upaya guru pembimbing khusus dalam ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/nur ilmy...

128
UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM MENANGANI PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS III DI PENDIDIKAN INKLUSI SEKOLAH DASAR NEGERI 131 KOTA JAMBI SKRIPSI NUR ILMY DESARYANTI TPG. 151710 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

1

UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM MENANGANI

PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS KELAS III DI PENDIDIKAN INKLUSI

SEKOLAH DASAR NEGERI 131

KOTA JAMBI

SKRIPSI

NUR ILMY DESARYANTI

TPG. 151710

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

i

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.

Revisi

Tgl.

Revisi

Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-

03

2019 R-0 - 1 dari 2

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara;

Nama : NurIlmyDesaryanti

NIM : TPG 151 710

Judul Skripsi : Upaya Guru Pembing Khusus Dalam Menangani Proses

Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di pendidikan

Inklusi Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudari tersebut di

atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas Perhatiannya kami ucapkan terima

kasih.

Jambi, Oktober 2019

Pembimbing I

Drs. Ilyas Idris, M.Ag

NIP. 19650704 199302 1 002

Page 3: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

ii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.

Revisi

Tgl.

Revisi

Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-

03

2019 R-0 - 1 dari 2

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara;

Nama : Nur Ilmy Desaryanti

NIM : TPG 151 710

Judul Skripsi : Upaya Guru Pembimbing Khusus Dalam Menangani Proses

Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di pendidikan

Inklusi Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudari tersebut di

atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas Perhatiannya kami ucapkan terima

kasih.

Jambi, Oktober 2019

Pembimbing II

Nasyariah Siregar, M.Pd.I

NIP. 19890508 2015032007

Page 4: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil

karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai

dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebahagian skripsi

bukan hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsure plagiat dalam

bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan

dan perundang-undangan yang berlaku.

Jambi, Oktober 2019

Nur Ilmy Desaryanti

TPG. 151710

Page 5: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

v

“PERSEMBAHAN”

Ku persembahkan skripsi ini untuk yang selalu bertanya :

“Kapan skripsimu selesai ?”

Terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu bukan sebuah kejahatan, bukan

sebuah aib. Alangkah kerdilnya jika mengukur kepintaran seseorang hanya

dari siapa yang paling cepat lulus. Bukankah sebaik-baiknya skripsi adalah

skripsi yang selesai ? baik itu selesai tepat waktu maupun tidak tepat waktu.

Yang utama dari segalanya …. Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.

Taburan kasih sayangmu telah memberiku kekuatan. Atas karunia yang

engkau berikan akhirnya skripsi sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat

serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada semua orang yang sangat aku

kasihi dan aku sanyangi terutama kepada Ayahanda Baso Syarifuddin

(Alm) dan Ibunda Suryanti, serta Suami Pandi Kurnia Saputra, SKM

terimakasih yang tiada terhingga karena atas do’a, kasih sayang dan jeri

payahmu aku bias menyelesaikan kuliahku ini. Kemudian kepada saudara

laki-lakiku Syafrizal Febrian dan Bagus Pratama yang telah memberikan

semangat, nasihat, do’anya kepadaku.

Page 6: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

vi

MOTTO

إلِاَّالْمُتَّقيِنَ )م اْلأخَِلاَّءُ يىَْمَئذِِ (٧٦بعَْضُهمُْلبِعَْضٍ عَدُوٌّ

Artinya : “Temen-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi

musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang

bertaqwa.” (QS. Zukhruf Ayat 67:43)

“Kekhususanku adalah kelebihanku.”

(Mario Teguh - 2015)

“Setiap manusia sejatinya adalah anak berkebutuhan khusus,

setiap manusia

Senantiasa ingin dimengerti dan diperlakukan secara khusus

dengan penuh

perhatian, bahkan kekhususan adalah hakikat utama manusia,

karena kekhususan

itulah yang membuat setiap manusia istimewa.”

(Penulis - 2019)

Page 7: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang maha „Alim yang kita

tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga skripsi ini

dapat di selesaikan. Shalawat dan Salam atas Nabi Muhammad SAW pembawa

risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik

guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, penulis

menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan

pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu

melalui kolom ini penulis meyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku rektor Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

2. Ibu Dr. Hj. Armida, M, Pd, selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Bapak Dr. H. Lukman Hakim, M. Pd, Bapak Dr. Zawaqi Afdal Jamil. M. Pd. I,

Bapak Dr. H. Kemas Imron Rosyadi, M. Pd, selaku wakil dekan I, II, dan III

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

3. Bapak Dr.Mahluddin, M.Pd. I, ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Bapak Dr. Shalahuddin M.Pd.I selaku sekertaris prodi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah.

4. Bapak Drs. Ilyas Idris, M.Ag selaku pembimbing I dan Nasyariah

Siregar, M.Pd.I selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Bapak kepala sekolah serta majelis guru SD N 131 Kota Jambi yang telah

memberikan kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data dilapangan.

6. Sahabat-sahabatku seperjuangan yang ikut memberikan perhatian dan

partisipasinya dalam menulis skripsi ini.

Page 8: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

viii

7. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya

ucapkan terima kasih, jazakumullah ahsanal jaza.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu saya. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Jambi, Oktober 2019

Penulis

Nur Ilmy Desaryanti

TPG 151710

Page 9: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

xi

ABSTRAK

Nama : Nur Ilmy Desaryanti

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : Upaya Guru Pembimbing Khusus Dalam Menangani Proses

Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di pendidikan

Inklusi Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi

Pendidikan inklusi menjadi salah satu pendidikan alternatif yang ramah

bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Di mana ABK dan anak lainnya belajar di

dalam kelas yang sama. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penanganan

ABK pada sekolah inklusi SD N 131 Kota Jambi, untuk mengetahui hambatan-

hambatan apa saja yang dialami dalam proses penanganan ABK pada sekolah

inklusi SD N 131 Kota Jambi dan untuk mengetahui solusi dalam menghadapi

hambatan penanganan ABK pada sekolah inklusi SD N 131 Kota Jambi.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

dengan metode deskriptif analisis. Subjek penelitian adalah Guru kelas III.

Teknik pengambilan sampel dan teknik pengumpulan data adalah melalui,

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa;

Pertama, menggunakan metode pembelajaran yang sama dengan ABK dan anak

normal. Kedua, hambatan dalam penaganan ABK di sekolah inklusi yaitu tidak

adanya guru bimbingan khusus (GBK), kurangnya anggaran yang disediakan

dapat mengakibatkan sarana dan prasarana yang kurang memadai dan kualitas

guru yang tidak memadai dan memahami proses penanganan terhadap ABK.

Diharapkan ABK di sekolah inklusi tersebut kepala sekolah harus

memberikan; (1) guru menyediakan waktu luang dan memberikan perhatian

khusus untuk menangani ABK setelah jam pelajaran berakhir. (2) guru harus

kreatif untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada sehingga proses

pendidikan inklusi tetap berjalan dengan lancar. (3) kepala sekolah harus

membuat kebijakan mengenai pelatihan guru untuk penanganan anak

berkebutuhan khusus.

Kata kunci : Guru Pembimbing Khusus, Anak berkebutuhan khusus, Pendidikan

inklusi

Page 10: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

x

ABSTRACT

Name : Nur Ilmy Desaryanti

Department : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education

Title : The efforts of the supervising teacher In Handling The Learning

Process In Children With Special Needs (Abk) Class Inclusive

Education Sector 131 Jambi

Inclusive education is one alternative education that is friendly for children

with special needs (ABK). Where ABK and other children learn in the same class.

The purpose of this study was to determine the handling of ABK in the

elementary school inclusive N 131 Jambi City, to find out what obstacles were

experienced in the process of handling ABK in the inclusive elementary school N

131 Jambi City and to find solutions in dealing with the obstacles handling ABK

in elementary inclusive schools N 131 Jambi City. The approach used in this

research is a qualitative approach with descriptive analysis method. The subject of

the research was the third grade teacher.

The sampling technique and data collection techniques are through,

observation, interviews, and documentation. The results showed that; First, use

the same learning methods as ABK and normal children. Second, the obstacles in

handling ABK in inclusive schools are the absence of special guidance teachers

(GBK), the lack of budget provided can lead to inadequate facilities and

infrastructure and inadequate teacher quality and understand the process of

handling ABK.

It is expected that ABK in these inclusive schools the principal must

provide; (1) the teacher provides free time and gives special attention to handling

ABK after the end of class. (2) teachers must be creative in utilizing existing

facilities and infrastructure so that the process of inclusive education continues to

run smoothly. (3) the principal must make a policy regarding teacher training for

handling children with special needs.

Keywords: Supervising teacher, Children with special needs, inclusive education

Page 11: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

NOTA DINAS .............................................................................................. ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................... iv

PERSEMBAHAN ......................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................ 5

C. Rumusan Masalah...................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Upaya Guru Kelas ............................................ 8

1. Pengertian Upaya ................................................................... 8

2. Jenis-Jenis Upaya .................................................................. 8

3. Peran Guru Kelas ................................................................... 9

4. Mendidik dan Belajar ............................................................ 12

B. Kajian Tentang Berkebutuhan Khusus ...................................... 13

1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ................................ 13

2. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus ................................ 14

3. Pendidikan Inklusi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus .......... 18

C. Kajian Tentang Cara Menangani Anak Berkebutuhan

Khusus ....................................................................................... 20

Page 12: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

xii

D. Penelitian Yang Relavan ............................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 29

B. Setting dan Subjek Penelitian .................................................... 29

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 29

D. Teknik Analisis Data ................................................................. 31

E. Uji Keabsahan Data ................................................................... 32

BAB IV TAMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum .......................................................................... 35

1. Sejarah Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi ..................... 35

2. Data Umum Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi ............. 36

3. Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi . 42

4. Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi 43

5. Rombongan Belajar ............................................................... 53

6. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ...................................... 55

7. Kegiatan Ekstrakulikuler ....................................................... 57

8. Kurikulum Sekolah ................................................................ 57

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ............................................. 58

1. Cara Guru Menangani Anak Berkebutuhan Khusus Dalam

Proses Pembelajaran Pada Kelas III di Sekolah Dasar Negeri

131 Kota Jambi ...................................................................... 58

2. Kendala yang Dihadapi Guru Dalam Proses Pembelajaran

Pada Anak Berkebutuhan Khusus ......................................... 61

3. Solusi Dalam Mengatasi Kendala Dalam Proses Pembelajaran

Pada Anak Berkebutuhan Khusus Pada Kelas III di Sekolah

Dasar Negeri 131 Kota Jambi................................................ 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 77

B. Saran .......................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1. Jadwal Penelitian ................................................................................ 34

4.1. Identitas SD Negeri 131 Kota Jambi .................................................. 36

4.2. Sarana SD Negeri 131 Kota Jambi ..................................................... 43

4.3. Prasarana SD Negeri 131 Kota Jambi ................................................ 52

4.4. Rombongan Belajar Berdasarkan Kelas ............................................. 53

4.5. Rombongan Belajar Berdasarkan Agaman ......................................... 54

4.6. Rombongan Belajar Berdasarkan Usia ............................................... 54

4.7. Rombongan Belajar Anak Berkebutuhan Khusus .............................. 55

4.8. Pendidik dan Tenaga Pendidik ........................................................... 55

Page 14: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

xiv

GAMBAR

Halaman

3.1. Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif ..................... 31

4.1. Struktur Organisasi SD Negeri 131 Kota Jambi ................................. 42

4.2. Suasana Kelas Dalam Proses Pembelajaran ....................................... 60

Page 15: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Panduan Wawancara

2. Panduan Observasi

3. Panduan Dokumentasi

4. Transkip Wawancara

5. Dokumentasi Riset

6. Absen Kelas III SD Negeri 131 Kota Jambi

7. Lembar Konsultasi

8. Curriculum Vitae

Page 16: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk

meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia. Pendidikan dapat

diperoleh melalui lembaga pendidikan baik formal, informal, dan non

formal. Sekolah merupakan contoh dari lembaga pendidikan yang bersifat

formal. Sekolah tidak hanya sebagai wahana untuk mencari ilmu

pengetahuan saja, tetapi juga sebagai tempat yang dapat memberi bekal

keterampilan untuk hidup yang nanti diharapkan dapat bermanfaat di

dalam masyarakat. Di sekolah anak juga dibimbing untuk bersosialisasi

dengan orang lain. Keberadaan sekolah tidak hanya penting bagi anak

normal, melainkan bermanfaat pula untuk anak berkebutuhan khusus yang

memiliki keterbatasan dan kekurangan ketika harus berinteraksi dengan

orang lain.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang

sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat (2) menyatakan bahwa seluruh

warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual

atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Undang-undang

tersebut menunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus berhak

memperoleh kesempatan yang sama dengan anak lain ( anak regular)

dalam hal pendidikan.

Berdasarkan Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah anak

berkebutuhan khusus (ABK) Indonesia mancapai angka 1,6 juta anak

(Hamid Muhammad 2017). Dari 1,6 juta anak berkebutuhan khusus di

Indonesia, baru 18 persen yang sudah mendapatkan layanan pendidikan

inklusi. Sekitar 115 ribu anak berkebutuhan khusus bersekolah di SLB

(sekolah luar biasa) sedangkan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang

bersekolah di Sekolah Reguler pelaksana sekolah Inklusi berjumlah sekitar

Page 17: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

2

299 ribu. Dalam Permendiknas No. 70 tahun 2009 pasal 1 disebutkan

bahwa pendidikan inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang

memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki

kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bahkan istimewa untuk

mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan

secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Konsep

pendidikan Inklusi diselenggarakan oleh sekolah penyelenggara Program

Inklusi, Sekolah Penyelenggara Program Inklusi (SPPI) merupakan

sekolah yang dibentuk dalam rangka pengembangan pendidikan khusus

dan memberikan bantuan kepada anak berkebutuhan khusus, orang tua

anak berkebutuhan khusus, dimana penyelenggaraan proses

pembelajarannya bersama-sama dengan siswa normal.

Ada beberapa kendala yang ditemukan dalam

mengimplementasikan pendidikan inklusi. Kendala-kendala itu misalnya

minimnya sarana penunjang sistem pendidikan inklusi, terbatasnya

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peran guru sekolah

inklusi menunjukkan betapa sistem pendidikan inklusi belum benar-benar

dipersiapkan dengam baik. Apalagi sistem kurikulum pendidikan umum

sekarang memang belum mengakomodasi keberadaan anak-anak yang

memiliki perbedaan kemampuan (difabel). Sehingga sepertinya program

pendidikan inklusi hanya terkesan program eksperimental. Kondisi ini

jelas menambah beban tugas yang harus diemban oleh para guru yang

berhadapan langsung dengan persoalan teknis dilapangan. Disatu sisi para

guru harus berjuang keras memenuhi tuntutan hati nuraninya untuk

mencerdakan seluruh siswanya, sementara disisi lain guru tidak memiliki

keterampilan yang cukup untuk menyampaikan materi pelajaran kepada

siswa yang berkebutuhan khusus.

Hal lain yang juga mesti jadi perhatian bagi penyelenggara sekolah

inklusi adalah penerimaan dan pengakuan warga sekolah terhadap

keberadaan Guru Pembimbing Khusus (GPK) di sekolah inklusi.

Kehadiran GPK bertugas bukan berdiri sendiri, namun saling bekerjasama

Page 18: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

3

dalam menangani anak yang berkebutuhan khusus. Tanggung jawab

terhadap anak berkebutuhan khusus dikelas tetap dipegang oleh guru

kelas, bukan diserahkan seutuhnya kepada GPK. Melainkan antara guru

kelas dan GPK saling bekerjasama dalam melayani anak berkebutuhan

khusus, mulai dari mengidentifikasi anak, mengasesman anak, sampai

kepada menyusun Program Pembelajaran Individu (PPI) bagi anak

tersebut.

Sekolah penyelenggara pendidikan inklusi perlu didukung oleh

tenaga pendidik keahlian khusus dalam proses pembelajaran dan

pembinaan anak-anak berkebutuhan secara umum, salah satu tenaga

khusus yang diperlukan adalah Guru Pembimbing Khusus (GPK). Dalam

Permendiknas No. 70 Tahun 2009 tentang pedoman Implementasi

pendidikan Inklusi, ada 8 komponen yang harus mendapatkan perhatian

dari pemangku kepentingan (stakeholder) sekolah inklusi, yaitu : (1)

peserta didik, (2) kurikulum , (3) tenaga pendidik, (4) kegiatan

pembelajaran, (5) penilaian dan sertifikasi, (6) manajemen sekolah, (7)

penghargaan dan saksi, (8) pemberdayaan masyarakat.

Masalah lain yang muncul adalah mengenai Upaya guru kelas.

Hasil wawancara awal dengan guru kelas mendapatkan informasi bahwa

kegiatan pembelajaran khusus untuk anak berkebutuhan khusus sebagian

besar dibebankan kepada guru pembimbing khusus. Kegiatan

pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus dan anak regular dikelas

regular masih dibuat sama dengan guru kelas. Pada dasarnya anak

berkebutuhan khusus memiliki perbedaan dengan anak regular, sehingga

pembelajaran dan penanganan yang diberikan seharusnya juga dibedakan

sesuai dengan kekhususan masing-masing. Oleh karena itu guru kelas

masih dirasa belum siap dalam menangani dan memberikan pembelajaran

bagi anak berkebutuhan khusus. (Eni Hartati, 4 feb2019; SDN 131 kota

jambi)

Kendala-kendala tersebut akhirnya membuat anak berkebutuhan

khusus tidak bisa mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dengan

Page 19: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

4

maksimal. Mengingat tentang kekhususan yang dimiliki oleh anak

berkebutuhan khusus, peneliti merasa bahwa guru kelas perlu untuk

menguasai kemampuan dasar sebagaimana guru pembimbing khusus. Hal

ini tentu akan memudahkan guru kelas dalam menangani anak

berkebutuhan khusus dikelas inklusi. Upaya guru kelas Sekolah

penyelenggara pendidikan inklusi di SD N 131 kota jambi menjadi penting

untuk diteliti dikarenakan terdapat pergeseran kompetensi dan tanggung

jawab guru kelas. Guru kelas yang awalnya hanya bertanggung jawab

menangani anak regular, kini harus mampu menguasai kompetensi yang

lebih luas karena tanggung jawab guru kelas lebih besar dalam menangani

anak regular dan anak berkebutuhan khusus. Satuan pendidikan

penyelenggara pendidikan inklusi memang berhak memperoleh bantuan

professional sesuai dengan kebutuhan dalam memberikan pelayanan untuk

anak berkebutuhan khusus dari pemerintah. Namun, bukan berarti guru

kelas bisa lepas tanggung jawab dalam menangani anak yang berkebuhan

khusus dan anak normal pada setiap proses pembelajaran. Oleh karena itu

kesiapan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus dan anak

normal dalam setiap proses pembelajaran harus mutlak untuk dipenuhi

guru kelas dalam sekolah inklusi.

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti ingin mengetahui Upaya

guru kelas. Peneliti mengangkat dengan judul “Upaya Guru

Pembimbing Khusus dalam Menangani Proses Pembelajaran Pada

Anak Berkebutuhan Khusus Kelas III di Sekolah Inklusi SD Negeri

131 Kota Jambi”. Penelitian ini sangat penting untuk di teliti karna

berkaitan dengan peraturan pemerintah yang mewajibkan peserta didik

yang berkebutuhan khusus untuk mengikuti pendidikan dam pembelajaran

dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta

didik umum lainnya.

Page 20: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

5

B. Fokus Penelitian

Permasalahan tentang Upaya guru sangat luas, oleh karena itu

peneliti memfokuskan pada permasalahan guru kelas dalam mengatasi

anak berkebutuhan khusus dan anak normal dalam satu ruang kelas pada

setiap proses pembelajaran di sekolah inklusi SD Negeri 131 Kota jambi

yang berkenaan dengan kompetensi guru kelas dalam memberikan

pengajaran dan penanganan terhadap anak berkebutuhan khusus.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka

dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Upaya guru pembimbing khusus dalam menangani proses

pembelajaran pada Anak Berkebutahn Khusus kelas III Di SD

Negeri 131 Kota Jambi ?

2. Apa saja kendala yang dihadapi Guru Dalam proses

pebelajaran pada anak berkebutuhan khusus ?

3. Bagaimana solusi dalam mengatasi kendala dalam proses

pembelajaran pada Anak Berkebutuhan Khusus pada kelas III

di SD Negeri 131 Kota Jambi ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas Peneliti memiliki beberapa

tujuan, antara lain sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan cara guru menangani

anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajaran pada

kelas III di SDN 131 Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam proses

pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus.

3. Untuk mengetahui solusi dalam menangani kendala yang

terjadi dalam proses pembelajaran pada anak berketuhan

khusus pada kelas III di SDN 131 kota jambi.

Page 21: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

6

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi pada ilmu pendidikan. Khususnya dalam dunia pendidikan

di sekolah penyelenggara pendidikan inklusi. Hasil penelitian ini dapat

menembah khasanah ilmu pengetahuan berkenaan dengan pendidikan

dasar terutama dalam hal upaya guru kelas dalam mengatasi anak

berkebutuhan khusus dan anak normal.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak sekolah sebagai deskripsi dalam pelaksanaan

peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan kelas Anak

berkebutuhan khusus pada setiap proses pembelajaran di

pendidikan inklusi.

b. Bagi guru dapat mengetahui cara menangani anak berkebutuhan

khusus pada proses pembelajaran.

c. Bagi siswa adalah mendapatkan pembelajaran yang tepat sesuai

dengan kebutuhan khusus yang di miliki sehingga tercapai tujuan

pendidikan yang diinginkan.

d. Bagi peneliti adalah untuk menyelesaikan pendidikan stara 1 sesuai

dengan pendidikan yang di jalankan saat ini.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

keilmuan dan pengalaman dalam menyusun karya tulis ilmiah dan sebagai

dasar untuk penelitian lebih lanjut serta sarana untuk menerapkan ilmu dan

teori yang telah diperoleh selama perkuliahan di Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi serta dapat bermafaat dalam memberikan

gambaran bagi pembaca, pengajar, dan siswa sebagai acuan dalam

mengatasi anak berkebutuhan khusus dan anak normal di kelasnya dengan

cara yang baik serta dapat mengoptimalkan penanganan anak

berkebutuhan khusus oleh guru kelas yang disesuaikan dengan kekhususan

Page 22: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

7

anak dalam rangka meningkatkan Upaya guru kelas dalam mengatasi anak

berkebutuhan khusus dan anak normal.

