upaya-menghilangkan-korupsi

7
Upaya Menghilangkan Korupsi Ditulis oleh Admin Manado Kamis, 11 April 2013 02:21 Upaya Menghilangkan Korupsi oleh Drs. Manurgas Simamora, M.M. Widyaiswara Utama Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Abstraksi Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat. Perkembangannya terus meningkat dari tahun ke tahun, baik dari jumlah kasus yang terjadi dan jumlah kerugian keuangan negara maupun dari segi kualitas tindak pidana yang dilakukan semakin sistematis serta lingkupnya yang memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat. Berikut ini merupakan tulisan, tentang masukan atau saran untuk menghilangkan korupsi di Negara kita. Pengertian Korupsi Menurut WJS Poerwadarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia (1976), arti harfiah dari korupsi adalah “ perbuatan yang buruk, seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya ”. Korupsi menurut IPK (Indeks Persepsi Korupsi) Indonesia adalah penyalahgunaan wewenang publik untuk kepentingan pribadi. Jenis korupsi yang dilihat dalam IPK Indonesia adalah suap, gratifikasi, pemerasan, dan konflik kepentingan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Korupsi adalah penyalahgunaan wewenang yang ada pada pejabat atau pegawai demi keuntungan pribadi, keluarga dan teman atau kelompoknya. Korupsi menghambat pembangunan karena merugikan negara dan merusak sendi-sendi kebersamaan dan mengkhianati cita-cita perjuangan bangsa. Dasar Hukum Pemberantasan Korupsi 1 / 7

Upload: ali-mashduqi

Post on 18-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

how to

TRANSCRIPT

Upaya Menghilangkan Korupsi

Ditulis oleh Admin ManadoKamis, 11 April 2013 02:21

Upaya Menghilangkan Korupsi

oleh Drs. Manurgas Simamora, M.M.

Widyaiswara Utama Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Abstraksi

Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat. Perkembangannya terusmeningkat dari tahun ke tahun, baik dari jumlah kasus yang terjadi dan jumlah kerugiankeuangan negara maupun dari segi kualitas tindak pidana yang dilakukan semakin sistematisserta lingkupnya yang memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat. Berikut ini merupakantulisan, tentang masukan atau saran untuk menghilangkan korupsi di Negara kita.

Pengertian Korupsi

Menurut WJS Poerwadarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia (1976), arti harfiah darikorupsi adalah “perbuatan yang buruk, seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok,dan sebagainya ”.Korupsi menurut IPK (Indeks Persepsi Korupsi) Indonesia adalah penyalahgunaan wewenangpublik untuk kepentingan pribadi. Jenis korupsi yang dilihat dalam IPK Indonesia adalah suap,gratifikasi, pemerasan, dan konflik kepentingan.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Korupsi adalah penyalahgunaan wewenang yangada pada pejabat atau pegawai demi keuntungan pribadi, keluarga dan teman ataukelompoknya. Korupsi menghambat pembangunan karena merugikan negara dan merusaksendi-sendi kebersamaan dan mengkhianati cita-cita perjuangan bangsa.

Dasar Hukum Pemberantasan Korupsi

1 / 7

Upaya Menghilangkan Korupsi

Ditulis oleh Admin ManadoKamis, 11 April 2013 02:21

Begitu merebaknya korupsi, maka Pemerintah sudah mengeluarkan beberapa ketentuan untukmencegah dan memberantas korupsi. Dasar hukum pencegahan dan pemberantasan korupsiadalah:1. Kitab Undang-undang Hukum Pidana;2. UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas KKN;3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsisebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001; 4. Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Pembentukan Komisi PemberantasanKorupsi;5. Peraturan Presiden  Nomor 55 tahun 2012 tentang Strategi Nasional (stranas) Pencegahandan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang 2012-2025 dan Jangka   Menengah 2012-2014. Dalam pasal 5 UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih danbebas KKN diatur antara lain bahwa setiap penyelenggara Negara berkewajiban untuk tidakmelakukan perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dengan demikian, setiap aparatur Negaratidak boleh melakukan korupsi.

