upaya kepala sekolah dan guru pai dalam...

144
UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMAN 12 KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh KOMARIYAH 109011000261 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 2014

Upload: dinhngoc

Post on 10-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM

MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DI

SMAN 12 KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan Islam

Oleh

KOMARIYAH

109011000261

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAHJAKARTA

2014

Page 2: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

KATA PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, Subhanallah penulis ucapkan kepada Engkau Ya Rabb yang

Maha Rahman Maha Rahim, karena atas Engkaulah penulis di beri kelancaran

dalam menyelesaikan tugas akhir penulis.

Ku persembahkan jerih payahku ini untuk orang-orang yang sangat aku cintai

untuk kedua orangtua, adik-adik ku serta sahabat-sahabat yang selalu memberiku

motivasi, dukungan, nasehat-nasehat sehingga aku dapat menyelesaikan tugas

akhir ku ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua. Amin Ya

Robbal’alamin.

Page 3: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah
Page 4: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah
Page 5: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah
Page 6: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

i

ABSTRAK

Komariyah (109011000261). Upaya Kepala Seekolah dan Guru PAI Dalam

Membentuk Karakter Peserta Didik di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.

Kata kunci : Upaya Sekolah Dalam Mengembangkan Karakter Anak Didik

Karakter bangsa merupakan sebuah keniscayaan untuk segera dilaksanakan.

Ia menjadi pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karakter

bangsa ibarant kemudi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun

begitu penting, ternyata keajegan perhatian terhadap pembangunan karakter

bangsa belum terjaga dengan baik, sehingga hasilnya belum optimal.

Padahal karakter bangsa merupakan amanat pendiri Negara dan telah dimulai

sejak awal kemerdekaan. Dalam sebuah pidatonya pendiri Negara pernah

berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

mengutamakan pelaksanaan nation and character building.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepala sekolah dan guru

pendidikan agama islam yang melakukan pengembangan karakter telah berhasil

terbentuk pada diri siswa atau siswi SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.

Untuk memperoleh hasil tersebut penulis menggunakan metode deskriptif

kualitatif dengan pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dan

pengamatan/ observasi langsung. Penulis melakukan observasi langsung di

SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.

Page 7: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

ii

ABSTRAC

Komariyah (109011000261). Efforts Principal and Teacher In Shaping

Character PAI Students at SMAN 12 South Tangerang City.

Keywords: School Efforts In Developing Character in Students The

character of a nation is a necessity to begin immediately. The character of the

nation ibarant steering in national life. Although it is so important, it turns

constancy of attention to the development of national character has not been

properly maintained, so the results are not optimal.

Though the character of a nation is the mandate of the founders of the

State and has started since the beginning of independence. In a speech Founding

Fathers never told that the task of filling in the independence of Indonesia is

prioritizing the implementation of nation and character building.

This study aims to determine whether principals and teachers of Islamic

religious education is to develop the character has been formed on the student or

students of SMAN 12 South Tangerang City.

To obtain these results the author uses descriptive qualitative method of

data collection was conducted interviews and observation / direct observation.

The author conducted a direct observation at SMAN 12 South Tangerang City.

Based on the results obtained that information and observations about

character formation of students is already well under way by means of

habituation in everyday life in the school environment and also pointed out that

well to the students of the teachers.

Page 8: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam kami curahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, sebagai utusannya yang telah membawa manusia dari jalan

yang sesat hingga menuju jalan yang lurus.

Tujuan penulisan skripsi ini dibuat sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Program Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif HidyatullahJakarta. Sebagai bahan penulisan diambil

berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur

yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan

dorongan dari semua pihak, maka penulisan skripsi ini tidak akan lancer. Oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Nurlena Rifa’i,MA. Ph.D

2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag

3. Ucapan terima kasih kepada sekertariat Jurusan Ibu Marhamah Saleh, Lc. M.A

4. Abdul Ghofur M.A yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk

membimbing skripsi ini sampai selesai.

5. Seluruh dosen – dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

6. Bapak H.M. Syamsudin, H.S, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Kota

Tangerang Selatan.

7. Siswa dan Siswi khususnya kelas XII IPA dan IPS SMA Negeri 12 Kota

Tangerang Selatan.

8. Orang tua tercinta Salawi dan Nursiyah dan adik-adikku yang telah memberikan

dukungan moral maupun spritual.

Page 9: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

iv

9. Teman-teman mahasiswa PAI kelas G dan FIQIH A Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Sahabat-sahabat setia yang selalu memberikan semangat

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga

terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi

para pembaca yang berminat pada umumnya.

Jakarta, 02 Mei 2014

Komariyah

Page 10: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

v

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL SKRIPSI

LEMBAR PERSEMBAHAN

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ........................................................................................ i

ABSTRAC ........................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ......................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ....................................................... 5

D. Perumusan Masalah ......................................................... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. KARAKTER ................................................................... 8

1. Pengertian Karakter ................................................ 9

2. Karakter yang Dikembangkan Kemendiknas .......... 11

3. Tujuan Pendidikan Karakter .................................... 19

4. Komponen Pendukung dalam Pendidikan Karakter . 22

Page 11: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

vi

B. KEPALA SEKOLAH DAN GURU ................................ 25

1. Pengertian Kepala Sekolah ...................................... 25

a. Keriteria Kepala Sekolah ................................... 25

b. Peran Kepala Sekolah ....................................... 25

2. Pengertian Guru ...................................................... 29

C. PESERTA DIDIK ........................................................... 29

1. Pengertian Peserta Didik ........................................ 29

2. Pandangan Tentang Peserta Didik ........................... 30

3. Hal-hal yang Perlu Dikenal dari Peserta Didik ........ 31

4. Karakter yang Harus Dimiliki Peserta Didik ........... 32

5. Etika Murid ............................................................ 33

6. Disiplin Pesera Didik .............................................. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 37

B. Metodologi Penelitian .................................................. 37

C. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 38

D. Sumber Data ................................................................... 43

E. Keabsahan Data .............................................................. 44

F. Metode Analisis Data .................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Sekolah .......................................................... 46

1. Sejarah Sekolah ..................................................... 46

2. Visi dan Misi Sekolah ............................................ 47

B. Deskripsi Data ............................................................ 47

C. Pembahasan ................................................................. 49

1. Karakter yang Dibentuk Kepala Sekolah dan Guru PAI

Kepada Peserta Didik .............................................. 49

a. Kedisiplinan Siswa ........................................... 49

a) Masuk Sekolah Tepat Pada Waktunya ......... 49

Page 12: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

vii

b) Memakai Atribut Lengkap ......................... 50

c) Memakai Seragam yang Telah Ditentukan

Sekolah ...................................................... 51

d) Absensi Siswa ........................................... 51

b. Nilai Keagamaan ............................................. 50

a) Pengajian Jumat .......................................... 52

b) Istigosah ..................................................... 52

c) Sholat Berjamaah ........................................ 53

d) Sholat Duhha ............................................. 53

e) Kegiatan Eskul Rohis .................................. 53

f) Salam, Sopan, Santun, Sapa, Senyum .......... 54

c. Kejujuran .......................................................... 54

d. Kreativitas ........................................................ 55

e. Peduli Lingkungan ............................................ 56

2. Larangan yang Berlaku Disekolah ........................... 56

a. Kehadiran siswa .............................................. 57

b. Pakaian ............................................................ 58

c. Kepribadian ....................................................... 59

d. Ketertiban ...................................................... 60

e. Merokok .......................................................... 62

f. Bacaan Porno ................................................... 62

g. Tawuran .......................................................... 63

h. Ancaman Dengan Kekerasan ............................ 64

i. Perjudian/ Miras/ Narkoba ................................. 64

j. Senjata Tajam .................................................. 65

3. Upaya yang Dilakukan Sekolah dalam Membentuk

Karater Peserta Didik .............................................. 66

Page 13: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

viii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 67

B. Saran .............................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 69

SURAT KETERANGAN IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar. Halaman

1. Gambar 4. 1 Struktur Organisasi SMA Negeri 12 Kota Tangsel .................. 113

Page 15: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel 3.1 Instrumen wawancara Siswa .......................................................... 39

2. Tabel 3.2 Instrumen wawancara kepala sekolah dan guru .............................. 40

3. Tabel 4.7 Kehadiran ...................................................................................... 57

4. Tabel 4.8 Pakaian .......................................................................................... 58

5. Tabel 4.9 Kepribadian ................................................................................... 59

6. Tabel 4.10 Ketertiban .................................................................................... 61

7. Tabel 4.11 Merokok ...................................................................................... 62

8. Tabel 4.12 Bacaan Porno............................................................................... 63

9. Tabel 4.13 Tawuran ...................................................................................... 63

10. Tabel 4.14 Ancaman dengan Kekerasan ........................................................ 64

11. Tabel 4.15 Perjudian/Minuman Keras/Narkoba ............................................. 65

12. Tabel 4.16 Senjata Tajam .............................................................................. 65

Page 16: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran. Halaman

1. Lampiran 1: Instrumen wawancara siswa .................................................. 71

2. Lampiran 2: Instrumen wawancara guru .................................................... 73

3. Lampiran 3: Hasil Wawancara Wakil Bidang Kesiswaan .......................... 75

4. Lampiran 4: Hasil Wawancara Wakil bidang Kurikulum ............................ 80

5. Lampiran 5: Hasil Wawancara Siswa XII IPA 1 ......................................... 84

6. Lampiran 6: Hasil Wawancara Siswa XII IPS 1 .......................................... 86

7. Lampiran 7: Hasil Wawancara siswa XII IPS 2 ......................................... 88

8. Lampiran 8: Hasil Wawancara Siswa XII IPS 2 ......................................... 91

9. Lampiran 9: Catatan Lapangan 1 ................................................................ 93

10. Lampiran 10: Catatan Lapangan 2 .............................................................. 94

11. Lampiran 11: Catatan Lapangan 3 .............................................................. 97

12. Lampiran 12: Catatan Lapangan 4 .............................................................. 98

13. Lampiran 13: Catatan Lampiran 5 .............................................................. 100

14. Lampiran 14: Catatan Lapangan 6 .............................................................. 101

15. Lampiran 15: Catatan Lapangan 7 .............................................................. 102

16. Lampiran 16: Catatan Lapangan 8 .............................................................. 103

17. Lampiran 17: Catatan Lapangan 9 .............................................................. 104

18. Lampiran 18: Catatan Lampiran 10 ............................................................ 106

19. Lampiran 19: Catatan Lapangan 11 ............................................................ 107

20. Lampiran 20: Catatan Lapangan 12 ............................................................ 108

21. Lampiran 21: Catatan Lapangan 13 ............................................................ 109

22. Lampiran 22: Hasil Wawancara Guru PAI ................................................ 110

23. Lampiran 24: Struktur Organisasi Sekolah ................................................ 113

24. Lampiran 23: Daftar Siswa Yang Mengikuti Kegiatan ROHIS ................... 120

25. Lampiran 23:Riwayat Hidup

Page 17: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karakter bangsa sebuah keniscayaan untuk segera dilaksanakan. Ia menjadi

pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karakter bangsa ibarat

kemudi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun begitu penting,

ternyata keajegan perhatian terhadap pembangunan karakter bangsa belum terjaga

dengan baik, sehingga hasilnya belum optimal.

Karakter bangsa merupakan salah satu amanat pendiri Negara dan telah

dimulai sejak awal kemerdekaan. Dalam sebuah pidatonya, pendiri Negara pernah

berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

mengutamakan pelaksanaan nation and character building. Bahkan beliau telah

wanti-wanti “ jika pembangunan karakter bangsa tidak berhasil, maka bangsa

Indonesia akan menjadi bangsa kuli”.1

Terkait dengan penyalah gunaan narkotika, Badan Narkotika Nasional pada

tahun 2009 mencatat adanya 3,6 juta pengguna narkoba di Indonesia, dan 41%

diantara mereka pertama kali mencoba narkoba di usia 16-18 tahun, yakni usia

remaja SMP dan SMA, Persoalan yang cukup meresahkan juga antara lain

maraknya tawuran antar pelajar, dan lebih memprihatinkan lagi ketika korupsi

sudah menjadi budaya. Data tentang korupsi pejabat, misalnya, dari hasil riset

yang di lakukan Transparency International Corruption Perceptions Indeks 2009

masih menempatkan Indonesia pada peringkat yang sangat memperihatinkan.

Melihat penomena seperti ini, wajar jika pemerintah menjadikan pendidikan

karakter sebagai program unggulan. Ini artinya pemerintah serius menangani

persoalan bangsa. Tidak ingin bangsa ini menjadi bangsa kuli. Tidak ingin bangsa

ini terpuruk nilai-nilai moral yang berakibat rusaknya sendi-sendi tatanan bangsa.2

Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membantu individu mencapai

perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, dan melalui

1NajibSulhan, Pengembangan Karater dan Budaya Bangsa, (Surabaya: PT. JePe Media

Utama, 2011) hal. 2

2Ibid.,h. 4

Page 18: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

2

pendidikan dapat diwujudkan generasi muda yang berkualitas baik dalam bidang

akademis, religious maupun moral. Hal ini erat kaitanya dengan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini menjadi penting

untuk diperhatikan bahwa pembentukan karakter siswa jauh lebih penting dari

pada menyehatkan badannya, mengisi otaknya dan membuatnya menjadi manusia

yang cakap.3

Jika sejak masa kanak-kanaknya, anak tumbuh berkembang dengan berpijak

pada landasan iman kepada Allah dan terdidik untuk selalu takut, ingat, bersandar,

meminta pertolongan dan respon secara instingtif di dalam menerima setiap

keutamaan dan kemuliaan, di samping terbiasa melakukan akhlak mulia. Sebab,

benteng pertahanan religious yang berakar pada hati sanubarinya, kebiasaan

mengingat Allah yang telah di hayati dalam dirinya dan introspeksi diri yang telah

menguasai seluruh pikiran dan perasaannya, telah memisahkan anak dari sifat-

sifat negative, kebiasaan-kebiasaan dosa dan tradisi-tardisi jahiliyah yang rusak.

Bahkan penerimaannya setiap pada kebaikan akan menjadi salah satu

kebiasaannya dan kesenangannya terhadap keutamaan, dan kemuliaan akan

menjadi sifat yang menonjol.

Hal ini telah dibuktikan oleh berhasilnya eksperimen secara praktis yang di

lakukan oleh kebnyakan orang tua beragama bersama anak-anaknya, dan

kebanyakan pendidik bersama murid-muridnya. eksperimen ini telah di kenal di

dalam perjalanan hidup kaum salaf, seperti telah di uraikan dalam sikap

Muhammad bin Siwar terhadap Putra saudara dari wanitanya At-Tusturi, ketika ia

mendidik dengan landasan iman dan memperbaiki diri dari tabiatnya. Kita telah

mengetahui bahwa diri At-Tusturi menjadi baik karena pamannya telah mendidik

atas dasar selalu ingat dan takut kepada Allah, yaitu memerintahkannya untuk

3Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Page 19: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

3

selalu mengulang kata-kata “Allah selalu bersamaku, Allah melihatku, Allah

menyaksikanku”.

Jika pendidikan anak jauh dari akidah Islam, terlepas dari arahan religious

dan tidak berhubungan dengan Allah, maka tidak di ragukan lagi bahwa anak akan

tumbuh dewasa diatas dasar kefasikan, penyimpangan, kesesatan dan kekafiran.

Bahkan ia akan mengikuti hawa nafsu dan bergerak dengan motoh nafsu negatif

dan bisikan-bisikan setan sesuai dengan tabiat, fisik, keinginan dan tuntutannya

yang rendah.4 Tugas kita sebagai pendidik adalah meluruskan kekeliruan itu

dengan menerapkan pendidikan karakter di lembaga sekolah, agar anak tumbuh

menjadi manusia yang berguna bagi Nusa, Bangsa dan Agama serta orang tua

mereka.

Sekolah sebagai institusi pendidikan yang merupakan wadah tempat peroses

pendidikan dilakukan, memiliki system yang kompleks dan dinamis. Dalam

kegiatan sekolah bukan hanya sekedar tempat berkumpul guru dan murid, tetapi

sekolah berada dalam satu tatanan system yang rumit dan saling berkaitan. Oleh

karena itu sekolah di pandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan

pengelolaan. Kegiatan sekolah ini adalah mengelola sumber daya manusia yang di

harapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dengan tuntunan

kebutuhan masyarakat bangsa perlu di kelola,di atur, di catat dan di berdayakan

agar dapak menghailkan prodek atau hasil secara optimal.5

Begitu besar peran seorang guru dalam menghadapi satu perubahan.

Masyarakat bahkan Negara sangat menaruh harapan terhadap guru. Guru tidak

lagi sebagai pengajar di kelas untuk mencerdaskan anak didik dengan muatan

materi akademik. Di pundak guru ada tanggung jawab untuk mengubah kondisi

masyarakat yang carut marut. Guru kini berperan sebagai agen perubahan.

Dengan demikian seorang guru di tuntut memiliki jiwa hijrah. Guru harus selalu

melakukan perubahan-perubahan. Tentunya perubahan kearah positif.6

4Abdullah Nashih „Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, (Asy-Syifa:

Semarang, 1981). hal. 174 5 Toni D. Widiastono, pendidikan manusia Indonesia, (Jakarta: PT. Kompas Media

Nusantara, 2004), Hal. 253

6Sulhan, op. cit., h. 198

Page 20: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

4

Untuk menjadi agen perubahan, maka guru di tuntut untuk mampu

memaknai fungsi dan tujuan pendidikan. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan dalam bab II, pasal 3:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak yang mulia, sehat, berilmu, cakep, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.7

Guru dalam hal ini tidak hanya mentrasfer ilmu kepada anak didik. Guru

menyiapkan anak-anak untuk persiapan kedepan. Persiapan menghadapi

tantangan dan perubahan yang terus menerus. Fungsi dan tujuan pendidikan yang

di amanatkan lewat Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional cukup berat,

tetapi itu sangat mulia. Hanya orang-orang yang memiliki jiwa yang tulus dan

bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi pendidikan yang mampu

menghasilakan generasi yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Guru yang menyadari tentang tanggung jawabnya sebagai agen perubahan

tidak akan berhenti untuk berbenah diri. Guru yang menjadi agen perubahan

menyadari bahwa hakikatnya yang abadi adalah adalah perubahan. Jika tidak mau

menyadari tentang perubahan maka akan di gilas dengan perubahan. Amanat

undang-undang ini sangat jelas bahwa kemampuan anak, watak anak di bangun

lewat pendidikan. Begitu juga peradaban bangsa yang bermartabat, semua itu juga

di bangun lewat pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Itulah

fungsi yang di jalankan oleh pendidikan. Jika itu semua tidak bisa di laksanakan,

maka fungsi pendidikan gagal.

Begitu juga tujuan yang di harapkan di dalam pendidikan. Potensi peserta

didik di kembangkan agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, beakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.8

7Ibid., h. 199

8 Ibid., h. 198

Page 21: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

5

Seseorang di anggap memiliki akhlak mulia apabila ia mempunyai

pengetahuan yang mendalam tentang potensi dirinya serta mampu mewujudkan

potensi itu dalam sikap dean tingkah lakunya. Adapun ciri yang dapat di cermati

pada seseorang yang mampu memanfaatkan potensi dirinya adalah terpupuknya

sikap terpuji, seperti penuh reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis,

kreatif-inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar,

berhati-hati, rela berkorban, berani, dapat di percaya, jujur, menepati janji, adil,

rendah hati, malu berbuat salah, dll.9

Berdasarkan latar belakang masalah ini penulis mengangkat permasalahan

ini dalam penulisan skripsi yang berjudul “Upaya Kepala Sekolah dan Guru

PAI Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di SMA Negeri 12 Kota

Tangsel”

B. Identifikasi Masalah

1. Masih banyak siswa yang tidak jujur kepada orangtuanya

2. Masih banyak siswa yang tidak di siplin di sekolah

3. Pendidikan anak jauh dari akidah Islam

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, untuk menghindari kekeliruan dan

ketidaklarasan antara pembahasan dengan pokok masalah, maka dari judul ini

penulis membatasi masalahnya sebagai berikut:

1. Upaya- upaya yang di lakukan kepala sekolah dn guru pai dalam

membangun karakter peserta didik adalah kedisiplinan para murid dari

mulai masuk kelingkungan sekolah, cara berpakaian, menjaga kebersihan

lingkungan sekolah, tanggung jawab, membiasakan salam saat bertemu

guru, senyum, menyapa dan menegur.

2. Karakter yang di maksud disini adalah karakter yang di kembangkan

Kemendiknas. Adapun karakter yang termasuk di dalamnya yaitu: religius,

9 Nurla Isna Aunillah, Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: Laksana,

2011) Hal. 20

Page 22: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

6

jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, menghargai prestasi,

bersahabat, komunikatif dll.

3. Peserta didik yang di maksud disini adalah seluruh peserta didik SMAN 12

kelas XII.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses yang di capai dalam membentuk karakter peserta

didik di SMA Negeri 12 Tangsel?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam menanamkan karakter

pada peserta didik?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan identifikasi dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan

penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui upaya kepala sekolahdan guru PAI dalam

membentuk karakter peserta didik di SMAN 12 Kota Tangerang

Selatan.

b. Untuk menegethui faktor pendukung dan penghambat dalam

membentuk karakter peserta didik di SMAN 12 Kota Tangerang

Selatan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:

a. Sekolah

Dapat digunakan sebagai acuan atau masukan untuk meningkatkan

upaya-upaya yang harus dilakukan dalam pengembangan karakter

pada siswa di SMA Negeri 12 Tangsel khususnya dan bagi

pendidikan pada umumnya.

Page 23: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

7

b. Peneliti

Menambah pengetahuan penulis tentang uapaya sekolah dalam

menjalankan dan mengembangkan karakteristik peserta didik.

c. Masyarakat

Menambah pengetahuan masyarakat agar supaya dapat

menanamkan karakter sedini mungkin dan agar dapat terus

mengembangkan karakter yang dimiliki oleh anak-anak di sekitarnya.

Page 24: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Karakter

Karakter memberikan gambaran tentang suatu bangsa, sebagai penanda,

penciri sekaligus pembeda suatu bangsa dengan bangsa lainnya. Karakter

meberikan arahan tentang bagaimana bangsa itu menapaki dan melewati suatu

jaman dan mengantarkannya pada suatu drajat tertentu. Bangsa yang besar adalah

bangsa yang memiliki karakter yang mampu membangun sebuah peradaban besar

yang kemudian mempengaruhi perkembangan dunia. Demikian yang pernah

terjadi dalam sebuah perjanan sejarah.1

Nabi Muhammad SAW sebagai manusia sempurna yang pernah hidup dimuka

bumi telah memberikan contoh keteladanan bagaimana membangun sebuah

karakter bangsa yang mempengaruhi dunia. Sehingga Michael H. Hart penulis

buku 100 tokor berpengaruh di dunia menempatkan nabi Muhammad sebagai

manusia paling berpengaruh sepanjang sejarah kemanusiaan, karena mampu

mengubah sebuah sebuah wajah karakter masyarakat dari realitas masyarakat

yang sangat tidak beradab, suka menyembah patung suatu produk manusia yang

disembahnya sendiri, suka berjudi, suka membunuh anak perempuannya karena

dianggap melemahkan citra diri keluarga besar, member penghargaan atas wanita

dengan cara yang sangat murah dan keji, memperjual belikan manusia dengan

system perbudakan dengan menjadi peradaban dan bermoral. Semua realitas itu

kemudian diubah dengan cara yang sangat indah dan cerdas melalui keteladanan

dan dibangun karakter masyarakatnya, kemudian mampu mempengaruhi karakter

bangsanya sehingga dapat diakui dalam persatuan sebuah kawasan bahkan hingga

mampu mengubah sejarah perjalanan dunia.2

Peran sekolah sangat penting dalam usaha pembentukan karakter. Dalam

konteks tersebut, pendidikan karakter adalah usaha sekolah yang dilakukan

1Muwafik Shaleh, Membangun Karakter dengan Hati Nurani (Pendidikan Karakter Untuk

Generasi Bangsa), (Jakarta: Erlangga, 2012). h. 2

2Muwafik Shaleh, Membangun Karakter dengan Hati Nurani (Pendidikan Karakter Untuk

Generasi Bangsa)… h. 2

Page 25: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

9

bersama dengan guru, pemimpin sekolah dan seluruh warga sekolah, meliputi

semua kegiatan sekolah untuk membentuk akhlak, watak atau kepribadian peserta

didik melalui berbagai kebaikan yang terdapat dalam ajaran agama. Bagi yang

beragama islam, mereka senantiasa menjadikan al-Quran dan Sunnah sebagai

landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.3

1. Pengertian Karakter

Karakter menurut kamus besar indonesia di artikan sebagai sifat-sifat

kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang

lain. Karakter juga bisa di artikan tabiat, yaitu perangai atau perbuatan yang

selalu di lakukan atau kebiasaan. Karakter juga di artikan watak, yaitu sifat

batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku atau

kepribadian.4

Karakter adalah atribut atau cirri-ciri yang membentuk dan membedakan

cirri pribadi, cirri etis, dan kompleksitas mental dari seseorang, suatu klompok

atau bangsa. Sementara itu The Free Dictionary dalam situs Onlinenya yang

dapat di unduh secara bebas mendefinisikan karakter sebagai suatu kombinasi

kualitas atau cirri-ciri yang membedakan seseorang atau kelompok atau suatu

benda dengan yang lain. Karakter juga didefinisikan sebagai suatu deskripsi

dan atribut, cirri-ciri atau kemampuan seseorang.5

Rumusan dari kementrian pendidikan nasional, khususnya direktorat

pendidikan tinggi menjelaskan bahwa secara umum arti karakter adalah

karakter mendemonstrasikan etika atau sistem nilai personal yang ideal (bai

dan penting) untuk eksistensi diri dan berhubungan dengan orang lain.

