakan kuis-kuis individual.

d. Rekognisi tim, yaitu skor tim dihitung berdasarkan skor kemajuan (hlm.

151)

5. Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions

Pada Pembelajaran Lempar Cakram

Lempar cakram merupakan salah satu cabang atletik nomor lempar

dengan melempar cakram dengan berputar membelakangi arah lemparan untuk

mencapai jarak terjauh. Teknik lemparan dalam lempar cakram sangat tinggi

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

tingkat kompleksitasnya, karena diawali dengan berputar. Kondisi ini

menyulitkan siswa untuk menguasai teknik tersebut, apabila dalam

penyampaian materi dilakukan dengan model atau metode yang konvensional.

Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya perlu diterapkan model

pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions. Model ini termasuk

dalam model Cooperative Learning yang dalam proses pembelajarannya

mengutamakan belajar dalam kelompok. Seperti yang diungkapkan oleh Slavin

(2005), bahwa gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa

supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam

menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru (hlm. 12). Jadi, selain

menitikberatkan pada belajar dalam kelompok, model STAD juga memberikan

suatu rekognisi atau penghargaan pada tim atau kelompok yang mempunyai

skor kemajuan yang tinggi, sehingga dapat membantu untuk meningkatkan

motivasi siswa dalam belajar lempar cakram.

Tahap-tahap pembelajaran lempar cakram melalui penerapan model

STAD adalah sebagai berikut:

a. Pengajaran

Tiap pelajaran dalam STAD dimulai dengan penyampaian materi

dengan mendemonstrasikan secara aktif konsep-konsep dan teknik lempar

cakram dengan cara menggunkan alat bantu pengganti cakram sesungguhnya.

b. Belajar Tim

Setelah penyampaian materi dari guru siswa dikondisikan dalam

kelompok-kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya. Mereka melakukan

gerakan lempar cakram sesuai dengan apa yang sudah diajarkan oleh guru

dengan rangsangan jarak dan tinggi.

c. Kuis / Evaluasi

Setelah para siswa belajar dalam masing-masing kelompok, diadakan

kuis atau evaluasi yang dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah

kuis yang menarik dan menumbuhkan suasana yang kompetitif bagi tiap siswa

maupun tiap kelompok. Gambaran tentang hal ini tersurat pada RPP.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

d. Rekognisi Tim

Penghargaan atau rekognisi diberikan setelah dilakukan evaluasi. Tiga

kelompok yang mendapatkan poin kemajuan paling tinggi berhak

mendapatkan penghargaan berupa sertifikat atau sesuatu yang baru.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan

diterapkannya model pembelajaran STAD, diharapkan mampu meningkatkan

motivasi belajar lempar cakram serta memudahkan siswa dalam menguasai

teknik lempar cakram, sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar

siswa pada materi lempar cakram.

B. Kerangka Pemikiran

Pelaksanaan pembelajaran penjas oleh para guru di sekolah-sekolah pada

umumnya masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional,

begitu pula pelaksanaan pembelajaran penjas di SMA Negeri 1 Surakarta. Yaitu

dalam penyampaian materi, guru cenderung masih menggunakan metode

ceramah, metode komando dan demonstrasi. Hal tersebut mengakibatkan siswa

merasa jenuh dan kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran penjas, sehingga

berakibat pada perolehan hasil belajar siswa yang masih rendah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan solusi yang

tepat untuk melaksanakan pembelajaran penjas agar dapat menarik perhatian dan

meningkatkan motivasi siswa. Salah satu solusi yang dapat diterapkan oleh guru

penjas ialah dengan menerapkan model pembelajaran inovatif. Dalam penelitian

ini, peneliti dan guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran inovatif, yaitu

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement

Divisions (STAD). Model pembelajaran STAD adalah bagian dari model

pembelajaran kooperatif, dimana siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri dari

4-5 siswa. Di dalam model pembelajaran ini terdapat pula skor kemajuan individu

dan tim, yang berasal dari kuis setelah siswa belajar dalam timnya masing-masing.

Tim yang memperoleh skor kemajuan yang paling tinggi akan mendapatkan

rekognisi atau penghargaan. Model pembelajaran STAD ini direncanakan akan

dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus pertama, peneliti bersama dengan guru

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

menyusun dan melaksanakan pembelajaran STAD dalam pembelajaran lempar

cakram. Dari hasil pelaksanaan siklus I tersebut, apabila target hasil belajar yang

ditetapkan belum tercapai, maka dilaksanakan upaya perbaikan pada siklus ke-II.

Dari pelaksanaan model pembelajaran STAD tersebut, diharapkan dapat

menigkatkan perhatian serta motivasi para siswa untuk dapat saling mendukung

dan membantu satu sama lain dalam menguasai materi yang diajarkan oleh guru.

Dengan meningkatnya motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran penjas, maka

diharapkan hasil belajar siswa pun juga akan meningkat.

Secara sederhana, kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. 11. Alur Kerangka Berfikir

Kondisi awal Guru masih

menggunakan model

pembelajaran yang

konvensional dalam

pembelajaran penjas

a.Siswa kurang tertarik dan kurang memperhatikan materi yang diberikan.

b. Siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.

c. Hasil belajar lempar cakram siswa masih rendah.

Tindakan Menerapkan model

pembelajaran Student

Teams-Achievement

Divisions

Siklus I: peneliti bersama

dengan guru menyusun dan

melaksanakan pengajaran yang

bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan lempar cakram

melalui penerapan model

pembelajaran STAD.

Siklus II : peneliti bersama

dengan guru melaksanakan

upaya perbaikan dari siklus I,

untuk meningkatkan

kemampuan lempar cakram

melalui penerapan model

pembelajaran STAD.

Kondisi akhir Motivasi siswa untuk belajar

lempar cakram meningkat,

sehingga hasil belajar lempar

cakrampun juga meningkat

sesuai dengan target yang

ditetapkan.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

C. Hipotesis Tindakan

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipotesis tindakan adalah sebagai berikut: “Penerapan Model

Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions Dapat Meningkatkan Hasil

Belajar Lempar Cakram pada Siswa Kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di komplek Stadion Manahan

Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada awal bulan April

sampai bulan Mei 2012. Adapun kegiatan penelitian ini meliputi tahap persiapan

pelaksanaan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan perincian sebagai

berikut:

No Kegiatan Penelitian Tahun 2012

1. Persiapan Penelitian Jan Feb Mar Apr Mei Juni

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Izin

Penelitian

2. Pelaksanaan

a. Seminar proposal

b. Siklus 1

1) Perencanaan

2) Pelaksanaan

tindakan

3) Observasi

4) Refleksi

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

c. Siklus II

1) Perencanaan

2) Pelaksanaan

tindakan

3) Observasi

4) Refleksi

d. Pengumpulan Data

Penelitian

3. Penyusunan laporan

a. Analisis data

b. Menyusun laporan

/skripsi

c. Ujian dan revisi

d. Penggandaan dan

pengumpulan laporan

Gambar 3. 1. Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1

Surakarta, yang berjumlah 34 siswa. Dengan komposisi siswa putra: 14 anak dan

siswa putri: 20 anak

C. Data dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang hasil belajar lempar cakram siswa

kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dalam

pembelajaran lempar cakram pada siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1

Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

D. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini

terdiri dari:

a. Tes, digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar lempar cakram

siswa.

b. Observasi, digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan

model pembelajaran student teams-achievement divisions dalam pembelajaran

lempar cakram.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan penelitian sebagai berikut:

Tabel 3. 1.Teknik/Alat Pengumpulan Data

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

Afektif Penilaian sikap

melalui observasi

lapangan (sesuai

dengan rubrik

penilaian aspek

afektif pada RPP)

1

Siswa Hasil belajar lempar

cakram

Kognitif Soal tes (sesuai

dengan rubrik

penilaian aspek

kognitif pada RPP)

Psikomotor Tes praktik yang

meliputi

kemampuan teknik

dasar lempar

cakram (sesuai

dengan rubrik

penilaian aspek

psikomotor)

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

E. Uji Validitas Data

Teknik pengujian validitas data pada penelitian tindakan kelas ini

menggunakan trianggulasi yang merupakan salah satu cara yang digunakan untuk

peningkatan validitas data dalam penelitian. Trianggulasi meliputi trianggulasi

data, trianggulasi sumber dan trianggulasi metode.

Trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya

bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Data dapat diperoleh dari

siswa, guru dan hasil observasi dari kolaborator.

Trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan

informan atau narasumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-pihak

lain (kepala sekolah, rekan guru, orang tua/wali).

Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang

berbeda agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga didapat hasil

yang akurat mengenai subyek.

F. Analisis Data

PTK adalah penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan

classroom action research dalam bahasa Inggris. Yaitu penelitian yang dilakukan

oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada

penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran, Susilo

(2009 : 16). Sedangkan menurut Agus Kristiyanto (2010 : 32) mengemukakan

bahwa :

“PTK dalam pendidikan jasmani dan kepelatihan olahraga adalah suatu

bentuk kajian yang bersifat reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan rasional dari tindakan-tindakan guru/pelatih dalam melaksanakan

tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang

dilakukannya, serta memperbaiki kondisi dimana praktik-praktik pembelajaran

pendidikan jasmani/kepelatihan olahraga tersebut dilakukan, dimulai dari

adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk setiap

siklusnya”.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah deskripif kualitatif. Menurut Moh Nazir (2005 : 54) , “ metode deskriptif

adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang”. Tujuan penelitian deskriptif menurut Saifuddin Azwar (1998 : 7)

ini adalah untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan

karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu, yang

menggambarkan situasi atau kejadian. Analisis kualitatif bertujuan untuk

melakukan penafsiran terhadap fenomena sosial. Menyajikan data atau narasi

secara sederhana dalam bentuk kata-kata; dapat dilakukan dengan membentuk

tabel, grafik, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data akan

terorganisir dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah

dipahami. Dalam tahap pengumpulan data sebelumnya, peneliti sudah membuat

simpulan-simpulan sementara. Pada tahap ini peneliti mengecek hasil simpulan-

simpulan tersebut untuk dijadikan sebuah kesimpulan pasti dari hasil

penelitiannya.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Aspek yang

diukur

Prosentase target capaian Cara

mengukur Kondisi

Awal Siklus I Siklus II

Kemampuan

teknik lempar

cakram

8.8%

30% 70%

Diamati melalui

proses

pembelajaran

dan unjuk kerja

praktik sesuai

dengan

pedoman rubrik

penilaian RPP

Pemahaman

siswa terhadap

materi lempar

58.8% 70% 85%

Melalui tes

kemampuan

kognitif siswa

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

cakram sesuai dengan

pedoman rubrik

penilaian RPP

Sikap siswa

dalam

mengikuti

pelaksanaan

materi lempar

cakram

47.06% 50% 75%

Melalui

penilaian sikap

sesuai dengan

pedoman rubrik

penilaian RPP

Ketuntasan hasil

Belajar 11.76% 50% 75%

Diukur melalui

ketuntasan

belajar siswa

pada materi

lempar cakram

melalui hasil

penjumlahan

(aspek afektif,

kognitif dan

psikomotor)

sesuai dengan

KKM sekolah

75.

Gambar 3. 2. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah atau tahap-tahap yang

harus dilalui oleh peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam

penelitian. Menurut Susilo (2009 : 19) penelitian tindakan kelas dapat dilakukan

melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Empat langkah utama yang saling berkaitan itu dalam pelaksanaan penelitian

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

tindakan kelas sering disebut dengan istilah satu siklus. Penjelasan dari ke empat

langkah-langkah diatas adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan perencanaan mencakup identifikasi masalah, analisis penyebab

adanya masalah dan pengembangan bentuk tindakan (aksi) sebagai pemecahan

masalah.

2. Ditetapkan bentuk tindakan (aksi) yang dipilih sesuai dengan rencana

pelaksanaan tindakan yang kemudian mengimplementasikan tindakan dalam

proses pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang sudah dibuat

oleh guru.

3. Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan

untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang

perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan yang dipilih

terhadap kondisi kelas dalam bentuk data.

4. Refleksi dilakukan untuk mendapatkan upaya evaluasi yang dilakukan guru

dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas.

Gambar 3.3. Tahapan pada Setiap Siklus

(Susilo, 2009: 19)

Siklus 1 Siklus 2 Dst

Observing

Actin

g

Reflecting

Pla

nn

ing

Planning

Reflecting

Actin

g

Ob

seving

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Menganalisis isi kurikulum dengan memfokuskan pada kompetensi dasar

(KD) sesuai mata pelajaran pendidikan jasmani yang diajarkan di SMA.

2) Menyusun rencana program pembelajaran (RPP) lempar cakram.

3) Menyusun instrumen tes lempar cakram.

4) Menyusun lembar observasi.

5) Menyiapkan lembar tes

6) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu dalam proses belajar

mengajar.

7) Menyiapkan tempat penelitian

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah dilaksanakan, tahap ini dilakukan bersama dengan

tahap observasi terhadap dampak tindakan. Langkah-langkah kegiatan :

1) Melakukan pemanasan.

2) Melakukan presentasi materi dengan melakukan gerakan dasar lempar

cakram :

a. Melakukan teknik lemparan berdiri menggunakan pengganti cakram.

b. Melakukan lemparan berputar menggunakan pengganti cakram.

c. Melakukan lemparan berdiri menggunakan cakram.

d. Melakukan lemparan berputar menggunakan cakram.

3) Melaksanakan diskusi/belajar dalam kelompok.

4) Penilaian yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

5) Melaksanakan penenangan/pendinginan.

c. Tahap Obsevasi

Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model

student teams-achievement divisions pendidikan jasmani yang diterapkan

terhadap proses pembelajaran teknik dasar lempar cakram.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

d. Tahap Refleksi

Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan interprestasi

sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja

yang perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan hasil penemuan dari

pelaksanaan tindakan pertama yang memerlukan perbaikan pada siklus

berikutnya.

2. Rancangan Siklus II

Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani. Merupakan rancangan perbaikan siklus I termasuk perwujudan tahap

pelaksanaan, observasi, dan interprestasi, serta analisis, dan refleksi yang juga

mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan poses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan observasi awal untuk mengetahui keadaan nyata yang

ada di lapangan. Hasil kegiatan observasi awal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011 / 2012,

yang mengikuti materi pelajaran penjas khususnya atletik nomor lempar

cakram adalah 34 siswa, yang terdiri atas 14 siswa putra dan 20 siswa putri.

Dilihat dari proses pembelajaran atletik khususnya materi lempar cakram,

dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.

2. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran lempar

cakram, sebab guru tidak menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam

materi lempar cakram.

3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa

cenderung sulit diatur saat mengikuti pembelajaran materi lempar cakram

berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan

secara langsung di lapangan. Saat mengikuti pembelajaran lempar cakram,

siswa menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan

guru, tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang berbicara

dengan teman, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya.

4. Guru kurang menguasai keadaan kelas, sebab jumlah siswa yang terlampau

banyak dengan situasi tempat belajar yang cukup ramai, menjadikan situasi

belajar menjadi kurang dapat diatur dengan baik. Sehingga tingkat kemampuan

siswa dalam melakukan lempar cakram tidak dapat maksimal.

5. Guru kesulitan menemukan model pembelajaran lempar cakram yang baik dan

benar. Seringkali contoh yang disampaikan oleh guru melalui peragaan

langsung, kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik, sebab siswa kurang

dapat melihat kondisi gerakan lempar cakram yang di peragakan oleh guru,

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

baik karena kurangnya antusiasme siswa atau contoh gerakan kurang dapat di

pahami oleh siswa.