Selanjutnya dalam pasal 2 UU No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak PidanaKorupsi, ditegaskan bahwa:1. Setiap orang yang secara sadar melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya dirisendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atauperekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana penjarapaling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikitRp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satumilyar rupiah).2. Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalamkeadaan tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan. Khusus  materi UU No. 30 tahun 2002, berikut ini akan dikutip beberapa pasal yang secaraspesifik berkaitan dengan penanganan korupsi yaitu pasal 6, pasal 11 dan pasal 13.

Dalam pasal 6, dimuat bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas:1. koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidanakorupsi;2. supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidanakorupsi;3. melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi;4. melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan5. melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

Dalam rangka penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi, Pasal11 memberi wewenang kepada KPK untuk:1. melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan orang lain yang adakaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum ataupenyelenggara negara;2. mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat; dan/atau3. menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

2 / 7

Upaya Menghilangkan Korupsi

Ditulis oleh Admin ManadoKamis, 11 April 2013 02:21

Berkaitan dengan tugas pencegahan korupsi maka dalam pasal 13 disebutkan bahwa KPKberwenang untuk: 1. melakukan pendaftaran dan pemeriksaan terhadap laporan harta kekayaan penyelenggaranegara;2. menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi;3. menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan;4. merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan tindak pidanakorupsi;5. melakukan kampanye antikorupsi kepada masyarakat umum;6. melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan pemerintah dalam mencegah terjadinya korupsiadalah dengan mengeluarkan Peraturan Presiden  Nomor 55 tahun 2012 tentang strateginasional (stranas) pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang 2012-2025 danjangka menengah 2012-2014 (untuk selanjutnya disingkat Stranas PPK). Perpres 55 tahun2012 merupakan landasan kebijakan pemberantasan korupsi dalam merumuskan rencana aksitahunnan. Konsep Stranas PPK tersebut  disusun oleh Kantor Wakil Presiden, UKP4 danBappenas.

Ada 6 fokus kegiatan strategi nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yaitu :1. Pencegahan;2. Penegakan hukum;3. Harmonisasi peraturan perundang-undangan;4. Kerjasama internasional dan penyelamatan asset hasil tipikor;5. Pendidikan dan budaya antikorupsi; dan6. Mekanisme pelaporan pelaksanaan pemberantasan korupsi.

Kegiatan-kegiatan  yang akan dilakukan dalam strategi pencegahan untuk program jangkapanjang adalah:1. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam administrasi dan layanan publik,pengelolaan keuangan negara, penanganan perkara berbasis teknologi informasi (TI), sertapengadaan barang dan jasa berbasis TI baik di pusat maupun daerah.2. Peningkatan efektivitas sistem pengawasan dan partisipasi masyarakat dalampenyelenggaraan pemerintahan dan keuangan  negara, serta memasukkan nilai integritasdalam sistem penilaian kinerjanya.3. Peningkatan efektivitas pemberian izin terkait kegiatan usaha, ketenagakerjaan, danpertanahan yang bebas korupsi.4. Peningkatan efektivitas pelayanan pajak dan bea cukai yang bebas korupsi.5. Penguatan komitmen anti korupsi di semua elemen pemerintahan (eksekutif), yudikatif,maupun legislatif.6. Penerapan sistem seleksi/penempatan/promosi pejabat publik melalui assesment integritas (tax clearance, clearance atas transaksi keuangan, dll) dan pakta integritas.7. Mekanisme penanganan keluhan/pengaduan anti korupsi secara nasional.

3 / 7

Upaya Menghilangkan Korupsi

Ditulis oleh Admin ManadoKamis, 11 April 2013 02:21

8. Peningkatan pengawasan internal dan eksternal, serta memasukkan nilai integritas ke dalamsistem penilaian kinerja.9. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan serta kinerja menuju opiniaudit Wajar Tanpa Pengecualian dengan Kinerja Prima.10. Pembenahan sistem kepemerintahan melalui Reformasi Birokrasi.11. Pelaksanaan e-government.

Di bidang strategi penegakan hukum, kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:1. Memperkuat mekanisme kelembagaan dan kerja sama antar lembaga penegak hukumdalam rangka mengoptimalkan proses penegakan hukum terhadap tipikor.2. Memperkuat sarana pendukung berbasis TI untuk koordinasi antar lembaga penegak hukumdalam penanganan kasus dan proses peradilan(e-law enforcement).3. Penerapan zero tolerance pada tipikor dan sanksi hukum yang lebih tegas di semua stratapemerintahan (eksekutif), legislatif, dan yudikatif.