Page 23: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. KAJIAN TENTANG UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS

A. Pengertian Upaya

Upaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah usaha

(syarat) untuk menyampaikan suatu maksud, akal, ikhtiar (suatu daya

upaya), supaya upayanya (sedapat-dapatnya), berusaha (berikhtiar)

mengupayakan atau mengikhtiarkan supaya dapat melakukan sesuatu

untuk mencari akal (jalan dan sebagainya) (Anonim KBBI, 2006,

hal.1345). Menurut (Poerwadarmita, 1991, hal.574), “Upaya adalah usaha

untuk menyampaikan maksud, akal, dan ikhtisar. Upaya merupakan segala

sesuatu hal supaya dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna sesuai

dengan maksud, tujuan dan fungsi serta manfaat suatu hal tersebut

dilaksanakan.

Upaya merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan (status)

terhadap sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu upaya (Soeharto

2002; Soekamto 1984, hal.237). Upaya dijelaskan sebagai usaha (syarat)

suatu cara, juga dapat dimaksud sebagai suatu kegiatan yang dilakukan

secara sistematis, terencana dan terarah untuk menjaga sesuatu hal agar

tidak meluas atau timbul.

Dari pengertian diatas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud

dengan upaya adalah suatu berbagai cara atau ikhtiar yang kita lakukan

untuk mencapai suatu kegiatan atau usaha dengan menggunakan segala

kekuatan yang ada dalam mengatasi suatu masalah.

B. Jenis-jenis Upaya

a. Upaya preventif memiliki konotatif negatif yaitu suatu masalah atau

suatu hal yang berusaha untuk dicegah. Adapun sesuatu yang

Page 24: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

9

dimaksud itu mengandung bahaya baik bagi lingkup personal,

maupun global. Dalam lingkup pendidikan masalah yang dimaksud

adalah berbagai hal yang menghambat perkembangan pendidikan

baik itu dari siswa, guru, kepala sekoalah dan unsur-unsur yang

terkait didalamnya.

b. Upaya preservative, yaitu memelihara atau mempertahankan kondisi

yang telah kondusif atau baik, jangan sampai terjadi keadaan yang

tidak baik.

c. Upaya kuratif, adalah upaya yang bertujuan untuk membimbing

siswa kembali kepada jalur yang semula, baik yang mulanya menjadi

siswa yang bermasalah menjadi siswa yang bias menyelesaikan

masalah dan terbebas dari masalah. Upaya ini juga berusaha untuk

membengun rasa kepercayaan diri siswa agar bias berorganisasi

dengan lingkungannya.

d. Upaya adaptasi adalah upaya yang berusaha untuk membangun

terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya sehingga

dapat timbul kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah.

C. Peran Guru Pembimbing Khusus

1. Pengertian Peran Guru Pembimbing Khusus

Kata peran berasal dari istilah teater dan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari kelompok-kelompok masyarakat. Arti peran adalah

bagian yang di mainkan pada setiap keadaan dan cara bertingkah laku

untuk menyelaraskan diri dengan keadaan. Peran juga diartikan sebagai

tuntutan yang diberikan secara struktural (norma-norma, harapan, tabu,

tanggung jawab dan lain-lain). Serangkaian tekanan dan kemudahan yang

menghubungkan pembimbing dan mendukung fungsinya dalam

mengorganisasi. Peran merupakan seperangkat perilaku dengan kelompok

kecil maupun besar dan menjalankan berbagai peran (Brunetta R

Wolfmen,1992,hal.10).

Page 25: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

10

Kahn dalam Agustina mengatakan teori peran merupakan penekanan sifat

individual sebagai pelaku sosial yang mempelajari perilaku yang sesuai dengan

posisi yang ditempati di masyarakat. Peran adalah konsep sentral dari teori peran

dengan demikian kajian tentang teori peran tidak lepas dari definisi peran dan

berbagai perilaku didalamnya. Linton dalam Agustina mengembangkan teori

peran. Teori peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor

yang bermain sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh budaya. Harapan-harapan

peran merupakan pemahaman bersama yang menuntun untuk berperilaku dalam

kehidupan sehari-hari. Seseorang mengobati orang lain karena seseorang tersebut

adalah dokter, jadi karena status seseorang adalah dokter maka harus mengobati

pasien yang datang kepadanya. Perilaku ditentukan oleh peran sosial (Lindia

Agustina, Jurnal 2009,hal.41-42)

Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor

002/U/1986 dalam Rudiati Guru pembimbing khusus adalah guru khusus yang

bertugas di sekolah umum, memberikan bimbingan dan pelayanan kepada anak

berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pendidikan di

sekolah yang menyelenggarakan program pendidikan terpadu merupakan tenaga

kependidikan yang khusus dipersiapkan untuk jabatan tersebut (Sari Rudiati,

2015, hal.21). Guru pembimbing khusus sesuai dengan buku pedoman

penyelenggara pendidikan inklusif tahun 2007 adalah guru yang mempunyai latar

belakang pendidikan khusus atau pendidikan luar biasa atau yang pernah

mendapat pelatihan tentang pendidikan khusus atau luar biasa, yang ditugaskan di

sekolah terpadu atau inklusi (Dieni Laylatul Zakia,2015,hal.112).

Peran guru pembimbing khusus adalah sebagai fasilitator dan mediator

yang menampung dan melayani segala sesuatu yang menjadi kebutuhan anak-

anak berkelainan, tetapi tidak menjadi kebutuhan anak-anak pada umunya, dan

tidak termasuk dalam layanan kependidikan yang diselenggarakan oleh

sekolah/lembaga pendidikan umum. Guru pembimbing khusus mempunyai peran

pokok sebagai orang kunci atau orang yang dianggap mengetahui tentang anak

Page 26: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

11

berkebutuhan khusus dalam pelaksanaan pendidikan terpadu atau inklusi (Sari

Rudiarti, 2015,hsal. 21).

Berdasarkan penjelasan di atas peran guru pembimbing khusus sebagai

fasilitator dan mediator yang dapat melayani segala sesuatu yang dibutuhkan anak

berkebutuhan khusus, supaya anak berkebutuhan khusus tidak merasa dibedakan

dengan anak-anak pada umumnya, sehingga dengan adanya program kegiatan

yang dilakukan oleh guru pembimbing khusus dapat berjalan dengan baik.

2. Bentuk Peran Guru Pembimbing Khusus

Syadoih mengatakan salah satu peran guru pembimbing khusus adalah

sebagai pembimbing. Peran sebagai seorang pembimbing, guru pembimbing

khusus perlu memiliki beberapa karakteristik diantaranya sabar, perhatian dan

kasih sayang, ramah, toleransi terhadap anak, adil, dan memahami perasaan anak

berkebutuhan khusus, menghargai anak (Nana Syadoih

Sukmadinata,2004,hal.49). Bahri mengatakan banyak peranan yang diperlukan

guru sebagai pendidik atau siapa saja yang menjadi guru termasuk guru

pembimbing khusus. Peran-peran tersebut adalah:

a. Motivator

Manizar mengatakan peran guru sebagai motivator hendaknya:

Pertama, bersikap terbuka. Kedua, membantu anak agar mampu

memahami dan memanfaatkan potensi secara optimal. Ketiga,

menciptakan hubungan serasi dan penuh semangat dalam belajar.

Keempat, menanamkan kepada anak pengertian belajar untuk bekal

masa depan yang baik. Kelima, pujian wajar terhadap keberhasilan

siswa. Keenam, sikap aktif dari anak sangat diperlukan karena minat

belajar harus dari dalam diri anak itu sendiri (Elly

Manizar,2015,hal.179).

b. Fasilitator

Sanjaya menyebutkan sebagai fasilitator guru berperan

memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam proses

Page 27: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

12

kegiatan belajar. Sikap yang harus dimiliki guru sebagai fasilitator

yaitu bersikap sabar, menghargai dan rendah hati, mau belajar,

bersikap sederajat, bersikap akrab dan tidak berusaha menceramahi,

berwibawa, dan bersikap terbuka (Wina Sanjaya,2008,hal.210).

c. Mediator

Sanjaya mengatakan guru sebagai mediator hendaknya memiliki

pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan,

karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna

mengefektifkan proses belajar mengajar (Wina Sanjaya,hal.210)

d. Pembimbing

Guru pembimbing khusus harus mampu berperan sebagai

pembimbing karena guru pembimbing khusus harus mampu

menjadikan anak berkebutuhan khusus berkembang kepribadiannya

secara optimal. Tanpa bimbingan anak berkebutuhan khusus akan

mengalami banyak kesulitan dalam menghadapi perkembangan

selanjutnya (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,hal.41).

Samiasih mengatakan beberapa hal yang perlu guru pada saat belajar

sesuai dengan fungsinya sebagai guru pembimbing diantaranya:

mengarahkan anak lebih mandiri, sikap yang positif dan wajar

terhadap anak, perlakuan hangat, ramah, rendah hati dan

menyenangkan, pengembangan individu menjadi lebih dewasa, dan

menyesuaikan diri terhadap keadaan yang khusus

(Samiasih,2014,hal.64).

Syamsudin mengatakan dalam konteks Indonesia guru

pembimbing khusus memiliki peran sebagai pengubah perilaku

(behaviored changes) peserta didik dan perilaku baik perlu diawali

oleh guru itu sendiri, guru atau pendidik perlu menunjukkan perilaku

yang terpuji dan menjadi suri tauladan anak didiknya. Demikian pula

bagi guru pembimbing khusus dalam memberikan bimbingan atau

pendampingan anak berkebutuhan khusus, anak berkebutuhan khusus

Page 28: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

13

memerlukan peran sebagai behavioral changes (Abin

syamsudin,2005,hal.58).

e. Pendamping

Peran guru pembimbing khusus hampir sama dengan peran guru

pada umumnya yang membedakan hanya sasaran khusus guru

pembimbing khusus adalah anak-anak berkebutuhan khusus. Beberapa

peran guru pendamping menurut Skjorten dalam Syamsudin yaitu:

Pertama, mendampingi guru kelas dalam menyiapkan kegiatan yang

berkaitan dengan materi belajar. Kedua, mendampingi anak

berkebutuhan khusus dalam menyelesaikan tugasnya dengan

pemberian instruksi yang singkat dan jelas. Ketiga memilih dan

melibatkan teman sebaya untuk kegiatan sosialisasinya. Keempat,

menyusun kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas maupun

diluar kelas. Kelima mempersiapkan anak berkebutuhan khusus pada

kondisi rutinitas yang berbuah positif. Keenam menekankan

keberhasilan anak berkebutuhan khusus dan pemberian reward yang

sesuai dan pemberian konsekuensi terhadap perilaku yang tidak sesuai.

Ketujuh Meminimalisasi kegagalan anak berkebutuhan khusus.

Kedelapan memberikan pengajaran yang menyenangkan kepada anak

berkebutuhan khusus. Kesembilan, menjalankan individual program

pembelajaran yang terindividualkan (PPI).

Guru Pembimbing Khusus sebagi center of education yang

mempunyai tugas penting dalam pendampingan anak berkebutuhan

khusus, mempunyai tugas dan peran dalam penyelenggaraan sekolah

inklusi yang di jabarkan dalam Permendiknas No. 70 tahun 2009 yang

meliputi: Pertama menyusun instrument asesmen pendidikan bersama

dengan guru kelas dan mata pelajaran. Kedua, membangun sistem

koordinasi antara guru pihak, sekolah dan orang tua peserta didik.

Ketiga melaksanakan pendampingan anak berkebutuhan khusus pada

kegiatan pembelajaran bersama dengan guru kelas atau guru mata

pelajaran, memberikan bantuan layanan khusus bagi anak

Page 29: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

14

berkebutuhan khusus bagi anak-anak berkelainan yang mengalami

hambatan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas umum

berupa remidi atau pengayaan. Keempat, memberikan bimbingan

secara berkesinambungan dan catatan khusus kepada anak-anak

berkelainan selama mengikuti kegiatan pembelajaran, yang dapat

dipahami jika terjadi pergantian guru. Kelima, memberikan bantuan

berbagai pengalaman pada guru mata pelajaran agar mereka dapat

memberikan pelayanan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus

(Prita Indriawati,2013,hal.52).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru

pembimbing khusus bekerja sama dengan guru dan staff lain untuk

membantu kegiatan belajar di sekolah inklusi, dengan adanya guru

pembimbing khusus akan membantu perkembangan anak berkebutuhan

khusus. Guru pembimbing khusus mempunyai peran yang sangat penting,

karena tanpa guru pembimbing khusus tidak akan bisa maksimal dalam

penangan anak berkebutuhan khusus.

C. Mendidik dan Belajar

Mendidik adalah merupakan pembinaan dalam diri seseorang

untuk melakukan sesuatu perbuatan, baik dipengaruhi faktor dari luar

maupun dari dalam diri seseorang tersebut. Sementara itu belajar

merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang timbul dari hasil

latihan seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dalam proses belajar

mengajar, guru sebagai pengajar dan murid sebagai subjek belajar, dituntut

adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan,

sikap dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, agar proses belajar itu dapat

berlangsung dengan efektif dan efesien. Mendidik belajar anak didik

adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya

yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan

semangat untuk belajar, anak didik yang mempunyai motivasi yang kuat

akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Page 30: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

15

Dalam hubungan dengan kegiatan belajar, yang penting bagaimana

menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarah murid itu

melakukan aktivitas belajar, hal ini peran guru sangat penting. Bagaimana

guru melakukan dan memberikan pembinaan agar anak didiknya

melakukan aktivitas belajar dorongan yang baik pula. Setiap anak didik

memiliki perbedaan dan karakteristik masing-masing. Atas dasar itulah

secara idealnya seorang guru memberikan perlakuan yang berbeda pula

terhadap anak didik sesuai kebutuhan masing-masing (Syaiful Bahri

Djamarah, 2002, hal.49). Hal ini juga berarti bahwa seorang guru mampu

memahami karakteristik kelasnya agar pembelajaran dapat efektif dan

efisien sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan perbedaan

individual anak.

A. KAJIAN TENTANG BERKEBUTUHAN KHUSUS

1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

Pengertian anak berkebutuhan khusus mencakup anak-anak yang

memiliki kelebihan atau keunggulan dari anak-anak normal (jenius, gifted

and telended) dan anak-anak yang memiliki kekurangan dari anak-anak

normal. (mega Iswari, 2007, hal.44). Depdiknas (Rahayu Ginintasari,

2009) mendefinisikan anak berkebuhan khusus sebagai anak (di bawah 18

tahun) yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses

pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, memiliki

kecerdasan dan bakat istimewa. Anak berkebutuhan khusus juga dapat

diartikan sebagai anak yang mengalami segala gangguan fisik, mental,

intelegensi, dan emosi sehingga membutuhkan pembelajaran secara

khusus (Kosasi, 2012; Sitrah Salim, 2014). Jadi, anak berkebutahan

khusus adalah anak yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,

sosial, bahkan yang memiliki bakat istimewa yang berbeda dengan anak

lain seusianya, sehingga membutuhkan penanganan khusus sesuai dengan

kebutuhan dan kelainannya.

Page 31: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

16

Istilah anak berkebutuhan khusus ditunjukkan pada segolongan

anak yang memiliki kelainan atau perbedaan dari anak rata-rata normal

dalam segi fisik, mental, emosi, social, atau gabungan dari ciri-ciri tersebut

(Mega Iswari, 2007,hal.43). Hal tersebut menyebabkan mereka

memerlukan layanan pendidikan khusus untuk mencapai perkembangan

yang optimal. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami perbedaan

tersebut sehingga guru mampu memberikan program pembelajaran khusus

untuk anak berkebuhan khusus yang disesuaikan dengan kekhususannya

2. Klasifikasi Anak Berkebuhan Khusus

Secara umum Zaenal Alimin (2010) membedakan anak berkebuhan

khusus dalam dua kelompok besar yaitu anak berkebutuhan khusus yang

bersifat sementara dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat tetap.

Kategori tersebut dijabarkan sebagai berikut :

a. Anak berkebutuhan khusus bersifat sementara (temporer)

Anak yang mengalami hambatan belajar dan hambatan

perkembangan yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal.

Misalnya anak yang mengalami gangguan trauma dan sebagainya.

b. Anak berkebutuhan khusus yang bersifat tetap (permanen)

Anak yang mengalami hambatan belajar dan hambatan

perkembangan yang bersifat internal dan akibat langsung dari

kondisi kecacatan, yaitu ank yang kehilangan fungsi penglihatan,

gangguan perkembangan kecerdasan dan kognisi, gangguan gerak

(motorik) dan sebagainya.

Sementara itu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72

Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar biasa mengemukakan klasifikasi

anak dengan kebutuhan khusus sebagai berikut :

a. Kelainan fisik, meliputi :

1) Tunanetra,

2) Tunarungu, dan

3) Tunadaksa

b. Kelainan mental, meliputi :

Page 32: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

17

1) Tunagrahita ringan

2) Tunagrahita sedang

3) Tunagrahita berat

c. Kelainan perilaku meliputi tunalaras

d. Kelainan ganda (Mega Iswari, 2007, hal.47-48).

Walaupun anak berkebuhan khusus diklasifikasi kedalam beberapa

kelompok, membeda-bedakan mereka dari anak normal dalam perlakuan

sehari-hari akan sangat merugikan perkembangan anak. Hal tersebut dapat

mengakibatkan anak cenderung lebih menonjolkan perbedaan dan

kekurangannya, sehingga mengakibatkan mereka tidak percaya diri saat

mengalami kesulitan penyesuaian diri terhadap lingkungan.

Anak berkebutuhan khusus memang mempunyai masalah yang

berbeda-beda. Namun, secara umum (Rahayu gunintasari : 2009) memberikan

ciri-ciri sebagai berikut :

a. Proses pengelolahan ilmu pada otak relatif kurang

b. Anak gifted akan menghadapi kesulitan dalam pembelajaran normal,

mudah bosan, dan cenderung main-main sendiri

c. Kurang kontak mata dalam interaksi sosial, represif, sulit berinteraksi

dengan teman dan guru, tidak bisa berempati, kesulitan menyampaikan

keinginan, takut, cenderung menghindari orang lain, dan sulit memahami

isyarat verbal-nonverbal

d. Kurang tangkas dan seimbang dalam motorik kasar dan halus

e. Kurang terkoordinir dalam melaksanakan tugas

f. Cenderung Hiporeaktif (cuek) dan Hipereaktif ( enggan belajar), fokus

hanya pada detail tertentu, dan mempunyai perhatian yang obsesif

g. Mempunyai minat terbatas, membangkang, monoton, menganggu,

agresif, impulsive, dan takut-cemas

h. Seringkali melakukan kesalahan sensory memory karena mereka

termasuk shortrem memory sehingga mudah lupa

Page 33: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

18

i. Mempunyai keterbatasan komunikasi, gangguan Bahasa verbal-

nonverbal, kesulitan menyampaikan keinginan, dan penggunaan Bahasa

pengulangan

j. Kurang kreatif

k. Kesulitan memfokuskan perhatian, mudah buyar, dan kurang control

diri.

Diluar seluruh kekurangan dan permasalahan yang dihadapi, dalam

konteks pendidikan untuk semua, anak-anak yang mengalami kelainan fisik,

intelektual, sosial emosional, gangguan perseptual, gangguan motorik, atau

anak berkebutahn khusus (ABK) merupakan warga negara yang memiliki hak

yang sama untuk menikmati pendidikan seperti warga negara yang lain. Oleh

karena itu, pemerintah diharapkan mampu melayani kebutuhan anak

berkebutuhan khusus dalam hal pendidikan dengan baik dan layak.

Dari observasi awal yang peneliti lakukan bahwa terdapat beberapa

Anak Berkebutuhan Khusus yang ada di pendidikan Inklusi SD Negeri 131

kota jambi terkhusus di kelas III. Anak Berkebutuhan khusus di kelas tersebut

dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Autis

Yuniar (2002) autis adalah gangguan perkembangan yang komplek,

mempengaruhi perilaku, dengan akibat kekurangan kemampuan

komunikasi, hubungan sosial dan emosional dengan orang lain. Ciri-ciri

secara umum Autis sebagai berikut :

- Gangguan kemampuan social

- Kesulitan berempati

- Tidak suka kontak fisik

- Tidak suka suara keras, beberapa aroma, dan cahya terang

- Gangguan bicara

- Suka tindakan berulang

- Perkembangan tidak seimbang

2. Slow Learner

Page 34: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

19

Slow Learner adalah anak dengan tingkat penguasan materi yang rendah,

padahal materi tersebut merupakan prasyat bagi kelanjutan di pelajaran

selanjutnya, sehingga mereka sering harus mengulang. (Burton,dalam

sudrajat, 2008). Cirri-ciri secara umum Slow Learner sebagai berikut :

- Fungsi kemampuan dibawah rata-rata pada umumnya

- Memiliki kecanggungan dalam kemampuan dalam menjalin hubungan

intrapersonal

- Memiliki kesulitan dalam melakukan perintah bertahap

- Memiliki berbagai kesulitan internal seperti ; keterampilan

mengorganisasikan, kesulitan transfer belajar, dan menyimpulkan

informasi

- Memiliki stor yang rendah dengan konsisten dalam beberapa tes

- Memiliki pandangan mengenai dirinya yang buruk

- Mengerjakan segalanya secara lambat

- Lambat dalam penguasaan terhadap sesuatu.

3. Down Sindrom

Dalam Terminology of Comunication Disorder (1989), “alogi is inability to

speak due to central nervous system:, yang artinya alogia adalah

ketidakmampuan dalam berbicara yang diakibatkan oleh gangguan pada

system saraf pusat. Sedangkan definisi dari down Syndrom adalah suatu

kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental pada anak yang

disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Menurut SLB

Dian Grahita (2007), Down Syndrom adalah kelainan keromosom pada

seorang anak. Seseorang yang mengalami down syndrome memiliki 47

kromosom dalam setiap sel tubuhnya, sedangkan orang biasa hanya memiliki

46 kromosom. Down Syndrom bukanlah penyakit maka tidak menular, karena

sudah terjadi sejak dalam kandungan. Secara umm Down Syndrom memiliki

cirri-ciri sebagai berikut :

- Berat dan panjang saat lahir dibawah rata-rata

- Berkurangnya tegangan otot seperti hipotenia

Page 35: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

20

- Mata miring keatas dan keluar

- Telapak tangan hanya memiliki satu lipatan

- Hidung kecil dan tulang hidung rata

- Antara jarak kaki pertama dan kaki ke dua terdapat jarak yang luas

- Mulut kecil

- Tangan lebar dan jari-jari pendek

- Bertubuh pendek

- leher pendek

- kepala kecil dan rata dibagian belakang

- lidah menonjol keluar

- bentuk telinga tidak normal atau kecil

- kelenturan otot berlebihan

- bintik putih pada selaput mata

3. Pendidikan Inklusi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Peraturan Pemerintah Pendidkan Nasional Republik Indonesia Nomor 70

Tahun 2009 Pasal 1 mendefinisikan pendidikan inklusi sebagai sistem

penyelanggaraan pendidkian yang memberikan kesempatan kepada semua

peserta didik yang memiliki kelainan dan potensi kecerdasan dan bakat

istimewa untuk mengikuti pendidkan atau pembelajaran dalam lingkungan

pendidkan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umunya.