Pengertian secara khusus karakter adalah nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai

kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik

terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam prilaku.6

3Annas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter (pendidikan berbasis agama

dan budaya), (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 45

4Najib Sulhan, Karakter Guru Masa Depan, (Surabaya: JePe Press Media Utama, 2011), h. 201

5Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011), h. 42

6Annas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter (pendidikan berbasis agama

dan budaya)…h. 42

Page 26: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

10

Karakter adalah menejmen untuk membangun prilaku yang mulia, bukan

bersifat normatif dan basa-basi. Karakter adalah pengawalan untuk

membangun kebiasaan agar tau nilai-nilai kebenaran, dan terbiasa untuk selalu

mengamalkan kebenaran yang diyakini.7

Kemendiknas (2010) menjelaskan bahwa karakter adalah “watak, tabiat,

akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi

barbagai kebijakan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara

pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebijakan terdiri atas sejumlah

nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan

hormat kepada orang lain”. Interaksi seseorang dengan orang lain

menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa.8

Pengertian karakter menurut pusat bahasa Depdiknas bawaan, hati, jiwa,

kepribadian, budi pekerti, prilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan

watak. Lain halnya dengan pendapat Tadzkiroatun Musfiroh, menurutnya

“karakter mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), prilaku (behaviors),

motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Maka katakter itu sendiri

berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai atau

memfokuskan pada aplikasi nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau

tingkahlaku, sihingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus, dan berprilaku

jelek di katakana sebagai orang yang memiliki karakter jelek. Sebaliknya

orang yang berprilaku sesuai dengan kaidah moral dinamakan berkarakter

mulia”.9

Seorang filsuf Yunani kuno bernama Aristoteles mendefinisikan karakter

yang baik sehingga melakukan dengan tindakan-tindakan yang benar

sehubung dengan diri seseorang dan orang lain. Aristoteles mengingatkan

kepada kita tentang cnderung apa yang kita lupakan dimasa sekarang ini. .

kehidupan yang berbudi luhur termasuk kebaikan yang berorientasi pada diri

7Ibid., h. 21

8 Syamsu Yusuf & Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik(Jakarta: Rajawali Pres,

2011), Hal. 32

9Nurla Isna Aunillah, menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: Laksana,

2011) Hal. 19

Page 27: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

11

sendiri (seperti control diri dan moderasi) sebagaimana halnya dengan

kebaikan yang berorientasi pada hal lainya (seperti kemurahan hati dan belas

kasihan), dan kedua jenis kebaikan ini berhubungan.10

Karakter bangsa sebuah keniscayaan untuk segera di laksanakan. Ia

menjadi pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun

begitu penting, ternyata keajegan perhatian terhadap pembangunan karakter

bangsa belum terjaga dengan baik, sehingga hasilnya belum optimal.

Karakter bangsa merupakan salah satu amanat pendiri Negara dan telah di

mulai sejak awal kemerdekaan. Dalam sebuah pidatonya, pendiri Negara

pernah berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan

adalah mengutamakan pelaksanaan nation and character building. Bahkan

beliau telah wanti-wanti, ”jika pembangunan karakter bangsa tidak berhasil,

maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa kuli.”11

2. Karakter yang di Kembangkan Kemendiknas (2010)

Jems Fowler (Santrock, 1999a: 235) menyatakan bahwa setiap tahap

perkembangan manusia akan menentukan karaktristik terhadap perkembangan

keagamaan seseorang. Menurut James Fowler (dalam dacey&lenon, 1998) ada

enam tahap perkembangan keagamaan yaitu: (1) intuitive-projective faith

(iman intuitif-proyektif), (2) mythical-literal faith (3) poetic-conventional

faith, (4)individuating-reflective faith, (5) paradoxical-consolidation faith, (6)

universalizing faith. Dengan mengetahui tahap perkembangannya, akan

diketahui bagaimana memberikan langkah strategi pendidikan keagamaan

secara tepat terhadap individu. Selain itu motif-motif keagamaan seringkali

dijadikan dasar penentu sikap, pemikiran maupun prilaku seseorang.12

Kemendiknas 2010 menyatakan bahwa nilai-nilai yang di kembangkan

dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa di identifikasikan dari sumber-

sumber berikut:

10Thomas Lickona, Educating For Character (Mendidik Untuk Membentu Karakter), (Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 2012), h. 81

11 Najib Sulhan, Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa Sinergi Sekolah dan

Rumah,(Surabaya:JePe Press Media Utama) h. 1-2

12

Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama,(Bandung: PT. Refika

Aditama, 2007), Cet. 1, h. 13

Page 28: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

12

a. Agama

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama. Oleh

karena itu, kehidupan individu masyarakat dan bangsa selalu di dasari

pada ajaran agama dan kepercayaan.

b. Pancasila

Negara kesatuan Republik indonesi ditegakan atas prinsip-prinsip

kehidupan bangsa dan kenegaraan yang di sebut pancasila. Artinya

nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi nilai-nilai yang

mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya

dan seni.

Pancasila yang dimaksud yang dimaksud disini adalah pancasila

yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa

2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

3) Persatuan Indonesia

4) Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dan

permusyawaratan/ perwakilan

5) Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Pacasila adalah falsafah yang identic dengan pandangan hidup

bangsa Indonesia juga sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

Sebagai falsafah Bangsa Idonesia Pancasila merupakan sumber

kehidupan bernegara. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Indonesia berisikan ajaran yang mengandung nilai-nilai luhur yang

terkristalisasi dalam sila-silanya.13

c. Budaya

Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup

bermasyarakat yang tidak di dasari oleh nilai-nilai budaya yang di akui

oleh masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu di jadikan dasar dalam

pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi

antar anggota masyarakat itu.

Page 29: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

13

d. Tujuan pendidikan Nasional

Sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga Negara

Indonesia, di kembangkan oleh berbagai suatu pendidikan di berbagai

jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai

kemanusiaan yang harus dimiliki warga Negara.14

Berdasarkan keempat sumber nilai diatas, teridentifikasi sejumlah nilai

untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut:15

1) Religius

Sikap dan perilaku yang patut dalam melaksanakan ajaran

agama yang di anutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah lain,

dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Keterlibatan dan kepekaan social dapat menjadi sarana untuk

mengembangkan sikap religiusitas. Melihat keprihatinan dan

penderitaan hadup manusia, ajaran agama manapun akan mengajak

dan mendesak penganutmya untuk bertindak baik. Kegiatan social

kemanusiaan menjadi tempat untuk mewujudkan religiusitas anak

secara bersama dari berbagai macam agama dan kepercayaan yang

ada. Kepekaan dan keterlibatan untuk membantu orang yang

menderita merupakan panggilan bersama umat beragama.

Perwujudan dari ajaran agama akan menjadi nayat dalam

tindakan yang juga menyatukan semua orang dalam keprihatinan

yang sama. Perbuatan baik semacam ini merupakan amal baik

sesama yang juga menjadi ajaran dan tuntutan semua agama untuk

dilaksanakan oleh para pemeluk dan penganutnya.16

14Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 2011), h. 33

15

Ibid., h. 34

16 Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Persepektif Perubahan, (Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 2011), cet. 3, h. 56

Page 30: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

14

2) Jujur

prilaku yang di dasarkan pada upaya yang menjadikan dirinya

sebagai seorang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan,

tindakan dan pekerjaan.17

Banyaknya persoalan yang terjadi dinegara kita saat ini antara

lain disebabkan oleh semakin menipisnya kejujuran. Bahkan, dapat

dikatakan bahwa kejujuran termasuk salah satu sendi utama yang

bias menopang tegaknya sendi-sendi kehidupan. Sebagai contoh,

pejabat yang tidak jujur membuat ia berbuat korupsi, pelajar yang

tidak jujur menyebabkan ia mencontek.18

Mengingat kejujuran merupakan salah satu sikap yang penting

dimiliki oleh semua lapisan masyarakat, maka perlu bagi sekolah

untuk menanamkan sikap ini kepada para peserta didik agar mereka

memahami pentingnya bersikap jujur sejak dini.19

Dalam membentuk karakter jujur pada peserta didik tidak dapat

dilakukan dengan cara yang instan. Sebab di lakukan proses yang

panjang dan konsisten agar bisa menanamkan sikap jujur sehingga

karakter tersebut mampu benar-benar menjadi karakter setiap

peserta didik.

3) Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,

etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari

dirinya.

4) Disiplin

Tindakan yang menunjukan prilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.20

Tidak sedikit guru yang merasa

kewalahan dalam menghadapi peserta didik yang sulit diatur,

17 Yusuf dan Sugandhi. Loc. Cit.

18

Nurla Isna Aunillah, Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: Laksana,

2011), hal. 47

19

Ibid., h. 48

20

Yusuf dan Sugandhi. Loc.cit.

Page 31: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

15

cenderung membantah saat dinasehati, dan sering kali melakukan

pelanggaran. Menghadapi keadaan semacam ini, maka tidak

heran jika ada diantara guru yang menggunakan jalan kekerasan

untuk menanamkan sikap disiplin pada peserta didiknya.

Menipisnya bahkan menghilangnya sikap disiplin pada peserta

didik merupakan masalah serius yang dihadapi oleh dunia

pendidikan. Dengan tiadanya sikap disiplin tentu saja proses

pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal, sehingga keadaan

itu akan menghambat tercapainya cita-cita pendidikan.

Akibat lain yang akan timbul oleh peserta didik yang karakter

disiplinya kurang terbangun dengan baik adalah terpuruknya

kebiasaan dan kecendrungan untuk berani melakukan berbagai

pelanggaran, baik di sekolah maupun diluar sekolah. Hal ini tentu

saja dapat mendatangkan masalah tersendiri bagi peserta didik yang

bersangkutan.21

5) Kerja keras

Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam

mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan

tugas dengan sebaik-baiknya.

6) Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau

hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.22

Sebagai mana yang

tertera dalam UU RI No. 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, pada hakikatnya pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan sekaligus membentuk watak

dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, serta bertujuan mengembangkan tujuan potensi

peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Ynag Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

21 Isna Aunillah, op. cit., h. 55

22

Yusuf dan Sugandhi, op. cit., h. 34

Page 32: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

16

kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan

bertanggung jawab. Jika dilihat atau di cermati dari undang-undang

tersebut, tampak jelas bahwa salah satu fungsi pendidikan adalah

membentuk manusia agar memiliki karakter kreatif.

Apabila pendidikan bertujuan membentuk karakter kreatif,

tentunya setiap peserta didik dengan segala potensinya dapat dilatih

untuk menggagas ide-ide kreatif berdasarkan pengalaman

hidupnya.23

7) Mandiri

Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain

dalam menyelesaikan tugas-tugas. Memiliki peserta didik yang

mandiri merupakan hal yang di dambakan para guru, sebab, dengan

sikap itu, proses yang dijalani oleh peserta didik akan menjadi lancar

sehingga guru juga dapat menikmati tugas mengajarnya. Peserta

didik yang mandiri bisa melayani kebutuhannya sendiri sekaligus

beranggug jawab terhadap dirinya sendiri.

Untuk mengetahui kemandirian siswa dapat dilihat melalui

kegiatan akskul. Bukan Karena faktor kegiatan itu tidak diawasi dan

dinilai oleh guru secara cermat, tetapi lebih kepada factor keberanian

siswa mengambil pilihan kegiatan, kemampuan mengorganisasi

waktu pribadi, pengenalan kemampuan diri, dan kemauan untuk

setia pada pilihan. Proses ini akan membawa iswa pada penggalian

potensi kemandirian berdasarkan sikap pribadi secara optimal.24

8) Demokratis

Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak

dan kewajiban dirinya dan orang lain. Kasus keributan yang sering

terjadi di lembaga DPR dan DPRD berkaitan dengan pembukaan

sidang maupun pembahasan terhadap suatu aturan atau perundang-

undangan yang terjadi pada akhir-akhir ini, yang bisa di lihat secara

23 Isna Aunillah, op. cit., h. 87

24

Zuriah, op. cit., h. 59

Page 33: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

17

kasat mata dan transparan melalui media masa, baik TV, radio,

maupun koran menjadi sebuah contoh yang menarik dan cocok

untuk di perkenalkan kepada siswa akan makna sebuah demokrasi

dan tidak mudahnya mewujudkan nilai demokrasi yang

sesungguhnya. Siswa dibuka pikiran dan kesadarannya bahwa

perbedaan yang mendasar antar demokrasi dalam teori ilmiah

dengan demokrasi dalam realita kehidupan sehari-hari. Dari berbagai

kasus penyimpangan dan contoh yang tidak benar tersebut, dapat

menjadi wahana yang tepat untuk membimbing anak mengenal

demokrasi yang sesungguhnya.25

Melalui pembahasan kasus-kasus yang muncul anak juga di latih

untuk mengkritisi kenyataan yang ada dan diajak untuk menentukan

sikap dalam kehidu[pan mereka. Melalui diskusi-diskusi semacam

ini, anak juga dipersiapkan agar tidak terprosok pada kesalahan yang

sama, yang dilakukan para pendahulunya. Demokrasi tidak hanya

sekedar suara yang banyak atau suara yang keras, namun demokrasi

menuju pada kebenaran yang dapat di pertanggung jawabkan untuk

mencapai kebaikan dan kesejahteraan bersama.

9) Rasa ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan di

dengar.

10) Semangat kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

11) Cinta tanah air

Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,

lingkungan fisik, social, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

25Zuriah, op. cit., h. 58

Page 34: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

18

12) Mengahgai prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13) Bersahabat/komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul

dan bekerjasama dengan orang lain.

14) Cinta damai

Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain

merasa senang dan nyaman atas kehadiran dirinya.

15) Gemar membaca

Kebiasaan myendikan waktu untuk membanca berbagai bacaan

yang memberikan kebijakan bagi dirinya.26

16) Peduli

Sikap peduli pada orang lain merupakan sikap yang sangat di

butuhkan oleh bangsa Indonesia, terutama saat bangsa ini

mengalami musibah dan bencana. Namun untuk membangun rasa

kepedulian, kita tidak perlu menunggu bencana terjadi. Sebab,

setiap saat selalu ada banyak hal yang meminta kepedulian kita.

Kepedulian merupakan sikap yang tidak bisa tumbuh dengan

sendirinya, sebab, diperlukan latihan, pengenalan, dan penanaman

yang intens, sehingga nilai-nilai kepedulian tersebut akan tumbuh

dan berakar kuat pada diri seseorang..

Mengingat sedemikian pentingnya rasa kepedulian tersebut,

maka sudah seharusnya gur maupun orang tua menanamkan nilai-

nilai kepedulian pada peserta didik sejak ia masih dini.27

17) Tanggung jawab

Sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,

26 Yusuf dan Sugandhi, op. cit., h. 35

27

Isna Aunillah, op. cit., h. 65

Page 35: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

19

masyarakat, lingkungan (alam, social dan budaya), Negara dan

Tuhan Yang Maha Esa.28

Rasa tanggung jawab merupakan pelajaran yang tidak hanya

perlu diperkenalkan dan diajarkan, namun juga perlu ditanamkan

kepada peserta didik, baik pada masa prasekolah maupun sekolah.

Peserta didik yang terlatih atau dalam dirinya sudah tertanam nilai-

nilai tanggung jawab, kelak ia akan tumbuh menjadi pribadi yang

bersungguh-sungguh dalam menjalankan berbagai aktifitasnya.

Kesungguhan dan tanggung jawab inilah yang akhirnya dapat

mengantarkannya dalam mencapai keberhasilan seperti yang

diinginkan.

Khusus di sekolah nilai tanggung jawab merupakan hal yang

perlu ditanamkan oleh guru, gurulah yang bertugas mengarahkan

peserta didik menjadi pribadi yang bertanggung jawab.29

3. Tujuan Pendidikan Karakter

Adapun tujuan pendidikan karakter/budi pekerti sejalan dengan

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 3 (3): “pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta kahlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dirumuskan dalam pasal 3: “Pendidikan nasional

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan komitmen tersebut dirumuskan tujuan pendidikan

karakter/budi pekerti secara umum adalah untuk membangun dan

mengembangkan karakter/budi pekerti peserta didik pada setiap jalur, jenis

28Yusuf dan Sugandhi. loc. cit.

29

Isna Aunillah, op. cit., h. 83

Page 36: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

20

dan jenjang pendidikan agar dapat menghayati dan mengamalkan nilai-

nilai luhur menurut ajaran agama dan nilai-nilai luhur dari setiap butir-

butir sila dari Pancasila. Secara khusus bertujuan mengembangkan potensi

anak didik agar berhati baik, berpikiran baik, berkelakuan baik, memiliki

sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negara, dan mencintai sesama

umat manusia.30

Ada beberapa pandangan mengenai tujuan pendidikan karakter,

diatranya pandangan menurut pemerintah dan menurut para pengamat,

yaitu:

a. Pemerintah

Pendidikan memiliki tujuan yang sangat mulia bagi kehidupan

manusia. Dan, berkaitan dengan pentingnya diselenggarakan

pendidikan karakter lembaga pendidikan formal, maka menurut

presiden Republik Indonesia, sedikitnya ada lima hal dasar yang

menjadi tujuan dari perlunya menyelenggarakan pendidikan karakter.

Kelima tujuan tersebut adalah:31

1) Membentuk manusia yang bermoral

Persoalan moral adalah masalah serius yang menimpa bangsa

Indonesia. Setiap saat, masyarakat dihadapkan pada kenyataan

merebaknya dekadensi moral yang menimpa kaum remaja, pelajar,

masyarakat pada umumnya, bahkan para pejabat pemerintah.

2) Membentuk manusia yang cerdas dan rasional

Pendidikan karakter tidak hanya bertujuan membentuk manusia

yang bermoral, beretika, dan berakhlak, melainkan juga

membentuk manusia yang cerdas dan rasiona. Seseorang disebut

mempunyai kepribadian atau karakter apabila ia mampu berpikir

rasional, mengambil keputusan yang tepat, serta cerdas dalam

memanfaatkan potensi yang dimilikinya.

30Maswardi Muhammad Amin, Pendidikan Karakter Anak Bangsa, (Jakarta: Baduose Media

Jakarta, 2011), Hal. 36

31 Isna Aunillah, op. cit., h. 97

Page 37: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

21

3) Membentuk manusia yang inovatif dan suka bekerja keras

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang

diselenggarakan untuk menanamkan semangat bekerja keras,

disiplin, kreatif, inovatif pada diri peserta didik, yang diharapkan

akan mengakar menjadi karkater dan kepribadiannya. Oleh karena

itu pendidikan karakter bertujuan mencetak generasi bangsa agar

tumbuh menjadi pribadi yang inovatif dan mau bekerja keras.

4) Membentuk manusia yang optimis dan percaya diri

Sikap optimis dan percaya diri merupakan sikap yang harus

ditanamkan kepada peserta didik sejak dini. Kurangnya sikap

optimis dan percaya diri menjadikan faktor yang menjadikan

bangsa Indonesia kehilangan semangat untuk dapat bersaing

menciptakan kemajuan di segala bidang.

5) Membentuk manusia yang berjiwa patriot

Salah satu fungsi yang dimiliki oleh konsep pendidikan

karakter adalah terbinanya sikap cinta tanah air. Hal yang paling

inti dari sikap ini adalah kerelaan untuk berjuang dan berkorban,

serta kesiapan diri dalam memberikan bantuan kepada pihak-pihak

yang membutuhkan.

6) Pengamat

Sahrudin dan sari iriani berpendapat bahwa pendidikan karakter

bertujuan membentuk masyarakat yang tangguh, kompetitif, berakhlak

mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik,

berkembang dinamis, serta berorientasi ilmu pengetahuan dan

tekhnologi, yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa sekaligus berdasarkan pancasila.32

Selain itu menurut sahrudin , pendidikan karakter memiliki fungsi-

fungsi sebagai berikut:

32Ibid., h. 105

Page 38: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

22

1) Mengembangkan potensi dasar peserta didik agar ia tumbuh

menjadi sosok yang berhati baik, berpikiran baik, dan berprilaku

baik.

2) Memperkuat dan membangun prilaku manusia yang multikultur

3) Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan

dunia.

4. Komponen Pendukung dalam Pendidikan Karakter

Sebagaimana halnya dunia pendidikan pada umumnya, pendidikan

karakter merupakan pendidikan yang mensyaratkan keterlibatan banyak

pihak di dalamnya. Kita tidak bisa menyerahkan tugas pengajaran,

terutama dalam rangka mengembangkan karakter peserta didik, hanya

semata-mata kepada guru. Sebab, setiap peserta didik memiliki latar

belakang yang berbeda, yang ikut menentukan kepribadian dan

karakternya. Oleh karena itu guru, orangtua maupun masyarakat

seharusnya memiliki keterlibatan, baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam prosen ini.

Selain itu ada beberapa komponen yang harus di perhatikan dalam

rangka menjalankan pendidikan karakter. Diantaranya adalah sebagai

berikut:33

a. Partisipasi Masyarakat

Dalam hal ini masyarakat meliputi tenaga pendidik, orangutan,

anggota masyarakat dan peserta didik itu sendiri. Semua komponen

tersebut hendaknya dapat bekerja sama dan saling membantu

memberikan masukan, terutama mengenai langkah-langkah

penanaman karakter bagi peserta didik.

Oleh sebab itu setiap sekolah yang akan menerapkan pendidikan

karakter bagi peserta didiknya harus memiliki badan khusus yang di

bentuk sebagai sarana komunikasi antara peserta didik, tenaga

pendidik, orangtua dan masyarakat. Badan ini bertugas membicarakan

33Ibid., h. 109

Page 39: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

23

konsep dan nilai-nilai yang di perlukan untuk mendidik karakter

peserta didik.

b. Kebijakan Pendidikan

Meskipun pendidikan karakter lebih mengedepankan aspek moral

dan tingkahlaku, namun bukan berarti sama sekali tidak menetapkan

kebijakan-kebijakan, sebagaimana dalam dunia pendidikan formal

pada umumnya.

Sekolah tetap menetapkan landasan filosofi yang tepat dalam

membuat pendidikan karakter, serta menentukan dan menetapkan

tujuan, visi dan misi maupun beberapa kebijakan lainnya. Hal ini bisa

di lakukan dengan mengadopsi dari iebijakan pendidikan formal atau

kebijakan baru.

c. Kesepakatan

Betapapun penting dan mendesaknya lembaga pendidikan

menerapkan pendidikan karakter sebagai tambahan kurikulum di

dalamnya, namun bukan berarti kebijakan itu di tetapkan secara

sepihak. Sekolah harus mengadakan pertemuan dengan orantua

peserta didik terlebih dahulu dengan melibatkan tenaga guru dan

perwakilan masyarakat guna mencari kesepakatan-kesepakatan

diantara mereka. Pertemuan itu bertujuan memperoleh kesepakatan

pemahaman tentang definisi pendidikan karakter, fungsi dan

manfaatnya, serta cara mewujudkannya.

d. Kurikulum Terpadu

Agar tujuan penerapan pendidikan karakter dapat berjalan dengan

maksimal sekolah perlu membuat kurikulum terpadu di semua

tingkatan kelas. Mengapa demikian? Sebab, setiap peserta didik

memiliki hak yang sama untuk mendapatkan materi mengenai

pengembangan karakter.34

34Ibid., h. 110

Page 40: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

24

Oleh karena itu meskipun pendidikan karakter harus di

perkenalkan sejak dini, namun bukan berarti tidak berlaku untuk

peserta didik yang sudah dewasa.

e. Bantuan Orangtua

Untuk mendukung keberhasilan, pihak sekolah hendaknya

meminta orangtua peserta didik untuk ikut terlibat dalam memberikan

pengajaran karakter ketika peserta didik berada di rumah. Bahkan

sekolah perlu memberikan gambaran umum tentang prinsip-prinsip

yang di terapkan di sekolah dan dirumah. Seperti aspek kejujuran,

kerjasama dan lain sebagainya.

Tanpa melibatkan peran orang tua dirumah, berarti sekolah akan

tetap kesulitan menerapkan pendidikan karakter terhadap peserta didik.