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan guru

melakukan pengambilan data awal penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui

kondisi awal keadaan kelas pada materi lempar cakram pada siswa kelas XI IPA 8

SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Adapun diskripsi data

yang diambil adalah hasil belajar lempar cakram siswa kelas XI IPA 8 SMA

Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

Kondisi awal hasil belajar lempar cakram pada siswa kelas XI IPA 8

SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011 / 2012 sebelum diberikan tindakan

melalui penerapan model pembelajaran Student Teams-Achievemet Divisions

disajikan dalam bentuk tabel dan gambar sebagai berikut:

Tabel 4. 1. Diskripsi Pratindakan Hasil Belajar Lempar Cakram Pada Siswa kelas

XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas - 0%

75 – 79 Baik Tuntas 4 11.76%

70 – 74 Cukup Tidak Tuntas 14 41.18%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 16 47.06%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 34 100%

Gambar 4. 1. Hasil Belajar Lempar Cakram Pratindakan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

Baik Sekali Baik Cukup Kurang KurangSekali

Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Berikut ini merupakan hasil observasi pada setiap indikator ketercapaian

kinerja siswa sebelum dilakukan tindakan (pratindakan) yang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 4. 2. Deskripsi Hasil Belajar Tiap Indikator Pada Pratindakan

Aspek yang

diukur

Kondisi Awal

Jumlah siswa yang lulus Prosentase kelulusan

Kemampuan

teknik lempar

cakram.

3 siswa 8,8%

Pemahaman siswa

terhadap materi

lempar cakram.

20 siswa 58,8%

Sikap siswa dalam

mengikuti

pelaksanaan

materi lempar

cakram.

16 siswa 47,06%

Ketuntasan hasil

belajar.

4 siswa 11,76%

Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan

tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa belum menunjukan hasil

belajar yang baik, dengan prosentase ketuntasan belajar 11.76% siswa.

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tesebut masing masing

aspek menunjukan kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang. Maka disusun

sebuah tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran materi lempar cakram

pada siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011 / 2012,

melalui penerapan medel pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions.

Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing masing

siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan,

(3) Observasi dan interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus 1 (Pertemuan I)

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan I pada tanggal 13 April

2012, sebagai berikut:

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang

diterapkan dalam PTK, yaitu penerapan model pembelajaran STAD untuk

lempar cakram.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.

b) Streching.

c) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dilakukan dengan sebuah permainan berlari dengan

membentuk lingkaran, caranya seperti berikut. Guru memberi aba-aba

angka, maka siswa harus membentuk kelompok sesuai angka yang di

sebutkan oleh guru. Bagi siswa yang yang kelompoknya kurang atau

lebih dari angka yang disebutkan guru, maka akan mendapatkan

sanksi.

2) Inti Pelajaran

a. Penyampaian materi

Guru menjelaskan dan mempraktikkan cara melempar cakram

berputar membelakangi arah lemparan dan dengan ring selang.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Melempar ring selang berputar membelakangi arah lemparan:

1) Latihan ini menirukan lemparan dengan cakram lomba.

2) Tekukkan lutut dan “duduk” seakan akan berjongkok pada bangku

saat berputar di belakang ring.

3) Berputar pada jantung telapak kaki hingga menghadap ke arah

lemparan.

4) Terus berputar, menempatkan kaki kanan 1 langkah mendahului

dengan tumit menghadap ke arah lemparan.

5) Menjaga berat badan tetap di belakang.

6) Melangkah mundur dengan kaki kiri pada posisi melempar (berat

badan tetap di belakang lingkaran)

7) Memastikan kaki kiri diletakkan dengan benar pada posisi

melempar.

8) Bergerak untuk melempar, dimulai dari bawah (meluruskan dan

memutar kaki, diikuti dengan pinggul, dada dan terakhir tangan

yang melempar).

b. Belajar Kelompok

Setelah guru memberikan contoh gerakan lempar cakram,

selanjutnya siswa belajar gerakan yang telah diajarkan tersebut sesuai

kelompok yang sudah ditentukan dengan satu kemompok terdiri dari 5

orang. Siswa melakukan gerakan lempar cakram menggunakan ring

selang sesuai dengan penjelasan yang telah disampaikan oleh guru.

Siswa diharapkan berkerja sama dalam mempelajari gerakan, saling

membantu dan mengoreksi gerakan lempar cakram.

c. Kuis atau penilaian

Kuis diadakan setelah siswa melakukan kegiatan belajar

kelompok, masih di dalam kelompok setiap siswa melakukan lemparan

memutar membelakangi arah lemparan dengan menggunakan ring

selang. Melempar pada lapangan dengan menggunakan rangsangan

sasaran berupa lingkaran, jadi siswa melempar dengan menggunakan

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

ring selang membelakangi arah lemparan dengan sasaran lingkaran.

Siswa dan kelompok yang dapat melempar tepat pada lingkaran akan

mendapatkan poin. Kelompok yang paling yang paling banyak

mendapatkan poin maka akan mendapatkan rekognisi atau hadiah,

dalam hal ini tiga kelompok paling banyak mendapatkan poin akan

mendapatkan rekognisi atau hadiah.

d. Rekognisi (Penghargaan)

Bagi tiga tim yang mendapat poin tertinggi akan mendapatkan

penghargaan berupa sertifikat atau hadiah.

3) Penutup

a) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

b) Pendinginan dilakukan permainan.

c) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

d) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti

dan kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil

observasi menyimpulkan bahwa :

Proses pembelajaran kurang berjalan dengan baik, dikarenakan guru

menggabung dua kelas menjadi satu. Sehingga jumlah siswa terlalu banyak

yang mengakibatkan kondisi kelas menjadi tidak kondusif. Guru kesulitan

mengkondisikan siswa yang terlalu banyak ditambah juga alat bantu

pengganti cakram atau ring selang tidak cukup untuk memenuhi jumlah siswa

yang banyak. Mengetahui kondisi tersebut kolaborator memberi masukan

kepada guru untuk memisah dua kelas menjadi satu kelas sesuai dengan kelas

yang sudah ditentukan untuk penelitian yaitu kelas XI IPA 8. Setelah dipisah

menjadi satu kelas, pembelajaran dapat berjalan dengan baik walaupun ada

kekurangannya. Siswa terlihat sudah nampak motivasi belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD yang diberikan pada pertemuan

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

pertama ini, walaupun ada beberapa siswa yang belum termotivasi. Hal ini

terlihat dari sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

a) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan

pemanasan yang dikemas dengan cara permainan. Siswa antusias

melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari

pemanasan yang mereka lakukan biasanya.

b) Penyampaian materi

Pada saat penyampaian materi siswa memperhatikan dengan

seksama materi yang diberikan oleh guru yaitu teknik lempar cakram

dengan membelakangi arah lemparan.Walaupun ada beberapa siswa yang

tidak memperhatikan. Hal ini dapat dilihat dari sikap antusias siswa saat

penyampaian materi berlangsung dan pertanyaan dari beberapa siswa

yang belum mengerti gerakan lempar cakram.

c) Belajar kelompok.

Pembelajaran pada model belajar kelompok ini terlihat ada

beberapa siswa yang tidak melakukan kegiatan belajar gerak lempar

cakram dalam kelompoknya, mereka bermain sendiri dan berbicara

dengan temannya. Tetapi ada juga siswa yang belajar dalam

kelompoknya, mereka saling mengoreksi dan bertanya, baik bertanya

pada teman sekelompok maupun pada guru. Dalam segi penguasaan gerak

terlihat masih banyak siswa yang belum sesuai dengan teknik yang benar.

Sebagian besar siswa kesulitan dalam berputar dan posisi melempar.

Melihat kondisi tersebut guru segera mengoreksi gerakan yang salah.

d) Penilaian atau kuis.