Selanjutnya dibidang harmonisasi peraturan di bidang perundang-undangan, kegiatan strategisyang akan dilaksanakan adalah: 1. Harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan sesuai dengan kebijakannasional dan kebutuhan daerah yang berhubungan dengan sumber daya alam.2. Harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan dan penyusunannya dalamrangka modernisasi penegakan hukum dalam sistem peradilan pidana.3. Mekanisme monitoring (pemantauan) dan evaluasi peraturan perundang-undangan terhadappelaksanaan peraturan perundangundangan yang tumpang tindih dan tidak konsisten.4. Melakukan pemetaan dan revisi peraturan perundang-undangan terkait proses penegakanhukum, antara lain; perlindungan saksi dan pelaku yang bekerja sama (justice collaborator),serta menghalangi proses hukum (obstruction of justice).5. Harmonisasi berikut penyusunan peraturan perundang-undangan dalam rangkaimplementasi UNCAC dan peraturan pendukung lainnya.6. Penyederhanaan jumlah dan jenis perizinan dalam kapasitas daerah.7. Harmonisasi terhadap pengawasan atas pelaksanaan regulasi terkait pelimpahankewenangan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah.

Kegiatan yang akan dilakukan dalam strategi pendidikan dan budidaya anti korupsi adalah: (1)pengembangan sistem nilai dan sikap anti korupsi dalam berbagai aktivitas kehidupan dimasyarakat, sektor swasta, dan aparat pemerintah. (2) Pengembangan dan penerapannilai-nilai anti korupsi, kejujuran, keterbukaan, dan integritas di berbagai aktivitas di sekolah,perguruan tinggi, dan lingkup sosial dalam rangka menciptakan karakter bangsa yangberintegritas. (3) Kampanye anti korupsi secara menyeluruh dan terencana. (4) Memperluasruang partisipasi masyarakat dalam rangka PPK.

Kegiatan yang dilakukan dalam mekanisme pelaporan pelaksanaan pemberantasan korupsiadalah sebagai berikut:1. Penyusunan dan penerapan standar informasi, dokumentasi, dan pelaporan para pihakterkait, khususnya sistem pelaporan yang berbasis TI.

4 / 7

Upaya Menghilangkan Korupsi

Ditulis oleh Admin ManadoKamis, 11 April 2013 02:21

2. Mekanisme pelaporan PPK Nasional secara terpadu.3. Keterbukaan dan komunikasi upaya-upaya PPK, serta partisipasi masyarakat dalamperencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pelaporan.4. Pengawasan dan pelaksanaan implementasi UU No. 14 Tahun 2008 tentang KeterbukaanInformasi Publik, termasuk mekanisme verifikasi dan klarifikasi dalam pelaksanaan PPK.5. Perluasan akses informasi menyangkut pelaksanaan PPK dan ketentuan UNCAC.