Sedangkan menurut Sopan & Shevin (1995) inklusi didefinisikan sebagai

sistem layanan pendidikan luar biasa untuk Anak Berkebutuhan Khusus yang

mensyaratkan agar semua anak yang memiliki kebutuhan khusus belajar

bersama-sama seyogyanya di kelas yang sama di sekolah-sekolah tersebut.

Kemudian dalam pernyataan lain Berns Groce (1998:23) sekolah inklusi

dipandang sebagai sekolah yang menyediakan layanan belajar bagi anak anak

berkebutuhan khusus untuk belajar besama-sama dengan anak normal dalam

komunitas sekolah. Selain itu sekolah inklusi merupakan tempay bagi setiap

anak untuk dapat diterima menjadi bagian dari kelas, dapat mengakomodir dan

merespon keberagaman melalui kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan

Page 36: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

21

setiap anak dan bermitra dengan masyarakat dalam Permendiknas itu juga

disebutkan tujuan penyelenggara pendidikan inklusi adalah :

a. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta

didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau

memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

b. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai

keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik.

Pada dasarnya pendidikn inklusi yang menghargai semua siswa dengan

keunikan mereka masing-masing masih belum banyak dipahami dan

dijalankan oleh pemerintah maupun sekolah. Kendalanya karena sistem

pendidikan Indonesia masih mengedepankan penyeragaman untuk bisa

memenuhi target kurikulum daripada penyesuaian dengan kebutuhan dan

kemampuan peserta didik.

Pendidkan inklusi ditandai oleh munculnya IDEA (Individual With

Disabilities Education Act) pada tahun 1990 yang menetapkan pendidikan

luas untuk pelayanan bagi seluruh anak penderita ketidakmampuan (Santrock,

2010, hal.240). Inklusi adalah praktik mengajar yang diterapkan secara sama

rata terhadap semua anak didik, termasuk anak didik yang memiliki

kekurangan yang parah dalam sekolah-sekolah atau lingkungan pendidkikan

khusus (Ormrod, 2008, hal.18). Keterbatasan yang dimiliki oleh anak

berkebutuhan khusus bukanlah hambatan untuk dapat mengikuti proses

pendidikan di sekolah umum. Pendukung inklusi percaya bahwa anak didik

dengan ketidakmampuan tidak lagi menjadi tanggung jawab orang lain, seperti

guru pendidikan khusus, dan mereka bukan lagi anak didik yang menerima

pendidikan di tenpat lain, seperti sekolah khusus. Anak didik dengan

ketidakmampuan merupakan tanggung jawab bersama setiap orang (Smith,

2007, hal.37; dalam Forrest & Stanford, 2011, hal.83).

Berdasarkan penjabaran tersebut dapat di simpulkan bahwa pendidikan

inklusi memiliki manfaat yang penting bagi perkembangan anak baik itu anak

berkebutuhan khusus maupun anak regular.Oleh karena itu, pendidikan inklusi

Page 37: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

22

sudah sepantasnya mendapatkan dukungan dan perhatian yang lebih agar

dapat berkembang dengan segala manfaatnya.

B. KAJIAN TENTANG CARA MENANGANI ANAK BERKEBUHAN

KHUSUS

Guru sebagai pendidik adalah tokoh yang paling banyak bergaul dan

berinteraksi dengan murid dibandingkan dengan personil lainnya di sekolah.

Guru bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembalajaran, menilai

hasil belajar, melakukan bimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan

pengkajian, dan membuka komunikasi dengan masyarakat (Syaiful Sagala,

2009, hal.6).

Dengan meningkatnya inklusi, guru kelas bertanggung jawab memberikan

lebih banyak pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Untuk

mengembangkan potensi anak, guru kelas harus bekerja secara kooperatif dan

kolaborasi dengan guru pembimbing khusus sehingga anak dalam program

pendidikan khusus tidak terkucilkan dari teman-temannya (Agus Wibowo &

Hamrin, 2012, hal.85). Harus disadari bahwa kurangnya pelayanan yang

optimal bagi anak berkebutuhan khusus akan menurunkan prestasi belajar

anak. Oleh karena itu, perlakuan seluruh anak didik dengan baik terutama

anak-anak berkebutuhan khusus.

Seperti yang kita ketahui, kualitas pendidikan yang baik berusaha

memberikan pembelajaran yang berbeda sesuai dengn kemampuan anak didik

dan perbedaan individual yang dimilikinya (Ernawati, 2012 , hal.31-31).

Namun tidak ada sebuah strategi yang dapat digunakan guru untuk

memastikan semua anak berkebutuhan khusus menerima pendidikan yang

tepat. Intinya, “ciri paling penting dari anak luar biasa adalah kemampuan

mereka, bukan ketidakmampuan mereka” (Hallahan Khuddiman, 2007 : 7;

dalam Agus Wibowo & Hamrin, 2012, hal.84-85).

Oleh karena itu, (Santrock 2010, hal.245) memberikan beberapa cara

menangani anak berkebuhan khusus oleh guru kelas, yaitu :

Page 38: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

23

a. Jalankan rencana pendidikan individual (individualized Educational

Plan – IEP) untuk setia anak

b. Dorong sekolah anda untuk memberikan tambahan dukungan dan

training cara mengajar anak berkebuhan khusus;

c. Gunakan dukungan yang tersedia dan cari dukungan yang lain;

d. Pelajari dan pahami tipe-tipe anak berkebuhan khusus di kelas;

e. Berhati-hatilah dalam memberikan label pada anak berkebutuhan

khusus;

f. Lakukan beberapa strategi :

1) Penuh perhatian

2) Meliki ekspetasi positif terhadap pembelajaran

3) Membantu anak mengembangkan keahlikan komunikasi, social, dan

juga keahlian akademiknya

4) Rencanakan dan susun kelas secara efektif

5) Bersemangat dalam membantu anak termotivasi belajar

6) Pantau pembelajaran anak dan berikan umpan balik baik yang

efektif

g. Bantu anak berkebutuhan khusus untuk memahami dan menerima anak

yang menderita ketidakmampuan; serta

h. Selalu cari informasi terbaru tentang teknologi yang tersedia untuk

mendidik anak berkebutuhan khusus.

Beberapa contoh dalam menangani anak berkebutahn khusus di atas

memberikan gambaran kepada guru kelas untuk lebih memahami cara

penanganan anak berkebutuhan khusus secara tepat. Dari contoh-contoh

tersebut, dapat disimpukan bahwa seorang guru kelas hendaknya

memeberikan program yang khusus untuk anak berkebuhankhusus, selain itu,

guru kelas juga harus memberikan bimbingan dan bantuan bagi anaj

berkebutuhan khusus secara kontinyu dalam proses pendidikannya. Guru kelas

juga diharapkan mampu memperluas pengetahuannya tentang anak

berkebuhan khusus dan cara penanganannya. Hal tersebut penting agar guru

kelas memliki kemampuan dalam nengani anak berkebuhan khusus dalam

Page 39: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

24

pembelajaran maupun pengelolaan di kelas.Yang tidak kalah penting adalah

menunjukkan sikap penerimaan dan sikap positif terhadap anak berkebutuhan

khusus.Bagaimanapun juga, keterbatasan yang dimiliki ileh anak berkebuhan

khusus bukan menjadi alasan bagi semua orang untuk memberikan penolakan

atau menyikapi kehadirannya secara negatif.

Guru kelas di sekolah dasar selain mempunyai tugas dan tanggung

jawab terhadap anak didiknya, juga bertugas untuk menyelenggarakan

pelayanan bimbingan bagi seluruh anak didik di kelas yang menjadi tanggung

jawabnya. Seorang guru kelas hendaknya mampu mengembangkan pribadi

anak didik dan segenap potensi yang dimiliki anak agar dapat berkembang

secara optimal. Untuk itu diperlukan strategi-strategi khusus yang harus

dilaksanakan oleh guru. Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam

menangani anak berkebuhan khusus dan anak regular dalam kelas inklusi

menurut Ormrod (2008, hal.261-263) diantaranya :

1. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi mengenai setiap anak.

2. Sesuaikan cara mengajar dalam kerakteristik dan kebutuhan masing-

masing anak, baik untuk anak berkebutuhan khusus maupun anak

regular

3. Bersikap fleksibel ketika mengajar

4. Identifikasi dan ajarkan penegtahuan dan keterampilan yang mungkin

belum diperoleh anak karena hambatan tertentu

5. Lakukan konsultasi dan kerjasama dengan spesialis

6. Komunikasikan segalanya dengan orang tua secara teratur

7. Libatkan anak didik dalam pembuatan tencana dan pengambilan

keputusan

8. Tetaplah buka mata terhadap anak didik yang mungkin memenuhi

kualifikasi untuk mendapatkan pelayanan khusus.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya anak

berkebutuhan khusus memiliki karakteristik dan kebutuhan masing-masing

yang mungkin memiliki hambatan dalam hal tertentu. Oleh karena itu, guru

bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi tentang kekhususan anak

Page 40: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

25

dan mengajar apa yang belum dikuasi anak. Sehingga sebuah strategi tidak

bisa dipaksakan untuk anak berkebuhan khusus. Guru kelas harus mampu

memilih program pembelajaran dan memberikan pelayanan untuk anak

berkebuhan khusus.

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Stabdar Nasional

Pendidkan pasal 4 ayat (1) menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan yang

melaksanakan pendidikan inklusi harus memilih tenaga pendidikan yang

mempunyai kompetensi menyelenggarakan pembelajaran bagi anak didik

dengan kebutuhan khusus. Kompetensi tersebut kemudian oleh Praptiningrum

(2010) dijabarkan menjadi :

1. Pengetahuan tentang perkembangan anak berkebutuhan khusus

2. Pemahaman akan pentingnya mendorong rasa penghargaan anak

berkaitan dengan perkembangan, motivasi dan belajar melalui suatu

interaksi positif dan berorientasi pada sumber belajar

3. Pemahaman tentang konveksi hak anak dan implikasinya terhadap

implementasi pendidikan dan perkembangan semua anak

4. Pemahaman tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang ramah

terhadap pembelajaran yang berkaitan dengan isi, hubungan social,

pendekatan, dan bahan pembelajaran

5. Pemahaman tentanf arti pentingnya belajar aktif dan mengembangan

pemikiran kreatifi dan logis

6. Pemahaman pentinya evaluasi dan assesmen berkesinambungan oleh

guru

7. Pemahaman konsep inklusi dan pengayaan serta cara pelaksanaan inklusi

dan pembelajaran yang berdeferensi

8. Pemahaman terdadap hambatan belajar termasuk yang disebabkan oleh

kelainan fisik maupun mental

9. Pemahaman konsep pendidikan berkualitas dan kebutuhan implementasi

pendekatan dan metode baru.

Kompetensi-kompetensi di atas dapat menunjukkan bahwa menjadi

seorang guru kelas di kelas inklusi bukanlah hak yang mudah.Namun bukan

Page 41: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

26

berarti hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan baik.Banyak strategi yang

dapat digunakan dalam menangani anak berkebutuhan khusus.Perlu diingat

bahwa tidak ada stategi yang benar-benar tepat untuk mengani semua anak

berkebutuhan khusus.Sebagi seorang guru, hendaknya dapat memahami

karakteristik anak berkebutuhan khusus, baik kemampuan maupun

ketidakmampuannya.Kemudian pilihlah strategi yang tepat untuk menangani

anak berkebuhan khusus sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-

masing anak. Jadi, strategi yang sama belum tentu tepat untuk semua anak

berkebuhan khusus.

Cara guru menangani anak berkebutuhan khusus pada anak Autis,

Slow Learner, dan Down Syndrom sebagai berikut :

1. Pada anak Autis

a) Mengajar dengan menggunakan media visual dan konkret

b) Hindari penggunaan kalimat yang panjang dalam mengajar

c) Focus memaksimalkan potensi bakat dan minat pada anak autis

d) Meminimalisir keributan dan suara yang mengganggu mengajar anak

autis

e) Hindari cahaya lampu yang berlebihan

f) Buat suasa sekondusif mungkin dan sugesti pikirannya

g) Lakukan kontak mata dalam mengajar anak autis

h) Menyesuaikan pelajaran dengan gejala anak autis

i) Melakukan pengurangan materi pelajaran

j) Memberi apresiasi

k) Menyebut nama dalam member intruksi dan arahan

l) Sabar dalam menghadapi anak autis.

2. Pada Anak Slow Learner

a) Pahami bahwa anak membutuhkan lebih banyak pengulangan, 3

sampai 5 kali untuk memahami suatu materi dari pada anak lain

dengan kemampuan kata-kata

b) Anak slow learner yang tidak berprestasi dalam akademik dasar dapat

memperoleh manfaat melalui kegiatan tutorial di sekolah atau privat

Page 42: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

27

c) Memberikan kelas yang singkat dan tugas yang sederhana

d) Gunakan demonstrasi dan petunjuk visual sebanyak mungkin.

e) Jangan memaksa anak bersaing dengan anak normal lainnya

f) Konsep yang sederhana yang diberikan pada anak permulaan unit

instruksial dapat membantu penguasaan materi selanjutnya

g) Anak sebaiknya diberikan tugas social dan ilmu alam, yang terstruktur

dan konkret

h) Tekankan hal-hal setelah belajar, berikan intensif dan motivasi yang

bervariasi

i) Berikan banyak kesempatan agar anak bereksperimen dan

mempraktekkan konsep baru dengan materi yang konkret atau situasi

yang menstimulasi

j) Kenalkan anak dengan materi-materi yang familiar

k) Sederhanakan petunjuk dan yakin petunjuk itu dapat dimengarti

dengan mudah

l) Penting bagi guru untuk mengetahui gaya-gaya belajar padamasing-

masing anak.

3. Pada anak Down syndrome

Cara belajar anak Doen syndrome disesuaikan dengan tingkat klasifikasi

mentalnya. Dimana tingkat tersebut menggambarkan batasan kemampuan

yang dimiliki oleh setiap anak. Pembelajaran anak down syndrome adalah

sebagai berikut :

1. On Task Behavior

Dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara guru menyuruh anak untuk

duduk di kursi dalam beberapa waktu, lalu guru meminta anak untuk

memperhatikan guru, kemudian guru memberikan tugas langsung

kepada anak.

2. Imitation

Dalam hal ini anak dapat menitu apa yang yang diucapkan oleh guru di

dalam kelas, memberikan kegiatan langsung kepada anak berupa

kegiatan menulis angka dan huruf yang masih berupa titik-titik,

Page 43: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

28

menccocokan angka, anak diberikan kegiatan meniru ucapan guru

dengan media gambar yang sesuai dengan tema.

3. Discriminative use of objects

Dalam hal ini anak belajar melalui interaksi yang sistematis dengan

lingkungan mereka. Interaksi lingkungan menghasilkan kemampuan

untuk membedakan objek dan kejadian.

4. Word Recognition

Anak belajar mengenali kata dari benda yang dilihat langsung oleh

anak. Orang tua sangat berperan dalam perkembangan anaknya, jika

orang tua memberikan pengaruh yang positif dalam mengajarkan anak-

anak mereka dirumah, maka akan mendapatkan hasil yang positif pula.

Penderita down syndrome membutuhkan perhatian lebih. Orang tua

juga diminta sebagai pendidik bagi anak mereka, peran orang tua

dalam membelajarkan anak down syndrome meliputi beberapa aspek,

diantaranya home tranning yaitu kerjasama antara guru dan orang tua.

C. PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan, penelitian menemukan

penelitian yang sejenis yang kemudian dijadikan acuan penelitian.

Penelitian relevan oleh Afnizar Sopa (2017) ”MODEL PENANGANAN

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA SEKOLAH INKLUSI DI SDN

54 KOTA BANDA ACEH” Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk

mengetahui model penanganan ABK pada sekolah inklusi SDN 54 Banda

Aceh, untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dialami dalam

proses penanganan ABK pada sekolah inklusi SDN 54 Banda Aceh dan

untuk mengetahui solusi dalam menghadapi hambatan penanganan ABK

pada sekolah inklusi SDN 54 Banda Aceh. Perbedaan penelitian ini

dengan penulis adalah penelitian ini meneliti model penanganan anak

berkebutuhan khusus sedangkan penulis meneliti Upaya Guru kelas dalam

menangani proses pembelajaran anak berkebutuhan khusus. Persamaan

Page 44: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

29

penelitian ini dengan peneliti adalah sama-sama meneliti Anak

berkebutuhan khusus di pendidikan inklusi.

2. Penelitian yang relevan oleh Amin Mustofa (2017) “SIKAP GURU

KELAS TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH

DASAR INKLUSI WILAYAH KABUPATEN MAGELANG” Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan sikap guru kelas terhadap anak

berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusi wilayah Kabupaten

Magelang. Perbedaan penelitian ini dengan penulis adalah penelitian ini

meneliti tentang sikap guru kelas terhadap anak berkebutuhan khusus

sedangkan penulis meneliti tentang upaya guru kelas dalam menangani

proses pembelajaran anak berkebutuhan khusus. Persamaan peneliti

dengan penulis adalah sama meneliti guru kelas terhadap anak

berkebutuhan khusus.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Yayuk Firdaus (2016) “STUDI

DESKRIPTIF PERAN GURU PENDIDIK KHUSUS DALAM

IMPLEMENTASI PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS BAGI PESERTA

DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDN WONOKUSUMO 1

SURABAYA”Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan

peran guru pendidik khusus dalam mengimplementasikan program

kebutuhan khusus yang meliputi kegiatan identifikasi, assesmen,

penyusunan program, pelaksanaan program dan evaluasi program terhadap

peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) di SDN Wonokusumo I

Surabaya.Perbedaan penelitian ini dengan penulis adalah peneliti ini

meneliti tentang peran guru pendidikan khusus sedangkan penulis meneliti

peran guru kelas dalam proses pembelajaran anak berkebutuhan khusus.

Persamaan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti guru dalam

mengimplementasikan pendidikan khusus di sekoalh inklusi.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Jati Ariyati (2016) “STRATEGI GURU

MENANGANI PERILAKU BERMASALAH SISWA BERKEBUTUHAN

KHUSUS DI KELAS REGULER”Hasil penelitian menunjukkan bahwa

cara guru menangani perilaku bermasalah siswa berkebutuhan khusus

Page 45: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

30

terbagi menjadi dua bagian. Pertama dengan melakukan pendekatan pada

siswa, seperti mengajak berbincang siswa diwaktu luang, memberi

peringatan jika siswa melanggar peraturan dan mengajak siswa untuk

terlibat dalam pembelajaran. perbedaan penelitian ini dengan penulis

adalah peneliti ini meneliti tentang cara guru dalam menangani perilaku

yang bermasalah terhadap siswa yang berkebutuhan khusus sedangkan

penulis meneliti upaya guru kelas dalam menangani proses pembelajaran

anak berkebutuhan khusus. Persamaan penelitian ini dengan penulis yaitu

sama-sama meneliti anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Devy Novita Sari (2017) “DESKRIPSI

PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) AUTIS DI KELAS VIII INKLUSISMP

N 6 KOTA JAMBI” hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mata

pelajaran matematika sudah memiliki kesiapan dalam memahami

karakteristik siswa autis secara umum dan merencanakan pembelajaran

yang tertuang di RPP yang sama antara siswa reguler dan siswa autis

dengan tetap memperhatikan karakteristik siswa autis. Perbedaan

penelitian ini dengan penulis adalah penelitian menurut Devy Novita Sari

adalah meneliti proses pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan

khsus yang autis sedangkan penulis meneliti cara menangani proses

pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus. Persamaan adalah peneliti

devi Novita sari dan penulis sama-sama meneliti proses pembelajaran pada

anak berkebutuhan khusus di pendidikan inklusi.

Page 46: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah penelitian yang

ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,

aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran seseorang baik secara

individu maupun kelompok (Nana Syaodin, 2010, hal.60)

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan jenis

deskriptif kualitatif dimana data dijabarkan secara deskriptif untuk

menggambarkan gejala dan keadaan yang muncul sesuai dengan apa adanya.

Jenis penelitian ini dipilih karena peneliti berusaha untuk mendeskripsikan

dan menganalisis data tentang upaya guru kelas dalam menangani proses

pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus sekolah inklusi pada kelas III

di SD Negeri 131 Kota Jambi.

B. SETTING DAN SUBJEK PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di kelas III Sekolah Dasar 131. Sekolah

tersebut beralamat di Jalan Kapt. A . Khatib, RT.14, Pematang Sulur,

Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36124. Subjek dalam penelian ini adalah guru

kelas III Sekolah Dasar 131.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data adalah sebuah prosedur yang sistematis dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan dalam satu penelitian. Dalam

penelitian ini, metode pengumpulan data yang dipilih adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Page 47: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

32

Pengumpulan data dengan cara observasi langsung adalah cara

pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa menggunakan alat

standar lain untuk pengumpulan data tersebut (Moleong, 2007, hal.175).

Observasi yang digunakan adalah observasi non partisipatif dipilih karena

penelitian ingin menjaga agar kondisi yang ada sealamiah mungkin

sehingga peneliti tidak memberikan perlakuan apapun. Observasi

dilakukan untuk mengungkap guru kelas dalam menangani anak

berkebutuhan khusus dalam praktek pembelajaran dan penanganan yang

diberikan guru kelas dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi

semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara

memungkinkan penetili untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam

tentang seorang dalam menginterprestasi situasi dan fenomena yang

terjadi yang tidak bias ditemukan melalui opservasi. Wawancara yang

digunakan peneliti adalah perpaduan antara wawancara tidak terstruktur

dengan wawancara mendalam. Sehingga penelitian ini menggunakan

wawancara dengan pertanyaan terbuka yang tidak terstruktur yang

dilakukan secara mendalam. Wawancara dalam penelitian ini digunakan

untuk mengungkapkan pendapat guru kelas tentang caranya proses

pembelajaran dalam menangani anak berkebuhan khusus.