Sebab, interaksinya justru lebih banyak di habiskan dirumah bersama

keluarga.

f. Pengembangan Staf

Perlu di sediakan waktu pelatihan dan pengembangan bagi para

staf di sekolah sehingga mereka dapat membuat dan melaksanakan

pendidikan karakter secara berkelanjutan. Hal itu termasuk waktu

untuk diskusi dan pemahaman dari proses dan pemahaman dari proses

dan program, serta demi menciptakan rencana pelajaran dan kurikulum

selanjutnya. Perlu di ingat bahwa semua pihak di sekolah merupakan

sarana yang perlu di manfaatkan untuk membantu menjalankan

pendidikan karakter.35

g. Program

Program pendidikan karakter harus di pertahankan dan di

perbaharui melalui pelaksanaan dengan perhatian khusus pada tingkat

komitmen yang tinggi dari atas, dana yang memadai, dukungan utuk

koordinasi distrik staf yang berkualitas tinggi, pengembangan

professional berkelanjutan dan jaringan, serta dukungan system bagi

guru yang melaksanakan program tersebut.

35Ibid., h. 111

Page 41: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

25

B. Kepala Sekolah dan Guru

1. Pengertian Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk

memimpin suatu sekolah ayng diselenggarakan proses belajar mengajar

atau tempat terjadi interaksi antar guru yang member pelajaran dan murid

yang menerima pelajaran.

Secara etimologi kepala sekolah merupakan padanan dari school

principal yang tugas kesehariannya menjalankan principalship atau

kekepala sekolahan. Istilah kekepala sekolahan mengandung makna

sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi

sebagai kepala sekolah. Penjelasan ini dipandang penting, karena terdapat

beberapa istilah untuk menyebut jabatan kepala sekolah, seperti

administrasi kepala sekolah, pimpinan sekolah, manajer sekolah, dan

sebagainya.

a. Kriteria Kepala Sekolah

Seorang guru harus memiliki kreteria atau kualifikasi umum untuk

menjadi seorang kepala sekolah, yaitu:

1) Memiliki kualifikasi akademik sarjana, diploma, kependidikan atau

non kependidikan pada perguruan tinggi yang sudah terakreditasi.

2) Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-

tingginya 56 tahun.

3) Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun

menurut jenjang sekolah masing-masing.

4) Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi PNS dan Non

PNS disertakan dengan kepengangkatan yang dikeluarkan oleh

yayasan atau lembaga yang berwewenang.

b. Peran Kepala Sekolah

Berdasarkan kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006),

terdapat tujuh peran kepala sekolah yaitu educator (pendidik), manajer,

administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja, dan

wirausahawan.

Page 42: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

26

1) Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)

Pendidik adalah orang yang mendidik, sedangkan mendidik

diartikan memberikan latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak

dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan latihan.

2) Kepala sekolah sebagai manajer

Seorang manajer atau kepala sekolah hakikatnya adalah

seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang

pengendali. Menurut Stoner ada delapan macam fungsi seorang

manajer yang perlu dilaksanakan dalam suatu organsisi dan

merupakan fungsi kepala sekolah juga yaitu:

Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain (work

with and through other people), Kepala sekolah bertanggung jawab

dan mempertanggung jawabkan (responsible and

accountable)Dengan waktu dan sumber yang terbatas, seorang

kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan

(managers balance competing goals and set priorities), Kepala

sekolah harus berpikir secara analistik dan konsepsional (must

think analytically and conceptionally), Kepala sekolah sebagai juru

penengah (mediators), Kepala sekolah sebagai politisi (politicians),

Kepala sekolah adalah seorang diplomat, Kepala sekolah berfungsi

sebagai pengmbil keputusan yang sulit (make difficult decisions).

3) Kepala sekolah sebagai pemimpin

Kata “memimpin” memberikan arti memberikan bimbingan,

menuntun, mengarahkan dan berjalan didepan (precede).

Pemimpin berperilaku untuk membantu organisasi dengan

kemampuan maksimal dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan

adalah satu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan, oleh sebab

itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci untuk

Page 43: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

27

menjadi seorang manajer yang efektif. Esensi kepemimpinan

adalah kepengikutan (followership), kemauan orang lain atau

bawahan untuk mengikuti keinginan pemimpin. Maka dengan kata

lain pemimpin tidak akan terbentuk tanpa bawahan.

4) Kepala sekolah sebagai administrator

Menurut Gorton (Sagala, 2009) bagi kepala sekolah ada tiga

alasan penting untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam

memberikan pelayanan pendidikan yaitu kepala sekolah dapat

mengembangkan rencana yang belum memiliki pola organisasi,

mengevaluasi dan memperbaiki struktur organisasi, dan membuat

rekomendasi dan mengevaluasi rencana struktur yang diusulkan.

Semua prinsip dan program pelayanan diorganisasikan sehingga

semua aktivitas dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien

dengan tujuan akhir membantu mencapai tujuan sekolah. Sebagai

administrator juga kepala sekolah hendaknya dapat

mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan

kompetensi guru yaitu dengan menghargai setiap guru yang

berprestasi.

5) Kepala sekolah sebagai supervisor

Secara specifik program supervise menurut Sestina (sagala

2009) meliputi: membantu guru secara individual dan secara

kelompok dalam memecahkan masalah pengajaran;

mengkoordinasikan seluruh usaha pengajaran menjadi perilaku

edukatif yang terintegrasi dengan baik, menyelenggarakan program

latihan berkesinambungan bagi guru-guru, mengusahakan alat-alat

yang bermutu dan mencukupi bagi pembelajaran, membangkitkan

dan memotivasi kegairahan guru yang kuat untuk mencapai

prestasi kerja yang maksimal, membangun hubungan yang baik

dan kerjasama antara sekolah, lembaga sosial dan instansi terkait

serta masyarakat.

Page 44: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

28

6) Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja

Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan

setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara

unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya.

Oleh karena itu, dalam upaya menciptakan budaya dan iklim kerja

yang kondusif, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-

prinsip sebagai berikut : (1) para guru akan bekerja lebih giat

apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan,

(2) tujuan kegiatan perlu disusun dengan dengan jelas dan

diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui

tujuan dia bekerja, para guru juga dapat dilibatkan dalam

penyusunan tujuan tersebut, (3) para guru harus selalu diberitahu

tentang dari setiap pekerjaannya, (4) pemberian hadiah lebih baik

dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan,

(5) usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru,

sehingga memperoleh kepuasan (modifikasi dari pemikiran E.

Mulayasa tentang Kepala Sekolah sebagai Motivator, E. Mulyasa,

2003).

7) Kepala sekolah sebagai wirausahaan

Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausaan dihubungkan

dengan peningkatan kompetensi guru, maka kepala sekolah

seyogyanya dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan

komparatif, serta memanfaatkan berbagai peluang. Kepala sekolah

dengan sikap kewirauhasaan yang kuat akan berani melakukan

perubahan-perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk

perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses

pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya.

Page 45: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

29

2. Pengertian Guru

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini

jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah.36

Guru adalah semua orang yang berwewenang dan bertanggung jawab

terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun secara

klasikal, baik di sekolah maupun diluar sekolah.37

Pendapat lain guru

adalah semua orang yang berwewenang dan bertanggung jawab untuk

membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun

klasikal di sekolah maupun diluar sekolah.38

C. Peseta Didik

1. Pengertian Pesera Didik

Dalam bahasa Indonesia, makna siswa, murid, pelajar dan peserta

didik merupakan sinonim. Semuanya bermakna anak yang sedang berguru

(belajar, bersekolah), anak yang sedang memperoleh pendidikan dasar dari

suatu lembaga pendidikan. Keempat kata tersebut biasanya dipergunakan

untuk tingkat TK sampai SMU, sedangkan pada perguruan tinggi biasanya

disebut mahasiswa.

Dalam bahasa arab term peserta didik diungkapkan pada kata tilmidz

(jamaknya dari kata talamidz dan talamidzah) dan thalib (jamaknya

Thullab), yang berarti mencari sesuatu dengan sungguh-sungguh. Kedua

istilah tersebut digunakan untuk menunjukan pelajar secara umum.39

Peserta didik adalah salah satu komponen dalam pengajaran, di

samping faktor guru, tujuan, dan metode pengajaran. Sebagai salah satu

komponen maka dapat di katakana bahwa peserta didik adalah komponen

terpenting diantara komponen lainnya. Pada dasarnya “ia” adalah unsur

penentu dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya peserta didik,

36 id.m.wikipedia.org/wiki/guru

37

Sudirman, Interaksi dan Motivasi BelajarMengajar, (Jakarta: Rajawali, 2001)

38 Djamarah, S.B, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994)

39

Abuddin Nata & Fauzan, Pendidikan dalam Persepektif Hadits, (Ciputat: UIN Jakarta Press,

2005), Hal.248

Page 46: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

30

sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran. Sebabnya ialah karena

peserta didiklah yang membutuhkan pengajaran dan bukan guru, guru

hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada peserta didik. 40

Dalam literatur lain dikatakan bahwa anak didik atau peserta didik itu

adalah anak yang akan diproses untuk menjadi dewasa, menjadi manusia

yang memiliki kepribadian dan watak bangsa yang diharapkan, yaitu

bangsa Indonesia yang memiliki kepribadian dan akhlak mulia, seperti

yang tercantum dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas.

Agar berhasil membawa anak kearah kedewasaan, tentunya pendidik atau

orang tua yang harus memahami karaktristik anak, seperti berikut ini:

a. Anak itu makhluk individu yang memiliki dunia tersendiri yang tidak

boleh disamakan dengan dunia orang dewasa.

b. Anak memiliki potensi yang berkembang.

c. Anak memiliki minat dan bakat yang berbeda dengan yang lain.41

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpukan, bahwa anak didik

merupakan semua orang yang belajar, baik pada lembaga pendidikan

formal maupun lembaga pendidikan non-formal.

2. Pandangan Tentang Peserta Didik Sebagai Anak

Setidak-tidaknya terdapat 3 jenis pandangan tentang anak, yaitu:42

a. Pandangan lama, menyebutkan bahwa anak adalah oarng dewasa yang

kecil. Karena itu segala sesuatu perlu dipersamakan seperti halnya

orang dewasa. Anak perlu di beri pakaian dewasa dalam bentuk yang

kecil. Sebagai anak ia di pandang masih bersih dan oarang dewasalah

yang menentukan akan di jadikan apa anak itu.

b. Anak adalah sebagai anak. Anaka tidak bisa dan tidak mungkin di

persamakan sebagai oarang dewasa. Ia memiliki ciri-ciri tersendiri.

40Depertemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Wawasan Tugas Guru

dan Tenaga Kependidikan, Jakarta:2005. Hal. 46

41Mohamad Surya, Abdul Hasim & Rus Bambang Suwarno,Landasan Pendidikan Menjadi

Guru yang Baik, (Bogor: Ghalia Indonesia: 2010), Hal. 25

42

Depertemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Wawasan Tugas Guru

dan Tenaga Kependidikan, .... 47

Page 47: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

31

Perlakuan terhadap anak tidak boleh dipersamakan dengan perlakuan

orang dewasa. Setiap anak berbeda pada tahap sedang berkembang, ia

memiliki banyak potensi-potensi yang dimilki, oleh anak itulah

perbuatan pendidikan yang dilakukan.

c. Anak adalah hidup dalam masyarakat dan di persiapkan untuk hidup di

dalam masyarakatnya. Sebagai calon anggota masyarakat maka ia

harus di persiapkan sesuai dengan masyarakat setempat. Pandangan ini

di kenal dengan istilah Child in his society.

3. Hal-hal yang perlu dikenal tentang peserta didik

Banyak aspek dan pribadi peserta didik yang perlu dikenal, yaitu:43

a. Latar Belakang Masyarakat

Kultur masyarakat dimana peserta didik tinggal, besar pengaruhnya

terhadap sikap peserta didik. Latar belakang kultur ini meneybabkan

para peserta didik memiliki sikap yang berbeda-beda tentang agama,

politik, masyarakat lain, dan cara bertingkah lakunya. Pengalaman

anak di luar sekolah yang hidup di masyarakat kota sangat berbeda

dengan pengalaman-pengalaman peserta didik yang tinggal di

pedesaan, demikian pula kesempatan berkreasi, pembinaan kesehatan,

fasilitas pendidikan yang ada di dalam masyarakat sangat berpengaruh

terhadap pandangan peserta didik, motivasinya, minatnya dan sikapnya

terhadap berbagai aspek kehidupan. Tiap masyarakat memberi

pengaruh yang berlainan terhadap peserta didik sehingga setiap peserta

didik, memiliki pribadinya sendiri-sendiri pula.

b. Latar Belakang Keluarga

Situasi di dalam keluarga besar pengaruhnya terhadap emosi,

penyesuaian sosial, minat, sikap, tujuan, disiplin dan perbuatan peserta

didik di sekolah. Apabila dirumah peserta didik sering mengalami

tekanan, merasa tak aman, frustasi maka ia juga akan mengalami

43Depertemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Wawasan Tugas Guru

dan Tenaga Kependidikan,... Hal. 49

Page 48: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

32

perasaan asing di sekolah. Apa yang menarik minatnya dirumah akan

kelihatan pula apa yang menjadi minatnya di sekolah. Kalau dirumah

ia di tolah maka di sekolahpun ia akan merasa tidak diterima, dan

menunjukan gejala-gejala maladjustment. Jabatan orang tua, keadaan

ekonomi, status sosial orang tua di masyarakat, kultur keluarga yang

rendah, norma agama, dan lainya akan mempengaruhi sikap, tujuan

dan tingkah laku peserta didik di sekolah. Sehingga guru sering

mengalami kesulitan untuk memahaminya.

Guru perlu mengenal situasi, kondisi dalam keluarga peserta didik.

Agar dapat merencanakan kegiatan-kegiatan yang serasi, kendatipun

pengaruh keluarga ini tidak mutlak menentukan berhasilnya seorang

peserta didik, karena pada kenyataannya sering juga terjadi dimana

anak mengalami maladjustment sebagai akibat lingkungan sekolah.

c. Sifat-Sifat Kepribadian

Guru perlu mengenal sifat-sifat kepribadian peserta didik agar guru

mudah mengadakan pendekatan pribadi dengan mereka. Dengan

demikian, hubungan pribadi menjadi lebih dekat dan akan mendorong

pengajaran lebih efektif. Selain dari itu guru dapat pula menyediakan

kegiatan-kegiatan yang serasi dengan kepribadian merekadan

memelihara sifat-sifat yang baik serta sedapat mungkin mengurangi

sifat-sifat yang jelek.

4. Karakter Yang Harus Dimiliki Peserta didik.

Secara fitrah, anak memerlukan bimbingan dari orang yang lebih

dewasa. Hal ini dapat dipahami dari kebutuhan-kebutuhan dasar yang

dimiliki oleh seriap orang yang baru lahir. Allah SWT berfirman:44

44Abuddin Nata & Fauzan, Pendidikan dalam Persepektif Hadits, …h. 249

Page 49: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

33

“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui suatupun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan

hati agar kamu bersyukur”.

Berdasarkan ayat tersebut, maka dalam persepektif hadits , peaserta didik

mempunya karaktristik sebagai berikut:

a. Peserta didik menjadikan Allah sebagai motivator utama dalam

menuntut ilmu.

b. Senantiasa mendalami pelajaran secara maksimal, yang di tunjang

dengan persiapan dan kekuatan mental, ekonomi, fisik dan psikis.

c. Senantiasa mengadakan perjalanan dan melakukan riset dalam rangka

menuntut ilmu karena ilmu itu tidak hanya pada satu majlis ta‟lim,

tetapi dapat dilakukan di tempat dan majlis-majlis lainnya.

d. Memilikitanggung jawab

e. Ilmu yang dimiliki dapat di manfaatkan.

Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa

yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan

berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki.

5. Etika Murid

Ada beberapa macam etika yang harus dimiliki peserta didik dalam

perspektif hadits, yaitu:45

a. Etika murid terhadap dirinya

1) Berniat ikhlas karena Allah semata

Sebelum memulai pelajaran, siswa harus terlebih dahulu

membersihkan dirinya dari segala sifat buruk karena belajar itu

termasuk ibadah, dan ibadah yang di terima Allah adalah ibadah

yang dilakukan dengan tulus ikhlas. Oleh karena itu, belajar yang

diniatkan bukan karena Allah akan sia-sia. Nabi SAW bersabda:

“sesungguhnya amal perbuatan itu di landasi dengan niat…”.

45Ibid., h. 259

Page 50: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

34

2) Hendaknya tujuan pendidikan itu karena takut kepada Allah dan

untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Rasulullah bersabda yang artinya:

“pelajarilah ilmu karena sesungguhnya mempelajarinya karena

Allah adalah sebentuk takut kepada-Nya”

3) Jangan meninggalkan suatu mata pelajaran sebelum benar-benar

menguasainya

4) Bersungguh-sungguh dan tekun belajar, siang dan malam, dengan

terlebih dahulu mencari ilmu yang lebih penting.

5) Tawadhu’, iffah, sabar dan tabah, wara’, dan tawakal.

6) Disiplin dan selektif memilih lingkungan (pendidikan).

Islam sangat mengutamakan kedisiplinan, terutama penggunaan

waktu, bahkan Allah bersumpah demi masa (waktu), sebagaimana

firman-Nya dalam Q.S. al-„Ashr: 1-3:

Artinya:

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan

nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat

menasehati supaya menepati kesabaran”

Kemudian murid hendaknya juga selektif dalam menentukan

lingkungan pergaulan, karena lingkungan turut membentuk corak

pendidikan, prilaku, dan pola piker seseorang. Seperti sabda Nabi SAW:

“perumpamaan sahabat yang baik dan sahabat yang buruk itu

bagaikan pembawa misik (kasturi) dan penyulut api. Pembawa kasturi

terkadang memberi kepadamu atau kau membeli darinya, atau (paling

tidak) kau mencium bau harumnya. Adapun penyulut api, kalau tidak

membakar pakaianmu, maka kau mendapat bau baranya”.

Page 51: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

35

Dalam hal ini rasulullah menciptakan lingkungan pendidikan yang

kondusif bagi sahabatnya, dengan cara mengumpulkan mereka di masjid,

kemudian memberikan pelajaran langsung di bawah bimbingannya.

b. Etika murid terhadap gurunya46

1) Hendaklah murid menghormati guru, memuliakan serta mengagung

kannya karena Allah, dan berdaya upaya pula menyenangkan hati guru

dengan cara yang baik.

2) Bersikap sopan di hadapan guru, serta mencintai guru karena Allah.

3) Selektif dalam bertanya dan berbicara kecuali setelah mendapat izin

dari guru.

Namun, jika kita ditanya mengenai suatu hal masalah yang kita tahu

jawabannya, hendaklah di jawab sesuai dengan pengetahuan kita

karena jawaban kita itu bisa jadi menambah informasi (pengetahuan)

bagi teman yang lain.

4) Mengikuti anjuran dan nasehat guru

5) Bila berbeda pendapat dengan guru, berdiskusi, atau berdebat,

lakukanlah dengan cara yang baik.

6) Jika melakukan kesalahan, segera mengakuinya dan meminta maaf

kepada guru.

6. Disiplin Peserta Didik

Disiplin sangat penting artinya bagi peserta didik. Karena itu, ia harus

ditanamkan secara terus menerus kepada peserta didik. Jika disiplin

ditenamkan secara terus-menerus maka disiplin tersebut akan menjadi

kebiasaan bagi peserta didik. Orang-orang yang berhasil dalam bidangnya

masing-masing umumnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi.

Sebaliknya orang yang gagal, umumnya tidak disiplin.

Apa yang dimaksud dengan disiplin? Banyak para ahli memberikan

pengertian sesuai dengan sudut pandang mereka. The Liang Gie (1972)

memberikan pengertian disiplin sebagai berikut.

46Ibid., h. 261

Page 52: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

36

“disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang

tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang

telah ada dengan rasa senang hati”.

Good‟s (1959) dalam Dictionary Of Education mengartikan disiplin

sebagai berikut:

a. Proses atau hasil pengarahan atau pengendalian keinginan, dorongan

atau kepentingan guna mencapai maksud atau untuk mencapai

tindakan yang lebih efektif.

b. Mencari tindakan terpilih dengan ulet, aktif dan diarahkan sendiri,

meskipun menghadapi rintangan.

c. Pengendalian perilaku secara langsung dan otoriter dengan hokum atau

hadiah.

d. Pengekangan dorongan dengan cara yang tak nayaman dan bahkan

menyakitkan.

Webster‟s New World Dictionary (1959) memberiakan batasan

disiplin sebagai latihan untuk mengendalikan diri, karakter dan keadaan

secara tertib dan efisien.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut kiranya jelas, bahwa di

siplin adalah suatu keadaan dimana sesuatu itu berada dalam keadaan

tartib, teratur dan semastinya, serta tidak ada suatu pelanggaran

pelanggaran baik secara langsung maupun tidak langsung.

Adapun pengertian disiplin peserta didik adalah suatu keadaan tertib

yang teratur yg di miliki oleh peserta didik disekolah, tanpa ada

pelanggaran-pelanggaran yang merugikan baik secara langsung maupun

tidak langsung terhadap peserta didik sendiri dan terhadap sekolah secara

keseluran.47

47Ali Imron, Manajmen Peserta Didik Berbasis Sekolah,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), h.

172-173

Page 53: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 12 KOTA TANGSEL, yang

berlokasi jl.cilenggang I serpong-tangerang selatan

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, mulai bulan januari sampai

maret. Peneliti terjun langsung kelapang guna untuk mencari sumber-

sumber melalui pengamatan/observasi, wawancara serta dokumentasi-

dokumentasi yang di butuhkan.

B. Pendekatan atau Metode Penelitian

Metode penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian yang berusaha

mengungkap keadaan yang bersifat alamiah secala holistik. Penelitian

kualitatif bukan hanya mengambarkan variabel-variabel tunggal melainkan

dapat mengungkap hubungan antata satu variabel dengan variabel yang lain.

Bahkan Moleong (1998) menegaskan bahwa penelitian kualitatif dapat

melihat hubungan sebab akibat. Hanya saja menjadi titik tekan ialah suatu

keadaan secara alamiyah (apa adanya).1

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang bertujuan meneliti

suatu maslah dengan cara merumuskan permasalahan lalu meneliti dengan

cara mendalam, yaitu pengamatan, pencatatn, wawancara dan terlibat dalam

proses penelitian guna menemukan penjelasan pola-pola, deskripsi dan

menyusun indikator.2

1Ali H.M. Sayuthi, Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2002), h. 58

2Nuraida & Halid Alkaf, Metodologi Penelitain Pendidika, (Tangerang: Islamic Research

Pulishing, 2009), h. 35

Page 54: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

38

C. Teknik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.3

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan cara untuk mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-

gejala yang di selidiki.4

Ada beberapa alasan mengapa teknik observasi atau pengamatan

digunakan dalam penelitian ini. pertama, pengamatan dilakukan atas dasar

pengalaman secara langsung. kedua, pengamatan memungkinkan peneliti

untuk melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat dan kejadian

yang sebagaimana terjadi pada keadaan sebenarnya.

b. Wawancara/interview

Tekhnik wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data

dalam suatu penelitian. Karena menyangkut data, maka wawancara

merupakan salah satu elemen penting dalam proses penelitian. Wawancara

atau interview dapat diartikan sebagai cara yang di pergunakan untuk

mendapatkan informasi (data) dari responden dengan cara bertanya

langsung secara bertatap muka (face to face). Namun demikian, tekhnik

wawancara ini dalam perkembangannya tidak harus dilakukan secara

berhadapan langsung (face to face), melankan dapat saja dengan

memanfaatkan sarana komunikasi lain, misalnya telepon dan internet.5

3Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, (Bandung: Alfabate, 2008),

H. 308

4Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004),

h. 70

5Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005),h. 69

Page 55: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

39

Berikut isnstrumen wawancara:

Table 3.1

Instrument Wawancara Siswa

No Dimensi Instrument Wawancara No.item

1 Religius Adakah kegiatan religius yang telah di

lakukan sekolah agar dapat

mengembangkan karakter anda? Apakah

anda mengikutinya? Jika ada kegiatan apa

saja yang anda ikuti?

Apakah dengan mengikuti kegiatan

tersebut anda memproleh hasil yang

positif?

1,2

3 Disiplin Apakah Anda selalu datang kesekolah

tepat waktu? Biasa nya jam berapa anda

sudah berada di sekolah

Pernahkah anda melalukan pelanggaran di

sekolah? Apa upaya/hukuman yang

diberikan sekolah kepada siswa yang

melanggar peraturan?

Apakah anda selalu mengikuti tata tertib

yang di berikan sekolah? Apakah anda

pernah melanggar tata tertib tersebut? Jika

pernah apa yang anda langgar?

6,7,8

4 Kerja keras Apakah jika di berikan tugas oleh guru

anda selalu mengerjakan tepat waktu?