Semua elemen masyarakat tidak setuju dengan korupsi

Meskipun sudah dibuat ketentuan perundang-undangan diatas,  perbuatan korupsi masihmerajalela di Negara kita terutama  yang dilakukan oleh instansi pemerintah, DPR, parpol,lembaga pendidikan dan bahkan lembaga hukum menunjukkan pemberantasan korupsisebagai amanah reformasi belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Selain kasus-kasusbesar seperti wisma atlet, kasus hambalang, dan kasus simulator Polri, masih banyak lagikasus korupsi dalam berbagai bentuk kegiatan. Bahkan, di pemerintah daerah tidak luput dariperbuatan korupsi (ada 183 kepala daerah yang tersangkut korupsi). Dari sudut kerugianNegara, dalam beberapa tahun terakhir, sedikitnya Rp 1.500 trilyun uang Negara sudahdicairkan atau dialamatkan ke kantong pribadi, kroni dan partai (Negeri produsen Amnesia,tulisan M. Bashori Muchsin, Media Indonesia, Kamis, 9 Agustus 2012). Bahkan, di minggu ketiga bulan Maret 2013 kita dikagetkan adanya berita di beberapa suratkabar Ibukota tentang adanya dugaan penerimaan suap oleh salah satu oknum hakim dipengadilan. Hal ini menunjukkan korupsi sudah terjadi merata di hampir semua lembaganegara.Pada umumnya  masyarakat Indonesia sudah muak terhadap korupsi dan bahkan ada  yangmenyarankan supaya hukuman bagi para koruptor diberikan hukuman setinggi/semaksimalmungkin. Hampir setiap hari dapat kita simak dalam berbagai media terutama surat kabarbetapa banyaknya pendapat masyarakat terhadap korupsi. Berikut ini adalah beberapapendapat dari masyarakat/para ahli tentang bagaimana cara untuk mengurangi ataumenghilangkan korupsi dari Negara kita:Perlu atribut khusus untuk mempermalukan koruptor selama persidangan ataupun selamamenjalani hukuman, di samping memperkuat lembaga pemberantasan korupsi, pembuktianterbalik dan pemiskinan koruptor (Gagasan sosiolog Universitas Indonesia, Tamrin AmalTomagola, kompas, rabu 8 Agustus 2012 ); Usaha untukmempermalukan koruptor selama persidangan telah didukung oleh KPK dengan memberikanpakaian khusus bagi koruptor selama mengikuti persidangan. Bahkan, Mantan Menteri Pemudadan Olah Raga Adyaksa Daut, dalam pembicaraan TV One pada tanggal 31 Mei 2012 pukul18.30  menyatakan akan mencanangkan gerakan untuk membuat Undang-undang pembuktianterbalik. Ciptakan perang terbuka terhadap korupsi. Taktik, strategi, serdadu bahkan senjata harusdisiapkan. Semua elemen kebangsaan mesti disatukan secara sinergi untuk perang terbukatersebut. Mungkin perang ini tidak akan memusnahkan total korupsi dalam hidup kita sebagaibangsa dan Negara, akan tetapi perang terbuka itu akan mereduksi secara signifikan praktekkorupsi (Jendral, pimpinlah perang ini, tulisan Radhar Panca Dahana, kompas, Rabu, 8Agustus 2012 ). Perang melawan korupsi tidak cukup dengan slogan-slogan, pidato

5 / 7

Upaya Menghilangkan Korupsi

Ditulis oleh Admin ManadoKamis, 11 April 2013 02:21

atau janji-janji. Pemberantasan korupsi perlu tindakan nyata, tegas dan keras. Perang melawankorupsi tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan aparat lainnya tapi juga olehseluruh masyarakat. Tokoh masyarakat bisa mengajak semua lapisan masyarakat untukmenekan pemerintah dan penegak hukum agar semakin berani bertindak dan benar-benarmemberantas korupsi.Mengutamakan Pencegahan korupsi (Aspek penegakan hukum penting tapi tak mencukupi,pemerintah harus didorong untuk memperkuat aspek pencegahan korupsi, Tajuk RencanaKompas, Jumat 18 Mei 2012).KPK harus hadir di seluruh Indonesia (Bertrand De Speville, Kompas Sabtu 7 Juli 2012).Karena begitu banyaknya kasus korupsi yang hampir terjadi diseluruh kehidupan masyarakat,maka KPK harus lebih besar dan hadir di semua propinsi (seluruh Indonesia) artinya KPK harusfokus kepada semua perkara bukan hanya menangani kasus-kasus besar dan melibatkanbanyak orang terkenal. Seharusnya KPK juga menangani semua kasus korupsi yang dilaporkanmasyarakat.Tim KPK terus menyerus berkeliling ke sekolah-sekolah diseluruh penjuru Nusantara untukmemutus mata rantai korupsi dan menjadikan generasi muda sebagai generasi anti korupsi disegala bidang melalui sosialisasi program “Berani Jujur itu Hebat” (Kompas Sabtu 11 Agustus2012 ).Diperlukan instrument lain untuk mencegah korupsi melalui pengajaran anti korupsi di tingkatSMA dan perguruan tinggi (Salah satu upaya pemberantasan korupsi dengan mendidik untukmembenci korupsi sejak usia muda , kompas, jumat 6 Juli 2012). Pelajaran anti korupsi sebagaitindakan preventip tidak hanya dilakukan di sekolah-sekolah tetapi juga diajarkan diorganisasi-organisasi masyarakat dari yang kecil sampai ke tingkat yang amat besar.