3. Dokumentasi

(Suharsimi Akikunto 2002, hal.206) mengemukakan bahwa metode

pengumpulan data dengan dokumentasi adalah kegiatan mengenai hal-hal

atau variable yang berupa catatan, buku dan sebagainya. Dokumen yang

di maksud adalah RPP, Lembar evaluasi, dandokumen-dokumen sekolah

lain yang berhubungan dengan data yang ingin diperoleh. Dalam

penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengungkapkan cara

guru kelas dalam menangani proses pembelajaran pada anak berkebuhan

khusus yang terekam dalam bentuk dokumen-dokumen.

Page 48: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

33

D. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (1982; dalam

Moleong, 2007, hal.248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, memilah-milih data sehingga dapat di kekola, mensistematis

data, mencari dan menemukan pola yang terbentuk, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara

,observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data

secara deskriptif dengan analisis model interaksi dari (Miles dan Huberman,

1992, hal.15-21), yaitu :s

Gambar 3.1: komponen-komponen Analisis Data Model

Interaktifdari Miles dan Huberma

1. Pengumpulan data (Data Collection)

Pada tahap pengumpulan data, penetliti melakukan proses memasuki

lingkungan penelitian dan melakukan pengumpulan data. Peneliti

mengumpulkan barbagai informasi yang diperlukan dalam proses

penelitian.

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh peneliti di lapangan melalui wawancara, observasi,

dan dokumentasi direduksi dengan cara merangkum, memilih, dan

Pengumpulan

data Penyajian data

Reduksi Data Kesimpulan –

kesimpulan

Penarikan/verifi

kasi

Page 49: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

34

memfokuskan data pada hal-hal yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Pada tahap ini, peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilih-

memilah, mengkategorikan, dan membuat abstaksi dari catatan lapangan,

wawancara, dan dokumentasi.

3. Penyajian data (Data Display)

Panyajian data dilakukan setelah data selesai direduksi atau dirangkum.

Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi

dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk CW (catatan Wawancara), CL

(Catatan Lapangan), dan CD (Catatan Dokumentasi). Data yang sudah

disajikan dalam bentuk catatan wawancara, catatan lapangan, dan catatan

dokumentasi diberi kode data untuk mengorganisasi data, sehingga

peneliti dapat menganalisis dengan cepat dan mudah. Peneliti membuat

daftar awal kode yang sesuai dengan pedoman wawancara, observasi dan

dokumentasi.

4. Kesimpulan, penarikan atau verifikasi (Conclusion Dwawing/Verification)

Berdasarkan data yang telah direduksi, peneliti membuat kesimpulan yang

didukung dengan bukti yang kuat pada tahap pengumpulan data.

Kesimpulan adalah jawaban dari rumusan masalah dan pertanyaan yang

telah diungkapkan oleh peneliti sejak awal.

E. UJI KEABSAHAN DATA

Keabsahan data adalah keadaan dimana suatu data dapat

mendemonstrasikan nilai yang benar serta menjadi dasar dapat

diterapkannya data tersebut, sehingga dapat ditarik keputusan tentang

konsistensi diri prosedur, kenetralan, dan keputusan-keputusan

berdasarkan data tersebut (maleong, 2007, hal.320-321). Uji keabsahan

data pada penelitian kualitatif hanya ditekankan pada uji validitas dan

reabilitas, karena dalam penelitian kualitatif criteria utama pada data

penelitian adalah valid, reliable, dan objektif. Teknik periksaan keabsahan

data yaitu perpanjangan keikut sertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi,

Page 50: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

35

pengecekan sejawat, kecakupan referensial, pengecekan anggota, uraian

rinci, audit kebergantungan, dan audit kepastian.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji kredibilitas atau

kepercayaan dengan cara triangulasi untuk menguji keabsahan data.

Triangulasi adalah salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2007, hal.330). Terdapat

empat macam triangulasi data yang dibedakan berdasarkan hal yang

dimanfaatkan, yaitu triangulasi dengan sumber, teknik, penyidik, dan teori.

Namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi data dengan

teknik. Triangulasi data dengan teknik berarti peneliti menggunakan teknik

npengumpulan data yang berbeda observasi, wawancara, dan

dokumentasi) untuk mendapat data dari sumber yang sama. Data yang

terkumpul dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian

dicocokan untuk menghasilkan satu kesimpulan yang dapat diterima

keabsahannya.

Page 51: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

Tabel 3.1.

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2019

Januari Februari Maret April September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan Proposal √ √ √

2 Perbaikan Hasil Seminar √ √

3 Pengumpulan Data √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 Verifikasi dan Analisa

Data

5 Konsultasi Pembimbing √ √ √ √ √ √ √ √ √

6 Perbaikan √ √ √ √ √ √ √

7 Penggandaan Laporan √

*Catatan : Jadwal dapat berubah sesuai dengan kebutuhan penelitian.

36

Page 52: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

BAB IV

TAMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

Adapun tamuan umum yang dilakukan oleh peneliti di Sekolah

Dasar Negeri 131 Kota Jambi adalah sebagai berikut :

1. Sejarah Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi

Sekolah Dasar Negeri 131 kota Jambi merupakan salah satu

sekolah yang memberikan kesempatan kepada berkebutuhan khusus

untuk memperoleh layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhannya.

Penyelenggaraan pendidikan inklusi di SD N 131 Kota Jambi sejak

tahun 2005 dan selama ini belum pernah dievaluasi sehingga belum

diketahui secara pasti apakah pelaksanaannya sudah sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan.

Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi terletak di jalan Kapten

A. khatib Rt. 14, tidak jauh dari Sekolah Luar Biasa, di mana akses

jalan menuju ke sekolah juga merupakan akses menuju SLB. SD

Negeri 131 Kota Jambi dan SLB berjarak kurang lrbih 1 km, dapat

ditempun dengan berjalan kali dengan waktu yang tidak lama, yaitu

sekitar 10 sampai 15 menit. Penyelenggaraan inklusi di Indonesia

dilatar belakangi oleh keberadaan SLB pada umumnya hanya terletak

di ibu kota provinsi/kabupaten. Untuk memberikan kesempatan kepada

anak berkebutuhan khusus agar mendapat mendidikan yang layak,

maka pendidikan inklusi perlu diselenggarakan dengan ketentuan

minimal 1 lembaga pendidikan dasar pada tiap kecamatan. Namun,

walaupun SD Negeri 131 Kota Jambi secara geografis terletak

berdekatan dengan SLB, hal ini tidak menyurutkan pihak sekolah

untuk tetap mengimplementasikan pendidikan inklusi. SD Negeri 131

Kota Jambi memiliki 12 rombongan belajar. Berdasarkan standar

pemerintah, seharusnya sekolah memiliki luas lahan minimal 2270 m2,

Page 53: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

38

namun pada kenyataannya lahan sekolah hanya seluas 1.500 m2 yang

tentunya turut mempengaruhi kualitas pelayanan dalam

pengimplementasian pendidkan inklusi.

2. Data Umum Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi

Tabel 4.1

Identitas Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi

1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah : SD NEGERI 131/IV JAMBI

2 NPSN : 10504496

3 Jenjang Pendidikan : SD

4 Status Sekolah : Negeri

5 Alamat Sekolah : JL. A. CHATIB

RT / RW : 14 / 0

Kode Pos : 36124

Kelurahan : Pematang Sulur

Kecamatan : Kec. Telanai Pura

Kabupaten/Kota : Kota Jambi

Provinsi : Prov. Jambi

Negara : Indonesia

6 Posisi Geografis : -1.6063517 Lintang

103.570305 Bujur

2. Data Pelengkap

1 SK Pendirian Sekolah : 421.2/108/1981

2 Tanggal SK Pendirian : 1981-12-21

3 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

4 SK Izin Operasional : 421.2/108/1981

5 Tgl SK Izin Operasional : 1981-12-21

Page 54: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

39

6 Kebutuhan Khusus Dilayani :

7 Nomor Rekening : 0606-01-001382-53-4

8 Nama Bank : BRI

9 Cabang KCP/Unit : SIPIN

10 Rekening Atas Nama : SD NEGERI 131/IV

11 MBS : Ya

12 Luas Tanah Milik (m2) : 1500

13 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0

14 Nama Wajib Pajak : SD Negeri 131/IV

15 NPWP : 724365226331000

3. Kontak Sekolah

1 Nomor Telepon : 0741-65829

2 Nomor Fax :

3 Email : [email protected]

4 Website :

4. Data Periodik

1 Waktu Penyelenggaraan : Sehari Penuh/5 hari

2 Bersedia Menerima Bos? : Ya

3 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat

4 Sumber Listrik : PLN

5 Daya Listrik (watt) : 1300

6 Akses Internet : Telkom Speedy

7 Akses Internet Alternatif : Tidak Ada

5. Sanitasi

8 Kecukupan Air : Cukup

9 Sekolah Memproses Air Sendiri : Ya

10 Air Minum Untuk Siswa : Disediakan Sekolah

11 Mayoritas Siswa Membawa Air

Minum : Ya

Page 55: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

40

12 Jumlah Toilet Berkebutuhan

Khusus : 5

13 Sumber Air Sanitasi : Sumur terlindungi

14 Ketersediaan Air di Lingkungan

Sekolah : Ada Sumber Air

15 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet

duduk/jongkok)

16 Jumlah Tempat Cuci Tangan : 15

17 Apakah Sabun dan Air Mengalir

Pada Tempat Cuci Tangan : Ya

18 Jumlah Jamban Dapat Digunakan : Laki-laki Perempuan Bersama

2 3 0

19 Jumlah Jamban Tidak Dapat

digunakan

: Laki-laki Perempuan Bersama

0 0 0

Sumber : bagian TU SD N 131 Kota Jambi

Sekolah Dasar Negeri 131 Kota jambi merupakan Sekolah

yang terletak di jalan Kapten A. khatib Rt. 14, tidak jauh dari Sekolah

Luar Biasa, sekolah ini Satu-satunya penyelenggara Pendidikan

Inklusi di Kota Jambi pada Tahun 2005. Akan tetapi, pada awal

berdirinya pendidikan inklusi tidak banyak anak berkebutuhan khusus

mendaftar di sekolah ini. Hal ini dikarenakan masih kurangnya

percaya warga setempat mengenani pendidikan inklusi. Namun tahun

demi tahun sekolah inklusi selalu penuh anak berkebutuhan khusus

mendaftar. Karena keterbatasan sarana dan prasana tidak semua anak

berkebutuhan khusus diterima. Anak berkebutuhan khusus yang masih

bias diatasi dan tidak terlalu berat maka diterima di pendidikan inklusi

ini. Banyak orang tua dari anak berkebutuhan khusus menyekolahkan

anaknya di pendidikan inklusi dengan alasan karena agar anak

berkebutuhan khusus merasa sama dengan teman-teman sebanyanya

dan tidak merasa berbeda.

Page 56: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

41

a. Tujuan Pendidikan Nasional

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu

manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dna keterampilan,

kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri

serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

b. Tujuan Pendidikan Dasar

Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah meletakkan

dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut. Sejalan dengan tujuan tersebut, maka pada tanggal 16 Juni

2012, berdasarkan rapat dewan guru beserta komite sekolah SD Negeri

131/IV Telanaipura, dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait (Stake

holder) merumuskan visi sekolah. Untuk selanjutnya, semua

pemegang kepentingan dapat memegang komitmen terhadap visi yang

telah disepakati bersama.

c. Visi Sekolah

“Tampil PRIMA ( Prestasi, Religius, Inofatif, Manajemen, Asri

Lingkungannya)

Untuk mencapai visi sebagaimana tertuang di atas, juga

dirumuskan misi dan pelaksanaannya untuk jangka pendek dan jangka

menengah, supaya pelaksanaannya lebih sistematik dan terarah.

d. Misi Sekolah

1. Mengoptimalkan Profesionalisme guru dalam upaya meningkatkan

pelayanan demi mencapai prestasi.

2. Memupuk rasa kekeluargaan, saling menghargai dan menyanyangi,

apalagi terhadap siswa yang berkebutuhan khusus

3. Menciptakan sekolah yang bernuansa Religius

Page 57: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

42

4. Mengembangkan ide dan gagasan cemerlang demi pembaharuan

pembelajaran dalam pendidikan.

5. Mengembangkan tata administrasi, koordinasi, evaluasi, supervisi,

dan pemberdayaan potensi sekolah.

6. Memelihara dan meningkatkan lingkungan sekolah yang bersih,

sehat, sejuk, rindang, nyaman, aman, dan sejahtera.

e. Tujuan Sekolah

Mengacu pada rumusan VISI dan MISI tersebut diatas, maka

tujuan pendidikan pada sekolah dirumuskan sebagai berikut :

1. Menanamkan prilaku berkarakter bangsa, akhlak mulia serta

kepribadian yang utuh bagi peserta didik.

2. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat

Kota Jambi.

3. Mengusai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai

bekal untuk melanjutkan ke sekoah yang lebih tinggi.

4. Menjadi sekolah yang diminati di masyarakat

5. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEK,

keadaan masyarakat dan lingkungan.

6. Mengembangkan keterampilan tenaga edukatif, guna

meningkatkan mutu pelajaran sekolah.

7. Mengembangkan keterampilan peserta didik, agar mengetahui

ilmu pengetahuan dan tehnologi sejak dini.

8. Menjadi contoh / teladan bagi sekolah-sekolah lain, sehingga

timbul persaingan yang sehat yang dapat meningkatkan mutu

pendidikan di Kota Jambi.

9. Menjalin kerja sama dengan Institusi, khususnya dalam hal

meningkatkan keterampilan dan kecakapan peserta didik.

10. Menciptakan suasana yang harmonis antar Guru, Orang tua dan

Masyarakat pada khususnya dan sekolah-sekolah lain pada

umumnya.

Page 58: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

43

11. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai

dengan potensi dan minat peserta didik

3. Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi

Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau

susunan yakni dalam penyusunan atau penempatan orang-orang salam

suatu kelompok kerjasama, dengan maksud menempatkan hubungan

antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung

jawab masing-masing. Penentuan struktur, hubungan tugas dan

tanggung jawabitu dimaksudkan agar tersusun suatu pola kegiatan

untuk menuju kepada tercapainya tujuan bersama. Dengan kata lain

organisasi adalah aktivitas dalam membagi-bagi kerja, menggolong-

golongkan jenis pekerjaan, memberi wawanang, menetapkan saluran

perintah dan tanggung jawab diantara para pelaksana. Sekolah sebagai

lembaga pendidikan sudah semestinya mempunyai organisasi yang

baik agar tujuan pendidikan formal tercapai.

Page 59: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

44

STRUKTUR ORGANISASI SD NEGERI 131 KOTA JAMBI

Kepsek

Basyir.S.Pd

Komite

Munzir,MR

Gk. 1B EniHartati,

S.Pd

W.Kurikulum

RatuAsatian,S.Pd

W.Kesiswaan

Hj. Sri

Martini,S.Pd

W.Kesiswaan

RosmaWarni, S.Pd

W.Kurikulum

Nazirwan, M.Pd.I

Gk. 2A Susmawati,

Sp

Gk. 2B

Sri artini,

S.pd

Gk. 3A

Wardha,

S.Pd

Operator

YentriAlfira,SH

Tata Usaha

Kiki DwiPutri,S.Pd

Gk. 6B

RtuMasatia,

S.Pd

Gk. 3B

YendangPuji

astute,S

Gk. 1A

EnnyWahyu

ni,S.Pd

W.Sapras

Priono, A.M.a W.saprah

Sri Wrtini, S.Pd W.Keuangan

ErniAstati, S.Pd W.Keuangan

Arnidir, S.Pd

GK. 4A

KatriRahayu

,S.Pd

Gk. 4B Sri

Martini,S.P

d

Gk. 5A

Anidar,

S.Pd

Gk. 5B

NurFaidah,

S.Pd

Gk. 6A

Rosmawarni

,S.Pd

PenjagaSekolah

Supadi

Satpam

Syarnuby Johan

G. PAI klsbawah

HafizulCholis, M.Pd.I

G. SBDP

NamelaWirawah,S

E

G.GPK

FadhilahNuriza,

S.Pd

G. PAI klsatas

Nazirwan,M.Pd.I

G. PAK

RumadaSiringoringo,

S.Pd

G. Mulok

EndangWidyuastuti, S.Pt

G. Pjok

Priono,Am.a

44

Page 60: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

45

4. Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi

Tabel 4.2

Sarana Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi

No Jenis

Sarana Letak Kepemilikan Spesifikasi Jumlah Status

1 Lemari Ruang Milik Kayu 3 Tidak

layak

2 Jam Dinding Ruang Milik Plastik 1 Layak

3 Rak Buku Ruang Milik Kayu 1 Tidak

Layak

4 Perlengkapan

Ibadah Ruang Milik

200 Layak

5 Tempat

Sampah Ruang Milik Plastik 2 Layak

6 Tempat cuci

tangan Ruang Milik Plastik 1 Layak

7 Kloset

Jongkok Ruang Milik Campuran 1 Layak

8 Tempat Air

(Bak) Ruang Milik Bata, semen 1 Layak

9 Gayung Ruang Milik Plastik 1 Layak

10 Gantungan

Pakaian Ruang Milik Plastik 1 Layak

11 Gantungan Ruang Milik

1 Layak

12

Gayung

(Small

Bucket)

Ruang Milik

1 Layak

13 Gayung,

ember Ruang Milik Plastik 1 Layak

14 Gayung Air Ruang Milik Plastik 1 Layak

15 Tempat Air Ruang Milik Campuran 1 Layak

16 Meja Siswa Kelas

4.A Kayu 17

Tidak

Layak

17 Kursi Siswa Kelas

4.A Kayu 32

Tidak

Layak

18 Meja Guru Kelas

4.A Milik Kayu 1

Tidak

Layak

19 Kursi Guru Kelas

4.A Milik Kayu 1

Tidak

Layak

20 Papan Tulis Kelas

4.A Milik Mika 1 Layak

21 Lemari Kelas

4.A Milik Kayu 2 Layak

22 Rak hasil Kelas Milik

1 Layak

Page 61: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

46

No Jenis

Sarana Letak Kepemilikan Spesifikasi Jumlah Status

karya peserta

didik

4.A

23 Tempat

Sampah

Kelas

4.A Milik Plastik 2 Layak

24 Jam Dinding Kelas

4.A Milik Plastik 1 Layak

25 Simbol

Kenegaraan

Kelas

4.A Milik Kertas, kayu 1 Layak

26 Tiang

Bendera

Kelas

4.A Milik Kayu 1 Layak

27 Bendera Kelas

4.A Milik Kain 1 Layak

28 Tempat

Sampah Ruang Milik Plastik 1 Layak

29 Tempat cuci

tangan Ruang Milik Plastik 1 Layak

30 Kloset

Jongkok Ruang Milik Campuran 0 -

31 Tempat Air

(Bak) Ruang Milik

1 Layak

32 Gayung Ruang Milik Plastik 0 -

33 Gantungan

Pakaian Ruang Milik Plastik 0 -

34

Gayung

(Small

Bucket)

Ruang Milik

0 -

35 Gayung Air Ruang Milik Plastik 1 Layak

36 Tempat Air Ruang Milik

0 -

37 Meja Siswa Kelas

6.A Kayu 30 Layak

38 Kursi Siswa Kelas

6.A Kayu 30 Layak

39 Meja Guru Kelas

6.A Milik Kayu 1

Tidak

Layak

40 Kursi Guru Kelas

6.A Milik Kayu 1

Tidak

Layak

41 Papan Tulis Kelas

6.A Milik Mika 1 Layak

42 Lemari Kelas

6.A Milik Kayu 2 Layak

43

Rak hasil

karya peserta

didik

Kelas

6.A Milik Kayu 2 Layak

44 Tempat Kelas Milik Kayu 2 Layak

Page 62: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

47

No Jenis

Sarana Letak Kepemilikan Spesifikasi Jumlah Status

Sampah 6.A

45 Jam Dinding Kelas

6.A Milik Kayu 1 Layak

46 Rak Buku Kelas

6.A Milik Kayu 1

Tidak

Layak

47 Tiang

Bendera

Kelas

6.A Milik Kayu 1 Layak

48 Bendera Kelas

6.A Milik Kain 1 Layak

49 Meja Siswa

Kelas

1.B /

II.B

Milik Kayu 28 Layak

50 Kursi Siswa

Kelas

1.B /

II.B

Milik Kayu 28 Layak

51 Meja Guru

Kelas

1.B /

II.B

Milik Kayu 1 Tidak

Layak

52 Kursi Guru

Kelas

1.B /

II.B

Milik Kayu 1 Tidak

Layak

53 Papan Tulis

Kelas

1.B /

II.B

Milik Mika 2 Layak

54 Lemari

Kelas

1.B /

II.B

Milik Kayu 3 Layak

55

Rak hasil

karya peserta

didik

Kelas

1.B /

II.B

Milik

1 Layak

56 Tempat

Sampah

Kelas

1.B /

II.B

Milik Plastik 2 Layak

57 Jam Dinding

Kelas

1.B /

II.B

Milik

1 Layak

58 Simbol

Kenegaraan

Kelas

1.B /

II.B

Milik Campuran 1 Layak

59 Tiang

Bendera

Kelas

1.B /

II.B

Milik Kayu 1 Layak

60 Bendera Kelas

1.B / Milik Kain 1 Layak

Page 63: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

48

No Jenis

Sarana Letak Kepemilikan Spesifikasi Jumlah Status

II.B

61 Meja Guru Ruang Milik Kayu,kaca 20 Layak

62 Kursi Guru Ruang Milik Besi 20 Layak

63 Lemari Ruang Milik Kayu 5 Layak

64

Rak hasil

karya peserta

didik

Ruang Milik Kayu 1 Layak

65 Tempat

Sampah Ruang Milik

2 Layak

66 Tempat cuci

tangan Ruang Milik Aluminium 1 Layak

67 Jam Dinding Ruang Milik Plastik 1 Layak

68 Kursi Kerja Ruang Milik

20 Layak

69 Papan

pengumuman Ruang Milik Mika,triplek 1 Layak

70 Simbol

Kenegaraan Ruang Milik Kertas,kaca,kayu 1 Layak

71 Papan

Statistik Ruang Milik

2 Layak

72 Lemari UKS Milik Kayu, kaca 1 Layak

73 Tempat

Sampah UKS Milik Plastik 1 Layak

74 Tempat cuci

tangan UKS Milik Campuran 1 Layak

75 Jam Dinding UKS Milik Campuran 1 Layak

76 Tempat

Tidur UKS UKS Milik Kayu 1 Layak

77 Meja UKS UKS Milik Kayu 1 Layak

78 Kursi UKS UKS Milik Kayu 1 Layak

79

Catatan

Kesehatan

Siswa

UKS Milik Kertas 1 Layak

80 Perlengkapan

P3K UKS Milik Campuran 1 Layak

81 Tandu UKS Milik

1 Layak

82 Selimut UKS Milik Kain 1 Layak

83 Tensimeter UKS Milik Campuran 1 Layak

84 Termometer

Badan UKS Milik Campuran 1 Layak

85 Timbangan

Badan UKS Milik Campuran 1 Layak

86 Pengukur

Tinggi UKS Milik Campuran 1 Layak

Page 64: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

49

No Jenis

Sarana Letak Kepemilikan Spesifikasi Jumlah Status

Badan

87 Meja TU Ruang Milik Kayu 2 Layak

88 Kursi TU Ruang Milik Kayu 2 Tidak

Layak

89 Lemari Ruang Milik Mika 3 Layak

90 Komputer

TU Ruang Milik Aluminium,fiber 1 Layak

91 Printer TU Ruang Milik Fiber 1 Layak

92 Komputer Ruang Milik

2 Tidak

Layak

93 Tempat

Sampah Ruang Milik Plastik 1 Layak

94 Jam Dinding Ruang Milik Plastik 1 Layak

95 Kursi Kerja Ruang Milik

0 -

96 Meja Kerja /

sirkulasi Ruang Milik

2 Layak

97 Simbol

Kenegaraan Ruang Milik Kertas & kayu 1 Layak

98

Penanda

Waktu (Bell

Sekolah)