Apakah suka tidak mengerjakan tugas

tepat pada waktunya anda mendapat

hukuman? Hukuman apa yang di berikan

guru kepada anda karena tidak

mengerjakan tugas?

8,10

Page 56: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

40

5 Peduli

lingkungan

Apakah pernah pihak sekolah

mengadakan semacam bakti sosial atau

gotong royong? jika pernah dalam rangka

apa kegiatan itu dilaksanakan?

11

6 Kreatif Penahkah anda memberikan konstribusi

kepada sekola? Jika pernah konstribusi

apa yang anda berikan kepada sekolah?

Apakah pernah anda mendapat

penghargaan dari hasil kreatifitas anda?

Jika pernah apa yang telah anda lakukan

sehingga mendapat penghargaan tersebut?

12, 13

7 Bersahabat Pernahkah anda melakukan tindak

kekerasan terhadap teman anda?

Bagaimana pandangan anda terhadap

guru-guru di sekitar sekolah? Apakah

bersahabat atau sebaliknya acuh tak acuh

atau tidak memperdulikan?

14, 15

Table 3.2

Instrumen Wawancara Guru

No Dimensi Instrument wawancara No. item

1 Karakter Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai

pendidikan karakter? Apakah penting

pendidikan karakter bagi siswa siswi

SMAN 12 TANGSEL?

Nilai-nilai karakter apa saja yang telah

diterapkan di SMAN 12 TANGSEL?

Apakah nilai-nilai karakter yang di

kembangkan tersebut telah tertanam

pada siswa siswi SMAN 12

1,2,3

Page 57: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

41

TANGSEL?

2 Religius Apasajakah nilai-nilai religius yang

telah berjalan disekolah ini? Apakah

kegiatan religious tersebut dapat

mengembangkan karakter siswa siswi

di SMAN 12 TANGSEL?

4

3 Jujur Program apa yang bapak/ibu terapkan

di sekolah sehingga membuat siswa

siswi SMAN 12 TANGSEL selalu

jujur?

Bagaimana tindakan bapak/ibu jika

mengetahui siswa siswi SMAN 12

TANGSEL tidak melakukan kejujuran?

5,6

4 Disiplin Bagaimana pandangan bapak/ibu

tentang kedisiplinan siswa di SMAN 12

TANGSEL? Apakah siswa siswi disini

telah mengikuti peraturan yang telah

ada? Atau sebaliknya selalu melanggar

peraturan yang telah dibuat, sehingga

membuat siswa siswi di SMAN 12

TANGSEL ini tidak disiplin?

Biasanya apa yang membuat

siswa/siswi di SMAN 12 TANGSEL

ini melanggar peraturan atau peraturan

apa yang sering mereka langgar?

Adakah tindak lanjut yang diberikan

sekolah? Tindak lanjut seperti apa yang

di berikan sekolah?

Apakah setelah di berlakukannya

hukuman tersebut siswa siswi SMAN

8,9,10

Page 58: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

42

12 TANGSEL menjadi siswa siswi

yang disiplin?

5 Kerja keras Program apasajakah yang bapak/ibu

lakukan dalam megembangkan karakter

kepada anak didik?

Apakah usaha yang bapak/ibu lakukan

telah berhasil?

Apakah dari usaha bapak/ibu siswa

siswi tersebut telah memberikan

konstribusi? Seperti sebuah

penghargaan atau yang lainnya?

11,12,13

6 Kreatif Apakah program yang bapak/ibu

lakukan untuk menanam/

menumbuhkan karakter kereatif pada

siswa/siswi di SMAN 12 TANGSEL?

Apakah siswa siswi SMAN 12

TANGSEL telah menunjukan

kekereatifannya kepada bapak/ibu?

Contohnya seperti apa?

14, 15

7 Peduli

lingkungan

Apakah bapak/ibu selalu mengingatkan

kepada siswa siswi agar peduli terhadap

lingkungan sekitar? Contohnya seperti

apa?

16

8 Bersahabat Apakah bapak/ibu selalu terbuka

terhadap keluhan-keluhan yang di

sampaikan dari murid?

Bagaimana bapak/ibu menanamkan

atau mengembangkan siswa siswi

tersebut agar selalu bersahabat?

Pernahkah siswa siswi tersebut

17, 18,19

Page 59: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

43

melakukan tindak kekerasan kepada

kawannya? Atau kawan dari sekolah

lain?

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu suatu metode penelitian yang mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.

Metode ini penulis gunakan untuk memproleh data berupa: sejarah

berdirinya SMA Negeri 12 Tangsel, data tentang guru dan staf-staf, data

siswa dan fasilitas yang digunakan, struktur organisasi, program

pengembangan penanaman nilai-nilai karakter, serta dokumentasi lain

yang relavan.

D. Sumber Data

1. Sumber Primer

Sumber primer yang dimaksud disini adalah sumber yang berasal dari

seseorang atau lebih untuk mendapatkan informasi-informasi yang

berkaitan dengan karakteristik peserta didik. Adapun sumber-sumber

tersebut peneliti dapatkan dari:

a. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

b. Wakil kepala sekolah bidang bimbingan konseling

c. Wali kelas XII IPA/IPS

d. Perwakilan guru

e. Siswa kelas XII IPA/IPS

2. Sumber Sekunder

Sumber sekunder yang digunakan adalah buku-buku yang berkaitan

dengan pengembangan karakteristik anak didik, buku-buku yang berkaitan

dengan penelitian kualitatif serta buku pedoman skripsi fakultas ilmu

tarbiyah dan keguruan.

Page 60: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

44

E. Keabsahan Data

Untuk memperoleh keabsahan data penulis menggunakan tekhnik

triangulasi. Dalam bahasa sehari-hari triangulasi di kenal dengan istilah cek

dan ricek yaitu penegecekan data menggunakan beragam sumber, teknik dan

waktu. Beragam sumber maksudnya di gunakan lebih dari satu sumber untuk

memastikan apakah datanya benar atau tidak. Beragam teknik berarti

penggunaan berbagai cara secara berdampingan untuk memastikan apakah

datanya memang benar. Cara yang digunakan adalah wawancara, pengamatan

da analisis dokumen. Beragam waktu berarti memeriksa keterangan dari

sumber yang sama pada waktu yang berbeda pagi, siang, sore, atau malam.

Juga berarti membandingkan penjelasan sumber ketika ia diajak ngobrol

berdua dengan peneliti dan saat ia berbicara didepan public tentang topik yang

sama.6

F. Metode Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis dalam

catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan

sebagainya. Data tersebut banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, di telaah

maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan

dengan jalan membuat abstraksi. Abtraksi merupakan usaha membuat

rangkuman yang inti, proses dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga

sehingga tetap berada didalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya

dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikatagorisasikan pada

langkah berikutnya. Katagori-katagori itu dilakukan sambil membuat koding.

Tahapan terakhir dari analisis data adalah mengadakan pemeriksaan

keabsahan data.7 Setelah data di kumpulkan, maka langkah selanjutnya data di

deskripsikan, dianalisis, di tafsirkan, dan disimpulkan. Maka hasilnya

merupakan data konkrit, yaitu sebuah data kualitatif.

6Nusa Putera, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Indeks Permata Puri

Media, 2011), h. 189

7http:// ardhana 12. Wordpress. com/2008/02/08/teknik-analisis-data-dalam-penelitian/

Page 61: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

45

Dalam mengelola data kualitatif, yaitu dengan cara menguraikan data

kedalam bahasa yang mudah di pahami. Data-data yang telah di dapat

dilapangan akan di klasifikasikan, diolah dan dianalisis secara deskriptif

kualitatif yaitu suatu proses pemecahan masalah yang menggambarkan objek

yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh pada saat meneliti yang

kemudian hasilnya diambil dan dijadikan sebuah kesimpulan.

Page 62: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

46

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Sekolah

1. Sejarah Sekolah

Berdasarkan SK Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas

pendidikan menetapkan SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan berdiri

dibawah bimbingan dan pembinaan SMA Negeri 12 Kota Tangerang

Selatan sebagai sekolah induk yang di tunjuk. Ditunjuknya SMA Negeri

12 Kota Tangerang Selatan sebagai induk SMA Negeri 12 Kota Tangerang

Selatan dengan otomatis kepala sekolahnya pun ditunjuk dari SMA Negeri

tersebut. Kepala Sekolah yang diberi kepercayaan oleh Dinas Pendidikan

Kota Tangerang Selatan yaitu Bapak Dra. H.P. Sopandy, M.Pd dengan

pelaksana Harian yaitu Bapak H.M. Syamsudin,HS,S.Pd dari SMA Negeri

12 Kota Tangerang Selatan yang dulu sama-sama sekolah binaan SMA

Negeri 12 Tangerang Selatan.

Sekolah yang mempersiapkan insan yang bertaqwa, mandiri,

berinovasi, kreatif, dan berjiwa entrepreneur dengan tetap memegang

teguh karakter bangsa, melalui kegiatan akademik dan non akademik yang

berbasis IPTEK dan bakat serta budi pekerti luhur sebagai perwujudan

nilai-nilai agama. Mendidik, menyalurkan, dan mengembangkan ilmu,

bakat/talenta sesuai dengan kemampuan peserta didik. Mendidik dan

mendorong tumbuhnya jiwa entrepreneurship dan kemandirian peserta

didik dalam hidup bermasyarakat, tanpa meninggalkan kemampuan akal

dan logik dalam berpikir.

Mendidik dan mendorong peserta didik dan berwawasan luas ke

depan, gigih, kreatif dan inovatif. Menyiapkan peserta didik menjadi

bagian dari masyarakat yang berbudi luhur dan berakhlak mulia.

Membentuk peserta didik menjadi insan yang berpikir maju dan modern

tanpa melepas karakter asli bangsa.

Page 63: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

47

2. Visi dan Misi Sekolah

VISI : Sekolah yang mempersiapkan insan yang bertaqwa, mandiri,

berinovasi, kreatif, dan berjiwa entrepreneur dengan tetap memegang

teguh karakter bangsa, melalui kegiatan akademik dan non akademik yang

berbasis IPTEK dan bakat serta budi pekerti luhur sebagai perwujudan

nilai-nilai agama.

MISI : Mendidik, menyalurkan, dan mengembangkan ilmu,

bakat/talenta sesuai dengan kemampuan peserta didik. Mendidik dan

mendorong tumbuhnya jiwa entrepreneurship dan kemandirian peserta

didik dalam hidup bermasyarakat, tanpa meninggalkan kemampuan akal

dan logik dalam berpikir. Mendidik dan mendorong peserta didik dan

berwawasan luas ke depan, gigih, kreatif dan inovatif. Menyiapkan peserta

didik menjadi bagian dari masyarakat yang berbudi luhur dan berakhlak

mulia. Membentuk peserta didik menjadi insan yang berpikir maju dan

modern tanpa melepas karakter asli bangsa.

3. Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi merupakan syarat utama yang mutlak harus

dimiliki oleh suatu perusahaan karena struktur organisasi alat manajemen

yang dibutuhkan agar segala wewenang dan tanggung jawab pribadi yang

terlibat didalamnya dapat dipertanggung jawabkan.

Struktur organisasi menunjukkan fungsi dan kegiatan setiap staff

guru yang terkait didalamnya serta menggambarkan hubungan antar staff

guru. Dengan adanya struktur organisasi maka setiap pribaqdi

mendapatkan ruang lingkup pekerjaan yang jelas sehingga terjalin suatu

kerjasama yang baik sesama rekan kerja dalam pencapaian suatu tujuan.

B. Deskripsi Data

Pada deskripsi data ini penulis melakukan dengan beberapa teknik,

diantara teknik tersebut adalah: studi dokumentasi, observasi dan wawancara.

Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk melengkapi

Page 64: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

48

informasi-informasi atau hasil penelitian penulis, seperti berupa foto,

pengambilan data dari arsip sekolah tentang sejarah berdirinya SMA Negeri 12

Tangsel, visi misi sekolah, struktur organisasi sekolah, keadaan pendidik dan

karyawan, keadaan peserta didik, dan sarana prasarana sekolah.

Kegiatan awal penulis adalah menyerahkan surat izin untuk melakukan

penelitian atau pengamatan di SMAN 12 Kota Tangsel dan meminta arsip atau

dokumen-dokumen tentang sejarah sekolah, visi misi, data tenaga

kependidikan, data siswa, sarana dan prasarana sekolah.

Kegiatan selanjutnya adalah menyusun langkah-langkah observasi yang

akan dilakukan oleh penulis. Di buatnya langkah-langkah ini adalah agar

penelitian ini terfokus kepada judul yang penulis tulis yaitu tentang Upaya

Sekolah dalam Mengembangkan Karakteristik Peserta Didik di SMAN 12 Kota

Tangserang Selatan.

Selanjutnya penulis mulai melakukan observasi atau pengamatan dari

mulai kedisiplinan siswa siswi SMAN 12 Kota Tangsel. Yang penulis lakukan

atau amatia adalah tentang kehadiran siswa siswi di sekolah yaitu dengan

sumber absensi siswa yang mana penulis masuk ruangan kelas dan mengcek

absensi siswa dan ini penulis lakukan selama 1 minggu.

Langkah selanjutnya adalah kedisiplinan siswa tentang ketepatan waktu

masuk kesekolah serta mengamati hukuman yang diberikan guru kepada siswa

yang terlambat datang kesekolah.

Langkah selanjutnya penus ingin mengamati tentang kereligiusan siswa

siswi SMAN 12 Tangsel, yang penulis amati adalah kegiatan-kegiatan yang

dilakukan sekolah untung mengembangkan karakteristik anak didik yaitu dari

mulai kegiatan pengajian rutin hari jumat, dan kegiatan keagamaan lainnya.

Langkah selanjutnya adalah penulis akan mengamati tentang kerja keras

yang dilakukan seswa sehari-hari, kekereatifan siswa dalam mengembangkan

bakatnya dan penulis juga mengamati tentang rasa sosial yang tertanam

didalam diri siswa.

Page 65: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

49

C. Pembahasan

Dari deskripsi data diatas maka penulis akan membahas secara ricti

tentang deskripsi diatas. Adapun yang akan peneliti bahas adalah hasil

wawancara yang penulis dapat serta penguatan dari hasil observasi yang

penulis dapatkan tentang bagaimana pengembangan karakteristik anak didik di

SMAN 12 Tangsel, langkah-langkah yang di berikan pihak sekolah dalam

mengembangan karateristik peserta didik, karakteristik yang di terapkan

sekolah kepada anak didik serta larangan yang tidak boleh dilakukan peserta

didik dan hukuman yang akan di berikan pihak sekolah.

Berikut data yang diproleh dari hasil wawancara dan pengamatan yang

dianalisis dan di interprestasikan sebagai berikut:

A. Karakteristik yang di Kembangkan Sekolah Kepada Anak Didik

1. Kedisiplinan Siswa

Sekolah merupakan tempat untuk mencari ilmu, dimana di dalamnya

terdapat objek atau orang-orang yang seharusnya ada di sekolah yaitu

seperti pendidik, siswa, staf tata usaha, office boy, dll. Untuk menjadikan

sekolah yang baik maka sekolah harus memiliki tata tertib yang harus di

lakukan oleh siswa siswi, disini yang akan di bahas yaitu mengenai

kedisiplinan siswa SMAN 12 Tangsel. Dari hasil wawancara dan

pengamatan yang penulis lakukan maka dapat di analisis bahwa

kedisiplinan siswa dan siswi SMAN 12 Tangsel ini berjalan lancar

meskipin masih ada siswa dan siswi yang melakukan pelanggaran. Adapun

kedisplinan siswa yang di terapkan pada sekolah ini adalah sebagai

berikut:

a. Masuk Sekolah Tepat Waktu

Untuk waktu masuk kesekolah harus tepat pada waktunya mungkin

semua sekolah menerapkan peraturan tersebut, diadakannya peraturan

tersebut adalah agar para siswa dan siswi serempak atau kompak untuk

Page 66: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

50

mengikuti pelajaran jam pertama serta menanamkan kedisiplinan

siswa.

Jika di lihat atau di hitung dari absen atau agenda sehari-hari 95%

siswa datang tepat waktu dan yang 5% terlambat datang kesekolah.

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, dapat

dianalisis bahwa siswa yang masuk sekolah tepat pada waktunya akan

di berikan sebuah penghargaan karena kedisiplinannya dan siswa yang

sering terlambat datang kesekolah akan di berikan sebuah hukuman,

dan hukuman ini bertahap dari mulai di beri peringatan, hukuman

hormat bendera, ngepel lantai sekolah dan jika masih banyak siswa

yang melanggar dan jika yang melanggar adalah masih orang tersebut

maka akan di panggil oleh staf tata usaha bagian kesiswaan dan

diberikan surat panggilan orang tua.1

b. Atribut Sekolah

Atribut sekolah adalah perlengkapan yang harus digunakan setiap

siswa atau siswi sebagai ciri khas bahwa ia adalah seorang murid yang

disiplin, rapih dan selalu mengikuti tata tertib sekolah.

Dari hasil wawancara yang di dapat untuk pemakaian atribut

sekolah masih banyak anak yang melanggar, adapun atribut yang harus

di pakai oleh siswa adalah papan nama, tanda lokasi, topi, dasi, kaos

kaki, dan sepatu berwarna hitam. Setiap sebelum masuk kedalam kelas

semua siswa dan siswi di periksa di tempat piket, jika siswa siswi ini

tidak memakai salah satu atribut sekolah maka akan di berikan

hukuman, contohnya tidak memakai papan nama, maka bajunya di

coret. Tidak memakai sepatu yang telah ditetapkan sekolah maka

masuk kedalam kelas tidak boleh memakai sepatu dan dapat

mengambil sepatunya di ruang bimbingan konseling pada saat jam

pelajaran berakhir.2

1Wawancara wakil bidang kurikulum 26-03-2014

2 Wawancara wakil bidang kesiswaan

Page 67: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

51

c. Memakai Pakaian atau Seragam yang Telah di Tentukan Sekolah

Seragam merupakan pakaian yang dikenakan siswa, di dalam

lembaga sekolah pasti setiap siswa di wajibkan untuk memakai

seragam yang telah di tentukan oleh sekolah. Di SMAN 12 Tangsel ini

masih banyak siswa yang melanggar tentang tata tertib berseragam

contoh di setiap hari rabu sekolah menetapkan siswa siswi untuk

berseragam pramuka tetapi masih ada siswa yang memakai seragam

putih abu, alasan yang mereka buat adalah karena lupa jadwal.3

d. Absensi Siswa

Absensi siswa ini adalah daftar hadir atau tidak hadirnya siswa.

Untuk setiap kelas pasti memiliki absen atau agenda untuk mencatat

siswa yang masuk dan tidak masuk (alpa, izin, sakit), untuk arsip

sekolah biasanya setiap bulan di rekap agenda dari setiap masing-

masing kelas dan hasilnya akan di berikan kepada orangtua murid,

sebagai bukti bahwa siswa atau siswi ini benar mengikuti pelajaran dan

juga tidak mengikuti pelajaran.4 Agar dapat tindak lanjut dari sekolah

maupun orangtua/ wali murid.

2. Nilai Keagamaan

Nilai religius adalah suatu nilai keagaamaan yang mana harus telah di

tanamkan sedini mungkin kepada anak atau peserta didik, agar kelak

menjadi pribadi yang baik dan memiliki akhlakul karimah. Nilai utama

yang paling penting yang harus dimiliki anak didik adalah keagamaan

karena itu untuk menentukan bagaimana pribadinya. Pribadi seseorang

atau akhlak seseorang dapat dilihat dari bagaiman ia bertingkahlaku,

berkata sopan.

Jika dianalisis dari hasil wawancara nilai keagaaman yang di tanamkan

atau dikembangkan pada siswa siswi SMAN 12 Tangsel ini berupa

3 Hasil observasi 28-01-2014

4 rekap agenda 1 Minggu

Page 68: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

52

kegiatan pengajian yang di laksanakan pada hari jum’at, istigosah bagi

kelas XII, shalat berjamaah, sholat sunnahh duhha. membiasakan salam

jika bertemu guru, berkata sopan dengan guru dan teman sejawatnya. Jika

dianalisis dari hasil wawancara itu semua telah berjalan dengan baik.

Siswa atau siswi SMAN 12 Tangsel mengikuti rangkaian kegiatan yang

telah di terapkan di sekolah serta menjalankan kebudayaan itu dengan

sungguh-sungguh sehingga dapat tertanam di dirinya nilai-nilai

keagamaan.5

a. Pengajian Jum’at

Pengajian rutin hari jum’at adalah suatu keharusan yang di laksanakan

pada hari jum’at dan itu telah menjadi suatu agenda rutin. Adapun

rangkaian kegiatannya adalah membaca surah Yasiin, membaca surah

Yasiin secara bersama-sama yang dipimpin oleh perwakilan guru,

membaca surah Yasiin ini dapat membuat siswa yang sebelumnya masih

belum lancar membaca al-Quran maka sedikit demi sedikit menjadi lancar

dalam membaca al-Quran, yang biasanya setiap malam atau hari jumat

tidak membaca al-quran makan jadi membaca di sekolah.6 membaca ayat

suci al-Quran yang dibacakan oleh siswa yang memiliki khas suara yang

merdu, tausiah agama yang di sampaikan oleh murid, tausiah agama yang

di sampaikan oleh murid ini merupakan cara sekolah dalah menerapkan

karakter pada jiwa anak didik ini agar memiliki sikap percaya diri, berani,

serta lebih menanamkan nilai keagamaan kepada peserta didik. Dan

terakhir tausiah agama dari guru.

b. Istigosah

Istigosah adalah membaca dzikir-dzikir yang di tunjukan bagi yang

memiliki hajat, istigosah ini di khususkan untuk murid kelas XII, mereka

memanjatkan doa-doa agar di beri kelancara serta kemudahan dalam

5 Wawancara wakil bidang kesiswaan

6 Wawancara siswa kelas XII IPS 2 rabu/ 26- 03-2014

Page 69: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

53

melaksanakan Ujian Akhir, akan tetapi untuk kelas XI dan X boleh

mengikuti rangkaian acara istighosah ini, istigosah ini di pimpin oleh

guru.7

c. Sholat Berjamaah

Sholat adalah suatu kewajiban yang harus di tunaikan oleh setiap

muslim yang beragama islam. Karena sholat adalah suatu kewajiban dan

harus dilaksanakan tepat pada waktunya maka SMAN 12 membuat agenda

sholat berjamaah. Jika adzan telah berkumandang maka siswa dan siswi

bersiap-siap untuk melaksanakan sholat. Untuk yang rombel pagi atau

yang sekolahnya masuk pagi yaitu kelas XI dan XII maka yang

dilaksanakan di sekolah atau melaksanakan sholat berjamaah yaitu pada

waktu dzuhur. Untuk yang rombel siang atau sekolah siang maka yang di

lakukan sholat berjamaah ashar dan di laksanakan pada saat istirahat

berlangsung.

d. Sholat Duhha

Sholat duhha adalah sholat sunah yang dilakukan di pagi hari setelah

matahari terbit, sholat duhha dilakukan oleh siswa siswi serta guru-guru,

biasanya siswa siswi melakukan sholat duhha pada saat istirahat

berlangsung. Akan tetapi sholat duhha yang berlangsung sekarang di

dominasi oleh kelas XII, persiapan menjelang Ujian Nasional

mendekatkan diri kepada Allah agar diberi kemudahan dalam menjawab

soal-soal yang di berikan pemerintah.8

e. Rohis

Rohis adalah suatu kegiatan ekstrakulikuler yang di laksanakan di

sekolah, di dalam rohis ini sekolah bertujuan untuk mengembangkan

pribadi siswa agar menjadi siswa yang baik, di dalam kegiatan rohis juga

banyak kegiatan-kegiatan lainnya antara lain: MTQ, Marawis, Qosidah,

7Observasi penulis 07-02-2014

8Wawancara siswa IPA 26-03-2014

Page 70: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

54

dan kegiatan sharing masalah agama. Adapun untuk siswa yang mengikuti

kegiatan rohis ini mereka dapat mengaflikasikannya dalam kehidupan

sehari-hari atau dapat mengembangkannya dalam kegiatan-kegiatan yang

diadakan di sekolah. Contohnya MTQ, marawis, qosidah di dalam

kegiatan sekolah pasti tidak jauh di dalam susunan acara terdapat kegiatan

tersebut MTQ pasti ada di dalam kegiatan-kegiatan yang di adakan

sekolah.9 Jadi kegiatan rohis ini sangat bermanfaat untuk siswa maupun

untuk sekolah SMAN 12 Tangsel.

f. Salam, Sopan, Santun, Senyum, dan Sapa

Merupakan rangkaian kebudayaan yang ditanamkan di sekolah kepada

siswa, agar siswa memiliki akhlak kepada sesamanya khususnya pada

dewan guru, masuk kelingkungan sekolah bila bertemu dengan guru maka

memberikan salam, menyapa dan senyum. Dan jika berkata, berkata

dengan sopan. Para siswa harus mengerti tugasnya sebagai siswa dan

harus tau bangaimana sikap siswa kepada guru, sikap siswa kepada siswa

yang lain.