Pengamatan yang dilakukan saat penilaian yang dikemas dalam

kompetisi antar kelompok terlihat siswa sangat antusias karena guru akan

memberikan penghargaan kepada tiga kelompok yang memperoleh poin

tertinggi. Siswa berusaha semaksimal mungkin untuk berhasil memperoleh

poin untuk kelompoknya.

e) Rekognisi atau penghargaan.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Pada pemberian penghargaan atau rekognisi terlihat siswa sangat

senang memperoleh hadiah dari guru. Tiga kelompok yang memperoleh

poin tertinggi mendapatkan hadiah.

d. Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan

pertama adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran STAD sudah

nampak motivasi siswa untuk belajar khususnya dalam kelompok untuk

melakukan gerakan lempar cakram, walaupun masih ada beberapa siswa yang

belum termotivasi. Model pembelajaran yang bersifat kooperatif dan

kompetisi sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran

dan merasa ada tantangan tersendiri untuk mengikuti pembelajaran.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

Guru mengalami kendala dalam mengontrol siswa pada saat dua

kelas digabung menjadi satu, jumlah siswa terlalu banyak. Kondisi ini

disebabkan kurang pahamnya guru tentang PTK. Selain itu pada saat

belajar kelompok, ada siswa yang tidak belajar dalam kelompok bahkan

berbicara dengan teman-temanya. Sedangkan kendala yang dihadapi siswa

adalah keterbatasan alat pembelajaran lempar cakram terbatas sehingga

kurang efektif karena siswa bergantian dalam menggunakan alat bantu

pembelajaran lempar cakram. Kondisi ini dikarenakan guru tidak

memperkirakan jumlah alat dengan jumlah siswa yang ada.

3) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan

pertama maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya,

antara lain :

a) Pertemuan kedua tidak akan menggabung dua kelas menjadi satu.

b) Akan memaksimalkan belajar kelompok dengan mengontrol konsidi

siswa dalam belajar kelompok.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan

pembelajaran, maka peneliti memberikan penjelasan cara melempar

cakram dengan lebih komprehensif serta memberikan koreksi langsung

kepada siswa yang salah melakukan gerakan.

d) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan

diberikan perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.

Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi untuk dapat

menguasai gerakan lempar cakram dengan benar.

2. Pertemuan II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan pertama, maka

perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan II tanggal 27 April 2012 yang

juga akan dilakukan penilaian adalah sebagai berikut:.

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan pertama. Penerapan

model pembelajaran STAD pada pembelajaran lempar cakram kurang

begitu maksimal. Maka akan dikemas model STAD sedemikian rupa

sehingga lebih menarik lagi.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

lempar cakram.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

b) Stretching.

c) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan. Siswa dibagi menjadi 2

regu A dan B dibagi sama rata setiap regunya. Jarak antar regu sekitar

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

15 meter. Siswa melempar ring selang dengan menghadap arah

lemparan. Lemparan dimulai dari regu A mengarah kepada regu B.

Regu B tidak boleh bergerak berpindah tempat, sehingga siswa dari

regu B yang terkena ring selang akan memberikan poin bagi regu A.

Lemparan dilakukan secara bergantian, regu yang paling banyak

mendapatkan poin maka regu itu yang menang. Regu yang kalah akan

mendapatkan sanksi.

2) Inti Pelajaran

a. Penyampaian materi

Guru menjelaskan dan mempraktikkan cara melempar

cakram berputar membelakangi arah lemparan dan dengan ring selang.

Melempar ring selang berputar membelakangi arah lemparan:

1) Latihan ini menirukan lemparan dengan cakram lomba.

2) Tekukkan lutut dan “duduk” seakan akan berjongkok pada bangku

saat berputar di belakang ring.

3) Berputar pada jantung telapak kaki hingga menghadap ke arah

lemparan.

4) Terus berputar, menempatkan kaki kanan 1 langkah mendahului

dengan tumit menghadap ke arah lemparan.

5) Menjaga berat badan tetap di belakang.

6) Melangkah mundur dengan kaki kiri pada posisi melempar (berat

badan tetap di belakang lingkaran)

7) Memastikan kaki kiri diletakkan dengan benar pada posisi melempar.

8) Bergerak untuk melempar, dimulai dari bawah (meluruskan dan

memutar kaki, diikuti dengan pinggul, dada dan terakhir tangan yang

melempar).

b. Belajar Kelompok

Setelah guru memberikan contoh gerakan lempar cakram,

selanjutnya siswa belajar gerakan yang telah diajarkan tersebut sesuai

kelompok yang sudah ditentukan dengan satu kemompok terdiri dari 5

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

orang. Siswa melakukan gerakan lempar cakram menggunakan ring

selang sesuai dengan penjelasan yang telah disampaikan oleh guru.

Siswa diharapkan berkerja sama dalam mempelajari gerakan, saling

membantu dan mengoreksi gerakan lempar cakram.

c. Kuis atau penilaian

Kuis diadakan setelah siswa melakukan kegiatan belajar

kelompok, masih di dalam kelompok setiap siswa melakukan

lemparan memutar membelakangi arah lemparan dengan

menggunakan cakram sesungguhnya. Melempar pada lapangan lempar

cakram dengan ukuran sesuai aturan yang berlaku. Setiap kelompok

melakukan lemparan dengan membelakangi arah lemparan

menggunakan cakram asli. Cakram putra beratnya 2 kg dan putri 1 kg.

Siswa melakukan satu persatu bergantian. Siswa yang melakukan

lemparan dengan benar dan memperoleh jarak yang jauh, maka akan

mendapat rekognisi.

d. Rekognisi (Penghargaan)

Tiga siswa yang dapat melakukan lemparan dengan baik

akan mendapatkan penghargaan berupa hadiah menarik.

3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan.

a) Pendinginan dilakukan dengan gerakan penguluran (stretching).

b) Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang

sudah diperoleh siswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil

dan siapa siswa yang masih kurang.

c) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa :

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Awal pembukaan pembelajaran ada siswa yang mengeluh kepada

guru untuk dapat berolahraga basket, tetapi setelah diberi penjelasan oleh

guru siswa pun mengerti dan melanjutkan meteri lempar cakram. Dalam sesi

penyampaian materi dari guru tentang pengulangan teknik lempar cakram,

siswa tidak seluruhnya memperhatikan dengan baik. Ada beberapa siswa

yang bicara sendiri khususnya siswa laki-laki yang berada dibelakang barisan.

Terlepas dari keadaan tersebut diatas, siswa terlihat sudah nampak motivasi

belajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD yang diberikan

pada pertemuan kedua ini, walaupun ada beberapa siswa yang belum

termotivasi. Hal ini terlihat dari sikap siswa saat proses pembelajaran

berlangsung.

a) Pemanasan

Pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan

yang dikemas dengan cara permainan. Siswa antusias melakukan

pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang

mereka lakukan biasanya.

b) Penyampaian materi

Penyampaian materi hampir sama dengan kondisi pertemuan

pertama, siswa memperhatikan dengan seksama materi yang diberikan

oleh guru yaitu teknik lempar cakram dengan membelakangi arah

lemparan.Walaupun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan. Hal

ini dapat dilihat dari sikap antusias siswa saat penyampaian materi

berlangsung dan pertanyaan dari beberapa siswa yang belum mengerti

gerakan lempar cakram. Selain itu nampak siswa yang bicara dengan

temannya tidak memperhatikan penjelasan dari guru.

c) Belajar kelompok.

Pembelajaran pada model belajar kelompok ini terlihat tidak

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Siswa cenderung bermain

sesukanya, bahkan ada siswa yang tidak melakukan instruksi dari guru

untuk belajar kelompok. Kondisi ini sering terulang pada tiap pertemuan,

maka akan menjadi koreksi perbaikan pada pertemuan selanjutnya.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

d) Penilaian atau kuis.

Pengamatan yang dilakukan saat penilaian yang dikemas dalam

kompetisi antar siswa terlihat siswa sangat antusias karena guru akan

memberikan penghargaan kepada tiga siswa yang dapat melakukan

lemparan dengan baik dan benar serta nilai yang tinggi. Siswa berusaha

semaksimal mungkin untuk berhasil memperoleh nilai terbaik bagi dirinya

sendiri.