Ruang Milik Aluminium 1 Layak

99 Filing

Kabinet Ruang Milik

1 Layak

100 Papan

Statistik Ruang Milik

1 Layak

101 Soket Listrik Ruang Milik

1 Layak

102

Soket

Listrik/Kotak

Kontak

Ruang Milik Campuran 2 Layak

103 Telepon Ruang Milik

2 Tidak

Layak

104 Meja Siswa

Kelas

1.A /

II.A

Kayu 28 Layak

105 Kursi Siswa

Kelas

1.A /

II.A

Kayu 28 Layak

106 Meja Guru

Kelas

1.A /

II.A

Milik Kayu 1 Tidak

Layak

107 Kursi Guru

Kelas

1.A /

II.A

Milik Kayu 1 Tidak

Layak

108 Papan Tulis Kelas Milik Mika 2 Layak

Page 65: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

50

No Jenis

Sarana Letak Kepemilikan Spesifikasi Jumlah Status

1.A /

II.A

109 Lemari

Kelas

1.A /

II.A

Milik Kayu 2 Layak

110 Tempat

Sampah

Kelas

1.A /

II.A

Milik Plastik 2 Layak

111 Jam Dinding

Kelas

1.A /

II.A

Milik Kayu 1 Layak

112 Simbol

Kenegaraan

Kelas

1.A /

II.A

Milik Kertas,

kayu,plastic 1 Layak

113 Tiang

Bendera

Kelas

1.A /

II.A

Milik Kayu 1 Layak

114 Bendera

Kelas

1.A /

II.A

Milik Kain 1 Layak

115 Meja Siswa Kelas

3.B Milik Kayu 15 Layak

116 Kursi Siswa Kelas

3.B Milik Kayu 26 Layak

117 Meja Guru Kelas

3.B Milik Kayu 1

Tidak

Layak

118 Kursi Guru Kelas

3.B Milik Kayu 1

Tidak

Layak

119 Papan Tulis Kelas

3.B Milik Mika 1 Layak

120 Lemari Kelas

3.B Milik Kayu 2 Layak

121 Tempat

Sampah

Kelas

3.B Milik Plastik 2 Layak

122 Jam Dinding Kelas

3.B Milik Plastik 1 Layak

123 Rak Buku Kelas

3.B Milik Kayu 1 Layak

124 Simbol

Kenegaraan

Kelas

3.B Milik

Kayu,

kertas,kaca 1 Layak

125 Papan Tulis Ruang Milik Mika,triplek 2 Layak

126 Lemari Ruang Milik Kayu,kaca 4 Layak

127 Papan

Panjang Ruang Milik Mika,triplek 3 Layak

Page 66: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

51

No Jenis

Sarana Letak Kepemilikan Spesifikasi Jumlah Status

128 Tempat

Sampah Ruang Milik Plastik 2 Layak

129 Jam Dinding Ruang Milik Plastik 1 Layak

130 Kursi

Pimpinan Ruang Milik Busa,kayu 1 Layak

131 Meja

Pimpinan Ruang Milik Kayu,kaca 1 Layak

132 Kursi dan

Meja Tamu Ruang Milik Kayu, kaca 2 Layak

133 Simbol

Kenegaraan Ruang Milik Kertas,kacakayu 1 Layak

134 Simbol

Kenegaraan Ruang Milik Kertas,dll 1 Layak

135 Tiang

Bendera Ruang Milik Besi, dll 4 Layak

136 Bendera Ruang Milik Kain 4 Layak

137 Meja Siswa Ruang Milik Kayu 4 Tidak

Layak

138 Meja Siswa Ruang Milik Kayu 4 Tidak

Layak

139 Lemari Ruang Milik Kayu 3 Tidak

Layak

140 Tempat

Sampah Ruang Milik Plastik 2 Layak

141 Tempat

Sampah Ruang Milik Plastik 0 -

142 Tempat cuci

tangan Ruang Milik Plastik 0 -

143 Kloset

Jongkok Ruang Milik Campuran 1 Layak

144 Tempat Air

(Bak) Ruang Milik Bata, semen 0 -

145 Gayung Ruang Milik Plastik 1 Layak

146 Gantungan

Pakaian Ruang Milik Besi 0 -

147

Gayung

(Small

Bucket)

Ruang Milik

0 -

148 Gayung Air Ruang Milik

1 Layak

149 Tempat Air Ruang Milik

1 Layak

150 Meja Siswa Kelas

5.B Kayu 16

Tidak

Layak

151 Kursi Siswa Kelas

5.B Kayu 30 Layak

Page 67: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

52

No Jenis

Sarana Letak Kepemilikan Spesifikasi Jumlah Status

152 Meja Guru Kelas

5.B Milik Kayu 1

Tidak

Layak

153 Kursi Guru Kelas

5.B Milik Kayu 1

Tidak

Layak

154 Papan Tulis Kelas

5.B Milik Mika,triplek 1 Layak

155 Lemari Kelas

5.B Milik Kayu 2 Layak

156

Rak hasil

karya peserta

didik

Kelas

5.B Milik Kayu 1 Layak

157 Tempat

Sampah

Kelas

5.B Milik

2 Layak

158 Jam Dinding Kelas

5.B Milik Kayu 1 Layak

159 Tiang

Bendera

Kelas

5.B Milik Kayu 1 Layak

160 Bendera Kelas

5.B Milik Kain 1 Layak

161 Alat Peraga Kelas

5.B Milik

2 Layak

162 Papan Pajang Kelas

5.B Milik

1 Layak

163 Soket Listrik Kelas

5.B Milik

1 Layak

164 Meja Siswa Kelas 3.A Kayu 15 Tidak

Layak

165 Kursi Siswa Kelas 3.A Kayu 28 Tidak

Layak

166 Meja Guru Kelas 3.A Milik Kayu 1 Tidak

Layak

167 Kursi Guru Kelas 3.A Milik Kayu 1 Tidak

Layak

168 Papan Tulis Kelas 3.A Milik Mika 1 Layak

169 Lemari Kelas 3.A Milik Kayu 2 Layak

170

Rak hasil

karya peserta

didik

Kelas 3.A Milik

1 Layak

171 Tempat

Sampah Kelas 3.A Milik Plastik 2 Layak

172 Jam Dinding Kelas 3.A Milik Plastik 1 Layak

173 Simbol

Kenegaraan Kelas 3.A Milik Kayu,kertas 1 Layak

174 Tiang Kelas 3.A Milik Kayu 1 Layak

Page 68: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

53

No Jenis

Sarana Letak Kepemilikan Spesifikasi Jumlah Status

Bendera

175 Bendera Kelas 3.A Milik Kain 1 Layak

176 Meja Siswa Kelas 6.B Milik Kayu 16 Tidak

Layak

177 Kursi Siswa Kelas 6.B Milik Kayu 32 Tidak

Layak

178 Meja Guru Kelas 6.B Milik Kayu 1 Tidak

Layak

179 Kursi Guru Kelas 6.B Milik Kayu 1 Tidak

Layak

180 Papan Tulis Kelas 6.B Milik Kayu 1 Layak

181 Lemari Kelas 6.B Milik Kayu 2 Layak

182

Rak hasil

karya peserta

didik

Kelas 6.B Milik Kayu 1 Layak

183 Tempat

Sampah Kelas 6.B Milik Plastik 1 Layak

184 Tempat cuci

tangan Kelas 6.B Milik Kayu 1 Layak

185 Jam Dinding Kelas 6.B Milik Kayu 1 Layak

186 Simbol

Kenegaraan Kelas 6.B Milik Kertas,kayu,kaca 1 Layak

187 Tiang

Bendera Kelas 6.B Milik Kayu 1 Layak

188 Bendera Kelas 6.B Milik Kain 1 Layak

189 Meja Siswa Kelas 5.A Milik Kayu 18 Layak

190 Kursi Siswa Kelas 5.A Milik Kayu 30 Tidak

Layak

191 Meja Guru Kelas 5.A Milik Kayu 1 Tidak

Layak

192 Kursi Guru Kelas 5.A Milik Kayu 1 Tidak

Layak

193 Papan Tulis Kelas 5.A Milik Kayu 1 Layak

194 Lemari Kelas 5.A Milik Kayu 2 Layak

195

Rak hasil

karya peserta

didik

Kelas 5.A Milik Kayu 1 Tidak

Layak

196

Tempat

Sampah Kelas 5.A Milik Plastik 2 Layak

197 Jam Dinding Kelas 5.A Milik Plastik 1 Layak

198

Simbol

Kenegaraan Kelas 5.A Milik Kayu 1 Layak

199 Tiang Kelas 5.A Milik Kayu 1 Layak

Page 69: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

54

No Jenis

Sarana Letak Kepemilikan Spesifikasi Jumlah Status

Bendera

200

Lemari Rak

Buku Kelas 5.A Milik Kayu 2

Tidak

Layak

201 Meja Siswa Kelas 4.B Milik Kayu 15

Tidak

Layak

202 Kursi Siswa Kelas 4.B Milik Kayu 30

Tidak

Layak

203 Meja Guru Kelas 4.B Milik Kayu 1

Tidak

Layak

204 Kursi Guru Kelas 4.B Milik Kayu 1

Tidak

Layak

205 Papan Tulis Kelas 4.B Milik Kayu 1 Layak

206 Lemari Kelas 4.B Milik Kayu 2 Layak

207

Rak hasil

karya peserta

didik

Kelas 4.B Milik Kayu 1 Layak

208

Tempat

Sampah Kelas 4.B Milik Plastik 1 Layak

209 Jam Dinding Kelas 4.B Milik Plastik 1 Layak

210 Simbol

Kenegaraan Kelas 4.B Milik

Kertas,kayu,

kaca 1 Layak

211

Tiang

Bendera Kelas 4.B Milik Kayu 1 Layak

212 Bendera Kelas 4.B Milik Kain 1 Layak

Sumber : bagian TU SD N 131 Kota Jambi

Tabel 4.3

Prasarana Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi

No Nama Prasarana Panjang Lebar

Persentase

Tingkat

Kerusakan

(%)

Status

Kepemili

kan

1 Kelas 1.A / II.A 7.4 7.1 7.51 Milik

2 Kelas 1.B / II.B 6.4 6.3 10.99 Milik

3 Kelas 3.A 8.64 7.66 4.45 Milik

4 Kelas 3.B 7.35 7.3 1.04 Milik

5 Kelas 4.A 7.5 7.1 10.8 Milik

6 Kelas 4.B 7.3 7.1 11.05 Milik

Page 70: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

55

7 Kelas 5.A 7.36 7.3 0.98 Milik

8 Kelas 5.B 7.36 7.3 0.25 Milik

9 Kelas 6.A 8 7.3 0.45 Milik

10 Kelas 6.B 7.35 7.3 1 Milik

11 Ruang tata usaha 1.7 1.4 3.6 Milik

12 Ruang kepala

sekolah 8.3 4.2 1.05 Milik

13 Ruang guru 6.9 4.9 67.4 Milik

14 Wc siswa 1.4 2 0.25 Milik

15 Wc Guru 7.2 2.2 15.68 Milik

16 Wc Kepala sekolah 1.7 1.4 0.13 Milik

17 Ruang 3.82 3.67 0.13 Milik

18 Kantin 7.93 6.9 1.73 Milik

19 Ruang 7.1 4.9 0.16 Milik

20 UKS 8 2 0.24 Milik

Sumber : bagian TU SD N 131 Kota Jambi

5. Rombongan Belajar

Tabel 4.4

Rombongan Belajar Berdasarkan Kelas

No Nama Rombel Jumlah Siswa

Wali Kelas L P Total

1 Kelas 1.a 17 15 32 Eni Hartati

2 Kelas 1.b 16 14 30 Sri Martini

3 kelas 2.A 14 16 30 Enny Wahyuni

4 Kelas 2.B 12 18 30 Susmawati

5 Kelas 3.A 10 15 25 Wardiah

6 Kelas 3.B 11 8 19

Veronika Endang Puji

Astuti

7 Kelas 4.A 13 17 30 Sri Wartini

8 Kelas 4.B 18 13 31 Katri Rahayu

Page 71: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

56

9 Kelas 5.A 18 11 29 Asnidar

10 kelas 5.B 16 11 27 Nurfaidah

11 Kelas 6.A 16 16 32 Rosmawarni

12 Kelas 6.B 14 16 30 Ratumas Atiah

Sumber : bagian TU SD N 131 Kota Jambi

Tabel 4.5

Rombongan Belajar Berdasarkan Agama

Agama L P Total

Islam 165 166 331

Kristen 7 5 12

Katholik 1 0 1

Hindu 0 0 0

Budha 0 0 0

Konghucu 0 0 0

Lainnya 0 0 0

Total 173 171 344

Sumber : bagian TU SD N 131 Kota Jambi

Tabel 4.6

Rombongan Belajar Berdasarkan Usia

Usia L P Total

< 6 tahun 0 1 1

6 - 12 tahun 172 169 341

13 - 15 tahun 1 1 2

16 - 20 tahun 0 0 0

> 20 tahun 0 0 0

Total 173 171 344

Sumber : bagian TU SD N 131 Kota Jambi

Page 72: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

57

Tabel 4.7

Rombongan Belajar Anak Berkebutuhan Khusus

No Jenis Gangguan Jenis Kelamin

Total LK PR

1 Autis 6 2 8

2 Slow Learnear 8 3 11

3 Anak Tunagrahita 4 1 5

4 Anak Tunadaksa

Ringan 3 - 3

5 Anak Tunarungu 1 - 1

6 Anak Tunalaras 1 - 1

7 Anak Tunanetra 1 - 1

8 Down Sindrom - 2 2

9 Hiperaktif 2 2 4

Jumlah 26 10 36

Sumber : bagian TU SD N 131 Kota Jambi

6. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tabel 4.8

Pendidik Dan Tenaga Pendidik

No Nama JK Tempat Lahir NIP

1 Asnidar, S.Pd P Kerinci 196110071981012001

2

Endang Widyastuti,

S.Pd P JAMBI

3

Eni Hartati, S.Pd,

A.Md P Lubuk Resam 196512311985072011

4 Enny Wahyuni, S.Pd P

Jambi, 1980-01-

01 198001012014072008

5 Katri Rahayu, S.Pd P

Surakarta,

1967-02-23 196902232007012003

Page 73: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

58

6 Kiki Dwi Putri, S.Pd P

Jambi, 1989-05-

14

7 M.syarnubi John L

Jambi, 1967-08-

26

8

Namela Wirawan,

S.E P

Jambi, 1979-10-

28

9 Nazirwan, S.Ag L

Kalimau, 1983-

12-10 198310122005011005

10 Nurfaidah, S.Pd P

Terentang baru,

1986-01-6 198601062006042006

11 Priono, S.Pd L

Jambi, 1965-08-

17 196508171986021003

12 Ratumas Atiah, S.Pd P

Jambi, 1970-11-

09 197011092005012006

13 Rosmawarni, S.Pd P

Palupuh, 1965-

06-24 196506241985072001

14

Rumada Siringo-

ringo, S.Pd P

P.buluh, 1965-

10-14 196510141994022001

15 Sri Martini, S.Pd P

JAMBI, 1962-

04-19 196204191982032002

16 Sri Wartini, S.Pd P

Tnj. Gedang,

1987-04-07 198704072009022011

17 Supadi L

JAMBI, 1974-

02-06

18 Susmawati, A.Md P

Smp. Tutup,

1968-07-06 196807162007012009

19 Suyono, S.Pd.I L

Pondok Meja,

1979-11-27 197911272006041019

20 Veronika Endang

Puji Astuti, S.Pd P

KLATEN,

1961-06-05 196106051982032009

21 Wardiah, A.Md, P JAMBI, 1963- 196301131983012001

Page 74: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

59

S.Pd 01-13

22 Yentri Alfira, S.H P

Suka Menanti,

1974-11-10

Sumber : bagian TU SD N 131 Kota Jambi

7. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kualitas tamatan sekolah khusus dituntut untuk memenuhi standar

kompetensi dunia kerja. Salah satunya, selain mampu menguasai materi

keterampilan, siswa harus dapat berinteraksi dan aktif dalam hubungan

sosial. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu alat pengenalan

siswa pada hubungan sosial. Di dalamnya terdapat pendidikan

pengenalan diri dan pengembangan kemampuan selain pemahaman

materi pelajaran. Berangkat dari pemikiran tersebut, di Sekolah Dasar

Negeri 131 Kota Jambi diselenggarakan berbagai kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan ektrakurikuler di sekolah adalah

1. Pramuka

2. Olahraga

3. Musik / Band

4. Menari

5. Melukis

6. Pantomim

7. Kerohanian

8. Kurikulum Sekolah

Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya

pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Kurikulum adalah

seperangkat perencanaan pengajaran yang sistematik yang berisi

pernyataan tujuan, organisasi konten, organisasi pengalaman belajar,

program pelayanan, pola belajar mengajar, dan program evaluasi agar

pebelajar dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dan

perubahan tingkah laku.

Page 75: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

60

Kurikulum yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 131 Kota

Jambi adalah kurikulum 2013 yang dikenal dengan pembelajaran

Tematik Terpadu. Adapun pelajaran yang terintegritas di dalamnya

adalah : Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, Pkn, Sbk, Pjok. Selain

kurikulum tersebut.

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

Fokus dalam penelitian ini adalah upaya guru kelas dalam

menangani anak berkebutuhan khusus kelas III pada Pendidikan Inklusi

Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi. Selanjutnya akan dibahas secara

lebih lanjut di bawah ini.

1. Cara Guru Menangani Anak Berkebutahn Khusus Dalam Proses

Pembelajaran Pada Kelas III Di SD Negeri 131 Kota Jambi

Tenaga pendidik adalah salah satu faktor penentu keberhasilan

pendidikan inklusi. Untuk mampu memberikan pembelajaran kepada

anak berkebutuhan khusus, guru harus memiliki kemampuan yang

matang bagaimana cara untuk menangani anak berkebutuhan khusus.

Suharsini Arikunto (2002 : 54) mendefinisikan kesiapan dari seorang

guru sebagai suatu kompetensi yang dimiliki oleh guru kelas dapat

dilihat sabagai kompetensi guru dalam mengajar dan menangani anak

didik di kelas. Namun hasil penelitian menemukan data bahwa guru

kelas di Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi kurang siap dalam

menangani anak berkebutuhan khusus.

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu

guru kelas III.A yang mengatakan bahwa :

“Saya siap dalam menangani anak berkebutuhan khusus. namun, jika

anak berkebutuhan khusus tidak didampingi oleh guru pembimbing

khusus saya merasa kesulitan dalam menangani anak berkebutuhan

khusus. Cara yang saya lakukan dalam menangani anak berkebutuhan

khusus sama saja dengan anak normal lainnya. Biasa saya hanya

sering menggunakan metode ceramah dan metode penugasan. Namun,

Page 76: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

61

jika untuk media terkhusus nya kepada anak berkebutuhan khususnya

saya tidak menyiapkan itu. Jika anak berkebutuhan khusus kesulitan

dalam memahami materi yang diajarkan dari guru kelas maka guru

pembimbing khusus yang akan memberikan pemahanan kepada anak

berkebutuhan khusus.”(Kamis, 25 April 2019).

Namun dari wawancara guru kelas III.B mengatakan bahwa :

“siap tidak siap dalam menangani anak berkebutuhan khusus kita

harus siap. Karena mau bagaimanapun ya ini lah pekerjaan kita

sebagai guru. Jika dalam proses pembelajaran itu saya seperti guru

lainnya pada umumnya. Sebenarnya ini sekolah kan hanya terkhusus

untuk anak normal namun setelah beberapa tahun belakangan ini

sekolah ditunjuk sebagai sekolah pendidikan inklusi oleh pemerintah.

Dan saya pun juga harus siap dalam menangani anak berkebutuhan

khusus. pembelajaran yang saya lakukan itu hanya dengan penugasan

yang ada di buku. Namun jika untuk penyiapan cara khusus untuk

anak berkebutuhan khususnya tidak saya lakukan. Karena saya juga

berasal dari pendidikan umum bukan dari pendidikan khusus. untuk

mengikuti pelatihan khususpun saya belum pernah.” (Kamis, 25 April

2019)

Page 77: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

62

Gambar 4.2 Suasana kelas dalam proses pembelajaran (dokumentasi,

25 April 2019)

Berdasarkan foto diatas tersebut, dijelaskan bahwa anak

berkebutuhan khusus tidak mengikuti proses pembelajaran namun iya

hanya melihat-lihat teman-temannya belajar.

Peneliti melakukan wawancara selanjutnya dengan kepala

sekolah mengenai syarat-syarat anak berkebutuhan khusus agar dapat

diterima dalam sekolah pendidikan inklusi ini. Hasil wawancara

sebagai berikut:

“anak yang berkebutuhan khusus mengikuti tes terlebih dahulu ke

sekolah luar biasa di dekat sini. Setelah itu jika dinyatakan lulus maka

anak berkebutuhan khusus itu tadi ke dinas pendidikan untuk

mengambil surat keterangan bahwa bisa mengikuti pelajaran disekolah

umum seperti anak normal lainnya. Setelah itu baru kita proses di

sekolah ini. Sekiranya sekolah mampu untuk menangani anak

berkebutuhan khusus sesuai dengan sarana prasarana kita ya kita

terima di sekolah ini.” (Kamis, 25 April 2019).