3. Kejujuran

Kejujuran merupakan suatu sikap yang sangat penting yang harus

tertanam dalam jiwa seseorang. Sikap jujur di lingkungan sekolah sangat

penting di terapkan kepada siswa siswi, karena dengan menanamkan sikap

jujur makan akan tertanam kepada diri siswa siswi untuk tidak melakukan

kecurangan. Di SMAN 12 Tangsel akan di adakan atau di terapkan kantin

kejujuran yang dimana para siswa dapat membeli keperluan belajar atau

makan pada waktu istirahat tanpa di awasi oleh penjaga koperasinya.10

Disini siswa atau siswi dilatih untuk berbuat jujur dalam hal keuangan.

Selain itu juga jujur dalam hal tidak mencontek pada saat ulangan harian

atau ulangan semesteran. Di dalam buku tata tertib sekolah di terapkan

9 Dokumentasi daftar nama siswa yang mengikuti kegiatan rohis

10

Wawancara wakil bidang kesiswaan

Page 71: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

55

Dua Belas Budaya Malu, di dalam poin tersebut ada kata-kata “malu bila

mencontek pada saat ulangan”.11

Maka disini penulis membuktikan

dengan pengamatan penulis dan mencari tahu kebenaran para siswa atau

siswi dalam melakukan kejujuran dalam hal keuangan maupun mencontek.

Dan yang penulis amati siswa stau siswi SMAN 12 Tangsel ini

menjalankan sikap jujur dengan sebaiknya dalam hal keuangan, contohnya

saja pada saat membeli keperluan sekolah jika tidak ada penjaga koperasi

maka siswa tersebut menaru uang di tempat yang telah di sediakan.

Selanjutnya dalam hal mencontek, mencontek mungkin sudah menjadi

budaya bagi siswa atau siswi yang menyepelekan mata pelajaran yang

tidak disukainya. Biasanya ada siswa yng sangat menyukai pelajaran-

pelajaran yang di berikan guru ada pula siswa atau siswi yang

menyepelekan pelajaran yang di sampaikan guru maka dari itu pada saat

ulangan berlangsung siswa terbebut tidak dapat menjawab ulangannya

bahkan ada yang menjawab tetapi dengan semaunya sendiri tanpa melihat

soal yang telah di berikan, bahkan ada lagi yang hanya menunggu jawaban

dari temannya atau lihat kanan kiri untuk mencuri jawaban temannya.

Maka dari itu sikap kejujuran sangat penting di tanamkan atau di

kembangkan kepada siswa siswi SMAN 12 Tangsel.

4. Kereatifitas

Kreatifitas merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan

sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun sebuah karya. Contohnya

dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada di sekelilingnya siswa

dapat memecahkan masalah dengan tidak menggunakan kekerasan. Untuk

melakukan sebuah karya biasanya seseorang memiliki keunggulan masing-

masing. Untuk siswa siswi SMAN 12 Tangsel ini memiliki kreativitas

yang di ciptakan sendiri contohnya membuat film pendek, mengumpulkan

sampah-sampah yang dapat di manfaatkan kembali oleh mereka atau

11 Buku Tata Tertib Siswa hal. 11

Page 72: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

56

mendaur ulang sampah tersebut menjadi sesuatu yang berguna lagi.12

Contohnya membuat tas dari plastik-plastik makanan, membuat tempat

pinsil dari kaleng-kaleng yang sudah tidak terpakai atau dari botol aqua

atau minuman yang sudah tidak terpakai. Itulah kekereativan yang

dimiliki siswa akan tetapi menurut hasil wawancara yang di dapat

kereatifitas siswa masih belum ada tindak lanjutnya dari sekolah.

5. Peduli Terhadap Sesama atau Lingkungan

Untuk setiap sekolah pasti menanamkan sikap peduli terhadap sesama

juga terhadap lingkungan di sekitar. Kepedulian siswa terhadap sesama

juga terhadap lingkungan telah di jalankan oleh siswa siswi SMAN 12

Tangsel dengan melalui kegiatan-kegiatan bakti sosial contohnya

mengadakan bantuan donor darah, bantuan sosial untuk korban bencana

alam, bantuan takjiah untuk orang yang meninggal dunia, serta biasanya

siswa atau siswi mengadakan kebersihan lingkungan yang diadakan oleh

kelurahan setempat untuk membersihakn lingkungan sekitar bersama

dengan para warga siswa siswi SMAN 12 Tangsel ini mengikuti rangkaian

kegiatan tersebut tanpa memandang siapa mereka, karena kekeluargaan

yang terjadin antara sekolah dengan masyarakat sekitar sangat baik.13

B. Larangan yang Berlaku di Sekolah

Setiap sekolah pasti memiliki peraturan-peraturan yang harus di jalankan

oleh siswa-siswi atau kode etik siswa atau tata tertib yang harus di jalankan

oleh siswa siswi baik berbentuk perintah maupun larangan. Yang akan penulis

bahas disini yaitu mengenai larangan-larangan yang tidak boleh di langgar

oleh siswa- siswi SMAN 12 Tangsel. Adapun larangan-larangan tersebut

adalah:

12 Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan/ kamis/ 27-04-2014

13 Wawancara siswa kelas XII IPA/ Kamis/ 27-03-2014

Page 73: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

57

1. Kehadiran

Dalam peruses belajar mengajar atau KBM sangat kehadiran sangat

penting, karena jika tidak ada siswa maka proses belajar mengajar tidak

akan berjalan efektif. Maka dari itu sekolah SMAN 12 Tangsel membuat

peraturan tentang kehadiran. Berikut adalah pelanggaran yang tidak boleh

di lakukan siswa dan jika di lakukan akan mendapatkan poin sesuai

dengan pelanggaran yang di perbuat:

Tabel 4.7

kehadiran

No Jenis Pelanggaran Poin

1 Masuk ruang kelas setelah guru masuk tanpa alasan yang jelas 2

2 Pemberitahuan terlambat dari orang tua/wali, tentang ketidak

hadiran siswa

3

3 Tidak mengikuti upacara bendera tanpa keterangan 5

4 Tidak masuk sekolah tanpa keterangan 5

5 Membolos/ kabur pada saat KBM 15

6 Tidak masuk sekolah dengan membuat surat keterangan palsu 20

Jika dilihat dari poin-poin diatas dan dari pengamatan peneliti masih

banyak siswa yang melanggar peraturan-peraturan diatas. Hampir setiap kelas

perharinya melakukan pelanggaran tersebut. Akan tetapi pelanggaran di atas

aka nada perhitungannya seperti tidak mengikuti upacara bendera maka

setelah upacara bendera selesai siswa atau siwi tersebut akan di panggil

kelapangan untuk di berikan penjelasan, jika penjelasan masuk akal maka

hukuman yang di berikan hanya memutar lapangan sebanyak 5 kali akan tetapi

jika tidak mengikuti upacara karena factor sengaja maka hukumanya lebih

banyak lari keliling lapangan sebanyak 10 kali.

Page 74: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

58

2. Pakaian

Pakaian atau seragam merupakan salah satu identitas bagi pelajar.

Dalam hal berpakaian sekolah juga memiliki peraturan. Adapun peraturan

yang di laksanakan di sekolah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Pakaian

No Jenis pelanggaran Poin

1 Tidak memakai singlet (baju dalam) 2

2 Tidak memakai ikat pinggang sesuai ketentuan 2

3 Tidak memakai ikat pinggang 2

4 Tidak memakai kaos kaki 2

5 Memakai kaos kaki tidak putih polos 2

6 Tidak memakai topi saat upacara 2

7 Tidak menggunakan tanda pelengkapan seragam 2

8 Memakai topi,tapi bukan topi sekolh di lingkungan sekolah 2

9 Memakai celana terbelah atau terinjak bagian bawahnya 2

10 Memakai jaket di lingkungan sekolah 2

11 Tidak memakai seragam OR pada waktu mengikuti KBM

penjaskes

2

12 Praktikum di LAB tidak makai jas lab 2

13 Siswa putri tidak memakai krudung putih pada pelajaran

agama (bagi yang muslim)

2

14 Tidak memasukan baju kedalam rok atau celana dan ikat

pinggang tidak keliatan

2

15 Memakai seragam yang tidak sesuai jadwal 2

16 Memakai sepatu tidak berwarna hitam atau tali warna warni 5

17 Memakai sepatu dengan menginjak bagian belakangnya 5

18 Memakai sepatu sandal/sandal 10

19 Memakai seragam yang tidak sesuai dengan ketentuan (terlalu

ketat dan kebesaran)

10

Page 75: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

59

20 Mencorat-coret tas sekolah 10

21 Mencorat –coret dan mengotori pakaian seragam sekolah 15

Dari pengamatan yang peneliti dapatkan dari poin-poin diatas adalah

masih banyak siswa atau siswi yang melanggar poin-poin diatas. Tetapi

keseringan yang di langgar oleh anak didik ini berupa kerapihan pakaian

(tidak memasukan baju kedalam rok/celana). Semua pelanggaran yang

dilakukan oleh siswa atau siswi pasti akan di berikan perhitungan berupa

hukuman. Adapun hukuman yang di berikan berupa teguran-teguran jika

masih melanggar maka akan di beri sangsi.

3. Kepribadian

Kepribadian merupakan cara individu beraksi dan berinteraksi dengan

individu yang lain atau sering di sebut dengan sikap atau tingkahlaku

seseorang. Jadi larangan siswa siswi yang akan di bahas disini adalah

mengenai nilai-nilai kpribadian para siswa siswi tersebut adapun larangan

yang harus dijalankan oleh siswa siswi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Kepribadian

No Jenis pelanggaran Poin

1 Merubah warna rambut (dicat) selain warna hitam 2

2 Menggunakan perhiasan/berhias berlebihan 2

3 Model rambut siswi tidak wajar 4

4 Model rambut siswa tidak sesuai ketentuan 4

5 Siswa putra menggunakan gelang, kalung, anting, tindik 5

6 Mengucapkan kata-kata yang tidak sopan (kotor) sesama siswa 5

7 Berlaku tidak sopan 5

8 Melakukan kecurangan pada saat ulangan harian 5

9 Membuang sampah bukan pada tempatnya 5

10 Tidak melaksanakan tugas yang diberikan oleh sekolah 5

Page 76: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

60

11 Tidak mengikuti ulangan dengan al;asan yang tidak dapat di

pertanggung jawabkan

5

12 Mengotori atau corat- coret buku tata tertib 10

13 Tidak meminta tanda tangan orangtua/wali bila ada hal yang

harus di tanda tangani

10

14 Melakukan penundaan pembayaran uang sekolahyang sudah

diberikan oleh orangtua/wali

10

15 Melakukan kecurangan pada saat tes atau ujian 15

16 Mengucapakan kata-kata tidak sopan kepada orangtua, kepala

sekolah, guru, karyawan

15

17 Mencemarkan nama baik kepala sekolah, guru, atau karyawan 25

18 Memalsukan tanda tangan orang lain 25

19 Melakukan tindakan asusila11 100

20 Bertato/ rajah 100

21 Diketahui sudah menikah atau hamil 100

Untuk poin-poin diatas dan dari hasil pengamatan peneliti maka dapat

di simpulkan bahwa siswa atau siswi jarang melakukan penggaran untuk

poin-poin diatas, hanya saja mungkin beberapa dari poin diatas di langgar

oleh siswa siswi slah satunya dalah mencontek pada saat ulangan harian

atau ulangan semesteran.

4. Ketertiban

Pada setiap sekolah pasti memiliki tata tertib yang di dalam tata tertib

tersebut memuat larangan-larangan yang harus di laksanakan siswa agar

menjadi siswa yang disiplin. Adapun ketertiban yang harus di jalankan

siswa di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:

Page 77: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

61

Table 4.10

Ketertiban

No Jenis pelanggaran Poin

1 Tidak membawa buku tatib 10

2 Membawa permen karet 3

3 Berada diluar sekolah pada jam KBM atau istirahat tanpa izin

piket

5

4 Bermusahan dengan teman di dalam atau di luar kelas 10

5 Mencorat coret prasarana sekolah 10

6 Menghilangkan atau merusak buku sekolah 10

7 Tidak mengumpulkan raport sesuai jadwal, tanpa alas an yang

dapat di pertanggung jawabkan

10

8 Melompat pagar atau benteng sekolah 10

9 Membawa motor kesekolah tanpa SIM dan STNK dan

kelengkapan kendaraan

10

10 Petugas piket kelas tidak melaksanakan piket 10

11 Meninggalkan buku tatib di sembarang tempat 15

12 Membawa buku, barang atau alat yang tidak berhubungan

dengan sekolah

20

13 Mengaktifkan hp di dalam kelas 20

14 Menghilangkan buku tatib 25

15 Membawa mobil kesekolah (walapun di parkir di luar sekolah) 25

16 Berpacaran dilingkungan sekolah 25

17 Merusak benda milik guru, sekolah dan taman 25

18 Melakukan tindakan pencurian 60

Menurut pengamatan yang peneliti dapatkan masih banyak siswa

yang melanggar peratutan diatas, akan tetapi masih kurang ada tindak

lanjut dari sekolah. Jadi siswa siswi tersebut melakukan pelanggaran

berulang-ulangpun tidak menjadi masalah untuk mereka.

Page 78: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

62

5. Merokok

Merokok merupakan sesuatu yang sering di lakukan oleh masyarakat

baik di Indonesia maupun di manca Negara. Merokok biasanya dilakukan

oleh kebanyakan orang laki-laki tapi tak jarang juga perempuan. Karena

merokok merupakan suatu kebudayaan yang sering dilakukan maka tak

jarang juga siswa yang berseragam pun melakukan hal tersebut. Di dalam

sekolah mempunyai peraturan dalam hal merokok, jika berada di

lingkungan sekolah para siswa yang membawa, menyalakan dan

menghisap rokok akan di berikan hukuman. Di SMAN 12 Tangsel ini di

dalam buku tartib di tuliskan larangan merokok sebagai berikut:

Tabel 4.11

Merokok

No Jenis Pelanggaran Poin

1 Membawa rokok kedalam lingkungan sekolah 25

2 Menghisap rokok di dalam atau di sekitar lingkungan 25

Menurut pengamatan yang peneliti dapatkan bahwa tidak ada siswa

yang membawa rokok kedalam lingkungan sekolah walaupun banyak

siswa yang merokok, akan tetapi mereka merokok di luar lingkungan

sekolah saja.

6. Bacaan Porno

Bacaan merupakan kegiatan yang sangat baik kita terapkan dalam

hidup kita, akan tetapi jika bacaan tersebut mengandung unsur negative

maka kan tidak baik di lakukan. Apalagi untuk para siswa atau siswi yang

masih berseragam putih abu-abu. Di SMAN 12 Tangsel menerapkan tata

tertib tentang siswa atau siswi dilarang untuk mambaca bacaan yang

bersifat negative (bacaan porno). Adapun yang di terapkan sekolah agar

menjadikan peserta didik memiliki karakter atau akhlak yang baik dengan

menerapkan di siplin melarang siswa membawa bacaan porno kesekolah

maupun diluar sekolah. Adapun larangannya adalah sebagai berikut:

Page 79: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

63

Tabel 4. 12

Bacaan Porno

No Jenis Pelanggaran Poin

1 Membawa buku, majalah, setensilan, kaset CD, DVD, foto

porno dan katagori sejenisnya.

25

2 Melihat foto, gambar, VCD porno dan sejenisnya 25

3 Memperjual belikan buku, majalah, stensilan, kaset CD,

VCD, foto porno dan sejenisnya

25

Dari hasil pengamatan yang peneliti dapatkan tidak ada siswa atau

siswi yang berani membawa bacaan porno, majalan dan sejenisnya

kedalam lingkungan sekolah.

7. Tawuran

Tawuran merupakan perkelahian antar kelompok satu dengan

kelompok yang lainnya. Tawuran biasanya terjadi karena ketidak sukaan

individu satu dengan individu lainnya. Agar tidak terjadinya tawuran di

sekolah maka sekolah melakukan atau membuat peraturan yang harus di

jalankan siswa. Dibawah ini akan di perlihatkan kepada siswa tentang poin

tawuran dan ancaman yang akan di berikan pihak sekolah jika melanggar

peraturan tersebut:

Table 4. 13

Tawuran

No Jenis Pelanggaran Poin

1 Terlibat tawuran dengan lingkungan intern sekolah 50

2 Terlibat tawuran dengan sekolah lain 75

3 Berperan sebagai propokator perkelahian 75

Menurut pengamatan peneliti untuk masalah tawuran siswa siswi

SMAN 12 Tangsel ini tidak pernah melakukan pelanggaran yang telah di

tetapkan oleh sekolah untuk di lingkungan sekolah.

Page 80: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

64

8. Ancama dengan Kekerasan

Di zaman sekarang ancaman dengan menggunakan kekerasan sering

terjadi dikalangan orang dewasa maupun anak-anak bankan siswa atau

siswi juga ada yang masih suka melakukan ancama kekerasan kepada

teman sejawatnya maupun adik kelasnya berupa memalak dengan

mengncam sesuatu kepada lawannya yang akan membuat lawannya

menjadi takur karena ancamanya. Di sekolah di terapkan peraturan bagi

siswa yang suka mengancam dengan kekerasan dan akan di perhitungkan

atas tindakanya tersebut:

Tabel 4. 14

Ancaman dengan Kekerasan

No Jenis pelanggaran Poin

1 Mengintimidasi/mengancam sesama siswa seperti:

(mengompas, memalak)

50

2 Menganiaya teman atau sesama siswa 75

3 Mengancam kepala sekolah, guru, karyawan 75

4 Menganiaya kepala sekolah, guru, karyawan 100

Menurut pengamatan peneliti masih ada siswa yang suka memalak

atau menganiaya teman sejawatnya tetapi tidak sampai mngancam dan

mengintimidasi kawanya tersebut, hanya sebatas canda gurau yang mereka

lakukan contonya seperti siswa yang sedang berulang tahunmaka teman

sejawatnya memberikan kejutan berupa sesuatu yang sifatnya menganiaya.

9. Perjudian/ Minuman Keras/ Narkoba

Perjudian, munuman keras, narkoba merupakan kegiatan yang sangat

dilarang oleh agama. Akan tetapi masih banyak orang-orang di sekeliling

kita yang melakukan hal tersebut khawatir akan merusak masa depan anak

pelajar sekarang maka di sekolah menerapkan tentang larangan untuk

melakukan hal-hal tersebut dan jika ada siswa atau siswi yang melanggar

Page 81: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

65

hal tersebut maka akan di berikan poin yang telah di tetapkan oleh

sekolah:

Table 4. 15

Perjudian/ minuman keras/ narkoba

No Jenis pelanggaran Poin

1 Melakukan perjudian 50

2 Membawa minuman kerar/narkoba dilingkungan sekolah 100

3 Mabuk/ teller/ sakaw di sekolah 100

4 Menggunakan atau memperjual belikan minuman keras/

narkoba di lingkungan sekolah

100

Menurut pengamatan yang peneliti dapatkan untuk dilingkungan

sekolah tidak ada siswa atau siswi yang melakukan pelanggaran-

pelanggaran diatas. Jikapun ada hanya sebatas kumpul dengan teman-

teman sejawatnya untuk canda gurau.

10. Senjata Tajam

Senjata tajam merupakan alat-alat yang biasa di gunakan untuk

melakukan sesuatu seperti pisau untuk memotong sayuran dll. Akan tetapi

senjata tajam yang di maksud disini adalah untuk disalah gunakan dan

dapat membahayakan orang lain. Maka di sekolah di terapkan jika ada

siswa atau siswi membawa senjata tajam akan di berikan sangsi atau poin

pada buku tartibnya. Adapun yang tidak boleh dilanggar oleh anak didik

tentang senjata tajam ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16

Senjata Tajam

No Jenis pelanggaran Poin

1 Membawa senjata tajam/ api dan sejenisnya tanpa izin 50

2 Memperjual belikan senjata tajam/api dan sejenisnya 75

3 Menggunakan senjata tajam/api dan sejenisnya 100

Page 82: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

66

Menurut pengamatan yang peneliti dapatkan tidak ada siswa yang

melanggar pelanggaran diatas atau poin-poin diatas, karena pelanggaran

tersebut sangat fatal bila di laukan oleh siswa atau siswi.

C. Upaya yang Dilakukan Kepala Sekolah dan Guru PAI dalam

Membentuk Karakter Siswa

Adapun upaya yang dilakukan kepala sekolah dan guru PAI dalam

membentuk karakter bagi peserta didik adalah sebgai berikut:

1. Pembiasaan

Pembiasaan yang dimaksud disini adalah pembiasaan yang diajarkan

oleh guru kepada siswa siswi agar tertanam didalam diri siswa siswi

tersebut. Karena dengan menggunakan pembiasaan maka siswa akan

terbiasa. Maka hal yang paling di utmakan oleh guru-guru di sekolah

adalah pembiasaan yang di tanamkan kepada siswa siswi di sekolah.

2. Keteladanan

Teladan adalah merupakan contoh, adapun contoh yang di maksud

disini yaitu contoh-contoh yang baik yang di berikan pada peserta didik

agar peserta didik itu menjadi manusia yang memiliki karakter yang baik

dan memiliki akhlak yang baik pula.

3. Buku Tata Tertib

Selain dari kedua yang diatas sekolah juga dalam membentuk karakter

anak melalui buku tata tertib sekolah, yang didalamnya tertulis tentang

peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh siswa dan juga larangan yang

harus dijalankan oleh siswa.

Page 83: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian yang penulis lakukan dengan judul “Upaya Kepala Sekolah

dan Guru PAI Dalam Membentuk Karater Peserta Didik (Siswa Kelas XII)

di SMAN 12 Tangerang Selatan”. Berdasarkan hasil analisa dari bab

sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Upaya yang dilakukan kepala sekolah dan guru PAI dalam membentuk

karakter peserta didik (sisiwa kelas XII) di SMAN 12 Kota Tangerang

Selatan tersebut yaitu dengan menanamkan dan membiasakan dengan

kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada siswa siswi dalam kehidupan

sehari-hari, memberikan contoh yang baik kepada siswa siswi, serta

menetapkan peraturan-peraturan kepada siswa siswi yang termuat dalam

buku tata tertib sekolah.

2. Faktor pendukung dalam pembentukan karakter kepada peserta didik ini

adalah kerja sama dari antar guru dan juga orangtua siswauntuk lebih

memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik ini di

lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sedangkan faktor

penghambat dalam upaya pembentukan karakter ini bersumber dari

peserta didik itu sendiri yang kurang mematuhi peraturan atau tata tertib

di sekolah.

B. Saran

1. Siswa hendaknya lebih memperhatikan peraturan-peraturan yang telah di

terapkan di sekolah agar menjadi manusia atau pribadi yang memiliki

karakter baik juga akhlak yang baik.

2. Kepala sekolah sebagai administrator dan pemimpin sekolah, hendaknya

secara intensif memberikan motivasi dan bimbingan kepada guru untuk

selalu disiplin, baik melalui teguran, reward atau penghargaan dan

sebagainya.

Page 84: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

68

3. Pihak sekolah diharapkan harus lebih meningkatkan peraturan-peraturan

yang telah di berikan kepada siswa, agar kelak siswa menjadi lebih baik

dimasa sekarang maupun masa depanya kelak.

Page 85: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

69

DAFTAR PUSTAKA

Aunillah, Nurla Isna, Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah, Jogjakarta:

Laksana, 2011

Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: PT. Mizan

Republika, 2004

Dariyo, Agoes, Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama, Bandung:

PT. Refika Aditama, 2007

Depertemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Wawasan

Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta:2005

http:// ardhana 12. Wordpress. com/2008/02/08/teknik-analisis-data-dalam-

penelitian/

Imron, Ali, Manajmen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2011

Lickona, Thomas, Educating for Character (Memdidik untuk Membentuk

Karakter), Jakarta: Bumi Aksara, 2013

Muhammad Amin, Maswardi, Pendidikan Karakter Anak Bangsa, Jakarta:

Baduose Media Jakarta, 2011

Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2004

Nashih ‘Ulwan, Abdullah, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, Asy-Syifa:

Semarang, 1981

Nata, Abuddin & Fauzan, Pendidikan dalam Persepektif Hadits, Ciputat: UIN

Jakarta Press, 2005

Putera, Nusa, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, Jakarta: PT. Indeks

Permata Puri Media, 2011

Samani, Muchlas dan Harianto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011

Shaleh, Muwafik, Membangun Karakter dengan Hati Nurani Pendidikan

Karakter Untuk Generasi Bangsa, Jakarta: Erlangga, 2012

Page 86: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

70

Salahudin, Anas danAlkrienciehie, Irwanto, Pendidikan Karakter Pendidikan

Berbasis Agama dan Budaya Bangsa, Bandung: Pustaka Setia, 2013

Sayuthi, Ali H.M., Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002

Sulhan, Najib, Karakter Guru Masa Depan, Surabaya: PT. JePe Press, 2011

_____, Pengembangan Karater dan Budaya Bangsa, Surabaya: PT. JePe Media

Utama, 2011

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Bandung:

Alfabate, 2008

Surya, Mohamad, Hasyim, Abdul dan Bambang, Rus, Landasan Pendidikan

Menjadi Guru yang Baik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010

Suyanto, Bagong dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif

Pendekatan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005

Widiastono, Toni D,pendidikan manusia Indonesia, Jakarta: PT. Kompas Media

Nusantara, 2004

Yudhawati, Ratna dan Haryanto, Dani, Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan,

Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011

Yusuf , Syamsu & Sugandhi, Nani M., Perkembangan Peserta Didik, Jakarta:

Rajawali Pres, 2011

Zuriah, Nurul, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Persepektif Perubahan,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011

Page 87: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

71

Lampiran 1

Instrument Wawancara Untuk Siswa atau Siswi

1. Adakah kegiatan religius yang telah di lakukan sekolah agar dapat

mengembangkan karakter anda? Apakah anda mengikutinya? Jika ada

kegiatan apa saja yang anda ikuti?