Berdasarkan hasil pengamatan pada sesi penilaian, siswa

melakukan lemparan cakram dengan cakram asli dan lapangan yang

sesungguhnya. Pada teknik awalan sebagian besar siswa melakukan dengan

baik, sedangkan untuk teknik memegang cakram terlihat sudah banyak

siswa yang melakukan dengan benar, ada sekitar sembilan siswa yang salah

dalam memegang cakram. Adapun kesulitan yang dialami oleh siswa yaitu

saat berputar, saat posisi melempar serta gerak lanjut. Untuk gerak lanjut

hampir semua siswa tidak nampak gerakannya.

e) Rekognisi atau penghargaan.

Pemberian penghargaan atau rekognisi terlihat siswa sangat

senang memperoleh hadiah dari guru. Tiga siswa yang memperoleh nilai

tertinggi mendapatkan hadiah.

Pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran STAD cukup

memberikan motivasi dan semangat baru pada pembelajaran lempar cakram,

hal ini dapat diamati dari sikap siswa yang semangat dan percaya diri pada saat

melakukan penilaian tes lempar cakram dengan dilakukan dengan sungguh-

sungguh dan penuh percaya diri. Hasil penilaian pada pertemuan kedua dapat

dilihat pada tebel dan gambar di bawah ini.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 4. 3. Diskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar Lempar Cakram

Pada Siswa Kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak

Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 2 5.88%

75 – 79 Baik Tuntas 19 55.88%

70 – 74 Cukup Tidak Tuntas 6 17.65%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 7 20.59%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 34 100%

Gambar 4. 2. Hasil Belajar Lempar Cakram Siklus I

Berikut ini merupakan hasil belajar pada setiap indikator

ketercapaian kinerja siswa pada siklus 1 yang dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

BaikSekali

Baik Cukup Kurang KurangSekali

Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 4. 4. Deskripsi Hasil Belajar Tiap Indikator Pada Siklus I

Aspek yang diukur Prosentase target capaian

Siklus I

Jumlah siswa

yang lulus

Prosentase

kelulusan

Kemampuan

teknik lempar

cakram.

30% 11 siswa 32,75%

Pemahaman siswa

terhadap materi

lempar cakram.

70% 25 siswa 73,52%

Sikap siswa dalam

mengikuti

pelaksanaan materi

lempar cakram.

50% 21 siswa 61,76%

Ketuntasan hasil

belajar.

50% 21 siswa 61,76%

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan tabel pencapaian hasil di atas, menujukkan bahwa hasil

belajar lempar cakram meningkat sesuai target capaian yang dicantumkan

pada proposal. Meskipun demikian, masih perlu perbaikan pada metode yang

diterapkan. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan

kali ini adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

a) Berdasarkan pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar

lempar cakram yang cukup bagus dengan prosentase siswa yang tuntas

61,76% dan siswa yang belum tuntas 38,24%.

b) Terlihat siswa merasa percaya diri dalam melakukan lemparan,

walaupun belum ada yang belum bisa melakukan dengan baik.

c) Sebagian besar siswa sudah bisa memegang cakram dengan benar.

d) Siswa sudah bisa melakukan gerakan lempar cakram keseluruhan

dengan cakram asli walaupun belum sempurna.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

a) Kendala yang dihadapi guru adalah pada waktu belajar kelompok siswa

sulit untuk dikontrol, karena siswa dilepaskan begitu saja untuk belajar

kelompoksehingga ada siswa yang tidak melakukan belajar kelompok.

b) Terbatasnya cakram asli yang tersedia mengakibatkan tidak semua

siswa mendapatkan cakram. Hanya empat cakram yang digunakan

dalam pembelajaran sehingga siswa bergantian dalam menggunakan

cakram.

3) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus satu, maka perlu

ada perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain adalah:

a) Proses belajar kelompok siswa tidak dilepas sendiri melainkan guru akan

memandu mengarahkan alur kegiatan belajar kelompok sehingga tujuan

dari belajar kelompok akan tercapai.

b) Alat bantu pembelajaran ring selang akan diganti dengan simpai atau hula

hop. Hal ini diharapkan siswa tidak merasa jenuh dengan alat bantu

pembelajaran yang sama.

c) siswa dalam melakukan lemparan menggunakan hola hop dengan

rangsangan ketinggian serta diberi sasaran berupa minuman ringan. Hal

ini diharapakan siswa tertarik, antusias dan termotivasi untuk melakukan

lemparan.

2. Siklus II (Pertemuan I)

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus pertama, maka

perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 4 Mei 2012 adalah

sebagai berikut:

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya. Pendekatan

bermain mengggunakan alat bantu pembelajaran yang pada pertemuan

sebelumnya kurang berhasil dibuat lebih menarik lagi.

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.

b) Streching.

Dilakukan dengan menggunakan media simpai. Setiap siswa

memegang simpai. Streching dilakukan dengan memegang simpai

yang digerakkan keatas dengan kedua tangan, digerakan kedepan,

belakang, samping, kebawah. Simpai dimasukkan ketangan dan

diputar dengan tangan kanan dan kiri ,yang terakhir simpai

dimasukkan ke dalam tubuh dan diputar-putar.

2) Inti Pelajaran

a. Penyampaian materi

Guru menjelaskan dan mempraktikkan cara melempar

cakram berputar membelakangi arah lemparan dan dengan ring selang.

Penjelasan ini diulang-ulang tiap pertemuan agar siswa mengerti dan

memahami teknik lempar cakram dengan benar.

Melempar ring selang berputar membelakangi arah lemparan:

1) Latihan ini menirukan lemparan dengan cakram lomba.

2) Tekukkan lutut dan “duduk” seakan akan berjongkok pada bangku

saat berputar di belakang ring.

3) Berputar pada jantung telapak kaki hingga menghadap ke arah

lemparan.

4) Terus berputar, menempatkan kaki kanan 1 langkah mendahului

dengan tumit menghadap ke arah lemparan.

5) Menjaga berat badan tetap di belakang.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

6) Melangkah mundur dengan kaki kiri pada posisi melempar (berat

badan tetap di belakang lingkaran)

7) Memastikan kaki kiri diletakkan dengan benar pada posisi melempar.

8) Bergerak untuk melempar, dimulai dari bawah (meluruskan dan

memutar kaki, diikuti dengan pinggul, dada dan terakhir tangan yang

melempar).

b. Belajar Kelompok

Setelah guru memberikan contoh gerakan lempar cakram

dengan simpai, selanjutnya siswa belajar gerakan yang telah diajarkan

tersebut sesuai kelompok yang sudah ditentukan dengan satu

kemompok terdiri dari 5 orang. Untuk pertemuan pertama pada silkus

kedua, siswa melakukan gerakan lempar cakram menggunakan simpai

sesuai dengan penjelasan yang telah disampaikan oleh guru. Siswa

diharapkan berkerja sama dalam mempelajari gerakan, saling

membantu dan mengoreksi gerakan lempar cakram.

Pertemuan pertama ini siswa melakukan belajar kelompok

dengan menggunakan rangsangan ketinggian dengan sasaran berupa

bendera dan minuman ringan yang ditempatkan dibeberapa tempat.

Pertama-tama siswa melempar dengan menghadapai arah lemparan,

siswa melempar sejauh-jauhnya tetapi harus melewati tali dengan

ketinggian dua meter, lemparan dilakukan sebanyak tiga kali dan

harus melewati atau mengenai bendera yang sudah dipasang.