Sesuai dengan teori. Anak berkebutuhan khusus adalah anak

yang mengalami gangguan fisik, mental, intelegensi, dan emosi

sehingga membutuhkan pembelajaran secara khusus (kosasih, 2012).

Oleh karena itu anak berkebutuhan khusus memerlukan pendidikan

yang disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masing-

masing anak secara individual (Zaenal Alimin, 2010). Namun hasil

penelitian menemukan bahwa pelajaran bagi anak berkebutuhan

khusus dan anak regular di Sekolah Dasar Negeri 131 Kota Jambi

masih dibuat sama.

Penyetaraan kegiatan pembelajaran bagi anak berkebutuhan

khusus dan anak regular dirasa kurang tepat. Walau bagaimanapun

juga, anak berkebutuhan khusus memiliki cukup banyak perbedaan

dengan teman-temannya sehingga memerlukan materi dan praktik

pengajaran yang dibuat secara khusus (Ormrod, 2008 : 18). Seiring

dengan hal tersebut, Ernawati (2012 : 30-31) mengemukakan bahwa

Page 78: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

63

kualitas pendidikan yang baik berusaha memberikan pembelajaran

yang berbeda sesuai dengan kemampuan anak didik dan perbedaan

individual yang dimilikinya. Oleh karena itu penting bagi seorang guru

kelas untuk memberikan pembelajaran yang khusus kepada anak

berkebutuhan khusus sesuai dengan kekhususan dan kemampuannya.

Secara ideal, guru hendak memberikan perlakuan yang berbeda

terhadap anak didik sesuai dengan kebutuhan masing-masing (syaiful

Bahri Djamarah, 2002 : 49).

2. Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Proses Pebelajaran Pada

Anak Berkebutuhan Khusus

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 667) mendefinisikan

pengertian kendala adalah halangan rintangan dengan keadaan yang

membatasi atau mencegah pencapaian sasaran. Dalam hal ini yang

akan peneliti bahas yaitu kendala yang terjadi pada guru dalam

menangani anak berkebutuhan khusus. Kendala dalam pembelajaran

adalah beberapa hambatan yang menghambat jalannya pembelajaran

yang dilihat dari faktor manusiawi (guru dan peserta didik), faktor

institusional (ruang kelas), dan instruksional (kurangnya alat peraga)

(Oemar Hamalik 2002 : 16). Menurut Amhad Rohani (2004 : 157)

menjelaskan bahwa kendala dalam pembelajaran adalah beberapa

faktor yang menghambat pembelajaran baik dari faktor guru, peserta

didik, keluarga dan fasilitas.

Problematika atau kendala pembelajaran adalah hambatan yang

menjadikan pelaksanaan pembelajaran tidak efektif atau masalah

persoalan atau hal-hal yang menimbulkan masalah dalam

pembelajaran yang belum bisa terpecahkan. Kendala dalam

pembelajaran anak berkebutuhan khusus dapat berasal dari guru, anak

didik, kepala sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana, dll.

Kesulitan yang selalu muncul dalam proses penanganan anak

berkebutuhan khusus adalah tidak adanya guru pendamping yang

khusus dan kurangnya pemahaman guru dalam menangani anak

Page 79: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

64

berkebutuhan khusus. Hal tersebut sangat terlihat ketika guru kelas dan

guru mata pelajaran sedang dalam proses belajar mengajar dalam

ruangan kelas.

Hasil ini sesuai dengan pernyataan kepala sekolah SD Negeri

131 Kota Jambi sebagai berikut :

“Kita sebagai pihak sekolah yang menerapkan pendidikan inklusi ini

masih kekurangan guru yang memahami tentang cara menangani

Anak Berkebutuhan Khusus yang bermasalah di kelas inklusi dan kita

juga perlu sekali memiliki guru pembimbing khusus yang ahli di

sekolah ini yang tau cara menangani anak berkebutuhan khusus. Jadi

jika adapun guru yang ikut pelatihan tetapi tidak maksimal dikarnakan

pelatihan yang sebentar dan tidak terlalu ditekankan untuk mengikuti

itu”. (Senin, 29 April 2019).

Hal yang berbeda juga diungkapkan oleh guru kelas bahwasanya:

“Ya itulah dia gak tetap dikelas dia jalan-jalan tidak open apa- apa dia

gak liat kita inilah susahnya kita bimbing dia tidak liat tapi dia paham

dia tahu cuma maunya itu kapan moodnya dia kalau kita udah

maunya dia walau dia lagi gak mood kita bukan cara memaksa

bagaimana ya kita ajak sini sayang caba duduk dulu ibu mau tanyak

ini ibu gak pandai ini pasti kamu tahu apa ini kan anak ibu pinter, dia

orang yang seperti itu harus kita naik-naikin ibu gak gerti ini, ini anak

ibu yang pinter ini sini dulu ibu mau tanyak ini baru mau dia” (Senin,

29 April 2019).

Menurut teori Hermanto SP, kendala-kendala dalam mengatasi

proses pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus. Hal ini untuk

menjaga agar beban guru kelas tidak terlalu berat, dibanding jika guru

harus melayani berbagai macam kelainan. Untuk membantu kesulitan

yang dialami oleh anak berkebutuhan khusus, di sekolah terpadu

disediakan Guru Pembimbing Khusus (GPK). GPK dapat berfungi

sebagai konsultan bagi guru kelas, kepala sekolah, atau anak

Page 80: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

65

berkebutuhan khusus itu sendiri. Selain itu, GPK juga berfungsi

sebagai pembimbing di ruang bimbingan khusus atau guru kelas pada

kelas khusus. Namun hasil penelitian di lapangan menunjukkan

bahwa hambatan yang terdapat di lapangan ketika penelitian adalah;

Pertama, tidak adanya guru bimbingan khusus (GBK).

Kedua, kurangnya ketersediaan anggaran, minimnya anggaran

yang disediakan pemerintah dapat mengakibatkan sarana dan

prasarana yang kurang memadai. Ketiga, pandangan masyarakat atau

orang tua dari anak-anak normal terhadap pendidikan inklusi memang

tidak popular dalam masyarakat, sehingga anak yang memiliki

kebutuhan khusus ini sering disisihkan atau diabaikan. Keempat,

kualitas guru yang tidak memadai dan memahami proses penanganan

terhadap anak berkebutuhan khusus, sehingga masih ada anak

berkebutuhan khusus yang waktu jam belajar masih suka jalan-jalan,

keluar masuk ruangan dan menggangu teman-temannya yang berada

dalam ruangan yang sedang mengikuti proses belajar mengajar.

Karena guru tidak bisa mengawas langsung bersamaan dengan anak-

anak normal lainnya, sehingga kurangnya perhatian guru terhadap

anak berkebutuhan khusus tersebut. Jadi hasil penelitian yang ada di

lapangan berbeda dengan hasil teori yang ada.

Dalam suatu pembelajaran tentu ada kendala yang di alami

baik itu kendala siswa, guru atau pun yang lain . Untuk itu peneliti

juga menemukan beberapa kendala berdasarkan observasi dan

wawancara dengan pihak-pihak terkait. Pada awal pembelajaran untuk

kelas Regular membutuhkan yang namanya sosok seorang guru, karna

disini mereka bermasalah dalam keterbatasan setiap kemampuan yang

kurang dimiliki masing-masing anak yang berkebutuhan khusus

memang membutuhkan pendekatan khusus dalam proses

pembelajaran tidak semua guru bisa memahami karakter dan

kemampuan siswa yang memiliki keterbelakangan disini memang

tugas guru berat.

Page 81: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

66

Ketika peneliti turun ke lapangan peneliti menemukan

beberapa kendala. Adapun kendala tersebut adalah :

a. Kendala dari Guru

Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses

pembelajaran yaitu bertugas memberikan pelayanan untuk

memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran, guru juga

dituntut agar mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan

berinteraksi denga siswa di kelas.

Seperti halnya kendala yang disampaikan oleh kepala

sekolah mengatakan kepada peneliti sebagai berikut.

“Masih kurangya guru yang lulusan PLB (Pendidikan luar biasa),

seharusnya yang mengajar anak berkebutuhan khusus (ABK ) itu

harus lulus PLB di sekolah luar biasa ini.” (Kamis, 02 Mei 2019).

Hal itu juga diungkapkan oleh guru kelas III.A kepada

peneliti mengungkapkan sebagai berikut .

“Kendala disini memang masih kekurangan guru yang paham

dalam menangani anak berkebutuhan khusus, seharusnya di dalam

kelas aturan anak berkebutuhan khusus seharusnya 1 orang guru

memegang 1 orang Anak Berkebutuhan khusus (ABK), saya

merasa kelehan kadang dalam mengajarkan anak-anak tersebut

karena bingung membagikan waktu jam belajar anak-anak normal

dan anak berkebutuhan khusus dalam 1 kelas regular”. (Jum‟at, 03

Mei 2019).

Pernyataan ini senada yang disampaikan oleh siswa kelas

III.A sebagai berikut :

“Kami merasakan saat guru menjelaskan tentang pembelajaran

kami masih kurang memahami pembelajaran yang disampaikan

oleh guru, karena saat pembelajaran berlangsung ibu guru hanya

menjelaskan dengan di depan, sehingga teman-teman yang

berkebutuhan khusus (ABK) diabaikan, ini di sebabkan harus ada

Page 82: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

67

guru untuk teman yang berkebutuhan khusus”. (Jum‟at, 03 Mei

2019)

b. Kendala dari Siswa

Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang

menempati posisi penting dalam proses pembelajaran karena siswa

sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita mereka memerlukan

bimbingan dan pengarahan dalam proses pembelajaran yang

diperhatikan pertama kali adalah siswa, bagaimana keadaan dan

kemampuannya, baru setelah itu menentukan komponen-

komponen yang lainnya.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Kepala Sekolah

mengenai Anak Bekkebutuhan khusus (ABK) Sebagai berikut :

“Kendala disini yang paling utama adalah Siswa, kerana mereka

keterbatasannya, ini yang menjadi kendala sebenarnya saat proses

pembelajaran memang butuh kesabaran guru dalam mengajar pada

anak Berkebutuhan khusus. karena disini sekolah inklusi yang

menggabungkan antara anak normal dan anak berkebutuhan

khusus sehingga orang tua masih kurang mempercayai pendidikan

inklusi ini, sebenarnya pendidikan inklusi ini bagus untuk anak

keterbelakangan karena digabungkan dengan anak yang normal

sehingga seharusnya orangtua menyekolahkan anak yang

keterbatasan di pendidikan inklusi. Kenapa saya pertegas seperti

ini ? agar anak berkebutuhan khusus merasakan hal yang sama

dengan anak normal lainnya sehingga menimbulkan rasa yang

tidak berbeda pada anak lainnya”. (Senin, 06 Mei 2019)

Pernyataan ini dipertegas oleh guru kelas III.B sebagai

berikut :

“Memang betul adanya kendala yang paling utama adalah dari

siswa, karena keterbatasan mereka dalam proses pembelajaran,

disini saya sebagai guru kelas memang butuh kesabaran,

memahami karakter dan kemampuan setiap siswa di kelas.” (Senin,

06 Mei 2019).

Page 83: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

68

c. Kendala dari Rencana Pelaksaan Pembelajaran ( RPP)

Guru yang baik adalah guru yang mampu membuat sebuah

perencanaan pembelajaran yang baik untuk pembelajaran beberapa

materi ke depanya, karena RPP juga salah satu komponen

terpenting dalam proses pembelajaran. Namun disini guru masih

kesulitan dalam pembuatan sebuah RPP .

Seperti halnya yang disampaikan oleh Kepala Sekolah

Sebagai berikut :

“Dalam proses pembelajaran panduan guru adalah pada sebuah

RPP, RPP disini yang dikemas dalam pendekatan saintifik dikemas

dalam bentuk Tematik tinggal guru menyesuaikan Kompetensi

dasar dan Kompetensi inti dengan ketunaan setiap siswa guru

harus sekreatif mungkin pada saat proses pembelajaran

berlangsung termasuk dengan penggunaan metode juga”. (Senin,

06 Mei 2019).

Pernyataan ini dipertegas oleh guru kelas III.A sebagai

berikut :

“Pada saat pembelajaran berlangsung RPP sebagai acuan dalam

belajar menyesuaikan dengan materi yang ada dan dengan

kekampuan siswanya juga, namun saya tidak mempunyai rpp

khusus untuk proses pembelajaran dengan anak berkebutuhan

khusus karena proses pembelajarannya sama samakan dengan anak

normal, jikia dibedakan RPP anak khusus dan anak normal agak

sedikit ribet ya. Namun terkadang proses pembelajarannya saja

yang saya bedakan.” (Senin, 06 Mei 2019).

Pernyataan ini senada yang disampaikan oleh siswa kelas

III.A sebagai berikut :

“Pada saat ibu mejelaskan didepan kami memang di bimbing

diarahakan dalam pembelajaran terutama dalam pelatihan soal. Ibu

Mengajarkan kami membutuhkan waktu yang lumayan lama

karena dikelas ada teman yang berkebutuhan khusus sesuai dengan

Page 84: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

69

kemampuan kami. Tapi kadang ibu guru hanya memberikan PR

saja.” (Senin, 06 Mei 2019).

d. Kendala dari Media Pembelajaran

Media adalah salah satu alat untuk memudahkan guru

dalam menyampaikan materi kepada siswa, pada anak Tunanetra

memang membutuhkan media yang kongkrit agar materi yang

disampaikan bisa dimengerti siswa.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Kepala Sekolah

sebagai berikut :

“Pada saat pembelajaran ada guru yang mengunakan media yang

audio visual namun ada pula yang yang menyampaikan materi

dengan seadanya, sebenarnya ada alat khusus untuk anak

kberkebutuhan khusus ,namun kendala dana masih terbatas untuk

melengkapi nya, maka disini guru harus bisa kreatif dalam

mengunakan media yang ada. Jika berbicara tentang media itu

balik lagi ke guru masing-masing yakan ? namun di sekolah ini

hanya ada beberapa guru yang memperdulikan penggunaan media

penting untuk wawasan materi anak didik, apa lagi kita disini juga

menerima beberapa anak khusus. Anak khusus pun memiliki

kemampuan yang berbeda-beda tapi yah mau diapakan karena

disini kemampuan guru-gurunya juga tidak untuk anak

berkebutuhan khusus namun untuk anak umum”. (Senin, 13 Mei

2019).

Pernyataan ini dipertegas oleh guru kelas III.B sebagai

berikut :

“Ketika pembelajaran berlangsung memang ada materi-materi

yang membutuhkan media pembelajaran IPA seperti ada materi

Flora dan Fauna yang memang membutuhkan media gambar

contohnya Gambar full seperti binatang-binatang dan tumbuh-

tumbuhan sambil menjelaskan konsepnya kepada siswa agar

mereka paham apa yang mereka lihat dan memang harus ada

Page 85: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

70

media khusus untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) apalagi

anak yang lambat menangkap materi yang disampaikan namun

sekolah tidak menyediakan itu. Dengan begitu anak yang

berkebutuhan khusus akan lebih ingin belajar. Saya sebagai guru

kelas mempersiapkan itu sendiri.” (Selasa, !4 Mei 2019).

Pernyataan ini senada yang disampaikan oleh siswa kelas

III sebagai berikut :

“Saat pembelajaran ibu menyampaikan materi dengan

menggunakan alat-alat yang ada di kelas dan yang ibu bawa.

Namun tidak semua materi kita menggunakan media namun ibu

lebih sering menggunakan ceramah kepada anak-anak karena

keterbatasan usia juga.” (Selasa, 14 Mei 2019).

e. Kendala dari Sarana dan Prasarana

Untuk mencapai suatu pendidikan yang baik tentunya ini

salah satu komponen menunjang dalam proses pembelajaran

dengan fasilitas-fasiltas yang lengkap, media-media pembelajaran

yang bisa memudahkan proses pembelajaran.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Kepala Sekolah

sebagai berikut :

“Ini juga salah satu kendala dalam menunjang berjalanya suatu

proses pembelajaran disini masih kurangnya sarana prasarana

seperti ruangan khusus setiap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),

Disekolah ini hanya 1 anak Tunanetra, kita memang tidak ada

huruf breil namun orang tua dari siswa yang tunanetra

menyediakan huruf breil nya sendiri. Anak-anak yang

berkebutuhan khusus lainnya juga ada dan seluruh fasilitas yang

kita tidak mampu memenuhinya kita beri tahu orang tua siswa

tersebut untuk memfasilitasi anak nya sendiri.”

Pernyataan ini dipertegas oleh guru kelas III.B sebagai

berikut :

Page 86: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

71

“Kalau masalah sarana prasarana memang menjadi kendala untuk

proses pembelajaran, masih kurangya ruangan rehabilitas seperti

ruangan orientasi dan mobilitas untuk anak Tunanetra, ketika

belajar masih mengunakan buku-buku keluaran yang lama, belum

ada keluaran yang baru, media-media pembelajaran masih kurang

juga disini, sebenarnya dulu itu fasilitas kita masih ada namun

sekarang sudah tidak lagi, ya dikarenakan ada masalah yang

mohon maaf tidak bias diceritakan.” (Kamis, 16 Mei 2019).

Berdasarkan hasil Observasi, Wawancara, Dokumentasi

dapat diperoleh kesimpulan bahwa kendala dalam proses

pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus adalah yang pertama

dari guru masih kekurangan guru khususnya yang berlatar

belakang pendidikan luar biasa (PLB). Yang kedua dari Siswa

masih kekurangan, masalah mental yang menganggu proses

pembelajaran. Yang ketiga dari rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), guru belum bisa memenuhi target yang sudah tertera dalam

kompetensi dasar dan kendala dalam hal pembuatan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Yang ke empat dari media

pembelajaranyang digunakan masih sangat minim saat proses

pembelajaran. Yang ke lima dari Sarana dan Prasarana minimnya

sarana prasarana yang menunjang proses pembelajaran di

pendidikan inklusi.

3. Solusi Dalam Mengatasi Kendala Dalam Proses Pembelajaran

Pada Anak Berkebutuhan Khusus Pada Kelas III Di SD

Negeri 131 Kota Jambi

Solusi adalah penyelesaian, pemecahan dan jalan keluar

yang dihadapi dalam menghadapi kesulitan tentang penanganan

anak berkebutuhan khusus. masalah sering sekali disebut orang

sebagai kesulitan, hambatan, gangguan, ketidakpuasan, atau

kesenjangan antara situasi sekarang dengan situasi yang akan

dating yang akan dating dengan atau tujuan yang diinginkan

Page 87: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

72

(problem is a gap or disctepanci between present stante and future

state or desired geal). Keadaan sekarang sering pula disebut

originls state, sedangkan keadaan yang diharapkan sering pula

disebut final state. Jadi suatu masalah muncul apabila ada halangan

atau hambatan yang memisahkan antara present state dengan goal

state (Suharman. 2005).

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah

menyatakan bahwa:

“Ya kita menyediakan waktu tambahan setelah jam pelajaran

khusus untuk ABK semacam remedial agar kita bisa memberikan

perhatian lebih dari pada anak-anak normal gitu”. (Kamis, 16 Mei

2019).

Berbeda hal dengan hasil wawancara dengan guru mata

pelajaran menyatakan bahwa sebagai berikut:

“Ya solusinya, seharusnya kita harus mempunyai guru bimbingan

khusus (GBK) atau pendamping ketika anak-anak sedang belajar

dalam kelas inklusi agar lebih mudah untuk menangani Anak

Berkebutuhan Khusus jadi dia bisa diperhatiin sepenuhnya.”

(Kamis, 16 Mei 2019).

Hal yang senada diungkapkan oleh wali kelas sebagai

berikut:

“Ya dibuat ruang khusus, adanya guru bimbingan khusus (GBK),

keahlian atau skil bagi guru, karena anak berkebutuhan khusus

inikan kalau dia suka bermain bola gurunya harus ikut main bola

juga, kalau dia suka masak- masakkan kita juga masak-masakan”.

(Kamis, 16 Mei 2019).

Menurut MIF Baihaqi dan Sugiarmin menyatakan bahwa

hakikat inklusi adalah mengenai hak setiap siswa atas

perkembangan individu, sosial, dan intelektual. Para siswa harus

diberi kesempatan untuk mencapai potensi mereka. Untuk

mencapai potensi tersebut, sistem pendidikan harus dirancang

dengan memperhitungkan perbedaan-perbedaan yang ada pada diri

Page 88: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

73

siswa. Bagi mereka yang ketidakmampuan khusus dan/atau

memiliki kebutuhan belajar yang luar biasa harus mempunyai

akses terhadap pendidikan yang bermutu tinggi dan tepat. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa solusi bagi ABK disekolah inklusi

tersebut kepala sekolah harus memberikan; Pertama, guru

menyediakan waktu luang dan memberikan perhatian khusus untuk

menangani anak berkebutuhan khusus setelah jam pelajaran

berakhir. Kedua, guru harus kreatif untuk memanfaatkan sarana

dan prasarana yang ada sehingga proses pendidikan inklusi tetap

berjalan dengan lancar.

Ketiga, sekolah memberikan penyuluhan mengenai

pentingnya pendidikan inklusi setiap ada rapat wali peserta didik,

sehingga masyarakat atau wali peserta didik tidak lagi memandang

sebelah mata terhadap anak yang mengalami keterbatasan.

Sehingga ABK pun memiliki hak yang sama dengan anak normal

lainnya. Keempat, kepala sekolah harus membuat kebijakan

mengenai pelatihan guru untuk penanganan anak berkebutuhan

khusus. Untuk kelancaran proses belajar mengajar di sekolah

pendidikan inklusi dan waktu tambahan setelah jam pelajaran

khusus untuk ABK semacam remedial agar kita bisa memberikan

perhatian lebih dari pada anak-anak normal. Selanjutnya melalui

pendidikan inklusi ini, diharapkan anak berkelainan atau

berkebutuhan khusus dapat dididik bersama-sama dengan anak

normal lainnya. Tujuannya agar tidak ada kesenjangan diantara

anak berkebutuhan khusus dengan anak normal lainnya. Anak yang

berkebutuhan khusus perlu diberikan kesempatan yang sama

dengan anak normal lainnya untuk mendapatkan pelayanan

pendidikan di jenjang pendidikan yang ada. Konsep pendidikan

inklusi sangat berbeda dengan konsep pendidikan lainnya yang

terkadang tidak peka terhadap persoalan yang dihadapi anak

berkebutuhan khusus sehingga terkesan terabaikan dalam

lingkungan belajar mereka. Dengan kata lain, pendidikan inkusi

Page 89: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

74

sebenarnya berarti membuat yang tidak tampak menjadi tampak

dan memastikan semua siswa mendapatkan hak memperoleh

pendidikan dengan kualitas yang baik.