2. Apakah dengan mengikuti kegiatan tersebut anda memproleh hasil yang

positif?

3. Apakah Anda selalu datang kesekolah tepat waktu? Biasa nya jam berapa anda

sudah berada di sekolah?

4. Pernahkah anda melalukan pelanggaran di sekolah? Apa upaya/hukuman yang

diberikan sekolah kepada siswa yang melanggar peraturan?

5. Apakah anda selalu mengikuti tata tertib yang di berikan sekolah? Apakah

anda pernah melanggar tata tertib tersebut? Jika pernah apa yang anda

langgar?

6. Apakah Anda selalu datang kesekolah tepat waktu? Biasa nya jam berapa anda

sudah berada di sekolah?

7. Pernahkah anda melalukan pelanggaran di sekolah? Apa upaya/hukuman yang

diberikan sekolah kepada siswa yang melanggar peraturan?

8. Apakah jika di berikan tugas oleh guru anda selalu mengerjakan tepat waktu?

9. Apakah suka tidak mengerjakan tugas tepat pada waktunya anda mendapat

hukuman? Hukuman apa yang di berikan guru kepada anda karena tidak

mengerjakan tugas?

10. Apakah pernah pihak sekolah mengadakan semacam bakti sosial atau gotong

royong? Jika pernah dalam rangka apa kegiatan itu dilaksanakan?

11. Penahkah anda memberikan konstribusi kepada sekola? Jika pernah

konstribusi apa yang anda berikan kepada sekolah?

12. Apakah pernah anda mendapat penghargaan dari hasil kreatifitas anda? Jika

pernah apa yang telah anda lakukan sehingga mendapat penghargaan tersebut?

Page 88: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

72

13. Pernahkah anda melakukan tindak kekerasan terhadap teman anda?

14. Bagaimana pandangan anda terhadap guru-guru di sekitar sekolah?

Apakah bersahabat atau sebaliknya acuh tak acuh atau tidak

memperdulikan?

Page 89: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

73

Lampiran 2

Instrumen Wawancara Kepala Sekolah dan Guru

1. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai pendidikan karakter? Apakah penting

pendidikan karakter bagi siswa siswi SMAN 12 TANGSEL?

2. Nilai-nilai karakter apa saja yang telah diterapkan di SMAN 12 TANGSEL?

3. Apakah nilai-nilai karakter yang di kembangkan tersebut telah tertanam pada

siswa siswi SMAN 12 TANGSEL?

4. Apasajakah nilai-nilai religius yang telah berjalan disekolah ini? Apakah

kegiatan religious tersebut dapat mengembangkan karakter siswa siswi di

SMAN 12 TANGSEL?

5. Program apa yang bapak/ibu terapkan di sekolah sehingga membuat siswa

siswi SMAN 12 TANGSEL selalu jujur?

6. Bagaimana tindakan bapak/ibu jika mengetahui siswa siswi SMAN 12

TANGSEL tidak melakukan kejujuran?

7. Bagaimana pandangan bapak/ibu tentang kedisiplinan siswa di SMAN 12

TANGSEL? Apakah siswa siswi disini telah mengikuti peraturan yang telah

ada? Atau sebaliknya selalu melanggar peraturan yang telah dibuat, sehingga

membuat siswa siswi di SMAN 12 TANGSEL ini tidak disiplin?

8. Biasanya apa yang membuat siswa/siswi di SMAN 12 TANGSEL ini

melanggar peraturan atau peraturan apa yang sering mereka langgar?

9. Adakah tindak lanjut yang diberikan sekolah? Tindak lanjut seperti apa yang

di berikan sekolah?

10. Apakah setelah di berlakukannya hukuman tersebut siswa siswi SMAN 12

TANGSEL menjadi siswa siswi yang disiplin?

11. Program apasajakah yang bapak/ibu lakukan dalam megembangkan karakter

kepada anak didik?

12. Apakah usaha yang bapak/ibu lakukan telah berhasil?

Page 90: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

74

13. Apakah dari usaha bapak/ibu siswa siswi tersebut telah memberikan

konstribusi? Seperti sebuah penghargaan atau yang lainnya?

14. Apakah program yang bapak/ibu lakukan untuk menanam/ menumbuhkan

karakter kereatif pada siswa/siswi di SMAN 12 TANGSEL?

15. Apakah siswa siswi SMAN 12 TANGSEL telah menunjukan kekereatifannya

kepada bapak/ibu? Contohnya seperti apa?

16. Apakah bapak/ibu selalu mengingatkan kepada siswa siswi agar peduli

terhadap lingkungan sekitar? Contohnya seperti apa?

17. Apakah bapak/ibu selalu terbuka terhadap keluhan-keluhan yang di sampaikan

dari murid?

18. Bagaimana bapak/ibu menanamkan atau mengembangkan siswa siswi tersebut

agar selalu bersahabat?

19. Pernahkah siswa siswi tersebut melakukan tindak kekerasan kepada

kawannya? Atau kawan dari sekolah lain?

Page 91: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

75

Lampiran 3

Wawancara Guru

Informa : Syamsudin Noor, S. H

Bidang : Wakil Bidang Kesiswaan

Hari/ tanggal : Kamis/ 27 Maret 2014

Jam : 09.25

1. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai pendidikan karakter? Apakah penting

pendidikan karakter bagi siswa siswi SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: karakter itukan sebuah yang tertanam pada diri seseorang seperti

tingkahlaku orang tersebut, akhlak, sifat. Jadi itulah karakter. Apakah orang

tersebut baik atau tidaknya maka terlihatlah dari tingkahlakunya atau

akhlaknya. Iya sangat penting sekali menanamkan atau mengembangkan

karakter pada anak siswa disini, karena kita tidak ingin anak-anak kita

terjerumus kepada hal-hal yang negative.

2. Nilai-nilai karakter apa saja yang telah diterapkan di SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: nilai karakter yang dikembangkan oleh SMAN 12 TANGSEL

diantaranya menjadikan anak didik religious, berkultural seperti salam, sapa,

senyum, sopan, santun. Itu yang di tanamkan kepada anak dengan cara

pembiasaan diri.

3. Apakah nilai-nilai karakter yang di kembangkan tersebut telah tertanam pada

siswa siswi SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: nah yang tadi disebutkan diatas itu, menjadikan anak siswa itu jika

bertemu guru memberi salam, sopan pada guru, berkata santun, nilai kultur itu

yang telah tertanam pada siswa

4. Apasajakah nilai-nilai religius yang telah berjalan disekolah ini? Apakah

kegiatan religious tersebut dapat mengembangkan karakter siswa siswi di

SMAN 12 TANGSEL?

Page 92: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

76

Jawab: kegiatan religius yang berjalan ya seperti pengajian jumat, peringatan

hari besar islam (maulid nabi, peringatan 1 muharam, isra mi’raj), sholat

berjamaah bagi yang sekolah pagi sholat berjamaah dzuhur dan yang sekolah

siang sholat berjamaah ashar, di tambah dengan sholat duhha yang sekarang

ini lebih di dominasi oleh kelas XII melakukan sholat duhha. Iya

mengembangkan karakter siswa seperti mereka mengembangkan melalui

ceramah agama, marawis, qosidah.

5. Program apa yang bapak/ibu terapkan di sekolah sehingga membuat siswa

siswi SMAN 12 TANGSEL selalu jujur?

Jawab: iya ada salah satunya yang telah berjalan yaitu koprasi kejujuran, jadi

jika penjaga koperasi sedang tidak ada di koperasi para siswa atau siswi yang

membeli keperluan belajarnya menaruh uangnya di kotak uang, atau kalau

tidak mereka ngambil terlebih dahulu tapi nanti di bayar jika penjaga

koperasinya sudah ada. Tapi ada juga siswa yang masih tidak jujur, contohnya

kaya mengambil jajanan bilangnya ngutang, tapi pas di suruh bayar bilangnya

sudah bayar padahal belum bayar.

6. Bagaimana tindakan bapak/ibu jika mengetahui siswa siswi SMAN 12

TANGSEL tidak melakukan kejujuran?

Jawab: pemberlakuan pertama pasti dikasih peringatan, tetapi jika sudah

keseringan dipanggil orangtuanya untuk dibicarakan tentang kelakuan

anaknya.

7. Bagaimana pandangan bapak/ibu tentang kedisiplinan siswa di SMAN 12

TANGSEL? Apakah siswa siswi disini telah mengikuti peraturan yang telah

ada? Atau sebaliknya selalu melanggar peraturan yang telah dibuat, sehingga

membuat siswa siswi di SMAN 12 TANGSEL ini tidak disiplin?

Jawab: kedisiplinan adalah salah satu program yang di terapkan disekolah

yang dapat merubah karakter siswa atau siswi yang ada di sekolah SMAN 12

Tangsel agar hisup para siswa atau siswi ini teratur. Contohnya membiasakan

masuk sekolah tepat pada waktunya, memberikan hukuman bagi siswa yang

terlambat dan memberikan penghargaan bagi siswa yang selalu tepat waktu

Page 93: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

77

datang kesekolah. Pakaian seragam yang telah ditetapkan oleh sekolah

dengan kesepakatan siswa siswi, untuk sangsi seragam ini masih kurang

diperhatikan, mungkin karena keseringan dibilangin. Dan biasanya yang

dilanggar oleh anak didik disini itu semacam telat kesekolah, berpakaian tidak

sesuai jadwal, atributnya kurang lengkap, rambutnya panjang bagi yang putra,

memakai cat kuku yang tidak seharusnya dipakai oleh seorang pelajar bagi

yang perempuan.

8. Biasanya apa yang membuat siswa/siswi di SMAN 12 TANGSEL ini

melanggar peraturan atau peraturan apa yang sering mereka langgar?

Jawab: peraturang yang mereka langgar hanya sebatas bolos-bolos yang

paling ekstrim, kalau pelanggarn kekerasan tidak pernah terjadi, dan paling

sering dilanggar biasanya keterlambatan masuk sekolah.

9. Adakah tindak lanjut yang diberikan sekolah? Tindak lanjut seperti apa yang

di berikan sekolah?

Jawab: iya ada, jadi untuk membentu kedisiplinan siswa itu disetiap kelas

dibentuk SATGAS (satuan tugas penegak disiplin kelas), nah ini di

programkan kepada osis untu menjalankan SATGAS ini, nah dari osis ini

kemudian di tetapkan di setiap kelas untuk mengontrol teman kelasnya agar

disiplin, dari teman kelasnya itu lalu di laporkan kepada ketua OSIS. Untuk

laporan kepada sekolah biasanya dilakukan 1 bulan sekali baik dalam bentuk

tulisan maupun lisan.

10. Apakah setelah di berlakukannya hukuman tersebut siswa siswi SMAN 12

TANGSEL menjadi siswa siswi yang disiplin?

Jawab: biasanya mereka kapok ketika telah melanggar peraturan dan di

hukum, tetapi ada juga siswa atau siswi yang menyepelekan hukuman.

11. Program apasajakah yang bapak/ibu lakukan dalam megembangkan karakter

kepada anak didik?

Jawab: dengan pembiasaan-pembiasaan diri, dan mencontohkan yang baik

kepada anak didik dimulai dari gurunya.

Page 94: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

78

12. Apakah usaha yang bapak/ibu lakukan telah berhasil?

Jawab: untuk urusan berhasil atau tidaknya itu nanti evaluasi akhir tentang

bagai mana kita benar-benar mendidik anak dengan baik apakah berhasil atau

tidak.

13. Apakah dari usaha bapak/ibu siswa siswi tersebut telah memberikan

konstribusi? Seperti sebuah penghargaan atau yang lainnya?

Jawab:iya memberikan kontribusi berupa penghargaan-penghargaan yang di

raih oleh murid-murid dalam mengikuti kegiatan-kegiatan.

14. Apakah program yang bapak/ibu lakukan untuk menanam/ menumbuhkan

karakter kereatif pada siswa/siswi di SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: berbagai macam guru berbeda-beda dalam memberikan program agar

siswa atau siswi itu menjadi anak yang kreatif, contohnya seperti mengajarkan

siswa atau siswi membuat film pendek pada pelajaran bahasa Indonesia.

15. Apakah siswa siswi SMAN 12 TANGSEL telah menunjukan kekereatifannya

kepada bapak/ibu? Contohnya seperti apa?

Jawab: iya contohnya seperti membuat daur ulang, menyelesaikan masalah-

masalah kegiatan dengan baik.

16. Apakah bapak/ibu selalu mengingatkan kepada siswa siswi agar peduli

terhadap lingkungan sekitar? Contohnya seperti apa?

Jawab: iya selalu mngingatkan untuk peduli terhadap lingkungan sekitar

contohnya seperti memberikan tugas piket kepada siswa siswi pada setiap

kelas dan membersihkan lingkungan sekolah bersama-sama.

17. Apakah bapak/ibu selalu terbuka terhadap keluhan-keluhan yang di sampaikan

dari murid?

Jawab: iya kami sangat terbuka atas keluhan-keluhan yang di ucapkan oleh

para murid, dan kami pihak sekolah biasanya langsung menanggapi keluah-

keluhan tersebut, contohnya saja seperti permintaan laboratorium untuk siswa

kelas IPA.

Page 95: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

79

18. Bagaimana bapak/ibu menanamkan atau mengembangkan siswa siswi tersebut

agar selalu bersahabat?

Jawab: mengajarkan kepada siswa atau siswi untuk tidak bermusuhan kepada

teman sebayanya dan biasanya guru dikelas memberikan tugas-tugas

kelompok agar mereka mengenal satu sama lain.

19. Pernahkah siswa siswi tersebut melakukan tindak kekerasan kepada

kawannya? Atau kawan dari sekolah lain?

Jawab: selama ini tidak ada siswa atau siswi yang melakukan tindak

kekerasan kepada sesamanya dan juga sekolah lain. Karena kami pihak

sekolah mengajarkan kepada anak didik agar selalu menjadi anak yang baik

dan berakhlak baik pula.

Tangerang, 27 Maret 2014

Informa

Pewawancara Kepala Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah

Komariyah Syamsudin Noor, S. Pd

Page 96: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

80

Lampiran 4

Informan : Bapak Maulana Panuju, S. Pd

Jabatan : Wakil Bidang Kurikulum

Hari/ Tanggal : Kamis/ 3 April 2014

Jam : 14.00

1. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai pendidikan karakter? Apakah penting

pendidikan karakter bagi siswa siswi SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: karakter secara umum itu adalah sebuah tingkahlaku individu yang

tertanam pada diri individu itu berupa akhlak yang baik, bertingkahlaku yang

baik, dapat berkata sopan.

2. Nilai-nilai karakter apa saja yang telah diterapkan di SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: kita mengikuti pedoman nilai karakter yang di kembangkan oleh

kemendiknas akan tetapi di sekolah ini lebih menekankan pada keagamaanya

karena tujuannya yaitu untuk menjadikan siswa siswi yang berakhlakul

karimah atau memiliki akhlak yang baik

3. Apakah nilai-nilai karakter yang di kembangkan tersebut telah tertanam pada

siswa siswi SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: banyak sekali ya, contohnya seperti kereligiusan siswa dan sekolah

mengembangkan nilai kereligiusan siswa dari kegiatan-kegiatan keagamaan di

sekolah contohnya seperti pengajian rutin hari jumat. Dengan adanya pngajian

rutin ini membuat siswa atau siswi ini membiasakan dirinya mengaji.

4. Apasajakah nilai-nilai religius yang telah berjalan disekolah ini? Apakah

kegiatan religious tersebut dapat mengembangkan karakter siswa siswi di

SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: banyak kegiatan religious yang ada di sekolah ini diantaranya:

pengajian jumat, istigosah, sholat jamaah, maulid nabi dan kegiatan-kegiatan

agama lainnya.

Page 97: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

81

5. Program apa yang bapak/ibu terapkan di sekolah sehingga membuat siswa

siswi SMAN 12 TANGSEL selalu jujur?

Jawab: program yang di lakukan sekolah agar anak bias jujur yaitu dengan

cara membiasakan kepada siswa siswi dengan hal yang kecil seperti guru

mengadakan ulangan dan siswa siswinya tidak mencontek pada saat ulangan

harian.

6. Bagaimana tindakan bapak/ibu jika mengetahui siswa siswi SMAN 12

TANGSEL tidak melakukan kejujuran?

Jawab: jika mengetahui siswa yang tidak jujur maka akan di berikan

hukuman yang sesuai dengan apa yang telah di perbuatnya,

7. Bagaimana pandangan bapak/ibu tentang kedisiplinan siswa di SMAN 12

TANGSEL? Apakah siswa siswi disini telah mengikuti peraturan yang telah

ada? Atau sebaliknya selalu melanggar peraturan yang telah dibuat, sehingga

membuat siswa siswi di SMAN 12 TANGSEL ini tidak disiplin?

Jawab: kedisiplinan siswa siswi SMAN 12 Tangsel ini sudah lumayan baik

yaah, mulai dari keterlambtan masuk sekolah semakin hari semakin sedikit

berkurang khusu yang kelas xii nya. Iya mengikuti peraturan pastinya, tetapi

ada juga yang melanggar seperti pelanggaran seragam sekolah yang tidak

sesuai dengan yang telah ditentukan.

8. Biasanya apa yang membuat siswa/siswi di SMAN 12 TANGSEL ini

melanggar peraturan atau peraturan apa yang sering mereka langgar?

Jawab: biasanya yang sering mereka langgar adalah peraturan masuk sekolah

tidak tepat pada waktunya, memakai atribut sekolah yang tidak lengkap,

memakai seragam sekolah yang tidak lengkap, bolos pada saat jam pelajaran

berlangsung, biasanya alasan ke wc tetapi malah kekantin.

9. Adakah tindak lanjut yang diberikan sekolah? Tindak lanjut seperti apa yang

di berikan sekolah?

Jawab: ya tentu ada tindak lanjut yang diberikan oleh sekolah pada siswa

yang suka melanggar peraturan.

Page 98: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

82

10. Apakah setelah di berlakukannya hukuman tersebut siswa siswi SMAN 12

TANGSEL menjadi siswa siswi yang disiplin?

Jawab: ya ada yang langsung menjadi disiplin ada juga yang cuek aja.

11. Program apasajakah yang bapak/ibu lakukan dalam megembangkan karakter

kepada anak didik?

Jawab: tentunya program-program yang selalu berkaitan dengan kekereatifan

siswa dengan cara selalu menggali potensi-potensi yang dimilikinya.

12. Apakah usaha yang bapak/ibu lakukan telah berhasil?

Jawab: untuk keberhasilan akan di ukur melalui evaluasi-evaluasi yang akan

dilakukan oleh guru-guru dan yang lebih penting dari wali kelas-wali kelas.

13. Apakah dari usaha bapak/ibu siswa siswi tersebut telah memberikan

konstribusi? Seperti sebuah penghargaan atau yang lainnya?

Jawab: ya, member penghargaan dari hasil kerja keras dan usaha yang

mereka lakukan contohnya membuat suatu acara atau event-event di sekolah

dan itu semua berhasil, serta kegiatan-kegiatan lomba yang di laksanakan oleh

sekolah-sekolah lain dan sekolah SMAN 12 ini menjadi juara, walaupun tidak

mendapat juara 1.

14. Apakah program yang bapak/ibu lakukan untuk menanam/ menumbuhkan

karakter kereatif pada siswa/siswi di SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: tentunya program-program yang selalu berkaitan dengan kekereatifan

siswa dengan cara selalu menggali potensi-potensi yang dimilikinya.

15. Apakah siswa siswi SMAN 12 TANGSEL telah menunjukan kekereatifannya

kepada bapak/ibu? Contohnya seperti apa?

Jawab: iya sudah, contohnya membuat madding dengan ide-ide kereatif

mereka.

16. Apakah bapak/ibu selalu mengingatkan kepada siswa siswi agar peduli

terhadap lingkungan sekitar? Contohnya seperti apa?

Jawab: iya, kami selalu mengajarkan kepada anak didik untuk peduli terhadap

lingkungan, contohnya lingkungan sekolah membersihkan kelas serta sampah-

sampah yang ada di sekeliling sekolah dan menyediakan tempat sampah di

setiap depan kelas.

Page 99: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

83

17. Apakah bapak/ibu selalu terbuka terhadap keluhan-keluhan yang di sampaikan

dari murid?

Jawab: iya tentunya kami sangat terbuka untuk member masukan-masukan

kepada siswa siswi yang memiliki masalah.

18. Bagaimana bapak/ibu menanamkan atau mengembangkan siswa siswi tersebut

agar selalu bersahabat?

Jawab: menanamkan karakter agar siswa jadi bersahabat yaitu dengan

memberikan tugas-tugas yang membuat mereka bekerja sama dan saling

mengenal satu dengan yang lainnya.

19. Pernahkah siswa siswi tersebut melakukan tindak kekerasan kepada

kawannya? Atau kawan dari sekolah lain?

Jawab: sejauh ini belum pernah ada siswa atau siswi yang melakukan tindak

kekersan, hanya saja hamper terjadi akan tetapi langsung di tindaklanjuti oleh

guru.

Tangerang, 03 April 2014

Informa

Pewawancara Kepala Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah

Komariyah Bapak Maulana Panuju, S. Pd

Page 100: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

84

Lampiran 5

Wawancara Murid

Informa : ANDREA NARATAMA

Kelas : XII IPA 1

1. Adakah kegiatan religious yang telah dilakukan sekolah agar dapat

mengembangkan karakter anda? Jika ada kegiatan apa saja yang anda ikuti?

Apakah anda selalu mengikutinya?

Jawab: ada yaitu eskul marawis bias membangun karakter anak, iya saya

mengikutinya dan saya mengikuti kegiatan marawis.

2. Apakah dengan kegiatan tersebut anda mendapatkan hasil yang positif?

Jawab: iya, tetntu saja karena dapat menambah keimanan saya dan tentang

pengetahuan agama islam.

3. Apakah anda selalu datang sekolah tepat pada waktunya? Ada atau gak sih

hukuman-hukuman bagi siswa yang terlambat datang kesekolah?

Jawab: ya saya selalu tepat waktu datang kesekolah, yaitu pada pukul 06.30

4. Pernahkah anda melakukan pelanggaran di sekolah? Jika pernah ada

hukumannya gak?

Jawab: pernah, menghukum sesuai dengan apa yang dilanggar siswa. Jika

siswa itu telat kesekolah dan tidak dapat mengikuti mata pelajaran pertama

maka akan dihukum hormat kepada bendera selama 5 menit.

5. Apkah anda selalu mengikuti tata tertib yang di berikan sekolah? Apakah anda

pernah melanggar tata tertib sekolah? Jika pernah apa?

Jawab: iya, saya selalu mengikuti tata tertib ynag di berikan sekolah, saya

pernah melanggar yaitu pada waktu itu saya tidak memakai atribut dengan

lengkap.

6. Apakah jika diberikan tugas oleh guru anda mengerjakan tepat pada

waktunya?

Jawab: kadang-kadang tepat waktu

Page 101: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

85

7. Apakah jika tidak mengerjakan tugas tepat pada waktunya anda di beri

hukuman?

Jawab: iya tentu saja mendapat hukuman, hukumannya berdiri di depan kelas

sampai pelajaran selesai

8. Apakah pihak sekolah pernah mengadakan bakti sosial atau gotong royong?

Jika pernah dalam rangka apa kegiatan tersebut dilakukan?

Jawab: pernah dalam rangka Masa Orientasi Peserta Didik dan maulid nabi

9. Pernahkah anda berkonstribusi kepada sekolah? Jika pernah konstribusi apa

yang anda berikan kepada sekolah

Jawab: pernah yaitu menjadi OSIS menjalankan program Osis agar sekolah

menjadi maju.