Selanjutnya siswa melakukan gerakan lempar dengan

membelakangi arah lemparan melewati ketinggian tali, untuk kali ini

sasaran diganti menjadi minuman ringan. Jadi siswa atau kelompok

yang dapat melempar melewati ketinggian tali dan mengenai sasaran

minuman ringan akan mendapatkan minuman tersebut dan tiga

kelompok yang paling banyak mendapatkan minuman akan menjadi

juara.

c. Kuis atau penilaian

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Kuis diadakan setelah siswa melakukan kegiatan belajar

kelompok, akan tetapi untuk pertemuan pertama ini penilaian

dijadikan satu menjadi. Sehingga dalam belajar kelompok siswa di

diamati dan dinilai.

d. Rekognisi (Penghargaan)

Bagi tiga siswa yang dapat melakukan lemparan dengan baik

akan mendapatkan penghargaan berupa hadiah menarik.

3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan.

a) Pendinginan dilakukan berupa penguluran (stretching).

b) Setelah pendinginan, dilakukan evaluasi mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan. Evaluasi dilakukan dengan memberikan waktu pada

anak untuk bertanya gerakan mana yang dirasa cukup sulit dan guru

memberikan respon dengan menerangkan gerakan-gerakan yang

seharusnya dilakukan dengan benar.

c) Berdoa dan siswa dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa :

Berdasarkan hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin

antusias melakukan pembelajaran, tampak tidak ada kejenuhan dari siswa.

Siswa tidak malas belajar dan semangat. Keadaan ini dikarenakan siswa

sangat tertarik dengan pembelajaran yang diterapkan oleh guru yaitu

pembelajaran yang berbeda dengan pembelajaran seperti biasa.

a) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan

pemanasan yang dikemas dengan cara menggunakan media simpai. Siswa

antusias melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda

dari pemanasan yang mereka lakukan biasanya.

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

b) Penyampaian materi

Penyampaian materi hampir sama dengan kondisi pertemuan

sebelumnya, siswa memperhatikan dengan seksama materi yang diberikan

oleh guru yaitu teknik lempar cakram dengan membelakangi arah

lemparan walaupun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan.

Kondisi ini dapat dilihat dari sikap antusias siswa saat penyampaian materi

berlangsung dan pertanyaan dari beberapa siswa yang belum mengerti

gerakan lempar cakram. Selain itu nampak siswa yang bicara dengan

temannya tidak memperhatikan penjelasan dari guru.

c) Belajar kelompok.

Pembelajaran pada model belajar kelompok ini terlihat berjalan

sesuai dengan yang diharapkan. Siswa sangat antusias dalam

melaksanakan belajar kelompok. Sesuai rencana perbaikan dari siklus satu

maka dalam belajar kelompok siswa dipandu oleh guru untuk

melaksanakan instruksi, sehinggga siswa terkontrol tidak ada yang

bermain sendiri, tidak ada yang bicara sendiri, terlihat siswa aktif dalam

belajar kelompok. Siswa terlihat berusaha semaksimal mungkin untuk

melempar dengan baik dan mengenai sasaran minuman.

d) Penilaian atau kuis.

Penilaian pada pertemuan kali ini dilakukan saat siswa belajar

kelompok. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa kemampuan siswa sudah

meningkat lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Untuk teknik awalan dan

posisi melempar sebagian besar siswa sudah melakukan dengan baik dan

benar, tetapi untuk gerakan memutar dan gerak lanjut sebagian besar siswa

kurang begitu menguasai dengan baik dan benar. Keadaan ini akan menjadi

koreksi dan perbaikan untuk pertemuan selanjutnya agar lebih menekankan

pada teknik berputar dan gerak lanjut.

e) Rekognisi atau penghargaan.

Pemberian penghargaan atau rekognisi terlihat siswa sangat senang

memperoleh hadiah dari guru. Rekognisi diberikan kepada tiga kelompok

yang mendapatkan minuman paling banyak dalam sesi belajar kelompok.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

d. Analisis dan Refleksi

Keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan pertama

adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Penerapan model pembelajaran STAD pada siklus II ini tampaknya

semakin membuat siswa bersemangat, hal ini terbukti dengan sikap siswa

yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba setiap unsur gerakan dan

meminta guru untuk mengevaluasi.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

a) Pembelajaran pertemuan pertama ini guru menghadapi kendala berupa

kurangnya jumlah simpai. Tetapi untuk mengatasi keadaan tersebut,

simpai digunakan secara bergantian.

b) Kendala yang dihadapi guru pada tiap pertemuan adalah minimnya waktu

yang tersedia untuk pembelajaran, yaitu kurang lebih satu jam. Kondisi

ini sudah berjalan bertahun-tahun pada SMA N 1 Surakarta untuk

pelajaran Penjasorkes.

3) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus II pertemuan

pertama, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya,

antara lain adalah:

a) Mengatasi kurangnya alat bantu pembelajaran maka untuk pertemuan

selanjutnya penggunaan alat dilakukan dengan bergantian.

b) Pertemuan selanjutnya akan lebih ditekankan pada teknik berputar dan

gerak lanjut.

c) Sasaran yang disediakan ditambah lebih banyak agar siswa lebih

bersemangat dalam melakukan lemparan.

d) Proses belajar kelompok akan lebih dimaksimalkan dengan mengontrol

setiap kegiatan siswa.

e) Tahap-tahap model pembelajaran STAD akan diterapkan secara

maksimal.

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

4) Pengaruh tindakan

a) Siswa terlihat semangat, percaya diri dan saling berkerja sama dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD.

b) Siswa lebih mudah untuk melakukan gerakan lempar cakram dengan

menggunakan alat bantu simpai.

2. Pertemuan II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan pertama, maka

perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan II tanggal 11 Mei 2012, yang

juga dijadikan untuk melakukan penilaian adalah sebagai berikut:.

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

lempar cakram.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

c. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

b) Stretching.

c) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dilakukan dengan saling melempar simpai melewati

ketinggian tali. Siswa dibentuk menjadi dua kelompok yang berada

berhadapan dengan jarak yang sudah ditentukan. Siswa melakukan

lemparan menghadap arah lemparan melewati ketinggian tali yang

dilakukan bergantian.

2) Inti Pelajaran

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

a. Penyampaian materi

Guru menjelaskan dan mempraktikkan cara melempar

cakram berputar membelakangi arah lemparan dan dengan ring selang.

Penjelasan ini diulang-ulang tiap pertemuan agar siswa mengerti dan

memahami teknik lempar cakram dengan benar.

Melempar ring selang berputar membelakangi arah lemparan:

1) Latihan ini menirukan lemparan dengan cakram lomba.

2) Tekukkan lutut dan “duduk” seakan akan berjongkok pada bangku

saat berputar di belakang ring.

3) Berputar pada jantung telapak kaki hingga menghadap ke arah

lemparan.

4) Terus berputar, menempatkan kaki kanan 1 langkah mendahului

dengan tumit menghadap ke arah lemparan.

5) Menjaga berat badan tetap di belakang.

6) Melangkah mundur dengan kaki kiri pada posisi melempar (berat

badan tetap di belakang lingkaran)

7) Memastikan kaki kiri diletakkan dengan benar pada posisi melempar.

8) Bergerak untuk melempar, dimulai dari bawah (meluruskan dan

memutar kaki, diikuti dengan pinggul, dada dan terakhir tangan yang

melempar).

b. Belajar Kelompok

Setelah guru memberikan contoh gerakan lempar cakram

dengan simpai, selanjutnya siswa belajar gerakan yang telah diajarkan

tersebut sesuai kelompok yang sudah ditentukan dengan satu

kemompok terdiri dari 5 orang. Untuk pertemuan kedua pada siklus

kedua, siswa melakukan gerakan lempar cakram menggunakan simpai

sesuai dengan penjelasan yang telah disampaikan oleh guru. Siswa

diharapkan berkerja sama dalam mempelajari gerakan, saling

membantu dan mengoreksi gerakan lempar cakram.

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Pertemuan kedua ini siswa melakukan belajar kelompok

dengan menggunakan rangsangan ketinggian dengan sasaran berupa

bendera dan minuman ringan yang ditempatkan dibeberapa tempat.