Dari kendala diatas pasti terdapat beberapa solusi yang

dilakukan oleh guru kelas maupun pihak sekolah . Pada dasarnya

pemecahan masalah bersasaran pada perbaikan kualitas upaya

tersebut dapat meningkatkan kualitas prosespendidikan dan

pengalaman belajar peserta didik khususnya siswa Tunanetra, agar

proses belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal. Ada

beberapa solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala

atau upaya yang di lakukan diantara lain yaitu :

a. Upaya untuk mengatasi kendala dari Guru

Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah tentang

mencari solusi ataupun kendala yang di hadapi guru dalam kelancaran

proses belajar mengajar.

Seperti yang diungkapkan oleh Bapak kepala sekolah kepada

peneliti sebagai berikut :

“Dengan masih minimnya guru-guru yang lulusan jurusan Pendidikan

Luar Biasa (PLB) maka sekolah akan berupaya untuk berusaha

melaporkan kedinas setempat agar merekrut guru-guru sesuai dengan

bidangya. Dengan begitu anak dapat berproses seperti bagaimana

mestinya terutama dalam pengetahuan”. (Senin, 20 Mei 2019)

Pernyataan ini dipertegas oleh wali kelas Tunanetra ibu

Triasdawati sebagai berikut :

“Saya harap pihak sekolah merekrut guru-guru yang sesuai dengan

bidangnya yang bisa memahami karakter siswa di dalam kelas, di

tingkat pendidikan inklusi khususnya sangat membutuhkan guru yang

berlatar belakang pendidikan inklusi setidaknya ada juga guru khusus

yang benar-benar mengikuti pelatihan khusus ataupun sekolah sekolah

khusus.” (Senin, 20 Mei 2019)

Page 90: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

75

b. Upaya untuk mengatasi kendala dari siswa

Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah tentang

solusi dari masalah anak berkebutuhan khusus.

Seperti yang diungkapkan oleh Bapak kepala sekolah kepada

peneliti sebagai berikut :

“Berusaha memberikan kesadaran kepada wali murid tentang

pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus untuk di sekolahkan ke

pendidikan inklusi ini, bahwa pendidikan inklusi ini penting bagi anak

berkebutuhan bagi mereka, dan sekolah berupaya memberikan

pelayanan untuk memenuhi kebutuhan siswa”. (Senin, 20 Mei 2019).

Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas untuk

memperkuat argument kepala sekolah tentang solusi atau upaya anak

berkebutuhan khusus.

Pernyataan ini dipertegas oleh guru kelas III.A sebagai berikut :

“Perlunya usaha dari guru untuk mengembangkan bakat dan

Kreativitas pada anak berekbutuhan khusus, agar mereka memiliki

semangat untuk mewujudkan cita-cita sehingga mereka tidak merasa

dibedakan dengan teman-teman yang lain bahkan diabaikan oleh orang

disekitar mereka dan diakui keberadaan mereka, karena sesuai dengan

pepatah mereka bisa karena mereka ada”. (Senin, 20 Mei 2019)

c. Upaya untuk mengatasi kendala dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran ( RPP)

Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah terkait

masalah guru belum begitu paham dalam memahami pembuatan

rencana pelaksanaan yang baik. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak

kepala sekolah kepada peneliti sebagai berikut:

“Dari pihak sekolah akan berusaha memberikan pelatihan-pelatihan

tentang kurikulum 2013 dan pembuatan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) pada kelas regular yang baik dan benar sesuai

buku guru dan siswa dengan ketunaan setiap kelas.” (Rabu, 22 Mei

2019).

Page 91: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

76

Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah tentang

solusi dari masih belum bisa membuat rencana pelaksanaan yang baik.

Pernyataan ini dipertegas oleh Guru kelas III.B sebagai berikut :

“Rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) Adalah salah satu acuan

seorang guru dalam mengajar karena disana sudah mencangkup

semuanya, namun memang saat proses pembelajaran terkadang tidak

sesuai dengan RRP karena guru melihat kondisi siswa, masalah

pembuatan RPP kami sebagai guru masih merasa kesulitan dalam

merumuskan KD. Untuk kedepanya guru berusaha untuk bisa

membuat RPP yang baik dan berkumpul bersama-sama atau sering

mengikuti pelatihan-pelatihan tentang kurikulum 2013, sepertinya

pelatihan pembuatan RPP itu sangat penting bagi bagi guru yang tidak

paham akan pembuatan RPP”. (Rabu, 22 Mei 2019).

d. Upaya untuk mengatasi kendala dari Media Pembelajaran

Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah tentang

solusi dari masih minimnya media pembelajaran. Seperti halnya yang

disampaikan oleh Kepala Sekolah sebagai berikut :

“Kalau masalah media dalam proses pembelajaran disini sekolah

berupaya untuk memenuhi kebutuhan siswa anak berkebutuhan khusus

seperti komputer, huruf braile, dll. Pihak sekolah juga mencoba

meminta bantuan pemerintahn untuk memenuhi melengakpi media-

media untuk berjalanya proses pembelajaran yang baik .” (Rabu, 22

Mei 2019).

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas tentang

solusi dari masih minimnya media pembelajaran, untuk memperkuat

argumen dari kepala sekolah.

Pernyataan ini dipertegas oleh guru kelas III.A sebagai berikut :

“ Guru akan berusaha semampunya untuk mengunakan media yang

ada disekitar dalam proses pembelajaran, meskipun dari pihak sekolah

belum bisa memenuhi media-media yang dibutukan oleh siswa.

Memang penting sekali media untuk anak berkebutuhan khusus karena

Page 92: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

77

sebagai alat membantu mereka dalam memahami materi yang

disampaikan guru”. ( Rabu, 22 Mei 2019)

e. Upaya untuk mengatasi kendala dari Sarana dan Prasarana

Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah tentang

masih mininmya sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh siswa dan

solusi dalam menghadapi kendala.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Kepala Sekolah sebagai

berikut:

“Pihak sekolah akan berusaha meminta bantuan dari pemerintah agar

memenuhi semua fasilitas-fasiltas sesuai dengan kebutuhan anak

berkebutuhan khusus untuk kelancaran proses belajar mengajar.”

(Jum‟at, 24 Mei 2019).

Pernyataan ini dipertegas oleh guru kelas III. A sebagai

berikut:

“Masalah sarana dan prasarana kita kembalikan kepada pihak sekolah

untuk segera memenuhi semua fasilitas yang belum lengkap, agar

kami sebagai guru tidak merasa kesulitan saat mengajar anak

berkebutuhan khusus yang digabungkan dengan anak normal sehingga

pembelajaran berjalan sesuai dengan mestinya, karena semuanya itu

penting dalam mengembangkan bakat dan kreativitas siswa yang ada”.

(Jum‟at, 24 Mei 2019).

Berdasarkan Observasi, Wawancara, Dokuemntasi peneliti

dapat diperoleh kesimpulan pertama upaya atau solusi minimnya guru

yang memiliki latar belakang pendidikan luar biasa (PLB) yaitu

meminta kepada pihak dinas untuk berusaha merekrut guru sesuai

dengan bidangya untuk mengajara di sekolah luar biasa. Yang kedua

masih membutuhkan anak berkebutuhan khusus yaitu pihak sekolah

berupaya memberikan kesadaran kepada orang tua tentang pentingnya

pendidikan inklusi pada anak berkebutuhan khusus. yang ketiga

tentang media pembelajaran yang sangat minim, yaitu guru berusaha

Page 93: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

78

sekreativ mungkin untuk mengunakan media seadanya dulu dalam

pembelajaran yang ke empat Sarana dan prasarana pihak sekolah akan

berusaha memenuhi fasilitas-fasilitas yang menunjang proses

pembelajaran.

Page 94: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

79

STRUKTUR ORGANISASI SD NEGERI 131 KOTA JAMBI

Kepsek

Basyir.S.Pd

Komite

Munzir,MR

Gk. 1B

EniHarta

ti, S.Pd

W.Kurikulum

RatuAsatian,S.

Pd

W.Kesiswaan

Hj. Sri

Martini,S.Pd

W.Kesiswaan

RosmaWarni,

S.Pd

W.Kurikulum

Nazirwan,

M.Pd.I

Gk. 2A

Susmawa

ti, Sp

Gk. 2B

Sri artini,

S.pd

Gk. 3A

Wardha,

S.Pd

Operator

YentriAlfira,SH

Tata Usaha

Kiki DwiPutri,S.Pd

Gk. 6B

RtuMasa

tia, S.Pd

Gk. 3B

Yendang

Pujiastute

,S

Gk. 1A

EnnyWah

yuni,S.Pd

W.Sapras

Priono,

A.M.a

W.saprah

Sri Wrtini,

S.Pd

W.Keuangan

ErniAstati,

S.Pd

W.Keuangan

Arnidir, S.Pd

GK. 4A

KatriRah

ayu,S.Pd

Gk. 4B

Sri

Martini,S

.Pd

Gk. 5A

Anidar,

S.Pd

Gk. 5B

NurFaida

h, S.Pd

Gk. 6A

Rosmaw

arni,S.Pd

PenjagaSekolah

Supadi

Satpam

Syarnuby Johan

G. PAI klsbawah

HafizulCholis,

M.Pd.I

G. SBDP

NamelaWiraw

ah,SE

G.GPK

FadhilahNuriza,

S.Pd

G. PAI klsatas

Nazirwan,M.Pd.I

G. PAK

RumadaSiringor

ingo, S.Pd

G. Mulok

EndangWidyuastuti,

S.Pt

G. Pjok

Priono,Am.a

Bagan Struktur Organisasi SD Negeri 131/IV

Kota Jambi

Sumber : bagian TU SD N 131/IV Kota Jambi

79

Page 95: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah peneliti menguraikan tentang Upaya Guru kelas dalam menangani

anak berkebutuhan khusus di pendidikan inklusi Sekolah Dasar Negeri 131 Kota

Jambi, maka sebagai akhir dari penulisan ini peneliti menarik kesimpulan dan

mengemukakan beberapa saran yang dianggap perlu.

A. Kesimpulan

1. Penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) pada SD Negeri 131 Kota

Jambi yaitu pendidikan inklusi dimana anak berkebutuhan khusus belajar

bersama anak lain (normal) di ruang kelas dengan kelas reguler (inklusi

penuh) dengan bertatap muka langsung dengan guru dan menggunakan

kurikulum yang sama. Hal ini ditunjukan fakta di lapangan sebagai

berikut, penanganan anak berkebutuhan khusus kepala sekolah dan guru

berusaha semaksimal mungkin untuk melayani anak berkebutuhan khusus,

Contohnya; memberikan perhatian lebih, memberikan motivasi, dan

melengkapi fasilitas untuk ABK.

2. kesulitan dalam penanganan Anak Berkebutuhan Khusus di sekolah

inklusi antara lain; Pertama, adanya guru bimbingan khusus (GBK)

namun tidak mengikuti pelatihan khusus yang disediakan oleh yayasan

tertentu. Kedua, kurangnya ketersediaan anggaran, minimnya anggaran

yang disediakan pemerintah dapat mengakibatkan sarana dan prasarana

yang kurang memadai. Ketiga, pandangan masyarakat atau orang tua dari

anak-anak normal terhadap pendidikan inklusi memang tidak popular

dalam masyarakat, sehingga anak yang memiliki kebutuhan khusus ini

sering disisihkan atau diabaikan.

Page 96: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

81

Keempat, kualitas guru yang tidak memadai dan memahami proses

penanganan terhadap anak berkebutuhan khusus

3. Solusi bagi Anak Berkebutuhan Khusus di sekolah inklusi tersebut kepala

sekolah harus memberikan; Pertama, guru menyediakan waktu luang dan

memberikan perhatian khusus untuk menangani anak berkebutuhan khusus

setelah jam pelajaran berakhir. Kedua, guru harus kreatif untuk

memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada sehingga proses pendidikan

inklusi tetap berjalan dengan lancar. Ketiga, sekolah memberikan

penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan inklusi setiap ada rapat wali

peserta didik, sehingga masyarakat atau wali peserta didik tidak lagi

memandang sebelah mata terhadap anak yang mengalami keterbatasan.

Sehingga ABK pun memiliki hak yang sama dengan anak normal lainnya.

Keempat, kepala sekolah harus membuat kebijakan mengenai pelatihan

guru untuk penanganan anak berkebutuhan khusus.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan di SDN 131 Kota

Jambi, telah dapat peneliti simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di

atas, maka peneliti memberikan saran ke beberapa pihak diantaranya:

1. Kepada kepala sekolah disarankan untuk lebih banyak mengadakan

pelatihan guru tentang penanganan Anak Berkebutuhan Khusus agar

kualitas sumber daya manusia (SDM) guru dalam kelas inklusi lebih

baik teruji. Peran kepala sekolah sangat dibutuhkan di dalam

penyelenggaraan terhadap pemahaman inklusi di lingkungan sekolah

dan masyarakat. Agar tujuan tercapainya tingkat kebutuhan Anak

Berkebutuhan Khusus yang tinggi agar proses pembelajaran dapat

berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan visi dan misi SDN 131

Kota Jambi.

2. Bagi para guru mata pelajaran dan wali kelas, disarankan untuk dapat

memahami karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus yang beragam,

Page 97: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

82

dan terus meningkatkan kualitas SDM untuk mengatasi kendala-

kendala di dalam kelas inklusi. Memberikan pemahaman terhadap

siswa normal tentang kondisi ABK agar dapat membantu terciptanya

hubungan baik antara Anak Berkebutuhan Khusus dengan siswa

lainnya.

3. Kepada orang tua/wali peserta didik harus menjalin hubungan baik,

meningkatkan kerjasama dan tanggung jawab dengan guru beserta

pihak sekolah di SD Negeri 131 Kota Jambi agar tercapainya proses

pembelajaran/penanganan Anak Berkebutuhan Khusus telaksana

dengan baik.

Page 98: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

83

PANDUAN WAWANCARA

UPAYA GURU DALAM MENANGANI PROSES PEMBELAJARAN

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

DI PENDIDIKAN INKLUSI SD 131 KOTA JAMBI

A. Kepala Sekolah SDN 131 Kota Jambi

1. Tujuan :

Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas program sekolah

Penyelenggara pendidikan inklusi di SDN 131 Kota Jambi.

2. Pertanyaan panduan :

Kepala Sekolah SDN 131Kota Jambi

a. Identitas Diri

1) Nama :

2) Jabatan :

3) Agama :

4) Pekerjaan :

5) Alamat :

6) Pendidikan Terahir :

b. Pertanyaan penelitian

1. bagaimana upaya pemerintah dan sekolah dalam menangani anak

berkebutuhan khusus pada pendidikan inklusi ?

2. Bagaimanakah layanan yang berkaitan dengan kegiatan belajar

mengajarnya?

3. Apakah kurikulum reguler dan kurikulum kelas cukup berkaitan

sehingga memungkinkan penyelenggaraan pendidikan inklusi?

4. Apakah isi pelajaran sudah sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa?

5. Bagaimanakah memperoleh sarana dan prasarana sesuai dengan

kebutuhan siswa ?

6. Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah sesuai dengan

aksesbilitas fungsionalnya?

Page 99: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

84

7. Bagaimanakah sekolah dalam mengarahkan penggunaan sarana dan

prasarana untuk memenuhi kebutuhan siswa?

8. Bagaimanakah sekolah mensiasati keterbatasan sarana dan prasarana?

9. Adakah pelatihan khusus yang diberikan sekolah kepada guru reguler

agar bisa mengajar kelas inklusi ?

10. Bagaimanakah bentuk pelayanaan yang diberikan oleh guru kelas, dan

guru pendamping khusus GPK?

11. Adakah standar nilai khusus dari guru yang mengajar di pendidikan

inklusi ?

12. Apakah ada kriteria guru kelas dalam pendidikan inklusi ?

13. Bagaimanakah bentuk evaluasi dalam penyelenggaraan pendidikan

inklusi?

14. Bagaimanakah peran kepala sekolah, dalam memonitoring dan

mengevaluasi ?

15. Bagaimana menurut anda tentang peran guru kelas dalam pendidikan

inklusi ?

16. Bagaimanakah kriteria penilaian yang dilihat supervisor kepada warga

sekolah?

B. Guru SDN 131 Kota Jambi

1. Tujuan :

Untuk mengetahui efektivitas program sekolah penyelenggara pendidikan

inklusi di SDN 131 Kota Jambi.

2. Pertanyaan panduan :

Guru SDN 131 Kota Jambi

a. Identitas Diri

1) Nama :

2) Jabatan :

3) Agama :

4) Pekerjaan :

5) Alamat :

Page 100: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

85

6) Pendidikan Terahir :

b. Pertanyaan penelitian

1. Bagaimanakah menurut anda praktek penyelenggaraan pendidikan

inklusi di SD N 131 Kota jambi ?

2. Apakah anda siap dalam menangani anak berkebutuhan khusus ?

3. Bagaimanakah cara anda dalam menangani proses pembelajaran

pada anak berkebutuhan khusus ?

4. Bagaimana menurut anda tentang pentingnya guru pembimbing

khusus di pendidikan inklusi ?

5. Apakah anda mengalami kesulitan dalam menangi anak

berkebutuhan khusus ?

6. Seperti apakah kesulitan yang anda alami ?

7. Apakah anda melaksakan program bimbingan bagi anak

berkebutuhan khusus ?

8. Apakah anda pernah mengikuti diklat/pelatihan tentang

penanganan anak berkebutuhan khusus ?

9. Apakah dalam pelatihan tersebut membantu anda dalam

menangani anak berkebutuhan khusus ?

10. Apa saja yang anda ketahui tentang cara menangani anak

berkebutuhan khusus di kelas regular ?

11. Bagaimana sikap yang anda tunjukkan pada anak berkebutuhan

khusus ?

12. Apa yang anda lakukan apabila anak berkebutuhan khusus di kelas

anda tidak dapat mengikuti proses pembelajaran karena

keterbatasan dirinya ?

13. Apa yang anda lakukan apabila anak berkebutuhan khusus di kelas

mengalami kesulitan untuk memfokuskan perhatiannya ?

14. Apakah sarana dan prasana di sekolah ini mendukung adanya anak

berkebutuhan khusus ?

Page 101: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

86

15. Bagaimana kalau anak berkebutuhan khusus di kelas anda tidak

dapat mengikuti pembelajaran karena kurangnya sarana dan

prasarana ?

16. Bagaimana cara anda mengevaluasi anak berkebutuhan khusus ?

17. Apakah evaluasi yang anda berikan pada anak berkebutuhan

khusus sama dengan evaluasi anak regular ?

18. Apakah anda bersedia/terpaksa dalam menangani anak

berkebutuhan khusus dikelas ?

19. Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah sesuai dengan

aksesbilitas fungsionalnya ?

20. Bagaimanakah sekolah dalam mengarahkan penggunaan sarana

dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan siswa ?

21. Bagaimanakah sekolah mensiasati keterbatasan sarana dan

prasarana ?

22. Adakah pelatihan khusus yang diberikan sekolah kepada guru

reguler agar bisa mengajar kelas inklusif ?

C. Guru Pendamping Khusus (GPK)

1. Tujuan :

Untuk mengetahui efektivitas program sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di SDN 131 Kota Jambi.

2. Pertanyaan panduan :

Guru Pendamping Khusus SDN 131 Kota jambi

a. Identitas Diri

1) Nama :

2) Agama :

3) Pekerjaan :

4) Alamat :

5) Pendidikan Terahir :

b. Pertanyaan penelitian

1. Menurut anda bagaimana peran guru pembimbing khusus ?

Page 102: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

87

2. Menurut anda pakah tujuan dari guru pembimbing khusus ?

3. Apakah anda didelegasikan oleh suatu yayasan atau sekolah untuk

menjadi guru pembimbing khusus ?

4. Apakah anda mengikuti pelatihan sebagai guru pembimbing

khusus ?

5. Seperti apa pelatihan yang berikan sebagai guru pembimbing

khusus ?

6. Apakah sama peran guru pembimbing khusus dengan guru kelas

dalam menangani anak berkebutuhan khusus ?

7. Mengapa ?

8. Apakah ada kendala yang dialami dalam menangani anak

berkebutuhan khusus ?

9. Seperti apa kendala tersebut ?

10. Bagaimana menurut anda peran guru kelas dalam menangani anak

berkebutuhan khusus ?

11. Bagaimana cara anda jika anak berkebutuhan khusus sulit untuk

memfokuskan perhatiannya

D. Siswa SDN 131 Kota Jambi

1. Tujuan :

Untuk mengetahui efektivitas program sekolah penyelenggara

pendidikaninklusif di SDN 131 Kota Jambi.

2. Pertanyaan panduan :

Siswa SDN 131 Kota Jambi

a. Identitas Diri

1) Nama Siswa :

3) Agama :

5) Alamat :

6) Siswa kelas :

b. Pertanyaan penelitian

1. Apakah pembelajaran yang disampaikan dapat dimengerti?

Page 103: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

88

2. Apakah fasilitas yang diberikan sekolah telah mendukung

kebutuhan siswa?

3. Adakah bentuk perlakuan khusus antara siswa reguler dan

siswa berkebutuhan khusus? jika ada seperti apa?

4. Adakah metode khusus atau media yang digunakan guru ?

5. apakah guru mampu untuk menguasai kelas regular ?

Page 104: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

89

TRANSKIP WAWANCARA

01

Nama : Basyir, S.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah

Agama : Islam

Alamat : RT.03 Kelurahan Kenali Besar

Waktu pelaksanaan : 20 Maret 2019

Peneliti : Nur Ilmy Desaryanti

Setibanya saya diruangan kepala sekolah saya mengucapkan salam dan

berjabat tangan dengan beliau. Beliaupun menyilahkan saya masuk dan duduk di

depan meja nya kemudian beliau menanyakan maksud dan tujuan saya dating

kesekolah ini. Saya menyampaikan maksud dan tujuan saya, beliaupun

mengizinkan saya dan memberikan saya kesempatan untuk mewawancarai beliau.

Peneliti : “maaf sebelumnya pak, saya sudah mengganggu waktunya. Saya

dari mahasiswi UIN Jambi dari Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah semester 8. Jadi begini pak maksud dan tujuan saya

kesini saya ingin melaksanakan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas terakhir saya sebagai syarat wisada yaitu

skripsi. Dalam penelitian ini saya akan meneliti tentang uyapa guru

kelas dalam menangani proses pembelajaran pada anak

berkebutuhan khusus di pendidikan inklusi 131 Kota Jambi.

Apakah saya diizinkan pak untuk penelitian saya di sekolah yang

bapak pimpin ini ?