10. Apakah anda pernah mendapatkan penghargaan dari kreativitas yang anda

miliki? Jika pernah apa?

Jawab: tidak pernah

11. Pernahkah anda melakukan tindak kekerasa kepada teman anda?

Jawab: pernah

12. Bagaiman pandangan anda terhadap guru-guru di sekitar sekolah? Apakah

gurunya bersahabat atau malah sebaliknya tidak bersahabat (acuh tak acuh)?

Jawab: gurunya sangat peduli dengan siswa SMAN 12, ada yang bersahabat

ada juga yang acuh tak acuh.

Tangerang, 03 April 2014

Informa

Pewawancara Siswa

Komariyah Andrea Naratama

Page 102: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

86

Lampiran 6

Informa : DIMAS WICAKSONO

Kelas : XII IPS 1

1. Adakah kegiatan religious yang telah dilakukan sekolah agar dapat

mengembangkan karakter anda? Jika ada kegiatan apa saja yang anda ikuti?

Apakah anda selalu mengikutinya?

Jawab: iya .. yaa.. ada seperti pengajian jum’at, mauled nabi, isra mi’raj dll.

Disini kami khususnya saya sangat tertarik dengan membiasakan kegiatan-

kegiatan tersebut membuat kami semua menjadi pribadi yang baik bias

mngetahui cara membaca al-quran, lancara membaca al-quran, mengetahui

peristiwa-pristiwa jaman Nabi.

2. Apakah dengan kegiatan tersebut anda mendapatkan hasil yang positif?

Jawab: ya, Alhamdulillah saya mendapatkan hal-hal yang positif dari

kegiatan-kegiatan tersebut

3. Apakah anda selalu datang sekolah tepat pada waktunya? Ada atau gak sih

hukuman-hukuman bagi siswa yang terlambat datang kesekolah?

Jawab: tidak, saya suka datang kesekolah telat biasanya jam 06.30 atau paling

telat saya datang kesekolah jam 07.00, tentunya ada hukuman yang di berikan

kepada kami yang telat datang kesekolah. Jika baru pertama kali telat biasanya

hanya diberi peringatan oleh-guru piket. Tapi jika keseringan akan di

berlakukan hukuman seperti lari lapangan, ngpel lantai sekolah dll.

4. Pernahkah anda melakukan pelanggaran di sekolah? Jika pernah ada

hukumannya gak?

Jawab:gak pernah melanggar peratuan sekolah

5. Apkah anda selalu mengikuti tata tertib yang di berikan sekolah? Apakah anda

pernah melanggar tata tertib sekolah? Jika pernah apa?

Page 103: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

87

Jawab: ya, saya selalu mengikuti tata tertib yang di berikan sekolah, iya saya

juga pernah melanggar tetapi melanggarnya tidak sangat fatal hanya sebatas

telat datang kesekolah saja

6. Apakah jika diberikan tugas oleh guru anda mengerjakan tepat pada

waktunya?

Jawab: kadang-kadang tepat waktu tergantung gurunya juga sih, kalau

gurunya enjoy ya saya juga enjoy

7. Apakah jika tidak mengerjakan tugas tepat pada waktunya anda di beri

hukuman?

Jawab: guru jarang yang memberikan hukuman, ya paling jika tidak

mengerjakan hanya pengurangan nilai dan nilai hariannya kosong

8. Apakah pihak sekolah pernah mengadakan bakti sosial atau gotong royong?

Jika pernah dalam rangka apa kegiatan tersebut dilakukan?

Jawab: pernah, saya pernah menjadi ketua organisasi siswa intra sekolah

(OSIS) yang bertugas menjalankan program/ event-event tertentu dan

membantu mengaplikasikan tata tertib sekolah kepada siswa/siswi.

9. Pernahkah anda berkonstribusi kepada sekolah? Jika pernah konstribusi apa

yang anda berikan kepada sekolah

Jawab: ya pernah, berupa ikut serta dalam kegiatan-kegiatan seminar, acara-

acara yng di laksanaka di sekolah, dan lain-lain

10. Apakah anda pernah mendapatkan penghargaan dari kreativitas yang anda

miliki? Jika pernah apa?

Jawab: pernah, penghargaan dari hasil seminar-seminar, LDKS, dan lain-lain

11. Pernahkah anda melakukan tindak kekerasa kepada teman anda?

Jawab: tidak pernah, karena menurut saya itu adalah suatu tindakan yang ga

baik buat dilakukan

12. Bagaiman pandangan anda terhadap guru-guru di sekitar sekolah? Apakah

gurunya bersahabat atau malah sebaliknya tidak bersahabat (acuh tak acuh)?

Jawab: guru-guru relative baik dan bersahabat dengan anak muridnya, namun

ada juga guru yang mungkin tegas dan tidak bersahabat atau cuek

Page 104: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

88

Lampiran 7

Informa : BUDI. H

Kelas : XII IPS 2

1. Adakah kegiatan religious yang telah dilakukan sekolah agar dapat

mengembangkan karakter anda? Jika ada kegiatan apa saja yang anda ikuti?

Apakah anda selalu mengikutinya?

Jawab: ada kegiatan religious yang diadakan di sekolah seperti pengajian

jum’at, siraman rohani dari guru, maulid nabi, perayaan 1 muharam. Kalau

ditanya masalah mengikutinya saya jawab kadang-kadang, jadi kalau mood

saya ikut kalau unmood saya ga ikut .

2. Apakah dengan kegiatan tersebut anda mendapatkan hasil yang positif?

Jawab: pastinya saya memproleh hasil yang positif banget, contohnya yang

tadinya baca yasiin atau al-qur’annya masih tebata-bata jadi agak sedikit

lancar.

3. Apakah anda selalu datang sekolah tepat pada waktunya? Ada atau gak sih

hukuman-hukuman bagi siswa yang terlambat datang kesekolah?

Jawab: saya datang kesekolah selalu tepat waktu, 06.45saya sudah di sekolah.

Walaupun saya gak pernah telat datng kesekolah, tapi buat siswa atau siswi

yang terbambat ada hukumannya contohnya kaya lari muter lapangan selama

15 menit, ngepel lantai, kalau sudah keseringan biasanya di panggil BP.

4. Pernahkah anda melakukan pelanggaran di sekolah? Juka pernah ada hukunya

gak?

Jawab: iya saya pernah melakukan pelanggaran contohnya kaya gak pake

kaos kaki, baju dikeluarin jadi ga rapih, yaa. Paling itu aja yang saya langgar.

Iya awal-awal dikasih peringatan, tapi kalu sudah keseringan yaa..bisa sampai

pemanggilan orantua tapi saya gak pernah kalau sampai orangtua saya

dipanggil

Page 105: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

89

5. Apkah anda selalu mengikuti tata tertib yang di berikan sekolah? Apakah anda

pernah melanggar tata tertib sekolah? Jika pernah apa?

Jawab: saya selalu dong ikutin tata tertib, karena melalui tata tertib itu saya

jadi tertib dalam menjalani hidup, hususnya di sekolah ini. Teruss kalau

maslah melangar, ya saya pernah melanggar tapi pelanggaran yang kecil-kecil

aja sih jadi ga terlalu fatal.

6. Apakah jika diberikan tugas oleh guru anda mengerjakan tepat pada

waktunya?

Jawab: gak selalu tepat waktu, karena suka ada yang belum paham pas mau

dikerjain

7. Apakah jika tidak mengerjakan tugas tepat pada waktunya anda di beri

hukuman?

Jawab: iya hukuman tetap ada dan diberikan pada siswa atau siswi yang ga

ngerjain tugas tepat pada waktunya termasuk saya sendiri, lalu kalau berbicara

tentang hukumannya apa aja, hukumannya itu kaya ngerjaik tuga di luar kelas,

hormat bendera atau di jemur dilapangan.

8. Apakah pihak sekolah pernah mengadakan bakti sosial atau gotong royong?

Jika pernah dalam rangka apa kegiatan tersebut dilakukan?

Jawab: pernah ada kegiatan bakti sosial tapi saya ga tau yang ngadain itu

sekolah atau OSIS. Contoh kegiatan sosialnya pernah membersihkan pasar

serpong bersama-sama, pernah gotong royong baren masyarakat sekitar

cilenggang, pernah ngasih sembako.

9. Pernahkah anda berkonstribusi kepada sekolah? Jika pernah konstribusi apa

yang anda berikan kepada sekolah/

Jawab: pernah ikut-ikutan lomba tapi ga menang

10. Apakah anda pernah mendapatkan penghargaan dari kreativitas yang anda

miliki? Jika pernah apa?

Jawab: iya pernah, waktu itu dikasih penghargaan dari LP3I karena bias

menjawab pertanyaan..hehehe

Page 106: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

90

11. Pernahkah anda melakukan tindak kekerasa kepada teman anda?

Jawab: iya pernah, tapi ga yang fatal banger si, waktu itu ada teman yang

ulang tahun trus kita (aya dan teman-teman) nyeburin ke empang itu aja

paling yang pernah saya lakuin.

12. Bagaiman pandangan anda terhadap guru-guru di sekitar sekolah? Apakah

gurunya bersahabat atau malah sebaliknya tidak bersahabat (acuh tak acuh)?

Jawab: guru disini asik-asik ko, kalo di Tanya bersahabat atau ga pasti ada

yang bersahabat ada juga yang ga. Kalau guru yang bersahabat itu yaa.. masih

suka gabung bercanda-bercanda bareng muridnya ga sombong lah, gak beda-

bedain antara guru sama murid, ya tapi tetap kita memangdangnya sebagai

guru, suka memberikan toleransi jika kita melakukan kesalah. Kan ada guru

kalau muridnya melakukan kesalahan keseringa dia udah masa bodo aja, jadi

di biarin deh muridnya mengulangi kesalahan lagi.

Tangerang, 03 April 2014

Informa

Pewawancara Siswa

Komariyah Budi H

Page 107: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

91

Lampiran 8

Informa : SAVIERA

Kelas : XII IPS 2

1. Adakah kegiatan religious yang telah dilakukan sekolah agar dapat

mengembangkan karakter anda? Jika ada kegiatan apa saja yang anda ikuti?

Jawab: ada kegiatan religious yang diadakan di sekolah seperti pengajian

jum’at dan rohis, dari situ semua sehingga kita dapat mengembangkan diri kita

dengan cara membuat kekereativitasan kita, seperti mengikuti marawis,

qosidah, ceramah agama. Iya saya mengikutinya.

2. Apakah dengan kegiatan tersebut anda mendapatkan hasil yang positif?

Jawab: iya dapet banget itukan suatu kegiatan yang memang kegiatan positif,

ya walaupun dalam mengikuti kegiatan tersebut saya masih suka ngobrol

dengan teman, tapi itu sangat positif.

3. Apakah anda selalu datang sekolah tepat pada waktunya?

Jawab: iya saya selalu datang sekolah sebelum bel di bunyikan. Kan masuk

sekolah itu jam 06.45 nah… saya datang kesekolah jam 6.40 jadi saya ga

pernah telat.

4. Pernahkah anda melakukan pelanggaran di sekolah?

Jawab: gak pernah, saya kan anak yang disiplin jadi saya gak pernah

melanggar

5. Apkah anda selalu mengikuti tata tertib yang di berikan sekolah? Apakah anda

pernah melanggar tata tertib sekolah? Jika pernah apa?

Jawab: iya dong saya selalu ikutin tata tertib yang di berikan disekolah,

karena saya ga mau kena hukuman di sekolah. Berarti saya gak pernah

melanggarnya. Tapi kalau sebagian dari teman saya ada mungkin mereka

hanya melanggar seperti tidak memakai kaos kaki, seragam di keluarin,

atributnya gak lengkap.

6. Apakah jika diberikan tugas oleh guru anda mengerjakan tepat pada

waktunya?

Page 108: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

92

Jawab: gak selalu tepat waktu, soalnya kadang-kadang suka malas

7. Apakah jika tidak mengerjakan tugas tepat pada waktunya anda di beri

hukuman?

Jawab: walaupun ga ngumpulin tugas tepat waktu ga di hokum, tapi

tergantung gurunya juga siih, kadang suka ada guru yang member hukuman

contonya seperti mengerjakan tugas di luar kelas.

8. Apakah pihak sekolah pernah mengadakan bakti sosial atau gotong royong?

Jika pernah dalam rangka apa kegiatan tersebut dilakukan?

Jawab: bakti sosial pernah tapi bukan diadakan sama pihak sekolah diadakan

dari OSIS.

9. Pernahkah anda berkonstribusi kepada sekolah? Jika pernah konstribusi apa

yang anda berikan kepada sekolah/

Jawab: mmm… saya pernah ikut semacam perlombaan tapi gak menang,

waktu itu hanya dapat juara 3 jadi gak dapat apa-apa deh .

10. Apakah anda pernah mendapatkan penghargaan dari kreativitas yang anda

miliki? Jika pernah apa?

Jawab: ga pernah kayaknya dehh. Kalaupun pernah itupun teman saya bukan

saya, contohnya kaya tari saman dll.

11. Pernahkah anda melakukan tindak kekerasa kepada teman anda?

Jawab: ga pernah juga, karena sayakan anak baik-baik disekolah, saya ga

suka mendapatkan hukuman, apalagi kalau sampai orangtua dipanggil

kesekolah

12. Bagaiman pandangan anda terhadap guru-guru di sekitar sekolah? Apakah

gurunya bersahabat atau malah sebaliknya tidak bersahabat (acuh tak acuh)?

Jawab: kalau bicara tentang guru pastinya ada yang enakin ada juga yang

enggak, ada yang bersahabat ada juga yang acuh. Contohnya ada guru yang

sangat bersahabat, kalu kita ada masalah kita suka sharing dan guru itupun

member masukan kepada kita. Kalau yang acuh atau cuek ada juga sih, yaaa

contohnya kaya pengen dihargain banget, jadi istilahnya gue gue lo lo.

Page 109: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

93

Lampiran 9

Catatan Lapangan 1

Metode Pengumpulan Data : Observasi dan Dokumentasi

Hari/ tanggal : Selasa/ 07 Januari 2014

Jam : 09.30

Lokasi : SMA Negeri 12 Tangsel/ ruang tata usaha

Sumber data : Vinsensia Chandra, S. Pd

Catatan:

Menyerahkan surat izin penelitian untuk membuat skripsi kepada ibu Dena di

ruang tata usaha sma negeri 12 tangsel, kemudian dilanjutkan dengan

pengambilan data dari arsip sekolah tentang sejarah berdirinya SMA Negeri 12

Tangsel, visi misi sekolah, struktur organisasi sekolah, keadaan pendidik dan

karyawan, keadaan peserta didik, dan sarana prasarana sekolah.

Page 110: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

94

Lampiran 10

Catatan Lapangan ke-2

Hari/ Tanggal : Sabtu/ 10 Januari 2014

Tempat : SMAN 12 Kota Tangerang Selatan

Catatan:

Pada hari asabtu 25 januari 2014 penulis melakukan langkah-langkah observasi

yang akan dilakukan oleh penulis. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

Observasi 1: penulis akan mengobservasi tentang kedisiplinan siswa dalam hal

kehadiran siswa di sekolah yaitu dengan cara merekap absen siswa, observasi

kedisiplinan tentang kehadiran ini penulis lakukan selama 1 minggu untuk

membandingkan apakah setiap harinya kehadirang siswa semakin meningkat atau

malah sebaliknya.

Observasi 2: penulis akan mengamati siswa atau siswi yang telat datang

kesekolah tepat pada waktunya dan yang terlambat serta tindak lanjut dari guru

yang bersangkutan (guru piket).

Observasi 3: penulis akan mengamati tentang kegiatan-kegiatan keagamaan yang

dilakukan sekolah guna menjadikan anak didiknya itu berakhlak baik. Adapun

kegiatan-kegiatan yang akan penulis amati adalah sebagai berikut:

1. Pengajian jumat

2. Istigosah

3. Sholat jamaah

4. Solat duhha

5. Rohis dan rangkaian kegian yang terdapat di rohis

6. Dan keiatan keagamaan lainnya.

Page 111: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

95

Observasi 4:penulis mengamati tentang kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan

siswa SMAN 12 Tangsel.

Observasi 5: penulis meleti tentang kegiatan-kegiatan yang menjadikan siswa

atau siswi itu menjadi kreatif.

Page 112: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

96

Metode Pengumpulan Data : Observasi/ pengamatan

Hari/ Tanggal :15 Januari 2014

Jam :07.00

Lokasi :SMAN 12 Tangsel

Catatan:

Sekolah SMAN 12 Tangsel mengadakan suatu kegiatan acara keagamaan yaitu

Maulid Nabi Muhammad SAW, begitu antusias murid-murid mengikuti rangkaian

kegiatan mauled tersebut. Dengan diadakannya kegiatan rutin keagamaan tersebut

maka akan menanamkan pada diri siswa karakter keagamaan.

Page 113: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

97

Lampiran 11

Catatan Lapangan ke-3

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Hari/ Tanggal :Senin 29 Januari 2014

Jam :09.25

Lokasi :Ruang kelas XII IPA dan IPS

Sumber Data : Absensi Kelas

Catatan:

Pengamatan pertama ini dilakukan di kelas XII IPA 2 untuk mengamati

tentang kedisiplinan siswa dalam hal absensi, dari 40 orang siswa yang tidak

masuk hanya 3 siswa yang keterangannya adalah sakit.

Catatan:

Pengamatan hari ini dilakukan juga di lakukan di kelas XII IPS 1 masih hal

yang sama seperti di IPA 2 yaitu pengamatan dalam hal kedisiplinan, dan

kedisiplinan disini masih dalam hal absensi siswa, untuk di kelas IPS ini dari 40

siswa yang tidak masuk hanya 2 orang saja dengan alas an tanpa keterangan dan

sakit.

Catatan:

Pada pengamatan hari pertama ini penulis masih membahas maslah absensi

siswa, pengamatan kali ini pindah ke kelas XII IPS 2. Untuk XII IPS 2 ini dari

kurang lebih 40 siswa yang tidak masuk 8 orang siswa dengan alas an tanpa

keterangan, dan 2 orang siswa terlambat masuk kelas dengan alasan kesiangan.

Page 114: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

98

Lampiran 12

Catatan Lapangan ke-4

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Hari/tanggal : Selasa/ 28 Januari 2014

Jam : 09.25

Lokasi : Ruang Kelas

Sumber Data :Absensi Siswa

Catatan:

Masih observasi yang sama yaitu masuk ruang kelas untuk melakukan

pengamatan tentang kehadiran siswa atau siswi di sekolah. Objek pertama adalah

kelas XII IPAS 1 dari kurang lebih 40 orang siswa pada hari ini hanya 2 siswa

yang tidak masuk yaitu dengan alas an tanpa keterangan dan sakit.

Catatan:

Pindah kekelas selanjutnya yaitu kelas XII IPS 2 masih dalam hal yang sama

yaitu mengamati siswa siswi yang tidak masuk sekolah. Untuk di kelas XII IPS ini

ada 9 orang yang tidak masuk sekolah dengan alasan 5 orang tanpa keterangan

dan 4 orang sakit.

Page 115: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

99

Catatan:

Masuk keruang atas yaitu kelas XII IPA 1, untuk kehadiran di IPA 1 hanya

ada 1 orang yang tidak masuk sekolah dengan alasan sakit.

Catatan:

Memasuki ruang selanjutnya yaitu kelas XII IPA 2, untuk kelas XII IPA 2 ini

ada 4 orang siswa yang tidak mengikuti pelajara atau tidak masuk sekolah dengan

keterangan sakit.

Page 116: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

100

Lampiran 13

Catatan Lapangan ke-5

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Hari/Tanggal : Rabu/ 29 Januari 2014

Jam : 9.25

Lokasi : Ruang kelas

Suber Data : Absensi Siswa

Catatan:

Hari ketiga melakukan pengamatan di dalam kelas untuk mengetahui siswa

siswi yang tidak hadir pada hari rabu, dan di mulai dari kelas bawah yaitu kelas

XII IPS 1, untuk di XII IPS 1 ini ada 3 siswa yang tidak hadir di kelas atau

disekolah dengan alasan tanpa keterangan, izin dan sakit.

Selanjutnya memasuki ruangan IPS 2 ada 2 orang yang tidak masuk sekolah yaitu

dengan alasan tanpa keterangan dan sakit.

Memasuki ruangan atas yaitu kelas XII IPA 2 ada 3 orang yang tidak masuk

sekolah yaitu dengan alasan sakit dan tanpa keterangan.

Page 117: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

101

Lampiran 14

Catatan Lapangan ke-6

Metode Pengumpulan Data : Pengamatan/ Observasi

Hari/Tanggal : Kamis/ 30 Januari 2014

Jam :9.25

Lokasi :Ruang Kelas

Suber Data : Absensi Siswa

Catatan:

Hari ke 4 melakukan pengamatan atau observasi tentang kedisiplinan siswa

tentang absensi siswa, memasuki ruang kelas XII IPA 1 untuk mengamati siswa

siswi yang tidak masuk sekolah di kelas IPA 1 hanya ada 1 orang siswa yang

tidak hadir di kelas yaitu dengan alasan tanpa keterangan. Memasuki ruang

selanjutnya yaitu ruang XII IPA 2 untuk di kelas ini ada 5 orang siswa yang tidak

mengikuti kegiatan belajar mengajar yaitu dengan alasan 3 orang sakit dan 2 oranf

izin. Selanjutnya memasuki ruang kelas yang dibawah yaitu ruang kelas XII IPS 1

ada 3 orang siswa yang tidak hadir di kelas IPS 1 ini yaitu dengan keterangan

sakit, izin dan tanpa keterangan. Selanjutnya memasuki ruang yang terakhir yaitu

kelas XII IPS 2, ada 2 orang siswa yang tidak hadir di kelas ini yaitu dengan

alasan tanpa keterangan dan sakit.

Page 118: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

102

Lampiran 15

Catatan Lapangan ke-7

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Hari/tanggal :Sabtu/ 01 Februari 2014

Jam :9.25

Lokasi :Ruang Kelas

Sumber data : Absensi Siswa

Catatan:

Hari teraksir melakukan observasi kedisiplinan dari absensi kelas siswa, mulai

memasuki ruang kelas XII IPS 2 melihat kondisi di dalam kelas banyak siswa

yang tidak hadir di sekolah dan melihat ke absensi ternya memang banyak siswa

yang tidak masuk sekolah dari kurang lebih 40 siswa yang tidak masuk ada 16

orang siswa dengan keterangan 3 orang sakit dan 13 orang tidak ada keterangan.

Selanjutnya masuk kelas XII IPS 1 ada 9 orang siswa yang tidak masuk sekolah

dengan keterangan 2 orang izin, 2 orang sakit dan 5 orang tanpa keterangan.

Selanjutnya memasuki ruangan atas yaitu ruang XII IPA 2, di kelas ini ada 6

orang yang tidak hadir atau tidak masuk sekolah yaiu dengan keterangan 4 orang

sakit dan 2 orang izin.

Page 119: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

103

Lampiran 16

Catatan Lapangan ke- 8

Metode Pengumpulan Data : Pengamatan/ Observasi

Hari/Tanggal :Selasa/ 28 Januari 2014

Lokasi :Tempat Piket

Sumber data : Pengamatan langsung

Catatan:

Pengamatan kali ini akan membahas tentang kedisiplinan siswa tentang

keterlamabtan siswa datang kesekolah. Dimulai dengan kelas XII IPA 1 pada hari

selasa tanggal 28 januari 2014 ada 3 orang siswa yang terlambat masuk kelas

dengan alasan kesiangan datang pada pukul 07.00 terlambat 15 menit masuk

kesekolah, dan ada hukuman yang harus dijalankan siswa yaitu dengan mengepel

lantai sekolah hingga bersih.

Selanjutnya kelas XII IPS 2 ada 7 orang siswa yang terlambat masuk sekolah

dengan alasan yang sama yaitu kesiangan

Page 120: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

104

Lampiran 17

Catatan Lapangan ke- 9

Metode pengumpulan data :Observasi

Hati/Tanggal :Jumat/ 10 januari 20114

Jam :7.00 s/d 12. 10

Lokasi :Halaman Sekollah

Sumber data :Peneliti

Catatan:

Peneliti ingin mengetahui tentang ke religiusan siswa siswi yang sekolah di

SMA Negeri 12 Tangsel, setelah di teliti ke religiusan di sekolah ini sangat baik

contohnya seperti wajib mengikuti pengajian rutin hari jumat untuk murid yang

beragama islam, mengikuti kegiatan istigosah, sholat berjamaah setiap dzuhur,

melaksanakan ibadah duhha, mengikuti eskul rohis, bersemangat dalam

melaksanakan hari besar islam contohnya mengadakan 1 Muharram, maulid Nabi

Muhammad SAW.