Untuk pertemuan kedua ini jumlah sasaran berupa minuman akan

ditambah lebih banyak. Pertama-tama siswa melempar dengan

menghadapai arah lemparan, siswa melempar sejauh-jauhnya tetapi

harus melewati tali dengan ketinggian dua meter, lemparan dilakukan

sebanyak tiga kali dan harus melewati atau mengenai bendera yang

sudah dipasang.

Selanjutnya siswa melakukan gerakan lempar dengan

membelakangi arah lemparan melewati ketinggian tali, untuk kali ini

sasaran diganti menjadi minuman ringan. Jadi siswa atau kelompok

yang dapat melempar melewati ketinggian tali dan mengenai sasaran

minuman ringan akan mendapatkan minuman tersebut dan tiga

kelompok yang paling banyak mendapatkan minuman akan menjadi

juara.

c. Kuis atau penilaian

Kuis diadakan setelah siswa melakukan kegiatan belajar

kelompok, masih di dalam kelompok setiap siswa melakukan

lemparan memutar membelakangi arah lemparan dengan

menggunakan cakram sesungguhnya. Melempar pada lapangan lempar

cakram dengan ukuran sesuai aturan yang berlaku. Setiap kelompok

melakukan lemparan dengan membelakangi arah lemparan

menggunakan cakram asli. Cakram putra beratnya 2 kg dan putri 1 kg.

Siswa melakukan satu persatu bergantian.

d. Rekognisi (Penghargaan)

Bagi tiga kelompok yang mendapatkan minuman paling

banyak dalam sesi belajar kelompok akan mendapatkan penghargaan

berupa hadiah menarik.

3) Penutup

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

a) Pendinginan dilakukan dengan gerakan penguluran (stretching).

b) Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang

sudah diperoleh siswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil

dan siapa siswa yang masih kurang.

c) Berdoa kemudian dibubarkan.

d. Observasi dan Interprestasi

Langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh guru dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa :

a) Pemanasan

Pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan

yang dikemas dengan cara permainan. Siswa antusias melakukan

pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang

mereka lakukan biasanya.

b) Penyampaian materi

Penyampaian materi hampir sama dengan kondisi pertemuan

sebelumnya, siswa memperhatikan dengan seksama materi yang diberikan

oleh guru yaitu teknik lempar cakram dengan membelakangi arah lempar.

Hal ini dapat dilihat dari sikap antusias siswa saat penyampaian materi

berlangsung dan pertanyaan dari beberapa siswa yang belum mengerti

gerakan lempar cakram.

c) Belajar kelompok.

Pembelajaran pada model belajar kelompok ini terlihat berjalan

sesuai dengan yang diharapkan. Siswa sangat antusias dalam

melaksanakan belajar kelompok. Sesuai rencana perbaikan dari pertemuan

sebelumnya maka dalam belajar kelompok siswa dipandu oleh guru untuk

melaksanakan instruksi, sehinggga siswa terkontrol tidak ada yang

bermain sendiri, tidak ada yang bicara sendiri, terlihat siswa aktif dalam

belajar kelompok. Siswa terlihat berusaha semaksimal mungkin untuk

melempar dengan baik dan mengenai sasaran minuman. Dalam pertemuan

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

kedua ini sasaran berupa minuman ditambah jumlahnya supaya siswa lebih

tertarik dan semangat.

d) Penilaian atau kuis.

Pengamatan yang dilakukan saat penilaian yang dikemas dalam

kompetisi antar siswa terlihat siswa sangat antusias karena guru akan

memberikan penghargaan kepada tiga siswa yang dapat melakukan

lemparan dengan baik dan benar serta nilai yang tinggi. Siswa berusaha

semaksimal mungkin untuk berhasil memperoleh nilai terbaik bagi dirinya

sendiri.

Berdasarkan hasil pengamatan pada sesi penilaian, siswa

melakukan lemparan cakram dengan cakram asli dan lapangan yang

sesungguhnya. Pada teknik awalan sebagian besar siswa melakukan dengan

baik, sedangkan untuk teknik memegang cakram terlihat semua siswa

melakukan dengan benar. Pada teknik berputar nampak sebagian siswa

sudah menguasai dengan baik walaupun masih ada siswa yang belum benar

dalam melakukannya. Sedangkan untuk teknik melempar sebagian besar

siswa sudah menguasai dengan baik. Untuk gerak lanjut hampir semua

siswa tidak nampak gerakannya entah apa penyebabnya guru sudah

berusaha semaksimal mungkin untuk menekankan pada gerak lanjut.

Berdasarkan kondisi diatas dapat disimpulkan secara keseluruhan teknik

yang dikuasai oleh siswa cukup bagus.

e) Rekognisi atau penghargaan.

Pemberian penghargaan atau rekognisi terlihat siswa sangat

senang memperoleh hadiah dari guru. Tiga kelompok yang memperoleh

minuman paling banyak mendapatkan hadiah.

Pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran STAD

memberikan motivasi dan semangat baru pada pembelajaran lempar cakram,

hal ini dapat diamati dari sikap siswa yang semangat dan percaya diri pada saat

melakukan penilaian tes lempar cakram dengan dilakukan dengan sungguh-

sungguh dan penuh percaya diri. Hasil penilaian pada pertemuan kedua siklus

II dapat di lihat pada tebel dan gambar di bawah ini.

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 4. 5. Diskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Belajar Lempar Cakram Pada

Siswa Kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak

Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 27 79,41%

75 – 79 Baik Tuntas 5 14,71%

70 – 74 Cukup Tidak Tuntas 2 5,88%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 0 0%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 34 100%

Gambar 4. 3. Hasil Belajar Lempar Cakram Siklus II

Berikut ini merupakan hasil belajar pada setiap indikator

ketercapaian kinerja siswa pada siklus II yang dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

BaikSekali

Baik Cukup Kurang KurangSekali

Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 4. 6. Deskripsi Hasil Belajar Tiap Indikator Pada Siklus II

Aspek yang diukur Prosentase target capaian

Siklus II

Jumlah siswa

yang lulus

Prosentase

kelulusan

Kemampuan

teknik lempar

cakram.

70% 31 siswa 91,18%

Pemahaman siswa

terhadap materi

lempar cakram.

85% 34 siswa 100%

Sikap siswa dalam

mengikuti

pelaksanaan materi

lempar cakram.

75% 34 siswa 100%

Ketuntasan hasil

belajar.

75% 32 siswa 94,12%

e. Analisis dan Refleksi

Keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan siswa:

a) Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar lempar

cakram siswa meningkat dari 11,76% pada kondisi awal menjadi

61,76% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 94,12% pada akhir

siklus II.

b) Sebagian besar siswa melakukan lempar cakram dengan baik.

2) Keberhasilan guru:

a) Guru berhasil meningkatkan hasil belajar lempar cakram melalui

penerapan model pembelajaran STAD sesuai target yang telah

ditentukan.

b) Guru berhasil menerapkan model pembelajaran STAD kedalam

pembelajaran penjasorkes dengan hasil yang memuaskan.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Berikut ini merupakan hasil observasi pada setiap indikator ketercapaian

kinerja siswa sebelum dilakukan tindakan (pratindakan) yang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 4. 7. Perbandingan Hasil Belajar Tiap Indikator Pada Setiap Siklus

Aspek yang

diukur

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah

siswa

yang

lulus

Prosentase

kelulusan

Jumlah

siswa

yang

lulus

Prosentase

kelulusan

Jumlah

siswa

yang

lulus

Prosentase

kelulusan

Kemampuan

teknik lempar

cakram.

3 siswa 8,8% 11

siswa

32,75% 31

siswa

91,18%

Pemahaman

siswa terhadap

materi lempar

cakram.

20

siswa

58,8% 25

siswa

73,52% 34

siswa

100%

Sikap siswa

dalam

mengikuti

pelaksanaan

materi lempar

cakram.

16

siswa

47,06% 21

siswa

61,76% 34

siswa

100%

Ketuntasan hasil

belajar.