Saran Untuk Menghilangkan Korupsi

Melihat kondisi korupsi yang sudah sangat parah di Negara kita,dan pada umumnya yangberperan dalam korupsi itu adalah pegawai negeri/aparatur Negara   maka berikut ini akandisajikan saran-saran untuk menghilangkan korupsi yang terdiri dari dua kelompok, kelompokpertama menyangkut pegawai yang diangkat sebelum 2014 dan kelompok kedua menyangkutpegawai yang diangkat setelah 2014. Mengapa dipilih tahun 2014? Karena pada tahun 2014kita akan melakukan PEMILU, baik untuk memilih Presiden maupun anggota legislatip (DPRdan DPRD), sehingga calon anggota legislatif dan aparatur lainnya harus betul-betul bersih dariperbuatan korupsi.

Pegawai yang diangkat sebelum 2014.Untuk mengganti seluruh pegawai lama menjadi pegawai baru, mustahil dilaksanakan. Olehkarena itu, pegawai yang ada saat ini harus tetap dimanfaatkan dan ditunggu secara alamiahakan habis/berhenti karena pensiun. Namun, kelompok pegawai ini tetap harus dilakukanpembinaan supaya menghentikan korupsi. Untuk itu semua usul atau pendapat masyarakatdalam uraian diatas harus  dilaksanakan secara konsekuen dan terencana. Bahkan kepadapara koruptor, di samping penjatuhan hukuman seberat-beratnya, maka harus dilakukan upayauntuk mengambil kekayaannya dan menyerahkannya kepada Negara (upaya pemiskinankoruptor).

6 / 7

Upaya Menghilangkan Korupsi

Ditulis oleh Admin ManadoKamis, 11 April 2013 02:21

Pegawai yang akan diangkat setelah 2014.Untuk pegawai/aparatur Negara yang akan diangkat sejak 2014 baik itu eksekutif, legislatif,maupun yudikatif, perlu dibuat terobosan baru yaitu harus dibuat suatu sistem seleksi yangsangat ketat dan diyakini benar-benar tidak bermental korupsi. Salah satu caranya adalahharus lulus psikotes yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak berkarakter atauberpotensi untuk melakukan korupsi setelah diangkat menjadi aparatur Negara. Setelah itu,sebelum diangkat harus membuat: Daftar Nilai harta kekayaanya pada saat diangkat menjadipegawai, menandatangani fakta integritas, dan bersedia mengumumkan harta kekayaannyasetiap periode tertentu (6 bulan atau 12 bulan sekali) melalui internet/website. Tujuannyaadalah agar atasannya, teman sekerjanya bahkan masyarakat ikut aktif mengawasi apakah adapertambahan harta kekayaan yang tidak sesuai dengan penghasilannya. Apabila ada, makaperlu diteliti apakah yang bersangkutan melakukan perbuatan korupsi. Yang dimaksud denganmasyarakat disini adalah semua masyarakat yang berhubungan langsung maupun tidaklangsung dengan pegawai/aparatur Negara  bersangkutan. Rumah yang ditinggali apakahpunya sendiri, kontrak, sewa atau pinjam dari orang tuanya. Apakah yang bersangkutan punyakendaraan (motor atau mobil) pribadi. Gaya hidupnya apakah sesuai dengan penghasilannya,dsb. Untuk keperluan tersebut, maka kepada seluruh lapisan masyarakat harus disosialisasikandan dihimbau supaya berperan aktif terutama dalam mengawasi perkembangan hartakekayaan setiap pegawai /aparatur Negara.

Dengan adanya usaha tersebut diatas, diharapkan tidak ada lagi pegawai atau aparatur Negarayang berani untu melakukan korupsi. Pada akhirnya untuk masa yang akan datang, (mungkinsekitar 30 tahun ke depan, pegawai lama sudah pensiun semua) Negara kita sudah bebaskorupsi.

Daftar Bacaan:

1. Kitab Undang-undang Hukum Pidana.2. UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN.3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsisebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. 4. Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang pembentukan Komisi PemberantasanKorupsi.5. Peraturan Presiden  Nomor 55 tahun 2012 tentang strategi nasional (stranas) pencegahandan pemberantasan korupsi jangka panjang 2012-2025 dan jangka menengah 2012-2014.

 

7 / 7