Hasil observasi:

Siswa atau siswi mengikuti pengajian duduk di tengah lapangan yang di

sinari matahari dan beralaskan tikar para siswa siswi ini mengikuti acara dengan

tertib. Adapun acara yang di tampilkan pada pengajian jumat itu diantaranya:

pembacaan surah yaasiin, pembacaan ayat suci al-Qur’an dari murid, ceramah

agama dari guru, tausiah agama dari murid (di adakannya tausiah murid ini adalah

untuk mengetahui karakter kereligiusan siswa yang ada di sekolah), kreasi seni

dari murid, pembacaan do’a.

Page 121: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

105

Pada saat diadakannya atau merayakan hari besar islam seperti 1 muharram

dan maulid Nabi Muhammad SAW, para siswa khususnya panitia dari osis sangat

bersemangat untuk menyelenggarakan atau merayakan hari kelahiran Nabi

Muhammad SAW. Hampir semua siswa siswi muslim bahkan guru ikut

berpartisipasi dalam menyelenggarakan acara tersebut.

Di sekolah telah di terapkan tentang sholat berjamaah, akan tetapi masih

banyak siswa yang tidak mengikuti peraturan tersebut. Banyak siswa yang

melalaikan ibadah sholat, tidak sesuai dengan yang diinginkan sekolah. Dan

sholat sunah duhha juga sering dilakukan oleh siswa siswi kelas XII.

Kegiatan keagamaan selanjutnya yaitu rohis, sekolah mengembangkan

karakter murid dari kegiatan rohis. Di dalam kegiatan rohis terdapat kegiatan-

kegiatan yang menjadikan siswa siswi itu memiliki karakter keagamaan dan

kekereatifan contohnya seperti kegiatan marawis, marawis adalah suatu seni islam

yang telah lama berkembang, selain marawis juga ada qosidah dan pembacaan

seni al-Quran seperti murotal al-Quran.

Page 122: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

106

Lampiran 18

Catatan Lapangan ke-10

Metode pengumpulan data :Observasi

Hari/Tanggal:Mulai Rabu 15 januari hingga Jumat 17 Januari 2014

Lokasi :Halaman Sekolah

Sumber data :Peneliti

Catatan:

Pada penelitian ini, penulis ingin mengetahui kerja keras para siswa siswi

SMA Negeri 12 Tangsel dalam melakukan atau melaksanakan tata tertib sekolah

diantaranya menjaga kebersihan lingkungan sekolah, mengerjakan tugas sekolah,

memanggil guru untuk mengisi pelajaran di kelas, mengikuti pelajaran dengan

baik.

Hasil Observasi:

Peneliti mendapatkan hasil dari penelitian observasi tentang kerja keras

siswa, yang pertama, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, di setiap sudut

kelas terdapat tempat sampah jadi setiap selesai makan mereka langsung

membuang sampah pada tempatnya, dan di setiap kelas juga memiliki jadwal

piket atau bersih bersih kelas, sebelum memulai pelajaran mereka membersihkan

kelas dan 5 menit sebelum bel pulang para siswa siswi juga membersihkan kelas.

Yang kedua tentang mengerjakan tugas sekolah baik tugas kelompok

maupun tugas individu, setelah bel pulang sekolah sebagian siswa atau bias di

katakana 50% tidak langsung pulang kerumah akan tetapi mengerjakan tugas

sekolah atau PR yang di berikan guru di area sekolah.

Page 123: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

107

Lampiran 19

Catatan Lapangan ke-11

Metode pengumpulan data :Observasi

Hari/ Tanggal : Senin/ 13 Januari 2014

Lokasi :SMAN 12 Tangsel

Jenis Kegiatan : Bakti Sosial (Donor Darah dan baksos

untuk para korban bencana)

Sumber data :Peneliti

Catatan:

Pada tanggal 13 januari 2014 tepat di adakannya kegiatan sosial di SMA

Negeri 12 Tangsel, yaitu adanya kegiatan donor darah, bakti sosial untuk para

korban bencana yang terjadi awal-awal tahun 2014 dari mulai kebanjiran,

kebakaran, meletusnya gunung.

Hasil Observasi:

Antusias siswa siswi dalam menyumbangkan darahnya untuk pasien-pasien

yang membutuhkan adalah perbuatan yang sangat baik, siswa siswi banyak yang

ikut berpartisipasi dalam kegitan ini tidak hanya siswa tetapi gurupun ikut serta

dalam menyumbangkan darahnya tampa perduli jarum suntik yang menusuk.

Antusias siswa siswi juga di tujukan pada saat banyak bencana-bencana

yang terjadi di awal tahun 2014 lalu, mereka menyumbangkan pakaian layak

pakai, makanan, serta uang jajan di sisihkan untuk membantu para korban benca

tersebut.

Page 124: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

108

Lampiran 20

Catatan Lapangan ke-12

Metode pengumpulan data :Observasi

Hari/Tanggal :Senin/ 3 Februari 2014

Lokasi :SMAN 12 Tangsel

Kegiatan : Bulan Bahasa

Sumber data :Peneliti

Catatan:

Di sekolah SMA Negeri 12 Tangsel ini pada setiap setahun sekali di

adakannya kegiatan bulan bahasa, yaitu perlombaan dari berbagai macam bahasa

yaitu bahasa Indonesia, arab, ingris, dan jepang. Adapun perlombaan tersebut

yaitu: pidato bahasa, repoter tv dan mengarang. Di adakannya bulan bahasa ini

adalah untuk mengukur kreativitas siswa dalam bidang nalar, dan mengetahui rasa

percaya diri siswa yang mengikuti perlombaan tersebut.

Perwakilan pada setiap kelas untuk mengikuti kegiatan ini, menunjukan

kreativitas siswa siswi tersebut. Siswa siswi lainnya ikut menyemangati teman

kelasnya yang menjadi perwakilan setiap kelas. Begitu semangat anak siswa siswi

mengikuti kegiatan perlombaan bulan bahasa ini. Jika dikaitkan dengan

perkembangan karakter dalam kegiatan ini dapat dilihat bahwa dapat

menumbuhkan rasa percaya diri siswa, berani, kerja keras juga.

Page 125: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

109

Lampiran 21

Catatan Lapangan ke-13

Metode pengumpulan data :Observasi

Hari/ Tanggal :Jumat/ 17 Januari 2014

Jam :07.00

Lokasi :Lapangan Sekolah

Kegiatan : Istigosah

Sumber data :Peneliti

Catatan:

Menjelang ujian akhir sekolah dan ujian akhir nasional kelas XII, sekolah

mengadakan istigosah untuk memohon kelancaran pada saat menghadapi ujian

sekolah dan ujian akhir nasional.

Siswa siswi kelas XII semangat atau sangat khusuk mengikuti istigosah

yang di gelar oleh sekolah, di bawah terik matahari dan beralaskan tikar terpal

mereka khusuk membaca bacaan istigosah. Memohon kepada Allah agar di

mudahkan dalam melaksanakan ujian sekolah maupun ujian tes masuk perguruan

tinggi.

Page 126: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

110

Lampiran 22

Informa : Supylah, S. Pdi

Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam

Hari/ Tanggal : Rabu/ 07Mei 2014

Jam : 14.00

1. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai pendidikan karakter? Apakah penting

pendidikan karakter bagi siswa siswi SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: Pendidikan yang mengarahkan kepada sikap atau prilaku manusia

atau kalau di sekolah dikenal sebagai siswa

2. Nilai-nilai karakter apa saja yang telah diterapkan di SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: Nilai-nilai keagamaan

3. Apakah nilai-nilai karakter yang di kembangkan tersebut telah tertanam pada

siswa siswi SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: belum sepenuhnya karena masih ada siswa yang sikap dan prilakunya

masih sedikit kurang mematuhi peraturan yang ada.

4. Apasajakah nilai-nilai religius yang telah berjalan disekolah ini? Apakah

kegiatan religious tersebut dapat mengembangkan karakter siswa siswi di

SMAN 12 TANGSEL?

Jawab: Rohis, pengajian jumat, iya karena secara tidak langsung kegiatan

tersebut bias mengarahkan siswa kearah yang lebih baik.

5. Program apa yang bapak/ibu terapkan di sekolah sehingga membuat siswa

siswi SMAN 12 TANGSEL selalu jujur?

Jawab: member nasehat kepada siswa siswi SMA 12 Tangsel.

6. Bagaimana tindakan bapak/ibu jika mengetahui siswa siswi SMAN 12

TANGSEL tidak melakukan kejujuran?

Jawab: Lebih di nasehati lagi agar ia sadar akan kelakuannya.

7. Bagaimana pandangan bapak/ibu tentang kedisiplinan siswa di SMAN 12

TANGSEL? Apakah siswa siswi disini telah mengikuti peraturan yang telah

Page 127: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

111

ada? Atau sebaliknya selalu melanggar peraturan yang telah dibuat, sehingga

membuat siswa siswi di SMAN 12 TANGSEL ini tidak disiplin?

Jawab: Ada beberapa siswa yang mentaati dan juga ada siswa yang masih

suka melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Masih ada beberapa siswa

yang tidak disiplin contohny seperti telat masuk sekolah.

8. Biasanya apa yang membuat siswa/siswi di SMAN 12 TANGSEL ini

melanggar peraturan atau peraturan apa yang sering mereka langgar?

Jawab: Terlambat dating kesekolah

9. Adakah tindak lanjut yang diberikan sekolah? Tindak lanjut seperti apa yang

di berikan sekolah?

Jawab: Ada, biasanya di suruh keliling lapangan, di jemur dan jika sudah

telalu keseringan maka di buatkan surat panggilan dari sekolah/ surat

pemanggilan orangtua.

10. Apakah setelah di berlakukannya hukuman tersebut siswa siswi SMAN 12

TANGSEL menjadi siswa siswi yang disiplin?

Jawab: Belum tentu, karena masih ada saja yang suka melanggar peraturan

yang telah ada

11. Program apasajakah yang bapak/ibu lakukan dalam megembangkan karakter

kepada anak didik?

Jawab: Memberi nasehat

12. Apakah usaha yang bapak/ibu lakukan telah berhasil?

Jawab: Belum 100% berhasil, karena masih ada siswa yang suka melanggar

peraturan

13. Apakah dari usaha bapak/ibu siswa siswi tersebut telah memberikan

konstribusi? Seperti sebuah penghargaan atau yang lainnya?

Jawab: Memberi konstribusi berupa penghargaan-penghargaan yang diraih

dari perlombaan-perlombaan yang diikuti.

14. Apakah program yang bapak/ibu lakukan untuk menanam/ menumbuhkan

karakter kereatif pada siswa/siswi di SMAN 12 TANGSEL?

Jawab:Memberi pelajaran yang menarik di kelas, agar siswa termotivasi

untuk berkreatifitas.

Page 128: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

112

15. Apakah siswa siswi SMAN 12 TANGSEL telah menunjukan kekereatifannya

kepada bapak/ibu? Contohnya seperti apa?

Jawab: Sudah sedikit lebih smart dan aktif, contohnya seperti membuat

madding sekolah dengan tampilan yang menarik.

16. Apakah bapak/ibu selalu mengingatkan kepada siswa siswi agar peduli

terhadap lingkungan sekitar? Contohnya seperti apa?

Jawab:Selalu mengingatkan, seperti harus membuang sampah pada

tempatnya, menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih.

17. Apakah bapak/ibu selalu terbuka terhadap keluhan-keluhan yang di sampaikan

dari murid?

Jawab:Ya, tentu sangat terbuka atas keluhan-keluhan para siswa atau siswi

18. Bagaimana bapak/ibu menanamkan atau mengembangkan siswa siswi tersebut

agar selalu bersahabat?

Jawab:Selalu berkomunikasi dengan baik pada peserta didik

19. Pernahkah siswa siswi tersebut melakukan tindak kekerasan kepada

kawannya? Atau kawan dari sekolah lain?

Jawab: Siswa-siswi tidak pernah melakukan tindakan kekerasan kepada

kawannya

Tangerang, 03 April 2014

Informa

Pewawancara Guru PAI

Komariyah Supylah, S.Pdi

Page 129: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

113

Lampiran 23

Gambar 4.3

Struktur Organisasi SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan

Berikut stuktur organisasi SMA NEGERI 12 Kota Tangerang Selatan adalah

sebagai berikut :

1. Kepala sekolah

Bertugas Melakukan pembaharuan di bidang KBM, BK, Ekstrakurikuler

2. Komite sekolah

Pengembang dan Penyalur aspirasi dalam sekolah

3. Tata Laksana

Pendukung Proses belajar pada khususnya pada Tata Usaha

Page 130: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

114

4. Wakasek Kurikulum

Sumber : Tata Usaha SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan

5. Wakasek Kesiswaan

Menyusun Program pembinaan kesiswaan

6. Wakasek Sarana Prasarana

Memelihara Sarana dan prasarana sekolah

7. Wakasek Humas

Mengatur dan menyelanggarakan hubungan antara sekolah dan orang tuasiswa

8. Staf Pengajaran, Evaluasi, Akademik, Perpustakaan

Melakukan pengajaran akademik dan mengevaluasi kegiatan KBM

9. Staf Ektrakulikuler, OSIS, IMTAQ

Organisasi yang melakukan kegiatan intern pada sekolah

10. Staf Sarana

Mengkoordinir Sarana dan prasarana sekolah

11. Wali Kelas

Bertanggung jawab penuh terhadap siswa satu kelas

12. Divisi ICT

Menjalankan ketentuan dan berkoordinasi dari penanggung jawaborganisasi

Induk.

1. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Daftar data pendidik dan tenaga kependidikan SMAN 12 Kota

Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:

Tabel Lam.4

Data Guru SMAN 12 TANGSEL

No Nama Gol Pendidikan Guru Mapel

1 H.M. Syamsudin H.S., S. Pd IV.b S1 Bahasa Inggris

2 Syamsudin Noor, S.H IV. a S1 PPKN

Page 131: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

115

3 Koesmiati Roebyo, S. Pd IV.a S1 BK

4 Drs. Ujan IV.a S1 Sosiologi

5 Maulana Panuju, S. Pd III.c S1 Bahasa Inggris

6 Drs. Ade Sumarna III.b S1 Sejarah

7 Rahayu Prihatiningsih, S.

Pd

III.b S1 Biologi

8 Dra. Hj Yuniartina, S. Pd III.b S1 Sosiologi

9 Naijan, S. Pd IV.a S1 Sejarah

10 Evi Sofiati I, S. Pd III.b S1 Ekonomi

11 Ana Mukarromah, S.si. III.b S1 Kimia

12 Sulandari, M.Pd. III.b S2 Matematika

13 Vinsencia Chandra HM, S.

Pd

III.a S1 Pajak

14 Drs. Syahrudin Syah, M. Pd III.d S2 Pendidikan

Agama Islam

15 Nurhayati, S. Pd III.c S1 PPKN

16 Sabar Darmawan, S. Pd III.b S1 Bahasa Jepang

17 Supendi, S. Pd. IV.a S1 SBK

18 Gerry ON, S.Pd III.a S1 Olahraga

19 Sujana, S.Pd III.c S1 Olahraga

Page 132: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

116

20 Yulius Ramadhona, S. Pd. S1 Olahraga

21 R. Erti Samsiati, S. Pd III.b S1 Bhs. Indonesia

22 Eka Dermawan, S. Pd S1 TIK

23 Septyana Atik W, S. Pd S1 Bahasa Inggris

24 Intan Febriana. S. Pd. S1 Bhs. Indonesia

25 Wardatul Aulia, S. Pd S1 Matematika

26 Utami, S. Si, MM. Pd S1 Matematika

27 Ulan Syafitri, S. Pd S1 Geografi

28 Fitrah Mulyana, S.sos. S1 SBK

29 Bayu Agung H, Amd. S1 Fisika

30 Febriana Cahya, S. Pd S1 BK

31 Aswindri K, S.Pd. S1 Biologi

32 Saeful Bahri, S.Kom. S1 TIK

33 Dra. Mulyati III.b S1 Pendidikan

Agama Islam

34 M. Yunus, S.Pd.I. S1 Bahasa Arab

35 Syifah Nadlifah, S. Psi. S1 BP

36 M. Angga Permana. Fisika

37 Komariyah Pendidikan

Agama Islam

Page 133: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

117

38 Supylah Pendidikan

Agama Islam

39 Siti Nurmilasari Ekonomi

40 Anindita Chairilina Bahasa Indonesia

41 Eko Wahyu Aprilianto, S.

Pd

Bahasa Inggris

42 Andrian M. Yusuf Kimia

2. Data Siswa dalam Tiga Tahun Terakhir

Daftar data siswa yang terdapat di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan

dalam tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel Lam.5

Rekapitulasi Data Siswa pertahun

Tahun

Ajaran

Kelas X Kelas XI Kelas XII

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

2011/2012 154 4 _ _ _ _

2012/2013 166 4 154 4 _ _

2013/2014 261 7 167 4 155 4

3. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Dalam kegiatan belajar mengajar di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan

, terbagi menjadi dua, yaitu:

b. Kegiatan Intrakurikuler

Kegiatan Intrakurikuler dilaksanakan siang mulai pukul 12.30 s/d 17.30

sementara mengacu pada kurikulum.

Page 134: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

118

c. Kegiatan Extrakurikuler

i. Pramuka

ii. Marching band

iii. Pencak silat

iv. Takhassus

v. Paskibra

d. Prestasi yang dicapai (Prestasi Belajar dan Kegiatan Sekolah)

1. Juara terbaik I Putra se-Kec.Taruma Jaya (Pramuka)

2. Juara terbaik II Putri se-Kec.Taruma Jaya (Pramuka)

7. Sarana dan Prasarana SMAN 12 Kota Tangerang Selatan

Daftar sarana dan prasarana yang terdapat di SMAN 12 Kota Tangerang

Selatan, seperti tabel berikut:

Tabel Lam.6

Sarana dan Prasarana

Jenis

Prasarana

Jumlah

Ruang

Ruang Kelas 9

Perpustakaan 1

R. Lab. IPA 1

R. Lab. Biologi -

R. Lab Fisika -

R. Lab. Kimia -

R. Lab. Komputer 1

R. Lab. Bahasa -

R. Pimpinan 1

R. Guru 1

R. Tata Usaha 1

R. Konseling 1

Tempat Beribadah 1

Page 135: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

119

R. UKS 1

Toilet 5

Gudang 1

Tempat Olahraga 1

R. OSIS 1

Page 136: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

120

Lampiran 23

Daftar siswa yang mengikuti eskul rohis

NO NAMA JENIS KEGIATAN

MARAWIS QASIDAH SENI

BACA AL-

QUR’AN

1 INDA MAULIDA

2 FEBRIANTI HABIBAH

3 SARWATI

4 REGITHA N

5 ADELINA SHAFIRA A

6 LATHIFAH YULIANTI

7 DHEA NADIA

8 IRFAN RAMADHAN

9 MAFTUH AHNAN

10 NUR ROBI

11 MUHAMMAD

NABAWI

12 YULI ERLINA b

13 NIKE SYAFIA TR

14 MUTIA NURFITRIANI

15 IQBAL NUR A

16 INDAH NUR Y

17 IRZAN ALDI A

18 DINAR ADNA ROUSA

19 RUDIYANA

20 DZIKRI M ANWAR

21 RIDHO MULYA M

22 JODY A

23 M. FACHRI

FADILLAH

24 SAHID ANWAR

25 RIBBIALIF LF

26 RAVEN VERDIORY

27 M. RAFLI

RAMADHAN

28 USWATUN

Page 137: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

121

HASANAH

29 SYARIFAH

HASANAH

30 LATHIFAH YULIANTI

31 DINAR ADNARAUSA

32 VIDIA INDRIAWATI

Page 138: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

I;

UJI REFERENSI

No Referensi Keterangan Paraf

No.

footnote

BAB Halaman

I Abdullah Nasih 'Ulwano

Pedoman Pendidikan

Anak dalam Islam,

Semarang: Asy-Syifa,

1981

4 I J

2 Abuddin Nata & Fauzan,

Pendidikan dalam

Persepektif Hadits,

Ciputat: Uin Press, 2005

43,48,49,

50

il 30,34,35,

36,37

J Akyas Azhari, P siknlogi

Umum dan

P e r ke m b an g an, J akarta:

PT. Mizan Republika,

2004

39,47 il 28,29

\'

4 Ali H.M. Sayuti,

Metodologi Penelitian

Agama: Pendekatan Teori

dan Praktek, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada,

2002

I m 39

5 Ali Imron, Manajmen

Peserta Didik Berbasis

5 l il 38

Page 139: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

I

:

Sekolah, Jakarta: PT.

Bumi Aksara,20ll IIII

6 Annas Salahudin &

Irwanto Alkrienciehie,

Pendidikan Karakter

(pendidikan berbasis

agama dan budaya,

Bandung: Pustaka Setia,

20t3

3 , 6 ,7 n 11

7 Bagong Suyanto &

Sutinah, Metode

Penelitian Sosial:

Berbagai Alternatif

Pendekatan, Jakarta:

Kencana Prenada Medi

Group,2005

5 ilI 4Q

Itr8 Cholid Narbuko & Abu

Ahmadi, Metodologi

Penelitian, Jakarta: PT.

Bumi Aksara,2004

4 ru 39

9 Departemen Agama

Direktorat Jendral

Kelembagaan Agama

Islam, Wawancara Tugar

Guru dqnTenaga

Kependidikan Islam,

44,46,47 II 31,32

Page 140: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

r

Jakarta,2005

l10 http:llardhana 12.

Wordpress. coml2008/ 02/0

8/ teknik-analisis data-

dalam-penelitian/

7 m 46

l l Maswardi Muhammad

Amin, Pendidikan

Karakter Anak Bangsa,

Jakarta: Baduose Media

Jakarta,20lI

30 I 22

t2 Mohamad Surya, Abdul

Hasyim & Rus Bambang,

Landasan Pendidikan

Menjadi Guruyang Baik,

Bogor: Ghalia Indonesia,

2010

45 I 31

\ .

13 Muchlas Samani &

Harianto, Konsep dan

Model Pendidkan

Karakter, Bandung; PT.

Remaja Rosdakarya,20ll

5 II 7

I 4 Muwafik Shaleh,

Membangun Karakter

dengan Hati Nurani

(Pendidikan Karakter

r ,2 il 9

Page 141: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

I

i

Untuk Generas i B angsa),

J akarta: Erlangga, 20 12

15 Najib Sulhan, Karakter

Guru Masa Depan,

Surabaya: PT. JePe Press,

20rl

4 II 10

I6 Najib Sulhan,

Pengembangan Karakter

dan Budaya

Bangsa,Surabaya: PT.

JePe Press, 201 1

1 r 4 1 6 , 7 ,

8, 11 ,

I

il

1 , 2 , 4 0 6

t2

t7 Nuraida & Halid Alkafl

Metodologi Penelitain

Pendidika, Tangerang:

Islamic Research

Pulishing,2009

2 n 39

lPl 8 Nurla Isna Aunillah,

Menerapkan Pendidikan

Karakter di Sekolah,

Jogjakarta: Laksana, 201 1

9, 18, 19,

2r ,23,27,

29,31,32,

33,34,35

I

II

5

12, 16,17,

20,21,22,

23,24,26,

27

19 Nurul Zuriah, P endidikan

Moral dan Budi Pekerti

16,24,25 il 15,18 ,19

Page 142: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

'r

dalam Persepektif

P erub ahsn, Jakarta: PT.

Prestasi Pusta Karya, 2011I

20 Nusa Putera. P enelitian

Kualitatif: Proses dsn

Aplikasi, Jakarta: PT.

Indeks Permata Puri

Media,201l

6 m 46

2 l Ratna Yudhawati & Dani

Haryanto, Teori-Teori

Dasar Psikologi

P endidikan Jakarta: PT.

Prestasi Pustakarya, 201 I

a 1J I il 27

/

I

Iit

22 Syamsu Yusuf & Nani M

Sughandi, P erkemb angan

P es erta Didik, Jakarta:

Rajawali Press, 2011

8, 14, 15,

17,20,22,

26,28,38,

40,42

I 11,14 ,15 ,

16,17,20,

29 ,30

23 Thomas Lichona,

E duc at ing for C haract er

(Mendidik untuk

Membentuk Karakter),

Jakarta: Bumi Aksara,

2013

10, II t2

24 Toni D. Widiastono,

Pendidikan Mqnusia

5 I 4

Page 143: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

Indone s i a, Jakarta: PT.

Kompas Media

Nusantara,2004

Page 144: UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PAI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24787/1/...berpesan bahwa tugas bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya adalah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. BIODATA

NIM : 109011000261

Nama Lengkap : Komariyah

Tempat dan Tanggal Lahir : Tangerang, 24 Desember 1991

Alamat Lengkap : Kp. Ciater I Lk.Wetan RT: 02/06 Serpong-Tangsel

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. 1996-2003 – MI Nurul Falah Lengkong Gudang

2. 2003-2006 – MTs. Al-Mukhlisin Ciseeng - Bogor

3. 2006-2009 – SMA Al-Mukhlisin Ciseeng- Bogor

Jakarta, 22 April 2014

Saya yang bersangkutan

Komariyah