4 siswa 11,76% 21

siswa

61,76% 32

siswa

94,12%

Perbandingan hasil belajar pada akhir siklus I dan akhir siklus II

disajikan dalam bentuk tabel dan gambar sebagai berikut :

Tabel 4. 8. Perbandingan Data Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Hasil Belajar

Lempar Cakram Pada Siswa Kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang

Nilai Keterangan

Prosentasi

Data Awal Siklus I Siklus II

>80 Baik Sekali 0% 5,88% 79,41%

75 – 79 Baik 11,76% 55,88% 14,71%

70 – 74 Cukup 41,18% 17.65% 5,88%

65 – 69 Kurang 47,06% 20.59% 0%

< 64 Kurang Sekali 0% 0% 0%

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar 4. 4. Perbandingan Hasil Belajar Lempar Cakram Tiap Siklus.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat di

simpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar lempar cakram pada siswa

kelas XI IPA 8 SMA N 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Dari data

pratindakan siswa yang tuntas berjumlah 4 siswa atau 11,76%. Pada siklus I

setelah diberikan tindakan melalui penerapan model pembelajaran STAD jumlah

siswa yang tuntas menjadi 21 siswa atau 61,76%. Hasil siklus I sudah bisa di

katakan tercapai karena sesuai dengan indikator target pencapaian hasil belajar

yaitu sebesar 50%. Akan tetapi proses pembelajaran pada siklus I melalui

penerapan model pembelajaran STAD kurang maksimal dan masih banyak

kekurangan di berbagai tahap. Misalnya pada tahap belajar kelompok nampak

siswa tidak melaksanakan dengan baik, ada siswa yang bermain sendiri dan bicara

dengan teman, padahal inti dari pembelajaran STAD adalah belajar kelompok.

Berdasarkan kondisi tersebut serta rencana target capaian hasil belajar lempar

cakram pada siswa kelas XI IPA 8 SMA N 1 Surakarta sebesar 75% maka perlu

adanya perbaikan di siklus II. Pada siklus II di tekankan pada perbaikan di siklus I

dengan pemberian tindakan berupa mengoptimalkan proses belajar kelompok

dengan selalu mengontrol kegiatan siswa dan mengarahkan alur belajar kelompok.

Terbukti berdasarkan data hasil tindakan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas

meningkat menjadi 32 atau 94,12%.

0%

20%

40%

60%

80%

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

0%

11.76%

41.18%

47.06%

0% 5.88%

55.88%

17.65% 20.59%

0%

79.41%

14.71% 5.88%

0% 0%

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Berdasarkan tindakan-tindakan yang sudah di lakukan, peneliti berhasil

melaksanakan model pembelajaran STAD pada siklus I dan perbaikan pada siklus

II. Maka dapat di simpulkan bahwa penerapan model pembelajaran STAD dapat

meningkatkan hasil belajar lempar cakram siswa kelas XI IPA 8 SMA N 1

Surakarta.

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1

Surakarta dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan,

yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan dan

pembahasan yang telah di paparkan pada BAB IV, di peroleh kesimpulan bahwa:

Pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran STAD, dapat

meningkatkan hasil belajar lempar cakram pada siswa kelas XI IPA 8 SMA

Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis yang diperoleh

peningkatan yang signifikan dari pratindakan, siklus I dan siklus II. Berdasarkan

data hasil observasi pratindakan, siklus I dan siklus II tiap indikator capaian

dengan KKM 75 terjadi peningkatan sebagai berikut. Tingkat ketuntasan aspek

psikomotor pada pratindakan adalah 8,8% atau 3 siswa yang tuntas, meningkat

pada siklus I menjadi 32,35% atau 11 siswa yang tuntas dan meningkat pada

siklus II menjadi 91,18% atau 31 siswa yang tuntas. Tingkat ketuntasan aspek

afektif pada pratindakan adalah 47,06% atau 16 siswa yang tuntas, meningkat

pada siklus I menjadi 70,58% atau 24 siswa yang tuntas dan meningkat pada

siklus II menjadi 100% atau 34 siswa yang tuntas. Tingkat ketuntasan aspek

kognitif pada pratindakan adalah 58,8% atau 20 siswa yang tuntas, meningkat

pada siklus I menjadi 73,52% atau 25 siswa yang tuntas dan meningkat pada

siklus II menjadi 100% atau 34 siswa yang tuntas. Tingkat ketuntasan hasil belajar

yang diperoleh dari akumulasi aspek psikomotor, afektir dan kognitif adalah

sebagai berikut, pada pratindakan tingkat ketuntasan adalah 11,76% atau 4 siswa

yang tuntas, meningkat pada siklus I menjadi 61,76% atau 21 siswa yang tuntas

dan meningkat pada siklus II menjadi 94,12% atau 32 siswa yang tuntas.

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran terkait pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang

digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan

materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam

mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta

teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran. Ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat

juga membantu motivasi siswa belajar siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar

yang optimal.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di

lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan

materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan

prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.

Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat

dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,

efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui

penerapan model pembelajaran STAD dalam pembelajaran lempar cakram dapat

meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian

ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin

menggunakan model pembelajaran STAD dalam pembelajaran. Bagi guru bidang

studi Penjasorkes, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif

dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas khususnya yang berkaitan

dengan peningkatan hasil belajar lempar cakram yang efektif dan menarik yang

membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

pembelajaran Penjas yang pada awalnya membosankan menjadi pembelajaran

yang menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan yang lebih

kreatif dalam membuat model-model pembelajaran yang lebih banyak. Guru dapat

menyalurkan kemampuannya tersebut dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di

sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik yang

profesional dan inovatif.

Dengan diterapkannya model pembelajaran STAD untuk meningkatkan

hasil belajar siswa terhadap pembelajaran lempar cakram, maka siswa

memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran Penjas.

Pembelajaran Penjas yang pada awalnya membosankan bagi siswa, menjadi

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa

terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada

pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan

yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat

dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas (baik proses

maupun hasil) dan peningkatan hasil belajar siswa. Dari segi proses pembelajaran

Penjas, penerapan model pembelajaran STAD ini dapat merangsang aspek

motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran

Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran

jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan mengembangkan

sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam pendidikan jasmani.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya pada guru SMA Negeri 1 Surakarta, sebagai berikut:

1. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

2. Guru hendaknya menerapkan model-model pembelajaran yang dapat

memberikan motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar salah

satunya dengan model STAD

3. Guru hendaknya memberikan alat bantu pembelajaran yang sederhana, efisien,

efektif, dan tidak memerlukan biaya yang mahal untuk membuatnya yang

dapat dilihat atau dipegang langsung oleh siswa, karena dapat memotivasi

siswa untuk selalu mencoba dan mengulangi secara terus menerus.

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin. (1992). Atletik. Jakarta : Depdikbud. Dirjendikti. Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Agus, Kristiyanto. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan

Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.

Agus, Supriyono. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Aunnurahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Azwar, Syaifuddin. (1998). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cholik T. dan Lutan R. (2001). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung:

CV Maulana.

Eddy Purnomo. & Dapan. (2011). Dasar-Dasar Gerak Atletik. Yogyakarta:

Alfamedia.

Garry A. Carr. (2003). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Gilang, Moh. (2007). Pendidikan Jasmani , Olahraga, dan Kesehatan untuk

SMP. Jakarta: Ganeca Exact.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Isjoni. (2010). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Mulyasa, E. (2010). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosda Karya.

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Roji. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP Kelas VII.

Jakarta: Erlangga.

Slameto. (2003). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Slavin, R. E. (2005). Coopeative Learning. Bandung: Nusa Media.

Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM …/Upaya... · arsip. Validitas data dalam menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Susilo. (2009). Panduan Penenlitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book

publisher.

Trianto. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovaif Berorientasi Konstruktifistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Udin S. Winatraputra. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Universitas Terbuka.