Mr. B : “oh begitu, baiklah boleh-boleh saja. Semoga sekolah ini dapat

membantu adik dalam menyelesaikan tugas terakhir adik agar

segera menyusul kami para dewan guru untuk menjadi penerus

bangsa. (sambil tersenyum)”

Peneliti : “amiin, baik pak langsung saja kita memulai wawancaranya ya

pak?”

Page 105: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

90

Mr. B : “iya dek.”

Peneliti : “bagaimana upaya pemerintah dan sekolah dalam menangani

anak berkebutuhan khusus pada pendidikan inklusi ?”

Mr. B : “upaya yang kita lakukan itu sekolah menekankan bahwa adanya

koordinasi dan kerjasama antara guru kelas dan orang tua siswa

yang berkebutuhan khusus. Perlunya guru pembimbing khusus

untuk mengajari siswa yang berkebutuhan khusus.”

Peneliti : “Bagaimanakah layanan yang berkaitan dengan kegiatan belajar

mengajarnya?”

Mr. B : “layanan untuk anak berkebutuhan khusus dan anak normal tidak

dibedakan dan tidak pula diperlakukan khusus.”

Peneliti : “Apakah kurikulum regular cukup berkaitan sehingga

memungkinkan penyelenggaraan pendidikan inklusi?”

Mr. B : “iya tidak begitu berkaitan, akan tetapi pihak sekolah

menambahkan program khusus untuk anak berkebutuhan khusus.

Seperti, mengembangkan minat dan bakat anak berkebutuhan

khusus.”

Peneliti : “Apakah isi pelajaran sudah sesuai dengan minat dan kebutuhan

siswa?”

Mr. B : “kalau yang saya lihat pembelajaran di sekolah yang dilakukan

oleh guru-guru kelas sepertinya semua sudah mengarahkan anak-

anak untuk mengikuti minat pada anak berkebutuhan khusus,

contohnya seperti bimbingan khusus yang di lakukan guru

pembimbing khusus.”

Peneliti : “Bagaimanakah memperoleh sarana dan prasarana sesuai dengan

kebutuhan siswa ?”

Mr. B : “Kita tidak ada sarana khusus untuk itu namun kita kerjasama

pada orang tua murid, bagaimana dia bisa memfasilitasi anaknya

sendiri. Seperti kursi rodanya, alat pendengar bahkan huruf Braile.

Barangkali nnanti ada bantuan dari pemerintah dan itu kita sudah

berusaha untuk melengkapi sarana dan prasarana yang seharusnya

Page 106: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

91

dibutuhkan oleh anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah ini.

Dan memang sarana dan prasana yang kita miliki itu tidak

selengkap SLB karena keterbatasan luasnya sekolah.”

Peneliti : “Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah sesuai dengan

aksesbilitas fungsionalnya?”

Mr. B : “tidak memadai, contohnya kita memiliki anak tuna netra dan kita

tidak mempunyai sarana seperti huruf Braile. Namun,

Alhamdulillah orang tua anak tersebut mengerti dan orang tuanya

sendiri yang memfasilitasi huruf Braile itu.”

Peneliti : “Bagaimanakah sekolah dalam mengarahkan penggunaan sarana

dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan siswa?”

Mr. B : “seperti yang saya bilang tadi, bahwasannya semua fasilitas anak

berkebutuhan khusus di sekolah ini tidak cukup memadai. Namun

dulu pada pertama berdirinya pendidikan inklusi ini ada prasarana

yang menunjang berdirinya penyelenggaraan pendidikan inklusi.

Namun sekarang tidak ada lagi.”

Peneliti : “Adakah pelatihan khusus yang diberikan sekolah kepada guru

reguler agar bisa mengajar kelas inklusi?”

Mr. B : “pada tahun 2015 itu ada yang diselenggarakan oleh dinas

Provinsi. Untuk pemberian arahan dalam menangani anak

berkebutuhan khusus dulu ada guru-guru dari SLB. Namun

sekarang tidak ada lagi.”

Peneliti : “Bagaimanakah bentuk pelayanaan yang diberikan oleh guru

kelas, dan guru pendamping khusus GPK?”

Mr. B : “pelayanan yang diberian memang kurang maksimal. Itu di

karenakan sarana dan prasarana yang tidak memadai. Namun, kita

memberikan layanan semampu kita. Artinya ya kita tetap

konfirmasi dengan orang tua murid dan guru pendamping

khususnya.”

Peneliti : “Adakah standar nilai khusus dari guru yang mengajar di

pendidikan inklusi?”

Page 107: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

92

Mr. B : “standar khusus dari sekolah tidak ada ya, tapi kita mengikuti

standar dari dinas penidikan.

Peneliti : “Apakah ada kriteria guru kelas dalam pendidikan inklusi?”

Mr. B : “guru yang kita utamakan yaitu guru yang memiliki keahlian

dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Contohnya guru

yang telah mengikuti pelatihan khusus.”

Peneliti : “Bagaimanakah bentuk evaluasi dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusi?”

Mr. B : “sebenarnya kalo evaluasi itu sama saja dengan pendidikan umum

lainnya. Namun yang membedakan itu hanya cara mengevaluasi

anak yang berkebutuhan khusus dan anak normal.”

Page 108: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

93

TRANSKIP WAWANCARA

02

Nama : Wardiah, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas III.A

Agama : Islam

Alamat : Jl. Katen A Chatib Rt. 14 Kelurahan Pematang sulur

Waktu pelaksanaan : 25 Maret 2019

Peneliti : Nur Ilmy Desaryanti

Setibanya saya diruangan kelas III. A saya mengucapkan salam dan

berjabat tangan dengan guru kelas III. A. Beliaupun menyilahkan saya masuk dan

duduk di samping kursinya kemudian beliau menanyakan maksud dan tujuan saya

dating kesekolah ini. Saya menyampaikan maksud dan tujuan saya, beliaupun

mengizinkan saya dan memberikan saya kesempatan untuk mewawancarai beliau.

Peneliti : “maaf sebelumnya buk, saya sudah mengganggu waktunya. Saya

dari mahasiswi UIN Jambi dari Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah semester 8. Jadi begini buk maksud dan tujuan saya

kesini saya ingin melaksanakan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas terakhir saya sebagai syarat wisada yaitu

skripsi. Dalam penelitian ini saya akan meneliti tentang uyapa guru

kelas dalam menangani proses pembelajaran pada anak

berkebutuhan khusus di pendidikan inklusi 131 Kota Jambi, dalam

kesempatan ini saya akan meneliti di kelas ibu untuk beberapa

minggu kedepan. Apakah saya diizinkan untuk penelitian saya di

kelas ibu ini?”

Mrs. W : “iya boleh-boleh saja. Namun, sebelum mulai saya meminta maaf

dulu jikalau kedepannya kurang maksimal dalam membimbing

adek sampai selesai.”

Peneliti : “iya bu. Langsung saja ya buk.”

Page 109: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

94

Peneliti : “Bagaimanakah menurut anda praktek penyelenggaraan

pendidikan inklusi di SD N 131 Kota jambi?”

Mrs. W : “dari dulu sampai sekarang baik dan lancer-lancar saja. Namun

pada pertama berdirinya pendidikan inklusi ini sangat baik.”

Peneliti : “Apakah anda siap dalam menangani anak berkebutuhan

khusus?”

Mrs. W : “jika menangani anak yang berkebutuhan khusus sekali itu saya

tidak siap. Namun jika seperti umumnya saya siap. Karena

keterampilan untuk penanganan anak berkebutuhan khususnya

saya tidak punya.”

Peneliti : “Bagaimanakah cara anda dalam menangani proses pembelajaran

pada anak berkebutuhan khusus?”

Mrs. W : “pembelajaran itu tidak saya khususkan namun kita hanya

menyeseaikan dengan anak normal. Karena kebanyakan di kelas

anak normal dan anak berkebutuhan khususnya hanya 1-4 orang/

kelas.”

Peneliti : “Bagaimana menurut anda tentang pentingnya guru pembimbing

khusus di pendidikan inklusi?”

Mrs. W : “sangat pentingla. Kerena guru pembimbing khusus yang

mengajatkan anak berkebutuhan khusus yang sulit untuk kami

tangani.”

Peneliti : “Apakah anda mengalami kesulitan dalam menangi anak

berkebutuhan khusus?”

Mrs. W : “kesulitan ini ada pastinya namun harus kita jalani karena ini

sudah kewajiban sebagai guru.”

Peneliti : “Seperti apakah kesulitan yang anda alami?”

Mrs. W : “kesulitannya itu jika anak tidak di damping oleh guru khususnya.

Katena akan menganggu proses pembelajaran pada anak yang

lainnya. Kita kan tidak mempunyai keterampilan dalam menangani

anak berkebutuhan khusus secara spesifik.”

Page 110: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

95

Peneliti : “Apakah anda melaksakan program bimbingan bagi anak

berkebutuhan khusus?”

Mrs. W : “tiak ada.”

Peneliti : “Apakah anda pernah mengikuti diklat/pelatihan tentang

penanganan anak berkebutuhan khusus?”

Mrs. W : “saya blm pernah mengikuti diklat atau pelatihan khususnya.

Namn seminar-seminar biasa saya pernah mengikutinya.”

Peneliti : “Apakah dalam pelatihan tersebut membantu anda dalam

menangani anak berkebutuhan khusus?”

Mrs. W : “membantu sih. Tapi tidak begitu spesifik.“

Peneliti : “Apa saja yang anda ketahui tentang cara menangani anak

berkebutuhan khusus di kelas regular?”

Mrs. W : “tidak ada. Karena memang saya tidak pernah belajar mengenai

anak berkebutuhan khususnya sendiri.”

Peneliti : “Bagaimana sikap yang anda tunjukkan pada anak berkebutuhan

khusus?”

Mrs. W : “ sikap nya baik. Karena teman-teman juga tidak ada yang

memperlakukan buruk kepada anak berkebutuhan khususnya.”

Peneliti : “Apa yang anda lakukan apabila anak berkebutuhan khusus di

kelas anda tidak dapat mengikuti proses pembelajaran karena

keterbatasan dirinya?”

Mrs. W : “sebagai guru kita harus mehamainya. Tentu nilai yang diberikan

berbeda antara anak normal dan anak berkebutuhan khusus.

Misalnya 100 pada anak normal berbeda pula 100 pada anak

berkebutuhan khusus.”

Peneliti : “Apa yang anda lakukan apabila anak berkebutuhan khusus di

kelas mengalami kesulitan untuk memfokuskan perhatiannya?”

Mrs. W : “kalau hal itu tidak ada. Karena semua anak berkebutuhan khusus

itu guru pembimbing khusus yang bertanggung jawab atas anak

berkebutuhan tadi. Kita hanya menerima anak tersebut masuk kelas

regular ini.”

Page 111: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

96

Peneliti : “Apakah sarana dan prasana di sekolah ini mendukung adanya

anak berkebutuhan khusus?”

Mrs. W : “tidak mendukung. Anak yang keterbelakangan ada juga yang

membawa alat untuk membantu pembelajaran sendiri.”

Peneliti : “Bagaimana kalau anak berkebutuhan khusus di kelas anda tidak

dapat mengikuti pembelajaran karena kurangnya sarana dan

prasarana?”

Mrs. W : “iya dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh anak itu

sendiri. Maka dari itu kita pihak sekolah memberi tau kepada orang

tua murid mengenai kurangnya sarana dan prasanan yang sekolah

punya.”

Peneliti : “Bagaimana cara anda mengevaluasi anak berkebutuhan khusus?”

Mrs. W : “sama saja cara mengevaluasi untuk anak normal ataupun anak

berkebutuhan khusus. Karena untuk mengetahui itu pembelajara

nnya itu itu saja yang kita ulangi hanya saja kalimat nya yang kita

sedikit perbarui. Namun bedanya hanya di penilaian. Nilai untuk

anak normal 100 berbeda sama anak berkebutuhan khusus yang

nilai 100.”

Peneliti : “Apakah evaluasi yang anda berikan pada anak berkebutuhan

khusus sama dengan evaluasi anak regular?”

Mrs. W : “sama saja penjelasannya sama seperti yang tadi itu la.”

Peneliti : “Apakah anda bersedia/terpaksa dalam menangani anak

berkebutuhan khusus dikelas?”

Mrs. W : “iya bersedia la. Tidak mungkin juga terpaksa karena sudah

pekerjaan nya seperti ini.”

Peneliti : “Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah sesuai dengan

aksesbilitas fungsionalnya?”

Mrs. W : “jika masalah sarana dan prasana kita tidak bias berbicara ya.

Karena bias adek lihat sendiri bagaimana keadaan sekolah kami.

Mengenai sarana dan prasarana itu jika ada kita sebagai wali kelas

Page 112: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

97

sangat senang karena ada yang bias kita pakai namun jika tidak ada

mau di apakan.”

Peneliti : “Adakah pelatihan khusus yang diberikan sekolah kepada guru

reguler agar bisa mengajar kelas inklusif ?”

Mrs. W : “ tidak ada”

Page 113: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

98

TRANSKIP WAWANCARA

03

Nama : Yusnita

Jabatan : Guru pembimbing khusus

Agama : Islam

Alamat : Talang bakung

Waktu pelaksanaan : 28 Maret 2019

Peneliti : Nur Ilmy Desaryanti

Setibanya saya sampai di sekolah saya langsung menemui ibu nita di

dalam ruang kelas yang kebetulan pada saat ini anak-anak sedang beristirahat.

Saya mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan ibu nita sebagai guru

pembimbing khusus di mulai dengan memperkenalkan diri saya. Beliaupun

menyilahkan saya duduk di depan kursinya kemudian beliau menanyakan maksud

dan tujuan saya datang kesekolah ini. Saya menyampaikan maksud dan tujuan

saya, beliaupun mengizinkan saya dan memberikan saya kesempatan untuk

mewawancarai beliau.

Peneliti : “maaf sebelumnya buk, saya sudah mengganggu waktunya. Saya

dari mahasiswi UIN Jambi dari Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah semester 8. Jadi begini buk maksud dan tujuan saya

kesini saya ingin melaksanakan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas terakhir saya sebagai syarat wisada yaitu

skripsi. Dalam penelitian ini saya akan meneliti tentang uyapa guru

kelas dalam menangani proses pembelajaran pada anak

berkebutuhan khusus di pendidikan inklusi 131 Kota Jambi, dalam

kesempatan ini saya akan bertanya kepada ibu. Apakah saya

diizinkan untuk penelitian saya ini ibu?”

Mrs. Y : “iya, maaf jika dalam penyampaian ada kekeliruan.”

Peneliti : “iya bu, saya juga masih belajar bu.”

Peneliti : “saya ada beberapa bertanyaan yang berkaitan dengan penelitian

saya bu. Langsung saja ya bu ?”

Page 114: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

99

Peneliti : “Menurut anda bagaimana peran guru pembimbing khusus?”

Mrs. Y : “pembimbing khusus sangat diperlukan karena untuk menangani

anak-anak khusus di sekolah ini.

Peneliti : “Menurut anda apakah tujuan dari guru pembimbing khusus?”

Mrs. Y : “tujuannya untuk melancarkan proses pembelajaran di kelas.

Karena ini sekolah inklusi yang dimana dalam 1 ruang kelas

terdapat anak berkebutuhan khusus dan anak normal.”

Peneliti : “Apakah anda didelegasikan oleh suatu yayasan atau sekolah

untuk menjadi guru pembimbing khusus?”

Mrs. Y : “kebetulan anak didik saya ini berasal dari orang yang sederhanya

yang tidak mampu untuk membayar guru pembimbing khusus dari

yayasan. Jadi, saya berasal dari keluarga dekat untuk mendampingi

anak berkebutuhan khusus.”

Peneliti : “Apakah anda mengikuti pelatihan sebagai guru pembimbing

khusus?”

Mrs. Y : “tidak. Saya hanya membantu anak saya dalam proses

pembelajarannya dan saya hanya menjaga anak saya.”

Peneliti : “Seperti apa pelatihan yang berikan sebagai guru pembimbing

khusus?”

Mrs. Y : “-

Peneliti : “Apakah sama peran guru pembimbing khusus dengan guru kelas

dalam menangani anak berkebutuhan khusus?”

Mrs. Y : “tidak sama.”

Peneliti : “Mengapa?”

Mrs. Y : “guru kelas fokus dalam penanganan satu kelas namun guru kelas

lebih memfokuskan kepada anak normal. Dan saya sebagai guru

pembimbing khusus hanya focus kepada anak didik saya yang

berkebutuhan khusus.”

Peneliti : “Apakah ada kendala yang dialami dalam menangani anak

berkebutuhan khusus?”

Page 115: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

100

Mrs. Y : “kendalanya hanya saya tidak bias memberi pelajaran seperti guru

kelas. Hal itu terjadi karena kurang pahamnya saya mengenangi

penanganan anak berkebutuhan khsus.”

Peneliti : “Bagaimana menurut anda peran guru kelas dalam menangani

anak berkebutuhan khusus?”

Mrs. Y : “peran guru kelas mereka hanya berfokus kepada anak normal

saja. Dan anak yang berkebutuhan khusus kita yang

memfokuskannya.”

Peneliti : “Bagaimana cara anda jika anak berkebutuhan khusus sulit untuk

memfokuskan perhatiannya?”

Mrs. Y : “hal biasa saya lakukan yaitu membiarkan dia bermain dulu.

Ketika dia sudah bermain saya bertanya “kamu mau apa lagi

nak.?” Ketika menjawab baru lah saya mengikuti maunya dia. Jika

sudah lelah maka saya bertanya kembali “mari kita belajar lagi,

lihat teman-temannya ga ada bermain. Seperti itulah saya lakukan.”

Page 116: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

101

PANDUAN OBSERVASI

UPAYA GURU DALAM MENANGANI PROSES PEMBELAJARAN

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

DI PENDIDIKAN INKLUSI SD 131 KOTA JAMBI

Hari/Tanggal : Waktu :

Tempat : Sumber:

Berilah tanda checklis ( ) pada angka yang tepat untuk memberikan skor

mengenai skala pelaksanaan dalam proses pembelajaran anak berkebutuhan

khusus. Adapun kriteria skor penilian adalah :

1 (Tidak Pernah); 2 (Jarang); 3 (Kadang-kadang); 4 (Sering); 5 (Sangat Sering)

No Aspek Skala Pelaksanaan

1 2 3 4 5

1 Menjalankan rencana individual untuk setiap

anak

2 Memahami tipe-tipe anak berkebutuhan khusus

di kelas

3 Memperhatikan anak berkebuhan khusus

4 Memberikan ekspentasi positif terhadap

pembelajaran

5 Membantu anak mengembangkan keahlian

6 Merencanakan dan menyusun kelas secara

efektif

7 Membantu anak memotivasi belajar

8 Memberikan umpan balik baik yang efektif

9 Memahami anak yang menderita

ketidakmampuan

10 Mencari informasi baru tentang teknologi untuk

mendidik anak berkebutuhan khusus

Page 117: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

102

11 Menunjukkan perasaan positif pada anak

berkebutuhan khusus

12 Mampu beradaptasi dengan anak berkebutuhan

khusus

13 Mampu berbicara dengan anak berkebutuhan

khusus

14 Memberikan pujian dan penghargaan kepada

anak berkebutuhan khusus

15 Membantu anak untuk memfokuskan perhatian

16 Membuat pengalaman anank menjadi bermakna

17 Membantu anak mencapai disiplin diri

Rumus T x Pn

Keterangan : T = total jumlahresponden yang memilih

Pn = pilihanangkaskorLikert

Interprestasiskorperhitungan.

Agar mendapatkan hasil interprestasi, terlebih dahulu harus diketahui

skortertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus

berikut :

Y = skor tertinggi likert x jumlah responden

X = skor terendah likert x jumlah responden

Rumus Index % = Total Skor/Y x 100

Pra Penyelesaian

Sebelum menyelesaikannya kita juga harus mengetahui interval (rentang jarak)

dan interprestasi persen agar mengetahui penilaian dengan metode interval skor

persen (I) .

Page 118: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

103

Rumus Interval

I = 100 / jumlah skor (likert)

Kriteria Interprestasi skor berdasarkan interval :

- Angka 0% - 19,99% = sangat tidak pernah

- Angka 20% - 39,99% = jarang

- Angka 40% - 59,99% = kadang-kadang

- Angka 60% - 79,99% = sering

- Angka 80% - 100% = sangat sering

Penyelesaian Akhir

= Total Skor / Y x 100

.

Page 119: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

104

PANDUAN DOKUMENTASI

UPAYA GURU DALAM MENANGANI PROSES PEMBELAJARAN

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

DI PENDIDIKAN INKLUSI SD 131 KOTA JAMBI

Hari/Tanggal : Waktu :

Tempat : Sumber :

No

Objek

Keterangan

Deskripsi Ada Tidak

Ada

1 Kegiatan/proses pembelajaran

a. Kegiatan awal

b. Kegiatan inti

c. Istirahat

d. Kegiatan akhir

2 Cara mengakomodasi anak berkebutuhan khusus

pada saat proses pembelajaran

3 Metode yang dilakukan setelah kegiatan

pembelajaran

4 Media yang digunakan (sumber belajar untuk anak

berkebutuhan khusus)

5 Ruang Kepala Sekolah

6 Ruang Guru

7 Ruang TU

8 Ruang UKS

9 Ruang sumber (tempat alat bantu anak

berkebutuhan khusus)

10 Ruang Bimbingan Penyuluhan atau Bimbingan

konseling

Page 120: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

105

11 Ruang Komputer

12 Ruang Ibadah

13 Gudang

14 Ruang Kelas I

15 Ruang Kelas II

16 Ruang Kelas III

17 Ruang Kelas IV

18 RuangKelas V

19 Ruang Kelas VI

20 Perpustakaan

21 Lapangan Utama

22 Lapangan Bermain

23 Kantin

24 Kamar Mandi

25 Parkir

26 Ruang Praktikum (Laboraturium)

Page 121: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

106

FOTO DOKUMENTASI RISET

1. Guru pembimbing khusus beserta anak berkebutuhan khusus

2. Tampilan Papan Nama Sekolah

Page 122: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

107

3. Salah satu anak berkebutuhan khusus

4. Suasana proses pembelajaran

Page 123: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

108

5. Lapangan sekolah

6. Peneliti melakukan wawancara langsung kepada kepala sekolah dan

guru kelas

Page 124: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

109

7. peneliti melakukan wawancara dengan ibu wali kelas

8. Proses pembelajaran berlangsung

Page 125: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

110

9. Buku-buku tematik dan Agama Islam kelas III

Page 126: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

111

Page 127: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

112

Page 128: UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1470/1/NUR ILMY DESARYANTI...Sholawat serta salam selalu terlimpahkan Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana

113